DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 5
Nama NIM
Awalia Rizki Mardatilla 06021281924065
Ayu Lestari 06021131924046
Danial Respati Nugrahadi 06021082122001
Ega Dwi Kusfitasari 06021082122016
Egin Zipitri Yulian 06021381924049
Nurlaili 06021281924064
DOSEN PENGAMPU:
Dr. Santi Oktarina, M.Pd.
GANJIL 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur hanyalah milik Allah swt., Rob Yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang yang senantiasa memberi pertolongan kepada para hamba-Nya.
Tak lupa senantiasa tercurah shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw.
keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Berkat
petunjuk dan pertolongan-Nya, makalah dengan judul Media Pembelajaran
Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing ini dapat diselesaikan.
Melalui makalah ini semoga pembaca terutama mahasiswa dapat memahami
dan menambah wawasnnya terkait media alternatif dalam pembelajaran Bahasa
Indonesia untuk penutur asing dengan baik. Tak ada gading yang tak retak,
penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan kesedian bagi para pembaca untuk memberikan kritik dan
saran guna memperbaiki kesalahan yang ada baik dari segi materi maupun dari
segi bahasa sehingga penulis bisa memperbaiki kesalahan yang ada.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi siapa saja, terutama bagi
pembaca.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................................
KATA PENGANTAR .......................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3 Tujuan.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................3
2.1 Definisi, Fungsi, dan Manfaat Media........................................................3
2.1.1Definisi Media Pembelajaran.............................................................3
2.1.2 Fungsi Media Pembelajaran..............................................................4
2.1.3 Manfaat Media Pembelajaran............................................................6
2.2 Aalternatif Media Pembelajaran BIPA......................................................7
2.2.1 Media Invitation Card dalam Pembelajaran BIPA...........................7
2.2.2 MediaKomik Strip dalam Pembelajaran BIPA...............................10
2.2.3 MediaLagu dalam Pembelajaran BIPA...........................................12
2.2.4 MediaVirtual Reality dalam Pembelajaran BIPA...........................19
2.2.5 MediaWayang Mini dalam Pembelajaran BIPA.............................21
2.2.6 Media Aplikasi Hello dalam Pembelajaran BIPA...........................24
BAB III PENUTUP...........................................................................................30
3.1 Kesimpulan ...............................................................................................30
3.2 Saran .........................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................32
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi, fungsi, dan manfaat media pembelajaran.
2. Untuk menambah wawasan agar dapat memanfaatkan media pembelajaran
sesuai fungsinya.
3. Mengetahui berbagai alternatif media pembelajaran BIPA.
4. Mengetahui peranan media pembelajaran BIPA dalam menunjang
aktivitas belajar dan mengajar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2) Fungsi afektif, artinya dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika
belajar (atau membaca) teks yang bergambar.
5
3) Fungsi kognitif, artinya memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami
dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar.
4) Fungsi kompensatoris, artinya mengakomodasi siswa yang lemah dan lambat
menerima serta memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks atau
disajikan secara verbal.
6
2.2 Alternatif Media Pembelajaran BIPA
1. Mengenalkan Angka
Satu Dua
Satu dua, tiga empat lima enam tujuh delapan
Siapa rajin ke sekolah cari ilmu sampai dapat
Sungguh senang amat senang
Bangun pagi-pagi sungguh senang
Pengenalan angka pada mahasiswa kelas dasar dapat diawali dengan
bilangan genap dan mudah, seperti pada lagu satu dua di atas. Terdapat
delapan angka dari satu sampai delapan yang diperdengarkan.
2. Mengenalkan Warna
Balonku
14
Balonku ada lima rupa-rupa warnanya
Hijau kuning kelabu merah muda dan biru
Meletus balon hijau, dor!
Hatiku sangat kacau
Balonku tinggal empat kupegang erat-erat
Lagu balonku mengandung lima macam warna inti yang memudahkan
mahasiswa untuk mengingat, yaitu hijau, kuning, kelabu, merah muda, dan
biru.
3. Mengenal Anggota Tubuh
Dua mata saya
Dua mata saya hidung saya satu
Dua kaki saya pakai sepatu baru
Dua telinga saya yang kiri dan kanan
Satu mulut saya tidak berhenti makan
Lagu dua mata saya dapat menunjukkan bagian tubuh manusia. Pada
pembelajaran bagian tubuh ini, mahasiswa sekaligus diajak beraktifitas
menunjukan bagian tubuh tersebut sehingga mahasiswa dapat lebih mudah
mengingat.
4. Mengenalkan Kata Sifat
Di Sini Senang di Sana Senang
Di sini senang di sana senang di mana-mana hatiku senang
Di sini senang di sana senang di mana-mana hatiku senang
Lalalalalalala lalalalalalala lalalalalalala lalalala
Pelangi
Pelangi-pelangi alangkah indahmu
Merah kuning hijau di langit yang biru
Pelukismu agung, sipa gerangan
Pelangi pelangi ciptaan Tuhan
Kelinciku
Kelinciku kelinciku kau manis sekali
Melompat riang kian kemari sepanjang hari
Aku ingin bersamamu sepulang sekolah
Bersamamu
16 lagi menari nari
Burung Kutilang
Di pucuk pohon cemara burung kutilang bernyanyi
Bersiul-siul sepanjang hari
Dengan tak jemu-jemu
Mengangguk-angguk sambil bernyanyi
Trilili lilililililili
Burung Hantu
Matahari terbenam hari mulai malam
Terdengar burung hantu suaranya merdu
kukukukukukukukukku
7. Pengenalan budaya
Naik Delman
Pada hari minggu kuturut ayah ke kota
Naik delman istimewaaa kududuk di muka
Kududuk di samping pak kusir yang sedang bekerja
Mengendarai kuda supaya baik jalannya
Tuktiktaktiktuktiktaktiktuktiktaktiktuk
Suara sepatu kuda
Desaku
Desaku yang kucinta pujaan hatiku
Tempat ayah dan bunda dan handai taulanku
Tak mudah kulupakan tak mudah bercerai
Selalu kurindukan desaku yang permai
Wayang mini adalah salah satu media berbasis budaya yang dapat
digunakan dalam pembelajaran BIPA. Wayang mini merupakan replika
dari wayang kulit di Indonesia. lah Walulang Inukir (kulit yang diukir) dan
dilihat delapan bayangannya pada klir. Dengan demikian, wayang
merupakan salah satu produk budaya yang dapat digunakan sebagai sarana
diplomasi melalui pembelajaran BIPA.
Penggunaaan media wayang ini diteliti di Universitas Ezzitouna,
Tunisia. Data dalam penelitian ini adalah bukti penggunaan media
pembelajaran wayang mini, sedangkan sumber data penelitian ini adalah
proses pembelajaran BIPA di Universitas Ezzitouna Tunisia. Subjek
penelitian adalah pemelajar BIPA tingkat dasar (level A1). Teknik
pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak, catat, dan wawancara.
Menurut [ CITATION Wid17 \l 1033 ]wayang memiliki daya tarik bagi
pemelajar BIPA di Universitas Ezzitouna, Tunisia. Untuk menggunakan
media wayang dalam pembelajaran, pengajar dapat menggunakan wayang,
baik kulit maupun golek. Akan tetapi, ukuran wayang yang sesungguhnya
terkadang menjadi kendala jika dibawa ke luar negeri. Oleh sebab itu,
pengajar BIPA perlu memodifikasi wayang dengan bentuk berbeda,
sehingga wayang dapat digunakan sebagai media pembelajaran di
Universitas Ezzitouna, Tunisia.
Salah satu cara menghadirkan wayang di Universitas Ezzitouna
Tunisia adalah penggunaan wayang mini. Pengajar BIPA dapat
memanfaatkan kertas karton atau kardus bekas untuk membuat media
21
wayang mini. Pertama, pengajar perlu mencari gambar tokoh-tokoh
wayang Indonesia. Setelah itu, gambar tersebut dapat digunakan sebagai
pola pada kertas karton atau kardus bekas. Meskipun sederhana, media
tersebut sangat representatif untuk pembelajaran keterampilan berbicara.
Di samping itu, media wayang mini tersebut juga dapat digunakan sebagai
sarana pengenalan budaya.
Wayang mini merupakan replika wayang kulit dari Indonesia.
Wayang mini berfungsi sebagai media yang dapat merangsang pemelajar
bermonolog atau berdialog dengan teman. Pengajar perlu mempraktikkan
penggunaan wayang mini kepada pemelajar terlebih dahulu. Setelah itu,
pemelajar mulai praktik berdialog atau bermonolog sesuai langkah
pembelajaran. Wayang mini tepat digunakan sebagai media pembelajaran
menyimak-berbicara.
Media wayang mini yang diterapkan oleh Widianto secara khusus
mengulas pembelajaran BIPA dengan tema jalan-jalan. Pada tahap awal,
pemelajar mendapatkan sajian dialog wayang mini dari pengajar. Kegiatan
ini merupakan bentuk keterampilan menyimak dalam pembelajaran BIPA.
Adapun tema pembelajaran menggunakan wayang mini cukup
beragam. Pengajar dapat menggunakan wayang mini pada tema
pembelajaran menyapa, berkenalan, keluarga, hobi, jalanjalan, dan lain
sebagainya. Dalam pembelajaran menyimak-berbicara bertema jalan-jalan,
pemelajar dikenalkan terlebih dahulu tentang wayang sesungguhnya di
Indonesia. Setelah itu, pengajar praktik mendalang sederhana dengan tema
jalan-jalan. Dialog disesuaikan dengan kemampuan penguasaan kosakata
pemelajar.
Berikut ini dapat diberikan contoh langkah pembelajaran yang
dilakukan dengan media wayang mini menurut [ CITATION Wid17 \l 1033 ].
1. Kegiatan Awal
(1) Pengajar membuka kelas dengan memakai blangkon dan syal tenun
sambil memegang dua wayang mini;
(2) Pengajar bercerita
22 tentang kegiatan di luar rumah (melanjutkan
tema kegiatan sehari-hari di dalam rumah), salah satunya adalah
jalan-jalan ketika hari libur;
(3) Kemudian pengajar menceritakan pengalaman jalan-jalan di
Indonesia. Turis akan menemukan blangkon, tenun, wayang, dan
lainnya;
(4) Pengajar memberikan contoh memainkan wayang mini secara
sederhana dalam bentuk dialog sapaan, namun dikemas seolah-olah
pertunjukan wayang di Indonesia
2. Kegiatan Inti
(1) Pengajar melanjutkan memainkan wayang dengan tema dialog
jalan-jalan;
(2) Pemelajar mulai menyimak dengan saksama dan mencatat
beberapa kosa kata baru;
(3) Pengajar dan pemelajar mereviu kosakata baru di papan tulis;
(4) Pengajar membagikan wayang satu persatu untuk pemelajar;
(5) Pemelajar diberitahu nama wayang yang sedang dipegang (sesuai
nama-nama tokoh pewayangan seperti Arjuna, Srikandi, Rama,
Shinta, dll);
(6) Pengajar memainkan satu wayang untuk digunakan sebagai alat
bertanya kepada pemelajar tentang pengalaman/rencana jalan-
jalannya;
(7) Satu persatu pemelajar menjawab pertanyaan pengajar dengan
memainkan wayang miliknya (bermain suara dan mimik juga);
(8) Setelah pemelajar menjawab pertanyaan sederhana satu persatu,
mereka menyusun garis besar cerita jalan-jalan yang akan/telah
mereka lakukan;
(9) Pemelajar berdialog menggunakan wayang mini dengan teman di
dekatnya tentang tema jalan-jalan;
(10) Pengajar membagikan satu wayang lagi untuk setiap
pemelajar yang kemudian digunakan untuk praktik
mendalang/mendongeng;
23
(11) Pemelajar menyusun garis besar dialog sederhana dengan
tema jalan-jalan;
(12) Pemelajar berlatih memainkan dialog wayang mini dengan
tema jalan-jalan berdasarkan tokoh wayang yang dimiliki;
(13) Beberapa pemelajar dapat menunjukkan kegiatan
mendalang/mendongengnya di depan teman-temannya;
3. Kegiatan Akhir (Penutup)
(1) Pemelajar memberikan apresiasi penampil dengan memilih
penampil terbaik, kemudian pengajar memberikan reward berupa
hadiah;
(2) Pengajar dan pemelajar mengulang kembali beberapa kosakata
kunci dalam tema jalan-jalan untuk memfasihkan pengucapannya;
(3) Pengajar kembali bertanya menggunakan wayang mini secara
singkat kepada para pemelajar dengan dialog tentang rencana
jalan-jalan ke Indonesia sebagai bentuk evaluasi;
(4) Pengajar menutup pembelajaran dengan tampilan seperti
penutupan pertunjukan wayang.
Bahasa Indonesia saat ini dikenal tidak hanya oleh rakyat Indonesia, tetapi
juga diminati oleh bangsa asing. Masyarakat asing tertarik dengan bahasa
Indonesia karena beberapa hal antara lain; Indonesia merupakan negara yang
besar, dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusianya. Hal ini
merupakan salah satu faktor pen-dukung negara di dunia untuk melakukan
hubungan kerjasama dengan Indonesia.Karena Indonesia memiliki potensi untuk
diajak bekerjasama, maka penting bagi negara di dunia untuk mengenal bahkan
mempelajari bahasa Indonesia. Terkait dengan hal tersebut, bahasa Indonesia
hingga saat ini telah diajarkan kepada orang asing di berbagai lembaga, baik di
dalam maupun di luar negeri.
Untuk mendukung program BIPA, Kemendikbud mulai tahun 2012
24 program terkait BIPA, antara lain kerjasama dengan
menyelenggarakan berbagai
Universitas di luar negeri, pengadaan beasiswa untuk pelajar asing, per-temuan
BIPA, pemberian dukungan untuk pengembangan pusat kebudayaan Indonesia di
luar negeri, pengembangan penelitian BIPA, dan peningkatan peran kedutaan
besar Indonesia. Meskipun telah diberi fasilitas melalui program-program
tersebut, pengajar BIPA masih mengalami kesulitan khususnya dalam pembiasaan
penggunaan kata dalam percakapan sehari-hari dan susunan kata dan kalimat yang
belum jelas.
Sejauh ini pengajar BIPA masih belum maksimal membiasakan peserta
BIPA bercakap-cakap dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar mengingat peserta dari berbagai latar budaya dan bahasa sehingga
fonetiknya kurang diperhatikan. Selain itu susunan kalimat dalam bahasa tulis
masih terpengaruh dengan struktur kata dan kalimat pada asal bahasa peserta. Di
sisi lain, peserta BIPA kurang terbiasa mempraktikkan ilmu BIPA yang mereka
peroleh, dan kurang praktis dalam mempelajarinya.
Berdasarkan beberapa permasalahan yang dihadapi pengajar dan peserta
BIPA tersebut, terdapat alternatif solusi yang efektif dan efisien yaitu
melaksanakan pembelajaran BIPA melalui aplikasi smartphone yaitu penggunaan
Hello Talk.Hello talkadalah sebuah aplikasi yang berbasis media sosial untuk
belajar bahasa asing. Aplikasi ini bisa digunakan untuk semua bahasa dengan
status yang akan dikomentari pengguna lain sesuai bahasa yang diinginkan.
Dengan aplikasi ini diharapkan peserta BIPA dapat menerapkan teori yang
didapatnya di kelas BIPA sekaligus mendapatkan teman melalui teknologi
smartphone. Berdasarkan latar belakang tersebut dapat diidentifikasi
permasalahan sebagai berikut;
1. Pembelajaran BIPA belum mencapai tujuan yang optimal;
2. Peserta BIPA kurang maksimal belajar bahasa karena kurang
praktik;
Oleh karena itu, pemanfaatkan teknologi smartphone sebagai layanan belajar
bahasa dengan adanya media sosial yang dapat membantu belajar bahasa, dan cara
kerja aplikasi Hello Talk sebagai media belajar bahasa Indonesia bagi penutur
BIPA. Selain itu, bisa digunakan
25 sebagai informasi terkait alternatif media belajar
bahasa melalui smart phone yang efektif dan efisien. Serta memfasilitasi peserta
BIPA untuk praktik bahasa Indonesia kepada pengguna Hello Talk lain yang
menggunakan bahasa Indonesia.
Belajar bahasa asing tidak harus di dalam kelas dan bisa dilakukan dengan
kursus atau secara otodidak.Bahkan saat ini belajar bahasa apapun hanya dengan
menggunakan ponsel saja, gratis, dan langsung dari penutur aslinya.Hello Talk
adalah pionir aplikasi obrolan yang fokus pada orang-orang yang ingin merasakan
pengalaman chatting sambil belajar langsung dengan orang yang berbahasa asing
(Kompasiana, 2016).Berbeda dengan aplikasi chatting lainnya, Hello Talk hadir
dengan fitur unggulannya seperti konversi suara ke teks ataupun sebaliknya, dan
juga bisa langsung diterjemahkan ke dalam bahasa yang diinginkan.Hello Talk
juga akan merevisi kesalahan gramatikal dalam kalimat yang kita ketikkan. Hal
ini tentu memudahkan kita dalam percakapan bahasa apapun yang belum pernah
dipelajari sebelumnya.Percakapan pun tidak hanya bisa dilakukan secara personal
tapi juga bisa dalam sebuah grup.
Meskipun Hello Talk merupakan aplikasi untuk belajar semua bahasa,
pengguna dapat menentukan bahasa apa yang akan dipelajari. Tidak terkecuali
peserta BIPA.Dengan menggunakan aplikasi ini, peserta dapat memilih mode
bahasa Indonesia.Setelah itu peserta dapat bercakap-cakap sambil belajar di ruang
obrolan atau melalui status-status yang ditulis dengan pengguna yang menguasai
bahasa Indonesia. Peserta BIPA yang konsisten menggunakan aplikasi ini akan
terbiasa menggunakan bahasa yang baik dan kemampuan mereka akan semakin
meningkat bila didukung dengan percakapan suara (Taher, 2016).
Pengoperasian Hello Talk
26
28
Gambar 5 : Komentar status
4. Terdapat fitur koreksi kata dan terjemahan (gambar 4 dan 5), Koreksi
kata untuk pembetulan kalimat, dan terjemahan untuk mencari arti kata
bila kesulitan.
Berdasarkan paparan mengenai aplikasi hello talk dalam pembelajaran
bahasa Indonesia, hello talk memiliki efektivitas yang signifikan. Peserta
BIPA dapat mengunduh aplikasi ini sebagai media pembantu belajar
bahasa Indonesia. Penulis menyarankan agar pengajar BIPA lebih
interaktif dalam mengajar bahasa Indonesia dan menyarankan kepada
pesera BIPA untuk mengunduh aplikasi ini.
29
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Media pembelajaran menjadi salah satu komponen terpenting dalam
membantu proses pembelajaran berjalan secara efektif, termasuk dalam
pembelajaran bahasa Indonesia bagi penutur asing. Media pembelajaran dapat
menjadi alat bantu dalam mengajarkan berbagai hal dalam pembelajaran BIPA
baik berupa aspek budaya maupun aspek keterampilan berbahasa. Dalam
pembelajaran BIPA media dapat dibutuhkan dan membantu para pemelajar
maupun pengajar, hal ini disesuaikan kebutuhan masing-masing. Dengan
demikian, media pembelajaran memiliki peranan penting dalam proses
pembelajaran BIPA yang disesuaikan dengan materi yang akan diberikan.
Ketepatan memilih media pembelajaran pun harus diperhatikan agar media
pembelajaran dapat berfungsi secara maksimal dalam proses pembelajaran.
3.2 Saran
Terkait materi yang telah dibahas di atas tentunya terdapat banyak materi
yang memiliki korelasi dengan media pembelajaran BIPA. Pembaca dapat
menambah wawasan melalui berbagai referensi yang ada, baik melalui jurnal-
jurnal penelitian maupun melalui artikel yang tersebar luas di internet. Bagi para
pembaca dan rekan-rekan yang lainnya, Kritik dan saran yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan Makalah
kami. Jadikanlah makalah ini sebagai sarana yang dapat mendorong para
mahasiswa/i berfikir aktif dan kreatif.
30
DAFTAR PUSTAKA
Anonyme. (n.d.). Lirik Lagu Anak. Retrieved September 16, 2021, from Lirik
Lagu Anak: http://liriklaguanak.com/semua-ada-di-sini-lirik/
Aswan. (2021). Pembelajaran berbicara berbantuan komik strip untuk pembelajar
BIPA Korea Selatan. 23.
32