Anda di halaman 1dari 12

Konsep Dasar Media

Pembelajaran

MATA KULIAH:

Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

DOSEN PENGAMPU :

Assoc. Prof. Dr. Dessy Wardiah, M.Pd.

DISUSUN OLEH :

Robbi Mansyah
Andi Permana
Neni Maryana

PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI
2023
Kata Pengantar

Alhamdulillahi Rabbil’alamin. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya yang dilimpahkan, sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.
Semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga
kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki
sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Palembang, 17 Juni 2023

Penulis

Kelompok 12
Daftar Isi

Cover ..........................................................................................................................................i

Kata Pengantar ………………………………………………………………………………..ii

Daftar Isi……………………………………………………………………………………...iii

Bab I Pendahuluan ……………………………………………………………………………1

A...Latar Belakang ………………………………………………………………………..1


B...Rumusan Masalah …………………………………………………………………….1
C...Tujuan …………………………………………………………………………………1
Bab II Pembahasan ……………………………………………………………………………2

A. Pengertian Media Pembelajara……………………………………………….…….2


B. Keberadaan Media dalam Proses Pembelajaran………………………..…………..6
C. Macam-macam Media Pembelajaran…………………………...………………….9
Bab III Penutup ……………………………………………………………………………...15
A...Kesimpulan ………………………………………………………………………….16
B...Saran …………………………………………………………………………………17
Daftar Pustaka………………………………………………………………………………..18
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi karena adanya interaksi

antara seseorang dengan lingkungannya. Pada hakikatnya proses pembelajaran adalah proses

komunikasi. Kegiatan belajar mengajar merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimana

guru dan siswa bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan gagasan. Dalam proses

pembelajaran sering timbul penyimpangan-penyimpangan sehingga proses pembelajaran

tersebut tidak efektif dan efisien.

Salah satu cara untuk mengatasi penyimpangan-penyimpangan tersebut agar tidak

terjadi adalah penggunaan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Berikut ini

akan diuraikan mengenai konsep dasar media pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Media Pembelajaran ?

2. Bagaimana Keberadaan Media dalam Proses Pembelajaran ?

3. Apa Saja Macam-macam Media Pembelajaran ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui Pengertian Media Pembelajaran !

2. Untuk mengetehui Bagaimana keberadaan Media dalam Proses Pembelajaran !

3. Untuk mengetahui Macam – macam Media Pembelajaran !


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ‘tengah’,

‘pengantar’. Dalam bahasa Arab, media adalah perantara (‫ ) و سائل‬atau pengantar pesan dari

pengirim kepada penerima pesan. Gerlack & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila

dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi

yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam

pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih

khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat

grafis, photografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali

informasi visual atau verbal.

Batasan lain telah pula dikemukakan oleh para ahli yang sebagian diantaranya akan

diberikan berikut ini.

Association for Education and Communication Technology (AECT) mendefinisikan

media yaitu segala bentuk yang dipergunakan untuk suatu proses penyaluran informasi.

Sedangkan National Education Association (NEA) mendefinisikan media sebagai benda yang

dapat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument yang

dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar mengajar.


2.2 Keberadaan media dalam proses pembelajaran

Pembelajaran adalah upaya menciptakan kondisi dengan sengaja agar tujuan

pembelajaran dapat dipermudah (facilitated) pencapaiannya. Pada setiap kegiatan

pembelajaran terlebih dahulu harus dirumuskan tujuan pembelajarannya.

Pada hakikatnya proses belajar mengajar adalah proses komunikasi. Kegiatan belajar

mengajar di kelas merupakan suatu dunia komunikasi tersendiri dimana guru atau dosen dan

siswa/mahasiswanya bertukar pikiran untuk mengembangkan ide dan pengertian. Dalam

komunikasi sering timbul dan terjadi penyimpangan-penyimpangan sehingga komunikasi

tersebut tidak efektif dan efisien, antara lain disebabkan oleh adanya ketidaksiapan

siswa/mahasiswa, kurangnya minat dan kegairahan, dan sebagainya.

1. Salah satu usaha untuk mengatasi keadaan demikian ialah penggunaan media

pembelajaran dalam proses belajar mengajar, karena dengan adanya media pembelajaran,

guru/pengajar akan mudah untuk menyampaikan materi dan juga siswa akan lebih mudah

untuk menerima materi yang disampaikan. Merujuk pernyataan diatas bahwa media

mempunyai kegunaan-kegunaan yaitu sebagai berikut:

2. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-

kata tertulis atau lisan belakang).

3. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera.

4. Dengan menggunakan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat diatasi sikap

pasif anak didik.

5. Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan lingkungan dan

pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum dan materi pendidikan ditentukan sama

untuk setiap siswa, maka guru akan banyak mengalami kesulitan bilamana kesulitan itu

harus diatasi sendiri.


Tujuan media pendidikan dapat tercapai bagi siswa maupun guru, apabila media yang

digunakan dalam pembelajaran sesuai dengan materi, strategi, dan model pembelajaran. Oleh

karena itu guru harus mampu memilih media yang sesuai.

Penggunaan media dalam proses belajar mengajar mempunyai nilai-nilai praktis sebagai

berikut:

1. Media dapat mengatasi berbagai keterbatasan pengalaman yang dimiliki siswa/mahasiswa.

2. Media dapat mengatasi keterbatasan ruang kelas, waktu dan daya indra. Banyak hal yang

sukar untuk dialami secara langsung oleh siswa/mahasiswa di dalam kelas, seperti; objek

yang terlalu besar bisa digantikan dengan realita, gambar,atau model. atau objek yang terlalu

kecil dibantu dengan proyektor mikro. Gerakan-gerakan yang diamati terlalu cepat atau

terlalu lambat dapat dibantu dengan timelapse atau high-speed photography. Peristiwa yang

terjadi di masa lalu atau konsep yang terlalu luas bisa divisualkan dalam bentuk video,

rekaman film, gambar dan lain sebagainya. Maka dengan melalui media akan dapat diatasi

kesukaran-kesukaran tersebut.

3. Penggunaan media secara tepat dan bervariasi dapat mengatasi sikap pasif anak didik.

4. Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis. Penggunaan media,

seperti; gambar, film, model, grafik, dan lainnya dapat memberikan konsep dasar yang benar.

5. Media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru. Dengan menggunakan media,

horizon pengalaman anak semakin luas, persepsi semakin tajam, dan konsep=konsep dengan

sendirinya semakin lengkap, sehingga keinginan dan minat baru untuk belajar selalu timbul.

6. Media dapat membangkitkan motivasi dan merangsang siswa untuk belajar.


2.3 Macam-macam Media Pembelajaran

Klasifikasi media dapat dilihat dari jenisnya, daya liputnya, dan bahan serta cara

pembuatannya.

2.3.1 Dilihat dari jenisnya, media dibagi dalam:

a) Media Auditif

Media auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara saja, seperti;

radio, cassete recorder. Media ini tidak cocok untuk orang tuli atau mempunyai kelainan

dalam pendengaran.

b) Media Visual

Media Visual adalah media yang hanya mengandalkan indra penglihatan. Media visual ini

ada yang menampilkan gambar diam atau lukisan dan cetakan. Ada pula media visual yang

menampilkan gambar atau simbol yang bergerak seperti film kartun.

c) Media Audiovisual

Media Audiovisual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis

media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media yang

pertama dan kedua (media audio dan media visual).

2.3.2 Dilihat dari daya liputnya, media dibagi dalam:

a. Media dengan daya liput luas dan serentak

Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah

anak didik yang banyak dalam waktu yang sama. Contoh: radio dan televisi.

b. Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat

Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus seperti; film,

yang harus menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.


c. Media untuk pengajaran individual

Media ini dalam penggunaannya hanya untuk seorang diri. Termasuk media ini adalah

modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.

2.3.3 Dilihat dari bahan pembuatannya, media dibagi dalam:

a. Media Sederhana

Media sederhana adalah media yang bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah,

cara pembuatannya mudah, serta penggunaannya tidak sulit.

b. Media Kompleks

Media kompleks adalah media yang bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh, mahal

harganya, sulit membuatnya, serta dalam penggunaannya memerlukan ketrampilan yang

memadai.

Sedangkan menurut Arief S. Sadiman, sesuai dengan karakteristik atau ciri khas dari suatu

media media pendidikan yang lazim dipakai dalam kegiatan belajar mengajar dapat

dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu;

1. Media Grafis adalah termasuk media visual, artinya media-media yang dalam

menyalurkan pesan ajaran melalui indera penglihatan. Adapun yang termasuk jenis

media grafis diantaranya adalah; Gambar atau foto, sketsa atau gambar sederhana/draf

kasar yang melukiskan bagian-bagian pokoknya saja tanpa detail, diagram atau skema,

bagan (chart), grafik, karton, poster, peta dan globe, papan flanel, dan lain-lain.

2. Media Audio, adalah jenis media pendidikan yang dalam menyalurkan pesan-pesan

ajaran (pesan pendidikan) berkaitan dengan indera pendengaran. Beberapa jenis media

yang dapat digolongkan kedalam media audio diantaranya; Radio, tape recorder,

laboratorium bahasa, dan lain-lain.


3. Media Proyeksi Diam. Yaitu media pendidikan dimana pesan yang disampaikan lebih

dulu dengan alat proyektor agar bisa dilihat. Yang termasuk jenis proyeksi diam antara

lain;

a) Film bingkai (slide),

b) Film rangkai (film strip),

c) Proyektor apaque (proyektor tak tembus pandang),

d) Televisi dan audio,

e) Permainan dan simulasi.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran dapat
berlangsung. Sebagai pembawa (penyalur) pesan, media pembelajaran tidak hanya
digunakan oleh guru, tetapi yang lebih penting dapat pula digunakan oleh siswa.
2. Keberadaan media pembelajaran sangat dibutuhkan dalam proses belajar mengajar
karena dengan adanya media pembelajarn, guru/pendidik akan mudah dalam
menyampaikan materi dan juga siswa akan lebih mudah untuk menerima materi yang
disampaikan oleh guru/pendidik.
3. Macam-macam media pembelajaran diantaranya: dilihat dari jenisnya; media auditif,
media visual, dan media audiovisual. Dilihat dari daya liputnya; media dengan daya liput
luas dan serentak, media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat serta
media untuk pengajaran individual. Dilihat dari bahan pembuatannya; media sederhana
dan media kompleks. Sesuai dengan karakteristik/ciri khas; media grafis, audio,dan media
proyeksi diam. Sedangkan prinsip-prinsip dalam memilih media ; prinsip kejelasan
tentang maksud dan tujuan pemilihan media, prinsip familiaritas, prinsip perbandingan,
prinsip normal/patokan yang akan dicapai dalam pemilihan media.

3.2 SARAN

Kiranya kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dalam penulisan
dan penyusunannya, maka dari itu saran dan kritik dari semua pembaca yang sangat
membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan atau perubahan yang lebih baik lagi
untuk kedepannya.

C. Rekomendasi
Berdasarkan uraian isi makalah yang berjudul “PENGERTIAN PENDIDIKAN, NILAI,
PENDIDIKAN NILAI DAN URGENSI PENDIDIKAN NILAI” maka dipandang perlu
adanya perhatian dari seluruh stage horder (pihak-pihak yang berhubungan) ikut serta
memperhatikan berbagai hal yang berhubungan dengan dunia pendidikan untuk terus
membangun motivasi dan upaya menggapai hasil pendidikan yang lebih baik. Oleh karena itu
perlu disampaikan dalam bentuk rekomendasi yang ditujukan kepada :
1. Pihak terkait mana saja dalam makalah :
a. Lembaga Yayasan STAI-AL MUSADDADIYAH
b. Dosen beserta jajarannya
c. Pendidikan Non-Formal
d. Guru manapun yang cinta pendidikan.

DAFTAR PUSTAKA

Baker, E. L., Barton, P. E., Darling-Hammond, L., Haertel, E., Ladd, H. F., Linn, R. L., ... &
Shepard, L. A. (2010). Problems with the Use of Student Test Scores to Evaluate
Teachers. Economic Policy Institute.

Moss, G. (2012). Measurement and Evaluation in Education. Pearson.

Murnane, R. J., & Levy, F. (1996). Teaching the New Basic Skills: Principles for Educating
Children to Thrive in a Changing Economy. Free Press.

Sadovnik, A. R. (2010). Sociology of Education: A Critical Reader. Routledge.

Scheerens, J., & Bosker, R. J. (1997). The Foundations of Educational Effectiveness.


Pergamon.

Anda mungkin juga menyukai