Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MODEL PEMBELAJARAN TERPADU IMMERSED

DISUSUN

Oleh :

TRI WAHYU NINGSIH

1412420194

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

TAHUN 2020/ 2020


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Dengan mengucap puji dan syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberi rahmat
serta karunianya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dan tak lupa
pula mengucapkan shalawat beserta salam atas kehadiran baginda rasulullah yaitu nabi
Muhammad S.A.W..

Dan rasa terima kasih saya yang telah membantu menyelesaikan tugas ini, serta terlebih
lagi kepada dosen pembimbing Dr. Masrid Pikoli, S.Pd., M.Pd. yang senantiasa membimbing
dan memberi saran yang baik kepada kelompok kami sehingga dapat menyelesaikan Makalah
Workshop Tematik.

Makalah ini di buat bukan hanya untuk menyelesaikan dan melengkapi tugas mata kuliah
tapi juga di harapkan dapat memberi wawasan yang lebih luas guna meningkatkan pengetahuan
yang mendalam bagi para mahasiswa/i dalam bidang pendidikan, sehingga kita dapat mengetahui
hal-hal apa saja yang ada dalam bidang pendidikan.

Akhir kata, Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi kami,
sekian dan terima kasih.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Saefuddin (2006, hlm. 5) Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan yang
mengintegrasikan beberapa mata pelajaran terkait secara harmonis untuk memberikan
pengalaman belajar yang bermakna kepada siswa. Arti bermakna di sini adalah dalam
pembelajaran terpadu anak diharapkan dapat memperoleh pemahaman terhadap konsep-konsep
yang mereka pelajari dengan melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan
konsep lain yang sudah mereka pahami.
Langkah awal dalam melaksanakan pembelajaran terpadu adalah pemilihan/pengembangan
topik atau tema. Pada langkah awal ini, guru mengajak siswa untuk bersama-sama memilih dan
mengembangkan topik atau tema tertentu. Dengan demikian, siswa terlibat aktif dalam
pembelajaran dan pengambilan keputusan.
Pembelajaran terpadu merupakan pendekatan yang memperhatikan dan menyesuaikan
pemberian konsep sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Secara umum dalam pembelajaran
terpadu dikenal 3 cara memadukan kurikulum,yaitu: perpaduan di dalam satu disiplin ilmu,
perpaduan beberapa disiplin ilmu, dan perpaduan di dalam dan beberapa disiplin ilmu.
Menurut Fogarty (dalam Saefufuddin, 2006, hlm. 31) mengemukakan sepuluh tipe
pembelajaran terpadu, yaitu: tipe  fragmented, connected, nested, sequenced, shared, webbed,
threaded, integrated, immersed, dan networked. Dari sepuluh tipe tersebut, tiga tipe pertama
yakni  fragmented, connected, dan nested, merupakan perpaduan kurikulum di dalam satu
disiplin ilmu (mata pelajaran). Sedangkan tipe sequenced, shared, webbed,
threaded, dan integrated merupakan perpaduan kurikulum dalam beberapa disiplin ilmu, dan
dua tipe terakhir yakni immersed, dan networked merupakan perpaduan kurikulum di dalam dan
beberapa disiplin ilmu.
Pembahasan pada makalah ini diarahkan kepada pembelajaran terpadu
tipe immersed dimana pembelajaran dirancang agar setiap individu dapat memadukan semua
data dari beberapa bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai bidang minatnya.

B. Rumusan Masalah
Permasalahan yang dikemukakan dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1.    Apakah pengertian pembelajaran terpadu model Immersed?
2.    Bagaimana karakteristik pembelajaran terpadu model Immersed?
3.    Apakah prinsip-prinsip pembelajaran terpadu model Immersed?
4.    Bagaimana kegunaan dan penerapan pembelajaran terpadu model Immersed?
5.    Bagaimana langkah-langkah pembelajaran terpadu model Immersed?
6.    Apakah kekurangan dan kelebihan pembelajaran terpadu model Immersed?
C. Tujuan Makalah
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut.
1.    Untuk mengetahui pembelajaran terpadu model Immersed.
2.    Untuk mengetahui karakteristik pembelajaran terpadu model Immersed.
3.    Untuk mengetahui prinsip-prinsip pembelajaran terpadu model Immersed.
4.    Untuk mengetahui kegunaan dan penerapan pembelajaran terpadu model Immersed.
5.    Untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran terpadu model Immersed.
6.    Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan pembelajaran terpadu model Immersed.
D. Kegunaan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan dapat memberikan manfaat. Secara teoritis makalah
ini berguna sebagai ilmu pengetahuan yang membahas tentang Pembelajaran Terpadu Model
Immersed. Sedangkan secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1.    Penulis, sebagai lahan penambah pengetahuan dan konsep keilmuan.
2.    Pembaca, sebagai penambah pengetahuan mengenai pembelajaran terpadu model Immersed.
E. Sistematika Penulisan Makalah
1.    Halaman Judul
2.    Kata Pengantar
3.    Daftar Isi
4.    BAB I Pendahuluan
a.    Latar Belakang
b.    Rumusan Masalah
c.    Tujuan Makalah
d.    Kegunaan Makalah
e.    Sistematika Penulisan Makalah
5.    BAB II Pembahasan
6.    BAB III Penutup
a.    Simpulan
b.    Saran
7.    Daftar Pustaka
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Terpadu Model Immersed


Menurut Saefuddin (2006, hlm. 34) Pembelajaran terpadu tipe Immersed yaitu suatu model
yang dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman
dan pengetahuan dihubungkan dengan medan pemakaiannya. Model Immersed adalah model
pembelajaran terpadu yang berpusat untuk memadukan kebutuhan para siswa/mahasiswa,
dimana mereka akan melihat apa yang dipelajarinya dari minat dan pengalaman mereka sendiri.
Keterpaduan secara internal dan intrinsik dicapai oleh siswa/mahasiswa yang belajar dengan
sedikit atau tanpa intervensi dari luar atau ekstrinsik. Setiap individu memadukan semua data,
ide-ide melalui bidang yang sangat diminatinya. Pendekatan ini umumnya dilakukan oleh
mahasiswa baik mahasiswa S1, S2, maupun S3. 
Immersed - The immersed methodology of integration focuses all curricular content on
interest and expertise. With this methodology, integration takes place within the learners, with
little or no outside intervention. (J. John, 2015, hlm.176). Maksud dari pernyataan tersebut dalam
model immersed metode pengintegrasian memusatkan semua isi curricular pada keahlian dan
minat. Dengan metodologi ini , pengintegrasian berlangsung di dalam pelajar dengan sedikit atau
tidak ada intervensi dari luar.
B.   Karakteristik Pembelajaran Terpadu Model Immersed
Pembelajaran terpadu tipe Immersed merupakan pembelajaran yang dirancang agar setiap
individu dapat memadukan semua data dari beberapa bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran
sesuai bidang minatnya. Pembelajaran Immersed ini memerlukan kemampuan berpikir yang
tinggi pada anak. Tipe ini tidak mengharuskan sebuah perancangan yang rumit. Tipe ini dapat
berlangsung secara otomatis karena proses pepaduan terjadi secara i ternal dalam diri
pembelajar. Akan tetapi sekali tipe ini dipakai, maka tim pengajar harus dapat memfasilitasi
proses perpaduan dengan memperhitungkan materi pembelajaran yang luas, variasi materi
pembelajaran, yang dipadukan dengan berbagai keterampilan, konsep, dan sikap kerja yang baik
dai pembelajar Immersed. (Fogarti, 1991: 86).
Menurut Suprayekti (2003: 69) arti secara harfiah dari Immersed adalah pencelupan atau
pembenaman. Pada pembelajaran terpadu tipe ini, seluruh mata pelajaran merupakan bagian dari
sudut pandang keahlian para siswa secara individu. Para siswa menyaring sendiri seluruh konsep
yang dipelajarinya menurut sudut pandang mereka sendiri dan meleburkan atau membenamkan
diri mereka dalam pengalaman melalui kegiatan yang dijalaninya.

C.  Prinsip-prinsip Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed


1.    Prinsip penggalian tema
a.    Tema hendaknya tidak terlalu luas, namun dengan mudah dapat digunakan untuk memadukan
beberapa mata pelajaran.
b.    Tema harus bermakna, maksudnya ialah tema yang dipilih untuk dikaji harus memberikan bekal
bagi siswa untuk belajar selanjutnya.
c.    Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan psikologis anak.
d.    Tema yang dikembangkan harus mewadahi sebagian besar minat anak.
e.    Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang terjadi di
dalam rentang waktu belajar.
f.     Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan kurikulum yang berlaku serta harapan
masyarakat (asas relevansi).
g.    Tema yang dipilih hendaknya juga mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar.
2.    Prinsip pengelolaan KBM
3.    Prinsip evaluasi
Yakni memberi kesempatan kepada siswa untuk melakukan evaluasi sendiri (self
evaluation/self assessment) disamping bentuk evaluasi lainnya. Guru perlu mengajak siswa
untuk mengevaluasi pencapaian belajar berdasarkan kriteria keberhasilan pencapaian tujuan.
4.    Prinsip reaksi
Yakni dampak pengiring yang penting bagi perilaku secara sadar belum tersentuh oleh
guru dalam KBM. Karena itu guru dituntut agar mampu merencanakan pembelajaran sehingga
tercapai secara tuntas tujuan-tujuan pembelajaran. Guru harus bereaksi terhadap aksi siswa
dalam semua peristiwa serta tidak mengarahkan ke aspek yang sempit melainkan ke suatu
kesatuan yang utuh dan bermakna. Pembelajarn terpadu memungkinkan hal ini dan guru
hendaknya menemukan kiat-kiat untuk memunculkan ke permukaan hal-hal yang ingin dicapai
melalui dampak pengiring.
Tujuan Model Pembelajaran Terpadu Tipe Immersed. Model Immersed dirancang untuk
membantu siswa dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan
dihubungkan dengan medan pemakaiannya. Dalam hal ini tukar pengalaman dan pemanfaatan
pengalaman sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.

D.  Kegunaan dan Penerapan Pembelajaran Terpadu Model Immersed


Model Immersed adalah model pembelajaran yang melibatkan beberapa mata pelajaran
dalam satu proyek. Misalnya seorang mahasiswa yang memperdalam ilmu kedokteran maka
selain biologi, kimia, komputer juga harus mempelajari fisika dan setiap mata pelajaran tersebut
ada kesatuannya. Model ini dapat pula diterapkan pada siswa SD, SMP, maupun SMA dalam
bentuk proyek di akhir semester. Model ini melatih kreatifitas berpikir siswa secara bertahap dari
jenjang SD hingga SMA.
Bagi siswa kelas 4 SD model ini dapat dilaksanakan pada hari HUT RI. Misalnya
merancang sebuah pesawat terbang yang seimbang lalu dipamerkan. Penerapan lainnya bagi
siswa kelas 5 SD misalnya pada materi pencemaran udara dapat dijelaskan pada materi pelajaran
IPA, PKN, Bahasa Indonesia, dan Seni Rupa. Materi tersebut membahas tentang: IPA:
Pernafasan pada manusia, PKN: Peraturan pemerintan, Bahasa Indonesia: Menceritakan hasil
pengamatan, Seni Rupa: Membuat poster sederhana. Pada siswa tingkat menengah, misalkan
siswa SMA yang tertarik dengan optik ia ingin mendalami mengenai lensa sehingga ia harus
memperdalam materi lain seperti: Matematika: Kalkulus, skala, Fisika: optik, lensa, persamaan
lensa, Komputer: program/software (flash, ppt) Bahasa Indonesia: menulis, menyampaikan hasil.
Pada siswa tingkat menengah, misalkan siswa SMK yang mengambil kejuruan teknik gambar
bangunan untuk memenuhi keingintahuannya, ia harus memperdalam materi lain seperti:
Matematika: bagan/grafik data, skala, Fisika: keseimbangan, Komputer: software design bangun,
Seni: gambar manual.
Pada mahasiswa geologi, selain mempelajari materi tentang geologi, mereka juga
memerlukan pengetahuan lain diluar bidangnya seperti: Matematika: teknologi komputer,
bagan/grafik data, aliran data dan interpretasi, IPA: mineral, gunung berapi, masalah lingkungan
dan gempa bumi, Bahasa Indonesia: membuat pidato, membaca, menulis, IPS: hak asai manusia,
sungai dan implikasi hukum.

E.  Langkah-langkah Pembelajaran Terpadu Model Immersed


Pada dasarnya langkah-langkah pembelajaran terpadu model Immersed mengikuti tahap-
tahap yang dilalui dalam setiap pembelajaran terpadu yang meliputi tiga tahap, yaitu:
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Menurut Hadisubroto (2000: 2), dalam merancang pembelajaran terpadu setidaknya ada
empat hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut: a. menentukan tujuan, b. menentukan
materi/media, c. menyusun scenario KBM, dan d. menentukan evaluasi.
Tahap-tahap yang dilalui dalam setiap pembelajaran terpadu yang meliputi tiga tahap,
yaitu: perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
1.      Tahap Perencanaan
a.       Menentukan jenis mata pelajaran yang dipadukan.
b.      Memilih kajian materi, standar kompetensi, kompetensi dasar dan indikator. Langkah ini akan
mengarahkan guru untuk menentukan sub-keterampilan dari masing-masing keterampilan dalam
satu unit pelajaran.
c.       Menentukan sub-keterampilan yang dipadukan. Secara umum, keterampilan-keterampilan yang
harus dikuasai meliputi keterampilan berpikir (thinking skill), keterampilan sosial (social skill),
dan keterampilan mengorganisasi (organizing skill) yang masing-masing terdiri atas sub-sub
keterampilan.
d.      Merumuskan indikator hasil belajar. Berdasarkan kompetensi dasar dan sub-keterampilan yang
telah dipilih, dirumuskan indikator. Setiap indikator dirumuskan berdasarkan kaidah penulisan
yang meliputi: audience, behaviour, condition, dan degree.
e.       Menentukan langkah-langkah pembelajaran. Langkah ini diperlukan sebagai strategi guru untuk
memadukan setiap sub-keterampilan yang telah dipilih pada setiap langkah pembelajaran.
2.      Tahap Pelaksanaan
Tahap ini meliputi skenario langkah-langkah pembelajaran. Menurut Samani (2006)
mengatakan tidak ada model pembelajaran tunggal yang cocok untuk suatu topik dalam
pembelajaran terpadu. Dalam Depdiknas (1996: 6) prinsip-prinsip pelaksanaan pembelajaran
terpadu meliputi:
a.    Guru hendaknya jangan menjadi aktor tunggal yang mendominasi pembicaraan dalam proses
pembelajaran.
b.    Pemberian tanggungjawab individu dan kelompok harus jelas dalam setiap tugas yang menuntut
adanya kerja sama kelompok.
c.    Guru perlu mengakomodasi ide-ide yang terkadang sama sekali tidak terpikirkan dalam
perencanaan.
3.      Tahap Evaluasi
Tahap ini dapat berupa evaluasi proses pembelajaran dan evaluasi hasil pembelajaran.
Tahap evaluasi sebagaimana termuat pada Depdiknas hendaknya memperhatikan prinsip
evaluasi pembelajaran terpadu, antara lain:

F.   Kekurangan dan Kelebihan Pembelajaran Terpadu Model Immersed


1.    Kelebihan pembelajaran terpadu model Immersed
Terdapat beberapa kelebihan dari pembelajaran terpadu model Immersed yakni sebagai
berikut:
a.    Dampak positif dari membenamkan ide-ide dari beberapa bidang studi adalah siswa dapat
memadukan semua data dari setiap bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai dengan
minatnya.
b.    Siswa mengembangkan konsep-konsep kunci secara terus menerus sehingga terjadi proses
internalisasi.
c.    Membenamkan ide-ide beberapa bidang studi memungkinkan siswa mengkaji,
mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta mengasimilasi ide-ide secara terus menerus sehingga
memudahkan terjadinya proses transfer ide-ide bidang studi tersebut.
2.    Kekurangan pembelajaran terpadu model Immersed
Terdapat beberapa kelebihan dari pembelajaran terpadu model Immersed yakni sebagai
berikut:
a.    Penyaringan semua gagasan melalui cara pandang tunggal yang sempit dapat menimbulkan
terlalu prematur atau terlalu tajamnya sebuah fokus. Agar dimensi sudut pandang siswa menjadi
lebih dalam, diperlukan pengalaman dan pengetahuan yang luas. Keadaan ini tentu cukup sulit
dipenuhi oleh siswa pada jenjang pendidikan dasar.
b.    Model pembelajaran terpadu model Immersed menekankan pada penggabungan pengetahuan
pada beberapa bidang studi berbeda untuk membahas suatu masalah khusus. Keadaan ini
berpotensi untuk mempersempit cakupan pemikiran siswa terhadap bidang-bidang studi tertentu.
c.    Pada jenjang pendidikan dasar, keluasan wawasan pemikiran siswa merupakan hal semestinya
ditekankan, tidak perlu terburu-buru untuk mengkhususkannya.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Model pembelajaran terpadu tipe Immersed adalah suatu pembelajaran yang menggunakan
pendekatan inter dan antar disiplin ilmu, dimana siswa dapat memadukan semua data setiap
bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran sesuai dengan bidang minatnya untuk diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Disamping itu, pembelajaran ini juga dirancang agar setiap
individu dapat memadukan semua data dari setiap bidang ilmu dan menghasilkan pemikiran
sesuai bidang minatnya.
Pembelajaran terpadu tipe Immersed adalah tipe pembelajaran yang memerlukan tingkat
kemampuan berpikir tinggi. Pada pembelajaran ini, tidak lagi berfokus pada mata pelajaran,
tetapi sudah pada para siswa sebagai individu-individu yang memmpunyai kemampuan dan
pengalaman yang berbeda-beda serta sebagai individu yang membentuk jaringan kerja sama.
Langkah-langkah pembelajaran terpadu tipe Immersed mengikuti tahap-tahap yang dilalui
dalam setiap pembelajaran terpadu yang meliputi tiga tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi.

B. Saran
Sebagai calon pendidik harus mampu professional dalam segala hal. Salah satunya harus
mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik. Seorang
pendidik harus mampu menggunakan berbagai model pembelajaran agar peserta didik tidak
merasa bosan dan bisa mencapai tujuan pendidikan. Menggunakan model pembelajaran terpadu
tipe Immersed merupakan salah satu upaya untuk membantu peserta didik mencapai tujuan
pendidikannya.
DAFTAR PUSTAKA

Eureka. (2015). Pembelajaran Terpadu Model Immersed. [Online]. Diakses dari


https://www.eurekapendidikan.com/2015/03/pembelajaran-terpadu-model-immersed.html.
J. John, Y. (2015). A “New” Thematic, Integrated Curriculum for Primary Schools of Trinidad and
Tobago: A Paradigm Shift. Trinidad and Tobago Journal: International Journal of Higher
Education Vol. 4, No. 3, hlm. 176.
Saefuddin Saud, U. dkk. (2006). Pembelajaran Terpadu. Bandung: UPI PRESS.

Anda mungkin juga menyukai