MATERIPELATIHAN GURU
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
TAHUN 2014
SD KELAS IV
Diterbitkan oleh:
Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin
tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
i
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah Swt, Kurikulum 2013 secara terbatas mulai
dilaksanakan tahun 2013 pada sekolah-sekolah yang memenuhi persyaratan dan ditetapkan secara
selektif. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya untuk merespon
berbagai tantangan tantangan internal dan eksternal.
Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola
kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian beban
belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan.
Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas kemajuan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal, nasional,
regional, dan global di masa depan. Aneka kemajuan dan perubahan itu melahirkan tantangan internal
dan eksternal yang di bidang pendidikan pendidikan. Karena itu, implementasi Kurikulum 2013
merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan masyarakat Indonesia masa
depan.
Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama, standar
kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar kompetensi
lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus
berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Keempat,
mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata pelajaran diikat oleh
kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan
penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi sangat esensial dalam mewujudkan
keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.
Mudah-mudahan implementasi Kurikulum 2013 ini bisa berjalan dengan baik. Akhirnya, kepada semua
pihak yang telah mendedikasikan dirinya dalam mempersiapkan Kurikulum 2013, saya mengucapkan
banyak terima kasih. Semoga bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.
Muhammad Nuh
ii
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul Bahan Ajar Pelatihan
Implementasi Kurikulum 2013. Modul bahan ajar ini merupakan bahan ajar wajib dalam rangka
pelatihan calon Nara sumber, instruktur, dan guru untuk memahami Kurikulum 2013 dan kemudian
dalam proses pembelajaran di sekolah.
Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014 melalui pelaksanaan
terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakannya. Pada Tahun Ajaran
2013/2014, Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas untuk Kelas I, II,IV dan V, Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtida’iyah (SD/MI), Kelas VII, VIII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
(SMP/MTs), dan Kelas X, XI Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah
(SMA/SMK/MA/MAK). Pada Tahun Ajaran 2015/2016 diharapkan Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di
seluruh kelas I sampai dengan Kelas XII.
Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga kependidikan lainnya
sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan. Sehubungan dengan itu, Badan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan
(BPSDMPK dan PMP), telah menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi guru,
kepala sekolah, dan pengawas. Modul ini diharapkan dapat membantu semua pihak menjalankan tugas
dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.
Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif kepada pejabat dan staf di
jajaran BPSDMPK dan PMP, dosen perguruan tinggi, konsultan, widyaiswara, pengawas, kepala sekolah,
dan guru yang terlibat di dalam penyusunan modul-modul tersebut di atas.
Syawal Gultom
NIP.196202031987031002
iii
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
DAFTAR ISI
SAMBUTAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
PENDAHULUAN 1
A. Tujuan Umum Pelatihan 1
B. Indikator Umum Ketercapaian Tujuan 1
C. Kompetensi Inti Peserta yang Harus Dicapai 1
D. Hasil Kerja Peserta Selama Pelatihan 1
E. Struktur Program Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 2
Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum 2013 3
I. Rasional Pengembangan dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013 4
II. Tujuan Kurikulum 8
III. Kerangka Dasar Kurikulum 2013 9
IV. Struktur Kurikulum 13
V. Elemen-Elemen Perubahan Kurikulum 2013 14
VI. SKL, KI, dan KD serta Strategi Implementasi Standar Kompetensi Lulusan 20
SD/MI
Materi Pelatihan 2 : Pendekatan Pembelajaran Tematik Terpadu, Saintifik dan 24
Penilaian Autentik
I. Pendahuluan 25
II. Pengertian Pembelajaran Tematik Terpadu 26
III. Pendekatan Saintifik 33
IV. Penilaian Autentik 40
Materi Pelatihan 3 : Analisis Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa 47
I. Kedudukan dan Fungsi Buku Siswa dan Buku Guru 49
II. Struktur dan Hubungan Fungsional Buku Siswa dan Buku Guru 51
III. Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa 54
IV. Proses Analisis Buku Guru dan Buku Siswa 55
Materi Pelatihan 4 : Praktek Pembelajaran Terbimbing (Peer Theaching) 122
I. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 127
iv
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
PENDAHULUAN
Modul Pelatihan ini disiapkan untuk digunakan para Narasumber Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013 sesuai dengan kelas, mata pelajaran dan jenjang pendidikan. Narasumber yang dimaksudkan
adalah Narasumber Nasional, Instruktur Nasional, Guru.
Modul ini memberi panduan bagi para pengguna mengenai (1) Tahapan Pelatihan Implementasi
Kurikulum 2013; (2) Struktur Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013; (3) Bahan/Materi Pelatihan
untuk masing-masing Mata Pelatihan. Bahan/Materi Pelatihan yang dimaksud meliputi rekaman
video,bahan tayang, hand-outs, danlembar kerja/worksheet.
Sesuai dengan Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Badan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan (BPSDMPK dan PMP) telah menetapkan jenjang atau tahapan pelatihan, sasaran
pelatihan, dan struktur pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 untuk tahun kalender 2014.
1
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
2
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
MATERI PELATIHAN I
Konsep Kurikulum 2013
3
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO-1.1/1.2
4
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Terkait dengan perkembangan penduduk, SDM usia produktif yang melimpah apabila memiliki
kompetensi dan keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya.
Namun, apabila tidak memiliki kompetensi dan keterampilan tentunya akan menjadi beban
pembangunan. Oleh sebab itu, tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan
agar SDM usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi SDM yang memiliki
kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban (Gambar 2).
2. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan
masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan
pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.
5
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
6
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
sangat memberatkan guru. Perbandingan kerangka kerja penyusunan kurikulum dapat dilihat
pada Gambar 4.
Kerangka Kerja Penyusunan KBK 2004 Kerangka Kerja Penyusunan KTSP 2006
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
KERANGKA DASAR KURIKULUM KERANGKA DASAR KURIKULUM
(Filosofis, Yuridis, Konseptual) (Filosofis, Yuridis, Konseptual)
STRUKTUR KURIKULUM STRUKTUR KURIKULUM
STANDAR ISI (SKL MAPEL, SK MAPEL, KD MAPEL) STANDAR ISI (SKL MAPEL, SK MAPEL, KD MAPEL)
PEDOMAN PEDOMAN
SILABUS SILABUS
RENCANA PELAKSANAAN BUKU TEKS RENCANA PELAKSANAAN BUKU TEKS
PEMBELAJARAN SISWA PEMBELAJARAN SISWA
PEMBELAJARAN & PEMBELAJARAN &
Oleh Satuan Pendidikan PENILAIAN Oleh Satuan Pendidikan PENILAIAN
STRUKTUR KURIKULUM
SILABUS
Hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang dilakukan
Balitbang pada tahun 2010 juga menunjukkan bahwa secara umum total waktu pembelajaran
yang dialokasikan oleh banyak guru untuk beberapa mata pelajaran di SD, SMP, dan SMA lebih
kecil dari total waktu pembelajaran yang dialokasikan menurut Standar Isi. Disamping itu,
dikaitkan dengan kesulitan yang dihadapi guru dalam melaksanakan KTSP, ada kemungkinan
waktu yang dialokasikan dalam Standar Isi tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya. Hasil
monitoring dan evaluasi ini juga menunjukkan bahwa banyak kompetensi yang perumusannya
sulit dipahami guru, dan kalau diajarkan kepada siswa sulit dicapai oleh siswa.
Hasil studi internasional untuk reading dan literacy (PIRLS) yang ditujukan untuk kelas IV SD. Dalam
hal membaca, lebih dari 95% peserta didik Indonesia di SD kelas IV juga hanya mampu mencapai
level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance.
Hal ini juga menunjukkan bahwa apa yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan apa yang diujikan
dan distandarkan pada tingkat internasional (Gambar 6).
Hasil analisis lebih jauh untuk studi TIMSS dan PIRLS menunjukkan bahwa soal-soal yang
digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat kategori, yaitu:
1. low mengukur kemampuan sampai level knowing
2. intermediate mengukur kemampuan sampai level applying
3. high mengukur kemampuan sampai level reasoning
4. advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information.
Tujuan Pendidikan Nasional sebagaimana telah dirumuskan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Secara singkatnya, undang-undang
tersebut berharap pendidikan dapat membuat peserta didik menjadi kompeten dalam bidangnya.
Dimana kompetensi tersebut, sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang telah disampaikan
diatas, harus mencakup kompetensi dalam ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan
sebagaimana dijelaskan dalam penjelasan pasal 35 undang-undang tersebut.
Sejalan dengan arahan undang-undang tersebut, telah pula ditetapkan visi pendidikan tahun 2025
yaitu menciptakan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Cerdas yang dimaksud disini adalah
cerdas komprehensif, yaitu cerdas spiritual dan cerdas sosial/emosional dalam ranah sikap, cerdas
intelektual dalam ranah pengetahuan, serta cerdas kinestetis dalam ranah keterampilan.
8
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Dengan demikian, Kurikulum 2013 dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan insan Indonesia
supaya memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warganegara yang beriman, produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
bernegara dan peradaban dunia. Kurikulum adalah instrumen pendidikan untuk dapat membawa
insan Indonesia memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sehingga dapat menjadi
pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
Kerangka dasar adalah pedoman yang digunakan untuk mengembangkan dokumen kurikulum,
implementasi kurikulum, dan evaluasi kurikulum. Kerangka Dasar juga digunakan sebagai pedoman
untuk mengembangkan kurikulum tingkat nasional, daerah, dan KTSP.
2. Landasan Filosofis
Secara singkat kurikulum adalah untuk membangun kehidupan masa kini dan masa akan datang
bangsa, yang dikembangkan dari warisan nilai dan prestasi bangsa di masa lalu, serta kemudian
diwariskan serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga dimensi kehidupan bangsa,
masa lalu-masa sekarang-masa yang akan datang, menjadi landasan filosofis pengembangan
kurikulum. Pewarisan nilai dan pretasi bangsa di masa lampau memberikan dasar bagi kehidupan
bangsa dan individu sebagai anggota masyarakat, modal yang digunakan dan dikembangkan
untuk membangun kualitas kehidupan bangsa dan individu yang diperlukan bagi kehidupan masa
kini, dan keberlanjutan kehidupan bangsa dan warganegara di masa mendatang. Dengan tiga
dimensi kehidupan tersebut, kurikulum selalu menempatkan peserta didik dalam lingkungan
sosial-budayanya, mengembangkan kehidupan individu peserta didik sebagai warganegara yang
tidak kehilangan kepribadian dan kualitas untuk kehidupan masa kini yang lebih baik, dan
membangun kehidupan masa depan yang lebih baik lagi.
3. Landasan Empiris
9
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Sebagai negara bangsa yang besar dari segi geografis, suku bangsa, potensi ekonomi, dan
beragamnya kemajuan pembangunan dari satu daerah ke daerah lain, sekecil apapun ancaman
disintegrasi bangsa masih tetap ada. Maka, kurikulum harus mampu membentuk manusia
Indonesia yang mampu menyeimbangkan kebutuhan individu dan masyarakat untuk memajukan
jatidiri sebagai bagian dari bangsa Indonesia dan kebutuhan untuk berintegrasi sebagai satu
entitas bangsa Indonesia.
Berbagai elemen masyarakat telah memberikan kritikan, komentar, dan saran berkaitan dengan
beban belajar siswa, khususnya siswa sekolah dasar. Beban belajar ini bahkan secara kasatmata
terwujud pada beratnya beban buku yang harus dibawa ke sekolah. Beban belajar ini salah
satunya berhulu dari banyaknya matapelajaran yang ada di tingkat sekolah dasar. Maka,
kurikulum pada tingkat sekolah dasar perlu diarahkan kepada peningkatan 3 (tiga) kemampuan
dasar, yakni baca, tulis, dan hitung, dan pembentukan karakter.
Pada saat ini, upaya pemenuhan kebutuhan manusia telah secara nyata mempengaruhi secara
negatif lingkungan alam. Pencemaran, semakin berkurangnya sumber air bersih adanya potensi
rawan pangan pada berbagai belahan dunia, dan pemanasan global merupakan tantangan yang
harus dihadapi generasi muda di masa kini dan di masa yang akan datang. Kurikulum seharusnya
juga diarahkan untuk membangun kesadaran dan kepedulian generasi muda terhadap lingkungan
alam dan menumbuhkan kemampuan untuk merumuskan pemecahan masalah secara kreatif
terhadap isu-isu lingkungan dan ketahanan pangan.
Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, mutu pendidikan Indonesia harus terus
ditingkatkan. Hasil riset PISA (Program for International Student Assessment),studi yang
memfokuskan pada literasi bacaan, matematika, dan IPAmenunjukkan peringkat Indonesia baru
bisa menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara. Hasil Riset TIMSS (Trends in International
Mathematics and Science Study) menunjukkan siswa Indonesia berada pada rangking amat
rendah dalam kemampuan (1) memahami informasi yang komplek, (2) teori, analisis dan
pemecahan masalah, (3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah dan (4) melakukan
investigasi. Hasil-hasil ini menunjukkan perlu ada perubahan orientasi kurikulum, dengan tidak
membebani peserta didik dengan konten namun pada aspek kemampuan esensial yang
diperlukan semua warga negara untuk berperanserta dalam membangun negaranya pada abad
21.
4. Landasan Teoretik
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-
based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi.
Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan standar nasional sebagai
kualitas minimal warganegara untuk suatu jenjang pendidikan. Standar bukan kurikulum dan
kurikulum dikembangkan agar peserta didik mampu mencapai kualitas standar nasional atau di
atasnya. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar Kompetensi Lulusan. Standar
Kompetensi Lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi
Lulusan dikembangkan menjadi Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan yaitu SKL SD/MI,
SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
Kompetensi adalah kemampuan seseorang untuk bersikap, menggunakan pengetahuan dan
keterampilan untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat, dan lingkungan dimana
yang bersangkutan berinteraksi. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik untuk mengembangkan sikap, keterampilan
10
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
dan pengetahuan yang diperlukan untuk membangun kemampuan yang dirumuskan dalam SKL.
Hasil dari pengalaman belajar tersebut adalah hasil belajar peserta didik yang menggambarkan
manusia dengan kualitas yang dinyatakan dalam SKL.
C. PROSES PEMBELAJARAN
Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intrakurikuler dan pembelajaran
ekstrakurikuler.
1. Pembelajaran intrakurikuler didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
a. Proses pembelajaran intrakurikuler adalah proses pembelajaran yang berkenaan dengan mata
pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan di kelas, sekolah, dan masyarakat.
b. Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS, SMA/MA, dan
SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan guru.
c. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif untuk menguasai
Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada tingkat yang memuaskan (excepted).
d. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten kompetensi yaitu
pengetahuan yang merupakan konten yang bersifat mastery dan diajarkan secara langsung
(direct teaching), keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah konten yang bersifat
developmental yang dapat dilatih (trainable) dan diajarkan secara langsung (direct teaching),
11
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
sedangkan sikap adalah konten developmental dan dikembangkan melalui proses pendidikan
yang tidak langsung (indirect teaching).
e. Pembelajaran kompetensi untuk konten yang bersifat developmentaldilaksanakan
berkesinambungan antara satu pertemuan dengan pertemuan lainnyadan saling memperkuat
antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
f. Proses pembelajaran tidak langsung (indirect) terjadi pada setiap kegiatan belajar yang terjadi
di kelas, sekolah, rumah dan masyarakat. Proses pembelajaran tidak langsung bukan
kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) karena sikap yang dikembangkan dalam proses
pembelajaran tidak langsung harus tercantum dalam silabus, dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru.
g. Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif melalui kegiatan
mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak), menanya (lisan, tulis), menganalis
(menghubungkan, menentukan keterkaitan, membangun cerita/konsep), mengkomunikasi-
kan (lisan, tulis, gambar, grafik, tabel, chart, dan lain-lain).
h. Pembelajaran remedial dilaksanakan untuk membantu peserta didik menguasai kompetensi
yang masih kurang. Pembelajaran remedial dirancang dan dilaksanakan berdasarkan
kelemahan yang ditemukan berdasarkan analisis hasil tes, ulangan, dan tugas setiap peserta
didik. Pembelajaran remedial dirancang untuk individu, kelompok atau kelas sesuai dengan
hasil analisis jawaban peserta didik.
i. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya
segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi
pada tingkat memuaskan.
2. Pembelajaran ekstrakurikuler.
Pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas yang dirancang
sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal secara rutin setiap minggu. Kegiatan
ekstrakurikuler terdiri atas kegiatan wajib dan pilihan. Pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler
wajib.Kegiatan ekstrakurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai unsur pendukung
kegiatan intrakurikuler.
12
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran,
posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran dalam semester
atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa.
Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem
belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten
dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester
sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran
per semester.
13
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Elemen-elemen perubahan kurikulum 2013 mencakup Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi
(SI), Standar Proses dan Standar Penilaian. Elemen-elemen perubahan kurikulum 2013 seperti
terlihat pada gambar di bawah ini.
14
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Penjelasan lebih lanjut elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup kompetensi lulusan,
materi, proses dan penilaian pembelajaran dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Berdasarkan gambar 8 di atas, perubahan kurikulum 2013 berwujud pada: a) kompetensi lulusan, b)
materi, c) proses, dan d) penilaian. Perubahan Kurikulum 2013 pada Kompetensi Lulusan adalah:
konstruksi holistik, didukung oleh semua materi atau mapel, terintegrasi secara vertikal maupun
horizontal.
Perubahan Kurikulum 2013 pada materi pembelajaran dikembangkan berbasis kompetensi sehingga
memenuhi aspek kesesuaian dan kecukupan, kemudian mengakomodasi conten lokal, nasional, dan
internasional antara lain TIMMS, PISA, PIRLS.
Perubahan Kurikulum 2013 pada proses pembelajaran mencakup: a) berorientasi pada karakteristik
kompetensi yag mencakup: 1) sikap (Krathwohl): menerima, menjalankan, menghargai, menghayati,
dan mengamalkan, 2) keterampilan (Dyers): mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyajikan,
dan mencipta, dan 3) pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; b) menggunakan pendekatan saintifik, karakteristik
kompetensi sesuai jenjang. Untuk SD: tematik terpadu. untuk SMP: tematik terpadu untuk IPA dan
IPS, serta mapel; untuk SMA: tematik dan Mapel; c) mengutamakan Discovery Learning dan Project
Based Learning.
Perubahan Kurikulum 2013 pada penilaian mencakup: a) berbasis tes dan nontes (portofolio),
menilai proses dan output dengan menggunakan authentic assesment, rapor memuat penilaian
kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap dan keterampilan kecukupan.
Selanjutnya dalam Kurikulum 2013 terdapat elemen utama perbaikan kurikulum 2013 seperti
terlihat dalam gambar di bawah ini.
15
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Berdasarkan gambar di atas, elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam rekonstruksi
kompetensi mencakup: sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi sikap mencakup sikap
spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2). Sikap spiritual (KI-1) untuk mencapai insan yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sikap sosial (KI-2) untuk mencapai insan yang berakhlak
mulia, sehat, mandiri, demokratis, bertanggung jawab. Kompetensi pengetahuan (KI-3) untuk
mencapai insan yang berilmu. Kompetensi keterampilan (KI-4) untuk mencapai insan yang cakap dan
kreatif.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam kesesuaian dan kedalaman materi mencakup: a)
mempertahankan, mengurangi, dan/ atau menambah materi, b) bahasa sebagai penghela, c)
tematik terpadu, d) penguatan IPA dan IPS di SMP, e) penyesuaian dengan PISA, TIMMS dan
lembaga lainnya serta dengan perkembangan di berbagai negara.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam revolusi proses pembelajaran mencakup: a) lintasan
taksonomi Anderson untuk pengetahuan, Dyers untuk keterampilan, dan Krathwohl untuk sikap, b)
pendekatan saintific, c) inquiry dan discovery, d) project based learning, dan e) cooperative learning.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam reformasi penilaian mencakup: tes, portofolio,
pedoman observasi, dan tes performansi.
Selanjutnya Kurikulum 2013 mengusung adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan
pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
16
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Berdasarkan gambar 10 di atas, elemen perubahan jenjang SD, SMP, SMA, SMK dalam kompetensi
lulusan adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills yang meliputi aspek
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Elemen perubahan kedudukan mata pelajaran
(ISI), adalah kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata
pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Elemen pendekatan (ISI) kompetensi yang dikembangkan
di SD adalah tematik terpadu dalam semua mata pelejaran dengan pendekatan saintifik, di SMP
tematik terpadu pada IPA dan IPS, dan mapel, di SMA mapel, di SMK vokasional. Selanjutnya elemen
perubahan pada proses pembelajaran dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Adanya
keseimbangan soft skills dan hard skills tersebut dapat terlihat pada gambar di bawah ini.
Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa salah satu karakteristik Kurikulum 2013 adanya
keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard
skills peserta didik dari mulai jenjang SD, SMP, SMA/ SMK, dan PT seperti yang diungkapkan Marzano
(1985) dan Bruner (1960). Pada jenjang SD ranah attitude harus lebih banyak atau lebih dominan
dikenalkan, diajarkan dan atau dicontohkan pada anak, kemudian diikuti ranah skill, dan ranah
knowledge lebih sedikit diajarkan pada anak. Hal ini berbanding terbalik dengan membangun soft
skills dan hard skills pada jenjang PT. Di PT ranah knowledge lebih dominan diajarkan dibandingkan
ranah skills dan attitude.
Berdasarkan gambar 12 di atas, terdapat perluasan dan pendalaman taksonomi dalam proses
pencapaian kompetensi. Dalam kurikulum 2013 untuk jenjang SD, SMP, SMA, dan PT memadukan
lintasan taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl, keterampilan (skill) dari Dyers, dan Pengetahuan
(knowledge) dari Bloom dengan revisi oleh Anderson. Taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl
meliputi: accepting, responding, valuing, organizing/internalizing, dan characterizing/actualizing.
Taksonomi keterampilan (skill) dari Dyers meliputi: observing, questioning, experimenting,
associating, dan communicating. Taksonomi pengetahuan (knowledge) dari Bloom degan revisi oleh
Anderson meliputi: knowing/ remembering, understanding, appllying, analyzing, evaluating, dan
creating.
Berdasarkan gambar 13, dapat dijelaskan bahwa ruang lingkup keterpaduan dan prosesnya
mencakup: a) keterpaduan dalam mapel (integratif vertikal) bersifat intradisipliner, b) keterpaduan
antarmapel (integrasi horizontal) yang bersifat multidisipliner dan interdisipliner, dan c) keterpaduan
luar mapel (transdisipliner) yang bersifat berbasis konteks melalui observasi.
18
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Berdasarkan Gambar 14 di atas, langkah penguatan terjadi pada proses pembelajaran dan proses
penilaian. Penguatan pada proses pembelajaran karakteristik penguatannya mencakup: a)
menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati; menanya; mencoba dan
mengolah;menalar;mencipta;menyajikandan mengkomunikasikandengan tetap memperhatikan
karakteristik siswa, b) menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk
semua mata pelajaran, c) menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberitahu (discovery
learning), dan d) menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi, pembawa
pengetahuan dan berpikir logis, sistematis, dan kreatif. Penguatan pada penilaian pembelajaran
karakteristik penguatannya, mencakup: a) mengukur tingkat berpikir mulai dari rendah sampai
tinggi, b) menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran mendalam (bukan sekedar
hafalan), c) mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa, dan d) menggunakan
portofolio pembelajaran siswa.
Melihat gambar 15 di atas, critical point implementasi Kurikulum 2013 dapat dilihat dari:
a) perancangan RPP, b) pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP, c) supervisi pendampingan, dan d)
budaya mutu sekolah. Perancangan RPP mencakup: Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, indikator,
dan tujuan pembelajaran, mengalir secara logis ke materi ajar, rancangan proses dan aktivitas
belajar, sumber dan media, output/produk siswa, dan penilaian. Pelaksanaan pembelajaran sesuai
RPP mencakup: instrumen pengendalian, dan indeks kesesuaian RPP dengan pelaksanaan. Supervisi
pendampingan mencakup: pedoman pelaksanaan supervisi, pelaksanaan, eksekusi rekomendasi
supervisi, dan sistem pelaporan perbaikan pasca supervisi. Budaya mutu sekolah mencakup: standar
mutu, kepemimpinan, atmosfir sekolah, ketaatan terhadap standar, dan proses pembudayaan
(penguatan dan penghargaan).
19
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
A. Pendahuluan
Fungsi dan tujuan pendidikan nasional menjadi parameter utama untuk merumuskan standar
nasional pendidikan sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 35 sebagai berikut:
(1) Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan yang
harus ditingkatkan secara berencana dan berkala.
(2) Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.
(3) Pengembangan standar nasional pendidikan serta pemantauan dan pelaporan pencapaiannya
secara nasional dilaksanakan oleh suatu badan standardisasi, penjaminan, dan pengendalian
mutu pendidikan.
(4) Ketentuan mengenai standar nasional pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat
(2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.
Fungsi standar nasional pendidikan adalah untuk penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan
sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.Standar Kompetensi Lulusan merupakan salah satu dari
8 (delapan) standar nasional pendidikan sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1)
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan, yang akan menjadi acuan bagi pengembangan kurikulum dalam rangka
mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
20
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SIKAP pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam
sekitar, serta dunia dan peradabannya
21
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Dari tabel di atas, cakupan kompetensi lulusan secara holistik dirumuskan sebagai berikut:
1. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Sikap:
Manusia yang memiliki pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan
peradabannya.
Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan.
2. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Keterampilan:
Manusia yang memiliki pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret.
Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengamati; menanya; mencoba dan
mengolah; menalar; mencipta; menyajikandan mengkomunikasikan
3. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Pengetahuan:
Manusia yang memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisa, dan mengevaluasi.
Perumusan kompetensi lulusan antarsatuan pendidikan mempertimbangkan gradasi setiap tingkatan
satuan pendidikan dan memperhatikan kriteria sebagai berikut:
a. perkembangan psikologis anak,
b. lingkup dan kedalaman materi,
c. kesinambungan, dan
d. fungsi satuan pendidikan.
22
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
E. STRATEGI IMPLEMENTASI
1. Pengembangan Kurikulum 2013 pada Satuan Pendidikan
Pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan atas prinsip berikut ini.
a. Sekolah adalah satu kesatuan lembaga pendidikan dan kurikulum adalah kurikulum satuan
pendidikan, bukan daftar mata pelajaran.
b. Guru di satu satuan pendidikan adalah satu satuan pendidik (community of educators),
mengembangkan kurikulum secara bersama-sama.
c. Pengembangan kurikulum di jenjang satuan pendidikan langsung dipimpin kepala sekolah.
d. Pelaksanaan implementasi kurikulum di satuan pendidikan dievaluasi oleh kepala sekolah.
2. Manajemen Implementasi
a. Implementasi kurikulum adalah usaha bersama antara Pemerintah dengan pemerintah
propinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota.
b. Pemerintah bertangungjawab dalam mempersiapkan guru dan kepala sekolah untuk
melaksanakan kurikulum.
c. Pemerintah bertanggungjawab dalam melakukan evaluasi pelaksanaan kurikulum secara
nasional.
d. Pemerintah propinsi bertanggungjawab dalam melakukan supervisi dan evaluasi terhadap
pelaksanaan kurikulum di propinsi terkait.
e. Pemerintah kabupaten/kota bertanggungjawab dalam memberikan bantuan profesional
kepada guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kurikulum di kabupaten/kota terkait.
F. EVALUASI KURIKULUM
Evaluasi Kurikulum dilaksanakan selama masa pengembangan ide (deliberation process),
pengembangan desain dan dokumen kurikulum, dan selama masa implementasi kurikulum. Evaluasi
dalam deliberation process menghasilkan penyempurnaan dalam Kompetensi Inti yang dijadikan
organising element dalam mengikat Kompetensi dasar mata pelajaran.
23
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
MATERI PELATIHAN 2
24
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO: 1.3/2.4/3.1/3.2
I. PENDAHULUAN
Pembelajaran yang diciptakan baik di kelas maupun di luar kelas diharapkan dapat
dikondisikan dalam suasana hubungan peserta didik dan guru yang saling menerima dan
menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun
karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah
membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan). Terlebih bagi
peserta didik sekolah dasar yang masih berada di Kelas 1, 2 dan 3, yang masih memerlukan
bimbingan, dan perhatian, sebagaimana pelayanan para orang tua yang dengan kasih sayang
membimbing mereka. Sedangkan di Kelas 4, 5, dan 6 mulai ditingkatkan pemahaman peserta
didik untuk lebih memahami hidup dan kehidupan di lingkungan sekitar dengan menciptakan
pola berpikir rasional. Mencari jawaban mengapa harus belajar membaca dan menulis?
Mengapa harus belajar matematika, mengapa harus berinteraksi dan saling berkomunikasi
dengan teman dan sebagainya. Dengan pembelajaran tematik Terpadu diharapkan dapat
menjawab ke semuanya itu dengan catatan guru dan peserta didik memiliki komitmen dan
selalu berpikir positif bahwa pola pembelajaran yang dilakukan adalah menuju ketercapaian
kompetensi sebagaimana yang dituangkan di dalam standar kelulusan.
Pelaksanaan pembelajaran seyogyanya dengan menggunakan pendekatan multistrategi
dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan
sekitar sebagai sumber belajar dengan prinsip alam takambang.Guru (semua yang terjadi,
tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta
dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan). Sebuah model pembelajaran diharapkan dapat
dipergunakan sebagai wawasan untuk disesuaikan dengan kondisi peserta didik di masing-
masing sekolah.
Peserta didik perlu dipersiapkan baik secara internal maupun eksternal, baik ketika di
dalam kelas maupun di luar kelas. Terlebih bagi peserta didik yang masih berada di sekolah
dasartentu saja tidak dapat disamakan pelayannya dengan peserta didik yang ada di kelas
menengah. Namun demikian baik peserta didik di kelas 1 sampai dengan kelas 6 dikondisikan
menggunakan pendekatan Tematik Terpadu dengan tema sebagai pemersatunya.
Pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan kompetensi dasar dari berbagai
matapelajaran yaitu intra-disipliner, interdisipliner, multidisipliner, dan transdisipliner.
Integrasi intra-disipliner dilakukan dengan cara mengintegrasikan dimensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan menjadi satu kesatuan yang utuh di setiap matapelajaran.
Integrasi interdisipliner dilakukan dengan menggabungkan kompetensi-kompetensi
dasar beberapa matapelajaran agar terkait satu dengan yang lainnya, sehingga dapat saling
memperkuat, menghindari terjadinya tumpang tindih, dan menjaga keselarasan pembelajaran.
Integrasi multi-disipliner dilakukan tanpa menggabungkan kompetensi dasar tiap
matapelajaran sehingga tiap matapelajaran masih memiliki kompetensi dasarnya sendiri.
Integrasi transdisipliner dilakukan dengan mengaitkan berbagai matapelajaran yang ada
dengan permasalahan-permasalahan yang dijumpai di sekitarnya sehingga pembelajaran
menjadi kontekstual.merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak belajar
25
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
konsep dasar secara parsial. Dengan demikian, pembelajarannya memberikan makna yang utuh
kepada peserta didik seperti tercermin pada berbagai tema yang tersedia
Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya, keterampilan, dan
bahasa daerah diintegrasikan ke dalam matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya. Kompetensi
Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke
dalam matapelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
26
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
dengan pembelajaran konvensional pembelajaran tematik ini tampak lebih menekankan pada tema
sebagai pemersatu berbagai mata pelajaran yang lebih diutamakan pada makna belajar dan
keterkaitan berbagai konsep mata pelajaran. Keterlibatan peserta didik dalam belajar lebih
diprioritaskan dan pembelajaran bertujuan untuk mengaktifkan peserta didik, memberikan
pengalaman langsung serta tidak tampak adanya pemisahan antar mata pelajaran satu dengan
lainnya.
a) Fungsi dan Tujuan
Pembelajaran tematik terpadu berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik
dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat
menambah semangat belajar karena materi yang dipelajari merupakan materi yang nyata
(kontekstual) dan bermakna bagi peserta didik.
27
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
1. memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan anak
2. menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan anak
3. hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna
4. mengembangkan keterampilan berpikir anak sesuai dengan permasalahan yang dihadapi
5. menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerja sama
6. memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain, dalam arti
respek terhadap gagasan orang lain.
7. menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalahan yang sering
ditemui dalam lingkungan anak.
28
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
yang telah dibuat. Setelah jadi semua jaringan selama satu tahun dilanjutkan dengan menyusun
silabus tematik dan yang terakhir menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik.
29
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
c. Beban Belajar
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu
semester. Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan
untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD/MI adalah 35
menit.
Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru
memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi
peserta didik aktif. Proses pembelajaran peserta didik aktif memerlukan waktu yang lebih
panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu latihan
untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Proses pembelajaran
yang dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta didik sehingga
mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar serta menerapkan apa yang sudah mereka
pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu bertambahnya jam
belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil belajar. Sekolah
30
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
1. Memilih/Menetapkan Tema
Dibawah ini adalah Tema untuk peserta didik Sekolah Dasar kelas I dan IV serta kelas II
dan V
KELAS II KELAS V
31
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
3. Melakukan Pemetaan KI, Mata Pelajaran , Kompetensi Dasar, Indikator dengan Tema
Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran telah disediakan dalam Kurikulum 2013,
demikian juga sejumlah tema untuk proses pembelajaran selama satu tahun untuk Kelas
1 sampai dengan Kelas 6 telah disediakan pula. Namun demikian guru masih perlu
membuat Indikator dan melakukan kegiatan pemetaan Kompetensi Dasar dan indikator
tersebut dikaitkan dengan tema yang tersedia dimasukkan ke dalam format pemetaan
agar lebih memudahkan proses penyajian pembelajaran, indikator mana saja yang dapat
disajikan secara terpadu dengan cara memberikan cek ( √ ).
32
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
satu kesatuan yang utuh dan harus dicapai. 2) Kompetensi Dasar hasil penyempurnaan
Standar Isi dari Kurikulum 2013 semua mata pelajaran yang telah dipilih dan tertulis di
jaringan KD &indikator 3) Indikator dari semua mata pelajaran yang telah dibuat dan di
tuangkan di Pemetaan; 4) Tujuan Pembelajaran yang diharapkan dicapai dari
keterpaduan berbagai mata pelajaran 5) Materi Pembelajaran meliputi berbagai mata
pelajaran 6) Metode pembelajaran; 7) Pembelajaran memuat kegiatan Pendahuluan,
Kegiatan Inti (memuat langkah pembelajaran tematik terpadu memadukan berbagai
mata pelajaran yang disatukan dalam Tema, tersaji secara sistematis dan sistemik dalam
tuangan yang menggambarkan pendekatan Saintifik(memuat komponen mengamati,
menanya, Mengumpulkan dan mengasosiasikan, dan mengomunikasikan hasil) dan
diakhiri dengan Kegiaan Penutup; 8) Sumber dan Media yang memuat semua sumber
dan media pembelajaran yang dipergunakan dalam pembelajaran 9) Penilaian, meliputi
proses dan hasil belajar seyogyanya dilampirkan instrumen dan rubrik penilaiannya, baik
untuk kepentingan proses dan ketercapaian hasil belajar siswa.
33
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi, maka prinsip pembelajaran yang
digunakan adalah:
Saat ini diberlakukan pembelajaran Tematik Terpadu bagi peserta didik mulai dari kelas I sampai
dengan kelas VI. Pembelajaran dimaksud adalah dengan menggunakan Tema yang akan menjadi
pemersatu berbagai mata pelajaran.
Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu
menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran
sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan dan mengasosiasikan,
dan mengomunikasikan hasil) untuk semua mata pelajaran. Untuk materi, atau situasi tertentu,
sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pada
kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-
sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah. Pendekatan ilmiah
pembelajaran antara lain meliputi aspek pokok
1. Mengamati
2. Menanya
3. Mengumpulkan dan mencoba
4. Mengasosiasikan dan menalar
5. Menyajikan dan Mengomunikasikan hasil
34
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Langkah-langkah tersebut tidak selalu dilalui secara berurutan, terlebih pada pembelajaran
Tematik Terpadu, dimana pembelajarannya menggunakan Tema sebagai pemersatu. Sementara
setiap mata pelajaran memiliki karakteristik keilmuan yang antara satu dengan lainnya tidak
sama. Oleh karena itu agar pembelajaran bermakna perlu diberikan contoh-contoh agar dapat
lebih memperjelas penyajian pembelajaran dengan pendekatan scientific.
1. Mengamati
Dalam penyajian pembelajaran, guru dan peserta didik (Kelas 4 Sekolah Dasar) perlu
memahami apa yang hendak dicatat, melalui kegiatan pengamatan. Mengingat peserta didik
masih dalam jenjang Sekolah Dasar, maka pengamatan akan lebih banyak menggunakan
media gambar, alat peraga yang sedapat mungkin bersifat kontekstual. Berikut contoh Tema
6 Indahnya Negeriku pada sub tema 2 Keindahan Alam Negeriku. Peserta didik diajak
mengamati gambar, kemudian mereka diajak mengidentifikasi, tentang ciri-keindahan alam.
Dengan mengamati gambar, peserta didik akan dapat secara langsung dapat menceritakan
kondisi sebagaimana yang di tuntut dalam kompetensi dasar dan indikator, dan mata
pelajaran apa saja yang dapat dipadukan dengan media yang tersedia.
35
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Pengamatan gambar dapat dikembangkan dan dikaitkan dengan pengetahuan awal dari siswa,
sehinga proses pembelajaran dapat lebih menyenangkan dan membangkitkan rasa antusisa
siswa. Karena dapat mnegaitkan pengalaman belajarnya dengan kehidupan nyata. Gambar-
gambar yang diamati juga harus bervariasi dan dapat membangkitkan keingintahuan anak
sehingga dapat memancing anak untuk berntanya hal hal yang ingin diketahui dengan rasa
ingin tahu yang tinggi.
2. Menanya
Peserta didik yang masih duduk di kelas 4 Sekolah Dasar tidak mudah diajak bertanya jawab
apabila tidak dihadapkan dengan media yang menarik. Guru yang efektif seyogyanya mampu
menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap,
keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia
membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab
pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi
penyimak dan pembelajar yang baik. Berbeda dengan penugasan yang menginginkan tindakan
nyata, pertanyaan dimaksudkan untuk memperoleh tanggapan verbal. Istilah “pertanyaan”
tidak selalu dalam bentuk “kalimat tanya”, melainkan juga dapat dalam bentuk pernyataan,
asalkan keduanya menginginkan tanggapan verbal. Dengan media gambar peserta didik
diajak bertanya jawab sekaligus membedakan karakteristik Keindahan alam negeri.
Pada saat siswa mengamati dan menjawab pertanyaan guru, maka sudah memadukan dan
mengakomodasi mata pelajaran Bahasa Indonesia, (untuk aspek mendengarkan, dan
36
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
berbicaranya, membaca gambar serta menulis hasil identifikasi keindahan alam negeri.
Sehingaa dari hasil pengamatan dan menanya diharapkan ada jawaban yang ilmiah dan
memberikan pemahaman yang baik pada siswa.
3. Menalar
Apabila dikaitkan dengan contoh yang disajikan diatas, maka Istilah “menalar” dalam kerangka
proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 adalah
untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik tekannya
tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada guru. Penalaran
adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi
untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan
penalaran ilmiah, meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.
Istilah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan merupakan terjemanan dari
reasonsing, meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran. Karena itu, istilah
aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan
ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi
dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan
mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan
memori. Selama mentransfer peristiwa-peristiwa khusus ke otak, pengalaman tersimpan
dalam referensi dengan peristiwa lain. Pengalaman-pengalaman yang sudah tersimpan di
memori otak berelasi dan berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia.
Proses itu dikenal sebagai asosiasi atau menalar. Dari perspektif psikologi, asosiasi merujuk
pada koneksi antara entitas konseptual atau mental sebagai hasil dari kesamaan antara
pikiran atau kedekatan dalam ruang dan waktu. Dalam menalar siswa dapat mengambil
hikmahdari sikap dan pengetahuan yang didapa dari proses belajarnya.
37
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Contoh untuk kegiatan menalar ini bisa dengan kegiatan seperti berikut :
Dengan tabel di atas siswa tidak hanya mencari jawaban tapi akan di tuntut untuk berpikir
tingkat tinggi ( High Order Thingking ) dan juga secara tidak langsung belajar mengontrol diri
dengan sikap yang posistif terhadap lingkungan. Bagaimana jika keadaan tersebut dikaitkan
dengan lingkungan sekitar pantai yang sedang mereka diskusikan ?
Prose menalar juga bisa diasah dengan dorongan guru dalam bertanya jawab dan memancing
siswa untuk berpikir komplek misalnya seperti saat guru dan siswa membahas masalah
kehidupan nelayan, di suatu tempat dimana mereka mengamati daerah pantai. apa yang bisa
dilakukan guru dalam membimbing siswa untuk belajar menalar secara ilmiah seperti berikut :
Dari gambar di atas dan interaksi antara guru dan siswa akan menuntut untuk melakukan
High Order Thingking yang sangat bermanfaat dalam kelanjutan proses belajarnya. Akan lebih
mebrmakna proses pembelajarnnya jika siswa dapat langsung mencoba melakukan apa yang
diamati, sitanyakan dan dinalar secara ilmiah dalam tindakan nyata.
38
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
4. Mencoba
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau
melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Pada tema 6 kelas 4
ini misalnya, peserta didik harus memahami konsep-konsep materi dan kaitannya dengan
kehidupan sehari-hari. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk
mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode
ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.
Contoh penerapan percobaan yang sesuai dengan tema dengan mengaplikasikan bentuk
bidang dalam matematika dan ilmu pengetahuan alam:
Pada tahapan mengolah ini peserta didik sedapat mungkin dikondisikan belajar secara
kolaboratif. Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan guru fungsi guru lebih bersifat
direktif atau manajer belajar, sebaliknya, peserta didiklah yang harus lebih aktif. Jika
pembelajaran kolaboratif diposisikan sebagai satu falsafah peribadi, maka ia menyentuh
tentang identitas peserta didik terutama jika mereka berhubungan atau berinteraksi dengan
39
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Hasil tugas dikerjakan bersama dalam satu kelompok untuk kemudian dipresentasikan atau
dilaporkan kepada guru. Kegiatan menyimpulkan merupakan kelanjutan dari kegiatan
mengolah, bisa dilakukan bersama-sama dalam
satu kesatuan kelompok, atau bisa juga dengan
dikerjakan sendiri setelah mendengarkan hasil
kegiatan mengolah informasi. Hasil tugas yang
telah dikerjakan bersama-sama secara kolaboratif
dapat disajikan dalam bentuk laporan tertulis dan
dapat dijadikan sebagai salah satu bahan untuk
portofolio kelompok dan atau individu. Yang
sebelumnya di konsultasikan terlebih dulu kepada
guru. Pada tahapan ini kendatipun tugas
dikerjakan secara berkelompok, tetapi sebaiknya hasil pencatatan dilakukan oleh masing-
masing individu. Sehingga portofolio yang di basukkan ke dalam file atau Map peserta didik
terisi dari hasil pekerjaannya sendiri secara individu.
Pada kegiatan akhir diharapkan peserta didik dapat mengkomunikasikan hasil pekerjaan yang
telah disusun baik secara bersama-sama dalam kelompok dan atau secara individu dari hasil
kesimpulan yang telah dibuat bersama. Kegiatan mengkomunikasikan ini dapat diberikan
klarifikasi oleh guru agar supaya peserta didik akan mengetahui secara benar apakah jawaban
yang telah dikerjakan sudah benar atau ada yang harus diperbaiki. Hal ini dapat diarahkan
pada kegiatan konfirmasi sebagaimana pada Standar Proses.
40
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
relevan dalam pembelajaran. Dalam Newton Public School, assesment autentik diartikan
sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman kehidupan
nyata peserta didik. Wiggins (1993) mendefinisikan assesment autentik sebagai upaya
pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan yang
ditemukan dalam aktivitas-aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi dan
membahas artikel, memberikan analisa moral terhadap peristiwa, berkolaborasi
dengan antarsesama melalui debat, dan sebagainya.
Assesment autentik adakalanya disebut penilaian responsif, suatu metode yang sangat
populer untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang miliki ciri-ciri khusus, mulai
dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang
jenius. Assesment autentik dapat juga diterapkan dalam bidang ilmu tertentu seperti seni atau
ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses atau hasil
pembelajaran.
Assesment autentik sering dikontradiksikan dengan penilaian yang menggunakan standar tes
berbasis norma, pilihan ganda, benar–salah, menjodohkan, atau membuat jawaban singkat.
Tentu saja, pola penilaian seperti ini tidak diartikan dalam proses pembelajaran, karena
memang lazim digunakan dan memperoleh legitimasi secara akademik. Assesment autentik
dapat dibuat oleh guru sendiri, guru secara tim, atau guru bekerja sama dengan peserta didik.
Dalam assesment autentik, seringkali pelibatan siswa sangat penting. Asumsinya, peserta didik
dapat melakukan aktivitas belajar lebih baik ketika mereka tahu bagaimana akan dinilai.
Peserta didik diminta untuk merefleksikan dan mengevaluasi kinerja mereka sendiri dalam
rangka meningkatkan pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan pembelajaran serta
mendorong kemampuan belajar yang lebih tinggi. Pada assesment autentik guru menerapkan
kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, kajian keilmuan, dan pengalaman
yang diperoleh dari luar sekolah.
Assesment autentik mencoba menggabungkan kegiatan guru mengajar, kegiatan siswa belajar,
motivasi dan keterlibatan peserta didik, serta keterampilan belajar. Karena penilaian itu
merupakan bagian dari proses pembelajaran, guru dan peserta didik berbagi pemahaman
tentang kriteria kinerja. Dalam beberapa kasus, peserta didik bahkan berkontribusi untuk
mendefinisikan harapan atas tugas-tugas yang harus mereka lakukan.
Assesment autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta didik
karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar
tentang subjek. Assesment autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka
menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan
perolehan belajar, dan sebagainya. Atas dasar itu, guru dapat mengidentifikasi materi apa
yang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan remedial harus dilakukan.
41
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
pengetahuan tertentu, simulasi dan bermain peran, portofolio, memilih kegiatan yang
strategis, serta memamerkan dan menampilkan sesuatu.
Assesment autentik terdiri dari berbagai teknik penilaian. Pertama, pengukuran langsung
keterampilan peserta didik yang berhubungan dengan hasil jangka panjang pendidikan seperti
kesuksesan di tempat kerja. Kedua, penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan keterlibatan
yang luas dan kinerja yang kompleks. Ketiga, analisis proses yang digunakan untuk
menghasilkan respon peserta didik atas perolehan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
ada.
Dengan demikian, assesment autentik akan bermakna bagi guru untuk menentukan cara-cara
terbaik agar semua siswa dapat mencapai hasil akhir, meski dengan satuan waktu yang
berbeda. Konstruksi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dicapai melalui penyelesaian tugas
di mana peserta didik telah memainkan peran aktif dan kreatif. Keterlibatan peserta didik
dalam melaksanakan tugas sangat bermakna bagi perkembangan pribadi mereka.
Dalam pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan informasi dengan
pendekatan saintifik , memahami aneka fenomena atau gejala dan hubungannya satu sama
lain secara mendalam, serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata yang luar
sekolah. Di sini, guru dan peserta didik memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi. Peserta
didik pun tahu apa yang mereka ingin pelajari, memiliki parameter waktu yang fleksibel, dan
bertanggungjawab untuk tetap pada tugas. Assesment autentik pun mendorong peserta didik
mengonstruksi, mengorganisasikan, menganalisis, mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan
mengevaluasi informasi untuk kemudian mengubahnya menjadi pengetahuan baru.
Autentik memandang penilaian dan pembelajaran adalah merupakan dua hal yang saling
berkaitan. Penilaian autentik harus mencerminkan masalah dunia nyata. Menggunakan
berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap). Berikut contoh-contoh tugas autentik: pemecahan masalah
matematika, melaksanakan percobaan, bercerita, menulis laporan, berpidato, membaca puisi,
dan membuat peta perjalanan.
Sejalan dengan deskripsi di atas, pada pembelajaran autentik, guru harus menjadi “guru
autentik.” Peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran, melainkan juga pada penilaian.
Untuk bisa melaksanakan pembelajaran autentik, guru harus memenuhi kriteria tertentu
seperti disajikan berikut ini.
1. Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik serta desain
pembelajaran.
2. Mengetahui bagaimana cara membimbing peserta didik untuk mengembangkan
pengetahuan mereka sebelumnya dengan cara mengajukan pertanyaan dan menyediakan
sumberdaya memadai bagi peserta didik untuk melakukan akuisisi pengetahuan.
3. Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru, dan mengasimilasikan
pemahaman peserta didik.
4. Menjadi kreatif tentang bagaimana proses belajar peserta didik dapat diperluas dengan
menimba pengalaman dari dunia di luar tembok sekolah.
42
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
penilaian akan dilakukan, misalnya, berkaitan dengan sikap, pengetahuan dan keterampilan;
dan (3) tingkat pengetahuan apa yang akan dinilai, seperti penalaran, memori, atau proses.
a. Penilaian Sikap
Contoh muatan KI-1 (sikap spiritual) antara lain: ketaatan beribadah, berperilaku syukur,
berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan, toleransi dalam beribadah. sedangkan
Contoh muatan KI-2 (sikap sosial) antara lain: jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli,
percaya diri, bisa ditambahkan lagi sikap-sikap yang lain sesuai kompetensi dalam
pembelajaran, misal : kerja sama, ketelitian, ketekunan, dll. Penilaian apek sikap dilakukan
melalui observasi, penilaian diri, penilaian antarteman, dan jurnal.
1) Observasi
Merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan
menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan
format observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati. Hal ini dilakukan
saat pembelajaran maupun di luar pembelajaran.
2) Penilaian Diri
Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan
kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen
yang digunakan berupa lembar penilaian diri.
3) Penilaian Antarteman
Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai
terkait dengan sikap dan perilaku keseharian peserta didik. Instrumen yang digunakan
berupa lembar penilaian antarpeserta didik.
4) Jurnal Catatan Guru
Merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil
pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap
dan perilaku. Jurnal bisa dikatakan sebagai catatan yang berkesinambungan dari hasil
observasi.
b. Penilaian Pengetahuan
Aspek pengetahuan dapat dinilai dengan cara berikut:
a. Tes tulis
Meski konsepsi assesment autentik muncul dari ketidakpuasan terhadap tes tertulis yang lazim
dilaksanakan pada era sebelumnya, penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap lazim
dilakukan. Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih
jawaban dan mensuplai jawaban. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-
salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau
melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian.
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat,
memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi, dan
sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa mungkin
bersifat komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap, keterampilan, dan
pengetahuan peserta didik.
43
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan jawabannya
sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai yang
sama.
b. Tes Lisan
Tes lisan berupa pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru secara ucap (oral) sehingga
peserta didik merespon pertanyaan tersebut secara ucap juga, sehingga menimbulkan
keberanian. Jawaban dapat berupa kata, frase, kalimat maupun paragraf yang diucapkan.
c. Penugasan
Penugasan adalah penilaian yang dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa pekerjaan rumah
baik secara individu ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya.
c. Penilaian Keterampilan
Aspek keterampilan dapat dinilai dengan cara berikut:
a. Penilaian Kinerja
Adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk melakukan suatu tugas pada situasi yang
sesungguhnya yang mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan.
Misalnya tugas memainkan alat musik, menggunakan mikroskop, menyanyi, bermain peran,
menari.
Assesment autentik sebisa mungkin melibatkan partisipasi peserta didik, khususnya dalam
proses dan aspek-aspek yangg akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan meminta para
peserta didik menyebutkan unsur-unsur proyek/tugas yang akan mereka gunakan untuk
menentukan kriteria penyelesaiannya. Dengan menggunakan informasi ini, guru dapat
memberikan umpan balik terhadap kinerja peserta didik baik dalam bentuk laporan naratif
maupun laporan kelas. Ada beberapa cara berbeda untuk merekam hasil penilaian berbasis
kinerja, antara lain sebagai berikut.
1) Daftar cek (checklist). Digunakan untuk mengetahui muncul atau tidaknya unsur-unsur
tertentu dari indikator atau subindikator yang harus muncul dalam sebuah peristiwa atau
tindakan.
2) Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records). Digunakan dengan cara guru menulis
laporan narasi tentang apa yang dilakukan oleh masing-masing peserta didik selama
melakukan tindakan. Dari laporan tersebut, guru dapat menentukan seberapa baik peserta
didik memenuhi standar yang ditetapkan.
3) Skala penilaian (rating scale). Biasanya digunakan dengan menggunakan skala numerik
berikut predikatnya. Misalnya: 4 = baiksekali, 3 = baik, 2 = cukup, 1 = kurang.
4) Memori atau ingatan (memory approach). Digunakan oleh guru dengan cara mengamati
peserta didik ketika melakukan sesuatu, dengan tanpa membuat catatan. Guru
menggunakan informasi dari memorinya untuk menentukan apakah peserta didik sudah
berhasil atau belum. Cara seperti ini tetap ada manfaatnya, namun tidak cukup dianjurkan.
Penilaian kinerja memerlukan pertimbangan-pertimbangan khusus. Pertama, langkah-langkah
kinerja harus dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja yang nyata untuk suatu
atau beberapa jenis kompetensi tertentu. Kedua, ketepatan dan kelengkapan aspek kinerja
yang dinilai. Ketiga, kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan oleh peserta didik
untuk menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran. Keempat, fokus utama dari kinerja yang
44
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
akan dinilai, khususnya indikator esensial yang akan diamati. Kelima, urutan dari
kemampuan atau keerampilan peserta didik yang akan diamati.
Pengamatan atas kinerja peserta didik perlu dilakukan dalam berbagai konteks
untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Untuk menilai keterampilan
berbahasa peserta didik, dari aspek keterampilan berbicara, misalnya, guru dapat
mengobservasinya pada konteks yang, seperti berpidato, berdiskusi, bercerita, dan
wawancara. Dari sini akan diperoleh keutuhan mengenai keterampilan berbicara dimaksud.
Untuk mengamati kinerja peserta didik dapat menggunakan alat atau instrumen, seperti
penilaian sikap, observasi perilaku, pertanyaan langsung, atau pertanyaan pribadi.
b. Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assesment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus
diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas dimaksud
berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan, pengumpulan
data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dengan demikian, penilaian
proyek bersentuhan dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-lain.
Penilaian proyek sangat dianjurkan karena membantu mengembangkan keterampilan berpikir
tinggi (berpikir kritis, pemecahan masalah, berpikir kreatif) peserta didik.
Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik memperoleh kesempatan
untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Karena itu, pada setiap
penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru.
1) Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data,
mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan menulis
laporan.
2) Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.
3) Keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan oleh peserta didik.
Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, dan produk proyek. Dalam
kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru meliputi penyusunan rancangan
dan instrumen penilaian, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan.
Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen daftar cek, skala penilaian, atau narasi.
Laporan penilaian dapat dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis.
Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian khusus. Penilaian
produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai kualitas dan bentuk hasil akhir secara
holistik dan analitik. Penilaian produk dimaksud meliputi penilaian atas kemampuan peserta
didik menghasilkan produk, seperti makanan, pakaian, hasil karya seni (gambar, lukisan,
patung, dan lain-lain), barang-barang terbuat dari kayu, kertas, kulit, keramik, karet, plastik,
dan karya logam. Penilaian secara analitik merujuk pada semua kriteria yang harus dipenuhi
untuk menghasilkan produk tertentu. Penilaian secara holistik merujuk pada apresiasi atau
kesan secara keseluruhan atas produk yang dihasilkan.
c. Penilaian Portofolio
Penilaian dengan memanfaatkan portofolio merupakan penilaian melalui sekumpulan karya
peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi yang dilakukan selama kurun
45
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
waktu tertentu. Portofolio digunakan oleh guru dan peserta didik untuk memantau secara
terus menerus perkembangan pengetahuan dan keterampilan peserta didik dalam bidang
tertentu. Dengan demikian penilaian portofolio memberikan gambaran secara menyeluruh
tentang proses dan pencapaian hasil belajar peserta didik.Portofolio merupakan bagian
terpadu dari pembelajaran sehingga guru mengetahui sedini mungkin kekuatan dan
kelemahan peserta didik dalam menguasai kompetensi pada suatu tema. Hal-hal yang harus
dilakukan dalam menggunakan portofolio Sebagai berikut:
1) masing-masing peserta didik memiliki portofolio sendiri yang di dalamnya memuat hasil
belajar siswa setiap muatan pelajaran atau setiap kompetensi.
2) menentukan hasil kerja apa yang perlu dikumpulkan/disimpan.
3) sewaktu waktu peserta didik diharuskan membaca catatan guru yang berisi komentar,
masukan dan tindakan lebih lanjut yang harus dilakukan peserta didik dalam rangka
memperbaiki hasil kerja dan sikap.
4) peserta didik dengan kesadaran sendiri menindaklanjuti catatan guru.
5) catatan guru dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik perlu diberi tanggal,
sehingga perkembangan kemajuan belajar peserta didik dapat terlihat.
Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan kemajuan
dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa berangkat dari hasil
kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara berkelompok, memerlukan
refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa dimensi.
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan
informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode
tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran yang
dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau informasi lain yang relevan dengan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut oleh topik atau muatan pelajaran tertentu.
Fokus penilaian portofolio adalah kumpulan karya peserta didik secara individu atau kelompok
pada satu periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan oleh guru, meski
dapat juga oleh peserta didik sendiri.
Melalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar
peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat karangan, puisi,
surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/literatur, laporan penelitian,
sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta didik dapat melakukan
perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran.
46
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
MATERI PELATIHAN 3
Analisis Penggunaan Buku Guru dan Buku Siswa
47
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO: 2.1-1
A. KOMPETENSI
Peserta pelatihan dapat memahami penggunaan buku guru dan buku siswa.
B. LINGKUP MATERI
1. Fungsi Buku Guru dan Buku Siswa
2. Struktur dan Anatomi Buku Guru dan Buku Siswa
3. SKL, KI, KD, Indikator, Tujuan Pembelajaran, dan Kegiatan Pembelajaran
4. Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Kegiatan Pembelajaran pada Buku Siswa dan Buku
Guru
5. Penerapan Penilaian Autentik pada Buku Guru dan Buku Siswa
C. INDIKATOR
1. Mendeskripsikan kedudukan fungsi buku guru dan buku siswa.
2. Menjelaskan struktur dan anatomi buku guru dan buku siswa.
3. Menganalisis SKL, KI, KD, indikator, tujuan dan kegiatan pembelajaran.
4. Menganalisis penerapan pendekatan scientific dalam kegiatan pembelajaran pada buku
guru dan buku siswa.
5. Menganalisis penerapan penilaian autentik pada buku guru dan buku siswa.
D. PERANGKAT PELATIHAN
1. Bahan Tayang
2. Hand-out
3. Lembar Kerja
4. Buku Guru dan Buku Siswa
5. ATK
48
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO 3.1
49
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
50
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
e. Menjelaskan jenis lembar kerja yang sesuai dengan pilahan pembelajaran yang ada
dalam Buku Siswa.
3. Penjelasan tentang Metode dan teknik Pembelajaran yang Digunakan dalam Proses
Pembelajaran
Buku Guru memuat informasi tentang model dan strategipembelajaran yang digunakan sebagai
acuan penyelenggaraan proses pembelajaran.
51
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
guru. Sekali lagi guru harus memahami bahwa pembelajaran tematik terpadu itu berbasis
aktivitas. Sehingga aktivitas yang ditawarkan di dalam buku guru bisa diganti atau
dikembangkan sesuai dengan kreativitas guru.
9. Halaman Pembelajaran
Setiap pembelajaran terdiri atas bagian-bagian yang menuntun guru dalam proses
pembelajaran yang disesuaikan dengan buku siswa. Jika mengacu pada Struktur Kurikulum
2013, jumlah jam pelajaran di kelas 4 adalah 36 jam/minggu. Pembagian 30 jam/minggu dalam
pembelajaran disesuaikan dengan kondisi sekolah. Pada buku siswa dan buku guru, kegiatan
pembelajaran dibagi menjadi 6 pembelajaran dalam seminggu. Artinya, pembagian itu
diasumsikan untuk 6 hari sekolah dalam seminggu. Sekolah yang menerapkan 5 hari sekolah,
kompetensi dasar pada pembelajaran 6 dapat disebar ke 5 pembelajaran yang lain. Kegiatan
pembelajaran yang tertuang dalam buku guru diasumsikan dilakukan selama 5 jam pelajaran (5
x 35 menit). 1 jam pelajaran dapat digunakan guru untuk pembukaan pembelajaran,
pembiasaan-pembiasaan (berbaris, berdo’a, dan lain-lain sesuai dengan rencana guru), serta
melaksanakan rutinitas di awal dan akhir pembelajaran (misalnya setiap hari guru meminta
siswa untuk menambah satu kosa kata baru).
Uraian pembelajaran diawali dengan judul pembelajaran sesuai nomor pembelajaran, misalnya
Pembelajaran 1, Pembelajaran 2, Pembelajaran 3, dan seterusnya.
Bagian-bagian dari uraian Pembelajaran, yaitu
1) Jaringan Pembelajaran
Jaringan pembelajaran memuat kompetensi dasar dan indikator muatan pelajaran
yang dipadukan pada kegiatan pembelajaran. Kompetensi Dasar yang dimuat adalah
Kompetensi Dasar dari KI 3 dan KI 4.
2) Tujuan Pembelajaran
Tujuan pembelajaran dirumuskan sesuai dengan indikator muatan pelajaran yang
akan dibahas pada pembelajaran. Guru dapat menambah tujuan pembelajaran atau
mengoreksi tujuan pembelajaran bila ada perubahan muatan pelajaran dan indikator
pada jaringan pembelajaran tersebut.
3) Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
Bagian ini memberikan informasi mengenai media dan alat pembelajaran yang
dibutuhkan dalam melaksanakan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah
kegiatan yang direncanakan. Guru harus memastikan bahwa media dan alat
pembelajaran tersebut tersedia/disiapkan. Guru diperkenankan untuk memperkaya
media, alat, dan sumber pembelajaran untuk bisa melaksanakan pembelajaran yang
lebih menarik dan menyenangkan. Selain itu, guru dapat memanfaatkan media
teknologi informasi (TI) dalam pembelajaran.
52
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
4) Kegiatan Pembelajaran
Sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013, kegiatan pembelajaran tematik di kelas
menerapkan pendekatan scientific. Pendekatan scientific dilakukan melalui proses
kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/eksperimen/mencoba,
mengasosiasi/mengolah informasi/menalar, dan menyajikan/mengkomunikasikan.
Pendekatan scientific diimplementasikan dalam pembelajaran bertujuan untuk
melatih siswa berpikir tingkat tinggi (high order thinking). Namun sangat
dimungkinkan bagi guru untuk memperkaya langkah-langkah kegiatan yang sudah
ditawarkan di buku guru.
Kegiatan pembelajaran pada buku guru menjelaskan setiap ikon kegiatan pada buku
siswa. Misalnya, ikon pada buku siswa adalah “Ayo Menyanyi” dengan percaya diri,
maka pada buku guru dijelaskan langkah-langkah kegiatan yang ditempuh untuk
membelajarkan kegiatan tersebut. Pada buku guru juga terdapat penjelasan materi
yang dapat digunakan oleh guru sebagai tambahan referensi untuk memperkaya
materi.
5) Pengayaan dan Remedial
Bagian ini menjelaskan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk memberikan
pengayaan bagi siswa yang sudah mencapai kompetensi dan ingin lebih ditingkatkan
kemampuannya. Selain itu, juga menjelaskan kegiatan yang dilakukan oleh guru untuk
memberikan remedial bagi siswa yang belum mencapai kompentesi.
6) Penilaian
Sesuai dengan tuntutan kurikulum 2013, penilaian pada pembelajaran tematik adalah
penilaian autentik. Oleh karena itu, pada buku guru dicantumkan teknik-teknik
penilaian, yang meliputi penilaian nontes dan tes. Sebagai panduan bagi guru, pada
buku guru telah disediakan instrumen penilaian dan rubrik penilaian sesuai dengan
proses pembelajaran yang dilakukan. Guru dimungkinkan untuk memperbaiki
instrumen penilaian dan menambah instrumen penilaian sesuai dengan indikator yang
ditetapkan.
53
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Pada uraian ini dijelaskan tentang teknis penggunaan Buku Siswa sesuai dengan arahan Buku Guru,
melalui uraian ini diharapkan guru dapat melakukan proses pembelajaran dari masing-masing
subtema yang ada pada masing-masing buku.
Contoh:
Kelas :I
Tema : 1. Pengalamanku
Subtema : I (Pengalaman di rumah)
Urutan Penggunaan
Pembelajaran Langkah Penggunaan Buku Kegiatan Pengayaan Materi Media/Alat/Sumber
dalam Buku Belajar
Pembelajaran 1 a. Pastikan guru membaca a. Pada saat kegiatan a. Lagu Bunda Piara.
tujuan pembelajaran membaca wacana b. Gambar burung
yang terdapat di Buku tentang pengalaman garuda Pancasila.
Guru halaman 5. masa kecilku, guru dapat c. 10 set kartu bergambar
b. Perhatikan langkah- bertanya jawab tentang simbol-simbol dari
langkah kegiatan yang pengalaman masa Pancasila (terlampir di
terdapat pada Buku Guru kecilnya. dalam buku guru).
halaman 5 sampai b. Guru harus d. Buku siswa.
halaman 6. memerhatikan e. Gambar-gambar
c. Langkah-langkah pendekatan scientific berbagai alat musik.
pembelajaran pada Buku pada proses
Guru halaman 5 sampai pembelajaran. Apabila di
6 dikaitkan dengan Buku Buku Guru kurang, maka
Siswa Tema guru harus
Pengalamanku halaman menambuahkannya.
1 sampai halaman 7. Misalnya, di dalam
d. Manfaatkan rubrik pembelajaran
penilaian yang terdapat ditambahkan kegiatan
pada Buku Guru Tema mencoba menyanyikan
Pengalamanku halaman lagu dengan
7. menggunakan berbagai
alat musik ritmik atau
benda-benda pengganti
alat musik ritmik, seperti
mengetuk meja dan atau
bertepuk tangan. Lagu
Bunda Piara juga dapat
dicoba dinyanyikan
dengan tempo cepat dan
lambat.
54
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Urutan Penggunaan
Pembelajaran Langkah Penggunaan Buku Kegiatan Pengayaan Materi Media/Alat/Sumber
dalam Buku Belajar
kegiatan mengamati
gambar Burung Garuda
Pancasila.
d. Pada akhir pembelajaran,
guru dapat
mendiskusikan jawaban
pertanyaan-pertanyaan
yang dilakukan di awal
pembelajaran. Hal itu
bertujuan agar siswa
dapat merefleksikan dan
menganalisis jawaban
yang telah dikemukakan.
Buku Guru dan Buku Siswa saling berhubungan sehingga proses analisis dapat dilakukan secara
simultan. Berikut akan dijelaskan mengenai proses analisis tersebut.
1. Pemetaan Kompetensi Dasar (KD) dari Kompetensi Inti (KI) 1 dan 2
Pada buku guru, pemetaan KD dari KI 1 dan 2 disiapkan setiap subtema.
Namun dalam jaringan KD harian (tiap PB) KD dari KI 1 dan 2 tidak
dimunculkan karena ketercapaiannya diperoleh dari pembelajaran tidak
langsung (indirect learning). Harapannya guru bisa memilih aspek
spiritual (KI 1) maupun aspek sosial (KI 2) sesuai dengan aktivitas
pembelajaran harian yang sedang dilakukan. Berikut ini contoh
pemetaan kompetensi dasar dari KI 1 dan 2.
55
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Contoh:
1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa
berupa bahasa Indonesia yang dikenal sebagai
bahasa persatuan dan sarana belajar di tengah
keberagaman bahasa daerah
1.2 Menerima keberadaan Tuhan Yang Maha Esa
3.4 Mengenal teks cerita diri atau atas penciptaan manusia dan bahasa yang
personal tentang keberadaan beragam serta benda-benda di alam sekitar
keluarga dengan bantuan guru 2.1 Memiliki kepedulian dan rasa ingin tahu
atau teman dalam bahasa terhadap keberadaan wujud dan sifat benda
Indonesia lisan dan tulis yang
melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan
dapat diisi dengan kosakata
bahasa daerah untuk membantu atau atau bahasa daerah
pemahaman 3.4 Mengenal teks cerita diri atau personal tentang
4.4 Menyampaikan teks cerita diri keberadaan keluarga dengan bantuan guru atau
atau personal tentang keluarga teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
secara mandiri dalam bahasa yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah
Indonesia lisan dan tulis yang untuk membantu pemahaman
dapat diisi dengan kosakata
4.4 Menyampaikan teks cerita diri atau personal
bahasa daerah untuk membantu
penyajian tentang keluarga secara mandiri dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan
kosakata bahasa daerah untuk membantu
penyajian.
c. Guru hendaknya mencermati indikator setiap KD. Untuk pembelajaran harian, setiap
KD minimal dijabarkan dalam satu indikator karena KD tersebut kemungkinan
dibelajarkan lagi pada sub tema yang lain. Meskipun sudah ada contoh indikator pada
buku guru, namun guru perlu mengkaji ulang indikator tersebut. Contoh KD Bahasa
Indonesia 3.4 Mengenal teks cerita diri atau personal tentang keberadaan keluarga
dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat
diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu pemahaman; indikator:
Mendengarkan cerita guru tentang pengalaman masa kecil. Indikator ini masih belum
rinci, guru bisa memerinci indikator seperti contoh berikut ini:
56
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
5. Tujuan Pembelajaran
Pada buku guru telah diberikan contoh tujuan pembelajaran sebagai panduan bagi guru apa
yang akan dicapai. Guru diperbolehkan untuk menambah atau merubah tujuan pembelajaran
sesuai dengan kondisi peserta didik dan lingkungan tempat belajar. Tujuan pembelajaran
idealnya memuat A (audience) yakni siswa; B (behavior) yakni kemampuan yang akan dicapai
(membedakan, menjelaskan, dll), C (condition) yakni kondisi atau kegiatan yang akan dilakukan
siswa (membaca teks, mengamati gambar, diskusi dll); D (degree) tingkatan (dengan benar,
sesuai prosedur, dengan santun, percaya diri, dll).
57
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Contoh:
Dengan menyimak cerita tentang kegiatan-kegiatan di rumah, siswa dapat menceritakan
pengalamannya dengan lancar.
Usulan Perbaikan:
a. Berdasarkan cerita guru, siswa dapat mengidentifikasi pengalaman masa kecil dalam
bahasa Indonesia lisan yang dapat diisi dengan kosa kata bahasa daerah dengan rasa ingin
tahu.
b. Dengan tanya jawab dan bantuan guru atau teman, siswa dapat menceritakan
pengalamannya sendiri dengan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan.
(Secara lengkap dapat dilihat pada handout Penilaian Autentik dan RPP)
Demikian pula dengan sumber belajar, materi tidak terbatas pada buku siswa saja. Guru bisa
mengajak siswa mengamati lingkungan, membaca buku referensi lain, membaca berita di koran,
atau melihat tayangan tentang hewan di TV/video.
7. Kegiatan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran pada Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan scientific yang
memuat kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/eksperimen,
mengasosiasi/menalar, dan mengkomunikasikan. Langkah-langkah pembelajaran tersebut telah
dituangkan dalam buku guru.
Pada Buku Guru tema Pengalamanku halaman 5 tertulis kegiatan pembelajaran sebagai berikut.
1. Siswa mendengarkan guru membuka pelajaran dengan menyanyikan lagu Bunda Piara.
2. Siswa diajak membaca bersama-sama wacana yang terdapat pada Buku Siswa.
3. Siswa dipersilakan mengajukan pertanyaan tentang lagu dan wacana pada buku siswa.
4. Siswa diminta membentuk kelompok kecil dan berdiskusi mengenai pengalaman masa
kecil.
58
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
8. Penilaian Pembelajaran
Penilaian autentik mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Pada buku guru telah
diberikan beberapa contoh penilaian.
Guru boleh menambah latihan-latihan untuk memperdalam pemahaman siswa terhadap
konsep yang sedang diajarkan pada siswa. Sedangkan untuk penilaian sikap, guru bisa
menambahkan dengan format pengamatan atau instrumen lain.
(Secara lengkap dapat dilihat pada handout Penilaian)
59
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LK 3.1 (BG)
ANALISIS SKL, KI, KD PADA TEMA, SUBTEMA DAN PEMBELAJARAN
TEMA : PENGALAMANKU
SUB TEMA 1 : PENGALAMAN MASA KECIL
MUATAN PEMBELAJARAN
KD KETR
MAPEL 1 2 3 4 5 6
1.1
1.2
2.1
BHS INDO 3.1
3.4
4.1
4.4
1.2
2.1
PPKn
3.1
4.1
2.1
2.2
3.1
MAT
3.2
3.4
4.1
IPA
IPS
60
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
MUATAN PEMBELAJARAN
KD KETR
MAPEL 1 2 3 4 5 6
SBDP 2.1
2.2
3.1
3.2
3.4
4.1
4.8
PJOK 1.1
2.1
2.3
2.4
2.6
3.4
4.4
4.7
LK 3.1 (BS)
Tema 1
Sub 1 Sub 2 Sub 3 Sub 4
KI 1
KI 2
KI 3
KI 4
Saran :
61
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Buku Siswa
1. Bukalah halaman buku siswa. Cermati kegiatan pembelajaran di setiap subtema,
identifikasikan apakah kegiatan pembelajaran tersebut mengacu pada pencapaian
kompetensi inti 1 – 4.
2. Tuliskan pada halaman berapakah kegiatan tersebut ditemukan.
3. Apabila tidak ditemukan pada buku siswa, tuliskan saran pada kolom saran yang
disediakan.
LK 3.2.a
KELAS : .........................................
TEMA : .........................................
SUB TEMA : .........................................
PEMBELAJARAN : .........................................
a. ANALISIS INDIKATOR
1. Bukalah halaman pada buku guru yang memuat jaringan KD – Indikator Pembelajaran.
Halaman ini terdapat pada halaman berjudul Pembelajaran 1, Pembelajaran 2, dan
seterusnya.
2. Cermatilah kompetensi dasar yang terdapat pada buku guru. Salinlah kompetensi dasar
setiap muatan pelajaran pada lembar kerja kompentensi dasar
3. Kompetensi dasar harus merupakan pasangan KD dari KI 3 dan KD dari KI 4. Ambillah
kompetensi dasar hasil analisis dari LK 3.1 Analisis KD.
4. Cermatilah indikator pada buku guru, salinlah pada indikator tersebut pada kolom Indikator
pada Buku.
62
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
5. Periksalah apakah perumusan indikator sudah sesuai dengan kompetensi dasar dan kaidah
yang berlaku pada perumusan indikator. Penjelasan kaidah perumusan indikator dapat
dilihat pada handout.
6. Tuliskan indikator hasil analisis pada kolom Indikator Hasil Analisis.
7. Kompetensi dasar yang belum terdapat pada buku guru, harus dirumuskan indikatornya.
Tuliskan indikator tersebut pada kolom Indikator Hasil Analisis.
LK 3.2.b
b. TUJUAN PEMBELAJARAN
63
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LK 3.2.c
c. KEGIATAN PEMBELAJARAN
64
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LK 3.3 a(BS)
LK 3.3 b (BS)
LK Analisis Kecukupan Materi
65
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LK 3.3 c(BS)
d. PENILAIAN LK 3.3 d
Tidak
Penilaian Sesuai Keterangan Saran
Sesuai
Sikap
Keterampilan
Pengetahuan
66
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
4. Penilaian sikap dapat dilihat kesesuainnya dengan tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan. Sikap yang dikembangkan tercantum pada degree tujuan pembelajaran,
misalnya percaya diri, teliti, dan santun.
5. Penilaian keterampilan dapat dilihat kesesuaiannya dengan indikator yang dirumuskan
dari KD yang berasal dari KI 4. Misalnya, apakah akan dinilai unjuk kerja atau unjuk
produk.
6. Penilaian pengetahuan dapat dilihat kesesuaiannya dengan indikator yang dirumuskan
dari KD yang berasal dari KI 3. Misalnya, tes pengetahuan yang terdapat pada buku siswa,
yang terdiri atas tes tertulis atau tes lisan.
7. Analisis penilaian pada buku siswa dan buku guru difokuskan pada kesesuaian dengan
indikator yang dirumuskan. Cara pembuatan instrumen penilaian secara lengkap dapat
dilihat pada Materi Pelatihan 4 tentang Penilaian.
A. Teknik Penilaian di SD
Penilaian di SD dilakukan dalam berbagai teknik untuk semua kompetensi dasar yang
dikategorikan dalam tiga aspek, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan
1. Penilaian Sikap
a. Contoh muatan KI-1 (sikap spiritual) antara lain:
1) Ketaatan beribadah
2) Berperilaku syukur
3) Berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan
4) Toleransi dalam beribadah
b. Contoh muatan KI-2 (sikap sosial) antara lain:
1) Jujur
2) Disiplin
3) Tanggung jawab
4) Santun
67
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
5) Peduli
6) Percaya diri
7) Bisa ditambahkan lagi sikap-sikap yang lain sesuai kompetensi dalam
pembelajaran, misal : kerja sama, ketelitian, ketekunan, dll..
Penilaian aspek sikap dilakukan melalui tehnik observasi, penilaian diri, penilaian
antarteman, dan jurnal.
a. Observasi
Merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan
menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan
menggunakan format observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang
diamati. Hal ini dilakukan saat pembelajaran maupun diluar pembelajaran
b. Penilaian Diri
Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.
c. Penilaian Antar teman
Merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling
menilai terkait dengan sikap dan perilaku keseharian peserta didik. Instrumen yang
digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.
d. JurnalCatatan Guru
Merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil
pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan
dengan sikap dan perilaku. Jurnal bisa dikatakan sebagai catatan yang
berkesinambungan dari hasil observasi.
68
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
1. jujur
2. disiplin
3. tanggung jawab
Penilaian sikap sosial 4. toleransi
5. gotong royong
6. santun
7. percaya diri
69
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Berikut ini dideskripsikan beberapa contoh indikator dari sikap-sikap yang tersurat dalam KI-1
dan KI-2
Tabel 2. Daftar Deskripsi Indikator
Sikap dan pengertian Contoh Indikator
Sikap spiritual
Menghargai dan menghayati ajaran Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu.
agama yang dianut Menjalankan ibadah tepat waktu.
Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi
sesuai agama yang dianut.
Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang
Maha Esa;
Mensyukuri kemampuan manusia dalam
mengendalikan diri
Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan
sesuatu.
Berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah
berikhtiar atau melakukan usaha.
Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat
tinggal, sekolah dan masyarakat
Memelihara hubungan baik dengan sesama umat
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai
bangsa Indonesia.
Menghormati orang lain menjalankan ibadah
sesuaidengan agamanya.
Sikap sosial
Tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan
1. Jujur
Tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya
adalah perilaku dapat dipercaya
orang lain tanpa menyebutkan sumber)
dalam perkataan, tindakan, dan
Mengungkapkan perasaan apa adanya
pekerjaan.
Menyerahkan kepada yang berwenang barang yang
ditemukan
Membuat laporan berdasarkan data atau informasi
apa adanya
Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki
2. Disiplin
adalah tindakan yang Datang tepat waktu
menunjukkan perilaku tertib dan Patuh pada tata tertib atau aturan bersama/ sekolah
patuh pada berbagai ketentuan Mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan
dan peraturan. waktu yang ditentukan
Mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan
benar
3. Tanggungjawab
70
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
71
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
72
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
2. Penilaian Diri
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks
pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri
menggunakan daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik.
Skala penilaian dapat disusun dalam bentuk skala Likert atau skala
semantic differential. Skala Likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
mengenai suatu gejala atau fenomena. Sedangkan skala semantic differential
yaitu skala untuk mengukur sikap, tetapi bentuknya bukan pilihan ganda maupun
checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum di mana jawaban yang sangat
positif terletak dibagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak di
bagian kiri garis, atau sebaliknya.
Data yang diperoleh melalui pengukuran dengan skala semantic
differential adalah data interval. Skala bentuk ini biasanya digunakan untuk
mengukur sikap atau karakteristik tertentu yang dimiliki seseorang.
73
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
74
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda
cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik,
dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
75
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam kejujuran.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap jujur yang ditampilkan oleh peserta
didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Tidak nyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan/tugas
2 Tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin karya
orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam
mengerjakan setiap tugas
3 Mengungkapkan perasaan terhadap sesuatu apa
adanya
4 Melaporkan data atau informasi apa adanya
5 Mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran :
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
76
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Melakukan
No Sikap yang diamati
Ya Tidak
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
6 Mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang
ditetapkan
7 Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran
8 Membawa buku teks mata pelajaran
Jumlah
Petunjuk Penskoran :
Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0
77
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam tanggung
jawab. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
78
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru/teman untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam
toleransi. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap toleransi yang ditampilkan
oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Petunjuk penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
79
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru/teman untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam
gotong royong. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap gotong royong yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Aktif dalam kerja kelompok
2 Suka menolong teman/orang lain
3 Kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan
4 Rela berkorban untuk orang lain
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
80
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam kesantunan.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap santun yang ditampilkan oleh
peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut:
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
81
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru/teman untuk menilai sikap sosial peserta didik dalam
percaya diri. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap percaya diri yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Berani presentasi di depan kelas
2 Berani berpendapat, bertanya, atau menjawab
pertanyaan
3 Berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu
4 Mampu membuat keputusan dengan cepat
5 Tidak mudah putus asa/pantang menyerah
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap
spiritual
82
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
2. Penilaian Diri
PETUNJUK
1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti
2. berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian
sehari-hari
Pernyataan TP KD SR SL
No
1 Saya semakin yakin dengan keberadaan Tuhan
setelah mempelajari ilmu pengetahuan
2 Saya berdoa sebelum dan sesudah melakukan
sesuatu kegiatan
3 Saya mengucapkan rasa syukur atas segala karunia
Tuhan
4 Saya memberi salam sebelum dan sesudah
mengungkapkan pendapat di depan umum
5 Saya mengungkapkan keagungan Tuhan apabila
melihat kebesaranNya
Jumlah
Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
83
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
PETUNJUK
1. Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti
2. berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian
sehari-hari
No Pernyataan TP KD SR SL
1 Saya menyontek pada saat mengerjakan
Ulangan
2 Saya menyalin karya orang lain tanpa
menyebutkan sumbernya pada saat
mengerjakan tugas
3 Saya melaporkan kepada yang berwenang
jika menemukan barang
4 Saya berani mengakui kesalahan yang saya
dilakukan
5 Saya mengerjakan soal ujian tanpa melihat
jawaban teman yang lain
Keterangan :
SL = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
SR = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-
kadang tidak melakukan
KD = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering
tidak melakukan
TP = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Petunjuk Penskoran :
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
84
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik sendiri untuk menilai sikap sosial peserta didik
dalam tanggung jawab. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap tanggung
jawab yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Sebagai peserta didik saya melakukan tugas-tugas
dengan baik
2 Saya berani menerima resiko atas tindakan yang
dilakukan
3 Saya menuduh orang lain tanpa bukti
4 Saya mau mengembalikan barang yang dipinjam dari
orang lain
5 Saya berani meminta maaf jika melakukan kesalahan
yang merugikan orang lain
Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
85
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik untuk menilai sikap disiplin diri peserta didik.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap disiplin yang kamu miliki sebagai
berikut :
Ya = apabila kamu menunjukkan perbuatan sesuai pernyataan
Tidak = apabila kamu tidak menunjukkan perbuatan sesuai pernyataan.
Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Sub Tema : …………………..
Melakukan
No Sikap yang diamati
Ya Tidak
1 Saya masuk kelas tepat waktu
2 Saya mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Saya memakai seragam sesuai tata tertib
4 Saya mengerjakan tugas yang diberikan
5 Saya tertib dalam mengikuti pembelajaran
6 Saya mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang
ditetapkan
7 Saya membawa buku tulis sesuai mata pelajaran
8 Saya membawa buku teks mata pelajaran
Jumlah
Petunjuk Penyekoran
Jawaban YA diberi skor 1, dan jawaban TIDAK diberi skor 0
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑥 4 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Contoh :
Jawaban YA sebanyak 6, maka diperoleh nilai skor 6, dan skor maksimal 8 maka nilai
akhir adalah :
6
𝑥 4 = 3,00
8
Kriteria perolehan nilai sama dapat menggunakan seperti dalam pedoman observasi.
86
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
PETUNJUK PENGISIAN:
1. Cermatilah kolom-kolom sikap di bawah ini!
2. Jawablah dengan jujur sesuai dengan sikap yang kamu miliki.
3. Lingkarilah salah satu angka yang ada dalam kolom yang sesuai dengan keadaanmu
Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
87
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik sendiri untuk menilai sikap sosial peserta didik
dalam toleransi. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap toleransi yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Saya menghormati teman yang berbeda pendapat
2 Saya menghormati teman yang berbeda suku, agama,
ras, budaya, dan gender
3 Saya menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan
pendapatnya
4 Saya menerima kekurangan orang lain
5 Saya memaafkan kesalahan orang lain
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
88
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh peserta didik sendiri untuk menilai sikap sosial peserta didik
dalam percaya diri. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap percaya diri
yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
Skor
No Aspek Pengamatan
1 2 3 4
1 Saya melakukan segala sesuatu tanpa ragu-ragu
2 Saya berani mengambil keputusan secara cepat dan
bisa dipertanggungjawabkan
3 Saya tidak mudah putus asa
4 Saya berani menunjukkan kemampuan yang dimiliki
di depan orang banyak
5 Saya berani mencoba hal-hal yang baru
Jumlah Skor
Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
89
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
No Pernyataan Penilaian
STS TS S SS
1 Saya menghormasti orang yang lebih tua
2 Saya tidak berkata kata kotor, kasar dan takabur
3 Saya meludah di tempat sembarangan
4 Saya tidak menyela pembicaraan
5 Saya mengucapkan terima kasih saat menerima
bantuan dari orang lain
6 Saya tersenyum, menyapa, memberi salam
kepada orang yang ada di sekitar kita
Keterangan:
Pernyataan positif :
1 untuk sangat tidak setuju (STS),
2 untuk tidak setuju (TS), ,
3 untuk setuju (S),
4 untuk sangat setuju (SS).
Pernyataan negatif :
1 untuk sangat setuju (SS),
2 untuk setuju (S),
3 untuk tidak setuju (TS),
4 untuk sangat tidak setuju (S)
Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap spiritual
90
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Melakukan
No Sikap yang diamati
Ya Tidak
1 Masuk kelas tepat waktu
2 Mengumpulkan tugas tepat waktu
3 Memakai seragam sesuai tata tertib
4 Mengerjakan tugas yang diberikan
5 Tertib dalam mengikuti pembelajaran
6 Mengikuti praktikum sesuai dengan langkah yang
ditetapkan
7 Membawa buku tulis sesuai mata pelajaran
8 Membawa buku teks mata pelajaran
Jumlah
Petunjuk Penskoran
Lihat petunjuk penskoran pada pedoman observasi sikap disiplin
91
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Contoh Instrumen:
Skor
No Aspek Pengamatan
4 3 2 1
1 Tidak nyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan
2 Tidak melakukan plagiat (mengambil/menyalin karya
orang lain tanpa menyebutkan sumber) dalam
mengerjakan setiap tugas
3 Mengemukakan perasaan terhadap sesuatu apa adanya
4 Melaporkan data atau informasi apa adanya
JUMLAH
Petunjuk penskoran :
Lihat petunjuk penskoran pedoman observasi sikap disiplin
92
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
4. Jurnal
a. Model Pertama
Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):
1) Tulislah identitas peserta didik yang diamati
2) Tulislah tanggal pengamatan.
3) Tulislah aspek yang diamati oleh guru.
4) Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang
merupakan kekuatan Peserta didik maupun kelemahan Peserta didik sesuai
dengan pengamatan guru terkait dengan Kompetensi Inti.
5) Tulislah dengan segera kejadian
6) Setiap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda.
7) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik
Format:
Jurnal
Guru:
……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
Petunjuk penskoran
Lihat petunjuk penskoran pedoman observasi sikap disiplin
93
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
b. Model Kedua
Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):
1) Tulislah Aspek yang diamati
2) Tulislah identitas peserta didik yang diamati
3) Tulislah tanggal pengamatan.
4) Tulislah aspek yang diamati oleh guru.
5) Ceritakan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang
merupakan kekuatan Peserta didik maupun kelemahan Peserta didik sesuai
dengan pengamatan guru terkait dengan Kompetensi Inti.
6) Tulislah dengan segera kejadian yang diamati
7) Setiap kejadian per anak ditulis pada kartu yang berbeda.
8) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik
Jurnal
Nama Peserta Didik : ………………..
Aspek yang diamati : ………………..
Catatan Pengamatan
No Tanggal Nama (KI-1 dan KI-2) Tindak lanjut
Kekuatan Kelemahan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 14-12- A - Sangat terbiasa - perlu usaha- 1. Perlu pembiasaan dan
2013 berdoa sebelum usaha bimbingan dalam bersuci
dan sesudah pembiasaan
belajar dalam bersuci
sebelum
beribadah
94
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Keterangan:
Kolom 1 diisi nomor urut
Kolom 2 diisi tanggal pengamatan
Kolom 3 diisi nama siswa
Kolom 4 diisi kekuatan sikap siswa yang berkaitan dengan KI-1 dan/atau KI-2 (seperti
yang tertuang pada tabel di bawah).
Kolom 5 diisi kelemahan sikap siswa yang berkaitan dengan KI-1 dan/atau KI-2
(seperti yang tertuang pada tabel di bawah).
Kolom 6 diisi tindak lanjut yang direncanakan oleh guru, sekolah, dan orang tua
berdasarkan hasil pengamatan terhadap sikap siswa.
95
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Instrumen tes tulis uraian yang dikembangkan haruslah disertai kunci jawaban dan
pedoman penskoran. Pelaksanaan penilaian melalui penugasan setidaknya memenuhi
beberapa syarat, yaitu mengkomunikasikan tugas yang dikerjakan oleh peserta didik,
menyampaikan indikator dan rubrik penilaian untuk tampilan tugas yang baik. Tampilan
kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas dan penugasan mencantumkan
rentang waktu pengerjaan tugas. Berikut ini akan disajikan contoh bentuk instrumen terkait
dengan teknik penilaian tes tulis, tes lisan, maupun penugasan.
Kunci: a.
96
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Indikator
Muatan Teknik Bentuk
No. Pencapaian Contoh Instrumen
Pembelajaran Penilaian Instrumen
Kompetensi
2 Bahasa 3.4.1. Tertulis Uraian Perhatikanlah lokasi di daerah tempat
Indonesia Menemukan tinggalmu yang terkenal dengan
informasi tentang keindahan alamnya dan banyak
Danau Toba dikunjungi oleh warga sekitar atau warga
melalui kegiatan dari daerah lain. Diskripsikan tempat
membaca yang banyak dikunjungi oleh warga
sekitarmu tersebut!
Kunci alternatif:
Danau Toba merupakan danau terluas di
Indonesia banyak dikunjungi wisata
karena sangat indah.
3 Matematika 3.7.1. Tertulis Isian Luas wilayah Indonesia sekitar 46.000
Menjelaskan km2, sedangkan 13% berupa daratan
operasi dan sisanya adalah lautan, maka luas
penjumlahan wilayah lautan adalah ... km2
bilangan desimal
dan persen Kunci: 4.082 km2
4 IPA 3.7.1. Tertulis Pilihan Ganda Berikut ini adalah dan nonhayati yakni:
Membedakan ikan, air. Sumber daya alam tersebut :
hewan hayati dan a. Ikan merupakan sumber daya alam
nonhayati hayati yang bermanfaat sebagai
hiasan semata
b. Air merupakan sumber daya alam
nonhayati yang bermanfaat untuk
kehidupan diantaranya sebagai air
minum.
c. Ikan dan air merupakan sumber daya
alam hayati yang bermanfaat untuk
makanan
d. Ikan dan air merupakan sumber daya
alam hayati dan nonhayati yang
bermanfaat dalam kehidupan
sebagai makanan.
Kunci: b
5 IPS 3.3.1. Tertulis Uraian Apa sajakah yang kamu lakukan dalam
Mengidentifikasi rangka ikut menjaga kelestarian
jenis mata keindahan alam dan kekayaan alam di
pencarian lingkungan tempat tinggalmu?
masyarakat Kunci alternatif:
sekitar dan 1. Tidak merusak dan mencorat-coret
hubungannya kekayaan alam yang kita miliki
dengan SDA 2. Merawat kelestariaan dari kekayaan
melalui kegiatan alam yang kita miliki
membaca, 3. Kita bangga atas kekayaan alam
observasi dan yang kita miliki.
mengumpulkan
data
97
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Indikator
Muatan Teknik Bentuk
No. Pencapaian Contoh Instrumen
Pembelajaran Penilaian Instrumen
Kompetensi
1 PKn 3.2.1. Lisan Daftar Coba sebutkan paling sedikit 10 contoh
Memberikan Pertanyaan perilaku peduli dengan keindahan
contoh perilaku lingkungan dan 10 contoh perilaku
peduli lingkungan merusak keindahan lingkungan!
3.2.2. Kunci Jawaban :
Menjelaskan Perilaku peduli lingkungan
pentingnya Membuang sampah pada
memiliki sikap tempatnya,
peduli lingkungan menyirami tanaman dengan rutin,
melalui kegiatan Menjaga kebersihan lingkungan
mengamati Merawat tanaman dengan senang
gambar, hati
wawancara, Membakar sampah plastik
diskusi, dan Menimbun sampah
presentasi. Menggunakan listrik seperlunya
Menutup kran air setelah
menggunakannya
Menggontor jamban setelah
menggunakannya
Mengikuti kerja bakti lingkungan
Memperlancar jalannya air pada
selokan yang tertimbun sampah
Perilaku merusak lingkungan
Membuang sampah sembarang
tempat
Mengotori lingkungan dengan tidak
bertanggungjawab
Mencorat-coret tembok dengan
tulisan corok
Tidak mematikan listrik setelah
menggunakannya
Tidak menutup kran air setelah
menggunakannya
Tidak menggontor jamban WC
setelah menggunakannya
Membiarkan selokan tersumbat
Tidak peduli akan adanya kerja
bakti di lingkungannya
Membiarkan sampah plastik
bertebaran
Bermain abu di lingkungannya
ketika musim kemarau
2 Bahasa 3.4.1. Lisan Daftar Apa yang akan kamu lakukan jika
Indonesia Menemukan Pertanyaan berkunjung ke tempat wisata pantai
informasi khusus ternyata teman-temanmu mandi di laut?
98
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Indikator
Muatan Teknik Bentuk
No. Pencapaian Contoh Instrumen
Pembelajaran Penilaian Instrumen
Kompetensi
tentang manfaat Kunci alternatif :
hutan melalui 1. Segera memberi nasihat untuk
kegiatan segera tidak mandi di laut yang
membaca, berbahaya.
diskusi, serta 2. Menyampaikan kegiatan mandi di
membuat dan laut teman-teman kepada guru agar
menjawab segera diberi nasihat untuk tidak
pertanyaan mandi di laut yang berbahaya
3 Matematika 3.7.1. Lisan Daftar Coba berdasarkan data yang ada dalam
Menjelaskan Pertanyaan buku luas mana antara wilayah daratan
operasi dibandingkan dengan wilayah laut
penjumlahan Indonesia, dan berapa berbandingannya
bilangan desimal ?
dan persen Kunci Jawaban:
Perbandingan antara wilayah darat dan
laut di Indonesia luas wilayah lautnya,
dan berbandingannya 12,9% wialyah
darat dan 87,1 % wilayah laut.
4 IPA 3.7.1. Lisan Daftar Caba sebutkan Sumber Daya Alam yang
Menjelaskan satu Pertanyaan terdapat di daerah tempat tinggalmu ?
teknologi Kunci alternatif:
tradisional/moder Hayati: ikan, hasil hutan, hasil
n dalam perkebunan, dsb
kehidupan sehari- Nonhayati: air, batubara, emas, tembaga,
hari melalui dsb
kegiatan
survey/observasi
5 IPS 3.5.1 Lisan Daftar Bagaimana pendapatmu tentang arti
Menyebut Pertanyaan Tebang Pilih Tanam ?
kan contoh Kunci alternatif:
interaksi manusia Artinya bahwa menebang tanaman harus
dengan memilih tanaman yang besar dan telah
lingkungan alam memiliki umur yang tua.
99
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Indikator
Muatan Teknik Bentuk
No. Pencapaian Contoh Instrumen
Pembelajaran Penilaian Instrumen
Kompetensi
7 PJOK 3.4.1. Mengenal Lisan Daftar Caba sebutkan berapa jumlah pemain
kombinasi gerak Pertanyaan kasti tiap regu?
dasar lokomotor Kunci jawaban: adalah 12 orang,
jalan cepat dan dengan salah satu pemain bertindak
lari melalui sebagai kapten.
permainan
tentang
lingkungan hidup
100
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Indikator
Muatan Teknik Bentuk
No. Pencapaian Contoh Instrumen
Pembelajaran Penilaian Instrumen
Kompetensi
5 IPS 3.5.1. Penugasan Pekerjaan Coba diskusikan dengan orang tuamu
Menjelaskan Rumah mengapa tanah diperbukitan sering
interaksi manusia longsor ?
dengan lingkungan
alam
6 SBdP 3.4.1. Penugasan Pekerjaan Caba diskusikan dengan orang tuamu
Menyebutkan alat Rumah alat-alat apa saja yang digunakan untuk
yang digunakan menyelesaikan pekerjaan di
untuk bekerja lingkunganmu!
sebagai dasar
menggambar
pemandangan alam
7 PJOK 3.4.1. Mengenal Penugasan Pekerjaan Coba diskusikan dengan orang tuamu
kombinasi gerak Rumah kesenangan apa saja yang selama ini
dasar lokomotor dilakukan dalam olah raga?
jalan cepat dan lari
melalui permainan
tentang lingkungan
hidup
3. Penilaian Keterampilan
Aspek keterampilan dapat dinilai dengan cara berikut:
a. Kerja atau Praktik
Kerja atau praktik adalah suatu penilaian yang meminta siswa untuk melakukan
suatu tugas pada situasi yang sesungguhnya yang mengaplikasikan pengetahuan
dan keterampilan yang dibutuhkan. Misalnya tugas memainkan alat musik,
menggunakan mikroskop, menyanyi, bermain peran, menari.
Contoh penilaian tes performance atau kinerja akan diberikan pada bab
Implementasi pada bab selanjutnya.
b. Projek
Penilaian Projek merupakan penilaian terhadap tugas yang mengandung investigasi
dan harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut meliputi
perencanaan, pelaksanaan, pelaporan. Projek juga akan memberikan informasi
tentang pemahaman dan pengetahuan siswa pada pembelajaran tertentu,
kemampuan siswa dalam mengaplikasikan pengetahuan, dan kemampuan siswa
untuk mengomunikasikan informasi. Penilaian projek sangat dianjurkan karena
membantu mengembangkan ketrampilan berpikir tinggi (berpikir kritis, pemecahan
masalah, berpikir kreatif) peserta didik . misalnya membuat laporan pemanfaatan
energy di dalam kehidupan, membuat laporan hasil pengamatan pertumbuhan
tanaman.
101
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
c. Portofolio
Penilaian dengan memanfaatkan Portofolio merupakan penilaian melalui
sekumpulan karya peserta didik yang tersusun secara sistematis dan terorganisasi
yang dilakukan selama kurun waktu tertentu. Portofolio digunakan oleh guru dan
peserta didik untuk memantau secara terus menerus perkembangan pengetahuan
dan keterampilan peserta didik dalam bidang tertentu. Dengan demikian penilaian
portofolio memberikan gambaran secara menyeluruh tentang proses & pencapaian
hasil belajar peserta didik.
Portofolio merupakan bagian terpadu dari pembelajaran sehingga guru mengetahui
sedini mungkin kekuatan dan kelemahan peserta didik dalam menguasai
kompetensi pada suatu tema. Misalnya kompetensi pada tema “selalu berhemat
energy”. Contoh kompetensi membuat laporan hasil percobaan. Kemampuan
membuat laporan hasil percobaan tentu tidak seketika dikuasai peserta didik, tetapi
membutuhkan proses panjang, dimulai dari penulisan draf, perbaikan draf, sampai
laporan akhir yang siap disajikan. Selama proses ini diperlukan bimbingan guru
melalui catatan-catatan tentang karya peserta didik sebagai masukan perbaikan
lebih lanjut. Kumpulan karya anak sejak draf sampai laporan akhir berserta catatan
catatan sebagai masukan guru inilah, yang menjadi potofolio.
Di samping memuat karya-karya anak beserta catatan guru, terkait kompetensi
membuat laporan hasil percobaan tersebut di atas, portofolio juga bisa memuat
catatan hasil penilaian diri dan teman sejawat tentang kompetensi yang sama serta
sikap dan perilaku sehari hari peserta didik yang bersangkutan.
Agar penilaian portofolio berjalan efektif guru beserta peserta didik perlu
menentuan hal-hal yang harus dilakukan dalam menggunakan portofolio Sebagai
berikut:
6) masing-masing peserta didik memiliki porto folio sendiri yang di dalamnya
memuat hasil belajar siswa setiap muatan pelajaran atau setiap kompetensi.
7) menentukan hasil kerja apa yang perlu dikumpulan/disimpan.
8) sewaktu waktu peserta didik diharuskan membaca catatan guru yang berisi
komentar, masukkan dan tindakan lebih lanjut yang harus dilakukan peserta
didik dalam rangka memperbaiki hasil kerja dan sikap.
9) peserta didik dengan kesadaran sendiri menindaklanjuti catatan guru.
10) catatan guru dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan peserta didik perlu
diberi tanggal, sehingga perkembangan kemajuan belajar peserta didik dapat
terlihat.
102
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Kelas/Semester : IV/2
Tema/Sub Tema : Cita-citaku/Aku dan Cita-citaku
Pembelajaran : 1
Format Penilaian praktik: Mempresentasikan gambar alat yang digunakan pekerja sesuai
dengan gambar yang dilukisnya.
(1) Perlu
Aspek yang dinilai (4) Baik Sekali (3) Baik (2) Cukup
Bimbingan
Penampilan
Gaya bahasa
Kesesuaian materi/isi
Rekapitulasi Nilai:
Kesesuaian dengan
Penampilan Gaya bahasa
NO Nama Siswa materi/isi
(1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4) (1) (2) (3) (4)
1 Adi V V V
2 Bagus V V V
3 Cancra V V V
Deskripsi:
- Pada saat mempresentasikan gambar alat yang digunakan pekerja
berdasarkan lukisannya Adi memiliki gaya bahasa dan kesesuaian dengan
materi sangat baik, tetapi perlu bimbingan dalam penampilannya
103
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
2. Penilaian Projek
1 Perencanaan
a. Desain V
b. Tahapan pembuatan V
2. Proses Pembuatan
a. Persiapan alat dan bahan. V
b. Teknik pembuatan V
c. Kebermaknaan dan kebersihan V
3 Hasil/produk
a. Jenis tanaman V
b. Perawatan tanaman V
c. estetika V
Keterangan:
Penilaian dilakukan melalui pengamatan untuk menilai aspek keterampilan.
Skor 1: sangat kurang; 2: kurang; 3: cukup; 4: baik ; 5. Baik sekali
Deskripsi:
Dalam melakukan pembuatan tanaman palawija dalam pot dari segi
perencanaan baik sekali, dari segi hasil jenis tanaman dan perawatan tanaman
baik sekali namun dari segi estetika masih memerlukan usaha bimbingan lebih
lanjut.
104
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Keterangan:
1: kurang; 2: cukup; 3: baik sekali
Portofolio berfungsi sebagai bukti otentik hasil belajar siswa yang merupakan
bagian tak terpisahkan dari laporan hasil capaian kompetensi siswa yang
disampaikan kepada orang tua.
Guru memberi komentar/catatan tentang dokumen portofolio yang telah
dikumpulkan siswa dalam bentuk kalimat positif yang berisi motivasi, semangat,
juga usaha-usaha yang masih perlu ditingkatkan. Komentar/catatan tersebut
ditulis dan dimasukkan dalam file portofolio setiap siswa.
105
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
106
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
BAB IV
CONTOH LAPORAN HASIL BELAJAR KOMPETENSI PESERTA DIDIK SD
LAPORAN
HASIL CAPAIN KOMPETENSI PESERTA DIDIK
SEKOLAH DASAR
(SD)
Nama : ---------------------------------------------------------------
NISN :-----------------------------------------------------------------
107
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
PETUNJUK
1. Buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik, merupakan ringkasan hasil
penilaian terhadap seluruh aktivitas pembelajaran yang dilakukan peserta didik dalam
kurun waktu tertentu. Laporan perkembangan dan hasil Pencapaian Kompetensi peserta
didik secara rinci, disajikan dalam portofolio yang merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik ini.
2. Buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik dipergunakan selama peserta
didik yang bersangkutan mengikuti pelajaran di Sekolah Dasar;
3. Apabila pindah sekolah, buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik ini
dibawa oleh yang bersangkutan untuk dipergunakan di sekolah baru dengan
meninggalkan arsip/copy di sekolah lama;
4. Apabila buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik ini hilang, dapat
diganti dengan Buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik pengganti yang
disahkan oleh Kepala Sekolah asal;
5. Buku Laporan Hasil Pencapaian Kompetensi Peserta Didik ini harus dilengkapi dengan
pas foto(3 cm x 4 cm) dan pengisiannya dilakukan oleh Guru Kelas;
6. Laporan penilaian memuat hasil Pencapaian Kompetensi yang disajikan secara deskriptif
untuk masing-masing kompetensi inti.
7. Laporan perkembangan fisik diisi dengan data kondisi peserta didik berdasarkan hasil
pengukuran yang dilakukan guru bekerjasama dengan pihak lain yang relevan.
8. Laporan kondisi kesehatan diisi dengan deskripsi hasil pemeriksaan yang dilakukan guru,
bekerjasama dengan tenaga kesehatan atau puskesmas terdekat.
9. Kolom ketidakhadiran diisi dengan data akumulasi ketidakhadiran siswa, baik karena
sakit, izin, maupun tanpa keterangan dalam satu semester.
108
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
……………………., …………………….
Kepala Sekolah,
Pas Foto
ukuran
3 X 4 CM
................................................
NIP. ........................................
109
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia no 66 tahun
2013tentang Standar Penilaian Pendidikan menyebutkan bahwa Hasil penilaian oleh pendidik dan
satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada
orangtua dan Pemerintah.
Pada Standar Penilaian Pendidikan disebutkan bahwa Laporan hasil penilaian oleh pendidik
berbentuk: (1) nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi, untuk hasil penilaian kompetensi
pengetahuan dan keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran tematik-terpadu (2) deskripsi
sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial (3) Penilaian oleh masing-
masing pendidik tersebut secara keseluruhan selanjutnya dilaporkan kepada orang tua/wali peserta
didik dalam bentuk Laporan Hasil Belajar Peserta Didik.
Pengembangan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik pada dasarnya merupakan wewenang sekolah.
Untuk membantu sekolah mengembangkan Laporan Hasil Belajar Peserta Didik, Direktorat
Pembinaan Sekolah Dasar menyusun Buku Raport untuk SD beserta Panduan Pengisian Laporan Hasil
Belajar Peserta Didik.
Buku Petunjuk Teknis Pengisian Laporan Hasil Belajar Peserta Didik pada jenjang Sekolah Dasar
diharapkan dapat membantu sekolah dalam mengisi format Laporan Hasil Belajar Peserta Didik
sesuai dengan Kurikulum 2013.
Penilaian oleh pendidik pada dasarnya digunakan untuk menilai pencapaian hasil belajar peserta
didik sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran, dan bahan penyusunan laporan
kemajuan hasil belajar peserta didik.
Proses pembelajaran dan penilaian difokuskan pada tiga ranah yaitu: sikap, pengetahuan dan
keterampilan. Pada kurikulum 2013 tiga ranah tersebut dijabarkan menjadi empat kompetensi inti
yaitu kompetensi inti 1 (satu) sikap spiritual, kompetensi inti 2 (dua) sikap sosial, kompetensi inti 3
(tiga) pengetahuan, dan kompetensi inti 4 (empat) keterampilan.
A. Sikap
Pada kolom deskripsi diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang:
1. Apa yang menonjol terkait dengan kemampuan pada aspek sikap anak dalam tiap muatan
pelajaran yang ada pada komptensi inti 1 dan 2 (KI-1 dan KI-2).
2. Usaha pengembangan kemampuan pada aspek sikap anak dalam tiap muatan pelajaran untuk
mencapai kompetensi inti 1 dan 2 (KI-1 dan KI-2) pada kelas yang diikutinya.
Pada aspek sikap, deskripsi menggambarkan prestasi siswa pada muatan mata pelajaran pada
kelas dan semester tertentu dari aspek sikap.
Berikutnya dari deskripsi yang dituangkan guru juga menggambarkan kompetensi-kompetensi
yang masih perlu ditingkatkan dan perlu mendapat perhatian guru dan orang tua, agar seorang
siswa dapat mencapai kompetensi secara optimal.
Deskripsi tersebut merupakan ringkasan dan intisari dari penilaian yang sudah dilakukan oleh
guru dengan berbagai alat penilaian termasuk penilaian otentik setelah siswa mengikuti
pembelajaran dengan model pembelajaran proyek (project based learning), penemuan (discovery
learning), dan pemecahan masalah (problem based learning). Disamping itu juga memanfaatkan
portofolio dan hasil observasi dan wawancara.
110
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Aspek Deskripsi
Menerima, menjalankan ajaran diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang
agama yang dianutnya apa yang menonjol terkait dengan kempuan
anak dalam tiap muatan mata pelajaran,
dan usaha-usaha apa yang perlu
dikembangkan untuk mencapai kompetensi
yang ditetapkan pada kelas yang diikutinya
Menunjukkan perilaku jujur, diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang
disiplin, tanggung jawab, santun, apa yang menonjol terkait dengan kempuan
peduli, percaya diri, dalam anak dalam tiap muatan mata pelajaran,
berinteraksi dengan keluarga dan dan usaha-usaha apa yang perlu
guru dikembangkan untuk mencapai kompetensi
yang ditetapkan pada kelas yang diikutinya
B. Pengetahuan
Pada kolom deskripsi diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang:
1. Apa yang menonjol terkait dengan kemampuan pada aspek pengetahuan anak dalam tiap
muatan pelajaran yang ada pada komptensi inti 3 (KI 3).
2. Usaha pengembangan kemampuan pada aspek pengetahuan anak dalam tiap muatan
pelajaran untuk mencapai kompetensi inti 3 (KI 3) pada kelas yang diikutinya.
Pada aspek pengetahuan, deskripsi menggambarkan prestasi siswa pada muatan mata
pelajaran pada kelas dan semester tertentu dari aspek pengetahuan.
Berikutnya dari deskripsi yang dituangkan guru juga menggambarkan kompetensi-
kompetensi yang masih perlu ditingkatkan dan perlu mendapat perhatian guru dan orang
tua, agar seorang siswa dapat mencapai kompetensi secara optimal.
Deskripsi tersebut merupakan ringkasan dan intisari dari penilaian yang sudah dilakukan
oleh guru dengan berbagai alat penilaian termasuk penilaian otentik setelah siswa
mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran proyek (project based learning),
penemuan (discovery learning), dan pemecahan masalah (problem based learning).
Disamping itu juga memanfaatkan portofolio dan hasil penilaian yang dilakukan melalui
tes (ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester).
Contoh pengisian aspek: Pengetahuan Kelas I semester 1 (satu)
Aspek Deskripsi
Mengingat dan memahami Mahir menyebut huruf-huruf hijaiyyah
pengetahuan faktual dan secara lengkap, tetapi masih perlu bimbingan
konseptual berdasarkan rasa untuk harakatnya secara benar.
ingin tahu tentang: Menguasai benar simbol-simbol sila
dirinya, Pancasila.
111
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
C. Keterampilan
Pada kolom deskripsi diisi oleh guru dalam kalimat positif tentang:
1. Apa yang menonjol terkait dengan kemampuan pada aspek keterampilan anak dalam tiap
muatan pelajaran yang ada pada komptensi inti 4 (KI-4).
2. Usaha pengembangan kemampuan pada aspek keterampilan anak dalam tiap muatan
pelajaran untuk mencapai kompetensi inti 4 (KI-4) pada kelas yang diikutinya.
Pada aspek keterampilan, deskripsi menggambarkan prestasi siswa pada muatan mata
pelajaran pada kelas dan semester tertentu dari aspek keterampilan.
Berikutnya dari deskripsi yang dituangkan guru juga menggambarkan kompetensi-
kompetensi yang masih perlu ditingkatkan dan perlu mendapat perhatian guru dan orang
tua, agar seorang siswa dapat mencapai kompetensi secara optimal.
Deskripsi tersebut merupakan ringkasan dan intisari dari penilaian yang sudah dilakukan
oleh guru dengan berbagai alat penilaian termasuk penilaian otentik setelah siswa
mengikuti pembelajaran dengan model pembelajaran proyek (project based learning),
penemuan (discovery learning), dan pemecahan masalah (problem based learning).
Disamping itu juga memanfaatkan portofolio dan hasil penilaian praktik dan proyek.
112
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
D. Perkembangan Fisik/Kesehatan
1. Perkembangan Fisik/Kesehatan
Aspek Yang Semester
No
Dinilai
1 2
Tinggi Diisi sesuai hasil pengukuran pada Diisi sesuai hasil
1 semester 1 pengukuran pada semester
2
Berat Badan Diisi sesuai hasil pengukuran pada Diisi sesuai hasil
2 semester 1 pengukuran pada semester
2
113
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
2. Kondisi Kesehatan
3. Catatan Prestasi
114
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO: 2.3/3.2
A. ULANGAN HARIAN
Menurut Permendikbud No. 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian Bab II Standar Nasional
Pendidikan bagian A.5. tertulis bahwa:
“Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk menilai kompetensi
peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi Dasar atau lebih”
Berdasarkan penjelasan di atas, maka ulangan harian untuk pembelajaran tematik di SD bisa
dilakukan setelah 1 KD selesai diajarkan atau lebih. Maka guru bisa melakukan ulangan harian
setelah selesai 1 subtema (1 minggu) atau selesai 1 tema (1 bulan). Sekolah bisa memilih sesuai
dengan situasi dan kondisi guru.
Penilaian untuk ranah sikap dilakukan selama proses pembelajaran, sedangkan untuk ranah
pengetahuan dan keterampilan dalam kegiatan belajar sehari-hari diperoleh dari latihan
115
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
maupun penugasan. Untuk Ulangan Harian disiapkan kisi-kisi ulangan subtema 1 seperti contoh
berikut:
C. MATEMATIKA
3.7 3.7.1 3 8
3.7.2 9
3.7.3 10
D. SBDP
3.4 3.4.1 2 11
3.4.2 12
E. IPA
3.7 3.7.1 2 13
3.7.2 14
F. IPS
3.5 3.5.1 1 15
Berdasarkan contoh kisi-kisi di atas maka distribusi soal ulangan harian subtema 1 untuk ranah
pengetahuan adalah sebagai berikut:
A. Untuk KD Bahasa Indonesia dengan nomor soal 1 – 3
B. Untuk KD PPKn dengan Nomor 4 – 7
C. Untuk KD Matematika dengan Nomor 8 – 10
D. Untuk KD SBDP dengan Nomor 11 – 12
E. Untuk KD IPA dengan nomor 13 – 14
F. Untuk KD IPS dengan nomor 15
*)Bentuk soal menyesuaikan, bisa pilihan ganda, isian maupun uraian. Namun perlu diperhatikan dalam
pengaturan soalnya. Jika dibuat lebih dari satu model soal, maka dikelompokkan sesuai bentuk soal
sehingga memudahkan pemberian skor.
116
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
TEMA 6 TEMA 7
KD KD
ST 1 ST 2 ST 3 ST 1 ST 2 ST 3
BI BI
3.4 3.4 3.4 3.1 3.1
3.5 3.5 3.2 3.2
- - - - 3.3 3.3 3.3 3.3
4.3 4.3 3.4 3.4 3.4
4.4 4.4 4.4 4.4 4.1 4.1 4.3
4.5 4.5 4.2 4.2 4.4
PPKn 4.3 4.3 4.3
3.2 3.2 3.2 3.2 4.4 4.4 4.4
3.4 3.4 PPKn
4.2 4.2 4.2 4.2 3.1 3.1
4.4 4.4 3.2 3.2 3.2
MAT 3.3 3.3 3.3 3.3
3.4 3.4 3.4 3.4
3.7 3.7 3.7 4.1 4.1
3.10 3.10 4.2 4.2 4.2
3.14 3.14 3.14 4.3 4.3 4.3 4.3
3.16 3.16 4.5 4.5
4.1 4.1 4.1 MAT
4.2 4.2 3.9 3.9
4.9 4.9 3.10 3.10
4.15 4.15 3.11 3.11
4.16 4.16 3.12 3.12 3.12
SBDP 3.15 3.15
3.4 3.4 3.4 3.4 4.3 4.3
4.1 4.1 4.1 4.5 4.5
4.2 4.2 4.6 4.6
4.4 4.4 4.7 4.7
IPA 4.9 4.9
3.7 3.7 3.7 3.7 4.10 4.10
4.6 4.6 4.6 4.1 4.11 4.11
4.7 4.7 4.7 4.14 4.14
IPS SBDP
3.2 3.2 3.1 3.1 3.2
3.3 3.3 3.5 3.4 3.4 3.4 3.3
3.5 3.5 3.5 4.2 4.1 4.1 3.5 4.1
4.3 4.3 4.3 4.2 4.2
4.5 4.5 4.5 4.5 4.4 4.4
4.7 4.7
4.10 4.10
IPA
3.5 3.5 3.5
3.7 3.7 3.7
4.4 4.4 4.4
4.7 4.7 4.7
117
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
IPS
3.1 3.1
3.3 3.3
3.4 3.4
3.5 3.5 3.5
4.1 4.1 4.1
4.3 4.3
4.4 4.4
4.5 4.5 4.5
KD TEMA 6 TEMA 7
UTS A. BAHASA INDONESIA
KD INDIKATOR NO SOAL KD INDIKATOR NO SOAL
3.1 - - - 3.1
3.2 - - - 3.2
3.3 - - - 3.3
3.4 3.4 3.4
3.5 3.5 - - -
- - -
B. PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
3.1 3.1
3.2 3.2 3.2
3.3 3.3
3.4 3.4 3.4
C. MATEMATIKA
3.4 3.4
3.7 3.7
3.9 3.9
3.10 3.10 3.10
3.11 3.11
3.12 3.12
3.14 3.14
3.15 3.15
D. SENI BUDAYA DAN PRAKARYA
3.1 3.1
3.4 3.4 3.4
E. IPA
3.5 3.5
3.7 3.7 3.7
F. IPS
3.1 3.1
3.2 3.2
3.3 3.3
3.4 3.4 3.4
3.5 3.5 3.5
118
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
119
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
3.3 - - 3.3
3.4 3.4 3.4 3.4 3.4
3.5 - - 3.5 -
3.6 - - - -
Proses penyusunan kisi-kisi sama dengan proses UH maupun UTS, hanya jumlah tema lebih
banyak. Dengan demikian guru memiliki data tentang komptensi yang telah dikuasai oleh
siswa. Pentingnya memiliki data komptensi dasar adalah untuk membantu guru merumuskan
nilai rapor, dimana yang diseskripsikan adalah hal-hal yang menonjol dan yang perlu
ditingkatkan oleh siswa.
PENJADWALAN UAS
Tujuan penilaian adalah mengetahui ketercapaian kompetensi yang telah ditetapkan.
Sedangkan dalam pelaksanaan pembelajaran, guru sudah memadukan berbagai mapel. Maka
untuk UAS pihak sekolah boleh menggunakan jadwal ulangan tema maupun muatan mapel.
Penggunaan jadwal tema dimaksudkan agar memudahkan siswa dan orangatua dalam
membantu anaknya belajar. Meskipun demikian dalam jadwal tema tersebut tetap bisa
diidentifikasi kompetensi-kompetensi muatan mata pelajaran yang akan diujikan pada tema
tersebut. Sedangkan yang menggunakan jadwal muatan mapel karena yang dijaring adalah
kompetensi muatan mata pelajaran.
Jika memakai jadwal mata pelajaran untuk UAS, maka kompetensi yang akan diujikan juga
harus jelas sesuai pemetaan dan dibuatkan kisi-kisinya. Hal ini dikarenakan pemetaan KD pada
pembelajaran tematik tidak selalu berurutan. Contoh jadwal kompetensi mata pelajaran
120
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Contoh data nilai pengetahuan yang diperoleh atas nama Della adalah sebagai berikut:
Berdasarkan data rekap nilai pengetahuan, nilai Della untuk kompetensi Bahasa Indonesia KD 3.3
(Menggali informasi dari teks wawancara tentang jenis-jenis usaha dan pekerjaan serta kegiatan
ekonomi dan koperasi dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah kosakata baku) mendapatkan nilai 65 (perlu bantuan/berlatih lagi),
sedangkan KD 3.4 ( menggali informasi dari cerita teks petualangan tentang lingkungan dan
sumber daya alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah kosakata baku) nilainya 90 (sangat baik), maka deskripsi rapor atas
nama Della adalah sebagai berikut:
121
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
MATERI PELATIHAN 4:
Praktik Pembelajaran Terbimbing
(Peer Teaching)
122
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
A. KOMPETENSI
B. LINGKUP MATERI
C. INDIKATOR
D. PERANGKAT PELATIHAN
1. Bahan Tayang
2. Hand-out
3. Video pembelajaran
4. Lembar Kerja Analisis Buku Guru dan Buku Siswa
5. Buku Guru dan Buku Siswa
6. ATK
123
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LEMBAR KERJA
124
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
125
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
126
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Contoh RPP
Satuan Pendidikan : SD
Kelas/ Semester : IV/ 2 (Dua)
Tema/ Subtema : Indahnya Negeriku/ Keanekaragaman Hewan dan
Tumbuhan/PB 1
Alokasi Waktu : 1 x Pertemuan (5 x 35 Menit)
Bahasa Indonesia
Kompetensi Dasar:
1.2 Mengakui dan mensyukuri anugerah Tuhan yang Maha Esa atas keberadaan
lingkungan dan sumber daya alam, alat teknologi modern dan tradisional,
perkembangan teknologi, energi, serta permasalahan sosial.
2.4 Memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sumber daya alam melalui
pemanfaatan bahasa Indonesia.
3.4 Menggali informasi dari teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya
alam dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah kosakata baku.
4.4 Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan dan sumber daya alam secara
mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah
kosakata baku.
127
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Indikator:
3.4.1 Menceritakan teks cerita petualang dengan menggunakan kata-kata sendiri
4.4.1 Membuat kalimat dengan menggunakan kosa kata baku.
Matematika
Kompetensi Dasar:
Indikator:
3.7.1 Menjelaskan operasi penjumlahan dengan bilangan desimal.
3.7.2 Menjelaskan operasi pengurangan dengan bilangan desimal.
4.2.1 Mengoperasikan penjumlahan bilangan desimal dan persen.
4.2.2 Mengoperasikan pengurangan bilangan desimal dan persen.
IPA
Kompetensi Dasar:
Indikator:
3.7.1 Membedakan hewan langka dan tidak langka.
4.6.1 Menyimpulkan laporan berita perburuan hewan langka.
C. Tujuan Pembelajaran
1. Dengan mengamati gambar, siswa dapat membedakan hewan langka dan tidak
langka dengan cermat dan teliti.
128
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
D. Materi Pembelajaran
1. Media dan Alat : Gambar-gambar hewan langka dan tidak langka, teks cerita
Perburuan Liar Ancam Macan Tutul Ujung Kulon.
2. Sumber:
Afriki dkk. 2013. Buku Siswa Tema 6 “Indahnya Negeriku”. Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Afriki dkk. 2013. Buku Guru Tema 6 “Indahnya Negeriku”. Buku Tematik Terpadu
Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
129
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan 1. Guru membuka pelajaran dengan menyapa siswa dan 10 Menit
menanyakan kabar mereka.
2. Guru melakukan appersepsi sebagai awal komunikasi
guru sebelum melaksanakan pembelajaran inti.
3. Guru memberi motivasi kepada siswa agar semangat
dalam mengikuti pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
4. Siswa mendengarkan penjelasan dari guru kegiatan
yang akan dilakukan hari ini dan apa tujuan yang akan
dicapai dari kegiatan tersebut dengan bahasa yang
sederhana dan dapat dipahami.
Kegiatan Inti 1. Siswa mengamati gambar yang terdiri dari hewan 155 Menit
langka dan tidak langka (mengamati).
2. Siswa membuat pertanyaan yang mereka anggap
penting berdasarkan gambar tersebut (menanya).
3. Siswa saling mempertukarkan pertanyaan tersebut
dengan pasangan yang telah ditentukan oleh guru
(mengkomunikasikan).
4. Siswa mendiskusikan jawaban atas pertanyaan yang
telah mereka tulis dengan pasangan masing-masing
(menalar).
5. Siswa mengelompokkan hewan tersebut berdasarkan
langka atau tidak langka pada tabel yang telah
disediakan (manalar).
6. Siswa menjawab pertanyaan yang terdapat dalam
buku siswa (menalar).
7. Siswa membaca teks Perburuan Liar Ancam Macan
Tutul di Ujung Kulon (mengumpulkan informasi).
8. Setelah membaca teks, siswa menjawab pertanyaan
yang terdapat dalam buku siswa (menalar).
9. Siswa menceritakan kembali teks petualangan
menggunakan kata-kata sendiri
(mengkomunikasikan).
10. Siswa memilih 10 kosakata baru yang belum mereka
pahami artinya (mengumpukan informasi).
11. Siswa mencari arti kata-baru baru tersebut di kamus
130
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
H. Penilaian
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap: Cermat, teliti, dan tanggungjawab
b. Penilaian Pengetahuan : kuis
c. Unjuk Kerja: menceritakan.
131
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
132
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
............., .............2013
Kepala Sekolah Guru Kelas IV
................................. ...................................
NIP. NIP.
133
SD kelas 4 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Refleksi:
* Hal-hal yang perlu menjadi perhatian
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
.....................................................................................................................
* Siswa yang perlu mendapat perhatian khusus
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
.....................................................................................................................
* Hal-hal yang menjadi catatan keberhasilan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
..................................................................................................................
* Hal-hal yang harus diperbaiki dan ditingkatkan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
.................................................................................................................
Remedial:
Memberikan remedial bagi siswa yang belum mencapai kompetensi yang ditetapkan.
Pengayaan:
Memberikan kegiatan kegiatan pengayaan bagi siswa yang melebihi target pencapaian
kompetensi.
134