Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

IMPLEMENTASI ASWAJA DALAM BIDANG EKONOMI, SOSIAL BUDAYA DAN


POLITIK

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Aswaja Al-Nahdliyah
dan Ke-pesantrenan
Dosen Pengampu: Mokhammad Khosim M.Pd.I

Disusun Oleh:
SITI KHUDAYBIYAH
NIM : 20211010042

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM SYARIFUDDIN
WONOREJO-LUMAJANG
2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan lancar.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad
SAW, karena atas perjuangan beliau kita dapat meneruskan kehidupan yang lebih bermartabat yang
di dasarkan oleh Iman dan Islam.

Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu kritik dan saran
selalu diharapkan demi perbaikan dimasa yang akan datang.

Semoga apa yang telah penulis lakukan ini menjadi bermanfaat khususnya bagi penulis
sendiri dan umumnya kepada pihak-pihak yang membutuhkan.

Lumajang,07 September 2021


Penulis

SITI KHUDAYBIYAH

ii
DAFTAR ISI

COVER ....................................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR................................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

A. Aswaja dalam bidang Ekonomi ................................................................................. 2


B. Implementasi Aswaja dalam bidang Politik................................................................ 3
C. Implementasi Aswaja dalam bidang Sosial-Budaya................................................... 4

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................................ 6
B. Saran ........................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 7

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aswaja merupakan salah satu mata pelajaran yang dalam kajiannya merujuk pada al-
Qur’an dan as-Sunnah. Dalam tahap pemahaman Aswaja menggunakan cara logis dan
rasional, karena mengaitkan materi dengan pengalaman peserta didik dalam kehidupan
sehari-hari bukan dengan dokmatis dan doktrin tertentu.

Pembelajaran Aswaja juga bertujuan untuk mendorong peserta didik supaya


mendalami dan mengamalkan ajaran islam Ahlussunnah wal Jama’ah, yang diharapkan
nantinya akan lahir generasi-generasi Kyai yang unggul serta mampu menjadi pilar-pilar
kokoh dalam mensiarkan Islam ditengah-tengah masyarakat dengan menjunjung tinggi nilai-
nilai tawasut, tawazun, tasamuh.

Islam sebagai agama yang paripurna telah memiliki aturan tersendiri untuk mengatur
umatnya dalam hal beruhubungan, baik sesama muslim maupun dengan umat lainnya. Oleh
karena itu makalah ini akan kami jelaskan mengenai konsep Aswaja tentang ekonomi dan
politik.

Pergeseran dunia juga membawa Aswaja pada perubahan yang menuntut Aswaja
bukan hanya menjadi sebuah mazhab yang menjadi doktrin kepada pemeluknya, akan tetapi
berkembang menjadi sebuah pandangan hidup atau dikenal dengan istilah manhaj al fikr.
Dengan perubahan dari waktu kewaktu kontribusi Aswaja menjadi sangat mempengaruhi
para pemeluknya dalam beraktifitas dalam keseharian baik dalam aktifitas ekonomi, sosial
politik maupun kebudayaan secara keseluruhan kehidupan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep Aswaja dalam bidang ekonomi?
2. Bagaimana implementasi ajaran Aswaja dalam bidang politik?
3. Bagaimana implemestasi Aswaja dalam bidang sosial-budaya?

1
BAB II
PEMBAHASAN
1. Aswaja dalam bidang Ekonomi

Islam merupakan agama yang diturunkan oleh Allah SWT melalui Nabi Muhammad
Saw yaitu pada saat beliau berumur 14 tahun. Keadaan bumi pada masa sebelum masuknya
Islam merupakan keadaan yang sangat buruk dan mengenaskan dimana sebagian dari
manusia menyembah pohon, batu, patung (berhala), matahari, bulan dan bintang, bahkan
ada yang menyembah sesama manusia yang mana kesemuanya itu adalah ciptaan Allah
SWT. Manusia yang hidup dimasa itu tidak lagi mempunyai rasa kemanusiaan dan keadilan.
Yang kuat akan semakin berdiri tegak dan ditakuti, sedangkan yang lemah akan semakin
tertindas.

Kebiasaan-kebiasaan manusia pada saat itu tidak lagi mencerminkan manusia yang
mempunyai akal seperti yang telah diberikan Allah SWT untuk berfikir dan merenungkan
karunia dan nikmat Allah SWT melainkan akal mereka telah ditundukkan oleh hawa nafsu.
Kedzaliman terjadi dimana-mana, bahkan mereka tega mengubur hidup-hidup bayi
perempuan yang baru dilahirkan oleh ibunya. Karena mereka menganggap bayi operempuan
itu aib bagi mereka.

Islam yang “Rahmatan Lil Alamin” (menjadi rahmat bagi seluruh alam) sering
disebut-sebut menjadi kebanggaan dan salah satu ciri keagungan agama Islam. Sejauh ini,
konsep itu baru hanya diartikan bahwa Islam membawa kebaikan, rahmat dak keselamatan
bagi lingkungannya.

Islam adalah satu-satunya agama yang sempurna yang mengatur seluruh sendi
kehidupan manusia dan alam semesta. Kegiatan perekonomian manusia juga diatur dalam
islam dengan prinsip illahiyah. Harta yang ada pada kita, sesungguhnya bukan milik
manusia, melainkan hanya titipan dari Allah SWT agar dimanfaatkan sebaik baiknya demi
kepentingan umat manusia yang pada akhirnya semua akan kembali kepada Allah SWT
utnuk dipertanggung jawabkan1

Dalam konsep Aswaja tentang ekonomi, islam menganjurkan kepada setiap umatnya
untuk selalu giat dalam bekerja dimanapun berada seperti firman Allah yang artinya: “Dan
katakanlah bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasulnya serta orang-orang mukmin akan
melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui
1
Pandangan aswaja dibidang politik. http://goresanjannah.blogspot.com/2017/04/pandangan-aswaja-di-bidang-politik-
dan.html?m=1 2018
2
3

akan yang ghoib dan yang nyata, lalu diberitakannya kepada kamu apa yang telah kamu
kerjakan. (QS. At-Taubah:105).

Karena kerja membawa pada keampunan, sebagaimana sabda Rasulullah


Muhammad SAW: “Barang siapa diwaktu sorenya kelelahan karena kerja tangannya, maka
diwaktu sore itu ia mendapat ampunan. (HR. Tahbrani dan Baihaqi). Segala aturan yang
diturunkan Allah SWT dalam sistem Islam mengarah pada tercapainya kebaikan,
kesejahteraan, keutamaan, serta menghapuskan kejahatan, kesengsaraan dan kerugian pada
seluru ciptaan-Nya. Demikian pula dalam hal ekonomi, tuuannya adalah membantu manusia
mencapai kemenangan didunia dan diakhirat.

2. Implementasi Aswaja dalam bidang Politik.

Berdirinya suatu negara merupakan suatu keharusan dalam suatu komunitas umat
(Islam). Negara tersebut dimaksud untuk mengayomi kehidupan umat, melayani mereka
serta menjaga kemaslahatan bersama. Keharusan ini bagi faham Ahlussunnah Wal Jama’ah
hanyalah sebatas kewajiban fakultatif (fardhu kifayah) saja, sehingga sebagaimana
mengurus jenazah jika sebagian orang sudah mengurus berdirinya negara maka gugurlah
kewajiban lainnya. Oleh karena itu konsep berdirinya negara dalam Aswaja tidaklah
termasuk salah satu pilar keimanan sebagaimana yang diyakini oleh syiah. Namun Aswaja
juga tidak membiarkan yang diakui oleh umat. Hal ini berbeda dengan Khawarij yang
membolehkan komunitas umat islam tanpa adanya seorang imam apabila umat itu bisa
mengatur dirinya sendiri.
Aswaja tidak memiliki patokan yang baku tentang negara. Suatu negara diberi
kebebasan menentukan bentuk pemerintahannya, bisa demokrasi, kerajaan, teokrasi ataupun
bentuk yang lainnya. Aswaja hanya memberikan kriteria yang harus dipenuhi oleh suatu
negara. Sepanjang persyaratan tegaknya negara tersebut terpenuhi, maka negara tersebut
bisa diterima sebagai pemerintahan yang sah dengan tidak mempedulikan bentuk negara
tersebut. Sebaliknya, meskipun suatu negara memakai bendera Islam tetapi didalamnya
terjadi banyak penyimpangan serta menginjak-ijnak sistem pemerintahan yang berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan, maka praktik semacam itu tidaklah dibenarkan dalam
Aswaja2. Persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu negara tersebut adalah:

a. Prinsip Syura (Musyawarah)

2
KH Said Aqil Siradj.Doktrin Aswaja di bidang Sosial-Politik. https://islam.nu.or.id/post/read/17625/doktrin-aswaja-di-
bidang-sosial-politik 2009
3

Menurut qur’an surat as-syura 42: 36-39, syura merupakan ajaran yang setara
dengan iman kepada Allah (iman billah), tawakal, menghindari dosa-dosa besar
(ijtinabul kaba'ir), memberi ma'af setelah marah, memenuhi titah ilahi, mendirikan
shalat, memberikan sedekah, dan lain sebagainya. Seakan-akan musyawarah merupakan
suatu bagian integral dan hakekat Iman dan Islam.

b. Keadilan (Al-‘Adl).

Menegakkan keadilan merupakan suatu keharusan dalam Islam terutama bagi


penguasa (wulat) dan para pemimpin pemerintahan (hukkam) terhadap rakyat dan umat
yang dipimpin. Hal ini didasarkan dalam QS An-Nisa' 4:58 yang artinya: Sesungguhnya
Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan
apabila kamu menetapkan hukum diantara manusia hendaknya kamu menetapkannya
dengan adil. Sungguh Allah sebaik –baik yang memberi pengajaran kepadamu.
Sungguh, Allah maha mendengar, maha melihat. (QS. An-Nisa’ 4:58)

c. Kebebasan (Al-Hurriyyah)

Kebebasan dimaksudkan sebagai suatu jaminan bagi rakyat (umat) agar dapat
melakukan hak-hak mereka. Hakhak tersebut dalam syari'at dikemas dalam al-Ushul al-
Khams (lima prinsip pokok) yang menjadi kebutuhan primer (dharuri) bagi setiap insan.
Kelima prinsip tersebut adalah:

1) Hifzhun Nafs, yaitu jaminan atas jiwa (kehidupan) yang dirniliki warga negara
(rakyat).

2) Hifzhud Din, yaitu jaminan kepada warga negara untuk memeluk agama sesuai
dengan keyakinannya.
3) Hifzhul Mal, yaitu jaminan terhadap keselamatan harta benda yang dirniliki oleh
warga negara.
4) Hifzhun Nasl, yaitu jaminan terhadap asal-usul, identitas, garis keturunan setiap
warga negara.
5) Hifzhul 'lrdh, yaitu jaminan terhadap harga diri, kehormatan, profesi, pekerjaan
ataupun kedudukan setiap warga negara.

d. Kesetaraan Derajat (Al-Musawah)

Semua warga negara haruslah mendapat perlakuan yang sama. Semua warga
negara memiliki kewajiban dan hak yang sama pula. Sistem kasta atau pemihakan
terhadap golongan, ras, jenis kelamin atau pemeluk agama tetlentu tidaklah dibenarkan.
4

3. Implementasi Aswaja dalam bidang Sosial-Budaya

Jika kita mencermati doktri-doktrin paham Aswaja, baik dalam akidah iman, syariat
islam ataupun akhlak ihsan, maka bisa kita dapati sebuah metodologi pemikiran yang tengah
dan moderat, berimbang atau harmon, netral atau adil dan toleran. Dengan sikap ini maka
seseorang tidak terllu keras dan tidak sembrono dalam melakukan tindakan baik ibadah
maupun bermasyarakat. Bebrapa bentuk sikap toleran, yaitu:

a. Menghargai perbedaan pendapat selama tidak bertentangan dengan prinsip ajaran Islam.
b. Menerima dan mengembankan segala bentuk kebudayaan yang paling baik menurut
ajaran Islam, tanpa melihat darimana datangnya.
c. Bersikap toleran dalam pergaulan baik antara sesama maupun sesama bangsa.
d. Membangun pergaulan antar sesama manusia dengan dasar saling mengerti dan saling
menghormati.

Implementasi dari paham aswaja dalam bidang sosial dan budaya yaitu adanya
beberapa tradisi yang sudah biasa dilakukan di masyarakat. Tradisi adalah sesuatu yang
terjadi secara kebetulan. Beberapa jenis tradisi yang ada di masyarakat, yaitu:

a. Tradisi 4 bulan dan 7 bulanan.

Menurut Hadits Riwayat (HR) Imam Muslim, di usia 4 bulan, bayi di dalam
kandungan sudah punya bagian-bagian tubuh yang lengkap sebagaimana layaknya
seorang manusia. Terkutip dalam hadist Muslim bin Hajjaj An-Naisaburi, Shahîh
Muslim yang Artinya: “Sesungguhnya setiap orang di antara kalian dikumpulkan
penciptaannya di dalam perut ibunya selama empat puluh hari (berupa sperma),
kemudian menjadi segumpal darah dalam waktu empat puluh hari pula, kemudian
menjadi segumpal daging dalam waktu empat puluh hari juga. Kemudian diutuslah
seorang malaikat meniupkan ruh ke dalamnya dan diperintahkan untuk menuliskan
empat hal; rejekinya, ajalnya, amalnya, dan apakah dia menjadi orang yang celaka atau
bahagia.”3

b. Tradisi secara kebetulan.


c. Tradisi melakukan Talqin mayit.

3
KumparanMOM.Hukum selamatan 4 bulan kehamilan dalam
Islam.https://kumparan.com/kumparanmom/parenting-islami-hukum-selamatan-4-bulan-kehamilan-dalam-islam-
1rl86Foi6bW/4 2019
5

Rasulullah SAW bersabda: “Tuntunlah orang yang meninggal di antara kamu


dengan mengucapkan lā ’ilāha ’illā allāh”. Sebab barangsiapa yang akhir perkataannya
sebelum meninggal dunia adalah lā ’ilāha ’illā allāh, maka dia akan masuk surga” (HR.
Abu Daud. Dikatakan sahih oleh Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih no.
1621)4.

d. Tradisi Dziba’an dan sholawatan.

Tradisi diba’an bagi masyarakat Indonesia merupakan salah satu tradisi sebagai
wujud kecintaan kepada Baginda Nabi Muhammad Saw dengan sholawatan dan pujian-
pujian. Diba’an ini merupakan salah satu dari tradisi “muludan” yang biasa diharamkan
oleh sebagian kaum, sedangkan muludan ini merupakan kebiasaan yang secara turun-
temurun (tradisi) dijalankan oleh masyarakat Islam Nusantara5

e. Tradisi dzikir bersama.

Dari beberapa tradisi diatas paham aswaja telah didapatkan dari kesepakatan para
ulama’ terdahulu. Dan pasti tradisi-tradisi tersebut memiliki banyak tujuan dan manfaatnya6.

4
Kumparan.Hukum Talqin Mayit. https://kumparan.com/berita-hari-ini/hukum-talqin-mayit-atau-mengingatkan-
jenazah-yang-telah-dikubur-1vEtFYtNxk0/1 2021
5
PesantrenId.Tradisi diba’an dan toleransi Budaya. https://pesantren.id/tradisi-dibaan-dan-toleransi-budaya-1843/
2019
6
Implementasi paham Aswaja dalam bidang sosial dan budaya.IAIN Tulungagung.
https://text-id.123dok.com/document/ky6p9455q-implementasi-paham-aswaja-dalam-bidang-sosial-dan-budaya.html
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dengan judul “Implementasi Aswaja dalam bidang


ekonomi, sosial-budaya, dan politik” dapat penulis simpulkan bahwa:

1. Penerapan nilai Aswaja dalam bidang ekonomi sangat berpengaruh dalam kehidupan
bermasyarakat dan juga dapat menjunjung ajaran Islam itu tersendiri. Ilmu Aswaja juga
sebagai media untuk memahami konsep-konsep belajar tentang “Rahmatan Lil Alamin”.
2. Implementasi Aswaja dalam bidang Politik juga berpengaruh dalam berdirinya sebuah
negara. Ilmu ini juga sebagai pembelajaran untuk generasi-generasi muda yang akan
datang dalam pembentukan suatu negara yang berpegang pada Ahlussunnah Wal
Jamaah.
3. Implementasi Aswaja dalam bidang Sosial-Budaya berpengaruh dalam kebudayaan dan
toleransi, yang dimana kita bisa saling menghargai antara yang satu dengan yang lain
dan juga memahami tradisi-tradisi yang berpaham Aswaja.
B. Saran
Demikianlah makalah yang dapat saya susun. Saya menyadari bahwa masih terdapat

banyak kekurangan, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca

sangat saya harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

6
DAFTAR PUSTAKA

Pandangan aswaja dibidang politik. http://goresanjannah.blogspot.com/2017/04/pandangan-aswaja-di-bidang-politik-


dan.html?m=1 2018

KH Said Aqil Siradj.Doktrin Aswaja di bidang Sosial-Politik. https://islam.nu.or.id/post/read/17625/doktrin-


aswaja-di-bidang-sosial-politik 2009

KumparanMOM.Hukum selamatan 4 bulan kehamilan dalam Islam.https://kumparan.com/kumparanmom/parenting-


islami-hukum-selamatan-4-bulan-kehamilan-dalam-islam-1rl86Foi6bW/4 2019

Kumparan.Hukum Talqin Mayit. https://kumparan.com/berita-hari-ini/hukum-talqin-mayit-atau-mengingatkan-


jenazah-yang-telah-dikubur-1vEtFYtNxk0/1 2021

PesantrenId.Tradisi diba’an dan toleransi Budaya. https://pesantren.id/tradisi-dibaan-dan-toleransi-budaya-1843/


2019

Implementasi paham Aswaja dalam bidang sosial dan budaya.IAIN Tulungagung. https://text-
id.123dok.com/document/ky6p9455q-implementasi-paham-aswaja-dalam-bidang-sosial-dan-budaya.html

Anda mungkin juga menyukai