Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

HADIST TARBAWI II
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN
NABI SAW
Dosen Pengampu : AHMAD ZAMHURI, M.Pd

Disusun Oleh :
Kelompok

MUHAMMAD ARI 01325.111.17.2020


SUKARMAN 01328.111.17.2020

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM TUANKU TAMBUSAI


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KABUPATEN ROKAN HULU
PASIR PENGARAIAN
PROVINSI RIAU
2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah. Kepada-Nya kita memuji, meminta pertolongan,


petunjuk, dan ampunan. Kita berlindung kepada-Nya dari kejahatan jiwa kita dan
keburukan perbuatan kita. Siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada
yang dapat menyesatkannya, dan siapa yang disesatkan oleh Allah, maka tidak
ada seorang pun yang dapat memberi petunjuk kepadanya.

Kami bersaksi bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah,
Yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan kami bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Allah berfirman:

َ ‫ق تُقَاتِ ِه َواَل تَ ُموتُ َّن ِإاَّل َوَأ ْنتُ ْم ُم ْسلِ ُم‬


‫ون‬ َ ‫يَا َأيُّهَا الَّ ِذ‬
َّ ‫ين َآ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َح‬
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kamu kepada Allah, dan jangan
sekali-kali mati kecuali sebagai muslim.” (Ali Imran : 102)

Dengan pertolongan allah sajalah sehingga saya dapat menyelesaikan


makalah “penggunaan media pembelajaran dalam pendidikan nabi saw“ yang
digunakan sebagai salah satu tugas matakuliah “Hadist Tarbawi II“.
Saya ucapkan banyak terima kasih,semoga makalah ini bisa membantu
bagi siapa yang membutuhkan,sedikit pengetahuan tentang penggunaan media
pembelajaran dalam pendidikan nabi saw.
Namun demikian,makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, segala kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan untuk di masa yang
akan datang.
Pasir Pengaraian, 01 februari 2023

Penulis
DAFTAR ISI

i
KATA PENGANTAR.......................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN

A. Media pembelajaran Nabi SAW.....................................................2


B. Media pembelajaran dalam konteks kekinian................................3
C. Manfaat Media pembelajaran.........................................................4
D. Nilai Tafsir.....................................................................................5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses belajar mengajar, kehadiran alat/media mempunyai arti yang
cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut, ketidakjelasan bahan yang
disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Media
pengajaran digunakan dalam rangka upaya peningkatan atau mempertinggi mutu
proses kegiatan belajar mengajar.

Alat/Media merupakan sarana yang membantu proses pembelajaran


terutama yang berkaitan dengan indera pendengaran dan penglihatan, bahkan
adanya alat/media tersebut dapat mempercepat proses pembelajaran murid karena
dapat membuat pemahaman murid lebih cepat pula. Penggunaan media
pengajaran dalam proses pengajaran sangat dianjurkan untuk mempertinggi
kualitas pengajaran. Sebagai alat bantu, media mempunyai fungsi melicinkan
jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran.

Media adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka
meningkatkan efektifitas komunikasi dan interaksi edukatif antara guru dan siswa
dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Bukan pada masa modern
saja, penggunaan media atau alat bantu pembelajaran juga sudah dikenal sejak
masa Nabi SAW.

Nabi SAW adalah sosok pendidik yang agung bagi umat manusia.
Meskipun pendidik pertama-adalah Allah SWT. Nabi Muhammad pada dasarnya
mempresentasikan dan mengejawantahkan apa yang diajarkan melalui tindakan,
kemudian menerjemahkan tidakannya dalam kata-kata. Sehingga segala “materi”
yang diajarkan Muhammad akan segera diterima para sahabatnya karena
ucapannya yang diawali dengan contoh tindakan konkret. Nabi Muhammad
adalah sosok pendidik agung bagi umat islam. Meskipun pendidik pertama
sebagai mana diyakini umat islam adalah Allah SWT. Praktek pendidikan Rasul
penuh dengan muatan pendidikan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Media Pembelajaran Nabi SAW


Berikut ini adalah contoh hadits tentang media pembelajaran yang
digunakan Rasulullah di sela-sela kegiatan belajar mengajar.
1. Membentuk Lingkaran (HR Bukhari)
Terjemah:
Nabi bersabada : “Tiada Tuhan selain Allah, kerusakan bagi orang Arab karena
keburukan yang mendekati, hari semakin hari terbuka dari bentengnya Ya’juj
Ma’juj seperti ini.” (Nabi melingkarkan jarinya) (HR Bukhari)
2. Mengarahkan Jarinya ke Lisan
Terjemah:
“Apakah kalian tidak mendengarkan: Sesungguhnya Allah tidak menyiksa
disebabkan air mata dan tidak juga sebab susahnya hati, akan tetapi Allah
menyiksa dengan ini. (Rasulullah mengarahkan jarinya ke lisan) atau Allah
mengasihi. Sesungguhnya mayit itu disiksa sebab tangisan keluarganya. (HR
Bukhari)
3. Mengepalkan Tangan
Terjemah:
“Orang mukmin terhadap mukmin bagaikan bangunan yang saling mengokohkan.
(Rasulullah menyatukan kedua telapak tangannya). (HR Bukhari)
4. Isyarat Tangan
Terjemah:
“Mintalah pertolongan dengan tangan kananmu.” (Rasulullah memberi isyarat
dengan tangannya untuk menulis) (HR Tirmidzi)
5. Isyarat Dada
Terjemah:
“Sesungguhnya Allah tidak melihat jasad kamu dan tidak pula bentuk kamu, akan
tetapi Allah melihat hati kamu.” (Nabi memberi isyarat dengan menunjuk ke arah
dada dengan jarinya) (HR Bukhari)

2
Dari beberapa hadits di atas dapat kita ambil nilai-nilai pembelajaran yang
di berikan Nabi. Apa yang di ajarkan Nabi merupakan persoalan yang berkaitan
dengan materi pendidikan, dan menjadi karakteristik selanjutnya dengan
pendidikan Nabi.
Pendidikan Akhlak merupakan sisi lain dari pendidikan Nabi yang menjadi
jiwa dari pendidikan Muslim. Usaha Nabi dalam menanamkan akidah agama yang
dibawanya dapat diterima dengan mudah oleh umatnya yaitu dengan
menggunakan media yang tepat berupa media contoh / teladan perbuatan-
perbuatan baik Nabi sendiri (Uswatun Khasanah).
Istilah “Uswatun Khasanah” barangkali dapat diidentifikasikan dengan
“demonstrasi” yaitu memberikan contoh dan menunjukkan tentang cara berbuat
atau melakukan sesuatu. Media ini selalu digunakan Nabi dalam mengajarkan
ajaran-ajaran agama kepada umatnya.

B. Media Pembelajaran dalam Konteks Kekinian


Kata media sebenarnya berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk
jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.
Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Kalau kita lihat perkembangan media, pada mulanya media hanya dianggap
sebagai alat bantu mengajar guru.
Jenis Alat/Media Para ahli mengklasifikasikan alat/media kepada dua
bagian, yaitu alat yang bersifat benda (materiil) dan yang bukan benda.
1. Alat yang bersifat benda
a. Media tulis, seperti Al-Qur’an, Hadis, Tauhid, Fiqih, Sejarah.
b. Benda-benda alam seperti hewan, manusia, tumbuh-tumbuhan dan
lain-lain.
c. Gambar-gambar yang dirancang seperti grafik.
d. Gambar yang diproyeksikan, seperti video, transparan.
e. Audio recording (alat untuk didengar), seperti kaset, tape, radio, dan
lain-lain.
2. Alat yang bersifat bukan benda Di antara alat / media pengajaran yang
bukan berupa benda adalah :

3
a. Keteladanan
b. Perintah / Larangan
c. Ganjaran dan Hukuman.

Dengan melihat manfaat alat/media tersebut di atas, maka akan memberikan


pengaruh terhadap peserta didik yaitu peserta didik akan memiliki pemahaman
yang bagus tentang materi yang didapatkan, dan juga akan memiliki moral atau
akhlak yang tinggi. Sehingga besar kemungkinan dengan memperhatikan
alat/media pengajaran itu, tujuan pendidikan akan tercapai secara efektif dan
efisien.

C. Manfaat media pembelajaran


Secara umum manfaat media pembelajaran adalah memperlancar interaksi
antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan
efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran adalah:
1. Penyampaian materi pembelajaran dapat diseragamkan Dengan bantuan media
pembelajaran, penafsiran yang berbeda antar guru dapat dihindari dan dapat
mengurangi terjadinya kesenjangan informasi diantara siswa dimanapun
berada.
2. Proses pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik Media dapat
menampilkan informasi melalui suara, gambar, gerakan dan warna, baik secara
alami maupun manipulasi, sehingga membantu guru untuk menciptakan
suasana belajar menjadi lebih hidup, tidak monoton dan tidak membosankan.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih interaktif Dengan media akan terjadinya
komukasi dua arah secara aktif, sedangkan tanpa media guru cenderung bicara
satu arah.
4. Efisiensi dalam waktu dan tenaga Dengan media tujuan belajar akan lebih
mudah tercapai secara maksimal dengan waktu dan tenaga seminimal mungkin.
Guru tidak harus menjelaskan materi ajaran secara berulang-ulang, sebab
dengan sekali sajian menggunakan media, siswa akan lebih mudah memahami
pelajaran.
5. Meningkatkan kualitas hasil belajar siswa Media pembelajaran dapat
membantu siswa menyerap materi belajar lebih mandalam dan utuh. Bila

4
dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami
pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh,
merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih
baik.
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan
saja Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa
dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan
kapanpun tanpa tergantung seorang guru.Perlu kita sadari waktu belajar di
sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses
belajar Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa
untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber
ilmu pengetahuan.
8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif Guru dapat
berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi
perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan
belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.

D. Nilai Tarbawi
Dari berbagai penjelasan di atas. Dapat dilihat bahwa Nabi SAW merupakan
seorang guru yang teladan. Sebagai seorang guru, Nabi Muhammad SAW, tidak
hanya berorientasi kepada kecakapan-kecakapan ranah cipta saja, tetapi juga
mencakup dimensi ranah rasa dan karsa. Sebagai contoh menggunakan media-
media dalam pengajaran agar peserta didiknya menjadi jelas menyerap apa yang
diajarkan.
Sebagai seorang pendidik, media pembelajaran perlu digunakan supaya
memberikan pengaruh terhadap peserta didik yaitu peserta didik akan memiliki
pemahaman yang bagus tentang materi yang didapatkan, dan juga akan memiliki
moral atau akhlak yang tinggi.

5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Usaha Nabi dalam menanamkan akidah agama yang dibawanya dapat
diterima dengan mudah oleh umatnya yaitu dengan menggunakan media yang
tepat berupa media contoh/teladan perbuatan-perbuatan baik Nabi sendiri
(Uswatun Khasanah). Istilah “Uswatun Khasanah” barangkali dapat
diidentifikasikan dengan “demonstrasi” yaitu memberikan contoh dan
menunjukkan tentang cara berbuat atau melakukan sesuatu.
Media ini selalu digunakan Nabi dalam mengajarkan ajaran-ajaran agama
kepada umatnya. Media pembelajaran bisa berupa alat yang bersifat bukan benda
dan alat yang bersifat benda. Manfaat media pembelajaran adalah memperlancar
interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif
dan efisien.
B. Saran
Kita sebagai pendidik sekaligus peserta didik, banyak yang bisa kita petik
dalam pelajaran ini. Salah satunya adalah motivasi yang bisa meningkatkan gairah
dan semangat kita untuk terus berupaya mencerdaskan bangsa, yang bisa kita
gunakan untuk bahan dakwah. Semoga kita mampu mengajak mereka kepada
yang maruf dan mampu menahan mereka dari segala sesuatu yang munkar. Amin.

6
DAFTAR PUSTAKA

al Baz, Anwar, 2007, at Tafsiir at Tarbawi lil Qur’an al Kariim, Cairo : Daar an
Nashr lil Jami’at
al Biqa’iy, Ibrahim bin ‘Amru bin Hasan ar Ribath bin Ali bin Abi Bakr, tt,
Nidzham ad Dharar fi Tanasubi Ayat wa Suwar, Cairo: Daar al
Kitab al Islamy.
KH.Qamaruddin Sholeh. Asbabun Nuzul .Bandung: Diponegoro
Kitab Sahih Bukhari.
Kitab Sahih Muslim.
Kitab Sunan Al Tirmidzi.
Nata, Abuddin. Pendidikan Islam dalam Perspektif Al-Qur’an. Jakarta:
Prenadamedia Group Ilmu, 2016.

Sadiman. Arief S, Raharjo, R. dkk. 1996. Media Pendidikan. Jakarta: Raja


Grafindo Persada.

Shihab, M.quraisy.2002. Tafsir Al-Misbah. Jakarta: Lentera hati

Untung,Moh. Slamet. 2007. Menulusuri Metode Pendidikan Ala Raulullah,


Semarang: Pustaka Rizki Putra.

Anda mungkin juga menyukai