Anda di halaman 1dari 25

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga
makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Makalah ini dibuat untuk memperdalam pemahaman dan memenuhi tugas


mata kuliah “ Pembelajaran Bahasa Arab di AUD “. Penulis menyadari bahwa
penulis tidak dapat menyusun makalah ini tanpa ada bantuan, bimbingan dan
dukungan dari berbagai pihak.

Penulis berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, penulis memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Jambi, Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG .................................................................................... 1
1.2. RUMUSAN MASALAH ............................................................................... 1
1.3. RUMUSAN MASALAH ............................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1. PENGERTIAN MEDIA ................................................................................. 3
2.2. PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN................................................ 6
2.3. JENIS DAN KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN ............................ 9
2.4. MEDIA - MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB .......................... 11
2.5. DASAR PERTIMBANGAN PEMILIHAN MEDIA ................................... 11
2.6. KRITERIA PEMILIHAN MEDIA .............................................................. 16
2.7. PRINSIP PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN.................................. 18
2.8. PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN ................................................. 19

BAB III PENUTUP


3.1. KESIMPULAN ............................................................................................ 21
3.2. SARAN......................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 23

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Seiring dengan perkembangan teknologi, maka berbagai model


pembelajaran yang diterapkan di dalam kelas juga mengalami perkembangan.
Seorang guru memang masih tetap merupakan salah satu sumber belajar tetapi
tidak lagi satu-satunya sumber belajar bagi para peserta didiknya. Guru
menggunakan sumber belajar lain yang disebut sebagai media untuk
pembelajarn peserta didiknya. Oleh karena itu sebelum guru menggunakan
media dalam proses belajar mengajar, maka guru dituntut untuk mengetahui
bagaimana teknik pemilihan media pembelajaran agar media yang digunakan
dapat berfungsi sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran.

Media telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan kita, meskipun


dalam derajat yang berbeda-beda. Di negara yang telah maju, media telah
mempengaruhi kehidupan hampir sepanjang waktu. Waktu yang terpanjang,
yang paling berpengaruhi itu adalah waktu yang digunakan untuk bersekolah.

Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang media


pembelajaran, dalam hal ini media pembelajaran bahasa arab, yang mencakup
dari pengertian media, manfaat media dan macam - macam media.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini yaitu untuk


mengetahui media pembelajaran bahasa arab yang tepat bagi anak usia dini.

1
1.3. RUMUSAN MASALAH

Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk mengetahui media


pembelajaran bahasa arab yang tepat bagi anak usia dini

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. PENGERTIAN MEDIA

Media menurut kamus KBBI adalah alat atau alat (sarana) komunikasi
seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan spanduk, sedangkan
media pendidikan adalah alat dan bahan yg digunakan dl proses pengajaran atau
pembelajaran.1

Kata media berasal dari bahasa Latin Medius yang secara harfiah berarti
tengah, perantara, atau pengantar, dalam bahasa arab media adalah perantara
(‫ )وسائل‬atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.2

Ada beberapa pengertian yang dijabarkan oleh para ahli diantaranya


sebagaimana berikut:

1. Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis
besar adalah manusia, meteri atau kejadian yang membangun kondisi yang
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau
sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah
merupakan media.3
2. Menurut Azhar Arsyad kata media berasal dari bahasa Latin medius yang
secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. AECT (Association
of Education and Communication Technology, 1977) dalam bukunya
Azhar Arsyad memberikan batasan tentang media sebagai segala bentuk
dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.

1
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) offline V 1.3
2
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran,(Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2004 ) Hlm. 3
3
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), Hlm. 3

3
3. Ahmad Munjin Nasih dan Lilik Nur Kholidah mengartikan media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan guru untuk
menyalurkan pesan kepada para siswa sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa
sehingga mereka dapat memahami dengan baik dan benar apa yang
disampaikan guru.4

Kata media pembelajaran secara jelas meliputi alat yang secara fisik
digunakan untuk menyampaikan isi materi pengajaran yang terdiri dari antara
lain buku, tapie recorder , kase, videeo, video camera , film silde, foto , gambar
, grafik, telvisi, dan komputer dll. Jadi dengan kata lain media itu komponen
sumber belajara atau wahana fisik yang mengandung meeri instruksional
dilingkungan siswa yang dapat merangsang siswa untuk belajar.

Istilah media juga sering kita dengar dan dikaitkan dengan kata
teknologi yang berasal dari kata lain tekne dan logos . dan jika dihubungkan
dengan pendidikan dan pengajaran maka teknologi mempunyai pengertian
sebagai perluasan konsep tentang media dimana teknologi bukan sekedar benda
alat, bahan atau pekakas tetapi tersimpul pula sikap, perbuatan, organisasi dan
menajemen yang berhubungan dengan penerapan ilmu.

Dalam kegiatan belajar mengajar sering pula pemakaian kata media


pembelajaran atau (‫ )وسائل التعليمية‬digantikan denga istilah seprti alat padang
dengar, bahan pengajaran, komunikasi padang dengar pendidikan alat peraga
pandang teknologi pendidikan alat peraga dan media penjelasan.

Media juga dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat


dipergunakan untuk menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan,

4
Http. Media-pembelajaran//23//com. (Retrived at 15.00) Blog Milik Syaiful.

4
perhatian, dan kemauan siswa, sehingga dapat terdorong terlibat dalam proses
pembelajaran. Dan dapat dirumuskan bahwa media adalah segala sesuatu yang
dapat dipergunakan untuk meyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran,
dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat
mendorong terjadinya proses pembelajaran pada diri siswa.

Tetapi secara lebih khusus, pengertian media dalam proses


pembelajaran diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk
menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Maka dari berbagai pengertian diatas dapat penulis simpulkan bahwa


media pembelajaran bahasa arab adalah segala sesuatu yang di pakai dalam
pembelajaran bahasa arab yang dapat dipergunakan untuk meyampaikan pesan
dan dapat merangsang pikiran, serta dapat membangkitkan semangat, perhatian,
dan kemauan siswa untuk mengikuti proses belajar dengan baik, dan
mempermudah guru untuk menyampaikan materi yang diberikan.

Dan berdasarkan pengertian diatas maka ada beberapa ciri ciri umum
yang terkandung pada batasan pengertian media tersebut sebagai berikut:

1. Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenla


sebagai hard ware (perangkat keras) yaitu sesauatu benda yang dapat
dilihat didengar atau diraba dengan panca indera.
2. Media pendidikan memiliki pengertian nonfisik yang dikenal sebagai
software (perangkat lunak) yaitu kandungan pesan yang terdapat dalam
perangka keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan kepada siswa.
3. Penekanan media pendidika terdapat pada visual dan audio.
4. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar baik
didalam maupun diluar kelas.

5
5. Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi guruu
dan siswa dalam proses pembelajaran.
6. Media pendiidkan dapat digunakan secara massal (misalnya: radio, televisi)
kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya film, lide video, hp) atau
perorangan (minsalnya : modul, komputer, radio tape, kaset dan video
recorder).
7. Sikap, perbuatan, organisiasi, strategi , dan menajaemen yang berhubungan
denga penerapan suatu ilmu.5

2.2. PENTINGNYA MEDIA PEMBELAJARAN

Fungsi dan peranan media sangat penting dalam pembelajaran, sebab


dalam pembelajaran terjadi interaksi antara guru dengan siswa dan antara siswa
dengan siswa. Jika proses pembelajaran hanya dilakukan dengan komunikasi
akan terkesan verbal, menimbulkan ketidak siapan siswa, kurang minatnya
belajar, dan pembelajaran kurang efektif. Agar pembelajaran dapat
dilaksanakan dengan baik serta hasil yang optimal, dalam menyusun
perencanaan pembelajaran keberadaan media juga dimasukkan sebagai bagian
integral. Pemilihan media juga harus tepat sesuai dengan materi pembelajaran
agar keberadaan media benar-benar berfungsi sangat vital.

Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam


proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan
membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media
pembelajaran pada tahap orientasi pembelajaran akan sangat membantu
keefektifan proses pembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada
saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran

5
Arsyad, Op.cit., hlm. 15-16

6
juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data
dengan menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data, dan memadatkan
informasi.

Sejalan dengan uraian ini, Mahmud Yunus mengungkapkan,


bahwasanya media pembelajaran paling besar pengaruhnya kepada indera dan
lebih dapat menjamin pemahaman. Orang yang mendengarkan saja tidaklah
sama tingkat pemahamannya dan lama bertahannya dibandingkan dengan
mereka yang melihat, atau melihat dan mendengarnya.

Media pembelajaran membawa dan membangkitkan rasa senang dan


gembira bagi murid-murid dan memperbarui semangat mereka dan membantu
memantapkan pengetahuan pada benak para siswa serta menghidupkan
pelajaran.

Dalam proses belajar mengajar, kehadiran media mempunyai arti yang


cukup penting karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang
disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.
Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada peserta didik dapat
disederhanakan dengan bantuan media. Media dapat mewakili apa yang kurang
mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Bahkan
keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media.6 Dengan
demikian, anak didik lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan
media.

Media pengajaran dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya.


Ada beberapa alasan, mengapa media pengajaran dapat mempertinggi proses
belajar siswa. Alasan pertama berkenaan dengan manfaat media pengajaran

6
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006),
Cet.ke-3, h. 120

7
dalam proses belajar siswa antara lain: (a) Pengajaran akan lebih menarik
perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar, (b) Bahan
pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh para
siswa, dan memungkinkan siswa menguasai tujuan pengajaran lebih balk, (c)
Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal
melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru
tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran,
(d) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab tidak hanya
mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati,
melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lain.7

Contoh sederhana, guru akan mengajarkan kaifiyat memandikan


janazah. Ia menggunakan media seperti boneka, kain basahan, ember, air, dan
timba. Setelah guru memberikan penjelasan teknis, ia lalu menggunakan alat
yang tersedia dan siswa memperhatikan dengan sungguh-sungguh. Hal ini akan
jauh lebih menarik daripada hanya mendengar ceramah guru ntentang kaifiyat
tersebut. Dan siswa juga akan lebih termotivasi untuk belajar dan memudahkan
pemahan karena langsung berhadapan dengan media sesuai dengan materi.

Contoh lainnya adalah penggunaan media dalam pelajaran bahasa arab.


Menggunakan media gambar, shortcard, akan lebih menarik dan siswa akan
antusias dalam menerima pelajaran dari pada harus vakum mengajar bahasa
inggris. Contohnya : mencatat semua pelajaran ataupun qawaid.

7
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran, (Bandung: Sinar Baru Algesindo, 2002), Cet.ke-
5, h. 2

8
2.3. JENIS DAN KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN

Ada banyak media pembelajaran, mulai dari yang sangat sederhana


hingga yang kompleks dan rumit, mulai dari yang hanya menggunakan indera
mata hingga perpaduan lebih dari satu indera. Dari yang murah dan tidak
memerlukan listrik hingga yang mahal dan sangat tergantung pada perangkat
keras.

Dalam perkembangannya media mengikuti perkembangan teknologi.


Teknologi yang paling tuan yang dimanfaatkan dalam proses belajar adalah
percetakan yang bekerja atas dasar prinsip mekanis. Kemudian lahir teknologi
audio-visual yang menggabungkan penemuan mekanis dan elektronis untuk
tujuan pembelajaran. Berdasarkan perkembangan teknologi tersebut, media
pembelajaran dapat dikelompokkan ke dalam empat jenis, yaitu:

1. Media hasil teknologi cetak,


2. Media hasil teknologi audio-visual,
3. Media hasil teknologi berbasis komputer, dan
4. Media hasil gabungan teknologi cetak dan komputer.

Pengelompokan berbagai jenis media apabila dilihat dari segi


perkembangan teknologi oleh Seels dan Glasgow yang dikutip Arsyad
(2006:33) dibagi ke dalam dua kategari luas, yaitu pilihan media tradisional dan
pilihan media teknologi mutakhir.

1. Pilihan Media Tradisional


 Visual diam yang diproyeksikan (proyeksi tak tembus pandang,
proyeksi overhead, slide, (filmstrips).
 Visual yang tak diproyeksikan (gambar, poster, foto, charts, grafik,
diagram, pameran, papan info, papan bulu/flanel)

9
 Audio (rekaman piringan hitam dan pita kaset)
 Penyajian multimedia (slide plus suara, paduan gambar-suara, dan
multi image)
 Visual dinamis yang diproyeksikan (film, televisi, video).
 Cetak (buku teks, modul, teks terprogram, buku kerja, majalah berkala,
lembaran lepas atau hand-out).
 Permainan (teka-teki, simulasi, permainan papan).
 Realia (model, specimen/contoh, manipulatif (peta, globe, boneka).

2. Pilihan media teknologi mutakhir


 Media berbasis telekomunikasi (teleconference dan telelecture)
 Media berbasis mikroprosesor (pembelajaran berbantuan komputer,
permainan komputer, pembelajaran interaktif, hypermedia, dan
compact video disc).

Pengelompokan media yang banyak dianut oleh para pengelola


pendidikan adalah seperti yang disampaikan oleh Kemp dan Dayton (1985).
Oleh mereka, media dikelompokkan dalam delapan jenis, yaitu:
1. Media cetak,
2. Media pajang,
3. Overhead transparacies (OHT) dan Overhead Projector (OHP),
4. Rekaman audiotape,
5. Slide dan filmstrip,
6. Penyajian multi-image,
7. Rekaman video dan film, dan

Setiap media sudah pasti memiliki kelebihan dan keterbatasan dalam


penggunaannya. Seorang guru seharusnya dapat mengkaji kelebihan dan
keterbatasan itu, kemudian menjadikan kajiannya itu sebagai bahan

10
pertimbangan dalam memilih dan menggunakan media dalam proses
pembelajaran yang dilakukan di sekolah.

2.4. MEDIA - MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA ARAB

Alternatif media dalam pembelajaran bahasa Arab yaitu :


1. Dalam pembelajaran mendengarkan, media yang dapat digunakan yaitu:
radio, tape recorder, video, dan laboratorium bahasa.
2. Dalam pembelajaran berbicara, media yang dapat digunakan yaitu:
permainan, gambar, kartu kata dan kalimat, wacana, teks puisi, dan
lingkungan.
3. Dalam pembelajaran membaca, media yang dapat digunakan yaitu bahan
cetakan seperti buku, modul, lembaran lepas, kliping berupa wacana atau
cerita.
4. Dalam pembelajaran menulis, media yang dapat digunakan yaitu: gambar,
foto, lingkungan, papan pajang, pengalaman siswa, dan televisi. 8

2.5. DASAR PERTIMBANGAN PEMILIHAN MEDIA

Kelemahan-kelemahan yang nampak menggejala dalam pemakaian


media merupakan bagian yang diperhitungkan dalam proses belajar-mengajar
bukan didasarkan pada pemikiran logis dan ilmiah, melainkan sekedar
memenuhi perkembangan majunya teknologi atau kebiasaan yang berkembang
di lingkungan sekolah. Seorang pelajar membiasakan untuk memakai media
pengajaran yang telah disediakan oleh suatu sekolah untuk membantu dalam
mempermudah penyampaian pesan pembelajaran, sehingga pemakaian media
tersebut tidak didasarkan pertimbangan pada kebutuhan dan karakteristik siswa

8
M. Khalilullah, Media Pembelajaran Bahasa Arab, (Yogyakarta: Aswaja Persindo, TTh,) Hlm.34-35

11
atau kesesuaian dengan materi yang akan disajikan dan tujuan yang akan
dicapai.9

Ada dua pendekatan yang dapat dilakukan dalam usaha memilih media
pengajaran yakni (1) dengan cara memjilih edia yag elah tersedia dipads\saran
yang dapat dibeo guru dan lasung dapat dipergunakan dalam peoses pengajaan
(2) meilih berdasarkan kebutuha nyata yang telah direncakaan khususnya yang
berkenaan dengan tujuan yang telah dirumuskan secara khusus dan bahan
pelajaran yang hendak disampaikan.10

Pembelajaran yang efektif memerlukan perencanaan yang baik. Media


yang akan digunakan dalam proses pembelajaran itu juga memerlukan
perencanaan yang baiak. Meskipun demikian, kenyataan dilapangan
menunjukkan bahwa seorang guru memilih salah satu media dalam kegiatannya
dikelas atas dasar pertimbangan:

1. Anak merasa sudah akrab dengan media itu.


2. Anak merasakan bahwa media yang dipilihnya dapat menggambarkan
dengan lebih baik daripada dirinya sendiri.
3. Media yang dipilihnya dapat menarik minat dan perhatian siswa, serta
menuntutnya pada penyajian yang lebih testruktur dan terorganisir.
4. Ingin memberi gambaran atau penjelasan yang lebih konkret.11

Jadi dengan dasar pertimbangan inilah yang diharapkan oleh guru agar
dapat memenuhi kebutuhannya dalam mencapai. Mc. Connel (1974)
mengatakan bila media itu sesuai pakailah “If The Medium Fits, Use it!”. Hal
yang menjadi pertanyaan di sini adalah apa ukuran atau kriteria kesesuaian

9
Asnawir dan M. Basyiruddin Usman, Media Pembelajaran, (Jakarta: Ciputat Pers. 2002) hlm.124
10
AzharArsyad, Media Pembelajaran,( Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007) hlm. 67
11
Arif S. Sadiman dkk, Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya, (Jakarta:
PT Raja Grafindo Persada, 2012) hlm.84

12
tersebut. Jawaban atas pertanyaan ini tidaklah semudah pertanyaannya.
Beberapa faktor perlu dipertimbangkan, misalnya tujuan instruksional yang
ingin dicapai, karakteristik siswa atau sasaran, jenis rangsangan belajar yang
diinginkan (audio, visual, gerak, dan seterusnya), keadaan latar atau
lingkungan, kondisi setempat dan luasnya jangkauan yang ingin dilayani.
Faktor-faktor tersebut pada akhirnya harus diterjemahkan dalam keputusan
pemilihan media.12

Pada tingkat yang menyeluruh dan umum pemilihan media dapat


dilakukan dengan mempertimbangkan faktor-faktor berikut:

1. Hambatan pengembangan dan pembelajaran yang meliputi faktor-faktor


dana, fasilitas dan peralatan yang telah tersedia, waktu yang tersedia
(waktu mengajar dan pengembangan materi dan media), sumber-sumber
yang tersedia ( manusia dan material).
2. Persyaratan isi, tugas, dan jenis pembelajaran. Isi pembelajaran beragam
dari sisi tugas yang ingin dilakukan siswa, misalnya penghafalan,
penerapan keterampilan, pengertian hubungan-hubungan, atau penalaran
dan pemikiran tingkatan yang lebih tinggi. Setiap katagori pembelajaran itu
menuntut perilaku yang berbeda-beda dan dengan demikian akan
memerlukan teknik dan media yang berbeda-beda pula.
3. Hambatan dari sisi siwa dengan mempertimbangkan kemampuan dan
keterampilan awal, seperti membaca, mengetik, dan menggunakan
komputer, dan karakteristik siswa lainnya.
4. Pertimbangan lainnya adalah tingkat kesenangan dan keefektivan biaya.
5. Pemilihan media sebaiknya mempertimbangkan pula:
6. Kemampuan mengakomodasikan penyajian stiimulus yang tepat (visual
dan / atau audio).

12
Arsyad, Op. Cit, hlm. 69 -71

13
7. Kemampuan mengakomodasikan respon siswa yang tepat (tertulis, audio,
dan / atau kegiatan fisik).
8. Kemampuan mengakomodasikan umpan balik
9. Pemilihan media utama dan media skunder untuk penyajian informasi dan
stimulus.
10. Media skunder harus mendapat perhatian karena pembelajaran yang
berhasil menggunakan media yang beragam. Dengan penggunaan media
yang beragam, siswa memiliki kesempatan untuk menghubungkan dan
berinteraksi dengan media yang paling efektif sesuai dengan kebutuhan
belajar mereka secara perorangan.

Dari segi teori belajar, berbagai kondisi dan prinsip-prinsip psikologis


yang perlu mendapat pertimbangan dalam pemilihan dan penggunaan media
adalah sebagai berikut:

1. Harus ada kebutuhan, minat, atau keinginan untuk belajar dari pihak siswa
sebelum meminta perhatiannya untuk mengerjakan tugas dan latihan. Lagi
pula pengalaman yang akan dialami siswa harus relevan dan bermakna
baginya. Oleh karena itu, perlu untuk melahirkan minat dengan perlakuan
yang memotivasi dari informasi yang terkandung dalam media pembelajarn
itu.
2. Perbedaan individual. Siswa belajar dengan cara dan tingkat kecepatan
yang berbeda-beda. Faktor seperti intelegensia, tinkat pendidikan,
kepribadiannya, dan gaya belajar mempengaruhi kemampuan dan kesiapan
siswa untuk belajar. Tingkat kecepatan penyajian informasi melalui media
harus berdasarkan tingkat pemahaman
3. Tujuan pembelajaran. Jika siswa diberitahukan apa yang diharapkan
mereka pelajari melalui media pembelajaran itu, kesempatan untuk berhasil
dalam pembelajaran semakin besar. Tujuan ini akan menentukan bagian isi

14
yang mana yang harus mendapatkan perhatian pokok dalam media
pembelajaran.
4. Organisasi isi. Pembelajaran akan lebih mudah jika isi dan prosedur atau
ketrampilan fisik yang akan dipelajari diatur dan diorganisasikan ke dalam
urutan yang bernakna. Siswa akan memahami dan mengingat lebih lama
materi pelajaran yang secara logis disusun dan diurut-urutkan secara
teratur.
5. Persiapan sebelum belajar. Siswa sebaiknya telah menguasai secara baik
pelajaran dasar atau memiliki pengalaman yang diperlukan secara memadai
yang mungkin merupakan persyaratan untuk penggunaan media dengan
sukses. Dengan kata lain, ketika merancang materi pelajaran, perhatian
harus ditujukan kepada sifat dan tingkat pemahaman siswa.
6. Pembelajarn yang melibatkan emosi dan perasaan pribadi serta kecakapan
amat berpengaruh dan bertahan. Media pembelajaran adalah cara yang
sangat baik untuk menghasilkan respon emosional seperti takut, cemas,
empati, cinta kasih, dan kesenangan.
7. Agar pembelajaran berlangsung dengan baik, seorang siswa harus
menginternalisasi informasi, tidak sekedar diberitahukan kepadanya. Oleh
karena itu belajar memerlukan kegiatan. Partisipasi aktif oleh siswa jauh
lebih baik daripada mendengarkan dan menonton secara pasif. Dengan
partisipasi kesempatan lebih besar terbuka bagi siswa untuk memahami dan
mengingat materi pelajaran itu.
8. Penguatan (reinforcement). Pembelajran yang didorong oleh keberhasilan
amat bermanfaat, dapat membangun kepercayaan diri, dan secara positif
mempengaruhi perilaku di masa-masa yang akan datang.
9. Latihan dan pengulangan. Agar suatu pengetahuan atau keterampilan dapat
menjadi bagian kompetensi atau kecakapan intelektual seseorang, haruslah
pengetahuan atau keterampilan itu sering diulang dan dilatih dalam

15
berbagai konteks. Dengan demikian ia dapat tinggal dalm ingatan jangka
panjang.
10. Hasil belajar yang diinginkan adalah meningkatkan kemampuan seseorang
untuk menerapakan atau mentransfer hasil belajar pada masalh atau situasi
baru. Tanpa dapat melakukan ini, pemahaman sempurna belun dapat
dikatakan dikuasai.13

2.6. KRITERIA PEMILIHAN MEDIA

Kriteria pemilihan media haruslah dikembangkan sesuai dengan tujuan


yang ingin dicapai, kondisi dan keterbatasan yang ada dengan mengingat
kemampuan dan sifat-sifat khasnya (karakteristik) media yang bersangkutan.

Prof. Ely dalam kuliahnya di Fakultas Pascasarjana IKIP Malang tahun


1982 mengatakan bahwa pemilihan media seyugyanya tidak terlepas dari
konteknya bahwa media merupakan komponen dari sistem intruksional secara
keseluruhan, karena itu meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui, faktor-
faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi belajar mengajar, organisasi
kelompok belajar, alokasi waktu dan sumber, serta prosedur penilainnya juga
perlu dipertimbangkan.

Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan,


melainkan didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan, baik
pemilihan jenis media maupun topik yang dimediakan, akan membawa akibat
panjang yang tidak kita inginkan dikemudian hari.

Ada beberapa kriteria umum yang perlu diperhatikan dalam memilih


media yaitu:

1. Kesesuaian dengan Tujuan (intructional goals)


13
Arif S. Sadiman dkk, Op. Cit, hlm. 85.

16
Perlu dikaji tujuan pembelajaran apa yang ingin dicapai dalam suatu
kegiatan pembelajaran. Kemudian bisa dianalisis media apa saja yang
cocok guna mencapai tujuan tersebut.

2. Kesesuaian dengan Materi Pembelajaran (intructional content)


Yaitu bahan atau kajian apa yang diajarkan pada program pembelajaran
tersebut. Pertimbangan lainnya dari bahan atau pokok bahasan tersebut
sampai sejauhmana keadaan yang harus dicapai, dengan demikian kita bisa
mempertimbangankan media apa yang sesuai dengan menyampaikan bahan
tersebut.

3. Kesesuaian dengan Karakteristik Pembelajaran atau Siswa


Dalam hal ini media haruslah familiar dengan karakteristik siswa atau guru.
Yaitu mengkaji sifat-sifat dan ciri-ciri media yang akan digunakan. Hal
lainnya karakteristik siswa, baik secara kuantitatif (jumlah) ataupun
kualitatif (kualitas, ciri dan kebiasaan lain) dari siswa terhadap media yang
akan digunakan.

4. Kesesuaian dengan Teori


Pemilihan media ini harus didasarkan atas kesesuaian dengan teori. Media
yang dipilih bukan karena fanatisme guru terhadap suatau media yang
dianggap paling bagu, namun didasrkan atas teori yang diangkat dari
penelitian dan riset sehingga telah teruji validitasnya. Pemilihan media
harus merupakan bagian integral dari keseluruhan proses pembelajaran
yang fungsinya untuk meningkatkan efesiensi dan efektivitas pembelajaran.

5. Kesesuaian dengan Gaya Belajar Siswa


Kriteria ini didasarkan atas kondisi psikologis siswa, bahwa siswa belajar
dipengaruhi pula oleh gaya belajar siswa.

17
6. Kesesuaian dengan kondisi lingkungan, fasilitas pendukung, dan waktu
yang tersedia.

Bagaimanapun bagusnya sebuah media apabila tidak didukung oleh


fasilitas waktu yang tersedia maka kurang efektif. Media juga terkait dengan
user atau penggunaanya dalam hal ini guru, jika guru tidak memiliki
kemampuan untuk menggunakan media tersebut dengan baik maka akan sisa-
sia, begitu juga fasilitas lainnya.14

2.7. PRINSIP PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN

Pemilihan media pembelajaran yang sesuai dengan standar kompetensi


dan indikator yang ditetapkan pada dasarnya merupakan suatu perluasan
keterampilan berkomunikasi yang membutuhkan suatu proses yang rinci,
sistematis dan khusus. Memilih media pembelajarn yang terbaik untuk standar
kompetensi dan indikator suatu pembelajaran bukan suatu pekerjaan yang
mudah. Karena pemilihan media tersebut didasarkan pada berbagai prinsip dan
faktor yang saling mempengaruhi.

Ada beberapa prinsip dalam memilih media pembelajaran yang harus


diperhatikan oleh guru, yang terpenting dalam pemilihan media pembelajaraan
dimaksud adalah adanya patokan yang digunakan pada proses pemilihan media
itu. Pemilihan dan penggunaan suatu media pembelajaran harus melibatkan
tenagan yang mampu, terampil, dan profesional untuk memanfaatkannya
disetiap lembaga pendidikan. Biaya yang dibutuhkan juga harus tersedia dan
terjangkau oleh suatu lembaga pendidikan yang bersangkutan. 15

Secara garis besar beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam


pemilihan media pembelajaran, yaitu:

14
Nurhasnawati, Media Pembelajaran, Pekanbaru: Pusaka Riau, 2011, hlm.54
15
Ibid., hlm. 61

18
1. Harus adanya kejelasan tentang maksud dan tujuan pemilihan media
pembelajaran. Apakah pemilihan media itu untuk pembelajaran, untuk
informasi yang bersifat umum, ataukah sekedar hiburan saja mengisi waktu
kosong. Lebih khusus lagi, apakah untuk pembelajaran kelompok atau
individu, apakah sasarannya siswa TK, SD, SMA, atau siswa Sekolah
Dasar Luar Biasa, masyarakat pedesaan ataukah masyarakat perkotaan.
2. Karakteristik Media Pembelajaran. Setiap media pembelajaran memiliki
karakteristik tertentu, baik dilihat dari keunggulannya, cara pembuatan
maupun cara penggunaannya. Memahami karakteristik media pembelajaran
merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki dalam kaitannya dengan
pemilihan media pembelajaran. Disamping itu, hal ini memberikan
kemungkinan bagi kita untuk menggunakan berbagai media pembelajaran
secara bervariasi.
3. Alternatif Pilihan, yaitu adanya sejumlah media yang dapat dibandingkan
atau dikompetisikan. Dengan demikian kita bisa menentukan pilihan media
pembelajaran mana yang akan dipilih.

Selanjutnya perlu diingat bahwa tidak ada satu media pun yang sifatnya
bisa menjelaskan semua permasalahan atau materi pembelajaran secara tuntas. 16

2.8. PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN

Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing-masing, maka


dari itulah kita diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan kebutuhan
atau tujuan pembelajaran. Dengan harapan bahwa penggunaan media akan
mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.

Adapun dalam memilih media, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:17

16
Ibid., Hlm. 70
17
Ibid., hlm. 81

19
1. Memahami karakteristik setiap media
2. Sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai
3. Sesuai dengan metode pelajaran yang digunakan
4. Sesuai dengan materi yang dikomuniasikan
5. Sesuai dengan keadaan siswa
6. Sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan, kemudahan memperoleh
media
7. Sesuai dengan keterampilan guru menggunakannya
8. Ketersediaan waktu menggunaknnya
9. Sesuai dengan taraf berfikir siswa.

20
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN

Memilih media hendaknya tidak dilakukan secara sembarangan,


melainkan didasarkan atas kriteria tertentu. Kesalahan pada saat pemilihan, baik
pemilihan jenis media maupun topik yang dimediakan, akan membawa akibat
panjang yang tidak kita inginkan dikemudian hari.

Ada beberapa prinsip dalam memilih media pembelajaran yang harus


diperhatikan oleh guru, yang terpenting dalam pemilihan media pembelajaraan
dimaksud adalah adanya patokan yang digunakan pada proses pemilihan media
itu. Pemilihan dan penggunaan suatu media pembelajaran harus melibatkan
tengan yang mampu, terampil, dan profesional untuk memanfaatkannya
disetiap lembaga pendidikan. Biaya yang dibutuhkan juga harus tersedia dan
terjangkau oleh suatu lembaga pendidikan yang bersangkutan.

Setiap media pembelajaran memiliki keunggulan masing - masing,


maka dari itulah kita diharapkan dapat memilih media yang sesuai dengan
kebutuhan atau tujuan pembelajaran. Dengan harapan bahwa penggunaan
media akan mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan pembelajaran.

3.2. SARAN

Dengan mengetahui bagaimana teknik pemilihan media pembelajaran


hendaknya, kita sebagai calon pendidik dapat memahami dan mengetahui
media-media apa yang cocok untuk digunakan dalam proses pembelajaran yang
sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran, sehingga penggunaan media

21
akan mempercepat dan mempermudah pencapaian tujuan pemebelajaran.
Semoga kita dapat mengambil manfaat dari apa yang telah tertulis di makalah
ini.

22
DAFTAR PUSTAKA

Arif S. Sadiman dkk. 2012. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan


Pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Asnawir dan M. Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat


Pers.

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) offline V 1.3

Arsyad, Azhar. 2004. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Arsyad, Azhar. 2005. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Harjanto. 2005. Perencanaan Pengajaran. Jakara: Rineka Cipta.

Http. Media-pembelajaran//23//com. (Retrived at 15.00) Blog Milik Syaiful.

Khalilullah, M. Media Pembelajaran Bahasa Arab. Yogyakarta: Aswaja Persindo,


TTh.

Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru
Algesindo.

Nurhasnawati. 2011. Media Pembelajaran. Pekanbaru: Pusaka Riau.

Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
PT Rineka Cipta.

23

Anda mungkin juga menyukai