Anda di halaman 1dari 5

PERAN IPNU IPPNU DALAM MENGHADAPI TANTANGAN ERA SOCIETY 5.

Diah Ade Liana

Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama Cirebon

Tingkat Pimpinan Komisariat Perguruan Tinggi

Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon

2023

Abstrak : Society 5.0 muncul karena jawaban munculnya masalah yang ditimbulkan dari Revoluasi
Industri 4.0 dimana semua hal telah mengacu kepada teknologi kecerdasan buatan atau AI (artificial
intellegence). Oleh karenanya, Society 5.0 memiliki konsep bahwa manusia memiliki peranan besar
dalam mentranformasi big data menjadi suatu peluang guna terwujudnya kehidupan yang baru.
Penelitian ini menggunakan metode literasi dengan membaca terkait tantangan society 5.0 dan peranan
IPNU IPPNU dalam menghadapi tantangan tersebut. Hasil dari literasi tersebut, tantangan society 5.0
perkembangan menjadi sangat pesat dan semua nya menjadi praktis. Untuk itu IPNU IPPNU sebagai
organisasi keislaman dan organisasi kader perlu menempatkan nilai – nilai Islam Ahluss Sunnah Wal
Jama’ah sebagai sumber inspirasi dan motivasi.

PENDAHULUAN

Hampir semua pelajar saat ini merasa “galau” akibat munculnya Revolusi Industri 4.0
dan sekarang sudah digadang – gadang memasuki era Society 5.0. Secara sederhananya, era
revolusi industry 4.0 mengacu kepada bagaimana teknologi seperti kecerdasan buatan atau AI
(artificial intellegence), kendaraan – kendaraan otonom, internet bergabung dan memengaruhi
kehidupan fisik manusia. Sedangkan pada era society 5.0 ini memiliki konsep masyarakat
berpusat pada manusia (human-centered) dan berbasis teknologi (technology based) yang
artinya bahwa manusia akan memiliki peran besar dengan mentransformasi big data menjadi
suatu kearifan baru yang pada akhirnya meningkatkan kemampuan manusia membuka peluang
– peluang bagi kemanusiaan demi tercapainya kehidupan bermakna.

Pada era society 5.0 adanya sentuhan humanisme didalamnya yang menjadi modal
dasar konsep ini yang akan diterima masyarakat dunia (Supramono, 2019). Konsep ini
dikeluarkan langsung oleh Pemerintah Jepang, karena melihat permasalahan mengenai
penurunan jumlah populasi di negaranya. sesuai dengan laman daring Kompas.com yang
menyebutkan bahwasannya saat ini jumlah penduduk jepang di usia produktif menempati di
angka 77 juta jiwa dan akan berkurang 70 persen menjadi 53 juta pada 2050. Padahal di lain
sisi, populasi di atas usia 65 tahun akan meningkat sebanyak 38,4 persen pada 2065.

Faktanya, konsep society 5.0 ini ada akibat Revoluasi Industri 4.0, dimana era society
5.0 ialah suatu konsep masyarakat yang berpusat pada manusia (human-centered) dan juga
berbasis teknologi (technology based) yang berhasil dikembangkan oleh negara jepang. Jika di
era sebelumnya mencari, mengambil dan mengolah informasi pada jejaring internet, maka di
era society 5.0 banyaknya informasi didapatkan dari sensor di ruang fisik kemudian
terhitungkan di dunia maya.

Dari adanya era Revolusi 4.0 dan Society 5.0 ini tentu akan merubah dunia dengan
secara signifikan dan pesat, pasti akan memberikan dampak bagi ketahanan nasional. Ancaman
tersebut bukan lagi fisik, tetapi dalam aspek digitalisasi. Dunia yang semakin terkoneksi dan
kompetitif telah menjadi tantangan baru yang perlu dihadapi di Indonesia khususnya bagi para
kader Pelajar Nahdlatul Ulama sendiri.

Dampak yang bisa dirasakan dari era ini salah satunya yakni dunia yang semakin lama
terkoneksi, maka batas – batas negara akan seolah – olah menghilang. Tentunya hal ini akan
mengancam berbagai hal, diantaranya moral bangsa Indonesia, budaya Indonesia dan jati diti
bangsa yang mampu tergores oleh masuknya setiap budaya – budaya asing yang semakin sulit
untuk disaring terlebih dahulu. Dampak lainnya ialah, tersebarnya data personal tiap
masyarakat Indonesia, seperti gaget yang tanpa tidak sadar merekam setiap aktivitas kita lalu
dihimpun dalam big data. Hal – hal mengerikan lainnya adalah adanya potensi bocornya
rahasia negara dan privasi negara. Era Society 5.0 sejatinya untuk meningkatkan efisiensi dan
kualiyas produk/jasa. Jika membicarakan dari sudut ketahanan nasional bangsa, sudah
seharusnya pemerintah mampu memaksimalkan kulitas pelayanan untuk publik yang lebih baik
guna mendapatkan rasa aman dan damai. Berbagai pelayanan masyarakat harus lebih efisien
dari sisi waktu maupun biaya.

Keistimewaan dari Society 5.0 adalah ada pada focus utamanya yang memposisikan
manusia dipusat transformasi, inovasi, teknologi dan otomotif industry. Paradigma baru society
5.0 ini akan memainkan peran utama dalam menciptakan kearah yang lebih baik, terpenuhi,
tepat dan mampu menciptakan masyarakat produktif.
Adanya Revoluasi 4.0 dan Society 5.0 sangat jelas melahirkan tantangan bahkan
peluang besar. Untuk itu, pola pikir seorang kader IPNU dan IPPNU yang terdidik tentu tidak
boleh jika sekadar takut pada tantangan saja, melainkan hal ini harus dijadikan guna mencari
peluang.

METODE PENELITIAN

Literatur : dalam penulisan ini Penulis banyak membaca terkait Tantangan era Society 5.0 dan
peran IPNU IPPNU dalam menghadapi Tantangan tersebut.

PEMBAHASAN

1. Tantangan Society 5.0


Di zaman yang sudah semakin cepat dan pesat ini, kita tidak boleh bernyali
lemah sebagai seorang pelajar. Sebagai kaum terdidik, harus mampu mengambil sinyal
perubahan dari era tersebut. Pada era ini sangat berdampak bagi semua lini kehidupan.
Ketika jepang merilis Society 5.0 pada tanggal 21 Januari 2019, memiliki tujuan
sebagai pengantisipasian Revolusi 4.0 yang akan mendegrasi peran manusia. Maka,
muncullah konsep society 5.0 sebagai jawabannya, konsep yang memang berpusat
kepada manusia dengan menggunakan basis teknologi. Akhirnya, berdampak pada
menurunnya peran manusia dalam era digital ini. Untuk itu, perlu adanya regulasi untuk
melindungi pekerja dari ancaman kehilangan pekerjaan. Bisa dikatakan, adanya society
5.0 dijadikan jawaban atas masalah yang timbul dari era revoluasi industry, karena
jangan sampai manusia menjadi korban teknologi yang tumbuh berkembang dengan
pesat.
Di era serba instan ini sering tampak persoalan seperti maraknya praktik
politisasi agama, penyalahgunaan dakwah, speech, berita hoax bahkan fitnah sudah
banyak menghujani wajah keberagaman bangsa.
2. Peran IPNU IPPNU Dalam Era Society
Sebagai organisasi keagamaan Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan
Pelajar Putri Nahdlatul Ulama memiliki tantangan sekaligus peran yang besar pada era
ini. Karena semakin banyaknya peran manusia telah digantikan oleh robot, maka
sebagai kader IPNU IPPNU perlu memiliki pemahaman society 5.0 yang berbasis
spiritualitas dan kebudayaan sebgai bekal bagi proses pengembangan generasi milenial
yang sudah siao menghadapi tantangan dan segala problematika.
IPNU IPPNU menempatkan nilai – nilai Islam Ahluss Sunnah Wal Jama’ah
sebagai sumber inspirasi dan motivasi. Menghadapi era globalisasi yang semakin pesat,
maka akan semakin banyaknya persaingan. Oleh karenya, agar mampu bersaing IPNU
IPPNU perlu memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang banyak dan berkualitas.
Namun, pada kenyataannya, yang perlu dipersiapkan saat ini yakni kader yang
berkualitas, sebab jumlah anggota/kader yang banyak belum tentu bisa menjamin
kulitas yang optimal. Untuk itu, arah program sudah saatnya di rubah dengan lebih
mengarah pada peningkatan kuliatas organisasi dan kualitas anggota. Dengan strategi
disesuaikan pada abad saat ini, contoh kegiatannya seperti :
a. Membina dan mengembangkan organisasi dan anggota dalam program kaderisasi
b. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap NU dalam perjuangan
berkhidmat pada agama, nusa dan bangsa
c. Meningkatkan kemampuan untuk memahami ajaran Islam Ahlussunah Wal
Jama’ah
d. Meningkatkan pemahaman terhadap ideologi Pancasila baik secara konseptual
maupun operasional

Sedangkan jika dilihat dari segi pengkaderan, strategi yang bisa dilakukan adalah :

a. Mengembangkan jenis – jenis pelatihan keterampilan dalam rangka


mengembangkan bakat, minat dan anggota dalam upaya peningkatan
profesionalisme kader
b. Meningkatkan pelaksanaan pelatihan – pelatihan formal di semua tingkat
kepengurusa
c. Menumbuhkan pola berfikir kritis dan kreatif
d. Menyediakan sarana dan fasilitas pembinaan kader melalui forum - forum
DAFTAR PUSTAKA

Farid Ahmadi, S. M. (2019). Konsep dan Aplikasi Literasi Baru di Era Revoluasi Industri 4.0
dan Society 5.0. Semarang: CV. Pilar Nusantara.
Jakaria, A. M. (2021). Peningkatan Ekonomi Masyarakat Menuju Era Society 5.0 ditengah
Pandemi Covid-19. Cirebon: Penerbit Insania.
Siti Kholimah, d. (2018). Materi Pelatihan Formal Latihan Kader Muda Pimpinan Anak
Cabang IPNU IPPNU Kecamatan Nronggot. Sekretariat Pimpinan Anak Cabang.

Anda mungkin juga menyukai