PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam sebuah kehidupan diperlukan adanya sebuah pendidikan.
Pendidikan adalah sebuah usaha dalam meningkatkat kemampuan seseorang,
pendidikan dibedakan menjadi beberapa macam yaitu pendidikan formal,
nonformal, dan informal. Pendidikian sebagai usaha membina dan
mengembangkan pribadi manusia, salah satu dari bagian pendidikan adalah
belajar
B. Rumusan Masalah
Dari makalah yang berjudul “Pengertian dan ruang lingkup hadist
tarbawi”, dapat diidentifikasi beberapa rumusan masalah diantaranya :
C. Tujuan
1. Mengetahui apa itu hadist tarbawi
2. Mengetahui apa manfaat mempelajari hadist tarbawi
3. Mengetahui ruang lingkup hadist tarbawi
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian hadist
Ditinjau dari segi bahasa, lafadz Hadits berasal dari kata “ Hadatsa-
Yahdutsu-Hudutsun-Hadatsatun-Haaditsun-Mahdutsun “ yang memiliki makna
Baru, dekat, berita ataupun riwayat. Sedangkan menurut istilah (Jumhuru’l-
Muhadditsin) ialah sesuatu yang di sandarkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Baik berupa perkataan, perbuatan, pernyataan (taqrir) dan yang sebagainya. 1
Sedangkan “Tarbawi” adalah terjemahan dari bahasa Arab, yaitu Rabba-Yurabbi-
Tarbiyyatan. Yang bermakna pendidikan, pengasuhan, dan pemeliharaan. Jadi
yang dimaksud dengan Hadits Tarbawi ialah Hadits yang membahas tentang
pendidikan yang di ajarkan oleh Rosululloh SAW.
Kata “Pendidikan” yang umum kita gunakan sekarang dalam bahasa
Arabnya adalah “Tarbiyah”, dengan kata kerja “Rabba”. Kata “Pengajaran”
dalam bahasa arabnya adalah “ta’lim” dengan kata kerjanya adalah “Allama”.
Pendidikan dan pengajaran dalam bahasa Arabnya “Tarbiyah wa ta’lim”.
Sedangkan pendidikan islam dalam bahasa Arabnya adalah ”Tarbiyah
Islamiyah”2. Namun Islam memiliki konsep yang sangat universal tentang sebuah
pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan tidak hanya diartikan atau di maknai
sebagai tarbiyah, tetapi mencakup juga ta’lim dan ta’dib, sebagaimana telah
diajarkan oleh Rosululloh SAW. Pendidikan dalam Islam tidak hanya mengacu
pada transfer pengetahuan atau ilmu ke otak sebagai simbol intelektualitas,
namun juga melibatkan hati (spiritualitas) dan perilaku (akhlak).
2
ahan hadits:
“ Tuntutlah ilmu sekalipun ke negeri Cina.” (HR. Ibnu Adi dan Baihaqi).
Ilmu tidak ada batasnya seperti halnya belajar memahamipun tidak akan
ada batasnya. Sampai kapanpun, belajar atau menuntut ilmu adalah wajib.
Rosululloh SAW. bersabda, “Tuntutlah ilmu sejak buaian hingga liang lahat.”
(HR. Bukhari). Tidak ada batas ataupun ukuran usia dalam menuntut ilmu.
Menuntut ilmu juga dihukumi wajib bagi setiap muslim baik laki-laki maupun
perempuan, hal ini telah dijelaskan oleh Rosululloh SAW dalam sebuah hadits
yang berbunyi:
Terjemahan Hadits:
“ Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim
perempuan”. (H.R Ibnu Abdil Barr).
Imam Muslim Meriwayatkan dari Jabir bin „Abdullah dari Nabi, bahwa
beliau bersabda :
Dari Jabir bin Abdullah dari Nabi SAW. “Sesungguhnya Allah tidak mengutusku
sebagai orang yang menyusahkan (hamba-Nya) dan orang yang mencari-cari
kesalahan. Akan tetapi, Dia mengutusku sebagai seorang guru yang memberi
kemudahan”
3
“Mukammilul Ikmalul mu’allim”
dalam Shohih Muslim mengatakan bahwa Dalam hadis tersebut terdapat perkara
yang wajib yang berupa mempermudah dalam berbagai perkara, lemah lembut
terhadap Manusia yang bisa menambahkan iman, dan meninggalkan keberatan
yang menyebabkan takutnya hati. Apalagi kepada orang yang masanya dekat
dengan iman.
1. Anak Didik
4
dilakukan dalam pendidikan adalah demi untuk mengarahkan dan membimbing
anak didik ke arah yang lebih baik.
2. Pendidik
Terjemahan Hadits:
Dari hadits tersebut dijelaskan bahwa seorang guru dan peserta didik adalah orang
yang menempati posisi terbaik daripada yang lainnya.3
3. Perbuatan Mendidik
Terjemahan Hadits:
“ Dari Ali R.A Ia berkata: Rasululloh SAW bersabda: “ Didiklah anak-anak kalian
dengan tiga macam perkara yaitu mencintai Nabi kalian dan keluarganya serta
membaca Al-Qur’an, karena sesungguhnya orang yang menjunjung tinggi Al-
3
Abdul Majid Khon, Hadist Tarbawi, (Jakarta: Kencana, 2012), hal. 66.
5
Qur’an akan berada di bawah lindungan Allah, diwaktu tidak ada lindungan selain
lindungan-Nya bersama para Nabi dan kekasihnya”.(H.R Ad-Dailami).
Terjemahan Hadits:
“ Telah aku tinggalkan kepada kalian semua dua perkara yang jika kalian
berpegang teguh padanya maka tidak akan tersesat selama-lamanya yaitu kitab
Allah (Al-Qur’an) dan Sunnah Nabi-Nya.” (HR. Hakim).
5. Metode Pendidikan
Terjemahan Hadits:
“ Dari Ibnu Ali R.A ia berkata : Rasulullah SAW bersabda : Ilmu itu laksana
lemari (yang tertutup rapat) dan sebagai anak kunci pembukanya adalah
pertanyaan. Oleh karena itu, bertanyalah kalian, kerena sesungguhnya dalam
tanya jawab akan diberi pahala empat macam, yaitu penanya, orang yang berilmu,
pendengar dan orang yang mencintai mereka.” (Diriwayatkan oleh Abu Mu’aim).
6
Dasar dan tujuan pendidikan Islam yaitu landasan yang menjadi
fundamen serta sumber dari segala kegiatan pendidikan, dalam hal ini dasar atau
sumber pendidikanlah yang akan membawa kemanakah anak didik tersebut. 4
Rosululloh SAW bersabda dalam sebuah hadits:
ِّدي ِْنP هُ في الPرا يُفَقِّ ْهPP َم ْن َرسُوْ ُل هللاِ ي ُِر ِدهللاُ بِ ِه خَ ْي: ص ّل هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ ْم
َ قال: ضي هللاُ َع ْنهُ قال ِ عَن اِبنُ َعب
ِ َّاس َر
( َواِنَّ َما)رواه البخارى
Terjemahan Hadits:
فاوهي0ل ىالص00انت داره ع0بعة وك0ابع س0لم أبي س0ال م أس0بع اإلس00 أناابن س:عثمان ابن األرقم انه كان يقول
اكم00ال م رواه الح00اس اإلس00الم وفيهادعاالن00ون فيهافياإلس00لم يك00ه وس00ل هللا علي00بي ص00ان الن00دارالتي ك00ال
۱ باب ذكراألرقم بن أبي ألرقم المخزومي رضي هللا عنه,فىالمستدرك
Terjemahan Hadits:
“Utsman bin Arqam berkata: saya masuk Islam usia tujuh tahun, ayah saya orang
yang ke tujuh masuk Islam. Rumahnya di tanah Safa dan rumah itu pernah di
tempati oleh Nabi Muhammad SAW untuk berdakwah dan berdo’a kepada
manusia untuk masuk Islam. (HR. Al-Hakim)”.
8. Evaluasi Pendidikan
4
Ibid, hal. 164
7
Evaluasi adalah pengadaan penilaian terhadap hasil belajar anak didik di
akhir pertemuan atau pembahasan. Evaluasi ini diadakan dengan tujuan untuk
mengukur tingkat keberhasilan belajar selama proses pembelajaran. Dalam
sebuah hadits dijelaskan:
ْ َل اَن0 ُكم َق ْب0حاسِ ب ُْوااَ ْنفُ َس: َ لم00ول هللا وس00ال رس00 ق: ال00ه ق00ل هللا علي00ه ص00ي هللا عن00اب رض00عن عمرابن الخط
َ اسب ُْوا َت َز َّي ُن ْوال ِْل َعرْ ض ْاألَ ْك َب ِر َوإِ َّن َما َي َخفُّ ْال ِح َساب َي ْوم ْالقِ َيا َم ِة َعلَى َمن َحا َس
ب َن ْف َس ُه فِي ال ُّد ْن َيا َ ُت َح
Terjemahan Hadits:
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hadit Tarbawi diambil dari kata hadits dan tarbawi. Hadits ialah
perkataan, perbuatan, maupun taqrir Nabi Muhammad SAW. sedangkan Tarbawi
bermakna pendidikan, pengasuhan, dan pemeliharaan. Jadi, Hadits Tarbawi
adalah sebuah hadits yang membahas tentang pendidikan yang diajarkan oleh
Rosululloh SAW.
1. Anak didik
2. Pendidik
3. Perbuatan mendidik
8
5. Metode pendidikan
8. Evaluasi pendidikan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
9
Rahman, Fatshur. 1974. “ Ikhtisar Muathalahul Hadist” (PT Alma’arif : B
andung).
Daradzat, Zakiyah. 2008. “Islam Ilmu Pendidikan” ( Bumi Aksara:
Jakarta,).
10