Anda di halaman 1dari 15

KARAKTERISTIK DAN PERAN GURU DALAM PROSES

PEMBELAJARAN

(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan)

Dosen Pengampu : Meita Dwi Solviana

Disusun Oleh Kelompok 12:

1. Adi Haryanto (

2. Widia Citra Devi (1811060256)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

2018
KATA PENGANTAR

            Puji syukur senantiasa kami haturkan atas kehadirat Allah SWT, atas berkat dan
rahmatNya kami dapat menyusun makalah yang berjudul “Karakteristik dan Peran Guru dalam
Proses Pembelajaran” tanpa kurang suatu apapun. Shalawat beserta salam tak lupa kami haturkan
kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang kita nantikan syafaatnya kelak di yaumil
kiyamah. Penulisan ini bertujuan untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan bagi
mahasiswa.

            Dalam penulisan makalah kami berharap, makalah ini dapat memberikan wawasan bagi
pembaca. Walaupun masih banyak kekurangan yang terdapat didalammya.

            Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Meita Dwi Solviana selaku dosen
pengampu matakuliah Psikologi Pendidikan, yang telah memberi kami tugas menyusun makalah
untuk memenuhi kriteria perkuliahan.

             Kepada pembaca kami sangat mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan penulisan
makalah kami di masa yang akan datang.

Bandar Lampung, September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR................................................................................ ii

DAFTAR ISI............................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................1

1.2 Tujuan.......................................................................................2

BAB II. PEMBAHASAN

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................... 28

3.2 Saran ......................................................................................... 29

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Guru merupakan salah satu profesi yang dibutuhkan oleh dunia pendidikan untuk
mencerdaskan kehidupan bangsa, Dalam keseluruhan proses pendidikan, guru merupakan faktor
utama yang bertugas sebagai pendidik. Guru harus bertanggung jawab atas hasil kegiatan belajar
anak melalui interaksi belajar mengajar. Gurur merupakan faktor yang mempengaruhi berhasil
tidaknya proses belajar. Saat ini kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan

semakin cepat. Kita sebagai seorang pendidik, dituntut untuk semakin kreatif dalam
mengembangkan atau menyajikan materi ajar kita kepada siswa atau peserta didik. Sehingga
hasil dari proses yang kita kembangkan membuat peserta didik kita siap menghadapi tantangan
kemajuan ilmu pengetahuan saat ini.
Mengajar adalah sebuah proses yang dilakukan seseorang (dalam hal ini adalah guru)
yang memungkinkan terjadinya pembelajaran pada siswa. Pengajaran tidak dapat dipisahkan
dari pembelajaran. Oleh karena itu, guru dituntut untuk dapat memfasilitasi siswa secara efektif
agar terjadi pembelajaran dimana siswa berperan aktif dalam mengembangkan dirinya untuk
mencapai berbagai kecakapan. Guru harus mengetahui peran dirinya dalam pengajaran dan
strategi dalam pengajarannya, maka proses belajar mengajar akan menjadi lebih baik. Makalah
ini berisi mengenai karakteristik dan peranan guru dalam proses pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah Hakikat Peranan Guru Bagi Peserta Didik?
2. Bagaimanakah Karakteristik Guru Yang disukai dan Tidak Disukai Oleh Peserta
Didik?
3. Bagaimanakah Peran Guru dalam Proses Pembelajaran?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Hakikat Peranan Guru Bagi Peserta Didik?
2. Mengetahui Bagaimanakah Karakteristik Guru Yang disukai dan Tidak Disukai Oleh
Peserta Didik?
3. Mengetahui Bagaimanakah Peran Guru dalam Proses Pembelajaran?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hakikat Peranan Guru

Peranan berasal dari kata peran, peran memiliki makna yaitu seperangkat tingkat yang
diharapkan, (dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2007.845). “peranan adalah bagian tugas
utama yang harus dilaksanakan”.

Usman (2001.4). mengemukakan peranan adalah terciptanya serangkaian tingkah laku


yang saling berkaitan yang dilakukan dalam suatu situasi tertentu serta berhubungan dengan
kemajuan perubahan tingkah laku.
Guru atau Pendidik adalah orang yang mengajar dan membantu siswa dalam
memecahkan masalah pendidikannya. Sedangkan menurut kajian Islam, menurut  Imam al-
Ghazali guru/pendidik adalah orang yang berusaha membimbing, meningkatkan,
menyempurnakan, segala potensi yang ada pada peserta didik. Serta membersihkan hati peserta
didik agar bisa dekat dan berhubungan dengan Allah SWT.

Pendidik di indonesia sendiri lebih dikenal dengan istilah pengajar, adalah tenaga
kependidian yang berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan dengan tugas khusus
sebagi profesi pendidik. pendidik adalah orang-orang yang dalam melaksanakan tugasnya akan
berhadapan dan Perinteraksi langsung dengan para peserta didiknya dalam suatu proses yang
sistematis, terencana, dan bertujuan.

Guru memegang peranan yang sangat strategis terutama dalam membentuk watak bangsa
serta mengembangan potensi siswa. Kehadiran guru tidak tergantikan oleh unsur yang lain,
lebih-lebih dalam masyarakat kita yang multikultural dan multidimensional, dimana peranan
teknologi untuk menggantikan tugas-tugas guru sangat minim.
Peran guru sendiri berarti kehadiran dan pola tingkah laku seorang pendidik dalam
memberikan pelayanan kepada siswa agar menjadi peserta didik yang selaras dengan tujuan
sekolah dan juga mampu meningkatkan kemampuan dalam proses pembelajaran.

Begitu pentingnya peran seorang guru dalam keberhasilan peserta didik maka hendaknya guru
mampu beradaptasi dengan berbagai perkembangan yang ada dan meningkatkan kompetensinya
sebab guru pada saat ini bukan saja sebagai pengajar tetapi juga sebagai pengelola proses belajar
mengajar. Guru haruslah menciptakan suatu kondisi belajar yang sebaik-baiknya bagi peserta
didik.

Secara keseluruhan guru adalah figur yang menarik perhatian semua orang. Entah dalam
keluarga, dalam masyarak atau bdisekolah. Tidak ada seorang pun yang ndak mengenal figur
guru, hal ini dikarenakan figure guru itu bermacam-macam seperti guru mengaji, guru mata
pelajaran, hingga guru di rumah.

Di sekolah, figur guru merupakan pribadi kunci. Gurulah anutan utama bagi anak didik.
Semua sikap dan perilaku guru akan dilihat, didengar, dan ditiru oleh anak didik. Ucapan guru
dalam bentuk perintah dan larangan harus dituruti oleh anak didik. Sikap dan perilaku anak didik
berada dalam lingkaran tata tertib dan raturan sekolah. Guru mempunyai wewenang dan
tanggung jawab untuk mendidikkan anak didik. Guru mempunyai hak otoritas untuk
membimbing dan mengarahkan anak didik agar menjadi manusia yang berilmu pengetahuan di
masa depan. Tidak ada sedikit pun tersirat di dalam benak guru untuk mencelakakan anak didik
dan membelokkan perilakunya ke arah jalan yang tidak baik.

Menurut Drs. H. Abu Ahmadi dan Drs. Widodo Supriyono, peran guru dalam proses
belajar berpust pada :

1. Mendidik anak dengan memberikan pengarahan dan motivasi untuk mencapai tujuan,
baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang
2. Memberi fasilitas, media, pengalaman belajar yang memadai;
3. Membantu mengembangkan aspek-aspek kepribadian siswa, seperti sikap, nilai-nilai, dan
penyesuaian diri.
Demikianlah dalam proses belajar mengajar, guru tidak terbatas hanya menyampaikan
ilmu pengetahuan saja akan tetapi lebih dari itu, ia bertanggung jawab akan keseluruhan
perkembangan kepribadian murid. Ia harus mampu menciptakan proses belajar yang sedemikian
rupa, sehingga dapat merangsang murid untuk belajar aktif dan dinamis dalam memenuhi
kebutuhan dan mencapai tujuan.

2.2 Karakteristik Guru


 Karakter Guru Yang Baik dan Disenangi oleh Anak Didik

Sebagai pribadi yang selalu digugu dan ditiru, tidaklah berlebihan bila anak didik selalu
mengharapkan figur guru yang senantiasa memperhatikan kepentingan mereka. Figur guru
yang sclalu memperhatikan kepentingan anak didik biasanya mendapatkan ekstra perhatian
dari anak didik. Anak didik senang dengan sikap dan perilaku yang baik yang diperlihatkan
oleh guru. Sepenidikutip oleh Syaiful Bahri Djamarah (1994: 6]), Frend W, Han telah
melakukan penelitian terhadap 3.725 orang anak didik HIG HTS School di Amerika
Serikat. Dari hasil penelitiannya itu, dia menyimpulkan dengan mengemukakan sepuluh
sikap yang baik dan disenangi anak didik sebagai berikut.

1) Suka menolong pekerjaan sekolah dan menerangkan pelajaran dengan


jelas dan mendalam serta menggunakan contoh-contoh yang baik dalam
mengajar.
2) Periang dan gembira, memiliki perasaan humor dan suka. menerima
lelucon atas dirinya.
3) Bcrsikap bersahabat, merasa sebagai seorang anggota dalam kelompok
kelas.
4) Menaruh perhatian dan memahami anak didiknya.
5) Berusaha agar pekerjaan menarik, dapat membangkitkan keinginan-
keinginan bekerja sama dengan anak didik.
6) Tegas, sanggup menguasai kelas dan dapat membangkitkan rasa hormat
pada anak didik.
7) Tidak ada yang lebih disenangi, tak pilih kasih, dan tak ada anak emas
atau anak tiri.
8) Tidak suka mcngomel, mencela, dan sarkastis.
9) Anak didik benar-benar merasakan bahwa ia mendapatkan sesuatu dari
guru.
10) Mempunyai pribadi yang dapat diambil Contoh dan pihak anak didik dan
masyarakat lingkungannya.

 Karakter Guru yang tidak Disukai Anak Didik


Diakui memang ada juga guru yang tidak disukai oleh anak didik di sekolah. Guru
yang tidak disenangi oleh anak didik itu disebabkan budi pekerti guru dalam
pandangan anak didik tidak baik, Dari waktu ke waktu guru juga tidak terlepas
dari pengamatan anak didik. Paling sedikit setahun, guru dan anak didik hidup
bersama-sama dan dalam rentangan waktu bukan tak mungkin semua sikap dan
perilaku guru terlepas dari pengamatan anak didik. Dalam pertemuan pertama
sekolah pun anak didik sudah mulai menilai siapa guru itu sebenarnya. Karena
anak didik mempunyai pandangan tersendiri terhadap guru-guru yang akan
mengajar dan mendidiknya. Ada beberapa sifat-sifat guru yang tidak disukai oleh
anak didik sebagai berikut.
1) Guru yang sangat sering marah-marah, suka merepek, tak pernah
tersenyum, suka menghina, sarkastis, lekas mengamuk.
2) Guru yang tidak suka membantu dalam pekerjaan sekolah, tidak
menerangkan pelajaran dan tugas-tugas dengan jelas.
3) Guru yang tidak adil, mempunyai anak-anak kesayangan, membenci anak-
anak tertentu.
4) Guru yang tinggi hati, menganggap dirinya lebih dari orang lain. ingin
berkuasa dan menunjukkan kelebihannya, tidak mengenal anak didik di
luar sekolah.
5) Guru yang berhati busuk tak karuan, tak toleran, bertabiat kasar, terlampau
keras dan kaku, menyusahkan hidup anak di dalam kelas.
6) guru yang tidak adil dalam memberi angk dalam ulangan dan ujian.
7) guru yang tidak mengacuhkan perasaan anak didik, membentak-bentak
anak didik di depan anak-anak lain. anak-anak takut dan tak senang.
8) Guru yang tak menaruh minat terhadap anak-anak dan tidak memahami
mereka.
9) Guru yang memberi tugas dan pekerjaan rumah yang bukan-bukan.
10) Guru yang tak dapat menjaga ketertiban di kelas, tak dapat mengendalikan
kelas, tidak menimbulkan respek dari anak didik.

2.3 Peran Guru dalam Proses Pembelajar

Dalam kegiatan belajar mengajar, guru memiliki peran yang cukup penting untuk
membuat ilmu-ilmu yang diajarkan dapat diterima oleh siswa-siswa yang ada. Tak hanya
berperan untuk mengajarkan ilmu-ilmu saja, banyak sekali peran guru dalam proses
pembelajaran. Nah kali ini akan dibahas lebih lanjut mengenai peran guru di dalam proses
kegiatan belajar mengajar.

a) Guru Sebagai Pendidik

Guru merupakan pendidik, tokoh, panutan serta identifikasi bagi para murid yang di
didiknya serta lingkungannya. Oleh sebab itu, tentunya menjadi seorang guru harus memiliki
standar serta kualitas tertentu yang harus dipenuhi. Sebagai seorang guru, wajib untuk memiliki
rasa tanggung jawab, mandiri, wibawa, serta kedisiplinan yang dapat dijadikan contoh bagi
peserta didik.

b) Guru Sebagai Pengajar

Kegiatan belajar mengajar akan dipengaruhi oleh beragam faktor di dalamnya, mulai dari
kematangan , motivasi, hubungan antara murid dan guru, tingkat kebebasan, kemampuan verbal,
ketrampilan guru di dalam berkomunikasi, serta rasa aman. Jika faktor faktor tersebut dapat
terpenuhi, maka kegiatan belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik. Guru harus dapat
membuat sesuatu hal menjadi jelas bagi murid, bahkan terampil untuk memecahkan beragam
masalah.

c) Guru Sebagai Sumber Belajar

Peran guru sebagai sebuah sumber belajar akan sangat berkaitan dengan kemampuan guru untuk
menguasai materi pelajaran yang ada. Sehingga saat siswa bertanya sesuatu hal, guru dapat
dengan sigap dan tanggap menjawab pertanyaan murid dengan menggunakan bahasa yang lebih
mudah dimengerti.

d) Guru Sebagai Fasilitator

Peran seorang guru sebagai fasilitator adalah dalam memberikan pelayanan agar murid
dapat dengan mudah menerima dan memahami materi-materi pelajaran. Sehingga nantinya
proses pembelajaran akan menjadi lebih efektif dan efisien.

e) Guru Sebagai Pembimbing

Guru dapat dikatakan sebagai pembimbing perjalanan, yang mana berdasar pengetahuan
serta pengalamannya dan memiliki rasa tanggung jawab dalam kelancaran perjalanan tersebut.
Perjalanan ini tidak hanya sola fisik namun juga perjalanan mental, kreatifitas, moral, emosional
dan spritual yang lebih kompleks dan dalam.

f) Guru Sebagai Demonstrator

Guru memiliki peran sebagai demonstator adalah memiliki peran yang mana dapat
menunjukkan sikap-sikap yang bisa menginspirasi murid untuk melakukan hal-hal yang sama
bahkan dapat lebih baik.
g) Guru Sebagai Pengelola

Dalam proses kegiatan belajar mengajar, guru memiliki peran dalam memegang kendali
atas iklim yang ada di dalam suasana proses pembelajaran. Dapat diibaratkan jika guru menjadi
nahkoda yang memegang kemudi dan membawa kapal dalam perjalanan yang nyaman dan
aman. Seorang guru haruslah dapat menciptakan suasana kelas menjadi kondusif dan nyaman.

h) Guru Sebagai Penasehat

Guru berperan menjadi penasehat bagi murid-muridnya juga bagi para orang tua,
meskipun guru tidak memiliki pelatihan khusus untuk menjadi penasehat. Murid-murid akan
senantiasa akan berhadapan dengan kebutuhan dalam membuat sebuah keputusan dan dalam
prosesnya tersebut membutuhkan bantuan guru. Agar guru dapat memahami dengan baik
perannya sebagai penasehat serta orang kepercayaan yang lebih dalam maka sudah seharunya
guru mendalami mengenai psikologi kepribadian.

i) Guru Sebagai Inovator

Guru menerjemahkan pengalaman yang didapatkannya di masa lalu ke dalam kehidupan


yang lebih bermakna untuk murid-murid didikannya. Karena usia guru dan murid yang mungkin
terlampau jauh, maka tentu saja guru lebih memiliki banyak pengalaman dibandingkan murid.
Tugas guru adalah untuk menerjemahkan pengalaman serta kebijakan yang berharga ke dalam
bahasa yang lebih modern yang mana dapat diterima oleh murid-murid.

j) Guru Sebagai Motivator

Proses kegiatan belajar mengajar akan berhasil jika murid-murid di dalam nya memiliki
motivasi yang tinggi. Guru memiliki peran yang penting untuk menumbuhkan motivias serta
semangat di dalam diri siswa dalam belajar.
k) Guru Sebagai Pelatih

Proses pendidikan serta pembelajaran tentunya membutuhkan latihan ketrampilan, entah


itu dalam intelektual ataupun motorik. Dalam hal ini guru akan bertindak sebagai pelatih untuk
mengembangkan ketrampilan tersebut. Hal ini lebih ditekankan dalam kurikulum 2004 yang
mana memiliki basis kompetensi. Tanpa adanya latihan maka tentunya seorang guru tidak akan
mampu dalam menunjukkan penguasaan kompetensi dasar serta tidak mahir dalam ketrampilan
ketrampilan yang sesuai dengan materi standar.

l) Guru Sebagai Elevator

Setelah proses pembelajaran berlangsung, tentunya seorang guru harus melakukan


evaluasi pada hasil yang telah dilakukan selama kegiatan pembelajaran tersebut. Evaluasi ini
tidak hanya untuk mengevaluasi keberhasilan siswa untuk mencapai tujuan dalam kegiatan
belajar mengajar. Namun juga menjadi evaluasi bagi keberhasilan guru di dalam pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar.

Peran seorang guru tak akan dapat terganti oleh canggihnya teknologi. Teknologi
memang bisa memberi berbagai macam kemudahan kepada siswa. Namun teknologi tidak dapat
memberikan pendidikan karakter, nilai, dan moral kepada siswa. Sehingga gurulah yang
memiliki peran penting untuk dapat menciptakan generasi muda bangsa yang beretika,
berpendidikan, bermoral, dan berkarakter.  
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Peranan  guru akan senantiasa menggambarkan pola tingkah laku yang diharapkan dalam
berbagai interaksinya, baik dengan siswa (yang terutama), sesama guru, maupun mengajar, dapat
dipandang sebagai sentral bagi peranannya. Sebab baik disadari atau tidak bahwa sebagian dari
waktu dan perhatian guru banyak dicurahkan untuk menggarap proses belajar mengajar dan
berinteraksi dengan siswanya.

peran guru dalam proses pembelajaran adalah guru sebagai pendidik, guru sebagai
pengajar dan fasilitator, guru sebagai pembimbing, guru sebagai pengarah, guru sebagai pelatih,
guru sebagai penilai, guru sebagai mediator, guru sebagai evaluator, dan masih banyak lagi.

3.2Saran

Untuk tercapainya tujuan pokok pendidikan hendaklah peran pendidik tidak hanya
berorientasi pada nilai akademik yang bersifat pemenuhan aspek kognitif saja, melainkan juga
berorientasi pada bagaimana seorang anak didik bisa belajar dari lingkungan dari pengalaman
dan kehebatan orang lain, dari kekayaan luasnya hamparan alam, sehingga dengan pementapan
adanya tugas dan peran guru dalam dunia pendidikan khususnya dalam kegiatan proses belajar
mengajar diharapkan guru dapat mengetahui tugas dan tanggungjawabnya sebagai pendidik dan
diharapkan terjalinnya hubungan yang harmonis dengan para peserta didiknya sehingga harapan
tercapainya tujuan pendidikan bisa dengan mudah terwujudkan
DAFTAR PUSTAKA

Arifudin, Imam Syahid. 2015. Peranan Guru Terhadap Pendidikan Karakter Siswa Di Kelas V
Sdn 1 Siluman. Surabaya.: Jurnal Pendidikan Karakter. Vol. 1 No.7.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Hamalik, Eomar. 2012. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar baru Algensindo.

Sanjaya, Wina. 2016. Strategi Pembelajaran : Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Kencana

Anda mungkin juga menyukai