Dr. Esti Zaduqisti, M.Si & Dr. Muhammad Rifa’i Subhi, M.Pd
Disusun Oleh:
KELAS A
1. Ahmad Sibaweh ( 50223017 )
2. Fachirotu Mina ( 50223005 )
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................i
Kata Pengantar................................................................................................ii
Daftar Isi.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Psikologi dan Psikologi Pendidikan.............................5
B. Obyek Kajian Psikologi dan Psikologi Pendidikan........................7
C. Ruang lingkup Psikologi Pendidikan..............................................9
D. Sejarah Psikologi Pendidikan.........................................................11
BAB III PENUTUP
A. Simpulan.........................................................................................14
B. Saran...............................................................................................14
Daftar Pustaka................................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Psikologi pendidikan adalah studi tentang perilaku batin manusia dalam
Dunia pendidikan melibatkan studi sistematis tentang proses dan faktor-faktor
pendidikan yang berkaitan dengan pendidikan manusia bertujuan untuk
pengembangan dan peningkatkan efisiensi dalam pendidikan. Psikologi
pendidikan adalah salah satu bidang tersebut.
Psikologi yang membahas masalah-masalah psikologis yang berkaitan
dengan pendidikan. Termasuk Profil psikologis orang-orang di lingkungan
pendidikan (profil aktivitas umum manusia), tinjauan psikologis manusia dalam
proses pendidikan (masalah belajar).
Praktik psikologi pendidikan tentu saja memerlukan kolaborasi antara
guru dan siswa. Karena psikologi pada hakikatnya adalah ilmu yang memahami
antar sesama salah satunya antara siswa dan guru. Oleh karena itu pengetahuan
Psikologi peserta didik dalam proses pendidikan diperlukan dan penting bagi
peserta didik dam Semua guru.
Proses ini terjadi dalam situasi yang melibatkan banyak hal, misalnya
pergaulan antara siswa dan guru, tujuan yang ingin dicapai dan materi yang
diberikan selama Pembelajaran ini, lingkungan di mana proses berlangsung, dll.
Psikologi pendidikan bertujuan untuk mempelajari faktor psikologis yang
berperan dalam proses pendidikan.
Berdasarkan hal di atas, dapat diketahui bahwa konsentrasi utama
pada persoalan belajar. Maka pendidik dan peserta didik menjadi konsumen
utama psikologi Pendidikan. Guru dituntut untuk menguasai psikologi pendidikan,
agar dalam menjalankan fungsinya dapat menciptakan kondisi yang mendorong
terhadap berlangsungnya tindakan-tindakan belajar secara efektif.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian psikologi dan pendidikan?
2. Apa objek kajian psikologi dan psikologi pendidikan?
3. Apa ruang lingkup psikologi pendidikan?
4. Bagaimana sejarah psikologi Pendidikan?
C. Tujuan Pembahasan Masalah
1.Menjelaskan definisi Psikologi dan Pendidikan.
2.Menjelaskan objek kajian psikologi dan psikologi pendidikan.
3.Menjelaskan ruang lingkup psikologi pendidikan.
4.Menejelaskan sejarah psikologi Pendidikan.
D. Batasan Masalah
Makalah ini hanya membahas pengertian,objek kajian, ruang lingkup, sejarah
mempelajari psikologi pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
2
Gleitmen, 1986
3
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya.
2003), h. 7.
4
Agus Sujanto, Psikologi Umum, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2001), hal.1
Bruno menyampaikan pengertian psikologi dalam tiga bagian. Pertama,
psikologi adalah studi mengenai ruh. Kedua, psikologi adalah ilmu pengetahuan
tentang kehidupan mental. Ketiga, psikologi merupakan ilmu pengetahuan
mengenai tingkah laku organisme.
Sedangkan Chaplin dalam dictionary of Psychology mendefinisikan
psikologi sebagai ilmu pengetahuan mengenai perilaku manusia dan hewan,
mencakup juga penyelidikan terhadap organisme dalam segala ragam dan
kerumitannya,ketika mereaksi arus dan perubahan dalam sekitar dan peristiwa-
peristiwa kemasyarakatan yang mengubah lingkungan5
Dari pengertian psikologi di atas menunjukkan beragamnya pendapat para
ahli psikologi. keragaman tersebut berawal dari perbedaan titik berangkat para
ahli dalam mempelajari dan membahas kehidupan jiwa yang kompleks ini. Secara
garis besar dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari semua tingkah laku dan perbuatan individu, dimana individu tersebut
tidak dapat dilepaskan dari lingkungannya.6
Adapun pendidikan, berasal dari kata dasar “didik”, artinya memelihara dan
memberi latihan.. Sedangkan, “pendidikan” menurut KBBI adalah peroses
pengubahan sikap dan tata laku sesorang atau kelompok dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.7
Jika digabungkan, maka psikologi pendidikan adalah sebuah disiplin ilmu
yang menyelidiki masalah psikologis yang terjadi dalam dunia pendidikan.
Adapun menurut ensiklopedia Amerika, psikologi pendidikan adalah ilmu yang
lebih berprinsip dalam proses pengajaran, terlibat dengan penemuan-penemuan,
menerapkan prinsip – prinsip, dan cara untuk meningkatkan eefisien di
dalam pendidikan.8
Dengan kata lain, psikologi pendidikan mencakup bagaimana individu
memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan sikap melalui proses pendidikan, dan
bagaimana faktor psikologis seperti motivasi, perkembangan kognitif, emosi, dan
interaksi sosial mempengaruhi hasil belajar.
5
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya.
2003), h. 7.
6
Abu Ahmadi, Psikologi Umum, ( Semarang : Rineka Cipta, 1991), hal.5
7
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991. H. 232.
8
Muhibbin Syah, Psikologi Psikologi Pendidikan Dengen Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2003), h. 7
9
Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007), h. 7
10
Alex Sobur, Psikologi Umum, ( Bandung : Pustaka Setia, 2003), hal.41
11
Agus Sujanto, Psikologi Umum, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hal.41
a. Psikologi perkembangan
Psikologi yang focus pada perkembangan psikis manusia dari masa bayi
sampai tua. Mencakup psikologi anak, psikologi puber atau adolesensi,
psikologi orang dewasa, dan psikologi orang tua.
b. Psikologi sosial
Psikologi yang fokus tentang tingkah laku atau aktivitas-aktivitas manusia
dalam hubungannya dengan situasi sosial.
c. Psikologi pendidikan
Psikologi yang khusus menguraikan kegiatan-kegiatan atau aktivitas-
aktivitas manusia dalam hubungannya dengan situasi pendidikan.
Misalnya bagaimana cara menarik perhatian agar pelajaran dapat dengan
mudah diterima, bagaimana cara belajar, dan sebagainya.
d. Psikologi kepribadian dan tipologi
Psikologi yang menguraikan tentang struktur pribadi manusia dan tipe-
tipe kepribadian manusia.
e. Psikopatologi
Psikologi yang khusus menguraikan mengenai keadaan psikis yang tidak
normal atau abnormal
f. Psikologi Kriminil
Psikologi yang khusus berhubungan dengan soal-soal kejahatan atau
kriminalitas.
g. Psikologi perusahaan
Psikologi yang khusus berhubungan dengan soal-soal perusahaan
2) Psikologi khusus
Psikologi yang menyelidiki dan mempelajari segi-segi kekhususan dari
aktivitas-aktivitas psikis manusia. Hal-hal yang menyimpang dari kewajaran
pada umumnya, dibicarakan dalam psikologi khusus.
12
Danim dan Khairil, Psikologi Pendidikan Dalam Perspektif Baru (Bandung Alfabeta, 2010).
13
Syaiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2010).
14
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan,… hlm. 24
1. Belajar, meliputi teori-teori, prinsip-prinsip, dan ciri-ciri khas perilaku
belajar peserta didik, dan sebagainya;
2. Proses belajar, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang terjadi dalam
kegiatan belajar peserta didik;
3. Situasi belajar, adalah suasana dan keadaan lingkungan, baik bersifat fisik
maupun non fisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar peserta
didik.15
Buku yang lingkupnya lebih luas biasanya membahas selain proses belajar
juga membahas tentang perkembangan, hereditas dan lingkungan, kesehatan
mental, evaluasi belajar dan sebagainya. Sedangkan buku yang lingkupnya lebih
sempit biasanya berkisar pada soal proses belajar mengajar saja. Perbedaan ini
sangat dipengaruhi oleh maksud penulis dalam menulis buku itu.
Ada yang bermaksud hanya memberikan pengantar saja, sehingga
pembahasanya mengenai lingkup itu cukup luas, akan tetapi kurang mendalam.
Sebaliknya ada yang lingkup pembahasannya tidak luas, yaitu berkisar pada
proses beljar, akan tetapi pembahasannya cukup mendalam. Jadi, beleh dikatakan
bahwa tidak ada dua buku psikologi pendidikan yang menunjukkan ruang lingkup
materi yang sama benar. Walaupun demikian, pada dasarnya psikologi pendidikan
membahas hereditas dan lingkungan, pertumbuhan dan perkembangan, potensial
dan karakteristik tingkah laku, hasil proses pendidikan dan engaruhnya Terhadap
individu yang bersifat personal dan social, higiene mental dan pendidikan dan
evaluasi hasil pendidikan.
Disamping itu perlu diketahui bahwa banyak buku psikologi pendidikan
yang tidak member judul buku dengan kata-kata psikologi pendidikan, padahal
buku itu benar-benar buku psikologi pendidikan, dalam arti buku itu membahas
serta mendalami pokok-pokok bahasan tertentu dari psikologi pendidikan. Maka
untuk mendalami psikologi pendidikan tidak senantisa harus mempelajari buku
yang berjudul psikologi pendidikan.
Adapun Sumadi Suryobroto ( 1987 ) menyampaikan bahwa ruang lingkup
psikologi pendidikan meliputi pengetahuan tentang psikologi pendidikan:
15
Ibid, hlm. 25.
pengertian ruang lingkup, tujuan mempelajari dan sejarah munculnya psikologi
pendidikan, , pembawaaan, lingkungan fisik dan psikologis, perkembangan siswa,
proses -proses t,ingkah laku, hakikat dan ruang lingkup belajar, faktor yang
mempengaruhi belajar, hukum dan teori belajar, pengukuran pendidikan, aspek
praktis pengukuran pendidikan, transfer belajar, ilmu, statistik dasar, kesehatan
mental, pendidikan membentuk watak/kepribadian, kurikulum pendidikan sekolah
dasar, kurikulum pendidikan sekolah menengah
Pada abad ke-19, psikologi pendidikan memperoleh pemahaman yang lebih luas
dan mendalam tentang bagaimana anak belajar dan berkembang. Orang-orang seperti
Froebel dan Binet, perkembangan metode ilmiah, dan pendekatan pendidikan yang
lebih terstruktur memberikan kontribusi besar terhadap perkembangan bidang
psikologi pendidikan seperti yang kita kenal sekarang.
3). Abad ke 20
Pada permulaan abad ke-20 perkembangan psikologi pendidikan ditandai dengan
penelitian-penelitian psikologi, yang memberikan dampak besar terhadap teori-
teori dan praktik pendidikan. Jadi psikologi sama tuanya dengan pendidikan itu
sendiri. Tokoh-tokohnya antara lain adalah Termann, Thorndike, dan Jude.
Adapun aliran-aliran psikologi yang berkembang saat itu mempelajari
perilaku dan proses belajar dari sudut pandang yang berbeda-beda. Hal tersebut
memberikan pengaruh terhadap perkembangan teori dan praktik pendidikan,
seperti teori Behaviorisme (Watson), Psikoanalisis (Freud), dan Gestalt (Kohler,
Koffka). Semua teori tersebut tidak ada yang terbaik, karena sifatnya
komplementer/saling melengkapi.
William James, pemuka ahli psikologi Amerika, mengemukakan dalam
seri kuliahnya yang terkenal, bahwa psikologi adalah ilmu, sedangkan mengajar
adalah seni atau kiat, dan ilmu tidak pernah menurunkan langsung seni atau kiat di
luar keilmuannya sendiri. Suatu pemikiran inventif intermediet harus membuat
aplikasi itu, dengan menggunakan keasliannya sebagai sebuah ilmu
pengetahuan.16
Adapun beberapa ahli yang memberikan andil dalam perkembangan
psikologi pendidikan (baik dari filsafat, pendidikan, maupun psikologi) antara
lain:
1. Democritus, filsuf pertama yang menekankan pentingnya pengaruh
lingkungan dan suasana rumah terhadap perkembangan kepribadian
seseorang. Sehingga lingkungan dan suasana rumah perlu dibina sebaik
mungkin agar suasananya kondusif (menguntungkan) bagi perkembangan
anak.
2. John Amos Comenicus, orang pertama yang melakukan penyelidikan ilmiah
terhadap anak. Ia mengatakan bahwa anak adalah individu yang sedang
berkembang. Oleh karena itu dilihat dalam bentuk dan karakternya sebagai
“anak”, bukan sebagai “miniatur orang dewasa”.
16
Fachruroji, Ahmad, Sejarah Psikologi Pendidikan dalam http://achmad-
fachruroji.blogspot.com /2012/03/sejarah-psikologi-pendidikan.html diakses pada 12 September
2022
3. Rousseau (seorang penganut Naturalis), mendasarkan ide-ide pendidikan pada
prinsip-prinsip perkembangan manusia. Ia juga mengatakan bahwa pada
dasarnya, anak adalah baik.
4. John Locke (seseorang penganut Empirisme), secara kritis menyampaikan
bahwa sewaktu individu lahir dalam jiwanya belum terdapat apa-apa (teorita
bula rasa/kertas putih). Namun secara potensial, jiwa individu itu sensitif intuk
melakukan impresi terhadap dunia luar dengan melalui sense. Belajar melalui
pengalaman dan latihan merupakan sumbangan terbesar dari John Locke dan
tokoh-tokoh empirisme lainnya.
4). Abad ke 21
sejarah psikologi pendidikan abad 21 terus berlanjut dan masih dalam proses
hingga ditutupnya informasi pada bulan September 2021, sehingga belum bisa
dipahami secara utuh. Namun, ada beberapa tren dan peristiwa tertentu di awal abad
ke-21 yang mungkin mempengaruhi psikologi pendidikan.
Teknologi dan digitalisasi: Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi terus
berdampak pada pendidikan. Penggunaan perangkat digital, pembelajaran online,
dan platform e-learning menjadi semakin umum. Hal ini mempengaruhi cara
siswa belajar dan berinteraksi dengan konten pendidikan.
Pembelajaran Berbasis Data: Pengumpulan dan analisis data semakin meningkat
di lingkungan pendidikan. Hal ini memungkinkan pemangku kepentingan seperti
guru dan administrator untuk lebih memahami perkembangan siswa dan
menyesuaikan gaya belajar sesuai dengan kebutuhan individu.
Pentingnya Kesehatan Mental: Di awal abad ke-21, perhatian semakin banyak
diberikan pada kesehatan mental pelajar. Para guru dan psikolog pendidikan
semakin menyadari pentingnya mendukung kesehatan mental siswa agar dapat
belajar secara maksimal.
Pendidikan Inklusif dan Keberagaman: Terdapat peningkatan fokus pada
pendidikan inklusif dan keberagaman. Pendidikan berupaya menciptakan
lingkungan inklusif bagi seluruh siswa, termasuk mereka yang berkebutuhan
khusus, dan menghormati keberagaman budaya dan latar belakang siswa.
Pembelajaran Berkelanjutan dan Pengembangan Profesional: Ketika individu
terus belajar dan mengasah keterampilan mereka di setiap tahap kehidupan,
konsep pembelajaran seumur hidup menjadi semakin penting. Pengembangan
profesional guru juga merupakan fokus penting.
Ketidakpastian pendidikan akibat peristiwa global: Abad ke-21 ditandai dengan
peristiwa global seperti pandemi COVID-19 yang memberikan dampak besar
terhadap pendidikan. Sekolah-sekolah di seluruh dunia menghadapi tantangan
untuk melanjutkan pembelajaran melalui pembelajaran jarak jauh, pembelajaran
campuran atau model adaptif lainnya.
Pendidikan Berbasis Kompetensi dan Kreativitas: Penekanannya diberikan pada
pengembangan kompetensi kritis, kreativitas, dan keterampilan berpikir kritis
siswa. Pendidikan berupaya mempersiapkan siswa dengan lebih baik untuk
menghadapi tantangan dunia yang terus berubah.
Namun perubahan dan perkembangan psikologi pendidikan di abad ke-21 masih terus
berlangsung, dan mungkin akan muncul perubahan-perubahan baru pada tahun 2021 dan
seterusnya. Oleh karena itu, untuk memahami sejarah psikologi pendidikan pada abad ke-
21, disarankan untuk merujuk sumber-sumber terkini abad ke-21 dengan lebih
mendalam.
Secara umum psikologi pendidikan terus berkembang seiring dengan perubahan
paradigma pendidikan dan penelitian ilmiah. Ini akan membantu Anda memahami cara-
cara efektif untuk membimbing dan memfasilitasi pembelajaran siswa.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Objek kajian psikologi pendidikan adalah manusia, utamanya terletak pada
guru dan peserta didik. Karena hakikat pendidikan adalah pelayanan khusus
diperuntukkan bagi peserta didik. Tidak ada teori yang sempurna terkait psikologi
Pendidikan, karena semuanga saling melengkapi.
Namun pada dasarnya psikologi mendidikan mencakup tiga hal berikut:
1. Belajar, meliputi teori-teori, prinsip-prinsip, dan ciri-ciri khas perilaku
belajar peserta didik, dan sebagainya;
2. Proses belajar, yakni tahapan perbuatan dan peristiwa yang terjadi dalam
kegiatan belajar peserta didik;
3. Situasi belajar, adalah suasana dan keadaan lingkungan, baik bersifat fisik
maupun non fisik yang berhubungan dengan kegiatan belajar peserta didik.
B. Saran
Guru harus menguasai ilmu psikologi pendidikan, agar dapat menemukan cara
yang tepat untuk membantu peserta didik dalam belajar.
DAFTAR PUSTAKA