Anda di halaman 1dari 7

Pengembangan Manajemen Dakwah Dalam rangka pencapaian tujuan dakwah tersebut di atas perlu dikembangkan manajemen dakwah, yang

sebagaimana upaya pengembangan dalam bidang-bidangla innya,j uga dalam hal ini per lu diperhat ikanb erbagai faktor internal dan eksternal yang mempengaruhinya. mdiup-z/ws7 Di antara faktor-faktor yang berpengaruh dalam "pengembangan manajemen dakwah" tersebut, antara lain adalah (al pembuktian mengenai adanya korelasi positif antara dakwah islamiyah dan kesuksesan perjuangan bangsa dalam membangun masa depan, tb) telah banyaknya organisasi yang bergerak dan berperan di bidang dakwah, yang berkembang sebagai bagian dari gerakan pemberdayaan masyarakat; (c) besarnya variasi kelompok sasaran dakwah dan sebaran lokasinya; (d) adanya perubahan cepat di bidang tehnologi, ekonomi, dan sosial budaya yang berpengaruh terhadap visi manusia dan masyarakat sebagai faktor dinamis yang harus diperhitungkan dalam penyelenggaraadna kwah; (e) kemampuand alam penyediaan materi dakwah yang relevan dan berkualitas, serta dalam harga yang terjangkau daya beli kelompok sasaran; (f) linkage dalam sistem kelembagaan nasional dan internasonal sebagai akses bagi masukan kebijakan dan berkembangnyab erbagaii nteraksik egiatand akwah dan pembangunan;d an (9) tersedianya kualitas dan kapasitas profesional (tehnikal dan manajerial) dalam melaksanakan keseluruhan fungsi manajemen dan berbagai kegiatan dakwah lainnya dalam konteks dinamika pembangunan dan variasi kondisi l ingkungan,t ermasuk dalam mempengaruhmi obi l isasia tau pun penyediaan dan pemanfaatan berbagai resources lman, monev and materials) yang diperlukan bagi terselenggaranya berbagai kegiatan untuk mencapai berbagai tujuan dakwah. 1. Faktor pertama dan keenam {a dan f) mengisyaratkan bahwa manajemen dakwah juga harus memperhatikan posisinya dilihat dalam kontekss istem manajemenn asional( sismennas)d, an memahamip eran ser ta tanggung jawabnya di tengah bangsa yang tengah membangun, bahkan di tengah dinamika perubahan kehidupan ummat manusia dan bangsa-bangsa yang memerlukan pedoman hidup yang objektif, rasional, dan universal. Karena itu manajemen dakwah dapat dilihat sebagai bagian dari sistem kelembagaan yang berkembang dalam kehidupan bangsa kita, dan dalam saling hubungan dalam kehidupan antar bangsa, yang dikembangkan bersama untuk kemajuan bangsa dan seluruh ummat manusia. Ddiup-2/ws7 Dar i segi ajarana gamad an sejarahp erkembangand akwah di berbagai bagian dunia maupun di BUMI PERTIWI ini, kita melihat bahwa dakwah islamiyahd i lakukand enganm aksudm endorongp embaharuand an perobahan positif pada diri manusia dan masyarakat yang didasarkan pada nilai-nilai ketuhanand an kemanusiaany ang universal ,b er int ikank edalamani mtaq dan penguasaani ptek. Dakwah tersebut di laksanakans ecara ar i f dan dedikat i f

dengan penuh iman dan ketaqwaan, serta diarahkan pada peningkatan kualitas, pencapaian hajat, dan kemajuan peradaban ummat manusia, sesuai denganf i t rah manusiad an mar tabatk emanusiaany ang luhur .D asarp alsafah dan arah kebijaksanaan dakwah seperti itu akan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan nasional, yang telah menempatkan sumber daya manusia sebagai titik berat seiring dengan transformasi perekonomian, justru dengan akan semakin derasnya arus globalisai di masa depan dengan berbagai kemungkinan pengaruh nilai yang menuntut ketahanan nasional dan peningkatand aya saing dalams egalab idang. Pembangunan masa depan bagi bangsa lndonesia merupakan perjuangan mengisi kemerdekaan, yang tetap berlandaskan dan merupakan pengamaland an perwujudanP ancasi lad an UUD 1945, yang pada dasarnya terarah pada perwujudan masyarakat adil dan rnakmur yang diridlai Allah. Pembukaan UUD 1945 menyatakan bahwa hanya "atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa", bangsa Indonesia dalam perjuangannya menegakkan kemerdekaan pada akhirnya berhasil menyatakan kemerdekaan. Dengan demikian, rakyat Indonesia memiliki kesempatan untuk membentuk pemerintah negara yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, serta untuk merubah nasib bangsa di seluruh tanah air ( "memajukank esejahteraanu mum, mencerdaskank ehidupanb angsa" ) dan berperan dalam pembangunan dunia ("ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkank emerdekaanp, erdamaiana badid an keadi lans osial " ) . Dari pengalaman sejarah bangsa selama ini, kita dapat menarik kesimpulan bahwa hanya dengan keridlaan Allah Yang Maha Kuasa rakyat Indc,nesia berhasi lm enyatakan kemerdekaannyah, anya dengan ker idlaanA l lah mdiup-2/ws7 Maha Kuasa pula bangsa Indonesiab erhasi lm enumpas G-3O-S/PK| ,u ntuk kemudianm elangsungkanp er juangand an pembangunanO rde Baru. Keseluruhan perjuangan nasional tersebut penuh berisi dan disertai doa dan seruan Allahu Akbar dari para pejoang yang beriman dan taqwa kepada Allah SWT. Dengan adanya pengakuan dan keyakinan bangsa Indonesia atas rahmat Allah Yang Maha Kuasa dalam perjuangan menegakkan, mempertahankan, dan mengisi kemerdekaan, sebagaimana juga tersurat dalam Pembukaan UUD 1945 itu, maka dakwah dalam kehidupan bangsa Indonesia mempunyai dasar dan landasan yang kokoh, serta arah dan sasaran yang jelas. Peran dakwah tak lepas dari perjuangan bangsa ini dalam "merubah nasib bangsa" dan "turut berperan dalam pembangunan dunia" dalam keseluruhanm akna yang terkandungd alarnP ancasi lad an UUD 1945. Oleh bangsa lndonesia keseluruhannya itu diyakini telah dan akan berlangsung "atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa", dan karenanya dilakukan dengans enant iasam emohonk er idlaanNya. l l Sesungguhnya apa yang tersurat dan tersirat dalam Pembukaan UUD 1945 itu sudah merupakan dakwah, petuah, dan amanat. Dengan demikian, dakwah merupakanw ahana per juangany ang memi l ikil atar belakangs ejarah dan legitimasi yang kuat, dan karenanya merupakan bagian tak terpisah dari keseluruhan upaya bangsa yanE harus dilaksanakan masyarakat bersama

pemerintah dalam mewujudkan cita-cita Indonesia Merdeka dewasa ini dan selanjutnya pada abad abad yang akan datang. Sehubungan dengan itu, penyelenggaraand akwah merupakanw ahana per juangand alam penyelenggaraan negara dan pembangunan mengisi kemerdekaan yang berdasarkan Pancasi lad an UUD 19 45.2) Dalun hubungaa itu kita patut seruntiasa mengingai dan melalsanakan pesan rasulullah agar dalam memulai sesuatu jangan lupa mengucap "Bismillah', serta rnengucap "Alhamdulillah" atas segala rahmat yang dilimpahkanNya. Sebab itu, adanya Departemen Agama dalasr sistem administrasi negara kita merupakan kebijaksanan yang sangat tepat, sesuai dengan semangat dan amalat konstitusi. Demikian pula pelakanaan pendidikan dan pengajaran agama di sekolah-sekolah. l^) rndiup-z/ws7 2. Mengenai faktor kedua, (b). Pada hemat saya pada dasarnya setiap individu dan satuan sosial seperti rumah tangga, dan surau, serta satuansatuano rganisasil ainnyad alamm asyarakat ,d emikianp ula dunia usaha, baik yang berskala nasional mau pun multinasional, termasuk berbagai media massa mempunyai dan telah melakukan peran dan tanggung jawab tertentu dalam pelaksanaand akwah, baik secara sendi r i -sendi rai taupun bersamasama/ sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan dengan jenis dan lingkup kegiatan dan permasalahan yang dihadapi. Dalam perkembangan sejarah bangsa kita, kegiatan dakwah yang dilakukan secara swadaya oleh masyarakat luas sudah menempuh perjalanan sangat panjang, dan sudah cukup melembagad alamk ehidupanm asyarakatk i ta. Dewasa ini kelembagaand akwah telah berkembangl uas di tanah ai r kita. Yang diperlukan dewasa ini terutama adalah koordinasi, interaksi, dan pendayagunaannyay,a ng di lakukans ecara bersama, ser ta terarah pada (1) peningkatan kualitas dan efektivitas penyelenggaraan dakwah dalam (2) keseluruhan tingkat pencapaian rencana kegiatan dan tujuan dakwah, sebagai kinerja yang (3) perkembangannya dipantau secara berkala, dan diukur dengan cermat baik secara kuantitatif maupun kualitatif. Dalam hubungan itu, MDI harus senantiasa {a) menempatkan lembaga-lembaga dakwah lainnya sebagai mitra perjuangan dengan semangat ukhuwah lslamiyah, dan (b) konsisten dengan semangat ',amar ma,ruf nahi munkar,, baik ke dalam maupun keluar. sesuai dengan tujuan dakwah, maka pada akhirnya indikator kinerja dakwah tidak semata diwujudkan dalam (1) peningkatan jumlah prasarana dan sarana ibadah serta jumlah jemaah di surau, mesjid, dan musholah yang tersebar di berbagai tempat dan institusi, {2) meningkatnya jumlah pesantren dan para sant r inya, dan (3) meningkatnyaj umlah ar t ikel atau kaj ian dalam berbagair . r rediam asa, dan buku-bukui slamiy ang di terbi tkan;m elainkanj uga

dalam (4) perubahan perilaku dan komitmen sebagai seorang muslim yang kaf fah, yang memi l iki kedalamani mtaq dan kemampuanp enguasaani ptek, disertai integritas dan semangat kebangsaan yang tinggi; dan (5) meningmdiup2/w67 katnya kualitas dan kuantitas karya dan kekaryaan ummat, baik sebagai hasil individu ataupun sebagai hasil karya bersama dalam suatu atau sejumlah inst i tusid i tengah kehidupanm asyarakat ,b angsa,n egara,d an tanah ai r ki ta. 3. Faktor ketiga, keempat, dan kelima (c, d, dan e), perlu dilihat secara korelatif dan dinamis, sebab terdapat saling hubungan antara kondisi kelompok sasaran, kualifikasi dan relevansi materi dakwah, serta tingkat kemajuani ptek dan perkembangans osiale konomi masyarakat .K et igaf aktor tersebut akan mempengaruhi efisiensi kegiatan dan efektivitas pencapaian tujuan dakwah. Kondisi kelompok sasaran dakwah di tanah air kita demikian bervariasi baik ditinjau dari tingkat pendidikan, latar belakang sosial budaya, adat istiadat, maupun dalam sikap hidup dan cara hidupnya. Mereka juga tersebar pada lokasi yang sangat luas pada kawasan perdesaan dan perkotaan di seluruh wilayah tanah air, dengan kondisi lingkungan fisik, dan tingkat kehidupans osiale konomiy ang berbeda-bedaB. erbagaih al tersebut mensyaratkan kualifikasi tertentLr yang harus dipenuhi baik dalam materi dakwah, maupun media ( tehnologi ,l embaga,d an cara penyampaiand) akwah. Penyediaan dan penyampaian materi dakwah menurut bentuk dan media tertentu yang kurang cocok untuk kelompok sasaran tertentu pada wilayah tertentu, akan mengurangei f isiensip enyelenggaraadna kwah dan efekt ivi tasp encapai an tujuan dakwah. Pi t r ihan-pi l ihmane ngenaib entuk mater id an media dakwah akan mempengaruhij umlah pembiayaanb agi penyediaan,p engadaan,d an penyampaiannya,y ang harus di lakukan para penyelenggaraa tau sesuatu i r rst i tusdi akwah. Hal yang sangat penting dalam hubungan itu adalah ketersediaan "materi dakwah yang relevan dan berkualitas" sesuai kebutuhan kelompok sasaran.A pabi laa gama member ikana jarand an mengarahkanu mat manusia kepada perubahan nasibnya di dunia yang fana ini, dan juga menyampaikan janji Tuhan akan kebahagiaan serta kesejahteraan hidup manusia yang taqwa (melaksanakanp er intahNya,d an menjauhil aranganNyad) i alam baqa, maka mater i dakwah harus juga memuat dasar -dasarm engenaii ptek di samping mdiup-2/ss7 ajaran mengenai imtaq, serta pembuktian mengenai peran dan manfaat masing-masingd alam hidup dan kehidupann yata. Jelas hal ini mensyaratkan pula jumlah dan kualitas tertentu yang harus dimiliki para cendekiawan muslim dan para da'i yang tersebar di berbagai lembaga masyarakat, ternrasuk pesantren dan pergurauan tinggi swasta, se''ta satuan-satuan organisasi tertentu dalam pemerintahan. Untuk itu, juga diperlukan adanya perubahan motivasi dan peningkatan pengembangan program pendidikan dan pelatihan yang mantap. Dalam hubungan itu, mengingat pentingnya peranan dakwah dalam menyukseskan pembangunan nasional, adanya insentif "fiskal dan finansial"

bagi penulisan, penerbitan dan pengadaan "materi dakwah yang relevan dan berkualitas", yang demikian diperlukan dalam kegiatan penyelenggaraan dakwah di seluruh wilayah tanah air, kiranya perlu diperjuangkan. Dalam rangka itu perlu ditingkatkan pula upaya-upaya untuk mendorong kegiatan "penelitian dan pengembangan" bagi peningkatan jumlah dan jenis materi dakwah yang relevan dan berkualitas. 4. Adanya sistem manajemend akwah yang memperhat ikand an mengakomodasikan berbagai faktor (a, b, c, d, e, dan f) tersebut di atas merupakan kebutuhan mutlak agar kegiatan dakwah dapat terselenggara secara efisien, dan tujuan-tujuan dakwah dapat tercapai secara efektip. Sebab itu kondisi dan kual i fik asi faktor (g) , per lu pula diperhat ikand alam pengembangan manajemen dakwah. Dalamr angka i tu, di sampingm emenuhi" karakter ist ikp okok kepemimpinan islami (adil, arif, dan mukhlis)" kualifikasi manajerial yang juga perlu dikembangkand alams istemm anajemend akwah antaral ain adalahk epemimpinan yang berwawasan jauh ke depan, mampu berperan sebagai teladan dan pelopord aiam menghadapib erbagait antanganm asa dengan,s et iap da' i dan lembaga dakwah harus dapat mengidentifikasi secara komprehensif dan antisipatif berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan dan efektivitas penyelenggaraan dakwah, mampu menyusun, mengkomunikasikan, dan mensosial isasikans ecara berkelembagaanb erbagai langkah kebi jaksanaan mdiup-2/w$? 10 bagi pemecahan berbagai persoalan dan upaya pencapaian tujuan dakwah dalamr angkap embangunann asionapl adau mumnya. Tak kurang pentingnya dalam pengembangan manajemen dakwah tersebuta dalahp engembangank emampuand an dukunganb agi pelaksanaan fungsi manajemen pada umumnya, seperti perencanaan, pengorganisasian, pengendal ian,d an peni laianp erkembanganb erbagai hasi l kegiatan pelaksanaan dakwah, dan kiner janyay ang lebih luas. Langkah- langkahte rsebut per lu di lakukanp ada keseluruhans atuan organisasid an lembaga dakwah; baik pada tingkat kegiatan mikro yang meliputi kegiatan-kegiatan sesuatu institusi dakwah di daerah tertentu, maupun pada tingkat makro meliputi keseluruhank elembagaand akwah yang kompleksd alam jumlah satuan dan jar ingano rganisassi er ta wi layahk egiatany ang luas. 5. Kondisi berbagai faktor internal dan eksternal dalam sistem manajemen dakwah tersebut di atas dalam berbagai dimensinya secara kualitatif dan kuantitatif, perlu diinventarisasi dan diidentifikasi lebih jauh. Langkah tersebut perlu dilakukan agar diperoleh data dan informasi yang lengkap dan akurat mengenai segala sesuatu yang diperlukan bagi perencanaan, penyusunanp rogramd an langkah- langkakhe bi jaksanaapne nyelenggaraadna kwah, serta bagi pelaksanaannya pada seluruh tingkatan wilayah administrasi pemer intahand i seluruht anah ai r . Data dan informasi dasar tersebut antara lain mengenai kondisi kelompok sasarand an sebaranl okasinya;k ondisil ernbaga- lembagyaa ng berperan

di bidang dakwah pada setiap daerah, termasuk media dakwah yang dimiliki; jenis, sumber, dan kualitas materi dakwah; jumlah dan kualifikasi da'i; dan sebagainya.s udah saatnya apabi lap ada akhi r abad 20 ini keseluruhand ata dan informasi tersebut termuat dalam PC setiap lembaga dakwah dan para da'i, sehingga memudahkan komunikasi dan koordinasi penyelenggraan dakwah. Beberapa tahun lagi kita yang ditandai dengan semakin mdiup-2/ws7 sudah berada dalam abad 21. Suatu abad derasnya arus globalisasi, informasi, dan 11 cepatnya perkembangan teknologi, termasuk teknologi elektronika dan inf ormatika. Arus informasi akan menyelusup secara bebas pada setiap rumah tangga, dan dapat mempengaruhi setiap jiwa dan pikiran manusia tanpa mengenalb atas usia. Perkembanganin i harus mendapatkanp r ior i tas pula dalam upaya pengembangan manajemen dakwah, Penyelenggaraan dakwah yang tujuan pokoknya adalah mendorong kemajuan dan perubahan nasib umat manusia,s er ta per i laku,p eradaband an kebudayaannya,h anya mungkind apat melaksanakanm issinyay ang luhur i tu secarao pt imal apabi la lembaga- lembagdaa kwah memi l ikik emampuand alam penguasaanin formasi dan keseluruhan bidang iptek. Dalam abad informasi itu, rnedia massa perlu di tempatkans ebagaio byek dan subyek dalamd inamikap enyelenggaraadna n kegiatan dakwah. Sebab itu, hal tersebut harus merupakan bagian dari programp eningkatank ual i tass umberd aya manusiap ada keseluruhans atuan dan hirarki organisasi dalam sistem kelembagaan yang berperan di bidang dakwah di pusat maupun di daerah-daera

Anda mungkin juga menyukai