Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KONSEP KEBERBAKATAN ANAK BERBAKAT DAN

PENDIDIKAN NYA

Dosen : Paska Sri UlinaTarigan, S.Pd., M.Pd

Disusun oleh:

• Nama : TRY BION SITEPU


• Kelompok :1

• Kelas : 2B33
• Mata Kuliah : Psikologi Pendidikan

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS QUALITY

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas izin-Nya
kami dapat menulis makalah ini dan menyelesaikannya tepat pada waktunya. Makalah ini dibuat
untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Psikologi Pendidikan. Makalah ini berjudul
Konsep Keberbakatan Anak berbakat Dan Pendidikan Nya. Dalam pembuatan makalah ini, kami
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, khususnya dosen mata kuliah Psikologi
Pendidikan yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini serta kepada orang tua dan
teman-teman yang telah mendukung.
Makalah ini belum sempurna seperti apa yang diharapkan, oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca sehingga makalah ini menjadi sempurna. Namun,
adanya makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca untuk
memahami. Semoga makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi penulis serta pembaca dan
umumnya bagi masyarakat luas.

Medan, 21 Desember 2022

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI...................................................................................................................................3

BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4

A. LATAR BELAKANG MASALAH........................................................................................4

B. RUMUSAN MASALAH........................................................................................................4

C. TUJUAN.................................................................................................................................5

BAB II.............................................................................................................................................6

PEMBAHASAN..............................................................................................................................6

A. DEFINISI KEBERBAKATAN..............................................................................................6

B. PENGERTIAN ANAK BERBAKAT.....................................................................................8

C. KARAKTERISTIK ANAK BERBAKAT..............................................................................9

D. CIRI-CIRI ANAK BERBAKAT............................................................................................9

E. LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK BEBAKAT.........................................................9

F. PENTING NYA PENDIDIKAN BAGI ANAK BERBAKAT............................................10

BAB III..........................................................................................................................................13

PENUTUP.....................................................................................................................................13

A. KESIMPULAN.....................................................................................................................13

B. SARAN.................................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................14

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Indonesia dengan begitu banyaknya penduduk yang terbesar diseluruh wilayah tentu
memiliki indivdu-individu yang berbakat, dan itu merupakan aset yang sangat berharga bagi
bangsa dan Negara ini. Anak berbakat(gifted child) perlu mendapatkan pendidikan untuk
mengembangkan potensi kecerdasan dan bakat secara optimal. Pendidikan adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri kepribadian,kecerdasan, akhlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat,bangsa dan Negara.
Warga Negara yang memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh
pendidikan khusus. Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengejaran dalam rangka
pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai minat dan bakatnya. Pembahasan
makalah ini lebih memfokuskan pada anak berbakat. Anak berbakat juga perlu mendapatkan
pelayanan khusus bukan hanya anak bermasalah saja yang perlu diperhatikan namun seluruh
peserta didik dan yang utamanya juga mereka yang memiliki bakat,agar bakat mereka menjadi
terasah, punya keterampilan sebagai modal dalam kehidupan yang akan dijalani dikehidupannya.

B. RUMUSAN MASALAH
1 Apa pengertian keberbakatan ?
2 Apakah karakteristik Anak berbakat
3 Bagaimna Cara Mendidik Anak Berbakat?
4 Apa saja pentingnya pendidikan bagi anak berbakat?

C. TUJUAN
1 Untuk mengetahui Pengertian Keberbakatan
2 Untuk mengetahui Karakteristik Anak Berbakat
3 Untuk mengetahui Cara Mendidik Anak Berbakat
4 Untuk mengetahui pentingnya pendidikan bagi anak berbakat
BAB II

PEMBAHASAN
A. DEFINISI KEBERBAKATAN
Bakat adalah kemampuan yang merupakan sesuatu yang melekat (inherent) dalam diri
seseorang, merupakan bawaan sejak lahir dan terkait dengan struktur otak. Definisi Columbus
Group, bakat adalah 'asynchronous development', yakni kemampuan kognitif di atas rata-rata.
Mempunyai intensitas kuat yang dipadu dengan pengalaman dan kesadaran diri yang secara
kualitatif berbeda dengan orang normal. Renjuli (1981),bakat merupakan gabungan dari tiga
unsur esensial yang sama pentingnya dalam menentukan keberbakatan seseorang, yakni
kecerdasan, kreativitas, dan tanggungjawab.
Menurut Tedjasaputra, MS (2003), bakat adalah kondisi seseorang yang dengan suatu
pendidikan dan latihan memungkinkan mencapai kecakapan, pengetahuaan dan keterampilan
khusus.Menurut Widodo Judarwanto 2007, keberbakatan adalah kemampuan intelektual atau
kecerdasan diantaranya meliputi kemampuan intelektual musik, matematika, fisika, kimia,
elektronika, informasi tehnologi, bahasa, olahraga dan berbagai tingkat kecerdasan di berbagai
bidang lainnya yang kemampuannya jauh di atas rata-rata anak seusianya. Menurut Galton 2002,
kebeberbakatan merupakan kemampuan alami yang luar biasa, diperoleh dari kombinasi sifat-
sifat yang meliputi kapasitas intelektual, kemauan yang kuat, dan unjuk kerja.
Menurut Renzulli 2002 keberbakatan merupakan interaksi antara kemampuan umum dan
spesifik tingkat tanggung jawab terhadap tugas yang tinggi dan tingkat kreatifitas yang tinggi .
Menurut Clark (1986), keberbakatan adalah ciri-ciri universal yang khusus dan luar biasa, yang
dibawa sejak lahir dan merupakan hasil interaksi dari pengaruh lingkungan. Keberbakatan ikut
ditentukan oleh kebutuhan dan kecenderungan kebudayaan dimana seseorang yang berbakat itu
hidup.
Dilihat dari sudut pandang berdimensi ganda, keberbakatan adalah kemampuan unjuk
kerja yang tinggi di dalam aspek intelektual, kreativitas, seni, kepemimpinan, atau bidang
akademik tertentu. Dalam konsep luas dan terpadu, keberbakatan merupakan kecakapan
intelektual superior, yang secara potensial dan fungsional mampu mencapai keunggulan
akademiak di dalam kelompok populasinya dan atau berbakat tinggi dalam bidang tertentu,
seperti matematika, IPA, seni, musik, kepemimpinan sosial dan perilaku kreatif tertentu dalam
interaksidengan lingkungan dimana kecakapan dan unjuk kerjanya itu ditampilkan secara
konsisten.
Anak berbakat didefinisikan oleh USOE (United States Office of Education) sebagai
anak-anak yang dapat membuktikan kemampuan berprestasinya yang tinggi dalam bidangbidang
seperti intelektual, kreatif, artistik, kapasitas kepemimpinan atau akademik spesifik, dan mereka
yang membutuhkan pelayanan atau aktivitas yang tidak sama dengan yang disediakan di sekolah
sehubungan dengan penemuan kemampuan-kemampuannya.
Mengungkapkan karakteristik anak berbakat antara lain: Memiliki tingkat inisiatif, imajinasi dan
kreatifitas yang juga demikian tinggi.
Namun sebaliknya dibalik kelebihan itu seringkali disertai penyimpangan beberapa
perilaku seperti gangguan sosialisasi, emosi tinggi dan labil, agresifitas tinggi, gangguan
konsentrasi impulsifitas tinggi, gangguan tidur, hiperaktif dan beberapa gangguan perilaku
lainnya.
1. Rasa tidak puas yng beralasan, yang bagi anak-anak lain puas/menerima begitu saja akan
halhal ilmiah.
2. Kemauan untuk bekerja sendirian dalam jangka waktu yang lama.
3. Kan melihat adanya hubungan di antara bermacam-macam unsur dalam satu
4. Kemampuan yang tinggi di bidang matematika, membaca, mengungkapkan ide-ide scienci,
menggenerelisasikan hal-ihwal, berpikir kuantitatif.
Renzulli menarik kesimpulan bahwa yang menentukan keberbakatan seseorang pada
hakikatnya adalah tiga kelompok ciri-ciri sebagai berikut:
1. Kemampuan di atas rata-rata
2. Kreativitas tinggi

B. PENGERTIAN ANAK BERBAKAT


Anak berbakat secara umum adalah mereka yang memiliki kemampuan- kemampuanyang
unggul yang mampu memberikan prestasi yang tinggi. Istilah yang sering digunakan bagi anak-
anak yang memiliki kemampuan-kemampuan yang unggul atau anak yang tingkat kecerdasannya
diatas rata-rata normal diantaranya adalah cerdas,cemerlang,superior,supernormal,
genius,berbakat, gifted dan talented. Anak tersebut secara potensial memiliki hal-hal sebagai
berikut: kecakapan intelektual umum, mempunyai kecakapan akademik khusus, kreatif dan
produktif dalam berfikir,cakap dalam kepemimpinan.
Batasan anak berbakat secara umum adalah “mereka yang karena memiliki
kemampuan-kemampuan yang unggul mampu memberikan prestasi yang tinggi”. Istilah yang
sering digunakan bagi anak-anak yang memiliki kemampuan-kemampuan yang unggul atau
anak yang tingkat kecerdasannya di atas rata-rata anak normal, diantaranya adalah; cerdas,
cemerlang, superior, supernormal, berbakat, genius, gifted, gifted and talented, dan super
(Warnandi, 2008). Biasanya seseorang disebut punya bakat apabila orang tersebut
menghasilkan karya, keterampilan, kemampuan, kapasitas dan sebagainya.
Bakat (aptitude) diartikan sebagai kemampuan bawaan yang merupakan potensi
(potensial ability) yang masih perlu dikembangkan atau dilatih. Kemampuan (ability) adalah
daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari pembawaan dan latihan.
Kemampuan menunjukan bahwa suatu tindakan dapat di laksanakan sekarang, sedangkan
bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar suatu tindakan dapat di lakukan di masa yang
akan datang (Sutisna, n.d.). Anak tersebut secara potensial memiliki hal-hal sebagai berikut
(Sutisna, n.d.):
1 Kecakapan intelektual umum (memiliki intelligensi tinggi);
2 Mempunyai kecakapan
3 Akademik khusus (memiliki kecakapan dalam bidangbidang seperti matematika,
keilmuan, bahasa asing);
4 Kretif dan produktif dalam berpikir (mempunyai kemampuan yang tinggi untuk menggali
penemuan-penemuan baru, mengerjakan setiap pekerjaan dengan teliti dan
sungguhsungguh atau hanya dengan ide-ide);
5 Cakap dalam kepemimpinan (mempunyai kemampuan yang tinggi untuk menggerakkan
orang lain dalam mencapai tujuan bersama).

C. KARAKTERISTIK ANAK BERBAKAT


Anak berbakat sebagai kelompok individu cenderung memiliki keunikan karakteristik dan
kebutuhan. Adapun karakteristik dan kebutuhannya antara lain:
1 Memiliki rentanan perhatian lama dikaitkan dengan suatu bidang akademik.
2 Memiliki pemahaman konsep,metode dan terminology dalam bidang tertentu.
3 Mampu menerapkan konsep-konsep dari bidang-bidang tertentu
4 Adanya keinginana mencurahkan waktu dan usahauntuk mencapai standar bidang akademik.
5 Adanya kemampuan kompetitif dalam bidang akademik.
6 Kemampuan belajar cepat dalam bidang studi tertentu.
7 Dikendalikan oleh tujuan dalam bidang tertentu.

D. CIRI-CIRI ANAK BERBAKAT


1. Berfikir kritis, daya imajinatif kuat, daya ingat kuat
2. Senang mencoba hal-hal baru
3. Memiliki daya abstrakis, konseptualisasi dan sintesi yang tinggi
4. Senang terhadap kegiatan intelektual dan pemecahan masalah
5. Cepat menangkap hubungan-hubungan(sebab akibat)
6. Memiliki banyak hobi
7. Tidak cepat puas dengan prestasinya
8. Ingin kebebasan dalam bergerak dan bertindak

E. LAYANAN PENDIDIKAN BAGI ANAK BEBAKAT


Setiap anak harusnya memperoleh pengalaman belajar sesuai dengan scoptimal mungkin.
Pakar lain, Howkey dan Pandarus melihat alasan pemberian kebutuhan, kondisi,kemampuan dan
minat serta kecepatannya untuk dapat berkembang pelayanan pendidikan bagi anak berbakat
untuk mempersiapkan pemimpin dimasa yang akan datang. Akhirnya dipaparkan oleh Barbara
Clark yang menyebut beberapa alasan mengapa anak berbakat perlu diberikan pendidikan
khusus.
1 keberbakatan muncul dari proses interaktif dimana tantangan dari rangsangan lingkungan.
2 Sistem politik dan social kita bersandar pada prinsip demokrasi.
3 Dapat segera menemukan gagasan dan minat mereka
4 Kontribusi anak bebakat pada masyarakat berada pada seluruh aspek kehidupan
Beberapa pelayanan pendidikan anak berbakat :
1. Menyelenggarakan program akselerasi khusus. Ada 2 jenis akselerasi yaitu, akselerasi kelas
dan akselerasi mata pelajaran
2. Home schooling pendidikan nonformal diluar sekolah.
3. Menyelenggarakan kelas-kelas tradisional dengan pendekatan individu.
4. Membangun kelas khusus.
5. Mentorship.yang diminati anak talented dan giffed dengan para ahli di masyarakaat.

F. PENTING NYA PENDIDIKAN BAGI ANAK BERBAKAT


Dalam presentase, jumlah anak berbakat memang tidak lebih dari 1 % dari jumlah seluruh
rakyat negeri ini. Sehingga, banyak pihak yang menganggap akan rugi sekali untuk memberi
bimbingan secara khusus untuk mencapai tujuan pendidikan khusus untuk anak berbakat
tersebut. Tetapi, jika melihat jumlah konkritnya, jumlah anak berbakat sebenarnya cukup banyak
untuk diperhitungkan dari jumlah penduduk di Indonesia. Jika sejak saat ini negara
memerhatikan dan memberi pendidikan secara khusus bagi anak berbakat tidak akan siasia.
Banyak pengharapan anak berbakat kelak dapat menghasilkan sesuatu yang sangat
berguna bagi pembangunan negara. Andaikan setiap anak berbakat menyumbangkan ide-ide dari
kecemerlangan otaknya seperti penemuan-penemuan ilmiah di bidang teknologi, maka
masyarakat dan negara akan merasakan manfaatnya. Jelas anak berbakat dapat dijadikan modal
yang sangat berharga bagi suatu bangsa. Mereka diharapkan mampu menduduki tempat pimpinan
dalam masyarakat di berbagai bidang kehidupan untuk masa depan dan pembangunan negaranya
yang membutuhkan tokoh-tokoh yang berbobot kemampuannya. Untuk itu, anak berbakat
memilik hak yang sama untuk mendapatkan pendidikan kebutuhan khusus untuk
keberbakatannya.
Anak berbakat masuk ke dalam lingkup pendidikan kebutuhan khusus karena anak
berbakat memiliki penyimpangan melebihi anak normal pada umumnya. Sehingga, anak berbakat
juga memiliki hak untuk mendapatkan layanan kekhususan dalam pendidikannya untuk bisa
menumbuhkembangkan keberbakatannya. Namun, banyak orang beranggapan bahwa anak
berbakat tidak memerlukan pendidikan khusus yang sesuai dengan keberbakatannya. Padahal
jika anak berbakat diberikan kesempatan dan pelayanan pendidikan kebutuhan khusus yang
sesuai, mereka akan memberi sumbangan yang bermakna kepada masyarakat dalam berbagai
bidang. Dan, nantinya keberadaan anak berbakat juga dapat memberi peran positif pada
kemajuan negara.
Melalui pendidikan kebutuhan khusus yang tepat, anak berbakat dapat diberikan
kesempatan yang sama seperti anak normal pada umumnya untuk mengembangkan potensinya.
Selain itu, anak berbakat juga dapat mengoptimalkan keberbakatannya dengan pendidikan yang
interaktif dan dapat merangsang kemampuan bawaannya. Pendidikan yang tepat juga sangat
memungkinkan untuk mencegah penyimpangan perilaku sosial anak berbakat yang belum
terpenuhi kepenuhannya.
Jika masyarakat tetap beranggapan bahwa anak berbakat tidak memerlukan layanan
pendidikan kebutuhan khusus, perkembangan anak berbakat akan terhambat dan tidak dapat maju
lebih cepat untuk memperoleh materi pengajarang yang sesuai dengan keberbakatannya. Hal
inilah yang memungkinkan anak berbakat dapat menjadi underachiever (anak berprestasi
rendah). Untuk melayani pendidikan kebutuhan khusus anak berbakat, kita juga harus memahami
bahwa anak berbakat merasa minat dan gagasan mereka sering berbeda dengan teman sebayanya.
Hal ini menyebabkan anak berbakat merasa dirinya terisolasi dan membentuk konsep diri
yang negatif, seperti men-judge diri sebagai anak yang kurang pergaulan, tidak memiliki teman,
dan lain-lain. Padahal, karena keberbakatannyalah anak berbakat cenderung memiliki pemikiran
dan sikap yang sangat berbeda dengan anak normal pada umumnya. Selain itu, hal ini juga
dikarenakan usia mental anak berbakat lebih tinggi dibandingkan usia kronologisnya. Kendati
demikian, bagaimanapun juga anak berbakat tetap seorang anak yang memiliki kebutuhan
emosional sosial seorang anak.
Karena ketidakpahaman lingkungan terhadap kebutuhan anak berbakat, penelitian
membuktikan bahwa lebih dari separuh anak berbakat yang berprestasi jauh di bawah
kemampuannya, termasuk underachiever. Jadi, tidak benar jika anak berbakat akan dapat
mencapai prestasi tinggi dengan sendirinya dan tidak memerlukan perhatian dan pelayanan
pendidikan khusus.
Berdasarkan penjelasan di atas, jika kebutuhan anak berbakat dirancang dengan matang
sesuai kebutuhannya, anak berbakat dapat menunjukkan peningkatan yang nyata dalam
berprestasi. Sehingga, dapat tumbuh rasa kompetisi dan harga diri yang tinggi pada diri anak
berbakat. Dan dengan rancangan pembelajaran yang khusus, anak berbakat dapat belajar untuk
bekerja lebih efisien, mengembangkan keterampilan memecahkan masalah dengan baik, mampu
melihat solusi dari berbagai sudut pandang. Di samping itu, anak berbakat juga dapat
menggunakan pengetahuannya sebagai latar belakang untuk belajar tanpa batas atau sesuai
dengan kemampuannya yang melampaui anak normal pada umumnya.
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bakat adalah kemampuan yang merupakan sesuatu yang melekat (inherent) dalam diri
seseorang, merupakan bawaan sejak lahir dan terkait dengan struktur otak. Definisi Columbus
Group, bakat adalah 'asynchronous development', yakni kemampuan kognitif di atas rata-rata.
Mempunyai intensitas kuat yang dipadu dengan pengalaman dan kesadaran diri yang secara
kualitatif berbeda dengan orang normal. Renjuli (1981),bakat merupakan gabungan dari tiga
unsur esensial yang sama pentingnya dalam menentukan keberbakatan seseorang, yakni
kecerdasan, kreativitas, dan tanggungjawab.

B. SARAN
Makalah ini tentunya jauh dari kata sempurna, oleh karena itu sungguh sangat kami
harapkan kritik sekaligus saran dari berbagai pihak guna pembelajaran kami kedepan.

DAFTAR PUSTAKA

Fanny, Yulli Miata. 2013. Dalam Resume "Buku Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat".
Hafis. 2013. Dalam Resume Bab I "Buku Dasar Pertimbangan, Kebijakan, dan Konsep
Keberbakatan dan Kreativitas.
Tarsidi, Didi. Makalah "Anak-Anak Berbakat dalam Pendidikan" Yuliyanto. 2006. Tesis
"Manajemen Penyelenggaraan Program Akselerasi dalam Layanan Anak Berbakat di
Sekolah Dasar. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta

Anda mungkin juga menyukai