PENDAHULUAN
Upaya memperbaiki dan meningkatkan mutu pendidikan seakan tidak akan pernah
usang. Banyak agenda reformasi yang telah, sedang, dan akan dilaksanakan. Beragam
program inovatif ikut serta memeriahakan reformasi pendidikan.
Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang wajib kita
lakukan dan kita berikan kepada anak-anak kita. Karena ia merupakan kunci sukses untuk
menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu
pengetahuan yang tinggi. Dan pada akhirnya diharapkan akan berguna bagi bangsa, negara,
dan agama. Melihat peran pendidikan yang begitu vital, maka menerapkan metode yang
efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses belajar mengajar akan
berjalan menyenangkan dan tidak membosankan. Beragam metode pembelajaran efektif
dapat menjadi pilihan untuk bisa kita persiapkan dalam sebuah kegiatan pembelajaran.
Setiap metode pembelajaran akan memiliki satu ‘rana pembelajaran’ yang paling
menonjol meskipun juga mengandung rana pembelajaran lainnya. Ranah pembelajaran
tersebut ada 3, yaitu: Rana kognitif atau rana perubahan pengetahuan ( P ); Rana afektif atau
rana perubahan sikap-perilaku (S ) ; dan Rana psikomotorik atau rana perubahan maupun
peningkatan keterampilan ( K ).
Mengacu pada uraian masalah diatas maka fokus penyelesaiannya dapat dibatasi pada :
1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang dikaji, maka makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan kita tentang metode pembelajaran sehingga dapat menjadi acuan
dalam sebuah rencana pembelajaran bagi kita sebagai calon pendidik agar dalam proses
pembelajaran lebih terarah, mudah dipahami dan tepat sasaran. Lebih dari itu makalah ini
juga bertujuan agar para pendidik lebih matang lagi dalam mempersiapkan suatu
pelaksanaan pembelajaran dikelas maupun diluar kelas.
1
BAB II
PEMBAHASAN
METODE PEMBELAJARAN
Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’ yang berarti cara atau jalan yang
ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara kerja
untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode
berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Pengetahuan tentang metode-metode mengajar
sangat diperlukan oleh para pendidik, sebab berhasil atau tidaknya siswa belajar sangat
bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru. Jadi
Metode Pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara-cara untuk melakukan aktivitas
yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk
saling berinteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan
baik dalam arti tujuan pengajaran tercapai.
Tidak ada satu metode pun yang dianggap paling baik diantara metode-metode yang
lain karena setiap metode mempunyai karakteristik tertentu dengan segala kelebihan dan
kelemahan masing -masing. Suatu metode mungkin baik untuk suatu tujuan tertentu, pokok
bahasan maupun situasi dan kondisi tertentu, tetapi mungkin tidak tepat untuk situasi yang
lain. Demikian pula suatu metode yang dianggap baik untuk suatu pokok bahasan yang
disampaikan oleh guru tertentu, kadang-kadang belum tentu berhasil dibawakan oleh guru
lain. Adakalanya seorang guru perlu menggunakan beberapa metode dalam menyampaikan
suatu pokok babasan tertentu. Dengan variasi beberapa metode, penyajian pengajaran
menjadi lebih hidup. Misalnya pada awal pengajaran, guru memberikan suatu uraian dengan
metode ceramah, kemudian menggunakan contoh-contoh melalui peragaan dan diakhiri
dengan diskusi atau tanya-jawab. Di sini bukan hanya guru yang aktif berbicara, melainkan
siswa pun terdorong untuk berpartisipasi.
2
7. Jumlah subyek belajar.
Metode pembelajaran adalah bagian utuh ( terpadu, integral ) dari proses pendidikan
pengajaran. Metode ialah cara guru mejelaskan suatu pokok bahasan ( tema, pokok masalah)
sebagai bagian kurikulum dalam upaya mencapai sasaran tujuan pembelajaran. Kegiatan
pembelajaran dan kerjasama guru dan siswa dalam mencapai sasaran dan tujuan
pembelajaran melaui cara atau metode, yang pada hakekatnya ialah jalan mencapai sasaran
dan tujuan pembelajaran. Jadi, alasan atau nalar guru memlilih dan menetapkan suatu metode
dalam kegiatan pembelajaran adalah :
1. Metode ini sesuai dengan pokok bahasan, dalam rangka lebih menjadi mencapai
sasaran dan tujuan pembelajaran.
2. Metode ini menjadi kegiatan siswa dalam belajar dan meningkatkan motivasi atau
semangat belajar.
3. Metode ini memperjelas dasar, kerangka, isi dan tujuan dari pokok bahasan sehingga
pemahaman siswa makin jelas.
4. Metode dipilih guru dengan azas diatas berdasarkan pertimbangan praktis, rasional
dikuatkan oleh kiat dan pengalaman guru mengajar.
5. Metode yang berdaya guna, belum tentu tunggal, jadi suatu metode dapat digunakan
secara kombinasi ( sintesis terpadu ) dan dilengkapi dengan media tertentu, bahkan
multi-media. Dasar pertimbangan ialah sasaran dan tujuan pembelajaran.
3
a. Pengertian
4. Anak didik yang lebih tanggap dari visi visual akan menjadi rugi dan anak didik yang
lebih tanggap auditifnya dapat lebih besar menerimanya.
4
2.4.2 Metode Diskusi
a. Pengertian
5
6. Sulit membuat kesimpulan.
a. Pengertian
2. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
3. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam diri
siswa ( Daradjat, 1985 ).
Peta konsep dalam metode demonstrasi sama halnya seperti persiapan dalam metode
eksperimen, yaitu sebgai berikut :
6
5. Menyiapkan pertanyaan untuk bahan diskusi yang mengarah pada
pengembangan proses berpikir siswa.
1. Membantu anak didik memahami dengan jelas jalannya suatu proses atau
kerja suatu benda.
1. Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda yang akan
dipertunjukkan.
a. Pengertian
Metode ceramah plus adalah metode mengajar yang menggunakan lebih dari
satu metode, yakni metode ceramah gabung dengan metode lainnya.Dalam hal ini
penulis akan menguraikan tiga macam metode ceramah plus yaitu :
7
3. Metode ceramah plus demonstrasi dan latihan ( CPDL )
Metode ini dalah merupakan kombinasi antara kegiatan menguraikan materi
pelajaran dengan kegiatan memperagakan dan latihan.
a. Pengertian
Metode resitasi adalah suatu metode mengajar dimana siswa diharuskan
membuat resume dengan kalimat sendiri (http://re-searchengines.com/art05-65.html).
b. Kelebihan Metode :
1. Pengetahuan yang anak didik peroleh dari hasil belajar sendiri akan dapat
diingat lebih lama.
8
1. Terkadang anak didik melakukan penipuan dimana anak didik hanya meniru
hasil pekerjaan temennya tanpa mau bersusah payah mengerjakan sendiri.
a. Pengertian
Metode eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada anak didik
perorangan atau kelompok, untuk dilatih melakukan suatu proses di mana siswa
melakukan suatu percobaan tentang sesuatu hal, mengamati prosesnya serta
menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas
dan dievaluasi oleh guru.
1. Metode ini dapat membuat anak didik lebih percaya dan dapat membuktikan
konsep-konsep yang telah diterima atas kebenaran atau kesimpulan
berdasarkan percobaannya sendiri daripada hanya menerima kata guru atau
buku.
9
2. Anak didik dapat mengembangkan sikap ilmiah untuk mengadakan studi
eksplorasi ( menjelajahi ) tentang ilmu dan teknologi.
3. Dengan metode ini akan terbina manusia yang dapat membawa terobosan-
terobosan baru dengan penemuan sebagai hasil percobaan yang diharapkan
dapat bermanfaat bagi kesejahteraan hidup manusia.
2. Jika eksperimen memerlukan jangka waktu yang lama, anak didik harus
menanti untuk melanjutkan pelajaran.
4. Metode ini memerlukan berbagai fasilitas peralatan dan bahan yang tidak
selalu mudah diperoleh dan kadangkala mahal.
d. Tujuan
Penggunaan teknik ini mempunyai tujuan agar siswa mampu mencari dan
menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya
dengan mengadakan percobaan sendiri. Siswa juga dapat terlatih dalam cara berfikir
yang ilmiah. Dengan eksperimen siswa menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu
yang sedang dipelajarinya.
10
3. Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila
perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan jalannya
eksperimen.
a. Pengertian
3. Dalam karyawisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama,
sedangkan unsur studinya terabaikan.
4. Memerlukan pengawasan yang lebih ketat terhadap setiap gerak-gerik anak didik
di lapangan.
6. Memerlukan tanggung jawab guru dan sekolah atas kelancaran karyawisata dan
keselamatan anak didik, terutama karyawisata jangka panjang dan jauh.
3. Akhir karya wisata, pada waktu itu siswa mengadakan diskusi mengenai segala
hal hasil karya wisata, menyusun laporan yang memuat kesimpulan yang
diperoleh, menindaklanjuti hasil kegiatan karya wisata seperti membuat grafik,
gambar, model-model, diagram, serta alat-alat lain dan sebagainya.
12
a. Pengertian
a. Pengertian
13
b. Langkah-langkah dalam Metode Discovery
3. Peserta didik mencari informasi , data, fakta, yang diperlukan untuk menjawab
atau memecahkan masalah dan menguji hipotesis.
2. Pengetahuan diperoleh dari strategi ini sangat pribadi sifatnya dan mungkin
merupakan suatu pengetahuan yang sangat kukuh, dalam arti pendalaman dari
pengertian retensi dan transfer.
4. Metode ini memberi kesempatan kepada siswa untuk bergerak maju sesuai
dengan kemampuannya sendiri.
7. Strategi ini berpusat pada anak, misalnya memberi kesempatan pada siswa dan
guru berpartisispasi dengan sesama dalam situasi penemuan yang jawabannya
belum diketahui sebelumnya.
2. Metode ini kurang berhasil untuk mengajar kelas besar. Misalnya sebagian besar
waktu dapat hilang karena membantu seorang siswa menemukan teori-teori, atau
menemukan bagaimana ejaan dari bentuk kata-kata tertentu.
3. Harapan yang ditumpahkan pada strategi ini mungkin mengecewakan guru karena
siswa yang sudah biasa dengan perencanaan dan pengajaran secara tradisional.
5. Dalam beberapa ilmu, fasilitas yang dibutuhkan untuk mencoba ide-ide, mungkin
tidak ada.
6. Strategi ini mungkin tidak akan memberi kesempatan untuk berpikir kreatif, kalau
pengertian-pengertian yang akan ditemukan telah diseleksi terlebih dahulu oleh
guru, demikian pula proses-proses di bawah pembinaannya. Tidak semua
pemecahan masalah menjamin penemuan yang penuh arti.
a. Pengertian
Metode Tanya jawab adalah suatu cara untuk menyajikan bahan pelajaran
dalam bentuk pertanyaan dari guru yang harus dijawab oleh siswa atau sebaliknya
15
baik secara lisan atau tertulis. Melalui Tanya jawab akan memperluas dan
memperdalam pelajaran tersebut.
b. Alasan penggunaan
2. Agar siswa memusatkan perhatian terhadap kemajuan yang telah dicapai sehingga
dapat melanjutkan pelajaran tersebut.
c. Tujuan
2. Mengetahui jalan berpikir siswa secara sistematis dan logis dalam memecahkan
masalah.
5. Membiasakan siswa mengenal bentuk dan jenis pertanyaan serta jawabannya yang
benar dan tepat.
d. Manfaat
16
9. Mengekspresikan perasaan dan ide-ide.
2. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya sehingga guru mengetahui hal-
hal yang belum dimengerti oleh para siswa.
17
a. Pengertian
Metode Pemecahan masalah dalah suatu metode atau cara penyjian pelajaran
dengan cara siswa dihadapakan pada suatu masalah yang harus dipecahkan atau
diselesaikan, baik secara individual atau secara kelompok. Pada metode ini titik berat
diletakkan pada pemecahan masalah secara rasional, logis, benar dan tepat. Tekananya
pada proses pemecahan masalah dengan penentuan alternatif yang berguna saja.
b. Alasan penggunaan
1. Metode ini dapat membuat pendidikan di sekolah menjadi lebih relevan dengan
kehidupan, khususnya dengan dunia kerja.
c. Tujuan
d. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penggunaan metode pemecahan masalah antara lain :
3. Mengembangkan sikap toleransi terhadap orang lain serta sikap hati-hati dalam
mengemukakan pendapat.
18
e. Langkah-langkah dalam metode problem solving :
1. Ada masalah yang jelas untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari siswa
sesuai dengan taraf kemampuannya.
2. Mencari data atau keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah
tersebut. Misalnya, dengan jalan membaca buku-buku, meneliti, bertanya dan lain-
lain.
3. Menetapkan jawaban sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban ini tentu
saja didasarkan kepada data yang telah diperoleh, pada langkah kedua di atas.
4. Menguji kebenaran jawaban sementara tersebut. Dalam langkah ini siswa harus
berusaha memecahkan masalah sehingga betul-betul yakin bahwa jawaban tersebut
itu betul-betul cocok. Apakah sesuai dengan jawaban sementara atau sama sekali
tidak sesuai. Untuk menguji kebenaran j awab an ini tentu saja diperlukan metode-
metode lainnya seperti demonstrasi, tugas, diskusi, dan lain-lain.
2. Dapat melatih dan membiasakan para peserta didik untuk menghadapi dan
memecahkan masalah secara terampil.
19
2.4.12 Metode Inkuiri
a. Pengertian
Inkuiri adalah suatu kegiatan yang menelaah sesuatu dengan cara mencari
kesimpulan. Keyakinan tertentu melalui proses berpikir atau penalaran secara teratur,
runtut serta bisa diterima oleh akal dan didampingi oleh pendidik. Metode inkuiri ini
merupakan kegiatan pembelajaran dimana siswa dihadapkan pada suatu keadaan atau
masalah untuk kemudian dicari jawaban atau kesimpulannya. Jawaban atau
kesimpulan tersebut belum tentu merupakan pemecahan atas masalah atau keadaan
yang dihadapi. Dapat juga jawaban tersebut hanya sampai pada tingkat menemukan
hal-hal yang menyebabkan timbulnya keadaan atau masalah tersebut. Dan hal inilah
yang membedakan antara metode inkuiri dengan metode pemecahan masalah yang
lebih menitik beratkan pada pemecahan masalah yang dihadapi siswa.
b. Alasan pemilihan
c. Tujuan
2. Mengembangkan kemampuan berpikir siswa agar lebih tanggap, cermat dan nalar (
kritis, analitis dan logis ).
20
d. Manfaat
2. Kalau kurang terpimpin atau kurang terarah dapat menjurus kepada kekacauan
dan kekaburan atas materi yang dipelajari.
21
a. Pengertian
Metode simulasi adalah cara penyajian pengalaman belajar dengan
menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau
keterampilan tertentu. Gladi resik merupakan salah satu contoh simulasi, yakni
memperagakan proses terjadinya suatu upacara tertentu sebagai latihan untuk upacara
sebenarnya supaya tidak gagal dalam waktunya nanti.
1. Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang
sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun
menghadapi dunia kerja.
22
2. Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simulasi siswa
diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang
disimulasikan.
1. Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan
kenyataan di lapangan.
2. Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan,
sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan.
3. Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa dalam
melakukan simulasi.
23
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Metode Pembelajaran adalah cara guru mejelaskan suatu pokok bahasan ( tema,
pokok masalah ) sebagai bagian kurikulum dalam upaya mencapai sasaran tujuan
pembelajaran.
3.2 Saran
1. Hindarkan upaya metodologi yang tunggal ( satu metode saja ), ceramah murni tanpa
variasi, mengajarkan buku teks, guru mengemukakan isi buku tersebut tanpa ada
usaha ataupun pmberian tugas yang lain.
24
DAFTAR PUSTAKA
Majid, Abdul.2009.Perencanaan Pembelajaran.Bandung:
Rosda
http://id.alhafizh84.wordpress.com.Muthoharoh,Hafiz.2009,metode-bermain-peran/role-
playing dikunjungi 25 April 2011.
25