Disusun Oleh :
2019
1
Kata pengantar
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Strategi
pembelajaran PAI dengan judul “Strategi pembelajaran Discoviery”.
Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.
DAFTAR ISI
2
HALAMAN JUDUL.........................................................................................................1
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 4
A. Latar Belakang................................................................................................. 4
B. Rumusan masalah............................................................................................ 4
C. Tujuan masalah................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 7
A. Definisi Discoviery.......................................................................................... 7
A. Kesimpulan...................................................................................................... 14
B. Kesimpulan...................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kehidupan. Majunya suatu bangsa dipengaruhi oleh mutu pendidikan dari bangsa itu
sendiri karena pendidikan yang tinggi dapat mencetak Sumber Daya Manusia yang
bersifat formal, meliputi proses belajar mengajar yang melibatkan guru dan siswa.
keberhasilan atau prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh kualitas pendidikan yang
bagus. Karena kualitas pendidikan yang bagus akan membawa siswa untuk
hubungan timbal balik antara guru dan siswa yang beraneka ragam, dan itu akan
tingkah lakunya terhadap motivasi belajar siswa. Selama pelajaran berlangsung guru
sulit menentukan tingkah laku mana yang berpengaruh positif terhadap motivasi
belajar siswa, misalnya gaya mengajar mana yang memberi kesan positif pada diri
siswa selama ini, strategi mana yang dapat membantu kejelasan konsep selama ini,
metode dan model pembelajaran mana yang tepat untuk dipakai dalam menyajikan
suatu pembelajaran sehingga dapat membantu mengaktifkan siswa dalam belajar. Hal
tersebut memperkuat anggapan bahwa guru dituntut untuk lebih kreatif dalam proses
belajar – mengajar, sehingga tercipta suasana belajar yang menyenangkan pada diri
4
siswa yang pada akhirnya meningkatkan motivasi belajar siswa. Salah satu alternatif
pembelajaran yang tepat bagi siswa serta dapat memecahkan masalah yang dihadapi.
metode, serta teknik mengajar yang dilakukan oleh guru. Untuk itu, guru diharapkan
belajar mengajar guru harus menguasai prinsip–prinsip belajar mengajar serta mampu
menerapkan dalam proses belajar mengajar. Prinsip – prinsip belajar mengajar dalam
hal ini adalah model pembelajaran yang tepat untuk suatu materi pelajaran tertentu.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Makalah
5
2.Untuk mengetahui tujuan Discovery dalam pembelajaran
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Dari Pembelajaran Discovery
7
dengan pertanyaan-pertanyaan, mendorong siswa mencari jawaban sendiri, dan
melakukan eksperimen. Bentuk lain dari belajar penemuan (discovery learning)
adalah guru menyajikan contoh-contoh dan siswa bekerja dengan contoh tersebut
sampai dapat menemukan sendiri hubungan antarkonsep.
B. Tujuan Discovery Dalam Pembelajaran
Dalam penemuan siswa memiliki kesempatan untuk terlibat secara aktif dalam
pembelajaran. Kenyataan menunjukan bahwa partisipasi banyak siswa dalam
pembelajaran meningkat ketika penemuan digunakan. Melalui pembelajaran dengan
penemuan, siswa belajar menemukan pola dalam situasi konkrit mauun abstrak, juga
siswa banyak meramalkan (extrapolate) informasi tambahan yang diberikan Siswa
juga belajar merumuskan strategi tanya jawab yang tidak rancu dan menggunakan
tanya jawab untuk memperoleh informasi yang bermanfaat dalam menemukan.
Pembelajaran dengan penemuan membantu siswa membentuk cara kerja bersama
yang efektif, saling membagi informasi, serta mendengar dan mneggunakan ide-ide
orang lain.
8
Terdapat beberapa fakta yang menunjukan bahwa keterampilan-keterampilan,
konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang dipelajari melalui penemuan lebih bermakna.
Keterampilan yang dipelajari dalam situasi belajar penemuan dalam beberapa kasus,
lebih mudah ditransfer untuk aktifitas baru dan diaplikasikan dalam situasi belajar
yang baru.
9
lama dibandingkan dengan belajar menerima. Untuk mengurangi kelemahan tersebut
maka diperlukan bantuan guru. Bantuan guru dapat dimulai dengan mengajukan
beberapa pertanyaan dan dengan memberikan informasi secara singkat. Pertanyaan
dan informasi tersebut dapat dimuat dalam lembar kerja siswa (LKS) yang telah
dipersiapkan oleh guru sebelum pembelajaran dimulai.
1. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
10
dalam membangun peserta didik agar mereka terbiasa untuk menemukan suatu
masalah.
Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada para peserta
didik untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Syah, 2004:244). Pada tahap ini
berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis,
dengan demikian anak didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection)
berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara
dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya. Konsekuensi dari
tahap ini adalah peserta didik belajar secara aktif untuk menemukan sesuatu yang
berhubungan dengan permasalahan yang dihadapi, dengan demikian secara tidak
disengaja peserta didik menghubungkan masalah dengan pengetahuan yang telah
dimiliki.
5. Verification (pembuktian)
11
Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan
alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing (Syah, 2004:244). Berdasarkan
hasil pengolahan dan tafsiran, atau informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis
yang telah dirumuskan terdahulu itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak,
apakah terbukti atau tidak.
6. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
E. Jenis-Jenis Metode Discovery
12
penemuan murni, pada pembelajaran dengan penemuan murni pembelajaran terpusat
pada siswa dan tidak terpusat pada guru, kegiatan penemuan ini hampir tidak
mendapatkan bimbingan guru; dan (2) penemuan terbimbing, pada pengajaran
dengan penemuan terbimbing guru mengarahkan tentang materi pelajaran, berupa;
petunjuk, arahan, pertanyaan atau dialog, sehingga diharapkan siswa dapat
menyimpulkan (menggeneralisasikan) sesuai dengan rancangan guru.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
penemuan, siswa didorong untuk terutama belajar sendiri melalui keterlibatan aktif
kritis secara mandiri, karena mereka harus menganalisa dan memanipulasi informasi.
menghasilkan kesalahan dan membuang-buang waktu, dan tidak semua siswa dapat
melakukan penemuan.
B.Saran
14
belajar Discovery sehingga dapat memperbanyak pengalaman sebagai modal menjadi
guru yang professional.
DAFTAR PUSTAKA
Bell-Gredler Udin S. Winata Putra, 1978. Belajar Adalah Proses Yang Dilakukan
Oleh Manusia . UNS. Surakarta.
15