Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“KEPEMIMPINAN DAN TANGGUNG JAWAB PENDIDIK”


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hadits Trabawi 2
Dosen Pengampu: Ahmad Zamhuri, M.Pd.I

Disusun Oleh: Kelompok 4


Abdul Aziz Fauzi
Nim: 01313.111.17.2020

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


STAI TUANKU TAMBUSAI PASIR PENGARAIAN
KABUPATEN ROKAN HULU
TAHUN AKADEMIK
2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Segala puji
bagi Allah SWT, atas nikmat yang telah diberikan baik berupa nikmat kesehatan maupun
nikmat kesempatan sehingga penulisan makalah ini dapat diselesaikan. Tak lupa pula
shalawat beriring salam kepada junjungan alam yang telah menuntun manusia dari alam
kegelapan menuju jalan terang benderang yakni Nabi Muhammad Saw.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa
masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam
makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari
pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Kami berharap semoga makalah yang
kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Pasir Pengaraian,1 Februari 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................

DAFTAR ISI .............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................

A. Latar Belakang .............................................................................................. 1


B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................... 2

A. Pengertian Tanggung Jawab Pendidikan ....................................................... 2


B. Tanggung Jawab Pendidikan Dalam Keluarga .............................................. 3
C. Tanggung Jawab Pendidikan Dalam Lembaga Pendidikan dan Guru .......... 6
D. Tanggung Jawab Pendidikan Dalam Masyarakat dan Pemerintah ................ 8

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 11

A.Kesimpulan ...................................................................................................... 11

B. Saran ............................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya tujuan dari hidup seorang muslim adalah untuk beribadah pada Allah
SWT. Karena beribadah adalah bentuk realisasi dari keimanan dan diaplikasikan dalam setiap
sendi-sendi kehidupan dan itu adalah menjadi tujuan dari pendidikan islam. Sedangkan tujuan
pendidikan islam adalah terbentuknya insan yang memiliki dimensi religius, berbudaya, dan
berkemampuan ilmiah.
Dengan ini, pendidikan terbagi menjadi dua yaitu, pendidikan formal dan pendidikan
non formal. Pendidikan formal adalah sekolah dalam naungan pemerintah. Serta pendidikan
formal bertanggung jawab atas pendidikan peserta didik, yang bertanggung jawab adalah
guru, kepala sekolah. Sedangkan pendidikan nonformal adalah pendidikan pertama bagi anak
yaitu orang tua dan pendidikan dalam masyarakat. Orang tua yang bertanggung jawab
sepenuhnya atas pendidikan anaknya sampai akhir anak itu mandiri. Masyarakat bertanggung
jawab dalam mengawasi hasil dari pendidikan yang telah diitempuh oleh peserta didik.
Lembaga-lembaga tersebut yang ikut bertanggung jawab memberi pertolongan kepada
anak didik atau seseorang dalam perkembangan rohani dan jasmaniyah agar tercapai tingkat
kedewasaan dan mampu berdiri sendiri memenuhi tugasnya sebagai makhuk Allah , makhluk
sosial dan sebagai individu.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan tanggung jawab pendidikan?
2. Bagaimana tanggung jawab pendidikan dalam keluarga?
3. Bagaimana tanggung jawab pendidikan dalam lembaga pendidikan dan guru?
4. Bagaimana tanggung jawab pendidikan dalam masyarakat dan pemerintah?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Apa yang dimaksud dengan tanggung jawab pendidikan?
2. Untuk Mengetahui Bagaimana tanggung jawab pendidikan dalam keluarga?
3. Untuk Mengetahui Bagaimana tanggung jawab pendidikan dalam lembaga pendidikan
dan guru?
4. Untuk Mengetahui Bagaimana tanggung jawab pendidikan dalam masyarakat dan
pemerintah?

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tanggung Jawab Pendidikan

Kata “tanggung jawab” menurut Kamus Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib
menanggung segala sesuatunya, sehingga bertanggung jawab. Sedangkan menurut Kamus
Umum Bahasa Indonesia adalah berkewajiban menanggung, memikul, menanggung segala
sesuatunya, dan menanggung akibatnya. Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan
tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Tanggung
jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban. Sedangkan
pendidik adalah orang yang mendidik. Sebagai kosakata yang bersifat generik, pendidik
mencakup pula guru, dosen, dan guru besar.1
Secara umum pendidik ialah orang yang memiliki tanggung jawab untuk mendidik,
pendidik ialah orang yang mempengaruhi perkembangan seseorang. Karena pendidikan
merupakan proses, pastinya akan ada banyak orang yang mempengaruhi peserta didik.
Dengan demikian para orang tua, guru (baik yang berada dilingkungan sekolah ataupun yang
secara privat datang memberikan materi pendidikan), tokoh masyarakat, aparat pemerintahan,
bahkan pemimpin negara pun dapat dikatakan sebagai pendidik.2 Jadi dapat disimpulkan
bahwa tanggung jawab pendidik merupakan suatu perwujudan kesadaran yang dimiliki oleh
seorang pendidik dalam mempengaruhi perkembangan peserta didik baik dari segi kognitif,
afektif, maupun psikomotoriknya.
Tanggung jawab pendidikan dimanifestasikan dalam bentuk kewajiban melaksanakan
pendidikan. Karena itu tanggung jawab pendidikan dalam Islam adalah kewajiban
melaksanakan pendidikan menurut pandangan Islam. Sedangkan kewajiban melaksanakan
pendidikan dapat dilaksanakan dalam bentuk wujud memberikan bimbingan baik bimbingan
pasif maupun bimbingan aktif. Dikatakan bimbingan pasif karena si pendidik tidak
mendahului masa peka akan tetapai menunggu saksama dan sabar. Sedangkan bimbingan
aktif yaitu: pengembangan daya-daya yang sedang mengalami masa pekanya, pemberian
pengetahuan dan kecakapan yang penting untuk masa depan anak, dan membangkitkan motif-
motif yang dapat menggerakkan si anak untuk berbuat sesuai dengan tujuan hidupnya.

1
Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2010), Cet. 1, Hlm.159.
2
Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu (kalau ada terjadi
apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan dsb.)2 Jadi, tanggung jawab adalah sikap
seseorang secara sadar, berani dan mau mengakui apa yang dilakukan, kemudian ia berani
memikul segala resikonya. Begitu pula halnya dengan tanggung jawab terhadap pendidikan
yaitu untuk mengantarkan para peserta didik agar lebih mengenal karakteristikk dirinya.

Pendidikan pada dasarnya adalah proses memanusiakan manusia (humanising human


being) artinya pendidikan adalah suatu upaya pengangkatan manusia ke taraf insani
sehingga ia dapat menjalankan hidupnya sebagai manusia utuh, bermoral bersosial,
berkarakter, berpribadi, berpengetahuan berohani. Dalam GBHN (Ketetapan MPR No.
IV/MPR/1978), berkenaan dengan pendidikan dikemukaan antara lain sebagai berikut :
“pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan di dalam lingkungan rumah
tangga,sekolah dan masyarakat, karena itu pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara
keluarga, masyarakat dan pemerintah.3

Jadi, pendidikan bukan hanya sepenuh nya ditanggung oleh pihak sekolah, akan tetapi,
keluarga dan masyarakatpun ikut berkiprah, terutama keluarga. Tanggung jawab pendidikan
diselenggarakan dengan kewajiban mendidik. Secara umum mendidik ialah membantu anak-
anak didik di dalam perkembangan dari daya-daya dan di dalam penetapan nilai-nilai.
Bantuan dan bimbingan itu dilakukan dalam pergaulan antara pendidik dan anak didik dalam
situasi pendidikan yang terdapat dalam lingkungan rumah tangga, sekolah maupun
masyarakat.

B. Tanggung Jawab Pendidikan Dalam Keluarga

Pendidikan bukanlah sepenuhnya tanggung jawab guru. Pendidikan sejatinya


merupakan tanggung jawab utama orang tua. Akan tetapi, karena keterbatasan orang tua,
sebagian tangung jawab pendidikan tersebut diamanatkan kepada guru. Hal sesuai dengan
Trias Pendidikan yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara. Beliau mengatakan bahwa
pendidikan merupakan tanggung jawab pemerintah (dalam hal ini guru), orang tua, dan
masyarakat.

2
Andini T. Nirmala, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Surabaya: Prima Media, 2003), Hal. 455
3
Zakiah Drajat, dkk., Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008), Hal. 34
3
Penyelenggaraan pendidikan memerlukan kolaborasi dengan orang tua. M. Ngalim
Purwanto (2012) mengemukakan bahwa berhasil baik atau tidaknya pendidikan di sekolah
dipengaruhi oleh pendidikan di dalam keluarga. Pendidikan keluarga adalah fundamen atau
dasar dari pendidikan anak selanjutnya. Hasil-hasil pendidikan yang diperoleh anak dalam
keluarga menentukan pendidikan anak itu selanjutnya, baik di sekolah maupun di masyarakat.

Orang tua merupakan pendidik pertama dan utama bagi anak-anak mereka, karena
merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk pertama dari
pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga. Orang tua itu memegang peranan penting
dalam pendidikan anak-anaknya. Sejak anak dalam kandungan , setelah lahir hingga dewasa ,
masih perlu kita bimbing.4

Disinilah peran orang tua sangatlah penting bagi anak dalam segala hal kehidupan,
termasuk dalam hal pendidikan bagi anaknya. Karena orang tua merupakan sekolah pertama
bagi anaknya dan secara kodrati suasana dan strukturnya memberikan kemungkinan alami
membangun situasi pendidikan. Dan karena orang tua, sifat dan kepribadian anak itu
terbentuk. Hal ini juga disampaikan Nabi saw, dalam haditsnya

ُُُُُُُ)٘‫ًُُجُسُبَُُُُّ(سٔاُِانجخبس‬ُُُٚٔ‫ُُصُشُاَُُُُّا‬ُُُٚٔ‫ُُُٕٓدُاَُُُّا‬ُُِٚ‫ٕنذُُعُهُُٗاُنفُطُشُحُُفؤُثُُٕا‬ُُٚ‫كُمُُيُُٕنُُٕد‬

Artinya: “Setiap bayi yang dilahirkan itu di atas suci (fitrah), kedua orang tuanyalah yang
menjadikan dia yahudi, nasrani atau majusi” (H.R Bukhari)5

Seorang ibu sebenarnya memegang peran penting dan mempunyai tanggung jawab
yang besar terhadap pendidikan anak-anaknya. Sejak anak lahir, ibunyalah yang selalu ada
disampingnya. Oleh karena itu, anak akan meniru perangai ibunya dan menjadi teman
pertama bagi anaknya serta orang pertama yang dipercayainya. Serta ibu menjadi sekolah
pertama bagi anaknya dan memperoleh predikat sebagai pendidik bangsa. Penyair terkenal
Hafez Ibrahim pernah menulis :

ُُُُُُُُُُ‫ُتُُاُلُعُشُاق‬ُٛ‫الُوُُيُذُسُسُخُُاُرُااُعُذُدُرُُٓباُعُذُدُدُُشُعُجُبُط‬

“Ibu adalah sekolah, bila dipersiapka dapat membentuk bangsa yang baik dan kuat.”

4
Ibid., Hal. 35
5
Ahmad Falah, Hadits Tarbawi, (Kudus: Nora Media Enterprise, 2010), hlm. 12
4
Dalam kesempatan yang lain ia pernah pula bersyair :

ُُ‫ُشُاقُُالُوُُاسُزُبرُُيٍُُُالُسُبرُزُحُُالُٔنُٗشُغُهذ‬ُٚ‫ًُُبُا‬ُٚ‫ُبحُُثبنشُُ٘أُُسُقُُا‬ُٛ‫اُلُوُُسُُٔضُُاٌُُُرُعُُٓذُُُِاُنح‬
‫يآثُشُُْىُُيذُٖالفُبق‬

“Ibu adalah suatu taman (berisi tanaman yang indah), bila dipelihara tanaman taman itu
maka berdaunlah dengan daun yang sebagaimana mestinya. Ibu adalah seorang guru dari
guru-guru yang utama yang memberikan bekas sepanjang masa.”

Tanggung jawab seorang ayah tidak kalah penting, ayah merupakan penolong utama
bagi anak yang agak besar baik laki-laki maupun perempuan. Dalam tarikh Bukhari di
sebutkan bahwa Nabi Muhammad saw pernah menerangkan :

ُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُ)٘‫يُبَُحُمُُُٔانُذُُٔنُذُاُيُُُحمُأفضمُيٍُُاُدُةُُحُسٍُُُ(سُِٔانزشيز‬

“Tidak ada pemberian yang lebih baik dari ayah kepada anaknya selain budi pekerti yang
baik. (HR. al-Turmudzi).”6

Hal di atas menunjukkan ciri-ciri dari watak rasa tanggung jawab setiap orang tua atas
kehidupan anak-anak mereka masa kini dan masa menddatang. Bahkan orang tua umunya
merasa bertanggung jawab atas segalanya dari kelangsungan hidup anak-anak mereka.
Karenanya tidaklah diragukan bahwa tanggung jawab pendidikan secara mendasar terpikul
pada orang tua.

Dalam bukunya, Zakiah Drajat mengemukakan hadits mengenai kewajiban dan


tanggung jawab orang tua untuk mendidik dan membimbing perkembangan anak-anaknya,

ًُٗ‫س‬ُٚٔ‫ٕوُانسبثع‬ُُّٚ‫عكُع‬ُٚ‫ُانغالو‬:ُ‫ُّٔسهى‬ٛ‫ُصهُٗهللاُعه‬ٙ‫ُهللاُعُُّلبلُانُج‬ٙ‫ٔلبلُاَسُسض‬
ُ‫ٍُعُضُلُفشاشُّفبراُثهغُثالثخُعشش‬ُٛ‫ٍُأُدُةُفبراُثهغُرسعُس‬ُٛ‫ًبطُعُُّالرُٖفبراُثهغُسذُس‬ٚٔ
ُ‫ذُِٔلبلُلذُادثزكُٔعهًزكُٔاَكحزك‬ٛ‫ضُشةُنهصالحُفبراُثهغُسزخُعششُصُٔجُّاثُِٕثىُاخزُث‬
ُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُُ‫بُٔعزاثكُفُٗالخشح‬َٛ‫اعٕرُثبهللُيٍُفزُزكُفُٗانذ‬

6
Djumransyah dan Abdul Malik Karim Amrullah, Pendidikan Islam, (Malang: UIN-Malang Pers, 2007),
Hal. 85-88
5
“Anas mengatakan bahwa Rasulullah bersabda : anak itu pada hari ke tujuh dari
kelahirannya disembelih akikahnya, serat diberi namanya dan disngkirkan dari segala
kotoran-kotoran. Jika ia telah berumur 6 tahun ia didik beradab susila, jika ia berumur 9
tahun dipisahkan tempat tidurnya dan jika ia telah berumur 13 tahun dipukul agar mau
sembahyang (sholat). Bila ia telah berumur 16 tahun boleh dikawinkan, setelah itu ayah
berjabatan tangan dengannya dan mengatakan : “saya telah mendidik, mengajar dan
mengawinkan kamu, saya mohon perlindungan kepada Allah dari fitnahan-fitnahan di dunia
dan siksaan di akhirat.”7

Berdasarkan hadits di atas, kewajiban dan tanggung jawab orang tua terhadap anaknya
mulai anak itu lahir sampai anaknya nikah. Dengan demikian tanggung jawab pendidikan
anak pada dasarnya merupakan tanggung jawab orang tuanya.

Dalam sabda Nabi saw, dinyatakan: “dan perempuan adalah pemimpin dirumah
suaminya dan akan ditanyai dari pimpinannya” (H.R Bukhori-Muslim). Hal itu berimplikasi
pada pola dan sistem pendidikan laki-laki dan pendidikan perempuan, karena pendidikan pada
dasarnya suatu upaya untuk membimbing manusia dalam memenuhi kewajibannya. 8 Oleh
karena itu pendidikan pertama dan utama adalah pendidikan keluarga sebab dapat mencetak
anak agar mempunyai kepribadian yang kemudian dapat dikembangkan dalam lembaga-
lembaga pendidikan.

C. Tanggung Jawab Pendidikan Dalam Lembaga Pendidikan dan Guru


Guru atau pendidik sebagai orang tua ke dua dan sekaligus penanggung jawab
pendidikan anak didiknya setelah kedua orang tua di dalam keluarganya memiliki tanggung
jawab untuk memberikan penddidikan yang baik kepada peserta didiknya.9 Oleh karena itu,
pendidik atau guru penanggung jawab utama pendidikan anak melalui proses pendidikan
formal anak yang berlangsung di sekolah, karena konsekuensi logis dari sebuah amanat yang
dipikul oleh pendidik atau guru.

Nabi saw, bersabda :

7
Zakiah Drajat, dkk., Ilmu Pendidikan Islam, Hal. 38
8
Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2006), Hal. 226
9
Juwariyah, Hadist Tarbawi,(Yogyakarta: Teras, 2010), Hal. 100

6
ًُّ‫ُيٍ ُسئمُعٍ ُعهىُفكز‬:ُ ‫ُّٔسهى ُلبل‬ٛ‫ُصهٗ ُهللاُعه‬ٙ‫ُهللاُعُُّأٌُانُج‬ٙ‫شحُسض‬ٚ‫ُْش‬ٙ‫عٍُأث‬
ُ‫بيخُثهُجُبوُيٍَُبُس‬ٛ‫ٕوُانم‬ُٚ‫انجى‬

“Barang siapa saja ditanya tentang ilmu kemudian menyimpan ilmunya (tidak mau
megajarkan), maka Allah akan mengekang dia dengan kekangan api neraka pada hari
kiamat”10

Dari penjelasan hadits di atas, menunjukkan pendidik atau orang yang punya ilmu
bertanggung jawab mengajarkan ilmu dimiliki. Salah tanggung jawab seorang guru medidik
anak didiknya ke arah kebahagiaan dunia dan akhirat dan berkewajiban berprilaku baik baik
dalam mengajar dan dalam masyarakat.

Selain itu, sekolah merupakan pendidikan sekunder yang mendidik anak mulai dari
usia masuk sekolah sampai ia keluar dari sekolah.11 Sekolah atau madrasah adalah adalah
lembaga yang penting setelah keluarga. Sekolah berfungsi untuk membantu keluarga
menanamkan nilai-nilai pendidikan.12 Dengan demikian, lembaga pendidikan ikut
bertanggung jawab atas pendidikan anak didik yang mana lembaga juga bertujuan untuk
membimbing anak didik menjadi manusia yang berkepribadian Islam.

Tanggung jawab yang diemban oleh madrasah atau sekolah setidaknya mencerminkan
sebagai lembaga pendidikan Islam yang lain. Menurut al-Nahlawi, tugas lembaga pendidikan
sebagai lembaga pendidikan Islam adalah :

1. Merealisasikan pendidikan Islam yang didasarkan pada prinsip pikir, akidah yang di
arahkan untuk mencapai tujuan pendidikan.
2. Memelihara fitrah anak didik sebagai insan yang mulia.
3. Membersihkan pikiran dan jiwa dari pengaruh subjektivitas (emosi).
4. Memberikan wawasan moral dan nilai serta peradaban manusia yang membawa
hasanah pemikiran anak didik menjadi berkembang.
5. Menciptakan suasana kestuan dan persatuan serta kesamaan antar anak didik.
6. Tugas mengoordinasi dan membenahi kegiatan pendidikan.
7. Menyempurnaan tugas-tugas lembaga pendidikan keluarga, masjid dan pesantren.13

10
Zakiah Drajat, dkk., Ilmu Pendidikan Islam, Hal. 40
11
Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, Hal. 225
12
Djumransyah dan Abdul Malik Karim Amrullah, Pendidikan Islam, Hal. 93
13
Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, Hal. 243-244
7
D. Tanggung Jawab Pendidikan Dalam Masyarakat dan Pemerintah
Pendidikan berperan penting dalam meningkatkan kemajuan sumber daya manusia.
Zaman akan semakin maju dan modern, sehingga sudah seharusnya kita meningkatkan
sumber daya manusia guna mengimbangi perubahan zaman, yaitu dengan pendidikan.

Menurut Zakiah Daradjat, Allah menciptakan manusia dengan fitrah berupa


pendidikan, akan tetapi fitrah tersebut wajib dikembangkan oleh manusia, artinya, sudah
menjadi tanggung jawab setiap manusia untuk mengembangkan pendidikan.

Seseorang akan mengalami pendidikan pada beberapa lingkungan, yaitu lingkungan


keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Lantas siapa penanggung jawab
pendidikan?

a) Peserta didik

Peserta didik bertanggung jawab atas pendidikannya sendiri. Peserta didik harus
berusaha belajar dengan baik, menerima bimbingan dari pendidik, dan mengamalkan ilmu
yang telah diterima.

b) Orang tua

Orang tua bertanggung jawab dalam membentuk karakter dan kepribadian seorang
anak. Orang tua memiliki tanggung jawab yang besar dalam mempersiapkan dan mewujudkan
masa depan anak-anaknya, mereka bertanggung jawab dalam membimbing dan mendidik
anak-anaknya.

Tanggung jawab utama mendidik berada pada pundak orang tua. Orang tua tidak bisa
melepaskan diri sebagai pendidik dalam keluarganya. Karena itu, sesibuk apapun, orang tua
hendaklah menciptakan kesempatan untuk mendidik anaknya. Orang tua perlu memiliki
persepsi yang benar terhadap pendidikan anak. Pengetahuan orang tua tentang perkembangan
dan kejiwaan anak, dan bagaimana cara mendidik, sangat membantu orang tua dalam
memberikan pendidikan di tengah-tengah keluarga.

Alisuf Sabri (1999) menyatakan bahwa pendidikan dalam keluarga didasarkan atas
prinsip cinta dan kasih sayang. Karena dengan inilah yang akan menjadi kekuatan untuk
mendorong orang tua agar tidak bosan membimbing dan memberikan pertolongan yang di
butuhkan anaknya. Oleh karenanya, keluarga disebut sebagai primary community yaitu
sebagai lingkungan pendidikan yang pertama dan utama.

8
Keluarga memiliki peran yang penting dalam membiasakan dan menanamkan akhlak
yang terpuji kepada anak-anaknya. Mendorong agar anak menggelutii keterampilan-
keterampilan yang diperlukan dalam hidup sehari-hari, juga penting. Sejalan dengan hal itu,
kepribadian anak juga perlu dikembangkan sehingga benar-benar teguh. Tak kalah pentingnya
adalah memperhatikan dan mengembangkan serta memupuknya sehingga tumbuh subur.

Menurut Sayyid Qutb, orang tua harus menjadi contoh yang baik bagi anak-anaknya,
karena anak akan mencontoh ucapan atau perlakuan orang tua dalam rumah tangga. Tugas
orang tua sebagai penanggung jawab terhadap pendidikan, yaitu menanamkan akidah,
menanamkan nilai sosial, serta membina perkembangan fisik, psikis dan intelektual.

Meskipun tantangan dalam mendidik anak saat ini sangat berat, semangat orang tua
dalam mendidik anak perlu dipertahankan. Kemauan yang kuat dari orang tua akan
memuluskan jalan bagi keberhasilan pendidikan anaknya. Laluilah kegagalan-kegagalan
dengan jiwa yang besar, Isnya Allah keberhasilan akan semakin dekat menjelang. Patut kita
renungkan apa yang dikatakan Winston Churrcil, “Keberhasilan adalah kemampuan untuk
melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke kegagalan berikutnya tanpa kehilangan
semangat.”

c) Pendidik/guru

Seseorang yang bertanggung jawab terhadap pendidikan setelah orang tua adalah guru,
guru merupakan pengganti orang tua di sekolah. Guru bertanggung jawab dalam upaya
mendidik dan mencerdaskan peserta didik dengan berbagai potensi.

Guru berperan penting bagi kehidupan manusia, karena segala profesi yang ada di
dunia, terlahir dari seorang guru, sehingga, guru dapat menentukan maju atau tidak nya suatu
bangsa. Tanggung jawab utama pendidik adalah membimbing peserta didik hingga pada
akhirnya mampu hidup dalam kemandirian, tidak bergantung kepada orang lain.

d) Pemerintah

Pemerintah bertanggung jawab atas membimbing dan mengarahkan pendidikan anak


secara tidak langsung. Pemerintah bertanggung jawab dalam bentuk penyelenggaraan
pendidikan, seperti menyediakan kebutuhan dasar pendidikan yang layak, melakukan

9
standarisasi nasional terhadap pendidikan, seperti contoh kurikulum dasar, serta membuat
peraturan perundang-undangan yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal maupun nasional.

Masyarakat turut serta memikul tanggung jawab pendidikan. Secara sederhana


masyakarat dapat diartikan sebagai sekumpulan individu dan kelomp yang diikat oleh
kesatuan negara, kebudayaan dan agama. Masyarakat besar pengaruhnya dalam memberi arah
terhadap pendidikan anak, terutama para pemimpin masyarakat yang ada didalamnya.
Pemimpin muslim tentu saja ingin setiap anak dididik menjadi anggota yang taat dan patuh
menjalankan agamanya.

Dengan demikian, di pundak mereka terpikul keikutsertaan membimbing pertumbuhan


dan perkembangan anak. Sebab tanggung jawab pendidikan pada hakikatnya merupakan
tanggung jawab moral setiap orang dewasa baik perseorangan maupun sebagai kelompok
sosial.14 Tanggung jawab utama dari pemerintah terhadap pendidikan adalah menangani
pendidikan yang islami dan disinilah sebenarnya letak kunci keberhasilan untuk mencapai
hidup makmur dan bahagia bagi seluruh masyarakat.15

Dan sabda Rasulullah saw :

)ٖ‫زُُُّ(سٔاُِانجخبُس‬ُٛ‫كُهكىُُسُاعُُٔكهكىُيسؤلُعٍُُُسُع‬

“Tiap-tiap kamu adalah pemimpin dan setiap kamu bertanggung jawab atas yang
dipimpin.”16

Dengan demikian jelaslah bahwa tanggung jawab dalam Islam bersifat perseorangan
dan sosial sekaligus. Selanjutnya siapa yang memiliki syarat-syarat tanggung jawab ini tidak
hanya bertanggung jawab terhadap perbuatannya dan perbaikan dirinya, tetapi bertanggung
jawab terhadap perbuatan orang-orang yang berada di bawah perintah, pengawasan,
tanggungannya dan perbaikan masyarakat.

14
Zakiah Drajat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, Hal. 44-45
15
Djumransyah dan Abdul Malik Karim Amrullah, Pendidikan Islam, Hal. 100
16
Zakiah Drajat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, Hal. 47

10
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kewajiban berpendidikan atau kewajiban menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi
setiap muslim baik itu laki-laki maupun perempuan. Begitu juga dalam tanggung jawab
pendidikan. Semua kalangan masyarakat ikut serta bertanggung jawab, mengawasi dalam
proses pendidikan. Kalangan masyarakat, yaitu keluarga, guru atau pendidik, lembaga
pendidikan, masyarakat dan pemerintah.

Keluarga meruapakan orang yang pertama dan utama yang bertanggung jawab bagi
anaknya. Oleh sebab itu, anak akan meniru contoh perilaku orang tua. Secara kodrat, orang
tua bertanggung jawab penuh atas anaknya, baik dalam pendidikan dan dalam kebutuhan
kehidupan.

Guru merupakan orang kedua yang bertanggung jawab atas pendidikan anak didiknya.
Begitu juga halnya lembaga pendidikan yang notabenya sebagai tempat anak didik belajar
mulai dari masuk lembaga pendidikan hingga keluar dari lembaga pendidikan itu.

Masyarakat merupakan evaluator pendidikan yang bisa langsung menilai dari hasil
belajar anak didik dan bisa mengarah pendidikan yang akan ditempuh anak sebagai anggota
masyarakat. Sedangkan pemerintah bertanggung jawab terlaksananya pendidikan dalam
sebuah negara atau bangsa.

B. Saran

Dalam melaksanakan tanggung jawab pendidikan perlunya kerja sama antar kalangan
masyarakat, mulai dari keluarga sampai pemerintah. Jangan ada rasa saling menyalah satu
sama lain. Orang tua dan masyarakat ikut serta dalam membimbing anak serta mejadi
pengawas pendidikan yang sedang ditempuh anak.

12
DAFTAR PUSTAKA

Amrullah, Djumransyah dan Abdul Malik Karim. 2007. Pendidikan Islam, Malang: UIN-
Malang Pers.
Drajat, Zakiah; dkk. 2008. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Falah, Ahmad. 2010. Hadits Tarbawi. Kudus: Nora Media Enterprise.
Juwariyah. 2010. Hadits tarbawi. Yogyakarta: Teras.
Mujib, Abdul. 2006. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kencana.
Nirmala, Andini T. 2003. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Prima Media.

13

Anda mungkin juga menyukai