Anda di halaman 1dari 139

SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERIPELATIHAN GURU
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
TAHUN 2014

SD KELAS IV

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


2014
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Diterbitkan oleh:

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan


dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2014

Copyright © 2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin
tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

i
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah Swt, Kurikulum 2013 secara terbatas mulai
dilaksanakan tahun 2013 pada sekolah-sekolah yang memenuhi persyaratan dan ditetapkan secara
selektif. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya untuk merespon
berbagai tantangan tantangan internal dan eksternal.

Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola
kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian beban
belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan.
Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas kemajuan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal, nasional,
regional, dan global di masa depan. Aneka kemajuan dan perubahan itu melahirkan tantangan internal
dan eksternal yang di bidang pendidikan pendidikan. Karena itu, implementasi Kurikulum 2013
merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan masyarakat Indonesia masa
depan.

Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama, standar
kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar kompetensi
lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus
berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Keempat,
mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh
kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan
penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial dalam mewujudkan
keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.
Mudah-mudahan implementasi Kurikulum 2013 ini bisa berjalan dengan baik. Akhirnya, kepada semua
pihak yang telah mendedikasikan dirinya dalam mempersiapkan Kurikulum 2013, saya mengucapkan
banyak terima kasih. Semoga bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Muhammad Nuh

ii
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul Bahan Ajar Pelatihan
Implementasi Kurikulum 2013. Modul bahan ajar ini merupakan bahan ajar wajib dalam rangka
pelatihan calon Nara sumber, instruktur, dan guru untuk memahami Kurikulum 2013 dan kemudian
dalam proses pembelajaran di sekolah.
Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014 melalui pelaksanaan
terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakannya. Pada Tahun Ajaran
2013/2014, Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas untuk Kelas I, II,IV dan V, Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtida’iyah (SD/MI), Kelas VII, VIII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs), dan Kelas X, XI Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
(SMA/SMK/MA/MAK). Pada Tahun Ajaran 2015/2016 diharapkan Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di
seluruh kelas I sampai dengan Kelas XII.
Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga kependidikan lainnya
sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan. Sehubungan dengan itu, Badan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan
(BPSDMPK dan PMP), telah menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi guru,
kepala sekolah, dan pengawas. Modul ini diharapkan dapat membantu semua pihak menjalankan tugas
dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.
Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif kepada pejabat dan staf di
jajaran BPSDMPK dan PMP, dosen perguruan tinggi, konsultan, widyaiswara, pengawas, kepala sekolah,
dan guru yang terlibat di dalam penyusunan modul-modul tersebut di atas.

Jakarta, Maret 2014


Kepala Badan PSDMPK-PMP

Syawal Gultom
NIP.196202031987031002

iii
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

DAFTAR ISI

SAMBUTAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
PENDAHULUAN 1
A. Tujuan Umum Pelatihan 1
B. Indikator Umum Ketercapaian Tujuan 1
C. Kompetensi Inti Peserta yang Harus Dicapai 1
D. Hasil Kerja Peserta Selama Pelatihan 1
E. Struktur Program Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 2
Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum 2013 3
I. Rasional Pengembangan dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013 4
II. Tujuan Kurikulum 8
III. Kerangka Dasar Kurikulum 2013 9
IV. Struktur Kurikulum 13
V. Elemen-Elemen Perubahan Kurikulum 2013 14
VI. SKL, KI, dan KD serta Strategi Implementasi Standar Kompetensi Lulusan 20
SD/MI
Materi Pelatihan 2 : Pendekatan Pembelajaran Tematik Terpadu, Saintifik dan 24
Penilaian Autentik
I. Pendahuluan 25
II. Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu 26
III. Pendekatan Saintifik 33
IV. Penilaian Autentik 40
Materi Pelatihan 3 : Analisis Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa 47
I. Kedudukan dan Fungsi Buku Siswa dan Buku Guru 49
II. Struktur dan Hubungan Fungsional Buku Siswa dan Buku Guru 51
III. Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa 54
IV. Proses Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 55
Materi Pelatihan 4 : Praktek Pembelajaran Terbimbing (Peer Theaching) 122
I. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 127

iv
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PENDAHULUAN

Modul Pelatihan ini disiapkan untuk digunakan para Narasumber Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013 sesuai dengan kelas, mata pelajaran dan jenjang pendidikan. Narasumber yang dimaksudkan
adalah Narasumber Nasional, Instruktur Nasional, Guru.
Modul ini memberi panduan bagi para pengguna mengenai (1) Tahapan Pelatihan Implementasi
Kurikulum 2013; (2) Struktur Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013; (3) Bahan/Materi Pelatihan
untuk masing-masing Mata Pelatihan. Bahan/Materi Pelatihan yang dimaksud meliputi rekaman
video,bahan tayang, hand-outs, danlembar kerja/worksheet.
Sesuai dengan Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Badan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan (BPSDMPK dan PMP) telah menetapkan jenjang atau tahapan pelatihan, sasaran
pelatihan, dan struktur pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 untuk tahun kalender 2014.

A. Tujuan Umum Pelatihan


Tujuan Umum Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 adalah: guru mampu melaksanakan
tugas sesuai dengan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian
Kurikulum 2013.

B. Indikator Umum Ketercapaian Tujuan


Hasil monitoring dan evaluasi implementasi Kurikulum 2013 pada akhir Tahun Ajaran
2013/2014 menunjukkan: tujuh puluh persen (70%) guru SDmampu melaksanakan tugas sesuai
dengan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian Kurikulum 2013.

C. Kompetensi Inti Peserta yang Harus Dicapai


Berdasarkan indikator ketercapaian tujuan, kompetensi inti yang harus dicapai peserta setelah
mengikuti pelatihan adalah sebagai berikut.
1. Memiliki pemahaman tentang Kurikulum 2013 (rasional, elemen perubahan, SKL, KI, KD,
dan strategi implementasinya serta pendekatan pembelajaran tematik terpadu, saintifik,
dan penilaian autentik pada Kurikulum 2013).
2. Memiliki keterampilan menganalisis Buku Guru dan Buku Siswa.
3. Memiliki keterampilan merancang penerapan pendekatan Saintifikpada pembelajaran
tematik terpadu.
4. Memiliki keterampilan merancang penilaian autentik dalam pembelajaran tematik terpadu.
5. Memiliki keterampilan melaporkan hasil penilaian pembelajaran dalam rapor.
6. Memiliki keterampilan menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) dengan mengacu
pada Kurikulum 2013
7. Memiliki keterampilan berkomunikasi lisan dan tulis dengan runtut, benar, dan santun.

D. Hasil Kerja Peserta Selama Pelatihan


Setelah mengikuti pelatihan peserta mampu mewujudkan hasil kerja berupa hal-hal berikut.
1. Analisis buku guru dan buku siswa jenjang SD.
2. Rancangan model pembelajaran dan cara penilaiannya.

1
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3. Contoh RPP SD.


4. Contoh laporan hasil penilaian pembelajaran untuk rapor.

E. Struktur Program Pelatihan


Tabel 1: Struktur Program Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Jenjang Sekolah Dasar
Alokasi
No Materi Pelatihan
Waktu
1. KONSEP KURIKULUM 2013 4
1.1 Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 1
1.2 SKL, KI, dan KD dan Strategi Implementasi Kurikulum 2013 1
Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu, Saintifik, dan Penilaian Autentik pada 2
1.3
Kurikulum 2013.
2. ANALISIS BUKU 14
2.1 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 8

3. PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN 14


3.1 Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Tematik Terpadu 3
9
3.2 Perancangan Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Tematik Terpadu

3.3 Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran 2


4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING 18
4.1 Analisis Video Pembelajaran 2
4.2 Penyusunan RPP 6

4.3 Peer Teaching 10


5. TES AWAL DAN TES AKHIR 2
Tes Awal 1
Tes Akhir 1
Total 52

2
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN I
Konsep Kurikulum 2013

3
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

HO-1.1/1.2

1. KONSEP KURIKULUM 2013

I. RASIONAL PENGEMBANGAN DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013

A. LATAR BELAKANG PERLUNYA PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013


Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses
berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus, yang diyakini akan
menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia sepanjang
zaman.
Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu unsur yang
memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas
potensi peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum yang dikembangkan
dengan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan
peserta didik menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan
zaman yang selalu berubah; dan (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara
yang demokratis,bertanggung jawab.
Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan
langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun
2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara
terpadu.

B. RASIONAL PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013


Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi,
baik tantangan internal maupun tantangan eksternal. Lebih lanjut di bawah ini penjelasannya.
1. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dengan tuntutan
pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan)Standar Nasional Pendidikan yang meliputi
standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan faktor perkembangan penduduk Indonesia dilihat
dari pertumbuhan penduduk usia produktif.

4
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Gambar 1: Reformasi Pendidikan Mengacu pada 8 Standar Nasional Pendidikan

Terkait dengan perkembangan penduduk, SDM usia produktif yang melimpah apabila memiliki
kompetensi dan keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya.
Namun, apabila tidak memiliki kompetensi dan keterampilan tentunya akan menjadi beban
pembangunan. Oleh sebab itu, tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan
agar SDM usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi SDM yang memiliki
kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban (Gambar 2).

Gambar 2: Bonus Demografi sebagai Modal

2. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan
masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan
pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.

5
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tekanan Untuk Pengembangan Kurikulum


Tantangan Masa Depan Kompetensi Masa Depan
• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA • Kemampuan berkomunikasi
• Masalah lingkungan hidup • Kemampuan berpikir jernih dan kritis
• Kemajuan teknologi informasi • Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
• Konvergensi ilmu dan teknologi permasalahan
• Ekonomi berbasis pengetahuan • Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab
• Kebangkitan industri kreatif dan budaya • Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap
• Pergeseran kekuatan ekonomi dunia pandangan yang berbeda
• Pengaruh dan imbas teknosains • Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal
• Mutu, investasi dan transformasi pada sektor • Memiliki minat luas dalam kehidupan
pendidikan • Memiliki kesiapan untuk bekerja
• Materi TIMSS dan PISA • Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya
• Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan
Persepsi Masyarakat
Fenomena Negatif yang Mengemuka
• Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif
• Beban siswa terlalu berat §Perkelahian pelajar
• Kurang bermuatan karakter §Narkoba
§Korupsi
Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi
§Plagiarisme
§Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)
• Neurologi §Gejolak masyarakat (social unrest)
• Psikologi
• Observation based [discovery] learning dan
Collaborative learning

Gambar 3: Tekanan untuk Pengembangan Kurikulum

3. Penyempurnaan Pola Pikir


Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud apabila
terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir. Pergeseran itu meliputi proses pembelajaran
sebagai berikut ini.
a. Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa.
b. Dari satu arah menuju interaktif.
c. Dari isolasi menuju lingkungan jejaring.
d. Dari pasif menuju aktif-menyelidiki.
e. Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata.
f. Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim.
g. Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan.
h. Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru.
i. Dari alat tunggal menuju alat multimedia.
j. Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif.
k. Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan.
l. Dari usaha sadar tunggal menuju jamak.
m. Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak.
n. Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan.
o. Dari pemikiran faktual menuju kritis.
p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.

4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum


Pada Kurikulum 2013, penyusunan kurikulum dimulai dengan menetapkan standar kompetensi
lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan. Setelah
kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangka dasar
kurikulum dan struktur kurikulum. Satuan pendidikan dan guru tidak diberikan kewenangan
menyusun silabus, tetapi disusun pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan kesempatan
mengembangkan proses pembelajaran tanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan
silabus yang memakan waktu yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang

6
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

sangat memberatkan guru. Perbandingan kerangka kerja penyusunan kurikulum dapat dilihat
pada Gambar 4.
Kerangka Kerja Penyusunan KBK 2004 Kerangka Kerja Penyusunan KTSP 2006
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
KERANGKA DASAR KURIKULUM KERANGKA DASAR KURIKULUM
(Filosofis, Yuridis, Konseptual) (Filosofis, Yuridis, Konseptual)
STRUKTUR KURIKULUM STRUKTUR KURIKULUM

STANDAR ISI (SKL MAPEL, SK MAPEL, KD MAPEL) STANDAR ISI (SKL MAPEL, SK MAPEL, KD MAPEL)

STANDAR STANDAR KOMPETENSI STANDAR STANDAR KOMPETENSI


STANDAR STANDAR
PROSES LULUSAN PENILAIAN PROSES LULUSAN PENILAIAN

PEDOMAN PEDOMAN
SILABUS SILABUS
RENCANA PELAKSANAAN BUKU TEKS RENCANA PELAKSANAAN BUKU TEKS
PEMBELAJARAN SISWA PEMBELAJARAN SISWA
PEMBELAJARAN & PEMBELAJARAN &
Oleh Satuan Pendidikan PENILAIAN Oleh Satuan Pendidikan PENILAIAN

Kerangka Kerja Penyusunan Kurikulum 2013


KESIAPAN PESERTA DIDIK TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL KEBUTUHAN

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN

KERANGKA DASAR KURIKULUM


(Filosofis, Yuridis, Konseptual)

STRUKTUR KURIKULUM

STANDAR KI KELAS & KD MAPEL STANDAR


PROSES (STANDAR ISI) PENILAIAN

SILABUS

PANDUAN BUKU TEKS


GURU SISWA
Oleh Satuan PEMBELAJARAN & 1
Pendidikan PENILAIAN (KTSP)

Gambar 4: Perbandingan Kerangka Kerja Penyusunan Kurikulum

Hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang dilakukan
Balitbang pada tahun 2010 juga menunjukkan bahwa secara umum total waktu pembelajaran
yang dialokasikan oleh banyak guru untuk beberapa mata pelajaran di SD, SMP, dan SMA lebih
kecil dari total waktu pembelajaran yang dialokasikan menurut Standar Isi. Disamping itu,
dikaitkan dengan kesulitan yang dihadapi guru dalam melaksanakan KTSP, ada kemungkinan
waktu yang dialokasikan dalam Standar Isi tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya. Hasil
monitoring dan evaluasi ini juga menunjukkan bahwa banyak kompetensi yang perumusannya
sulit dipahami guru, dan kalau diajarkan kepada siswa sulit dicapai oleh siswa.

5. Pendalaman dan Perluasan Materi


Berdasarkan analisis hasil PISA 2009, ditemukan bahwa dari 6 (enam) level kemampuan yang
dirumuskan di dalam studi PISA, hampir semua peserta didik Indonesia hanya mampu menguasai
pelajaran sampai level 3 (tiga) saja, sementara negara lain yang terlibat di dalam studi ini banyak
yang mencapai level 4 (empat), 5 (lima), dan 6 (enam). Dengan keyakinan bahwa semua manusia
diciptakan sama, interpretasi yang dapat disimpulkan dari hasil studi ini, hanya satu, yaitu yang
kita ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman (Gambar 5).

Gambar 5: Refleksi Hasil PISA 2009


7
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Hasil studi internasional untuk reading dan literacy (PIRLS) yang ditujukan untuk kelas IV SD. Dalam
hal membaca, lebih dari 95% peserta didik Indonesia di SD kelas IV juga hanya mampu mencapai
level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance.
Hal ini juga menunjukkan bahwa apa yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan apa yang diujikan
dan distandarkan pada tingkat internasional (Gambar 6).

Gambar 6: Results of Reading

Hasil analisis lebih jauh untuk studi TIMSS dan PIRLS menunjukkan bahwa soal-soal yang
digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat kategori, yaitu:
1. low mengukur kemampuan sampai level knowing
2. intermediate mengukur kemampuan sampai level applying
3. high mengukur kemampuan sampai level reasoning
4. advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information.

II. TUJUAN KURIKULUM

Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana telah dirumuskan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Secara singkatnya, undang-undang
tersebut berharap pendidikan dapat membuat peserta didik menjadi kompeten dalam bidangnya.
Dimana kompetensi tersebut, sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang telah disampaikan
diatas, harus mencakup kompetensi dalam ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan
sebagaimana dijelaskan dalam penjelasan pasal 35 undang-undang tersebut.
Sejalan dengan arahan undang-undang tersebut, telah pula ditetapkan visi pendidikan tahun 2025
yaitu menciptakan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Cerdas yang dimaksud disini adalah
cerdas komprehensif, yaitu cerdas spiritual dan cerdas sosial/emosional dalam ranah sikap, cerdas
intelektual dalam ranah pengetahuan, serta cerdas kinestetis dalam ranah keterampilan.

8
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Dengan demikian, Kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan insan Indonesia
supaya memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warganegara yang beriman, produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara dan peradaban dunia. Kurikulum adalah instrumen pendidikan untuk dapat membawa
insan Indonesia memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sehingga dapat menjadi
pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif

III. KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013

Kerangka dasar adalah pedoman yang digunakan untuk mengembangkan dokumen kurikulum,
implementasi kurikulum, dan evaluasi kurikulum. Kerangka Dasar juga digunakan sebagai pedoman
untuk mengembangkan kurikulum tingkat nasional, daerah, dan KTSP.

A. LANDASAN KURIKULUM 2013


Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan landasan yuridis, landasan filosofis, dan landasan
empirik, dan landasan teoritis. Landasan yuridis merupakan ketentuan hukum yang dijadikan dasar
untuk pengembangan kurikulum. Landasan filosofis adalah landasan yang mengarahkan kurikulum
kepada manusia apa yang akan dihasilkan kurikulum. Landasan empirik memberikan arahan
berdasarkan pelaksanaan kurikulum yang sedang berlaku di lapangan. Landasan teoritik memberikan
dasar-dasar teori pengembangan kurikulum sebagai dokumen dan proses
1. Landasan Yuridis
Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, Undang-undang
nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi.Lebih lanjut, pengembangan Kurikulum 2013
diamanatkan oleh Rencana Pendidikan Pendidikan Menengah Nasional (RJPMN). Landasan
yuridis pengembangan Kurikulum 2013 lainnya adalah Instruksi Presiden Republik Indonesia
tahun 2010 tentang Pendidikan Karakter, saat ini disempurnakan menjadi Peraturan Pemerintah
nomor 32 Tahun 2013 tentang Standar Nasional Pendidikan.

2. Landasan Filosofis
Secara singkat kurikulum adalah untuk membangun kehidupan masa kini dan masa akan datang
bangsa, yang dikembangkan dari warisan nilai dan prestasi bangsa di masa lalu, serta kemudian
diwariskan serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga dimensi kehidupan bangsa,
masa lalu-masa sekarang-masa yang akan datang, menjadi landasan filosofis pengembangan
kurikulum. Pewarisan nilai dan pretasi bangsa di masa lampau memberikan dasar bagi kehidupan
bangsa dan individu sebagai anggota masyarakat, modal yang digunakan dan dikembangkan
untuk membangun kualitas kehidupan bangsa dan individu yang diperlukan bagi kehidupan masa
kini, dan keberlanjutan kehidupan bangsa dan warganegara di masa mendatang. Dengan tiga
dimensi kehidupan tersebut, kurikulum selalu menempatkan peserta didik dalam lingkungan
sosial-budayanya, mengembangkan kehidupan individu peserta didik sebagai warganegara yang
tidak kehilangan kepribadian dan kualitas untuk kehidupan masa kini yang lebih baik, dan
membangun kehidupan masa depan yang lebih baik lagi.
3. Landasan Empiris

9
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Sebagai negara bangsa yang besar dari segi geografis, suku bangsa, potensi ekonomi, dan
beragamnya kemajuan pembangunan dari satu daerah ke daerah lain, sekecil apapun ancaman
disintegrasi bangsa masih tetap ada. Maka, kurikulum harus mampu membentuk manusia
Indonesia yang mampu menyeimbangkan kebutuhan individu dan masyarakat untuk memajukan
jatidiri sebagai bagian dari bangsa Indonesia dan kebutuhan untuk berintegrasi sebagai satu
entitas bangsa Indonesia.
Berbagai elemen masyarakat telah memberikan kritikan, komentar, dan saran berkaitan dengan
beban belajar siswa, khususnya siswa sekolah dasar. Beban belajar ini bahkan secara kasatmata
terwujud pada beratnya beban buku yang harus dibawa ke sekolah. Beban belajar ini salah
satunya berhulu dari banyaknya matapelajaran yang ada di tingkat sekolah dasar. Maka,
kurikulum pada tingkat sekolah dasar perlu diarahkan kepada peningkatan 3 (tiga) kemampuan
dasar, yakni baca, tulis, dan hitung, dan pembentukan karakter.
Pada saat ini, upaya pemenuhan kebutuhan manusia telah secara nyata mempengaruhi secara
negatif lingkungan alam. Pencemaran, semakin berkurangnya sumber air bersih adanya potensi
rawan pangan pada berbagai belahan dunia, dan pemanasan global merupakan tantangan yang
harus dihadapi generasi muda di masa kini dan di masa yang akan datang. Kurikulum seharusnya
juga diarahkan untuk membangun kesadaran dan kepedulian generasi muda terhadap lingkungan
alam dan menumbuhkan kemampuan untuk merumuskan pemecahan masalah secara kreatif
terhadap isu-isu lingkungan dan ketahanan pangan.
Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, mutu pendidikan Indonesia harus terus
ditingkatkan. Hasil riset PISA (Program for International Student Assessment),studi yang
memfokuskan pada literasi bacaan, matematika, dan IPAmenunjukkan peringkat Indonesia baru
bisa menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara. Hasil Riset TIMSS (Trends in International
Mathematics and Science Study) menunjukkan siswa Indonesia berada pada rangking amat
rendah dalam kemampuan (1) memahami informasi yang komplek, (2) teori, analisis dan
pemecahan masalah, (3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah dan (4) melakukan
investigasi. Hasil-hasil ini menunjukkan perlu ada perubahan orientasi kurikulum, dengan tidak
membebani peserta didik dengan konten namun pada aspek kemampuan esensial yang
diperlukan semua warga negara untuk berperanserta dalam membangun negaranya pada abad
21.

4. Landasan Teoretik
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-
based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi.
Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan standar nasional sebagai
kualitas minimal warganegara untuk suatu jenjang pendidikan. Standar bukan kurikulum dan
kurikulum dikembangkan agar peserta didik mampu mencapai kualitas standar nasional atau di
atasnya. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar Kompetensi Lulusan. Standar
Kompetensi Lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi
Lulusan dikembangkan menjadi Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan yaitu SKL SD/MI,
SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk bersikap, menggunakan pengetahuan dan
keterampilan untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat, dan lingkungan dimana
yang bersangkutan berinteraksi. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik untuk mengembangkan sikap, keterampilan

10
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

dan pengetahuan yang diperlukan untuk membangun kemampuan yang dirumuskan dalam SKL.
Hasil dari pengalaman belajar tersebut adalah hasil belajar peserta didik yang menggambarkan
manusia dengan kualitas yang dinyatakan dalam SKL.

B. KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013


Kompetensi untuk Kurikulum 2013 dirancang berikut ini.
1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas
dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.
2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek
sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta
didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang
harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang
diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif.
3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema
untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah diutamakan pada ranah
sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah pada kemampuan intelektual (kemampuan
kognitif tinggi).
5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu
semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam
Kompetensi Inti.
6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat
(reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi
horizontal dan vertikal).
7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau satu kelas dan
satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk
tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata pelajaran dan
kelas tersebut.

C. PROSES PEMBELAJARAN
Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intrakurikuler dan pembelajaran
ekstrakurikuler.
1. Pembelajaran intrakurikuler didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
a. Proses pembelajaran intrakurikuler adalah proses pembelajaran yang berkenaan dengan mata
pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan di kelas, sekolah, dan masyarakat.
b. Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS, SMA/MA, dan
SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan guru.
c. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif untuk menguasai
Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada tingkat yang memuaskan (excepted).
d. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten kompetensi yaitu
pengetahuan yang merupakan konten yang bersifat mastery dan diajarkan secara langsung
(direct teaching), keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah konten yang bersifat
developmental yang dapat dilatih (trainable) dan diajarkan secara langsung (direct teaching),

11
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

sedangkan sikap adalah konten developmental dan dikembangkan melalui proses pendidikan
yang tidak langsung (indirect teaching).
e. Pembelajaran kompetensi untuk konten yang bersifat developmentaldilaksanakan
berkesinambungan antara satu pertemuan dengan pertemuan lainnyadan saling memperkuat
antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
f. Proses pembelajaran tidak langsung (indirect) terjadi pada setiap kegiatan belajar yang terjadi
di kelas, sekolah, rumah dan masyarakat. Proses pembelajaran tidak langsung bukan
kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) karena sikap yang dikembangkan dalam proses
pembelajaran tidak langsung harus tercantum dalam silabus, dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru.
g. Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif melalui kegiatan
mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak), menanya (lisan, tulis), menganalis
(menghubungkan, menentukan keterkaitan, membangun cerita/konsep), mengkomunikasi-
kan (lisan, tulis, gambar, grafik, tabel, chart, dan lain-lain).
h. Pembelajaran remedial dilaksanakan untuk membantu peserta didik menguasai kompetensi
yang masih kurang. Pembelajaran remedial dirancang dan dilaksanakan berdasarkan
kelemahan yang ditemukan berdasarkan analisis hasil tes, ulangan, dan tugas setiap peserta
didik. Pembelajaran remedial dirancang untuk individu, kelompok atau kelas sesuai dengan
hasil analisis jawaban peserta didik.
i. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya
segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi
pada tingkat memuaskan.

2. Pembelajaran ekstrakurikuler.
Pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas yang dirancang
sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal secara rutin setiap minggu. Kegiatan
ekstrakurikuler terdiri atas kegiatan wajib dan pilihan. Pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler
wajib.Kegiatan ekstrakurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai unsur pendukung
kegiatan intrakurikuler.

D. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013


Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata pelajaran
hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi.
2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu satuan
pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan pemerintah
mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar
pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti
proses pendidikan selama 12 tahun.
3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model kurikulum berbasis
kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, keterampilan
berpikir, dan keterampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.
4. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap
peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaidah kurikulum berbasis kompetensi.

12
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk


mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.
6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada
posisi sentral dan aktif dalam belajar.
7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan seni.
8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.
9. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
10.Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
11.Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi.
Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap
peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan
proses memperbaiki kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok
peserta didik.

IV. STRUKTUR KURIKULUM

Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran,
posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran dalam semester
atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa.
Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem
belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten
dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester
sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran
per semester.

A. STRUKTUR KURIKULUM SD/MI


Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu
semester. Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk
kelas IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD/MI adalah 35 menit.
Struktur Kurikulum SD/MI adalah sebagai berikut.

13
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

ALOKASI WAKTU BELAJAR


MATA PELAJARAN PER MINGGU
I II III IV V VI
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 6 6 4 4 4
3. Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7
4. Matematika 5 6 6 6 6 6
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 30 32 34 36 36 36
= Pembelajaran Tematik Terpadu
Keterangan:
Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat Bahasa Daerah.
Integrasi Kompetensi Dasar IPA dan IPS didasarkan pada keterdekatan makna dari konten
Kompetensi Dasar IPA dan IPS dengan konten Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan yang berlaku untuk kelas I, II, dan III, sedangkan untuk kelas IV, V dan VI, Kompetensi
Dasar IPA dan IPS berdiri sendiri dan kemudian diintegrasikan ke dalam tema-tema yang ada untuk
kelas IV, V dan VI.

V. ELEMEN-ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013

Elemen-elemen perubahan kurikulum 2013 mencakup Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi
(SI), Standar Proses dan Standar Penilaian. Elemen-elemen perubahan kurikulum 2013 seperti
terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 7: Elemen Perubahan Kurikulum 2013

14
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Penjelasan lebih lanjut elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup kompetensi lulusan,
materi, proses dan penilaian pembelajaran dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 8: Wujud Perubahan Kurikulum 2013

Berdasarkan gambar 8 di atas, perubahan kurikulum 2013 berwujud pada: a) kompetensi lulusan, b)
materi, c) proses, dan d) penilaian. Perubahan Kurikulum 2013 pada Kompetensi Lulusan adalah:
konstruksi holistik, didukung oleh semua materi atau mapel, terintegrasi secara vertikal maupun
horizontal.
Perubahan Kurikulum 2013 pada materi pembelajaran dikembangkan berbasis kompetensi sehingga
memenuhi aspek kesesuaian dan kecukupan, kemudian mengakomodasi conten lokal, nasional, dan
internasional antara lain TIMMS, PISA, PIRLS.
Perubahan Kurikulum 2013 pada proses pembelajaran mencakup: a) berorientasi pada karakteristik
kompetensi yag mencakup: 1) sikap (Krathwohl): menerima, menjalankan, menghargai, menghayati,
dan mengamalkan, 2) keterampilan (Dyers): mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyajikan,
dan mencipta, dan 3) pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; b) menggunakan pendekatan saintifik, karakteristik
kompetensi sesuai jenjang. Untuk SD: tematik terpadu. untuk SMP: tematik terpadu untuk IPA dan
IPS, serta mapel; untuk SMA: tematik dan Mapel; c) mengutamakan Discovery Learning dan Project
Based Learning.
Perubahan Kurikulum 2013 pada penilaian mencakup: a) berbasis tes dan nontes (portofolio),
menilai proses dan output dengan menggunakan authentic assesment, rapor memuat penilaian
kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan kecukupan.
Selanjutnya dalam Kurikulum 2013 terdapat elemen utama perbaikan kurikulum 2013 seperti
terlihat dalam gambar di bawah ini.

15
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Gambar 9: Elemen Utama Perbaikan Kurikulum 2013

Berdasarkan gambar di atas, elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam rekonstruksi
kompetensi mencakup: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi sikap mencakup sikap
spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2). Sikap spiritual (KI-1) untuk mencapai insan yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sikap sosial (KI-2) untuk mencapai insan yang berakhlak
mulia, sehat, mandiri, demokratis, bertanggung jawab. Kompetensi pengetahuan (KI-3) untuk
mencapai insan yang berilmu. Kompetensi keterampilan (KI-4) untuk mencapai insan yang cakap dan
kreatif.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam kesesuaian dan kedalaman materi mencakup: a)
mempertahankan, mengurangi, dan/ atau menambah materi, b) bahasa sebagai penghela, c)
tematik terpadu, d) penguatan IPA dan IPS di SMP, e) penyesuaian dengan PISA, TIMMS dan
lembaga lainnya serta dengan perkembangan di berbagai negara.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam revolusi proses pembelajaran mencakup: a) lintasan
taksonomi Anderson untuk pengetahuan, Dyers untuk keterampilan, dan Krathwohl untuk sikap, b)
pendekatan saintific, c) inquiry dan discovery, d) project based learning, dan e) cooperative learning.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam reformasi penilaian mencakup: tes, portofolio,
pedoman observasi, dan tes performansi.
Selanjutnya Kurikulum 2013 mengusung adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan
pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 10: Elemen Perubahan

16
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Berdasarkan gambar 10 di atas, elemen perubahan jenjang SD, SMP, SMA, SMK dalam kompetensi
lulusan adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Elemen perubahan kedudukan mata pelajaran
(ISI), adalah kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata
pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Elemen pendekatan (ISI) kompetensi yang dikembangkan
di SD adalah tematik terpadu dalam semua mata pelejaran dengan pendekatan saintifik, di SMP
tematik terpadu pada IPA dan IPS, dan mapel, di SMA mapel, di SMK vokasional. Selanjutnya elemen
perubahan pada proses pembelajaran dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Adanya
keseimbangan soft skills dan hard skills tersebut dapat terlihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 11: Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan


untuk Membangun Soft Skills dan Hard Skills

Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa salah satu karakteristik Kurikulum 2013 adanya
keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard
skills peserta didik dari mulai jenjang SD, SMP, SMA/ SMK, dan PT seperti yang diungkapkan Marzano
(1985) dan Bruner (1960). Pada jenjang SD ranah attitude harus lebih banyak atau lebih dominan
dikenalkan, diajarkan dan atau dicontohkan pada anak, kemudian diikuti ranah skill, dan ranah
knowledge lebih sedikit diajarkan pada anak. Hal ini berbanding terbalik dengan membangun soft
skills dan hard skills pada jenjang PT. Di PT ranah knowledge lebih dominan diajarkan dibandingkan
ranah skills dan attitude.

Gambar 12: Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013


17
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Berdasarkan gambar 12 di atas, terdapat perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses
pencapaian kompetensi. Dalam kurikulum 2013 untuk jenjang SD, SMP, SMA, dan PT memadukan
lintasan taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl, keterampilan (skill) dari Dyers, dan Pengetahuan
(knowledge) dari Bloom dengan revisi oleh Anderson. Taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl
meliputi: accepting, responding, valuing, organizing/internalizing, dan characterizing/actualizing.
Taksonomi keterampilan (skill) dari Dyers meliputi: observing, questioning, experimenting,
associating, dan communicating. Taksonomi pengetahuan (knowledge) dari Bloom degan revisi oleh
Anderson meliputi: knowing/ remembering, understanding, appllying, analyzing, evaluating, dan
creating.

Gambar 13: Ruang Lingkup Keterpaduan dan Prosesnya

Berdasarkan gambar 13, dapat dijelaskan bahwa ruang lingkup keterpaduan dan prosesnya
mencakup: a) keterpaduan dalam mapel (integratif vertikal) bersifat intradisipliner, b) keterpaduan
antarmapel (integrasi horizontal) yang bersifat multidisipliner dan interdisipliner, dan c) keterpaduan
luar mapel (transdisipliner) yang bersifat berbasis konteks melalui observasi.

Gambar 14: Langkah Penguatan Proses

18
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Berdasarkan Gambar 14 di atas, langkah penguatan terjadi pada proses pembelajaran dan proses
penilaian. Penguatan pada proses pembelajaran karakteristik penguatannya mencakup: a)
menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati; menanya; mencoba dan
mengolah;menalar;mencipta;menyajikandan mengkomunikasikandengan tetap memperhatikan
karakteristik siswa, b) menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk
semua mata pelajaran, c) menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberitahu (discovery
learning), dan d) menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa
pengetahuan dan berpikir logis, sistematis, dan kreatif. Penguatan pada penilaian pembelajaran
karakteristik penguatannya, mencakup: a) mengukur tingkat berpikir mulai dari rendah sampai
tinggi, b) menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran mendalam (bukan sekedar
hafalan), c) mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa, dan d) menggunakan
portofolio pembelajaran siswa.

Gambar 15: Critical Point Implementasi Kurikulum 2013

Melihat gambar 15 di atas, critical point implementasi Kurikulum 2013 dapat dilihat dari:
a) perancangan RPP, b) pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP, c) supervisi pendampingan, dan d)
budaya mutu sekolah. Perancangan RPP mencakup: Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, indikator,
dan tujuan pembelajaran, mengalir secara logis ke materi ajar, rancangan proses dan aktivitas
belajar, sumber dan media, output/produk siswa, dan penilaian. Pelaksanaan pembelajaran sesuai
RPP mencakup: instrumen pengendalian, dan indeks kesesuaian RPP dengan pelaksanaan. Supervisi
pendampingan mencakup: pedoman pelaksanaan supervisi, pelaksanaan, eksekusi rekomendasi
supervisi, dan sistem pelaporan perbaikan pasca supervisi. Budaya mutu sekolah mencakup: standar
mutu, kepemimpinan, atmosfir sekolah, ketaatan terhadap standar, dan proses pembudayaan
(penguatan dan penghargaan).

19
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

VI. SKL, KI, DAN KD SERTA STRATEGI IMPLEMENTASI


STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
SD/MI

A. Pendahuluan
Fungsi dan tujuan pendidikan nasional menjadi parameter utama untuk merumuskan standar
nasional pendidikan sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 35 sebagai berikut:
(1) Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang
harus ditingkatkan secara berencana dan berkala.
(2) Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.
(3) Pengembangan standar nasional pendidikan serta pemantauan dan pelaporan pencapaiannya
secara nasional dilaksanakan oleh suatu badan standardisasi, penjaminan, dan pengendalian
mutu pendidikan.
(4) Ketentuan mengenai standar nasional pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat
(2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Fungsi standar nasional pendidikan adalah untuk penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan
sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.Standar Kompetensi Lulusan merupakan salah satu dari
8 (delapan) standar nasional pendidikan sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1)
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan, yang akan menjadi acuan bagi pengembangan kurikulum dalam rangka
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

B. Tujuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah


Penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang dinyatakan dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan bertujuan
membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang:
a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian luhur;
b. berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif;
c. sehat, mandiri, dan percaya diri; dan
d. toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab.

C. Cakupan Kompetensi Lulusan


Penetapan pendekatan kompetensi lulusan didahului dengan mengidentifikasi apa yang hendak
dibentuk, dibangun, dan diberdayakan dalam diri peserta didik sebagai jaminan yang akan mereka
capai setelah menyelesaikan pendidikannya pada satuan pendidikan tertentu.
Pendekatan kompetensi lulusan menekankan pada kemampuan holistik yang harus dimiliki setiap
peserta didik. Hal itu akan membawa implikasi terhadap apa yang seharusnya dipelajari oleh setiap
individu peserta didik, bagaimana cara mengajarkan, dan kapan diajarkannya.
Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan berdasarkan elemen-elemen yang harus dicapai
dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

20
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tabel 1: Kompetensi Lulusan Berdasarkan Elemen-Elemen yang Harus Dicapai


DOMAIN Elemen SD SMP SMA-SMK

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati +


Proses
Mengamalkan

beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung jawab,


Individu peduli, santun), rasa ingin tahu, estetika, percaya diri,
SIKAP motivasi internal

Sosial toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah

pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cinta


Alam
perdamaian

Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji +


Proses
Menalar + Mencipta

KETERAMPILAN Abstrak membaca, menulis, menghitung, menggambar,mengarang

menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,


Konkret
membuat, mencipta

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa +


Proses
Mengevaluasi
PENGETAHUAN
Objek ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya

Subyek manusia, bangsa, negara, tanah air, dan dunia


Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan secara holistik dapat dilihat dalam tabel di bawah
ini.
Tabel 2: Kompetensi Lulusan Secara Holistik
DOMAIN SD SMP SMA-SMK

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati + Mengamalkan

SIKAP pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam
sekitar, serta dunia dan peradabannya

Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji + Menalar +


Mencipta
KETERAMPILAN
pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa +


Mengevaluasi
PENGETAHUAN
pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

21
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Dari tabel di atas, cakupan kompetensi lulusan secara holistik dirumuskan sebagai berikut:
1. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Sikap:
Manusia yang memiliki pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan
peradabannya.
Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan.
2. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Keterampilan:
Manusia yang memiliki pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret.
Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengamati; menanya; mencoba dan
mengolah; menalar; mencipta; menyajikandan mengkomunikasikan
3. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Pengetahuan:
Manusia yang memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisa, dan mengevaluasi.
Perumusan kompetensi lulusan antarsatuan pendidikan mempertimbangkan gradasi setiap tingkatan
satuan pendidikan dan memperhatikan kriteria sebagai berikut:
a. perkembangan psikologis anak,
b. lingkup dan kedalaman materi,
c. kesinambungan, dan
d. fungsi satuan pendidikan.

D. Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan


Kompetensi lulusan satuan pendidikan SD/MI/SDLB/Paket
1. Standar Kompetensi Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A
Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A adalah manusia yang memiliki sikap, keterampilan, dan
pengetahuan sebagai berikut:

Tabel 3: Kompetensi Lulusan SD/MI/SDLB/PAKET A


DIMENSI KOMPETENSI LULUSAN
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak
mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara
SIKAP
efektif dengan lingkungan sosial dan alam di sekitar rumah, sekolah,
dan tempat bermain.
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam
KETERAMPILAN
ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.
Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual dalam ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
PENGETAHUAN kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat
bermain.

22
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

E. STRATEGI IMPLEMENTASI
1. Pengembangan Kurikulum 2013 pada Satuan Pendidikan
Pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan atas prinsip berikut ini.
a. Sekolah adalah satu kesatuan lembaga pendidikan dan kurikulum adalah kurikulum satuan
pendidikan, bukan daftar mata pelajaran.
b. Guru di satu satuan pendidikan adalah satu satuan pendidik (community of educators),
mengembangkan kurikulum secara bersama-sama.
c. Pengembangan kurikulum di jenjang satuan pendidikan langsung dipimpin kepala sekolah.
d. Pelaksanaan implementasi kurikulum di satuan pendidikan dievaluasi oleh kepala sekolah.

2. Manajemen Implementasi
a. Implementasi kurikulum adalah usaha bersama antara Pemerintah dengan pemerintah
propinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota.
b. Pemerintah bertangungjawab dalam mempersiapkan guru dan kepala sekolah untuk
melaksanakan kurikulum.
c. Pemerintah bertanggungjawab dalam melakukan evaluasi pelaksanaan kurikulum secara
nasional.
d. Pemerintah propinsi bertanggungjawab dalam melakukan supervisi dan evaluasi terhadap
pelaksanaan kurikulum di propinsi terkait.
e. Pemerintah kabupaten/kota bertanggungjawab dalam memberikan bantuan profesional
kepada guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kurikulum di kabupaten/kota terkait.
F. EVALUASI KURIKULUM
Evaluasi Kurikulum dilaksanakan selama masa pengembangan ide (deliberation process),
pengembangan desain dan dokumen kurikulum, dan selama masa implementasi kurikulum. Evaluasi
dalam deliberation process menghasilkan penyempurnaan dalam Kompetensi Inti yang dijadikan
organising element dalam mengikat Kompetensi dasar mata pelajaran.

Pelaksanaan evaluasi implementasi kurikulum dilaksanakan sebagai berikut.


1. Sampai tahun pelajaran 2015-2016: untuk memperbaiki berbagai kesulitan pelaksanaan
kurikulum.
2. Sampai tahun pelajaran 2016 secara menyeluruh untuk menentukan efektivitas, kelayakan,
kekuatan, dan kelemahan implementasi kurikulum.

Evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum (implementasi kurikulum) diselenggarakan dengan tujuan


untuk mengidentifikai masalah pelaksanaan kurikulum dan membantu kepala sekolah dan guru
menyelesaikan masalah tersebut. Evaluasi dilakukan pada setiap satuan pendidikan dan
dilaksanakan pada satuan pendidikan di wilayah kota/kabupaten secara rutin.

23
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 2

Perancangan Pembelajaran Dan Penilaian

24
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

HO: 1.3/2.4/3.1/3.2

PENDEKATAN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU, SAINTIFIK


DAN PENILAIAN AUTENTIK

I. PENDAHULUAN
Pembelajaran yang diciptakan baik di kelas maupun di luar kelas diharapkan dapat
dikondisikan dalam suasana hubungan peserta didik dan guru yang saling menerima dan
menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun
karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah
membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan). Terlebih bagi
peserta didik sekolah dasar yang masih berada di Kelas 1, 2 dan 3, yang masih memerlukan
bimbingan, dan perhatian, sebagaimana pelayanan para orang tua yang dengan kasih sayang
membimbing mereka. Sedangkan di Kelas 4, 5, dan 6 mulai ditingkatkan pemahaman peserta
didik untuk lebih memahami hidup dan kehidupan di lingkungan sekitar dengan menciptakan
pola berpikir rasional. Mencari jawaban mengapa harus belajar membaca dan menulis?
Mengapa harus belajar matematika, mengapa harus berinteraksi dan saling berkomunikasi
dengan teman dan sebagainya. Dengan pembelajaran tematik Terpadu diharapkan dapat
menjawab ke semuanya itu dengan catatan guru dan peserta didik memiliki komitmen dan
selalu berpikir positif bahwa pola pembelajaran yang dilakukan adalah menuju ketercapaian
kompetensi sebagaimana yang dituangkan di dalam standar kelulusan.
Pelaksanaan pembelajaran seyogyanya dengan menggunakan pendekatan multistrategi
dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan
sekitar sebagai sumber belajar dengan prinsip alam takambang.Guru (semua yang terjadi,
tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta
dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan). Sebuah model pembelajaran diharapkan dapat
dipergunakan sebagai wawasan untuk disesuaikan dengan kondisi peserta didik di masing-
masing sekolah.
Peserta didik perlu dipersiapkan baik secara internal maupun eksternal, baik ketika di
dalam kelas maupun di luar kelas. Terlebih bagi peserta didik yang masih berada di sekolah
dasartentu saja tidak dapat disamakan pelayannya dengan peserta didik yang ada di kelas
menengah. Namun demikian baik peserta didik di kelas 1 sampai dengan kelas 6 dikondisikan
menggunakan pendekatan Tematik Terpadu dengan tema sebagai pemersatunya.
Pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan kompetensi dasar dari berbagai
matapelajaran yaitu intra-disipliner, interdisipliner, multidisipliner, dan transdisipliner.
Integrasi intra-disipliner dilakukan dengan cara mengintegrasikan dimensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan menjadi satu kesatuan yang utuh di setiap matapelajaran.
Integrasi interdisipliner dilakukan dengan menggabungkan kompetensi-kompetensi
dasar beberapa matapelajaran agar terkait satu dengan yang lainnya, sehingga dapat saling
memperkuat, menghindari terjadinya tumpang tindih, dan menjaga keselarasan pembelajaran.
Integrasi multi-disipliner dilakukan tanpa menggabungkan kompetensi dasar tiap
matapelajaran sehingga tiap matapelajaran masih memiliki kompetensi dasarnya sendiri.
Integrasi transdisipliner dilakukan dengan mengaitkan berbagai matapelajaran yang ada
dengan permasalahan-permasalahan yang dijumpai di sekitarnya sehingga pembelajaran
menjadi kontekstual.merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar

25
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

konsep dasar secara parsial. Dengan demikian, pembelajarannya memberikan makna yang utuh
kepada peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia

Tematik terpadu disusun berdasarkan gabungan proses integrasi seperti dijelaskan di


atas sehingga berbeda dengan pengertian tematik seperti yang diperkenalkan pada kurikulum
sebelumnya. Selain itu, pembelajaran tematik-terpadu ini juga diperkaya dengan penempatan
matapelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I, II, dan III sebagai penghela matapelajaran lain.
Melalui perumusan Kompetensi Inti sebagai pengikat berbagai matapelajaran dalam satu kelas
dan tema sebagai pokok bahasannya, sehingga penempatan matapelajaran Bahasa Indonesia
sebagai penghela matapelajaran lain menjadi sangat memungkinkan

Penguatan peran matapelajaran Bahasa Indonesia dilakukan secara utuh melalui


penggabungan kompetensi dasar matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu
Pengetahuan Alam ke dalam matapelajaran Bahasa Indonesia. Kedua ilmu pengetahuan
tersebut menyebabkan pelajaran Bahasa Indonesia menjadi kontekstual, sehingga
pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih menarik. Pendekatan sains seperti itu terutama
di Kelas I, II, dan III menyebabkan semua matapelajaran yang diajarkan akan diwarnai oleh
matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam. Untuk kemudahan
pengorganisasiannya, kompetensi-kompetensi dasar kedua matapelajaran ini diintegrasikan ke
matapelajaran lain (integrasi interdisipliner).

Kompetensi dasar matapelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diintegrasikan ke kompetensi


dasar matapelajaran Bahasa Indonesia dan kompetensi dasar matapelajaran Matematika.
Kompetensi dasar matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diintegrasikan ke kompetensi dasar
matapelajaran Bahasa Indonesia, ke kompetensi dasar matapelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, dan ke kompetensi dasar matapelajaran Matematika. Sedangkan untuk kelas
IV, V, dan VI, kompetensi dasar matapelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan
Alam masing-masing berdiri sendiri, sehingga pendekatan integrasinya adalah multidisipliner,
walaupun pembelajarannya tetap menggunakan tematik terpadu. Prinsip pengintegrasian
interdisipliner untuk matapelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial
seperti diuraikan di atas dapat juga diterapkan dalam pengintegrasian muatan lokal.

Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya, keterampilan, dan
bahasa daerah diintegrasikan ke dalam matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi
Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke
dalam matapelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

II. PENGERTIAN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU


Pembelajaran tematik terpadu dilaksanakan dengan menggunakan prinsip pembelajaran
terpadu. Pembelajaran terpadu menggunakan tema sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran yang
memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali tatap muka, untuk memberikan
pengalaman yang bermakna bagi peserta didik. Karena peserta didik dalam memahami berbagai
konsep yang mereka pelajari selalu melalui pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan
konsep lain yang telah dikuasainya.
Pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu berawal dari tema yang telah
dipilih/dikembangkan oleh guru yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Jika dibandingkan

26
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

dengan pembelajaran konvensional pembelajaran tematik ini tampak lebih menekankan pada tema
sebagai pemersatu berbagai mata pelajaran yang lebih diutamakan pada makna belajar dan
keterkaitan berbagai konsep mata pelajaran. Keterlibatan peserta didik dalam belajar lebih
diprioritaskan dan pembelajaran bertujuan untuk mengaktifkan peserta didik, memberikan
pengalaman langsung serta tidak tampak adanya pemisahan antar mata pelajaran satu dengan
lainnya.
a) Fungsi dan Tujuan
Pembelajaran tematik terpadu berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik
dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat
menambah semangat belajar karena materi yang dipelajari merupakan materi yang nyata
(kontekstual) dan bermakna bagi peserta didik.

Tujuan pembelajaran tematik terpadu adalah:


1. mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu
2. mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran dalam
tema yang sama
3. memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan
4. mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengkaitkan berbagai mata
pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik
5. lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, seperti:
bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran yang lain.
6. lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks
tema yang jelas
7. guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat
dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih dan atau
pengayaan.
8. budi pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat
sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.

b) Ciri-ciri Pembelajaran Tematik Terpadu


1. Berpusat pada anak
1. Memberikan pengalaman langsung pada anak
2. Pemisahan antarmuatan pelajaran tidak begitu jelas (menyatu dalam satu pemahaman
dalam kegiatan)
3. Menyajikan konsep dari berbagai pelajaran dalam satu proses pembelajaran (saling terkait
antarmuatanpelajaran yang satu dengan lainnya)
4. Bersifat luwes (keterpaduan berbagai muatanpelajaran)
5. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak (melalui
penilaian proses dan hasil belajarnya)

c) Kekuatan Tema dalam Proses Pembelajaran


Anak pada usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret, mulai menunjukkan
perilaku yang mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke aspek
lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak, mulai berpikir secara
operasional,

27
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda, membentuk


dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan
mempergunakan hubungan sebab akibat. Oleh karena itu pembelajaran yang tepat adalah
dengan mengaitkan konsep materi pelajaran dalam satu kesatuan yang berpusat pada tema
adalah yang paling sesuai. Kegiatan pembelajaran akan bermakna jika dilakukan dalam
lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman, bersifat individual dan kontekstual, anak
mengalami langsung yang dipelajarinya, hal ini akan diperoleh melalui pembelajaran tematik.
Pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran dapat
memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Dari penjelasan diatas maka pembelajaran
tematik memiliki beberapa kekuatan dan keuntungan antara lain:

1. memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan anak
2. menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan anak
3. hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna
4. mengembangkan keterampilan berpikir anak sesuai dengan permasalahan yang dihadapi
5. menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerja sama
6. memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain, dalam arti
respek terhadap gagasan orang lain.
7. menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering
ditemui dalam lingkungan anak.

d) Peran Tema dalam Proses Pembelajaran


Tema berperan sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran, dengan memadukan beberapa mata
pelajaran sekaligus. Adapun mata pelajaran yang dipadukan adalah muatan pelajaran PPKn
Bahasa Indonesia, IPS,IPA,Matematika, Seni Budaya, Prakarya dan Pendidikan Jasmani, Olah
Raga dan Kesehatan.
Di dalam struktur Kurikulum Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah disebutkan bahwa untuk
peserta didik kelas 1, sampai dengan kelas 6 penyajian pembelajarannya menggunakan
pendekatan tematik. Penyajian pembelajaran dengan alokasi waktu kumulatif 30 JP per minggu.
Namun demikianpenjadwalan dalam hal ini tidak terbagi secara kaku melainkan diatur secara
luwes. Untuk kurikulum 2013 tema sudah disiapkan oleh pemerintah yang dikembangkan dalam
sub tema dan satuan pembelajaran.
Untuk Pendidikan Jasmani, olahraga dan kesehatan, yang sifatnya gerakan ringan yang dapat
disajikan di dalam kelas, bisa dilakukan oleh guru kelas. Sedangkan yang sifatnya gerakan olah
raga yang memerlukan fisik, gerakan bebas, tetap dilakukan oleh guru olah raga dan
dilaksanakan di luar kelas/ lapangan olah raga.
Pembelajaran tematik diawali dengan pembuatan tema selama satu tahun, kemudian dengan
tema-tema yang telah dibuat tersebut, guru menganalisis semua standar kompetensi lulusan
yang diturunkan ke dalam kompetensi inti dan selanjutnya mengalir ke kompetensi dasar dan
membuat indikator dari masing-masing Kompetensi Dasar dari muatan mata pelajaran yang ada
di setiap kelas. Setelah itu dibuat hubungan pemetaan antara KD dan indikator dengan tema
yang telah disiapkan (oleh Pemerintah) selama satu tahun. Berikutnya dari pemetaan hubungan
tersebut dilanjutkan dengan membuat jaringan KD &indikator dari setiap tema dan sub tema

28
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

yang telah dibuat. Setelah jadi semua jaringan selama satu tahun dilanjutkan dengan menyusun
silabus tematik dan yang terakhir menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik.

e) Model Pembelajaran Tematik Terpadu


Model Pembelajaran Tematik Terpadu melalui beberapa tahapan yaitu pertama guru harus
mengacu pada tema sebagai pemersatu berbagai muatan pelajaran untuk satu tahun.Kedua
guru melakukan analisis standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, kompetensi dasar dan
membuat indikator dengan tetap memperhatikan muatan materi dari Standar Isi, ketiga
membuat hubungan pemetaan antara kompetensi dasar, indikator dengan tema, keempat
membuat jaringan KD, indikator, kelima menyusun silabus tematik dan keenammembuat
rencana pelaksanaan pembelajaran tematik dengan mengondisikan pembelajaran yang
menggunakan pendekatan Saintifik. Untuk lebih jelasnya akan dibahas di bawah ini.

a. Kriteria Pemilihan Tema


Beberapa tema telah disiapkan menyertai dokumen Kurikulum 2013, namun demikian
penulisan daftar tema dimaksud bukanlah urutan penyajian Guru diharapkan dapat dengan
cerdas dan tepat melakukan pemilihan tema mana yang akan dibelajarkan terlebih dahulu,
seyogyanya penetapan tema sesuai dengan kondisi daerah, sekolah, peserta didik, dan guru
di wilayahnya. Penentuan dan pemilihan tema yang akan dikembangkan di sekolah
dasardapat mempertimbangkan kriteria pembuatan tema sebagai berikut :
a. tema tidak terlalu luas namun dapat dengan mudah dipergunakan untuk memadukan
banyak mata pelajaran
b. tema bermakna, artinya bahwa tema yang dipilih untuk dikaji harus memberikan bekal
bagi peserta didik untuk belajar selanjutnya
c. harus sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis anak
d. tema yang dikembangkan harus mampu mewadahi sebagian besar minat anak di
sekolah
e. tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang
terjadi di dalam rentang waktu belajar
f. mempertimbangkan kurikulum yang berlaku dan harapan masyarakat terhadap hasil
belajar peserta didik
g. mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar

b. Tahapan Berpikir Pembelajaran Tematik


Struktur Kurikulum 2013 merupakan acuan dalam merancang pembelajaran yang akan
menjadi landasan penetapan prosentase penyajian pembelajaran. Di Kelas I sampai dengan
Kelas VI membelajarkan materi dengan tema sebagai pemersatunya, tidak parsial per mata
pelajaran. Penetapan alokasi waktu dimaksudkan agar guru dapat mempertimbangan
batasan pembahasan, supaya tidak lagi fokus atau berlama-lama pada salah satu mata
pelajaran saja. Meskipun telah dituangkan alokasi waktu di dalam struktur masing-masing
mata pelajaran, namun tetap menjadi satu kesatuan per minggu kumulatif 30 JP untuk Kelas
I, Untuk Kelas II kumulatif satu minggu 32 JP. Kelas III kumulatif satu minggu 34 JP,.
Sedangkan Kelas IV sampai dengan Kelas VI kumulatif satu minggu 36 JP, bagi sekolah
reguler. Setiap sekolah dapat menambahkan alokasi waktu 2 Muatan Lokal @ 2 JP setiap

29
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

jenis Muatan Lokal, sehingga tambahan alokasi waktu menjai 30 JP + 4 JP (Mulok) = 34 JP


untuk kelas 1. Demikian seterusnya untuk masing-masing kelas dapat ditambah 4 JP.
Struktur Kurikulum sebagai di berikut:

Struktur Kurikulum SD/MI


ALOKASI WAKTU BELAJAR
MATA PELAJARAN PER MINGGU
I II III IV V VI
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4

2. Pendidikan Pancasila dan 5 6 6 4 4 4


Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7
4. Matematika 5 6 6 6 6 6
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5
(termasuk muatan lokal)*
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan 4 4 4 4 4 4
Kesehatan
(termasuk muatan lokal)
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 30 32 34 36 36 36

c. Beban Belajar
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu
semester. Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan
untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD/MI adalah 35
menit.
Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru
memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi
peserta didik aktif. Proses pembelajaran peserta didik aktif memerlukan waktu yang lebih
panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan
untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Proses pembelajaran
yang dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta didik sehingga
mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar serta menerapkan apa yang sudah mereka
pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu bertambahnya jam
belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar. Sekolah

30
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

mendapat kesempatan mengondisikan beban belajar sesuai hasil kesepakatan warga


sekolah, Kepala Sekolah, Guru, dan Komite Sekolah.

d. Tahapan Pembelajaran Tematik Terpadu


Langkah guru yang akan membelajarkan materi dengan menggunakan pendekatan tematik
antara lain:

1. Memilih/Menetapkan Tema
Dibawah ini adalah Tema untuk peserta didik Sekolah Dasar kelas I dan IV serta kelas II
dan V

Tema-Tema di Sekolah Dasar


KELAS I KELAS IV
1. Diriku 1. Indahnya Kebersamaan
2. Kegemaranku 2. Selalu Berhemat Energi
3. Kegiatanku 3. Peduli Makhluk Hidup
4. Keluargaku 4. Berbagai Pekerjaan.
5. Pengalamanku 5. Menghargai Jasa Pahlawan
6. Lingkungan Bersih dan Sehat 6. Indahnya Negeriku
7. Benda, Binatan dan Tanaman di 7. Cita-citaku
Sekitar 8. Daerah Tempat Tinggalku
8. Peristiwa alam 9. Makanan Sehat dan Bergizi

KELAS II KELAS V

1. Hidup Rukun 1. Bermain dengan Benda-benda di sekitar


2. Bermain di Lingkunganku 2. Peristiwa dalam Kehidupan
3. Tugasku Sehari-hari 3. Kerukunan dalam bermasyarakat
4. Aku dan Sekolahku 4. Sehat itu Penting
5. Hidup Bersih dan Sehat 5. Bangga Sebagai Bangsa Indonesia
6. Air, Bumi, dan Matahari 6. Organ Tubuh Manusia dan Hewan.
7. Merawat Hewan dan Tumbuhan 7. Sejarah Peradaban Indonesia.
8. Keselamatan di Rumah dan Perjalanan 8. Ekosistem.
9. Akrab Dengan Lingkungan.

2. Melakukan Analisis SKL, KI, Kompetensi Dasar dan Membuat Indikator,


Analisis Kurikulum (SKL, KI dan KD serta membuat indikator) dilakukan dengan cara
membaca semua Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Inti, dan Kompetensi
Dasar dari semua mata pelajaran. Setelah memiliki sejumlah tema untuk satu tahun,
barulah dapat dilanjutkan dengan menganalisis Standar Kompetensi Lulusan dan
Kompetensi Inti serta Kompetensi Dasar (SKL, KI dan KD) yang ada dari berbagai mata
pelajaran (Bahasa Indonesia, IPA, IPS, PPKn, Matematika, Seni-Budaya dan Prakarya, Olah
Raga, Jasmani dan Kesehatan. Kemudian masing-masing Kompetensi Dasar dibuatkan
indikatornya dengan mengikuti kriteria pembuatan indikator.

31
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3. Melakukan Pemetaan KI, Mata Pelajaran , Kompetensi Dasar, Indikator dengan Tema
Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran telah disediakan dalam Kurikulum 2013,
demikian juga sejumlah tema untuk proses pembelajaran selama satu tahun untuk Kelas
1 sampai dengan Kelas 6 telah disediakan pula. Namun demikian guru masih perlu
membuat Indikator dan melakukan kegiatan pemetaan Kompetensi Dasar dan indikator
tersebut dikaitkan dengan tema yang tersedia dimasukkan ke dalam format pemetaan
agar lebih memudahkan proses penyajian pembelajaran, indikator mana saja yang dapat
disajikan secara terpadu dengan cara memberikan cek ( √ ).

4. Membuat Jaringan Kompetensi Dasar


Kegiatan berikutnya setelah dilakukan pemetaan Kompetensi Dasar, indikator dengan
Tema dalam satu tahun dan telah terpetakan indikator mana saja yang akan disajikan
dalam setiap tema, maka sebaiknya dilanjutkan dengan membuat Jaringan KD dan
indikator dengan cara menurunkan hasil cek dari pemetaan ke dalam format Jaringan KD
&indikator.

5. Menyusun Silabus Tematik Terpadu


Setelah dibuat Jaringan KD & Indikator, langkah Guru selanjutnya adalah menyusun
silabus tematik untuk lebih memudahkan Guru dalam melihat seluruh desain
pembelajaran untuk setiap Tema sampai tuntas tersajikan di dalam proses pembelajaran.
Dalam silabus tematik ini memberikan gambaran secara menyeluruh tema yang telah
dipilh akan disajikan berapa minggu dan kegiatan apa saja yang akan dilakukan dalam
penyajian tema tersebut. Silabus tematik terpadu memuat komponen sebagaimana
panduan dari Standar Proses yang meliputi 1) Kompetensi Dasar mana saja yang sudah
terpilih (dari Jaringan KD), 2) Indikator (dibuat oleh Guru, juga diturunkan dari Jaringan)
3) Kegiatan Pembelajaran yang memuat perencanaan penyajian untuk berapa minggu
tema tersebut akan dibelajarkan, 4) Penilaian proses dan hasil belajar (diwajibkan
memuat penilaian dari aspek sikap, keterampilan dan pegetahuan) selama proses
pembelajaran berlangsung 5) Alokasi waktu ditulis secara utuh kumulatif satu minggu
berapa jam pertemuan (misalnya 30 JP x 35 menit) x 4 minggu; 6) Sumber dan Media.

6. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu


Langkah terakhir dari sebuah perencanaan adalah dengan menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Terpadu. Di dalam RPP Tematik Terpadu ini
diharapkan dapat tergambar proses penyajian secara utuh dengan memuat berbagai
konsep mata pelajaran yang disatukan dalam tema. Di dalam RPP Tematik Terpadu ini
peserta didik diajak belajar memahami konsep kehidupan secara utuh. Penulisan
identitas tidak mengemukakan mata pelajaran, melainkan langsung ditulis tema apa yang
akan dibelajarkan.
Penyusunan RPP Tematik Terpadu sebagaimana dalam penyusunan silabus seyogyanya
mengacu pada komponen penyusunan RPP dari Standar Proses yang meliputi: Identitas:
Satuan Pendidikan, Tema, Kelas, Semester, Alokasi Waktu. 1) Kompetensi Inti: merupakan
jabaran dari SKL ada 4 Kompetensi Inti yang harus ditulis semuanya, karena merupakan

32
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

satu kesatuan yang utuh dan harus dicapai. 2) Kompetensi Dasar hasil penyempurnaan
Standar Isi dari Kurikulum 2013 semua mata pelajaran yang telah dipilih dan tertulis di
jaringan KD &indikator 3) Indikator dari semua mata pelajaran yang telah dibuat dan di
tuangkan di Pemetaan; 4) Tujuan Pembelajaran yang diharapkan dicapai dari
keterpaduan berbagai mata pelajaran 5) Materi Pembelajaran meliputi berbagai mata
pelajaran 6) Metode pembelajaran; 7) Pembelajaran memuat kegiatan Pendahuluan,
Kegiatan Inti (memuat langkah pembelajaran tematik terpadu memadukan berbagai
mata pelajaran yang disatukan dalam Tema, tersaji secara sistematis dan sistemik dalam
tuangan yang menggambarkan pendekatan Saintifik(memuat komponen mengamati,
menanya, Mengumpulkan dan mengasosiasikan, dan mengomunikasikan hasil) dan
diakhiri dengan Kegiaan Penutup; 8) Sumber dan Media yang memuat semua sumber
dan media pembelajaran yang dipergunakan dalam pembelajaran 9) Penilaian, meliputi
proses dan hasil belajar seyogyanya dilampirkan instrumen dan rubrik penilaiannya, baik
untuk kepentingan proses dan ketercapaian hasil belajar siswa.

III. PENDEKATAN SAINTIFIK


Proses pembelajaran menggunaan pendekatan Saintifik hal ini dimaksudkan untuk memberikan
pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan
pendekatan ilmiah.Informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada
informasi searah dari guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta
diarahkan untuk mendorong peserta didik untuk mencari tahu dari berbagai sumber observasi,
bukan diberi tahu.
Kondisi pembelajaran pada saat ini diharapkan diarahkan agar peserta didik mampu
merumuskan masalah (dengan banyak menanya), bukan hanya menyelesaikan masalah dengan
menjawab saja. Pembelajaran diharapkan diarahkan untuk melatih berpikir analitis (peserta
didik diajarkan bagaimana mengambil keputusan) bukan berpikir mekanistis (rutin dengan
hanya mendengarkan dan menghapal semata)Dengan pendekaan Saintifik dapat membentuk
peserta didik mempunyai domain Sikap, Keterampilan dan pengetahuan yang seimbang dan
utuh sesuai tuntutan pendidikan abad 21. Domain sikap, keterampilan dan pengetahuan
dimaksud seperti gambar dibawah ini.

33
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi, maka prinsip pembelajaran yang
digunakan adalah:

1. dari peserta didik diberi tahu menuju pesertadidik mencari tahu;


2. dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka
sumberbelajar;
3. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah;
4. dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;
5. dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
6. dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan
jawaban yang kebenarannya multi dimensi;
7. dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
8. peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan keterampilan
mental (softskills);
9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai
pembelajar sepanjang hayat;
10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung
tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas
peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani);
11. pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;
12. pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah, siapa saja adalah siswa,
dan di mana saja adalah kelas.
13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk efisiensi dan efektivitas
pembelajaran; dan
14. Pengakuan atas perbedaan individualdan latar belakang budaya peserta didik.

a) Penerapan Pendekatan Saintifik Dalam PembelajaranTematik Terpadu

Saat ini diberlakukan pembelajaran Tematik Terpadu bagi peserta didik mulai dari kelas I sampai
dengan kelas VI. Pembelajaran dimaksud adalah dengan menggunakan Tema yang akan menjadi
pemersatu berbagai mata pelajaran.
Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu
menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran
sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan dan mengasosiasikan,
dan mengomunikasikan hasil) untuk semua mata pelajaran. Untuk materi, atau situasi tertentu,
sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pada
kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-
sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah. Pendekatan ilmiah
pembelajaran antara lain meliputi aspek pokok
1. Mengamati
2. Menanya
3. Mengumpulkan dan mencoba
4. Mengasosiasikan dan menalar
5. Menyajikan dan Mengomunikasikan hasil

34
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Langkah-langkah tersebut tidak selalu dilalui secara berurutan, terlebih pada pembelajaran
Tematik Terpadu, dimana pembelajarannya menggunakan Tema sebagai pemersatu. Sementara
setiap mata pelajaran memiliki karakteristik keilmuan yang antara satu dengan lainnya tidak
sama. Oleh karena itu agar pembelajaran bermakna perlu diberikan contoh-contoh agar dapat
lebih memperjelas penyajian pembelajaran dengan pendekatan scientific.

b) Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Tematik Terpadu

Sebagaimana telah disebutkan


sebelumnya bahwa
pembelajaran Tematik Terpadu
merupakan suatu penyajian
pembelajaran yang menyatukan
beberapa mata pelajaran dengan
Tema sebagai pemersatunya.
Sementara karakteristik
keilmuan dari setiap materi
pelajaran tidaklah sama maka
khusus untuk penyajianpembelajaran dapat disajikan langkah dalam pendekatan ilmiah sebagai
perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses pencapaian kompetensi seperti gambar
berikut :
Untuk Domain Sikap menurut Krathwohl maka langkah ilmiah yang dapat dicapai adalah
menerima, merespon, menilai, mengorganisasikan atau internalisasi diri dan akualisasi diri.
Adapun untuk domain keterampilan menurut Dyers peserta didik perlu dibina dalam mencapai
kompetensi yang berguna bagi dirinya dalam mencapai keterampilan dengan langkah,
Mengamati, menanya, mencoba, menalar serta mengomunikasikan hasil kerjanya.
Bloom memberikan konsep pengetahuan dengan langkah mengingat atau tahu sesuatu,
memahami, menerapkan, menganalisa dan mengevaluasi. Dari ketiga langkah saintifik menurut
para pakar diatas dapatlah kita lakukan penerapan dalam pembelajaran tematik terpadu yang
sesuai dengan kebutuhan anak sehingga dapat menciptakan suatu pembelajaran yang aktif,
inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan.

c) Contoh Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Tematik Terpadu

1. Mengamati

Dalam penyajian pembelajaran, guru dan peserta didik (Kelas 4 Sekolah Dasar) perlu
memahami apa yang hendak dicatat, melalui kegiatan pengamatan. Mengingat peserta didik
masih dalam jenjang Sekolah Dasar, maka pengamatan akan lebih banyak menggunakan
media gambar, alat peraga yang sedapat mungkin bersifat kontekstual. Berikut contoh Tema
6 Indahnya Negeriku pada sub tema 2 Keindahan Alam Negeriku. Peserta didik diajak
mengamati gambar, kemudian mereka diajak mengidentifikasi, tentang ciri-keindahan alam.
Dengan mengamati gambar, peserta didik akan dapat secara langsung dapat menceritakan
kondisi sebagaimana yang di tuntut dalam kompetensi dasar dan indikator, dan mata
pelajaran apa saja yang dapat dipadukan dengan media yang tersedia.

35
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Contoh obyek gambar yang diamati siswa

Pengamatan gambar dapat dikembangkan dan dikaitkan dengan pengetahuan awal dari siswa,
sehinga proses pembelajaran dapat lebih menyenangkan dan membangkitkan rasa antusisa
siswa. Karena dapat mnegaitkan pengalaman belajarnya dengan kehidupan nyata. Gambar-
gambar yang diamati juga harus bervariasi dan dapat membangkitkan keingintahuan anak
sehingga dapat memancing anak untuk berntanya hal hal yang ingin diketahui dengan rasa
ingin tahu yang tinggi.

2. Menanya

Peserta didik yang masih duduk di kelas 4 Sekolah Dasar tidak mudah diajak bertanya jawab
apabila tidak dihadapkan dengan media yang menarik. Guru yang efektif seyogyanya mampu
menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap,
keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia
membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab
pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi
penyimak dan pembelajar yang baik. Berbeda dengan penugasan yang menginginkan tindakan
nyata, pertanyaan dimaksudkan untuk memperoleh tanggapan verbal. Istilah “pertanyaan”
tidak selalu dalam bentuk “kalimat tanya”, melainkan juga dapat dalam bentuk pernyataan,
asalkan keduanya menginginkan tanggapan verbal. Dengan media gambar peserta didik
diajak bertanya jawab sekaligus membedakan karakteristik Keindahan alam negeri.

Beberapa contoh pertanyaan yang diharapkan muncul setelah pengamatan:


1. Apa nama-nama tempat wisata dalam foto-foto yang diamati ?
2. Di mana lokasi tempat-tempat wisata tersebut?
3. Kekayaan alam apa saja yang terkandung di tempat-tempat wisata tersebut?
4. Apa manfaat kekayaan alam tersebut bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi wista?
5. Apa jenis-jenis mata pencarian masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi tersebut?
6. Bagaimana sikap yang harus dilakukan masyarakat sekitar untuk menjaga kelestarian dan
keindahan tempat wisata? Berikan contohnya!.Mengapa masyarakat tersebut harus memiliki
sikap-sikap tersebut di atas? berikan alasannya.

Pada saat siswa mengamati dan menjawab pertanyaan guru, maka sudah memadukan dan
mengakomodasi mata pelajaran Bahasa Indonesia, (untuk aspek mendengarkan, dan

36
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

berbicaranya, membaca gambar serta menulis hasil identifikasi keindahan alam negeri.
Sehingaa dari hasil pengamatan dan menanya diharapkan ada jawaban yang ilmiah dan
memberikan pemahaman yang baik pada siswa.

Beberapa contoh jawaban yang diharapkan muncul setelah tanya jawab:


1. Nama tempat wisata, yaitu Gunung Bromo, sawah berundak Bali, Danau Toba, pantai
dan wisata bawah laut Raja Ampat, dan hutan Kalimantan dll.
2. Lokasi di setiap pulau di Indonesia.
3. Kekayaan sumber daya alam hayati, seperti beragam tumbuhan dan hewan di laut,
dan hewan serta tumbuhan di hutan. Juga sumber daya alam nonhayati seperti
keindahan pantai pasir, danau, dan pegunungan.
4. Kekayaan alam tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai obyek wisata dan menjadi
sumber pendapatan bagi masyarakat yang tinggal.
5. Jenis mata pencarian masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi, nelayan di pantai,
nelayan di sawah, dst.
6. Sikap yang harus dilakukan masyarakat sekitar untuk menjaga kelestarian dan
keindahan tempat wisata, contohnya sikap peduli lingkungan, seperti buang sampah
ke tempat sampah, tidak merusak tumbuhan, dst.
7. Masyarakat harus memiliki sikap-sikap tersebut supaya kelestarian alam juga terjaga
sehingga mata pencarian masyarakat juga tidak terganggu

3. Menalar

Apabila dikaitkan dengan contoh yang disajikan diatas, maka Istilah “menalar” dalam kerangka
proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 adalah
untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya
tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada guru. Penalaran
adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi
untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan
penalaran ilmiah, meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.

Istilah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan merupakan terjemanan dari
reasonsing, meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran. Karena itu, istilah
aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan
ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi
dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan
mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan
memori. Selama mentransfer peristiwa-peristiwa khusus ke otak, pengalaman tersimpan
dalam referensi dengan peristiwa lain. Pengalaman-pengalaman yang sudah tersimpan di
memori otak berelasi dan berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia.
Proses itu dikenal sebagai asosiasi atau menalar. Dari perspektif psikologi, asosiasi merujuk
pada koneksi antara entitas konseptual atau mental sebagai hasil dari kesamaan antara
pikiran atau kedekatan dalam ruang dan waktu. Dalam menalar siswa dapat mengambil
hikmahdari sikap dan pengetahuan yang didapa dari proses belajarnya.

37
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Contoh untuk kegiatan menalar ini bisa dengan kegiatan seperti berikut :

Peduli Keindahan Lingkungan Merusak Keindahan Lingkungan


SIKAP KEUNTUNGAN KERUGIAN SIKAP KEUNTUNGAN KERUGIAN
Buang Hutan terjaga tidak ada Buang tidak ada hutan dan
sampah pada kebersihannya sampah sungan kotor
tempatnya dihutan atau banyak
sungai tumpukan
sampah
Menulis di tidak ada batang pohon
batang pohon rusak dan
dan merusak pohon bisa
pohon mati
dan dan dan dan dan dan
seterusnya… seterusnya… seterusnya… seterusnya… seterusnya… seterusnya…

Dengan tabel di atas siswa tidak hanya mencari jawaban tapi akan di tuntut untuk berpikir
tingkat tinggi ( High Order Thingking ) dan juga secara tidak langsung belajar mengontrol diri
dengan sikap yang posistif terhadap lingkungan. Bagaimana jika keadaan tersebut dikaitkan
dengan lingkungan sekitar pantai yang sedang mereka diskusikan ?
Prose menalar juga bisa diasah dengan dorongan guru dalam bertanya jawab dan memancing
siswa untuk berpikir komplek misalnya seperti saat guru dan siswa membahas masalah
kehidupan nelayan, di suatu tempat dimana mereka mengamati daerah pantai. apa yang bisa
dilakukan guru dalam membimbing siswa untuk belajar menalar secara ilmiah seperti berikut :

Dari gambar di atas dan interaksi antara guru dan siswa akan menuntut untuk melakukan
High Order Thingking yang sangat bermanfaat dalam kelanjutan proses belajarnya. Akan lebih
mebrmakna proses pembelajarnnya jika siswa dapat langsung mencoba melakukan apa yang
diamati, sitanyakan dan dinalar secara ilmiah dalam tindakan nyata.

38
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

4. Mencoba

Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau
melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Pada tema 6 kelas 4
ini misalnya, peserta didik harus memahami konsep-konsep materi dan kaitannya dengan
kehidupan sehari-hari. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk
mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode
ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.

Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai


ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Aktivitas pembelajaran
yang nyata untuk ini adalah: (1) menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar
menurut tuntutan kurikulum; (2) mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan yang
tersedia dan harus disediakan; (3) mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-hasil
eksperimen sebelumnya; (4) melakukan dan mengamati percobaan; (5) mencatat fenomena
yang terjadi, menganalisis, dan menyajikan data; (6) menarik simpulan atas hasil percobaan;
dan (7) membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan.

Contoh penerapan percobaan yang sesuai dengan tema dengan mengaplikasikan bentuk
bidang dalam matematika dan ilmu pengetahuan alam:

Siswa membaca informasi singkat tentang Tebang Pilih Tanam (TPT)


Siswa melakukan 2 jenis percobaan untuk mengetahui fungsi pohon/tanaman
bagi kehidupan di bumi.

Siswa melakukan 2 jenis percobaan. Untuk teknik pelaksanaannya, siswa bisa


dibagi dalam beberapa kelompok kecil dan minta setiap kelompok untuk
mempersiapkan sendiri alat dan bahan percobaan.
Sebelum melakukan percobaan, minta siswa untuk melakukan prediksi/
hipotesis apa yang akan terjadi pada:
1. Tanah/bukit hijau/hutan: Gundukan tanah ditutup rumput yang disiram
air.
2. Tanah/bukit gundul: Gundukan tanah tanpa rumput yang disiram air.
Setelah percobaan, siswa kemudian menuliskan apa yang terjadi pada dua jenis
gundukan tanah tersebut.

5. Mengolah, mengkomunikasikan, mencipta dan menerapkan.

Pada tahapan mengolah ini peserta didik sedapat mungkin dikondisikan belajar secara
kolaboratif. Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan guru fungsi guru lebih bersifat
direktif atau manajer belajar, sebaliknya, peserta didiklah yang harus lebih aktif. Jika
pembelajaran kolaboratif diposisikan sebagai satu falsafah peribadi, maka ia menyentuh
tentang identitas peserta didik terutama jika mereka berhubungan atau berinteraksi dengan

39
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

yang lain atau guru. Dalam situasi kolaboratif


itu, peserta didik berinteraksi dengan empati,
saling menghormati, dan menerima
kekurangan atau kelebihan masing-masing.
Dengan cara semacam ini akan tumbuh rasa
aman, sehingga memungkinkan peserta didik
menghadapi aneka perubahan dan tuntutan
belajar secara bersama-sama. Peserta didik
secara bersama-sama, saling bekerjasama,
saling membantu mengerjakan hasil tugas terkait dengan materi yang sedang dipelajari
(Kegiatan Elaborasi).

Hasil tugas dikerjakan bersama dalam satu kelompok untuk kemudian dipresentasikan atau
dilaporkan kepada guru. Kegiatan menyimpulkan merupakan kelanjutan dari kegiatan
mengolah, bisa dilakukan bersama-sama dalam
satu kesatuan kelompok, atau bisa juga dengan
dikerjakan sendiri setelah mendengarkan hasil
kegiatan mengolah informasi. Hasil tugas yang
telah dikerjakan bersama-sama secara kolaboratif
dapat disajikan dalam bentuk laporan tertulis dan
dapat dijadikan sebagai salah satu bahan untuk
portofolio kelompok dan atau individu. Yang
sebelumnya di konsultasikan terlebih dulu kepada
guru. Pada tahapan ini kendatipun tugas
dikerjakan secara berkelompok, tetapi sebaiknya hasil pencatatan dilakukan oleh masing-
masing individu. Sehingga portofolio yang di basukkan ke dalam file atau Map peserta didik
terisi dari hasil pekerjaannya sendiri secara individu.

Pada kegiatan akhir diharapkan peserta didik dapat mengkomunikasikan hasil pekerjaan yang
telah disusun baik secara bersama-sama dalam kelompok dan atau secara individu dari hasil
kesimpulan yang telah dibuat bersama. Kegiatan mengkomunikasikan ini dapat diberikan
klarifikasi oleh guru agar supaya peserta didik akan mengetahui secara benar apakah jawaban
yang telah dikerjakan sudah benar atau ada yang harus diperbaiki. Hal ini dapat diarahkan
pada kegiatan konfirmasi sebagaimana pada Standar Proses.

IV. PENILAIAN AUTENTIK


Assesment autentik adalah suatu istilah/terminologi yang diciptakan untuk menjelaskan
berbagai metode penilaian alternatif yang memungkinkan siswa dapat mendemonstrasikan
kemampuannya dalam menyelesaikan tugas-tugas dan menyelesaikan masalah. Sekaligus,
mengekspresikan pengetahuan dan keterampilannya dengan cara mensimulasikan situasi yang
dapat ditemui di dalam dunia nyata di luar lingkungan sekolah (Hymes, 1991). Dalam hal ini
adalah simulasi yang dapat mengekspresikan prestasi (performance) siswa yang ditemui di
dalam praktik dunia nyata.
Dalam American Library Association, assesment autentik didefinisikan sebagai proses evaluasi
untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktivitas yang

40
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

relevan dalam pembelajaran. Dalam Newton Public School, assesment autentik diartikan
sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman kehidupan
nyata peserta didik. Wiggins (1993) mendefinisikan assesment autentik sebagai upaya
pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang
ditemukan dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan
membahas artikel, memberikan analisa moral terhadap peristiwa, berkolaborasi
dengan antarsesama melalui debat, dan sebagainya.
Assesment autentik adakalanya disebut penilaian responsif, suatu metode yang sangat
populer untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang miliki ciri-ciri khusus, mulai
dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang
jenius. Assesment autentik dapat juga diterapkan dalam bidang ilmu tertentu seperti seni atau
ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses atau hasil
pembelajaran.
Assesment autentik sering dikontradiksikan dengan penilaian yang menggunakan standar tes
berbasis norma, pilihan ganda, benar–salah, menjodohkan, atau membuat jawaban singkat.
Tentu saja, pola penilaian seperti ini tidak diartikan dalam proses pembelajaran, karena
memang lazim digunakan dan memperoleh legitimasi secara akademik. Assesment autentik
dapat dibuat oleh guru sendiri, guru secara tim, atau guru bekerja sama dengan peserta didik.
Dalam assesment autentik, seringkali pelibatan siswa sangat penting. Asumsinya, peserta didik
dapat melakukan aktivitas belajar lebih baik ketika mereka tahu bagaimana akan dinilai.
Peserta didik diminta untuk merefleksikan dan mengevaluasi kinerja mereka sendiri dalam
rangka meningkatkan pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan pembelajaran serta
mendorong kemampuan belajar yang lebih tinggi. Pada assesment autentik guru menerapkan
kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, kajian keilmuan, dan pengalaman
yang diperoleh dari luar sekolah.
Assesment autentik mencoba menggabungkan kegiatan guru mengajar, kegiatan siswa belajar,
motivasi dan keterlibatan peserta didik, serta keterampilan belajar. Karena penilaian itu
merupakan bagian dari proses pembelajaran, guru dan peserta didik berbagi pemahaman
tentang kriteria kinerja. Dalam beberapa kasus, peserta didik bahkan berkontribusi untuk
mendefinisikan harapan atas tugas-tugas yang harus mereka lakukan.
Assesment autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta didik
karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar
tentang subjek. Assesment autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka
menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan
perolehan belajar, dan sebagainya. Atas dasar itu, guru dapat mengidentifikasi materi apa
yang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan remedial harus dilakukan.

1. Penilaian Autentik dan Belajar Autentik


Menurut Ormiston, belajar autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang
dilakukan oleh peserta didik dikaitkan dengan realitas di luar sekolah atau kehidupan pada
umumnya. Penilaian semacam ini cenderung berfokus pada tugas-tugas kompleks atau
kontekstual bagi peserta didik, yang memungkinkan mereka secara nyata menunjukkan
kompetensi atau keterampilan yang dimilikinya. Contohassesment autentik antara lain
keterampilan kerja, kemampuan mengaplikasikan atau menunjukkan perolehan

41
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

pengetahuan tertentu, simulasi dan bermain peran, portofolio, memilih kegiatan yang
strategis, serta memamerkan dan menampilkan sesuatu.
Assesment autentik terdiri dari berbagai teknik penilaian. Pertama, pengukuran langsung
keterampilan peserta didik yang berhubungan dengan hasil jangka panjang pendidikan seperti
kesuksesan di tempat kerja. Kedua, penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan keterlibatan
yang luas dan kinerja yang kompleks. Ketiga, analisis proses yang digunakan untuk
menghasilkan respon peserta didik atas perolehan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
ada.
Dengan demikian, assesment autentik akan bermakna bagi guru untuk menentukan cara-cara
terbaik agar semua siswa dapat mencapai hasil akhir, meski dengan satuan waktu yang
berbeda. Konstruksi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dicapai melalui penyelesaian tugas
di mana peserta didik telah memainkan peran aktif dan kreatif. Keterlibatan peserta didik
dalam melaksanakan tugas sangat bermakna bagi perkembangan pribadi mereka.
Dalam pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan informasi dengan
pendekatan saintifik , memahami aneka fenomena atau gejala dan hubungannya satu sama
lain secara mendalam, serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata yang luar
sekolah. Di sini, guru dan peserta didik memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi. Peserta
didik pun tahu apa yang mereka ingin pelajari, memiliki parameter waktu yang fleksibel, dan
bertanggungjawab untuk tetap pada tugas. Assesment autentik pun mendorong peserta didik
mengonstruksi, mengorganisasikan, menganalisis, mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan
mengevaluasi informasi untuk kemudian mengubahnya menjadi pengetahuan baru.
Autentik memandang penilaian dan pembelajaran adalah merupakan dua hal yang saling
berkaitan. Penilaian autentik harus mencerminkan masalah dunia nyata. Menggunakan
berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap). Berikut contoh-contoh tugas autentik: pemecahan masalah
matematika, melaksanakan percobaan, bercerita, menulis laporan, berpidato, membaca puisi,
dan membuat peta perjalanan.
Sejalan dengan deskripsi di atas, pada pembelajaran autentik, guru harus menjadi “guru
autentik.” Peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran, melainkan juga pada penilaian.
Untuk bisa melaksanakan pembelajaran autentik, guru harus memenuhi kriteria tertentu
seperti disajikan berikut ini.
1. Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik serta desain
pembelajaran.
2. Mengetahui bagaimana cara membimbing peserta didik untuk mengembangkan
pengetahuan mereka sebelumnya dengan cara mengajukan pertanyaan dan menyediakan
sumberdaya memadai bagi peserta didik untuk melakukan akuisisi pengetahuan.
3. Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru, dan mengasimilasikan
pemahaman peserta didik.
4. Menjadi kreatif tentang bagaimana proses belajar peserta didik dapat diperluas dengan
menimba pengalaman dari dunia di luar tembok sekolah.

2. Jenis-jenis Penilaian Autentik


Dalam rangka melaksanakan assesment autentik yang baik, guru harus memahami secara jelas
tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, guru harus bertanya pada diri sendiri, khususnya
berkaitan dengan: (1) sikappengetahuan dan keterampilan apa yang akan dinilai; (2) fokus

42
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

penilaian akan dilakukan, misalnya, berkaitan dengan sikap, pengetahuan dan keterampilan;
dan (3) tingkat pengetahuan apa yang akan dinilai, seperti penalaran, memori, atau proses.

a. Penilaian Sikap
Contoh muatan KI-1 (sikap spiritual) antara lain: ketaatan beribadah, berperilaku syukur,
berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, toleransi dalam beribadah. sedangkan
Contoh muatan KI-2 (sikap sosial) antara lain: jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
percaya diri, bisa ditambahkan lagi sikap-sikap yang lain sesuai kompetensi dalam
pembelajaran, misal : kerja sama, ketelitian, ketekunan, dll. Penilaian apek sikap dilakukan
melalui observasi, penilaian diri, penilaian antarteman, dan jurnal.
1) Observasi
Merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan
menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan
format observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. Hal ini dilakukan
saat pembelajaran maupun di luar pembelajaran.
2) Penilaian Diri
Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan
kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen
yang digunakan berupa lembar penilaian diri.
3) Penilaian Antarteman
Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai
terkait dengan sikap dan perilaku keseharian peserta didik. Instrumen yang digunakan
berupa lembar penilaian antarpeserta didik.
4) Jurnal Catatan Guru
Merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil
pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap
dan perilaku. Jurnal bisa dikatakan sebagai catatan yang berkesinambungan dari hasil
observasi.

b. Penilaian Pengetahuan
Aspek pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut:
a. Tes tulis
Meski konsepsi assesment autentik muncul dari ketidakpuasan terhadap tes tertulis yang lazim
dilaksanakan pada era sebelumnya, penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim
dilakukan. Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih
jawaban dan mensuplai jawaban. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-
salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau
melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian.
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat,
memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan
sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin
bersifat komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan
pengetahuan peserta didik.

43
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan jawabannya
sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai yang
sama.
b. Tes Lisan
Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara ucap (oral) sehingga
peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara ucap juga, sehingga menimbulkan
keberanian. Jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat maupun paragraf yang diucapkan.

c. Penugasan
Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa pekerjaan rumah
baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya.

c. Penilaian Keterampilan
Aspek keterampilan dapat dinilai dengan cara berikut:
a. Penilaian Kinerja
Adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk melakukan suatu tugas pada situasi yang
sesungguhnya yang mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan.
Misalnya tugas memainkan alat musik, menggunakan mikroskop, menyanyi, bermain peran,
menari.
Assesment autentik sebisa mungkin melibatkan partisipasi peserta didik, khususnya dalam
proses dan aspek-aspek yangg akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan meminta para
peserta didik menyebutkan unsur-unsur proyek/tugas yang akan mereka gunakan untuk
menentukan kriteria penyelesaiannya. Dengan menggunakan informasi ini, guru dapat
memberikan umpan balik terhadap kinerja peserta didik baik dalam bentuk laporan naratif
maupun laporan kelas. Ada beberapa cara berbeda untuk merekam hasil penilaian berbasis
kinerja, antara lain sebagai berikut.
1) Daftar cek (checklist). Digunakan untuk mengetahui muncul atau tidaknya unsur-unsur
tertentu dari indikator atau subindikator yang harus muncul dalam sebuah peristiwa atau
tindakan.
2) Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records). Digunakan dengan cara guru menulis
laporan narasi tentang apa yang dilakukan oleh masing-masing peserta didik selama
melakukan tindakan. Dari laporan tersebut, guru dapat menentukan seberapa baik peserta
didik memenuhi standar yang ditetapkan.
3) Skala penilaian (rating scale). Biasanya digunakan dengan menggunakan skala numerik
berikut predikatnya. Misalnya: 4 = baiksekali, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang.
4) Memori atau ingatan (memory approach). Digunakan oleh guru dengan cara mengamati
peserta didik ketika melakukan sesuatu, dengan tanpa membuat catatan. Guru
menggunakan informasi dari memorinya untuk menentukan apakah peserta didik sudah
berhasil atau belum. Cara seperti ini tetap ada manfaatnya, namun tidak cukup dianjurkan.
Penilaian kinerja memerlukan pertimbangan-pertimbangan khusus. Pertama, langkah-langkah
kinerja harus dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja yang nyata untuk suatu
atau beberapa jenis kompetensi tertentu. Kedua, ketepatan dan kelengkapan aspek kinerja
yang dinilai. Ketiga, kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan oleh peserta didik
untuk menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran. Keempat, fokus utama dari kinerja yang

44
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

akan dinilai, khususnya indikator esensial yang akan diamati. Kelima, urutan dari
kemampuan atau keerampilan peserta didik yang akan diamati.
Pengamatan atas kinerja peserta didik perlu dilakukan dalam berbagai konteks
untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Untuk menilai keterampilan
berbahasa peserta didik, dari aspek keterampilan berbicara, misalnya, guru dapat
mengobservasinya pada konteks yang, seperti berpidato, berdiskusi, bercerita, dan
wawancara. Dari sini akan diperoleh keutuhan mengenai keterampilan berbicara dimaksud.
Untuk mengamati kinerja peserta didik dapat menggunakan alat atau instrumen, seperti
penilaian sikap, observasi perilaku, pertanyaan langsung, atau pertanyaan pribadi.

b. Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assesment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus
diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud
berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan
data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dengan demikian, penilaian
proyek bersentuhan dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-lain.
Penilaian proyek sangat dianjurkan karena membantu mengembangkan keterampilan berpikir
tinggi (berpikir kritis, pemecahan masalah, berpikir kreatif) peserta didik.
Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik memperoleh kesempatan
untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Karena itu, pada setiap
penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru.
1) Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data,
mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis
laporan.
2) Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.
3) Keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik.
Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, dan produk proyek. Dalam
kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru meliputi penyusunan rancangan
dan instrumen penilaian, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan.
Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen daftar cek, skala penilaian, atau narasi.
Laporan penilaian dapat dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis.

Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian khusus. Penilaian
produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai kualitas dan bentuk hasil akhir secara
holistik dan analitik. Penilaian produk dimaksud meliputi penilaian atas kemampuan peserta
didik menghasilkan produk, seperti makanan, pakaian, hasil karya seni (gambar, lukisan,
patung, dan lain-lain), barang-barang terbuat dari kayu, kertas, kulit, keramik, karet, plastik,
dan karya logam. Penilaian secara analitik merujuk pada semua kriteria yang harus dipenuhi
untuk menghasilkan produk tertentu. Penilaian secara holistik merujuk pada apresiasi atau
kesan secara keseluruhan atas produk yang dihasilkan.

c. Penilaian Portofolio
Penilaian dengan memanfaatkan portofolio merupakan penilaian melalui sekumpulan karya
peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan selama kurun

45
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

waktu tertentu. Portofolio digunakan oleh guru dan peserta didik untuk memantau secara
terus menerus perkembangan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam bidang
tertentu. Dengan demikian penilaian portofolio memberikan gambaran secara menyeluruh
tentang proses dan pencapaian hasil belajar peserta didik.Portofolio merupakan bagian
terpadu dari pembelajaran sehingga guru mengetahui sedini mungkin kekuatan dan
kelemahan peserta didik dalam menguasai kompetensi pada suatu tema. Hal-hal yang harus
dilakukan dalam menggunakan portofolio Sebagai berikut:
1) masing-masing peserta didik memiliki portofolio sendiri yang di dalamnya memuat hasil
belajar siswa setiap muatan pelajaran atau setiap kompetensi.
2) menentukan hasil kerja apa yang perlu dikumpulkan/disimpan.
3) sewaktu waktu peserta didik diharuskan membaca catatan guru yang berisi komentar,
masukan dan tindakan lebih lanjut yang harus dilakukan peserta didik dalam rangka
memperbaiki hasil kerja dan sikap.
4) peserta didik dengan kesadaran sendiri menindaklanjuti catatan guru.
5) catatan guru dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik perlu diberi tanggal,
sehingga perkembangan kemajuan belajar peserta didik dapat terlihat.
Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan
dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil
kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan
refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan
informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode
tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang
dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau informasi lain yang relevan dengan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut oleh topik atau muatan pelajaran tertentu.
Fokus penilaian portofolio adalah kumpulan karya peserta didik secara individu atau kelompok
pada satu periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan oleh guru, meski
dapat juga oleh peserta didik sendiri.
Melalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar
peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat karangan, puisi,
surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/literatur, laporan penelitian,
sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta didik dapat melakukan
perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran.

Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini.


a. Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
b. Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat.
c. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru
menyusun portofolio pembelajaran.
d. Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai,
disertai catatan tanggal pengumpulannya.
e. Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
f. Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen portofolio
yang dihasilkan.
g. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.

46
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 3
Analisis Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa

47
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

HO: 2.1-1

ANALISIS PENGGUNAAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA

A. KOMPETENSI
Peserta pelatihan dapat memahami penggunaan buku guru dan buku siswa.

B. LINGKUP MATERI
1. Fungsi Buku Guru dan Buku Siswa
2. Struktur dan Anatomi Buku Guru dan Buku Siswa
3. SKL, KI, KD, Indikator, Tujuan Pembelajaran, dan Kegiatan Pembelajaran
4. Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Kegiatan Pembelajaran pada Buku Siswa dan Buku
Guru
5. Penerapan Penilaian Autentik pada Buku Guru dan Buku Siswa

C. INDIKATOR
1. Mendeskripsikan kedudukan fungsi buku guru dan buku siswa.
2. Menjelaskan struktur dan anatomi buku guru dan buku siswa.
3. Menganalisis SKL, KI, KD, indikator, tujuan dan kegiatan pembelajaran.
4. Menganalisis penerapan pendekatan scientific dalam kegiatan pembelajaran pada buku
guru dan buku siswa.
5. Menganalisis penerapan penilaian autentik pada buku guru dan buku siswa.

D. PERANGKAT PELATIHAN
1. Bahan Tayang
2. Hand-out
3. Lembar Kerja
4. Buku Guru dan Buku Siswa
5. ATK

48
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

HO 3.1

I. KEDUDUKAN DAN FUNGSI BUKU SISWA DAN BUKU GURU

A. Kedudukan dan Fungsi Buku Siswa


Buku ini dipergunakan sebagai panduan aktivitas pembelajaran untuk memudahkan siswa dalam
menguasai kompetensi tertentu. Buku ini juga digunakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan
dalam proses pembelajaran (activities based learning) di mana isinya dirancang dan dilengkapi
dengan contoh-contoh lembar kegiatan agar siswa dapat mempelajari sesuatu yang relevan dengan
kehidupan yang dialaminya.
Buku Siswa diarahkan agar siswa lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran melalui kegiatan
mengamati, menanya, menalar, mencoba, berdiskusi serta meningkatkan kemampuan
berkomunikasi baik antarteman maupun dengan gurunya.
Guru dapat mengembangkan atau memperkaya materi dan kegiatan lain yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan. Di bawah ini dijelaskan peran dan fungsi Buku Siswa yang dapat
dirinci sebagai berikut.

1. Panduan bagi Siswa dalam Melaksanakan Kegiatan-Kegiatan Pembelajaran


Setiap subtema pada masing-masing buku memiliki beberapa
pembelajaran sesuai dengan tema.
Berbagai kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa dibuat
ikon-ikon yang melambangkannya misalnya:
a. Kegiatan mengamati sesuatu, di dalam buku tertulis “Ayo
Amati” artinya guru mengajak siswa untuk melakukan
pengamatan terhadap sesuatu.
b. Kegiatan menceritakan di dalam buku tertulis “Ayo
Ceritakan” artinya guru mengajak siswa untuk
menceritakan sesuatu mungkin menceritakan hasil
pengamatan terhadap sesuatu atau menceritakan
pengalaman yang mereka alami.
c. Kegiatan melakukan, dalam buku tertulis “Ayo Lakukan”
artinya guru mengajak siswa untuk melakukan suatu
kegiatan, dst.
2. Penghubung Antara Guru, Sekolah, dan Orang Tua
Pada setiap akhir pembelajaran ada bagian yang membutuhkan keterlibatan orang tua untuk
membimbing anak dalam melakukan aktivitas pembelajaran di rumah. Bagian ini bisa dilihat
pada Buku Siswa dengan ikon tulisan “Kerjasama dengan orang tua”. Diharapkan peran aktif
orang tua untuk mendukung siswa dalam meningkatkan pemahaman siswa pada pembelajaran
yang dilakukan di sekolah.

3. Lembar Kerja Siswa


Buku Siswa dapat berfungsi sebagai lembar kerja siswa misalnya pada Buku Siswa tidak harus
menyalin kembali lembar kerja yang ada pada buku siswa ke buku tulis, melainkan dapat
dikerjakan pada halaman tersebut sebagai lembar kerja siswa.

49
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

4. Penilaian dan Portofolio


Di dalam Buku Siswa terdapat halaman-halaman berisi format yang dapat digunakan sebagai
lembar kerja untuk dihimpun sebagai bahan portofolio yang dapat dijadikan sumber penilaian
hasil pembelajaran
5. Media Komunikasi antara Guru dan Siswa
Melalui proses pembelajaran dengan menggunakan Buku Siswa, guru dapat mengenal siswa
lebih baik melalui pengamatan terhadap hasil kerja siswa yang telah dirancang sedemikian rupa
dalam setiap pembelajaran. Guru dapat melihat perkembangan pengetahuan dan keterampilan
serta sikap siswa sesuai dengan kompetensi pembelajaran yang telah ditetapkan.
6. Sebagai Kenang-kenangan Rekam Jejak Belajar Siswa
Semua hasil pekerjaan yang dilakukan siswa selama mengikuti proses pembelajaran akan
tertuang dalam Buku Siswa sehingga guru dan orang tua dapat melihat jejak belajar dan
perkembangan kompetensi selama mengikuti proses pembelajaran pada masing-masing
jenjang. Bagi siswa semua rekam jejak belajar tersebut berguna sebagai kenang-kenangan di
kemudian hari.

B. Kedudukan dan Fungsi Buku Guru


Buku Guru adalah panduan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Berikut ini
penjelasan tentang fungsi buku guru.
1. Sebagai Petunjuk Penggunaan Buku Siswa
Guru harus mempelajari terlebih dahulu Buku Guru. Guru harus menemukan informasi sebagai
berikut.
a. Urutan acuan materi pelajaran yang dikembangkan dari Standar Kompetensi Lulusan,
Kompetensi Inti, dan Kompetensi Dasar dari masing-masing muatan pelajaran, yang
kemudian disatukan dalam satu tema tertentu.
b. Jaringan tema dari masing-masing tema yang berisi kompetensi dasar dan indikator dari
masing-masing muatan pelajaran yang harus dicapai.
c. Pemilahan pembelajaran yang dikembangkan dari subtema dengan tujuan agar guru secara
bertahap dapat menyelenggarakan proses pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi
dasar yang yang harus dikuasai siswa.

2. Sebagai Acuan Kegiatan Pembelajaran di Kelas


Buku Guru menyajikan hal-hal sebagai berikut.
a. Menjelaskan tujuan pembelajaran yang harus dicapai pada setiap pilahan pembelajaran
dari masing-masing subtema.
b. Menjelaskan media pembelajaran yang dapat digunakan dalam menyelenggarakan
proses pembelajaran agar guru sudah menyiapkan media-media pembelajaran yang
diperlukan.
c. Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan dalam menyelenggarakan
proses pembelajaran agar dapat membantu guru dalam menyusun rencana
pelaksanaaan pembelajaran, dengan sistematis mengikuti langkah-langkah
pembelajaran tersebut.
d. Menjelaskan tentang teknik dan instrumen penilaian yang dapat digunakan dalam
setiap pilihan pembelajaran yang mungkin memiliki karakteristik tertentu.

50
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

e. Menjelaskan jenis lembar kerja yang sesuai dengan pilahan pembelajaran yang ada
dalam Buku Siswa.

3. Penjelasan tentang Metode dan teknik Pembelajaran yang Digunakan dalam Proses
Pembelajaran
Buku Guru memuat informasi tentang model dan strategipembelajaran yang digunakan sebagai
acuan penyelenggaraan proses pembelajaran.

II.STRUKTUR DAN HUBUNGAN FUNGSIONAL BUKU SISWA


DENGAN BUKU GURU

A. Struktur Buku Guru


Uraian berikut dimaksudkan agar guru dapat mengenal dan memahami struktur isi Buku Guru
dengan baik, yang terdiri dari:
1. Kata Pengantar
Bagian ini perlu dibaca guru agar guru memahami latar belakang penyusunan buku dan tujuan
yang ingin dicapai dari penyusunan buku tersebut.
2. Tentang Buku Guru
Memuat informasi cakupan buku guru dan cakupan aktivitas pembelajaran yang tertuang dalam
buku guru.
3. Bagaimana Menggunakan Buku Guru
Halaman ini juga bagian penting yang harus dibaca dan dipahami oleh guru, karena memberikan
informasi hal-hal penting yang harus diperhatikan oleh guru dalam menggunakan Buku Guru
sebagai persiapan menggunakan Buku Siswa.
4. Panduan Penilaian
Halaman ini berisi informasi teknik dan instrumen penilaian, dan contoh-contoh rubrik penilaian
yang akan digunakan oleh guru dalam melakukan evaluasi proses pembelajaran. Hal ini penting
bagi guru agar mengenal strategi dan teknik penilaian yang digunakan dalam dalam
menerapkan Kurikulum 2013.
5. Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Inti
Halaman yang mengingatkan kepada guru standar kompetensi lulusan baik ranah sikap,
keterampilan, maupun sikap serta kompetensi inti setiap kelas, yang akan di dicapai selama
proses pembelajaran.
6. Pemetaan Kompetensi Dasar 1 dan 2
Pemetaan kompetensi dasar yang berasal dari Kompetensi Inti 1 dan 2 bukan untuk diajarkan
secara eksplisit sebagai materi pembelajaran (pembelajaran tidak langsung) , namun memandu
guru untuk melakukan pembiasaan-pembiasaan kompetensi tersebut selama proses
pembelajaran berlangsung. Harapannya melalui pembelajaran pengetahuan mampu mengasah
keterampilan dan menumbuhkan sikap spiritual maupun sosial.

7. Pemetaan Kompetensi Dasar 3 dan 4


Halaman ini memuat informasi tentang kompetensi-kompetensi yang berasal dari Kompetensi
Inti 3 dan 4 yang harus dicapai dalam satu tema pembelajaran. Penetapan kompetensi masih
terbuka untuk penggantian atau penambahan sesuai dengan kegiatan yang dirancang oleh

51
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

guru. Sekali lagi guru harus memahami bahwa pembelajaran tematik terpadu itu berbasis
aktivitas. Sehingga aktivitas yang ditawarkan di dalam buku guru bisa diganti atau
dikembangkan sesuai dengan kreativitas guru.

8. Ruang Lingkup Pembelajaran


Halaman ini memberikan gambaran ringkas tentang kegiatan yang akan dilaksanakan oleh guru
dan kemampuan yang akan dikembangkan dalam setiap pembelajaran. Kolom kegiatan
pembelajaran menjelaskan kegiatan yang dilakukan pada satu hari pembelajaran. Kolom
kemampuan yang dikembangkan menjelaskan tiga aspek kemampuan yang harus dicapai, yaitu
sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

9. Halaman Pembelajaran
Setiap pembelajaran terdiri atas bagian-bagian yang menuntun guru dalam proses
pembelajaran yang disesuaikan dengan buku siswa. Jika mengacu pada Struktur Kurikulum
2013, jumlah jam pelajaran di kelas 4 adalah 36 jam/minggu. Pembagian 30 jam/minggu dalam
pembelajaran disesuaikan dengan kondisi sekolah. Pada buku siswa dan buku guru, kegiatan
pembelajaran dibagi menjadi 6 pembelajaran dalam seminggu. Artinya, pembagian itu
diasumsikan untuk 6 hari sekolah dalam seminggu. Sekolah yang menerapkan 5 hari sekolah,
kompetensi dasar pada pembelajaran 6 dapat disebar ke 5 pembelajaran yang lain. Kegiatan
pembelajaran yang tertuang dalam buku guru diasumsikan dilakukan selama 5 jam pelajaran (5
x 35 menit). 1 jam pelajaran dapat digunakan guru untuk pembukaan pembelajaran,
pembiasaan-pembiasaan (berbaris, berdo’a, dan lain-lain sesuai dengan rencana guru), serta
melaksanakan rutinitas di awal dan akhir pembelajaran (misalnya setiap hari guru meminta
siswa untuk menambah satu kosa kata baru).
Uraian pembelajaran diawali dengan judul pembelajaran sesuai nomor pembelajaran, misalnya
Pembelajaran 1, Pembelajaran 2, Pembelajaran 3, dan seterusnya.
Bagian-bagian dari uraian Pembelajaran, yaitu
1) Jaringan Pembelajaran
Jaringan pembelajaran memuat kompetensi dasar dan indikator muatan pelajaran
yang dipadukan pada kegiatan pembelajaran. Kompetensi Dasar yang dimuat adalah
Kompetensi Dasar dari KI 3 dan KI 4.
2) Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dirumuskan sesuai dengan indikator muatan pelajaran yang
akan dibahas pada pembelajaran. Guru dapat menambah tujuan pembelajaran atau
mengoreksi tujuan pembelajaran bila ada perubahan muatan pelajaran dan indikator
pada jaringan pembelajaran tersebut.
3) Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
Bagian ini memberikan informasi mengenai media dan alat pembelajaran yang
dibutuhkan dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah
kegiatan yang direncanakan. Guru harus memastikan bahwa media dan alat
pembelajaran tersebut tersedia/disiapkan. Guru diperkenankan untuk memperkaya
media, alat, dan sumber pembelajaran untuk bisa melaksanakan pembelajaran yang
lebih menarik dan menyenangkan. Selain itu, guru dapat memanfaatkan media
teknologi informasi (TI) dalam pembelajaran.

52
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

4) Kegiatan Pembelajaran
Sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013, kegiatan pembelajaran tematik di kelas
menerapkan pendekatan scientific. Pendekatan scientific dilakukan melalui proses
kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/eksperimen/mencoba,
mengasosiasi/mengolah informasi/menalar, dan menyajikan/mengkomunikasikan.
Pendekatan scientific diimplementasikan dalam pembelajaran bertujuan untuk
melatih siswa berpikir tingkat tinggi (high order thinking). Namun sangat
dimungkinkan bagi guru untuk memperkaya langkah-langkah kegiatan yang sudah
ditawarkan di buku guru.
Kegiatan pembelajaran pada buku guru menjelaskan setiap ikon kegiatan pada buku
siswa. Misalnya, ikon pada buku siswa adalah “Ayo Menyanyi” dengan percaya diri,
maka pada buku guru dijelaskan langkah-langkah kegiatan yang ditempuh untuk
membelajarkan kegiatan tersebut. Pada buku guru juga terdapat penjelasan materi
yang dapat digunakan oleh guru sebagai tambahan referensi untuk memperkaya
materi.
5) Pengayaan dan Remedial
Bagian ini menjelaskan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memberikan
pengayaan bagi siswa yang sudah mencapai kompetensi dan ingin lebih ditingkatkan
kemampuannya. Selain itu, juga menjelaskan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk
memberikan remedial bagi siswa yang belum mencapai kompentesi.

6) Penilaian
Sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013, penilaian pada pembelajaran tematik adalah
penilaian autentik. Oleh karena itu, pada buku guru dicantumkan teknik-teknik
penilaian, yang meliputi penilaian nontes dan tes. Sebagai panduan bagi guru, pada
buku guru telah disediakan instrumen penilaian dan rubrik penilaian sesuai dengan
proses pembelajaran yang dilakukan. Guru dimungkinkan untuk memperbaiki
instrumen penilaian dan menambah instrumen penilaian sesuai dengan indikator yang
ditetapkan.

53
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

III. PENGGUNAAN BUKU GURU DAN BUKU SISWA

Pada uraian ini dijelaskan tentang teknis penggunaan Buku Siswa sesuai dengan arahan Buku Guru,
melalui uraian ini diharapkan guru dapat melakukan proses pembelajaran dari masing-masing
subtema yang ada pada masing-masing buku.
Contoh:
Kelas :I
Tema : 1. Pengalamanku
Subtema : I (Pengalaman di rumah)

Urutan Penggunaan
Pembelajaran Langkah Penggunaan Buku Kegiatan Pengayaan Materi Media/Alat/Sumber
dalam Buku Belajar
Pembelajaran 1 a. Pastikan guru membaca a. Pada saat kegiatan a. Lagu Bunda Piara.
tujuan pembelajaran membaca wacana b. Gambar burung
yang terdapat di Buku tentang pengalaman garuda Pancasila.
Guru halaman 5. masa kecilku, guru dapat c. 10 set kartu bergambar
b. Perhatikan langkah- bertanya jawab tentang simbol-simbol dari
langkah kegiatan yang pengalaman masa Pancasila (terlampir di
terdapat pada Buku Guru kecilnya. dalam buku guru).
halaman 5 sampai b. Guru harus d. Buku siswa.
halaman 6. memerhatikan e. Gambar-gambar
c. Langkah-langkah pendekatan scientific berbagai alat musik.
pembelajaran pada Buku pada proses
Guru halaman 5 sampai pembelajaran. Apabila di
6 dikaitkan dengan Buku Buku Guru kurang, maka
Siswa Tema guru harus
Pengalamanku halaman menambuahkannya.
1 sampai halaman 7. Misalnya, di dalam
d. Manfaatkan rubrik pembelajaran
penilaian yang terdapat ditambahkan kegiatan
pada Buku Guru Tema mencoba menyanyikan
Pengalamanku halaman lagu dengan
7. menggunakan berbagai
alat musik ritmik atau
benda-benda pengganti
alat musik ritmik, seperti
mengetuk meja dan atau
bertepuk tangan. Lagu
Bunda Piara juga dapat
dicoba dinyanyikan
dengan tempo cepat dan
lambat.

c. Pada saat kegiatan


menyanyikan lagu Hari
Merdeka, siswa dapat
diperkenalkan lagu wajib
yang lain, misalnya lagu
Garuda Pancasila,
sehubungan dengan

54
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Urutan Penggunaan
Pembelajaran Langkah Penggunaan Buku Kegiatan Pengayaan Materi Media/Alat/Sumber
dalam Buku Belajar
kegiatan mengamati
gambar Burung Garuda
Pancasila.
d. Pada akhir pembelajaran,
guru dapat
mendiskusikan jawaban
pertanyaan-pertanyaan
yang dilakukan di awal
pembelajaran. Hal itu
bertujuan agar siswa
dapat merefleksikan dan
menganalisis jawaban
yang telah dikemukakan.

IV. PROSES ANALISIS BUKU GURU DAN BUKU SISWA

Buku Guru dan Buku Siswa saling berhubungan sehingga proses analisis dapat dilakukan secara
simultan. Berikut akan dijelaskan mengenai proses analisis tersebut.
1. Pemetaan Kompetensi Dasar (KD) dari Kompetensi Inti (KI) 1 dan 2
Pada buku guru, pemetaan KD dari KI 1 dan 2 disiapkan setiap subtema.
Namun dalam jaringan KD harian (tiap PB) KD dari KI 1 dan 2 tidak
dimunculkan karena ketercapaiannya diperoleh dari pembelajaran tidak
langsung (indirect learning). Harapannya guru bisa memilih aspek
spiritual (KI 1) maupun aspek sosial (KI 2) sesuai dengan aktivitas
pembelajaran harian yang sedang dilakukan. Berikut ini contoh
pemetaan kompetensi dasar dari KI 1 dan 2.

2. Pemetaan Kompetensi Dasar dari KI 3 dan 4


Pada buku guru pemetaan KD dari KI 3 dan 4 disediakan tiap sub tema
(mingguan). Pemetaan ini masih akan dijabarkan lagi dalam pemetaan
KD harian.
3. Pemetaan Kompetensi Dasar tiap PB (harian)
a. Pada buku guru sudah disiapkan pemetaan KD dan indikator pada
masing-masing pembelajaran (PB) untuk memudahkan guru mengajar harian. Berikut ini
contoh tema 5 Pengalamanku, subtema 1 Pengalaman Masa
Kecil, Pembelajaran 1:
b. Meskipun telah disediakan pemetaan di setiap PB, guru
hendaknya mengkaji apakah masih diperlukan KD tambahan
pada pembelajaran hari itu. Untuk kepentingan penyusunan
RPP (harian), guru perlu menambahkan KD dari KI 1 dan 2
yakni sikap spiritual dan sikap sosial. Penambahan KD bisa
melihat pada pemetaan KD dari KI 1 dan 2 pada tiap subtema.

55
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Contoh:
1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa
berupa bahasa Indonesia yang dikenal sebagai
bahasa persatuan dan sarana belajar di tengah
keberagaman bahasa daerah
1.2 Menerima keberadaan Tuhan Yang Maha Esa
3.4 Mengenal teks cerita diri atau atas penciptaan manusia dan bahasa yang
personal tentang keberadaan beragam serta benda-benda di alam sekitar
keluarga dengan bantuan guru 2.1 Memiliki kepedulian dan rasa ingin tahu
atau teman dalam bahasa terhadap keberadaan wujud dan sifat benda
Indonesia lisan dan tulis yang
melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan
dapat diisi dengan kosakata
bahasa daerah untuk membantu atau atau bahasa daerah
pemahaman 3.4 Mengenal teks cerita diri atau personal tentang
4.4 Menyampaikan teks cerita diri keberadaan keluarga dengan bantuan guru atau
atau personal tentang keluarga teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
secara mandiri dalam bahasa yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah
Indonesia lisan dan tulis yang untuk membantu pemahaman
dapat diisi dengan kosakata
4.4 Menyampaikan teks cerita diri atau personal
bahasa daerah untuk membantu
penyajian tentang keluarga secara mandiri dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan
kosakata bahasa daerah untuk membantu
penyajian.

c. Guru hendaknya mencermati indikator setiap KD. Untuk pembelajaran harian, setiap
KD minimal dijabarkan dalam satu indikator karena KD tersebut kemungkinan
dibelajarkan lagi pada sub tema yang lain. Meskipun sudah ada contoh indikator pada
buku guru, namun guru perlu mengkaji ulang indikator tersebut. Contoh KD Bahasa
Indonesia 3.4 Mengenal teks cerita diri atau personal tentang keberadaan keluarga
dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat
diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman; indikator:
Mendengarkan cerita guru tentang pengalaman masa kecil. Indikator ini masih belum
rinci, guru bisa memerinci indikator seperti contoh berikut ini:

56
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kompetensi Dasar Penambahan dan Perbaikan Indikator


3.4 Mengenal teks cerita diri atau KD 3.4
personal tentang keberadaan - Mendengarkan teks cerita diri/personal
keluarga dengan bantuan guru tentang keberadaan keluarga yang dibacakan
atau teman dalam bahasa
guru.
Indonesia lisan dan tulis yang
- Mengidentifikasi peristiwa diri/personal yang
dapat diisi dengan kosakata bahasa
daerah untuk membantu diingatnya dalam bahasa lisan sederhana
pemahaman dengan bantuan guru atau teman.
4.4 Menyampaikan teks cerita diri atau - Menceritakan peristiwa diri/personal tentang
personal tentang keluarga secara keberadaan keluarga yang diingatnya dalam
mandiri dalam bahasa Indonesia bahasa Indonesia lisan sederhana dengan
lisan dan tulis yang dapat diisi bantuan guru atau teman.
dengan kosakata bahasa daerah
- Menuliskan peristiwa diri tentang keberadaan
untuk membantu penyajian
keluarga yang diingatnya dalam bahasa tulis
sederhana dengan bantuan guru.
Indikator
KD. 4.4
- Mendengarkan cerita guru tentang
- Menceritakan peristiwa diri/personal tentang
pengalaman masa kecil
keberadaan keluarga yang diingatnya secara
- Menceritakan secara lisan
mandiri dalam bahasa Indonesia lisan
peristiwa masa kecil yang
sederhana.
diingatnya.
- Menulis peristiwa diri/personal tentang
kebedaraan keluarga yang diingatnya secara
mandiri dalam bahasa Indonesia tulis
sederhana.

4. Pembelajaran tematik terpadu


Pada pembelajaran tematik terpadu, kita harus memerhatikan keterpaduan muatan pelajaran.
Keterpaduan muatan pelajaran tergambar dari jaringan rencana kegiatan.
Contoh Keterpaduan pada Buku Guru dan Buku Siswa:
Dari jaringan rencana kegiatan harian di Buku Guru terdapat tiga muatan pelajaran yang
dipadukan, misalnya Bahasa Indonesia, PPKn, dan SBDP. Artinya, di dalam buku siswa
sebaiknya dirancang sebuah kegiatan pembelajaran yang dapat memadukan KD Bahasa
Indonesia, KD PPKn, dan KD SBDP.

5. Tujuan Pembelajaran
Pada buku guru telah diberikan contoh tujuan pembelajaran sebagai panduan bagi guru apa
yang akan dicapai. Guru diperbolehkan untuk menambah atau merubah tujuan pembelajaran
sesuai dengan kondisi peserta didik dan lingkungan tempat belajar. Tujuan pembelajaran
idealnya memuat A (audience) yakni siswa; B (behavior) yakni kemampuan yang akan dicapai
(membedakan, menjelaskan, dll), C (condition) yakni kondisi atau kegiatan yang akan dilakukan
siswa (membaca teks, mengamati gambar, diskusi dll); D (degree) tingkatan (dengan benar,
sesuai prosedur, dengan santun, percaya diri, dll).

57
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Contoh:
Dengan menyimak cerita tentang kegiatan-kegiatan di rumah, siswa dapat menceritakan
pengalamannya dengan lancar.
Usulan Perbaikan:
a. Berdasarkan cerita guru, siswa dapat mengidentifikasi pengalaman masa kecil dalam
bahasa Indonesia lisan yang dapat diisi dengan kosa kata bahasa daerah dengan rasa ingin
tahu.
b. Dengan tanya jawab dan bantuan guru atau teman, siswa dapat menceritakan
pengalamannya sendiri dengan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan.
(Secara lengkap dapat dilihat pada handout Penilaian Autentik dan RPP)

6. Media, alat bantu dan sumber belajar


Pada buku siswa terdapat media dan alat bantu dalam pembelajaran. Misalnya, pada Tema 1
Pengalamanku, Subtema 2, Pembelajaran 1 terdapat lagu berjudul Bunda Piara. Selain lagu
tersebut, guru dapat menambahkan lagu daerah setempat yang bertema pengalaman masa
kecilku.
Di dalam buku siswa juga terdapat gambar alat-alat musik ritmik. Guru dapat menambahkan
gambar-gambar alat musik ritmik khas daerah setempat.

Contoh gambar sebagai media yang ada di buku siswa:

Demikian pula dengan sumber belajar, materi tidak terbatas pada buku siswa saja. Guru bisa
mengajak siswa mengamati lingkungan, membaca buku referensi lain, membaca berita di koran,
atau melihat tayangan tentang hewan di TV/video.

7. Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan scientific yang
memuat kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/eksperimen,
mengasosiasi/menalar, dan mengkomunikasikan. Langkah-langkah pembelajaran tersebut telah
dituangkan dalam buku guru.
Pada Buku Guru tema Pengalamanku halaman 5 tertulis kegiatan pembelajaran sebagai berikut.
1. Siswa mendengarkan guru membuka pelajaran dengan menyanyikan lagu Bunda Piara.
2. Siswa diajak membaca bersama-sama wacana yang terdapat pada Buku Siswa.
3. Siswa dipersilakan mengajukan pertanyaan tentang lagu dan wacana pada buku siswa.
4. Siswa diminta membentuk kelompok kecil dan berdiskusi mengenai pengalaman masa
kecil.

58
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

5. Setiap kelompok menceritakan kemballi hasil diskusi mereka.


6. Siswa dibimbing untuk menyimpulkan hasil presentasi setiap kelompok.

Langkah Kegiatan di Buku Siswa Usulan Perbaikan


a. Mengamati Di dalam Buku Guru perlu
Siswa mendengarkan lagu yang dinyanyikan oleh ditambahkan kegiatan mencoba.
guru sambil bertepuk tangan sesuai pola irama lagu. Siswa diminta mencoba
Dengan menggunakan indera pendengaran, siswa menyanyikan lagu Bunda Piara
dapat melakukan pengamatan terhadap pola irama sambil bertepuk tangan sesuai
lagu sambil menghayati isi lagu. pola irama lagu. Untuk
b. Menanya menambahkan kegiatan yang
Kemudian siswa dipersilakan mengajukan pertanyaan memotivasi siswa
tentang lagu dan wacana pada buku siswa. mengembangkan
c. Mencoba kemampuannya, siswa diminta
Kegiatan mencoba pada langkah kegiatan menyanyikan lagu dengan tempo
pembelajaran Buku Guru Tema Pengalaman halaman yang berbeda. Misalnya, cepat,
5 belum ada. sedang, dan lambat. Kemudiaan,
d. Menalar ketika berdiskusi, siswa diminta
Siswa diminta untuk membentuk kelompok kecil dan menentukan tempo yang paling
berdiskusi mengenai pengalaman masa kecil. Dengan sesuai dengan lagu Bunda Piara
berdiskusi, siswa dapat membandingkan cerita tersebut.
pengalaman masa kecil antara teman yang satu
dengan teman yang lain.
e. Mengomunikasikan
Siswa diminta menceritakan kembali hasil diskusi
mengenai pengalaman masa kecil.

8. Penilaian Pembelajaran
Penilaian autentik mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pada buku guru telah
diberikan beberapa contoh penilaian.
Guru boleh menambah latihan-latihan untuk memperdalam pemahaman siswa terhadap
konsep yang sedang diajarkan pada siswa. Sedangkan untuk penilaian sikap, guru bisa
menambahkan dengan format pengamatan atau instrumen lain.
(Secara lengkap dapat dilihat pada handout Penilaian)

59
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LK 3.1 (BG)
ANALISIS SKL, KI, KD PADA TEMA, SUBTEMA DAN PEMBELAJARAN
TEMA : PENGALAMANKU
SUB TEMA 1 : PENGALAMAN MASA KECIL

MUATAN PEMBELAJARAN
KD KETR
MAPEL 1 2 3 4 5 6
1.1
1.2
2.1
BHS INDO 3.1
3.4
4.1
4.4
1.2
2.1
PPKn
3.1
4.1
2.1
2.2
3.1
MAT
3.2
3.4
4.1

IPA

IPS

60
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MUATAN PEMBELAJARAN
KD KETR
MAPEL 1 2 3 4 5 6
SBDP 2.1
2.2
3.1
3.2
3.4
4.1
4.8
PJOK 1.1
2.1
2.3
2.4
2.6
3.4
4.4
4.7

LK 3.1 (BS)

Tema 1
Sub 1 Sub 2 Sub 3 Sub 4
KI 1
KI 2
KI 3
KI 4
Saran :

PETUNJUK PENGISIAN LK 3.1


Buku Guru
1. Bukalah halaman pada buku guru yang memuat Jaringan Subtema (Jaringan Kompetensi
Inti 1 – 2 dan Kompetensi 3 - 4).
2. Cermatilah Jaringan tersebut, identifikasikan apakah di setiap sub tema terdapat keempat
kompetensi inti tersebut..
3. Tuliskan hasil identifikasi ke dalam kolom yang disediakan (tanda checklist diberikan pada
subtema yang memuat semua Ki. Tanda silang pada subtema yang belum lengkap , dan
lengkapilah dengan menuliskan Kompetensi Inti yang belum ditemukan di samping tanda
silang.

61
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Buku Siswa
1. Bukalah halaman buku siswa. Cermati kegiatan pembelajaran di setiap subtema,
identifikasikan apakah kegiatan pembelajaran tersebut mengacu pada pencapaian
kompetensi inti 1 – 4.
2. Tuliskan pada halaman berapakah kegiatan tersebut ditemukan.
3. Apabila tidak ditemukan pada buku siswa, tuliskan saran pada kolom saran yang
disediakan.

LK 3.2.a

LEMBAR KERJA ANALISIS INDIKATOR, TUJUAN PEMBELAJARAN, KEGIATAN PEMBELAJARAN,


DAN PENILAIAN

KELAS : .........................................
TEMA : .........................................
SUB TEMA : .........................................
PEMBELAJARAN : .........................................

a. ANALISIS INDIKATOR

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PADA BUKU INDIKATOR HASIL ANALISIS

PETUNJUK PENGISIAN LK 3.2.a. ANALISIS INDIKATOR

1. Bukalah halaman pada buku guru yang memuat jaringan KD – Indikator Pembelajaran.
Halaman ini terdapat pada halaman berjudul Pembelajaran 1, Pembelajaran 2, dan
seterusnya.
2. Cermatilah kompetensi dasar yang terdapat pada buku guru. Salinlah kompetensi dasar
setiap muatan pelajaran pada lembar kerja kompentensi dasar
3. Kompetensi dasar harus merupakan pasangan KD dari KI 3 dan KD dari KI 4. Ambillah
kompetensi dasar hasil analisis dari LK 3.1 Analisis KD.
4. Cermatilah indikator pada buku guru, salinlah pada indikator tersebut pada kolom Indikator
pada Buku.

62
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

5. Periksalah apakah perumusan indikator sudah sesuai dengan kompetensi dasar dan kaidah
yang berlaku pada perumusan indikator. Penjelasan kaidah perumusan indikator dapat
dilihat pada handout.
6. Tuliskan indikator hasil analisis pada kolom Indikator Hasil Analisis.
7. Kompetensi dasar yang belum terdapat pada buku guru, harus dirumuskan indikatornya.
Tuliskan indikator tersebut pada kolom Indikator Hasil Analisis.

LK 3.2.b
b. TUJUAN PEMBELAJARAN

TUJUAN PEMBELAJARAN PADA BUKU TUJUAN PEMBELAJARAN HASIL ANALISIS

PETUNJUK PENGISIAN LK 3.2 b TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Bukalah halaman pada buku guru yang memuat Tujuan Pembelajaran.


Tujuan Pembelajaran terdapat pada setiap judul Pembelajaran, misalnya Pembelajaran
1, Pembelajaran 2, dan seterusnya.
2. Salinlah tujuan pembelajaran pada buku guru tersebut ke dalam tabel LK kolom Tujuan
Pembelajaran pada Buku.
3. Cermatilah tujuan pembelajaran pada buku tersebut. Sesuaikan dengan kaidah
perumusan tujuan pembelajaran. Kaidah perumusan tujuan pembelajaran dapat
dilihat pada handout.
4. Tuliskan hasil analisis tujuan pembelajaran tersebut pada tabel LK kolom Tujuan
pembelajaran hasil analisis.

63
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LK 3.2.c

c. KEGIATAN PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN PADA BUKU KEGIATAN PEMBELAJARAN HASIL


ANALISIS

PETUNJUK PENGISIAN LK 3.2.c KEGIATAN PEMBELAJARAN


1. Bukalah halaman pada buku guru yang memuat kegiatan pembelajaran.
Halaman kegiatan pembelajaran tersebut terdapat pada setiap judul Pembelajaran 1,
Pembelajaran 2, dan seterusnya.
2. Cermatilah kegiatan pembelajaran yang terdapat pada buku guru.
3. Salinlah kegiatan pembelajaran tersebut pada tabel LK 3.2.c pada kolom Kegiatan
Pembelajaran pada Buku.
4. Sesuaikan kegiatan pembelajaran pada buku tersebut dengan tujuan pembelajaran hasil
analisis seperti tercantum pada table LK 3.2.b.
5. Kegiatan pembelajaran harus dirancang dengan memerhatikan pendekatan scientific.
6. Tuliskan kegiatan pembelajaran yang sudah diperbaiki tersebut pada kolom Kegiatan
Pembelajaran Hasil Analisis.

64
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LK 3.3 a(BS)

LK Analisis Kesesuaian Materi

Tema :.................... Subtema : ...........................


PBM Kesesuaian Materi Keterangan Saran
1
2
3
4
5
6

Petunjuk Pengisian LK 3.3 a (BS):


1. Bukalah buku siswa, cermati setiap kegiatan pembelajaran harian. Lakukan kegiatan
analisis terhadap materi yang disajikan dalam kegiatan tersebut sesuai dengan KD,
Indikator, dan tujuan pembelajaran yang termuat di buku guru.
2. Tuliskan hasil analisis tersebut pada kolom yang disediakan, berikan penjelasan dan saran.
Misalnya : kegiatan pembelajaran yang disajikan tidak sesuai dengan target indikator,
tuliskan hasil temuan tersebut pada kolom PBM yang bersangkutan. Berikan uraian
penjelasan kekurangan beserta saran untuk perbaikan.

LK 3.3 b (BS)
LK Analisis Kecukupan Materi

Tema :.................... Subtema : ...........................


PBM Kecakupan Materi Keterangan Saran
1
2
3
4
5
6

Petunjuk Pengisian LK 3.3 b (BS):


1. Bukalah buku siswa, cermati setiap kegiatan pembelajaran harian. Lakukan analisis
kecakupan materi yang disajikan dalam kegiatan tersebut. Perhatikan kesesuaian materi
dengan jenjang kelas.
2. Tuliskan hasil analisis tersebut pada kolom yang disediakan, berikan penjelasan dan saran.
Misalnya : Materi yang disajikan dalam kegiatan pembelajaran tersebut cakupannya
kurang, jelaskan letak kekurangannya dan berikan saran perbaikan.

65
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LK 3.3 c(BS)

LK Analisis Keakuratan Materi

Tema :.................... Subtema : ...........................


PBM Keakuratan Materi Keterangan Saran
1
2
3
4
5
6

Petunjuk Pengisian LK 3.3 c (BS):


1. Bukalah buku siswa, cermati setiap kegiatan pembelajaran harian. Lakukan analisis
keakuratan materi yang disajikan dalam kegiatan tersebut. Perhatikan keakuratan materi.
2. Tuliskan hasil analisis tersebut pada kolom yang disediakan, berikan penjelasan dan saran.
Misalnya : Materi yang disajikan dalam kegiatan pembelajaran tersebut tidak akurat,
jelaskan letak kesalahannya dan berikan saran perbaikan.

d. PENILAIAN LK 3.3 d

Tidak
Penilaian Sesuai Keterangan Saran
Sesuai
Sikap

Keterampilan

Pengetahuan

PETUNJUK PENGISIAN LK 3.3. d PENILAIAN


1. Bukalah halaman pada buku guru yang memuat tentang penilaian.
Penilaian terdapat pada setiap judul pembelajaran, misalnya Pembelajaran 1,
Pembelajaran 2, dan seterusnya.
2. Cermatilah penilaian yang ada pada buku, sesuaikan dengan tujuan pembelajaran hasil
analisis pada LK 3.2.b.
3. Tandailah dengan check list (V) pada kolom sesuai atau tidak sesuai.

66
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

4. Penilaian sikap dapat dilihat kesesuainnya dengan tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan. Sikap yang dikembangkan tercantum pada degree tujuan pembelajaran,
misalnya percaya diri, teliti, dan santun.
5. Penilaian keterampilan dapat dilihat kesesuaiannya dengan indikator yang dirumuskan
dari KD yang berasal dari KI 4. Misalnya, apakah akan dinilai unjuk kerja atau unjuk
produk.
6. Penilaian pengetahuan dapat dilihat kesesuaiannya dengan indikator yang dirumuskan
dari KD yang berasal dari KI 3. Misalnya, tes pengetahuan yang terdapat pada buku siswa,
yang terdiri atas tes tertulis atau tes lisan.
7. Analisis penilaian pada buku siswa dan buku guru difokuskan pada kesesuaian dengan
indikator yang dirumuskan. Cara pembuatan instrumen penilaian secara lengkap dapat
dilihat pada Materi Pelatihan 4 tentang Penilaian.

Catatan untuk LK 3.2 dan LK 3.3


1. Hasil analisis yang terdapat pada LK 3.1 dan LK 3.2 merupakan kesatuan yang
berkesinambungan.
2. Hasil analisis tersebut dapat dituangkan pada format pembuatan RPP.
3. RPP dibuat dengan cara mengambil hasil analisis LK 3.1 dan LK 3.2.
4. Salinlah KD, Indikator, Tujuan Pembelajaran, dan Kegiatan Pembelajaran pada format
RPP yang akan dibuat.
5. Khusus untuk Penilaian yang akan dicantumkan pada RPP, harus dilihat kaidah-kaidah
penilaian autentik yang terdapat pada materi pelatihan 4 tentang Penilaian Autentik.

MODEL PENILAIAN AUTENTIK


PENCAPAIAN KOMPETENSI PESERTA DIDIK
SEKOLAH DASAR (SD)

TEHNIK PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES PEMBELAJARAN DI SD

A. Teknik Penilaian di SD
Penilaian di SD dilakukan dalam berbagai teknik untuk semua kompetensi dasar yang
dikategorikan dalam tiga aspek, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan
1. Penilaian Sikap
a. Contoh muatan KI-1 (sikap spiritual) antara lain:
1) Ketaatan beribadah
2) Berperilaku syukur
3) Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
4) Toleransi dalam beribadah
b. Contoh muatan KI-2 (sikap sosial) antara lain:
1) Jujur
2) Disiplin
3) Tanggung jawab
4) Santun
67
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

5) Peduli
6) Percaya diri
7) Bisa ditambahkan lagi sikap-sikap yang lain sesuai kompetensi dalam
pembelajaran, misal : kerja sama, ketelitian, ketekunan, dll..

Penilaian aspek sikap dilakukan melalui tehnik observasi, penilaian diri, penilaian
antarteman, dan jurnal.
a. Observasi
Merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan
menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan format observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang
diamati. Hal ini dilakukan saat pembelajaran maupun diluar pembelajaran
b. Penilaian Diri
Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.
c. Penilaian Antar teman
Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling
menilai terkait dengan sikap dan perilaku keseharian peserta didik. Instrumen yang
digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.
d. JurnalCatatan Guru
Merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil
pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan
dengan sikap dan perilaku. Jurnal bisa dikatakan sebagai catatan yang
berkesinambungan dari hasil observasi.

B. Cakupan Penilaian Sikap


Kurikulum 2013 membagi kompetensi sikap menjadi dua, yaitu sikap spiritual
yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang beriman dan bertakwa, dan
sikap sosial yang terkait dengan pembentukan peserta didik yang berakhlak mulia,
mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Sikap spiritual sebagai perwujudan dari
menguatnya interaksi vertikal dengan Tuhan Yang Maha Esa, sedangkan sikap sosial
sebagai perwujudan eksistensi kesadaran dalam upaya mewujudkan harmoni
kehidupan.
Pada jenjang SD, kompetensi sikap spiritual mengacu pada KI-1: Menghargai
dan menghayati ajaran agama yang dianutnya, sedangkan kompetensi sikap sosial
mengacu pada KI-2: Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberadaannya.
Berdasarkan rumusan KI-1 dan KI-2 di atas, penilaian sikap pada jenjang SD
mencakup:

68
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tabel 1. Cakupan Penilaian Sikap


Menghargai dan menghayati ajaran agama yang
Penilaian sikap spiritual
dianut

1. jujur
2. disiplin
3. tanggung jawab
Penilaian sikap sosial 4. toleransi
5. gotong royong
6. santun
7. percaya diri

KD pada KI-1: aspek sikap spiritual (untuk matapelajaran tertentu bersifat


generik, artinya berlaku untuk seluruh Sub Tema). Sedangkan KD pada KI-2: aspek
sikap sosial (untuk mata pelajaran tertentu bersifat relatif generik, namun beberapa
Sub Tema tertentu ada KD pada KI-3 yang berbeda dengan KD lain pada KI-2). Guru
dapat menambahkan sikap-sikap tersebut menjadi perluasan cakupan penilaian sikap.
Perluasan cakupan penilaian sikap didasarkan pada karakterisitik KD pada KI-1 dan KI-
2 setiap mata pelajaran.

C. Perumusan Indikator dan Contoh Indikator


Acuan penilaian adalah indikator, karena indikator merupakan tanda
tercapainya suatu kompetensi. Indikator harus terukur. Dalam konteks penilaian sikap,
indikator merupakan tanda-tanda yang dimunculkan oleh peserta didik, yang dapat
diamati atau diobservasi oleh guru sebagai representasi dari sikap yang dinilai.

69
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Berikut ini dideskripsikan beberapa contoh indikator dari sikap-sikap yang tersurat dalam KI-1
dan KI-2
Tabel 2. Daftar Deskripsi Indikator
Sikap dan pengertian Contoh Indikator
Sikap spiritual
Menghargai dan menghayati ajaran  Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu.
agama yang dianut  Menjalankan ibadah tepat waktu.
 Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi
sesuai agama yang dianut.
 Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang
Maha Esa;
 Mensyukuri kemampuan manusia dalam
mengendalikan diri
 Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan
sesuatu.
 Berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah
berikhtiar atau melakukan usaha.
 Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat
tinggal, sekolah dan masyarakat
 Memelihara hubungan baik dengan sesama umat
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
 Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai
bangsa Indonesia.
 Menghormati orang lain menjalankan ibadah
sesuaidengan agamanya.

Sikap sosial
 Tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan
1. Jujur
 Tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya
adalah perilaku dapat dipercaya
orang lain tanpa menyebutkan sumber)
dalam perkataan, tindakan, dan
 Mengungkapkan perasaan apa adanya
pekerjaan.
 Menyerahkan kepada yang berwenang barang yang
ditemukan
 Membuat laporan berdasarkan data atau informasi
apa adanya
 Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki

2. Disiplin
adalah tindakan yang  Datang tepat waktu
menunjukkan perilaku tertib dan  Patuh pada tata tertib atau aturan bersama/ sekolah
patuh pada berbagai ketentuan  Mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan
dan peraturan. waktu yang ditentukan
 Mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan
benar
3. Tanggungjawab

70
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Sikap dan pengertian Contoh Indikator


adalah sikap dan perilaku  Melaksanakan tugas individu dengan baik
seseorang untuk melaksanakan  Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan
tugas dan kewajibannya, yang  Tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti
seharusnya dia lakukan, terhadap yang akurat
diri sendiri, masyarakat,  Mengembalikan barang yang dipinjam
lingkungan (alam, sosial dan  Mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang
budaya), negara dan Tuhan Yang dilakukan
Maha Esa  Menepati janji
 Tidak menyalahkan orang lain utk kesalahan
tindakan kita sendiri
 Melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa
disuruh/diminta
4. Toleransi
adalah sikap dan tindakan yang  Tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat
menghargai keberagaman latar  Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan
belakang, pandangan, dan pendapatnya
keyakinan  Dapat menerima kekurangan orang lain
 Dapat mememaafkan kesalahan orang lain
 Mampu dan mau bekerja sama dengan siapa pun
yang memiliki keberagaman latar belakang,
pandangan, dan keyakinan
 Tidak memaksakan pendapat atau keyakinan diri
pada orang lain
 Kesediaan untuk belajar dari (terbuka terhadap)
keyakinan dan gagasan orang lain agar dapat
memahami orang lain lebih baik
 Terbuka terhadap atau kesediaan untuk menerima
sesuatu yang baru
5. Gotongroyong
adalah bekerja bersama-sama  Terlibat aktif dalam bekerja bakti membersihkan
dengan orang lain untuk kelas atau sekolah
mencapai tujuan bersama  Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan
dengan saling berbagi tugas dan  Bersedia membantu orang lain tanpa mengharap
tolong menolong secara ikhlas. imbalan
 Aktif dalam kerja kelompok
 Memusatkan perhatian pada tujuan kelompok
 Tidak mendahulukan kepentingan pribadi
 Mencari jalan untuk mengatasi perbedaan
pendapat/pikiran antara diri sendiri dengan orang
lain
 Mendorong orang lain untuk bekerja sama demi
mencapai tujuan bersama

71
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Sikap dan pengertian Contoh Indikator


6. Santun atau sopan
adalah sikap baik dalam  Menghormati orang yang lebih tua.
pergaulan baik dalam berbahasa  Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur.
maupun bertingkah laku. Norma  Tidak meludah di sembarang tempat.
kesantunan bersifat relatif, artinya  Tidak menyela pembicaraan pada waktu yang tidak
yang dianggap baik/santun pada tepat
tempat dan waktu tertentu bisa  Mengucapkan terima kasih setelah menerima
berbeda pada tempat dan waktu bantuan orang lain
yang lain.  Bersikap 3S (salam, senyum, sapa)
 Meminta ijin ketika akan memasuki ruangan orang
lain atau menggunakan barang milik orang lain
 Memperlakukan orang lain sebagaimana diri sendiri
ingin diperlakukan
7. Percayadiri
adalah kondisi mental atau  Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-
psikologis seseorang yang ragu.
memberi keyakinan kuat untuk  Mampu membuat keputusan dengan cepat
berbuat atau bertindak  Tidak mudah putus asa
 Tidak canggung dalam bertindak
 Berani presentasi di depan kelas
 Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab
pertanyaan

D. Teknik dan Bentuk Instrumen


1. Teknik Observasi
Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun
tidak langsung dengan menggunakan instrumen yang berisi sejumlah indikator
perilaku yang diamati. Observasi langsung dilaksanakan oleh guru secara langsung
tanpa perantara orang lain. Sedangkan observasi tidak langsung dengan bantuan
orang lain, seperti guru lain, orang tua, peserta didik, dan karyawan sekolah.
Bentuk instrumen yang digunakan untuk observasi adalah pedoman
observasi yang berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai
rubrik. Daftar cek digunakan untuk mengamati ada tidaknya suatu sikap atau
perilaku. Sedangkan skala penilaian menentukan posisi sikap atau perilaku peserta
didik dalam suatu rentangan sikap. Pedoman observasi secara umum memuat
pernyataan sikap atau perilaku yang diamati dan hasil pengamatan sikap atau
perilaku sesuai kenyataan. Pernyataan memuat sikap atau perilaku yang positif
atau negatif sesuai indikator penjabaran sikap dalam kompetensi inti dan
kompetensi dasar. Rentang skala hasil pengamatan antara lain berupa :
a. Selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah
b. Sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik
(lihat lembar contoh instrumen).

72
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Pedoman observasi dilengkapi juga dengan rubrik dan petunjuk penskoran.


Rubrik memuat petunjuk/uraian dalam penilaian skala atau daftar cek. Sedangkan
petunjuk penskoran memuat cara memberikan skor dan mengolah skor menjadi
nilai akhir. Agar observasi lebih efektif dan terarah hendaknya :
a. Dilakukan dengan tujuan jelas dan direncanakan sebelumnya. Perencanaan
mencakup indikator atau aspek yang akan diamati dari suatu proses.
b. Menggunakan pedoman observasi berupa daftar cek atau skala penilaian.
c. Pencatatan dilakukan selekas mungkin.
d. Kesimpulan dibuat setelah program observasi selesai dilaksanakan.

2. Penilaian Diri
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks
pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri
menggunakan daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik.
Skala penilaian dapat disusun dalam bentuk skala Likert atau skala
semantic differential. Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
mengenai suatu gejala atau fenomena. Sedangkan skala semantic differential
yaitu skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda maupun
checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum di mana jawaban yang sangat
positif terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak di
bagian kiri garis, atau sebaliknya.
Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantic
differential adalah data interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk
mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang.

3. Penilaian Antar Peserta Didik


Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan untuk penilaian antarpeserta didik adalah
daftar cek dan skala penilaian (rating scale) dengan teknik sosiometri berbasis
kelas. Guru dapat menggunakan salah satu dari keduanya atau menggunakan dua-
duanya.
4. Jurnal
Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi
informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang
berkaitan dengan sikap dan perilaku.
Kelebihan yang ada pada jurnal adalah peristiwa/kejadian dicatat
dengan segera. Dengan demikian, jurnal bersifat asli dan objektif dan dapat
digunakan untuk memahami peserta didik dengan lebih tepat. Sementara itu,
kelemahan yang ada pada jurnal adalah reliabilitas yang dimiliki rendah,
menuntut waktu yang banyak, perlu kesabaran dalam menanti munculnya

73
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

peristiwa sehingga dapat mengganggu perhatian dan tugas guru, apabila


pencatatan tidak dilakukan dengan segera, maka objektivitasnya berkurang.
Terkait dengan pencatatan jurnal, maka guru perlu mengenal dan
memperhatikan perilaku peserta didik baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Aspek-aspek pengamatan ditentukan terlebih dahulu oleh guru sesuai dengan
karakteristik mata pelajaran yang diajar. Aspek-aspek pengamatan yang sudah
ditentukan tersebut kemudian dikomunikasikan terlebih dahulu dengan peserta
didik di awal semester.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat jurnal adalah:
a. Catatan atas pengamatan guru harus objektif
b. Pengamatan dilaksanakan secara selektif, artinya yang dicatat hanyalah
kejadian / peristiwa yang berkaitan dengan Kompetensi Inti.
c. Pencatatan segera dilakukan (jangan ditunda-tunda)

Pedoman umum penskoran jurnal:


a. Penyekoran pada jurnal dapat dilakukan dengan menggunakan skala likert.
Sebagai contoh skala 1 sampai dengan 4.
b. Guru menentukan aspek-aspek yang akan diamati.
c. Pada masing-masing aspek, guru menentukan indikator yang diamati.
d. Setiap aspek yang sesuai dengan indikator yang muncul pada diri peserta didik
diberi skor 1, sedangkan yang tidak muncul diberi skor 0.
e. Jumlahkan skor pada masing-masing aspek.
f. Skor yang diperoleh pada masing-masing aspek kemudian direratakan
g. Nilai Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K) ditentukan dengan
cara menghitung rata-rata skor dan membandingkan dengan kriteria penilaian

74
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PENGEMBANGAN PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES PEMBELAJARAN DI SD

A. Contoh Instrumen beserta Rubrik Penilaian


1. Observasi

Pedoman Observasi Sikap Spiritual

Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda
cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik,
dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Observasi Sikap Spiritual

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Sub Tema : …………………..
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
3 Memberi salam sebelum dan sesudah
menyampaikan pendapat/presentasi
4 Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun
tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran
Tuhan
5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat
mempelajari ilmu pengetahuan
Jumlah Skor

Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4

75
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Pedoman Observasi Sikap Jujur

Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam kejujuran.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap jujur yang ditampilkan oleh peserta
didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Observasi Sikap Jujur

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Sub Tema : …………………..

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Tidak nyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan/tugas
2 Tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin karya
orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam
mengerjakan setiap tugas
3 Mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu apa
adanya
4 Melaporkan data atau informasi apa adanya
5 Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki
Jumlah Skor

Petunjuk Penskoran :
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual

76
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Pedoman Observasi Sikap Disiplin


Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam kedisiplinan.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
Ya = apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai
aspek pengamatan
Tidak = apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan
sesuai aspek pengamatan.

Observasi Sikap Disiplin

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Sub Tema : …………………..

Melakukan
No Sikap yang diamati
Ya Tidak
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
6 Mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang
ditetapkan
7 Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran
8 Membawa buku teks mata pelajaran
Jumlah

Petunjuk Penskoran :
Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :


𝑆𝑘𝑜𝑟
𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖
Contoh :
Jawaban YA sebanyak 6, maka diperoleh skor 6, dan skor tertinggi 8 maka skor akhir
adalah :
6
𝑥 4 = 3,00
8
Peserta didik memperoleh nilai dapat menggunakan seperti dalam pedoman observasi
sikap spritual.

77
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Pedoman Observasi Sikap Tanggung Jawab

Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam tanggung
jawab. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Observasi Sikap Tanggung Jawab

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Sub Tema : …………………..
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Melaksanakan tugas individu dengan baik
2 Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan
3 Tidak menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat
4 Mengembalikan barang yang dipinjam
5 Meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan
Jumlah Skor

Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual

78
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Pedoman Observasi Sikap Toleransi

Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru/teman untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam
toleransi. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap toleransi yang ditampilkan
oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Observasi Sikap Toleransi

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Sub Tema : …………………..
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Menghormati pendapat teman
2 Menghormati teman yang berbeda suku, agama, ras,
budaya, dan gender
3 Menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan
pendapatnya
4 Menerima kekurangan orang lain
5 Mememaafkan kesalahan orang lain
Jumlah Skor

Petunjuk penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual

79
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Pedoman Observasi Sikap Gotong Royong

Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru/teman untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam
gotong royong. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap gotong royong yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Observasi Sikap Gotong Royong

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Sub Tema : …………………..

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Aktif dalam kerja kelompok
2 Suka menolong teman/orang lain
3 Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan
4 Rela berkorban untuk orang lain
Jumlah Skor

Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual

80
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Pedoman Observasi Sikap Santun

Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam kesantunan.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap santun yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Observasi Sikap Santun

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Sub Tema : …………………..
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Menghormati orang yang lebih tua
2 Mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan
orang lain
3 Menggunakan bahasa santun saat menyampaikan
pendapat
4 Menggunakan bahasa santun saat mengkritik pendapat
teman
5 Bersikap 3S (salam, senyum, sapa) saat bertemu orang
lain
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual

81
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Pedoman Observasi Sikap Percaya Diri

Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru/teman untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam
percaya diri. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap percaya diri yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Observasi Sikap Percaya Diri

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Sub Tema : …………………..

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Berani presentasi di depan kelas
2 Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab
pertanyaan
3 Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu
4 Mampu membuat keputusan dengan cepat
5 Tidak mudah putus asa/pantang menyerah
Jumlah Skor

Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap
spiritual

82
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Penilaian Diri

LEMBAR PENILAIAN DIRI


SIKAP SPIRITUAL

PETUNJUK
1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti
2. berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian
sehari-hari

PENILAIAN DIRI SIKAP SPIRITUAL

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Sub Tema : ………………….
Tanggal : ………………….

Pernyataan TP KD SR SL
No
1 Saya semakin yakin dengan keberadaan Tuhan
setelah mempelajari ilmu pengetahuan
2 Saya berdoa sebelum dan sesudah melakukan
sesuatu kegiatan
3 Saya mengucapkan rasa syukur atas segala karunia
Tuhan
4 Saya memberi salam sebelum dan sesudah
mengungkapkan pendapat di depan umum
5 Saya mengungkapkan keagungan Tuhan apabila
melihat kebesaranNya
Jumlah

Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual

83
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR PENILAIAN DIRI


SIKAP JUJUR

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Sub Tema : ………………….
Tanggal : ………………….

PETUNJUK
1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti
2. berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian
sehari-hari

No Pernyataan TP KD SR SL
1 Saya menyontek pada saat mengerjakan
Ulangan
2 Saya menyalin karya orang lain tanpa
menyebutkan sumbernya pada saat
mengerjakan tugas
3 Saya melaporkan kepada yang berwenang
jika menemukan barang
4 Saya berani mengakui kesalahan yang saya
dilakukan
5 Saya mengerjakan soal ujian tanpa melihat
jawaban teman yang lain

Keterangan :
 SL = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
 SR = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-
kadang tidak melakukan
 KD = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering
tidak melakukan
 TP = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Petunjuk Penskoran :
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual

84
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR PENILAIAN DIRI


SIKAP TANGGUNGJAWAB

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Sub Tema : ………………….
Tanggal : ………………….

Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik sendiri untuk menilai sikap sosial peserta didik
dalam tanggung jawab. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap tanggung
jawab yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Sebagai peserta didik saya melakukan tugas-tugas
dengan baik
2 Saya berani menerima resiko atas tindakan yang
dilakukan
3 Saya menuduh orang lain tanpa bukti
4 Saya mau mengembalikan barang yang dipinjam dari
orang lain
5 Saya berani meminta maaf jika melakukan kesalahan
yang merugikan orang lain

Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual

85
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR PENILAIAN DIRI


SIKAP DISIPLIN

Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap disiplin diri peserta didik.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang kamu miliki sebagai
berikut :
Ya = apabila kamu menunjukkan perbuatan sesuai pernyataan
Tidak = apabila kamu tidak menunjukkan perbuatan sesuai pernyataan.
Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Sub Tema : …………………..
Melakukan
No Sikap yang diamati
Ya Tidak
1 Saya masuk kelas tepat waktu
2 Saya mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Saya memakai seragam sesuai tata tertib
4 Saya mengerjakan tugas yang diberikan
5 Saya tertib dalam mengikuti pembelajaran
6 Saya mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang
ditetapkan
7 Saya membawa buku tulis sesuai mata pelajaran
8 Saya membawa buku teks mata pelajaran
Jumlah

Petunjuk Penyekoran
Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Contoh :
Jawaban YA sebanyak 6, maka diperoleh nilai skor 6, dan skor maksimal 8 maka nilai
akhir adalah :
6
𝑥 4 = 3,00
8
Kriteria perolehan nilai sama dapat menggunakan seperti dalam pedoman observasi.

86
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR PENILAIAN DIRI


SIKAP GOTONG ROYONG

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Sub Tema : ………………….
Tanggal : ………………….

PETUNJUK PENGISIAN:
1. Cermatilah kolom-kolom sikap di bawah ini!
2. Jawablah dengan jujur sesuai dengan sikap yang kamu miliki.
3. Lingkarilah salah satu angka yang ada dalam kolom yang sesuai dengan keadaanmu

4 = jika sikap yang kamu miliki sesuai dengan selalu positif


3 = Jika sikap yang kamu miliki positif tetapi sering positif kadang
kadang muncul sikap negatif
2 = Jika sikap yang kamu miliki sering negatif tapi tetapi
kadang kadang muncul sikap positif
1 = Jika sikap yang kamu miliki selalu negatif

Rela berbagi 4 3 2 1 Egois


Aktif 4 3 2 1 Pasif
Bekerja sama 4 3 2 1 Individualistis
Ikhlas 4 3 2 1 Pamrih

Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual

87
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR PENILAIAN DIRI


SIKAP TOLERANSI

Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik sendiri untuk menilai sikap sosial peserta didik
dalam toleransi. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap toleransi yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Sub Tema : …………………..

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Saya menghormati teman yang berbeda pendapat
2 Saya menghormati teman yang berbeda suku, agama,
ras, budaya, dan gender
3 Saya menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan
pendapatnya
4 Saya menerima kekurangan orang lain
5 Saya memaafkan kesalahan orang lain
Jumlah Skor

Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual

88
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR PENILAIAN DIRI


SIKAP PERCAYA DIRI

Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik sendiri untuk menilai sikap sosial peserta didik
dalam percaya diri. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap percaya diri
yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan


3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Nama Peserta Didik : ………………….


Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Sub Tema : …………………..

Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Saya melakukan segala sesuatu tanpa ragu-ragu
2 Saya berani mengambil keputusan secara cepat dan
bisa dipertanggungjawabkan
3 Saya tidak mudah putus asa
4 Saya berani menunjukkan kemampuan yang dimiliki
di depan orang banyak
5 Saya berani mencoba hal-hal yang baru
Jumlah Skor

Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual

89
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR PENILAIAN DIRI


SIKAP SANTUN
Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Sub Tema : ………………….
Tanggal : ………………….
PETUNJUK PENGISIAN:
1. Bacalah dengan teliti pernyataan pernyataan yang pada kolom di bawah ini!
2. Tanggapilah pernyataan-pernyataan tersebut dengan member tanda cek (√) pada
kolom:
STS : Jika kamu sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut
TS : Jika kamu tidak setuju dengan pernyataan tersebut
S : Jika kamu setuju dengan pernyataan tersebut
SS : Jika kamu sangat setuju dengan pernyataan tersebut

No Pernyataan Penilaian
STS TS S SS
1 Saya menghormasti orang yang lebih tua
2 Saya tidak berkata kata kotor, kasar dan takabur
3 Saya meludah di tempat sembarangan
4 Saya tidak menyela pembicaraan
5 Saya mengucapkan terima kasih saat menerima
bantuan dari orang lain
6 Saya tersenyum, menyapa, memberi salam
kepada orang yang ada di sekitar kita

Keterangan:
Pernyataan positif :
 1 untuk sangat tidak setuju (STS),
 2 untuk tidak setuju (TS), ,
 3 untuk setuju (S),
 4 untuk sangat setuju (SS).
Pernyataan negatif :
 1 untuk sangat setuju (SS),
 2 untuk setuju (S),
 3 untuk tidak setuju (TS),
 4 untuk sangat tidak setuju (S)

Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual

90
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3. Penilaian Antar peserta didik


1) Daftar Cek

Lembar Penilaian Antar Peserta Didik


Sikap Disiplin
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap sosial peserta didik lain dalam
kedisiplinan. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
Ya = apabila peserta didik menunjukkan perbuatan sesuai
aspek pengamatan
Tidak = apabila peserta didik tidak menunjukkan perbuatan
sesuai aspek pengamatan.

Nama penilai : Tidak diisi


Nama peserta didik yang dinilai : ...............
Kelas : ...............
Mata pelajaran : ...............

Melakukan
No Sikap yang diamati
Ya Tidak
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
6 Mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang
ditetapkan
7 Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran
8 Membawa buku teks mata pelajaran
Jumlah

Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap disiplin

91
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Contoh Instrumen:

DAFTAR CEK PENILAIAN ANTARPESERTA DIDIK

Nama penilai : Tidak diisi


Nama peserta didik yang dinilai : ...............
Kelas : ...............
Mata pelajaran : ...............

Berilah tanda cek pada kolom pilihan berikut dengan


4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Skor
No Aspek Pengamatan
4 3 2 1
1 Tidak nyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan
2 Tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin karya
orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam
mengerjakan setiap tugas
3 Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa adanya
4 Melaporkan data atau informasi apa adanya
JUMLAH

Petunjuk penskoran :
Lihat petunjuk penskoran pedoman observasi sikap disiplin

92
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

4. Jurnal
a. Model Pertama
Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):
1) Tulislah identitas peserta didik yang diamati
2) Tulislah tanggal pengamatan.
3) Tulislah aspek yang diamati oleh guru.
4) Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang
merupakan kekuatan Peserta didik maupun kelemahan Peserta didik sesuai
dengan pengamatan guru terkait dengan Kompetensi Inti.
5) Tulislah dengan segera kejadian
6) Setiap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda.
7) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik
Format:

Jurnal

Nama Peserta Didik : ………………………….


Nomor peserta Didik : ………………………….
Tanggal : ………………………….
Aspek yang diamati : ………………………….
Kejadian : ………………………….

Guru:

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

……………………………………………………………………….

Petunjuk penskoran
Lihat petunjuk penskoran pedoman observasi sikap disiplin

93
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

b. Model Kedua
Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):
1) Tulislah Aspek yang diamati
2) Tulislah identitas peserta didik yang diamati
3) Tulislah tanggal pengamatan.
4) Tulislah aspek yang diamati oleh guru.
5) Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang
merupakan kekuatan Peserta didik maupun kelemahan Peserta didik sesuai
dengan pengamatan guru terkait dengan Kompetensi Inti.
6) Tulislah dengan segera kejadian yang diamati
7) Setiap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda.
8) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik

Contoh Format Jurnal

Jurnal
Nama Peserta Didik : ………………..
Aspek yang diamati : ………………..

NO HARI/TANGGAL KEJADIAN KETERANGAN/


TINDAK LANJUT

b. Jurnal Catatan Guru


Merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi
hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan
dengan sikap dan perilaku. Jurnal bisa dikatakan sebagai catatan yang
berkesinambungan dari hasil observasi.
Contoh penilaian Jurnal

Catatan Pengamatan
No Tanggal Nama (KI-1 dan KI-2) Tindak lanjut
Kekuatan Kelemahan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 14-12- A - Sangat terbiasa - perlu usaha- 1. Perlu pembiasaan dan
2013 berdoa sebelum usaha bimbingan dalam bersuci
dan sesudah pembiasaan
belajar dalam bersuci
sebelum
beribadah

94
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Menunjukkan - namun masih 1. Sering diberi latihan yang


sikap percaya kurang teliti. melibatkan ketelitian.
diri dan bekerja
sama yang -
sangat
menonjol,

Keterangan:
 Kolom 1 diisi nomor urut
 Kolom 2 diisi tanggal pengamatan
 Kolom 3 diisi nama siswa
 Kolom 4 diisi kekuatan sikap siswa yang berkaitan dengan KI-1 dan/atau KI-2 (seperti
yang tertuang pada tabel di bawah).
 Kolom 5 diisi kelemahan sikap siswa yang berkaitan dengan KI-1 dan/atau KI-2
(seperti yang tertuang pada tabel di bawah).
 Kolom 6 diisi tindak lanjut yang direncanakan oleh guru, sekolah, dan orang tua
berdasarkan hasil pengamatan terhadap sikap siswa.

No Muatan KI-1 (sikap spiritual) No Muatan K-2 (Sikap Sosial)


1 Ketaatan beribadah 1 Jujur
2 Perilaku syukur 2 Disiplin
3 Berdoa sebelum dan sesudah 3 Tanggung jawab
melakukan kegiatan
4 Toleransi dalam beribadah. 4 Santun
5 Peduli
6 Percaya diri
7 Kerja sama

2. Penilaian Pengetahuan ( Tidak Diberikan Contoh)


Aspek Pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut:
a. Tes tulis
Tes tulis adalah tes yang soal dan jawabannya tertulis berupa pilihan ganda, isian,
Benar-salah, menjodohkan, dan uraian.
b. Tes Lisan
Tes lisan berupa pertanyaan- pertanyaan yang diberikan guru secara ucap (oral)
sehingga peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara ucap juga, sehingga
menimbulkan keberanian. Jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat maupun
faragraf yang diucapkan.
c. Penugasan
Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa
pekerjaan rumah baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan
karakteristik tugasnya.

95
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Teknik Penilaian dan Bentuk Instrumen


Teknik penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan dengan tes tulis, tes lisan, dan
penugasan. Tiap-tiap teknik tersebut dilakukan melalui instrumen tertentu yang relevan.
Teknik dan bentuk instrumen penilaian kompetensi pengetahuan dapat dilihat pada tabel
berikut:

Teknik dan Bentuk Instrumen Penilaian


Teknik Penilaian Bentuk Instrumen
Tes tulis Pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah,
menjodohkan, dan uraian.
Tes lisan Daftar pertanyaan.
Penugasan Pekerjaan rumah dan/atau tugas yang dikerjakan
secara individu atau kelompok sesuai dengan
karakteristik tugas.

Instrumen tes tulis uraian yang dikembangkan haruslah disertai kunci jawaban dan
pedoman penskoran. Pelaksanaan penilaian melalui penugasan setidaknya memenuhi
beberapa syarat, yaitu mengkomunikasikan tugas yang dikerjakan oleh peserta didik,
menyampaikan indikator dan rubrik penilaian untuk tampilan tugas yang baik. Tampilan
kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas dan penugasan mencantumkan
rentang waktu pengerjaan tugas. Berikut ini akan disajikan contoh bentuk instrumen terkait
dengan teknik penilaian tes tulis, tes lisan, maupun penugasan.

Contoh Instrumen Penilaian Pengetahuan


Tes Tertulis
Indikator
Muatan Teknik Bentuk
No. Pencapaian Contoh Instrumen
Pembelajaran Penilaian Instrumen
Kompetensi
1 PKn 3.2.1. Tertulis Pilihan Ganda Berikut ini adalah sikap yang
Menjelaskan menunjukkan kepedulian terhadap
pentingnya lingkungan kecuali :
memiliki sikap a. Budi sering melakukan
peduli terhadap kesenangannya melukis di tembok
lingkungan ketika berkunjung ke tempat wisata
melalui kegiatan b. Adi selalu dengan tekun menyirami
membaca dan tanaman di sekolah wlaupun bukan
menganalisis teks kepunyaannya
bacaan. c. Candra selalu membuang sampah di
tempat sampah yang tersedia di
tempat wisata
d. Dani melaporkan kepada yang
berwajib ketika menemukan
potongan patung peninggalan
sejarah

Kunci: a.

96
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Indikator
Muatan Teknik Bentuk
No. Pencapaian Contoh Instrumen
Pembelajaran Penilaian Instrumen
Kompetensi
2 Bahasa 3.4.1. Tertulis Uraian Perhatikanlah lokasi di daerah tempat
Indonesia Menemukan tinggalmu yang terkenal dengan
informasi tentang keindahan alamnya dan banyak
Danau Toba dikunjungi oleh warga sekitar atau warga
melalui kegiatan dari daerah lain. Diskripsikan tempat
membaca yang banyak dikunjungi oleh warga
sekitarmu tersebut!
Kunci alternatif:
Danau Toba merupakan danau terluas di
Indonesia banyak dikunjungi wisata
karena sangat indah.
3 Matematika 3.7.1. Tertulis Isian Luas wilayah Indonesia sekitar 46.000
Menjelaskan km2, sedangkan 13% berupa daratan
operasi dan sisanya adalah lautan, maka luas
penjumlahan wilayah lautan adalah ... km2
bilangan desimal
dan persen Kunci: 4.082 km2
4 IPA 3.7.1. Tertulis Pilihan Ganda Berikut ini adalah dan nonhayati yakni:
Membedakan ikan, air. Sumber daya alam tersebut :
hewan hayati dan a. Ikan merupakan sumber daya alam
nonhayati hayati yang bermanfaat sebagai
hiasan semata
b. Air merupakan sumber daya alam
nonhayati yang bermanfaat untuk
kehidupan diantaranya sebagai air
minum.
c. Ikan dan air merupakan sumber daya
alam hayati yang bermanfaat untuk
makanan
d. Ikan dan air merupakan sumber daya
alam hayati dan nonhayati yang
bermanfaat dalam kehidupan
sebagai makanan.
Kunci: b
5 IPS 3.3.1. Tertulis Uraian Apa sajakah yang kamu lakukan dalam
Mengidentifikasi rangka ikut menjaga kelestarian
jenis mata keindahan alam dan kekayaan alam di
pencarian lingkungan tempat tinggalmu?
masyarakat Kunci alternatif:
sekitar dan 1. Tidak merusak dan mencorat-coret
hubungannya kekayaan alam yang kita miliki
dengan SDA 2. Merawat kelestariaan dari kekayaan
melalui kegiatan alam yang kita miliki
membaca, 3. Kita bangga atas kekayaan alam
observasi dan yang kita miliki.
mengumpulkan
data

97
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Contoh Instrumen Penilaian Pengetahuan


Tes Lisan

Indikator
Muatan Teknik Bentuk
No. Pencapaian Contoh Instrumen
Pembelajaran Penilaian Instrumen
Kompetensi
1 PKn 3.2.1. Lisan Daftar Coba sebutkan paling sedikit 10 contoh
Memberikan Pertanyaan perilaku peduli dengan keindahan
contoh perilaku lingkungan dan 10 contoh perilaku
peduli lingkungan merusak keindahan lingkungan!
3.2.2. Kunci Jawaban :
Menjelaskan  Perilaku peduli lingkungan
pentingnya  Membuang sampah pada
memiliki sikap tempatnya,
peduli lingkungan  menyirami tanaman dengan rutin,
melalui kegiatan  Menjaga kebersihan lingkungan
mengamati  Merawat tanaman dengan senang
gambar, hati
wawancara,  Membakar sampah plastik
diskusi, dan  Menimbun sampah
presentasi.  Menggunakan listrik seperlunya
 Menutup kran air setelah
menggunakannya
 Menggontor jamban setelah
menggunakannya
 Mengikuti kerja bakti lingkungan
 Memperlancar jalannya air pada
selokan yang tertimbun sampah
 Perilaku merusak lingkungan
 Membuang sampah sembarang
tempat
 Mengotori lingkungan dengan tidak
bertanggungjawab
 Mencorat-coret tembok dengan
tulisan corok
 Tidak mematikan listrik setelah
menggunakannya
 Tidak menutup kran air setelah
menggunakannya
 Tidak menggontor jamban WC
setelah menggunakannya
 Membiarkan selokan tersumbat
 Tidak peduli akan adanya kerja
bakti di lingkungannya
 Membiarkan sampah plastik
bertebaran
 Bermain abu di lingkungannya
ketika musim kemarau
2 Bahasa 3.4.1. Lisan Daftar Apa yang akan kamu lakukan jika
Indonesia Menemukan Pertanyaan berkunjung ke tempat wisata pantai
informasi khusus ternyata teman-temanmu mandi di laut?

98
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Indikator
Muatan Teknik Bentuk
No. Pencapaian Contoh Instrumen
Pembelajaran Penilaian Instrumen
Kompetensi
tentang manfaat Kunci alternatif :
hutan melalui 1. Segera memberi nasihat untuk
kegiatan segera tidak mandi di laut yang
membaca, berbahaya.
diskusi, serta 2. Menyampaikan kegiatan mandi di
membuat dan laut teman-teman kepada guru agar
menjawab segera diberi nasihat untuk tidak
pertanyaan mandi di laut yang berbahaya

3 Matematika 3.7.1. Lisan Daftar Coba berdasarkan data yang ada dalam
Menjelaskan Pertanyaan buku luas mana antara wilayah daratan
operasi dibandingkan dengan wilayah laut
penjumlahan Indonesia, dan berapa berbandingannya
bilangan desimal ?
dan persen Kunci Jawaban:
Perbandingan antara wilayah darat dan
laut di Indonesia luas wilayah lautnya,
dan berbandingannya 12,9% wialyah
darat dan 87,1 % wilayah laut.

4 IPA 3.7.1. Lisan Daftar Caba sebutkan Sumber Daya Alam yang
Menjelaskan satu Pertanyaan terdapat di daerah tempat tinggalmu ?
teknologi Kunci alternatif:
tradisional/moder Hayati: ikan, hasil hutan, hasil
n dalam perkebunan, dsb
kehidupan sehari- Nonhayati: air, batubara, emas, tembaga,
hari melalui dsb
kegiatan
survey/observasi
5 IPS 3.5.1 Lisan Daftar Bagaimana pendapatmu tentang arti
Menyebut Pertanyaan Tebang Pilih Tanam ?
kan contoh Kunci alternatif:
interaksi manusia Artinya bahwa menebang tanaman harus
dengan memilih tanaman yang besar dan telah
lingkungan alam memiliki umur yang tua.

6 SBdP 3.4.1. Lisan Daftar Coba kamu mendiskripsikan secara lisan


Mendiskripsikan Pertanyaan pekerjaan yang paling kalian sukai yang
alur cara ada di lingkungan tempat tinggalmu?
menggambar Kunci alternatif:
pemandangan Saya suka berkebun. Berkebun
alam maksudnya menanam tanaman tanaman
buah-buahan dan tanaman sayuran.
Petani yang mengolah tanah perkebunan
hidupnya akan sejahtera karena hasil
tanamannya banyak harganya cukup
menjajikan.

99
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Indikator
Muatan Teknik Bentuk
No. Pencapaian Contoh Instrumen
Pembelajaran Penilaian Instrumen
Kompetensi
7 PJOK 3.4.1. Mengenal Lisan Daftar Caba sebutkan berapa jumlah pemain
kombinasi gerak Pertanyaan kasti tiap regu?
dasar lokomotor Kunci jawaban: adalah 12 orang,
jalan cepat dan dengan salah satu pemain bertindak
lari melalui sebagai kapten.
permainan
tentang
lingkungan hidup

Contoh Instrumen Penilaian Tes Lisan


Tes Penugasan
Indikator
Muatan Teknik Bentuk
No. Pencapaian Contoh Instrumen
Pembelajaran Penilaian Instrumen
Kompetensi
1 PKn 3.2.2. Penugasan Pekerjaan Diskusikan dengan orang tuamu kegiatan
Memberikan contoh Rumah apa saja yang dilakukan dirumah yang
perilaku peduli berkaitan dengan kepedulian lingkungan!
lingkungan 3.2.3.
Menjelaskan
pentingnya memiliki
sikap tersebut
melalui kegiatan
mengamati gambar,
wawancara, diskusi,
dan presentasi.
2 Bahasa 3.4.1. Penugasan Pekerjaan Diskripsikan kegiatan yang dikerjakan
Indonesia Membuat kalimat Rumah dalam membantu orang tuamu di rumah!
menggunakan kosa
kata baku
3 Matematika 3.7.1. Penugasan Pekerjaan Coba diskusikan dengan orang tuamu,
Menjelaskan Rumah hitunglah pekerjaan yang dilakukan oleh
langkah-langkah orang tua di lingkungnmu sebanyak 10
operasi kepala keluarga terdekat dan buatlah
penjumlahan dan prosentasenya?
pengurangan
bilangan desimal
dan persen
4 IPA 3.7.2. Penugasan Pekerjaan Diskusikan dengan orang tuamu
Mengidentifikasi Rumah teknologi apa saja yang digunakan untuk
satu teknologi pertanian padi di lingkunganmu dari
tradisional/modern pengolahan tanah, penanaman,
dalam kehidupan penyemaian, pemupukan, panen dan
sehari-hari melalui sampai dengan pemesaran hasil
kegiatan pertaniannya!
survey/observasi

100
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Indikator
Muatan Teknik Bentuk
No. Pencapaian Contoh Instrumen
Pembelajaran Penilaian Instrumen
Kompetensi
5 IPS 3.5.1. Penugasan Pekerjaan Coba diskusikan dengan orang tuamu
Menjelaskan Rumah mengapa tanah diperbukitan sering
interaksi manusia longsor ?
dengan lingkungan
alam
6 SBdP 3.4.1. Penugasan Pekerjaan Caba diskusikan dengan orang tuamu
Menyebutkan alat Rumah alat-alat apa saja yang digunakan untuk
yang digunakan menyelesaikan pekerjaan di
untuk bekerja lingkunganmu!
sebagai dasar
menggambar
pemandangan alam
7 PJOK 3.4.1. Mengenal Penugasan Pekerjaan Coba diskusikan dengan orang tuamu
kombinasi gerak Rumah kesenangan apa saja yang selama ini
dasar lokomotor dilakukan dalam olah raga?
jalan cepat dan lari
melalui permainan
tentang lingkungan
hidup

3. Penilaian Keterampilan
Aspek keterampilan dapat dinilai dengan cara berikut:
a. Kerja atau Praktik
Kerja atau praktik adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk melakukan
suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya yang mengaplikasikan pengetahuan
dan keterampilan yang dibutuhkan. Misalnya tugas memainkan alat musik,
menggunakan mikroskop, menyanyi, bermain peran, menari.
Contoh penilaian tes performance atau kinerja akan diberikan pada bab
Implementasi pada bab selanjutnya.
b. Projek
Penilaian Projek merupakan penilaian terhadap tugas yang mengandung investigasi
dan harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pelaporan. Projek juga akan memberikan informasi
tentang pemahaman dan pengetahuan siswa pada pembelajaran tertentu,
kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan, dan kemampuan siswa
untuk mengomunikasikan informasi. Penilaian projek sangat dianjurkan karena
membantu mengembangkan ketrampilan berpikir tinggi (berpikir kritis, pemecahan
masalah, berpikir kreatif) peserta didik . misalnya membuat laporan pemanfaatan
energy di dalam kehidupan, membuat laporan hasil pengamatan pertumbuhan
tanaman.

101
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

c. Portofolio
Penilaian dengan memanfaatkan Portofolio merupakan penilaian melalui
sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi
yang dilakukan selama kurun waktu tertentu. Portofolio digunakan oleh guru dan
peserta didik untuk memantau secara terus menerus perkembangan pengetahuan
dan keterampilan peserta didik dalam bidang tertentu. Dengan demikian penilaian
portofolio memberikan gambaran secara menyeluruh tentang proses & pencapaian
hasil belajar peserta didik.
Portofolio merupakan bagian terpadu dari pembelajaran sehingga guru mengetahui
sedini mungkin kekuatan dan kelemahan peserta didik dalam menguasai
kompetensi pada suatu tema. Misalnya kompetensi pada tema “selalu berhemat
energy”. Contoh kompetensi membuat laporan hasil percobaan. Kemampuan
membuat laporan hasil percobaan tentu tidak seketika dikuasai peserta didik, tetapi
membutuhkan proses panjang, dimulai dari penulisan draf, perbaikan draf, sampai
laporan akhir yang siap disajikan. Selama proses ini diperlukan bimbingan guru
melalui catatan-catatan tentang karya peserta didik sebagai masukan perbaikan
lebih lanjut. Kumpulan karya anak sejak draf sampai laporan akhir berserta catatan
catatan sebagai masukan guru inilah, yang menjadi potofolio.
Di samping memuat karya-karya anak beserta catatan guru, terkait kompetensi
membuat laporan hasil percobaan tersebut di atas, portofolio juga bisa memuat
catatan hasil penilaian diri dan teman sejawat tentang kompetensi yang sama serta
sikap dan perilaku sehari hari peserta didik yang bersangkutan.
Agar penilaian portofolio berjalan efektif guru beserta peserta didik perlu
menentuan hal-hal yang harus dilakukan dalam menggunakan portofolio Sebagai
berikut:
6) masing-masing peserta didik memiliki porto folio sendiri yang di dalamnya
memuat hasil belajar siswa setiap muatan pelajaran atau setiap kompetensi.
7) menentukan hasil kerja apa yang perlu dikumpulan/disimpan.
8) sewaktu waktu peserta didik diharuskan membaca catatan guru yang berisi
komentar, masukkan dan tindakan lebih lanjut yang harus dilakukan peserta
didik dalam rangka memperbaiki hasil kerja dan sikap.
9) peserta didik dengan kesadaran sendiri menindaklanjuti catatan guru.
10) catatan guru dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik perlu
diberi tanggal, sehingga perkembangan kemajuan belajar peserta didik dapat
terlihat.

102
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

1. Contoh Intrumen Penilaian Keterampilan


Contoh penilaian praktik

Kelas/Semester : IV/2
Tema/Sub Tema : Cita-citaku/Aku dan Cita-citaku
Pembelajaran : 1

Format Penilaian praktik: Mempresentasikan gambar alat yang digunakan pekerja sesuai
dengan gambar yang dilukisnya.

(1) Perlu
Aspek yang dinilai (4) Baik Sekali (3) Baik (2) Cukup
Bimbingan
Penampilan
Gaya bahasa
Kesesuaian materi/isi

Rekapitulasi Nilai:
Kesesuaian dengan
Penampilan Gaya bahasa
NO Nama Siswa materi/isi
(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)
1 Adi V V V
2 Bagus V V V
3 Cancra V V V

Deskripsi:
- Pada saat mempresentasikan gambar alat yang digunakan pekerja
berdasarkan lukisannya Adi memiliki gaya bahasa dan kesesuaian dengan
materi sangat baik, tetapi perlu bimbingan dalam penampilannya

- Pada saat mempresentasikan gambar alat yang digunakan pekerja


berdasarkan lukisannya Bagus memiliki kesesuaian dengan materi yang
sangat baik, tetapi perlu bimbingan dalam penampilan dan gaya
bahasanya.
- Pada saat mempresentasikan gambar alat yang digunakan pekerja
berdasarkan lukisannya Candra memiliki penampilan, gaya bahasa, dan
kesesuaian dengan materi yang sangat baik.

103
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Penilaian Projek

Contoh format penilaian Projek.


Kelas/Semester : IV / II
Tema : Cita-Citaku
Subtema : Aku dan Cita-citaku
Pembelajaran ke : Pertama

Rubrik Penilaian Projek


Indikator :
 Mendesain gambar alat yang digunakan oleh pekerja yang ada di
lingkungan sekolahnya seperti gembor untuk menyirami tanaman.
 Menanam tanaman palawija/ sayuran seperti: tomat, lombok atau
tanaman sayuran lainnya dalam pot.
 Merawat tanaman secara kelompok

Nama Projek : Mendesain dan melakukan penanaman dan merawatnya


tanaman dalam pot
Nama siswa : Adi
Kelas : IV
Skor
No. Aspek 1 2 3 4 5

1 Perencanaan
a. Desain V
b. Tahapan pembuatan V
2. Proses Pembuatan
a. Persiapan alat dan bahan. V
b. Teknik pembuatan V
c. Kebermaknaan dan kebersihan V
3 Hasil/produk
a. Jenis tanaman V
b. Perawatan tanaman V
c. estetika V

Keterangan:
 Penilaian dilakukan melalui pengamatan untuk menilai aspek keterampilan.
 Skor 1: sangat kurang; 2: kurang; 3: cukup; 4: baik ; 5. Baik sekali
 Deskripsi:
 Dalam melakukan pembuatan tanaman palawija dalam pot dari segi
perencanaan baik sekali, dari segi hasil jenis tanaman dan perawatan tanaman
baik sekali namun dari segi estetika masih memerlukan usaha bimbingan lebih
lanjut.

104
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

4. Penilaian Berbasis Portofolio


Penilaian Portofolio adalah penilaian melalui sekumpulan karya peserta didik
yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan selama kurun waktu
tertentu. Portofolio digunakan oleh guru dan peserta didik untuk memantau secara
terus menerus perkembangan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam
bidang tertentu. Dengan demikian penilaian portofolio memberikan gambaran secara
menyeluruh tentang proses & pencapaian hasil belajar peserta didik.

Contoh format penilaian portofolio


Nama Siswa : Adi
Kelas : IV
Semester : II (dua)
Substansi/ Bahasa Estetika
Tanggal
Nama dokumen Isi
dokumen
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Laporan secara lisan Projek
penanaman tanaman dalam V V V
pot
Hasil karya penanaman
V V V
tanaman dalam pot
Kliping macam-macam
gambar pekerjaan di V V V
lingkungannya
Tugas menggambar alat
V V V
yang digunakan pekerja
Hasil karya koleksi gambar
V V V
Pekerjaan manusia
Kumpulan foto kegiatan
yang dilakukan sehari-hari
V V V
dalam membantu pekerjaan
orang tua

Keterangan:
 1: kurang; 2: cukup; 3: baik sekali
 Portofolio berfungsi sebagai bukti otentik hasil belajar siswa yang merupakan
bagian tak terpisahkan dari laporan hasil capaian kompetensi siswa yang
disampaikan kepada orang tua.
 Guru memberi komentar/catatan tentang dokumen portofolio yang telah
dikumpulkan siswa dalam bentuk kalimat positif yang berisi motivasi, semangat,
juga usaha-usaha yang masih perlu ditingkatkan. Komentar/catatan tersebut
ditulis dan dimasukkan dalam file portofolio setiap siswa.

105
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Contoh komentar/catatan guru:


Ananda Adi telah mengumpulkan karya yang sangat bagus.
Dari segi substansi/isi telah menunjukkan pemahaman tugas-tugas
dengan sangat baik. Demikian juga, dari segi estetika sangat rapi dan
bagus, namun dari segi bahasa perlu usaha untuk lebih tekun
lagi dalam memahami ejaan dan tata kalimat.

Batam, 4 Desember 2013


Guru Kelas IV
Kadar,M.Pd

106
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

BAB IV
CONTOH LAPORAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI PESERTA DIDIK SD

A. Contoh Pengisian buku Rapor


Sesuai dengan Juknis yang telah dibuat oleh Direktorat Dikdasmen maka contoh Rapor
atau Laporan Hasil Capaian Kompetensi Peserta Didik Sekolah Dasar serta cara
pengisiannya dapat dibaca berikut ini:

LAPORAN
HASIL CAPAIN KOMPETENSI PESERTA DIDIK
SEKOLAH DASAR
(SD)

Nama : ---------------------------------------------------------------

NISN :-----------------------------------------------------------------

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


REPUBLIK INDONESIA

107
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

PETUNJUK

1. Buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik, merupakan ringkasan hasil
penilaian terhadap seluruh aktivitas pembelajaran yang dilakukan peserta didik dalam
kurun waktu tertentu. Laporan perkembangan dan hasil Pencapaian Kompetensi peserta
didik secara rinci, disajikan dalam portofolio yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik ini.
2. Buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik dipergunakan selama peserta
didik yang bersangkutan mengikuti pelajaran di Sekolah Dasar;
3. Apabila pindah sekolah, buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik ini
dibawa oleh yang bersangkutan untuk dipergunakan di sekolah baru dengan
meninggalkan arsip/copy di sekolah lama;
4. Apabila buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik ini hilang, dapat
diganti dengan Buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik pengganti yang
disahkan oleh Kepala Sekolah asal;
5. Buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik ini harus dilengkapi dengan
pas foto(3 cm x 4 cm) dan pengisiannya dilakukan oleh Guru Kelas;
6. Laporan penilaian memuat hasil Pencapaian Kompetensi yang disajikan secara deskriptif
untuk masing-masing kompetensi inti.

7. Laporan perkembangan fisik diisi dengan data kondisi peserta didik berdasarkan hasil
pengukuran yang dilakukan guru bekerjasama dengan pihak lain yang relevan.

8. Laporan kondisi kesehatan diisi dengan deskripsi hasil pemeriksaan yang dilakukan guru,
bekerjasama dengan tenaga kesehatan atau puskesmas terdekat.

9. Kolom ketidakhadiran diisi dengan data akumulasi ketidakhadiran siswa, baik karena
sakit, izin, maupun tanpa keterangan dalam satu semester.

108
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

IDENTITAS PESERTA DIDIK


1. Nama Peserta Didik : ………………………………………………………………………..
2. Nomor Induk : ………………………………………………………………………..
3. Tempat,Tanggal : ………………………………………………………………………..
Lahir
4. Jenis Kelamin : ………………………………………………………………………..
5. Agama : ………………………………………………………………………..
6. Pendidikan : ………………………………………………………………………..
sebelumnya
7. Alamat Peserta Didik : ………………………………………………………………………..
8. Nama Orang Tua :
a. Ayah : ………………………………………………………………………..
b. Ibu : ………………………………………………………………………..
9. Pekerjaan Orang :
Tua
a. Ayah : ………………………………………………………………………..
b. Ibu : ………………………………………………………………………..
10. Alamat Orang Tua :
Jalan : ………………………………………………………………………..
Kelurahan/Desa : ………………………………………………………………………..
Kecamatan : ………………………………………………………………………..
Kabupaten/Kota : ………………………………………………………………………..
Provinsi : ………………………………………………………………………..
11. Wali Peserta Didik :
a. Nama : .......................................................................................
b. Pekerjaan : .......................................................................................
c. Alamat : .......................................................................................

……………………., …………………….
Kepala Sekolah,

Pas Foto

ukuran

3 X 4 CM
................................................
NIP. ........................................

109
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

A. Petunjuk Pengisian Buku Rapor

Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia no 66 tahun
2013tentang Standar Penilaian Pendidikan menyebutkan bahwa Hasil penilaian oleh pendidik dan
satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada
orangtua dan Pemerintah.
Pada Standar Penilaian Pendidikan disebutkan bahwa Laporan hasil penilaian oleh pendidik
berbentuk: (1) nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil penilaian kompetensi
pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran tematik-terpadu (2) deskripsi
sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial (3) Penilaian oleh masing-
masing pendidik tersebut secara keseluruhan selanjutnya dilaporkan kepada orang tua/wali peserta
didik dalam bentuk Laporan Hasil Belajar Peserta Didik.
Pengembangan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik pada dasarnya merupakan wewenang sekolah.
Untuk membantu sekolah mengembangkan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik, Direktorat
Pembinaan Sekolah Dasar menyusun Buku Raport untuk SD beserta Panduan Pengisian Laporan Hasil
Belajar Peserta Didik.
Buku Petunjuk Teknis Pengisian Laporan Hasil Belajar Peserta Didik pada jenjang Sekolah Dasar
diharapkan dapat membantu sekolah dalam mengisi format Laporan Hasil Belajar Peserta Didik
sesuai dengan Kurikulum 2013.
Penilaian oleh pendidik pada dasarnya digunakan untuk menilai pencapaian hasil belajar peserta
didik sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran, dan bahan penyusunan laporan
kemajuan hasil belajar peserta didik.
Proses pembelajaran dan penilaian difokuskan pada tiga ranah yaitu: sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Pada kurikulum 2013 tiga ranah tersebut dijabarkan menjadi empat kompetensi inti
yaitu kompetensi inti 1 (satu) sikap spiritual, kompetensi inti 2 (dua) sikap sosial, kompetensi inti 3
(tiga) pengetahuan, dan kompetensi inti 4 (empat) keterampilan.

A. Sikap
Pada kolom deskripsi diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang:
1. Apa yang menonjol terkait dengan kemampuan pada aspek sikap anak dalam tiap muatan
pelajaran yang ada pada komptensi inti 1 dan 2 (KI-1 dan KI-2).
2. Usaha pengembangan kemampuan pada aspek sikap anak dalam tiap muatan pelajaran untuk
mencapai kompetensi inti 1 dan 2 (KI-1 dan KI-2) pada kelas yang diikutinya.
Pada aspek sikap, deskripsi menggambarkan prestasi siswa pada muatan mata pelajaran pada
kelas dan semester tertentu dari aspek sikap.
Berikutnya dari deskripsi yang dituangkan guru juga menggambarkan kompetensi-kompetensi
yang masih perlu ditingkatkan dan perlu mendapat perhatian guru dan orang tua, agar seorang
siswa dapat mencapai kompetensi secara optimal.
Deskripsi tersebut merupakan ringkasan dan intisari dari penilaian yang sudah dilakukan oleh
guru dengan berbagai alat penilaian termasuk penilaian otentik setelah siswa mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran proyek (project based learning), penemuan (discovery
learning), dan pemecahan masalah (problem based learning). Disamping itu juga memanfaatkan
portofolio dan hasil observasi dan wawancara.

110
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Contoh pengisian aspek: Sikap

Aspek Deskripsi
Menerima, menjalankan ajaran  diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang
agama yang dianutnya apa yang menonjol terkait dengan kempuan
anak dalam tiap muatan mata pelajaran,
dan usaha-usaha apa yang perlu
dikembangkan untuk mencapai kompetensi
yang ditetapkan pada kelas yang diikutinya

Menunjukkan perilaku jujur,  diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang
disiplin, tanggung jawab, santun, apa yang menonjol terkait dengan kempuan
peduli, percaya diri, dalam anak dalam tiap muatan mata pelajaran,
berinteraksi dengan keluarga dan dan usaha-usaha apa yang perlu
guru dikembangkan untuk mencapai kompetensi
yang ditetapkan pada kelas yang diikutinya

B. Pengetahuan
Pada kolom deskripsi diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang:
1. Apa yang menonjol terkait dengan kemampuan pada aspek pengetahuan anak dalam tiap
muatan pelajaran yang ada pada komptensi inti 3 (KI 3).
2. Usaha pengembangan kemampuan pada aspek pengetahuan anak dalam tiap muatan
pelajaran untuk mencapai kompetensi inti 3 (KI 3) pada kelas yang diikutinya.

Pada aspek pengetahuan, deskripsi menggambarkan prestasi siswa pada muatan mata
pelajaran pada kelas dan semester tertentu dari aspek pengetahuan.
Berikutnya dari deskripsi yang dituangkan guru juga menggambarkan kompetensi-
kompetensi yang masih perlu ditingkatkan dan perlu mendapat perhatian guru dan orang
tua, agar seorang siswa dapat mencapai kompetensi secara optimal.

Deskripsi tersebut merupakan ringkasan dan intisari dari penilaian yang sudah dilakukan
oleh guru dengan berbagai alat penilaian termasuk penilaian otentik setelah siswa
mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran proyek (project based learning),
penemuan (discovery learning), dan pemecahan masalah (problem based learning).
Disamping itu juga memanfaatkan portofolio dan hasil penilaian yang dilakukan melalui
tes (ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester).
Contoh pengisian aspek: Pengetahuan Kelas I semester 1 (satu)
Aspek Deskripsi
Mengingat dan memahami  Mahir menyebut huruf-huruf hijaiyyah
pengetahuan faktual dan secara lengkap, tetapi masih perlu bimbingan
konseptual berdasarkan rasa untuk harakatnya secara benar.
ingin tahu tentang:  Menguasai benar simbol-simbol sila
 dirinya, Pancasila.

111
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

 makhluk ciptaan Tuhan dan  Mahir menyebut teks deskriptif tentang


kegiatannya anggota tubuh dan pancaindera dengan
 benda-benda lain di sekitarnya kosakata bahasa Indonesia
 Pandai membandingkan dengan
memperkirakan panjang suatu benda dengan
menggunakan istilah sehari-hari.
 Masih perlu latihan tentang pola irama lagu
bervariasi menggunakan alat musik ritmik

C. Keterampilan
Pada kolom deskripsi diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang:
1. Apa yang menonjol terkait dengan kemampuan pada aspek keterampilan anak dalam tiap
muatan pelajaran yang ada pada komptensi inti 4 (KI-4).
2. Usaha pengembangan kemampuan pada aspek keterampilan anak dalam tiap muatan
pelajaran untuk mencapai kompetensi inti 4 (KI-4) pada kelas yang diikutinya.

Pada aspek keterampilan, deskripsi menggambarkan prestasi siswa pada muatan mata
pelajaran pada kelas dan semester tertentu dari aspek keterampilan.
Berikutnya dari deskripsi yang dituangkan guru juga menggambarkan kompetensi-
kompetensi yang masih perlu ditingkatkan dan perlu mendapat perhatian guru dan orang
tua, agar seorang siswa dapat mencapai kompetensi secara optimal.

Deskripsi tersebut merupakan ringkasan dan intisari dari penilaian yang sudah dilakukan
oleh guru dengan berbagai alat penilaian termasuk penilaian otentik setelah siswa
mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran proyek (project based learning),
penemuan (discovery learning), dan pemecahan masalah (problem based learning).
Disamping itu juga memanfaatkan portofolio dan hasil penilaian praktik dan proyek.

112
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Contoh pengisian aspek: Keterampilan


Kelas I semester 1 (satu)
Aspek Deskripsi
Menyajikan kemampuan  diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang apa
mengamati, menanya, dan yang menonjol terkait dengan kempuan anak
mencoba dalam : dalam tiap muatan mata pelajaran, dan usaha-
- bahasa yang jelas,logis, dan usaha apa yang perlu dikembangkan untuk
sistematis mencapai kompetensi yang ditetapkan pada kelas
- karya yang estetis yang diikutinya
- gerakan anak sehat
- tindakan anak beriman dan
berakhlak mulia

D. KOKURIKULER DAN EKSTRAKURIKULER


No. Kegiatan Ekstrakurikuler Deskripsi
Diisi dengan kegiatan yang pernah diikuti dan
1. Pramuka peranannya.

Diisi dengan kegiatan yang pernah diikuti dan


2. UKS peranannya.

D. Perkembangan Fisik/Kesehatan

1. Perkembangan Fisik/Kesehatan
Aspek Yang Semester
No
Dinilai
1 2
Tinggi Diisi sesuai hasil pengukuran pada Diisi sesuai hasil
1 semester 1 pengukuran pada semester
2
Berat Badan Diisi sesuai hasil pengukuran pada Diisi sesuai hasil
2 semester 1 pengukuran pada semester
2

113
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Kondisi Kesehatan

No Aspek Fisik Keterangan


1. Pendengaran Diisi sesuai hasil pemeriksaan bekerjasama dengan
tenaga kesehatan/Puskesmas
2. Penglihatan idem
3. Gigi idem
4. Lainnya idem
(diisi jika ada
aspek/kondisi kesehatan
lainnya)

3. Catatan Prestasi

No Jenis Prestasi Keterangan


Diisi dengan jenis Diisi dengan prestasi yang dicapai siswa dalam kejuaraan
prestasi akademik dan perlombaan dengan mencantumkan tingkat, waktu,
yang relevan, baik di dan tempat.
tingkat kelas, sekolah, Dapat juga dicantumkan kelebihan atau hal-hal lain yang
kabupaten/Kota menonjol.
maupun yang lebih
tinggi.

114
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO: 2.3/3.2

RAMBU-RAMBU ULANGAN HARIAN, UTS DAN UAS


PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU SD

A. ULANGAN HARIAN
Menurut Permendikbud No. 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Bab II Standar Nasional
Pendidikan bagian A.5. tertulis bahwa:
“Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menilai kompetensi
peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar atau lebih”
Berdasarkan penjelasan di atas, maka ulangan harian untuk pembelajaran tematik di SD bisa
dilakukan setelah 1 KD selesai diajarkan atau lebih. Maka guru bisa melakukan ulangan harian
setelah selesai 1 subtema (1 minggu) atau selesai 1 tema (1 bulan). Sekolah bisa memilih sesuai
dengan situasi dan kondisi guru.

1. Ulangan Harian pada akhir subtema


ANALISIS KD PADA TEMA, SUB TEMA DAN PEMBELAJARAN
KELAS : IV/semester 2
TEMA : Indahnya Negeriku (6)
SUBTEMA 1 : Keanekaragaman Hewan dan Tumbuhan

MUATAN KOMPETENSI PEMBELAJARAN CATATAN


PELAJARAN DASAR 1 2 3 4 5 6
BAHASA 3.4 3.4 3.4 3.4
INDONESIA 4.4 4.4 4.4 4.4
3.2 3.2 3.2 3.2 KD 3.4 dan 4.4
3.4 3.4 ditambahkan
PPKn 4.2 4.2 4.2 4.2 dalam
pemetaan
4.4 4.4 subtema
3.7 3.7 3.7 3.7
MATEMATIKA
4.2 4.2 4.2 4.2
3.4 3.4 3.4
SBDP
4.1 4.1 4.1
3.7 3.7 3.7
IPA 4.6 4.6 4.6
4.7 4.7
3.5 3.5
IPS
4.5 4.5
3.3 3.3
3.6 3.6
PJOK*)
4.3 4.3
4.6 4.6

*) Evaluasi PJOK dilakukan oleh guru PJOK

Penilaian untuk ranah sikap dilakukan selama proses pembelajaran, sedangkan untuk ranah
pengetahuan dan keterampilan dalam kegiatan belajar sehari-hari diperoleh dari latihan
115
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

maupun penugasan. Untuk Ulangan Harian disiapkan kisi-kisi ulangan subtema 1 seperti contoh
berikut:

KD INDIKATOR JUMLAH NO. BENTUK SOAL*)


SOAL SOAL
A. BAHASA INDONESIA Cara penilaian
3.4 3.4.1 3 1 bisa tertulis (PG,
3.4.2 2 isian, uraian)
3.4.3 3 atau lisan
B. PPKn
3.2 3.2.1 4 4
3.2.2 5
3.2.3 6
3.4 3.4.1 7

C. MATEMATIKA
3.7 3.7.1 3 8
3.7.2 9
3.7.3 10
D. SBDP
3.4 3.4.1 2 11
3.4.2 12
E. IPA
3.7 3.7.1 2 13
3.7.2 14
F. IPS
3.5 3.5.1 1 15

Berdasarkan contoh kisi-kisi di atas maka distribusi soal ulangan harian subtema 1 untuk ranah
pengetahuan adalah sebagai berikut:
A. Untuk KD Bahasa Indonesia dengan nomor soal 1 – 3
B. Untuk KD PPKn dengan Nomor 4 – 7
C. Untuk KD Matematika dengan Nomor 8 – 10
D. Untuk KD SBDP dengan Nomor 11 – 12
E. Untuk KD IPA dengan nomor 13 – 14
F. Untuk KD IPS dengan nomor 15
*)Bentuk soal menyesuaikan, bisa pilihan ganda, isian maupun uraian. Namun perlu diperhatikan dalam
pengaturan soalnya. Jika dibuat lebih dari satu model soal, maka dikelompokkan sesuai bentuk soal
sehingga memudahkan pemberian skor.

2. UH pada akhir tema


Pelaksanaan ulangan harian pada akhir tema, prosesnya sama seperti pelaksanaan akhir sub tema,
namun KD dan indikator yang diujikan lebih banyak lagi karena sudah menyelesaikan 3 subtema di kelas
4.

116
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

B. ULANGAN TENGAH SEMESTER (UTS)


Ulangan tengah semester bisa dilakukan setelah 2 tema berlangsung. Contoh persiapan UTS :

KELAS 4 TEMA 6 : INDAHNYA NEGERIKU KELAS 4 TEMA 7 : CITA-CITAKU


SUBTEMA 1 KEANEKARAGAMAN HEWAN DAN SUBTEMA 1 AKU DAN CITA-CITAKU
TUMBUHAN
SUBTEMA 2 KEINDAHAN ALAM NEGERIKU SUBTEMA 2 HEBATNYA CITA-CITAKU
SUBTEMA 3 INDAHNYA PENINGGALAN SUBTEMA 3 GIAT BERUSAHA MERAIH CITA-
SEJARAH CITAKU

TEMA 6 TEMA 7
KD KD
ST 1 ST 2 ST 3 ST 1 ST 2 ST 3
BI BI
3.4 3.4 3.4 3.1 3.1
3.5 3.5 3.2 3.2
- - - - 3.3 3.3 3.3 3.3
4.3 4.3 3.4 3.4 3.4
4.4 4.4 4.4 4.4 4.1 4.1 4.3
4.5 4.5 4.2 4.2 4.4
PPKn 4.3 4.3 4.3
3.2 3.2 3.2 3.2 4.4 4.4 4.4
3.4 3.4 PPKn
4.2 4.2 4.2 4.2 3.1 3.1
4.4 4.4 3.2 3.2 3.2
MAT 3.3 3.3 3.3 3.3
3.4 3.4 3.4 3.4
3.7 3.7 3.7 4.1 4.1
3.10 3.10 4.2 4.2 4.2
3.14 3.14 3.14 4.3 4.3 4.3 4.3
3.16 3.16 4.5 4.5
4.1 4.1 4.1 MAT
4.2 4.2 3.9 3.9
4.9 4.9 3.10 3.10
4.15 4.15 3.11 3.11
4.16 4.16 3.12 3.12 3.12
SBDP 3.15 3.15
3.4 3.4 3.4 3.4 4.3 4.3
4.1 4.1 4.1 4.5 4.5
4.2 4.2 4.6 4.6
4.4 4.4 4.7 4.7
IPA 4.9 4.9
3.7 3.7 3.7 3.7 4.10 4.10
4.6 4.6 4.6 4.1 4.11 4.11
4.7 4.7 4.7 4.14 4.14
IPS SBDP
3.2 3.2 3.1 3.1 3.2
3.3 3.3 3.5 3.4 3.4 3.4 3.3
3.5 3.5 3.5 4.2 4.1 4.1 3.5 4.1
4.3 4.3 4.3 4.2 4.2
4.5 4.5 4.5 4.5 4.4 4.4
4.7 4.7
4.10 4.10
IPA
3.5 3.5 3.5
3.7 3.7 3.7
4.4 4.4 4.4
4.7 4.7 4.7

117
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

IPS
3.1 3.1
3.3 3.3
3.4 3.4
3.5 3.5 3.5
4.1 4.1 4.1
4.3 4.3
4.4 4.4
4.5 4.5 4.5

KISI-KISI ULANGAN TENGAH SEMESTER 2 KELAS 4

KD TEMA 6 TEMA 7
UTS A. BAHASA INDONESIA
KD INDIKATOR NO SOAL KD INDIKATOR NO SOAL
3.1 - - - 3.1
3.2 - - - 3.2
3.3 - - - 3.3
3.4 3.4 3.4
3.5 3.5 - - -
- - -
B. PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
3.1 3.1
3.2 3.2 3.2
3.3 3.3
3.4 3.4 3.4
C. MATEMATIKA
3.4 3.4
3.7 3.7
3.9 3.9
3.10 3.10 3.10
3.11 3.11
3.12 3.12
3.14 3.14
3.15 3.15
D. SENI BUDAYA DAN PRAKARYA
3.1 3.1
3.4 3.4 3.4
E. IPA
3.5 3.5
3.7 3.7 3.7
F. IPS
3.1 3.1
3.2 3.2
3.3 3.3
3.4 3.4 3.4
3.5 3.5 3.5

118
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

C. ULANGAN AKHIR SEMESTER


Ulangan akhir semester dilakukan setelah semua tema selesai dipelajari.
Kelas 4 semester 2 memuat 4 tema yakni tema 6, 7, 8, dan 9.

KD MUATAN MAPEL TEMA 6 TEMA 7 TEMA 8 TEMA 9


BI
3.1 - 3.1 3.1 3.1
3.2 - 3.2 3.2 3.2
3.3 - 3.3 - -
3.4 3.4 3.4 3.4 3.4
3.5 3.5 - - -
PPKn
3.1 - 3.1 - -
3.2 3.2 3.2 3.2 3.2
3.3 - 3.3 3.3 -
3.4 3.4 3.4 - -
MAT
3.1 - - - -
3.2 - - - -
3.3 - - - 3.3
3.4 3.4 - - -
3.5 - - - -
3.6 - - - -
3.7 3.7 - - 3.7
3.8 - - - -
3. 9 - 3.9 - -
3.10 3.10 3.10 - -
3.11 - 3.11 - -
3.12 - 3.12 - -
3.13 - - - -
3.14 3.14 - - -
3.15 - 3.15 - -
3.16 - - - 3.16
IPA
3.1 - - - -
3.2 - - - -
3.3 - - - -
3.4 - - - -
3.5 - 3.5 - -
3.6 - - -
3.7 3.7 3.7 3.7 3.7
IPS
3.1 - 3.1 - -
3.2 3.2 - - -
3.3 - 3.3 3.3 3.3
3.4 3.4 3.4 3.4
3.5 3.5 3.5 3.5 3.5
3.6 - - - -
SBDP
3.1 - 3.1 - -
3.2 - - 3.2 3.2

119
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3.3 - - 3.3
3.4 3.4 3.4 3.4 3.4
3.5 - - 3.5 -
3.6 - - - -

Proses penyusunan kisi-kisi sama dengan proses UH maupun UTS, hanya jumlah tema lebih
banyak. Dengan demikian guru memiliki data tentang komptensi yang telah dikuasai oleh
siswa. Pentingnya memiliki data komptensi dasar adalah untuk membantu guru merumuskan
nilai rapor, dimana yang diseskripsikan adalah hal-hal yang menonjol dan yang perlu
ditingkatkan oleh siswa.

PENJADWALAN UAS
Tujuan penilaian adalah mengetahui ketercapaian kompetensi yang telah ditetapkan.
Sedangkan dalam pelaksanaan pembelajaran, guru sudah memadukan berbagai mapel. Maka
untuk UAS pihak sekolah boleh menggunakan jadwal ulangan tema maupun muatan mapel.
Penggunaan jadwal tema dimaksudkan agar memudahkan siswa dan orangatua dalam
membantu anaknya belajar. Meskipun demikian dalam jadwal tema tersebut tetap bisa
diidentifikasi kompetensi-kompetensi muatan mata pelajaran yang akan diujikan pada tema
tersebut. Sedangkan yang menggunakan jadwal muatan mapel karena yang dijaring adalah
kompetensi muatan mata pelajaran.

CONTOH DISTRIBUSI SOAL UAS DAN CONTOH JADWAL UAS (TEMA)

KODE KD TEMA 6 TEMA 7 TEMA 8 TEMA 9


A BI 1 – 7 (7 soal) 1–8 1–6 1–7
B PPKn 8 – 13 (6 soal) 9 – 13 7 – 12 8 – 13
C MAT 14 – 20 (7 soal) 14 – 19 13 – 20 14 – 20
D IPA 21 – 24 (4 soal) 20 – 24 21 – 25 21 – 24
E IPS 25 – 28 (4 soal) 25 – 28 26 – 28 25 – 28
F SBDP 29 – 30 (2 soal) 29 – 30 29 – 30 29 – 30

SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU


AGAMA SBDP*)
TEMA 6 TEMA 7 TEMA 8 TEMA 9
MULOK PJOK**)
*) praktek
**) teori dan praktek

Jika memakai jadwal mata pelajaran untuk UAS, maka kompetensi yang akan diujikan juga
harus jelas sesuai pemetaan dan dibuatkan kisi-kisinya. Hal ini dikarenakan pemetaan KD pada
pembelajaran tematik tidak selalu berurutan. Contoh jadwal kompetensi mata pelajaran

SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU


IPA SBDP*)
AGAMA BI PPKn MAT
IPS PJOK**)

120
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Contoh data nilai pengetahuan yang diperoleh atas nama Della adalah sebagai berikut:

KD TEMA 1 TEMA 2 TEMA 3 TEMA 4 RATA-


RATA
BAHASA INDONESIA
3.1 75 80 70 75
3.2 - 80 80 80 80
3.3 65 - - 65
3.4 90 90 90 90 90
3.5 80 - - 80
Dst ... (muatan mapel yang lain)

Berdasarkan data rekap nilai pengetahuan, nilai Della untuk kompetensi Bahasa Indonesia KD 3.3
(Menggali informasi dari teks wawancara tentang jenis-jenis usaha dan pekerjaan serta kegiatan
ekonomi dan koperasi dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah kosakata baku) mendapatkan nilai 65 (perlu bantuan/berlatih lagi),
sedangkan KD 3.4 ( menggali informasi dari cerita teks petualangan tentang lingkungan dan
sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah kosakata baku) nilainya 90 (sangat baik), maka deskripsi rapor atas
nama Della adalah sebagai berikut:

Kompetensi yang dinilai Deskripsi

Mengingatdan memahami  Sangat menguasai teks cerita petualangan tentang


pengetahuan faktual dan konseptual lingkungan dan sumber daya alam, namun masih perlu
berdasarkan rasa ingin tahu tentang: bantuan untuk memahami teks wawancara dalam bahasa
 dirinya,
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah
 makhluk ciptaan Tuhan dan
kosakata baku.
kegiatannya
 benda-benda lain di sekitarnya

121
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 4:
Praktik Pembelajaran Terbimbing
(Peer Teaching)

122
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 4: PEER TEACHING

A. KOMPETENSI

Peserta pelatihan dapat melaksanakan pembelajaran tematik terpadu yang menerapkan


pendekatan scientific.

B. LINGKUP MATERI

1. Analisis video Pembelajaran


2. RPP
3. Peer Teaching

C. INDIKATOR

1. Melaksanakan pembuatan RPP


2. Melaksanakan peer teaching pembelajaran Tematik Terpadu yang menerapkan
pendekatan scientific dan penilaian autentik.
3. Menilai pelaksanaan peer teaching peserta lain.

D. PERANGKAT PELATIHAN

1. Bahan Tayang
2. Hand-out
3. Video pembelajaran
4. Lembar Kerja Analisis Buku Guru dan Buku Siswa
5. Buku Guru dan Buku Siswa
6. ATK

123
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LEMBAR KERJA

FORMAT PENGAMATAN PRAKTIK PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DENGAN


PENDEKATAN SCIENTIFIC

1. Nama Peserta : .................................................


2. Asal Sekolah : .................................................
3. Tema/ST/PB : .................................................

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan


Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
1 Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan
pengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya.
2 Mengajukan pertanyaan menantang.
3 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran.
4 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan tema.
Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan
1 Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta
didik.
2 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja
kelompok, dan melakukan observasi.
Kegiatan Inti

Penguasaan Materi Pelajaran


1 Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan
pembelajaran.
2 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain
yang relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata.
3 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan
tepat.
4 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari
konkrit ke abstrak)
Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik
1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang
akan dicapai.
2 Melaksanakan pembelajaran secara runtut.
3 Menguasai kelas.
4 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual.
5 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasaan positif (nurturant effect).
6 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu
yang direncanakan.

124
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan


Penerapan Pendekatan scientific
1 Memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana.
2 Memancing peserta didik untuk bertanya.
3 Memfasilitasi peserta didik untuk mencoba.
4 Memfasilitasi peserta didik untuk mengamati.
5 Memfasilitasi peserta didik untuk menganalisis.
6 Memberikan pertanyaan peserta didik untuk menalar
(proses berpikir yang logis dan sistematis).
7 Menyajikan kegiatan peserta didik untuk berkomunikasi.
Penerapan Pembelajaran Tematik Terpadu
1 Menyajikan pembelajaran sesuai tema.
2 Menyajikan pembelajaran dengan memadukan berbagai
muatan pelajaran dalam satu PBM meliputi Pendidikan
Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia,
Matematika, Seni Budaya dan Prakarya, serta Penjasorkes.
3 Menyajikan pembelajaran yang memuat komponen
karakteristik terpadu.
4 Menyajikan pembelajaran yang bernuansa aktif dan
menyenangkan.
Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam Pembelajaran
1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber
belajar pembelajaran.
2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media
pembelajaran.
3 Menghasilkan pesan yang menarik.
4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber
belajar pembelajaran.
5 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media
pembelajaran.
Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran
1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui
interaksi guru, peserta didik, sumber belajar.
2 Merespon positif partisipasi peserta didik.
3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik.
4 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif.
5 Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik
dalam belajar.
Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran
1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar.

125
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan


2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar.
Kegiatan Penutup
Penutup pembelajaran
1 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan
melibatkan peserta didik.
2 Memberikan tes lisan atau tulisan .
3 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio.
4 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan
kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan.
Jumlah

126
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Contoh RPP

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Satuan Pendidikan : SD
Kelas/ Semester : IV/ 2 (Dua)
Tema/ Subtema : Indahnya Negeriku/ Keanekaragaman Hewan dan
Tumbuhan/PB 1
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (5 x 35 Menit)

A. Kompetensi Inti (KI)

1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.


2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri
dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya berdasarkan
rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-
benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis dan logis, dalam
karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar:

1.2 Mengakui dan mensyukuri anugerah Tuhan yang Maha Esa atas keberadaan
lingkungan dan sumber daya alam, alat teknologi modern dan tradisional,
perkembangan teknologi, energi, serta permasalahan sosial.
2.4 Memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sumber daya alam melalui
pemanfaatan bahasa Indonesia.
3.4 Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya
alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah kosakata baku.
4.4 Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam secara
mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah
kosakata baku.

127
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Indikator:
3.4.1 Menceritakan teks cerita petualang dengan menggunakan kata-kata sendiri
4.4.1 Membuat kalimat dengan menggunakan kosa kata baku.

Matematika
Kompetensi Dasar:

1.1Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.


2.1 Menunjukkan sikap kritis, cermat dan teliti, jujur, tertib dan mengikuti aturan, peduli,
disiplin waktu, tidak mudah menyerah serta bertanggungjawab dalam mengerjakan
tugas.
3.7 Menentukan hasil operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan desimal.
4.2 Menyatakan pecahan ke bentuk desimal dan persen.

Indikator:
3.7.1 Menjelaskan operasi penjumlahan dengan bilangan desimal.
3.7.2 Menjelaskan operasi pengurangan dengan bilangan desimal.
4.2.1 Mengoperasikan penjumlahan bilangan desimal dan persen.
4.2.2 Mengoperasikan pengurangan bilangan desimal dan persen.

IPA
Kompetensi Dasar:

1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas


alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta
mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; obyektif; jujur; teliti; cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli lingkungan) dalam aktivitas
sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan inkuiri ilmiah dan
berdiskusi.
3.7 Mendeskrisikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi,
dan masyarakat.
4.6 Menyajikan laporan tentang sumber daya alam dan pemanfaatannya oleh
masyarakat.

Indikator:
3.7.1 Membedakan hewan langka dan tidak langka.
4.6.1 Menyimpulkan laporan berita perburuan hewan langka.

C. Tujuan Pembelajaran

1. Dengan mengamati gambar, siswa dapat membedakan hewan langka dan tidak
langka dengan cermat dan teliti.

128
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Berdasarkan teks petualangan, siswa dapat menyimpulkan berita perburuan hewan


langka menggunakan kata-kata sendiri dengan bahasa yang santun dan tanggung
jawab.
3. Dengan membaca pemahaman teks, siswa dapat menceritakan kembali teks
petualangan menggunakan kata-kata sendiri dengan bahasa yang santun dan
tanggung jawab.
4. Berdasarkan teks petualangan, siswa dapat memilih dan memilah kosakata baku
dengan cermat dan teliti.
5. Dengan memilih kosakata baku, siswa dapat menerapkannya dalam kalimat secara
terstruktur dengan cermat dan teliti.
6. Setelah menganalisis tabel dan mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat
menjelaskan penjumlahan bilangan desimal dan persen dengan tanggung jawab.
7. Dengan menganalisis tabel dan mendengarkan penjelasan guru, siswa dapat
menjelaskan pengurangan bilangan desimal dan persen dengan teliti.
8. Berdasarkan tabel, siswa dapat mengoperasikan penjumlahan bilangan desimal dan
persen dengan teliti.
9. Berdasarkan tabel, siswa dapat mengoperasikan pengurangan desimal dan persen
dengan teliti.

D. Materi Pembelajaran

1. Bercerita tentang informasi dari petualangan (Buku siswa halaman 4)


2. Penjumlahan dan pengurangan bilangan desimal dan persen (Buku Siswa halaman
2 dan 6).
3. Hewan langka dan tidak langka (Buku siswa halaman 2-3).

E. Metode dan Pendekatan Pembelajaran

Metode : Ceramah, tanya jawab, dan diskusi


Pendekatan : Scientific (mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
eksperimen, mengasosiasi/menalar, dan mengkomunikasikan).

F. Media, Alat, dan Sumber Belajar

1. Media dan Alat : Gambar-gambar hewan langka dan tidak langka, teks cerita
Perburuan Liar Ancam Macan Tutul Ujung Kulon.
2. Sumber:
Afriki dkk. 2013. Buku Siswa Tema 6 “Indahnya Negeriku”. Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Afriki dkk. 2013. Buku Guru Tema 6 “Indahnya Negeriku”. Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

129
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan menyapa siswa dan 10 Menit
menanyakan kabar mereka.
2. Guru melakukan appersepsi sebagai awal komunikasi
guru sebelum melaksanakan pembelajaran inti.
3. Guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat
dalam mengikuti pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
4. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru kegiatan
yang akan dilakukan hari ini dan apa tujuan yang akan
dicapai dari kegiatan tersebut dengan bahasa yang
sederhana dan dapat dipahami.

Kegiatan Inti 1. Siswa mengamati gambar yang terdiri dari hewan 155 Menit
langka dan tidak langka (mengamati).
2. Siswa membuat pertanyaan yang mereka anggap
penting berdasarkan gambar tersebut (menanya).
3. Siswa saling mempertukarkan pertanyaan tersebut
dengan pasangan yang telah ditentukan oleh guru
(mengkomunikasikan).
4. Siswa mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang
telah mereka tulis dengan pasangan masing-masing
(menalar).
5. Siswa mengelompokkan hewan tersebut berdasarkan
langka atau tidak langka pada tabel yang telah
disediakan (manalar).
6. Siswa menjawab pertanyaan yang terdapat dalam
buku siswa (menalar).
7. Siswa membaca teks Perburuan Liar Ancam Macan
Tutul di Ujung Kulon (mengumpulkan informasi).
8. Setelah membaca teks, siswa menjawab pertanyaan
yang terdapat dalam buku siswa (menalar).
9. Siswa menceritakan kembali teks petualangan
menggunakan kata-kata sendiri
(mengkomunikasikan).
10. Siswa memilih 10 kosakata baru yang belum mereka
pahami artinya (mengumpukan informasi).
11. Siswa mencari arti kata-baru baru tersebut di kamus

130
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

dan menuliskan pada lembar yang telah disediakan


(eksperimen danmengkomunikasikan).
12. Siswa membuat 5 kalimat menggunakan kosakata
baru tersebut (mengkomunikasikan).
13. Dengan panduan guru, siswa menelaah tabel yang
berisikan data tentang jumlah jam tidur hewan
(menalar).
14. Siswa mendiskusikan data yang mereka telaah
dalam kelompok (menalar).
15. Siswa menjawab pertanyaan yang terdapat dalam
buku siswa (menalar).
16. Siswa mempertukarkan jawaban dengan pasangan
(mengkomunikasikan).
17. Siswa menjelaskan cara mereka menjawab
pertanyaan dengan pasangan
(mengkomunikasikan).
Penutup Siswa melakukan perenungan dengan menjawab 10 Menit
pertanyaan yang terdapat dalam buku siswa (3 hal yang
mereka pelajari pada hari tersebut, bagian yang sudah
mereka pahami dengan baik, bagian yang belum
dipahami, serta hal apa yang mereka ingin ketahui lebih
lanjut).

H. Penilaian

1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap: Cermat, teliti, dan tanggungjawab
b. Penilaian Pengetahuan : kuis
c. Unjuk Kerja: menceritakan.

131
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Bentuk Instrumen Penilaian


a. Lembar Penilaian Sikap
Minggu ke-……. Bulan …………2013 Subtema ………….
Perubahan Tingkah Laku
Nama Peserta Cermat Teliti Tanggungjawab
No
Didik BT T M BT T C BT T M
1 2 3 1 2 3 1 2 3
1. Beni
2. Siti
3. Dayu
Keterangan :
BT : Belum Terlihat
T : Terlihat
M : Menonjol
Berilah dengan tanda centang () pada kolom yang sesuai.

b. Lembar Penilaian Pengetahuan


Penilaian IPA dengan Daftar Periksa
Tercapai
No Kriteria
Ya Tidak
1. Siswa mampu menuliskan 5 contoh hewan tidak langka
2. Siswa mampu menuliskan 5 contoh hewan langka
3. Siswa mampu menuliskan perbedaan hewan langka dan tidak
langka
4. Siswa mampu menyimpulkan tentang penyebab kelangkaan
hewan

Daftar Periksa: Memilih dan Memilah Kosa Kata Baku


Tercapai
No Kriteria
Ya Tidak
1. Siswa mampu memilih dan memilah 10 kosa kata baku dari
teks cerita petualangan
2. Siswa mampu menemukan dan menuliskan arti kosakata
baku berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia
3. Siswa mampu menuliskan 5 kosakata baku dalam kalimat
yang runtut

132
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

c. Lembar Penilaian Keterampilan

Penilaian Bahasa Indonesia


Rubrik: Menceritakan kembali teks petualangan

Kriteria Bagus Cukup Berlatih Lagi


Struktur Cerita Memuat awal, Memuat awal, Cerita tidak
pertengahan, pertengahan, memuat salah
dan akhir cerita dan akhir cerita, satu aspek (awal,
dengan lengkap namun kurang pertengahan,
lengkap atau akhir)
Latar Cerita Memuat latar Memuat latar Tidak memuat
(setting) dalam (setting) cerita, latar (setting)
cerita yang namun kurang dalam cerita
ditulis secara detail
detail
Tokoh Cerita Memuat nama
Memuat nama Tidak memuat
tokoh dengan
tokoh, namun tokoh cerita
lengkap
kurang lengkap
Keruntutan Seluruh kalimat
Terdapat 1-2 Terdapat 3 atau
runtut
kalimat yang lebih kalimat
tidak runtut yang tidak runtut
Catatan: Centang (√) pada bagian yang memenuhi kriteria.

............., .............2013
Kepala Sekolah Guru Kelas IV

................................. ...................................
NIP. NIP.

133
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Refleksi:
* Hal-hal yang perlu menjadi perhatian
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
.....................................................................................................................
* Siswa yang perlu mendapat perhatian khusus
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
.....................................................................................................................
* Hal-hal yang menjadi catatan keberhasilan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
..................................................................................................................
* Hal-hal yang harus diperbaiki dan ditingkatkan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
.................................................................................................................

Remedial:
Memberikan remedial bagi siswa yang belum mencapai kompetensi yang ditetapkan.

Pengayaan:
Memberikan kegiatan kegiatan pengayaan bagi siswa yang melebihi target pencapaian
kompetensi.

134

Anda mungkin juga menyukai