Anda di halaman 1dari 19

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAKWAH

“Konsep Sistem Jenis-Jenis Sistem Dan Model Sistem”

Dosen Pengampu : Dr. Erwan Effendy, MA

Disusun Oleh:

1. Rahman Asro Bil’Ibad (0104202120)


2. Salman Al farisi (0104202129)

MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATRA UTARA
T.A 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha pengasih lagi maha
penyayang karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, penulis bisa menyusun dan
menyelesaikan makalah yang berjudul “Jenis-Jenis Sistem Dan Model Sistem.
Makalah ini disusun untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh
Bapak Dosen Dr. Erwan Effendy, MA selaku dosen pada mata kuliah Budaya
Organisasi. Sehingga penulis memperoleh banyak ilmu, informasi dan
pengetahuan selama membuat dan menyelesaikan tugas ini. Dengan begitu ilmu
yang diperoleh tidak akan sia-sia.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan
makalah ini dan dapat menjadi acuan dalam penyusunan tugas-tugas selanjutnya.
Penulis juga memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat
kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembanca dalam
memahami maksud dari isi makalah ini.

Medan, 24 Februari 2023

Pemakalah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................................2

C. Tujuan............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

A. Pengertian sistem.............................................................................................3

B. Karakteristik Sistem.........................................................................................4

C. Jenis Sistem Informasi.....................................................................................6

D. Model Sistem Informasi................................................................................12

BAB III PENUTUP...............................................................................................15

A. Kesimpulan....................................................................................................15

B. Saran..............................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia,
seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk
mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa
informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan
informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan
mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis
sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing
dengan lingkungan pesaingnya.

Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja
dengan baik. Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak
informasi yang tidak bermanfaat. Memahami konsep dasar sistem informasi adalah
sangat penting dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective
business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi
yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru agar konsep dasar sistem
itu sendiri bisa tercapai dalam satu tujuan.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan sistem?


2. Bagaimana karakteristik sistem?
3. Apa saja jenis-jenis sistem?
4. Bagaimana model sistem?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu sistem.


2. Untuk mengetahui karakteristik sistem.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis sistem.
4. Untuk mengetahui model sistem.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian sistem

Menurut Sutabri (2012:3) bahwa “Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan


dari suatu unsur, komponen, atau variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi,
saling tergantung satu sama lain dan terpadu”.sedangkan Menurut Anggraeni dan
Irviani (2017:13) menjelaskan bahwa “informasi adalah sekumpulan data atau fakta
yang diorganisasi atau diolah dengan cara tertentu sehingga mempunyai arti bagi
penerima”.
Pengertian sistem informasi sendiri adalah suatu sistem untuk proses informasi
secara luas, yang digunakan suatu komputer dan pengaaplikasiannya terhadap
teknologi lainnya yang saling terkait. Ada beberapa jenis dan juga tipe dari sistem
informasi. Berikut ini adalah beberapa jenis dan juga tipe dari sebuah sistem informasi:
a. Sistem informasi manajemen (baca juga: pengertian sistem informasi
manajemen)
b. Sistem Informasi akuntansi (baca juga: pengertian sistem informasi
akuntansi)
c. Sistem Informasi geofrafis
d. Sistem Informasi Bisnis
e. Sistem informasi eksekutif
f. Sistem Informasi keuangan
g. Dan masih banyak lagi

Kesemua jenis dari sistem informasi tersebut, memiliki tujuan dan juga fungsi
sistem informasi yang berbeda-beda, sesuai dengan bagaimana sistem tersebut dibuat,
diimplementasikan dan juga siapa saja user yang menggunakan sistem informasi
tesebut. Kemudian fungsi teknologi informasi dan komunikasi yang cukup
berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari sangatlah berguna seperti berkomuniksasi
dengan seseorang yang berjarak jauh dengan gedget yang dimiliki, misalnya melalui
komputer dengan chatting ataupun pada smartphone.

3
Dengan adanya sistem informasi, maka alur dan juga arus data menjadi lebih
mudah untuk dilakukan, yang mana hal ini akan membantu mempercepat dan juga
mempermudah sistem distribusi data dari host ataupun server menuju usernya,
sehingga setiap user dapat memanfaatkan informasi yang tersedia secara efektif.

B. Karakteristik Sistem
Karakteristik Sistem Informasi adalah Suatu sistem bisa dikatakan sebagai sebuah
sistem informasi apabila memnuhi karakteristik utama dari sebuah sistem informasi.
Karakteristik utama ini menunjukkan bahwa sebuah sistem memang benar-benar
sebuah sistem yang dapat memberikan arus informasi dari host menuj usernya. Berikut
ini adalah beberapa karakteristik yang dimiliki oleh sistem informasi:
1) Memiliki Komponen
Karakteristik pertama dari sebuah sistem informasi adalah memilki
komponen. Komponen ini merupakan bagian dari sebuah sistem interaksi,
dimana keseluruhan komponen tersebut saling berinteraksi satu sama lain.
Setiap komponen atau yang bisa juga disebut sebagai subsistem di dalam
sebuah sistem informasi memiliki sifat untuk menjalankan fungsi-fungsi
tertentu di dalam sebuah sistem informasi. Jadi, apabila subsitem atau
komponen dari sistem informasi ini tidak dapat bekerja optimal, maka
keseluruhan sistem informasi yang diimplementasikan tidak akan dapat
berjalan secara optimal.
2) Memiliki Batasan atau Boundary
Karakteristik dari sebuah sistem informasi berikutnya adalah sebuah
sistem informasi haruslah memiliki sebuah batasan sistem atau yang dikenal
dengan istilah boundary. Batasan ini merupakan pembatas dari sebuah sistem
informasi dengan sistem informasi lainnya, yang membuat sistem informasi
tersebut menjadi satu buah kesatuan sistem informasi yang utuh, dan
menunjukkan ruang lingkup yang dimilki oleh sistem informasi tersebut.

Jadi, dengan adanya boundary ini, seuah sistem informasi tidak akan bekerja
saling tumpang tindih satu sama lainnya, dan dapat berfungsi sesuai dengan tugas dan
juga perannya amsing-masing.
a. Memiliki Lingkungan Luar dari Sistem atau Environment

4
Karakteristik dari sistem informasi berikutnya adalah memilki lingkungan luar
dari sebuah siste, atau yang disebut dengan environment. Environment merupakan
keseluruhan sistem dan juga lingkungan yang berad di luar batasan atau boundary dari
sebuah sistem informasi. Sebuah sistem akan disebut sebagai sistem informasi, apabila
sistem tesebut memilki batasan atau boundary, dan juga memiliki lingkungan luar yang
berbatasan langsung dengan sistem informasi tersebut.
b. Memiliki Interface
Interface atau antar muka merupakan karakteristik berikutnya yang harus dimilki
oleh sebuah sistem informasi. Ya, suatu sistem akan dianggap sebagai sebuah sistem
informasi yang dapat dioperasikan dengan baik dan juga optimal apabila sistem
informasi tersebut memilki interface atau antar muka. Interface atau antarmuka ini
merupakan media yang digunakan untuk dapat menghubungkan sebuah komponen
atau subsistem yang terdapat pada sebuah sistem informasi. Hal ini mengacu pada
karakteristik pertama pada sebuah sistem informasi, dimana sistem informasi memilki
beberapa komponen dan juga subsistem yang menjadi dasar terbentuknya suatu
keseluruhan sistem. Keseluruhan komponen dan juga subsitem tersebut di hubungkan
dengan apa yang disebut denan interface. Berarti, sudah jelas terlihat, apabila suatu
sistem informasi tidak memiliki interface, maka sistem tersebut tidaka akan dapat
berjalan dengan optimal.
c. Memiliki Input atau Masukan Sistem
Karakteristik berikutnya dari sebuah sistem informasi adalah sistem input atau
masukan. Input system atau sistem masukan ini meruapakan jenis energy yang
digunakan untuk dimasukkan ke dalam suatu sistem. Masukan atau input ini terdiri
dari dua jenis, yaitu: Maintenance input merupakan input yang berhubungan dengan
perawatan suatu sistem, dimana merupakan sebuah energy yang dimasukkan ke dalam
sistem informasi, agar sistem informasi tersebut bisa berjalan dengan baik dan optimal.
d. Memiliki Output atau Keluaran dari Sebuah Sistem
Output atau keluaran merupakan karakteristik dari sistem informasi yang
berikutnya. Output merupakan keluaran energy atau hasil yang diteruskan oleh input.
Hasil atau output ini bisa berupa tampilnya data dan juga informasi yang muncul pada
display user, yang berisi informasi. Dengan adanya output ini , maka setiap user yang
menggunakan sistem informasi dapat mengakses dan juga memanfaatkan layanan

5
informasi yang ditujukkan kepada dirinya, sehingga membuat sistem informasi dapat
bekerja dengan optimal dan bermanfaat.
e. Memiliki Pengolah dan Pemrosesan Sistem
Karakteristik berikutnya yang harus dimilki oleh sistem informasi adalah sebuah
pengolah data atau pemrosesan sistem. Pengolah data atau pemrosesan sistem ini
merupakan komponen atau bagian di dalam sebuah sistem informasi yang memilki
tugas utama untuk memproses input dari sebuah sistem informasi menadi keluaran
atau output dari sebuah sistem informasi. Singkatnya, processing system ini membantu
proses pengolahan data secara keseluruhan yang ada did alam sebuah sistem informasi,
lalu mentransmisikan hasil dari pengolahan data tersebut menuju output yang
dikeluarkan oleh sistem dan dapat diakses oleh user.
f. Memiliki Sasaran dari Sistem
Karakteristik terakhir merupakan karakteristik yang mungkin paling penting dari
sebuah sistem informasi. Karakteristik tersebut adalah sasaran dari sistem. Ya, sasaran
dari sistem merupakan analisis berupa siapa saja yang akan menggunakan sistem
informasi ini. Tanpa adanya sasaran dari pembuatan sistem, maka sudah pasti sebuah
sistem informasi tidak akan bisa bermanfaat dan juga berguna. Misalnya adalah,
sebuah sistem informasi diimplementasikan untuk para auditor dan juga akuntan.
Maka jenis dari sistem informasi yang akan diimplementasikan dan juga
dikembangkan adalah jenis dari sistem informasi akuntasi, yang berisi data – data
keuangan suatu eprusahaan dan juga organisasi.

C. Jenis Sistem Informasi

1. Sistem Informasi Manajemen


Jenis sistem informasi pertama adalah sistem informasi manajeman. Sesuai
dengan namanya, sistem informasi manajemen merupakan salah satu
pengimplementasian dari sistem informasi yang digunakan pada sasaran kalangan
manajerial. Kalangan manjerial merupakan setiap individu yang memiliki posisi di
dalam sebuah organisasi dan lingkup pekerjaan yang bertugas untuk melakukan
manajemen pada suatu divisi atau bagian di dalam organisasi dan juga perusahaan.
Level manajerial biasanya ditandari dengan jabatan manajer, pimpinan, ataupun ketua
pelaksana. Dengan fungsinya sebagai individu yang dapat mengatur dan memanage

6
bawahan dan anak buah, maka sistem informasi manajemen ini sangat penting sekali
untuk para level management dalam hal:
a) Melakukan monitoring terhadap kinerja anak buah
b) Memberikan penilaian langsung terhadap kinerja anak buah
c) Menerima laporan dan juga hasil pekerjaan dari anak buah atau bawahan
d) Melaksanakan fungsi pengawasan dan juga pemindahtugasan bagi bawahan
dan juga buah
e) Memberikan masukan kepada dewan direksi terhadap promosi jabatan dari
anak buah
f) Melihat kelebihan dan juga kekurangan yang dimiliki oleh anak buah
g) Melakukan komunikasi antar level manajerial untuk kepentingna organisasi
dan juga perusahaan.
h) Membantu mempercepat proses pengambilan keputusan oleh pihak
manajemen dalam mengatasi suatu permasalahan
i) Menganalisa suatu masalah dan juga problem yang muncul pada suatu
organisasi
j) Meningkatkan efisiensi manajerial di dalam sebuah organisasi atau perusahaan
k) Menunjang fungsi operasional dari manajemen dalam melakukan tugasnya di
sebuahperusahaan atau organisasi

Dengan adanya sistem informasi manajemen, maka hal ini akan sangat
memudahkan para pegawai yang berada pada level manajerial untuk lebih bisa bekerja
secara efisien dan tepat waktu, serta mempermudah pengambilan keputusan, serta
pengawasan terhadap bawahannya.

2. Sistem Informasi Eksekutif


Jenis sistem informasi yang kedua adalah sistem informasi eksekutif. Sistem
informasi eksekutif berarti merupakan sebuah sistem informasi yang dikembangkan
dan juga diimplementasikan untuk memberikan kemudahan arus informasi suatu
organisasi atau perusahaan kepada mereka yang berada pada level eksekutif. Siapa saja
yang termasuk di dalam level eksekutif? Adapun, mereka yang termasuk ke dalam
level eksekutif dari sebuah perusahaan atau organisasi adalah mereka yang:

7
a) Memiliki hak penuh atas organisasi ataupun perusahaan, bisa jadi pemegang
tunggal perusahaan dan juga pemegang saham organiasasi atau perusahaan
b) CEO atau pemimpin tertinggi dari sebuah perusahaan
c) Dewan Komisaris perusahaan
d) DIrektur Utama dari sebuah perusahaan atau kantor cabang
e) Dewan Direksi
f) Dan elemen eksekutif lainnya yang memilki kewenangan khusus terhadap
suatunperusahaan ataupun organisasi.

Biasanya, sistem informasi yang ditujukan kepada level eksekutif dari suatu
organisasi atau perusahaan banyak berisi mengenai:
1. Kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan atau organisasi dalam jangka
waktu tertentu
2. Kinerja dari level manajerial, atau jabatan yang langsung berada di bawah level
eksekutif
3. Kondisi kestabilan keuangan dan juga finansial dari sebuah perusahaan ataupun
organisasi
4. Lingkungan kerja dan juga budaya organisasi yang timbul pada perusahaan atau
organisasi tersebut
5. Nilai perusahaan atau organisasi di dalam bursa saham

3. Sistem Informasi Akuntansi


Sistem Informasi Akuntansi atau SIA merupakan salah satu pengimplementasian
dari sistem informasi manajemen, yang berhubungan dengan kegiatan akuntansi dan
juga penghitungan dari sebuah perusahaan ataupun organisasi. Seperti kita ketahui,
akuntansi merupakan proses yang dilakukan untuk melihat kondisi kesehatan
keuangan dan finansial, serta bagaimana suatu sistem keuangan di dalam sebuah
perusahaan atau organisasi dapat berjalan.
Dengan adanya sistem informasi akuntasi yang diimplementasikan dengan baik
dan juga benar, maka sistem informasi akuntasi ini dapat membantu para akuntan di
sebuah perusahaan atau organisasi dalam melakukan:

8
a) Proses audit dari kondisi keuangan perusahaan
b) Menampilkan data-data pembelanjaan, pembelian, dan segala bentuk
keuangan yang dilakukan dan dilalui oleh sebuah perusahaan
c) Membantu mempercepat proses penghitungan akuntansi keuangan
d) Menentukan keuntungan dan juga kerugian dari sebuah perusahaan
e) Memperjelas informasi penting mengenai jumlah dana yang harus
dihtung dengan melakukan proses akuntansi
Merapihkan catatan keuangan dari sebuah perusahaan atau organisasi

4. Sistem Informasi Keuangan


Sistem informasi akuntasi sangat membantu para akuntan, terutama pada periode
tutup buku di akhir tahun, karena dengan adanya sistem informasi akuntasi, semua
transaksi selama setahun akan tersimpan ke dalam sistem, yang akan memudahkan
akuntan dapat melakukan proses akuntansi menjadi lebih cepat, efisien dan juga lebih
optimal. Sistem Informasi Keuangan Sistem informasi keuangan terkadang merupakan
salah satu implementasi dari sistem informasi yang berada di bawah naungan
manajamen, namun terkadang sistem informasi keuangan juga bisa merupakan sistem
informasi yang berdiri sendiri. Ada beberapa perusahaan yang melibatkan pihak
manajemen dalam membantu proses pengaturan keuangan perusahaan, dan ada yang
tidak. Sehingga hal ini tergantung dari budaya organisasi dari perusahaan tersebut.

Namun demikian, sistem informasi keuangan sendiri merupakan suatu


implementasi dari sebuah sistem informasi yang berisi segala data transaksi keuangan
dari sebuah perusahaan, yang nantinya bisa terintegrasi pula dengan sistem informasi
akuntansi. Mengapa sistem informasi keuangan penting untuk diimplementasikan?

Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa sistem informasi keuangan penting
untuk diimplementasikan, dan juga beberapa manfaat dari sistem informasi keuangan:
a) Sistem informasi keuangan membantu mencatat segala bentuk transaski
yang dilakukan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam jangka waktu tertentu,
misalnya pada periode satu tahun

9
b) Sistem informasi keungan dapat diintegrasikan dengan sistem informasi
akuntansi, untuk membantu mempermudah para akuntan dalam melakukan
penghitungan mengenai neraca keuangan suatu perusahaan
c) Dengan adanya sistem informasi keuangan, para pegawai yang berada
pada bagian keuangan bisa melakukan kroscek mengenai transaksi jual beli yang
sudah prnah dilakukan oleh perusahaan tersebut.

5. Sistem Informasi Manufaktur


Bagi perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur dan juga produksi, terutama
produksi barang, maka sistem informasi manufaktur merupakan salah satu jenis sistem
informasi yang wajib dimilki. Sistem informasi manufaktur kebanyakan digunakan dan
juga diimplementasikan pada bagian produksi suatu perusahaan, yang bergerak di
bidang produksi. Apa saja fungsi dari implementasi sistem informasi manufaktur?
Pada dasarnya, sistem informasi manufaktur memilki banyak sekali fungsi,
seperti:
a) Mencatat total produksi yang dihasilkan oleh sebuah perusahaan
b) Mencatat barang-barang produksi yang tidak lolos dari quality control
c) Mencatat hasil produk yang berhasil dilempar ke pasaran
d) Mencatat produk yang berhasil diekspor ke mancanegara
e) Mencatat biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk setiap sesi produksi
f) Melakukan analisa terhadap kebutuhan bahan pokok dan sumber daya manusia
di dalam proses produksi
g) Memberikan informasi mengenai kegiatan proses produksi yang sedang
berlangsung
h) Membantu bagian produksi untuk menganalisa produk-produk apa saja yang
harus dikembangkan, dihentikan ataupn diperbanyak produksinya.

6. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia


Jenis sistem informasi yang berikutnya adalah sistem informasi sumber daya
manusia alias SDM. Sesuai dengan namanya, biasanya sistem informasi ini
berhubungan dengan bagian personalia, atau HR dari suatu perusahaan dan juga

10
organisasi. Sistem informasi SDM ini memiliki banyak sekali data dan juga informasi,
mengenai:
a) Data diri dari karyawan yang dimilki oleh perusahaan
b) Total gaji pokok, tunjangan, bonus dan informasi keuangan lainnya yang
dimilki oleh karyawan
c) Jabatan dan masa kerja dari karyawan

Manfaat Sistem Informasi Sumber Daya Manusia, sistem informasi sumber daya
manusia tentu saja memilki banyak sekali manfaat, terutama bagi bagian personalia
dan juga HR.

7. Sistem Informasi Pemasaran


Jenis sistem informasi berikutnya yang banyak diimplementasikan adalah jenis
sistem informasi pemasaran. Jenis sistem informasi ini sangat penting terutama bagi
bagian pemasaran suatu perusahaan. Sistem informasi pemasaran akan membantu
mencatat dan juga memberkan informasi penting mengenai penjualan yang telah
dilakkan oleh sebuah perusahaan. Yang meliputi:
a) Jumlah produk yang sudah terjual
b) Produk yang laris dan banyak dipesan
c) Produk yang jarang diminati oleh pasar
d) Metode pemasaran yang tepat untuk menjual dan memasarkan suatu produk
e) Respon pasar terhadap produk yang diluncurkan

Itulah beberapa contoh dari jenis sistem informasi yang banyak digunakan saat
ini. Di dalam perusahaan, keseluruhan dari jenis sistem informasi tersebut dapat
terintegrasi satu sama lain, menjadi satu sistem informasi yang utuh, yaitu sistem
informasi perusahaan, dimana setiap alur informasi yang ada akan saling terhubung
satu sama lain, sehingga setiap user yang berwenang dapat mempelajari dan melihat
informasi yang sudah tersimpan di dalam database atau basis data perusahaan.

11
D. Model Sistem Informasi

1. Sistem Informasi Sentralisasi (SI Terpusat)


Sistem Informasi Sentralisasi (SI Terpusat) Merupakan sistem yang menempatkan
data informasi Yang terpusat yang umunya bersifat tertutup untuk umum dan
Distribusi terpusat, memiliki mainframe sebagai sumber basis data dan intranet.
Karakteristik utama pendekatan terpusat adalah termasuk kontrol,efisiensi dan
ekonomi misalnya sebuah sistem pengarsipan terpusat dimana catatan untuk beberapa
orang dan unit yang terletak di salah satu lokasi pusat dan umumnya dibawah kendali
orang staf catatan atau dalam kasus besar sistem pengarsipan terpusat.

Keuntungannya :
a) Tanggung Jawab dengan mudah di tempatkan
b) EfektifPenggunaanperalatan,perlengkapandanruang
c) Semua Data terkait disimpan bersama-sama.
d) Memberikankontrolterpusatmenggunakanteknologi
e) Mengurangi duplikasi dan peningkatan keamanan
f) Sentralisasi organisasi yang paling cocok di mana sumber daya dan
informasi yang harus bergerak cepat, terutama dalam keadaan darurat.
Duplikasi fungsi dan fasilitas yang diminimalkan yang pada gilirannya
mengurangi biaya.

Kekurangannya :
a) Dapat Mengakibatkan Peningkatan sistem pengarsipan pribadi
b) Membutuhkanwaktuextra
c) Pengembangan sistem dan arus informasi yang cepat
d) BiayaPengembanganyangrendah
e) Keberhasilan organisasi tergantung pada kompetensi eksekutif yang mungkin
cukup berisiko.

12
2. Sistem Informasi Desentralisasi (SI Terdistribusi)
Sistem Informasi Desentralisasi (SI Terdistribusi) merupakan Pemrosesan
dilakukan dimasing-masing pengguna yang dibagi menjadi dua yaitu peer to peer dan
sistem terdistribus. Penempatan data atau informasi dan aplikasi yang digunakan untuk
memperoleh informasi diletakkan secara tersebar karena desentralisasi ini merupakan
kebalikan dari sentralisasi.

Keuntungannya :
a) Desentralisasi mengurangi beban kerja eksekutif, Hal ini meningkatkan
kepuasan kerja dan moral dari manajer tingkat yang lebih rendah dengan memenuhi
kebutuhan mereka untuk kemerdekaan, partisipasi dan status.
b) Pengambilan keputusan lebih cepat, Ini memfasilitasi pertumbuhan dan
diversifikasi. Karena setiap divisi produk diberikan otonomi yang cukup untuk inovasi
dan kreativitas. Ini memberi kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan
sendiri.Mereka mengembangkan keterampilan manajerial yang akan berguna bagi
organisasi dalam jangka panjang.Desentralisasi memerlukan rentang yang lebih luas
dari kontrol dan tingkat lebih sedikit dari organisasi. Ini mempercepat komunikasi.
c) Desentralisasi meningkatkan biaya administrasi dan setiap divisi atau
departemen harus memadai dari segi fasilitas fisik dan personil terlatih. Karena setiap
departemen atau divisi menikmati otonomi substansial mungkin menyebabkan masalah
koordinasi. Mungkin ada kurangnya keseragaman dan prosedur konsisten sebagai
departemen masing-masing mungkin memiliki kewenangan untuk merumuskan
kebijakan dan prosedur sendiri.
d) Tidak memerlukan “extra” ruang yang diperlukan untuk file terpusat.

Kekurangannya :
a) Desentralisasi meningkatkan biaya administrasi dan setiap divisi atau
departemen harus memadai dari segi fasilitas fisik dan personil terlatih. Karena setiap
departemen atau divisi menikmati otonomi substansial mungkin menyebabkan masalah
koordinasi.

13
b) Kurangnya keseragaman dan prosedur konsisten sebagai departemen
masing-masing mungkin memiliki kewenangan untuk merumuskan kebijakan dan
prosedur sendiri.
c) Kurangnya Penganalisisan serta pengontrolan informasi
d) Kurangnya keseragaman atau konsistensi.
3. Sistem Informasi Client/Server
Sistem Informasi client/server adalah Memiliki pusat data dan client sebagai
pengolah data dan merupakan tipe yang menggabungkan antara sentralisasi dan
desentralisasi yang mana sistem ini merupakan sistem pelayanan antara costumer.
Seringkali klien dan server berkomunikasi melalui komputer jaringan pada perangkat
keras yang terpisah namun kedua klien dan server dapat berada dalam sistem yang
sama.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengertian sistem informasi sendiri adalah suatu sistem untuk proses informasi
secara luas, yang digunakan suatu komputer dan pengaaplikasiannya terhadap
teknologi lainnya yang saling terkait. Ada beberapa jenis dan juga tipe dari sistem
informasi.
Karakteristik sistem adalah sebagai berikut: (1) memiliki komponen, (2) memiliki
batasan atau boundary, (3) memiliki lingkungan dari luar sistem atau environment,
(4) memiliki interface, (5) memiliki input atau masukan sistem, (6) memiliki output
atau keluaran dari sebuah sistem, (7) memiliki pengolah atau pemrosesan sistem, (8)
memiliki sasaran dari sistem.
Jenis-jenis sistem informasi diantaranya yaitu: (1) sistem informasi manajemen,
(2) sistem informasi eksekutif, (3) sistem informasi akutansi, (4) sistem informasi
keuangan, (5) sistem informasi manufaktur, (6) sistem informasi sumber daya
manusia, (7) sistem informasi pemasaran.
Model sistem yaitu: (1) sistem informasi sentralisasi, (2) sistem informasi
desentralisasi, (3) sistem informasi client/server

B. Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu
penulis senantiasa dengan lapang dada menerima bimbingan dan arahan serta saran
dan kritik yang sifatnya membangun demi perbaikan karya-karya berikutnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

Raymon, Schell. (2007). Sistem Informasi Manajemen. Jakarta.


Susanto, Azhar. (2007). Sistem Informasi Manajemen. Lingga Jaya.
Jogiyanto. (1990). Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Offset.

16

Anda mungkin juga menyukai