Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERKEMBANGAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

BERBASIS ANEKA SUMBER

Disusun guna memenuhi salah satu tugas

Mata kuliah : Perencanaan dan Desain Pembelajaran

Dosen Pengampu : Feky Fuji Astuti, M. P. I

Disusun Oleh : Kelompok 4

1. Riki
2. Sherly Raihaani Putri
3. Shinta Miniardi Putri

Semester IV

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

STIT AL-QUR’ANIYAH MANNA

BENGKULU SELATAN

TAHUN AJARAN 2021


PERKEMBANGAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

BERBASIS ANEKA SUMBER

A. Pengertian Belajar Berbasis Aneka Sumber


1
Dorrell mengatakan bahwa istilah belajar berbasis aneka sumber terkait
dengan istilah lainnya, “resource-based learning is a broad heading used to cover
all the above. i.e. open learning, distance learning and flexible learning, in which
the use learning resources is the main thrust of any scheme developed”.

Menurut Dorrell, penggunaan berbagai sumber belajarlah yang merupakan


pendorong dikembangkannya sistem belajar terbuka, belajar jarak jauh dan belajar
fleksibel, sehingga istilah belajar berbasis aneka sumber sebenarnya sudah
tercakup di dalamnya. Istilah belajar berbasis aneka sumber (resource-based
learning) adalah istilah yang sangat luas, encompassing a wide range of means by
which students are able to learn in ways that are on a scale from those that are
mediated by tutors to those where the students are learning independently.

Menurut Brown & Smith, sebenarnya istilah belajar berbasis aneka sumber
belajar seperti buku, kemudian terjadi peningkatan penggunaan media termasuk
bahan-bahan belajar terbuka, petunjuk belajar, petunjuk buku teks, buku kerja,
paket-paket video dan audio. Akibat perkembangan teknologi, dimungkinkan
untuk menggunakan media canggih termasuk:

1. Computer-based learning packages


2. Computer conferences
1
Siregar, Eveline (2008). Pengembangan Belajar Berbasis Aneka Sumber. Tersedia dalam
http://www.teknologipendidikan.net/wpcontent/uploads/2008/02/eveline_belajar_berbasis_aneka_
sumber.PDF

2
3. CD-ROM, multimedia
4. Computer-mediated discussion groups
5. Interactive video discs
6. Materials on the World Wide Web
7. Teleconferencing, video-conferencing and telematics

Dari definisi yang dikemukakan dorrel diatas tersirat bahwa belajar


berbasis aneka sumber sangat terkait dengan beberapa pengertian dari sistem
pembelajaran diantaranya open learning, dictance learning, flexible learning,
learning resources, dan resources based, yang diuraikan dorrel antara lain sebagai
berikut:2

a. Open Learning
Adalah prinsip belajar terbuka bagi semua orang. Dengan kata lain
tidak ada prakualifikasi seperti batas usia, status sosial-ekonomi, atau
harus lulus pada level tertentu.
b. Distance Learning
Menurut the California distance learning project (CDLP)
pendidikan jarak jauh adalah sistem penyampaian pembelajaran yang
menghubungkan learner dengan sumber pendidikan. Menurut the united
states learning association (USDLA), pendidikan jarak jauh adalah
pengaantaran pendidikan atau pelatihan melalui pembelajaran dengan
media elektronik. Pendidikan jarak jauh mengacu pada situasi belajar
mengajar yang mana instruktur dan learners berada dalam jarak terpisah
secara geografis.
c. Flexible Learning
Adalah jenis belajar yang dapat menggunakan berbagai sumber
belajar dalam semua bentuk media dan sumber belajar.

2
Ahmad, Abd Aziz dan Solihatin, Etin (2003). “Belajar Berbasis Aneka Sumber” dalam
Teknologi Pembelajaran Upaya Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Universitas Terbuka

3
d. Learning Resources
Sumber Belajar adalah material pembelajaran, termasuk video,
buku, kaset audio, CBT, dan program Interactive video (IV) serta paket
pembelajaran yang mengkombinasikan lebih dari satu media.
e. Resources Based
Adalah belajar berbasis aneka sumber (BEBAS) secara luas
meliputi jenis sistem pendidikan, seperti pendidikan terbuka, pendidikan
jarak jauh, belajar fleksibel yang menggunakan aneka sumber.

3
Jadi dari beberapa penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa belajar
berbasis aneka sumber (BEBAS) adalah : Suatu strategi pembelajaran yang
memungkinkan peserta didik memperoleh pengetahuan dengan melakukan
interaksi dengan beraneka ragam sumber termasuk orang, bahan yang tercetak
atau non cetakan, serta lingkungan. Apabila dilaksanakan dengan tepat, belajar
berbasis aneka sumber memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk:

1. Menyadari kebutuhan akan informasi


2. Mengetahui di mana informasi itu dan bagaimana cara menemukannya,
3. Mengetahui bagaimana cara mengumpulkan dan menatanya sehingga
memberikan makna atau pengetahuan
4. Bagaimana cara memanfaatkannya
5. Bagaimana cara menyajikan serta mengkomunikasikannya.
6. Memperoleh kemampuan menganalisis, menginterpretasikan,
mensintesiskan, dan mengorganisasikan informasi.
7. Memperoleh kemampuan berbahasa dan berkomunikasi dengan membaca,
menulis, melihat, berbicara, serta mendengar.

3
Sitepu, BP (2008), Pengembangan Sumber Belajar. Jurnal Pendidikan Penabur - No.11/Tahun
ke-7/, p 86-87 Tersedia dalam http://www.bpkpenabur.or.id.Pdf

4
Atau dengan kata lain Belajar berbasis aneka sumber (Bebas) merupakan
suatu strategi pembelajaran yang memungkinkan peserta didik memperoleh
pengetahuan dengan melakukan interaksi dengan beraneka ragam sumber belajar.

B. Pentingnya Belajar Berbasis Aneka Sumber


Belajar berbasis aneka sumber (Bebas) adalah menjadi paradigma belajar
saat ini, hal ini dilakukan agar pebelajar memperoleh berbagai pengalaman belajar
sehingga terjadi perubahan dalam dirinya menuju ke arah yang lebih baik. Untuk
itu, pebelajar (siswa/mahasiswa) harus sebanyak-banyaknya berinteraksi dengan
sumber belajar. Pergeseran nilai dari era industri menjadi era informasi telah
menuntut terjadinya perubahan dalam berbagai bidang termasuk bidang
pendidikan. Di era informasi ini mulai dari anak pra sekolah sampai mahasiswa
perguruan tinggi, setiap saat dituntut untuk memperoleh informasi yang semakin
banyak dibanding pada era – era sebelumnya.

Jika dalam sistem pendidikan, peserta didik tidak dipersiapkan untuk dapat
memberi makna terhadap informasi, serta menciptakannya menjadi pengetahuan,
kemudian menggunakan pengetahuan yang diciptakan oleh orang lain, maka akan
menjadi selalu tertinggal. Pendidikan adalah sebuah orientasi masa depan, dimana
sosok manusia yang dibutuhkan dimasa depan adalah manusia pekerja yang
kreatif, punya rasa tanggung jawab, percaya diri, ramah, komunikatif dan mampu
bergaul dalam masyarakat. Lebih jauh Bardiman dan Franspotter yang dikutip
oleh Evan & Nation (2000) dalam (Elisna, 2003 : 167-168) menjelaskan bahwa
dimasa depan akan ada penekanan pada pentingnya :4

1. Kemampuan belajar dan terus belajar secara bebas dan mandiri


2. Kemampuan berkomunikasi dengan orang lain
3. Kemampuan bekerjasama dengan orang lain dalam kelompok

4
Elisna (2003).” Belajar Berbasis Aneka Sumber Peluang dan Tantangan Bagi Pendidik” dalam
Teknologi Pembelajaran Upaya Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Universitas Terbuka

5
4. Kemapuan memperlihatkan kepekaan social
5. Kemampuan menerima tanggung jawab kemayarakatan, dan
6. Kemampuan untuk bersikapn fleksibel.

Jadi belajar berbasis aneka sumber memiliki hakekat yang penting dalam
upaya mewujudkan masyarakat belajar sepanjang hayat dan untuk menghadapi era
informasi dan pasar bebas yang sudah didepan mata. Karena dengan belajar dari
berbagai sumber yang ada akan memberikan potensi dan kesempatan bagi para
pendidik dan siswa untuk dapat bersaing dan berkompetisi dimasa yang akan
datang.

C. Manfaat Belajar Berbasis Aneka Sumber


Belajar berbasis aneka sumber memberikan berbagai keuntungan antara
lain:

a. Selama pengumpulan informasi terjadi kegiatan berpikir yang kemudian


akan menimbulkan pemahaman yang mendalam dalam belajar
b. Mendorong terjadinya pemusatan perhatian terhadap topik sehingga
membuat peserta didik menggali lebih banyak informasi dan menghasilkan
hasil belajar yang lebih bermutu
c. Meningkatkan ketrampilan berpikir seperti ketrampilan memecahkan
masalah, memberikan pertimbangan-pertimbangan dan melakukan
evaluasi melalui penggunaan informasi dan penelitian secara mandiri
d. Meningkatkan perolehan keterampilan pemrosesan informasi secara
efektif, dengan mengatahui sifat dasar informasi dan keberagamannya
e. Memungkinkan pengumpulan informasi sebagai proses yang
berkesinambungan sehingga mengakibatkan terbentuknya pengetahuan
pada tiap fase berikutnya
f. Meningkatkan sikap murid dan guru terhadap materi pembelajaran dan
prestasi akademik
g. Membuat orang antusias belajar dan terinspirasi untuk berpartisipasi aktif

6
h. Meningkatkan prestasi akademik dalam penguasaan materi, sikap dan
berpikir kritis

Menurut Dorrell, belajar berbasis aneka sumber memberikan beberapa


manfaat bagi si belajar dan Organisasi tempat di belajar. Antara lain:

1. Manfaat bagi si Belajar:


a. Memungkinkan untuk menemukan bakat terpendam pada diri
seseorang yang
b. selama ini tidak tampak. Tidak saja pada masa sekolah, tapi
perkembangan
c. terus berlanjut sepanjang hidup, memungkinkan perluasan wawasan
dan harapan.
d. Dengan menggunakan sumber belajar, memungkinkan pembelajaran
berlangsung terus diterapkan. Ketrampilan dan pengetahuan meningkat
secara bersamaan.
e. Seseorang dapat belajar sesuai dengan kecepatannya, sesuai dengan
waktunya sendiri dan waktu kerja tanpa rasa takut akan persaingan,
atau adanya orang lain (Big Brother) yang mengawasi.
2. Manfaat bagi organisasi adalah:
a. Kesempatan belajar tersedia bagi lebih banyak orang Sumber-sumber
untuk pra-pelatihan dapat disediakan untuk memberikan pemahaman
dasar diantara partisipan, Hal ini dapat menghemat waktu pelatih dan
uang serta waktu si belajar.
b. Beberapa pelatihan seringkali dilakukan sepanjang tahun sesuai
permintaan Penghematan terhadap biaya perjalanan dan akomodasi.
c. Belajar yang dilakukan terintegrasi dalam pekerjaan, akan lebih baik
dan lebih cepat daripada dilakukan secara khusus (time away on a
course)
d. Tenaga kerja akan lebih terdidik dan lebih terampil Orang akan lebih
luwes dalam keahlian dan sikap mereka dengan belajar secara terus
menerus.

7
e. Biaya yang dikeluarkan untuk pelatihan dalam bentuk ini dapat
diketahui lebih dahulu sehingga dapat menghindari terjadinya
anggaran yang berlebihan.
f. Kualitas bahan yang digunakan dapat konsisten dan tidak bergantung
pada pelatih yang kadang-kadang kurang baik persiapannya.
g. Individu dapat bebas belajar, sementara ia menyesuaikan dengan beban
kerjanya dan tidak perlu absen dari pekerjaan sepanjang waktu.
h. Timbulnya tanggung jawab dari manajer dan stafnya untuk melatih
dan mengembangkan diri mereka sendiri pada saat mereka mengontrol
proses belajarnya.

Munford juga mengemukakan bahwa belajar berbasis aneka sumber


dapat :

a. Meningkatkan kemampuan dan motivasi belajar


b. Menumbuhkan kesempatan belajar yang baru
c. Mengurangi ketergantungan pada guru
d. Menumbuhkan rasa percaya diri dalam menghadapi tantangan baru.

D. Implementasi Belajar Berbasis Aneka Sumber


Pada era teknologi informasi saat ini setiap orang tidak bisa lagi
menghindar dari sumber belajar yang disebut “teknologi”. Teknologi sebagai
salah satu tolak ukur kecendrungan sejauh mana tingkat modernisasi yang telah
dicapai dalam suatu masyarakat. Bagaimana teknologi dapat berperan dalam
pendidikan sehingga memberikan peluang bagi pebelajar untuk memanfaatkannya
sebagai sumber belajar perlu memperhatikan beberapa hal berikut:

1. Proses Pendidikan Berpusat Pada Siswa /Mahasiswa

Laurillard menggambarkan teacher as story teller. Namun yang lebih


penting adalah memberikan perhatian lebih pada pendekatan siswa/mahasiswa.
Karena pada dasarnya siswa memiliki dua segi mental , yaitu IQ dan EQ yang dua
– duanya harus di arahkan secara seimbang. Dengan demikian proses

8
pendidikanyang memperhatikan dua segi mental siswa ini akan menjadi lebih
efektif dan tidak hanya berfokus pada materi (content) pelajaran saja.

2. Peranan Institusi Pendidikan “Elektronik”

Institusi pendidikan “Elektronik” dalam menawarkan program-


programnya memilki peran sebagai berikut:

a. Memberi informasi tentang kebutuhan dan peluang pendidikan dan


pelatihan.
b. Memberikan pengawasan kualitas.
c. Memberi akreditasi melalui penilaian belajar yang independent.
d. Mengembangkan kurikulum yang koheren dan tepat.
e. Menjadi brooker dan mengesahkan kursus-kursus, bahan pendidikan dan
pelatihan dari pemasok.
f. Memberi pelayanan penggunaan dan komunikasi bahan bahan pelajaran.
g. Menyediakan program multimedia yang user friendly baik impor maupun
eksport.
h. Membuat jaringan antar pebelajar dan antar instruktur.
i. Menciptakan bahan bahan multimedia pendidikan berkualitas tinggi dalam
bentuk yang mudah diperoleh.
j. Mengadakan penelitian untuk kebutuhan pendidikan dan pelatihan.
k. Menggunakan teknologi – teknologi baru untuk pengembangan
pendidikan dan pelatihan serta mengevaluasi penggunaanya.

3. Prinsip Pedagogi Dan Disain Penilaian Antar Budaya


Tujuan pembelajaran online adalah menjamin bahwa pedagogi dan
kurikulum fleksibel, dapat menyesuaikan diri dan relevan bagi siswa dari
berbagai latar belakang, sehingga aspek pedagogi bersifat mendukung
kebutuhan antar budaya. Persoalannya adalah sampai seberapa jauh
pembelajaran online dapat memahami pengertian lintas budaya. Banyak
peneltian yang dilakukan mengenai pola sumber pendidikan trans-

9
nasional. Kendala pembelajaran online yang efektif dalam komunikasi
global adalah:
a. Permasalahan budaya dan lingkungan.
b. Perbedaan perbedaan gaya mengajar.
c. Permasalahan yang berhubungan dengan nilai pendidikan dan budaya
yang berbeda.
d. Permasalahan bahasa dan semantic
e. Masalah teknik yang berhubungan dengan platform, sisitem pengoperasian
dan tidak adanya interface standar.

Belajar Berbasis Aneka Sumber (BEBAS) merupakan proses belajar


alternatif bagi mereka yang tidak mampu masuk kedalam lembaga pendidikan
konvensional. Dengan BEBAS seorang anak didik dapat belajar dengan sumber
belajar apa saja, belajar dari siapa saja, belajar kepada siapa saja, belajar tentang
apa saja, dan belajar untuk tujuan apa saja. Keuntungan dari BEBAS disamping
perluasan bagi masyarakat untuk mendapatkan pendidikan yang mereka inginkan
juga mengurangi beban pemerintah dalam menyelenggarakan pendidikan
nasional.

Beberapa Implementasi dari Belajar Berbasis Aneka Sumber

1. BEBAS di Lembaga Pendidikan Konvensional


Konsep penggunaan sumber belajar di sekolah memang telah
menggunakan pendekatan bebas ini. Tetapi penggunaan sub-belajar masih
didominasi oleh perancangan, belum memeanfaatkan yang ada
disekelilingnya secara optimal.
Keberadaan SMP, SMA, dan Universitas terbuka nampaknya telah
mendekati dari konsep BEBAS, yakni menggunakan sumber belajar yang
relatif lebih luas yang berada di lingkungan sekitar siswa.
2. BEBAS di Pendidikan Konvensional Non-Formal

Dalam pandangan paham belajar sosial, seorang tidak didorong oleh


tenaga dari dalam, demikian pun tidak digencet stimulus-stimulus yang berasal

10
dari lingkungan. Pada dasanya orang itu berinteraksi timbal balik yang terus
menerus dengan lingkungan non formal di sekitarnya yang akhirnya
menyebabkan terjadinya faktor-faktor penentu kepribadiannya. Maksudnya adalah
asas belajar yang sebenarnya adalah lingkungan sekitar yang memberikan
kesempatan yang luas kepada individu untuk memperoleh keterampilan yang
kompleks.

3. Peran Pemerintah Untuk Melancarkan Program BEBAS

Pemerintah dapat berperan dengan mengeluarkan aturan khusus mengenai


mekanisme pelaksanaan BEBAS termasuk didalamnya kurikulum khusus untuk
BEBAS, acuan patokan penguasaan kemampuan, standar minimal, serta sertifikasi
atau pemberian semacam surat tanda tamat belajar sehingga menarik banyak
kalangan untuk ikut serta didalamnya.

4. Pengendalian Mutu BEBAS

Pengendalian ini dimaksudkan agar terdapat standar minimal yang disesuaikan


dengan kondisi si pelajar. Dalam pendidikan formal dikenal dengan standar acuan
patokan, yakni level kemampuan tertentu yang menjadi rujukan penguasaan
kemampuan peserta belajar.

11
KESIMPULAN

Belajar berbasis aneka sumber sangat diperlukan untuk memenuhi tuntutan jaman
dan perkembangan pendidikan sendiri, beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai
berikut:

1. Memasuki era informasi dan era perdagangan bebas yang penuh tantangan
dan persaingan, dituntut tersedianya sumber daya manusia yang lebih
berkualitas, yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi serta
produktif menghasilkan produk-produk bermutu.
2. Untuk mencapai hal tersebut harus diciptakan suatu kondisi yang
memungkinkan peserta didik memiliki pengalaman belajar dari berbagai
sumber, baik sumber yang dirancang maupun yang dimanfaatkan.
3. Dengan belajar berbasis aneka sumber, si belajar harus dibimbing untuk
dapat “belajar bagaimana belajar” (learn how to learn).
4. Tugas pendidik adalah merencanakan, menciptakan dan menemukan
kegiatan yang bersifat menantang, yang akan membuat peserta didik
berpikir, memberikan alasan logis dan menggunakan pemikiran secara
baik.
5. Organisasi pada umumnya dan penyelenggara pendidikan harus
menyediakan berbagai sumber belajar guna menjamin berlangsungnya
belajar yang terus menerus (continous learning)

12
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Abd Aziz dan Solihatin, Etin (2003). “Belajar Berbasis Aneka Sumber”
dalam Teknologi Pembelajaran Upaya Peningkatan Kualitas dan Produktivitas
Sumber Daya Manusia. Jakarta: Universitas Terbuka

Elisna (2003).” Belajar Berbasis Aneka Sumber Peluang dan Tantangan Bagi
Pendidik” dalam Teknologi Pembelajaran Upaya Peningkatan Kualitas dan
Produktivitas Sumber Daya Manusia. Jakarta: Universitas Terbuka.

13

Anda mungkin juga menyukai