Anda di halaman 1dari 3

Lingkungan Hidup Milik Bersama yang Di Wariskan

Ini semua karena kita yang menantangnya. Berbuat maksiat dan dosa serta durhaka dan
berburuk sangka kepada Allah adalah sumber malapetaka yang terjadi di negri ini.
Untuk itulah hadirin dalam kesempatan yang berbahagia ini, dalam Musyabaqah Syarhil
Qur’an kali ini:
Duhai teman dan Tuan Puan
Marilah kita
Berpesan-pesanan , baik lelaki dan perempuan
Izinkan kami,menyampaikan syarahan….
Dengan judul: Lingkungan Hidup Milik Bersama yang di Wariskan
Sebagai landasan awal marilah kita dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an Q.S Ar-Rum
ayat 41 yang akan di bacakan oleh Qari kami, ayat itu yang berbunyi:
Ma’asyiral mu’minin Rahimahkumullah
Menurut Al-Ashfahani dikutip oleh Prof. M.Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Misbah
menyatakan bahwa : “kata zhoharo pada mulanya berarti kejadian di permukaan bumi, sehingga
karena ia di permukaan bumi ,ia akan menjadi nampak dan terang serta diketahui dengan jelas.
Lawannya ialah kata bathora yaitu kejadian di dalam perut bumi sehingga ia tidak nampak tidak
terang serta tidak diketahui dengan jelas”.
Hadirin wal Hadirat Rahimahkumullah
Kata “Al-Fasad” merupakan kebalikan dari “as-Sholah” yang berarti kebaikan ,sehingga
segalasesuatu yang tidak terkategorikan sebagai kebaikan di dalam Al-Qur’an disebut Al fasad
yang berarti kerusakan.
Mahmud al adnsi al bagdhani dalam Tarsir Ruhul Ma’ad dan Muh.Ibnu Asy syauqanid
dalam tafsir fan Al- qadir menyatakan bahwa: “huruf alif dan lam pada kata al fasad merupakan
lil aljins untuk menyatakan jenis, sehingga mencakup segala jenis aspek bencana , seperti gempa
bumi,gelombang badai, gelombang tsunami, tanah longsor, kapal tenggelam, dan pesawat jatuh.
Dan juga mencakup segala jenis aspek kerusakan, seperti kerusakan di bidang politik,dibidang
pendidikan, dibidang kesehatan, moralitas dan lain sebagainya.
Hadirin wal Hadirat Rahimahkumullah
Kondisi masyarakat pada zaman ini sangatlah memprihatinkan, korupsi tak lagi
terbendung semakin diberantas malah semakin banyak yang menjadi tersangka. Baru-baru ini
heboh korupsi besar e-KTP yang melibatkan Ketua DPR yang seharusnya mengayomi rakyatnya
malah memakan uang rakyat, sampai-sampai penulis terkenal Tere Liye , mengungkapkan :
Dunia nyata ternyata lebih dramatis dan tak terduga dibandingkan dunia fiksi. Illegal logging,
semakin merajalela penebangan hutan secara sembarangan mengakibatkan hutan menjadi
gundul. Ternyata hadirin bukan tuyul saja yang gundul akan tetapi ,hutanpun digundul oleh
orang- orang yang bermental tuyul.
Kami teringat pada hasil KTT yang menghasilkan sebuah kalimat bahwa bumi i ini bukan
warisan nenek moyang kita untuk kita namun bumi ini adalah warisan kita untuk anak cucu kita.
Jadi hadirin jangan sembarangan merusak bumi karena bumi bukan milik kita melainkan warisan
untuk anak cucu kita.
Hadirin wal Hadirat Rahimahkumullah
Zina dianggap biasa, mempertontonkan aurat sudah menjadi trend masa kini. Jadi hadirin
tidak jarang sekarang kita melihat perempuan zaman now, yang memakai rok mini berbaju you
can see memakai lipstick tebalnya 5 inchi, dia sangka hadirin ia cantik bak bidadari tau-taunya
malah mirip kuntilanak yang sedang frustasi. Belum lagi mereka yang berbonceng 3 saat jalan
mereka tertawa dan dengan bangga mereka mendapat gelar cabe-cabean. Kondisi moralitas negri
ini sangatlah memprihatinkan sampai- sampai ada pernyataan yang menyatakan “zaman ini
zaman edan, kalau tidak ikutan edan maka tidak kebagian”. Nau’zubillahimindzalik.
Hadirin wal Hadirat Rahimahkumullah
Potensi besar perusak moral di negri ini adalah film-film sinetron alay yang sudah
mempengaruhi fikiran kaum muda dimana pada film itu kita melihat sekolah bukan lagi tempat
belajar melainkan tempat untuk pacarandan juga kalau ada masalah diselesaikan dengan
perkelahian bukan dengan musyawarah.
Hadirin yang berbahagia.
Berbagai kerusakan di muka bumi ini pasti ada penyebabnya , menurut ayat ini
penyebabnya adalah “bima kasabat aidinnas” penyebabnya adalah perbuatan tangan manusia.
Az-zhabats syariq dalam tafsirnya al kasyab menyatakan bahwa pangkal penyebab terjadinya
bencana adalah perbuatan dosa dan maksiat yang dilakukan manusia serta pelanggaran bersyarat
terhadap hukum-hukum syariat.
Untuk itulah hadirin berbagai kerusakan yang telah tampak dan jelas menyadarkan kita
untuk kembali kepada Allah . Laallakum yarji’un agar mereka kembali berpedoman menjalankan
segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya adalah solusi untuk menjauhi bencana yang
berkepanjangan.
Untuk itulah hadirin mari kita renungkan kembali, Q.S al-qashah ayat 77 yang akan
dibacakan oleh qari kami, ayat itu yang berbunyi:
Ma’asyiral muslimin rahimahkumullah
Menurut ayat tersebut kita diperintahkan untuk mempersiapkan hidup yang baik di dunia
maupun di akhirat. Kita dipersilahkan mengelola bumi dan segala isinya dengan catatan yang
Pertama: berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.
Kedua: janganlah kamu berbuat kerusakan dimuka bumi sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang- orang yang berbuat kerusakan.
Hadirin wal hadirat rahimahkumullah
Jagalah lingkungan kita dan berhentilah kita melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah,
mudah-mudahan negri ini akan aman dan tentram. Aamiin ya rabbal alamiin.
Adapun kesimpulan dari syarahan kami ini adalah bencana dan bencana akan terus
menimpa bangsa ini jika kita masih terus melakukan dosa dan maksiat dan juga kerusakan di
muka bumi. Contoh kecilnya saja hadirin, membuang sampah di selokan akan mengakibatkan
nyamuk demam berdarah dan apabila hujan datang akan menyebabkan banjir.

Hadirin wal hadirat rahimahkumullah


Melestarikan lingkungan ciri muslim yang sejati
Melestarikan lingkungan ciri orang yang beriman
Semoga Allah menghindarkan kita dari bencana.

Anda mungkin juga menyukai