Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH MEDIA CETAK

Makalah ini dibuat untuk memenuhi mata kuliah media pembelajaran

disusun oleh :

I WAYAN SUMERTA

17.10.11.00012

TP 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan baik dan
benar, serta tepat pada waktunya. Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai "Media
Cetak"

Makalah ini kami buat untuk pemenuhan tugas mata kuliah " Media Pembelajaran"

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini.
Oleh karena itu kami mengharap pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Bandar lampung, 30 september 2021

Penulis

DAFTAR ISI
Kata pengantar........................................................................................................................

Daftar isi..................................................................................................................................

Bab 1 Pendahuluan..................................................................................................................

Latar belakang.....................................................................................................................
Rumusan masalah..............................................................................................................
Tujuan penulisan......................................................................................................
Bab 2 Pembahasan..................................................................................................................

Bab3 Penutup.........................................................................................................................

3.1 Kesimpulan..................................................................................................................

3.2 Saran............................................................................................................................

Daftar Pustaka........................................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengembangan adalah proses penerjemahan spesifikasi rancangan kedalam bentuk fisik. Ranah
pengembangan mencakup berbagai variasi teknologi yang diterapkan dalam pembelajaran tetapi, tidak
terpisah dengan teori dan praktek yang berhubungan dengan belajar dan rancangan. Ranah
pengembangan dapat diorganisasikan menjadi empat kategori : teknologi cetak yang menjadi dasar
kategori lain, teknologi audiovisual, teknologi berbasis komputer, dan teknologi tepadu.

Media pembelajaran merupakan komponen intruksional yang meliputi pesan, orang, dan peralatan.
Media memiliki banyak makna baik dilihat secara terbatas maupun secara luas. Misalnya berbagai
macam definisi disebabkan adanya perbedaan dalam sudut pandang, maksud, dan tujuan. Media adalah
alat bantu apa saja yang yang dapat dijadikan penyalur pesan guna mencapai tujuan pengajaran,
Djamarah dkk, 2002 : 136 – 137. Menurut Syaifulbahri Djamarah dan Aswan Zain, media merupakan
wahana penyalur informasi belajar atau informasi pesan. Dalam perkembangannya media pembelajaran
mengikuti perkembangan teknologi. AECT dalam Harsono 2002 memaknai sebagai segala bentuk yang
dimanfaatkan dalam proses penyaluran informasi. NEA memaknai media sebagai segala benda yang
dapat dimanipulasi, dilihat, didengar, dibaca, atau dibincangkan beserta instrument yang digunakan
untuk kegiatan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian teknologi media cetak ?

2. Bagaimana sejarah media cetak?

3. Bagaimana karakteristik teknologi media cetak ?

1.3 Tujuan penulisan

1. Untuk mengetahui pengartian teknologi media cetak.

2. Untuk mengetahui karakteristik teknologi media cetak .

3. Untuk mengetahui keunggulan media cetak dalam pendidikan.

4. Untuk mengetahui pemanfaatan media cetak dalam pendidikan.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Teknologi Cetak


Istilah media berasal dari bahasa Latin yang merupakan bentuk jamak dari “medium” yang secara
harafiah berarti perantara atau pengantar. Makna umumnya adalah segala sesuatu yang dapat
menyalurkan informasi dari sumber informasi kepada penerima informasi. Istilah media ini sangat
populer dalam bidang komunikasi. Proses belajar mengajar pada dasamya juga merupakan proses
komunikasi, sehingga media yang digunakan dalam pembelajaran disebut media pembelajaran.

Media cetak adalah media visual yang pembuatannya melalui proses percetakan (printing atau offset).
Media bahan catak menyajikan pesan atau informasi melaui huruf atau gambar yang diilustrasikan
untuk lebih memperjelas pesan atau informasi yang akan disampaikan.

Media pembelajaran berbasis teks cetak (print out) adalah berbagai media penyampai pesan
pembelajaran dimana padanya terkandung teks (bacaan) dan ilustrasi-ilustrasi pendukungnya. Media
cetakan meliputi bahan-bahan yang disiapkan di atas kertas pengajaran dan informasi. Di samping buku
teks atau buku ajar, termasuk pula lembaran penuntun berupa daftar cek tentang langkah-langkah yang
harus diikuti ketika mengoprasikan sesuatu peralatan atau memeliahra peralatan.

Teknologi cetak adalah cara –cara untuk memproduksi atau menyabarkan materi, seperti buku dan
materi visual statis, yang pada umumnya dilakukan melalui proses cetak mekanis atau fotografis.
Subkategori ini mencakup teks, grafis dan sajian atau reproduksi foto. Meteri cetak dan visual
melibatkan teknologi yang paling dasar. Materi ini memberikan dasar baik untuk perkembangan
maupun pemanfaatan kebanyakan materi dalam bentuk hardcopy. Teks yang ditampilkan oleh
computer merupakan contoh pemanfaatan teknologi barbasis computer untuk produksi. Apabila teks itu
dicetak dalam hardcopy dan digunakan untuk pembelajaran, hal itu merupakan contoh penyebaran
dalam teknologi cetak.

Dua komponen utama teknologi ini adalah materi teks verbal dan materi visual. Pengembangan kedua
tipe materi pembelajaran itu banyak bergantung pada teori yang berhubungan dengan persepsi visual,
membaca, teori pemrosesan informasi, dan teori belajar. Materi tertua dan masih belum umum
digunakan ada dalam bentuk buku teks yang mengandung data rangsang sensori yang ditampilkan
melalui media bahasa dan materi visual, cetak, dan menumjukkan realitas efektifitas relative berbagai
realisme sudah disinggung oleh sejumlah teori ( Dwyer, 1972;1978 ). Dalam bentuk murninya, media
visual dapat membawakan pesan lengkap, tetapi hal ini tidak terjadi dalam interaksi pembelajaran.
Kebanyakan yang ada ialah paduan informasi tekstual dan visual.

2.2 Sejarah Media Pembelajaran Berbasis Cetakan

Secara historis, istilah media cetak mulai muncul setelah ditemukannya alat pencetak oleh Johan
Gutenberg pada tahun 1456 Yang kemudian dalam bidang terus menerus berkembanglah peoduk alat
pencetak yang semakin modern dan efektif penggunaannya.
Pada awal sejarah pendidikan, guru merupakan satu-satunya sumber untuk memperoleh pelajaran.
Dalam perkembangan selanjutnya, sumber belajar itu kemudian bertambah dengan adanya buku. Pada
masa itu kita mengenal tokoh bernama Johan Amos Comenius yang tercatat sebagai orang pertama
yang menulis buku bergambar yang ditujukan untuk anak sekolah. Buku tersebut berjudul Orbis
Sensualium Picturs (Dunia Tergambar) yang diterbitikan pertama kali pada tahun 1657. Penulisan buku
itu dilandasi oleh suatu konsep dasar bahwa tak ada sesuatu dalam akal pikiran manusia, tanpa terlebih
dahulu melalui penginderaan. Dari sinilah para pendidik mulai menyadari perlunya sarana belajar yang
dapat memberikan rangsangan dan pengalaman belajar secara menyeluruh bagai siswa melalui semua
indera, terutama indera pandang-dengar.

2.3 Karakteristik Teknologi Cetak

1. Teks dibaca secara linear, sedangkan visual disajikan secara parsial.

2. Menampilkan komonikasi secara satu arah dan reseptif

3. Ditampilkan secara statis atau diam

4. Pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip pembahasan dan persepsi visual.

5. Berorientasi atau berpusat pada siswa.

Pendekatan yang berorientasi pada siswa adalah pendekatan dalam belajar yang ditekankan pada ciri-
ciri dan kebutuhan siswa secara individual. Sedang lembaga pendidikan dan para pengajar berfungsi dan
berperan sebagai penunjang saja. Sistem pendekatan yang berorientasi pada siswa ini didesain
sedemikian rupa. Sehingga siswa dapat belajar dengan sistem yang luwes yang diarahkan agar siswa
dapat membenntuk gaya belajarnya masingmasing. Dalam hal ini guru dan lembaga berperan sebagai
penunjang, fasilitator dan semangat pada siswa yang sedang belajar.

2.4 Keunggulan Media Cetak Untuk Pendidikan Adalah Sebagai Berikut:

1. Mampu menyampaikan berbagai informasi yang berkaitan dengan fakta maupun konsep abstrak
yang bersifat pengetahuan, keterampilan ataupun sikap.

2. Dapat digunakan kapan saja (pagi hari, siang hari, malam hari) dan dimana saja (seperti dirumah,
dikendaaraan umum, terminal atau tempat lain yang memungkinkan).

3. Penggunaannya mudah, tidak bergantung kepada peralatan lain. Kemasan media cetak umumnya
ringan dan kecil memungkinkan peserta didik yang mudah membawanya kemana saja mereka pergi.

4. Selain bentuk fisiknya mudah dibawa, penataan atau teknik penyajian materinya pun mudah
dipelajari. Misalnya, teknik penyajian seperti penulis indek, daftar isi, penggunaan halaman, bab-bab,
judul maupun subjudul.
2.5 Keterbatasan Media Cetak

1. Sulit menampilkan gerak dalam halaman media cetakan.

2. Biaya percetakan akan mahal apabila ingin menampilkan ilustrasi , gambar, atau foto yang
berwarna warni.

3. Proses pencetakan media seringkali memakan waktu beberapa hari sampai berbulan-bulan,
tergatung kepada peralatan percetakan dan kerumitan informasi pada halaman cetakan.

4. Perbagian unit-unit pelajaran dalam media cetakan harus dirancang sedemikian rupa sehingga
tidak berlalu panjang dan dapat membosannkan.

5. Umumnya media cetak membawa hasil yang baik jika tujuan pelajaran itu bersifat kognitif,
misalnya belajar tentang fakta dan keterampilan.

6. Jika tidak dirawat dengan baik, media cetakan cepat rusak dan hilang.

7. Bahan cetak yang tebal mungkin dapat membosankan dan mematikan minat siswa untuk
membacanya.

2.6 Pemanfaatan Media Cetak Dalam Pendidikan.

Media cetak khususnya modul merupakan media utama yang digunakan dalam pendidikan. Beberapa
hal yang perlu diperatikan dalam pemanfaatan media cetak dalam pendidikan antara lain :

1. Pastikan bahwa semua modul dan media cetak lain seperti foster, lembar kerja dll yang dibutuhkan
untuk semua mata pelajaran telah dirancang dan diproduksi sesuai dengan prinsip pengembangan
bahan belajar mandiri.

2. Pastikan bahwa modul-modul yang dibutuhkan tersebut didistribusikan dengan baik keseluruh
tutor dan peserta didik sesuai dengan mata pelajaran yang diambilnya.

3. Pastikan para tutor telah memahami semua modul sesuai dengan mata pelajaran yang dibinanya
untuk memudahkan memberikan bantuan konsultasi kepada peserta didiknya.

4. Beri kesimpulan kepada peserta didik untuk mengukur keberhasilan belajarnya (ujian) secara
fleksibel sesuai dengan kepastian belajarnya masing-masing. Pastikan peserta didik memperoleh umpan
balik sesegera mungkin.

2.7 Pengembangan media berbasis cetakan

Dalam pengembangan media pembelajaran berbasis cetak/print out dalam bentuk teks dan ilustrasi
yang perlu diperhatikan keberagaman siswa, di mana siswa mungkin saja memiliki perbedaan dalam
kemampuan berbahasa, sehingga media pembelajaran yang dibuat akan bersifat lebih mudah digunakan
dan dipahami siswa. Penggunaan struktur tertentu, menambahkan berbagai kegiatan (aktivitas belajar),
ilustrasi, gambar, foto, peta konsep, kuis, dan permainan akan mengakomodasi perbedaan gaya belajar
yang mungkin ada sehingga siswa lebih dapat mengikuti pembelajaran dengan media ini secara lebih
baik.

Materi pembelajaran berbasis cetak yang paling umum dikenal adalah buku teks, buku penntun, jrnal,
majalah, dan lembaran lepas. Teks berbasis cetakan menurut enam elemen yang perlu diperhatikan
pada saat meracang, yaitu:

1. Konsistensi

· Gunakan konsistensi format dari halaman ke halaman. Usahakan agar tidak menggabungkan
cetakan huruf dan ukuran huruf;

· Usahakan untuk konsisten dalam jarak spasi. Jarak antara judul dan baris pertama serta garis
samping supaya sama, dan antara judul dan teks utama. Spasi yang tidak sama sering dianggap buruk,
tidak rapi dan oleh karena itu tidak memerlukan perhatian sungguh-sungguh.

2. Format

· Jika paragraf panjang sering digunakan, wajah satu kolom lebih sesuai; sebaliknya, jika paragraf
tulisan pendek-pendek, wajah dua kolom akan lebih sesuai.

· Isi yang berbeda supaya dipisahkan dan dilabel secara visual.

· Taktik dan strategi pembelajaran yang berbeda sebaiknya dipisahkan dan dilabel secara visual.

3. Organisasi

· Upayakan untuk selalu. menginformasikan siswa atau pernbaca mengenai di mana mereka atau
sejauh mana mereka dalam teks itu. Siswa harus mampu melihat sepintas, bagian atau bab berapa
mereka baca. Jika memungkinkan, siapkan piranti yang memberikan orientasi kepada siswa tentang
posisinya dalam teks secara keseluruhan.

· Susunlah teks sedemikian rupa sehingga informasi mudah diperoleh.

· Kotak-kotak dapat digunakan untuk memisahkan bagian-bagian dari teks.

4. Daya Tarik

Perkenalkan setiap bab atau bagian baru dengan cara yang berbeda. Ini diharapkan dapat memotivasi
siswa untuk membaca teks.

5. Ukuran Huruf

· Pilihlah ukuran huruf yang sesuai dengan siswa, pesan, dan lingkungannya.
· Hindari penggunaan huruf kapital untuk seluruh teks karena dapat membuat proses membaca itu
sulit.

6. Ruang (spasi) Kosong

1) Gunakan spasi kosong lowong tak berisi teks atau gambar untuk menambah kontras. Hal ini
penting untuk memberikan kesempatan siswa/pembaca untuk beristirahat pada titik-titik tertentu pada
saat matanya bergerak menyusuri teks. Ruang kosong dapat berbentuk:

· Ruangan sekitar judul;

· Batas tepi (marjin); batas tepi yang luas memaksa perhatian siswa/pembaca untuk masuk ke
tengah-tengah halaman.

· Spasi antar-kolom; semakin lebar kolomnya, semakin luas spasi di antaranya;

· Permulaan paragraf diindentasi;

· Penyesuaian spasi antarbaris atau antar paragraf.

2) Sesuaikan spasi antar baris untuk meningkatkan tampilan dan tingkat keterbatasan.

3) Tambahkan spasi antar paragraf untuk meningkatkan tingkat keterbacaan.

4) Perancang pembelajaran harus berupaya untuk membuat materi denga media berbasis teks ini
menjadi interaktif.

Petunjuk berikut yang dapat membantu menyiapkan media berbasis tes yang interaktif.

· Sajikan informasi dalam jumlah yang selayaknya dapat dicerna, diproses, dan dikuasai.

· Pertimbangkan hasil pengamatan dan analisis kebutuhan siswa dan siapkan latihan yang sesuai
dengan kebutuhan tersebut.

· Pertimbangkan hasil analisis respons siswa.

· Siapkan kesempatan bagi siswa untuk dapat belajar sesuai kemampuan.

· Gunakan beragam jenis, latihan dan evaluasi seperti, main peran, studi kasus, berlomba, atau
simulasi.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Teknologi cetak adalah cara –cara untuk memproduksi atau menyabarkan materi, seperti buku dan
materi visual statis, yang pada umumnya dilakukan melalui proses cetak mekanis atau fotografis.
Teknologi cetak merupakan teknologi yang pertama kali dimanfaatkan oleh banyak orang, karena
karkteristik, keunggulan dan pemanfaatan yang mudah dilakukan. Walaupun cenderung lebih banyak
kelemahan daripada keunggulan dari media cetak, namun media cetak lebih ampuh untuk menambah
daya tarik, dan memperlancar informasi yang disajikan.
Sedangkan karakteristik media cetak adalah:

1. Teks dibaca secara linear, sedangkan visual disajikan secara parsial.

2. Menampilkan komonikasi secara satu arah dan reseptif

3. Ditampilkan secara statis atau diam

4. Pengembangannya sangat tergantung kepada prinsip-prinsip pembahasan dan persepsi visual.

5. Berorientasi atau berpusat pada siswa.

3.2 Saran

Kami sadar makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itulah saran dan kritik yang bersifat
membangun masih sangat kami harapkan guna penulisan makalah kami selanjutnya agar menjadi lebih
baik.

DAFTAR PUSTAKA

Dwiyogo, Wasis D, 2002. Dimensi – Dimensi Teknologi Pembelajaran. Malang: Wineka Media.

Aristorahadi. WordPress. Com / 2008 / 04 /

Murtolihors. Blogspot. Com / 2008 / 05 /

Niceceu. Blogsome. Com / 2006 / 09 / 03 /

Anda mungkin juga menyukai