Anda di halaman 1dari 25

TUGAS MATA KULIAH MEDIA DAN SUMBER BELAJAR

BERBASIS IT
“ Makalah Hakikat Media dan Sumber Belajar”

Disusun Oleh :
Rezki Savira 1610013411113

Dosen Pembimbing
Ade Sri Madona, S.Pd, M. Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PADANG 2020
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah hirabbil ‘alamin, segala puji bagi Allah Subhanahuwataala yang telah
memberi kesempatan dan kesehatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini yang berjudul “Hakikat Media dan Sumber Belajar” dalam waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah “Media dan Sumber Belajar
Berbasis IT” dalam Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu
pendidikan Universitas Bung Hatta Padang 2020.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberi
arahan dalam membantu penulis mengerjakan makalah ini, seterusnya kepada teman-teman
dan rekan-rekan yang seperjuangan dengan penulis

Semoga dengan makalah yang penulis buat dapat menambah pengetahuan dan
pemahaman kita tentang “Hakikat Media dan Sumber Belajar”. Penulis sadar dalam
penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan dan tidak sempurna. Karena manusia
tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan
kritik yang membangun demi menyempurnakan makalah ini.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam penyusunan proposal penelitian ini. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kemajuan pendidikan kita.

Padang, Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI ............................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................
C. Tujuan Makalah.............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
A. Media Pembelajaran.......................................................................................
1. Pengertian Media.....................................................................................
2. Jenis-Jenis Media Pembelajaran..............................................................
3. Penggunaan Media Pembelajaran............................................................
4. Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran...................................
5. Fungsi Media Pembelajaran.....................................................................
6. Manfaat Media Pembelajaran..................................................................

B. Sumber Belajar...............................................................................................
1. Pengertian Sumber Belajar.......................................................................
2. Klasifikasi Sumber Belajar......................................................................
3. Mengelola Sumber Belajar
4. Fungsi Sumber Belajar
5. Manfaat Media Pembelajaran..................................................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Kata “media”  berasal dari kata “medium” yang berarti perantara atau pengantar dalam
menyampaikan pesan komunikasi. Jadi media pembelajaran adalah segala bentuk perantara
atau pengantar penyampaian pesan dalam proses komunikasi pembelajaran. Media
pembelajaran juga termasuk dalam kategori bahan pembelajaran, apabila media
pembelajaran diperankan sebagai desain materi pembelajaran yang digunakan dalam proses
pembelajaran.
Sumber dapat diartikan bahwa semua hal yang digunakan sebagai tempat dimana
informasi/pesan/materi belajar dapat diperoleh. Sumber belajar dapat diperoleh dari segala
benda yang berada disekitar siswa yang belajar. Sumber belajar dapat berupa
manusia (human resources) dan benda lain yang bukan manusia (unhuman
resources). Adapun cara mendapatkan sumber belajar, dapat melalui sumber belajar yang
dirancang (by design) dan juga dengan sumber belajar yang tinggal dimanfaatkan (by
utilization).

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah yang dimaksud dengan Media?
2.      Apakah yang dimaksud dengan Sumber?
3.      Apa saja macam-macam Sumber Belajar?
4.      Apa manfaat Sumber Belajar dalam Belajar dan Pembelajaran?

C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa itu Media Pembelajara
2.      Untuk mengetahui apa itu Sumber Belajar
3.      Untuk mengetahui macam-macam Sumber Belajar
4.      Untuk mengetahui manfaat Sumber Belajar
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Media Pembelajaran
1.    Pengertian Media
Kata “media”  berasal dari kata “medium” yang berarti perantara atau pengantar dalam
menyampaikan pesan komunikasi. Jadi media pembelajaran adalah segala bentuk perantara
atau pengantar penyampaian pesan dalam proses komunikasi pembelajaran. Papan tulis
yang ada diruang kelas dapat berperan sebagai media pembelajaran, karena sering
digunakan guru menjadi perantara dalam menyampaikan pesan-pesan bidang studi, yaitu
sering digunakan menyajikan materi matematika, IPA, IPS, Bahasa, PPKn, dan sebagainya.
Perbedaan alat peraga dan media terletak pada fungsi suatu benda. Benda yang sama bisa
berperan secara berbeda karena difungsikan berbeda oleh guru dalam pembelajaran.
Televisi misalnya dapat sebagai alat peraga, yaitu bila digunakan guru untuk meragakan
alat komunikasi yang disebut televisi. Tapi televisi juga dapat digunakan sebagai media,
yaitu apabila televisi tersebut untuk mengantarkan atau menyampaikan banyak pesan
pendidikan.
Media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga
mendorong proses belajar. Media pembelajaran juga termasuk dalam kategori bahan
pembelajaran, apabila media pembelajaran diperankan sebagai desain materi pembelajaran
yang digunakan dalam proses pembelajaran. Misalnya, media televisi yang didesain sebagai
komponen monitor yang dihubungkan dengan VCD/CD player dalam penyajian program
pembelajaran dalam bentuk VCD/CD pembelajarn yang dipersiapkan untuk pembelajaran,
baik pembelajaran klasikal, kelompok ataupun mandiri.
Penggunaan media pembelajaran dalam penelitian Kuantitatif maupun Kualitatif juga
menjadi ukuran penting dalam proses pembuktian  hipotesa. Schramm (1977)
mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat
dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Sementara itu, Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran adalah sarana
fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti : buku, film, video dan
sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton (1969) mengungkapkan bahwa
media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-
dengar, termasuk teknologi perangkat keras. Dari ketiga pendapat di atas disimpulkan
bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat
merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat mendorong
terciptanya proses belajar pada diri peserta didik.
 Brown (1973) mengungkapkan bahwa media pembelajaran yang digunakan dalam
kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran. Pada
mulanya, media pembelajaran hanya berfungsi sebagai alat bantu guru untuk mengajar
yang digunakan adalah alat bantu visual. Sekitar pertengahan abad Ke –20 usaha
pemanfaatan visual dilengkapi dengan digunakannya alat audio, sehingga lahirlah alat
bantu audio-visual. Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK), khususnya dalam bidang pendidikan, saat ini penggunaan alat bantu atau media
pembelajaran menjadi semakin luas dan interaktif, seperti adanya komputer dan internet.
2.      Jenis-Jenis Media Pembelajaran
Media pembelajaran sangat beraneka ragam. Pengklasfikasian media pembelajaran
hingga sekarang belum ada pembakuan, yaitu belum adanya kesepakatan yang berlaku
secara umum atau khusus. oleh karena itu pemgklasifikasian media pembelajaran yang ada
sekarang berdasarkan pertimbangan kepentingan atau pendapat yang berbeda-beda.
Berdasarkan hasil penelitian para ahli, ternyata media pembelajaran yang beraneka ragam
tersebut hampir semua bermanfaat. Beberapa kesimpulan (generalisasi) hasil penelitian
para ahli, seperti Dr. William Allen, Universitas California; DR. Wilburn Schramm,
Standford University; Dr. Ray Carpenter dan Dr. Loran C. Tyford. Departemen Pendidikan
Negara Bagian New York (1955), pada intinya menyatakan bahwa berbagai macam media
pembelajaran memberikan bantuan sangat besar kepada siswa dalam proses pembelajaran.
Namun demikian, peran yang dimainkan guru itu sendiri juga menentukan terhadap
efektivitas penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran. Peran ini tercermin dari
kemampuan memilih aneka ragam media pembelajaran sesuai dengan situasi dan kondisi.
Aneka ragam media pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan ciri-ciri tertentu,
antara lain:
(            a)    Berdasarkan kemampuan indera, jenis media pembelajaran terdiri atas:
1)      Media audio, yaitu jenis media pembelajaran yang menggunakan kemampuan indera
telinga atau pendengaran (audio). Jenis media pembelajaran imi menghasilkan pesan
berupa bunyi atau suara. Contoh : radio, tape recorder, telepon.
2)      Media visual, yaitu jenis media pembelajaran yang menggunakan kemampua indera mata
atau penglihatan (visual). Jenis media pembelajaran ini menghasilkan pesan berupa bentuk
atau rupa yang dapat dilihat. Contoh : gambar, poster, grafik.
3)      Media audio visual, yaitu jenis media pembelajaran yang menggunakan kemampuan indera
telinga atau pendengaran dan indera mata atau penglihatan (audio-visual). Jenis media
pembelajaran ini menghasilkan pesan berupa suara dan bentuk atau rupa. Contoh: televisi,
film, video.
Media audio visual yang dapat digunakan dalam pembelajaran banyak ragamnya setiap
jenis alat memiliki tingkat keefektifan sendiri-sendiri. Penggunaannya untuk meningkatkan
keaktifan dan keefektifan belajar tergantung pada jenisnya, ketersediannya, dan
kemampuan menggunnakannya. Konsep tentang kemanfaatan alat bantu pandang dengar
didasarkan atas konsep tentang perolehan pengalaman seseorang melalui media
pembelajaran (perantara) yang digunakan, makin konkrit suatu media pembelajaran
digunakan, makin tinggi nilai pengalaman yang diperoleh.
               (b)   Berdasarkan daya atau kemampuan liputannya, jenis media pembelajaran terdiri
atas :
   1)      Media pembelajaran dengan daya atau kemampuan liputannya luas, yaitu dapat 
menjangkau tempat yang luas dengan jumlah orang atau siswa yang banyak. Contoh :
televisi, radio.
    2)      Media pembelajaran dengan daya atau kemampuan liputannya terbatas, yaitu hanya
dapat menjangkau tempat atau ruangan tertentu dan terbatas dengan jumlah orang atau
siswa yang tidak banyak. Contoh : papan tulis, slide, overhead projector (OHP)
(              c)    Berdasarkan pengguna atau pemakai yang memanfaatkan media pembelajaran,
jenis   media    pembelajaran terdiri atas:
1)      Media pembelajaran yang digunakan untuk pembelajaran secara massal atau banyak orang.
Contoh : belajar melalui televisi atau radio.
2)       Media pembelajaran yang digunakan untuk pembelajaran secara individual atau
perorangan. Contoh : belajar melalui modul dan buku.
(d)   Berdasarkan kerumitan (kekomplekan)  dan biayanya, jenis media pembelajaran terdiri
atas:
1)      Big media, yaitu media pembelajaran yang rumit (kompleks) dan biayanya mahal, serta
penggunannya relatif susah membutuhkan tenaga yang terlatih. Contoh : film, video,
komputer.
2)      Little media, yaitu media pembelajaran yang sederhana atau tidak rumit dan biayanya
relatif murah, serta penggunannya relatif mudah tidak perlu tenaga terlatih. Contoh : papan
tulis, gambar.
(e)    Berdasarkan pembuatan dan pemanfaatannya, jenis media pembelajaran terdiri atas :
1)      Media by design, yaitu media pembelajaran yang dirancang, dipersiapkan, dan dibuat
sendiri oleh guru lalu digunakan untuk proses pembelajaran. Contohnya semua media
pembelajaran yang dirancang, dipersiapkan dan dibuat sendiri oleh guru.
2)      Media by utilization atau media pembelajaran yang dimanfaatkan, yaitu media
pembelajaran yang dibuat oleh orang lain atau suatu lembaga/institusi, sedangkan guru
hanya tiggal menggunakan atau memanfaatkannya. Contohnya, semua media pembelajaran
yang hanya digunakan atau dimanfaatkan dan tidak membuat sendiri.
(f)    Berdasarkan dimensinya, media pembelajaran terdiri atas:
1)      Media dua dimensi, yaitu jenis media pembelajaran yang hanya mempunyai dua ukuran
yaitu panjang dan lebar. Contoh : poster, bagan, gambar.
2)      Media tiga dimensi, yaitu jenis media pembelajaran yang mempunyai minimal tiga ukuran
yaitu panjang, lebar, isi/tinggi. Contoh : model (benda yang menyerupai aslinya), realia
(bemda asli).
(g)   Berdasarkan proyeksinya, jenis media pembelajaran terdiri atas:
1)      Media proyeksi, yaitu jenis media pembelajaran yang bisa diproyeksikan atau dipancarkan
dengan menggunakan alat proyektor, sehingga gambarnya akan nampak pada layar. Contoh
: film, film strips, slide, OHP, in focus.
2)      Media tidak diproyeksikan, yaitu jenis media pembelajaran yang tidak bisa diproyeksikan
atau dipancarkan. Contoh : buku, papan flanel.
(h)   Klasifikasi Jenis Media Pembelajaran menurut Rudi Brets
Rudi membuat klasifikasi media pembelajaran berdasarkan adanya tiga ciri, yaitu suara
(audio), bentuk (visual), dan gerak (motion). Atas dasar ini Brets membuat delapan
kelompok media pembelajaran, yaitu:
1)      Media pembelajaran audio-motion-visual, yaitu media pembelajaran yang mempunyai
suara, ada gerakan dan bentuk obyeknya dapat dilihat. Media pembelajaran semacam ini
paling lengkap. Jenis media pembelajaran termasuk kelompok ini adalah televisi, video
tape, dan film bergerak.
2)      Media pembelajaran audio-still-visual, yaitu media pembelajaran yang mempunyai suara,
obyeknya dapat dilihat, namun tidak ada gerakan. Seperti film strip bersuara, slide bersuara
atau rekaman televisi dengan gambar tidak bergerak (television still recording)
3)      Media pembelajaran audio-semi-motion, yaitu mempunyai suara dan gerakan, namun tidak
dapat menampilkan suatu gerakan secara utuh, seperti telewriting atau teleboard.
4)      Media pembelajaran motion-visual, yaitu media pembelajaran yang mempunyai gambar
obyek bergerak. Seperti film (bergerak) bisu (tidak bersuara).
5)      Media pembelajaran still-visual, yaitu ada obyek namun tidak ada gerakan seperti film
strip, gambar, microform, atau halaman cetak.
6)      Media pembelajaran semi-motion (semi bergerak), yaitu menggunakan garis dan tulisan,
seperti tele-autograf.
7)      Media pembelajaran audio, hanya menggunakan suara, seperti radio, telepon, audio tape.
8)      Media pembelajaran cetakan, hanya menampilkan simbol-simbol tertentu yaitu huruf
(simbol bunyi).

3.      Penggunaan Media Pembelajaran


Sebelum menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran, terlebih dahulu
guru sebaiknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.       Guru mencoba media pembelajaran, sehingga diketahui apakah masih berfungsi atau tidak.
Jika tidak berfungsi maka guru hendaknya memperbaiki terlebih dahulu.
b.      Memperhatikan Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), terutama berkaitan
dengan metode pembelajaran yang akan disampaikan dan organisasi kelas, sehingga
diketahui apakah media pembelajaran itu untuk individual, kelompok, atau klasikal.
c.       Menyiapkan dan menentukan media pembelajaran yang akan dipakai sesuai dengan
kebutuhan.
d.      Memberikan bimbingan dan pengawasan selama penggunaan media pembelajaran tersebut
oleh siswa agar berfungsi sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Selama proses
pembelajaran ini pun, guru perlu memperhatikan kebersihan dan keamanan siswa dalam
menggunakan media pembelajaran tersebut.
e.       Setelah proses pembelajaran berakhir, maka siswa dilatih untuk bertanggung jawab dengan
memeriksa kelengkapan media pembelajaran tersebut agar seperti sedia kalanya dan
meyimpannya pada tempat yang telah ditentukan.

4.      Prinsip-Prinsip Penggunaan Media Pembelajaran


Menggunakan media pembelajaran dalam proses pembelajaran hendaknya
memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a.       Sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran yang tercantum dalam garis-garis program
pembelajaran yang telah ditentukan dalam kurikulum yang berlaku di sekolah.
b.      Memberikan pengertian dan penjelasan tentang suatu konsep.
c.       Mendorong kreativitas siswa, dan memberikan kesempatan siswa untuk bereksperimen dan
bereksplorasi (menemukan sendiri).
d.      Memenuhi unsur kebenaran dalam ukuran, ketelitian, dan kejelasan untuk menghindari
kesalahan pengertian tentang sesuatu yang digambarkan atau dijelaskan melalui media
pembelajaran tersebut. Misalnya menjelaskan bentuk suatu binatang, maka ukuran, bagian-
bagian, proporsi tubuhnya, dan sebagainya hendaknya sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya. Oleh karena itu, seorang guru sebaiknya pintar menggambar. Namun jika tidak
mahir menggambar bisa memanfaatkan gambar dari berbagai sumber lainnya yang
dimodifikasi sendiri oleh guru sehingga suatu materi pembelajaran yang akan disampaikan
kepada siswa.
e.       Media pembelajaran harus aman dan tidak membahayakan siswa atau guru, misalnya tidak
mengandung zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan, atau bahan media pembelajaran
tersebut tajam dan membahayakan. Begitu pula dalam pembuatan media pembelajaran itu
harus rapi agar tidak ada bagian yang membahayakan.
f.       Media pembelajaran menarik, menyenangkan, dam tidak membosankan bagi siswa untuk
menggunakannya. Oleh karena itu dalam penggunaan media pembelajaran hendaknya
bervariasi atau beraneka ragam (multi media pembelajaran), karena setiap media
pembelajaran tentu ada kelebihan dan kekurangannya. Kekurangan satu media
pembelajaran ditutupi oleh kelebihan media pembelajaran lainnya, dan sebaliknya,
kelebihan satu media pembelajaran menutupi kekurangan media pembelajaran lainnya.
Dengan demikian, tidak ada istilah media pembelajaran yang jelek atau yang baik.
Kalaupun ada istilahnya adalah ketepatan penggunaan media pembelajaran dengan suatu
materi pembelajaran yang akan disajikan.
g.      Memenuhi unsur keindahan dalam bentuk, warna, dan kombinasinya, serta rapi
pembuatannya.
h.      Mudah digunakan, baik oleh guru maupun oleh siswa.
i.        Penggunaan media pembelajaram dalam suatu proses pembelajaran tidak sekaligus
dipertunjukan kepada siswa melainkan bergantian sesuai dengan materi pembelajaran yang
dijelaskan. Jika ditunjukan sekaligus, maka perhatian siswa bukan pada materi pelajaran
melainkan pada media pembelajarannya, sehingga pembelajaran tidak akan berhasil.
j.        Media pembelajaran yang digunakan merupakan bagian dari materi pembelajaran yang
sedang dijelaskan bukan sebagai selingan atau alat hiburan.
k.      Siswa mempunyai tanggung jawab dalam menggunakan media pembelajaran, sehingga
mereka akan dirawat dan menyimpannya kembali dengan keadaan utuh pada tempat yang
telah ditentukan.
l.        Media pembelajaran lebih banyak berisikan materi pembelajaran yang mengandung pesan
positif dibandingkan dengan yang negatif. Misalnya media pembelajaran komik sebaiknya
banyak gambar yang menunjukkan pesan positif, karena dengan pesat positif itu akan ditiru
siswa. Jika suatu media pembelajaran banyak pesan negatifnya, maka itupun akan ditiru
oleh siswa, malahan hal negatif ini lebih cepat diterima siswa.
Pada dasarnya meda pembelajaran sangat diperlukan dalam upaya pengaktifan kegiatan
belajar siswa. Namun bukan berarti media pembelajaran itu selalu harus bersifat canggih
dan pengadaannya memerlukan dana yang cukup besar. Untuk itu, diperlukan kreativitas
guru dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia di lingkungan sekitarnya, meskipun
tidak tersedia di sekolah tersebut. Di samping itu, jika suatu media pembelajaran perlu ada,
guru pun dapat bekerja sama dengan siswa untuk pengadannya, dengan memanfaatkan
bahan-bahan yang sederhana yang tersedia atau dapat dengan mudah didapatkan.
Penggunaan media pembelajaran (termasuk di dalamnya sumber belajar, dan alat-alat
pelajaran) untuk membantu kegiatan belajar seharusnya disesuaikan dengan isi atau materi
pembelajaran dan tujuan yang hendak dicapai. Di samping kesesuaian tersebut, faktot-
faktor yang perlu dipertimbangkan adalah:
1)      Waktu yang tersedia dan yang dibutuhkan untuk belajar menggunakan media pembelajaran
tersebut. Betapapun baiknya media pembelajaran yang tersedia dan dapat digunakan, jika
penggunannya memerlukan waktu yang tidak sesuai dengan waktu yang tersedia dapat
mengganggu keberhasilan belajar. Oleh karena itu, perlu dipilih media pembelajaran yang
dapat membantu proses pembelajaran, namun waktu yang dibutuhkan untuk
menggunakannya sesuai dengan waktu yang tersedia.
2)      Kecakapan guru maupun siswa menggunakan media pembelajaran. Setiap bentuk media
pembelajaran menuntut kecakapan tertentu dalam menggunakannya. Sumber belajar dan
media pembelajaran tersebut dapat bermanfaat untuk membantu kegiatan pembelajaran,
jika yang menggunakannya sesuai dengan waktu yang tersedia.
3)      Dana yang tersedia untuk pengadaan media pembelajaran yang diperlukan. Masalah dana
seringkalo mempengaruhi penyelenggaraan pendidikan di sekolah pada umumnya,
terutama memberi pengaruh terhadap pengadaan media pembelajaran yang diperlukan.
Disadari, bahwa tidak semua yang dibutuhkan itu tersedia di sekolah. Untuk itu guru
seringkalo menghadapi masalah pengadaan media pembelajaran yang diperlukan. Untuk itu
guru seringkali menghadapi masalah pengadaan media pembelajaran karena tidak adanya
dana. Namun demikian kreativitas guru seringkali mengatasi pengadaan sumber belajar dan
media pembelajaran, meskipun pengadaan itu bersifat sederhana namun dalam batas
kemampuannya.
5.      Fungsi Media Pembelajaran
Dalam dunia pendidikan ada beberapa unsur yang memiliki ikatan yang tidak dapat
dihilangkan yaitu metode pembelajaran  dan media pembelajaran. Media pembelajaran
sendiri adalah suatu alat pembelajaran yang berfungsi untuk menyampaikan pesan
pembelajaran.  Metode pembelajaran tidak akan berjalan dengan maksimal tanpa adanya
media pembelajaran.  Untuk pemilihan media pembelajaran usahakan untuk melihat apakah
menunjang metode dan membantu mencapai tujuan pembelajaran.  Maka bisa dikatakan
media pembelajaran memiliki fungsi vital, dan menurut Levis & Lents fungsi media
pembelajaran adalah :
a.       Fungsi Atensi
Media pembelajaran tersebut menarik dan mampu mengarahkan perhatian siswa mampu
berkonsentrasi pada pelajaran yang berkaitan dengan media tersebut. Media yang banyak
digunakan untuk menarik atensi murid dengan menggunakan media gambar yang dapat
ditampilkan dengan mesin proyektor dan sebagainya.
b.      Fungsi Afektif
Menggugah semangat belajar siswa dapat menggunakan media khususnya gambar. Dari
media ini emosi siswa akan muncul dan daya serap akan semakin baik. Perpaduan antara
teks dan gambar dapat menumbuhkan ketertarikan untuk mempelajari.
c.       Fungsi Kognitif
Media dapat memudahkan siswa untuk merekam kembali kedalam otak mereka apa yang
telah mereka dapat melalui beberapa gambar atau visual. Dan dalam memahami teks materi
siswa akan lebih mudah, memang ada beberapa materi yang sangat mudah dimengerti
dengan menggunakan gambar dari pada menggunakan teks yang banyak. Untuk itu media
pembelajaran memudahkan untuk siswa memahami dan mengingat informasi yang
diterima.
d.      Fungsi kompensatoris
Fungsi ini dari beberapa penelitian merupakan media visual yang sangat bagus untuk
membantu siswa yang memiliki kelemahan dalam memahami teks yang ada.  Dengan
menggunakan visual akan memberikan kemudahan untuk mengorganisir informasi yang
telah didapat yang akan diteruskan kedalam otak yang nanti akan diterjemahkan menjadi
informasi penting.
Media pembelajaran menjadi alternative alat bantu bagi tenaga pengajar untuk
mengantisipasi tidak berjalannya proses transformasi ilmu seperti yang telah direncanakan.
Penggunaan media pembelajaran memang akan menjadi alat bantu yang baik, optimalisasi
ini akan memberikan dampak yang positif bagi peningkatan prestasi siswa.

6.      Manfaat Media Pembelajaran


Media memiliki beberapa manfaat diantaranya :
a.       Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para
peserta didik. Pengalaman tiap peserta didik berbeda-beda, tergantung dari faktor-faktor
yang menentukan kekayaan pengalaman anak, seperti ketersediaan buku, kesempatan
melancong, dan sebagainya. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan tersebut. Jika
peserta didik tidak mungkin dibawa ke obyek langsung yang dipelajari, maka obyeknyalah
yang dibawa ke peserta didik. Obyek dimaksud bisa dalam bentuk nyata, miniatur, model,
maupun bentuk gambar – gambar yang dapat disajikan secara audio visual dan audial.
b.      Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas. Banyak hal yang tidak
mungkin dialami secara langsung di dalam kelas oleh para peserta didik tentang suatu
obyek, yang disebabkan, karena : (a) obyek terlalu besar; (b) obyek terlalu kecil; (c) obyek
yang bergerak terlalu lambat; (d) obyek yang bergerak terlalu cepat; (e) obyek yang terlalu
kompleks; (f) obyek yang bunyinya terlalu halus; (f) obyek mengandung berbahaya dan
resiko tinggi. Melalui penggunaan media yang tepat, maka semua obyek itu dapat disajikan
kepada peserta didik.
c.       Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara peserta didik
dengan lingkungannya. Misalnya siswa mempelajari tentang ekosistem darat bertempat di
halaman sekolah. Mereka dapat langsung melihat dan merasakan apa yang ada di
lingkungan yang dijadikan sebagai media pembelajaran, seperti pohon, rumput, batu, atau
tanah, dan sebagainya.
d.      Media menghasilkan keseragaman pengamatan. Misalnya ketika guru menyampaikan
materi pembelajaran secara lisan melalui ceramah, maka ada kemungkinan terjadi
perbedaan pendapat atau persepsi yang diterima oleh siswa. Namun jika penyampaian
materi pembelajaran itu disertai dengan media pembelajaran yang ditunjukan secara
langsung dan nyata, maka akan terjadi persamaan pendapat dan persepsi. Contohnya,
seorang guru menjelaskan bahwa ciri binatang harimau itu kulitnya belang-belang. Namun
karena hanya penjelasan tanpa disertai media pembelajaran, maka persepsi siswa akan
berbeda-beda, bisa saja mereka menyebut kuda zebra sebagai harimau karena kulitnya
belang-belang. Namun jika penjelasan itu disertai dengan mempertunjukan media
pembelajaran seperti gambar atau boneka harimau, maka persepsi siswa akan sama.
e.       Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan realistis.
f.       Media membangkitkan keinginan dan minat baru.
g.      Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.
h.      Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang konkrit sampai
dengan abstrak.

B.     Sumber Belajar
1.      Pengertian Sumber Belajar
Pada hakikatnya, alam semesta ini merupakan sumber belajar bagi manusia sepanjang
masa. Jika anda sependapat dengan asumsi ini, maka pengertian sumber belajar merupakan
konsep yang sangat luas meliputi segala yang ada sejagat raya ini.
Terdapat beberapa pengertian mengenai sumber belajar yang dikemukakan oleh para
praktisi pendidikan, yaitu sebagai berikut.
a.       Percival dan Ellington, 1988 mengemukakan sumber belajar adalah sekumpulan bahan
atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan dibuat agar memungkinkan siswa belajar
sendiri secara individual.
b.      AECT, 1986 mengemukakan bahwa semua sumber belajar yang dapat digunakan oleh
pelajar baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan untuk memberikan fasilitas
belajar.
Dari pengertian tersebut, maka maksud dari sumber belajar meliputi segala sesuatu yang
digunakan untuk memfasilitasi belajar. Sumber balajar tersebut meliputi; pesan, manusia,
material atau bahan, peralatan, teknik dan lingkungan yang dipergunakan secara sendiri-
sendiri maupun dikombinasikan untuk memfasilitasi terjadinya tindak belajar.
Sumber belajar juga dapat diartikan bahwa semua hal yang digunakan sebagai tempat
dimana informasi/pesan/materi belajar dapat diperoleh. Sumber belajar dapat diperoleh dari
segala benda yang berada disekitar siswa yang belajar. Sumber belajar dapat berupa
manusia (human resources) dan benda lain yang bukan manusia (unhuman
resources). Adapun cara mendapatkan sumber belajar, dapat melalui sumber belajar yang
dirancang (by design) dan juga dengan sumber belajar yang tinggal dimanfaatkan (by
utilization).
Sumber belajar merupakan informasi yang disajikan dan disimpan dalam berbagai
bentuk media, yang dapat membantu siswa dalam belajar sebagai perwujudan dari
kurikulum. Sumber belajar dapat dikatagorikan ke dalam tempat atau lingkungan, benda,
orang, buku, peristiwa/fakta.
Buku modul adalah contoh sumber belajar yang dirancang (by design), karena buku
modul memang dirancang untuk sumber belajar, khususnya untuk belajar mandiri.
Sedangkan buku teks yang sudah ada diperpustakaan atau dimana saja, dapat
dimanfaatkan (by utilization) sebagai sumber belajar dalam pembelajaran. Begitu juga guru,
dapat diposisikan sebagai sumber belajar dalam bentuk human yang dirancang melalui
pendidikan keguruan.

2.      Klasifikasi Sumber Belajar


Untuk lebih memberikan gambaran rinci tentang macam-macam sumber belajar, berikut
dijabarkan satu persatu:
a.              Pesan (message)
Pesan (message) informasi yang akan disampaikan oleh komponen belajar lain yang
dapat berupa ide, fakta, ajaran, nilai dan data. Dalam sistem persekolahan, maka pesan ini
berupa seluruh mata pelajaran yang disampaikan kepda siswa.
Bentuk pesan dapat pula berupa gerak tubuh, yaitu pesan yang disampaikan dengan
menggunakan gerakan tubuh. Pesan dengan menggunakan gerakan tubuh terdiri dari pesan
fasial, pesan gestural, dan pesan postural.
(a)    Pesan fasial, yaitu pesan dengan menggunakan wajah untuk menyampaikan suatu arti
tertentu, antara lain rasa bahagia, terkejut, marah, sedih, minat, kagum, dan tekad.
(b)   Pesan gestural, yaitu pesan dengan menggunakan gerakan sebagian anggota tubuh untuk
mengkomunikasikan berbagai arti seperti jari, tangan, bahu, pundak, dan sebagainya.
Misalnya, mengangkat bahu atau menggerak-gerakkan tangan ke kiri dan ke kanan
menunjukkan tidak tahu.
(c)    Gerak postural tubuh, yaitu pesan dengan menggunakan seluruh anggota tubuh. Postur atau
sikap tubuh adalah cara seseorang membawakan tubuhnya sehari-hari, seperti bagaimana
berjalan, duduk, atau membungkuk, dan sebagainya. Misalnya, postur siswa ketika berdiri
dihadapan gurunya berbeda dengan pegawao di hadapan atasannya.
b.        Manusia (people)
Manusia yang berperan sebagai pencari, penyimpan, pengolahan dan penyaji pesan
serta sebagai menyalur pesan. Contohnya: guru, dosen, pustakawan, petugas laboratorium,
instruktur, pelatih olahraga, tenaga ahli dan masih banyak lagi, bahkan termasuk siswa
sendiri.
c.         Bahan (materials)
Bahan (materials) yaitu bahan yang mengandung pesan-pesan belajar,
yang  biasanya disajikan menggunakan peralatan tertentu. Bahan-bahan tercetak yang dapat
digunakan untuk menunjang pemahaman terhadap apa yang dipelajari meliputi:
1)      Manual, yaitu buku petunjuk untuk melakukan suatu kegiatan.
2)      Buku kerja, yaitu buku yang digunakan untuk latihan dalam upaya untuk meningkatkan
kemampuan dan kecakapan hasil belajara.
3)      Buku-buku acuan, yaitu buku atau materi bacaan yang menjadikan acuan atau rujukan
materi pembelajaran yang dipelajari.
4)      Buku-buku teks, yaitu buku yang menjadi pegangan dasar dalam belajar.
5)      Modul, yaitu perangkat lunak dalam belajar perseorangan, yang memungkinkan setiap
siswa untuk belajar secara mandiri, dengan memuat uraian tentang tujuan, uraian
materipembelajaran, lembaran kerja dan evaluasi.
6)      Berbagai bahan media pembelajarankomunikasi massa seperti koran, majalah,, jurnal, dan
lain sebagainya.
Kelengkapan bahan seperti ini dapat meningkatkan keaktifan dan efektifan dalam
beajar.
d.        Peralatan hardware (device)
Peralatan hardware (device) adalah perangkat keras yang digunakan untuk
menyampaikan pesan yang terdapat dalam bahan. Contohnya OHP, tape recorder, video
player, proyek film, dan komputer.
e.         Teknik (technique)
Tehnik adalah prosedur atau langkah-langkah tertentu dalam menggunakan bahan,
peralatan, lingkungan dan orang untuk menyampaikan pesan. Misalnya demonstrasi,
diskusi, praktikum, pembelajaran mandiri, sistem pendidikan terbuka/jarak jauh, tutorial,
tatap muka, dll
f.         Latar (setting)
Latar adalah situasi disekitar terjadinya proses belajar mengajar dimana pembelajar
menerima pesan. Lingkungan dibedakan menjadi dua macam, yaitu lingkungan fissik dan
lingkungan non-fisik.
Contoh lingkungan fisik: gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, aula, pasar,
kebun, bengkel, pabrik, dll
Contoh lingkungan non-fisik : tata ruang belajar, ventilasi udara, cuaca,
kebisingan/ketenangan lingkungan belajar.

3.      Mengelola Sumber Belajar


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola sumber belajar, yaitu :
a.        Pengadaan dan pemanfaatan sumber belajar, meliputi kegiatan:
1)      Mengidentifikasi kebutuhan sumber dan sarana belajar.
2)      Menginventisir sumber ddan alat pendukungnya di dalam maupun di luar sekolah.
3)      Menyesuaikan antara kebutuhan sumber dan sarana belajar yang tersedia kemudian
memodifikasinya.
b.      Memanfaatkan sumber dan sarana belajar, meliputi kegiatan:
1)      Mengidentifikasi kebutuhan sumber daya.
2)      Mengidentifikasi potensi sumber belajar yang tersedia dan dimanfaatkan untuk
pembelajaran.
3)      Pengelompokan sumber belajar dalam kelompok: lingkungan alam sekitar, perpustakaan,
media pembelajaran cetak, nara sumber, karya wisata, media pembelajaran elektronik dan
komputer. Sumber belajar dapat dibagi menjadi dua bentuk yaitu sumber belajar berbentuk
bahan, seperti buku teks, buku kurikulum, jurnal, hasil penelitian, majalah, koran, tabloid,
atau dokumen negara, dan sebagainya. Bentuk lainnya adalah sumber belajar alat, seperti
materi praktek, komputer, media pembelajaran, alat peraga, dan sebagainya.
4)      Mencari dengan menganalisis kaitan antara kelompok sumber belajar dengan mata
pelajaran-mata pelajaran dan kompetensi yang hendak dicapai.
5)      Menentukan materi dan kompetensi untuk pembelajaran.
6)      Pemanfaatam sumber belajar dalam proses pembelajaran.
Pemanfaaatan sumber belajar bisa tersendiri yaitu pesan yang dipelajari siswa satu-satunya
hanya didapatkan dari sumber belajar tersebut, atau sebagai alat bantu guru dengan
memanfaatkan sumber belajar itu sebagai pendukung sampainya pesan kepada siswa.
Dengan demikian, pemanfaatan sumber belajar dapat meningkatkan efektivitas
pembelajaran karena mengkondisikan siswa untuk belajar dengan menciptakan suasana
belajar mengajar yang variatif, sehingga meningkatkan minat belajar dan memudahkan
siswa menerima materi pembelajaran.

4.      Fungsi Sumber Belajar


a.       Meningkatkan produktivitas pembelajaran dengan jalan:
(a)    mempercepat laju belajar dan membantu guru untuk menggunakan waktu secara lebih baik
dan
(b)   mengurangi beban guru dalam menyajikan informasi, sehingga dapat lebih banyak
membina dan mengembangkan gairah.
b.      Memberikan kemungkinan pembelajaran yang sifatnya lebih individual, dengan cara:
(a) mengurangi kontrol guru yang kaku dan tradisional; dan
(b) memberikan kesempatan bagi siswa untuk berkembang sesuai dengan kemampuannnya.
c.       Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran dengan cara:
(a)    perancangan program pembelajaran yang lebih sistematis; dan
(b)   pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian.

d.      Lebih memantapkan pembelajaran, dengan jalan:


b.      meningkatkan kemampuan sumber belajar;
c.       penyajian informasi dan bahan secara lebih kongkrit.
e.       Memungkinkan belajar secara seketika, yaitu:
(a)     mengurangi kesenjangan antara pembelajaran yang bersifat verbal dan abstrak dengan
realitas yang sifatnya kongkrit;
(b)     memberikan pengetahuan yang sifatnya langsung.

f.       Memungkinkan penyajian pembelajaran yang lebih luas, dengan menyajikan informasi


yang mampu menembus batas geografis.
Menurut Hijrah Saputra (2008) fungsi sumber belajar adalah :
1)      Dapat memberi pengalaman belajar langsung dan kongkrit
2)      Memungkinkan sesuatu yang tidak bisa diadakan, dikunjungi, dilihat secara langsung.
3)      Menambah dan memperluas cakrawala sajian.
4)      Memberi informasi yang akurat dan terpadu.         

5.      Manfaat Media Pembelajaran


Manfaat sumber belajar adalah untuk memfasilitasi kegiatan belajar agar menjadi lebih
efektif dan efisien. Oleh karena itu, secara rinci manfaat dari sumber belajar itu adalah
sebagai berikut:
a.       Dapat memberikan pengalaman belajar yang lebih konkret dan langsung, misalnya pergi
berdarmawisata ke pabrik-pabrik, ke pelabuhan, dan lain-lain.
b.      Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi, atau dilihat secara
langsung, misalnya model, denah, foto, film, dan lain-lain.
c.       Dapat menambah dan memperluas caklawala sains yang ada di dalam kelas, misalnya buku
teks, foto film, nara sumber, dan lain-lain.
d.      Dapat memberikan informasi yang akurat dan terbaru, misalnya buku teks, buku bacaan,
majalah dan lain-lain.
e.         Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan baik makro maupun dalam lingkup
mikro, misalnya penggunaan modul untuk Universitas Terbuka dan belajar jarak jauh
(makro), simulasi, pengaturan lingkungan yang menarik, penggunaan OHP, dan film
(mikro).

f.         Dapat memberikan motivasi positif, lebih-lebih bila diatur dan dirancang secara tepat.

g.        Dapat merangsang untuk berfikir lebih kritis, merangsang untuk bersikap lebih positif dan
merangsang untuk berkembang lebih jauh, misalnya dengan membaca buku teks, buku
bacaan, melihat film, dan lain sebagainya yang dapat merangsang pemakaian untuk
berfikir, menganalisa dan berkembang lebih lanjut.

Untuk memperoleh manfaat yang lebih maksimal, maka kita harus mengetahui cirri-
ciri dari sumber belajar tersebut. Adapun cirri-ciri dari sumber belajar adalah sebagai
berikut:

a.         Mempunyai daya atau kekuatan yang dapat memberikan sesuatu yang kita perlukan dalam
proses pengajaran.

b.        Sumber belajar dapat menrubah tingkah laku yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan.

c.         Sumber belajar dapat dipergunakan secara sendiri-sendiri (terpisah), tetapi juga dapat
dipergunakan secara kombinasi (gabungan).

d.        Sumber belajar dibedakan menjadi dua, yaitu sumber belajar yang dirancang (by
design), dan sumber belajar yang tinggal pakai (by utilization.

Selain memiliki ciri-ciri seperti diatas, terdapat empat factor yang berpengaruh
terhadap sumber belajar: factor perkembangan teknologi, factor nilai budaya setempat,
factor ekonomi,  dan factor pemakai. Dengan demikian hal-hal yang perlu diperhatikan
pada saat memilih sumber belajar adalah seperti berikut.
1)        Tujuan yang ingin dicapai
Masing-masing sumber belajar memiliki kelebihan dan kekurangan. Karenanyan terdapat
sejumlah tujuan yang ingin dicapai, dengan menggunakan sumber belajar. Apakah sumber
belajar dipergunakan untuk menimbulkan motivasi, untuk keperluan pengajaran, untuk
keperluan penelitian, atau untuk memecahkan masalah?

2)        Ekonomis

Ekonomis apabila dapat digunakan oleh banyak orang, dalam kurun waktu yang relative
lama, serta pesan yang terkandung lebih dapat dipertanggungjawabkan kadar ilmiahnya,
seperti penayangan program kuliah jarak jauh melalui sumber belajar TV, dengan
menampilkan seorang pakar yang representative.

3)        Praktis dan sederhana

Sumber belajar yang praktis dan sederhana, yang tidak memerlukan peralatan dan
perawatan khusus tidak sulit dicari, tidak mahal harganya, dan tidak memerlukan tenaga
terampil yang khusus.

4)        Mudah didapat

Sumber belajar yang baik adalah yang ada disekitar kita dan mudah didapat. Kitak tidak
perlu membeli produk dari luar negeri atau memproduksi sendiri. Bila disekitar kita telah
tersedia dan tinggal menggunakan, maka hal yang penting adalah sesuaikan sumber belajar
tersebut dengan tujuan yang ingin dicapai.

5)        Fleksibel atau luwes

Sumber belajar yang baik harus dapat dimanfaatkan  dalam berbagai kondisi dan situasi.
Semakin fleksibel, maka akan semakin mendapat prioritas untuk dipilih.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan, merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan siswa sehingga
mendorong proses belajar.
Berdasarkan kemampuan inderanya, jenis media pembelajaran terdiri atas media
audio, visual, dan audio visual. Berdasarkan daya atau kemampuan liputannya, media
pembelajaran terdiri atas media pembelajaran dengan daya atau kemampuan liputannya
luas dan media pembelajaran dengan daya atau kemampuan liputannya yang terbatas.
Berdasarkan pengguna atau pemakai yang memanfaatkan media pembelajaran, media
pembelajaran terdiri atas media pembelajaran yang digunakan secara massal dan individual.
Berdasarkan kerumitan dan biayanya, media pembelajaran terdiri atas big media dan little
media. Berdasarkan pembuatan dan pemanfaatannya, media pembelajaran terdri atas media
by design dan media by utilization.  Berdasarkan dimensinya, media pembelajaram terdiri
atas media dua dimensi dan tiga dimensi. Berdasarkan proyeksinya, media pembelajaran
terdiri atas media proyeksi dan tidak diproyeksikan. Klasifikasi media menurut Rudi Brets
yaitu audio-motion-visual, audio-still-visual, audio-semi-motion, motion-visual, still-visual,
semi-motion, audio, dan cetakan. Media pembelajaran memiliki penggunaan, fungsi dan
manfaatnya.
Sumber belajar meliputi segala sesuatu yang digunakan untuk memfasilitasi belajar.
Klasifikasi sumber belajar terdiri dari pesan, manusia, bahan, peralatan, teknik, dan latar.
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola sumber belajar yaitu
pengadaan dan pemanfaatan sumber belajar serta memanfaatkan sumber dan sarana belajar.
Terdapat manfaat dan fungsi dari sumber belajar.

B.     Saran
Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat banyak kesalahan baik dari isi
dan cara penulisan. Untuk menyempurnakan makalah ini, penulis mengharapkan kritik dan
saran dari pembaca atau pihak yang menggunakan makalah ini. Dengan kerendahan hati
penulis mohon maaf apabila banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini, dengan
senang hati kritik dan saran dan pandangan dari berbagai pihak menyempurnakan makalah
ini. Atas perhatiannya kami ucapkan terimakasih
DAFTAR PUSTAKA

Kasful Anwar dan Hendra Harmi. 2010. Perencanaan Sistem Pembelajaran Kurikulum


Tingkat  Satuan Pendidikan.
Siddiq Djauhar dkk. 2009. Pengembangan Bahan Pembelajaran SD. Jakarta: Direktorat
Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional
Siregar Eveline dan Nara Hartini. 2010. Teori Belajar Dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia
Indonesia
Sumiati, dan Asra. 2012. Metode Pembelajaran.  Bandung : CV WACANA PRIMA
Susilana, Rudi, dan Riyana, Cepi. 2012. Media Pembelajaran. Bandung : CV WACANA
PRIMA
Apandi, Ari. http://ariedanarmy.blogspot.co.id/2012/01/fungsimanfaat-sumber-
belajar.html Diakses pada tanggak 30 Januari 2016
..........http://zonainfosemua.blogspot.co.id/2011/01/media-berasal-dari-bahasa-latin.html:

(diakses 28-januari 2016).
........Fungsi Media Pembelajara. http://www.informasi-pendidikan.com/2014/01/fungsi-
media-pembelajaran.html diakses pada tanggal 30 Januari 2016

Anda mungkin juga menyukai