Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

PENGERTIAN, RUANG LINGKUP


DAN SEJARAH PSIKOLOGI
PENDIDIKAN

Disusun untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Studi Psikologi Pendidikan Kontemporer
Dosen Pengampu:

Dr. Esti Zaduqisti, M.Si & Dr. Muhammad Rifa’i Subhi, M.Pd

Disusun Oleh:
KELAS A
1. Ahmad Sibaweh ( 50223017 )
2. Fachirotu Mina ( 50223005 )

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU
KEGURUAN
PASCASARJANA UIN KH. ABDURRAHMAN WAHID
PEKALONGAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa


melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua. Sehingga makalah “Pengertian,
Ruang Lingkup, dan Sejarah Psikologi Pendidikan” dapat terselesaikan. Shalawat
dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW yang menjadi panutan bagi umat manusia di dunia
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyelesaian makalah ini. Teriringkan permohonan maaf
apabila makalah ini masih jauh dari kesempurnaan
Oleh karena itu, kritik dan saran membangun sangat diharapkan untuk
memperbaiki dan menyempurnakannya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
untuk menambah khasanah ilmu pengetahuan kita bersama.

Pekalongan, 07 September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................i
Kata Pengantar................................................................................................ii
Daftar Isi.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Psikologi dan Psikologi Pendidikan.............................5
B. Obyek Kajian Psikologi dan Psikologi Pendidikan........................7
C. Ruang lingkup Psikologi Pendidikan..............................................9
D. Sejarah Psikologi Pendidikan.........................................................11
BAB III PENUTUP
A. Simpulan.........................................................................................14
B. Saran...............................................................................................14
Daftar Pustaka................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Psikologi pendidikan adalah studi tentang perilaku batin manusia dalam
Dunia pendidikan melibatkan studi sistematis tentang proses dan faktor-faktor
pendidikan yang berkaitan dengan pendidikan manusia bertujuan untuk
pengembangan dan peningkatkan efisiensi dalam pendidikan. Psikologi
pendidikan adalah salah satu bidang tersebut.
Psikologi yang membahas masalah-masalah psikologis yang berkaitan
dengan pendidikan. Termasuk Profil psikologis orang-orang di lingkungan
pendidikan (profil aktivitas umum manusia), tinjauan psikologis manusia dalam
proses pendidikan (masalah belajar).
Praktik psikologi pendidikan tentu saja memerlukan kolaborasi antara
guru dan siswa. Karena psikologi pada hakikatnya adalah ilmu yang memahami
antar sesama salah satunya antara siswa dan guru. Oleh karena itu pengetahuan
Psikologi peserta didik dalam proses pendidikan diperlukan dan penting bagi
peserta didik dam Semua guru.
Proses ini terjadi dalam situasi yang melibatkan banyak hal, misalnya
pergaulan antara siswa dan guru, tujuan yang ingin dicapai dan materi yang
diberikan selama Pembelajaran ini, lingkungan di mana proses berlangsung, dll.
Psikologi pendidikan bertujuan untuk mempelajari faktor psikologis yang
berperan dalam proses pendidikan.
Berdasarkan hal di atas, dapat diketahui bahwa konsentrasi utama
pada persoalan belajar. Maka pendidik dan peserta didik menjadi konsumen
utama psikologi Pendidikan. Guru dituntut untuk menguasai psikologi pendidikan,
agar dalam menjalankan fungsinya dapat menciptakan kondisi yang mendorong
terhadap berlangsungnya tindakan-tindakan belajar secara efektif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian psikologi dan pendidikan?
2. Apa objek kajian psikologi dan psikologi pendidikan?
3. Apa ruang lingkup psikologi pendidikan?
4. Bagaimana sejarah psikologi Pendidikan?
C. Tujuan Pembahasan Masalah
1.Menjelaskan definisi Psikologi dan Pendidikan.
2.Menjelaskan objek kajian psikologi dan psikologi pendidikan.
3.Menjelaskan ruang lingkup psikologi pendidikan.
4.Menejelaskan sejarah psikologi Pendidikan.
D. Batasan Masalah
Makalah ini hanya membahas pengertian,objek kajian, ruang lingkup, sejarah
mempelajari psikologi pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Psikologi dan Psikologi Pendidikan


Psikologi banyak dikaitkan dengan kehidupan organisme manusia. dalam
hal ini, psikologi didefenisikan sebagai ilmu pengetahuan yang berusaha
memahami perilaku manusia, alasan dan cara mereka melakukan sesuatu, dan
juga memahami bagaimana makhluk tersebut berfikir dan berperasaan.
Psikologi berasal dari kata bahasa inggris psycology yang dalam istilah lama
disebut ilmu jiwa itu. Psycology juga merupakan dua akar kata yang bersumber
dari kata greek (yunani). yaitu psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti
ilmu. Jadi, secara harfiah psikologi adalah ilmu jiwa.
Berkaitan dengan hal tersebut, harus dibedakan antara nyawa dan jiwa.
Nyawa adalah daya jasmaniah. Adanya tergantung pada hidup jasmani dan
menimbulkan perbuatan badaniah, yaitu perbuatan yang di timbulkan oleh proses
belajar. Seperti halnya insting, refleks, nafsu dan sebagainya. Jika jasmani mati,
maka mati pula nyawanya.
Sedangkan jiwa adalah daya hidup rohaniah yang bersifat abstrak. Ia
menjadi penggerak dan pengatur bagi perbuatan-perbuatan pribadi (personal
behavior) dari hewan tingkat tinggi dan manusia. Adapun perbuatan pribadi
adalah perbuatan sebagai hasil proses belajar yang dimungkinkan oleh keadaan
jasmani, rohaniah, sosial dan lingkungan. Selanjutnya proses belajar adalah
kegiatan untuk meningkatkan kepribadian (personality), dengan jalan berusaha
mendapatkan pengertian baru, nilai-nilai baru, dan kecakapan baru. Sehingga
dapat berbuat yang lebih sukses, dalam menghadapi kontradiksi-kontradiksi
dalam hidup. Menjadi jiwa yang mengandung pengertian-pengertian, nilai-nilai
kebudayaan dan kecakapan-kecakapan.

2
Gleitmen, 1986
3
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya.
2003), h. 7.
4
Agus Sujanto, Psikologi Umum, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2001), hal.1
Bruno menyampaikan pengertian psikologi dalam tiga bagian. Pertama,
psikologi adalah studi mengenai ruh. Kedua, psikologi adalah ilmu pengetahuan
tentang kehidupan mental. Ketiga, psikologi merupakan ilmu pengetahuan
mengenai tingkah laku organisme.
Sedangkan Chaplin dalam dictionary of Psychology mendefinisikan
psikologi sebagai ilmu pengetahuan mengenai perilaku manusia dan hewan,
mencakup juga penyelidikan terhadap organisme dalam segala ragam dan
kerumitannya,ketika mereaksi arus dan perubahan dalam sekitar dan peristiwa-
peristiwa kemasyarakatan yang mengubah lingkungan5
Dari pengertian psikologi di atas menunjukkan beragamnya pendapat para
ahli psikologi. keragaman tersebut berawal dari perbedaan titik berangkat para
ahli dalam mempelajari dan membahas kehidupan jiwa yang kompleks ini. Secara
garis besar dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari semua tingkah laku dan perbuatan individu, dimana individu tersebut
tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya.6
Adapun pendidikan, berasal dari kata dasar “didik”, artinya memelihara dan
memberi latihan.. Sedangkan, “pendidikan” menurut KBBI adalah peroses
pengubahan sikap dan tata laku sesorang atau kelompok dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.7
Jika digabungkan, maka psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin ilmu
yang menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan.
Adapun menurut ensiklopedia Amerika, psikologi pendidikan adalah ilmu yang
lebih berprinsip dalam proses pengajaran, terlibat dengan penemuan-penemuan,
menerapkan prinsip – prinsip, dan cara untuk meningkatkan eefisien di
dalam pendidikan.8
Dengan kata lain, psikologi pendidikan mencakup bagaimana individu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui proses pendidikan, dan
bagaimana faktor psikologis seperti motivasi, perkembangan kognitif, emosi, dan
interaksi sosial mempengaruhi hasil belajar.

5
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya.
2003), h. 7.
6
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, ( Semarang : Rineka Cipta, 1991), hal.5
7
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991. H. 232.
8
Muhibbin Syah, Psikologi Psikologi Pendidikan Dengen Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2003), h. 7

Tujuan utama psikologi pendidikan adalah untuk memperoleh pemahaman yang


lebih mendalam tentang proses belajar dan mengajar untuk memperbaiki metode
mengajar dan meningkatkan hasil belajar. Psikologi pendidikan berkaitan dengan
pengembangan lingkungan pendidikan yang mendukung perkembangan holistik siswa,
termasuk dimensi kognitif, emosional dan sosial mereka, serta mengidentifikasi dan
mengatasi hambatan yang dapat menghambat proses pembelajaran.
Faktanya, psikologi pendidikan dapat diterapkan di berbagai lingkungan
pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Hal ini mencakup
pemahaman bagaimana metode pengajaran yang berbeda mempengaruhi pembelajaran
siswa, bagaimana merancang kurikulum yang sesuai untuk perkembangan kognitif siswa,
dan dukungan bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar dan tantangan emosional,
termasuk bagaimana memberikan dukungan kepada siswa yang menghadapi kesulitan
belajar atau masalah emosional.
Secara umum, psikologi pendidikan berkontribusi dalam meningkatkan efektivitas
sistem pendidikan dengan memadukan prinsip-prinsip psikologi dengan praktik
pendidikan yang lebih tepat dan disesuaikan.
B. Objek Kajian Psikologi dan Psikologi Pendidikan
1. Objek Kajian Psikologi
Dari uraian tersebut, dapat diketahui pengertian dari psikologi dan
pendidikan itu sendiri. Sehingga dapat disimpulkan bahwa psikologi pendidikan
merupakan cabang dari psikologi, yang dalam penguraian dan penelitiannya lebih
menekankan pada masalah pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik
maupun mental, yang sangat erat hubungannya dalam masalah pendidikan
terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar.9
Objek psikologi dibagi menjadi dalam dua hal, yaitu:
a. Objek material
adalah sesuatu yang dibahas, dipelajari atau diselidiki, atau suatu unsur
yang ditentukan atau sesuatu yang dijadikan sasaran pemikiran, objek
material mencakup apa saja, baik hal-hal konkret (kerohanian, nilai-nilai,
ide-ide). Objeknya yaitu manusia.10
b. Objek formal
adalah cara memandang dan meninjau yang dilakukan oleh seorang peneliti
terhadap objek materialnya serta prinsip-prinsip yang digunakan. Objek
formal digunakan sebagai pembeda ilmu yang satu dengan ilmu yang lain (
psikologi, antropologi, sosiologi, dan lain-lain). Objeknya yaitu tingkah laku
manusia, bersifat empiris atau nyata, dapat diobservasi untuk memprediksi
dan menggambarkan sesuatu yang dilihat.
Psikologi yang berobjekkan manusia dapat dibedakan sebagai berikut:
1) Psikologi Umum
Adalah psikologi yang menyelidiki dan mempelajari kegiatan-kegiatan atau
aktifitas-aktifitas psikis manusia pada umumnya, yang dewasa, yang normal,
dan yang beradab (berkultur)11
Macam-macam psikologi umum:

9
Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), h. 7
10
Alex Sobur, Psikologi Umum, ( Bandung : Pustaka Setia, 2003), hal.41
11
Agus Sujanto, Psikologi Umum, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hal.41
a. Psikologi perkembangan
Psikologi yang focus pada perkembangan psikis manusia dari masa bayi
sampai tua. Mencakup psikologi anak, psikologi puber atau adolesensi,
psikologi orang dewasa, dan psikologi orang tua.
b. Psikologi sosial
Psikologi yang fokus tentang tingkah laku atau aktivitas-aktivitas manusia
dalam hubungannya dengan situasi sosial.
c. Psikologi pendidikan
Psikologi yang khusus menguraikan kegiatan-kegiatan atau aktivitas-
aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan.
Misalnya bagaimana cara menarik perhatian agar pelajaran dapat dengan
mudah diterima, bagaimana cara belajar, dan sebagainya.
d. Psikologi kepribadian dan tipologi
Psikologi yang menguraikan tentang struktur pribadi manusia dan tipe-
tipe kepribadian manusia.
e. Psikopatologi
Psikologi yang khusus menguraikan mengenai keadaan psikis yang tidak
normal atau abnormal
f. Psikologi Kriminil
Psikologi yang khusus berhubungan dengan soal-soal kejahatan atau
kriminalitas.
g. Psikologi perusahaan
Psikologi yang khusus berhubungan dengan soal-soal perusahaan
2) Psikologi khusus
Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari segi-segi kekhususan dari
aktivitas-aktivitas psikis manusia. Hal-hal yang menyimpang dari kewajaran
pada umumnya, dibicarakan dalam psikologi khusus.

2. Objek Kajian Psikologi Pendidikan


Objek utama kajian psikologi pendidikan terletak pada peserta didik.
Karena hakikat pendidikan adalah pelayanan khusus bagi peserta didik. Oleh
karena itu, objek kajian psikologi pendidikan selain teori-teori psikologi
pendidikan sebagai ilmu, harus lebih fokus pada aspek psikologis peserta didik
dalam proses pembelajaran.
Glover dan Ronning menyampaikan bahwa objek kajian psikologi
pendidikan mencakup topik-topik tentang pertumbuhan dan perkembangan
peserta didik, hereditas dan lingkungan, perbedaan individual peserta didik,
potensi dan karakteristik tingkah laku peserta didik, pengukuran proses dan hasil
pendidikan dan pembelajaran, kesehatan mental, motivasi dan minat, serta disiplin
lain yang relean.12
Adapun Syaodih Sukmadinata dalam Syaiful Sagala juga menyampaikan
bahwa objek kajian psikologi pendidikan adalah interaksi antara pendidik dengan
peserta didik untuk meningkatkan kemampuan peserta didik, dengan dukungan
sarana dan fasilitas tertentu yang berlangsung dalam lingkungan tertentu.13
Pengetahuan psikologis tentang peserta didik menjadi hal yang sangat
penting dalam pendidikan. Oleh karena itu, guru seharusnya menjadikan
pengetahuan tentang psikologi sebagai kebutuhan. Tak terkecuali bagi setiap
orang yang menyadari dirinya sebagai pendidik. Psikologi pendidikan berusaha
mewujudkan tindakan psikologis yang tepat dalam interaksi antar faktor
pendidikan.
C. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan
Psikologi pendidikan pada asasnya adalah sebuah disiplin psikologi yang
khusus mempelajari, meneliti, dan membahas seluruh tingkah laku manusia yang
terlibat dalam proses pendidikan tingkah laku belajar oleh siswa, tingkah laku
mengajar oleh guru, dan tingkah laku belajar mengajar oleh guru dan siswa yang
saling berinteraksi.14
Para ahli secara garis besar membatasi objek kajian psikologi pendidikan
menjadi tiga macam:

12
Danim dan Khairil, Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Baru (Bandung Alfabeta, 2010).
13
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2010).
14
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan,… hlm. 24
1. Belajar, meliputi teori-teori, prinsip-prinsip, dan ciri-ciri khas perilaku
belajar peserta didik, dan sebagainya;
2. Proses belajar, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang terjadi dalam
kegiatan belajar peserta didik;
3. Situasi belajar, adalah suasana dan keadaan lingkungan, baik bersifat fisik
maupun non fisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar peserta
didik.15
Buku yang lingkupnya lebih luas biasanya membahas selain proses belajar
juga membahas tentang perkembangan, hereditas dan lingkungan, kesehatan
mental, evaluasi belajar dan sebagainya. Sedangkan buku yang lingkupnya lebih
sempit biasanya berkisar pada soal proses belajar mengajar saja. Perbedaan ini
sangat dipengaruhi oleh maksud penulis dalam menulis buku itu.
Ada yang bermaksud hanya memberikan pengantar saja, sehingga
pembahasanya mengenai lingkup itu cukup luas, akan tetapi kurang mendalam.
Sebaliknya ada yang lingkup pembahasannya tidak luas, yaitu berkisar pada
proses beljar, akan tetapi pembahasannya cukup mendalam. Jadi, beleh dikatakan
bahwa tidak ada dua buku psikologi pendidikan yang menunjukkan ruang lingkup
materi yang sama benar. Walaupun demikian, pada dasarnya psikologi pendidikan
membahas hereditas dan lingkungan, pertumbuhan dan perkembangan, potensial
dan karakteristik tingkah laku, hasil proses pendidikan dan engaruhnya Terhadap
individu yang bersifat personal dan social, higiene mental dan pendidikan dan
evaluasi hasil pendidikan.
Disamping itu perlu diketahui bahwa banyak buku psikologi pendidikan
yang tidak member judul buku dengan kata-kata psikologi pendidikan, padahal
buku itu benar-benar buku psikologi pendidikan, dalam arti buku itu membahas
serta mendalami pokok-pokok bahasan tertentu dari psikologi pendidikan. Maka
untuk mendalami psikologi pendidikan tidak senantisa harus mempelajari buku
yang berjudul psikologi pendidikan.
Adapun Sumadi Suryobroto ( 1987 ) menyampaikan bahwa ruang lingkup
psikologi pendidikan meliputi pengetahuan tentang psikologi pendidikan:
15
Ibid, hlm. 25.
pengertian ruang lingkup, tujuan mempelajari dan sejarah munculnya psikologi
pendidikan, , pembawaaan, lingkungan fisik dan psikologis, perkembangan siswa,
proses -proses t,ingkah laku, hakikat dan ruang lingkup belajar, faktor yang
mempengaruhi belajar, hukum dan teori belajar, pengukuran pendidikan, aspek
praktis pengukuran pendidikan, transfer belajar, ilmu, statistik dasar, kesehatan
mental, pendidikan membentuk watak/kepribadian, kurikulum pendidikan sekolah
dasar, kurikulum pendidikan sekolah menengah

D. Sejarah Psikologi Pendidikan


Pengujian, pengklasifikasian, dan penilaian pertimbangan metode-metode
pendidikan telah dilakukan beberapa abad sebelum lahirnya psikologi pada akhir
tahun 1800-an. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan oleh ahli-ahli filsafat
pendidikan seperti Democritos, Quantilian, Vives, dan Cominius. Oleh karena itu,
psikologi pendidikan tidak dapat mengakui sebagai yang pertama yang melakukan
analisis sistematis proses pendidikan.
1). Abad 17 dan 18
Selama abad ke-17 dan ke-18, perkembangan psikologi pendidikan masih
dalam tahap awal dan belum memiliki kerangka konseptual yang kuat seperti
yang ada saat ini. Namun, pada periode ini banyak bermunculan tokoh dan
gagasan yang turut menjadi landasan psikologi pendidikan. Berikut beberapa
poin penting terkait sejarah psikologi pendidikan pada abad ke-17 dan ke-18.
 Comenius (1592-1670): Jan Amos Comenius adalah seorang filsuf, pendidik,
dan teolog Ceko, yang dianggap sebagai salah satu bapak pendidikan modern.
Ia mengatakan, pendidikan harus didasarkan pada pemahaman bagaimana
pikiran anak berkembang dan bagaimana ia belajar. Comenius mendorong
pendekatan eksperimental, menekankan pembelajaran langsung, dan
menggunakan gambar dalam bukunya untuk membantu pemahaman.
 Locke (1632-1704): Filsuf Inggris John Locke sangat berpengaruh dalam
memajukan pemahaman kita tentang pembangunan manusia. Dalam bukunya
yang terkenal, “An Essay Concerning Human Understanding”, ia berpendapat
bahwa pikiran manusia pada mulanya adalah sebuah tabula rasa atau sebuah
“lembaran kosong” yang diisi dengan pengalaman melalui indra. Cara berpikir
seperti ini telah membuka jalan untuk memahami bagaimana pengalaman dan
lingkungan mempengaruhi pembentukan kepribadian dan pengetahuan pribadi.
 Rousseau (1712-1778): Filsuf Perancis Jean-Jacques Rousseau, dalam bukunya
On Emile, or Education, mengatakan bahwa pendidikan harus menghormati
sifat dan tahap perkembangan anak. . Hal ini menekankan pentingnya
memungkinkan anak-anak untuk belajar melalui pengalaman langsung
daripada meneruskan pengetahuan dengan cara tradisional.
 Pestalozzi (1746-1827): Pendidik Swiss Johann Heinrich Pestalozzi
mengusulkan pendekatan pendidikan yang berpusat pada anak. Ia berpendapat
bahwa pendidikan harus fokus pada perkembangan alami anak dan pemahaman
tentang kepribadian masing-masing. Pestalozzi juga menekankan pentingnya
menghubungkan pembelajaran dengan pengalaman praktis dalam kehidupan
sehari-hari.
 Herbart (1776-1841): Johann Friedrich Herbart, filsuf dan psikolog Jerman,
berkontribusi terhadap pengembangan teori pendidikan. Dia mengusulkan
suatu pendekatan yang berfokus pada 'pendidikan yang diawasi', yang
mencakup langkah-langkah seperti memberikan informasi baru, membuat
hubungan dengan pengetahuan yang ada, dan penalaran.

Meskipun perkembangan psikologi pendidikan pada abad ke-17 dan ke-18


masih dalam tahap awal, namun tokoh-tokoh dan gagasan-gagasan tersebut
memberikan landasan penting yang menjadi landasan pemikiran dan praktik
pendidikan modern. Pemikiran dan penelitian lebih lanjut akan terus membentuk
dan mengembangkan bidang psikologi pendidikan.
2). Abad ke 19
Abad kesembilan belas menyaksikan perkembangan penting dan semakin
terstruktur dalam perkembangan psikologi pendidikan. Tokoh dan peristiwa penting
dalam sejarah psikologi pendidikan pada periode ini antara lain:
 Froebel (1782-1852): Friedrich Froebel adalah seorang pendidik Jerman, paling
dikenal sebagai pendiri taman kanak-kanak. Mengembangkan konsep
“kindergarten” yang menitikberatkan pada pendidikan anak usia dini melalui
kegiatan bermain dan eksplorasi. Konsep ini telah mempengaruhi perkembangan
pendidikan anak usia dini di seluruh dunia.
 Binet (1857-1911): Alfred Binet adalah seorang psikolog Perancis yang terkenal
karena mengembangkan tes kecerdasan pertama yang dikenal sebagai tes Binet-
Simon. Tes ini dirancang untuk mengukur kemampuan kognitif anak dan
membedakan antara anak dengan perkembangan normal dan anak yang
mengalami keterlambatan perkembangan. Kontribusinya membantu membuka
jalan bagi pengembangan tes kecerdasan modern.
 Herbartianisme: Gagasan Johann Friedrich Herbart tentang pendidikan dan
pendidikan terkontrol terus memberikan pengaruh pada abad ke-19. Cara berpikir
ini menghubungkan pendidikan dengan pengetahuan sebelumnya dan
menekankan pentingnya merangsang minat, moral, dan pertumbuhan pribadi
siswa.
 Metode psikologi ilmiah dan eksperimental: Abad kesembilan belas adalah masa
ketika metode ilmiah dan eksperimental mulai diterapkan pada psikologi dan
pendidikan. Ilmuwan seperti Wilhelm Wundt di Jerman dan William James di
Amerika Serikat berkontribusi terhadap perkembangan psikologi dan melakukan
eksperimen psikologis pertama.
 Mengembangkan sistem pendidikan publik Banyak negara di dunia mulai
mengembangkan sistem pendidikan publik yang lebih terstruktur pada abad ke-
19. Hal ini dipengaruhi oleh pemikiran mengenai hak setiap warga negara atas
pendidikan dan perlunya menghasilkan tenaga kerja terdidik.
 Pendekatan Keunikan: Gagasan tentang keunikan dalam pendidikan
dikembangkan pada abad ke-19. Pendekatan ini menekankan pentingnya
memahami kebutuhan dan perkembangan unik setiap siswa sehingga pengajaran
dapat disesuaikan dengan cara yang paling efektif untuk setiap siswa.

Pada abad ke-19, psikologi pendidikan memperoleh pemahaman yang lebih luas
dan mendalam tentang bagaimana anak belajar dan berkembang. Orang-orang seperti
Froebel dan Binet, perkembangan metode ilmiah, dan pendekatan pendidikan yang
lebih terstruktur memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan bidang
psikologi pendidikan seperti yang kita kenal sekarang.
3). Abad ke 20
Pada permulaan abad ke-20 perkembangan psikologi pendidikan ditandai dengan
penelitian-penelitian psikologi, yang memberikan dampak besar terhadap teori-
teori dan praktik pendidikan. Jadi psikologi sama tuanya dengan pendidikan itu
sendiri. Tokoh-tokohnya antara lain adalah Termann, Thorndike, dan Jude.
Adapun aliran-aliran psikologi yang berkembang saat itu mempelajari
perilaku dan proses belajar dari sudut pandang yang berbeda-beda. Hal tersebut
memberikan pengaruh terhadap perkembangan teori dan praktik pendidikan,
seperti teori Behaviorisme (Watson), Psikoanalisis (Freud), dan Gestalt (Kohler,
Koffka). Semua teori tersebut tidak ada yang terbaik, karena sifatnya
komplementer/saling melengkapi.
William James, pemuka ahli psikologi Amerika, mengemukakan dalam
seri kuliahnya yang terkenal, bahwa psikologi adalah ilmu, sedangkan mengajar
adalah seni atau kiat, dan ilmu tidak pernah menurunkan langsung seni atau kiat di
luar keilmuannya sendiri. Suatu pemikiran inventif intermediet harus membuat
aplikasi itu, dengan menggunakan keasliannya sebagai sebuah ilmu
pengetahuan.16
Adapun beberapa ahli yang memberikan andil dalam perkembangan
psikologi pendidikan (baik dari filsafat, pendidikan, maupun psikologi) antara
lain:
1. Democritus, filsuf pertama yang menekankan pentingnya pengaruh
lingkungan dan suasana rumah terhadap perkembangan kepribadian
seseorang. Sehingga lingkungan dan suasana rumah perlu dibina sebaik
mungkin agar suasananya kondusif (menguntungkan) bagi perkembangan
anak.
2. John Amos Comenicus, orang pertama yang melakukan penyelidikan ilmiah
terhadap anak. Ia mengatakan bahwa anak adalah individu yang sedang
berkembang. Oleh karena itu dilihat dalam bentuk dan karakternya sebagai
“anak”, bukan sebagai “miniatur orang dewasa”.
16
Fachruroji, Ahmad, Sejarah Psikologi Pendidikan dalam http://achmad-
fachruroji.blogspot.com /2012/03/sejarah-psikologi-pendidikan.html diakses pada 12 September
2022
3. Rousseau (seorang penganut Naturalis), mendasarkan ide-ide pendidikan pada
prinsip-prinsip perkembangan manusia. Ia juga mengatakan bahwa pada
dasarnya, anak adalah baik.
4. John Locke (seseorang penganut Empirisme), secara kritis menyampaikan
bahwa sewaktu individu lahir dalam jiwanya belum terdapat apa-apa (teorita
bula rasa/kertas putih). Namun secara potensial, jiwa individu itu sensitif intuk
melakukan impresi terhadap dunia luar dengan melalui sense. Belajar melalui
pengalaman dan latihan merupakan sumbangan terbesar dari John Locke dan
tokoh-tokoh empirisme lainnya.
4). Abad ke 21
sejarah psikologi pendidikan abad 21 terus berlanjut dan masih dalam proses
hingga ditutupnya informasi pada bulan September 2021, sehingga belum bisa
dipahami secara utuh. Namun, ada beberapa tren dan peristiwa tertentu di awal abad
ke-21 yang mungkin mempengaruhi psikologi pendidikan.
 Teknologi dan digitalisasi: Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi terus
berdampak pada pendidikan. Penggunaan perangkat digital, pembelajaran online,
dan platform e-learning menjadi semakin umum. Hal ini mempengaruhi cara
siswa belajar dan berinteraksi dengan konten pendidikan.
 Pembelajaran Berbasis Data: Pengumpulan dan analisis data semakin meningkat
di lingkungan pendidikan. Hal ini memungkinkan pemangku kepentingan seperti
guru dan administrator untuk lebih memahami perkembangan siswa dan
menyesuaikan gaya belajar sesuai dengan kebutuhan individu.
 Pentingnya Kesehatan Mental: Di awal abad ke-21, perhatian semakin banyak
diberikan pada kesehatan mental pelajar. Para guru dan psikolog pendidikan
semakin menyadari pentingnya mendukung kesehatan mental siswa agar dapat
belajar secara maksimal.
 Pendidikan Inklusif dan Keberagaman: Terdapat peningkatan fokus pada
pendidikan inklusif dan keberagaman. Pendidikan berupaya menciptakan
lingkungan inklusif bagi seluruh siswa, termasuk mereka yang berkebutuhan
khusus, dan menghormati keberagaman budaya dan latar belakang siswa.
 Pembelajaran Berkelanjutan dan Pengembangan Profesional: Ketika individu
terus belajar dan mengasah keterampilan mereka di setiap tahap kehidupan,
konsep pembelajaran seumur hidup menjadi semakin penting. Pengembangan
profesional guru juga merupakan fokus penting.
 Ketidakpastian pendidikan akibat peristiwa global: Abad ke-21 ditandai dengan
peristiwa global seperti pandemi COVID-19 yang memberikan dampak besar
terhadap pendidikan. Sekolah-sekolah di seluruh dunia menghadapi tantangan
untuk melanjutkan pembelajaran melalui pembelajaran jarak jauh, pembelajaran
campuran atau model adaptif lainnya.
 Pendidikan Berbasis Kompetensi dan Kreativitas: Penekanannya diberikan pada
pengembangan kompetensi kritis, kreativitas, dan keterampilan berpikir kritis
siswa. Pendidikan berupaya mempersiapkan siswa dengan lebih baik untuk
menghadapi tantangan dunia yang terus berubah.

Namun perubahan dan perkembangan psikologi pendidikan di abad ke-21 masih terus
berlangsung, dan mungkin akan muncul perubahan-perubahan baru pada tahun 2021 dan
seterusnya. Oleh karena itu, untuk memahami sejarah psikologi pendidikan pada abad ke-
21, disarankan untuk merujuk sumber-sumber terkini abad ke-21 dengan lebih
mendalam.
Secara umum psikologi pendidikan terus berkembang seiring dengan perubahan
paradigma pendidikan dan penelitian ilmiah. Ini akan membantu Anda memahami cara-
cara efektif untuk membimbing dan memfasilitasi pembelajaran siswa.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Objek kajian psikologi pendidikan adalah manusia, utamanya terletak pada
guru dan peserta didik. Karena hakikat pendidikan adalah pelayanan khusus
diperuntukkan bagi peserta didik. Tidak ada teori yang sempurna terkait psikologi
Pendidikan, karena semuanga saling melengkapi.
Namun pada dasarnya psikologi mendidikan mencakup tiga hal berikut:
1. Belajar, meliputi teori-teori, prinsip-prinsip, dan ciri-ciri khas perilaku
belajar peserta didik, dan sebagainya;
2. Proses belajar, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang terjadi dalam
kegiatan belajar peserta didik;
3. Situasi belajar, adalah suasana dan keadaan lingkungan, baik bersifat fisik
maupun non fisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar peserta didik.

B. Saran
Guru harus menguasai ilmu psikologi pendidikan, agar dapat menemukan cara
yang tepat untuk membantu peserta didik dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi, Psikologi Umum. Semarang : Rineka Cipta. 1991..


Agus Sujanto, Psikologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara. 2001.
Alex Sobur, Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia. 2003.
Alfabeta. 2010.
Danim dan Khairil, Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Baru. Bandung
Fachruroji, Ahmad. 2013. Sejarah Psikologi Pendidikan dalam http://achmad
fachruroji.blogspot.com /2012/03/sejarah-psikologi-pendidikan.html
Gleitmen, 1986.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991.
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung:
Remaja Rosdakarya. 2003.
Muhibbin Syah, Psikologi Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,
(Bandung: Remaja Rosdakarya. 2003.
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2007.
Suryabrata, Sumadi. 1998. Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rosdakarya.
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2010).
Whiterington, 1982.

Anda mungkin juga menyukai