HADIST TARBAWI II
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN
NABI SAW
Dosen Pengampu : AHMAD ZAMHURI, M.Pd
Disusun Oleh :
Kelompok
Kami bersaksi bahwa tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah,
Yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan kami bersaksi bahwa
Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. Allah berfirman:
Penulis
DAFTAR ISI
i
KATA PENGANTAR.......................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ......................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses belajar mengajar, kehadiran alat/media mempunyai arti yang
cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut, ketidakjelasan bahan yang
disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Media
pengajaran digunakan dalam rangka upaya peningkatan atau mempertinggi mutu
proses kegiatan belajar mengajar.
Media adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka
meningkatkan efektifitas komunikasi dan interaksi edukatif antara guru dan siswa
dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Bukan pada masa modern
saja, penggunaan media atau alat bantu pembelajaran juga sudah dikenal sejak
masa Nabi SAW.
Nabi SAW adalah sosok pendidik yang agung bagi umat manusia.
Meskipun pendidik pertama-adalah Allah SWT. Nabi Muhammad pada dasarnya
mempresentasikan dan mengejawantahkan apa yang diajarkan melalui tindakan,
kemudian menerjemahkan tidakannya dalam kata-kata. Sehingga segala “materi”
yang diajarkan Muhammad akan segera diterima para sahabatnya karena
ucapannya yang diawali dengan contoh tindakan konkret. Nabi Muhammad
adalah sosok pendidik agung bagi umat islam. Meskipun pendidik pertama
sebagai mana diyakini umat islam adalah Allah SWT. Praktek pendidikan Rasul
penuh dengan muatan pendidikan.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Dari beberapa hadits di atas dapat kita ambil nilai-nilai pembelajaran yang
di berikan Nabi. Apa yang di ajarkan Nabi merupakan persoalan yang berkaitan
dengan materi pendidikan, dan menjadi karakteristik selanjutnya dengan
pendidikan Nabi.
Pendidikan Akhlak merupakan sisi lain dari pendidikan Nabi yang menjadi
jiwa dari pendidikan Muslim. Usaha Nabi dalam menanamkan akidah agama yang
dibawanya dapat diterima dengan mudah oleh umatnya yaitu dengan
menggunakan media yang tepat berupa media contoh / teladan perbuatan-
perbuatan baik Nabi sendiri (Uswatun Khasanah).
Istilah “Uswatun Khasanah” barangkali dapat diidentifikasikan dengan
“demonstrasi” yaitu memberikan contoh dan menunjukkan tentang cara berbuat
atau melakukan sesuatu. Media ini selalu digunakan Nabi dalam mengajarkan
ajaran-ajaran agama kepada umatnya.
3
a. Keteladanan
b. Perintah / Larangan
c. Ganjaran dan Hukuman.
4
dengan mendengar informasi verbal dari guru saja, siswa kurang memahami
pelajaran, tetapi jika diperkaya dengan kegiatan melihat, menyentuh,
merasakan dan mengalami sendiri melalui media pemahaman siswa akan lebih
baik.
6. Media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan
saja Media pembelajaran dapat dirangsang sedemikian rupa sehingga siswa
dapat melakukan kegiatan belajar dengan lebih leluasa dimanapun dan
kapanpun tanpa tergantung seorang guru.Perlu kita sadari waktu belajar di
sekolah sangat terbatas dan waktu terbanyak justru di luar lingkungan sekolah.
7. Media dapat menumbuhkan sikap positif siswa terhadap materi dan proses
belajar Proses pembelajaran menjadi lebih menarik sehingga mendorong siswa
untuk mencintai ilmu pengetahuan dan gemar mencari sendiri sumber-sumber
ilmu pengetahuan.
8. Mengubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif Guru dapat
berbagi peran dengan media sehingga banyak mamiliki waktu untuk memberi
perhatian pada aspek-aspek edukatif lainnya, seperti membantu kesulitan
belajar siswa, pembentukan kepribadian, memotivasi belajar, dan lain-lain.
D. Nilai Tarbawi
Dari berbagai penjelasan di atas. Dapat dilihat bahwa Nabi SAW merupakan
seorang guru yang teladan. Sebagai seorang guru, Nabi Muhammad SAW, tidak
hanya berorientasi kepada kecakapan-kecakapan ranah cipta saja, tetapi juga
mencakup dimensi ranah rasa dan karsa. Sebagai contoh menggunakan media-
media dalam pengajaran agar peserta didiknya menjadi jelas menyerap apa yang
diajarkan.
Sebagai seorang pendidik, media pembelajaran perlu digunakan supaya
memberikan pengaruh terhadap peserta didik yaitu peserta didik akan memiliki
pemahaman yang bagus tentang materi yang didapatkan, dan juga akan memiliki
moral atau akhlak yang tinggi.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Usaha Nabi dalam menanamkan akidah agama yang dibawanya dapat
diterima dengan mudah oleh umatnya yaitu dengan menggunakan media yang
tepat berupa media contoh/teladan perbuatan-perbuatan baik Nabi sendiri
(Uswatun Khasanah). Istilah “Uswatun Khasanah” barangkali dapat
diidentifikasikan dengan “demonstrasi” yaitu memberikan contoh dan
menunjukkan tentang cara berbuat atau melakukan sesuatu.
Media ini selalu digunakan Nabi dalam mengajarkan ajaran-ajaran agama
kepada umatnya. Media pembelajaran bisa berupa alat yang bersifat bukan benda
dan alat yang bersifat benda. Manfaat media pembelajaran adalah memperlancar
interaksi antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif
dan efisien.
B. Saran
Kita sebagai pendidik sekaligus peserta didik, banyak yang bisa kita petik
dalam pelajaran ini. Salah satunya adalah motivasi yang bisa meningkatkan gairah
dan semangat kita untuk terus berupaya mencerdaskan bangsa, yang bisa kita
gunakan untuk bahan dakwah. Semoga kita mampu mengajak mereka kepada
yang maruf dan mampu menahan mereka dari segala sesuatu yang munkar. Amin.
6
DAFTAR PUSTAKA
al Baz, Anwar, 2007, at Tafsiir at Tarbawi lil Qur’an al Kariim, Cairo : Daar an
Nashr lil Jami’at
al Biqa’iy, Ibrahim bin ‘Amru bin Hasan ar Ribath bin Ali bin Abi Bakr, tt,
Nidzham ad Dharar fi Tanasubi Ayat wa Suwar, Cairo: Daar al
Kitab al Islamy.
KH.Qamaruddin Sholeh. Asbabun Nuzul .Bandung: Diponegoro
Kitab Sahih Bukhari.
Kitab Sahih Muslim.
Kitab Sunan Al Tirmidzi.
Nata, Abuddin. Pendidikan Islam dalam Perspektif Al-Qur’an. Jakarta:
Prenadamedia Group Ilmu, 2016.