Anda di halaman 1dari 64

Daftar Isi

Daftar Isi ............................................................................ 1

Bab 1 Keperwiraan Rasulullah saw. ................................ 2


A. Keperwiraan Rasulullah saw. dalam
Peperangan......................................................... 3
B. Meneladani Keperwiraan Nabi Muhammad saw. 11
Penilaian 1 ................................................................ 17
Perbaikan ................................................................. 20
Pengayaan ............................................................... 20

Bab 2 Peristiwa Fathu Makkah ......................................... 22


A. Terjadinya Fathu Makkah .................................... 23
B. Sifat Pemaaf Rasulullah saw. Ketika
Fathu Makkah ..................................................... 29
Penilaian 2 ................................................................ 36
Perbaikan ................................................................. 38
Pengayaan ............................................................... 39

Penilaian Tengah Semester ................................... 40

Bab 3 Pembinaan Masyarakat Madinah .......................... 42


A. Kondisi Madinah Menjelang Hijrahnya
Nabi Muhammad saw.......................................... 43
B. Dasar-dasar Pembinaan Rasulullah
di Madinah........................................................... 51
Penilaian 3 ................................................................ 56
Perbaikan ................................................................. 59
Pengayaan ............................................................... 60

Penilaian Akhir Semester ...................................... 62

SKI MI Kelas V SD / 1920-1 Semester Ganjil 1


Keperwiraan
1 Rasulullah saw.
Bab

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran 1.1 Menghayati keperwiraan Nabi Muhammad saw.
agama yang dianutnya. dalam mempertahankan Kota Madinah dari seran-
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung gan kafir Quraisy.
jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam ber- 2.1 Merefleksikan keperwiraan Nabi Muhammad saw.
interaksi dengan keluarga, teman, guru dan tetang- dalam mempertahankan Kota Madinah dari seran-
ganya serta cinta tanah air. gan kafir Quraisy dalam kehidupan sehari-hari.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara 3.1 Mengetahui keperwiraan Nabi Muhammad saw.
mengamati (mendengar, melihat, membaca) dan
dalam mempertahankan Kota Madinah dari seran-
menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
gan kafir Quraisy.
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan 4.1 Menceritakan keperwiraan Nabi Muhammad saw.
di madrasah. dalam mempertahankan Kota Madinah dari seran-
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual gan kafir Quraisy
dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis, dan kri-
tis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan be- Pengalaman Belajar
rakhlak mulia.

Setelah mempelajari bah ini diharapkan siswa dapat:


1.1 Menghayati keperwiraan Nabi Muhammad saw.
dalam mempertahankan Kota Madinah dari seran-
gan kafir Quraisy.
Di dalam mengemban misi kenabian dari Allah Swt. 2.1 Merefleksikan keperwiraan Nabi Muhammad saw.
Rasulullah saw. tidak luput dari ujian dan cobaan. Di dalam mempertahankan Kota Madinah dari seran-
antaranya ujiannya adalah sikap permusuhan yang gan kafir Quraisy dalam kehidupan sehari-hari.
ditunjukkan oleh orang-orang kafir Quraisy. Bahkan si- 3.1 Mengetahui keperwiraan Nabi Muhammad saw.
kap permusuhan mereka sudah membahayakan terh- dalam mempertahankan Kota Madinah dari seran-
adap kelangsungan dakwah dan serta jiwa nabi. Maka gan kafir Quraisy.
oleh Allah Swt. Rasul diperbolehkan untuk membela 4.1 Menceritakan keperwiraan Nabi. Muhammad saw.
diri untuk menegakkan dan menjunjung tinggi kalimat dalam mempertahankan Kota Madinah dari seran-
Allah. Sehingga peperangan demi peperangan harus gan kafir Quraisy
dihadapi oleh Rasul dan muslimin.

Bagan Ilmu

Keperwiraan Rasulullah saw.


dalam Peperangan
Keperwiraan
Rasulullah saw.
Meneladani
Keperwiraan Rasulullah saw.

2 Semester Ganjil SKI MI Kelas V SD / 1920-1


Pendalaman Materi

A. Keperwiraan Rasulullah saw. dalam Peperangan

Keperwiraan berasal dari kata “perwira” artinya gagah, berani. Keperwiraan berarti
keberanian. Rasulullah saw. dalam berbagai peperangan yang diikuti, memperlihatkan
bahwa beliau sebagai seorang komandan perang yang gagah dan berani. Hal tersebut dapat
dibuktikan ketika beliau memimpin dalam beberapa peperangan yang beliau ikuti.
Nabi Muhammad saw. pernah mengikuti peperangan sebanyak 27 kali. Peperangan
yang diikuti Rasulullah disebut Ghazwah, sedangkan peperangan yang tidak diikuti Rasu-
lullah dan pimpinannya diwakilkan kepada sahabat disebut Sariyah. Jumlah Sariyah ada
38 kali.
Adapun peperangan yang diikuti oleh Rasulullah adalah sebagai berikut:
1. Perang Waddan yang tidak lain adalah Perang Al-Abwa
2. Perang Buwath di Radhwah
3. Perang Al-Qusyairah di Yanbu
4. Perang Safawan (perang badar pertama mencari Kurz bin Jabir)
5. Perang Badar Al-Kubra
6. Perang Bani Sulaim di Al-Kudri
7. Perang As-Sawiq (guna mencari Abu Sufyan bin Harb)
8. Perang Gathafan yang tidak lain adalah Perang Dzu Amar
9. Perang Al-Furu’(Bahran Ma’dan di al-Hijaz)
10. Perang Uhud
11. Perang Hamra’ul Asad
12. Perang Ar-raji’ (Bani An-Nadhir)
13. Perang Dzatu Ar-Riqa’
14. Perang Badar terakhir
15. Perang Dumah Jandal
16. Perang Khandaq
17. Perang Bani Quraidhah
18. Perang Bani Lahyan dari kabilah Hudzail
19. Perang Dzu Qarad
20. Perang Bani Musthaliq dari Bani Khuza’ah
21. Perang Hudaibiyah
22. Perang Khaibar
23. Perang Mu’tah / Perang Mu’tah
24. Perang Fath Makkah
25. Perang Hunain
26. Perang Thaif
27. Perang Tabuk

SKI MI Kelas V SD / 1920-1 Semester Ganjil 3


Sesungguhnya Islam mengajarkan kasih sayang dan perdamaian pada segenap umat
manusia, tanpa memandang warna kulit dan agama. Oleh karenanya tatkala Kaum Muslim
pada masa awal kemunculan Islam diperlakukan sewenang-wenang oleh kaum kafir, Nabi
Muhammad saw. tidak mengadakan pembalasan. Beberapa waktu lamanya, Nabi menung-
gu petunjuk dari Allah Swt. untuk mengatasi masalah itu. Baru setelah turun firman Allah
yang mengatakan, bahwa kaum muslim boleh “membela diri”, Nabi memutuskan men-
gadakan serangan balasan setiap kali diserang. Peperangan pun tidak bisa dihindarkan pada
masa-masa awal penyebaran agama Islam. Peperangan yang diputuskan oleh Nabi saw. itu
sendiri, tidak lebih dari sekadar untuk menegakkan agama Allah Swt. dan mempertahankan
diri.
Perang-perang yang terjadi pada masa Nabi Muhammad saw., sebagai berikut:
1. Perang Badar
Setelah Nabi Muhammad saw. hijrah ke kota Madinah, Islam semakin banyak
pemeluknya, tidak kecuali dari bangsa Yahudi yang jumlahnya mayoritas di kota itu.
Kenyataan tersebut menimbulkan gerakan anti Islam di kalangan Yahudi, terlebih lagi
setelah Allah Swt. memerintahkan berkiblat dari Baitul maqdis ke Ka’bah. Sekalipun
demikian Rasulullah saw. melayani kaum Yahudi dengan ramah, dan lemah-lembut.
Bahkan beliau membuat perjanjian dengan mereka yang isinya:
a. orang Yahudi dan orang Islam hidup berdampingan sebagai suatu bangsa.
b. masing-masing bebas menjalankan agama yang diyakininya, dan tidak boleh
mengganggu agama orang lain.
c. jika salah satu pihak diserang musuh, maka pihak yang lain harus memberikan
bantuan.
d. apabila kota Madinah mendapat serangan, maka orang-orang Islam dan Yahudi
harus bahu-membahu mempertahankannya.
e. kalau di antara kedua belah pihak terjadi perselisihan, maka Nabi saw. yang akan
mengadilinya.
Beberapa waktu setelah perjanjian itu ditandatangani, orang-orang Yahudi yang
anti Islam melanggarnya dengan mengadakan hasutan untuk mengusir umat Islam. Ke-
tika itu kaum kafir Quraisy di Makkah telah bersiap-siap untuk menyerang umat Islam
dengan kekuatan besar. Nabi Muhammad Rasulullah saw. merasa sulit menghadapi
masalah ini, karena selama ini orang-orang Islam diperintahkan oleh Allah Swt. untuk
menghindari peperangan dengan berhijrah (pindah). Pada saat itulah turun wahyu yang
memerintahkan agar orang-orang Islam membalas menyerang apabila diserang.
Akhirnya peperangan antara umat Islam dan kaum kafir tak terelakkan. Perang
yang pertama ini terjadi pada 17 Ramadhan, 4 tahun kedua hijriyah perang meletus.
Meletus di daerah Badar yang terletak antara kota Makkah dan kota Madinah. Tentara
Islam yang hanya berjumlah 313 orang berhadapan dengan kaum kafir Quraisy yang
berjumlah 1.000 orang. Melihat jumlah tentara lawan yang lebih dari tiga kali lipat
tentara muslim, Rasulullah saw. berdoa, “Ya Allah, menangkanlah pasukan hamba-
Mu. Bila umat yang kecil ini binasa, maka akan jayalah agama berhala, dan di muka
bumi ini tidak akan ada orang yang menyembah-Mu.”
Ketika itulah turun wahyu yang memerintahkan agar Nabi mengerahkan pasukan
orang-orang mukmin untuk bertempur. Allah memberi jaminan bahwa 20 orang muk-
min yang sabar akan dapat mengalahkan 200 orang musuh, dan seratus orang mukmin

4 Semester Ganjil SKI MI Kelas V SD / 1920-1


akan dapat membinasakan 1000 orang kafir. Sebab orang kafir tidak memiliki pegangan
yang teguh.
Nabi segera mengambil segenggam pasir, lalu melemparkannya ke arah musuh se-
bagai isyarat perintah menyerang. Sesaat kemudian, orang-orang mukmin melakukan
penyerangan dengan memekik, “Ahad (Esa), Ahad (Esa), Ahad (Esa)...” Pada saat itu-
lah angin berhembus kencang, menerbangkan debu-debu ke arah musuh. Keadaan ini
sangat membantu kaum muslimin, dan kemenangan yang dijanjikan Allah Swt. men-
jadi kenyataan.
Al-Qur’an mengungkapkan bahwa dalam Perang Badar ini Allah Swt. menurunk-
an ribuan malaikat untuk membantu Nabi saw. dan orang-orang muslim. “Dan sung-
guh Allah telah menolong kamu dalam Perang Badar, padahal kamu dalam keadaan
lemah, oleh karena itu bertakwalah kamu kepada Allah agar kamu bersyukur. (In-
gatlah) ketika kamu berkata kepada orang-orang mukmin, “Apakah tidak cukup bagi
kamu apabila Tuhanmu membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan?”
Bahkan jika kamu sabar dan bersiap siaga dan mereka datang menyerbu kamu pada
saat itu juga, niscaya Tuhanmu akan membantu kamu dengan lima ribu malaikat yang
diturunkan yang memakai tanda.” (QS. ali Imran: 123-125)
Dalam perang ini tentara Islam hanya 14 orang yang syahid. Sedangkan pihak ka-
fir 70 orang tewas termasuk tokoh-tokohnya seperti Abu Jahal bin Hisyam (panglima),
‘Utbah bin Rabiah, Syaibah bin Rabi’ah, dan Umaiyah bin Shift.
2. Perang Uhud
Perang ini pecah akibat dendam dari kaum kafir Quraisy atas kekalahan mereka
dalam Perang Badar. Mereka mengerahkan 3000 tentara, sedangkan kaum muslimin
hanya mempunyai 1000 prajurit. Itu pun kemudian berkurang, karena orang-orang mu-
nafik yang sebanyak 300 akhirnya mengundurkan diri oleh pengaruh orang-orang Ya-
hudi.
Nabi Muhammad saw. menempatkan pasukan
muslimin di Bukit Uhud, sedangkan sebelah kirin-
ya terdapat Bukit Ainain. Kemudian 50 prajurit di
bawah pimpinan Ibnu Zubair diperintahkan menjaga
celah bukit dari belakang dan dilarang meninggalkan
tempat itu, apa pun yang akan terjadi. Al-Qur’an me-
lukiskan demikian, “Dan (ingatlah) ketika engkau
berangkat pada pagi hari dari keluargamu menem-
Jabal Uhud di masa sekarang
patkan orang-orang mukmin pada beberapa kedudu-
kan (pos-pos strategis) untuk berperang. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui, sewaktu dua pasukan dari padamu ingin mundur (karena takut), padahal
Allah penolong bagi kedua pasukan itu, dan kepada Allah sajalah orang-orang muk-
min bertawakkal. (QS. ali Imran: 121-122)
Melihat posisi kaum muslimin tersebut, pasukan kafir Quraisy mengadakan
serangan dengan formasi berbentuk bulan sabit, yakni setengah lingkaran. Serangan
mereka dapat dipatahkan. Belasan pasukan kafir Quraisy berguguran, sedangkan lainn-
ya meninggalkan medan. Keadaan ini membuat pasukan Ibnu Zubair terpancing untuk
turut mengadakan pengejaran dengan harapan dapat memperoleh harta yang ditinggal-
kan musuh.

SKI MI Kelas V SD / 1920-1 Semester Ganjil 5


Sebagian pasukan kaum kafir yang mengetahui tempat Ibnu Zubair dan pasukann-
ya telah kosong, segera memanfaatkannya untuk melakukan serangan balik. Akibatnya
dalam pertempuran ini umat Islam menderita kerugian, 70 orang tewas sedangkan di
pihak kafir hanya 25 orang yang tewas. Kekalahan ini menginsafkan mereka, bahwa
melanggar dan mengabaikan perintah Nabi saw. akan mendatangkan kerugian.
3. Perang Ghotafan
Pecah pada tahun ketiga hijriah. Dalam perang ini terjadi peristiwa besar, yakni
pada waktu Nabi beristirahat seorang diri, muncullah seorang kafir bernama Du’tsur
secara diam-diam seraya menghunuskan pedangnya.
“Siapakah yang akan melindungimu, hai Muhammad?” olok Du’tsur penuh kebencian.
Dengan tenang, Nabi menjawab. “Allah Ta’ala.”
Seketika Du’tsur gemetar. Pedangnya yang sudah terhunus di leher Nabi terjatuh. Lalu
Nabi mengambilnya, sesaat kemudian menghunuskannya kepada Du’tsur sambil ber-
tanya. “Siapakah yang dapat melindungimu dariku?”
“Tidak ada,” Du’tsur ketakutan.
Nabi memaafkannya. Akhirnya Du’tsur masuk Islam dan mengajak kaumnya meme-
luk Islam.
4. Perang Khandaq (Parit)
Perang Khandaq atau dinamakan Perang Ahzab
(gabungan). Ahzab merupakan bentuk jamak dari kata
hizb yang berarti golongan. Jadi penamaan Perang
Ahzab karena orang-orang Yahudi bergabung dengan
seluruh kabilah Arab yang membenci Islam untuk me-
nyerang Nabi Muhammad Rasulullah saw. dan pengi-
kutnya.
Perang ini berawal dari adanya hasutan beberapa
orang Yahudi dari Bani Nadir (Abdullah bin Sallam
bin Abi Huqaiq, Kinanah ar-Rabi bin Abi Huqaiq, dan
Huyayy bin Akhtab) dan Bani Wa’il (Abu Ammar dan Peta lokasi pembuatan parit
Huwazah bin Qais). Guna melaksanakan dendam terha- pada perang khandak

dap Nabi saw. dan kaum muslimin, mereka menggalang kerjasama dengan semua ka-
bilah Arab yang masih kafir di Makkah. Maka terhimpunlah kekuatan pasukan mereka
yang cukup besar, jumlah seluruhnya mencapai 10.000 prajurit. Padahal Nabi saw. saat
itu hanya dapat mengumpulkan sebanyak 2.000 orang prajurit muslim.
Melihat kekuatan yang sangat tidak seimbang, Salman Al Farisi mengusulkan
agar dibangun sistem pertahanan berupa parit (Khandaq) di perbatasan kota Madi-
nah untuk menghambat gerakan musuh yang datang dari Makkah. Nabi Muhammad
saw. menyetujui usulan tersebut. Bahkan selama enam hari beliau memimpin lang-
sung pembuatan parit yang besar dan dalam tersebut. Lalu di pinggir parit diletakkan
batu-batu yang siap dilemparkan ketika musuh menyerang. Rumah-rumah di belakang
parit dikosongkan. Pertahanan di kota Madinah juga diperkuat. Dinding-dinding ru-
mah yang menghadap arah datangnya musuh diperkokoh. Dan keselamatan bagian lain
kota Madinah diserahkan kepada Bani Quraizah yang telah membuat perjanjian damai
dan bersumpah saling menolong.

6 Semester Ganjil SKI MI Kelas V SD / 1920-1


Dengan adanya parit tersebut, pasukan Ahzab (gabungan Yahudi dan kafir yang
datang dari Mekah) tidak bisa langsung menyerbu kota Madinah. Akhirnya mereka
membagi kekuatan menjadi tiga kelompok untuk mengepung Nabi saw. dan kaum
muslimin. Pasukan yang dipimpin Abu Sufyan menghadapi kaum muslimin di bagian
parit. Pasukan yang dipimpin Ibnu A’war as- Salami mengambil posisi dari arah atas
lembah. Dan satu pasukan lainnya, pimpinan Uyainah bin Hisn menyerang dari arah
samping. Pengepungan kota Madinah itu berlangsung hampir satu bulan. Selama itu
pula tidak terjadi pertempuran. Hanya beberapa orang ksatria Quraisy (Ikrimah bin
Abu Jahal, Amr bin Abdul Wudd, dan Dirar bin Khattab) menyeberangi parit dan me-
nantang perang tanding. Mereka dilawan dan berhasil dikalahkan oleh beberapa orang
muslim yang dipimpin oleh Ali bin Abi Thalib.
Dalam keadaan terkepung, beban kaum muslimin bertambah berat dengan peng-
khianatan Bani Quraizah yang sebelumnya dipercaya menjaga bagian lain Kota Madi-
nah. Keberpihakan Bani Quroizah kepada Pasukan Ahzab memudahkan pasukan kafir
memasuki kota Madinah. Tentu saja hal ini membuat kalang kabut kaum muslimin,
namun Nabi Muhammad saw. berhasil menenangkan mereka. Dalam hadits riwayat
Bukhori dan Muslim dari Abdullah bin Auf, dinyatakan bahwa Nabi saw. berdoa, “ Ya
Allah, Tuhan yang menurunkan wahyu, yang maha cepat menuntut perhitungan, kalah-
kan pasukan Ahzab, kalahkanlah mereka, dan menangkanlah kami atas mereka.”
Di tengah suasana yang menegangkan tersebut, Nu’man bin Mu’az, seorang dari
Kabilah Gatafan menghadap Nabi saw. menyatakan bahwa ia telah masuk Islam tanpa
diketahui kawan-kawannya. Kemudian Nabi saw. menugaskankan menemui para pet-
inggi kelompok-kelompok yang bergabung dalam pasukan sekutu (Yahudi dan kaum
kafir Arab) untuk menurunkan semangat juang mereka.
Pertempuran antara Pasukan Ahzab dan kaum muslimin belum sempat terjadi, ke-
tika pertolongan itu tiba. Suatu malam Allah Swt. mengirimkan angin yang bertiup
kencang, disertai hujan deras dan gelegar petir yang bersahutan hingga memporak-po-
randakan perkemahan Pasukan Ahzab. Karena mereka ketakutan dan khawatir adanya
serangan dadakan dari kaum. Muslimin, akhirnya Abu Sufyan memerintahkan kaum
Quraisy kembali ke Makkah. Keputusan mereka diikuti oleh kabilah Ghatafan dan ka-
bilah-kabilah lainnya.
Kini kaum Muslimin dihadapkan pada masalah Bani Quraizah yang melanggar
perjanjian damai dan sumpah untuk saling menolong. Sebab jika masalah ini tidak di-
tuntaskan, pengkhianatan mereka kelak pasti kembali terulang. Masalah Bani Quroizah
ini Nabi saw. serahkan kepada Sa’ad bin Mu’az. Dengan tegas Sa’ad memerintahkan
Bani Quraizah meletakkan senjata, dan keluar dari benteng persembunyian mereka.
Lalu Sa’ad memutuskan bahwa kaum lelaki yang terlibat kejahatan perang dijatuhi
hukuman mati. Nabi saw. menyetujui keputusan tersebut.
Al-Qur’an menggambarkan pengkhianatan Bani Quraizah sebagai berikut,
“Mereka tidak memelihara hubungan kekerabatan dan perjanjian terhadap orang muk-
min. Dan mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Jika mereka bertaubat,
mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka mereka adalah saudara-saudara kamu
seagama. Dan Kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengetahui. Dan jika
mereka melanggar sumpah (janjinya) sesudah mereka berjanji dan mereka mencaci
agamamu, maka perangilah pemimpin-pemimpin orang kafir, sesungguhnya mereka
adalah orang-orang yang tidak dapat dipegang janjinya, supaya mereka berhenti (me-
nyerang kaum muslimin). (QS. 9/ at-Taubah: 10-12).

SKI MI Kelas V SD / 1920-1 Semester Ganjil 7


5. Perang Khaibar
Setelah mengadakan perdamaian dengan pihak Quraisy, melalui Perjanjian Hudai-
biyah, Nabi saw. memfokuskan perhatian untuk mengatasi kemelut yang ditimbulkan
oleh orang-orang Yahudi yang bersekutu, selain orang-orang Yahudi yang tinggal di
seputar Madinah. Nabi saw. memutuskan untuk menyelesaikan persoalan kelompok-
kelompok Yahudi yang terdapat di sekitar Madinah setelah beliau saw. menyelesaikan
persoalan orang-orang yahudi yang tinggal di Madinah, orang-orang Yahudi di Khai-
bar mempunyai benteng-benteng pertahanan yang kuat, dan di sana terdapat sekitar
10.000 pejuang, wilayah mereka berbenteng sangat kuat, memiliki perlengkapan sen-
jata yang cukup banyak, dan cerdik mengadu domba, menghasut dan kasak-kusuk.
Serta mereka mempunyai perlengkapan persenjataan yang memadai seperti pedang
dan amunisi (peralatan perang), dan mereka adalah orang-orang yang suka membuat
tipu muslihat dan berkhianat.
Lambat atau cepat mereka pasti membahayakan kaum muslimin. Oleh karena itu,
maka persoalan mengenai mereka harus segera di selesaikan sebelum mereka menjadi
sumber keguncangan dan kepanikan buat orang-orang Muslim di ibu kota mereka Ma-
dinah,. Oleh karena itu Nabi mempersiapkan pasukan yang akan berangkat ke Khaibar
pada penghujung bulan Muharram tahun itu juga. Maka para pejuang muslim keluar
menuju Khaibar yang berjumlah sekitar 1600 pejuang. Di antara mereka 200 pasukan
berkuda, serta mengajak orang-orang yang ada di sekitarnya yang menyaksikan per-
damaian Hudaibiyah, Perang ini terjadi di penghujung bulan Muharram tahun 7 Hijriah.
Khaibar adalah nama daerah yang dihuni oleh orang-orang Yahudi, terletak 100 mil dari
Madinah, di belahan utara ke arah Syam (Syiria).
Perang Khaibar merupakan perang untuk menaklukkan Yahudi. Masyarakat Ya-
hudi Khaibar paling sering mengancam pihak Madinah melalui persekutuan Quraisy
atau Ghatafan. Pasukan muslimin yang dipimpin Nabi Muhammad saw. menyerang
benteng pertahanan Yahudi di Khaibar. Pasukan muslim mengepung dan memutuskan
aliran air ke benteng Yahudi. Taktik itu ternyata berhasil dan akhirnya pasukan Muslim
memenangkan pertempuran serta menguasai daerah Khaibar. Pihak Yahudi meminta
Nabi saw. untuk tidak mengusir mereka dari Khaibar. Sebagai imbalannya, mereka
berjanji tidak lagi memusuhi Madinah dan menyerahkan hasil panen kepada kaum
muslim.
Setibanya di sana Nabi memilih suatu tempat di dekat benteng Natha, sebagai
tempat mengkonsentrasikan kekuatan tentara Islam. Akan tetapi seorang sahabat Hab-
bab bin Munzir mengusulkan agar Nabi memindahkan konsentrasi itu ke tempat lain
saja, karena di benteng Natha itulah musuh mengkonsentrasikan kekuatan tentaranya.
Mereka yang ditempatkan di benteng itu terkenal sebagai tentara-tentara jago tembak
(pemanah-pemanah mahir). Mereka juga dapat secepat kilat membombandir pasukan
Islam, karena mereka bisa mengetahui posisi pasukan Nabi melalui tempat-tempat
pengintaian yang ada di atas pohon-pohon kurma di sekeliling benteng. Nabi segera
memindahkan konsentrasi pasukan ke sektor yang lebih aman. Peperangan pun pec-
ah. Satu demi satu benteng Yahudi dapat di kuasai, kecuali dua benteng terakhir. Di
sini tentara-tentara Yahudi bertahan dengan gigih sekali sehingga banyak korban yang
jatuh, baik di pihak Islam apalagi di pihak mereka. Perang Khaibar menelan korban 93
orang dari pihak Yahudi dan 15 orang dari pihak Islam.

8 Semester Ganjil SKI MI Kelas V SD / 1920-1


Pasukan Muslim berjumlah 1.600 prajurit yang dipimpin langsung oleh Nabi Mu-
hammad saw. berhasil mengepung orang-orang Yahudi selama enam hari dan pada hari
ketujuh, mereka dapat ditaklukkan.
6. Perang Mu’tah
Perang Mu’tah terjadi pada tahun kedelapan hijriyah. Saat itu, pasukan Muslimin
yang berjumlah 3.000 orang memasuki kota Mu’tah, dihadang oleh 200.000 prajurit
Romawi. Pertempuran dahsyat pun tak terelakkan.
Dalam peperangan ini, Pasukan Muslim kehilangan prajurit-prajurit terbaik. Zaid
bin Haritsah yang ditunjuk sebagai panglima gugur. Lalu digantikan oleh Ja’far bin Abi
Thalib, yang akhirnya juga terbunuh . Penggantinya, Abdullah bin Rawahah terbunuh
pula. Terakhir pasukan muslim dipimpin oleh Khalid bin Walid. Berkat pertolongan
Allah Swt., perang dapat mereka menangkan.
7. Perang Hunain
Perang Hunain, terjadi pada tahun kedelapan hijriyah. Peperangan ini meletus
di pegunungan Hunain. Dalam perang ini Nabi Muhammad Rasulullah saw. berhasil
mengumpulkan 12.000 prajurit. Sedemikian banyaknya jumlah prajurit pasukan mus-
lim, sehingga sebagian kecil menyombongkan diri bahwa kemenangan akan mereka
dapatkan. Karena kesombongan inilah mereka lengah. Ketika pasukan muslim baru
menyeberangi Wadi Hunain, pasukan kafir melakukan penyerangan secepat kilat. Ber-
guguranlah barisan prajurit-prajurit yang menyombongkan diri.
Melihat kenyataan tersebut, Rasulullah saw. segera memperingatkan yang lain
agar bertobat dan minta ampun. Selain itu beliau juga menyerukan agar niat mereka
yang berperang untuk mendapatkan harta rampasan, mengubahnya dengan niat men-
egakkan agama. Berkat pertolongan Allah Swt. yang menurunkan bala tentara yang
terdiri dari para malaikat, keadaan menjadi terbalik. Pasukan muslim dapat dengan
leluasa menguasai medan. Pasukan kafir akhirnya lari tunggang-langgang, dan keme-
nangan dapat diperoleh dengan mudah.
Al-Qur’an menerangkan peristiwa perang Hunain sebagai berikut, “Sungguh Al-
lah telah menolong kamu di medan pertempuran yang banyak, danpada Hari Hunain,
ketika itu kamu sombong karena banyaknya jumlahmu, maka (jumlah yang banyak
itu) tidaklah dapat menolongmu sedikit pun. Dan bumi yang luas itu terasa sempit
bagimu, kemudian kamu (terpaksa) mundur ke belakang. Kemudian Allah menurunkan
ketenangan kepada Rosul-Nya dan kepada orang-orang mukmin serta Allah menu-
runkan bala tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Allah mengazab orang-orang
kafir. Demikianlah balasan kepada orang-orang kafir.” (QS. 9/at-Taubah: 25-26).

SKI MI Kelas V SD / 1920-1 Semester Ganjil 9


Aktivitas Mandiri

1. Pada kegiatan pembelajaran kali ini kita akan melakukan permainan dalam meng-
gali informasi tentang fakta sejarah dakwah Nabi di Madinah sebanyak-banyaknya.
Sebelumnya berbagilah kalian dalam dua kelompok besar. Namailah kelompok A
dengan kelompok sumur, dan kelompok B sebagai kelompok timba (ember).
2. Sediakan potongan-potongan kertas kecil dan berilah nama/nomor absen.
3. Kelompok A tetap ditempat menyediakan kotak untuk diisi kelompok B.
4. Masing-masing kotak sumur diberi topik/nama tokoh, ditunjukkan saat dimulai per-
mainan.
5. Kelompok B menggali informasi tentang perkembangan Islam di Madinah serta te-
ladan-teladannya ditulis pada potongan-potongan kertas tersebut dalam 1-5 menit.
6. Permainan dimulai dengan membuka topic yang dilakukan kelompok A dan segera
kelompok B berlari untuk memasukkan info yang cocok dengan topik itu yang ter-
lambat tidak diberi nilai.
7. Kelompok A membacakan semua info yang masuk dan memberi nilai bagi yang co-
cok. Demikian permaian dilakukan secara bergantian.
8. Guru mengamati dan membimbing memberi penilaian.
9. Di kesempatan lain berganti posisi, yang mencari adalah kelompok A dan sete-
rusnya.
10. Di akhir pembelajaran guru membimbing siswa membuat kesimpulan.

Aktivitas Kognitif 1.1

A. Pilihlah jawaban a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat!


1. Keperwiraan berasal dari kata perwira, a. gazwah
artinya .... b. gazwul fikri
a. bertanggung jawab c. sariyah
b. gagah, berani d. Badar
c. optimis 4. Rasulullah memimpin peperangan
d. pesimis secara langsung sebanyak .... kali.
2. Peperangan yang dipimpin langsung a. 26 c. 28
oleh Rasulullah disebut .... b. 27 d. 29
a. ghazwah 5. Sedang peperangan yang tidak dip-
b. ghazwul fikri impin langsung oleh Rasulullah seban-
c. sarriyah yak .... kali.
d. sariyah a. 35 c. 37
3. Peperangan yang Rasulullah mengutus b. 36 d. 27
sahabat untuk menjadi pemimpinnnya
disebut ....

10 Semester Ganjil SKI MI Kelas V SD / 1920-1


B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Perang Badar meletus pada tahun ke ... Hijriah
2. Peperangan pertama yang dilakukan oleh Rasulullah menghadapi orang kafir adalah
perang ....
3. Tentara muslimin yang berangkat dalam perang badar berjumlah ....
4. Tentara kafir yang berangkat dalam perang Badar berjumlah,....
5. Perang Badar dimenangkan oleh .....

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar.


1. Siapakah komandan pertama yang ditunjuk oleh Rasulullah?
Jawab: ____________________________________________________________
2. Kapan perang Badar meletus, dan di manakah perang tersebut terjadi?
Jawab: ____________________________________________________________
3. Kapan perang Uhud meletus, dan dimanakah perang tersebut terjadi?
Jawab: ____________________________________________________________
4. Siapakah paman nabi yang gugur dalam perang Uhud?
Jawab: ____________________________________________________________
5. Siapakah arsitek pembuatan parit dalam perang Khandaq?
Jawab: ____________________________________________________________

B. Meneladani Keperwiraan Nabi Muhammad saw.

Setelah kota Madinah menjadi pusat kegiatan dakwah dan pemerintahan, Rasulullah
saw. memulai tugas-tugasnya sebagai kepala pemerintahan dan kepala negara, sekaligus
juga sebagai nabi dan rasul.
Sebagai sebuah negara, Madinah memiliki pasukan tentara yang dibentuk oleh Rasu-
lullah saw. pasukan tentara yang terdiri dari kaum Muhajirin dan Anshar ini dipersiapkan
untuk membela dan mensyiarkan agama Allah. Rasulullah saw. sendiri berperan sebagai
Panglima Perang.
Keperwiraan Rasulullah saw. juga tergambar dalam membina masyarakat Madinah.
Banyak contoh tentang keteladanan Rasulullah dalam membina masyarakat Madinah, di
antaranya:
1. Rasulullah saw. berhasil menyatukan kaum Muhajirin dan Anshar dalam ikatan per-
saudaraan yang kokoh.
2. Menjaga kerukunan dan kedamaian dengan kaum Yahudi yang tinggal di Madinah.
3. Membuat Piagam Madinah atau Perjanjian Madinah antara kaum muslimin dan kaum
Yahudi (Bani Quraizah dan Bani Nadhir).
4. Menghidupkan perekonomian masyarakat Madinah.
5. Membentuk pertahanan negeri Madinah.

SKI MI Kelas V SD / 1920-1 Semester Ganjil 11


1. Piagam Madinah
Sunan Abu Daud rahimahullah menceritakan, bahwa setelah pembunuhan ter-
hadap Ka’ab bin al Asyrâf (seorang Yahudi yang sering menyakiti Rasulullah saw. di
Madinah) dan orang-orang Yahudi dan musyrik madinah mengeluhkan hal itu kepada
Rasulullah saw., Rasulullah saw. mengajak mereka untuk membuat sebuah perjanjian
yang harus mereka patuhi. Lalu Rasulullah saw. menulis perjanjian antara kaum Ya-
hudi dan kaum muslimin.
Ada kemungkinan ini adalah penulisan ulang terhadap perjanjian tersebut. Dengan
demikian, kedua riwayat tersebut bisa dipertemukan, riwayat pertama yang dibawakan
oleh para ahli sejarah yang menyatakan kejadian itu sebelum perang Badar dan riwayat
kedua yang dibawakan oleh Imam Abu Daud rahimahullah yang menyatakan kejadian
itu setelah perang Badar.
a. Isi Piagam Madinah
Berikut ini adalah poin-poin piagam yang kami bawakan secara ringkas:
a. Dengan nama Allah, telah ditetapkan oleh Muhammad, Nabi Allah, bahwa
semua orang yang beriman, baik dari suku Quraisy, suku Madinah, maupun
dari mana saja, semuanya adalah satu negara.
b. Perdamaian dan peperangan akan mengikat semua umat Islam.
c. Orang Yahudi yang ikut serta menggabungkan diri dalam negara Islam akan
dilindungi dari semua gangguan, serta mempunyai hak-hak yang sama.
d. Orang-orang Yahudi bersama umat Islam akan membentuk suatu bangsa cam-
puran dan mereka akan mengamalkan agama mereka sama bebasnya dengan
umat Islam.
e. Sekutu orang Yahudi akan memperoleh keamanan dan kebebasan yang sama.
f. Sekutu orang Yahudi dan orang-orang Islam akan dihormati sebagai pe-
nyokong.
g. Semua umat Islam yang sejati akan memandang rendah orang yang ber-
buat kejahatan dan tidak akan melindunginya, meskipun dia adalah saudara
dekatnya.
h. Orang yang bersalah akan dituntut dan dihukum.
i. Orang yahudi akan bergabung dengan umat Islam dalam mempertahankan
kota madinah.
Ditetapkannya Piagam Madinah merupakan peristiwa penting dalam sejarah
Islam. Piagam itu di kemudian hari membawa perubahan yang sangat besar dalam
kehidupan umat Islam.
b. Pelajaran Dari Piagam Madinah
1. Piagam ini dianggap sebagai peraturan tertulis pertama di dunia
2. Para ulama tidak mengatakan bahwa di antara hukum-hukum yang tercantum
dalam piagam ini ada yang di nasakh kecuali perjanjian dengan Yahudi atau
non muslim dengan tanpa kewajiban membayar jizyah (pajak). Hukum ini
terhapus dengan firman Allah Azza wa Jalla dalam Surah at-Taubah/9 : 29
3. Sebagian para ulama mengatakan bahwa hubungan kaum muslimin dengan
Yahudi yang terdapat dalam piagam tersebut sejalan dengan firman Allah
dalam Al-Qur’an Surah al-Mumtahanah/60 : 8.

12 Semester Ganjil SKI MI Kelas V SD / 1920-1


Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap
orang-orang yang tidak memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengu-
sir kamu dari negerimu.
4. Piagam ini telah mengatur berbagai sisi kehidupan umat
5. Dalam piagam ini terdapat landasan perundang-undangan, misalnya:
a. Pembentukan umat berdasarkan aqidah dan agama sehingga mencakup
seluruh kaum muslimin dimanapun berada
b. Pembentukan umat atau jama’ah berdasarkan tempat tinggal, sehingga
mencakup muslim dan non muslim yang tinggal disana
c. Adanya persamaan dalam pergaulan secara umum
d. Larangan melindungi pelaku kriminal
e. Larangan bagi kaum Yahudi untuk ikut berperang kecuali dengan izin
Muhammad saw.
f. Larangan perbuatan zhalim pada harta, kehormatan dan lain sebagainya
g. Larangan melakukan perjanjian damai secara pribadi dengan musuh
h. Larangan melindungi pihak musuh
i. Keharusan ikut andil dalam pembiayaan yang diperlukan dalam rangka
membela negara
j. Keharusan membayar diyat dari yang melakukan pembunuhan
k. Tebusan tawanan
l. Melestarikan kebiasaan yang baik
2. Perjanjian Hudaibiyah
Perjanjian Hudaibiyah adalah perjanjian antara Kaum Muslimin Madinah, dalam
hal ini dipimpin oleh Nabi Muhammad saw., dengan kaum musyrikin Makkah. Ini
terjadi pada tahun ke-6 setelah beliau hijrah dari Makkah ke Madinah. Perjanjian ini
terjadi di Lembah Hudaibiyah, berada di pinggiran Kota Makkah. Pada saat itu rom-
bongan Kaum Muslimin yang dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad saw. hendak
melakukan ibadah Haji. Namun mereka dihalang- halangi masuk ke Makkah oleh Suku
Quraisy, penduduk Makkah.
Setelah terjadi negosiasi beberapa waktu, kedua belah pihak sepakat untuk men-
gadakan perjanjian damai. Sebelum terjadinya perjanjian Hudaibiyah ini, Kaum
musyrikin Makkah bersama-sama dengan kaum Yahudi Khaibar, dan suku-suku lain
di sekitar Arab yang masih musyrik menyerang Madinah. Ini dikenal dengan peristiwa
Perang Ahzab atau Perang Khandaq. Usaha penyerangan tersebut gagal total dikare-
nakan mereka terhalang oleh benteng yang dibuat oleh Kaum Muslimin berupa parit.
Serta berkat bantuan dari Allah Swt. berupa badai yang sangat dingin yang mener-
pa pasukan musyrikin tersebut. Perang ini dipandang sebagai akhir dari usaha kaum
musyrikin Makkah untuk memerangi kaum muslimin Madinah.
Isi dari Perjanjian Hudaibiyah tersebut menurut riwayat, intinya adalah:
1. Gencatan senjata antara Makkah dengan Madinah selama 10 tahun.
2. Bagi penduduk Makkah yang menyeberang ke Madinah tanpa izin walinya harus
dikembalikan ke Makkah.
3. Bagi penduduk Madinah yang menyeberang ke Makkah tidak boleh kembali ke
Madinah.

SKI MI Kelas V SD / 1920-1 Semester Ganjil 13


4. Bagi penduduk selain Makkah dan Madinah, dibebaskan memilih untuk berpihak
ke Makkah atau Madinah.
5. Pada saat itu Nabi Muhammad saw. dan pengikutnya harus meninggalkan Mak-
kah.
6. Nabi Muhammad saw. dan pengikutnya dipersilahkan kembali lagi ke Makkah
setahun setelah perjanjian itu, dan akan dipersilahkan tinggal selama tiga hari den-
gan syarat hanya membawa pedang dalam sarungnya (maksudnya membawa ped-
ang hanya untuk berjaga- jaga, bukan digunakan untuk menyerang). Dalam masa
tiga hari itu kaum Quraisy (Makkah) akan menyingkir keluar dari Makkah.
Sekilas isi perjanjian tersebut sama sekali tidak menguntungkan bagi Kaum Muslimin,
dan hanya menguntungkan kaum Quraisy Makkah . Ini bisa kita cermati satu persatu
isinya:
1. Gencatan senjata sudah tidak diperlukan oleh kaum muslimin, mengingat setelah
Perang Ahzab/ Khandaq, Kaum Quraisy sudah putus asa dalam memerangi kaum
muslimin, dan itu dibuktikan bahwa mereka tidak berani memerangi kaum mus-
limin yang hendak datang ke Makkah.
2. Jika penduduk Makkah tidak boleh menyeberang ke Madinah, jelas jumlah kaum
muslimin tidak akan bertambah, sedangkan kaum Quraisy tidak akan melemah.
3. Jika penduduk Madinah yang pergi ke Makkah tidak diperbolehkan untuk kembali
ke Madinah, tentu warga Madinah akan berkurang.
4. Poin ini bisa disebut imbang.
5. Kaum Muslimin yang sudah capek-capek menempuh perjalanan harus pulang
tanpa tercapai tujuannya yaitu berhaji. Ini tentu sangat mengecewakan mereka.
Ditambah lagi sebelumnya Nabi Muhammad saw. telah menyampaikan bahwa be-
liau bermimpi memasuki Makkah bersama-sama Kaum Muslimin dengan aman,
dan mimpi beliau pasti terjadi. Jika ternyata apa yang beliau ucapkan tidak men-
jadi kenyataan, tentu akan menjadi pukulan bagi mereka. Terlebih berita tersebut
sudah menyebar di kalangan kaum munafiq dan kaum Yahudi. Jika mereka tahu,
tentu Nabi Muhammad saw. dan kaum muslimin akan menjadi bahan ejekan oleh
mereka.
6. Diperbolehkannya untuk kembali lagi, dan hanya tinggal selama tiga hari, maka
waktu tiga hari ini tidak cukup untuk melaksanakan ibadah Haji. Apalagi tidak
diperkenankan menghunus pedang, maka ini adalah hal yang sangat merugikan.
Pada saat itu kondisi psikis kaum muslimin sangat tertekan. Mereka tidak percaya
bahwa pemimpin mereka yang sangat cerdas mau menerima perjanjian itu begitu saja. Bah-
kan Umar bin Khattab r.a sempat memprotes secara halus tentang isi perjanjian ini. Bahkan
ketika Nabi Muhammad saw. memerintahkan kaum muslimin untuk menyembelih he-
wan kurban yang telah mereka siapkan sebagai tanda berakhirnya ibadah haji, tidak ada
satupun yang melaksanakannya karena rasa heran lebih menguasai pikiran mereka.
Kalaulah bukan karena usul Ummu Salamah, istri Nabi Muhammad saw. mungkin
mereka akan tetap terpaku dalam keadaan seperti itu.
Namun ternyata Nabi Muhammad saw. mempunyai pandangan yang orang lain
tidak mampu menangkapnya. Dan hal ini tidak pernah beliau beri tahukan kepada sa-
habat-sahabat beliau, bahkan kepada Abu Bakar r.a dan Umar r.a. Ini beliau lakukan

14 Semester Ganjil SKI MI Kelas V SD / 1920-1


demi menjaga rahasia strategi beliau. Maka beliau membiarkan para sahabat dan Kaum
Muslimin dalam keadaan seperti itu. Ternyata, setelah kemenangan Islam terjadi, kita
bisa mengambil pelajaran bahwa paling tidak ada dua hal penting yang beliau ambil
dari perjanjian Hudaibiyah tersebut:
Perjanjian ini ditandatangani oleh kaum Quraisy dengan Suhail bin Amr sebagai
wakilnya. Suku Quraisy adalah suku paling terhormat di daerah Arab, sehingga siapap-
un akan menghormati apa yang mereka tentukan. Dengan penandatanganan perjanjian
ini, maka Madinah diakui sebagai suatu daerah yang mempunyai otoritas sendiri. Jika
suku Quraisy telah mengakui, maka suku-suku lain pun pasti mengakuinya.
Dengan perjanjian ini, maka pihak Quraisy (Makkah) memberi kekuasaan kepada
Madinah untuk menghukum mereka jika menyalahi perjanjian tersebut. Ternyata sangat
hebat konsekuensi dari perjanjian ini. Kaum kuslimin Madinah yang tadinya dianggap
bukan apa-apa, sejak perjanjian itu dibuat bisa menghukum suku yang paling terhormat
di Arab. Perlu diketahui bahwa Islam melarang memerangi suatu kaum atau seseorang
tanpa orang atau kaum tersebut melakukan kesalahan. Ini bisa dilihat dalam Al-Qur’an
Surah al-Hajj ayat 39- 40.
Maka dengan keuntungan yang didapat dari perjanjian Hudaibiyah itu, Nabi Mu-
hammad berusaha mengukuhkan status Madinah dengan cara mengutus berbagai utu-
san kepada pemimpin negara-negara tetangga, di antaranya Mesir, Persia, Romawi,
Habasyah (Ethiopia), dan lain-lain. Selain itu beliau juga menyebar pendakwah untuk
menyebarkan Agama Islam.
Kemudian dengan dijaminnya Quraisy tidak akan memusuhi kaum Muslimin,
maka kaum Muslimin bisa dengan leluasa menghukum kaum Yahudi Khaibar yang
telah mendalangi penyerangan terhadap kaum Muslim Madinah dalam Perang Ahzab/
Khandaq. Ini yang beliau lakukan sehingga kaum Yahudi pun di kemudian hari tidak
berani lagi mengganggu Madinah.
Dalam pada itu, Nabi Muhammad saw. tahu betul karakter orang-orang Makkah.
Beliau yakin bahwa mereka akan melanggar perjanjian itu sebelum masa berlakunya
selesai. Dan itu benar-benar terjadi. Maka ketika Bani Bakr yang menyatakan berpihak
kepada Quraisy dan didukung beberapa tokoh Quraisy di antaranya Ikrimah bin Abu
Jahal menyerang Bani Khuza’ah yang menyatakan memihak Madinah, Nabi Muham-
Dalam kehidupan sehari-hari banyak keperwiraan Rasulullah saw. yang dapat kita
teladani, antara lain:
1. Sesama saudara kita harus saling menghormati dan menyayangi.
2. Sesama teman di sekolah juga harus saling menghormati dan menghargai.
3. Dalam kehidupan bermasyarakat, kita harus saling menghormati walaupun dengan
orang yang berlainan agama dengan kita selama tidak menyangkut dalam masalah
keyakinan.
4. Tolong menolong dan berakhlak mulia harus kita wujudkan kepada siapa saja, ter-
masuk kepada hewan atau tumbuhan sekalipun.

SKI MI Kelas V SD / 1920-1 Semester Ganjil 15


Aktivitas Mandiri

Setelah kalian melakukan kegiatan pembelajaran pada sub bab Meneladani Keperwiraan
Rasulullah, mari kita renungkan hal hal berikut:
1. Adakah hal-hal baru yang menarik perhatian kalian?.
2. Adakah kegelisahan di pikiran kalian?
3. Berikan komentar kalian terhadap fakta sejarah di atas!
4. Teladan apakah yang bisa kita ambil?
5. Bisakah kalian tirukan sifat-sifat mulia tadi dalam kehidupan sehari-hari

Aktivitas Kognitif 1.2

A. Pilihlah jawaban a, b, c, d pada jawaban yang paling tepat!


1. Muslimin yang hijrah dari Makkah b. kaum Muhajirin
menuju ke Madinah dinamakan .... c. kaum Yahudi
a. Muhajirin d. kaum Quarisy
b. Anshar 4. Dustur atau undang-undang yang
c. Hijriah dibuat oleh Rasulullah di Madinah
d. Ansharus Sunnah disebut dengan ....
2. Muslimin yang menerima saudara a. Undang-undang Madinah
muslimin dari Makkah dinamakan .... b. Piagam Jakarta
a. Muhajirin c. Piagam Perjanjian
b. Anshar d. Piagam Madinah
c. Hijriah 5. Perjanjian tertulis di dunia yang per-
d. Ansharus Sunnah tama adalah ....
3. Bani Quraizah dan Bani Nadhir a. perjanjian baru
adalah dua suku di Madinah dari b. perjanjian lama
kalangan.... c. perjanjian Madinah
a. kaum Anshar d. perjanjian piutang

B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar.


1. Ada empat bulan yang disebut dengan asyhurul hurum yang artinya ….
2. Pasukan Quraisy yang menghadang pasukan muslimin ketika hendak menunaikan
ibadah haji dipimpin oleh ….
3. Baiat yang pertama yang dilakukan oleh para sahabat kepada Rasulullah disebut ….
4. Perjanjian perdamaian antara muslimin dan kafir Quraisy disebut dengan perjan-
jian ….
5. Perjanjian Hudaibiyah ditulis oleh salah satu sahabat Nabi, yaitu ….

16 Semester Ganjil SKI MI Kelas V SD / 1920-1


C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar !
1. Siapakah sahabat nabi sebagai pemrakarsa dari strategi membuat parit dalam peper-
angan?
Jawab : ____________________________________________________________
____________________________________________________________
2. Mengapa muslimin kalah dalam perang Uhud?
Jawab : ____________________________________________________________
____________________________________________________________
3. Apakah perang pertama yang dijalani muslimin menghadapi orang kafir Quraisy?
Jawab : ____________________________________________________________
____________________________________________________________
4. Berapakah jumlah muslimin yang mati syahid dalam perang Uhud?
Jawab : ____________________________________________________________
____________________________________________________________
5. Siapakah paman nabi yang syahid ketika perang Uhud?
Jawab : ____________________________________________________________
____________________________________________________________

Penilaian 1
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Zaman Jahiliyah disebut juga sebagai 4. Untuk menghalangi Nabi Muham-
zaman …. mad hijrah ke Madinah, kaum kafir
a. Huru-hara Quraisy mengadakan pertemuan ….
b. Kematian a.   Darul Hikmah
c. Kebodohan b.   Darul Nadwah
d. Duka cita c.   Darul Argam
2. Janji setia penduduk Madinah untuk d.   Arqam bin Abil Arqam
membela dakwah nabi Muhammad 5. Seorang budak yang teguh hatinya
saw. disebut…. untuk mengikuti ajaran  nabi Mu-
a.   Baiatul Aqabah hammad saw. meskipun mendapat
b.   Piagam Madinah siksaan dari majikannya ialah….
c.   Perjanjian Hudaibiyah a.   Ali bin Abi Thalib
d.   Baitullah b.   Abu shofyan
3.   Baiatul Aqabah yang kedua terjadi c.   Abu Jahal bin Hisyam
pada tahun 12 kenabian yang diikuti d.   Bilal bin Rabbah
oleh…. 6. Peperangan yang diikuti oleh Rasu-
a.   75 orang Madinah lullah saw. disebut ....
b.   12 orang Madinah a. Khalaqah
c.   600 orang muslimin b. Sariyah
d.   50 orang muslimin

SKI MI Kelas V SD / 1920-1 Semester Ganjil 17


c. Mu’tah 13. Perang Badar terjadi pada tanggal ....
d. Ghazwah a. 15 Ramadhan
7. Peperangan yang panglimanya diama- b. 16 Ramadhan
nahkan kepada salah satu sahabat c. 17 Ramadhan
disebut ..... d,. 18 Ramadhan
a. Khalaqah 14. Perang Khandaq disebut juga perang
b. Sariyah Ahzab artinya ....
c. Mu’tah a. mata air
d. Ghazwah b. Bukit Uhud
8. Keperwiraan artinya .... c. parit
a. pasukan berani mati d. golongan-golongan
b. selalu optimis 15. Nama baiat/perjanjian yang dilakukan
c. gagah, berani Muhajirin dan Anshar untuk melind-
d. komandan yang tangguh ungi Rasulullah saw. dan ajarannya
9. Penghadangan terhadap kafilah disebut ....
Quraisy yang datang dari Syam di- a. Baiat Ridwan
lakukan Hamzah bin Abdul Muthalib b. Perjanjian Aqabah
dengan membawa ..... c. Perjanjian Hudaibiyah
a. 25 pasukan berkuda d. Piagam Madinah
b. 26 pasukan berkuda 16. Peperangan yang tidak diikuti oleh
c. 27 pasukan berkuda Rasulullah saw. disebut perang ....
d. 30 pasukan berkuda a. Badar
10. Pergerakan pasukan muslimin yang b. Sariyah
dipimpin oleh Rasulullah selain c. Ghazwah
menuju ke kota Makkah juga menuju d. Uhud
ke arah .... 17. Perang Khandaq terjadi pada tahun ....
a. Khaibar a. 5 H c. 8 H
b. Thaif b. 7 H d. 11 H
c. Jeddah 18. Pasukan muslim dalam Perang Uhud
d. Muzdalifah berjumlah ....
11. Pada perang Badar bendera pasukan a. 1000 orang
Islam dipegang oleh .... b. 2000 orang
a. Mushab bin Umair c. 3000 orang
b. Hamzah d. 7000 orang
c. Ali Bin Abu thalib 19. Perang Uhud terjadi pada tahun ....
d. Umar bin Khattab a. 3 H c. 6 H
12. Tokoh Quraisy yang terbunuh pada b. 4 H d. 7 H
Perang Badar adalah .... 20. Jumlah pasukan muslim dalam Perang
a. Abu Lahab Badar adalah ....
b. Abu Thalib a. 259 orang
c. Abu Sufyan b. 313 orang
d. Abu Jahal c. 350 orang
d. 400 orang

18 Semester Ganjil SKI MI Kelas V SD / 1920-1


B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar.
1. Peperangan yang tidak diikuti oleh Nabi secara langsung berjumlah .....
2. Komandan pertama yang ditunjuk oleh Rasulullah bernama ....
3. Jumlah pasukan kafir dalam Perang Badar adalah ....
4. Dalam Perang Badar, Hamzah bin Abdul Muthalib mengalahkan kafir Quraisy yang
bernama ....
5. Dalam medan Perang Badar Rasulullah membagi pasukan muslim menjadi .... ba-
gian.
6. Dalam perang Khandaq jumlah pasukan Quraisy sebanyak ....
7. Perang Khandaq disebut juga perang Ahzab artinya ....
8. Dalam perang Khandaq, ide untuk membuat parit muncul dari sahabat yang ber-
nama ....
9. Peperangan Uhud dimenangkan oleh pasukan ....
10. Paman nabi yang gugur dalam perang Uhud adalah ....

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar !


1. Apa yang menyebabkan pasukan muslimin menang dalam Perang Badar?
Jawab : ___________________________________________________________
2. Mengapa muslimin menderita kekalahan dalam Perang Uhud?
Jawab : ___________________________________________________________
3. Sebutkan 3 peperangan yang langsung dipimpin oleh Nabi Muhammad!
Jawab : ___________________________________________________________
4. Ada dua golongan yang mengadakan perjanjian Hudaibiyah, siapakah dua golongan
tersebut?
Jawab : ___________________________________________________________
5. Jelaskan arti kemenangan kaum muslimin dalam Perang Badar!
Jawab : ___________________________________________________________

SKI MI Kelas V SD / 1920-1 Semester Ganjil 19


Perbaikan

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar.


1. Sahabat yang mengusulkan kepada Rasulullah agar pasukan muslim berada dekat
sumber air Badar bernama ....
2. Perang Uhud terjadi di kaki bukit Uhud yang terletak di sebelah ....
3. Sahabat Nabi yang ditahan kaum Kafir Quraisy pada peristiwa Baiaturr Ridwan ada-
lah....
4. Perjanjian Hudaibiyah ditulis sebanyak .....
5. Perjanjian Hudaibiyah ditulis oleh.....
6. Perang Badar terjadi pada tanggal .....
7. Pada perang Uhud Abu Sufyan mengumpulkan tentara sebanyak ....
8. Perang Uhud terjadi pada tahun ... Hijriah.
9. Perang Khandaq disebut juga dengan Perang Ahzab artinya ....
10. Perang Khandaq terjadi pada tahun ... Hijriah.

Pengayaan

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar.


1. Siapakah yang diperintahkan Rasulullah untuk menjaga celah bukit Uhud dari bela-
kang?
Jawab: ____________________________________________________________
____________________________________________________________
2. Siapakah pemimpin pada Perang Uhud, dari pihak kafir Quraisy ?
Jawab: ____________________________________________________________
____________________________________________________________
3. Siapakah yang menghunuskan pedang kepada Rasulullah ketika perang Ghata-
fan?
Jawab: ____________________________________________________________
____________________________________________________________
4. Berapa jumlah pasukan kaum kafir pada Perang Khandaq?
Jawab: ____________________________________________________________
____________________________________________________________
5. Siapakah yang memimpin pasukan dari kaum kafir Quraisy ketika Perang Ahz-
ab?
Jawab: ____________________________________________________________
____________________________________________________________

Penilaian Keterampilan

Perhatikan dengan saksama aktivitas yang ada di lingkunganmu. Adakah aktivitas yang
menerapkan sikap perwira? Jika ada, sebutkan aktivitas tersebut!

20 Semester Ganjil SKI MI Kelas V SD / 1920-1


Sikap Sosial
Berilah tanda centang (9) pernyataan berikut sesuai dengan sikap kalian!
Tidak
No. Pernyataan Setuju
setuju
1. Rasulullah saw. adalah sosok pemimpin yang perwira.
2. Rasul mengajarkan tentang sikap dan perilaku terpuji
baik pada Allah atau sesamanya dan makhluk lainnya.
3. Sikap perwiranya Rasulullah saw. senantiasa dibimbing
oleh Allah dengan wahyu.

Penilaian Ketuntasan Belajar

Skor Skor Akhir


KD.
Pengetahuan Ketrampilan Skala 1-4 Skala 1-4
3.1
3.3
4.1
4.3

Cara konversi skor ke skala 1 - 4

Catatan:

SKI MI Kelas V SD / 1920-1 Semester Ganjil 21


Peristiwa Fathu
2 Makkah
Bab

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran 1.2 Berkomitmen mengamalkan nilai-nilai positif dari
agama yang dianutnya. sebab-sebab terjadinya Fathu Makkah.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, 1.4 Menghayati cara-cara Rasulullah saw. dalam
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi menghindari pertumpahan darah dengan kaum
dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya serta kafir Quraisy dalam peristiwa Fathu Makkah.
cinta tanah air. 2.2 Menunjukkan nilai-nilai positif dari sebab-sebab
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara menga-
terjadinya Fathu Makkah dalam kehidupan sehari-
mati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk hari.
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda 2.4 Meneladani cara-cara Rasulullah saw. dalam
yang dijumpainya di rumah dan di madrasah. menghindari pertumpahan darah dengan kaum
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual kafir Quraisy dalam peristiwa Fathu Makkah.
dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis, dan kri- 3.7 Memahami cara-cara Rasulullah saw. dalam
tis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang menghindari pertumpahan darah dengan kaum
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang kafir Quraisy dalam peristiwa Fathu Makkah.
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak 3.2 Mengetahui sebab-sebab terjadinya Fathu Makkah.
mulia.
4.2 Menceritakan sebab-sebab terjadinya Fathu
Makkah.
4.4 Menceritakan cara-cara Rasulullah saw. dalam
menghindari pertumpahan darah dengan kaum
Sesudah mempelajari bab ini diharapkan siswa dapat: kafir Quraisy dalam peristiwa Fathu Makkah.
1.2 Berkomitmen mengamalkan nilai-nilai positif dari se-
bab-sebab terjadinya Fathu Makkah.
1.4 Menghayati cara-cara Rasulullah saw. dalam meng-
hindari pertumpahan darah dengan kaum kafir Qurai- Motivasi Belajar
sy dalam peristiwa Fathu Makkah.
2.2 Menunjukkan nilai-nilai positif dari sebab-sebab terjadin-
ya Fathu Makkah dalam kehidupan sehari-hari. Fathu Makkah artinya penaklukkan kota Makkah.
2.4 Meneladani cara-cara Rasulullah saw. dalam meng- Fathu Makkah terjadi karena perjanjian Hudaibiyah
hindari pertumpahan darah dengan kaum kafir Qurai- antara kaum muslimin dan kafir Quraisy, kemudian
sy dalam peristiwa Fathu Makkah. kalangan kafir Quraisy berkhianat. Bani Bakar yang
3.7 Memahami cara-cara Rasulullah saw. dalam men- bersekutu dengan kafir Quraisy memerangi Bani
hindari pertumpahan darah dengan kaum kafir Qurai-
sy dalam peristiwa Fathu Makkah. Khuza’ah sekutu kaum muslimin.
3.2 Mengetahui sebab-sebab terjadinya Fathu Makkah. Pada bab ini, kalian akan mempelajari kejadian
4.2 Menceritakan sebab-sebab terjadinya Fathu Makkah. Fathu Makkah, mulai sebab-sebabnya, bagaimana
4.4 Menceritakan cara-cara Rasulullah saw. dalam meng- cara Rasulullah saw menghindari pertumpahan da-
hindari pertumpahan darah dengan kaum kafir Qurai- rah dalam peristiwa tersebut, sampai kepada hikmah-
sy dalam peristiwa Fathu Makkah. hikmah dari peristiwa Fathu Makkah.

Bagan Ilmu

Terjadinya Fathu Makkah


Peristiwa Fathu
Makkah
Sifat Pemaaf Rasulullah saw.
ketika Fathu Makkah

22 Semester Ganjil SKI MI Kelas V SD / 1920-1


Pendalaman Materi

A. Terjadinya Fathu Makkah


Episode berikutnya dalam sejarah kemenangan kaum muslimin di bawah bimbingan
kenabian yang terjadi di bulan Ramadhan adalah Fathu Makkah (penaklukan kota Makkah).
Peristiwa ini terjadi pada tahun delapan Hijriyah. Dengan peristiwa ini, Allah menyelamat-
kan kota Makkah dari belenggu kesyirikan dan kedhaliman, menjadi kota bernafaskan Is-
lam, dengan ruh tauhid dan sunnah. Dengan peristiwa ini, Allah mengubah kota Makkah
yang dulunya menjadi lambang kesombongan dan keangkuhan menjadi kota yang merupa-
kan lambang keimanan dan kepasrahan kepada Allah ta’ala.
1. Sebab Terjadinya Fathu Makkah
Diawali dari perjanjian damai antara kaum muslimin Madinah dengan orang
musyrikin Quraisy yang ditandatangani pada nota kesepakatan Shulh Hudaibiyah pada
tahun 6 Hijriyah. Termasuk diantara nota perjanjian adalah siapa saja diizinkan untuk
bergabung dengan salah satu kubu, baik kubu Nabi saw. dan kaum muslimin Madinah
atau kubu orang kafir Quraisy Makkah. Maka, bergabunglah suku Khuza’ah di kubu
Nabi saw. dan suku Bakr bergabung di kubu orang kafir Quraisy. Padahal, dulu di za-
man Jahiliyah, terjadi pertumpahan darah antara dua suku ini dan saling bermusuhan.
Dengan adanya perjanjian Hudaibiyah, masing-masing suku melakukan gencatan sen-
jata. Namun, secara licik, Bani Bakr menggunakan kesempatan ini melakukan balas
dendam kepada suku Khuza’ah. Bani Bakr melakukan serangan mendadak di malam
hari pada Bani Khuza’ah ketika mereka sedang di mata air mereka. Secara diam-diam,
orang kafir Quraisy mengirimkan bantuan personil dan senjata pada Bani Bakr. Akh-
irnya, datanglah beberapa orang diantara suku Khuza’ah menghadap Nabi saw. di Ma-
dinah. Mereka mengabarkan tentang pengkhianatan yang dilakukan oleh orang kafir
Quraisy dan Bani Bakr.
Karena merasa bahwa kaumnya telah melanggar perjanjian, orang kafir Quraisy
pun mengutus Abu Sufyan ke Madinah untuk memperbarui isi perjanjian. Sesampainya
di Madinah, dia memberikan penjelasan panjang lebar kepada Nabi saw., namun beli-
au tidak menanggapinya dan tidak mempedulikannya. Akhirnya Abu Sufyan menemui
Abu Bakar dan Umar r.a. agar mereka memberikan bantuan untuk membujuk Nabi saw.
Namun usahanya ini gagal. Terakhir kalinya, dia menemui Ali bin Abi Thalib r.a. agar
memberikan pertolongan kepadanya di hadapan Nabi saw. Untuk kesekian kalinya, Ali
pun menolak permintaan Abu Sufyan. Dunia terasa sempit bagi Abu Sufyan, dia pun
terus memelas agar diberi solusi. Kemudian, Ali memberikan saran, “Demi Allah, aku
tidak mengetahui sedikit pun solusi yang bermanfaat bagimu. Akan tetapi, bukankah
Engkau seorang pemimpin Bani Kinanah? Maka, bangkitlah dan mintalah sendiri per-
lindungan kepada orang-orang. Kemudian, kembalilah ke daerahmu.”
Abu Sufyan berkata, “Apakah menurutmu ini akan bermanfaat bagiku?”
Ali menjawab, “Demi Allah, aku sendiri tidak yakin, tetapi aku tidak memiliki solusi
lain bagimu.”

SKI MI Kelas V SD / 1920-1 Semester Ganjil 23


Abu Sufyan kemudian berdiri di masjid dan berkata, “Wahai manusia, aku telah diberi
perlindungan oleh orang-orang!” Lalu dia naik ontanya dan beranjak pergi.
Dengan adanya pengkhianatan ini, Nabi saw. memerintahkan para sahabat untuk
menyiapkan senjata dan perlengkapan perang. Beliau mengajak semua sahabat untuk
menyerang Makkah. Beliau barsabda, ”Ya Allah, buatlah Quraisy tidak melihat dan
tidak mendengar kabar hingga aku tiba di sana secara tiba-tiba.”
Dalam kisah ini ada pelajaran penting yang bisa dipetik, bahwa kaum muslimin dibole-
hkan untuk membatalkan perjanjian damai dengan orang kafir. Namun pembatalan per-
janjian damai ini harus dilakukan seimbang. Artinya tidak boleh sepihak, tetapi masing-
masing pihak tahu sama tahu. Allah berfirman, yang artinya: “Jika kamu khawatir akan
(terjadinya) pengkhianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu
kepada mereka dengan sama-sama tahu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-
orang yang berkhianat.” (QS. al-Anfal: 58).
2. Kisah Hatib bin Abi Balta’ah r.a.
Untuk menjaga misi kerahasiaan ini, Rasulullah mengutus satuan pasukan sebanyak
80 orang menuju perkampungan antara Dzu Khasyab dan Dzul Marwah pada awal bulan
Ramadhan. Hal ini beliau lakukan agar ada anggapan bahwa beliau hendak menuju ke
tempat tersebut. Sementara itu, ada seorang sahabat Muhajirin, Hatib bin Abi Balta’ah
menulis surat untuk dikirimkan ke orang Quraisy. Isi suratnya mengabarkan akan ke-
berangkatan Nabi saw. menuju Makkah untuk melakukan serangan mendadak. Surat ini
beliau titipkan kepada seorang wanita dengan upah tertentu dan langsung disimpan di
gelungannya. Namun, Allah Dzat Yang Maha Melihat mewahyukan kepada NabiNya
tentang apa yang dilakukan Hatib. Beliaupun mengutus Ali dan Al Miqdad untuk menge-
jar wanita yang membawa surat tersebut.
Setelah Ali berhasil menyusul wanita tersebut, beliau langsung meminta suratnya.
Namun, wanita itu berbohong dan mengatakan bahwa dirinya tidak membawa surat
apapun. Ali memeriksa hewan tunggangannya, namun tidak mendapatkan apa yang di-
cari. Ali r.a. berkata, “Aku bersumpah demi Allah, Rasulullah saw. tidak bohong. Demi
Allah, engkau keluarkan surat itu.” Setelah tahu kesungguhan Ali r.a., wanita itupun
menyerahkan suratnya kepada Ali bin Abi Thalib.
Sesampainya di Madinah, Ali langsung menyerahkan surat tersebut kepada
Nabi saw. Dalam surat tersebut tertulis nama Hatib bin Abi Balta’ah. Dengan bijak
Nabi saw. menanyakan alasan Hatib. Hatib bin Abi Balta’ah pun menjawab: “Jangan
terburu menuduhku wahai Rasulullah. Demi Allah, aku orang yang beriman kepada
Allah dan RasulNya. Aku tidak murtad dan tidak mengubah agamaku. Dulu aku ada-
lah anak angkat di tengah Quraisy. Aku bukanlah apa-apa bagi mereka. Di sana aku
memiliki istri dan anak. Sementara tidak ada kerabatku yang bisa melindungi mereka.
Sementara orang-orang yang bersama Anda memiliki kerabat yang bisa melindungi
mereka. Oleh karena itu, aku ingin ada orang yang bisa melindungi kerabatku di sana.”
Dengan serta merta Umar bin Al Khattab menawarkan diri, “Wahai Rasulullah, biarkan
aku memenggal lehernya, karena dia telah mengkhianati Allah dan RasulNya serta ber-
sikap munafik.” Rasulullah saw. dengan bijak menjawab, “Sesungguhnya Hatib per-
nah ikut perang Badar… (Allah berfirman tentang pasukan Badar): Berbuatlah sesuka
kalian, karena kalian telah Saya ampuni.” Umar pun kemudian menangis, sambil men-
gatakan, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui.”

24 Semester Ganjil SKI MI Kelas V SD / 1920-1


Demikianlah maksud hati Hatib. Beliau berharap dengan membocorkan rahasia
tersebut bisa menarik simpati orang Quraisy terhadap dirinya, sehingga mereka merasa
berhutang budi terhadap Hatib. Dengan keadaan ini, beliau berharap orang Quraisy mau
melindungi anak dan istrinya di Makkah. Meskipun demikian, perbuatan ini dianggap
sebagai bentuk penghianatan dan dianggap sebagai bentuk loyal terhadap orang kafir
karena dunia. Tentang kisah sahabat Hatib r.a. ini diabadikan oleh Allah dalam firman-
Nya, yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menjadikan
musuh-Ku dan musuhmu sebagai teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka
(berita-berita Muhammad), karena rasa kasih sayang, padahal sesungguhnya mereka
telah ingkar kepada kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan
(mengusir) kamu karena kamu beriman kepada Allah….” (QS. al-Mumtahanah: 1)
Satu pelajaran penting yang bisa kita ambil dari kisah Hatib bin Abi Balta’ah r.a.
adalah bahwa sesungguhnya orang yang memberikan loyalitas terhadap orang kafir
sampai menyebabkan ancaman bahaya terhadap Islam, pelakunya tidaklah divonis
kafir, selama loyalitas ini tidak menyebabkan kecintaan karena agamanya. Pada ayat
di atas, Allah menyebut orang yang melakukan tindakan semacam ini dengan pang-
gilan, ”Hai orang-orang yang beriman……” Ini menunjukkan bahwa status mereka
belum kafir.
3. Proses Terjadinya Fathu Makkah
Rasulullah dari Madinah menuju ke Makkah bersama sepuluh ribu sahabat yang
siap perang. Beliau memberi Abdullah bin Ummi Maktum tugas untuk menggantikan
posisi beliau di Madinah. Di tengah jalan, beliau bertemu dengan Abbas, paman beliau
bersama keluarganya, yang bertujuan untuk berhijrah dan masuk Islam. Kemudian, di
suatu tempat yang disebut Abwa’, beliau berjumpa dengan sepupunya, Ibnul Harits
dan Abdullah bin Abi Umayah. Ketika masih kafir, dua orang ini termasuk diantara
orang yang permusuhannya sangat keras terhadap Nabi saw. Dengan kelembutannya,
Nabi saw. menerima taubat mereka dan masuk Islam.
Nabi saw. bersabda tentang Ibnul Harits r.a., “Saya berharap dia bisa menjadi
pengganti Hamzah r.a.”. Setelah beliau sampai di suatu tempat yang bernama Marra
Dhahraan, dekat dengan Makkah, beliau memerintahkan pasukan untuk membuat obor
sejumlah pasukan. Beliau juga mengangkat Umar r.a. sebagai penjaga.
Malam itu, Abbas berangkat menuju Makkah dengan menaiki bighal (peranakan
kuda dan keledai) milik Nabi saw. Beliau mencari penduduk Makkah agar mereka ke-
luar menemui Nabi saw. dan meminta jaminan keamanan, sehingga tidak terjadi peper-
angan di negeri Makkah. Tiba-tiba Abbas mendengar suara Abu Sufyan dan Budail bin
Zarqa’ yang sedang berbincang-bincang tentang api unggun yang besar tersebut.
“Ada apa dengan dirimu, wahai Abbas?” tanya Abu Sufyan.
“Itu Rasulullah saw. di tengah-tengah orang. Demi Allah, amat buruklah orang-
orang Quraisy. Demi Allah, jika beliau mengalahkanmu, beliau akan memenggal le-
hermu. Naiklah ke atas punggung bighal ini, agar aku dapat membawamu ke hadapan
Nabi saw., lalu meminta jaminan keamanan kepada beliau!” jawab Abbas.
Maka, Abu Sufyan pun naik di belakangku. Kami pun menuju tempat Nabi saw.
Ketika melewati obornya Umar bin Khattab, dia pun melihat Abu Sufyan. Dia berka-
ta, “Wahai Abu Sufyan, musuh Allah, segala puji bagi Allah yang telah menunduk-
kan dirimu tanpa suatu perjanjian pun. Karena khawatir, Abbas mempercepat lang-

SKI MI Kelas V SD / 1920-1 Semester Ganjil 25


kah bighalnya agar dapat mendahului Umar. Mereka pun langsung masuk ke tempat
Rasulullah saw. Setelah itu, barulah Umar masuk sambil berkata, “Wahai Rasulullah,
ini Abu Sufyan. Biarkan aku memenggal lehernya.” Abbas pun mengatakan, “Wahai
Rasulullah, aku telah melindunginya.” Rasulullah saw. bersabda, “Kembalilah ke ke-
mahmu wahai Abbas! Besok pagi, datanglah ke sini!”
Esok harinya, Abbas bersama Abu Sufyan menemui Nabi saw. Beliau
bersabda,”Celaka wahai Abu Sufyan, bukankah sudah tiba saatnya bagimu untuk
mengetahui bahwa tiada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Allah?” Abu
Sufyan mengatakan, “Demi ayah dan ibuku sebagai jaminanmu. Jauh-jauh hari aku
sudah menduga, andaikan ada sesembahan selain Allah, tentu aku tidak membutuhkan
sesuatu apa pun setelah ini.” Nabi saw. bersabda,”Wahai Abu Sufyan, bukankah sudah
saatnya kamu mengakui bahwa aku adalah utusan Allah?” Akhirnya Abu Sufyan pun
masuk Islam dan memberikan kesaksian yang benar.
Tanggal 17 Ramadhan 8 H, Rasulullah saw. meninggalkan Marra Dzahran menuju
Makkah. Sebelum berangkat, beliau memerintahkan Abbas untuk mengajak Abu Su-
fyan menuju jalan tembus melewati gunung, berdiam di sana hingga semua pasukan
Allah lewat di sana. Dengan begitu, Abu Sufyan bisa melihat semua pasukan kaum
muslimin. Maka Abbas dan Abu Sufyan melewati beberapa kabilah yang ikut gabung
bersama pasukan kaum muslimin. Masing-masing kabilah membawa bendera.
Setelah agak jauh dari pasukan, Abu Sufyan melihat segerombolan pasukan besar.
Dia lantas bertanya, “Subhanallah, wahai Abbas, siapakah mereka ini?”
Abbas menjawab: “Itu adalah Rasulullah bersama muhajirin dan anshar.”
Abu Sufyan bergumam, “Tidak seorang pun yang sanggup dan kuat menghadapi mere-
ka.” Abbas berkata: “Wahai Abu Sufyan, itu adalah Nubuwah.”
Bendera Anshar dipegang oleh Sa’ad bin Ubadah r.a. Ketika melewati tempat Abbas
dan Abu Sufyan, Sa’ad berkata, “Hari ini adalah hari pembantaian. Hari dihalalkannya
tanah al haram. Hari ini Allah menghinakan Quraisy.”
Ketika bertemu Nabi saw., perkataan Sa’ad ini disampaikan kepada Nabi saw. Beliau
pun menjawab, “Sa’ad keliru, justru hari ini adalah hari diagungkannya Ka’bah dan
dimuliakannya Quraisy oleh Allah.”
Kemudian, Nabi saw. memerintahkan agar bendera di tangan Sa’d diambil dan diserah-
kan kepada anaknya, Qois. Akan tetapi, ternyata bendera itu tetap di tangan Sa’d. Ada
yang mengatakan bendera tersebut diserahkan ke Zubair dan ditancapkan di daerah
Hajun.
Rasulullah saw. melanjutkan perjalanan hingga memasuki Dzi Thuwa. Di sana
Nabi saw. menundukkan kepalanya hingga ujung jenggot beliau yang mulia hampir
menyentuh pelana. Hal ini sebagai bentuk tawadlu’ beliau kepada Sang Pengatur alam
semesta. Di sini pula, beliau membagi pasukan. Khalid bin Walid ditempatkan di sayap
kanan untuk memasuki Makkah dari dataran rendah dan menunggu kedatangan Nabi
saw. di Shafa. Sementara Zubair bin Awwam memimpin pasukan sayap kiri, membawa
bendera Nabi saw. dan memasuki Makkah melalui dataran tingginya. Beliau perintah-
kan agar menancapkan bendera di daerah Hajun dan tidak meninggalkan tempat terse-
but hingga beliau datang.
Kemudian, Nabi saw. memasuki kota Makkah dengan tetap menundukkan kepala
sambil membaca firman Allah:

26 Semester Ganjil SKI MI Kelas V SD / 1920-1


Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang (QS. al-Fath: 1)
Beliau mengumumkan kepada penduduk Makkah, “Siapa yang masuk masjid maka
dia aman, siapa yang masuk rumah Abu Sufyan maka dia aman, siapa yang masuk ru-
mahnya dan menutup pintunya maka dia aman.” Beliau terus berjalan hingga sampai
di Masjidil Haram. Beliau thawaf dengan menunggang onta sambil membawa busur
yang beliau gunakan untuk menggulingkan berhala-berhala di sekeliling Ka’bah yang
beliau lewati. Saat itu, beliau membaca firman Allah:

Dan katakanlah, “Kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap.”
Sungguh, yang batil itu pasti lenyap. (QS. al-Isra’: 81)

Katakanlah, “Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak
(pula) akan mengulangi.” ) (QS. Saba’: 49)
Kemudian, beliau perintahkan untuk menghapus semua gambar yang ada di dalam
Ka’bah. Kemudian, beliau shalat. Seusai shalat beliau mengitari dinding bagian dalam
Ka’bah dan bertakbir di bagian pojok-pojok Ka’bah. Sementara orang-orang Quraisy
berkerumun di dalam masjid, menunggu keputusan beliau saw. Dengan memegangi
pinggiran pintu Ka’bah, beliau bersabda:“Wahai orang Quraisy, sesungguhnya Allah
telah menghilangkan kesombongan jahiliyah dan pengagungan terhadap nenek moy-
ang. Manusia dari Adam dan Adam dari tanah. Wahai orang Quraisy, apa yang kalian
bayangankan tentang apa yang akan aku lakukan terhadap kalian?” Mereka pun men-
jawab, “Yang baik-baik, sebagai saudara yang mulia, anak dari saudara yang mulia.”
Beliau bersabda, “Aku sampaikan kepada kalian sebagaimana perkataan Yusuf kepada
saudaranya: ‘Pada hari ini tidak ada cercaan atas kalian. Allah mengampuni kalian. Dia
Maha penyayang.’ Pergilah kalian! Sesungguhnya kalian telah bebas!”
Pada hari kedua, Nabi saw. berkhutbah di hadapan manusia. Setelah membaca
tahmid beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan Makkah. Maka
tidak halal bagi orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir untuk menumpahkan
darah dan mematahkan batang pohon di sana. Jika ada orang yang beralasan dengan
perang yang dilakukan Nabi saw., maka jawablah: “Sesungguhnya Allah mengizin-
kan RasulNya saw. dan tidak mengizinkan kalian. Allah hanya mengizinkan untukku
beberapa saat di siang hari. Hari ini Keharaman Makkah telah kembali sebagaimana
keharamannya sebelumnya. Maka hendaknya orang yang hadir menyampaikan kepada
yang tidak hadir.”
Sejak saat itulah, Makkah menjadi negeri Islam, sehingga tidak ada lagi hijrah dari
Makkah menuju Madinah.
Demikianlah kemenangan yang sangat nyata bagi kaum muslimin. Telah sempur-
na pertolongan Allah. Suku-suku arab berbondong-bondong masuk Islam. Demikian-
lah karunia besar yang Allah berikan.

SKI MI Kelas V SD / 1920-1 Semester Ganjil 27


Aktivitas Mandiri

Setelah kalian melakukan kegiatan pembelajaran pada sub bab Terjadinya Fathu Makkah,
mari kita renungkan hal hal berikut:
1. Teladan apakah yang bisa kita ambil?
2. Bisakah kalian tirukan sifat-sifat mulia tadi dalam kehidupan sehari-hari

Aktivitas Kognitif 2.1

A. Pilihlah jawaban a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat!


1.   Yang menjadi dasar dalam persauda- dinamakan dengan....
raan antara kaum  Muhajirin dan a. Perjanjian Hudaibiyah
kaum Anshar adalah… b. Baiatul Ridwan
a. persamaan senasib dan sepe- c.   Piagam Madinah
nanggungan d.   Fathul Makkah
b.   perasaan kasihan dan kemanu- 4. Rasululloh berangkat untuk membe-
siaan baskan kota Makkah pada tahun ke
c.   persamaan iman ... Hijrah.
d.   tolong menolong sesama manu- a. 2
sia b. 5
2. Di bawah ini adalah peristiwa tidak c.   8
termasuk dalam perjalanan dakwah d.   10
Rasulullah saw pada periode Madinah 5. Sahabat Nabi yang ditahan kaum
… Kafir Quraisy pada peristiwa Baiaturr
a. Perang Badar Ridwan adalah ....
b. Perang Siffin a. Abu Bakar 
c. Penaklukan kota Makkah b. Ustman bin Affan
d. Perjanjian Hudaibiyah c.   Ali bin Abi Thalib
3. Sumpah setia kaum muslimin kepada d.   Umar bin Khatab
Rasulullah saw. di desa Hudaibiyah

28 Semester Ganjil SKI MI Kelas V SD / 1920-1


II. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!
1. Perjanjian Hudaibiyah sekilas merugikan kaum .....
2. Masa perjanjian Hudaibiyah merupakan masa ....
3. Setelah adanya perjanjian Hudaibiyah kaum Quraisy bersekutu dengan....
4. Perjanjian Hudaibiyah terjadi pada tahun ... hijriah
5. Dalam menaklukkan kota Makkah Rasulullah mempersiapkan pasukan sejumlah ....
III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Sebutkan sebab-sebab terjadinya Fathu Makkah!
Jawab : _________________________________________________________
_________________________________________________________
2. Apakah yang menyebabkan terjadinya Baiatur Ridwan?
Jawab : _________________________________________________________
_________________________________________________________
3. Tuliskan isi Perjanjian Hudaibiyah!
Jawab : _________________________________________________________
_________________________________________________________
4. Bagaimana tanggapan kaum kafir quraisy terhadap kedatangan kaum muslimin
untuk melaksanakan ibadah umrah!
Jawab : _________________________________________________________
_________________________________________________________
5. Mengapa niat Rasulullah untuk umroh dihalang-halangi kaum kafir Quraisy!
Jawab : _________________________________________________________
_________________________________________________________

B. Sifat Pemaaf Rasulullah saw. Ketika Fathu Makkah


Ketika Rasulullah dan kaum muslimin berhasil menaklukkan kota Makkah, tidak setet-
es darah mengalir di kota suci tersebut. Hal ini menunjukkan akhlak dan pribadi Rasulullah
sangat pemaaf. Beliau memberi maaf kepada orang-orang kafir Quraisy yang dulu menyiksa
dan mengusirnya dari Makkah.
Tokoh kafir Quraisy yang selalu menghalangi dakwah Rasulullah yang bernama Abu
Sufyan, dimaafkan. Beliau mengatakan “Barang siapa masuk ke rumah Abu Sufyan maka
orang itu selamat”.
Setelah berhasil memasuki kota Makkah, Rasulullah menuju Ka’bah. Berhala-berhala
yang terdapat di sekeliling Ka’bah dihancurkan dan dibersihkan. Beliau kemudian menyen-
tuh Hajar Aswad dan bertawaf. Rasulullah juga meminta Utsman bin Talah untuk membuka
pintu Ka’bah. Di pintu tersebut beliau berdiri dan berkhutbah di hadapan hadirin.
Rasulullah berpidato kepada orang-orang yang menunggu tidak jauh dari Ka’bah, be-
liau bertanya, “Apa yang akan kalian katakan dan apa yang kalian pikirkan”, mereka men-

SKI MI Kelas V SD / 1920-1 Semester Ganjil 29


jawab: “Kami berkata dan berpikir baik, saudara yang terhormat dan murah hati, anak dari
saudara yang terhormat dan murah hati. Andalah yang memberi perintah”.
Dalam pidatonya Rasulullah mengutip Al-Qur’an di dalam surah al-Hujurat ayat 13,
yaitu:

Artinya:
Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan se-
orang perempuan, kemu-dian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti. (QS. al-
Hujurat 13).
Kemudian Rasulullah saw. bersabda “ Sesungguhnya aku berkata seperti yang diucap-
kan saudaraku Yusuf. Pada hari ini tidak ada celaan (yang ditimpakan) atas kalian. Allah
akan mengampuni kalian, dan Dialah Yang Maha Penyayang di antara penyayang.
Ketika orang-orang Quraisy tengah menunggu hukuman apa yang bakal dijatuhkan
bagi mereka, Rasulullah saw. justru berkata, “Pergilah, kalian bebas sekarang”.
Sifat Rasulullah yang sangat pemaaf telah mempesonakan hati orang-orang Quraisy.
Berdatanganlah mereka ke hadapan Rasulullah untuk memeluk agama Allah, dan berjanji
setia membela Rasulullah dan kaum muslimin.
1. Haji Wada’
Pada hari kedelapan Zulhijjah, yaitu Hari Tarwiah, Muhammad pergi ke Mina.
Selama sehari itu sambil melakukan kewajiban salat ia tinggal dalam kemahnya itu.
Begitu juga malamnya, sampai pada waktu fajar menyingsing pada hari haji. Selesai
salat subuh, dengan menunggang untanya al-Qashwa’ tatkala matahari mulai tersem-
bul beliau menuju arah ke gunung ‘Arafat. Arus-manusia dari belakang mengikutinya.
Bilamana beliau sudah mendaki gunung itu dengan dikelilingi oleh ribuan kaum Mus-
limin yang mengikuti perjalanannya, ada yang mengucapkan talbiah, ada yang bertak-
bir, sambil ia mendengarkan mereka itu, dan membiarkan mereka masing-masing.
Di Namira, sebuah desa sebelah timur ‘Arafat, telah pula dipasang sebuah kemah
buat Nabi, atas permintaannya. Bila matahari sudah tergelincir, dimintanya untanya
al-Qashwa, dan ia berangkat lagi sampai di perut wadi di bilangan ‘Urana. Di tempat
itulah manusia dipanggilnya, sambil ia masih di atas unta, dengan suara lantang; tapi
sungguh pun begitu masih diulang oleh Rabi’a b. Umayya b. Khalaf. Setelah men-
gucapkan syukur dan puji kepada Allah dengan berhenti pada setiap anak kalimat
ia berkata, “Wahai manusia sekalian! perhatikanlah kata-kataku ini! Aku tidak tahu,
kalau-kalau sesudah tahun ini, dalam keadaan seperti ini, tidak lagi aku akan bertemu
dengan kamu sekalian.
“Saudara-saudara! Bahwasanya darah kamu dan harta-benda kamu sekalian
adalah suci buat kamu, seperti hari ini dan bulan ini yang suci sampai datang masan-
ya kamu sekalian menghadap Tuhan. Dan pasti kamu akan menghadap Tuhan; pada

30 Semester Ganjil SKI MI Kelas V SD / 1920-1


waktu itu kamu dimintai pertanggung-jawaban atas segala perbuatanmu. Ya, aku su-
dah menyampaikan ini!
“Barangsiapa telah diserahi amanat, tunaikanlah amanat itu kepada yang ber-
hak menerimanya. “Bahwa semua riba sudah tidak berlaku. Tetapi kamu berhak me-
nerima kembali modalmu. Janganlah kamu berbuat aniaya terhadap orang lain, dan
jangan pula kamu teraniaya. Allah telah menentukan bahwa tidak boleh lagi ada riba
dan bahwa riba ‘Abbas b. ‘Abd’l-Muttalib semua sudah tidak berlaku.
“Bahwa semua tuntutan darah selama masa jahiliah tidak berlaku lagi, dan bahwa
tuntutan darah pertama yang kuhapuskan ialah darah Ibn Rabi’a bin’l Harith b. ‘Abd’l-
Muttalib!
“Kemudian daripada itu saudara-saudara. Hari ini nafsu setan yang minta dis-
embah di negeri ini sudah putus buat selama-lamanya. Tetapi, kalau kamu turutkan
dia walau pun dalam hal yang kamu anggap kecil, yang berarti merendahkan segala
amal perbuatanmu, niscaya akan senanglah dia. Oleh karena itu peliharalah aga-
mamu ini baik-baik.
“Saudara-saudara. Menunda-nunda berlakunya larangan bulan suci berarti
memperbesar kekufuran. Dengan itu orang-orang kafir itu tersesat. Pada satu tahun
mereka langgar dan pada tahun lain mereka sucikan, untuk disesuaikan dengan jum-
lah yang sudah disucikan Tuhan. Kemudian mereka menghalalkan apa yang sudah
diharamkan Allah dan mengharamkan mana yang sudah dihalalkan.
“Zaman itu berputar sejak Allah menciptakan langit dan bumi ini. Jumlah bi-
langan bulan menurut Tuhan ada duabelas bulan, empat bulan di antaranya ialah
bulan suci, tiga bulan berturut-turut dan bulan Rajab itu antara bulan Jumadilakhir
dan Sya’ban.
“Kemudian daripada itu, saudara-saudara. Sebagaimana kamu mempunyai hak
atas isteri kamu, juga isterimu sama mempunyai hak atas kamu. Hak kamu-atas mere-
ka ialah untuk tidak mengijinkan orang yang tidak kamu sukai menginjakkan kaki ke
atas lantaimu, dan jangan sampai mereka secara jelas membawa perbuatan keji. Kalau
sampai mereka melakukan semua itu Tuhan mengijinkan kamu berpisah tempat tidur
dengan mereka dan boleh memukul mereka dengan suatu pukulan yang tidak sampai
mengganggu. Bila mereka sudah tidak lagi melakukan itu, maka kewajiban kamulah
memberi nafkah dan pakaian kepada mereka dengan sopan-santun. Berlaku baiklah
terhadap isteri kamu, mereka itu kawan-kawan yang membantumu, mereka tidak me-
miliki sesuatu untuk diri mereka. Kamu mengambil mereka sebagai amanat Tuhan,
dan kehormatan mereka dihalalkan buat kamu dengan nama Tuhan.
“Perhatikanlah kata-kataku ini, saudara-saudara. Aku sudah menyampaikan ini.
Ada masalah yang sudah jelas kutinggalkan ditangan kamu, yang jika kamu pegang
teguh, kamu takkan sesat selama-lamanya - Kitabullah dan Sunnah Rasulullah.
“Wahai Manusia sekalian! Dengarkan kata-kataku ini dan perhatikan! Kamu akan
mengerti, bahwa setiap Muslim adalah saudara buat Muslim yang lain, dan kaum Mus-
limin semua bersaudara. Tetapi seseorang tidak dibenarkan (mengambil sesuatu) dari
saudaranya, kecuali jika dengan senang hati diberikan kepadanya. Janganlah kamu
menganiaya diri sendiri.

SKI MI Kelas V SD / 1920-1 Semester Ganjil 31


“Ya Allah! Sudahkah kusampaikan?”
Sementara Nabi mengucapkan itu Rabi’a mengulanginya kalimat demi kalimat, sambil
meminta kepada orang banyak itu menjaganya dengan penuh kesadaran. Nabi juga
menugaskan dia supaya menanyai mereka misalnya: Rasulullah bertanya “hari apakah
ini? Mereka menjawab: Hari Haji Akbar! Nabi bertanya lagi: “Katakan kepada mereka,
bahwa darah dan harta kamu oleh Tuhan disucikan, seperti hari ini yang suci, sampai
datang masanya kamu sekalian bertemu Tuhan.”
Setelah sampai pada penutup kata-katanya itu beliau berkata lagi:
“Ya Allah! Sudahkah kusampaikan?!”
Maka serentak dari segenap penjuru orang menjawab: “Ya!”
Lalu katanya:
“Ya Allah, saksikanlah ini!”
Selesai Nabi mengucapkan pidato ia turun dari al-Qashwa’ - untanya itu. Ia masih
di tempat itu juga sampai pada waktu shalat Dhuhur dan Asar. Kemudian menaiki kem-
bali untanya menuju Shakharat. Pada waktu itulah Nabi saw. membacakan firman Tu-
han ini kepada mereka:
“Hari inilah Kusempurnakan agamamu ini untuk kamu sekalian dengan Kucukup-
kan NikmatKu kepada kamu, dan yang Kusukai Islam inilah menjadi agama kamu.”
(Qur’an, 5: 3)
Abu Bakr ketika mendengarkan ayat itu ia menangis, ia merasa, bahwa risalah
Nabi sudah selesai dan sudah dekat pula saatnya Nabi hendak menghadap Tuhan.
Setelah meninggalkan Arafat malam itu Nabi bermalam di Muzdalifa. Pagi-pagi ia
bangun dan turun ke Masy’ar’l-Haram. Kemudian beliau pergi ke Mina dan dalam per-
jalanan itu beliau melemparkan batu-batu kerikil. Ketika sudah sampai di kemah beliau
menyembelih 63 ekor unta, setiap seekor unta untuk satu tahun umurnya, dan yang
selebihnya dari jumlah seratus ekor unta kurban yang dibawa Nabi sewaktu keluar dari
Medinah - disembelih oleh Ali. Kemudian Nabi mencukur rambut dan menyelesaikan
ibadah hajinya.
Dengan selesainya ibadah haji ini, ada orang yang menamakannya ‘Ibadah haji
perpisahan’ yang lain menyebutkan ‘ibadah haji penyampaian’ ada lagi yang menga-
takan ‘ibadah haji Islam. Nama-nama itu memang benar semua. Disebut ‘ibadah haji
perpisahan’ karena ini yang penghabisan Nabi Muhammad melihat Mekah dan Ka’bah.
Dengan ‘ibadah haji Islam,’ karena Allah telah menyempurnakan agama ini kepada
umat manusia dan mencukupkan pula nikmatNya. ‘Ibadah haji penyampaian’ berarti
Nabi telah menyampaikan kepada umat manusia apa yang telah diperintahkan Tuhan
kepadanya. Tiada lain Muhammad hanya memberi peringatan dan pembawa berita
gembira kepada orang-orang beriman.
Dari pemaparan di atas, bisa disimpulkan bahwa pokok-pokok dari isi khutbah Wada’
itu adalah sebagai berikut:
a. Apa yang dlilihat, disaksikan dan didengar pada pertemuan dan khutbah ini meru-
pakan yang terakhir dilakukan Rasulullah saw.
b. Sesama muslim diharamkan saling menumpahkan darah, mengambil harta dan
segala macam bentuk riba.
c. Setan telah putus asa mengabdikan diri untuk mengganggu di permukaan bumi
ini. Namun tak segan-segan ia akan mengganggu maka waspadalah dan berlind-
unglah kepada Allah.

32 Semester Ganjil SKI MI Kelas V SD / 1920-1


d. Istri merupakan hak suami, mereka pun mempunyai hak atas kamu, maka per-
gaulilah istrimu dengan baik.
e. Tuhan hanya satu, asal manusia hanyalah satu yaitu Nabi Adam, maka tidak ada
kelebihan antara bangsa Arab dan lainnya. Hanya taqwa yang membedakan mere-
ka pada pandangan Allah.
2. Ibrah (Hikmah) dari Peristiwa Fathu Makkah
Fathu Makkah adalah peristiwa kemenangan kaum muslimin. Rasulullah saw.
bersama 10.000 pasukan kaum muslim berhasil masuk ke kota Makkah dengan damai,
hal ini bisa di ambil pelajaran (Ibrah) bagi kaum muslimin sebagai berikut:
a. Kaum muslimin menyerang Makkah bukanlah disebabkan hawa nafsu kesombon-
gan lantaran kini mereka sudah memiliki kekuatan yang besar. Tidak. Akan tetapi
kaum muslimin menyerang sebagai bentuk pembelaan kehormatan dan izzah Is-
lam atas pelanggaran Perjanjian Hudaibiyah yang dilakukan kaum kafir Quraisy.
Perjanjian al-Hudaibiyyah adalah kesepakatan damai selama sepuluh tahun yang
disepakati Rasulullah saw. dengan kaum kafir Quraisy saat hendak berhaji di Mak-
kah. Namun belum lama perjanjian itu dibuat, kaum kafir Quraisy sudah melang-
garnya. Hal ini ditandai dengan pembunuhan kaum muslimin yang tinggal tak
jauh dari Makkah.
Inilah yang menjadi dasar penyerangan atas penaklukan Makkah. Mereka meny-
erang karena diserang. Dan ini untuk kejayaan Islam. Sungguh sebuah pelajaran
penting, betapa kemenangan besar itu bermula dari niatan dan dasar yang benar:
karena Allah Swt. dan untuk Islam. Bukan yang lain.
b. Meski menghendaki kemenangan, Rasulullah saw. tetap mengupayakan keme-
nangan yang tidak menimbulkan kerusakan. Selain Makkah terdapat Masjidil Har-
am yang diharamkan adanya pertumpahan darah, juga karena menyadari di dalam
kota tersebut terdapat keluarga-keluarga para sahabat yang Muhajirin. Jangankan
kepada keluarga, kepada yang bukan keluarga saja, yang notabene kafir manapun,
Rasulullah saw. selalu mewanti-wanti para sahabat yang berperang agar tidak me-
nyerang wanita, anak-anak, orang tua, atau orang-orang yang tidak ikut berperang.
Juga dilarang untuk menyakiti hewan dan merusak tanaman.Betapa Rasulullah
saw. mengajarkan kepada kita agar menjaga keluhuran akhlak pada segala kondisi,
bahkan dalam situasi perang sekalipun. Karena ternyata, keluhuran akhlak men-
jadi indikator kemenangan dakwah Islam. Tanpa akhlak yang baik, sulit kiranya
dakwah dapat diterima. Dalam Al-Qur’an pun, banyak ayat yang mengajarkan kita
untuk memiliki akhlak yang luhur. Ibnu Qayyim berkata, “Agama itu seluruhnya
adalah akhlak. Barang siapa yang akhlaknya semakin baik, maka agamanya pun
semakin baik.” Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya aku diutus untuk meny-
empurnakan akhlak.” (HR. Al-Bazzar).
Maka memiliki akhlak yang baik merupakan sebuah keniscayaan bagi seorang
muslim, apalagi seorang da’i yang menyeru kepada Allah Swt. Siapa yang tidak
memiliki hal tersebut, maka Allah Swt. akan ganti dirinya dengan orang yang leb-
ih baik dari dirinya, yang mana Allah Swt. gambarkan salah satu cirinya, “yang
bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terha-
dap orang-orang kafir,” (QS. al-Ma’idah (5): 54).

SKI MI Kelas V SD / 1920-1 Semester Ganjil 33


c. Meski memiliki kelembutan yang sangat, hal tersebut tidak menghalangi Rasulull-
ah saw. untuk bertindak tegas terhadap sebuah pelanggaran, tak terkecuali terha-
dap kesalahan yang dilakukan sahabatnya sendiri, Hathib bin Abu Balta’ah. Ket-
egasan sangatlah diperlukan, apalagi dalam dakwah yang selain mengajak kepada
kebaikan, juga mencegah daripada keburukan.
Maka ketegasan sangatlah diperlukan dalam dakwah. Tegas saat kita berhadapan
dengan perkara yang syubhat. Tegas dalam membedakan al-haq wal bathil. Tegas
ketika kemalasan memberatkan langkah dakwah kita. Tegas dalam kemelut kesuli-
tan. Karena tegas adalah wujud kesabaran. Dan tanpanya, kemenangan besar akan
sulit terealisasi adanya.
d. Adanya ketegasan rupanya tidak menutup penilaian terhadap seseorang. Juga tidak
menutup pintu maaf atas kesalahan yang dilakukan seseorang. Lihatlah bagaimana
Rasulullah saw. dengan ketegasannya, juga kelembutannya, meredam kemarahan
para sahabat yang lain terhadap Hathib bin Abu Balta’ah, sekaligus berusaha me-
nepis prasangka buruk yang berkembang di tubuh jamaah. Di sinilah Rasulullah
saw. memanggil Hathib bin Abu Balta’ah untuk dimintai keterangan. Rasulullah
saw. melakukan tabayun guna mendapat penjelasan objektif sebelum memutuskan
suatu perkara. Bukan berdasarkan prasangka.
3. Dakwah kepada kalangan Raja-raja
Setelah Nabi saw. dan kaum muslimin kembali dari Hudaibiyah, kemudian beliau
berdakwah dengan berkirim surat kepada raja-raja dan para pembesar di sekitar tanah
‘Arab mengajak mereka untuk masuk Islam.
Sebelum beliau berkirim surat kepada para raja dan pembesar tersebut, beliau membuat
cincin dari perak yang bertuliskan (berukir) “Muhammad Rasulullah”. Kata “Allah”
ditulis paling atas, kata “Rasul” ditulis di tengah, dan kata “Muhammad” di tulis paling
bawah.
Beliau membuat cincin berukir “Muhammad Rasulullah” tersebut guna membubuhi
cap pada surat-surat yang akan beliau kirim. Adapun surat-surat yang dikirim kepada
para raja dan para pembesar tersebut di antaranya sebagai berikut
1. Surat yang dikirim kepada kaisar Romawi dibawa oleh Dihyah bin Khalifah Al-
Kalbiy,
2. Surat yang dikirimkan kepada Kisra Abrawaiz raja Persia dibawa oleh sahabat
‘Abdullah bin Hudzafah As-Sahmiy,
3. Surat yang dikirim kepada Najasyi, raja Habsyi dibawa oleh sahabat ‘Amr bin
Umayyah Adl-Dlamriy,
4. Surat yang dikirim kepada Muqauqis, gubernur Mesir, dibawa oleh sahabat Hathib
bin Abu Balta’ah,
5. Surat yang dikirim kepada Al-Harits bin Abu Syammar wakil kaisar Rum di Dam-
askus dibawa oleh Syuja’ bin Wahab,
6. Surat yang dikirim kepada Al-Mundzir bin Sawa, raja Bahrain wakil raja Kisra,
dibawa oleh Ibnul-Hadlramiy
7. Surat yang dikirim kepada Haudzah bin ‘Ali, raja negeri Yamamah dibawa oleh
Salith bin ‘Amr Al-’Amiriy,

34 Semester Ganjil SKI MI Kelas V SD / 1920-1


Aktivitas Mandiri

Diskusikanlah dengan teman-temanmu, “Apa latar belakang terjadinya peristiwa Fathu


Makkah”?

Aktivitas Kognitif 2.2

A. Pilihlah jawaban a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat!


1. Pembebasan kota makkah terjadi pada Mekah adalah....
tahun.... a. Tarjih
b. Tahlil
a. 6H c. Takbir
b. 7H d. Hauqalah
c. 8H 4. Berhala yang dihancurkan Nabi Mu-
d. 9H hammad saw. di Ka’bah ketika Fathu
Makkah berjumlah kurang lebih .....
buah.
a. 370
2. Ayat Al-Qur’an yang menjelaskan ten- b. 360
tang kejadian Fathul  Makkah adalah c. 340
surah ..... d. 300
a. al-Lahab 5. Peristiwa Fathul  Makkah terjadi pada
b. al-Kautsar bulan .....
c. an-Nashr a. Muharam
d. al-Humazah b. Syawal
3. Kalimat yang diucapkan kaum Musli- c. Zulhijjah
min ketika peristiwa pembebasan kota d. Ramadhan

B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar.


1. Fathu Makkah artinya….
2. Fathu Makkah bertujuan mengamankan kota….
3. Pada saat memasuki kota Makkah, pasukan muslim mengumandangkan….
4. Surat yang menceritakan tentang akan datangnya Fatkhu Makkah adalah .....
5. Pemimpin kafir Quraisy yang masuk Islam ketika Fathul Makkah adalah….

SKI MI Kelas V SD / 1920-1 Semester Ganjil 35


C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar !
1. Sebutkan sebab-sebab terjadinya Fathu Makkah!
Jawab : ___________________________________________________________
2. Tuliskan ayat ketika muslimin menghancurkan berhala-berhala ketika peristiwa
Fathu Makkah!
Jawab : ___________________________________________________________
3. Tuliskan ayat yang menjelaskan tentang Fathul Makkah!
Jawab : ___________________________________________________________
4. Sebutkan tokoh-tokoh Quraisy yang masuk Islam ketika peristiwa Fathu Makkah!
Jawab : ___________________________________________________________
5. Tuliskan tausiyah Rasulullah saat akan masuk kota Makkah!
Jawab : ___________________________________________________________

Penilaian 2
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Pada waktu Fathul Makkah, Rasu- d. 80 orang kafir
lullah dan para Sahabat melakukan 5. Surah Al-Qur’an yang menjelaskan
tawaf  pada tanggal........... tentang kejadian Fathul  Makkah
a. 15 Ramadhan adalah surah ....
b. 20 Ramadan a. al-Lahab
c. 21 Ramadan b.   an-Nashr
d. 17 Ramadan c.   al-Kautsar
2. Dalam Fathu Makkah Rasulullah d.   al-Humazah
menyiapkan pasukan sebanyak..... 6. Sikap keteladanan yang ditunjukkan
a. 10.000 oleh Rasululloh saw. dalam peristiwa
b. 1.000 Fathul Makkah adalah......
c. 1.400 a. suka membantu
d. 1.500 b. tolong menolong
3. Ketika ingin memasuki kota Makkah c. pemaaf
dalam peristiwa Fathu Makkah Rasu- d. dendam
lullah membagi pasukan menjadi..... 7. Nabi Muhammad saw. adalah
a. 3 sayap seorang ... di medan perang
b. 4 sayap a. perwira
c. 9 sayap b. kepala
d. 5 sayap c. pemimpin
4. Pertempuran kecil ketika peristiwa d. ketua
Fathul Makkah menewaskan.... 8. Kaum kafir quraisy melanggar per-
a. 8 orang kafir janjian hudaibiyah sehingga tidak
b. 18 orang kafir mendapatkan ....
c. 28 orang kafir a. dukungan

36 Semester Ganjil SKI MI Kelas V SD / 1920-1


b. bala bantuan a. berpencar
c. motivasi b. bersatu
d. materi c. membunuh
9. Gelar Rahmatan lil’alamain diberikan d. banyak pasukan
kepada Nabi .... 15. Rasulullah berpesan tidak boleh me-
a. Ismail nyimpan rasa dendam walaupun kita
b. Ibrahim merasa....
a. teraniaya c. salah
c. Muhammad
b. kalah d. benar
d. Nuh
16. Haji Wada’ terjadi pada tanggal........
10. Nabi Muhammad saw. selalu dicaci a. 5 Zulhqa’dah 10 H
maki oleh kaum kafir quraisy, tetapi b. 5 Zulhijjah 10 H
beliau bersikap .... c. 5 Zulhqa’dah 11 H
a. sabar d. 5 Zulhijjah 11 H
b. dendam 17. Haji Wada’ artinya ....
c. diam a. perdana
d. marah b. perpisahan
11. Dalam memperoleh suatu keberhasilan c. kewajiban
Rasulullah saw. selalu bersikap.... d. perwakilan
a. tergesa-gesa 18. Nabi pergi ke padang arafah untuk
b. sabar melaksanakan ......
c. diam a. wukuf
d. marah b. thawaf
c. melontar jumrah
12. Allah Swt. akan selalu menolong ham-
d. mabit
banya yang selalu....
19. Nabi Muhammad wafat pada tang-
a. berjuang dengan orang kafir
gal.....
b. berjuang demi uang
a. 12 Rabiul Awal 11 H
c. memperjuangkan nilai-nilai
b. 12 Rabiul Awal 12 H
Islam
c. 12 Rabiul Awwal 13 H
d. mencari keuntungan pribadi
d. 12 Rabiul Awwal 14 H
13. Dalam menghadapi kaum kafir quraisy
20. Wahyu terakhir yang diterima Nabi
diperlukan strategi yang jitu untuk
adalah.....
meraih....
a. al-Maidah ayat 3
a. kemewahan
b. al-Maidah ayat 6
b. pertempuran
c. al-Maidah ayat 30
c. kekecewaan
d. al-Maidah ayat 13
d. kemenangan
14. Dalam meraih kemenangan umat
Islam harus....

B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar.


1. Rasulullah sebelum masuk kota makkah mendirikan kemah di ....
2. Seseorang kafir quraisy yang menyelidiki perkemahan pasukan muslimin adalah ....
3. Pemimpin kaum muslimin sayap kiri saat Fathul Makkah adalah.....

SKI MI Kelas V SD / 1920-1 Semester Ganjil 37


4. Rasulullah saw. melaksanakan Thawaf. Thawaf artinya ....
5. Nabi dalam menghancurkan berhala sambil membaca Al-Qur’an surah ...
6. Nabi Muhammad saw. tidak mempunyai sifat pendendam, karena Nabi seorang.....
7. Sifat yang ditunjukkan Nabi Muhammad saw. dalam peristiwa Fathul Makkah .....
8. Umat Islam perlu persatuan dan kesatuan dalam meraih suatu.....
9. Dalam menghadapi musuh kaum muslimin harus bersabar untuk meraih ....
10. Apabila kebenaran datang pastilah kebatilan akan ...

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar!


1. Bagaimanakah sifat pemaaf Nabi Muhammad saw. dalam peristiwa Fathu Makah?
Jawab : __________________________________________________________
__________________________________________________________
2. Bagaimanakah sifat kasih sayang Nabi Muhammad saw. dalam peristiwa Fathu
Makah?
Jawab : __________________________________________________________
__________________________________________________________
3. Apa hikmah terjadinya Fathu Makah bagi masyarakat dunia?
Jawab : __________________________________________________________
__________________________________________________________
4. Berapa jumlah pasukan muslim yang disiagakan untuk penaklukan kota Makkah?
Jawab : __________________________________________________________
__________________________________________________________
5. Apakah tulisan yang ada di cincin yang dimiliki oleh Rasulullah saw!
Jawab : __________________________________________________________

Perbaikan

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar.


1. Penaklukan kota Makkah disebut juga dengan ....
2. Pasukan Islam yang melalui desa Ma’al pada saat Fathu Makkah dipimpin oleh ....
3. Rasulullah memasuki Masjidil Haram pada hari ....
4. Haji Wada’ artinya ....
5. Rombongan Haji Wada’ Rasulullah berjumlah ....
6. Pada saat melaksanakan haji Wada’ kendali kota Madinah dipegang oleh ....
7. Hari Yaumun Nahr disebut juga hari ....
8. Kebenaran telah datang dan batil telah ....
9. Jumlah berhala yang dihancurkan pada waktu Fathu Makkah sebanyak ....
10. Rasulullah melaksanakan haji Wada’ pada tanggal ....

38 Semester Ganjil SKI MI Kelas V SD / 1920-1


Pengayaan

1. Sebutkan sebab-sebab terjadinya Fathu Makkah!


Jawab : ____________________________________________________________
2. Apa yang dikatakan juru bicara Rasulullah pada saat kaum muslimin memasuki kota
Makkah?
Jawab : ____________________________________________________________
3. Sebutkan empat sahabat yang diutus oleh Rasulullah untuk mengirim surat kepada
raja-raja di luar Jazirah Arab!
Jawab : ____________________________________________________________
4. Sebutkan empat hal pokok dari isi khutbah Rasulullah pada saat Haji Wada’!
Jawab : ____________________________________________________________
5. Tuliskan terjemah surah al-Maidah ayat 3!
Jawab : ____________________________________________________________
____________________________________________________________

Penilaian Keterampilan

Buatlah ringkasan tentang sebab-sebab terjadinya Fathu Makkah, serta tokoh-tokoh


Quraisy yang masuk Islam ketika peristiwa Fathu Makkah!.

Sikap Sosial
Berilah tanda centang (9) pernyataan berikut sesuai dengan sikap kalian!
Tidak
No. Pernyataan Setuju
setuju
1. Kebenaran pasti pada akhirnya akan menang, dan ke-
batilan pasti pada akhirnya akan kalah.
2. Rasulullah adalah pribadi yang lemah lembut dan
pemaaf.
3. Hikmah yang terkandung dalam peristiwa Fathu
Makkah, diantaranya adalah hendaknya kita tidak
menjadi orang yang pendendam.

SKI MI Kelas V SD / 1920-1 Semester Ganjil 39


Penilaian Tengah Semester
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Saat perang Khandaq sahabat nabi ke ....
yang mengusulkan membuat parit a. Thaif
untuk pertahanan kaum muslimin b. Yatsrib
bernama .... c. Ethiopia
a. Salman Alfarizi d. Abesenia
b. Khalid bin Walid 6. Salah satu wanita yang ikut dalam
c. Walid bin Utbah perjanjian Aqabah pertama adalah ....
d. Hamzah bin Abdul Muthalib a. Aminah
2. Jumlah pasukan perang kaum mus- b. Khadijah
limin yang ditugaskan pada perang c. Afra binti abid Ibnu Tsa’labah
Uhud sebanyak ........ d. Aisyah binti Abu Bakar
a. 1.000 orang 7. Orang yang pertama diutus untuk
b. 2.000 orang menyebarkan agama Islam di Madinah
c. 3.000 orang adalah ....
d. 4.000 orang a. Utsman bin Affan
3. Dalam perjanjian Hudaibiyah nabi b. Ali bin Abu Thalib
memanfaatkan waktu untuk me- c. Mushab bin Umair
nyebarkan agama Islam kewilayah d. Abu Bakar Ash Shidiq
yang lain. Seorang raja yang menolak 8. Jumlah penduduk Madinah yang
ajaran nabi Muhammad saw. yang ikut dalam perjanjian Aqabah kedua
membunuh utusannya. Raja tersebut adalah .... orang.
bernama .... a. 69
a. Raja Gasan b. 72
b. Raja Mesir c. 73
c. Raja Abesenia d. 74
d. Raja Romawi 9. Nabi Muhammad hijrah ke Madinah
4. Yang termasuk faktor-faktor yang ditemani oleh ....
menyebabkan penduduk Madinah a. Abu Bakar Ash Shidiq
mudah menerima ajaran Islam adalah b. Ali bin Abu Thalib
.... c. Utsman bin Affan
a. mereka kenal dengan Nabi Mu- d. Umar bin Khattab
hammad saw. 10. Sahabat yang tidur di tempat tidur
b. mereka membutuhkan seorang Nabi, sementara Nabi berangkat hijrah
pemimpin yang baik yang dapat adalah ....
menyatukan kaum yang selalu a. Abu Bakar Ash Shidiq
bertikai. b. Ali bin Abu Thalib
c. mereka membutuhkan bantuan c. Utsman bin Affan
ekonomi. d. Umar bin Khattab
d. mereka membutuhkan nasihat- 11. Pada waktu Fathu  Makkah, Rasu-
nasihat. lullah dan para Sahabat melakukan
5. Untuk mengatasi segala macam anca- tawaf  pada tanggal.....
man dan penganiayaan kafir Quraisy, a. 15 Ramadhan
nabi dan muslimin melakukan hijrah b. 20 Ramadan

40 Semester Ganjil SKI MI Kelas V SD / 1920-1


c. 21 Ramadan liau membisikkan ke telinga putrinya
d. 17 Ramadan yang bernama......
12. Dalam Fathu Makkah Rasulullah a. Fatimah c. Maryam
menyiapkan pasukan sebanyak .... b. Zainab d. Rukoyah
a. 10.000 c. 1.400 17. Nabi meninggal dunia di rumah ....
b. 1.000 d. 1.500 a. Halimah c. Umi Kulsum
13. Ketika ingin memasuki kota Makkah b. Hafsah d. Aisyah
dalam peristiwa Fathu Makkah Rasu- 18. Rasulullah mengumpulkan batu-bat-
lullah membagi pasukan menjadi.... uan ketika beliau berada di ....
a. 3 sayap c. 9 sayap a. Mina c. Makkah
b. 4 sayap d. 5 sayap b. Madinah d. Arafah
14. Pertempuran kecil ketika peristiwa 19. Ketiga jumrah yang dilontar ketika
Fathul Makkah menewaskan.... haji adalah.....
a. 8 orang kafir a. Ula, Wusta, Aqabah
b. 18 orang kafir b. Ula, Wusta, Ulya
c. 28 orang kafir c. Ula, Wusta, Akhir
d. 80 orang kafir d. Aqabah, Ulya, Wusta
15. Ayat Al-Qur’an yang menjelaskan ten- 20. Yang menggantikan Nabi Muhammad
tang kejadian Fathul  Makkah adalah menjadi imam salat adalah............
surat......... a. Umar bin Khattab
a. al-Lahab c.   al-Kautsar b. Abu Bakar as Siddiq
b.   an-Nashr d.   al-Humazah c. Ali bin Abi Thalib
16. Sebelum Nabi Muhammad Wafat be- d. Utsman bin Affan
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar.
1. Dalam menaklukkan kota Makkah Rasululloh mempersiapkan pasukan sejumlah ....
2. Dalam perjanjian Hudaibiyah antara kaum Muslimin dengan kaum kafir quraisy tidak
boleh saling menyerang selama .... tahun.
3. Pasukan muslim yang gugur sebagai syuhada dalam Perang Uhud berjumlah ....
4. Ketika ada kabar bahwa Usman bin Affan terbunuh, para sahabat segera mengambil
baiat di hadapan nabi yang disebut ....
5. Rasulullah dan muslimin mengalami kekalahan dalam perang ....
C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar!
1. Apakah yang dimaksud dengan jaman Jahiliyah?
Jawab : ___________________________________________________________
2. Apakah kitab suci agama Islam?
Jawab : ___________________________________________________________
3. Rasulullah mendapatkan gelar khatamul anbiya’, apa artinya?
Jawab : ___________________________________________________________
4. Apa yang diwariskan Rasulullah kepada umat Islam?
Jawab : ___________________________________________________________
5. Berapa jumlah pasukan muslimin ketika terjadi Perang Badar?
Jawab : ___________________________________________________________

SKI MI Kelas V SD / 1920-1 Semester Ganjil 41


Pembinaan Masyarakat
3 Madinah
Bab

Kompetensi Inti Kompetensi Dasar

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran 1.3 Mengamalkan upaya yang dilakukan Nabi Muham-
agama yang dianutnya. mad saw. dalam membina masyarakat Madinah
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, (sosial, ekonomi, agama, dan pertahanan).
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi 2.3 Menunjukkan upaya yang dilakukan Nabi Muham-
dengan keluarga, teman, guru dan tetangganya serta mad saw. dalam membina masyarakat Madinah
cinta tanah air. (sosial, ekonomi, agama, dan pertahanan) dalam
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara menga- kehidupan sehari-hari.
mati (mendengar, melihat, membaca) dan menanya 3.6 Memahami upaya yang dilakukan Nabi Muham-
berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk mad saw. dalam membina masyarakat Madinah
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda (sosial, ekonomi, agama, dan pertahanan).
yang dijumpainya di rumah dan di madrasah. 4.3 Menceritakan upaya yang dilakukan Nabi Muham-
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual mad saw. dalam membina masyarakat Madinah
dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis, dan kri- (sosial, ekonomi, agama, dan pertahanan).
tis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.

Pengalaman Belajar
Untuk menyelamatkan agama dan jiwa dari tekanan
yang sangat dari kaum kafir Quraisy, maka Allah Swt.
Sesudah mempelajari bab ini, diharapkan siswa dapat: memerintahkan Rasulullah dan muslimin untuk berhijrah
1.3 Mengamalkan upaya yang dilakukan Nabi Muham- ke Madinah.
mad saw. dalam membina masyarakat Madinah Dengan cara sembunyi, Rasulullah yang ditemani Abu
(sosial, ekonomi, agama, dan pertahanan). Bakar Ash Shidiq, hijrah ke Madinah, dalam perjalanan
2.3 Menunjukkan upaya yang dilakukan Nabi Muham- hijrah tersebut, peristiwa-peristiwa dialami oleh beliau
mad saw. dalam membina masyarakat Madinah dan Abu Bakar.
(sosial, ekonomi, agama, dan pertahanan) dalam Sampai kemudian beliau berhasil hijrah ke Madinah, ke-
kehidupan sehari-hari. mudian beliau meletakkan dasar-dasar pembinaan, baik
3.6 Memahami upaya yang dilakukan Nabi Muham- dalam bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dakwah sam-
mad saw. dalam membina masyarakat Madinah pai kepada pembinaan pertahanan.
(sosial, ekonomi, agama, dan pertahanan). Sampai akhirnya perubahan terjadi di Madinah. Dari
4.3 Menceritakan upaya yang dilakukan Nabi Muham- sebuah bangsa yang penuh dengan kebodohan, men-
mad saw. dalam membina masyarakat Madinah jadi sebuah bangsa yang beradab dan bahkan menjadi
(sosial, ekonomi, agama, dan pertahanan). sebaik-baik peradaban.

Bagan Ilmu

Kondisi Madinah Menjelang


Hijrahnya Rasulullah saw.
Pembinaan
Masyarakat Madinah
Dasar-dasar Pembinaan
Rasulullah di Madinah

42 Semester Ganjil SKI MI Kelas V SD / 1920-1


Pendalaman Materi

A. Kondisi Madinah Menjelang Hijrahnya Nabi Muhammad saw.


Ketika tekanan dan siksaan orang Quraisy semakin bertambah, Rasulullah memerin-
tahkan kaum muslimin berhijrah ke Madinah. Hijrah tersebut dilakukan secara sembunyi,
sedangkan beliau berangkat bersama Abu Bakar setelah kaum muslimin tiba di Madinah.
Berita akan datangnya Nabi Muhammad saw. tersebar di Madinah, semua penduduk Madi-
nah bersiap-siap menanti kedatangannya. Tatkala beliau sampai di Madinah, beliau disam-
but dengan syair-syair dan penuh kegembiraan oleh penduduk Madinah.
Hijrah dari Makkah ke Madinah bukan hanya sekedar berpindah dan menghindarkan
diri dari ancaman dan tekanan orang kafir Quraisy dan penduduk Mekah yang tidak meng-
hendaki pembaharuan terhadap ajaran nenek moyang mereka, tetapi juga mengandung
maksud untuk mengatur potensi dan menyusun srategi dalam menghadapi tantangan lebih
lanjut, sehingga nanti terbentuk masyarakat baru yang di dalamnya bersinar kembali muti-
ara tauhid warisan Ibrahim yang akan disempurnakan oleh Nabi Muhammad saw. melalui
wahyu Allah Swt.
Beberapa Peristiwa Penting tentang Hijrah Nabi Muhammad saw., ke Madinah :
1. Tersebarnya berita tentang masuk Islamnya sekelompok penduduk Yatsrib (Madi-
nah), membuat orang-orang kafir Quraisy semakin meningkatkan tekanan terhadap
orang-orang mukmin di Makkah.
Lalu Nabi Muhammad saw., memerintahkan kaum Mukminin agar hijrah ke kota Ma-
dinah. Para sahabat segera berangkat menuju Madinah secara diam-diam, agar tidak
dihadang oleh musuh. Namun Umar bin Khattab justru mengumumkan terlebih dahulu
rencananya untuk berangkat ke pengungsian kepada orang-orang kafir Makkah. Ia ber-
seru, “Siapa di antara kalian yang bersedia berpisah dengan ibunya, silahkan hadang
aku besok di lembah, besok pagi saya akan hijrah.” Tidak seorang pun berani mengha-
dang Umar.
2. Setelah mengetahui kaum Muslimin yang hijrah ke Madinah itu disambut baik dan
mendapat penghormatan yang memuaskan dari penduduk Yastrib, bermusyawarahlah
kaum kafir Quraisy di Darun Nadwah. Mereka merumuskan cara yang diambil untuk
membunuh Rasululah saw. yang diketahui belum berangkat bersama rombongan para
sahabat. Rapat memutuskan untuk mengumpulkan seorang algojo dari setiap kabilah
guna membunuh Nabi saw. bersama-sama. Pertimbangannya ialah, keluarga besar Nabi
(Bani Manaf) tidak akan berani berperang melawan semua suku yang telah mengutus
algojonya masing-masing. Kelak satu-satunya pilihan yang mungkin diambil oleh Bani
Manaf ialah rela menerima diat (denda pembunuhan) atas terbunuhnya Nabi. Kepu-
tusan bersama ini segera dilaksanakan dan para algojo telah berkumpul di sekeliling
rumah Nabi saw. Mereka mendapat instruksi: “Keluarkan Muhammad dari rumahnya
dan langsung penggal tengkuknya dengan pedangmu!”

SKI MI Kelas V SD / 1920-1 Semester Ganjil 43


3. Pada malam pengepungan itu Nabi saw. tidak tidur. Kepada keponakannya, Ali r.a.,
beliau memerintahkan dua hal: pertama, agar tidur (berbaring) di tempat tidur Nabi
dan kedua, menyerahkan kembali semua harta titipan penduduk Makkah yang ada di
tangan Rasulullah saw. kepada para pemiliknya.
Nabi keluar dari rumahnya tanpa diketahui oleh satu orang pun dari para algojo
yang mengepung rumahnya sejak senja hari. Nabi saw. pergi menuju rumah Abu Ba-
kar yang sudah menyiapkan dua tunggangan (kendaraan) lalu segera berangkat. Abu
Bakar menyewa Abdullah bin Uraiqith Ad-Daily untuk menunjukkan jalan yang tidak
biasa menuju Madinah.
4. Rasulullah dan Abu Bakar berangkat pada hari Kamis tanggal 1 Rabi’ul Awwal tahun
kelima puluh tiga dari kelahiran Nabi saw. Hanya Ali dan keluarga Abu Bakar saja
yang tahu keberangkatan Nabi saw. dan Abu Bakar malam itu menuju Yatsrib. Sebe-
lumnya dua anak Abu Bakar, Aisyah dan Asma, telah menyiapkan bekal secukupnya
untuk perjalanan itu. Kemudian Nabi saw. ditemani Abu Bakar berangkat bersama
penunjuk jalan menelusuri jalan Madinah-Yaman hingga sampai di Goa Tsur. Nabi dan
Abu Bakar berhenti di situ dan penunjuk jalan disuruh kembali secepatnya guna meny-
ampaikan pesan rahasia Abu Bakar kepada putranya, Abdullah. Tiga malam lamanya
Nabi saw. dan Abu Bakar bersembunyi di goa itu. Setiap malam mereka ditemani oleh
Abdullah bin Abu Bakar yang bertindak sebagai pengamat situasi dan pemberi infor-
masi.
5. Lolosnya Nabi saw. dari kepungan yang ketat itu membuat kalangan Quraisy hiruk
pikuk mencari. Jalan Makkah-Madinah dilacak. Tetapi mereka gagal menemukan Nabi
saw. Kemudian mereka menelusuri jalan Yaman-Madinah. Mereka menduga Nabi pasti
bersembunyi di Gua Tsur. Setibanya tim pelacak di sana, alangkah bingungnya mereka
ketika melihat mulut gua itu tertutup jaring laba-laba dan sarang burung. Itu pertanda
tidak ada orang yang masuk ke dalam goa itu. Mereka tidak dapat melihat apa yang ada
dalam goa, tetapi orang yang di dalamnya dapat melihat jelas rombongan yang berada
di luar. Waktu itulah Abu Bakar merasa sangat khawatir akan keselamatan Nabi. Nabi
berkata kepadanya, “Hai Abu Bakar, kita ini berdua dan Allah-lah yang ketiganya.”
6. Kalangan kafir Quraisy mengumumkan kepada seluruh kabilah, “Siapa saja yang dapat
menyerahkan Muhammad dan kawannya (Abu Bakar) kepada kami hidup atau mati,
maka kepadanya akan diberikan hadiah yang bernilai besar.” Bangkitlah Suraqah bin
Ja’syam mencari dan mengejar Nabi dengan harapan akan menjadi hartawan dalam
waktu singkat.
Sungguhpun jarak antara Gua Tsur dengan rombongan Nabi sudah begitu jauh, namun
Suraqah ternyata dapat menyusulnya. Tatkala sudah begitu dekat, tiba-tiba tersungkur-
lah kuda yang ditunggangi Suraqah, sementara pedang yang telah diayunkan ke arah
Nabi tetap terhunus di tangannya. Tiga kali ia mengibaskan pedangnya ke arah tubuh
Nabi, tetapi pada detik-detik itu pula kudanya tiga kali tersungkur sehingga tak ter-
laksanalah maksud jahatnya. Kemudian ia menyarungkan pedangnya dalam keadaan
diliputi perasaan kagum dan yakin, dia benar-benar berhadapan dengan seorang Nabi
yang menjadi Rasul Allah. Ia mohon kepada Nabi agar berkenan menolong mengang-
kat kudanya yang tak dapat bangun karena kakinya terperosok ke dalam pasir. Setelah
ditolong oleh Nabi, ia meminta agar Nabi berjanji akan memberinya hadiah berupa

44 Semester Ganjil SKI MI Kelas V SD / 1920-1


gelang kebesaran raja-raja. Nabi menjawab, “Baiklah.” Kemudian kembalilah Suraqah
ke Makkah dengan berpura-pura tak menemukan seseorang dan tak pernah mengalami
kejadian apa pun.
7. Rasulullah dan Abu Bakar tiba di Madinah pada tanggal 12 Rabi’ul Awal. Kedata-
ngan beliau telah dinanti-nantikan masyarakat Madinah. Pagi hari mereka berkeru-
mun di jalanan, setelah tengah hari barulah mereka bubar. Begitulah penantian mereka
beberapa hari sebelum kedatangan Nabi. Pada hari kedatangan Nabi dan Abu Bakar,
masyarakat Madinah sudah menunggu berjubel di jalan yang akan dilalui Nabi lengkap
dengan regu genderang. Mereka mengelu-elukan Nabi dan genderang pun gemuruh
diselingi nyanyian yang sengaja digubah untuk keperluan penyambutan itu: “Bulan
purnama telah muncul di tengah-tengah kita, dari celah-celah bebukitan. Wajiblah kita
bersyukur, atas ajakannya kepada Allah. Wahai orang yang dibangkitkan untuk kami,
kau datang membawa sesuatu yang ditaati.”
8. Ditengah perjalanan menuju Madinah, Rasulullah singgah di Quba’, sebuah desa yang
terletak dua mil di selatan Madinah. Di sana Beliau membangun sebuah Masjid dan
merupakan Masjid pertama dalam sejarah Islam. Beliau singgah di sana selama empat
hari untuk selanjutnya meneruskan perjalanan ke Madinah. Pada Jum’at pagi beliau
berangkat dari Quba’ dan tiba di perkampungan Bani Salim bin Auf persis pada waktu
shalat Jum’at. Lalu shalatlah beliau di sana. Inilah Jum’at pertama dalam Islam, dan
karena itu khutbahnya pun merupakan khutbah yang pertama. Kemudian Nabi berang-
kat meninggalkan Bani Salim. Program pertama beliau sesampainya di Madinah ialah
menentukan tempat di mana akan dibangun Masjid. Tempat itu ialah tempat di mana
untanya berhenti setibanya di Madinah. Ternyata tanah yang dimaksud milik dua orang
anak yatim. Untuk itu Nabi minta supaya keduanya sudi menjual tanah miliknya, na-
mun mereka lebih suka menghadiahkannya. Tetapi beliau tetap ingin membayar harga
tanah itu sebesar sepuluh dinar. Dengan senang hati Abu Bakar menyerahkan uang
kepada mereka berdua.
Islam mendapat lingkungan baru di kota Madinah. Lingkungan yang memungkinkan
bagi Nabi Muhammad saw. untuk meneruskan dakwahnya, menyampaikan ajaran Islam
dan menjabarkan dalam kehidupan sehari-hari. Setelah tiba dan diterima penduduk Yastrib,
Nabi diangkat menjadi pemimpin penduduk Madinah. Sehingga disamping sebagai kepala/
pemimpin agama, Nabi saw. juga menjabat sebagai kepala pemerintahan/ negara Islam.
Kemudian, tidak beberapa lama orang-orang Madinah non Muslim berbondong-bondong
masuk agama Islam. Untuk memperkokoh masyarakat baru tersebut mulailah Nabi mele-
takkan dasar-dasar untuk suatu masyarakat yang besar, mengingat penduduk yang tinggal
di Madinah bukan hanya kaum muslimin, tapi juga golongan masyarakat Yahudi dan orang
Arab yang masih menganut agama nenek moyang, maka agar stabilitas masyarakat dapat
terwujudkan Nabi mengadakan perjanjian dengan mereka, yaitu suatu piagam yang menja-
min kebebasan beragama bagi kaum Yahudi. Setiap golongan masyarakat memiliki hak ter-
tentu dalam bidang politik dan keagamaan. Di sanping itu setiap masyarakat berkewajiban
mempertahankan keamanan negeri dari serangan musuh.

SKI MI Kelas V SD / 1920-1 Semester Ganjil 45


1. Rasulullah Membentuk Karakter Masyarakat
a. Mendirikan Masjid
Setelah agama Islam datang Rasulullah saw. mempersatukan seluruh suku-suku di
Madinah dengan jalan mendirikan tempat peribadatan dan pertemuan yang beru-
pa masjid dan diberi nama masjid “Baitullah”. Dengan adanya masjid itu, selain
dijadikan sebagai tempat peribadatan juga dijadikan sebagai tempat pertemuan,
peribadatan, mengadili perkara dan lain sebagainya.
b. Mempersaudarakan antara Anshor dan Muhajirin
Orang-orang Muhajirin datang ke Madinah tidak membawa harta akan tetapi mem-
bawa keyakinan yang mereka anut. Dengan itu Nabi mempersatukan golongan Mu-
hajirin dan Anshor tersebut dalam suatu persaudaraan dibawah satu keyakinan yaitu
bendera Islam.
c. Perjanjian bantu membantu antara sesama kaum Muslim dan non Muslim.
Setelah Nabi resmi menjadi penduduk Madinah, Nabi langsung mengadakan per-
janjian untuk saling bantu-membantu atau toleransi antara orang Islam dengan
orang non Islam. Selain itu Nabi mengadakan perjanjian yang berbunyi “kebeba-
san beragama terjamin buat semua orang-orang di Madinah”.
Secara garis besar perjanjian antara rasulullah dengan golongan di luar Islam yang
kemudian dikenal dengan nama Piagam Madinah, dapat disebutkan empat prisip
hukum yang terkandung di dalamnya, yaitu :
1) Pada pasal pertama disebutkan bahwa Islam adalah satu-satunya faktor yang
dapat menghimpun kesatuan kaum Muslimin dan menjadikan mereka satu
ummat. Semua perbedaan akan sirna di dalam kerangka kesatuan yang inte-
gral ini. Ini merupakan asas pertama yang harus diwujudkan untuk menegak-
kan masyarakat Islam yang kokoh dan kuat.
2) Pada pasal kedua dan ketiga disebutkan bahwa di antara ciri khas terpenting
dari masyarakat Islam ialah, tumbuhnya nilai solodaritas serta jiwa senasib
dan sepenanggungan antar kaum muslimin. Setiap orang bertanggungjawab
kepada yang lainnya baik dalam urusan dunia maupun akhirat.
3) Pada pasal keenam disebutkan betapa dalamnya asas persamaan sesama
kaum Muslimin. Ia bungan hanya slogan, tetapi merupakan salah satu rukun
syari’at yang terpenting bagi masyarakat Islam yang harus diterapkan secara
detil dan sempurna. Ini berarti bahwa jaminan seorang muslim, siapapun or-
angnya, harus dihormati dan tidak boleh diremehkan.
4) Pada pasal kesebelas disebutkan bahwa hakim yang adil bagi kaum muslimin,
dalam segala perselisihan dan urusan mereka, hanyalah syari’at dan hukum
Allah Swt. yaitu apa yang terkandung di dalam kitab Allah Swt. dan sunnah
Rasul-Nya. Jika mereka mencari penyelesaian bagi problematika mereka ke-
pada selain sumber ini maka mereka berdosa dan terancam kesengsaraan di
dunia dan siksa Allah Swt. di akhirat.

46 Semester Ganjil SKI MI Kelas V SD / 1920-1


Piagam Madinah (shahifatul madinah) juga dikenal dengan sebutan Konstitu-
si Madinah, ialah sebuah dokumen yang disusun oleh Nabi Muhammad saw., yang
merupakan suatu perjanjian formal antara dirinya dengan semua suku-suku dan
kaum-kaum penting di Yasthrib (kemudian bernama Madinah) di tahun 622. Do-
kumen tersebut disusun sejelas-jelasnya dengan tujuan utama untuk menghentikan
pertentangan sengit antara Bani ‘Aus dan Bani Khazraj di Madinah. Untuk itu
dokumen tersebut menetapkan sejumlah hak-hak dan kewajiban-kewajiban bagi
kaum Muslim, kaum Yahudi, dan komunitas-komunitas pagan Madinah, sehingga
membuat mereka menjadi suatu kesatuan komunitas, yang dalam bahasa Arab di-
sebut ummah.
Dalam piagam madinah terdapat 10 Bahagian dan mengandungi 47 Pasal. 23
Pasal mengenal peraturan sesama Islam dan 24 Pasal tentang orang Yahudi. Antara
kandungannya ialah:
a) Mengakui Nabi Muhammad saw., ketua Negara Madinah.
b) Mengakui Anshar dan Muhajirin sebagai umat yang bertanggungjawab terha-
dap agama, rasul dan masyarakat Islam.
c) Setiap kaum bebas beragama dan mengamalkan cara hidup masing-masing.
d) Orang Islam dan Yahudi bertanggungjawab terhadap keselamatan Negara
daripada serangan musuh.
e) Orang Yahudi dibenarkan hidup dengan cara mereka serta menghormati orang
Islam tetapi tidak dibenarkan melindungi orang Musyrikin Quraisy.
f) Setiap masyarakat bertanggungjawab menjaga keselamatan dan mengekal-
kan perpaduan di Madinah.
g) Setiap individu tidak boleh menyakiti dan memusuhi individu atau kaum lain.
Hendaklah tolong-menolong demi pembangunan, ekonomi, dan keselamatan.
h) Setiap kaum perlu merujuk Rasulullah saw. (ketua negara) jika berlaku per-
balahan.
i) Seluruh pihak di Madinah dilarang berhubungan dengan pihak luar terutama
musyrikin Makkah dan sekutu mereka.
d. Melaksanakan dasar politik, ekonomi dan sosial untuk masyarakat baru.
Dengan terbentuknya masyarakat baru Islam di Madinah, orang-orang kafir
Quraisy bertambah marah, maka terjadi peperangan yang pertama yaitu perang
Badar pada tanggal 17 Ramadhan, tahun 2 H. Kemudian disusul dengan perang
yang lain yaitu perang Uhud, Zabit dan masih banyak lagi.
Pada tahun 9 H dan 10 H (630–632 M) banyak suku dari berbagai pelosok
mengirim delegasi kepada Nabi bahwa mereka ingin tunduk kepada Nabi, serta
menganut agama Islam, maka terwujudlah persatuan orang Arab pada saat itu.
Dalam menunaikan haji yang terakhir atau disebut dengan Haji Wada tahun 10 H
(631 M) Nabi menyampaikan khotbahnya yang sangat bersejarah antara lain lar-
angan untuk riba, menganiaya, perintah untuk memperlakukan istri dengan baik,
persamaan dan persaudaraan antar manusia harus ditegakkan dan masih banyak
lagi yang lainnya.

SKI MI Kelas V SD / 1920-1 Semester Ganjil 47


Setelah itu Nabi kembali ke Madinah, beliau mengatur organisasi masyarakat,
petugas keamanan dan para da’i dikirim ke berbagai daerah, mengatur keadilan,
memungut zakat dan lain-lain. Lalu 2 bulan kemudian Nabi jatuh sakit, kemudian
ia meninggal pada hari senin 12 Rabi’ul Awal 11 H atau 8 Juni 632 M. Dengan
terbentuknya negara Madinah Islam bertambah kuat sehingga perkembangan yang
pesat itu membuat orang Makkah risau, begitu juga dengan musuh–musuh Islam.
Untuk menghadapi kemungkinan gangguan-gangguan dari musuh, Nabi sebagai
kepala pemerintahan mengatur siasat dan membentuk pasukan tentara.
Banyak hal yang dilakukan Nabi dalam rangka mempertahankan dan mem-
perkuat kedudukan kota Madinah di antaranya adalah mengadakan perjanjian
damai dengan berbagai kabilah di sekitar Madinah, mengadakan ekspedisi keluar
kota sebagai aksi siaga melatih kemampuan calon pasukan yang memang mut-
lak diperlukan untuk melindungi dan mempertahankan negara yang baru dibentuk
tersebut.
Akan tetapi, ketika pemeluk agama Islam di Madinah semakin bertambah
maka persoalan demi persoalan semakin sering terjadi, diantaranya adalah ron-
grongan dari orang Yahudi, munafik dan Quraisy. Namun berkat keteguhan dan
kesatuan umat Islam, mereka dapat mengatasinya.
2. Gangguan dan Ancaman
a. Ancaman dari orang Yahudi
Pada awal hijrah Ke Madinah, orang Yahudi menerima kehadiaran Nabi dan
kaum muslimin dengan baik. Mereka dapat bersahabat dan menjalin hubungan
dengan kaum Muslimin dengan penuh kekeluargaan. Tetapi setelah mereka meng-
etahui bahwa Muhammad adalah Nabi yang terakhir yang bukan berasal dari
golongan mereka (Bani Israil) sebagaimana yang tertulis dalam kitab Taurat dan
berpindahnya kiblat dari Masjidil Aqsa ke Ka’bah serta berhasilnya Rasulullah
memegang kekuasaan dan peranan tinggi di Madinah, maka orang-orang Yahudi
mulai mengadakan rongrongan dari dalam misalnya mengadu domba kaum Aus
dan Khazraj, yang merupakan dua suku besar yang ada di Madinah. Di samping
itu, mereka membuat keonaran di kalangan penduduk Madinah dan melanggar
perjanjian yang telah disepakati.
b. Ancaman dari orang munafik
Ancaman terhadap kaum muslimin di Madinah juga dilakukan oleh kaum
Munafik. Yaitu kelompok yang meskipun mengaku beriman kepada Allah Swt.
dan Rasul-Nya, akan tetapi mereka secara rahasia mengadakan tipu daya terhadap
kaum muslimin. Kelompok ini dipimpim oleh Abdullah bin Ubay dengan cara
menghasut dan memprovokasi di antara kaum Muslimin.
c. Ancaman dari orang Quraisy
Ancaman juga dilakukan oleh orang Quraisy yang tidak ingin melihat Islam
semakin berkembang dan menjadi kuat. Oleh karena itu mereka berusaha men-
gadakan serangan dan tekanan terhadap umat Islam. Terhadap kelompok ini, Ra-
sulullah bersikap tegas, karena pada waktu itu ayat mengenai peperangan telah
turun. Umat Islam diizinkan berperang dalam dua hal:

48 Semester Ganjil SKI MI Kelas V SD / 1920-1


1) untuk mempertahankan diri dan melindungi hak-hak miliknya.
2) menjaga keselamatan dalam penyebaran kepercayaan dan mempertahankan-
nya dari orang-orang yang menghalang-halangi.
Oleh karena itu, Rasulullah menyediakan prajurit di luar Madinah, tujuannya
adalah untuk menghadapi kemungkinan terjadinya serangan mendadak dari suku
Quraisy. Peperangan pertama kali yang terjadi antara kaum Muslimin dan Quraisy
adalah perang Badar (17 Ramadhan tahun 2 H).
Perang inilah yang sangat menentukan masa depan negara Islam pada waktu
itu. Dalam perang Badar ini jumlah pasukan antara kaum muslimin dan kaum
Quraisy tidak imbang. Pasukan kaum Muslimin berjumlah 305 orang sedangkan
kaum Quraiys berjumlah 900-1000 orang. Meskipun jumlah pasukan Quraisy
lebih banyak, namun dalam perang ini kaum muslimin keluar sebagai pemenang
sehingga membuat orang-orang Yahudi Madinah yang tidak sepenuh hati men-
erima perjanjian yang dibuat dengan Nabi itu tidak senang. Kekalahan tersebut
akhirnya pada tahun 3 Hijriyah orang Quraisy membalasnya dengan membawa
3000 pasukan, Nabi menyongsong kedatangan mereka dengan 1000 pasukan. Na-
mun Abdullah bin Ubay (seorang munafik) dengan 300 orang Yahudi membelot,
akan tetapi Nabi tetap melanjutkan perjalanannya dengan 700 pasukan dan ber-
temu musuh di bukit Uhud. Peperangan tersebut kemudian disebut dengan perang
Uhud.
Dari perjalanan sejarah Nabi ini dapat menyimpulkan bahwa Nabi Muham-
mad selain sebagai pemimpin agama, juga seorang negarawan, pemimpin politik
yang pintar dan cakap. Beliau hanya memimpin dalam waktu 11 tahun, Nabi bisa
mempersatukan seluruh jazirah Arab ke dalam kekuasaannya. Dengan kesabaran
dan budi pekerti yang baik, Nabi bisa menyebarkan agama Islam dengan mudah.
3. Perubahan Besar yang dibawa Islam
Bertitik tolak dari peletakan dasar masyarakat Islam di Madinah, maka terjadilah
perubahan sosial yang sangat dramatik dalam sejarah kehidupan manusia. Hal ini dis-
ebabkan karena Nabi Muhammad dengan ajarannya memberi suasana yang kondusif
bagi timbulnya peradaban manusia dalam segala bidang di samping, kebenaran ajaran
Islam itu sendiri.
Diantara perubahan yang terjadi yang dibawah oleh Rasulullah ialah:
1. Dari segi Agama
Bangsa Arab yang semula menyembah berhala berubah menganut agama Islam
yang setia.
2. Dari segi kemasyarakatan
Pada sisi kemasyarakatan yang semula terkenal sebagai masyarakat yang tidak
mengenal perikemanusiaan, misalnya saling membunuh, tidak menghargai mar-
tabat wanita, berubah menjadi bangsa yang disiplin terhadap nilai-nilai kemanu-
siaan sehingga tidak lagi terlihat eksploitasi wanita, dan perbudakan.

SKI MI Kelas V SD / 1920-1 Semester Ganjil 49


3. Dari segi politik
Masyarakat Arab tidak lagi sebagai bangsa yang cerai berai karena kesukuan,
tetapi berkat ajaran Islam berubah menjadi bangsa yang besar bersatu di bawah
bendera Islam, sehingga dalam tempo yang relatif singkat bangsa Arab menjadi
bangsa besar yang dikagumi oleh bangsa lainnya.

Aktivitas Mandiri

1. Setelah hijrah ke Madinah, perkembangan Islam di kota tersebut mengalami kema-


juan, Diskusikan dengan teman-temanmu perihal rahasia kesuksesan Nabi dalam
mengambangkan Islam di Madinah!
Hasil Diskusi:
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
2. Sebutkan gangguan dan ancaman yang dihadapi Rasulullah ketika memimpin di
Madinah!
Jawab : ___________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________

Aktivitas Kognitif 3.1

A. Pilihlah jawaban a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat!


1. Ketika nabi dikejar-kejar oleh kaum 3. Yang menggantikan posisi Rasulullah
kafir Quraisy, maka bersembunyi di ketika di rumah beliau ketika hendak
sebuah gua yang bernama … di bunuh oleh kaum kafir Quraisy
a. Goa Tsur adalah sahabat yang bernama….
b. Goa Kahfi a. Utsman bin Affan
c. Goa Hira b. Umar bin Khattab
d. Goa Gong c. Ali bin Abu Thalib
2. Tempat musyawarahnya orang kafir d. Abu Bakar Ash Shidiq
Quraisy ketika berencana membunuh 4. Masjid yang pertama yang dibangun
nabi adalah di suatu tempat yang oleh Rasulullah adalah masjid…..
bernama Darul …. a. Nabawi
a. Arqam b. Quba
b. Nadwah c. Munawarah
c. Najah d. Al Islam
d. Salam

50 Semester Ganjil SKI MI Kelas V SD / 1920-1


5. Tokoh munafik yang terkenal di Madi- b. Abu Jahal
nah bernama ….. c. Walid bin Mughirah
a. Abu Lahab d. Abdullah bin Ubay bin Salul
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar.
1. Pindahnya Nabi dan para sahabat dari Makkah menuju Madinah disebut dengan
….
2. Kota Madinah, sebelum diberi nama Madinah, bernama ….
3. Hijrahnya Nabi ditemani oleh salah satu sahabat nabi yang bernama ….
4. Salat Jumat pertama yang dilakukan oleh Rasulullah adalah berada di masjid ….
5. Masjid biasa disebut baitullah, artinya ….

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar.


1. Siapakah yang mengejar Nabi ketika beliau mau hijrah ke Madinah, sehingga kuda-
nya orang tersebut terperosok?
Jawab : __________________________________________________________
___________________________________________________________
2. Siapakah yang disebut kaum anshar?
Jawab : __________________________________________________________
___________________________________________________________
3. Sebutkan tiga sahabat yang termasuk dalam golongan muhajirin!
Jawab : __________________________________________________________
__________________________________________________________
4. Apakah nama perjanjian yang dibuat antara Rasulullah dengan orang kafir yang ada
di Madinah?
Jawab : __________________________________________________________
__________________________________________________________
5. Sebutkan beberapa ancaman yang dihadapi Rasulullah ketika beliau memimpin di
Madinah!
Jawab : __________________________________________________________
___________________________________________________________

B. Dasar-dasar Pembinaan Rasulullah di Madinah


Di bawah ini adalah dasar-dasar yang dibangun oleh Rasulullah saw. di Madinah.
1. Pembinaan Ekonomi
Mekah adalah kota perdagangan, letaknya sangat strategis sebagai kota peng-
hubung antara Yaman dan Habsyah, negeri Romawi dan Persi. Sebagai kota perda-
gangan, penduduk Makkah terkenal dengan saudagar-saudagarnya yang ulung.
Barang-barang yang diperdaggangkan antara lain permadani, emas, sutra dan
lain-lain. Sahabat Nabi Muhammad saw. yang bernama Utsman bin Affan merupakan
saudagar Makkah yang terkemuka. Berbeda dengan Makkah, Madinah adalah daerah
pertanian. Penduduknya sebagian besar hidup dengan bertani kurma.

SKI MI Kelas V SD / 1920-1 Semester Ganjil 51


Hijrahnya Nabi dan para sahabat ke Madinah, tidak membawa harta benda. Semua
kekayaan ditinggalkan. Di Madinah kaum muslimin yang baru saja hijrah mengikuti
Nabi memulai kehidupan dari awal. Kaum anshar turut membantu kaum muhajirin
membuka usahanya yang baru.
Mereka mulai berdagang kembali, seperti yang dilakukan Abdurrahman bin Auf,
berdagang mentega dan keju. Usaha Abdurrahman berkembang, sahabat yang lainnya
kemudian mengikuti jejak Abdurrahman tersebut.
Semua penduduk Madinah baik muhajirin maupun anshar bekerja keras memban-
gun perekonomiannya. Ketentraman hidup masyarakat akan tercipta bila masyarakatnya
hidup sejahtera.
Nabi Muhammad saw. kemudian meletakkan dasar ekonomi Islam. Konsep saling
membantu antara kaya dan miskin, jujur dalam berdagang diperkenalkan kepada kaum
muslimin. Nabi juga mengenalkan konsep zakat, agar harta kekayaan tidak dinikmati
orang-orang kaya saja. Zakat adalah salah satu rukun Islam yang diwajibkan Allah ke-
pada hamba-Nya yang mampu.
2. Pembinaan Pendidikan dan Dakwah
Tugas menyiarkan agama Islam ke seluruh penjuru negeri membutuhkan orang-
orang yang pandai. Hal ini disadari oleh Rasulullah saw. Oleh karena itu, beliau sangat
memperhatikan masalah pendidikan. Wahyu pertama yang diterima Rasulullah tentang
kewajiban untuk belajar, yaitu Surah al-Alaq 1-5.
Selain itu nabi juga memberikan pelajaran tentang persatuan, persaudaraan dan cinta
kasih kepada sesama manusia, budi pekerti, dan sopan santun sesuai ajaran Islam. Tawa-
nan perang yang ingin bebas, disyaratkan oleh Rasulullah untuk mengajarkan membaca
dan menulis kepada anak-anak kaum muslimin. Bagi para sahabat yang sudah pandai
membaca dan menulis, Rasulullah saw. menugaskan untuk menjadi penghafal, penulis
Al-Qur’an di samping menjadi guru.
Masjid Nabawi di samping sebagai tempat ibadah juga digunakan sebagai pusat
kegiatan pendidikan kaum muslimin. Berkembangnya pendidikan pada zaman Rasu-
lullah disebabkan beberapa faktor, antara lain:
1) Penyebaran agama Islam membutuhkan orang-orang pandai membaca dan menu-
lis, karena ayat-ayat Al-Qur’an harus ditulis kemudian dibaca kepada khalayak
ramai.
2) Islam mengembangkan berbagai ajaran seperti sejarah, hukum, politik, ekonomi
dan sosial kemasyarakatan.
3) Banyak ayat-ayat Al-Qur’an yang menerangkan keharusan untuk manusia ber-
fikir tentang alam semesta, sebagai contoh adalah Surah ali Imran ayat 190 yang
artinya “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, pergantian siang dan
malam terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berakal.”
4) Di bidang dakwah Nabi mengembangkan dakwah yang sejuk, tidak memaksa.
Rasulullah menyampaikan pesan-pesan agama Allah melalui perbuatan, Beliau
memberi contoh dengan tingkah laku dan perbuatannya sehari-hari. Hidupnya se-
derhana, tutur katanya lemah lembut.

52 Semester Ganjil SKI MI Kelas V SD / 1920-1


3. Pembinaan Pertahanan
Masyarakat Islam yang baru terbentuk di Madinah, memerlukan pertahanan yang
kuat agar terhindar dari musuh-musuh Islam yang setiap saat selalu mengancam, teru-
tama dari kafir Quraisy Makkah.
Meskipun penduduk Madinah terdiri dari kaum muslimin, Yahudi dan musyrikin,
Nabi menetapkan bahwa keamanan negeri Madinah adalah tanggung jawab semua
golongan. Bila ada musuh dari luar maka secara bergotong royong menangkalnya.
Konsep tanggung jawab bersama ini, menjadikan negeri Madinah bukan sekedar tem-
pat tinggal yang aman bagi kaum muslimin saja, tetapi juga benar-benar menjadi tanah
air bagi golongan lain. Hal ini menjadikan negeri Madinah aman bagi kabilah penda-
tang baik dari suku Arab maupun luar Arab.
Secara garis besar bentuk pertahanan negeri Madinah yang ditetapkan Nabi Muham-
mad adalah sebagai berikut:
1) Setiap golongan (suku) bertanggung jawab terhadap harta rampasan atau uang
tebusan atas nama masing-masing anggotanya.
2) Penduduk Madinah diharapkan kompak dalam menghadapi tindak kejahatan yang
merugikan anggota masyarakat lain.
3) Orang Yahudi dari berbagai kelompok harus menjaga agama mereka sendiri.
Mereka dan kaum muslimin harus saling membantu.
Di samping itu, Nabi juga membuat angkatan perang. Kaum muhajirin dan anshor
dilatih menjadi satuan tentara yang tangguh. Selama enam bulan mereka dilatih
oleh Nabi Muhammad dan terbukti ketika diterjunkan dalam perang Badar, tentara
binaan Nabi Muhammad memperoleh kemenangan yang gemilang.
4. Pembinaan dalam Bidang Sosial
Sejak Nabi Muhammad hijrah ke Madinah, beliau mulai meletakkan dasar-dasar
hubungan sosial terutama di antara sesama kaum muslimin yang baru saja hijrah dan
bermukim di Madinah. Dasar hubunga sosial itu dimulai dari membangun ikatan keke-
luargaan antara kaum muhajirin dan kaum anshar.
Muhajirin adalah kaum muslimin yang hijrah dari Makkah ke Madinah. Sedangkan
anshar adalah penduduk asli Madinah yang masuk Islam yang terdiri dari masyarakat
Arab suku Khazraj dan Suku Aus. Mereka dinamai kaum anshar karena menjadi peno-
long Rasulullah dan kaum muslimin yang hijrah ke Madinah.
Setelah Rasulullah membangun masjid di Madinah, beliau kemudian meletakkan
dasar-dasar hidup bermasyarkat. Antara kaum muhajirin dan kaum anshar kemudian
diikat dalam tali persaudaraan dan kekeluargaan. Ali bin Abi Thalib dipilih menjadi
saudara beliau sendiri. Abu Bakar dipersaudarakan dengan Kharijah Ibnu Zuhair, Ja’far
bin Abu Thalib dengan Muadz bin Jabal, Umar bin Khattab dengan Ithban bin Malik.
Kaum muslimin Makkah yang hijrah ke Madinah tidak membawa harta benda dan
kekayaan mereka. Semua harta benda dan kekayaan mereka ditinggalkan di makkah,
mereka hanya membawa keyakinan dan agama yang mereka anut yaitu agama Islam.

SKI MI Kelas V SD / 1920-1 Semester Ganjil 53


Kaum anshar dan kaum muhajirin bahu membahu untuk memulai hidupnya yang
baru. Banyak tanah milik kaum anshar yang dipinjamkan kepada kaum Muhajirin un-
tuk ditanami kurma, ada pula kaum anshar secara bersama-sama menggarap tanah per-
tanian mereka dengan kaum Muhajirin.
Keharmonisan antara Muhajirin dan Anshar tidak hanya terlihat dalam urusan so-
sial kemasyarakatan saja, tapi juga dalam hal membela Rasulullah. Dimana pun Ra-
sulullah berada, mereka senantiasa berada di samping Rasulullah saw., menjaga dan
melindungi keselamatan Rasulullah. Apa yang diperbuat dan diajarkan Rasulullah sen-
antiasa dipatuhi dan dijalankan.
Bentuk kepatuhan kaum Muhajirin dan Anshar terhadap baginda nabi bisa kita
lihat dari beberapa hal, antara lain:
1) Bersama-sama Rasulullah membangun Masjid Quba dan Madinah.
2) Membela Rasulullah dalam menyiarkan agama Allah Swt.
3) Ikut pergi ke medan perang dalam rangka membela kaum muslimin dari ancaman
kafir Quraisy, dan menegakkan agama Islam.
4) Menjalankan ajaran yang dibawa oleh Rasulullah, seperti mendirikan salat, mem-
bayar zakat, pergi haji dan ibadah wajib maupun sunnah.
5) Mematuhi segala kebijakan Rasulullah sebagai kepala negara dan kepala pemerin-
tahan.
Nabi Muhammad saw. tidak hanya membangun hubungan sosial dengan sesama
muslimin saja, tapi juga dengan kaum Yahudi yang ada di kota Madinah. Nabi Muham-
mad menyerukan agar penduduk Madinah baik muslim maupun non muslim rukun dan
damai.
Agar terjadi ketenangan dan Kedamaian, kaum Yahudi yang terdiri dari Bani
Quraizah dan Bani Nadhir mengikat perjanjian dengan Nabi Muhammad saw. Per-
janjian yang mengikat ini terkenal dengan istilah Piagam Madinah atau Perjanjian
Madinah.

Aktivitas Mandiri

Setelah mengikuti proses pembelajaran hari ini


1. Ringkaslah dalam beberapa paragraf tentang pembinaan Nabi dalam bidang pendidi-
kan dan dakwah!
Jawab :
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________

54 Semester Ganjil SKI MI Kelas V SD / 1920-1


2. Bagaimana kesan kalian terhadap perjuangan Nabi?
Jawab : __________________________________________________________
3. Apa yang bisa kalian praktekkan tentang sikap dan perjuangan Nabi dalam kehidu-
pan sehari-hari?
Jawab : __________________________________________________________
___________________________________________________________
___________________________________________________________

Aktivitas Kognitif 3.2

A. Pilihlah jawaban a, b, c, atau d pada jawaban yang paling tepat!


1. Penduduk asli Madinah dinamakan .... c. pelaut
a. Anshar d. nelayan
b. Qurraizah 4. Mayoritas penduduk Madinah bekerja
c. Muhajirin sebagai ....
d. Thaif a. petani
2. Penduduk asli Makkah dinamakan .... b. pedagang
a. Anshar c. pelaut
b. Qurraizah d. nelayan
c. Muhajirin 5. Hasil utama pertanian penduduk Ma-
d. Thaif dinah adalah ....
3. Mayoritas penduduk Makkah bekerja a. kurma
sebagai .... b. kelapa sawit
a. petani c. anggur
b. pedagang d. buah zaitun

B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!


1. Kaum yang menjadi penolong Rasulullah saw. dan sahabat-sahabat dari Makkah di-
namakan ....
2. Perjanjian Madinah disebut juga dengan istilah ....
3. Penduduk Madinah bermata pencaharian sebagai ....
4. Rasulullah menetapkan bahwa keamanan negeri Madinah adalah tanggung jawab ....
5. Selain sebagai tempat ibadah, Masjid Nabawi juga digunakan untuk ....

C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar.


1. Apakah yang dimaksud dengan kaum muhajirin dan kaum anshar?
Jawab: ____________________________________________________________
2. Siapakah sahabat nabi yang dipersaudarakan dengan Abu Bakar Ash Shidiq?
Jawab: ____________________________________________________________
3. Dalam Piagam Madinah, siapakah yang ditunjuk sebagai pemimpin tertinggi di Ma-
dinah?
Jawab: ____________________________________________________________

SKI MI Kelas V SD / 1920-1 Semester Ganjil 55


4. Sebutkan dua faktor yang menyebabkan berkembangnya pendidikan di zaman Rasu-
lullah saw. di Madinah!
Jawab: ____________________________________________________________
5. Kaum Yahudi yang ada di Madinah terdiri dari dua suku sebutkan dua suku tersebut!
Jawab: ___________________________________________________________

Penilaian 3
A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1.   Yang menjadi dasar dalam persauda- 5. Masjid yang pertama kali dibangun
raan antara kaum  muhajirin dan kaum dalam sejarah Islam adalah Masjid …
anshar adalah… a. Quba’
a. persamaan senasib dan sepenang- b. Nabawi
gungan c. Madinah
b.   perasaan kasihan dan kemanu- d. Mekah
siaan 6. Perjalanan hijrah Nabi dari Makkah ke
c.   persamaan iman Madinah berlangsung selama …
d.   tolong menolong sesama manusia a. 4 hari
2. Di bawah ini adalah peristiwa tidak b. 5 hari
termasuk dalam perjalanan dakwah c. 6 hari
Rasulullah saw. pada periode Madinah d. 7 hari
… 7. Kedatangan Nabi Muhammad saw. di
a. perang Badar Madinah singgah di rumah …
b. perang Siffin a. Abu Hasan al-Asqolani
c. penaklukan kota Makkah b. Abu Qotabah Asy’ari
d. perjanjian Hudaibiyah c. Abu Ayub al Anshari
3. Salah satu sahabat Nabi yang meggan- d. Abu Dzar al-Ghifari
tikan tidur di tempat Beliau saat akan 8. Suku yang senantiasa bermusuhan
hijrah ke Madinah adalah … sebelum kedatangan Nabi di Madinah
a. Salman al-Farisi adalah …
b. Ali bin Abi Thalib a. Khazraj dan Quraidah
c. Luqman al hakim b. Quraidah dan Nadhir
d. Umar bin Khattab c. Khazraj dan Nadhir
4. Setelah keluar dari Gua Tsur Nabi dan d. Khazraj dan Aus
Abu Bakar melintasi sebuah kemah 9. Di bawah ini yang bukan termasuk
yang di dalamnya ada seorang wanita rahasia kesuksesan dakwah Nabi….
bernama … a. kecerdasan Nabi Muhammad
a. Ummu Salamah saw.
b. Ummu Aiman b. karena adanya wahyu Allah Swt.
c. Ummu Saudah c. ketinggian akhlak Nabi Muham-
d. Ummu Ma’bad mad saw.

56 Semester Ganjil SKI MI Kelas V SD / 1920-1


d. ketinggian pribadi Nabi Muham- d. Mempersaudarakan antara kaum
mad saw. Muhajirin dan Anshar
10. Salah seorang sahabat yang mendapat 16. Untuk membangun Masjid yang per-
gelar Dzunnurain (yang memiliki dua tama di Madinah, Nabi Muhammad
cahaya) adalah … membeli tanah dari dua orang miskin
a. Abu Bakar bersaudara yang bernama….
b. Umar bin Khatab a. Sahl dan Suhail bin Amr
c. Utsman bin Affan b. Umar dan Utsman bin Affan
d. Ali bin Abi Tholib c. Hasan dan Husein bin Ali
11. Orang-orang yang melakukan hijrah d. Abu Bakar dan Abu Sofyan
dari Makkah ke Madinah disebut…. 17. Di bawah ini adalah inti dari isi Pia-
a. Kaum Muhajirin gam Madinah, kecuali ....
b. Kaum Anshor a. Kebebasan beragama
c. Kaum imigran b. Kebebasan berperang dan ber-
d. Kaum pendatang selisih
12.   Nama kota Madinah sebelum Islam c. Menjunjung tinggi persamaan
datang adalah...…. hak dan kewajiban
a. Kota Yaman d. Menjunjung tinggi perdamaian
b. Kota Yatsrib 18. Dalam membangun perekonomian dan
c.   Kota Arab perdagangan di Madinah, Nabi mem-
d. Kota Yerusalem bangun sebuah lembaga yang dise-
13. Tanda-tanda penduduk Madinah but…..
akan menyambut Islam dengan baik a. Baitul Mal
adalah…. b. Baitullah
a. Diadakan perjanjian Aqabah c. Baitul Hikam
b. Diadakan perjanjian Hudaibiyah d. Baitul Maqdis
c. Ditandatanganinya Piagam Madi- 19. Seorang Yahudi Munafik yang selalu
nah melaporkan kegiatan dakwah Nabi
d. Muncul kelompok Anshar Muhammad saw. di Madinah kepada
14. Nabi dan para sahabatnya melakukan Kaum kafir di Makkah adalah....
hijrah ke Madinah pada tahun..... a. Amr bin Ash
a. 620 M b. Abdurrahman bin Auf
b. 621 M c. Abdullah bin Ubay
c. 622 M d. Abdullah bin Saba’
d. 623 M 20. Perang Badar adalah perang pertama
15. Salah satu cara Nabi Muhammad saw. bagi umat Islam dalam menghadapi
menggalang persaudaraan warga Mus- orang kafir Quraisy. Perang ini di-
lim di Madinah adalah..... menangkan oleh pihak….
a. Membuat perjanjian Piagam Ma- a. Kaum kafir Quraisy
dinah b. Kaum Muslimin
b. Membuat perjanjian Hudaibiyah c. Kaum Muhajirin
c. Membangun Masjid d. Kaum Anshar

SKI MI Kelas V SD / 1920-1 Semester Ganjil 57


21. Ketika Rasulullah sampai di Madinah c. sistim ijon
yang dilakukan beliau adalah .... d. memberikan kemudahan dalam
a. bersujud pinjam meminjam
b. membangun Masjid 24. Dalam sistim pertahanan Rasulullah
c.  membangun persaudaraan pertama kali menerapkan sistem per-
d. istighasah tahanan .....
22. Masjid yang pertama kali dibangun a. militer
nabi saw. di Madinah bernama .... b. keimanan
a. Masjidil haram c. perekonomian
b.  Masjid Nabawi d. persenjataan
c.  Masjid Quba 25. Perang pertama kali Nabi sejak hijrah
d. Masjid Madinah ke madinah adalah perang....
23. Salah satu prinsip ekonomi yang a. Uhud
dikembangkan Rasulullah saw. Beri- b. Tabuk
kut adalah.... c. Badar
a. sistim monopoli d. Khandaq
b. selakukan riba
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar.
1. Alasan Nabi Muhammad dan para sahabatnya hijrah ke Madinah adalah meng-
hindari kekejaman.....
2. Sikap masyarakat Madinah dalam menyambut kedatangan Nabi Muhammad dan
para sahabatnya ..... dengan baik.
3. Dalam melakukan hijrah ke Madinah, para sahabat Nabi saw. rela meninggalkan
sebagian besar harta dan sanak saudara mereka. Hikmah yang dapat diambil dari
peristiwa tersebut adalah ketabahan bagi ....
4. Ikatan yang paling kuat dalam mempersatukan kaum muhajirin dan anshar adalah
aqidah dan .....
5. Contoh sikap tabah dalam menerima cobaan yang merupakan salah satu hikmah
hijrah Nabi saw. ke Madinah adalah ikhlas ketika....
6. Anjuran bermusyawarah dalam memutuskan suatu perkara dimaksudkan untuk
mendapatkan hasil keputusan yang ....
7. Salah satu bentuk kegigihan Nabi saw. dan para sahabatnya ketika berjuang di Ma-
dinah adalah sikap sabar dan berani saat menghadapi....
8. Menjenguk orang sakit sangat dianjurkan oleh Nabi saw., karena menghibur dan
memperingan....
9. Rasulallah meninggalkan dua warisan kepada kita, yaitu . . . dan . . . .
10. Ketika sampai di Quba Rasulullah membangun masjid yang diberi nama.....
C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar !
1. Bersama siapa nabi Muhammad Hijrah ke Yatsrib?
Jawab : ___________________________________________________________
2. Apa yang dilakukan oleh kafir Quraisy mendengar umat Islam hijrah ke Yatsrib?
Jawab : ___________________________________________________________

58 Semester Ganjil SKI MI Kelas V SD / 1920-1


3. Siapakah yang mengganti posisi tempat tidurnya Rasulallah saat kafir Quraisy
mengepung rumah beliau?
Jawab : ___________________________________________________________
4. Bagaimana sambutan penduduk Madianah mendengar kedatangan Nabi Muham-
mad ?
Jawab : ___________________________________________________________
5. Apa nama masjid yang pertama kali di bangun di kota Madinah?
Jawab : ___________________________________________________________

Perbaikan

Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar.


1. Pada waktu perang badar umat Islam mengalami kemenangan, perang badar ter-
jadi pada tahun....
2. Tujuan kaum muslimin untuk dapat menguasai Makkah semakin terbuka. Ini
merupakan salah satu hikmah dari ....
3. Sahabat Nabi yang ditahan kaum kafir Quraisy pada peristiwa Baiaturr Ridwan
adalah .......
4. Rasulullah dan Abu Bakar sampai ke Madinah pada tanggal ….
5. Nabi Muhammad salat jum’at pertama di masjid yang bernama masjid ….
6. Nama masjid yang didirikan Nabi pertama di Madinah adalah….
7. Kiblat salat lima waktu pada masa Nabi, sebelum ke arah masjidil haram, qiblat
umat Islam menuju ke ….
8. Tokoh munafik terkenal di Madinah adalah ….
9. Pada Perang Badar, jumlah pasukan dari muslimin berjumlah ….
10. Mata pencaharian mayoritas penduduk Madinah adalah …

SKI MI Kelas V SD / 1920-1 Semester Ganjil 59


Pengayaan

1. Sebutkan 3 contoh pembinaan Nabi Muhammad di Madinah dalam bidang ekonomi!


Jawab : ___________________________________________________________
____________________________________________________________
2. Sebutkan 3 contoh pembinaan Nabi Muhammad di Madinah dalam bidang pendidi-
kan dan dakwah!
Jawab : ___________________________________________________________
____________________________________________________________
3. Apakah perubahan besar yang ada di Madinah dalam bidang agama sesudah nabi
tinggal di Madinah?
Jawab : ___________________________________________________________
____________________________________________________________
4. Bagaimana cara dakwah nabi di Madinah?
Jawab : ___________________________________________________________
____________________________________________________________
5. Siapakah pemimpin tertinggi di Madinah?
Jawab : ___________________________________________________________
____________________________________________________________

Penilaian Keterampilan

Buatlah ringkasan tentang beberapa bidang pembinaan nabi Muhammad di Madinah,


antara lain: pada bidang ekonomi, pertahanan dan pendidikan dan dakwah.

Sikap Sosial
Berilah tanda centang (9) pernyataan berikut sesuai dengan sikap kalian!
Tidak
No. Pernyataan Setuju
setuju
1. Nabi Muhammad adalah sosok pribadi yang adil.
2. Nabi Muhammad ketika memimpin Madinah disegani
oleh kawan maupun lawan, hal ini disebabkan karena
beliau mempunyai akhlak yang mulia.
3. Dalam meraih cita-cita membutuhkan kesungguhan dan
perjuangan

60 Semester Ganjil SKI MI Kelas V SD / 1920-1


Penilaian Ketuntasan Belajar

Skor Skor Akhir


KD.
Pengeta- Ketrampi- Skala 1-4 Skala 1-4
3.1
3.3
4.1
4.3

Cara konversi skor ke skala 1 - 4

Catatan:

SKI MI Kelas V SD / 1920-1 Semester Ganjil 61


Penilaian Akhir Semester

A. Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!


1. Sahabat nabi yang mengalami peng- a. Muhajirin c. Bani Nadhir
aniayaan kafir Quraisy dengan cara b. Bani Muthalib d. Anshar
ditindih batu besar adalah …. 8. Langkah pertama yang dilakukan
a. Bilal bin Rabbah Nabi setelah sampai di Madinah ialah
b. Yasir bin Amr ….
c. Abu Bakar Ash Shidiq a. Mendirikan masjid Nabawi
d. Abu Dzar Al Ghifari b. mendirikan tempat tinggal
2. Nabi Muhammad saw. bertemu den- c. mendirikan sekolah
gan suku aus dan Khazraj pertama d. mendirikan gedung pertemuan
kali pada tahun …. 9. Setelah mendirikan masjid di Ma-
a. 10 c. 13 dinah, Nabi meletakkan dasar-dasar
b. 12 d. 14 hidup bermasyarakat dengan cara ….
3. Kafir Quraisy yang mengejar Nabi a. mempersaudarakan antara kaum
ketika dalam perjalanan hijrah ke Muhajirin dan Anshar.
Madinah adalah …. b. mempersaudarakan antara kafir
a. Abu Jahal Quraisy dengan Muhajirin
b. Utbah bin Mu’it c. mempersaudarakan suku Yahudi
c. Suraqah dan kaum Anshar
d. Nadzr bin al Harits d. mempersaudarakan suku Aus
4. Dalam perjalanan menuju Madinah dengan kaum Muhajirin
Nabi bersembunyi di suatu tempat 10. Di antara kepatuhan kaum Muhajirin
bernama …. dan Anshar terhadap Nabi Muhammad
a. Gua Hira c. Gua Tsur ialah ….
b. Baqi d. Quba a. bersama-sama membangun
5. Masjid yang pertama didirikan Nabi masjid di Quba dan Nabawi di
Muhammad saw. ialah masjid …. Madinah
a. Nabawi c. Quba b. mengikuti ke mana saja nabi
b. Baitullah d. Al-haram pergi
6. Nabi Muhammad sampai di kota c. melaksanakan shalat apabila ada
Quba pada tanggal …. yang memperhatikan
a. 10 Rabiul awwal tahun 13 kena- d. mematuhi Nabi agar diangkat
bian menjadi khalifah.
b. 11 Rabiul awwal tahun kenabian 11. Mata pencaharian kaum Muhajirin
c. 12 Rabiul awwal tahun 13 kena- yang utama adalah ….
bian a. bercocok tanam
d. 16 Rabiul awwal tahun 13 kena- b. berdagang
bian c. beternak
7. Yang menyambut kedatangan Nabi d. jasa
dan rombongan di Madinah ialah …. 12. Mata pencaharian kaum Anshar yang

62 Semester Ganjil SKI MI Kelas V SD / 1920-1


utama adalah …. a. 27 kali c. 37 kali
a. bercocok tanam b. 28 kali d. 38 kali
b. jasa 17. peperangan yang tidak diikuti Rasu-
c. berdagang lullah sebanyak
d. beternak a. 27 kali c. 37 kali
13. Yang menjadi kepala pemerintahan di b. 28 kali d. 38 kali
Madinah ialah …. 18. Allah membolehkan kaum muslimin
a. Abu Bakar Ash Shidiq berperang, tercantum dalam Surah
b. Ali bin Abu Thalib al-Hajj ayat ….
c. Nabi Muhammad a. 37 c. 39
d. Utsman bin Affan. b. 38 d. 49
14. Madinatul Munawarah artinya …. 19. Pasukan muslim dalam perang Badar
a. kota yang ramah dipimpin oleh ….
b. kota yang mulia a. Mus’ab bin Umair
c. kota yang bercahaya b. Umar bin Khattab
d. kota yang damai c. Nabi Muhammad
15. Peperangan yang diikuti oleh Rasu- d. Hamzah bin abdul Muthalib
lullah disebut perang …. 20. Paman Nabi yang gugur dalam per-
a. Mu’tah c. Badar ang Uhud adalah ….
b. Sarriyah d. Gazwah a. Ja’far c. Abbas
16. Peperangan yang diikuti Rasulullah b. Abu Thalib d. Hamzah
sebanyak ….
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar.
1. Kota Madinah sebelum Nabi Muhammad hijrah bernama …
2. Tahun baru Hijriyah ditetapkan pada peristiwa ….
3. Salah satu contoh peperangan yang diikuti Rasulullah adalah ….
4. Keperwiraan artinya....
5. Salah satu isi perjanjian aqabah ialah diadakan gencatan senjatan selama ….
C. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan benar !
1. Mengapa pada awalnya muslimin kalah dalam peperangan Hunain?
Jawab : ___________________________________________________________
2. Siapakah wanita yang membocorkan rahasia Nabi ketika menjelang terjadinya Fathu
Makkah?
Jawab : ___________________________________________________________

3. Terjemahkan ayat di samping!


Jawab : ___________________________________________________________
4. Dimanakah Nabi Muhammad salat jum’at pertama kali?
Jawab : ___________________________________________________________
5. Apa yang kalian ketahui tentang istilah shahifatul Madinah?
Jawab : ----------------------------------------------------------------------------------------

SKI MI Kelas V SD / 1920-1 Semester Ganjil 63


Catatan

64 Semester Ganjil SKI MI Kelas V SD / 1920-1

Anda mungkin juga menyukai