Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

HAKIKAT PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN LATAR BELAKANG


HISTORIS LAHIRNYA PSIKOLOGI PENDIDIKAN SERTA PERANNYA
DALAM PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN YANG EFEKTIF

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan PIAUD

Dosen Pengampu:

Nurwijayanti, S.Pd., M.A

Kelompok 1 Psikologi Pendidikan

Penyusun:

Aisyah Zainuddin (2221205003)

Delia Saida (2221205013)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) YPIQ BAUBAU

1
2024

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang karena rahmat dan hidayah-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tidak lupa juga
shalawat dan salam kami persembahkan kepada junjungan besar Rasulullah
Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kegelapan kepada Islam
yang terang-benderang. Semoga kita mendapat syafa’atnya di akhirat kelak.

Dalam kesempatan ini kami ingin mengucapkan beribu terima kasih


kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah yang
berjudul “ Hakikat Psikologi Pendidikan dan Latar belakang historis lahirnya
Psikologi Pendidikan serta Perannya dalam pendidikan dan pengajaran yang
efektif”ini. Semoga pembuatan makalah ini dapat memberikan pemahaman
kepada para pemakalah serta para pembaca tentang ilmu Psikologi Pendidikan.

Akhir kata, kami menerima semua saran dan kritik yang diberikan kepada
kami dari para pembaca makalah ini agar kami dapat memperbaiki pembuatan
makalah ini kedepannya.

Baubau, 25 Maret 2024

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................


2

DAFTAR ISI ..........................................................................................................


3

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................


4

A. Latar Belakang ............................................................................................


4
B. Rumusan Masalah .......................................................................................
5
C. Tujuan Penulisan .........................................................................................
5

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................


6

A. Pengertian Psikologi Pendidikan .................................................................


6
B. Sejarah Psikologi Pendidikan ......................................................................
7
C. Ruang Lingkup dan Manfaat Psikologi Pendidikan ..................................
10
D. Tujuan Psikologi Pendidikan ....................................................................
12

BAB III PENUTUP .............................................................................................


13

3
A. Kesimpulan ...............................................................................................
13
B. Saran ......................................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................


14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam melaksanakan profesinya, tenaga pendidik khususnya guru sangat


dituntut memiliki berbagai macam pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan
perkembangan zaman, kemajuan sains dan teknologi. Pendidik selalu melibatkan
kejiwaan manusia, sehingga psikologi merupakan sesuatu yang sangat penting di
bidang pendidikan. Sementara itu keberhasilan pendidik dalam perannya akan
dipengaruhi oleh pemahamannya mengenai pendidikan termasuk psikologi dalam
pendidikan. Perbedaan individual terjadi karena adanya perbedaan aspek kejiwaan
antara peserta didik, bukan hanya yang berkaitan dengan kecerdasan dan bakat
tetapi juga perbedaan dalam pengalaman dan tingkat perkembangannya,
perbedaan aspirasi dan cita-cita bahkan perbedaan kepribadian secara menyeluruh.

4
Oleh sebab itu, pendidik perlu memahami perkembangan individu peserta
didiknya baik itu prinsip perkembangan maupun arah perkembangannya.

Psikologi adalah studi ilmiah tentang perilaku dan proses mental.


Psikologi pendidikan sebagai cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri
pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan,
dipahami bahwa psikologi pendidikan ialah suatu kajian yang sangat luas.
(Santrock, 2015: 4).

Konsep dasar dalam psikologi pendidikan sangat penting untuk dipahami


karena memengaruhi metode pengajaran, pembelajaran, serta interaksi antara guru
dan siswa. Dengan pemahaman yang mendalam tentang konsep-konsep dasar ini,
pendidik dapat mengembangkan strategi pembelajaran yang efektif dan
memahami berbagai faktor yang memengaruhi prestasi akademik serta
perkembangan individu dalam konteks pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian psikologi pendidikan?
2. Apa yang dimaksud dengan sejarah psikologi pendidikan?
3. Apa yang dimaksud dengan ruang lingkup dan manfaat psikologi
pendidikan?
4. Apa yang dimaksud dengan tujuan psikologi pendidikan?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian psikologi pendidikan
2. Untuk mengetahui sejarah psikologi pendidikan
3. Untuk mengetahui ruang lingkup dan manfaat psikologi
pendidikan

5
4. Untuk mengetahui tujuan psikologi pendidikan

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Psikologi Pendidikan

Secara umum psikologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari tentang


pikiran dan perilaku dari pihak-pihak yang terlibat dalam lingkungan pendidikan.
Di antaranya adalah siswa, guru, sekolah, dan tempat pembelajaran yang
berkaitan.

Beberapa ahli juga mengungkapkan pemikirannya terkait pengertian


psikologi pendidikan diantaranya:

1. Anita Woolfolk

6
Woolfolk (2016) mengatakan bahwa secara sederhana, psikologi
pendidikan adalah pengaplikasian ilmu psikologi pada aktivitas-aktivitas di ruang
kelas. Termasuk dengan mengaplikasikan metode-metode psikologi untuk belajar
siswa dan menghidupkan suasana di sekolah. Apabila diruntut ke masa lampau,
psikologi pendidikan dan teaching memang memiliki keterkaitan antara satu
dengan yang lainnya sejak dahulu kala.

2. Reynolds & Miller

Reynolds & Miller (dalam Slavin, 2006) mengatakan bahwa psikologi


pendidikan adalah ilmu mengenai peserta didik (siswa) dan proses belajar
mengajar. Khusus bagi siswa yang ingin menjadi guru, psikologi pendidikan
memiliki makna lebih di mata mereka. Yaitu akumulasi pengetahuan,
kebijaksanaan, dan teori tentang bagaimana seorang guru (pengajar) perlu
memecahkan masalah pendidikan dengan kemampuan intelektual mereka.

Psikologi pendidikan bukanlah ilmu yang mengajarkan tentang apa yang


harus dilakukan oleh seorang guru. Melainkan, memberikan prinsip-prinsip yang
dapat digunakan untuk mengambil keputusan dengan baik serta mendiskusikan
pengalaman dan proses berpikir seorang guru. Sementara itu, psikolog pendidikan
dapat melakukan penelitian mengenai metode, prinsip-prinsip, dan proses
pembelajaran terbaik yang dapat diterapkan siswa-siswa di sekolah.

3. Neil J. Salkind

Salkind (2008) mengatakan bahwa psikologi pendidikan adalah ilmu yang


spesial karena mengaplikasikan berbagai disiplin ilmu dalam ruang lingkup
pendidikan. Secara umum, terdapat banyak sekali topik-topik menarik yang dapat
dipelajari melalui bidang ilmu ini. Yaitu proses belajar dan perkembangan
manusia, motivasi, statistika dan pengukuran, hingga kurikulum dan proses
belajar mengajar di sekolah.

Dari beberapa pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa


psikologi pendidikan merupakan studi tentang bagaimana individu belajar dan
mengajar di konteks pendidikan, meliputi proses kognitif, emosional, sosial, dan

7
perilaku yang memengaruhi pembelajaran dan pengajaran. Ini melibatkan
pemahaman tentang bagaimana perkembangan individu, motivasi, serta faktor-
faktor lingkungan mempengaruhi pembelajaran dan pengajaran.

B. Sejarah Psikologi Pendidikan

Bidang psikologi pendidikan didirikan oleh beberapa perintis bidang


psikologi sebelum awal abad ke-20, yaitu:

1. Wiliam james

Tak lama setelah meluncurkan buku ajar psikologinya yang


pertama,principles of psychology (1890), wiliam james (1842-1910) ( dalam
Santrock, 2008:4) memberikan serangkaian kuliah yang bertajuk “talk to
teachers” . Dalam kuliah ini dia mendiskusikan aplikasi psikologi untuk mendidik
anak. James mengatakan bahwa eksperimen psikologi di laboratorium sering kali
tidak bisa menjelaskan kepada kita bagaimana cara mengajar anak secara efektif.
Dia menegaskan pentingnya mempelajari proses belajar dan mengajar di kelaas
guna meningkatkan mutu pendidikan. Salah satu rekomendasinya adalah mulai
mengajar pada titik yang sedikit lebih tinggi di atas tingkat pengetahuan dan
pemahaman anak dengan tujuan untuk memperluas cakrawala pemikiran anak.

2. Jhon dewey

Tokoh kedua yang berperan besar ini menjadi motor penggerak untuk
mengaplikasikan psikologi di tingkat prakatis.dewey membangun laboratorium
pertama di AS, universitas chicago ( 1894), selanjutnya di columbia university, dia
melanjutkan karya inofatifnya tersebut.kita banyak mendapat ide penting dari
dewey (glassman, 2001, 2002 dalam Santrock, 2008:4).

a. Dari Dewey kita mendapatkan pandangan tentang anak sebagai pembelajar


aktif (active learner). Sebelum Dewey mengemukakan pandangan ini, ada
keyakinan bahwa anak-anak mestinya duduk diam di kursi mereka dan

8
mendengarkan pelajaran secara pasif dan sopan. Sebliknya, dewey percaya
bahwa anak-anak akan belajar dengan lebih baik jika mereka aktif.
b. Pendidikan seharusya difokuskan pada anak secara keseluruhan dan
memperkuat kemampuan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya.
c. Kita mendapat gagasan bahwa semua anak berhak mendapat pendidikan
yang selayaknya. Cita-cita demokratis ini pada masa pertengahan abad ke-
19 belum muncul sebab saat itu pendidikan hanya diberikan pada sebagian
kecil anak, terutama anak keluarga kaya.
3. E.L.thorndike (1874-1949)

Thorndike berpendapat bahwa salah satu tugas pendidikan di sekolah


yang paling penting adalah menanamkan keahlian penalaran anak. Thorndike
sangat ahli dalam melakukan studi belajar mengajar secara ilmiah (beaty, 1998
dalam santrock,2008:5). Thorndike mengajukan gagsan bahwa psikologi
pendidikan harus punya basis ilmiah dan harus berfokus pada pengukuran
(o’donnell & levin, 2001 dalam Santrock,2008:5).

Dieritas dan psikologi pendidikan awal. Tokoh paling menonjol dalam


sejarah awal psikologi pendidikan kebanyakan adalah pria kulit putih, seperti
james,dewey,dan thormdike.naamun ada dua tokoh amerika keturunan afrika
(afrika-amerika) yang menonjol di bidang psikologi adalah Mamie dan kenneth
clark (dalam santrock,2008:5) yang melakukan risset tentang identitas dan konsep
diri anak-anak afrika-amerika. Pada 1917, kenneth clark menjadi orang afrika-
amerika pertama yang menjadi presiden American Psylogical Associatin.yang
menunjukan bahwa tes kecerdasam secara kultural telah dibiaskan dan merugikan
anak-anak etnis minoritas.

Perkembangan lebih lanjut. Pendekatan thorndike untuk studi


pembelajaran digunakan sebagai panduan bagi psikologi pendidikan di paruh
pertama abad ke-20. Dalam ilmu psikologi amerika, pandangan B.f. Skinner
( dalam Santrock, 2008:5 ), yang didasarkan pada ide-ide thorndike, sangat
mempengaruhi psikologi pendidikan pada pertengahan abad ke-20. Skinner
berpendapat bahwa proses mental yang dikemukakan oleh psikolog seperti james

9
dan dewey adalah proses yaang tidak dapat di amatidan ilmu tentang kondissi-
kondisi yang mengendalikan perilaku. Pada 1950-an, skinner 1954
megembangkan konsep programmed learning (pembelajaran terprogram), yakni
setelah murid melalui serangkaian langkah ia terus di dorong (rreinforced) untuk
mencapai tujuan dari pembelajaran.

Akan tetapi, muncul keberatan terhadap pendekatan behavioral yang


dianggap tidak memedulikan banyak tujuan dan kebutuhan pendidik dikelas
(hligard, dalam Santrock,2008:6). Sebagai reaksinya, pada 1950-an benjamin
bloom menciptakan taksonomi keahlian kognitif yang mencakup
pengingatan,pemahaman,synthesizing, dan pengevaluasian, yang menurutnya
harus dipakai dan dikembangkan oleh guru untuk membantu murid-muridnya
(bloom & krathwohl, dalam dalam Santrock,2008:6).

Sebuah ulasan di Annual Review of psychology (wittrock 7 lumsdaine,


1977 dalam dalam santrock, 2008:6) menyatakan, * perspektif kognitif
mengimplikaiskan bahwa analisis behavioral terhdap instruksi sering kali tidak
cukup untuk menjelaskan efek dari instruksi terhadap pembelajaran. Jadi,
menjelang akhir abad ke-20 banyak ahli psikologi pendidikan kembali
menekankan pada aspek kognitif dari psoses beajar seperti yang pernah didukung
oleh james dan deewey pada awal abad ke-20.baik itu pendekatan kognitif
maupun behavioral masih menjadi bagian dari psikologi pendidikan sampai
sekarang.

C. Ruang Lingkup dan Manfaat Psikologi Pendidikan


1. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan

Crow and crow ( Dalyono,2005:15 ) secra eksplisit mengemukakan:


psikologi pendidikan sebagai ilmu terapan (applied science) berusaha untuk
menerangkan masalah belajar menurut psinsip-prinsip dan fakta-fakta mengenai
tingkah laku manusia yang telah di tentukan secara ilmiah.

10
Crow and crow membagi ruang lingkup psikologi pendidikan,sebagai
berikut:

a. Sampai sejauh mana faktor-faktor pembawaan dan lingkungan


berpengaruh terhadap belajar.
b. Sifat-sifat dari proses belajar
c. Hubungan antara tingkat kematangan dengan kesiapan belajar (learning
readiness)
d. Signifikansi pendidikan terhadap perbedaan-perbedaan individual dalam
kecepatan dan keterbatasan belajar.
e. Perubahan-perubahan jiwa (inner changes) yang terjaadi selama dalam
belajar
f. Hubungan antara prosedur_prosedur menagajar dengan hasil belajar.
g. Teknik-teknik yang sanagat efektif bagi penilaian kemajuan dalam belajar
h. Pengaruh/akibat relatif dari pendidikan formal dibandingakn dengan
pengalaman-pengalaman belajar yang insidental dan informal terhadap
suatu individu
i. Nilai/manfaat sikap ilmiah terhadap pendidikan bagi personel sekolah.
j. Akibat/pengaruh psikologi (psylogikal impact) yang ditimbulkan oleh
kondisi-kondisi sosiologis terhadap sikap para siswa.

2. Manfaat Psikologi Pendidikan

Psikologi pendidikan memberikan banyak kontribusi kepada pendidik dan


calon pendidik untuk meningkatkan efisiensi proses pembelajaran pada kondisi
yang berbedabeda. Berikut adalah beberapa manfaat dalam mempelajari psikologi
pendidikan.

Menurut Muhid (2015, hlm.1) psikologi pendidikan tidak dapat


memberitahukan kepada guru apa yang harus dilakukan, tetapi akan memberikan
prinsip untuk digunakan dalam mengambil keputusan yang lebih baik dan bahasa
untuk membahas pengalaman dan pemikiran mereka.

11
a. Memahami Perbedaan Siswa (Diversity of Student).
Setiap individu dilahirkan dengan membawa potensi yang berbeda-beda,
psikologi pendidikan memahami keberagaman antara siswa satu dengan
siswa yang lainnya, mulai dari perbedaan tingkat pertumbuhannya, tugas
perkembangannya sampai pada masing-masing potensi yang dimiliki oleh
anak.
b. Untuk Memilih Strategi dan Metode Pembelajaran.
Sebagai Seorang pendidik dalam memilih strategi dan metode
pembelajaran harus menyesuaikan dengan tugas perkembangan dan
karakteristik masing-masing peserta didiknya. Hal ini bisa didapatkan oleh
seorang guru melalui mempelajari psikologi terutama tugas-tugas
perkembangan manusia. Jika metode dan model pendidikan sudah bisa
menyesuaikan dengan kondisi peserta didik, maka proses pembelajaran
bisa berjalan dengan maksimal.
c. Untuk menciptakan Iklim Belajar yang Kondusif di dalam Kelas
Disinilah peran psikologi pendidikan yang mampu mengajarkan
bagaimana seorang pendidik mampu memahami kondisi psikologis dan
menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif, sehingga proses
pembelajaran di dalam kelas bisa berjalan secara efektif.
d. Memberikan Bimbingan dan Pengarahan kepada Siswa
Selain berperan sebagai pengajar di dalam kelas, seorang guru juga
diharapkan bisa menjadi seorang pembimbing yang mempu memberikan
bimbingan kepada peserta didiknya, terutama ketika peserta didik
mendapatkan permasalahan akademik. Dengan berperan sebagai seorang
pembimbing seorang
e. Mengevaluasi Hasil Pembelajaran
Tugas utama guru/pendidik adalah mengajar di dalam kelas dan
melakukan evaluasi dari hasil pengajaran yang sudah dilakukan. Dengan
mempelajari psikologi pendidikan diharapkan seorang pendidik mampu
memberikan penilaian dan evaluasi secara adil menyesuaikan dengan

12
kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing peserta didik tanpa
membedakan antara satu dengan yang lainnya.

D. Tujuan Psikologi Pendidikan

Menurut Santrock (2011), psikologi pendidikan menjadi sebuah alat untuk


membentuk kegiatan belajar dan mengajar yang efektif. Selain itu, dari
pembelajaran yang efektif tersebut diharapkan peserta didik mampu menyerap dan
mempertahankan hasil dari aktivitas belajar yang dilaluinya. Hal ini dapat berupa
pemahaman materi, kreativitas, kemampuan bersosialisasi, dan lain sebagainya.

Perlu diingat bahwa efektivitas pembelajaran dalam psikologi pendidikan


dipengaruhi oleh banyak faktor. Tidak ada satu pendekatan belajar terbaik yang
bisa diterapkan kepada semua orang. Psikologi pendidikan mengarahkan kita
untuk mengidentifikasi kebutuhan yang mampu menunjang aktivitas belajar yang
lebih baik.

Oleh karenanya, psikologi pendidikan bertujuan untuk menjadi pedoman


dalam menyusun sistem dan strategi belajar. Selain itu, psikologi pendidikan juga
berperan dalam meninjau sisi psikologis pengajar maupun peserta didik. Hal ini
bertujuan agar pengajar mampu mengandalkan kemampuannya dengan baik serta
peserta didik dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Tujuan psikologi pendidikan menurut Santrock adalah untuk memahami


proses belajar dan pengajaran guna meningkatkan efektivitas pendidikan serta
mendukung perkembangan optimal siswa.

BAB III

PENUTUP

13
A. Kesimpulan

Psikologi pendidikan merupakan studi tentang bagaimana individu belajar


dan mengajar di konteks pendidikan, meliputi proses kognitif, emosional, sosial,
dan perilaku yang memengaruhi pembelajaran dan pengajaran..

Psikologi pendidikan didirikan oleh beberapa perintis sebelum abad ke-20,


yaitu William James yang membahas penerapan psikologi dalam memberikan
didikan kepada anak-anak. John Dewey tokoh kedua yang berperan besar dalam
membentuk psikologi pendidikan, memberikan serangkai kuliah yang berjudul
“Talks to Teachers” (1899/1993). E.L. Thorndike, sebagai pencetus serta
pelengkap keilmuan, juga memiliki peran penting dalam sejarah psikologi
pendidikan.

Ruang lingkup psikologi pendidikan menurut Crow and Crow adalah


bahwa psikologi pendidikan membahas proses belajar, pengajaran, motivasi,
evaluasi, dan interaksi guru-siswa.

Tujuan psikologi pendidikan adalah untuk memahami proses belajar dan


pengajaran guna meningkatkan efektivitas pendidikan serta mendukung
perkembangan optimal siswa.

B. Saran

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Apabila ada kesalahan dari segi isi maupun dalam penulisan, ini merupakan
kelemahan serta kukurangan saya sebagai insan biasa

14
DAFTAR PUSTAKA

Dalyono, M. (2005). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Asdi Mahasatya.

Muhid, Abdul. (2015). Psikologi Pendidikan. Surabaya: UIN Sunan Ampel Press.

Santrock, John W. (2015). Psikologi Pendidikan. Jakarta : Prenada Media Group

Slavin, R. E. (2006). Educational Psychology 8th Edition. Boston: Pearson


Education.

Salkind, N. J. (2008). Encyclopedia of Educational Psychology. California: SAGE


Publications.

Santrock, John W. 2008. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media


Group. School Meetings. New York: AMACOM.

Santrock, J. W. (2011). Life-Span Development 13th Edition. New York: McGraw


Hill.

Woolfolk, A. (2016). Educational Psychology 13th Edition. Boston: Pearson


Education.

15

Anda mungkin juga menyukai