Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR PAI DI

SEKOLAH/MADRASAH

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR


BERBASIS LINGKUNGAN

DOSEN PEMBIMBING :

IKRAWATI, S.Pd., M.Pd

DISUSUN OLEH:

SUPRIK LA NIA ( 1831036 )

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

SYARIF MUHAMMAD RAHA

i
2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur tak terhingga selalu tercurah kepada Allah SWT, Tuhan yang
telah mengajarkan keilmuan kepada manusia sehingga membawa mereka dari
jurang kebodohan dan kegelapan menuju suasana penuh ilmu dan cahaya.
Salawat dan salam tak lupa diperuntukkan untuk baginda Rasulullah SAW
yang menjadi perantara diturunkannya ilmu kepada manusia, mengajarkannya,
lalu mempraktekkannya sehingga mudah dipahami oleh umatnya dikala itu.
Ucapan terima kasih juga buat dosen pembimbing yang tak pernah lelah
membagi keilmuan yang dimilikinya, terkhusus dalam penyelesaian makalah ini
sebagai bahan untuk memenuhi tugas yang telah diberikan olehnya.

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii

DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii

BAB I : PENDAHULUAN................................................................................................1

A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................................1

C. Tujuan....................................................................................................................2

BAB II : PEMBAHASAN.................................................................................................3

A. Peranan Sumber Belajar Dalam Pembelajaran.......................................................3

1. Definisi Sumber Belajar.....................................................................................3

2. Peranan Sumber Belajar Dalam Pembelajaran Individual..................................5

3. Peranan Sumber Belajar Dalam Belajar Klasikal...............................................6

4. Peranan Sumber Belajar Dalam Belajar Kelompok............................................7

B. Jenis Sumber Belajar..............................................................................................8

C. Fungsi Sumber Belajar...........................................................................................9

D. Perlunya Pemanfaatan Sumber Belajar...................................................................9

BAB III : PENUTUP.......................................................................................................12

A. Kesimpulan..........................................................................................................12

B. Saran....................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14

iii
BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Guru sebagai pelaku pendidikan yang secara langsung berhadapan dengan
anak sangat penting memahami sumber belajar sesuai dengan tugas
perkembangan anak pada tingkat usia tertentu.
Ketidakpahaman mengenai hal tersebut akan membuat guru terjebak
dalam kegiatan rutin yang tidak mengacu kepada kebutuhan anak secara
individual maupun kelompok, bahkan akan menciptakan pembelajaran yang
membosankan bagi anak. Hal itu disebabkan karena kegiatan dari hari kehari tetap
sama tanpa kegiatan yang menantang atau menarik.
Proses yang efektif, menarik dan menyenangkan bagi anak dipengaruhi
oleh berbagai unsur, antara lain guru, metode pembelajaran, dan tersedianya
berbagai sumber belajar dengan sarana dan prasarana yang memadai yang secara
khusus tersedianya berbagai sumber belajar akan mendukung terciptanya kondisi
belajar anak yang menarik dan menyenangkan.
Sumber belajar sebagai salah satu komponen atau unsur pembelajaran
(learning) memegang peranan penting dalam rangka terselenggaranya kegitan
pembelajaran yang menarik dan bermakna bagi anak. Sumber belajar tersebut
menjadi sangat penting karena tersedianya beragam sumber belajar yang
memungkinkan dibutuhkannya budaya belajar anak secara mandiri sebagai dasar
untuk pembiasaan dalam kehidupan dikemudian hari, serta menciptakan
komunikasi antara anak dengan orang dewasa dan teman sebayanya.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah peranan sumber belajar dalam proses pembelajaran?
2. Sebutkan jenis-jenis sumber belajar!
3. Jelaskan fungsi sumber belajar!
4. Bagaimana pemanfaatan sumber belajar?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui peranan sumber belajar dalam proses pembelajaran
2. Untuk menyebutkan jenis-jenis sumber belajar
3. Untuk menjelaskan fungsi sumber belajar
4. Untuk mengetahui pemanfaatan sumber belajar

2
BAB II : PEMBAHASAN

A. Peranan Sumber Belajar Dalam Pembelajaran

1. Definisi Sumber Belajar


Untuk memahami apa itu sumber belajar, di bawah ini akan dikemukakan
pendapat para ahli:
a) Menurut Yusufhadi Miarso, sumber belajar adalah segala sesuatu yang
meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan lingkungan, baik secara
tersendiri maupun terkombinasikan dapat memungkinkan seseorang
belajar.
b) Edgar Dale dalam Anonim (2007:5) mengemukakan sumber belajar
adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi
belajar seseorang.
c) Menurut Rohani (1997:53), sumber belajar (learning resources) adalah
segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik)
dan yang memungkinkan (memudahkan) terjadinya proses belajar.
d) Pendapat lain dikemukakan oleh Association Educational
Communication and Technology (AECT), yang menyatakan bahwa
sumber belajar adalah semua sumber baik berupa data, orang dan
wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara
terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam
mencapai tujuan belajar.
Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan sumber belajar adalah segala sesuatu
yang berasal dari luar diri seseorang yang dapat memungkinkan terjadinya proses
belajar.
Sumber belajar dapat dirancang secara khusus untuk digunakan bagi
kepentingan pembelajaran (learning resources by design) tetapi sumber belajar
dapat juga sebagai sesuatu yang tinggal dimanfaatkan karena sudah tersedia di
lingkungan (learning resources by utilization).

3
Kemudian, istilah belajar dapat diartikan sebagai suatu proses interaksi
antara seseorang dengan sumber belajar yang menghasilkan terjadinya perubahan
tingkah laku. Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik
berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik
dalam belajar, baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga
mempermudah peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai
kompetensi tertentu.
Dari penjelasan di atas menunjukkan bahwa pada hakikatnya sumber
belajar begitu luas dan kompleks, lebih dari sekedar media pembelajaran. Segala
hal yang sekiranya diprediksikan akan mendukung dan dapat dimanfaatkan untuk
keberhasilan pembelajaran dapat dipertimbangkan menjadi sumber belajar.
Dengan pemahaman ini maka guru bukanlah satu-satunya sumber, tetapi hanya
salah satu saja dari sekian sumber belajar lainnya.
Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat digunakan untuk membantu
tiap orang untuk belajar dan manampilkan kompetensinya. Sumber belajar
meliputi, pesan, orang, bahan, alat, teknik, dan latar (AECT 1994), Menurut
Dirjen Dikti (1983: 12), sumber belajar adalah segala sesuatu dan dengan mana
seseorang mempelajari sesuatu. Degeng (1990: 83) menyebutkan sumber belajar
mencakup semua sumber yang mungkin dapat dipergunakan oleh si-belajar agar
terjadi prilaku belajar. Dalam proses belajar komponen sumber belajar itu
mungkin dimanfaatkan secara tunggal atau secara kombinasi, baik sumber belajar
yang direncanakan maupun sumber belajar yang dimanfaatkan.
Sumber belajar yang beraneka ragam di sekitar kehidupan peserta didik,
baik yang didesain maupun non desain belum dimanfaatkan secara optimal dalam
pembelajaran. Sebagian besar guru kecenderugan dalam pembelajaran
memanfaatkan buku teks dan guru sebagai sumber belajar utama. Ungkapan ini
diperkuat oleh Parcepal dan Ellington (1984), bahwa dari sekian banyaknya
sumber belajar hanya buku teks yang banyak dimanfaatkan. Hal senada juga
diperkuat oleh suatu hasil penelitian para dosen IKIP Semarang mengenai
kebutuhan informasi, yang menyatakan bahwa banyak sumber belajar di
perpustakaan yang belum dikenal dan belum diketahui penggunaannya. Keadaan

4
ini diperparah pemanfaatan buku sebagai sumber belajar juga masih bergantung
pada kehadiran guru, kalau guru tidak hadir maka sumber belajar lain termasuk
bukupun tidak dapat dimanfaatkan oleh peserta didik. Oleh karena itu, kehadiran
guru secara fisik mutlak diperlukan.
Dalam kaitan dengan pemanfaatan alam sekitar dalam pembelajaran
Science, Richarson dalam Suthardi, (1981:147) mengemukakan, “Science
necessarily begins in the environment in which we live. Consequently the students
study of science should have this orientation (dari alam sekitar peserta didik dapat
dibimbing untuk mempelajari berbagai macam masalah kehidupan., akan tetapi
pemanfaatan alam sekitar sebagai sumber belajar sangat tergantung pada guru.)”
Ada tiga faktor yang dapat mempengaruhi usaha pemanfaatan alam sekitar
sebagai sumber belajar yaitu:
1) Kemauan guru.
2) Kemampuan guru untuk dpat melihat alam sekitar yang dapat digunakan
untuk pembelajaran.
3) Kemampuan guru untuk dapat menggunakan sumber alam sekitar dalam
pembelajaran.

2. Peranan Sumber Belajar Dalam Pembelajaran Individual


Pola komunikasi dalam belajar individual sangat dipengaruhi oleh peranan
sumber belajar yang dimanfaatkan dalam proses belajar. Titik berat pembelajaran
individual adalah pada peserta didik, sedang guru mempunyai peranan sebagai
penunjang atau fasilitator, sehingga peranan sumber belajar sangat penting. Dalam
pembelajaran individual terdapat tiga pendekatan yang berbeda yaitu:
a) Front line teaching method, dalam pendekatan ini guru berperan
menunjukkan sumber belajar yang perlu dipelajari.
b) Keller Plan, yaitu pendekatan yang menggunakan teknik personalized
system of instruksional (PSI) yang ditunjang dengan berbagai sumber
berbentuk audio visual yang didesain khusus untuk belajar individual.

5
c) Metode proyek, peranan guru cenderung sebagai penasehat dibanding
pendidik, sehingga peserta didiklah yang bertanggung jawab dalam
memilih, merancang dan melaksanakan berbagai kegiatan belajar.
Sumber belajar hendaknya dirancang berdasarkan prinsip:
1) Dialog, drama, diskusi yang disajikan menarik melalui permainan,
kombinasi warna dan suara.
2) Persuasif dan bukan menggurui atau mendikte.
3) Pemilihan sumber belajar yang tepat.
4) Bentuk sajiannya singkat, padat, jelas dan menyeluruh.
Dalam pembelajaran individual, peranan guru dalam interaksi dengan
peserta didik lebih banyak sebagai konsultan, pengelola belajar, pengarah,
pembimbing, penerima hasil kemajuan belajar peserta didik. Waktu yang
digunakan untuk melaksanakan tugas dalam pembelajaran individual 10 % dari
total waktu belajar, oleh sebab itu frekwensi pertemuannya jarang sekali.

3. Peranan Sumber Belajar Dalam Belajar Klasikal


Pola komunikasi dalam belajar klasikal yang dipergunakan adalah
komunikasi langsung antara guru dengan peserta didik. Hasil belajar sangat
tergantung oleh kualitas guru, karena guru merupakan sumber belajar utama.
Sumber lain seolah-olah tidak ada peranannya sama sekali, karena frekuensi
belajar didominasi interaksinya dengan guru.
Pemanfaatan sumber belajar selain guru sangat selektif dan sangat ketat di
bawah petunjuk dan kontrol guru. Di samping itu, guru sering memaksakan
penggunaan sumber belajar yang kurang relevan dengan ciri-ciri peserta didik dan
tujuan belajar yang terjadi karena sumber belajar yang tersedia terbatas. Peranan
sumber belajar secara keseluruhan seperti terlihat dalam pola komunikasinya
selain guru rendah. Keterbatasan penggunaan sumber belajar terjadi karena
metode pembelajaran yang utama hanyalah metode ceramah. Menurut Percipal
and Ellington (1984), bahwa perhatian yang penuh dalam belajar dengan metode
ceramah (attention spannya) makin lama makin menurun drastis. Misalnya dalam

6
50 menit belajar, maka pada awal belajar attention spannya berkisar antara 12-15
menit, kemudian makin mendekati akhir pelajaran turun menjadi 3-5 menit.
Di samping itu, British Audio Visual Association (1985), menyatakan
bahwa 75% pengetahuan diperoleh melalui indera penglihatan, 13% indera
pendengaran, 6% indera sentuhan dan rabaan dan 6 % indera penciuman dan
lidah. Sedangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh perusahaan ‘Sovocom
Company’ di Amerika dalam Sadiman (1989: 155-156), tentang kemampuan
manusia dalam menyimpan pesan adalah : verbal (tulisan) 20%, audio saja 10%,
visual saja 20%, dan audio visual 50%. Tetapi kalau proses belajar hanya
menggunakan metode: (a) Membaca saja, maka pengetahuan yang mengendap
hanya 10%, (b) Mendengarkan saja, pengetahuan yang mengendap hanya 20%,
(c) Melihat saja pengetahuan yang mengendap bisa 50%, (e) Mengungkapkan
sendiri pengetahuan yang mengendap bisa 80%, dan (f) Mengungkapkan sendiri
dan mengulang pada kesempatan lain 90%. Dari penjelasan tersebut di atas,
bahwa guru harus pandai memilih dan mengkombinasikan metode pembelajaran
dengan belajar yang ada.

4. Peranan Sumber Belajar Dalam Belajar Kelompok


Pola komunikasi dalam belajar kelompok, menurut Derek Rowntere dalam
bukunya Educational Technologi in Curriculum Development (1982), menyajikan
dua pola komunikasi yang secara umum ditetapkan dalam belajar yaitu pola:
a) Buzz sessions (diskusi singkat) adalah kemampuan yang diperoleh peserta
didik untuk didiskusikan singkat sambil jalan. Sumber belajar yang
digunakan adalah materi yang digunakan sebelumnya.
b) Controllet discussion (diskusi dibawah kontrol guru), sumber belajarnya
antara lain adalah bab dari suatu buku, materi dari program audio visual,
atau masalah dalam praktek laboratorium.
c) Tutorial adalah belajar dengan guru pembimbing, sumber belajarnya
adalah masalah yang ditemui dalam belajar, harian, bentuknya dapat bab
dari buku, topik masalah dan tujuan instruksional tertentu.

7
d) Team project (tim proyek) adalah suatu pendekatan kerjasama antar
anggota kelompok dengan cara mengenai suatu proyek oleh tim.
e) Simulasi (persentasi untuk menggambarkan keadaan yang sesungguhnya).
f) Micro teaching, (proyek pembelajaran yang direkam dengan video).
g) Self helf group (kelompok swamandiri).

B. Jenis Sumber Belajar


Secara garis besarnya, terdapat dua jenis sumber belajar yaitu:
1. Sumber belajar yang dirancang (learning resources by design) yaitu
sumber belajar yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai
komponen sistem instruksional untuk memberikan fasilitas belajar yang
terarah dan bersifat formal
2. Sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by utilization) yaitu
sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran
dan keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan dan dimanfaatkan untuk
keperluan pembelajaran.
Dari kedua macam sumber belajar, sumber-sumber belajar dapat
berbentuk:
1. Pesan: informasi, bahan ajar, cerita rakyat, dongeng, hikayat, dan
sebagainya.
2. Orang: guru, instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat,
pimpinan lembaga, tokoh karier dan sebagainya.
3. Bahan: buku, transparansi, film, slides, gambar, grafik yang dirancang
untuk pembelajaran, relief, candi, arca, komik, dan sebagainya.
4. Alat/perlengkapan: perangkat keras, komputer, radio, televisi, VCD/DVD,
kamera, papan tulis, generator, mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng dan
sebagainya.
5. Pendekatan/ metode/ teknik: disikusi, seminar, pemecahan masalah,
simulasi, permainan, sarasehan, percakapan biasa, diskusi, debat, talk
shaw dan sejenisnya.

8
6. Lingkungan: ruang kelas, studio, perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar,
toko, museum, kantor dan sebagainya.

C. Fungsi Sumber Belajar


Sumber belajar memiliki fungsi:
1. Meningkatkan produktifitas pembelajaran dengan jalan:
a) Mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan
waktu secara lebih baik.
b) Mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat
lebih banyak membina dan mengembangkan gairah.
2. Memberikan kemungkinan pembelajaran yang bersifat individual, dengan
cara:
a) Mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional.
b) Memberi kesempatan kepada siswa untuk berkembang sesuai
kemampuannya.
3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara:
a) Perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis.
b) Pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.
4. Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan:
a) Meningkatkan kemampuan sumber belajar.
b) Penyajian informasi dan bahan secara lebih konkrit.
5. Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu:
a) Mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan
abstrak dengan realitas yang konkrit.
b) Memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.
6. Memungkinkan pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan
informasi yang mampu menembus batas geografis,

D. Perlunya Pemanfaatan Sumber Belajar


Sumber belajar yang beraneka ragam disekitar kehidupan peserta didik,
baik yang didesain maupun non desain belum dimanfaatkan secara optimal dalam

9
pembelajaran. Sebagian besar guru kecenderugan dalam pembelajaran
memanfaatkan buku teks dan guru sebagai sumber belajar utama. Ungkapan ini
diperkuat oleh Parcepal dan Ellington (1984), bahwa dari sekian banyaknya
sumber belajar hanya buku teks yang banyak dimanfaatkan. Hal senada juga
diperkuat oleh suatu hasil penelitian para dosen IKIP Semarang mengenai
kebutuhan informasi, yang menyatakan bahwa banyak sumber belajar
diperpustakaan yang belum dikenal dan belum diketahui penggunaannya.
Keadaan ini diperparah pemanfaatan buku sebagai sumber belajar juga masih
bergantung pada kehadiran guru, kalau guru tidak hadir maka sumber belajar lain
termasuk bukupun tidak dapat dimanfaatkan oleh peserta didik. Oleh karena itu
kehadiran guru secara fisik mutlak diperlukan, disisi lain sebenarnya banyak
sumber belajar disekitar kehidupan peserta didik yang dapat dimanfaatkan untuk
pembelajaran.
Dalam pemanfaatan sumber belajar, guru mempunyai tanggung jawab
membantu peserta didik belajar agar belajar lebih mudah, lebih lancar, lebih
terarah. Oleh sebab itu guru dituntut untuk memiliki kemampuan khusus yang
berhubungan dengan pemanfaatan sumber belajar. Menurut Ditjend. Dikti (1983:
38-39), guru harus mampu:
1. Menggunakan sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari
2. Mengenalkan dan menyajikan sumber belajar
3. Menerangkan peranan berbagai sumber belajar dalam pembelajaran
4. Menyusun tugas-tugas penggunaan sumber belajar dalam bentuk tingkah
laku
5. Mencari sendiri bahan dari berbagai sumber
6. Memilih bahan sesuai dengan prinsip dan teori belajar
7. Menilai keefektifan penggunaan sumber belajar sebagai bagian dari bahan
pembelajarannya
8. Merencanakan kegiatan penggunaan sumber belajar secara efektif
Di samping kemampuan di atas, guru perlu:
1. Mengetahui proses komunikasi dalam proses belajar, yang bahannya
diperoleh dari teori komunikasi dan psikologi pendidikan

10
2. Mengetahui sifat masing-masing sumber belajar, baik secara fisik maupun
sifat-sifat yang ditimbulkan oleh faktor lain yang mempengaruhi sumber
belajar tersebut
3. Memperolehnya, yaitu tahu benar dimana lokasi suatu sumber dan
bagaimana cara memberikan pelayanannya

11
BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan memahami penjelasan tentang tentang pengembangan sumber
belajar maka dapat diketahui :
1. Sumber belajar mempunyai peran yang sangat erat dengan pembelajaran
yang akan dilakukan, adapun peranan tersebut dalam pembelajaran:
a) Peranan sumber belajar dalam pembelajaran Individual
b) Peranan Sumber Belajar dalam Belajar Klasikal
c) Peranan Sumber Belajar dalam Belajar Kelompok
2. Jenis sumber belajar yang dirancang (learning resources by design) dengan
jenis sumber belajar yang dimanfaatkan (learning resources by
utilization),kedua jenis sumber belajar tersebut jelas sangat menunjang
sekali terhapat proses pembelajaran
3. Fungsi sumber belajar yaitu:
a) Meningkatkan produktifitas pembelajaran
b) Memberikan kemungkinan pembelajaran yang bersifat individual
c) Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran
d) Lebih memantapkan pembelajaran
e) Memungkinkan belajar secara seketika
f) Memungkinkan pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan
informasi yang mampu menebus batas geografis.
4. Pemanfaatan sumber belajar
Dalam pemanfaatan sumber belajar, guru mempunyai tanggung jawab
membantu peserta didik belajar agar belajar lebih mudah, lebih lancar,
lebih terarah. Oleh sebab itu guru dituntut untuk memiliki kemampuan
khusus yang berhubungan dengan pemanfaatan sumber belajar

12
B. Saran
Demikianlah penyusunan makalah kecil tentang “PENGEMBANGAN SUMBER
BELAJAR BERBASIS LINGKUNGAN”. Tentu di dalamnya masih banyak
kekurangan dan kesalahan, entah dari segi penulisan, pengutipan, dan hal-hal
urgen lain. Olehnya itu, besar harapan dari penyusun akan saran dan kritik dari
pembaca, terkhusus dosen pembimbing agar makalah ini bisa mendekati tahap
sempurna sehingga dapat digunakan oleh para pembaca dengan sebaik-baiknya.

13
DAFTAR PUSTAKA
AECT. 1977. Selecting Media for Learning. Washington DC: Association for
Education Communication and Technology.
Arif Sadiman, S, Raharjo, R, Anung Haryono. 1986. Media Pendidikan. Jakarta:
CV. Rajawali.
Barbara B. Seels, Rita C. Richey. 1994. Instructional Technology: The definition
and Domains of the Field. Washington, DC: Associations and Technology.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 1983. Teknologi Instruksional. Jakarta:
Ditjen Dikti, Proyek Pengembangan Institusi Pendidikan Tinggi.
Gagne, R.M., & Briggs, L.J., 1979. Principles of Instructional Design, New York:
Holt, Renerhart and Winston.
Henry & Perceval, Elington, Fred. 1984. A Handbook of Educational technology.
London: Kogan Page Ltd. Pentoville Road.
Regeluth, C.M. 1983. Instructional Design Theories and Models: An Overview f
their Current Status. Hillsdale, N.J: Lawrence Erlbaum Associates, 3-36.
Suthardhi, SD. 1981. “Pemanfaatan Alam Sekitar sebagai Sumber Belajar Anak”.
Analisis Pendidikan. Depdikbud. Jakarta Tahun II. (1) 146-159.

14

Anda mungkin juga menyukai