Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak akan pernah
usang. Banyak agenda reformasi yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan. Beragam
program inovatif ikut serta memeriahakan reformasi pendidikan.

Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang wajib kita
lakukan dan kita berikan kepada anak-anak kita. Karena ia merupakan kunci sukses untuk
menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu
pengetahuan yang tinggi. Dan pada akhirnya diharapkan akan berguna bagi bangsa, negara,
dan agama. Melihat peran pendidikan yang begitu vital, maka menerapkan metode yang
efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses belajar mengajar akan
berjalan menyenangkan dan tidak membosankan. Beragam metode pembelajaran efektif
dapat menjadi pilihan untuk bisa kita persiapkan dalam sebuah kegiatan pembelajaran.

Setiap metode pembelajaran akan memiliki satu ‘rana pembelajaran’ yang paling
menonjol meskipun juga mengandung rana pembelajaran lainnya. Ranah pembelajaran
tersebut ada 3, yaitu: Rana kognitif atau rana perubahan pengetahuan ( P ); Rana afektif atau
rana perubahan sikap-perilaku (S ) ; dan Rana psikomotorik atau rana perubahan maupun
peningkatan keterampilan ( K ).

1.1 Rumusan Masalah

Mengacu pada uraian masalah diatas maka fokus penyelesaiannya dapat dibatasi pada :

1. Apakah yang dimaksud dengan Metode Pembelajaran?

2. Apakah alasan yang mendasari penggunaan Metode Pembelajaran?

3. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi Metode Pembelajaran?

4. Jenis-jenis Metode Pembelajaran yang manakah yang paling efektif dalam


pelaksanaan sistem pembelajaran ?

1.2 Tujuan

Berdasarkan latar belakang yang dikaji, maka makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan kita tentang metode pembelajaran sehingga dapat menjadi acuan
dalam sebuah rencana pembelajaran bagi kita sebagai calon pendidik agar dalam proses
pembelajaran lebih terarah, mudah dipahami dan tepat sasaran. Lebih dari itu makalah ini
juga bertujuan agar para pendidik lebih matang lagi dalam mempersiapkan suatu
pelaksanaan pembelajaran dikelas maupun diluar kelas.

1
BAB II
PEMBAHASAN
METODE PEMBELAJARAN

2.1 Pengertian Metode Pembelajaran

Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang
ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja
untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode
berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Pengetahuan tentang metode-metode mengajar
sangat diperlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangat
bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru. Jadi
Metode Pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas
yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk
saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan
baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai.

Tidak ada satu metode pun yang dianggap paling baik diantara metode-metode yang
lain karena setiap metode mempunyai karakteristik tertentu dengan segala kelebihan dan
kelemahan masing -masing. Suatu metode mungkin baik untuk suatu tujuan tertentu, pokok
bahasan maupun situasi dan kondisi tertentu, tetapi mungkin tidak tepat untuk situasi yang
lain. Demikian pula suatu metode yang dianggap baik untuk suatu pokok bahasan yang
disampaikan oleh guru tertentu, kadang-kadang belum tentu berhasil dibawakan oleh guru
lain. Adakalanya seorang guru perlu menggunakan beberapa metode dalam menyampaikan
suatu pokok babasan tertentu. Dengan variasi beberapa metode, penyajian pengajaran
menjadi lebih hidup. Misalnya pada awal pengajaran, guru memberikan suatu uraian dengan
metode ceramah, kemudian menggunakan contoh-contoh melalui peragaan dan diakhiri
dengan diskusi atau tanya-jawab. Di sini bukan hanya guru yang aktif berbicara, melainkan
siswa pun terdorong untuk berpartisipasi.

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran :

1. Pengajar ( Pengetahuan yang dikuasai, pengalaman mengajar, dan personalitas ).


2. Siswa ( Tingkat kemampuan,latar belakang, umur, dan pengalaman lingkungan sosial
budaya ).
3. Tujuan yang akan dicapai ( bila tujuan yang akan dicapai lebih dari satu maka dapat
ditentukan dengan kombinsi berbagai macam metode. ).
4. Materi ( bahan ajar ) dengan karakteristik yang berbeda.
5. Waktu ( Persiapan mengajar ).
6. Keadaan dan fasilitas yang tersedia di kelas atau sekolah.

2
7. Jumlah subyek belajar.

2.3 Alasan Menentukan Metode

Metode pembelajaran adalah bagian utuh ( terpadu, integral ) dari proses pendidikan
pengajaran. Metode ialah cara guru mejelaskan suatu pokok bahasan ( tema, pokok masalah)
sebagai bagian kurikulum dalam upaya mencapai sasaran tujuan pembelajaran. Kegiatan
pembelajaran dan kerjasama guru dan siswa dalam mencapai sasaran dan tujuan
pembelajaran melaui cara atau metode, yang pada hakekatnya ialah jalan mencapai sasaran
dan tujuan pembelajaran. Jadi, alasan atau nalar guru memlilih dan menetapkan suatu metode
dalam kegiatan pembelajaran adalah :

1. Metode ini sesuai dengan pokok bahasan, dalam rangka lebih menjadi mencapai
sasaran dan tujuan pembelajaran.

2. Metode ini menjadi kegiatan siswa dalam belajar dan meningkatkan motivasi atau
semangat belajar.

3. Metode ini memperjelas dasar, kerangka, isi dan tujuan dari pokok bahasan sehingga
pemahaman siswa makin jelas.

4. Metode dipilih guru dengan azas diatas berdasarkan pertimbangan praktis, rasional
dikuatkan oleh kiat dan pengalaman guru mengajar.

5. Metode yang berdaya guna, belum tentu tunggal, jadi suatu metode dapat digunakan
secara kombinasi ( sintesis terpadu ) dan dilengkapi dengan media tertentu, bahkan
multi-media. Dasar pertimbangan ialah sasaran dan tujuan pembelajaran.

2.4 Jenis-jenis Metode Pembelajaran

2.4.1 Metode Ceramah

Figure 1. Metode ceramah

3
a. Pengertian

Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi


dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang pada umumnya mengikuti secara
pasif. Muhibbin Syah, ( 2000 ). Metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya
metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam
mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan
paham siswa.

Metode ceramah dapat digunakan bila :

1. Guru akan memberikan informasi.

2. Kapasitas terlalu besar sehingga sulit untuk menggunakan metode lain.

b. Kelemahan metode ceramah :

1. Menghalangi respon siswa sehingga membuat siswa pasif.

2. Mengandung unsur paksaan kepada siswa .

3. Membatasi daya ingat siswa.

4. Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang
lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.

5. Sukar mengontrol sejauh mana pemerolehan belajar anak didik.

6. Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme ( pengertian kata-kata ).

7. Bila terlalu lama membosankan dan menjadi kurang menarik.

8. Sulit dipakai untuk anak-anak.

c. Kelebihan metode ceramah :

1. Guru mudah menguasai kelas.

2. Guru mudah menerangkan bahan pelajaran berjumlah besar.

3. Dapat diikuti anak didik dalam jumlah besar.

4. Mudah dilaksanakan ( Syaiful Bahri Djamarah, 2000 ).

5. Dapat digunakan untuk mengajar orang dewasa.

6. Dapat menghabiskan waktu dengan baik.

4
2.4.2 Metode Diskusi

Figure 2. Metode Diskusi

a. Pengertian

Metode diskusi merupakan salah satu cara mendidik yanng berupaya


memecahkan masalah yang dihadapi, baik dua orang atau lebih yang masing-masing
mengajukan argumentasinya untuk memperkuat pendapatnya. Metode ini lazim juga
disebut sebagai diskusi kelompok ( group discussion) dan resitasi bersama ( socialized
recitation ).

Metode diskusi diaplikasikan dalam proses belajar mengajar untuk :

1. Mendorong siswa berpikir kritis.

2. Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas.

3. Mendorong siswa menyumbangkan buah pikirnya untuk memcahkan masalah


bersama.

4. Mengambil satu alternatif jawaban atau beberapa alternatif jawaban untuk


memecahkan masalah berdsarkan pertimbangan yang seksama.

b. Kelebihan metode diskusi :

1. Siswa balajar untuk bermusyawarah.

2. Siswa belajar menghargai pendapat orang lain ( Toleransi ).

3. Mengembangkan cara berpikir siswa dan sikap ilmiah.

c. Kelemahan metode diskusi :

1. Tidak dapat dipakai dalam kelompok yang besar.

2. Pertanyaan siswa dapat menyimpang dari pokok permasalahan.

3. Peserta diskusi mendapat informasi yang terbatas.

4. Dapat dikuasai oleh orang-orang yang suka berbicara.

5. Membutuhkan waktu yang cukup lama.

5
6. Sulit membuat kesimpulan.

7. Terjadi perbedaan pendapat yang mengarah pada suatu perpecahan.

2.4.3 Metode Demontrasi

Figure 3. Metode Demonstrasi

a. Pengertian

Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan


barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung
maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan
atau materi yang sedang disajikan. Muhibbin Syah ( 2000 ). Contoh metode
demonstrasi adalah seorang guru yang sedang mempraktekan nyala logam natrium
dan beberapa logam alkali lainnya di depan kelas dan siswa memperhatikannya
dengan sesksama.

Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi adalah :

1. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.

2. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.

3. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri
siswa ( Daradjat, 1985 ).

Peta konsep dalam metode demonstrasi sama halnya seperti persiapan dalam metode
eksperimen, yaitu sebgai berikut :

1. Menentukan tujuan demonstrasi

2. Menyiapkan prosedur demonstrasi

3. Menyiapkan lembar pengamatan

4. Menyiapkan alat dan bahan

6
5. Menyiapkan pertanyaan untuk bahan diskusi yang mengarah pada
pengembangan proses berpikir siswa.

a. Kelebihan Metode Demonstrasi :

1. Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau
kerja suatu benda.

2. Memudahkan berbagai jenis penjelasan .

3. Kesalahan-kesalahan yeng terjadi dari hasil ceramah dapat diperbaiki melaui


pengamatan dan contoh konkret, dengan menghadirkan obyek sebenarnya (
Syaiful Bahri Djamarah, 2000 ).

b. Kelemahan metode demonstrasi sebagai berikut :

1. Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan
dipertunjukkan.

2. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.

3. Sukar dimengerti bila didemonstrasikan oleh guru yang kurang menguasai


materi yang didemonstrasikan ( Syaiful Bahri Djamarah, 2000 ).

2.4.4 Metode ceramah plus ( Ekspositori )

a. Pengertian

Metode ceramah plus adalah metode mengajar yang menggunakan lebih dari
satu metode, yakni metode ceramah gabung dengan metode lainnya.Dalam hal ini
penulis akan menguraikan tiga macam metode ceramah plus yaitu :

1. Metode ceramah plus tanya jawab dan tugas ( CPTT ).


Metode ini adalah metode mengajar gabungan antara ceramah dengan tanya
jawab dan pemberian tugas.
Metode campuran ini idealnya dilakukan secara tertib, yaitu :

1) Penyampaian materi oleh guru.

2) Pemberian peluang bertanya jawab antara guru dan siswa.

3) Pemberian tugas kepada siswa.

2. Metode ceramah plus diskusi dan tugas ( CPDT )


Metode ini dilakukan secara tertib sesuai dengan urutan pengkombinasiannya,
yaitu pertama guru menguraikan materi pelajaran, kemudian mengadakan
diskusi, dan akhirnya memberi tugas.

7
3. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan ( CPDL )
Metode ini dalah merupakan kombinasi antara kegiatan menguraikan materi
pelajaran dengan kegiatan memperagakan dan latihan.

b. Kelebihan Metode Ceramah Plus :

1. Lebih sederhana daripada metode eksperimen.

2. Waktu yang digunakan lebih efisien.

3. Dapat digunakan pada kelompok besar.

c. Kelemahan Metode Cramah Plus :

1. Kurang melatih hand-on siswa.

2. Tidak ada data primer.

3. Siswa sibuk mencatat.

4. Membatasi psikomotorik siswa.

5. Medianya tidak selalu dapat mengungkapkan respon siswa.

2.4.5 Metode Resitasi

Figure 5. Metode Resitasi

a. Pengertian
Metode resitasi adalah suatu metode mengajar dimana siswa diharuskan
membuat resume dengan kalimat sendiri (http://re-searchengines.com/art05-65.html).

b. Kelebihan Metode :

1. Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat
diingat lebih lama.

2. Anak didik berkesempatan memupuk perkembangan dan keberanian


mengambil inisiatif, bertanggung jawab dan berdiri sendiri ( Syaiful Bahri
Djamarah,2000).

c. Kelemahan Metode Resitasi :

8
1. Terkadang anak didik melakukan penipuan dimana anak didik hanya meniru
hasil pekerjaan temennya tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.

2. Terkadang tugas dikerjakan oleh orang lain tanpa pengawasan.

3. Sukar memberikan tugas yang memenuhi perbedaan individual ( Syaiful


Bahri Djamarah, 2000 ).

2.4.6 Metode Eksperimen ( Praktikum )

Figure 6. Metode Eksperimen

a. Pengertian
Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik
perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses di mana siswa
melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta
menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas
dan dievaluasi oleh guru.

Metode Eksperimen ( Praktikum ) dapat digunakan apabila :

1. Materi yang dipelajari berkaitan dengan percobaan.

2. Teresdia alat dan bahan yang diperlukan dalam percobaan.

b. Kelebihan Metode Eksperimen :

1. Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya dan dapat membuktikan
konsep-konsep yang telah diterima atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau
buku.

9
2. Anak didik dapat mengembangkan sikap ilmiah untuk mengadakan studi
eksplorasi ( menjelajahi ) tentang ilmu dan teknologi.

3. Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-
terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan
dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.

4. Siswa terampil melakukan percobaan sendiri.

c. Kekurangan Metode Eksperimen :

1. Tidak cukupnya alat-alat mengakibatkan tidak setiap anak didik


berkesempatan mengadakan ekperimen.

2. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus
menanti untuk melanjutkan pelajaran.

3. Metode ini lebih sesuai untuk bidang-bidang sains dan teknologi.

4. Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak
selalu mudah diperoleh dan kadangkala mahal.

5. Metode ini menuntut ketelitian, keuletan dan ketabahan.

6. Setiap percobaan tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan karena


mungkin ada faktor-faktor tertentu yang berada di luar jangkauan kemampuan
atau pengendalian.

7. Diperlukan alat evaluasi khusus.

8. Waktu yang diperlukan terbatas.

d. Tujuan
Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan
menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya
dengan mengadakan percobaan sendiri. Siswa juga dapat terlatih dalam cara berfikir
yang ilmiah. Dengan eksperimen siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu
yang sedang dipelajarinya.

e. Prosedur Percobaan ( Eksperimen )


Prosedur eksperimen menurut Roestiyah (2001:81) adalah :

1. Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksprimen,mereka harus


memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksprimen.

2. Memberi penjelasan kepada siswa tentang alat-alat serta bahan-bahan yang


akan dipergunakan dalam eksperimen, hal-hal yang harus dikontrol dengan
ketat, langkah-langkah eksperimen, dan hal-hal yang perlu dicatat.

10
3. Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila
perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya
eksperimen.

4. Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa,


mendiskusikan di kelas, dan mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab.

2.4.7 Metode Karya Wisata

Figure 7. Metode Karya Wisata

a. Pengertian

Metode karya wisata adalah suatu metode mengajar yang dirancang


terlebih dahulu oleh pendidik dan diharapkan siswa membuat laporan dan
didiskusikan bersama dengan peserta didik yang lain serta didampingi oleh
pendidik, yang kemudian dibukukan. Atau cara mengajar yang
dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat ( obyek ) tertentu di
luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu yang relevan
dengan pelajaran. Seperti meninjau pabrik sepatu, suatu bengkel mobil,
toko serba ada, perkebunan, museum, pabrik, bengkel, tempat-tempat
ibadah, dan lain sebagainya dan sebagainya.

b. Kelebihan Metode Karyawisata :

1. Karyawisata menerapkan prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan


lingkungan nyata dalam pengajaran.

2. Membuat bahan yang dipelajari di sekolah menjadi lebih relevan dengan


kenyataan dan kebutuhan yang ada di masyarakat.

3. Pengajaran dapat lebih merangsang kreativitas anak.


11
c. Kekurangan Metode Karyawisata :

1. Memerlukan persiapan yang melibatkan banyak pihak.

2. Memerlukan perencanaan dengan persiapan yang matang.

3. Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama,
sedangkan unsur studinya terabaikan.

4. Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didik
di lapangan.

5. Biayanya cukup mahal.

6. Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan
keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.

d. Langkah-langkah persiapan Metode Karya Wisata :

1. Persiapan, dimana guru perlu menetapkan tujuan pembelajaran dengan jelas,


mempertimbangkan pemilihan teknik, menghubungi pemimpin obyek yang akan
dikunjungi untuk merundingkan segala sesuatunya, penyusunan rencana yang
masak, membagi tugas-tugas, mempersiapkan sarana, pembagian siswa dalam
kelompok, serta mengirim utusan.

2. Pelaksanaan karya wisata, dimana pemimpin rombongan mengatur segalanya


dibantu petugas-petugas lainnya, memenuhi tata tertib yang telah ditentukan
bersama, mengawasi petugas-petugas pada setiap seksi, demikian pula tugas-tugas
kelompok sesuai dengan tanggung jawabnya, serta memberi petunjuk bila perlu.

3. Akhir karya wisata, pada waktu itu siswa mengadakan diskusi mengenai segala
hal hasil karya wisata, menyusun laporan yang memuat kesimpulan yang
diperoleh, menindaklanjuti hasil kegiatan karya wisata seperti membuat grafik,
gambar, model-model, diagram, serta alat-alat lain dan sebagainya.

2.4.8 Metode Latihan Keterampilan.

Figure 8. Metode Latihan Keterampilan

12
a. Pengertian

Metode latihan keterampilan adalah suatu metode mengajar , dimana siswa


diajak ke tempat latihan keterampilan untuk melihat bagaimana cara membuat
sesuatu, bagaimana cara menggunakannya, untuk apa dibuat, apa manfaatnya dan
sebagainya. Contoh latihan keterampilan membuat tas dari mute atau pernak-pernik.

b. Kelebihan metode latihan keterampilan :

1. Dapat untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf,


membuat dan menggunakan alat-alat.

2. Dapat untuk memperoleh kecakapan mental, seperti dalam perkalian,


penjumlahan, pengurangan, pembagian, tanda-tanda atau simbol, dan sebagainya.

3. Dapat membentuk kebiasaan dan menambah ketepatan dan kecepatan


pelaksanaan.

c. Kelemahan metode latihan keterampilan :

1. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.

2. Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan hal


yang monoton dan mudah membosankan.

2.4.9 Metode Discovery ( Penemuan )

Figure 9. Metode Discovery

a. Pengertian

Suryosubroto (2002:193) mengutip pendapat Sund (1975) bahwa discovery


adalah proses mental dimana siswa mengasimilasi sesuatu konsep atau sesuatu
prinsip tanpa harus didampingi oleh pendidik dan dapat menjadi penemuan yang baru
bagi siswa maupun gurunya. Proses mental tersebut misalnya mengamati,
menggolong-golongkan, membuat dugaan, menjelaskan, mengukur, membuat
kesimpulan, dan sebagainya. Dan merupakan metode yang lebih menekankan pada
pengalaman langsung. Pembelajaran dengan metode penemuan lebih mengutamakan
proses daripada hasil belajar.

13
b. Langkah-langkah dalam Metode Discovery

1. Perumusan masalah untuk dipecahkan peserta didik.

2. Penetapan jawaban sementara atau pengajuan hipotesis.

3. Peserta didik mencari informasi , data, fakta, yang diperlukan untuk menjawab
atau memecahkan masalah dan menguji hipotesis.

4. Menarik kesimpulan dari jawaban atau generalisasi.

5. Aplikasi kesimpulan atau generalisasi dalam situasi baru.

c. Kelebihan Metode Discovery :

1. Dianggap membantu siswa mengembangkan atau memperbanyak persediaan dan


penguasaan ketrampilan dan proses kognitif siswa, seandainya siswa itu
dilibatkan terus dalam penemuan terpimpin.

2. Pengetahuan diperoleh dari strategi ini sangat pribadi sifatnya dan mungkin
merupakan suatu pengetahuan yang sangat kukuh, dalam arti pendalaman dari
pengertian retensi dan transfer.

3. Strategi penemuan membangkitkan gairah pada siswa, misalnya siswa merasakan


jerih payah penyelidikannya, menemukan keberhasilan maupun terkadang
kegagalan.

4. Metode ini memberi kesempatan kepada siswa untuk bergerak maju sesuai
dengan kemampuannya sendiri.

5. Metode ini menyebabkan siswa mengarahkan sendiri cara belajarnya sehingga ia


lebih merasa terlibat dan bermotivasi sendiri untuk belajar, paling sedikit pada
suatu proyek penemuan khusus.

6. Metode discovery dapat membantu memperkuat pribadi siswa dengan


bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui proses-proses penemuan.

7. Strategi ini berpusat pada anak, misalnya memberi kesempatan pada siswa dan
guru berpartisispasi dengan sesama dalam situasi penemuan yang jawabannya
belum diketahui sebelumnya.

8. Membantu perkembangan siswa menuju skeptisisme yang sehat untuk


menemukan kebenaran akhir dan mutlak.

d. Kelemahan Metode Discovery :

1. Dipersyaratkan keharusan adanya persiapan mental untuk cara belajar ini.


Misalnya siswa yang lamban mungkin bingung dalam usahanya mengembangkan
pikirannya jika berhadapan dengan hal-hal yang abstrak, atau menemukan saling
14
ketergantungan antara pengertian dalam suatu subyek, atau dalam usahanya
menyusun suatu hasil penemuan dalam bentuk tertulis. Siswa yang lebih pandai
mungkin akan memonopoli penemuan dan akan menimbulkan frustasi pada siswa
yang lain.

2. Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar. Misalnya sebagian besar
waktu dapat hilang karena membantu seorang siswa menemukan teori-teori, atau
menemukan bagaimana ejaan dari bentuk kata-kata tertentu.

3. Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan guru karena
siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran secara tradisional.

4. Mengajar dengan penemuan mungkin akan dipandang sebagai terlalu


mementingkan memperoleh pengertian dan kurang memperhatikan diperolehnya
sikap dan ketrampilan. Sedangkan sikap dan ketrampilan diperlukan untuk
memperoleh pengertian atau sebagai perkembangan emosional sosial secara
keseluruhan.

5. Dalam beberapa ilmu, fasilitas yang dibutuhkan untuk mencoba ide-ide, mungkin
tidak ada.

6. Strategi ini mungkin tidak akan memberi kesempatan untuk berpikir kreatif, kalau
pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah diseleksi terlebih dahulu oleh
guru, demikian pula proses-proses di bawah pembinaannya. Tidak semua
pemecahan masalah menjamin penemuan yang penuh arti.

2.4.10 Metode Tanya jawab

Figure 10. Metode Tanya Jawab

a. Pengertian

Metode Tanya jawab adalah suatu cara untuk menyajikan bahan pelajaran
dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya
15
baik secara lisan atau tertulis. Melalui Tanya jawab akan memperluas dan
memperdalam pelajaran tersebut.

b. Alasan penggunaan

1. Untuk meninjau pelajaran yang lain.

2. Agar siswa memusatkan perhatian terhadap kemajuan yang telah dicapai sehingga
dapat melanjutkan pelajaran tersebut.

3. Untuk menangkap perhatian siswa serta memimpin pengamatan dan pemikiran


siswa.

c. Tujuan

1. Mengetauhui pengusaan bahan pelajaran melalui ingatan dan pengungkapan


perasaan serta sikap siswa tentang fakta yang dipelajari, didengar atau dibaca.

2. Mengetahui jalan berpikir siswa secara sistematis dan logis dalam memecahkan
masalah.

3. Memberikan tekanan perhatian pada bagian-bagian pelajaran yang dipandang


serta mampu menyimpulkan dan mengikutsertakan pelajaran sehingga mencapai
perumusan yang baik dan tepat.

4. Memperkuat lagi ikatan antara suatu pertanyaan dengan jawabannya sehingga


dapat membantu tumbuhnya perhatian siswa pada pelajaran tersebut.

5. Membiasakan siswa mengenal bentuk dan jenis pertanyaan serta jawabannya yang
benar dan tepat.

d. Manfaat

1. Membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa serta mampu menghubungkan


pelajaran lama dengan yang baru.

2. Memperkuat ingatan antara jawabandan pertanyaan.

3. Dapat mengembangkan cara-cara berpikir logis dan sistematis.

4. Dapat mengurangi proses lupa atau menambah daya ingat siswa.

5. Jawaban yang salah segera dapat dikoreksi .

6. Merangsang siswa berpikir dan memusatkan perhatian pada pokok permasalahan.

7. Membangkitakan hasrat melakukan penyelidikan.

8. Membantu siswa mengetahui bagian-bagian yang perlu dipelajari.

16
9. Mengekspresikan perasaan dan ide-ide.

10. Menghargai pertanyaan orang lain.

11. Menghidupakan suasana kelas dan gembira.

12. Siswa iktu berpartisipasi dalam proses pembelajaran.

13. Umpan balik bagi guru mengenai pengetahuan siswa.

e. Kelebihan Metode Tanya Jawab :

1. Kelas lebih aktif karena siswa tidak sekedar mendengarkan saja.

2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya sehingga guru mengetahui hal-
hal yang belum dimengerti oleh para siswa.

3. Guru dapat mengetahui sampai di mana penangkapan siswa terhadap segala


sesuatu yang diterangkan..

f. Kelemahan Metode Tanya Jawab :

1. Dengan tanya jawab kadang-kadang pernbicaraan menyimpang dari pokok


persoalan bila dalarn mengajukan pertanyaan, siswa rnenyinggung hal-hal lain
walaupun masih ada hubungannya dengan pokok yang dibicarakan. Dalarn hal ini
sering tidak terkendalikan sehingga membuat persoalan baru.

2. Mernbutuhkan waktu lebih banyak.

3. Menimbulkan rasa tegang terhadap peserta didik.

2.4.11 Metode Pemecahan Masalah ( Problem Solving )

Figure 11. Metode Problem Solving

17
a. Pengertian

Metode Pemecahan masalah dalah suatu metode atau cara penyjian pelajaran
dengan cara siswa dihadapakan pada suatu masalah yang harus dipecahkan atau
diselesaikan, baik secara individual atau secara kelompok. Pada metode ini titik berat
diletakkan pada pemecahan masalah secara rasional, logis, benar dan tepat. Tekananya
pada proses pemecahan masalah dengan penentuan alternatif yang berguna saja.

b. Alasan penggunaan

1. Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan
kehidupan, khususnya dengan dunia kerja.

2. Proses pembelajaran melalui pemecahan masalah dapat membiasakan siswa


menghadapi dan memcahkan masalah secara terampil. Hal ini merupkan
kemampuan yang sangat bermakna bagi kehidupan manusia.

3. Metode ini merangsang pengembangan kemampuan berpikir siswa secara kreatif


dan menyeluruh, karena dalam proses belajarnya, siswa banyak melakukan proses
runtut dengan menyoroti permasalahan dan berbagai segi dalam rangka mencapai
pemecahannya

c. Tujuan

Tujuan penggunaan metode pemecahan masalah sebagai berikut :

1. Mencari jalan keluar dalam menghadapi masalah-masalah secara rasional.

2. Dalam memecahkan masalah dapat dilakukan secra individual maupun secara


bersama-sama.

3. Mencari cara pemecahan masalah untuk meningkatkan kepercayaan pada diri


sendiri.

d. Manfaat

Manfaat yang diperoleh dari penggunaan metode pemecahan masalah antara lain :

1. Mengembangkan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah-masalah serta


mengmbil keputusan secara objektif dan rasional.

2. Mengembangkan kemampuan berpikir, logis dan analitis.

3. Mengembangkan sikap toleransi terhadap orang lain serta sikap hati-hati dalam
mengemukakan pendapat.

4. Memberikan pengalaman proses dalam menarik kesimpulan bagi siswa.

18
e. Langkah-langkah dalam metode problem solving :

1. Ada masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari siswa
sesuai dengan taraf kemampuannya.

2. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
tersebut. Misalnya, dengan jalan membaca buku-buku, meneliti, bertanya dan lain-
lain.

3. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban ini tentu
saja didasarkan kepada data yang telah diperoleh, pada langkah kedua di atas.

4. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini siswa harus
berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa jawaban tersebut
itu betul-betul cocok. Apakah sesuai dengan jawaban sementara atau sama sekali
tidak sesuai. Untuk menguji kebenaran j awab an ini tentu saja diperlukan metode-
metode lainnya seperti demonstrasi, tugas, diskusi, dan lain-lain.

5. Menarik kesimpulan. Artinya siswa harus sampai kepada kesimpulan terakhir


tentang jawaban dari masalah tadi.

f. Kelebihan metode problem solving :

1. Dapat membuat peserta didik menjadi lebih menghayati kehidupan sehari-hari .

2. Dapat melatih dan membiasakan para peserta didik untuk menghadapi dan
memecahkan masalah secara terampil.

3. Dapat mengembangkan kemampuan berpikir peserta didik secara kreatif.

4. Peserta didik sudah mulai dilatih untuk memecahkan masalahnya.

5. Dapat digunakan untuk mencari jalan keluar dalam menghadapi masalah-masalah


secara rasional.

g. Kekurangan metode problem solving :

1. Memerlukan cukup banyak waktu.

2. Melibatkan lebih banyak orang .

3. Dapat mengubah kebiasaan peserta didik belajar dengan mendengarkan dan


menerima informasi dari guru.

4. Dapat diterapkan secara langsung yaitu untuk memecahkan.

19
2.4.12 Metode Inkuiri

Figure 12. Metode Inkuiri

a. Pengertian

Inkuiri adalah suatu kegiatan yang menelaah sesuatu dengan cara mencari
kesimpulan. Keyakinan tertentu melalui proses berpikir atau penalaran secara teratur,
runtut serta bisa diterima oleh akal dan didampingi oleh pendidik. Metode inkuiri ini
merupakan kegiatan pembelajaran dimana siswa dihadapkan pada suatu keadaan atau
masalah untuk kemudian dicari jawaban atau kesimpulannya. Jawaban atau
kesimpulan tersebut belum tentu merupakan pemecahan atas masalah atau keadaan
yang dihadapi. Dapat juga jawaban tersebut hanya sampai pada tingkat menemukan
hal-hal yang menyebabkan timbulnya keadaan atau masalah tersebut. Dan hal inilah
yang membedakan antara metode inkuiri dengan metode pemecahan masalah yang
lebih menitik beratkan pada pemecahan masalah yang dihadapi siswa.

b. Alasan pemilihan

Dalam proses pembelajaran, siswa hendaknya didorong untuk mengamati,


mengalami dan memahami suatu konsep, pengertian yang terdapat dalam lingkungan
kehidupan keluarga, sekolah dan masyarakat. Oleh karena itu keingintahuan siswa
untuk mendapatkannya. Guru dapat menggunakan metode inkuiri dalam proses
pembelajaran.

c. Tujuan

Penggunaan metode inkuri bertujuan :

1. Mengembangkan sikap, keterampilan, kemapuan siswa dalam memecahkan masalah


atau memutuskan sesuatu secara tepat .

2. Mengembangkan kemampuan berpikir siswa agar lebih tanggap, cermat dan nalar (
kritis, analitis dan logis ).
20
d. Manfaat

1. Membina dan mengmbangkan sikap ingin tahu lebih jauh.

2. Mengungkapkan aspek pengetahuan.

e. Langkah-langkah dalam metode inkuiri :


1. Pemberian masalah kepada siswa.
2. Hipotesis (spesifikasi permasalahan).
3. Pengumpulan data.
4. Pengolahan data untuk menjawab hipotesis yang dibuat.
5. Pembuatan kesimpulan.

f. Kekurangan Metode Inkuiri

1. Memerlukan waktu yang cukup lama

2. Kalau kurang terpimpin atau kurang terarah dapat menjurus kepada kekacauan
dan kekaburan atas materi yang dipelajari.

g. Kelebihan Metode Inkuiri

1. Siswa aktif dalam kegiatan belajar.

2. Pengetahuan yang diperoleh lebih dipahami dan lebih lama diingat.

3. Siswa mendapatkan kepuasan dalam proses pembelajaran.

4. Pengetahuan yang diperoleh lebih mudah ditransfer ke berbagai konteks.

5. Melatih siswa untuk belajar mandiri.

2.4.13 Metode Simulasi

Figure 13. Metode Simulasi

21
a. Pengertian
Metode simulasi adalah cara penyajian pengalaman belajar dengan
menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau
keterampilan tertentu. Gladi resik merupakan salah satu contoh simulasi, yakni
memperagakan proses terjadinya suatu upacara tertentu sebagai latihan untuk upacara
sebenarnya supaya tidak gagal dalam waktunya nanti.

b. Macam-macam Metode Simulasi yang dikemukakan oleh Ali (1996:83)


berikut ini :

1. Sosiodrama : semacam drama sosial berguna untuk menanamkan kemampuan


menganalisa situasi sosial tertentu.

2. Psikodrama : hampir mirip dengan sosiodrama . Perbedaan terletak pada


penekannya. Sosia drama menekankan kepada permasalahan sosial,
sedangkan psikodrama menekankan pada pengaruh psikologisnya.

3. Role-Playing : role playing atau bermain peran bertujuan menggambarkan


suatu peristiwa masa lampau.

c. Tujuan Metode Simulasi :

1. melatih keterampilan tertentu baik bersifat profesional maupun bagi kehidupan


sehari-hari,

2. memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip,

3. melatih memecahkan masalah,

4. meningkatkan keaktifan belajar,

5. memberikan motivasi belajar kepada siswa,

6. melatih siswa untuk mengadakan kerjasama dalam situasi kelompok,

7. menumbuhkan daya kreatif siswa, dan

8. melatih siswa untuk mengembangkan sikap toleransi.

d. Kelebihan Metode Simulasi :

1. Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang
sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun
menghadapi dunia kerja.

22
2. Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simulasi siswa
diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang
disimulasikan.

3. Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa.

4. Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam


menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis.

5. Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses permbelajaran.

e. Kelemahan Metode Simulasi :

1. Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan
kenyataan di lapangan.

2. Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan,
sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.

3. Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa dalam
melakukan simulasi.

23
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Metode Pembelajaran adalah cara guru mejelaskan suatu pokok bahasan ( tema,
pokok masalah ) sebagai bagian kurikulum dalam upaya mencapai sasaran tujuan
pembelajaran.

Jenis Metode Pembelajaran:

1. Metode ceramah. 8. Metode Percobaan ( Eksperimen. )

2. Metode diskusi. 9. Metode Discovery.

3. Metode Ceramah Plus (Ekspositori). 10. Metode Tanya Jawab.

4. Metode Karya Wisata. 11. Medode Pemecahan Masalah


( Problem Solving).
5. Metode Resitasi.
12. Metode Inkuiri.
6. Metode Latihan Keterampilan.
13. Metode Simulasi.
7. Metode Demonstrasi.

3.2 Saran

Beberapa saran untuk pemilihan metode :

1. Hindarkan upaya metodologi yang tunggal ( satu metode saja ), ceramah murni tanpa
variasi, mengajarkan buku teks, guru mengemukakan isi buku tersebut tanpa ada
usaha ataupun pmberian tugas yang lain.

2. Membina guru sebagai guru inkuiri.

3. Usahakan agar prinsip Studetn Active Learning terlaksana.

24
DAFTAR PUSTAKA
Majid, Abdul.2009.Perencanaan Pembelajaran.Bandung:

Rosda

http://id.alhafizh84.wordpress.com.Muthoharoh,Hafiz.2009,metode-bermain-peran/role-
playing dikunjungi 25 April 2011.

http://id.education-mantap.blogspot.com.2010,metode-simulasi dikunjungi 25 April 2011.

http://id.ardhana12.wordpress.com.2008,metode-penelitian-studi-kasus dikunjungi 25 April


2011.

http://nadhirin.blogspot.com.2008,metode-pembelajaran-efektif dikunjungi 25 April 2011.


Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Bandung: San Grafika

Faturrahman Pupuh dan Sutikno M. Sobry.2007.Strategi Belajar Mengajar Melalui Konsep


Umum dan Konsep Islam.Bandung:Refika Aditama
Surakhman, Prof. Dr. Winarno. 1980.Metode Pengajaran Nasional.Bandung:Jemmars

25

Anda mungkin juga menyukai