PENGANTAR PSIKOLOGI
DOSEN PENGEMPU:
DUSUSUN OLEH:
FANDA AMILIA (230301029)
FAKULTAS TARBIYAH
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI
BOJONEGORO
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
1
KATA PENGANTAR
Penyusun
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman sekarang ini, hampir setiap individu sudah
mengenal dan mengetahui tentang psikologi. Seperti yang penulis
ketahui, psikologi adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang
aktivitas dan pola tingkah laku, dalam hal ini manusia, secara lebih
mendalam.
Dan seperti yangg penulis ketahui, psikologi merupakan ilmu
yang telah mandiri, di mana ilmu psikologi tidak tergabung dengan
ilmu-ilmu lainnya. Namun demikian tidak boleh dipandang bahwa
psikologi itu sama sekali terlepas dari ilmu-ilmu yang lain. Dalam
hal ini psikologi masih mempunyai hubungan dengan ilmu-ilmu
tersebut.
Psikologi sebagai ilmu yang mempelajari dan mendalami
mengenai jiwa seseorang tentu mempunyai hubungan dengan
ilmu-ilmu lain yang sama-sama mempelajari tentang keadaan
manusia. Hal ini akan menunjukkan bahwa manusia sebagai
makhluk hidup tidak hanya dipelajari oleh ilmu psikologi saja,
melainkan oleh ilmu-ilmu lainnya yang saling berkaitan.
Adapun ilmu psikologi yang berobjekkan manusia dapat
dibedakan menjadi dua sifat yanitu psikologi yang bersifat umum
dan psikologi yang bersifat khusus.
Karena dilatarbelakangi oleh hal tersebut, penulis pun
bermaksud untuk mengangkat tema “Hubungan Psikologi dan
Ilmu-Ilmu Lainnya” sebagai penyaluran informasi dan pengetahuan
mengenai hubungan ilmu psikologi dan ilmu lainnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalah yang diurakan pada latar belakang di
atas, sebagai rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai
berikut :
3
Ko1. Bagaimana hubungan psikologi dengan ilmu-ilmu
lainnya?
2. Apa saja ruang lingkup ilmu psikologi?
C. Tujuan Penulis
Tujuan yang ingin dicapai ialah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui bagaimana hubungan psikologi
dengan ilmu-ilmu lainnya yang juga mempelajari tentang
keadaan manusia.
2. Untuk mengetahui apa saja ruang lingkup ilmu
psikologi.
C. Manfaat
Manfaat yang akan didapat ialah sebagai berikut :
1. Agar pembaca mengetahui bagaimana hubungan
psikologi dengan ilmu-ilmu lainnya yang juga mempelajari
tentang keadaan manusia.
2. Agar pembaca mengetahui apa saja ruang lingkup ilmu
psikologi.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
pendidikan nyata-nyata bersifat kefilsafatan, tetapi sebagai suatu ilmu
pengetahuan, sebagai sciente, psikologi pendidikan telah memiliki:
a) Susunan prinsip atau kebenaran dasar tersendiri,
b) Fakta-fakta yang bersifat obyektif dan dapat diperiksa
kebenarannya,dan
c) Teknik-teknik yang berguna untuk melakukan penyelidikan atau
“research”-nya sendiri, termasuk dalam hal ini ialah alat-alat pengukur
dan penilai yang sampai pada batas-batas tertentu dapat dipertanggung
jawabkan ketepatannya.
Di antara alat-alat pengukur dan alat penilai ini, terdapat tes tentang hasil
perkembangan jiwa anak. Kedua tes ini lazim disusun dengan sangat hati-hati.
Di laboratorium, misalnya, untuk mengetahui ada atau tidaknya kesalahan
mekanis dalam kebiasaan membaca anak-anak, diadakan pemotretan terhadap
gerakan mata anak-anak pada waktu membaca dengan mempergunakan
ophthalmograph. Untuk mengetahui apa yang harus dilakukan untuk
mengembangkan suara yang menyenangkan dan untuk memperoleh pemilihan
kata-kata yang tepat pada waktu berbicara, diadakan perekaman terhadap
latihan-latihan bercakap yang dilakukan.
Jadi, meskipun psikologi pendidikan cenderung dianggap oleh banyak
kalangan atau para ahli psikologi, termasuk ahli psikologi pendidikan sendir,
sebagai subdisiplin psikologi yang bersifat terapan atau praktis, bukan teoritis,
cabang psikologi ini dipandang telah memiliki konsep, teori, dan metode
sendiri, sehingga mestinya tidak lagi dianggap sebagai subdisiplin, tetapi
disiplin (cabang ilmu) yang berdiri sendiri.
2. Hubungan Psikologi dengan Biologi
Biologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang kehidupan. Semua benda
yang hidup menjadi objek dari biologi. Oleh karena biologi berobjek dari
benda-benda yang hidup, maka cukup banyak ilmu yang tergabung di
dalamnya. Oleh karena itu, baik biologi maupun psikologi sama-sama
membicarakan tentang manusia. Sekalipun kedua ilmu ini meninjau manusia
dari sudut yang berbade, namun dari segi tertentu kedua ilmu ini menemukan
titik pertemuan.
6
Dalam ilmu biologi, ada sub pembelajaran yang disebut antropobiologi. Pada
antropobiologi ini tidak mempelajari tentang proses-proses kejiwaan, dan
inilah yang dipelajari oleh psikologi.
Seperti yang telah penulis bahas di atas, di samping adanya hal yang
berbeda, tampak pula hal yang sama-sama membahas tentang kedua ilmu ini,
misalnya saja keturunan. Mengenai keturunan, baik psikologi ataupun
antropobiologi sama-sama membahas mengenai keturunan.
Soal keturunan yang ditinjau dari segi biologi adalah hal-hal yang berkaitan
dengan aspek-aspek kehidupan yang turun temurun dari suatu generasi ke
generasi lain. Masalah keturunan juga dipelajari di psikologi antara lain
misalnya sifat, intelegensi, dan bakan. Oleh karena itu, kurang sempurnalah
kita mempelajari psikologi tanpa mempelajari biologi khususnya
antropobiologi, karena ilmu itulah yang membantu di dalam orang
mempelajari psikologi.
7
perhubungan antara manusia dengan manusia. Jadi yang dipersoalkan di sini
ialah kehidupan bergolong-golongan yang sebenarnya” (Bouman, 1953:9).
Karena adanya titik-titik persamaan ini maka timbullah cabang ilmu
pengetahuan dalam psikologi yaitu psikologi sosial yang khusus meneliti dan
mempelajari perilaku manusia dalam hubungan dengan situasi-situasi sosial.
Menurut Gerungan, pertemuan antara psikologi dan sosiologi itulah yang
merupakan daerah dari psikologi sosial.
Makin lama orang akan makin menyadari bahwa perilaku manusia tidak
dapat terlepas dari keadaan sekitarnya. Karena itu, tidaklah sempurna
meninjau manusia itu berdiri sendiri terlepas dari masyarakat yang
melatarbelakanginya.
4. Hubungan Psikologi dengan Filsafat
Manusia sebagai makhluk hidup juga merupakan objek dari filsafat yang
antara lain membicarakan soal hakekat kodrat manusia, tujuan hidup manusia,
dan sebagainya. Sekalipun psikologi pada akhirnya memisahkan diri dari
filsafat, karena metode yang dipempuh sebagai salah satu penyebabnya, tetapi
psikologi masih tetap mempunyai hunbungan dengan filsafat.
Bahkan sebetulnya dapat dikatakan bahwa ilmu-ilmu yang telah memisahkan
diri dari filsafat itupun tetap masih ada hubungan dengan filsafat terutama
mengenai hal-hal yang menyangkut sifat hakekat serta tujuan dari ilmu
pengetahuan itu.
8
teoretis tentang yoting behavior didasakan pada pendekatan sosiologi dan
pendekatan psikologi (Asfar, 1996). Dalam pendekatan psikologi digunakan dan
dikembangkan konsep psikologi ang berupa konsep sikap dan sosialisasi untuk
menjelaskan perilaku pemilih.
9
Psikologi khusus adalah psikologi yang meneleti dan mempelajari segi-segi
kekhususan dari aktivita-aktivitas psikis manusia. Hal-hal khusus yang
menyimpang dari hal-hal yang umum dibicarakan dalam psikologi khusus.
Psikologi khusus ini ada bermacam macam, antara lain:
1. Psikologi Perkembangan, yaitu psikologi yang membicarakan
perkembangan psikis manusia dari masa bayi sampai tua, yang
mencakup:
a) Psikologi anak
b) Psikologi remaja
c) Psikologi orang dewasa
d) Psikologi orang tua
2. Psikologi Sosial, yaitu psikologi yang khusus membicarakan
kegiatan-kegiatan atau aktivitas-aktivitas manusia dalam hubunganya
dengan situasi sosial.
3. Psikologi Pendidikan, yaitu psikologi yang khusus menguraikan
kegiatan-kegiatan manusia dalam hubungannya dengan situasi
pendidikan misalnya bagaimana menarik perhatian agar pelajaran dapat
dengan mudah dipahami.
4. Psikologi Kepribadian, yaitu psikologi yang khusus menguraikan
tentang kepribadian manusia beserta tipe-tipe kepribadian manusia.
5. Psikopatologi, yaitu psikologi yang khusus menguraikan keadaan
psikis yang tidak normal (abnormal).
6. Psikologi Kriminal, yaitu psikologi yang khusus berhubungan
dengan soal kejahatan atau kriminalitas.
7. Psikologi Perusahaan, yaitu psikologi yang berhubungan dengan
persoalan perusahaan.
Psikologi khusus masih berkembang terus sesuai dengan bidangnya. Pada
umumnya psikologi khusus merupakan psikologi praktis yang diaplikasikan
sesuai dengan bidangnya. Psikologi yang dipelajari secara paraktis dapat
dipraktikkan dalam bermacam-macam bidang, misalnya bidang industri atau
perusahaan (psikologi perusahaan), dalam bidang pendidikan (psikologi
pendidikan), dan dalam bidang-bidang lainnya sesuai dengan tipenya.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat penulis ambil dari isi makalah ini, yaitu:
1. Psikologi merupakan ilmu yang tidak terlepas dari ilmu-ilmu
lainnya, di mana psikologi masih memiliki hubungan dengan beberapa
ilmu lainnya seperti ilmu biologi, ilmu sosiologi, ilmu filsafat, ilmu politik
dan ilmu komunikasi.
2. Ruang lingkup psikologi dalam kehidupan manusia itu cukup luas.
3. Berdasarkan sifatnya, psikologi terbagi atas dua yaitu bersifat
umum dan bersifat khusus.
4. Macam-macam psikologi khusus yaitu: psikologi perkembangan,
psikologi sosial, psikologi pendidikan, psikologi kepribadian,
psikopatologi, psikologi kriminal, psikologi perusahaan dan sebagainya.
B. Saran
Saran penulis sesuai dengan judul makalah ini yaitu:
1. Penulis sarankan kepada teman-teman untuk lebih memahami
mengenai hubungan psikologi dengan ilmu-ilmu lainnya agar tidak terjadi
kerancauan.
2. Penulis sarankan kepada teman-teman untuk lebih memahami
mengenai ruang lingkup psikologi agar lebih mudah dalam menentukan
lapangan pekerjaan nantinya.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://semuamakalahpembelajaran.blogspot.com/2017/06/makalah-
hubungan-psikologi-dengan-ilmu.html?m=1
12