Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

RUANG LINGKUP PSIKOLOGI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

DOSEN PENGAMPU

Dr.Fitri Resti W.M.Pd

DISUSUN OLEH :

1.Muhamad Andhi Darmawan 216041

2.Zuane Della Oktavia 216018

3.Ima Dita Kusumawati 216043

4.Anjani Faza Zumaro 216048

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

2021/2022

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat
serta salam semoga selalu tercurah kepada junjunan kita, Nabi Muhammad SAW. Kami
panjatkan Puja dan Puji syukur kehadirat-Nya, yang atas berkat rahmat, hidayah dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ruang lingkup
psikologi perkembangan peserta didik”, guna memenuhi tugas mata kuliah “Perkembangan
Peserta Didik”.

Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan
makalah ini, terutama kepada Dr.Fitri Resti W.M.Pd yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan kami.

Dan kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jombang, 04 Oktober 2021

Penyusun
ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………….. i

KATA PENGANTAR …………………………….……………..………………… ii

DAFTAR ISI ………………………………………………………..……………… iii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………… 1

A.Latar Belakang ……………………………………………………..…….. 1

B.Rumusan Masalah………………………………………………………… 1

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………. 2

C. Pengertian Psikologi Perkembangan Peserta Didik................................. 2

D. Ruang Lingkup Psikologi Pendidikan....................................................... 3

E. Tujuan Dan Contoh Psikologi Perkembangan Peserta Didik ................. 5

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………..… 9

F. Kesimpulan ……………………………………………………………...… 9

G. Saran ……………………………………………...…………………......… 9

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...….... 10
iii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Psikologi yang dalam istilah lama disebut psikologi berasal dari kata bahasa Inggris
psikologi. kata psikologi adalah dua akar kata yang berasal dari kata Yunani, yaitu satu
psyche yang berarti jiwa dialogos yang berarti pengetahuan. Psikologi lebih dikaitkan dengan
kehidupan organisme manusia.

Dalam hubungan ini, psikologi didefinisikan sebagai ilmu yang berusaha memahami perilaku
manusia, alasan dan cara mereka melakukan sesuatu, dan juga untuk memahami bagaimana
makhluk ini berpikir dan merasa. Pertama, psikologi adalah studi (pendidikan) tentang roh.
Kedua, psikologi adalah ilmu tentang kehidupan mental. Ketiga, psikologi adalah ilmu
tentang perilaku organisme.

Chaplin (1972) dalam Dictionary of Psychology mendefinisikan psikologi sebagai ilmu


tentang perilaku manusia dan hewan, serta penyelidikan organisme dalam segala variasi dan
kompleksitasnya ketika bereaksi terhadap arus dan perubahan lingkungan dan peristiwa sosial
yang mengubah lingkungan.

Psikologi berasal dari kata Yunani psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti
pengetahuan. Jadi secara etimologis (menurut arti kata) psikologi berarti ilmu yang
mempelajari tentang jiwa, baik mengenai berbagai gejala, proses maupun latar belakangnya,
atau disebut psikologi.

Jika tubuh mati, maka jiwa mati. Sedangkan jiwa adalah kekuatan hidup spiritual yang
bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur segala tindakan pribadi (perilaku
pribadi) hewan dan manusia yang lebih tinggi. Kebutuhan pribadi adalah tindakan sebagai
hasil dari proses belajar yang dimungkinkan oleh kondisi fisik, spiritual, sosial dan
lingkungan.

Proses belajar adalah proses untuk meningkatkan kepribadian (kepribadian) dengan berusaha
mendapatkan pemahaman baru, nilai-nilai baru, dan keterampilan baru, sehingga ia dapat
berbuat lebih berhasil, dalam menghadapi kontradiksi dalam kehidupan. Jadi jiwa
mengandung pengertian, nilai budaya dan keterampilan.

Pengertian psikologi di atas menunjukkan berbagai pendapat para psikolog. Perbedaan


tersebut bermula dari perbedaan titik tolak para ahli dalam mengkaji dan membahas
kehidupan jiwa yang kompleks ini.

Dan dari pengertian tersebut setidaknya dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu yang
mempelajari segala perilaku dan tindakan individu, dimana individu tersebut tidak dapat
dipisahkan dari lingkungannya.
1

Dalam memelihara dan memberikan akhlak dan kecerdasan akal. Selanjutnya pendidikan
menurut KBBI adalah proses mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok dalam
upaya mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Psikologi Pendidikan
adalah disiplin ilmu psikologi yang menyelidiki masalah-masalah psikologis yang terjadi
dalam dunia pendidikan.

Sedangkan menurut ensiklopedia amerika, pengertian psikologi pendidikan adalah ilmu yang
lebih berprinsip dalam pengajaran yang terlibat dengan penemuan – penemuan dan
menerapkan prinsip – prinsip dan cara untuk meningkatkan efisien di dalam pendidikan.

Dari uraian di atas, kita dapat mengetahui pengertian dari psikologi dan pengertian itu
sendiri.Sepanjang atau selagi kita masih berpendapat bahwa psikologi adalah suatu ilmu yang
berusaha membahas semua aspek kepribadian.

Dengan melihat kegunaannya dalam praktik, baik secara individual maupun dalam
hubungannya dengan manusia lain atau lingkungannya, mungkin kita akan mengatakan
bahwa psikologi pendidikan itu sebenarnya sudah termasuk dalam psikologi, dan tidak perlu
dipersoalkan atau dipisahkan menjadi sesuatu disiplin ilmu tersendiri.

Pendidikan dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah cabang dari psikologi dalam psikologi
psikologi pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang sangat erat
dengan masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar.

Objek Psikologi dibagi menjadi 2, yaitu :

Objek Material adalah sesuatu yang dibahas, dipelajari atau dicari, atau suatu hal yang tidak
pasti yang ditentukan atau sesuatu yang dijadikan sasaran pemikiran, objek materi mencakup
apa saja, baik hal-hal konkret (kerohanian, nilai-nilai, ide-ide).

Objeknya yaitu manusia. cara gerak gerik seseorang bagaimana ia melihat sesuatu dan
melihat dari matanya. Dalam makalah ini tidak akan membicarakan psikologi yang
membicarakan hewan atau psikologi hewan, melainkan membicarakan tentang psikologi
yang berobyekkan manusia.

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian psikologi perkembangan peserta didik?

2. Apa ruang lingkup psikologi pendidikan?

3. Apa tujuan dan contoh psikologi pendidikan?


2

BAB II

PEMBAHASAN

C. Pengertian Psikologi Perkembangan

Pengertian psikologi ialah ilmu pengetahuan tentang proses mental dan perilaku seseorang
yang merupakan manifestasi atau penjelmaan dari jiwa itu sendiri. Psikologi merupakan
pemahaman tentang peserta didik yang berkaitan denga aspek kejiwaan karena merupakan
salah satu kunci bagi keberhasilan pendidikan bagi seorang pendidik. Oleh karena itu hasil
penemuan dan kajian psikologis sangat di perlukan penerapan dalam bidang pendidikan.

Sedangkan Psikologi Perkembangan adalah suatu ilmu ang membahas tingkah laku manusia
yang sedang dalam masa perkembangan, mulai masa dalam kandungan sampai meninggal
dunia, dan selanjutnya berdasarkan pertumbuhan, kematangan, belajar dan pengalaman.

Dalam hal ini lebih di tekankan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi sesuai dengan
umur. Yang di maksud dengan perubahan-perubahan disini adalah perubahan-perubahan
yang berhubungan dengan tampang, tingkah laku, minat, tujuan, dan lain-lain dalam
berbagai masa perkembangan, kapan perubahan-perubahan itu timbul dan apakah yang
menyebabkannya.

Kelompok pengetahuan psikologi terdiri atas psikologi umum, psikologi pendidikan,


psikologi belajar, psikologi dalam, psikologi perkembangan dan kesehatan mental. Psikologi
perkembangan masih bisa di bagi-bagi lagi, misalnya psikologi anak, psikologi remaja, dan
psikologi dewasa. Untuk menyebut psikologi perkembangan terkadang menggunakan istilah
psikologi anak atau psikologi genetik.

Dalam psikologi perkembangan ini yang dibahas adalah perkembangan rohani sejak manusia
lahir sampai dia menjadi dewasa. Dalam perjalanan hidupnya menjadi dewasa,
perkembangan rohani itu tidak lepas dari pengaruh keturunan dan pengaruh dunia
lingkungan tempat seseorang hidup dan di besarkan. Lester D. Crow dan Arthur telah
mengemukakan tentang perkembangan rohani yang lebih dini, yaitu perkembangan sebelum
lahir. Dan mereka menyebut masa itu dengan prenatal atau masa konsepsi.
3

D. Ruang Lingkup Psikologi Perkembangan Peserta Didik

Berdasarkan ruang lingkup dan objek yang diteliti, maka psikologi dapat dibagi menjadi 2
(dua) bagian. Pertama, Psikologi umum yaitu ilmu jiwa yang mempelajari gejala-gejala
kejiwaan manusia dewasa yang nomal dan beradab. Kedua, Psikolgi khusus yaitu ilmu yang
mempelajari sifat-sifat khusus dari gejala-gejala kejiwaan manusia.

Pada dasarnya psikologi umum dipelajari sifat-sifat manusia pada umumnya, yaitu
persamaan-persamaan dari manusia dewasa yang normal dan beradab. Sedangkan sifat-sifat
kejiwaan manusia yang belum dewasa (misalnya anak), manusia yang tidak normal/abnormal
(misalnya orang gila), dan manusia yang tidak beradab (misalnya orang primitif), tidak
termasuk dalam ilmu jiwa umum, melainkan termasuk dalam ilmu jiwa khusus.

Lebih lanjut (Ahmadi dan Widodo Supriyano ; 1991 : 3-4), menyebutkan Psikologi khusus,
menyelidiki sifat-sifat yang berbeda pada manusia, seperti berbeda usia, kelamin, dan lain-
lain. Adapun yang termasuk dalam psikologi khusus antara lain adalah :
1. Ilmu Jiwa anak ; yaitu ilmu jiwa yang mempelajari jiwa anak sejak lahir hingga dewasa.
2. Ilmu jiwa perkembangan ; yaitu yang mempelajari bagaimana terjadi dan berkembangnya
kehidupan jiwa anak secara normal.
3. Ilmu jiwa kriminal ; yaitu mempelajari masalah yang berhubungan dengan kejahatan
misalnya mengetahui dasar dan alasan-alasan pada jiwa seseorang.
4. Psikopathologi ; yaitu mempelajari tentang penyakit-penyakit jiwa seseorang atau
kelainan-kelainan pada jiwa seseorang.
5. Ilmu watak (karakterologi) ; yaitu mempelajari tentang penyakit-penyakit jiwa atau
kelainan-kelainan pada jiwa seseorang.
6. Massa-psikologi ; yaitu mempelajari gejala-gejala yang terdiri pada himpunan manusia
banyak.
7. Ilmu jiwa golongan/kemasyarakatan ; yaitu mempelajari gejala-gejala jiwa dalam golongan
hidup. Misalnya, guru, hakim, buruh, pelajar, dan sebagainya.
8. Ilmu jiwa bangsa-bangsa ; yaitu mempelajari gejala-gejala yang yang mempengaruhi
kejiwaan dalam tiap-tiap bangsa. Misalnya, bangsa Indonesia, India, Tionghoa, Jepang, Arab,
dan lain sebainya.

1. Menurut Drs. Zulkifli dalam bukunya “Psikologi Perkembangan”


 masa bayi
 masa kanak-kanak
 masa anak sekolah
 masa remaja

2. Menurut F.J. Monks – A.M.P. Knoers, dalam bukunnya “ontwikkelings psychologie’’


 periode pre natal dan tahun pertama
 usia 1-4 tahun
 anak pra sekolah dan sekolah
 masa remaja
 masa remaja pada batas dewasa awal
 masa dewasa dan masa tua
4
3. Menurut Moh. Kasiram (1983:51) Ruang lingkup materi psikologi perkembangan meliputi
 masa dalam kandungan
 anak bayi
 anak kecil
 anak sekolah
 masa fueral
 masa pra remaja
 masa remaja
 serta masa dewasa.

4. Menurut Elizabeth B. Hurlock, dalam bukunnya “Developmental Psychology”


 preiode pra-natal
 masa bayi baru lahir
 masa bayi
 masa kanak-kanak
 masa puber
 masa remaja
 masa dewasa dini : penyesuaian pribadi dan sosial
 masa dewasa dini : penyesuaian pekerjaan dan keluarga
 usia madya : penyesuaian pribadi dan sosial
 usia madya : penyesuaian pekerjaan dan keluarga
 usia lanjut : penyesuaian pribadi dan sosial
 usia lanjut : penyesuaian pekerjaan dan keluarga
Selain itu Hurlock (1980 :2) mengatakan : “Some Psyclogist study developmental change
covering the lifespan from conception to death”.

Berdasarkan pendapat di atas, maka dapatlah dijelaskan bahwa ruang lingkup psikologi
perkembangan dimulai dari dalam kandungan 7 (konsepsi), masa bayi, masa anak kecil, masa
anak sekolah, masa remaja, dan masa dewasa bahkan sampai meninggal.

Jika dipahami secara cermat dari penjelasan tentang pembagian dan ruang lingkup psikologi
di atas, maka dapatlah dimengerti tentang ruang lingkup dari pembahasan ilmu ini sangat
luas, yakni sepanjang hidup manusia, maka pembahasan secara khusus mengenai Psikologi
Perkembangan yang harus diingat adalah :

1. Psikologi perkembangan merupakan cabang dari Psikologi.


2. Psikologi perkembangan obyek pembahasannya ialah prilaku atau gejala jiwa seseorang.
3. Tahapannya dimulai dari masa konsepsi hingga masa dewasa.

Melihat luasnya ruang lingkup psikologi perkembangan di atas, maka kadang-kadang para
ahli mengkhususkan pembahasannya secara terpisah-pisah, sehingga bisa menjadi psikologi
anak, psikologi remaja/pemuda, psikologi wanita dan juga psikologi orang dewasa.

Dengan ini mahasiswa diharapkan mampu memahami dan mengaplikasikan :


1. Konsep perkembangan, mencakup konsep perkembangan dalam konstelasi psikologi
perkembangan peserta didik serta pengertian, prinsip, pendekatan, dan tahapan
perkembangan peserta didik.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik
5
3. Konsep dan tugas perkembangan peserta didik berdasarkan tahapan
perkembangannya
4. Karakteristik perkembangan psikofisik peserta didik, yang mencakup perkembangan
fisik dan psikomotorik, kognitif, bahasa, sosio emosional, moral dan religi,
kepribadian, dan perkembangan konsep diri peserta didik
5. Permasalahan anak usia SD
Sehingga di harapkan akan mampu memilih dan menentukan media dan model-model
pembelajaran tepat sesuai karakteristik siswa dalam melaksanakan proses pembelajaran.

E. Tujuan Psikologi Perkembangan Peserta Didik

Pengetahuan tentang Psikologi perkembangan peserta didik sangat bermanfaat, khususnya


bagi seorang calon pendidik Dengan mempelajari psikologi perkembangan peserta didik,

setidaknya kita dapat mengendalikan perilaku sendiri dalam mendidik dan membimbing
peserta didik menuju tujuan yang di inginkan atau dengan memahami latar belakang perilaku
seseorang, remaja, dewasa dan orang tua, maka kita akan mengetahui banyak hal tentang
faktor- faktor penyebab terjadinya perilaku individu. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap
kegiatan harus bertujuan. Sama halnya dengan mempelajari psikologi perkembangan
pendidikan dalam pendidikan dalam pendidikan yang memiliki tujuan diantaranya sebagai
berikut:

1. Mengetahui Perkembangan Individu

Dapat mengetahui tingkah laku seseorang itu sesuai atau tidak dengan tingkat
umur/perkembangan pendidikannya. Dapat mengetahui tingkat kemampuan seseorang pada
setiap fase perkembangan pendidikannya. Dapat mengetahui kapan seseorang bisa diberi
stimulus pada tingkat perkembangan pendidikan tertentu. Agar dapat mempersiapkan diri
dalam menghadapi perubahan-perubahan yang akan dihadapi seseorang

2. Membantu Pengajaran Pendidik

Khusus bagi pendidik, agar dapat memilih dan memberikan materi dan metode yang sesuai
dengan kebutuhan seseorang, terutama dalam kegiatan proses belajar mengajar

3. Mengukur Perubahan Tingkah Laku

Memberikan, mengukur, dan menerangkan perubahan dalam tingkah laku serta kemampuan
yang sedang berkembang sesuai dengan tingkat umur dan yang mempunyai ciri-ciri
universal, dalam artian yang berlaku bagi seseorang dimana saja dalam lingkungan sosial-

budaya mana saja. Mempelajari karakteristik umum perkembangan pendidikan peserta didik,
baik secara fisik, kognitif, maupun psikososial.
6

4. Mempelajari Perbedaan antar Pribadi

Mempelajari perbedaan-perbedaan yang bersifat pribadi pada tahapan, atau masa


perkembangan pendidikan tertentu. Mempelajari tingkah laku seseorang pada lingkungan
tertentu yang menimbulkan reaksi yang berbeda. Mempelajari penyimpangan tingkah laku
yang dialami seseorang seperti kenakalan, kelainan-kelainan dalam fungsionalitas inteleknya,
dsb.

5. Sebagai Dasar Ilmu dalam Pengajaran

Mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya
penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif. Mampu memprediksikan,
yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku
itu terjadi.Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi. Dengan mempelajari
psikologi perkembangan pendidikan dalam pendidikan, diharapkan mampu memahami diri
sobat dan seseorang pada umumnya dengan lebih baik, sehingga sobat dapat membina dan
mengembangkan ke arah kehidupan yang lebih positif sesuai dengan tuntutan professional
pendidik,

yaitu dapat memberikan bantuan pada perkembangan pendidikan fisik maupun psikis
seseorang seoptimal mungkin, memilih dan menentukan tujuan materi dan strategi belajar
sesuai dengan tingkat kemampuan intelektual seseorang, menghadapi seseorang dengan benar
dalam membentuk perilaku dengan benar serta dapat terhindar dari pemahaman yang salah
tentang seseorang.

6. Tujuan Pengendalian

Sebagai pengendalian, yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan.
Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya preventif atau pencegahan, intervensi atau
treatment serta rehabilitasi atau perawatan.

7. Mengetahui Tahap Perkembangan pendidikan Psikologi

Membantu apa yang diharapkan oleh seseorang dan kapan yang diharapkan itu muncul.
Dengan apa yang diharapkan dari seseorang, memungkinkan untuk menyusun pedoman
dalam bentuk skala tinggi-berat, umur-berat, umur-mental dan skala perkembangan
pendidikan sosial atau emosional. Memungkinkan para orang tua atau pendidik memberikan
bimbingan belajar yang tepat. Mengetahui perkembangan pendidikan yang normal pada
seseorang.

8. Mengetahui Realitas

Seorang pendidik akan dapat memberikan harapan yang realitas terhadap seseorang dan
remaja. Ini adalah penting, karena jika terlalu banyak yang diharapkan pada umur tertentu,
seseorang mungkin akan mengembangkan perasaan tidak mampu jika ia tidak mencapai yang
ditetapkan orang tua atau pendidik. Sebaliknya, jika terlalu sedikit yang diharapkan dari
mereka, mereka akan kehilangan rangsangan untuk mengembangkan kemampuannya. Dapat
membantu sobat dalam memberikan respons yang tepat terhadap perilaku tertentu seorang
seseorang.
7

9. Mengetahui Pola Pikir

Psikologi perkembangan pendidikan dalam pendidikan dapat membantu menjawab


pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan arti dan sumber pola berpikir, perasaan, dan
tingkah laku seseorang. Akan membantu orang tua dan pendidik dalam mengahadapi
tantangan saat membesarkan dan mendidik seseorang.

10. Mempersiapkan Menghadap Tuntutan Pendidikan

Memungkinkan para pendidik untuk sebelumya mempersiapkan seseorang menghadapi


perubahan yang akan terjadi pada tubuh, perhatian dan perilakunya. Memberikan informasi
tentang siapa sobat, bagaimana sobat dapat seperti ini, dan kemana masa depan akan
membawa sobat. Memungkinkan pendidik memberikan bantuan dan pendidikan yang tepat
sesuai dengan pola-pola dan tingkat-tingkat perkembangan pendidikan seseorang.

E .Contoh Perkembangan dalam Psikologi

1. Mulai Bersosialisasi dengan Lingkungan

Dalam psikologi pendidikan, salah satu perkembangan yang akan muncul adalah mulainya
seorang anak usia sekolah untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Sekolah menjadi
wadah dimana seorang anak bertemu dengan usia sebayanya. Mereka mulai belajar untuk
berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang-orang yang ditemuinya.

Di sini, perkembangan individu merupakan gerbang awal untuk bersosialisasi dengan


lingkungannya.

2. Menyesuaikan Diri dengan Lingkungan

Seorang anak usia sekolah yang mulai mengenal lingkungannya akan mulai beradaptasi.
Tugas perkembangan ini akan tercapai terutama bila ada motivasi dan dukungan yang kuat
dari diri anak tersebut baik secara internal maupun eksternal. Kemampuan ini akan
memberikan manfaat yang sangat baik terutama untuk mencapai pemenuhan kebutuhan diri
untuk bersosialisasi. Gagalnya proses penyesuaian diri ini bisa menjadikan perkembangan
seorang anak mungkin kurang bagus dalam proses pendirikan.

3. Melakukan Hal-hal Kecil Secara Mandiri

Tugas perkembangan lain yang juga terjadi pada anak usia sekolah di awal adalah
kemampuan untuk melakukan hal-hal kecil secara mandiri. Seorang anak akan mulai belajar
untuk mengenakan pakaiannya sendiri, makan sendiri dan memakai sepatu sendiri. Dalam
konsep psikologi pendidikan, ini menunjukkan kesiapan anak untuk melakukan tugas
perkembangan selanjutnya. Indikator awal dari keberhasilan pencapaian tugas perkembangan
sebelumnya akan ditunjukkan melalui transisi yang ada dalam perkembangan psikologi anak
di awal-awal usia sekolah.
8

4. Membuat Kelompok dan Berorganisasi

Anak usia sekolah juga akan mulai membuat kelompok dan berorganisasi. Mereka akan
membuat peer group berupa teman sebayanya untuk melakukan keterampilan-keterampilan
tertentu. Tugas perkembangan ini akan berkembang menjadi lebih kompleks lagi, dimana
proses sosialisasi juga berkembang di dalamnya. Tercapainya tugas perkembangan ini akan
membuat seorang anak menjadi lebih percaya diri untuk meneruskan fase perkembangan di
tahap usia selanjutnya.

5. Mencapai Peran Sosial

Karena anak sudah mulai bersosialisasi dan membuat kelompok hingga berorganisasi, maka
peran sosial juga akan berkembang di sini. Seorang anak usia sekolah mampu mencapai
peran sosial yang dimiliki dan menempatkan dirinya di lingkungan sosialnya. Ini adalah
bentuk dari perkembangan normal yang biasanya harus ada selama proses pendidikan.
Seorang anak yang cenderung mengisolasi diri dari pergaulan ada baiknya didekati supaya
kita bisa tahu apa yang menjadi permasalahan anak tersebut. Harapannya, tugas
perkembangan tidak terlambat dan dia bisa menjadi pribadi yang memang baik.

6. Mulai Berpikir tentang Emosi Diri Sendiri

Memasuki usia remaja, Erikson menjelaskan bahwa di tahap ini perkembangan akan mulai
berfokus pada emosi diri sendiri. Proses pencarian jati diri dimulai untuk mengetahui karakter
pribadi yang dimiliki oleh seorang remaja. Remaja juga biasanya mulai membicarakan lebih
banyak tentang dirinya. Karakternya terkesan egosentris, namun ini merupakan
perkembangan yang normal. Tak jarang bila kemudian sering timbul konflik antara remaja
dengan orang tuanya karena biasanya mereka ingin lebih dimengerti. Pada tahap ini, dalam
proses pendidikan seorang remaja juga semakin matang dalam mengembangkan minat dan
bakatnya. Mereka pada umumnya akan menaruh perhatian lebih banyak terhadap hal-hal
yang memang mereka sukai.

7. Mengembangkan Keterampilan Intelektual

Berkembangnya minat dan bakat akan diiringi dengan keterampilan intelektual yang juga
meningkat. Ini akan menjadi sebuah indikator yang baik, terutama dalam proses pendidikan.
Remaja akan mengembangkan kemampuan kognitifnya untuk mulai berpikir bermacam-
macam.

Penerimaan proses pembelajaran akan sangat efektif terutama bila didukung dengan minat
atau bakat yang dimiliki oleh seorang remaja. Mereka juga pada umumnya akan memiliki
respon yang cenderung belum bisa memberikan keputusan. Tugas perkembangan yang
terlaksana dengan baik di tahap ini bisa menghasilkan kualitas individu yang baik pula.

8. Memperoleh Sistem Nilai dan Etika sebagai Pedoman Berperilaku

Dalam psikologi pendidikan, tahap perkembangan usia remaja juga merupakan tahap dimana
dia bisa mendapatkan sistem nilai dan etika. Ini akan menjadi pedoman dalam berperilaku.
Remaja yang biasanya memiliki sistem dukungan yang baik, bisa menerima nilai dan etika ini
dengan baik.
9

Sebaliknya, keterlambatan tugas perkembangan di fase sebelumnya bisa saja mempengaruhi


penerimaan remaja terhadap sistem nilai dan etika. Kita mungkin akan sering melihat remaja
dengan sifat yang bertingkah laku tanpa memperhatikan tanggung jawab. Mereka berpikir
atas kesenangan diri sendiri tanpa memikirkan dampak atau kerugian akibat tindakan
tersebut. Contoh perkembangan dalam psikologi pendidikan ini pasti sudah sangat familiar
kita lihat.

BAB III

PENUTUP

E.Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapatlah dijelaskan bahwa ruang lingkup psikologi
perkembangan dimulai dari dalam kandungan 7 (konsepsi), masa bayi, masa anak kecil, masa
anak sekolah, masa remaja, dan masa dewasa bahkan sampai meninggal. Objek kajian
psikologi tanpa masalah psikologi guru terletak pada peserta didik. Karena hakikat
pendidikan adalah pelayanan khusus bagi peserta didik. Demikian penjelasan dari saya
tentang Psikologi Pendidikan semoga bermanfaat, terima kasih.

F. Saran

1. Bagi Tenaga pendidik agar digunakan sebagai acuan dalam mendidik dan menambah
referensi-referensi dalam mendidik.

2. Bagi Orang tua agar mengerti pentingnya materi ini dalam mendidik anak-anaknya, supaya
anak-anaknya berkembang dengan baik
10

DAFTAR PUSTAKA

Izzaty, Rita Eka, dkk. (2007). Perkembangan Peserta Didik. Yoyakarta: FIP

Universitas Negeri Yogyakarta.

Soesilowindradini, Psikologi Perkembangan, Surabaya : Usaha Nasional, hlm, 13.

Zulkifli, Psikologi Perkembangan. (2003). Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA, hlm,4

Masganti. (2012). Perkembangan Peserta Didik. Medan: Perdana

Publishing.

Nurdyansyah dan Fahyuni, E. F. (2016). Inovasi Model Pembelajran.

Sidoarjo: Nizamial Learning Center.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 Tentang

Sistem Kesehatan Nasional

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional (SPN)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 4 Tahun 2008 Tentang

Pornografi

Sistem Kesehatan Nasional. (2009). Departemen Kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai