Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Majelis Ta’lim Sebagai Lembaga Pendidikan Non Formal


Untuk memenuhi tugas mata kuliah

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

Dosen Pengampu : Asep Nursiwan, M,Pd

Di susun Oleh :
KELOMPOK 6
PAI 7 C
Siti Mariam
Nisa Saniyatul Haq
Ragil
Asep Pajar Lukmanul Hakim
Yusuf Mulyana

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


STAI SILIWANGI GARUT
TAHUN PELAJARAN 2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Segala puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT. Atas
terselesaikannya Makalah yang berjudul “Majelis Ta’lim” dengan baik dan lancar,
meski melewati proses yang panjang dan melelahkan, namun memberi kesan dan
kenangan yang mendalam, semoga memberi manfaat bagi kita.

Maka sedari itu kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada semua pihak yang telah memberi dukungan, baik secara langsung maupun
tidak. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini, banyak kekurangan
dan kelemahan, karena itu kami mengharap kritik dan saran yang bersifat
membangun dari pembaca. Segala tegur sapa dari pembaca, kami sambut dengan
baik, demi kesempurnaan Makalah ini.

Garut, 11 November 2021

Penyusun

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN KATA PENGANTAR ................................................................ ii

HALAMAN DAFTAR ISI .............................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .............................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Majelis Ta’lim ....................................................................... 3


B. Pengertian Majelis Ta’lim.................................................................. 3
C. Dasar Hukum Majelis Ta’lim ............................................................ 5
D. Tujuan, Fungsi dan Peranan Majelis Ta’lim ...................................... 5
E. Macam-macam Majelis Ta’lim .......................................................... 8
BAB III PENUTUP

A. Simpulan ............................................................................................ 11
B. Saran .................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam kehidupannya manusia adalah makhluk yang dikaruniai oleh Allah
SWT sebagai makhluk religius, terbukti dari zaman dahulu masyarakat
primitifpun mengenal yang namanya agama sekalipun mungkin sangat
sederhana,Sebagai agama rahmatan lil’alamin, Islam tidak dapat berkembang
dengan sendirinya keseluruh pelosok dunia tanpa adanya kegigihan dalam
menyebarkan agama Islam dari zaman dahulu hingga sekarang. Para Rasul
telah berperan sebagai pengatur pengantar cahaya yang baik dan nabi
Muhammad SAW pun memikul amanat tersebut. Para Rasul dan Nabi adalah
tokoh -tokoh dakwah yang paling terkemuka dalam sejarah umat manusia,
karena mereka dibekali wahyu dan tuntunan yang sempurna.Dibanding
mereka, umat sekarang memang belum apa-apa. Di Indonesia yang mayoritas
penduduknya beragama Islam banyak berdiri lembaga atau organisasi
masyarakat yang bergerak dibidang dakwah, salah satu bukti yaitu adanya
majelis taklim.
Majelis taklim adalah Organisasi pendidikan luar sekolah (non formal) yang
bercirikan keagamaanIslam. Karena majelis ta’lim pendidikan luar sekolah
maka sudah selayaknya kegiatan kegiatan yang bernuansa Islami mendapat
perhatian dan dukungan dari masyarakat, sehingga tercipta insan insan yang
memiliki keseimbangan antara potensi intelektual dan mentalspiritu al dalam
upaya menghadapi perubahan zaman yang semakin global dan maju.
Keberadaan majelis ta’lim tidak hanya terbatas sebagai tempat pengajian saja,
tetapi menjadi lebih maju lagi menjadi lembaga yang menyelenggarakan
pengajaran atau pengajian agama Islam. Oleh karena itu majelis ta’lim menjadi
sarana dakwah pembinaan dan peningkatan kualitas hidup umat Islam sesuai
tuntutan ajaran agama.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah majelis ta’lim?
2. Apa pengertian majelis ta’lim?
3. Apa dasar hukum majelis ta’lim?
4. Apa tujuan dan fungsi serta peranan majelis ta’lim?
5. Apa saja macam-macam majelis ta’lim?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui sejarah majelis ta’lim
2. Untuk mengetahui pengertian majelis ta’lim
3. Untuk mengetahui dasar hukum majelis ta’lim
4. Untuk mengetahui tujuan dan fungsi majelis ta’lim
5. Untuk mengetahui macam-macam majelis ta’lim

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Majelis Ta’lim


Di masa Islam Mekkah, Nabi Muhammad Saw menyiarkan agama islam
secara bersembunyi-sembunyi. Sedangkan di era Madinah, Islam mulai
diajarkan secara terbuka dan diselenggarakan di masjid-masjid. Hal yang
dilakukan Nabi Muhammad Saw yaitu mendakwahkan ajaran-ajaran islam baik
di era Mekkah maupun Madinah merupakan cikal bakal berkembangnya
majelis ta'lim yang dikenal saat ini.
Di awal masuknya Islam ke Indonesia, majelis ta'lim merupakan sarana
yang paling efektif untuk memperkenalkan sekaligus menyiarkan ajaran-
ajaran islam kepada masyarakat sekitar. Majelis ta'lim menjadi ajang
berkumpulnya orang-orang yang berminat mendalami agama islam dan
menjadi sarana berkomunikasi antar sesama umat. Bahkan berawal dari majelis
ta'lim inilah kemudian muncul metode pengajaran yang lebih teratur,
terencana, dan berkesinambungan.

B. Pengertian Majelis Ta’lim


Menurut akar katanya, istilah majelis ta’lim tersusun dari gabungan dua
kata yaitu majelis yang berarti tempat dan ta’lim yang berarti pengajaran yang
berarti tempat pengajaran atau pengajian bagi orang-orang yang ingin
mendalami ajaran-ajaran islam sebagai sarana dakwah dan pengajaran agama.
Majelis ta’lim adalah salah satu lembaga pendidikan diniyah non formal yang
bertujuan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWTdan
akhlak mulia bagi jamaahnya, serta mewujudkan rahmat bagi alam
semesta.1

1
Husin Ismail, “Pengertian Majelis taklim & Dasar Hukum Majelis Taklim” diakses dari
http://uchinfamiliar.blogspot.co.id/2009/02/pengertian-majelis-taklim-dasar-hukum.html?m=1,
pada tanggal 2 November 2017 pukul 11.12 WIB

3
Eksistensi majelis ta'lim cukup kuat dengan tetap memelihara pola dan
tradisi yang baik sehingga mampu bertahan di tengah kompetisi lembaga-
lembaga pendidikan keagamaan yang bersifat formal. Kalau dulu majelista'lim
hanya sebatas tempat pengajian yang dikelola secara individual oleh kiai yang
sekaligus merangkap sebagai pengajar. Sedangkan dalam perkembangan yang
selanjutnya majelis ta'lim telah menjadi lembaga atau institusi yang
menyelenggarkan pengajaran atau pengajian agama islam yang dikelola cukup
baik oleh individu atau perorangan, kelompok, maupun lembaga (organisasi).
Majelis ta'lim merupakan tempat pengajaran atau pendidikan islam yang
paling fleksibel dan tidak terikat waktu. majelis ta'lim bersifat terbuka terhadap
segala usia, lapisan atau strata sosial, dan jenis kelamin. Majelis ta'lim memiliki
dua fungsi sekaligus, yaitu sebagai lembaga dakwah danlembaga pendidikan
non formal. Selain itu, merupakan lembaga pendidikan islam yang paling dekat
dengan masyarakat dan juga merupakan wahanainteraksi dan komunikasi yang
kuat antara masyarakat awam dengan para mu'allim (guru sebagai pengajar).
Majelis ta'lim menjadi lembaga pendidikan keagamaan alternatif bagi mereka
yang tidak memiliki cukup tenaga, waktu dan kesempatan menimba ilmu
agama di jalur pendidikan formal.
Mengingat pelaksanaanya yang fleksibel dan terbuka untuk segala waktu
dan kondisi, keberadaan majelis ta'lim telah menjadi lembaga pendidikan
seumur hidup bagi umat islam. Oleh karena itu, sangatlah penting untuk
memikirkan perkembangan majelis ta'lim di masa yang akan datang.2

C. Dasar Hukum Majelis Ta’lim


Majelis ta'lim merupakan lembaga pendidikan nonformal yang
keberadaannya diakui dan diatur dalam
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, Pasal 26

2
Dr.Helmawati,S.E.M.Pd.I, Pendidikan Nasional dan Optimalisasi Majelis Ta’lim (Jakarta : PT
Rineka Cipta, 2013),hlm.76.

4
2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
3. Keputusan MA No. 3 Tahun 2006 tentang Struktur Departemen Agama.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama
dan Pendidikan Keagamaan
5. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan, terutama Pasal 100, 101, 102, dan 106.3

D. Tujuan, Fungsi dan Peranan Majelis Ta’lim


1. Tujuan Majelis Ta’lim
Menurut Ensiklopedi Islam, tujuan majelis ta’lim adalah:
a. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran beragama dikalangan
masyarakat, khususnya bagi jamaah
b. Meningkatkan amal ibadah masyarakat
c. Mempererat silaturrahmi antar jamaah
d. Membina kader dikalangan umat islam4
2. Fungsi Majelis Ta’lim
Majelis Ta’lim sebagai lembaga pendidikan nonformal memiliki
beberpa fungsi, diantaranya :
a. Fungsi keagamaan
Membina dan mengembangkan ajaran islam dalam rangka
membentuk masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada Allah
SWT.
b. Fungsi pendidikan
Menjadi pusat kegiatan belajar masyarakat (learning society),
keterampilan hidup dan kewirausahaan
c. Fungsi sosial
Menjadi wahana silaturrahmi, menyampaikan gagasan, dan
sekaligus sarana dialog antar ulama, umara, dan umat
3
Ibid., hlm. 92
4
Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, Ensiklopedia Islam, (Jakarta : Ichtiar Baru Van Haeve,
1994), hlm.122

5
d. Fungsi ekonomi
Sebagai sarana tempat pembinaan dan pemberdayaan ekonomi
jama’ahnya
e. Fungsi seni dan budaya
Sebagai tempat pengembangan seni dan budaya islam
f. Fungsi ketahanan bangsa
Menjadi wahan pencerahan dalam kehidupan beragama,
bermasyarakat, dan berbangsa.5
3. Peranan Majelis Ta’lim
Majelis ta’lim adalah lembaga pendidikan non formal yang memiliki
peranan sebagai berikut:
a. Sebagai wadah untuk membina dan mengembangkan kehidupan
beragama dalam rangka membentuk masyarakat yang bertakwa
kepada Allah
b. Taman rekreasi rohaniyah, karena penyelenggaraanya bersifat
santai
c. Wadah silaturrahim
d. Media penyampaian gagasan yang bermanfaat bagi pembangunan
umat islam

Persyaratan Majelis Ta’lim


Majelis ta'lim dapat disebut sebagai lembaga pendidikan diniyah
nonformal jika memenuhi unsur-unsur sebagai berikut :
a. Pengelola dan penanggung jawab yang tetap dan berkesinambungan.
b. Tempat untuk menyelenggarakan kegiatan ta'lim.
Tempat untuk proses pembelajaran majelis ta’lim sangatlah fleksibel,
tidak terikat tempat, bangunan ataupun ruang. Pembelajaran dapat
dilselenggarakan di masjid, mushalla, balai pertemuan, lapangan, aula,
ruang disuatu instansi, rumahrumah keluaraga.dll.

5
Dr.Helmawati,S.E.M.Pd.I, op. cit. hlm.91

6
c. Ustadz atau mu'allim yang memberikan pembelajaran secara rutin dan
berkesinambungan.
Hendaknya para mu’allim senantiasa meningkatkan diri baik itu di dalam
bidang pengetahuan keagamaan maupun pengetahuan umum serta
kemasyarakatan. Dengan pengetahuan yang luas, akan mampu
menghadapi dan menjawab tantangan zaman. Sehingga tidak hanya
membawa para jemaah pada kebaikan akhirat saja tetapi kehidupandunia
juga seimbang.
d. Jemaah yang terus menerus mengikuti pembelajaran, minimal berjumlah
30 orang.
Hal tersebut merupakan salah satu syarat bagi majelis ta’lim yang ingin
secara resmi diakui dan terdaftar di pemeritah. Akan tetapi, tidak semua
pengelola majelis ta’lim mendaftarkan ke pemerintah. Sehingga pada
kenyataannya, berapa pun jumlah jamaah selama mereka menuntut ilmu,
maka pengelola atau mu’allim tetap melaksanakan ta’lim.
Pada umumnya majelis ta’lim dikunjungi oleh jemaah yang tetap secara
berulang atau berkala. Namun, tidak setiap majelis ta’lim mempunyai
catatan atau daftar peserta yang hadir. Walaupun demikian, ada baiknya
dilakukan pencatatan terhadap jemaah majelis ta’lim dengan tujuan
untuk mengetahui perkembangan, pemahaman, dan pengalaman para
jemaah terhadap materi ta’lim
e. Kurikulum atau bahan ajar berupa kitab, buku pedoman atau rencana
pembelajaran yang terarah.
Kurikulum majelis ta’lim berisi ajaran islam seperti tafsir, hadits, tauhid,
fiqh, tasawuf, tarikh islam, bahasa Arab, ataupun masalahmasalah
kehidupan yang ditinjau dari spek ajaran islam.
Mengingat majelis ta’lim memiliki keterbatasan waktu, tenaga pengajar,
serta keterbatasan pemahaman keagamaan para jemaah, maka majelis
ta’lim tidak perlu mengambil materi tersebut secara keseluruhan. Bisa
saja mengambil materi atau bahan pengajaran

7
berdasrkan skala prioritas dan sesuai dengan tingkat pemahaman para
jemaahnya.
f. Kegiatan pendidikan yant teratur dan berkala
Kegiatan .yang dimaksud biasanya berupa kegiatan sosial yang
dimaksudkan untuk mengamalkan ajaran atau nilai-nilai islam. Kegiatan
ini penting mengingat tujuan didirikannya majelis ta’lim adalah menjadi
rahmat bagi alam semesta.
Kegiatan ini dapat berupa memberikan santuna kepada anak-anak yatim,
orang-orang miskin, memberikan bantuan pada korban bencana, donor
darah, melakukan kerja bakti, memberikan layanan masyarakat,
menggalang dana masyarakat atauun melakukan penghijauan, bahkan
membangun wirausaha ataupun menciptakan lapangan pekerjaan.6

E. Macam-macam Majelis Ta’lim


1. Dilihat dari jamaahnya, yaitu:
a. Majelis ta’lim kaum ibu/muslimah/perempuan
b. Majelis ta’lim kaum bapak/muslimin/laki-laki
c. Majelis ta’lim kaum remaja
d. Majelis ta’lim kaum anak-anak
e. Majelis ta’lim campuran laki-laki dan perempuan/ kaum bapak dan
ibu
2. Dilihat dari organisasinya, yaitu:
a. Majelis ta’lim biasa, dibentuk oleh masyarakat setempat tanpa
memiliki legalitas formal
b. Majelis ta’lim berbentuk yayasan, biasanya telah terdaftar dan
memiliki akte notaris
c. Majelis ta’lim berbentuk ormas
d. Majelis ta’lim dibawah ormas
e. Majelis ta’lim dibawah orsospol

6
Ibid, hlm. 92

8
3. Dilhat dari tempatnya, yaitu:
a. Majelis ta’lim masjid atau musholla
b. Majelis ta’lim perkantoran
c. Majelis ta’lim pabrik atau industri
d. Majelis ta’lim perumahan7

Aspek Metode Penyajian


a. Metode Ceramah
Metode ceramah menggunakan dua cara, ceramah umum dan ceramah
terbatas. Metode ceramah umum yaitu di mana ustadz (mu’allim/kyai)
bertindak aktif dengan memberikan pelajaran atau ceramah/, sedangkan
pesertanya berperan pasif hanya mendengarkan atau menerima materi
yang diceramahkan. Ceramah terbatas, di mana biasanya terdapat
kesempatan untuk bertanya jawab.
b. Metode Halaqah
Mu’allim memberikan pelajaran biasanya dengan memegang suatu kitab
tertentu. Jemaah mendengarkan sambil menyimak kitab yang sama.
4. Metode Mudzakarah
Yaitu metode dengan cara tukar menukar pendapat atau diskusi mengenai
suatu hal yang telah disepakati untuk dibahas.
5. Metode Campuran
Artinya satu majelis ta’lim menyelenggarakan kegiatan pendidikan atau
pengajian tidak dengan satu macam metode saja, melainkan dengan
berbagai metode secarara berselang-seling.8

7
BintuAhmad, “Majelis Taklim” diakses dari http://bintuAhmad.wordpress.com/
2012/04/09/majelis-talim-seputar-pengertian-kedudukan-fungsi-dan-tujuan/ pada tanggal 2
November 2017 pukul 11.23 WIB.
8
Dr.Helmawati,S.E.M.Pd.I, op.cit. hlm.93

9
Contoh Majelis Ta’lim
Majelis ta’lim Qolbul Qur’an
Merupakan majelis ta’lim yang dibentuk oleh KH. Ahsan Bahrul Ulum,
Pesantren Ainul Hasan di Desa Wonorejo kecamatan Maron Kabupaten
Probolinggo, Jawa Timur.
Dalam majelis ta’lim ini menjelaskan pembelajaran bagaimana untuk
menyeimbangkan hubungan antara Allah dengan manusia lalu hubungan
sesama manusia yakni melalui dzikir kepada Allah SWT.
Majelis ta’lim ini tidak dapat dipisahkan dari perguruan silat pagar nusa,
sehingga sebelum menjadi anggota majelis ta’lim ini terlebih dahulu mereka
harus menjadi anggota pagar nusa. Sebab, majelis ini memang lahir dari pagar
nusa.9

9
NU, “ Majelis Taklim Qolbul Qur’an” diakses dari http://www.nu.or.id/post/read/49400/bentuk-
majelis-taklim-qolbul-qurrsquoan. Pada tanggal 2 November 2017 pukul 11. 28 WIB

10
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Majelis ta’lim juga merupakan lembaga pendidikan masyarakat,yang
tumbuh an berkembang dikalangan masyarakat Islam itu sendiri yang
kepentingannya untuk kemalahatan umat manusia.Oleh karena itu Majelis
Ta’lim adalah lembaga swadaya masyarakat yang hidupnya didasarkan kepada
“Ta’awun dan “Ruhama”u bainahum..
Majlis Ta’lim dikalangan masyarakat menunjukkan kebutuhan dan hasrat
anggota masyarakat tersebut akan pendidikan agama. Pada kebutuhan dan
hasrat masyarakat yang lebih luas yakni sebagai usaha memecahkan masalah
- masalah menuju kehidupan yang lebih bahagia.
Majelis ta’lim merupakan tempat pengajaran atau pendidikan islam yang
paling fleksibel dan tidak terikat oleh waktu, dan juga bersifat terbuka terhadap
segala usia, lapisan, dan jenis kelamin. Selain sebagai sarana dakwah majelis
ta’lim juga sebagai lembaga pendidikan non formal. Fleksibilitas inilah yang
menjadikannya mampu bertahan dan merupakan lembaga yang paling dekat
dengan masyarakat.

B. Saran
Sebagai orang muslim kita harus melaksanakan perintah Allah dan
menjauhi laranganNya. Dan setelah menyusun makalah ini diharapkan kita
dapat menambah wawasan bagi pembaca. Dalam penyusunan makalah ini
tentunya tidak lepas dari kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan
saran yang membangun.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad,Bintu, “Majelis Taklim” . 2 November 2017 diakses dari


http://bintuAhmad.wordpress.com/2012/04/09/majelis-talim-seputar-
pengertian-kedudukan-fungsi-dan-tujuan/

Dewan Redaksi Ensiklopedia Islam, 1994.Ensiklopedia Islam, Jakarta: Ichtiar


Baru Van Haeve

Dr.Helmawati,S.E.M.Pd.I, 2013. Pendidikan Nasional dan Optimalisasi


Majelis Ta’lim Jakarta:PT Rineka Cipta.

Ismail,Husin, “Pengertian Majelis taklim & Dasar Hukum Majelis Taklim”.


2 November 2017 diakses dari http://uchinfamiliar.blogspot.co.id
/2009/02/pengertian-majelis-taklim-dasar-hukum.html?m=1,

NU, “ Majelis Taklim Qolbul Qur’an”. 2 November 2017 diakses dari


http://www.nu.or.id/post/read/49400/bentuk-majelis-taklim-qolbul-
qurrsquoan.

12

Anda mungkin juga menyukai