DOSEN PEMBIMBING:
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
rahmat, inayah, taufik dan hidayahnya sehingga penyusunan MAKALAH ILMU
PENDIDIKAN ISLAM bisa diselesaikan baik dari sisi bentuk maupun isinya
yang sangat sederhana.
Ucapan terima kasih juga kepada dosen pembimbing yang tidak pernah
henti mengajarkan ilmu ini dan terus mendidik agar penyusunan makalah ini bisa
berjalan dengan baik dan dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah
ditetapkan.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,
petunjuk, maupun pedoman bagi pembaca untuk menyelami ilmu pendidikan
Islam tersebut.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1
5. Apa saja prinsip-prinsip dalam kurikulum pendidikan Islam?
6. Apa syarat-syarat dalam pendidikan Islam?
C. Tujuan penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
S. Nasution, Pengembangan Kurikulum Pendidikan, (Bandung: Citra Adirya Bakti, 1991),
hlm. 9.
2
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2010), hlm. 121.
3
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2012), hlm. 53.
4
Abuddin Nata, Op, Cit., hlm. 122.
3
3. Menurut Abdurrahman Abdullah, kurikulum adalah sejumlah mata
pelajaran yang disiapkan berdasarkan rancangan yang sistematik dan
koordinatif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan.
4. Menurut Muhammad Ali Khalil, kurikulum adalah seperangkat
perencanaan dan media untuk mengantar lembaga pendidikan dalam
mewujudkan tujuan pendidikan yang diinginkan.
4
Selain bersifat normatif, penyusunan dan pembinaan kurikulum dalam
pendidikan Islam juga dapat merujuk pendapat para ulama Islam tentang ilmu
pengetahuan dan hukum mempelajarinya. Dalam hubungan ini tercatat sejumlah
ulama yang membahas tentang ilmu pengetahuan dan kewajiban mengajarkannya,
yaitu sebagai berikut:
5
Abuddin Natam Op, Cit., hlm. 127-128.
5
pedoman dalam proses pendidikan serta pembelajaran untuk mencapai tujuan
dalam pendidikan Islam.
6
S. Nasution, Op, Cit., hlm. 5.
7
Abuddin Nata, Op, Cit., hlm. 130.
6
2. Sebagai pedoman dalam mengatur kegiatan pendidikan sehari-hari.8
1. Alat untuk mencapai tujuan dan untuk menempuh harapan manusia sesuai
dengan tujuan yang dicita-citakan.
2. Pedoman dan program yang harus dilakukan oleh subjek dan objek
pendidikan.
3. Fungsi kesinambungan untuk persiapan pada jenjang sekolah berikutnya
dan penyiapan tenaga kerja bagi yang tidak melanjutkan.
4. Standarisasi dalam penilaian kriteria keberhasilan suatu proses pendidikan
atau sebagai batasan dari program kegiatan yang akan dijalankan pada
caturwulan, semester, maupun pada tingkat pendidikan tertentu.9
Sesuai dengan karakter ajaran Islam, yaitu suatu ajaran yang terbuka
terhadap berbagai masukan dan pengaruh dari luar, maka kurikulum pendidikan
Islam juga menerima masukan dan pengaruh dari luar. Oleh karena itu S.
Nasution menyebutkan 4 asas kurikulum pendidikan Islam, yaitu:
1. Asas filosofis, berperan sebagai penentuan tujuan umum pendidikan.
2. Asas sosiologis, berperan memberikan dasar untuk menentukan apa saja
yang akan dipelajari sesuai dengan kebutuhan masyaraakat, kebudayaan,
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
3. Asas organisatoris, berfungsi memberikan dasar-dasar dalam penyusunan
mata pelajaran, penentuan luas dan sempitnya uraian serta urutan dan
susunan mata pelajaran tersebut.
4. Asas psikologis, berperan memberikan berbagai prinsip tentang
perkembangan anak didik dalam berbagai aspeknya, serta cara
8
Zakiah Darajat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam Cet., ke III, (Jakarta: Bumi aksara, 1996) hlm.
122.
9
Bukhari Umar, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah, 2010) hlm. 162.
7
menyampaikan bahan pelajaran agar dapat dicerna dan dikuasai oleh anak
didik sesuai dengan tahap perkembangannya.10
10
S. Nasution, Op, Cit., hlm. 11-14.
8
memperhatikan bimbingan dan pengembangan terhadap segala aspek
pribadi pelajar dari segi intelektual, psikologis, sosial, dan spiritual.
3. Bersikap seimbang di antara berbagai ilmu yang dikandung dalam
kurikulum yang akan digunakan. Selain itu, individual dan pengembangan
sosial.
4. Bersifat menyeluruh dan menata seluruh mata pelajaran yang diperlukan
oleh anak didik.
5. Kurikulum yang disusun selalu disesuaikan dengan minat dan bahkan anak
didik.11
11
Abuddin Nata, Op, Cit.,hlm. 133.
12
Hasan Basri dan Beni Ahmad Saebani, Ilmu Pendidikan Islam Jilid II, (bandung: Pustaka
Setia, 2010) hlm. 182.
9
E. Prinsip-Prinsip Kurikulum Pendidikan Islam
13
Abuddin Nata, Op, Cit., hlm. 133-134.
10
1. Prinsip Integrasi
Integrasi merupakan sebuah prinsip yang memandang adanya wujud
kesatuan kehidupan dunia akhirat. Kehidupan di dua alam ini dipandang
sebagai satu perjalanan yang tiada terputus. Hal tersebut diletakkan
sebagai jembatan menuju alam akhirat yang abadi.
2. Prinsip Keseimbangan
Proses penentuan materi atau kebijakan kependidikan tidak lepas dari
perbedaan individualitas dan kolektivitas subjek didik. Oleh karena itu,
diperlukan keseimbangan di dalam menyusun kurikulum dan menetapkan
materi ajar. Keseimbangan yang dimaksud yaitu seimbang berdasarkan
porsi yang diberikan pada suatu hal secara proporsional.
3. Prinsip Persamaan dan Pembebasan
Prinsip ini berdasarkan dari adanya keyakinan bahwa manusia diciptakan
oleh Tuhan yang sama dan juga dari asal yang sama. Sedangkan prinsip
pembebasan merupakan sebuah proses menuju ke arah kemerdekaan, yaitu
ia mampu menyuarakan apa yang ada di dalam benaknya.
4. Prinsip Pendidikan Kontinue
Prinsip ini disebut juga dengan prinsip pendidikan seumur hidup. Proses
pendidikan Islam harus terus berjalan seiring dengan perkembangan
zaman.
5. Prinsip Kemaslahatan dan Keutamaan
Merupakan sebuah prinsip yang mengharuskan pendidikan membawa
manusia ke arah yang baik dan bermanfaat serta menuju ke arah yang lebih
utama, karena pendidikan merupakan sebuah proses yang agung guna
mengembalikan dan meningkatkan potensi-potensi dan moral utama
manusia.14
14
Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam: Pengembangan Pendidikan Integratif di Sekolah,
Keluarga, dan Masyarakat, (Yogyakarta: LkiSYogyakarta, 2009) hlm. 84-87.
11
F. Syarat-Syarat Kurikulum Pendidikan Islam
15
Abuddin Nata, Op, Cit., hlm. 134.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ciri kurikulum pendidikan Islam itu ada lima, yaitu menonjolkan tujuan
agama dan akhlak pada berbagai tujuannya, meluas cakupannya dan menyeluruh
kandungannya, bersikap seimbang di antara berbagai ilmu yang dikandung dalam
kurikulum yang akan digunakan, bersifat menyeluruh dan menata seluruh mata
pelajaran yang diperlukan oleh anak didik.
13
Kurikulum dalam pendidikan Islam berdasarkan pada tujuh prinsip, yaitu
prinsip pertautan yang sempurna dengan agama termasuk ajaran dan nilai-nilai,
prinsip menyeluruh (universal) pada tujuan-tujuan dan kandungan kandungan
kurikulum, prinsip keseimbangan yang relatif sama antara tujuan dan kandungan
kurikulum, prinsip keterkaitan antara bakat, minat, kemampuan, dan kebutuhan
pelajar, prinsip pemeliharaan perbedaan individual di antara para pelajar, baik dari
segi minat maupun bakatnya, prinsip menerima perkembangan dan perubahan
sesuai dengan perkembangan zaman dan tempat, dan prinsip keterkaitan antara
berbagai mata pelajaran dan pengalaman dan aktivitas yang terkandung dalam
kurikulum.
14