Anda di halaman 1dari 14

KONSEP DASAR PSIKOLOGI PENDIDIKAN

(Makalah)

Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Psikologi Perkembangan


Peserta Didik
Dosen Pengampu : Pondra Muliawan.M.Pd.

DISUSUN OLEH :
NAMA NPM
Laelatul Maghfiroh 23300012
Desi Sukmawati 23300005

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN TINGGI ILMU TARBIYAH (STIT) DARUL
ISHLAH
TULANG BAWANG
2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur atas kehadirat allah swt, karena atas rahmat dan
inayahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan benar.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada bapak pondra


muliawan.M.Pd. selaku dosen mata kuliah psikologi peserta didik yang tel;ah
membimbing kami dan semua pihak yang telah membantu dalam penulisan
makalah ini, baik itu secara material atau spiritual, karena tanpa bantuan pihak
yang telah membantu dalam pembuatan makalah ini maka makalah ini selesai
dengan baik.

Dalam menyusun makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknik penulisan maupun materi. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca yang bersifat mambangun dari kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca dan
generasi bangsa Indonesia.

Tulang Bawang,28 Februari 2024

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….
DAFTAR ISI………………………………………………………………………
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………
A. Latar Belakang……………………………………………………………..
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………….
C. Tujuan………………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………….
A. Definisi Psikologi Pendidikan Menutut Para Ahlinya……………………...
B. Konsep psikologi pendidikan………………………………………………
C. Teori psikologi pendidikan…………………………………………………
D. Sejarah psikologi pendidikan………………………………………………
E. Ruang lingkup psikologi pendidikan……………………………………….
F. Manfaat psikologi pendidikan ……………………………………………..
BAB III PENUTUP……………………………………………………………….
A. Kesimpulan…………………………………………………………………
B. Daftar Pustaka ……………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia setiap saat berkembang seiring umurnya yang mengalami
peningkatan. Hal itu di sebabkan karena manusia mengalami proses belajar
dengan melihat dan mempelajari apa yang ada di lingkungannya. Proses belajar
terjadi di banyak tempat dan yang umum kita ketahui adalah di sekolah-sekolah
dan universitas. Seseorang yang belajar di sekolah dapat dikatakan sebagai orang
yang mendapatkan pendidikan. Pendidikan menjadi dasar dalam membentuk
manusia yang berkualitas dengan tolak ukur : peningkatan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, spritualitas, dan keterampilan hidup. Bahkan dalam
realisasinya orang di anggap berpendidikan jika ia mendapatkan pendidikan sejak
TK, SD, SMP, SMA/SMK bahkan hingga di Perguruan Tinggi (S1,S2 dan S3).
Karena dalam pendidikan seseorang diharapkan mampu mengalami peningkatan
dengan membaiknya derajat kesejahteraan, menurunnya kemiskinan ,dan sebagai
peluang untuk mengembangkan diri di masa depan.
Pendidikan melibatkan 2 pelaku utama, yaitu peserta didik dan pendidik.
Peran seorang pendidik salah satunya adalah memberikan informasi atau
pengetahuan. Seorang pendidik yang memiliki keahlian mendidik akan mampu
membuat seseorang belajar, karena mendidik berarti membantu peserta didik
secara optimal sesuai dengan tujuan pendidikan yaitu terbentuknya karakter (The
End of Education is Character). Maka dari itu seorang pendidik harus memiliki
pengetahuan yang luas tentang cara belajar yang efektif dalam melakukan proses
pembelajaran, salah satunya dengan memahami ilmu Psikologi Pendidikan.
Psikologi pendidikan memberi pemahaman tentang anak sebagai pelajar,
bagaimana anak belajar, bagaimana guru memotivasi anak belajar dan bagaimana
guru mengevaluasi hasil belajar. Tujuan Psikologi Pendidikan adalah untuk
memahami dan meningkatkan proses belajar dan pembelajaran. Sehingga dapat
disimpulkan dengan memahami Psikologi Pendidikan pendidik akan memahami
perannya yang sesungguhnya yaitu membuat peserta didik mau dan tahu
bagaimana cara belajar
.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi Psikologi Pendidikan?
2. Bagaimankah Sejarah Psikologi Pendidikan?
3. Bagaimanakah Konsep dalam Psikologi Pendidikan?
4. Apa saja Teori-teori Psikologi Pendidikan?
5. Apa saja Ruang Lingkup dalam Psikologi Pendidikan?
6. Apa Manfaat mempelajari Psikologi Pendidikan?

C. Tujuan

Dalam penyusunan Tugas Rutin ini, penulis berharap dapat memberikan


manfaat baik bagi penulis sendiri maupun pembaca dan masyarakat luas
mengenai materi Konsep Psikologi ini.

Adapun tujuan penyusunan Tugas Rutin adalah, bagi Penulis makalah ini
dibuat agar penulis lebih memahami materi Konsep Psikologi. Bagi pembaca
dan masyarakat luas, makalah ini dimaksudkan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai Konsep Psikologi pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI PSIKOLOGI PENDIDIKAN MENURUT PARA AHlLI


a. Definisi Psikolgi
1. Etimologi
Psikologi berasal dari bahasa Yunani psyche (psukhe) yang
maknanya “berdarah panas” yang berarti : Hidup, jiwa, hantu. Dan
logos yang berarti ilmu. Jadi, secara harfiah psikologi berarti ilmu jiwa.

2. Kamus besar Bahasa Indonesia 1991


Pendidikan adalah proses perubahan sikap dan tata laku seseorang
atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui
upaya pengajaran dan pelatihan.

3. Ensiklopedia Nasional Indonesia Jilid 13 (1990)


Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan
binatang baik yang dapat dilihat secara langsung maupun yang yang tidak
dapat dilihat secara langsung.

4. Darkir (1993)
Psikologi membahas tingkah laku manusia dan hubungannya
dengan lingkungan

5. Muhibbin Syah (2001)


Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku
terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun
kelompok dalam hubungannya dengan lingkungan.
6. Baller dan Charles (1968, The Psychology of Human Growth and
Development)
Psikologi mengkaji tingkah laku manusia dengan menggunakan
data dan prinsip yang telah dihimpunkan dengan teliti.

Maka dapat disimpulkan bahwa Psikologi adalah suatu ilmu yang


membahas tentang perilaku manusia yang disebabkan oleh hubungan interaksi
antara dirinya dan lingkungan

b. Definisi Pendidikan
1. Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991)
Pendidikan diartikan sebagai proses pengubahan sikap dan tata
laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan
manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan

2. Poerbakawatja dan Harahap dalam Mhibbin Syah (2001)


Pendidikan merupakan usaha secara sengaja dari orang dewasa
untuk meningkatkan kedewasaan yang selalu diartikan sebagai
kemampuan untuk bertanggung jawab terhadap segala perbuatannya.

3. Ki Hajar Dewantara
Pendidikan adalah tuntunan segala kekuatan kodrat yang ada pada
anak2, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat
dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-
tingginya.

4. Menurut TAP MPR NO. V/MPR/1973


Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk
mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar
sekolah.
5. Menurut UU RI No. 2 Tahun 2003
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Maka disimpulkan bahwa Pendidikan adalah suatu proses yang


dilakukan untuk memperoleh ilmu pengetahuan, pemahaman dan cara
bertingkah laku berdasarkan tuntunan, pengajaran dan pelatihan dengan
metode tertentu sebagai implementasi kecerdasan pemikiran.

c. Definisi Psikologi Pendidikan


1. Wherington (1978)
Psikologi pendidikan sebagai studi sistematis tentang proses-proses
dan faktor-faktor yang berhubungan dengan pendidikan manusia.
2. Sumadi Suryabrata (1984)
Psikologi pendidikan sebagai pengetahuan psikologi mengenai
anak didik dalam situasi pendidikan.

3. Elliot dkk. (1999)


Psikologi pendidikan merupakan penerapan teori-teori psikologi
untuk mempelajari perkembangan, belajar, motivasi, pengajaran dan
permasalahan yang muncul dalam dunia pendidikan.

4. Woolfolk (2007)
Psikologi Pendidikan adalah ilmu yang memfokuskan perhatiannya
pada proses belajar dan pembelajaran; menerapkan metode dan teori
psikologi dan menjadikannya menjadi teori secara berkesesuaian.
.
B. KONSEP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Pada hakikatnya Pendidikan adalah proses pembentukan peserta didik.
Agar pembentukan tersebut efektif dan berhasil maka pendidik harus memiliki
kualifikasi atau kecakapan dalam Psikologi Pendidikan. Psikologi Pendidikan
pada dasarnya merupakan sub-disiplin psikologi yang menyelidiki masalah-
masalah psikologis dalam pendidikan yang kemudian di rumuskan dalam bentuk
konsep, teori dan metode sebagai solusi dari masalah-masalah tersebut.
Psikologi Pendidikan juga menjelaskan karakteristik atau pola pembelajaran
yang di sesuaikan berdasarkan usia (perkembangan kognitifnya). Jika usia peserta
didik masih 5 tahun, maka metode pembelajarannya belajar sambil bermain begitu
juga jika sudah berusia remaja maka dapat di terapakan metode diskusi kelompok.
Sehingga dengan mempelajari Psikologi Pendidikan Pendidik akan menyadari dan
memahami bahwa peran ia sesungguhnya adalah membuat peserta didik mau dan
tahu bagaimana cara belajar. Bukan dengan memberikan informasi sebanyak
mungkin, melainkan membuat peserta didik menyukai kegiatan mencari informasi
sebanyak mungkin.

C. TEORI PSIKOLOGI PENDIDIKAN


1. Teori Behavioristik
Teori ini menjelaskan pengamatan perubahan tentang tingkah laku
yang di pengaruhi peristiwa di sekitar. Teori ini berpandangan bahwa
belajar terjadi karena operant conditionin, yaitu jika seseorang belajar
dengan baik maka ia akan mendapat hadiah dan hal itu akan meningkatkan
kualitas belajarnya.

2. Teori Kognitif (Bruner)


Teori ini mengutamakan bagaimana cara mengembangkan fungsi
kognitif individu sehingga belajar menjadi maksimal. Fungsi kognitif
penting karena dapat mempengaruhi perkembangan peserta didik dalam
proses pendidikan dan sebagai tolak ukur mensukseskan proses
pembelajaran.
Beberapa prinsip belajar kognitif yang penting (Roger) , yaitu :
a. Manusia memiliki keinginan alamiah dalam belajar, memiliki rasa
ingin tahu alamiah terhadap dirinya, dan keinginan yang mendalam untuk
mengeksplorasi dan asimilasi pengalaman baru.
b. Belajar akan lebih cepat dan bermakna jika bahan yang dipelajari siswa
relevan dengan kebutuhan siswa.
c. Belajar secara partisipatif jauh lebih efektif dari belajar secara pasif dan
orang belajar lebih banayak bila belajar atas pengarahan sendiri.
d. Belajar dapat ditingkatkan dengan mengurangi ancaman dari luar.
e. Belajar atas prakarsa sendiri dengan melibatkan keseluruhan pribadi,
pikiran dan perasaan akan lebih baik dan tahan lama.
f. Kebebasan, kreatifitas, dan kepercayaan diri dalam belajar dapat
ditingkatkan dengan evaluasi diri sendiri dan evaluasi dari orang lain tidak
begitu penting

3. Teori Belajar Humanisme (Carl R. Roger)


Teori ini mengutamakan keterlibatan individual peserta didik
secara keseluruhan, sebab belajar tidak akan berlangsung jika tidak ada
keterlibatan emosional peserta didik. Teori ini menjelaskan bahwa
seseorang dapat memilih apa yang ingin dipelajari, mengusahakan dan
menilai proses pembelajarannya sendiri, sehingga di perlukan motivasi
dari peserta didik itu sendiri.

D. SEJARAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN


1. DEMOCRITUS
(Pada abad ke-5 sebelum masehi, sebagai contoh, Democritus
menulis tentang manfaat - manfaat tindakan oleh sekolah dan pengaruh
lingkungan rumah pada keberhasilan belajar individu) (Watson, 1961)

2. PLATO & ARISTOTELES


Pada abad ke-4 sebelum masehi, Plato and Aristoteles berdikusi
tentang topik-topik psikologi pendidikan :
a. Jenis-jenis pendidikan yang sesuai berdasarkan perbedaan-perbedaan
peserta didik;
b. Latihan-latihan jasmani dan pengembanganketerampilan psikomotor
c. Bentuk-bentuk karakter yang baik;
d. Kemungkinan-kemungkinan dan keterbatasan-keterbatasan pendidikan
moral;
e. Efek dari musik, puisi, dan seni-seni lainnya pada perkembangan individu;

3. JOHAN AMOS COMENIUS (1592-1671), Seorang ahli pendidikan dari


Cekho.
a. Anak jangan dianggap sebagai miniatur orang dewasa;
b. .Pembelajaran hendaknya dapat menarik perhatian anak, lakukanlah
dengan menggunakan alat peraga sehingga anak dapat mengamati,
mengalami, dan menyelidiki.

4. JEAN JAQUES ROUSSEAU (1712-1778),seorang pemikir dari


Perancis).
a. “Segala-galanya baik ketika datang dari tangan Sang Pencipta, segala-
galanya memburuk dalam tangan manusia.
b. Campur tangan orang tua/orang dewasa thd. Perkembangan anak dapat
menimbulkan masalah jika hal itu tidak dilakukan dengan hati-hati.
c. Para pendidik hendaknya membekali dirinya dengan pengetahuan tentang
kejiwaan peserta didik.

5. J.P. PESTALOZZI (1746 – 1872, seorang pendidik dari Swiss)


a. Ia berusaha meningkatkan pendidikan di masyarakat dengan cara
mengutamakan pendidikan bagi anak-anak.
b. Ia menganjurkan agar pendidikan untuk anak disesuaikan dgn
perkembangan jiwa anak.
c. Ia menyarankan agar proses pembelajaran didasarkan pada pengalaman,
dimulai dari yang paling mudah meningkat ke yang lebih sulit, sulit, dan
seterusnya.
E. RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PENDIDIKAN
Pada dasarnya psikologi pendidikan mempelajari seluruh tingkah laku
manusia yang terlibat dalam proses pendidikan. Manusia yang terlibat dalam
proses pendidikan ini ialah guru dan siswa, maka objek yang dibahas dalam
psikologi pendidikan adalah tingkah laku siswa yang berkaitan dengan proses
belajar dan tingkah laku guru yang berkaitan dengan proses pembelajaran.
Sehingga objek utama yang dibahas dalam psikologi pendidikan adalah
masalah belajar dan pembelajaran

Soemanto (2006:9) dalam pengamatannya tentang buku psikologi


pendidikan, menyatakan bahwa ruang lingkup psikologi pendidikan adalah:
a. Pengetahuan tentang psikologi pendidikan
b. Pentingnya psikologi pendidikan
c. Hereditas
d. Lingkungan fisiologis
e. Pertumbuhan dan perkembangan
Secara garis besar, banyak ahli yang membatasi pokok-pokok bahasan
psikologi pendidikan menjadi tiga macam:
1. Pokok bahasan mengenai “Belajar” yang meliputi teori-teori, prinsip-
prinsip dan ciri khas prilaku belajar siswa dan sebagainya.
2. Pokok bahasan mengenai “proses belajar” yakni tahaban perbuatan dan
peristiwa yang terjadi dalam kegiatan belajar siswa.
3. Pokok bahasan mengenai “situasi belajar”, suasana dan keadaan lingkugan
baik bersifat fisik maupun nonfisik yang berhubungan dengan kegiatan
belajar siswa
4. MANFAAT PSOLOGI PENDIDIKAN
Manfaat Mempelajari Psikologi Pendidikan bagi Pendidik :
1. Peka terhadap perilaku dan kebutuhan manusia untuk belajar
2. Mengatasi masalah-masalah yang terjadi pada diri peserta didik
3. Mengetahui gejala-gejala yang di timbulkan oleh peserta didik dalam
proses belajar mengajar
BAB III
KESIMPULAN

Dalam proses mengajar Pendidik di tuntut memiliki pengetahuan


mengenai materi yang di ajarkan dan beberapa metode dalam penyampaian agar
materi yang di sampaikan mudah untuk di pahami peserta didik. Oleh karena itu,
penguasaan terhadap ilmu Psikologi Pendidikan merupakan suatu tuntutan
terhadap orang yang bergelut dalam dunia pendidikan sebagai salah satu keahlian
pendidik. Sebab seorang pendidik yang memiliki keahlian mendidik akan mampu
membuat orang belajar dan kualitas seorang pendidik memberi pengaruh terhadap
peningkatan kompetensi peserta didik.
Ada beberapa teori dalam psikologi pendidikan yaitu: Teori Behaviorisme,
Teori Kognitifisme, Teori Humanisme dan Teori Konstruktivisme. Sedangkan
Ruang Lingkup dalam Psikologi Pendidikan dapat di lihat dalam proses
pendidikan yaitu bagaimana tingkah laku peserta didik terhadap proses belajar dan
tingkah laku pendidik dalam pembelajaran. Sehingga di simpulkan masalah
belajar dan pembelajaran yang menjadi objek utama.
DAFTAR PUSTAKA
Ratna Yudhawati, S.Psi., M.Psi.,Teori-teori Dasar Psikologi
Pendidikan, PT Prestasi Pustakarya, Jakarta, 2011

Milfayetty, Sri. Psikologi Pendidikan. Unimed Press.


Medan :2015

https://www.academia.edu/5264044/1-konsep-konsep-dasar-
psikologi-pendidikan
https://www.academia.edu/8750386/
RUANG_LINGKUP_PSIKOLOGI_PENDIDIKAN
https://www.staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Drs.
Hiryanto,M.Si./pengertian psikologi pendidikan.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/
JUR._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBINGAN/
197102191998021NANDANG_BUDIMAN/
PSIKOLOGI_PENDIDIKAN_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf

Anda mungkin juga menyukai