Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR PAI DI

SEKOLAH/MADRASAH

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR


BERBASIS LINGKUNGAN

DOSEN PEMBIMBING :

IKRAWATI, S.PD., M.PD

DISUSUN OLEH:

SUPRIK LA NIA ( 1831036 )

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

SYARIF MUHAMMAD RAHA

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur tak terhingga selalu tercurah kepada Allah SWT, Tuhan yang
telah mengajarkan keilmuan kepada manusia sehingga membawa mereka dari
jurang kebodohan dan kegelapan menuju suasana penuh ilmu dan cahaya.
Salawat dan salam tak lupa diperuntukkan untuk baginda Rasulullah SAW
yang menjadi perantara diturunkannya ilmu kepada manusia, mengajarkannya,
lalu mempraktekkannya sehingga mudah dipahami oleh umatnya dikala itu.
Ucapan terima kasih juga buat dosen pembimbing yang tak pernah lelah
membagi keilmuan yang dimilikinya, terkhusus dalam penyelesaian makalah ini
sebagai bahan untuk memenuhi tugas yang telah diberikan olehnya.

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................iii
BAB I : PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Pembelajaran..............................................................................................2
BAB II : PEMBAHASAN.................................................................................................3
A. Pengertian Sumber Belajar.....................................................................................3
B. Pengertian Lingkungan Sebagai Sumber Belajar....................................................4
C. Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar................................................5
D. Fungsi Lingkungan Sebagai Sumber Belajar........................................................10
E. Kelebihan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar..................................................11
BAB III : PENUTUP.......................................................................................................13
A. Kesimpulan..........................................................................................................13
B. Saran....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14

iii
BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Belajar merupakan proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik
dan sumber belajar yang berada pada lingkungan belajar. Dalam penggunaan
sumber belajar tersebut, siswa harus di arahkan oleh guru. Jadi guru bukan hanya
satu-satunya sumber belajar melainkan ada sumber lain yang bermanfaat bagi
perluasan pemahaman dan pengalaman siswa. Sumber belajar yang lain tersebut
sebenarnya banyak terdapat di sekeliling kita sungguhpun itu tidak harus memakai
peralatan dan biaya yang mahal. Bahan-bahan sederhanapun bisa di jadikan
sumber belajar yang berharga.

Sumber belajar sebagaimana di ketahui adalah sarana atau fasilitas


pendidikan yang merupakan komponen penting untuk terlaksananya proses
belajar mengajar di sekolah. Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar guru
sewajarnya memanfaatkan sumber belajar yang relevan dengan materi yang akan
diajarkan dan relevan dengan karakteristik peserta didiknya, karena pemanfaatan
sumber belajar merupakan hal yang sangat penting dalam konteks belajar
mengajar. Di katakan demikian karena memanfaatkan sumber belajar akan dapat
membantu dan memberikan kesempatan belajar yang kongkrit kepada peserta
didik.

Pendidikan tidak diukur hanya dari hasilnya saja, tetapi juga dari proses,
hubungan dan interaksinya. Pendidikan merupakan proses dinamis yang hasil-
hasilnya sangat dipengaruhi oleh berbagai hubungan yang masuk kepadanya dan
interaksi yang terjadi di antara unsur-unsurnnya. Dengan demikian, berarti
pendidikan dan proses pembelajaran khususnya, tidak cukup hanya dilakukan di
dalam kelas untuk dapat memahami berbagai aspek kehidupan. Karena banyak hal
yang tidak dapat secara langsung dipelajari dari dalam kelas, dan dijelaskan oleh
guru dengan penjelasan secara verbal. Untuk itu, perlu menggunakan berbagai

iv
sumber guna memberikan penjelasan yang lebih konkrit dan mendekati keadaan
yang sebenarnya.

Kenyataan yang kita hadapi selama di sekolah adalah siswa hanya


menerima pelajaran yang diberikan oleh guru. Dan selama proses belajar megajar
berlangsung keaktifan siswa sangat kurang sekali. Hal ini menggambarkan belajar
secara tradisional dimana siswa hanya mendengar penjelasan dari guru sebagai
satu-satunya sumber. Sedangkan kita ketahui kemampuan guru terbatas baik dari
segi keterampilan maupun dari pengetahuan. Walaupun di gunakan juga sumber
lain seperti buku teks, namun sumber belajar tidak terbatas pada buku saja masih
banyak sumber belajar lain yang dapat membantu dalam proses belajar mengajar.

Fenomena yang kita lihat sekarang ini, sumber-sumber belajar yang


tesedia di lingkungan kita masih kurang di manfaatkan sehingga pelaksanaan
proses belajar mengajar juga kurang optimal sehingga mengakibatkan mutu
pendidikan yang kita harapkan belum lagi tecapai. Beranjak dari hal inilah
penulis tertarik untuk membahas tentang “Pemafaatan Lingkungan Sebagai
Sumber Belajar”. Pembahasan lebih lanjut akan penulis uraikan dalam makalah
ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sumber belajar?
2. Jelaskan bagaimana lingkungan menjadi sumber belajar!
3. Bagaimana cara pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar?
4. Apakah fungsi lingkungan sebagai sumber belajar?
5. Jelaskan kelebihan lingkungan sebagai sumber belajar!

C. Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui pengertian sumber belajar
2. Menjelaskan pengertian lingkungan sebagai sumber belajar
3. Mengetahui cara pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar
4. Mengenal fungsi lingkungan sebagai sumber belajar
5. Mengidentifikasi kelebihan lingkungan sebagai sumber belajar

v
BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Sumber Belajar


Belajar mengajar sebagai suatu proses merupakan suatu sistem yang tidak
terlepas dari komponen-komponen lain yang saling berintegrasi di dalamnya.
Salah satu komponen dalam proses tersebut adalah sumber belajar. Sumber belajar
adalah sumber yang bentuknya dapat berupa data, orang, dan wujud tertentu yang
bisa dipergunakan oleh peserta didik selama belajar, sehingga mempermudah
mereka mencapai tujuan atau kompetensi yang diharapkan pada pembelajaran itu.
Beberapa sumber belajar dapat digunakan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran
secara terpisah atau secara kombinasi.

Menurut Abdul Majid, sumber belajar merupakan informasi yang


disajikan dan disimpan dalam bentuk media yang dapat membantu siswa dalam
belajar sebagai perwujudan dari kurikulum. Sumber belajar dapat dikategorikan
kedalam tempat atau lingkungan, benda, orang, buku dan peristiwa atau fakta.1

Sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada di sekitar lingkungan


belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu optimalisasi
hasil belajar.2 Sudjana menuliskan bahwa pengertian sumber belajar bisa diartikan
secara sempit dan secara luas. Pengertian secara sempit diarahkan kepada bahan-
bahan cetak, sedangkan secara luas tidak lain adalah daya yang bisa dimanfaatkan
guna kepentingan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak
langsung.3

1
Abdul Majid. Perencanaan Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi Guru
( Bandung, rosda karya, 2007) hal.181 yang dikutip oleh: Kasful. Perencanaan.hal.173
2
Abdul Mukhid. Media Pembelajaran: Panduan Teori Dan Praktik (Pamekasan: STAIN
Pamekasan press,2009) hal.10

3
Sudjana N. dan Rivai A. Teknologi Pengajaran (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2007)
hal.46

vi
Dalam pengertian sempit, sumber belajar dapat dipakai dewasa ini oleh
sebagian guru yang dapat kita lihat dalam program pengajaran yang disusun oleh
para guru, biasanya terdapat komponen sumber belajar pada umumya diisi dengan
buku wajib yang dianjurkan. Namun dalam pengertian yang lebih luas, sumber
belajar dapat dipahami sebagai “pengalaman”. Sumber belajar dalam pengertian
tersebut menjadi sangat luas maknanya karena segala sesuatu yang dialami,
dianggap sebagai sumber belajar, sepanjang hal itu membawa pengalaman yang
menyebabkan belajar. Sebagaimana kita ketahui, belajar pada hakikatnya adalah
proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan
tertentu yang telah dirumuskan sebelumnya.

B. Pengertian Lingkungan Sebagai Sumber Belajar


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), lingkungan diartikan
sebagai bulatan yang melingkungi (melingkari).4 Pengertian lainnya yaitu sesuatu
yang terlingkung di suatu daerah. Dalam kamus Bahasa Inggris, peristilahan
lingkungan ini cukup beragam, diantaranya ada istilah circle, area, surroundings,
sphere, domain, range, dan environment, yang artinya kurang lebih berkaitan
dengan keadaan atau segala sesuatu yang ada di sekitar atau sekeliling. Dalam
literatur lain disebutkan bahwa lingkungan itu merupakan kesatuan ruang dengan
semua benda dan keadaan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya serta makhluk hidup lainnya. Lingkungan itu terdiri dari unsur-unsur
biotik (makhluk hidup), abiotik (benda mati) dan budaya manusia. Lingkungan
yang ada di sekitar anak- anak kita merupakan salah satu sumber belajar yang
dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pendidikan yang
berkualitas. Jumlah sumber belajar yang tersedia di lingkungan ini tidaklah
terbatas, sekalipun pada umumnya tidak dirancang secara sengaja untuk
kepentingan pendidikan. Sumber belajar lingkungan ini akan semakin
memperkaya wawasan dan pengetahuan anak karena mereka belajar tidak terbatas
oleh empat dinding kelas. Selain itu, kebenarannya lebih akurat, sebab peserta
didik dapat mengalami secara langsung dan dapat mengoptimalkan potensi panca
inderanya untuk berkomunikasi dengan lingkungan tersebut. Kegiatan belajar
4
Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1958. Hal.397

vii
dimungkinkan akan lebih menarik bagi peserta didik karena lingkungan
menyediakan sumber belajar yang sangat beragam dan banyak pilihan.
Kegemaran belajar sejak usia dini merupakan modal dasar yang sangat diperlukan
dalam rangka penyiapan masyarakat belajar (learning societes) dan sumber daya
manusia di masa mendatang. Begitu banyaknya nilai dan manfaat yang dapat
diraih dari lingkungan sebagai sumber belajar dalam pendidikan. Bahkan hampir
semua tema kegiatan dapat dipelajari dari lingkungan. Namun demikian,
diperlukan adanya kreativitas dan jiwa inovatif dari para pendidik untuk dapat
memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.

Jika pada saat belajar di kelas anak diperkenalkan oleh guru mengenai
tanaman padi, dengan memanfaatkan lingkungan persawahan, anak akan dapat
memperoleh pengalaman yang lebih banyak lagi. Dalam pemanfaatan lingkungan
tersebut guru dapat membawa kegiatan-kegiatan yang biasanya dilakukan di
dalam ruangan kelas ke alam terbuka yaitu lingkungan. Namun jika guru
menceritakan kisah tersebut di dalam ruangan kelas, nuansa yang terjadi di dalam
kelas tidak akan sealamiah seperti halnya jika guru mengajak anak untuk
memanfaatkan lingkungan secara langsung. Artinya, belajar tidak hanya terjadi di
ruangan kelas, namun juga di luar ruangan kelas dalam hal ini lingkungan sebagai
sumber belajar yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan fisik,
keterampilan sosial, budaya, perkembangan emosional serta intelektual. Anak-
anak belajar melalui interaksi langsung dengan benda-benda atau keadaan sosial
budaya masyarakat secara langsung.

C. Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar


Memanfaatkan lingkungan pada dasarnya adalah menjelaskan konsep-
konsep tertentu secara alami. Konsep pengetahuan yang dipahami peserta didik
di dalam kelas tentunya akan semakin nyata apabila pendidik mengarahkan
peserta didiknya untuk melihat konsep pengetahuan secara nyata yang ada pada
lingkungan sekitar.

viii
Sumber belajar akan dapat digunakan bila sumber belajar itu tersedia
sebelum proses belajar mengajar berlangsung. Penggunaan sumber belajar
merupakan komponen yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, karena
tanpa menggunakan sumber belajar, maka pesan yang tersimpan dalam materi
suatu pelajaran tidak akan diterima oleh siswa. Semakin banyak sumber belajar
yang digunakan semakin banyak pula keterlibatan indera siswa dalam penerimaan
pesan tersebut dan akan semakin banyak kesan dan pengalaman yang diserap oleh
siswa.

Secara teoritis, pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar


mempunyai berbagai arti penting diantaranya lingkungan mudah dijangkau,
biayanya relatif murah, objek permasalahan dalam lingkungan beraneka ragam
sehingga dalam memilih sebuah kasus yang terjadi di masyarakat tidak menutup
kemungkinan peserta didik akan paham berbagai masalah sekaligus dan bisa
dicarikan solusinya. Hal demikianlah yang menyebabkan peserta didik tidak
bosan karena materinya menarik untuk dipelajari dan menuntut peserta didik
untuk aktif. Selain itu, sumber belajar yang besumber dari lingkungan akan tidak
pernah habis dan tidak ada batasannya sehingga pendidik bisa leluasa memilih
sumber belajar yang alami dari lingkungan.

Pada hakikatnya alam semesta ini merupakan sumber belajar bagi manusia
sepanjang masa.5 Hal ini menunjukkan bahwa sumber belajar merupakan konsep
yang sangat luas meliputi jagad raya. Apa saja yang berada di sekitar kita bisa
menjadi sumber belajar. Hal ini senada dengan firman Allah SWT di dalam Al
Quran surat ‘Ali Imran ayat 190-191:

ِ ‫ار أَل ٓ ٰ َيتٖ أِّل ُ ْولِي ٱأۡل َ ۡل ٰ َب‬


‫ب‬ ِ َ‫ض َو ۡٱختِ ٰل‬
ِ ‫ف ٱلَّ ۡي ِل َوٱل َّن َه‬ ِ ‫ت َوٱأۡل َ ۡر‬ َّ ‫إِنَّ فِي َخ ۡل ِق ٱل‬
ِ ‫س ٰ َم ٰ َو‬

‫ض َر َّب َنا َما َخلَ ۡقتَ ٰ َه َذا‬


ِ ‫ت َوٱأۡل َ ۡر‬ َّ ‫وب ِهمۡ َو َي َت َف َّك ُرونَ فِي َخ ۡل ِق ٱل‬
ِ ‫س ٰ َم ٰ َو‬ ٗ ‫ٱلَّذِينَ َي ۡذ ُك ُرونَ ٱهَّلل َ ِق ٰ َي ٗما َوقُ ُع‬
ِ ‫ودا َو َعلَ ٰى ُج ُن‬
َ ‫س ۡب ٰ َح َن َك َفقِ َنا َع َذ‬
ِ ‫اب ٱل َّن‬
‫ار‬ ُ ‫ٰ َبطِ اٗل‬

5
Kasful Anwar dan Hendra Harmi.Perencanaan Sistem Pembelajaran KTSP(Bandung:
Alfabeta,2011) hal.173

ix
Artinya:“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih
bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang
berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau
duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah
Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka.”6

Pemanfaatan sumber daya lingkungan diperlukan dalam upaya menjadikan


sekolah sebagai bagian integral dari masyarakat setempat. Sekolah bukanlah
tempat yang terpisah dari masyarakatnya. Dengan cara ini fungsi sekolah sebagai
tempat pembaharuan dan pembangunan sosial budaya masyarakat akan dapat
diwujudkan.7

Sehubungan dengan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar ini


dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara membawa sumber-sumber
dari masyarakat atau lingkungan ke dalam kelas dan dengan cara membawa siswa
ke lingkungan. Tentunya masing-masing cara tersebut dapat dilakukan dengan
pendekatan, metode, teknik dan bahan tertentu yang sesuai dengan tujuan
pengajaran. Metode yang dapat digunakan dalam rangka membawa siswa ke
dalam lingkungan itu sendiri diantaranya yaitu:8

1. Metode survey
Metode survey yakni siswa mengunjungi lingkungan secara langsung,
seperti masyarakat setempat dimana siswa berada. Sebagai contohnya
adalah ketika siswa mempelajari proses hubungan sosial di masyarakat
(tata kerja aparat desa, RW, RT), keagamaan, budaya, ekonomi,
kependudukan, dan lain-lain. Kegiatan belajarnya adalah melalui

6
Departemen Agama RI. Al-Qur’an Dan Terjemahannya(Bandung: Diponegoro,2005)
hal.59
7
Martinis Yamin, Paradigma Baru Pembelajaran(Jakarta: GP press,2011) hal.103-104
8
http://makalah-manfaatkan-lingkungan-sebagai-sumber-belajar-
siswa.blogspot.com/diakses tanggal 29 Maret 2020

x
observasi, wawancara, mempelajari data dan dokumen, dan lain
sebagainya.
2. Metode praktek lapangan
Praktek lapangan dilakukan untuk memperoleh pengalaman dan
keterampilan khusus, seperti untuk memupuk cinta kasih sesamanya, siswa
ditugaskan untuk ke panti sosial, rumah sakit, atau juga bagi siswa sekolah
kejuruan diperintahkan untuk praktek di perusahaan atau industri.
Melalui metode praktek lapangan, siswa dapat memperoleh suatu
keterampilan-keterampilan atau kecakapan-kecakapan khusus agar
nantinya dapat terjun ke dunia kerja yang sesuai dengan bidang keahlian
dan sesuai dengan yang diminatinya.
3. Metode karyawisata
Pembelajaran tidak melulu harus serius. Pembelajaran dengan metode
karyawisata menjadikan siswa tak hanya belajar semata. Lingkungan yang
mereka kunjungi sebagai sumber belajar juga dapat dinikmati sebagai
wisata. Banyak sekali objek wisata yang relevan dengan pembelajaran,
misalnya museum, pantai, pegunungan, bendungan, pabrik, dan
sebagainya. Di tempat-tempat semacam ini siswa dapat belajar sekaligus
bersantai.
Karyawisata dilakukan di bawah bimbingan guru dengan membuat
perencanaan yang matang terlebih dahulu, perumusan tujuan dan tugas
yang harus dilakukan peserta didik. Dalam menggunakan karyawisata,
perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Tujuan harus jelas dan rencana mesti cermat dan matang
b) Anak didik mempelajari segala sesuatu yang akan dikunjungi tersebut
c) Anak didik dapat melihat hubungan karyawisata dengan apa yang
mereka pelajari
d) Anak didik mengerti apa tujuan yang akan dicapai dari karyawisata,
dan apa yang diharapkan dari masing-masing mereka sekembalinya
dari karyawisata supaya dapat membuat perencanaan yang lebih
matang

xi
e) Setiap kegiatan karyawisata didiskusikan dan dinilai
f) Anak didik diminta untuk membuat laporan
g) Diusahakan jangan sampai terlalu banyak mengganggu bidang studi
lainnya
4. Metode berkemah
Metode berkemah sebenarnya hampir setujuan dengan karyawisata. Hanya
saja metode berkemah membutuhkan waktu yang lebih lama dan
mengaharuskan siswa menginap di lingkungan tempat ia belajar. Kemah
ini cocok untuk mempalajari alam sekitar (ilmu pengetahuan alam,
ekologi, biologi, kimia) yang dapat menimbulkan rasa kagum siswa
terhadap keindahan alam sebagai ciptaan Tuhan dan dapat menimbulkan
rasa dekat dengan Tuhan pencipta alam semesta, memupuk rasa tanggung
jawab, jiwa gotong-royong, dan perasaan sosial.
Perkemahan sekolah merupakan teknik pendidikan dan pembinaan praktis
untuk pembentukan kepribadian dan budi luhur, dan berjiwa sosial serta
bertanggung jawab atas tugas yang diemban. Sekolah tidaklah harus
dijadikan sebagai penjara bagi peserta didiknya, dimana siswa datang
untuk belajar dari pagi sampai siang hari dalam ruangan yang tertutup
(kelas). Kondisi yang seperti ini, disamping tidak memberikan pengalaman
praktis sebagai misi pendidikan yang harus mengajarkan hidup
bermasyarakat (learning to life to gather) sebagai bentuk konfigurasi
antara teori yang diajarkan dengan kenyataan sosial di sekitarnya.
5. Metode presentasi narasumber
Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar tidak selalu berarti
siswa dan guru keluar kelas. Bisa juga lingkungan dibawa ke dalam kelas.
Misalnya, kelas dapat mengundang narasumber dari lingkungan sekitar
untuk memberikan presentasi di depan kelas. Siswa dapat berinteraksi
dengan narasumber ini untuk mengetahui secara detail informasi yang
mereka perlukan tentang suatu topik pembelajaran. Biasanya narasumber
dapat berupa seorang yang profesional di bidang tertentu, misal dokter,
bidan, pengacara, polisi, dan sebagainya. Narasumber bisa didapat dari

xii
orang tua yang kebetulan berada para profesi tersebut atau sukarelawan
yang mau diajak bekerjasama untuk pembelajaran di sekolah.
6. Metode pengabdian masyarakat
Metode alternatif lain yang dapat digunakan untuk memanfaatkan
lingkungan sebagai sumber belajar adalah metode pengabdian masyarakat.
Siswa dapat diajak melakukan bakti sosial di suatu daerah tertentu. Mereka
dapat mengunjungi panti asuhan, panti jompo dan berbagi bersama warga
di sana. Siswa dapat pula diajak melakukan aksi bersih-bersih sampah di
lingkungan sekitar sekolah atau mengunjungi suatu daerah bekas terkena
bencana alam dan ikut memberikan bantuan di sana.

D. Fungsi Lingkungan Sebagai Sumber Belajar


Lingkungan sebagai media pendidikan memiliki fungsi sebagai berikut:9

1. Fungsi psikologis; stimulus bersumber/berasal dari lingkungan yang


merupakan rangsangan terhadap individu sehingga terjadi respons yang
menunjukkan tingkah laku tertentu.
2. Fungsi pedagogis; lingkungan memberikan pengaruh-pengaruh yang
bersifat mendidik, khususnya lingkungan yang sengaja disiapkan sebagai
suatu lembaga pendidikan, misalnya keluarga, sekolah, lembaga
pelatihan, dan lembaga-lembaga sosial.
3. Fungsi instruksional; program instruksional merupakan suatu lingkungan
pembelajaran yang dirancang secara khusus. Guru mengajar, materi
pelajaran, sarana dan prasarana pembelajaran, media pembelajaran, dan
kondisi lingkungan kelas (fisik) merupakan lingkungan yang sengaja
dikembangkan untuk mengembangkan tingkah laku siswa.

9
http.//pemanfaatanlingkungansebagaisumberbelajar.blogspot.com/diakses tanggal 29
Maret 2020

xiii
E. Kelebihan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar
Salah satu contoh sumber belajar yang sangat baik untuk digunakan adalah
lingkungan. Ada beberapa kelebihan yang akan didapat jika guru menggunakan
lingkungan sebagai sumber belajar diantaranya yaitu:10

1. Lingkungan adalah sumber belajar riil, bukan tiruan ataupun rekayasa


Bila pendidik memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar, ini
berarti pendidik telah menggunakan sumber belajar riil (sesungguhnya),
bukan berupa tiruan atau rekayasa. Tentu, apabila menggunakan sumber
belajar yang riil maka kualitasnya lebih baik bila dibandingkan
menggunakan model atau tiruan yang tentu memiliki keterbatasan-
keterbatasan.
2. Pembelajaran menjadi lebih menarik
Peserta didik akan lebih tertarik dengan sesuatu yang bersifat nyata dan
asli dibanding tiruan atau model. Lingkungan sebagai sumber belajar
adalah objek yang menarik untuk dipelajari. Dengan menariknya sumber
belajar, maka peserta didik tentu akan lebih bersemangat dan termotivasi.
3. Lingkungan memberikan pembelajaran bermakna
Sebagai sumber belajar riil dan menarik, lingkungan akan memberikan
pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Pembelajaran bermakna amat
penting bagi mereka sehingga tujuan pembelajaran atau kompetensi yang
diharapkan akan dapat mereka capai dengan baik.
4. Mengaktifkan belajar peserta didik
Belajar dengan menggunakan lingkungan sebagai sumber pembelajaran
akan membuat peserta didik aktif. Ini dikarenakan mereka akan lebih
mudah berinteraksi dengan lingkungan. Adanya interaksi dalam
pembelajaran akan memberikan kontribusi yang positif pada proses
pembelajaran. Peserta didik yang mungkin pasif selama pembelajaran
reguler di kelas biasanya akan lebih terlibat dalam pembelajaran saat
terjun ke lingkungan secara langsung.
10
http.//penelitiantindakankelas.blogspot.com/lingkungan-sebagai-sumber-
belajar.html/diakses tanggal 29 Maret 2020

xiv
5. Memperkaya sumber belajar di kelas
Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar bagi peserta didik tentu
saja akan menambah ragam dan memperkaya sumber belajar lain di kelas.
Peserta didik menjadi tidak hanya duduk-duduk di kelas dan belajar
seperti biasa. Banyak variasi yang dapat dilakukan pendidik bila
menggunakan sumber belajar berupa lingkungan. Ini akan membantu
peserta didik mengatasi kebosanan belajar di kelas.
6. Menumbuhkan rasa cinta terhadap lingkungan
Bila peserta didik berhasil memaknai lingkungan yang mereka pelajari,
maka akan muncul dampak pengiring yang amat penting, yaitu rasa cinta
terhadap lingkungan sekitar. Suatu contoh, ketika siswa diajak
mempelajari bagaimana pola pikir masyarakat di sekitar sekolah tentang
sampah dan kebersihan, maka mereka akan dapat menumbuhkan rasa cinta
terhadap kebersihan di lingkungan sekolah mereka sendiri atau di
lingkungan tempat tinggal dan mereka bisa menerapkan sebuah hadis yang
menerangkan tentang kebersihan adalah sebagian daripada iman. Dalam
hal ini, secara tidak langsung akan membentuk karakter peserta didik yang
peduli terhadap lingkungannya dimanapun kelak ia akan tinggal.

xv
BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan
Sumber belajar merupakan pengalaman-pengalaman yang pada dasarnya
sangat luas, yakni seluas kehidupan yang mencakup segala sesuatu yang dapat
dialami dan yang dapat menimbulkan peristiwa belajar. Dengan pehaman tersebut
kita bisa mengembangkan sumber belajar sesuai dengan yang kita kehendaki
untuk mencapai tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan.

Lingkungan sangat tepat sekali digunakan sebagai sumber belajar, karena


sifatnya sangat kongkrit sehingga menarik untuk dipelajari. Apalagi objek
permasalahan yang ada di lingkungan sangat beraneka ragam menjadikan peserta
didik tidak bosan. Sebagai guru pendidikan agama Islam sudah seyogyanya kita
kembali ke lingkungan untuk menjadikannya sebagai sumber belajar.
Pemanfaatan sumber belajar yang efektif dan efisien akan mempermudah peserta
didik dalam memahami materi yang dipelajari sehingga tujuan pembelajaran
dengan mudah bisa dicapai. Selain proses belajar itu merupakan bekal yang
nantinya akan dibawa oleh peserta didik di lingkungannya masing-masing dan
sangat cocok apa bila sumber belajar yang kita gunakan adalah lingkungan.

B. Saran
Demikianlah penyusunan makalah kecil tentang pengembangan su,ber
belajar berbasis lingkungan. Tentu di dalamnya masih banyak kekurangan dan
kesalahan, entah dari segi penulisan, pengutipan, dan hal-hal urgen lain. Olehnya
itu, besar harapan dari penyusun akan saran dan kritik dari pembaca, terkhusus
dosen pembimbing agar makalah ini bisa mendekati tahap sempurna sehingga
dapat digunakan oleh para pembaca dengan sebaik-baiknya.

xvi
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Kasful dan Harmi, Hendra. Perencanaan Sistem Pembelajaran KTSP.


Bandung: Alfabeta,2011.

Departemen Agama RI. Al-Qur’an Dan Terjemahannya(Bandung:


Diponegoro,2005)

Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1958.

Majid, Abdul. Perencanaa Pembelajaran: Mengembangkan Standar Kompetensi


Guru. Bandung: Rosda Karya, 2007.

Mukhid, Abdul. Media Pembelajaran: Panduan Teori Dan Praktik. Pamekasan:


STAIN Pamekasan press,2009.

Rivai, Sudjana. Teknologi Pengajaran Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2007.

Yamin, Martinis. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: GP press,2011.

http://makalah-manfaatkan-lingkungan-sebagai-sumber-belajar-
siswa.blogspot.com/diakses tanggal 29 Maret 2020

http.//pemanfaatanlingkungansebagaisumberbelajar.blogspot.com/diakses tanggal
29 Maret 2020

http.//penelitiantindakankelas.blogspot.com/lingkungan-sebagai-sumber-
belajar.html/diakses tanggal 29 Maret 2020

xvii

Anda mungkin juga menyukai