DOSEN PENGAMPU
DISUSUN OLEH :
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
2021/2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Shalawat
serta salam semoga selalu tercurah kepada junjunan kita, Nabi Muhammad SAW. Kami
panjatkan Puja dan Puji syukur kehadirat-Nya, yang atas berkat rahmat, hidayah dan inayah-
Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “ruang lingkup
psikologi perkembangan peserta didik”, guna memenuhi tugas mata kuliah “Perkembangan
Peserta Didik”.
Makalah ini telah kami susun dengan semaksimal mungkin dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam pembuatan
makalah ini, terutama kepada Dr.Fitri Resti W.M.Pd yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan kami.
Dan kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah
agar menjadi lebih baik.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak
kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
B.Rumusan Masalah………………………………………………………… 1
F. Kesimpulan ……………………………………………………………...… 9
G. Saran ……………………………………………...…………………......… 9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...….... 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Psikologi yang dalam istilah lama disebut psikologi berasal dari kata bahasa Inggris
psikologi. kata psikologi adalah dua akar kata yang berasal dari kata Yunani, yaitu satu
psyche yang berarti jiwa dialogos yang berarti pengetahuan. Psikologi lebih dikaitkan dengan
kehidupan organisme manusia.
Dalam hubungan ini, psikologi didefinisikan sebagai ilmu yang berusaha memahami perilaku
manusia, alasan dan cara mereka melakukan sesuatu, dan juga untuk memahami bagaimana
makhluk ini berpikir dan merasa. Pertama, psikologi adalah studi (pendidikan) tentang roh.
Kedua, psikologi adalah ilmu tentang kehidupan mental. Ketiga, psikologi adalah ilmu
tentang perilaku organisme.
Psikologi berasal dari kata Yunani psyche yang berarti jiwa dan logos yang berarti
pengetahuan. Jadi secara etimologis (menurut arti kata) psikologi berarti ilmu yang
mempelajari tentang jiwa, baik mengenai berbagai gejala, proses maupun latar belakangnya,
atau disebut psikologi.
Jika tubuh mati, maka jiwa mati. Sedangkan jiwa adalah kekuatan hidup spiritual yang
bersifat abstrak, yang menjadi penggerak dan pengatur segala tindakan pribadi (perilaku
pribadi) hewan dan manusia yang lebih tinggi. Kebutuhan pribadi adalah tindakan sebagai
hasil dari proses belajar yang dimungkinkan oleh kondisi fisik, spiritual, sosial dan
lingkungan.
Proses belajar adalah proses untuk meningkatkan kepribadian (kepribadian) dengan berusaha
mendapatkan pemahaman baru, nilai-nilai baru, dan keterampilan baru, sehingga ia dapat
berbuat lebih berhasil, dalam menghadapi kontradiksi dalam kehidupan. Jadi jiwa
mengandung pengertian, nilai budaya dan keterampilan.
Dan dari pengertian tersebut setidaknya dapat disimpulkan bahwa psikologi adalah ilmu yang
mempelajari segala perilaku dan tindakan individu, dimana individu tersebut tidak dapat
dipisahkan dari lingkungannya.
1
Dalam memelihara dan memberikan akhlak dan kecerdasan akal. Selanjutnya pendidikan
menurut KBBI adalah proses mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok dalam
upaya mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Psikologi Pendidikan
adalah disiplin ilmu psikologi yang menyelidiki masalah-masalah psikologis yang terjadi
dalam dunia pendidikan.
Sedangkan menurut ensiklopedia amerika, pengertian psikologi pendidikan adalah ilmu yang
lebih berprinsip dalam pengajaran yang terlibat dengan penemuan – penemuan dan
menerapkan prinsip – prinsip dan cara untuk meningkatkan efisien di dalam pendidikan.
Dari uraian di atas, kita dapat mengetahui pengertian dari psikologi dan pengertian itu
sendiri.Sepanjang atau selagi kita masih berpendapat bahwa psikologi adalah suatu ilmu yang
berusaha membahas semua aspek kepribadian.
Dengan melihat kegunaannya dalam praktik, baik secara individual maupun dalam
hubungannya dengan manusia lain atau lingkungannya, mungkin kita akan mengatakan
bahwa psikologi pendidikan itu sebenarnya sudah termasuk dalam psikologi, dan tidak perlu
dipersoalkan atau dipisahkan menjadi sesuatu disiplin ilmu tersendiri.
Pendidikan dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah cabang dari psikologi dalam psikologi
psikologi pertumbuhan dan perkembangan anak, baik fisik maupun mental, yang sangat erat
dengan masalah pendidikan terutama yang mempengaruhi proses dan keberhasilan belajar.
Objek Material adalah sesuatu yang dibahas, dipelajari atau dicari, atau suatu hal yang tidak
pasti yang ditentukan atau sesuatu yang dijadikan sasaran pemikiran, objek materi mencakup
apa saja, baik hal-hal konkret (kerohanian, nilai-nilai, ide-ide).
Objeknya yaitu manusia. cara gerak gerik seseorang bagaimana ia melihat sesuatu dan
melihat dari matanya. Dalam makalah ini tidak akan membicarakan psikologi yang
membicarakan hewan atau psikologi hewan, melainkan membicarakan tentang psikologi
yang berobyekkan manusia.
B. Rumusan masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian psikologi ialah ilmu pengetahuan tentang proses mental dan perilaku seseorang
yang merupakan manifestasi atau penjelmaan dari jiwa itu sendiri. Psikologi merupakan
pemahaman tentang peserta didik yang berkaitan denga aspek kejiwaan karena merupakan
salah satu kunci bagi keberhasilan pendidikan bagi seorang pendidik. Oleh karena itu hasil
penemuan dan kajian psikologis sangat di perlukan penerapan dalam bidang pendidikan.
Sedangkan Psikologi Perkembangan adalah suatu ilmu ang membahas tingkah laku manusia
yang sedang dalam masa perkembangan, mulai masa dalam kandungan sampai meninggal
dunia, dan selanjutnya berdasarkan pertumbuhan, kematangan, belajar dan pengalaman.
Dalam hal ini lebih di tekankan terhadap perubahan-perubahan yang terjadi sesuai dengan
umur. Yang di maksud dengan perubahan-perubahan disini adalah perubahan-perubahan
yang berhubungan dengan tampang, tingkah laku, minat, tujuan, dan lain-lain dalam
berbagai masa perkembangan, kapan perubahan-perubahan itu timbul dan apakah yang
menyebabkannya.
Dalam psikologi perkembangan ini yang dibahas adalah perkembangan rohani sejak manusia
lahir sampai dia menjadi dewasa. Dalam perjalanan hidupnya menjadi dewasa,
perkembangan rohani itu tidak lepas dari pengaruh keturunan dan pengaruh dunia
lingkungan tempat seseorang hidup dan di besarkan. Lester D. Crow dan Arthur telah
mengemukakan tentang perkembangan rohani yang lebih dini, yaitu perkembangan sebelum
lahir. Dan mereka menyebut masa itu dengan prenatal atau masa konsepsi.
3
Berdasarkan ruang lingkup dan objek yang diteliti, maka psikologi dapat dibagi menjadi 2
(dua) bagian. Pertama, Psikologi umum yaitu ilmu jiwa yang mempelajari gejala-gejala
kejiwaan manusia dewasa yang nomal dan beradab. Kedua, Psikolgi khusus yaitu ilmu yang
mempelajari sifat-sifat khusus dari gejala-gejala kejiwaan manusia.
Pada dasarnya psikologi umum dipelajari sifat-sifat manusia pada umumnya, yaitu
persamaan-persamaan dari manusia dewasa yang normal dan beradab. Sedangkan sifat-sifat
kejiwaan manusia yang belum dewasa (misalnya anak), manusia yang tidak normal/abnormal
(misalnya orang gila), dan manusia yang tidak beradab (misalnya orang primitif), tidak
termasuk dalam ilmu jiwa umum, melainkan termasuk dalam ilmu jiwa khusus.
Lebih lanjut (Ahmadi dan Widodo Supriyano ; 1991 : 3-4), menyebutkan Psikologi khusus,
menyelidiki sifat-sifat yang berbeda pada manusia, seperti berbeda usia, kelamin, dan lain-
lain. Adapun yang termasuk dalam psikologi khusus antara lain adalah :
1. Ilmu Jiwa anak ; yaitu ilmu jiwa yang mempelajari jiwa anak sejak lahir hingga dewasa.
2. Ilmu jiwa perkembangan ; yaitu yang mempelajari bagaimana terjadi dan berkembangnya
kehidupan jiwa anak secara normal.
3. Ilmu jiwa kriminal ; yaitu mempelajari masalah yang berhubungan dengan kejahatan
misalnya mengetahui dasar dan alasan-alasan pada jiwa seseorang.
4. Psikopathologi ; yaitu mempelajari tentang penyakit-penyakit jiwa seseorang atau
kelainan-kelainan pada jiwa seseorang.
5. Ilmu watak (karakterologi) ; yaitu mempelajari tentang penyakit-penyakit jiwa atau
kelainan-kelainan pada jiwa seseorang.
6. Massa-psikologi ; yaitu mempelajari gejala-gejala yang terdiri pada himpunan manusia
banyak.
7. Ilmu jiwa golongan/kemasyarakatan ; yaitu mempelajari gejala-gejala jiwa dalam golongan
hidup. Misalnya, guru, hakim, buruh, pelajar, dan sebagainya.
8. Ilmu jiwa bangsa-bangsa ; yaitu mempelajari gejala-gejala yang yang mempengaruhi
kejiwaan dalam tiap-tiap bangsa. Misalnya, bangsa Indonesia, India, Tionghoa, Jepang, Arab,
dan lain sebainya.
Berdasarkan pendapat di atas, maka dapatlah dijelaskan bahwa ruang lingkup psikologi
perkembangan dimulai dari dalam kandungan 7 (konsepsi), masa bayi, masa anak kecil, masa
anak sekolah, masa remaja, dan masa dewasa bahkan sampai meninggal.
Jika dipahami secara cermat dari penjelasan tentang pembagian dan ruang lingkup psikologi
di atas, maka dapatlah dimengerti tentang ruang lingkup dari pembahasan ilmu ini sangat
luas, yakni sepanjang hidup manusia, maka pembahasan secara khusus mengenai Psikologi
Perkembangan yang harus diingat adalah :
Melihat luasnya ruang lingkup psikologi perkembangan di atas, maka kadang-kadang para
ahli mengkhususkan pembahasannya secara terpisah-pisah, sehingga bisa menjadi psikologi
anak, psikologi remaja/pemuda, psikologi wanita dan juga psikologi orang dewasa.
setidaknya kita dapat mengendalikan perilaku sendiri dalam mendidik dan membimbing
peserta didik menuju tujuan yang di inginkan atau dengan memahami latar belakang perilaku
seseorang, remaja, dewasa dan orang tua, maka kita akan mengetahui banyak hal tentang
faktor- faktor penyebab terjadinya perilaku individu. Seperti yang kita ketahui bahwa setiap
kegiatan harus bertujuan. Sama halnya dengan mempelajari psikologi perkembangan
pendidikan dalam pendidikan dalam pendidikan yang memiliki tujuan diantaranya sebagai
berikut:
Dapat mengetahui tingkah laku seseorang itu sesuai atau tidak dengan tingkat
umur/perkembangan pendidikannya. Dapat mengetahui tingkat kemampuan seseorang pada
setiap fase perkembangan pendidikannya. Dapat mengetahui kapan seseorang bisa diberi
stimulus pada tingkat perkembangan pendidikan tertentu. Agar dapat mempersiapkan diri
dalam menghadapi perubahan-perubahan yang akan dihadapi seseorang
Khusus bagi pendidik, agar dapat memilih dan memberikan materi dan metode yang sesuai
dengan kebutuhan seseorang, terutama dalam kegiatan proses belajar mengajar
Memberikan, mengukur, dan menerangkan perubahan dalam tingkah laku serta kemampuan
yang sedang berkembang sesuai dengan tingkat umur dan yang mempunyai ciri-ciri
universal, dalam artian yang berlaku bagi seseorang dimana saja dalam lingkungan sosial-
budaya mana saja. Mempelajari karakteristik umum perkembangan pendidikan peserta didik,
baik secara fisik, kognitif, maupun psikososial.
6
Mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku itu terjadi. Hasilnya
penjelasan berupa deskripsi atau bahasan yang bersifat deskriptif. Mampu memprediksikan,
yaitu mampu meramalkan atau memprediksikan apa, bagaimana, dan mengapa tingkah laku
itu terjadi.Hasil prediksi berupa prognosa, prediksi atau estimasi. Dengan mempelajari
psikologi perkembangan pendidikan dalam pendidikan, diharapkan mampu memahami diri
sobat dan seseorang pada umumnya dengan lebih baik, sehingga sobat dapat membina dan
mengembangkan ke arah kehidupan yang lebih positif sesuai dengan tuntutan professional
pendidik,
yaitu dapat memberikan bantuan pada perkembangan pendidikan fisik maupun psikis
seseorang seoptimal mungkin, memilih dan menentukan tujuan materi dan strategi belajar
sesuai dengan tingkat kemampuan intelektual seseorang, menghadapi seseorang dengan benar
dalam membentuk perilaku dengan benar serta dapat terhindar dari pemahaman yang salah
tentang seseorang.
6. Tujuan Pengendalian
Sebagai pengendalian, yaitu mengendalikan tingkah laku sesuai dengan yang diharapkan.
Perwujudannya berupa tindakan yang sifatnya preventif atau pencegahan, intervensi atau
treatment serta rehabilitasi atau perawatan.
Membantu apa yang diharapkan oleh seseorang dan kapan yang diharapkan itu muncul.
Dengan apa yang diharapkan dari seseorang, memungkinkan untuk menyusun pedoman
dalam bentuk skala tinggi-berat, umur-berat, umur-mental dan skala perkembangan
pendidikan sosial atau emosional. Memungkinkan para orang tua atau pendidik memberikan
bimbingan belajar yang tepat. Mengetahui perkembangan pendidikan yang normal pada
seseorang.
8. Mengetahui Realitas
Seorang pendidik akan dapat memberikan harapan yang realitas terhadap seseorang dan
remaja. Ini adalah penting, karena jika terlalu banyak yang diharapkan pada umur tertentu,
seseorang mungkin akan mengembangkan perasaan tidak mampu jika ia tidak mencapai yang
ditetapkan orang tua atau pendidik. Sebaliknya, jika terlalu sedikit yang diharapkan dari
mereka, mereka akan kehilangan rangsangan untuk mengembangkan kemampuannya. Dapat
membantu sobat dalam memberikan respons yang tepat terhadap perilaku tertentu seorang
seseorang.
7
Dalam psikologi pendidikan, salah satu perkembangan yang akan muncul adalah mulainya
seorang anak usia sekolah untuk bersosialisasi dengan lingkungannya. Sekolah menjadi
wadah dimana seorang anak bertemu dengan usia sebayanya. Mereka mulai belajar untuk
berinteraksi dan berkomunikasi dengan orang-orang yang ditemuinya.
Seorang anak usia sekolah yang mulai mengenal lingkungannya akan mulai beradaptasi.
Tugas perkembangan ini akan tercapai terutama bila ada motivasi dan dukungan yang kuat
dari diri anak tersebut baik secara internal maupun eksternal. Kemampuan ini akan
memberikan manfaat yang sangat baik terutama untuk mencapai pemenuhan kebutuhan diri
untuk bersosialisasi. Gagalnya proses penyesuaian diri ini bisa menjadikan perkembangan
seorang anak mungkin kurang bagus dalam proses pendirikan.
Tugas perkembangan lain yang juga terjadi pada anak usia sekolah di awal adalah
kemampuan untuk melakukan hal-hal kecil secara mandiri. Seorang anak akan mulai belajar
untuk mengenakan pakaiannya sendiri, makan sendiri dan memakai sepatu sendiri. Dalam
konsep psikologi pendidikan, ini menunjukkan kesiapan anak untuk melakukan tugas
perkembangan selanjutnya. Indikator awal dari keberhasilan pencapaian tugas perkembangan
sebelumnya akan ditunjukkan melalui transisi yang ada dalam perkembangan psikologi anak
di awal-awal usia sekolah.
8
Anak usia sekolah juga akan mulai membuat kelompok dan berorganisasi. Mereka akan
membuat peer group berupa teman sebayanya untuk melakukan keterampilan-keterampilan
tertentu. Tugas perkembangan ini akan berkembang menjadi lebih kompleks lagi, dimana
proses sosialisasi juga berkembang di dalamnya. Tercapainya tugas perkembangan ini akan
membuat seorang anak menjadi lebih percaya diri untuk meneruskan fase perkembangan di
tahap usia selanjutnya.
Karena anak sudah mulai bersosialisasi dan membuat kelompok hingga berorganisasi, maka
peran sosial juga akan berkembang di sini. Seorang anak usia sekolah mampu mencapai
peran sosial yang dimiliki dan menempatkan dirinya di lingkungan sosialnya. Ini adalah
bentuk dari perkembangan normal yang biasanya harus ada selama proses pendidikan.
Seorang anak yang cenderung mengisolasi diri dari pergaulan ada baiknya didekati supaya
kita bisa tahu apa yang menjadi permasalahan anak tersebut. Harapannya, tugas
perkembangan tidak terlambat dan dia bisa menjadi pribadi yang memang baik.
Memasuki usia remaja, Erikson menjelaskan bahwa di tahap ini perkembangan akan mulai
berfokus pada emosi diri sendiri. Proses pencarian jati diri dimulai untuk mengetahui karakter
pribadi yang dimiliki oleh seorang remaja. Remaja juga biasanya mulai membicarakan lebih
banyak tentang dirinya. Karakternya terkesan egosentris, namun ini merupakan
perkembangan yang normal. Tak jarang bila kemudian sering timbul konflik antara remaja
dengan orang tuanya karena biasanya mereka ingin lebih dimengerti. Pada tahap ini, dalam
proses pendidikan seorang remaja juga semakin matang dalam mengembangkan minat dan
bakatnya. Mereka pada umumnya akan menaruh perhatian lebih banyak terhadap hal-hal
yang memang mereka sukai.
Berkembangnya minat dan bakat akan diiringi dengan keterampilan intelektual yang juga
meningkat. Ini akan menjadi sebuah indikator yang baik, terutama dalam proses pendidikan.
Remaja akan mengembangkan kemampuan kognitifnya untuk mulai berpikir bermacam-
macam.
Penerimaan proses pembelajaran akan sangat efektif terutama bila didukung dengan minat
atau bakat yang dimiliki oleh seorang remaja. Mereka juga pada umumnya akan memiliki
respon yang cenderung belum bisa memberikan keputusan. Tugas perkembangan yang
terlaksana dengan baik di tahap ini bisa menghasilkan kualitas individu yang baik pula.
Dalam psikologi pendidikan, tahap perkembangan usia remaja juga merupakan tahap dimana
dia bisa mendapatkan sistem nilai dan etika. Ini akan menjadi pedoman dalam berperilaku.
Remaja yang biasanya memiliki sistem dukungan yang baik, bisa menerima nilai dan etika ini
dengan baik.
9
BAB III
PENUTUP
E.Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapatlah dijelaskan bahwa ruang lingkup psikologi
perkembangan dimulai dari dalam kandungan 7 (konsepsi), masa bayi, masa anak kecil, masa
anak sekolah, masa remaja, dan masa dewasa bahkan sampai meninggal. Objek kajian
psikologi tanpa masalah psikologi guru terletak pada peserta didik. Karena hakikat
pendidikan adalah pelayanan khusus bagi peserta didik. Demikian penjelasan dari saya
tentang Psikologi Pendidikan semoga bermanfaat, terima kasih.
F. Saran
1. Bagi Tenaga pendidik agar digunakan sebagai acuan dalam mendidik dan menambah
referensi-referensi dalam mendidik.
2. Bagi Orang tua agar mengerti pentingnya materi ini dalam mendidik anak-anaknya, supaya
anak-anaknya berkembang dengan baik
10
DAFTAR PUSTAKA
Izzaty, Rita Eka, dkk. (2007). Perkembangan Peserta Didik. Yoyakarta: FIP
Publishing.
Pornografi