Anda di halaman 1dari 13

Strategi Pengembangan Pendidikan Islam dalam Upaya

Mengantisipasi Perkembangan IPTEK dan Permasalahannya


Makalah ini disusun guna memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah Kapita
Selekta Pendidikan

Dosen Pengampu: Ihsan Mustofa, M.Pd.I

Disusun Oleh:

 Afika Rida Utami (1911010004)


 Emi Khoiriyah (1911010058)

Kelas: A
Kelompok: 4

Pendidikan Agama Islam


Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
2021
DAFTAR ISI

Daftar isi....................................................................................................................... i

Kata Pengantar ............................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian IPTEK ...................................................................................... 2


B. Pandangan Islam Terhadap IPTEK ........................................................... 3
C. Dampak dari perkembangan IPTEK .......................................................... 3
D. Upaya pendidikan islam dalam menghadapi dampak negative
dari perkembangan IPTEK ...................................................................... 4
E. Strategi pengembangan pendidikan islam dalam menghadapi
dampak negative dari perkembangan IPTEK ........................................... 7
F. Tantangan pendidikan islam dalam perkembangan IPTEK....................... 7

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ...................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 10

i
KATA PENGANTAR

Segala pujidan syukur kehadirat Allah Swt yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Strategi Pengembangan
Pendidikan Islam dalam Upaya Mengantisipasi Perkembangan IPTEK dan
Permasalahannya” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas bapak Dosen Ihsan
Musthofa, M.Pd.I pada mata kuliah Kapita Selekta Pendidikan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Strategi Pengembangan Pendidikan Islam
dalam Upaya Mengantisipasi Perkembangan IPTEK dan Permasalahannya bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen Ihsan Musthofa, M.Pd.I selaku
dosen pada mata kuliah Kapita Selekta Pendidikan. yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Lampung, 28 September 2021

Kelompok 4

ii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Pengembangan Nasional yang berhakikat pada sasaran jangka panjang untuk


membangun manusia Indonesia seutuhnya dan membangun seluruh masyarakat
Indonesia merupakan strategi pengembangan yang bersifat integralistik kolosal yang
meliputi segala bidang kehidupan bangsa termasuk kehidupan beragama.

Bangsa Indoneisa berwatak sosiolostik-religius yang bercita-cita meraih kehidupan


yang seimbang, serasi, dan selaras antara kehidupan yang batiniah serta berwatak
mental-spiritual dengan kehidupan secara lahiriah, fisik, materil yang dimana nilai-
nilai keagamaan menjadi dasar atas sumber memotiasi.

Tuntutan agama islam yang pada khususnya, sejak awal penyebarannya di dunia ini
telah mengajak dan mendorong menusia agar bekerja keras mencari kesejahteraan
hidup dan kebahagiaan di akhirat secara simultan yakni antara etos kerja untuk
duniawi dan ukhrawinya tidak boleh dipisahkan, melainkan menjadi etos kerja yang
terintegrasi yang mana satu sama lain saling berkaitan secara continue, termasuk etos
ilmiah yang mendorong kearah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan IPTEK?
2. Bagaimana pandangan islam terhadap IPTEK?
3. Apa dampak dari perkembangan IPTEK?
4. Bagaimana upaya pendidikan islam dalam menghadapi dampak negative dari
perkembangan IPTEK?
5. Bagaimana strategi pengembangan pendidikan islam dalam menghadapi dampak
negative dari perkembangan IPTEK?
6. Bagaimana tantangan pendidikan islam dalam perkembangan IPTEK?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari IPTEK
2. Untuk mengetahui pandagan islam terhadap IPTEK
3. Untuk mengetahui dampak dari perkembangan IPTEK

1
4. Untuk mengetahui upaya pendidikan islam dalam menghadapi dampak negative
dari perkembangan IPTEK
5. Untuk mengetahui strategi pengembangan pendidikan islam dalam menghadapi
dampak negative dari perkembangan IPTEK
6. Untuk mengetahui bagaimana tantangan pendidikan islam dalam perkembangan
IPTEK

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian IPTEK
Menurut Poerbawadja Harahap IPTEK adalah ilmu pengetahuan tentag teknik yang dapat
membuat manusia terpacu untuk mengetahui seluk beluk bidang industri. Oleh sebab itu,
hasil IPTEK lebih sering dikaitkan dengan kegiatan pabrik atau industry. Selain itu, berkat
adanya IPTEK manusia dapat mengerjakan beragam pekerjaan dengan lebih praktis.
Sedangkan menurut Miarso, IPTEK adalah usaha yang dilakukan oleh manusia untuk dapat
menghasilkan suatu hal yang bernilai lebih. Contohnya sebuah pekerjaan yang biasanya
dikerjakan dengan target standar, dapat melebihi target yang sudah ditentukan dengan adanya
IPTEK. Memanfaatkan IPTEK dapat sangat menguntungkan, khususnya dalam bidang
produksi.

B. Pandangan Islam terhadap IPTEK


Agama islam banyak memberikan penegasan mengenai ilmu pengetahuan baik secara nyata
maupun tersamar, seperti yang disebutkan dalam surah Al-Mujadalah: 11

‫ّٰللاُ الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْوا ِم ْن ُك ْۙ ْم‬ ُ ‫ّٰللاُ لَ ُك ْۚ ْم َواِذَا قِ ْي َل ا ْن‬


ُ ‫ش ُز ْوا فَا ْن‬
‫ش ُز ْوا يَ ْرفَعِ ه‬ َ ‫س ُح ْوا فِى ْال َمجٰ ِل ِس فَا ْف‬
َ ‫س ُح ْوا يَ ْف‬
‫سح ِ ه‬ َّ َ‫ٰ ٰٓياَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ٰا َمنُ ْٰٓوا اِذَا قِ ْي َل لَ ُك ْم تَف‬
‫َوالَّ ِذيْنَ ا ُ ْوتُوا ْال ِع ْل َم دَ َرجٰ ٍۗت َو ه‬
‫ّٰللاُ ِم َما ت َ ْع َملُ ْو َ َب ِييْر‬

Artinya: “ Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang
yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Alloh maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan”

Orang berilmu pengetahuan berarti menguasai ilmu dan memiliki kemampuan untuk
mendapatkan dan menjelaskannya. Untuk mendapatkan ilmu pengetahuan diperlukan antara
lain adanya sarana tertentu, yakni yang disebut “berpikir”. Jelasnya berpikir pada dasarnya
merupakan suatu proses untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Dalam Al-Quran dan Hadits
sangat banyak ayat-ayat yang menerangkan hubungan tentang ajaran islam dengan ilmu
pengetahuan serta pemanfaatannya yang kita sebut Iptek. Hubungan tersebut dapat berbentuk
semacam perintah yang mewajibkan, menyuruh, mempelajari pernyataan-pernyataan, bahkan
ada yang berbentuk sindiran. Kesemuanya itu tidak lain adalah menggambarkan betapa
eratnya hubungan antara islam dan IPTEK sebagai hal yang tidak dapat dipisahkan satu

3
dengan yang lainnya. Tegasnya hubungan antara islam dan IPTEK adalah sangat erat dan
menyatu.

Dalam pandangan islam, IPTEK juga digambarkan sebagai cara mengubah suatu sumber
daya menjadi sumberdaya lain yang lebih tinggi nilainya, hal ini tercover dalam surah Ar-
Ra’d ayat 11 yaitu
‫ّٰللاَ ََل يُغ َِي ُر َما ِمقَ ْوٍ ََّٰهى يُغ َِي ُر ْوا َما ِما َ ْنفُ ِس ِه ٍۗ ْم َواِذَآٰ ا َ َرادَ ه‬
ٍ‫ّٰللاُ ِمقَ ْو‬ ُ َ‫لَهٗ ُم َع ِق ٰيت ِم ْۢ ْن َمي ِْن َيدَ ْي ِه َو ِم ْن ب َْل ِف ٖه َيحْ ف‬
‫ظ ْونَهٗ ِم ْن ا َ ْم ِر ه‬
‫ّٰللاِ ٍۗاِ َّ ه‬
‫س ْۤ ْو ًءا فَ ََل َم َردَّ َلهٗ َْۚو َما َل ُه ْم ِم ْن د ُ ْو ِن ٖه ِم ْن َّوال‬
ُ

Artinya: “ Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merubah keadaaan yang ada pada diri mereka sendiri”

Dari ayat tersebut dapat disimpulkan bahwa, pada dasarnya Al-Quran telah mendorong
manusia untuk berteknologi supaya kehidupan mereka meningkat. Upaya ini harus
merupakan rasa syukur atas keberhasilannya dalam merubah nasibnya. Dengan perkataan
lain, rasa syukur atas keberhasilannya dimanifestasikan dengan mengembangkan terus
keberhasilan itu, sehingga dari waktu ke waktu keberhasilan itu akan selalu meningkat terus.

C. Dampak dari perkembangan IPTEK


Perkembangan dunia iptek yang demikian pesatnya telah membawa manfaat luar biasa bagi
kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut
kemampuan fisik cukup besar, kini relative sudah bisa digantikan oleh peringkat mesin-mesin
otomatis. Sistem kerja robotis telah mengalih fungsikan tenaga otot manusia dengan
pembesaran dan percepatan yang menakjubkan. Begitupun dengan telah ditemukannya
formulasi-formulasi baru aneka kapasitas computer, seolah sudah mampu menggeser posisi
kemampuan otak manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan.
Dalam perkembangannya IPTEK Memiliki dampak positif dan negative dalam bidang
pendidikan. Dampak positifnya yaitu:
a) Dengan munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu
dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukanlah satu-satunya sumber
ilmu pengetahuan.
b) Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan
guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-

4
metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak,
karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
c) Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka dengan kemajuan teknologi
proses pembelajaran tidak harus dipertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga
menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.

Disamping itu juga muncul dampak negative dalam proses pendidikan yaitu:
a) Kerahasiaan alat semakin terancam Program tes inteligensi seperti tes Raven,
Differential Aptitudes, test dapat diakses melalui compact disk. Implikasi dari
permasalahan ini adalah tes psikologi yang ada akan mudah sekali bocor, dan
pengembangan tes psikologi harus berpacu dengan kecepatan pembocoran melalui
internet tersebut.
b) Penyalahgunaan pengetahuan bagi orang-orang tertentu untuk melakukan tindak
criminal. Kita tahu bahwa kemajuan di bidang pendidikan juga mencetak generasi
yang berpengetahuan tinggi tetapi mempunyai moral yang rendah. Contohnya dengan
ilmu computer yang tinggi maka orang akan berusaha menerobos system pebankan
dan lain-lain.

D. Upaya Pendidikan Islam dalam Menghadapi Dampak Negatif IPTEK

Materi pendidikan islam diharapkan mampu mengembalikan manusia ke fitrahnya, sehingga


manusia dapat melaksanakan perannya sebagai khalifah dalam konteks luas di bumi ini
dengan baik. Menurut Prof. A. Qodry Azizy (2004), ada tiga komponen yang dimiliki oleh
pendidikan sebagai kunci dalam mengendalikan dan mengembalikan iptek ke posisi semula
diantaranya

1. Amar ma’ruf

Pendidikan Islam memperkenalkan konsep pengembangan amar ma’ruf. Tidak hanya


kaitannya dalam pergaulan sosial saja, akan tetapi amar ma’ruf ini dimaknai juga sebagai
pengembangan diri dan iptek secara positif. Jadi apapun yang dihasilkan oleh umat Islam
harus mampu memberikan nilai positif bagi kehidupannya dan habitat di sekelilingnya.

Begitu pun dalam pengembangan iptek, umat Islam harus mengarahkan penggunaan iptek
kepada hal yang benar, yang diridhoi oleh Allah SWT. Firman-Nya:

“Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak
pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam
pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila

5
mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya.” (Q. S. At-
Taubah: 122)

2.Nahi Munkar

Pendidikan Islam mengarahkan manusia untuk mampu membedakan dan memilih kebenaran.
Andaikan ada penyalahgunaan iptek, maka pendidikan Islam mengharuskan umat Islam
untuk menghindarinya dan memperbaiki serta mencegah penyalahgunaannya kembali. Hal ini
sebagaimana firman Allah SWT:

ٍَ ‫ّٰللاُ ََل يَ ْه ِد ْالقَ ْو‬


‫ّٰللاِ ٍَۗو ه‬
‫ت ه‬ َ ْ‫ار ٍۗا مِئ‬
ِ ‫س َمث َ ُل ْالقَ ْو ٍِ الَّ ِذيْنَ َكذَّم ُْوا مِ ٰا ٰي‬ ِ ‫َمث َ ُل الَّ ِذيْنَ َُ ِملُوا الّٰ َّ ْو ٰرىةَ ث ُ َّم لَ ْم يَحْ ِملُ ْوهَا َك َمث َ ِل ْال ِح َم‬
ً َ‫ار يَحْ ِم ُل ا َ ْسف‬
‫ال ه‬
َ‫ظ ِل ِميْن‬

“Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada


memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya
perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi
petunjuk kepada kaum yang zalim.” (Q. S. Al-Jumu’ah: 5)

3. Iman kepada Allah

Poin ketiga ini menjadi poin utama dasar pendidikan Islam. Karena dengan keimanan yang
kuat, umat Islam akan mampu menghadapi dampak negatif iptek yang hadir. Iaman kepada
Allah SWT akan menghadirkan rasa takut untuk bermaksiat terhadap-Nya, dan rasa malu
untuk melakukan kerusakan di bumi.

Sebesar apapun serangan dampak negatif iptek, umat Islam akan mampu membentengi diri
melalui peningkatan keimanan yang terus menerus. Karena pada dasarnya dampak negatif
iptek tidak akan terbendung, hanya diri kitalah yang harus membentengi diri sebaik mungkin
untuk menghadapinya.

“Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.” (Q. S. Al-Ikhlas: 2)

Sementara Isma’il Raji (1984: 27) mengajukan dua konsep untuk menghadapi dampak
negatif iptek dan melawan de-islamisasi, yaitu:

a) Kewajiban mempelajari kebudayaan Islam.


b) Islamisasi pengetahuan.

Masih menurut beliau (1987: 98), tujuan dari islamisasi pengetahuan adalah: Penguasaan
disiplin ilmu modern , Penguasaan khasanah Islam , Penentuan relevansi Islam bagi masin-
masing bidang ilmu dan Pencarian sintesa kreatif antara khasanah Islam dan ilmu.

Iptek adalah bidang yang harus dikuasai oleh umat Islam dengan baik. Kita tidak harus
meninggalkan iptek untuk menghindari dampak negatifnya. Yang harus kita lakukan adalah
mempersiapkan diri, membekali diri dengan keimanan yang kuat, dan menguasai iptek iptek

6
sebaik mungkin. Karena kita tidak akan mungkin mampu menghadapi dampak negatif iptek
bila kita sendiri tidak menguasainya.

E. Strategi Pengembangan Islam dalam Upaya Mengantisipasi Perkembangan IPTEK

Strategi pendidikan Islam dalam menghadapi tantangan modernisasi berkat kemajuan Iptek
itu mencakup ruang lingkup sebagai berikut:

1. Motivasi Kreativitas anak didik ke arah pengembangan iptek itu sendiri, di mana nilai-
nilai Islami menjadi sumber acuannya.

2. Mendidik keterampilan memanfaatkan produk Iptek bagi kesejahteraan hidup umat


manusia pada umumnya dan umat Islam pada khususnya.

3. Menciptakan jalinan yang kuat antara ajaran agama dan iptek, dan hubungan yang akrab
dengan para ilmuan yang memegang otoritas iptek dalam bidang masing-masing.

4. Menciptakan sikap dan wawasan yang luas terhadap kehidupan masa depan umat
manusia melalui kemampuan menginterpretasikan ajaran agama dari sumber-sumbernya yang
murni kontekstual dengan masa depan kehidupan manusia.

F. Menghadapi Tantangan dari Dampak-Dampak IPTEK Modern

Menghadapi dampak negatif iptek tidak lepas dari aktivitas kompetisi. Pendidikan Islam
mempersiapkan dan memotivasi umat agar mampu berkompetisi mengembangkan iptek dan
mengarahkannya sebaik mungkin sehingga dampak negatif yang timbul pun dapat dicegah
melalui kompetisi yang sehat.

Posisi dan peran Pendidikan Islam mengarahkan kita pada posisi dan peran yang seharsnya
kita tempati. Melalui penyadaran inilah diharapkan umat Islam mampu menghadapi dampak
negatif iptek yang tak terbendung. Dengan memperhatikan perkembangan dan kemajuan
zaman dengan sendirinya pemanfaatan dan penguasaan iptek mutlak diperlukan untuk
mencapai kesejahteraan bangsa. Selain itu pula perkembangan iptek di berbagai bidang di
tengah perkembangan zaman yang semakin pesat semestinya dapat meningkatkan kualitas
SDM di tengah bermunculannya dampak negatif dari adanya perkembangan iptek, sehingga
diperlukan pemikiran yang serius dan mantap dalam menghadapi permasalahan dalam
penemuan-penemuan baru tersebut.

Kerjasama Dalam menghadapi derasnya arus kemajuan iptek, dibutuhkan kerjasama dari
seluruh elemen mayarakat untuk menghadapi dampak negatif iptek. Pendidikan Islam
merumuskan kerjasama yang utuh antar pendidik, peserta didik, orang tua, masyarakat, dan
pemerintah untuk bahu membahu menghadapi dampak negatif iptek tersebut. Sehinggga
dengan kerjasama yang baik, kita akan mampu mengendalikan dan mengarahkan iptek untuk
tetap berada di posisi yang benar.

Atau Dalam sejarah peradaban Islam, dapat kita telaah bahwa para ilmuwan muslim, para
filsuf, para ulama dan sebagainya memiliki sikap positif terhadap ilmu dan teknologi yang
non islam seperti yang berasal dari Yunani, Persia dan sebagainya yang didasari dengan rasa

7
optimisme sesuai ajaran Islam. Para ilmuwan dan ulama pada masa itu secara antusia
mentransfer IPTEK dari luar yang kemudian dikembangkan menjadi IPTEK yang islami.
Mereka mampu mengislamkan iptek yang non islam, berkat kecerdasan dan daya kreativitas
yang tinggi, seperti dalam bidang filsafat yang bersifat hedonistik dan epikuristik

8
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Menurut Poerbawadja Harahap IPTEK adalah ilmu pengetahuan tentag teknik yang dapat
membuat manusia terpacu untuk mengetahui seluk beluk bidang industri. Dalam pandangan
islam, IPTEK juga digambarkan sebagai cara mengubah suatu sumber daya menjadi
sumberdaya lain yang lebih tinggi nilainya, hal ini tercover dalam surah Ar-Ra’d ayat 11.

Dalam perkembangannya IPTEK Memiliki dampak positif dan negative dalam bidang
pendidikan. Dampak positifnya yaitu:
d) Dengan munculnya media massa, khususnya media elektronik sebagai sumber ilmu
dan pusat pendidikan. Dampak dari hal ini adalah guru bukanlah satu-satunya sumber
ilmu pengetahuan.
e) Munculnya metode-metode pembelajaran yang baru, yang memudahkan siswa dan
guru dalam proses pembelajaran. Dengan kemajuan teknologi terciptalah metode-
metode baru yang membuat siswa mampu memahami materi-materi yang abstrak,
karena materi tersebut dengan bantuan teknologi bisa dibuat abstrak.
f) Sistem pembelajaran tidak harus melalui tatap muka dengan kemajuan teknologi
proses pembelajaran tidak harus dipertemukan siswa dengan guru, tetapi bisa juga
menggunakan jasa pos internet dan lain-lain.

Menghadapi dampak negatif iptek tidak lepas dari aktivitas kompetisi. Pendidikan Islam
mempersiapkan dan memotivasi umat agar mampu berkompetisi mengembangkan iptek dan
mengarahkannya sebaik mungkin sehingga dampak negatif yang timbul pun dapat dicegah
melalui kompetisi yang sehat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Mahfud, M.Pd, Drs. H. Rois. 2010. Pendidikan Agama Islam. Palang Karaya : Erlangga.

Rohadi dan Sudarsono. 2005. Ilmu dan Teknologi dalam Islam. Jakarta : Departemen Agama
RI

Arifin, M.Ed, Prof. H. Muzayyin, 2003. Selekta Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara

Mahmud, M.Pd, Drs. H. Rois. 210. Pendidikan Agama Islam. Palang Karaya : Erlangga

10

Anda mungkin juga menyukai