Anda di halaman 1dari 339

SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN GURU


IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

SD KELAS IV

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


2013

Pendahuluan | i
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Diterbitkan oleh:

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan


dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2013

Copyright © 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa
izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Pendahuluan | ii
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SAMBUTAN

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah Swt, Kurikulum 2013 secara terbatas mulai
dilaksanakan tahun 2013 pada sekolah-sekolah yang memenuhi persyaratan dan ditetapkan
secara selektif. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya untuk
merespon berbagai tantangan tantangan internal dan eksternal.

Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata
kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran, dan
penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan
apa yang dihasilkan. Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas
kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada
tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa depan. Aneka kemajuan dan perubahan itu
melahirkan tantangan internal dan eksternal yang di bidang pendidikan pendidikan. Karena itu,
implementasi Kurikulum 2013 merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan
tuntutan masyarakat Indonesia masa depan.
Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama,
standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar
kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata
pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
peserta didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima,
semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi
lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini
menjadi sangat esensial dalam mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.

Mudah-mudahan implementasi Kurikulum 2013 ini bisa berjalan dengan baik. Akhirnya, kepada
semua pihak yang telah mendedikasikan dirinya dalam mempersiapkan Kurikulum 2013, saya
mengucapkan banyak terima kasih. Semoga bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Muhammad Nuh

Pendahuluan | iii
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul Bahan Ajar Pelatihan
Implementasi Kurikulum 2013. Modul bahan ajar ini merupakan bahan ajar wajib dalam rangka
pelatihan calon instruktur, guru inti, dan guru untuk memahami Kurikulum 2013 dan kemudian
dalam proses pembelajaran di sekolah.
Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014 melalui
pelaksanaan terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakannya. Pada
Tahun Ajaran 2013/2014, Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas untuk Kelas I dan IV
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtida’iyah (SD/MI), Kelas VII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Kelas X Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA/MAK). Pada Tahun Ajaran 2015/2016 diharapkan
Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di seluruh kelas I sampai dengan Kelas XII.
Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga kependidikan
lainnya sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan. Sehubungan dengan itu, Badan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan (BPSDMPK dan PMP), telah menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013 bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas.
Pada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah
SD/SMP/SMA/SMK, dan guru Kelas I dan IV SD, guru Kelas VII SMP untuk 9 mata pelajaran, dan
guru Kelas X SMA/SMK untuk 3 mata pelajaran. Guna menjamin kualitas pelatihan tersebut, maka
BPSDMPK dan PMP telah menyiapkan 14 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, sesuai
dengan kelas, mata pelajaran, dan jenjang pendidikan. Modul ini diharapkan dapat membantu
semua pihak menjalankan tugas dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.
Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif kepada pejabat dan staf di
jajaran BPSDMPK dan PMP, dosen perguruan tinggi, konsultan, widyaiswara, pengawas, kepala
sekolah, dan guru yang terlibat di dalam penyusunan modul-modul tersebut di atas.

Jakarta, Juni 2013


Kepala Badan PSDMPK-PMP

Syawal Gultom
NIP. 19620203 198703 1 002

Pendahuluan | iv
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR Iv
DAFTAR ISI v
BAGIAN I PENDAHULUAN 1
A. Tujuan Umum Pelatihan 2
B. Indikator Umum Ketercapaian Tujuan 3
C. Kompetensi Inti Peserta yang Harus Dicapai 3
D. Hasil Kerja Peserta Selama Pelatihan 3
E. Tahapan, Nara Sumber, dan Peserta Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 3
Struktur Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, untuk Guru, Kepala Sekolah, 5
F.
dan Pengawas
G. Penilaian 5
H. Panduan Narasumber dan Fasilitator 6
I. Kode Etik Narasumber 7
J. Panduan Penggunaan Materi Pelatihan Kurikulum 2013 7
K. Sistematika Modul 10
BAGIAN II SILABUS PELATIHAN 11
A. Silabus Materi Pelatihan 0: Perubahan Mindset 13
B. Silabus Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 15
C. Silabus Materi Pelatihan 2: Analisis Materi Ajar 20
D. Silabus Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran 27
E. Silabus Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajaran Terbimbing 31
BAGIAN III MATERI PELATIHAN 35
A. PERUBAHAN MINDSET 36
B Sub Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013 63
1.1 Rasional Kurikulum 2013 65
1.2 Elemen Perubahan Kurikulum 2013 96
1.3 SKL, KI, dan KD 102
1.4 Strategi Implementasi Kurikulum 2013 176
C. Sub Materi Pelatihan 2 : Analisis Materi Ajar 180
2.1.Konsep Tematik Terpadu 186
2.2.Konsep Pendekatan Scientific 207
2.3.Konsep Penilaian Autentik 239
2.4.Analisis Buku Guru dan Siswa 254
D. Sub Materi Pelatihan 3 : Model Rancangan Pembelajaran 264
3.1 Penyusunan RPP 273
3.2 Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar 300
E. Materi Pelatihan 4 : Praktik Pembelajaran Terbimbing 304
4.1 Simulasi Pembelajaran 308
4.2 Peer Teaching 317

Pendahuluan | v
SD Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

GAMBARAN STRUKTUR MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

Tujuan Umum Pelatihan


Indikator Umum KetercapaianTujuan
Kompetensi Inti Peserta yang Harus Dicapai
Hasil Kerja Peserta Selama Pelatihan
Tahapan, Narasumber, dan Peserta Pelatihan
BAGIAN 1: Struktur Pelatihan
PENDAHULUAN Penilaian
Panduan Narasumber dan Fasilitator
Kode Etik Narasumber
Panduan Penggunaan Materi Pelatihan
Sistematika Materi Pelatihan

Silabus Perubahan Mindset


Silabus Konsep Kurikulum 2013
BAGIAN 2:
Silabus Analisis Materi Ajar
SILABUS
Silabus Model Rancangan Pembelajaran
Silabus Praktik Pembelajaran Terbimbing

Materi Pelatihan 0: Perubahan Mindset


Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013
Rasional
Elemen Perubahan
SKL, KI, KD
StrategiPelatihan
Materi Implementasi
2: Analisis Materi Ajar
Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu
Konsep Pendekatan Scientific
Model Pembelajaran
BAGIAN 3:
Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar
MATERI PELATIHAN
Analisis Buku Guru dan Buku SIswa
Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran
Penyusunan RPP
Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar
Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajaran Terbimbing
Simulasi Pembelajaran
Peer Teaching
Pendampingan

Pendahuluan | vi
BAGIAN I
PENDAHULUAN

Pendahuluan | 1
BAGIAN I
PENDAHULUAN

Modul Pelatihan ini disiapkan untuk digunakan para Narasumber Pelatihan Implementasi
Kurikulum 2013 sesuai dengan kelas, mata pelajaran dan jenjang pendidikan. Nara sumber yang
dimaksudkan adalah Narasumber Nasional, Instruktur Nasional, Guru Inti, Kepala Sekolah Inti, dan
Pengawas Sekolah Inti.
Modul ini memberi panduan bagi para pengguna mengenai (1) Tahapan Pelatihan Implementasi
Kurikulum 2013; (2) Struktur Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013; (3) Panduan Narasumber;
(4) Panduan Penilaian; (5) Bahan/Materi Pelatihan untuk masing-masing Mata Pelatihan.
Bahan/Materi Pelatihan yang dimaksud meliputi hand-out, lembar kerja/worksheet, bahan tayang
baik dalam bentuk slide power point maupun rekaman video.
Sesuai dengan Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Badan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan (BPSDMPK dan PMP) telah menetapkan jenjang atau tahapan pelatihan, sasaran
pelatihan, dan struktur pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 untuk tahun kalender 2013.

A. Tujuan Umum Pelatihan


Tujuan Umum Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut.
1. Guru mampu melaksanakan tugas sesuai dengan tuntutan kompetensi lulusan, isi,
proses pembelajaran, dan penilaian Kurikulum 2013.
2. Kepala sekolah mampu mengerahkan sumber daya yang dimiliki dalam rangka menjamin
keterlaksanaan implementasi Kurikulum 2013.
3. Pengawas sekolah mampu memberikan bantuan teknis secara benar kepada sekolah
dalam mengatasi hambatan selama implementasi Kurikulum 2013.

B. Indikator Umum Ketercapaian Tujuan


Hasil monitoring dan evaluasi implementasi Kurikulum 2013 pada akhir Tahun Ajaran
2013/2014, menunjukkan di bawah ini.
1. Tujuh puluh persen (70%) guru kelas I, IV, VII, X mampu melaksanakan tugas sesuai
dengan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian Kurikulum
2013.
2. Tujuh puluh persen (70%) sekolah pelaksana Kurikulum 2013 tidak mengalami hambatan
biaya, sarana, sumber daya manusia, dan kebijakan sekolah.
3. Tujuh puluh persen (70%) sekolah pelaksana Kurikulum 2013 mendapatkan bantuan
secara benar dari pengawas sekolah selama implementasi Kurikulum 2013.

Pendahuluan | 2
C. Kompetensi Inti Peserta yang Harus Dicapai
Berdasarkan Indikator Ketercapaian Tujuan, maka berikut ini kompetensi inti yang harus
dicapai peserta setelah mengikuti pelatihan.

1. Memiliki sikap yang terbuka untuk menerima Kurikulum 2013.


2. Memiliki keinginan yang kuat untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013.
3. Memiliki pemahaman yang mendalam tentang Kurikulum 2013 (rasional, elemen
perubahan, SKL, KI dan KD, serta strategi implementasi).
4. Memiliki keterampilan menganalisis keterkaitan antara Standar Kompetensi Kelulusan
(SKL), Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Buku Guru, dan Buku Siswa.
5. Memiliki keterampilan menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) dengan
mengacu pada Kurikulum 2013.
6. Memiliki keterampilan mengajar dengan menerapkan pendekatan Scientific secara
benar.
7. Memiliki keterampilan melaksanakan penilaian autentik dengan benar.
8. Memiliki keterampilan berkomunikasi lisan dan tulis dengan runtut, benar, dan santun.

D. Hasil Kerja Peserta Selama Pelatihan


Setelah selesai mengikuti pelatihan, guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah mampu
mewujudkan hasil kerja secara kolektif berikut ini.

1. Analisis SKL, KI, KD untuk jenjang dan mata pelajaran sesuai beban tugasnya, selama 1
semester.

2. Analisis buku siswa dan buku guru untuk jenjang dan mata pelajaran sesuai beban
tugasnya, selama 1 semester.

3. Contoh RPP untuk jenjang dan mata pelajaran sesuai beban tugasnya, selama 1
semester.

4. Contoh instrumen penilaian untuk jenjang dan mata pelajaran sesuai beban tugasnya,
selama 1 semester.

E. Tahapan, Narasumber, dan Peserta Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013


Sasaran akhir dari pelatihan ini adalah guru, kepala sekolah dan pengawas. Mengingat
jumlah sasaran akhir pelatihan sangat besar dan sebaran sasaran akhir pelatihan sangat luas,
maka pelatihan ini menerapkan strategi pelatihan bertahap atau berjenjang. Tahapan atau
jenjang pelatihan, narasumber yang akan bertugas, serta sasaran peserta dapat dijelaskan
pada diagram berikut ini.

Pendahuluan | 3
Narasumber: Narasumber Nasional
PELATIHAN INSTRUKTUR
NASIONAL

Peserta: Instruktur Nasional

Narasumber: Instruktur Nasional Narasumber: Instruktur Nasional Narasumber: Instruktur Nasional

PELATIHAN GURU INTI PELATIHAN KEPALA SEKOLAH INTI PELATIHAN PENGAWAS INTI

Peserta: Guru Inti Peserta: Kepala Sekolah Inti Peserta: Pengawas Inti

Narasumber: Guru Inti Narasumber: Kepala Sekolah Inti Narasumber: Pengawas Inti

PELATIHAN GURU KELAS/MAPEL PELATIHAN KEPALA SEKOLAH PELATIHAN PENGAWAS

Peserta: Guru Kelas/Mapel/BK Peserta: Kepala Sekolah Peserta: Pengawas

Diagram 1. Tahapan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tahapan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 dapat dilihat pada diagram 1 di atas.
Diagram tersebut menunjukan terdapat 3 tahap pelatihan yaitu:Pelatihan Tingkat Nasional,
Tingkat Provinsi, dan Tingkat Kabupaten/Kota. Secara keseluruhan terdapat 7 jenis
pelatihan, yakni: Pelatihan Instruktur Nasional, Pelatihan Guru Inti, Pelatihan Kepala Sekolah
Inti, Pelatihan Pengawas Inti, Pelatihan Guru Kelas/ Mapel, Pelatihan Kepala sekolah, dan
Pelatihan Pengawas.

Pendahuluan | 4
F. Struktur Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, untuk Guru, Kepala Sekolah, dan
PengawasSekolah

Tabel 1: Struktur Pelatihan Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah

SD/MI SMP/MTs SMA/SMK


No MateriPelatihan
Kelas I Kelas IV IPA IPS Lainnya /MA
0. PERUBAHAN MINDSET 2 2 2 2 2 2
1. KONSEP KURIKULUM 2013 4 4 4 4 4 4
1.1 Rasional 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
1.2 Elemen Perubahan 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5
1.3 SKL, KI dan KD 2 2 2 2 2 2
1.4 Strategi Implementasi 1 1 1 1 1 1
             
2. ANALISIS MATERI AJAR 12 12 12 12 12 12
2.1 Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu 2 2        
Konsep Pembelajaran IPA Terpadu     2      
Konsep Pembelajaran IPS Terpadu       2    
2.2 Konsep Pendekatan Scientific 2 2 2 2 2 2
2.3 Model Pembelajaran 2 2 2 2
Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil
2.4 2 2 2 2 2 2
Belajar
Analisis Buku Guru dan Buku Siswa (Kesesuaian,
2.5 6 6 4 4 6 6
Kecukupan, dan Kedalaman Materi)
             
3. MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN 8 8 8 8 8 8
3.1 Penyusunan RPP 5 5 5 5 5 5
3.2 Perancangan Penilaian Autentik 3 3 3 3 3 3
             
4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING 22 22 22 22 22 22
4.1 Simulasi Pembelajaran 8 8 8 8 8 8
4.2 Peer Teaching 14 14 14 14 14 14
               
  PENDAMPINGAN 2 2 2 2 2 2
               
  TES AWAL DAN TES AKHIR 2 2 2 2 2 2
               
  TOTAL 52 52 52 52 52 52

G. Penilaian
Seusai pelatihan, panitia pelatihan akan mengumumkan hasil penilaian peserta. Penilaian
meliputi tiga ranah yaitu:

1. sikap
2. pengetahuan, dan
3. keterampilan

Pendahuluan | 5
Penilaian autentik diterapkan di dalam pelatihan ini. Metode penilaian yang diterapkan di
dalam penilaian ini meliputi:

1. tes awal;
2. tes akhir;
3. portofolio; dan
4. pengamatan.

Setiap calon instruktur nasional, guru inti, kepala sekolah inti, dan pengawas inti dinyatakan
lulus apabila mencapai nilai 75 dan memiliki kewenangan untuk melatih.

H. Panduan Narasumber dan Fasilitator


Narasumber memainkan peran yang sangat penting untuk menjadikan suatu pelatihan yang
menarik dan menyenangkan. Jumlah narasumber yang akan bertugas sebanyak 3 (tiga) orang
selama proses pelatihan. Narasumber membagi tugas secara bersama-sama dengan prinsip
keadilan. Ketika seorang narasumber bertugas memberikan materi pelatihan, maka
narasumber lainnya berperan sebagai fasilitator yang membantu dalam menyiapkan
perangkat pelatihan, memberikan penjelasan tambahan, dan melakukan penilaian kepada
peserta.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh seorang narasumber adalah berikut ini.
1. Memahami isi modul sesuai bidang yang ditugaskan.
2. Melaksanakan pelatihan sesuai dengan modul dan mematuhi urutan dalam skenario
pelatihan yang telah disusun.
3. Memberikan contoh panutan bagi peserta, baik dalam hal disiplin, berperilaku, cara
memberikan pertanyaan, cara memberikan umpan balik, memberikan motivasi, maupun
penguasaan materi pelatihan.
4. Memanggil nama peserta untuk mengurangi ketegangan.
5. Mengurangi penjelasan definisi, menjawab pertanyaan, dan memberikan konfirmasi,
tetapi wajib melibatkan peserta secara aktif dalam mencari, menggali data, menganalisis
alternatif temuan, memecahkan masalah, mengambil keputusan atau simpulan.
6. Memotivasi peserta untuk mengambil kesimpulan sendiri, menanyakan argumentasinya
mengapa peserta mengambil simpulan itu, menguatkan dan menekankan simpulan itu.
7. Memberikan kesempatan yang sama kepada semua peserta baik laki-laki maupun
perempuanyang memiliki keterbatasan berbicara, yang minoritas, yang pendiam, yang
tua, dan sebagainya.
8. Mengaktifkan peserta untuk menjawab pertanyaan peserta lain.
9. Menghindari hal-hal berikut ini.
a. Menjawab pertanyaan yang tidak dipahami maksudnya.
b. Menjawab pertanyaan yang tidak diketahui jawabnya.
c. Menjawab pertanyaan yang tidak perlu dijawab.

Pendahuluan | 6
d. Terpancing dalam perdebatan dengan peserta yang dapat mengakibatkan habisnya
waktu.
e. Berperan sebagai orang yang serba tahu.
10. Mengajukan pertanyaan yang dapat dijawab peserta sesering mungkin (jangan
pertanyaan yang sulit dijawab atau terlalu mudah dijawab peserta).

Tugas Narasumber yang Berperan sebagai Fasilitator


1. Menyiapkan alat, sumber, dan media belajar yang diperlukan.
2. Membagi bahan pelatihan kepada peserta sesuai haknya.
3. Melaksanakan penilaian terdiri atas: tes awal, tes akhir,, dan penilaian proses, yang
meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
4. Mencatat kehadiran peserta sebagai bagian dari bahan penilaian.
5. Menyerahkan laporan tertulis setiap selesai melakukan pelatihan.

I. Kode Etik Narasumber


Setiap fasilitator pelatihan wajib menyetujui dan menerapkan kode etik berikut ini.

1. Menghormati kebijakan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan


Kebudayaan terkait dengan implementasi Kurikulum 2013.
2. Mengacu pada prinsip-prinsip andragogi dalam bersikap dan berperilaku.
3. Menjaga kerahasiaan semua alat penilaian yang akan digunakan.
4. Memberlakukan peserta secara adil dan tidak diskriminatif.
5. Melakukan penilaian secara objektif.

J. Panduan Penggunaan Materi Pelatihan Kurikulum 2013


Jenis bahan dan lembar kerja untuk masing-masing materi pelatihan dapat dilihat berikut ini.
Beberapa dokumen pelatihan digunakan sebagai acuan untuk beberapa materi pelatihan
sebagaimana tercermin dalam pengkodean bahan pelatihan.

Pendahuluan | 7
Tabel 2. Daftar dan Pengkodean Materi Pelatihan

NO. MATERI PELATIHAN KODE


0. PERUBAHAN MINDSET
Bahan Tayang Tantangan Indonesia dalam Abad ke-21 PPT-0.1
1. KONSEP KURIKULUM 2013
Video Tayangan Paparan Kurikulum 2013 oleh
V-1.1
Mendikbud
Bahan Tayang Rasional PPT-1.1
  Elemen Perubahan PPT-1.2
 
SKL, KI, KD PPT-1.3
 
Strategi Implementasi PPT-1.4
Hand-Out Naskah Kurikulum 2013 HO-1.1/1.2/1.4
SKL, KI, dan KD HO-1.3/2.1/
2.4/3.1/3.2
Contoh Analisis Keterkaitan antara SKL, KI,
HO-1.3
dan KD
Lembar
Analisis Keterkaitan SKL, KI, KD LK-1.3
Kerja/Rubrik
2. ANALISIS MATERI AJAR
Video Pembelajaran di SD Kelas I V-2.1/4.1
Bahan Tayang Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu PPT-2.1-1
Konsep Pendekatan Scientific PPT-2.2-1
Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan
PPT-2.3
Hasil Belajar
Analisis Buku Guru dan Siswa PPT-2.4
Lembar Analisis Buku Guru LK-2.4-1
Kerja/Rubrik Analisis Buku Siswa LK-2.4-2
 
Rubrik Penilaian Hasil Analisis Buku Guru dan
Siswa R-2.4

Hand-Out SKL, KI, dan KD HO-1.3/2.1/


2.4/3.1/3.2
Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu HO-2.1-1
Implementasi Pembelajaran Tematik Terpadu HO-2.1-2
Konsep Pendekatan Scientific HO-2.2-1
Contoh Penerapan Pendekatan scientific HO-2.2-2
dalam Pembelajaran di SD Kelas I
Konsep Penilaian Autentik HO-2.3
Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada
HO-2.3/3.2
Pembelajaran di SD Kelas I
Lembar Analisis Buku Guru LK-2.4-1
Kerja/Rubrik Analisis Buku Siswa LK-2.4-2
 
Rubrik Penilaian Hasil Analisis Buku Guru dan
R-2.4
Siswa
3. MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN
Bahan Tayang Rambu-rambu Penyusunan RPP Mengacu PPT-3.1-1

Pendahuluan | 8
NO. MATERI PELATIHAN KODE
pada Standar Proses dan Pendekatan
Scientific
Panduan Tugas Menelaah Rancangan
PPT-3.2
Penilaian pada RPP yang Telah Dibuat
Hand-Out    SKL, KI, dan KD HO-1.3/2.1/
2.4/3.1/3.2
Rambu-rambu Penyusunan RPP Mengacu
pada Standar Proses dan Pendekatan HO-3.1-1
Scientific
Contoh RPP Tematik SD Kelas I HO-3.1-2
Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada
HO-2.3/3.2
Pembelajaran
Lembar Telaah RPP LK-3.1/3.2
Kerja/Rubrik   Rubrik Penilaian Telaah RPP R-3.1/3.2
4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING
Video Video Pembelajaran V-2.1/4.1
Bahan Tayang   Strategi Pengamatan Tayangan Video PPT-4.1
Panduan Tugas Praktik Pelaksanaan
PPT-4.2-1
Pembelajaran Melalui Peer-Teaching
Instrumen Penilaian Pelaksanaan
PPT-4.2-2
Pembelajaran
Lembar Analisis Pembelajaran pada Tayangan Video LK-4.1
Kerja/Rubrik   Rubrik Penilaian Analisis Pembelajaran pada
R-4.1
Tayangan Video
Instrumen Penilaian Pelaksanaan
LK-4.2
Pembelajaran
Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran R-4.2

Keterangan:
V : Video
PPT : Powerpoint Presentation
HO : Hand-Out
LK : Lembar Kerja
R : Rubrik

Catatan Pengkodean:
1. PPT-1.3 artinya bahan presentasi ini digunakan saat menyampaikan Materi Pelatihan 1
(Konsep Kurikulum), Submateri 3 (SKL,KI,KD)
2. HO-1.3/2.1/2.4/3.1/3.2 artinya hand-out ini digunakan sebagai acuan untuk beberapa
materi pelatihan yaitu sebagai berikut:
- Materi Pelatihan 1, submateri 3;
- Materi Pelatihan 2, submateri 1 dan 4;
- Materi Pelatihan 3, submateri 1 dan 2.

Pendahuluan | 9
K. Sistematika Modul
Modul pelatihan implementasi kurikulum ini dibagi dalam tiga bagian berikut ini.
Bagian I : Pendahuluan
Bagian II : Silabus Pelatihan
Bagian III : Materi Pelatihan

A.

Pendahuluan | 10
BAGIAN II
SILABUS

Silabus Pelatihan | 11
SILABUS
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

JENJANG: SD/MI
KELAS: IV (EMPAT)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


TAHUN 2013

Silabus Pelatihan | 12
SILABUS PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

MATERI PELATIHAN: 0. PERUBAHAN MINDSET


ALOKASI WAKTU: 2 JP (@ 45 MENIT)
JENJANG: SD/MI
KELAS: IV (EMPAT)

WAKTU
KOMPETENSI PENILAIAN BAHAN PELATIHAN
SUBMATERI KEGIATAN (JP)
NO PESERTA INDIKATOR
PELATIHAN PELATIHAN BENTUK
PELATIHAN ASPEK TEKNIK JENIS DESKRIPSI
INSTRUMEN
0.1 Tantangan 1. Memiliki sikap 1. Menunjukan 1. Tanya jawab Sikap Pengamata Lembar Bahan Tantangan 2
Indonesia yang terbuka sikap terbuka tentang Terbuka untuk n Pengamatan Tayang Indonesia dalam
dalam Abad ke- untuk terhadap tantangan menerima dan Sikap Abad ke-21
21 menerima Indonesia dalam mengimpleme (PPT-0.1)
perubahan.
Kurikulum Abad ke-21. ntasikan
2013 Kurikulum
2. Berpartisipasi 2. Curah pendapat 2013.
2. Memiliki aktif dalam membandingkan
keinginan yang kegiatan antara berpikir
kuat untuk pelatihan. berbasis kendala
mengimpleme (constraint-
ntasikan based thinking)
Kurikulum dengan berpikir
2013. berbasis
kesempatan
(opportunity-
based thinking)

3. Mendiskusikan
cara baru dalam
belajar.

4. Mendiskusikan 6

Silabus Pelatihan | 13
WAKTU
KOMPETENSI PENILAIAN BAHAN PELATIHAN
SUBMATERI KEGIATAN (JP)
NO PESERTA INDIKATOR
PELATIHAN PELATIHAN BENTUK
PELATIHAN ASPEK TEKNIK JENIS DESKRIPSI
INSTRUMEN
pendorong
utama teknologi
pendidikan yang
harus
diperhatikan

5. Tanya jawab
tentang
tantangan
pendidikan tinggi

Silabus Pelatihan | 14
SILABUS PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

MATERI PELATIHAN: 1. KONSEP KURIKULUM


ALOKASI WAKTU: 4 JP (@ 45 MENIT)
JENJANG: SD/MI
KELAS: IV (EMPAT)

WAKTU
KOMPETENSI PENILAIAN BAHAN PELATIHAN
SUBMATERI KEGIATAN (JP)
NO PESERTA INDIKATOR
PELATIHAN PELATIHAN BENTUK
PELATIHAN ASPEK TEKNIK JENIS DESKRIPSI
INSTRUMEN
1.1 Rasional Memahami 1. Menerima 1. Mengama Sikap Pengamata Lembar 1. Video Tayangan 0,5
secara utuh rasional ti dan menyimak Menerima n Pengamatan Paparan
rasional pengembangan tayangan latar belakang Sikap Kurikulum 2013
Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 paparan tentang alasan oleh Mendikbud
dalam kaitannya Kurikulum 2013 perubahan (V-1.1)
dengan oleh Mendikbud. Kurikulum
perkembangan 2013. 2. Bahan Rasional
masa depan. 2. Menyimak Tayang Kurikulum 2013
dan melakukan Pengetahuan Tes Objektif (PPT-1.1)
2. Menjelaskan tanya jawab Memahami Tes Tertulis Pilihan
rasional tentang paparan secara utuh Ganda 3. Hand-out Naskah
pengembangan rasional rasional Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 kurikulum (HO-1.1/1.2/1.4)
dalam kaitannya dalam kaitannya 2013 .
dengan dengan
perkembangan perkembangan
masa depan. kurikulum di
Indonesia.
3. Menjelaskan
permasalahan 3. Menyimpu
Kurikulum 2006 lkan rasional
(KTSP). Kurikulum 2013
yang mencakup

Silabus Pelatihan | 15
WAKTU
KOMPETENSI PENILAIAN BAHAN PELATIHAN
SUBMATERI KEGIATAN (JP)
NO PESERTA INDIKATOR
PELATIHAN PELATIHAN BENTUK
PELATIHAN ASPEK TEKNIK JENIS DESKRIPSI
INSTRUMEN
4. Mengidentifikasi permasalahan
kesenjangan kurikulum 2006
kurikulum antara (KTSP),
kondisi saat ini kesenjangan
dengan kondisi kurikulum antara
ideal. kondisi saat ini
dengan kondisi
5. Menjelaskan ideal, serta
alasan alasan
pengembangan pengembangan
kurikulum. kurikulum.

1.2 Elemen Memahami 1. Menerima empat 1. Menyimak dan Sikap Pengamata Lembar 1. Bahan Elemen 0,5
Perubahan secara utuh elemen melakukan tanya Menerima n Pengamatan Tayang Perubahan
Kurikulum 2013 elemen perubahan jawab tentang empat elemen Sikap Kurikulum 2013
perubahan Kurikulum 2013 empat elemen perubahan (PPT-1.2)
Kurikulum 2013. yang mencakup: perubahan Kurikulum
SKL, SI, Standar Kurikulum 2013 2013 2. Hand-out Naskah
Proses, dan dalam kaitannya Kurikulum 2013
Standar dengan Pengetahuan Tes Objektif (HO-1.1/1.2/1.4)
Penilaian. perkembangan Memahami Tes Tertulis Pilihan
kurikulum. elemen Ganda
2. Menjelaskan perubahan
empat elemen 2. Menyimpulkan Kurikulum
perubahan empat elemen 2013 dan
Kurikulum 2013 perubahan hubungannya
yang mencakup: Kurikulum 2013. dengan
SKL, SI, Standar kompetensi
Proses, dan yang
Standar dibutuhkan
Penilaian. pada masa

Silabus Pelatihan | 16
WAKTU
KOMPETENSI PENILAIAN BAHAN PELATIHAN
SUBMATERI KEGIATAN (JP)
NO PESERTA INDIKATOR
PELATIHAN PELATIHAN BENTUK
PELATIHAN ASPEK TEKNIK JENIS DESKRIPSI
INSTRUMEN
depan.
3. Menjelaskan
empat elemen
perubahan
kurikulum dalam
hubungannya
dengan
kompetensi yang
dibutuhkan pada
masa depan.

1.3 SKL, KI dan KD Memahami 1. Bekerja sama 1. Menyimak Sikap Pengamata Lembar 1. Bahan SKL, KI, dan KD 2
keterkaitan dalam paparan SKL, KI, Bekerja sama n Pengamatan Tayang (PPT-1.3)
antara SKL, KI, menganalisis dan KD. dalam Sikap
dan KD pada keterkaitan SKL, kelompok 2. Hand-Out a. SKL, KI, dan
Kurikulum 2013. KI, dan KD. 2. Memberi contoh dengan baik KD (HO-1.3/
analisis dan benar 2.1/2.4/
2. Menganalisis keterkaitan SKL, 3.1/3.2)
keterkaitan KI, dan KD. Keterampilan Rubrik b. Contoh
antara SKL, KI, Terampil Penugasan penilaian Analisis
dan KD. 3. Menganalisis menganalisis hasil analisis Keterkaitan
keterkaitan SKL, keterkaitan keterkaitan antara SKl, KI,
KI, dan KD SKL, KI, dan KD SKL, KI dan dan KD
melalui diskusi KD (R-1.3) (HO-1.3)
kelompok pada
format yang Pengetahuan Tes Objektif 3. Lembar Analisis
sudah disediakan Kemampuan Tes Tertulis Pilihan Kerja Keterkaitan SKL,
(Tiap kelompok memahami Ganda KI, dan KD
menganalisis konsep SKL, KI, (LK-1.3 )
keterkaitan SKL, dan KD serta
KI, dan KD yang keterkaitan

Silabus Pelatihan | 17
WAKTU
KOMPETENSI PENILAIAN BAHAN PELATIHAN
SUBMATERI KEGIATAN (JP)
NO PESERTA INDIKATOR
PELATIHAN PELATIHAN BENTUK
PELATIHAN ASPEK TEKNIK JENIS DESKRIPSI
INSTRUMEN
akan dijadikan antara ketiga
dasar dalam kompetensi
membuat RPP) tersebut.

4. Mempresentasi
kan hasil diskusi
kelompok.

5. Menilai hasil
kerja kelompok
lain.

1.4 Strategi Memahami 1. Berkomunikasi 1. Diskusi kelas Sikap Pengamata Lembar 1. Bahan Strategi 1
Implementasi secara utuh dengan bahasa untuk Berkomunikasi n Pengamatan Tayang Implementasi
Kurikulum 2013 strategi yang runtut dan mengidentifikasi dengan Sikap Kurikulum
implementasi komunikatif elemen-elemen bahasa yang (PPT-1.4)
Kurikulum 2013. untuk penting strategi santun,
mengidentifikasi implementasi sistematis, 2. Hand-out Naskah
elemen-elemen Kurikulum 2013. dan Kurikulum 2013
penting strategi komunikatif (HO-1.1/1.2/1.4)
implementasi 2. Merangkum dan dalam
Kurikulum 2013. menyimpulkan meyampaikan
hasil diskusi ide-ide.
2. Mengidentifikasi kelas.
elemen-elemen Pengetahuan Tes Objektif
penting strategi 3. Mengkomunikasi Memahami Tes Tertulis Pilihan
implementasi kan hasil diskusi elemen- Ganda
Kurikulum 2013. kelas. elemen
penting
strategi
implementasi

Silabus Pelatihan | 18
WAKTU
KOMPETENSI PENILAIAN BAHAN PELATIHAN
SUBMATERI KEGIATAN (JP)
NO PESERTA INDIKATOR
PELATIHAN PELATIHAN BENTUK
PELATIHAN ASPEK TEKNIK JENIS DESKRIPSI
INSTRUMEN
Kurikulum
2013.

Silabus Pelatihan | 19
SILABUS PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

MATERI PELATIHAN: 2. ANALISIS MATERI AJAR


ALOKASI WAKTU: 12 JP (@ 45 MENIT)
JENJANG: SD/MI
KELAS: IV (EMPAT)

WAKTU
KOMPETENSI PENILAIAN BAHAN PELATIHAN
SUBMATERI KEGIATAN (JP)
NO PESERTA INDIKATOR
PELATIHAN PELATIHAN BENTUK
PELATIHAN ASPEK TEKNIK JENIS DESKRIPSI
INSTRUMEN
2.1 Konsep Mendeskripsikan 1. Menerima 1. Mengamati Sikap Pengamata Lembar 1. Video a. Pembelajaran 2
Pembelajaran konsep konsep tayangan video Menerima n Pengamatan tematik di
Tematik pembelajaran pembelajaran PBM tematik konsep Sikap kelas IV
Terpadu Tematik Terpadu. Tematik Terpadu dan video PBM pembelajaran (V-2.1)
dan menghargai Tematik Tematik b. Pembelajaran
pendapat orang Terpadu. Terpadu dan Tematik
lain. menghargai Terpadudi
pendapat kelas IV
2. Menjelaskan orang lain. (V-2.1/4.1)
konsep 2. Membandingkan
pembelajaran antara Keterampilan Rubrik 2. Bahan a. Konsep
Tematik pembelajaran Terampil Penugasan penilaian Tayang pembelajaran
Terpadu. tematik dengan menganalisis hasil analisis Tematik
Tematik Terpadu keterkaitan keterkaitan Terpadu
melalui diskusi antara antara (PPT-2.1-1)
kelompok. jaringan jaringan b. Implementasi
tema, silabus, tema, pembelajaran
3. Melakukan RKH, dan silabus, Tematik
tanya jawab RPP. RKH, dan Terpadu
tentang konsep RPP (R-2.1) (PPT-2.1-2)
pembelajaran
Tematik Pengetahuan Tes Objektif 3. Hand out a. SKL, KI, dan
Terpadu. Konsep Tes Tertulis Pilihan KD (HO-1.3/

Silabus Pelatihan | 20
WAKTU
KOMPETENSI PENILAIAN BAHAN PELATIHAN
SUBMATERI KEGIATAN (JP)
NO PESERTA INDIKATOR
PELATIHAN PELATIHAN BENTUK
PELATIHAN ASPEK TEKNIK JENIS DESKRIPSI
INSTRUMEN
pembelajaran Ganda 2.1/2.4/
4. Menyimpulkan Tematik 3.1/3.2)
konsep Terpadu. b. Konsep
pembelajaran Pembelajaran
Tematik Tematik
Terpadu. Terpadu
(HO-2.1-1)
3. Menjelaskan 5. Mendiskusikan c. Implementasi
pemetaan hasil pemetaan pembelajaran
kompetensi KD dan indikator Tematik
dasar dan pembelajaran Terpadu
indikator Tematik (HO-2.1-2)
pembelajaran Terpadu.
Tematik 4. Lembar Analisis
Terpadu. Kerja keterkaitan
antara jaringan
4. Menjelaskan 6. Mendiskusikan tema, silabus,
keterkaitan keterkaitan RKH, dan RPP
antara jaringan antara jaringan (LK-2.1)
tema, silabus, tema, silabus,
RKH, dan RPP. RKH, dan RPP.

2.2 Konsep Mendeskripsikan 1. Menerima 1. Mengkaji Sikap Pengamata Lembar 1. Bahan a. Konsep 2
Pendekatan konsep konsep pendekatan Menerima n pengamatan Tayang pendekatan
Scientific pendekatan pendekatan scientific konsep sikap scientific
scientific dalam scientific dan mengacu pada pendekatan (PPT-2.2-1)
pembelajaran menghargai tayangan video scientific dan b. Contoh
Tematik Terpadu pendapat orang Tematik Terpadu menghargai penerapan
lain. melalui diskusi pendapat pendekatan
kelompok orang lain. scientific
dalam

Silabus Pelatihan | 21
WAKTU
KOMPETENSI PENILAIAN BAHAN PELATIHAN
SUBMATERI KEGIATAN (JP)
NO PESERTA INDIKATOR
PELATIHAN PELATIHAN BENTUK
PELATIHAN ASPEK TEKNIK JENIS DESKRIPSI
INSTRUMEN
2. Menjelaskan Pengetahuan Tes Objektif pembelajaran
konsep Konsep Tes tertulis Pilihan Tematik
pendekatan pendekatan Ganda Terpadu
scientific scientific dan (PPT-2.2-2)
penerapan-
3. Menjelaskan 2. Mendiskusikan nya dalam 2. Hand out a. Pendekatan
penerapan contoh-contoh pembelajaran scientific
pendekatan penerapan Tematik (HO-2.2-1)
scientific dalam pendekatan Terpadu. b. Contoh
pembelajaran scientific dalam penerapan
Tematik pembelajaran pendekatan
Terpadu. Tematik scientific
Terpadu. dalam
pembelajaran
Tematik
Terpadu
(HO-2.2-2)

2.3 Konsep Mendeskripsikan 1. Menerima 1. Menyajikan Sikap Pengamata Lembar 1. Bahan a. Konsep 2
Penilaian konsep penilaian penerapan kegiatan Menerima n pengamatan Tayang penilaian
Autentik pada autentik pada konsep penilaian interaktif untuk penerapan sikap autentik pada
Proses dan proses dan hasil autentik di menyamakan konsep proses dan
Hasil Belajar belajar sekolah/ persepsi tentang penilaian hasil belajar
madrasah dan jenis dan bentuk autentik di (PPT-2.3)
menghargai penilaian sekolah/ b. Contoh
pendapat orang autentik. madrasah penerapan
lain. dan penilaian
menghargai autentik pada
2. Menjelaskan 2. Mendiskusikan pendapat pembelajaran
konsep konsep penilaian orang lain. Tematik
penilaian autentik pada Terpadu

Silabus Pelatihan | 22
WAKTU
KOMPETENSI PENILAIAN BAHAN PELATIHAN
SUBMATERI KEGIATAN (JP)
NO PESERTA INDIKATOR
PELATIHAN PELATIHAN BENTUK
PELATIHAN ASPEK TEKNIK JENIS DESKRIPSI
INSTRUMEN
autentik pada proses dan hasil Pengetahuan Tes Objektif (PPT-2.3/3.2)
proses dan hasil belajar. Konsep Tes tertulis Pilihan
belajar. penilaian Ganda 2. Hand out a. Konsep
autentik pada penilaian
pembelajaran autentik pada
Tematik proses dan
Terpadu. hasil belajar
(HO-2.3)
b. Contoh
penerapan
penilaian
autentik pada
pembelajaran
Tematik
Terpadu
(HO-2.3/3.2)

2.4 Analisis Buku 1. Mengan 1. Ketelitian dan 1. Peserta Sikap Pengamata Lembar 1. Bahan Analisis buku 6
Guru dan Buku alisis keseriusan pelatihan Teliti dan n pengamatan Tayang guru dan buku
Siswa kesesuaian isi menganalisis menilai buku serius dalam sikap siswa (PPT-2.4)
(Kesesuaian, buku guru dan kesesuaian buku guru dan buku bekerja baik
Kecukupan, dan buku siswa guru dan siswa siswa. secara 2. Hand-out SKL, KI, dan KD
Kedalaman dengan dengan SKL, KI, mandiri (HO-1.3/ 2.1/
Materi) tuntutan SKL, dan KD. 2. Diskusi maupun 2.4/ 3.1/3.2)
KI, dan KD. kelompok berkelompok.
2. Mengidentifikasi membahas hasil 3. Lembar a. Analisis Buku
kesesuaian isi penilaian buku Keterampilan Rubrik Kerja Guru
buku guru dan guru dan buku Terampil Penugasan Penilaian (LK-2.4-1)
buku siswa siswa. menganalisis Hasil b. Analisis Buku
dengan tuntutan buku guru Analisis Siswa
SKL, KI, dan KD. 3. Mencermati dan siswa. Buku Guru (LK-2.4-2)

Silabus Pelatihan | 23
WAKTU
KOMPETENSI PENILAIAN BAHAN PELATIHAN
SUBMATERI KEGIATAN (JP)
NO PESERTA INDIKATOR
PELATIHAN PELATIHAN BENTUK
PELATIHAN ASPEK TEKNIK JENIS DESKRIPSI
INSTRUMEN
format analisis dan Buku
buku guru dan Siswa
buku siswa. (R-2.4)

3. Menganalisis 4. Mendeskri
2. Mengan kecukupan dan psikan
alisis buku kedalaman kecukupan dan
guru dan buku materi buku kedalaman
siswa dilihat guru dan buku materi buku
dari aspek siswa. guru dan buku
kecukupan dan siswa secara
kedalaman kelompok.
materi. 4. Menganalisis
kesesuaian 5. Menganalisis
proses, kesesuaian isi
pendekatan buku dengan
belajar Tematik standar proses,
Terpadu, serta pendekatan
strategi evaluasi Tematik
yang Terpadu, dan
diintegrasikan standar
dalam buku. penilaian yang
diintegrasikan
dalam buku
melalui diskusi
kelompok.
5. Menjelaskan
3. Mengua secara utuh 6. Membaca isi
sai secara utuh materi, struktur, materi, struktur,
materi, dan pola pikir dan pola pikir
struktur, dan keilmuan materi keilmuan materi

Silabus Pelatihan | 24
WAKTU
KOMPETENSI PENILAIAN BAHAN PELATIHAN
SUBMATERI KEGIATAN (JP)
NO PESERTA INDIKATOR
PELATIHAN PELATIHAN BENTUK
PELATIHAN ASPEK TEKNIK JENIS DESKRIPSI
INSTRUMEN
pola pikir pelajaran yang pelajaran yang
keilmuan terdapat dalam terdapat dalam
materi buku siswa. buku siswa
pelajaran. melalui belajar
mandiri.
6. Menerapkan
4. Mengua materi pelajaran 7. Membuat
sai penerapan yang terdapat contoh-contoh
materi dalam buku guru penerapan
pelajaran pada dan buku siswa materi pelajaran
bidang/ ilmu pada bidang/ yang terdapat
lain serta ilmu lain serta dalam buku guru
kehidupan kehidupan dan buku siswa
sehari-hari. sehari-hari. pada bidang/
ilmu lain serta
kehidupan
sehari-hari
secara
berkelompok.

8. Mempresentasi
kan hasil analisis
buku guru dan
buku siswa
(perwakilan
kelompok).
7. Menjelaskan
5. Memaha strategi 9. Menyimpulkan
mi strategi penggunaan strategi
menggunakan buku guru dan penggunaan
buku guru dan buku siswa buku guru dan

Silabus Pelatihan | 25
WAKTU
KOMPETENSI PENILAIAN BAHAN PELATIHAN
SUBMATERI KEGIATAN (JP)
NO PESERTA INDIKATOR
PELATIHAN PELATIHAN BENTUK
PELATIHAN ASPEK TEKNIK JENIS DESKRIPSI
INSTRUMEN
buku siswa untuk kegiatan buku siswa
untuk kegiatan pembelajaran. untuk kegiatan
pembelajaran. pembelajaran.

Silabus Pelatihan | 26
SILABUS PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

MATERI PELATIHAN: 3. MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN


ALOKASI WAKTU: 8 JP (@ 45 MENIT)
JENJANG: SD/MI
KELAS: IV (EMPAT)

WAKTU
PENILAIAN BAHAN PELATIHAN
KOMPETENSI (JP)
SUBMATERI KEGIATAN
NO PESERTA INDIKATOR
PELATIHAN PELATIHAN BENTUK
PELATIHAN ASPEK TEKNIK JENIS DESKRIPSI
INSTRUMEN
3.1 Penyusunan Menyusun RPP 1. Menunjukkan 1. Peserta Sikap Pengamata Lembar 1. Bahan a. Rambu-rambu 5
RPP Tematik Terpadu sikap tanggung pelatihan Tanggung n Pengamatan Tayang penyusunan
yang jawab dan menilai RPP yang jawab dan Sikap RPP mengacu
menerapkan kreatif dalam dibawa oleh kreatif dalam pada Standar
pendekatan menyusun RPP. peserta lain. menyusun Proses dan
scientific sesuai RPP pendekatan
model belajar 2. Mengidentifikasi 2. Mendiskusikan scientific
yang relevan rambu-rambu rambu-rambu Keterampilan Rubrik (PPT-3.1-1)
dengan penyusunan RPP penyusunan RPP Menyusun Penugasan Penilaian b. Panduan
mempertimbang Tematik Tematik Terpadu RPP Telaah RPP tugas telaah
kan karakteristik Terpadu. yang mengacu pembelajaran (R-3.1/3.2) RPP
peserta didik baik pada Standar Tematik (PPT-3.1-2)
dari aspek fisik, Proses dan Terpadu
moral, sosial, pendekatan dengan 2. Hand out a. SKL, KI, dan
kultural, scientific. pendekatan KD (HO-1.3/
emosional, scientific 2.1/2.4/
maupun 3. Menyusun RPP 3. Menyusun RPP 3.1/3.2)
intelektual Tematik Terpadu Tematik Terpadu Pengetahuan Tes Objektif b. Rambu-rambu
yang sesuai yang sesuai RPP Tes Tertulis Pilihan penyusunan
dengan SKL, KI dengan SKL, KI, pembelajaran Ganda RPP mengacu
dan KD; Standar dan KD; Standar tematik yang pada Standar
Proses; dan Proses; dan menerapkan Proses dan

Silabus Pelatihan | 27
WAKTU
PENILAIAN BAHAN PELATIHAN
KOMPETENSI (JP)
SUBMATERI KEGIATAN
NO PESERTA INDIKATOR
PELATIHAN PELATIHAN BENTUK
PELATIHAN ASPEK TEKNIK JENIS DESKRIPSI
INSTRUMEN
pendekatan pendekatan pendekatan pendekatan
scientific. scientific scientific scientific
(terutama KD di (HO-3.1-1)
awal semester I) c. Contoh RPP
secara Tematik
berkelompok. Terpadu kelas
IV (HO-3.1-2)
4. Menelaah RPP 4. Mendiskusikan
Tematik Terpadu format telaah 3. Lembar Telaah RPP
RPP . Kerja (LK-3.1/3.2)

5. Menelaah RPP
yang disusun
kelompok lain
sesuai format
telaah.

6. Merevisi RPP
berdasarkan
hasil telaah.

7. Mempresentasi
kan hasil RPP
yang sudah
direvisi (sampel).

3.2 Perancangan Merancang 1. Menunjukkan 1. Mendiskusikan Sikap Pengamata Lembar 1. Bahan a. Contoh 3
Penilaian penilaian sikap tanggung dan melakukan Tanggung n Pengamatan Tayang penerapan
Autentik pada autentik pada dan kreatif tanya jawab jawab dan Sikap penilaian
Proses dan proses dan hasil dalam menyusun tentang kreatif dalam autentik pada

Silabus Pelatihan | 28
WAKTU
PENILAIAN BAHAN PELATIHAN
KOMPETENSI (JP)
SUBMATERI KEGIATAN
NO PESERTA INDIKATOR
PELATIHAN PELATIHAN BENTUK
PELATIHAN ASPEK TEKNIK JENIS DESKRIPSI
INSTRUMEN
Hasil Belajar belajar rancangan penilaian menyusun pembelajaran
penilaian autentik dalam rancangan Tematik
autentik. bentuk tes dan penilaian Terpadu
nontes. autentik. (PPT-2.3/3.2)
b. Panduan
2. Mengidentifikasi 2. Mendiskusikan Keterampilan Rubrik tugas
kaidah tentang kaidah Merancang Penugasan Penilaian menelaah
perancangan merancang penilaian Telaah RPP rancangan
penilaian penilaian autentik pada (R-3.1/3.2) penilaian
autentik pada autentik pembelajaran pada RPP
proses dan hasil berbentuk tes Tematik yang telah
belajar. dan nontes, Terpadu. dibuat
termasuk (PPT-3.2)
portofolio. Pengetahuan Tes Objektif
Penerapan Tes Tertulis Pilihan 2. Hand out a. SKL, KI, dan
3. Menelaah 3. Kerja kelompok penilaian Ganda KD (HO-1.3/
contoh menelaah autentik pada 2.1/2.4/
penerapan contoh pembelajaran 3.1/3.2)
penilaian penerapan Tematik b. Contoh
autentik pada penilaian Terpadu. penerapan
pembelajaran autentik pada penilaian
Tematik pembelajaran autentik pada
Terpadu. Tematik pembelajaran
Terpadu. Tematik
Terpadu
4. Menelaah 4. Menelaah (HO-2.3/3.2)
rancangan rancangan
penilaian penilaian
autentik pada autentik pada
proses dan hasil RPP yang telah

Silabus Pelatihan | 29
WAKTU
PENILAIAN BAHAN PELATIHAN
KOMPETENSI (JP)
SUBMATERI KEGIATAN
NO PESERTA INDIKATOR
PELATIHAN PELATIHAN BENTUK
PELATIHAN ASPEK TEKNIK JENIS DESKRIPSI
INSTRUMEN
belajar yang ada disusun.
dalam RPP.

5. Merevisi 5. Merevisi
rancangan rancangan
penilaian pada penilaian pada
RPP yang telah RPP yang telah
disusun. disusun
berdasarkan
hasil telaah.

6. Mempresentasi
kan rancangan
penilaian proses
dan hasil belajar
yang sudah
direvisi (sampel).

Silabus Pelatihan | 30
SILABUS PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

MATERI PELATIHAN: 4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING


ALOKASI WAKTU: 22 JP (@ 45 MENIT)
JENJANG: SD/MI
KELAS: IV (EMPAT)

KOMPETENSI PENILAIAN BAHAN PELATIHAN


SUBMATERI KEGIATAN WAKTU
NO PESERTA INDIKATOR
PELATIHAN PELATIHAN BENTUK (JP)
PELATIHAN ASPEK TEKNIK JENIS DESKRIPSI
INSTRUMEN
4.1 Simulasi Mengkaji 1. Ketelitian dan 1. Mengamati Sikap Pengamata Lembar 1. Video Pembelajaran 8
Pembelajaran pelaksanaan keseriusan tayangan video Ketelitian dan n Pengamatan Tematik Terpadu
pembelajaran dalam pembelajaran keseriusan Sikap di kelas IV
Tematik menganalisis Tematik dalam (V-2.1/4.1)
Terpadu yang simulasi Terpadu. menganalisis
menerapkan pembelajaran. simulasi 2. Bahan Strategi
pendekatan pembelajaran Tayang pengamatan
scientific 2. Menganalisis 2. Melalui diskusi, video
(mengamati, simulasi menganalisis Keterampilan Rubrik pembelajaran
menanya, pembelajaran tayangan video Menganalisis Penugasan Penilaian (PPT-4.1)
mencoba, melalui pembelajaran pembelajaran Analisis
mengolah, tayangan video dengan fokus pada pembelajaran 3. Lembar Analisis
menyaji, pembelajaran. pada penerapan tayangan pada Kerja pembelajaran
menalar, pendekatan video. tayangan pada tayangan
mencipta) scientific dan video video
dengan tetap penilaian (R-4.1) (LK-4.1)
memperhatikan autentik.
karakteristik Pengetahuan Tes Objektif
peserta didik 3. Menyimpulkan 3. Menyimpulkan Prinsip- Tes Tertulis Pilihan Ganda
baik dari aspek alur alur prinsip
fisik, moral, pembelajaran pembelajaran pendekatan
sosial, kultural, Tematik Terpadu Tematik Terpadu scientific dan
emosional, yang yang

Silabus Pelatihan | 31
KOMPETENSI PENILAIAN BAHAN PELATIHAN
SUBMATERI KEGIATAN WAKTU
NO PESERTA INDIKATOR
PELATIHAN PELATIHAN BENTUK (JP)
PELATIHAN ASPEK TEKNIK JENIS DESKRIPSI
INSTRUMEN
maupun, berorientasi berorientasi penerapan
intelektual pada pada penilaian
  pendekatan pendekatan autentik
scientific dan scientific dan dalam
penilaian penilaian pembelajaran
autentik. autentik. Tematik
Terpadu.
4. Merevisi RPP 4. Merevisi RPP
sehingga sesuai dengan
menerapkan hasil analisis
pendekatan tayangan video
scientific dan pembelajaran.
penilaian
autentik untuk 5. Mempresentasi
kegiatan peer kan contoh RPP
teaching. untuk kegiatan
peer teaching.

4.2 Peer Teaching Melaksanakan 1. Kreatif dan 1. Menginformasi Sikap Pengamata Lembar 1. Bahan a. Panduan tugas 14
pembelajaran komunikatif kan panduan Kreatif dan n Pengamatan Tayang praktik
Tematik dalam tugas praktik komunikatif Sikap pelaksanaan
Terpadu yang melakukan peer pelaksanaan dalam pembelajaran
menerapkan teaching. pembelajaran melakukan melalui peer
pendekatan melalui peer peer teaching teaching
scientific teaching. (PPT-4.2-1)
(mengamati, Keterampilan Rubrik b. Instrumen
menanya, 2. Melaksanakan 2. Menjelaskan Melaksana- Penugasan penilaian penilaian
mencoba, peer teaching garis besar kan pelaksanaan pelaksanaan
mengolah, pembelajaran instrumen pembelajaran pembelajaran pembelajaran
menyaji, Tematik Terpadu penilaian Tematik (R-4.2) (PPT-4.2-2)
menalar, yang pelaksanaan Terpadu yang

Silabus Pelatihan | 32
KOMPETENSI PENILAIAN BAHAN PELATIHAN
SUBMATERI KEGIATAN WAKTU
NO PESERTA INDIKATOR
PELATIHAN PELATIHAN BENTUK (JP)
PELATIHAN ASPEK TEKNIK JENIS DESKRIPSI
INSTRUMEN
mencipta) menerapkan pembelajaran menerapkan 2. Lembar Instrumen
dengan tetap pendekatan pendekatan Kerja penilaian
memperhatikan scientific dan 3. Mempersiapkan scientific. pelaksanaan
karakteristik penilaian pelaksanaan pembelajaran
peserta didik autentik. peer teaching Pengetahuan (LK-4.2)
baik dari aspek berdasarkan RPP Prinsip- Tes Objektif
fisik, moral, yang telah prinsip Tes Tertulis Pilihan Ganda
sosial, kultural, disusun. pendekatan
emosional, scientific
maupun, 4. Mempraktikkan dalam
intelektual. pembelajaran pembelajaran
Tematik Terpadu Tematik
melalui peer Terpadu
teaching secara
individual.

3. Menilai 5. Menilai kegiatan


pelaksanaan peer teaching
peer teaching menggunakan
peserta lain. instrumen
penilaian
pelaksanaan
pembelajaran

6. Melakukan
refleksi terhadap
pelaksanaan
peer teaching.

Silabus Pelatihan | 33
Silabus Pelatihan | 34
BAGIAN III
MATERI PELATIHAN
1. PERUBAHAN MINDSET
2. KONSEP KURIKULUM 2013
3. ANALISIS MATERI AJAR
4. MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN
5. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 35


MATERI PELATIHAN: PERUBAHAN MINDSET

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 36


MATERI PELATIHAN: PERUBAHAN MINDSET

A. KOMPETENSI
Peserta pelatihan dapat:
1. Memiliki sikap yang terbuka untuk menerima Kurikulum 2013.
2. Memiliki keinginan yang kuat untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013.

B. LINGKUP MATERI
1. Tantangan Indonesia dalam Abad ke-21 (Mengapa Kita Harus Berubah).
2. Berpikir Berbasis Kendala (Constraint-Based Thinking) dan Berpikir Berbasis Kesempatan
(Opportunity Based)
3. Cara Baru dalam Belajar
4. Enam Pendorong Utama Teknologi Pendidikan yang Harus Diperhatikan.
5. Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi (High Order Thinking Skill).

C. INDIKATOR
3. Menunjukkan sikap menerima secara terbuka terhadap perubahan Kurikulum dalam
rangka menghadapi tantangan Indonesia dalam Abad ke-21.
4. Menunjukkan sikap menghargai perubahan kurikulum.
5. Merespon secara positif terhadap cara baru dalam belajar.
6. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan materi pelatihan perubahan mindset.

D. PERANGKAT PELATIHAN
1. Bahan Tayang: Tantangan Indonesia dalam Abad 21 (Mengapa Kita Harus Berubah)
2. ATK

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 37


SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN
MATERI PELATIHAN: PERUBAHAN MINDSET
ALOKASI WAKTU: 2 JP (@ 45 MENIT)
JENJANG: SD/MI
KELAS: IV
TAHAPAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
KEGIATAN
PERSIAPAN Dilakukan dengan mengecek kelengkapan alat pembelajaran,
seperti LCD Projector, Laptop, File, Active Speaker, dan Laser
Pointer, atau media pembelajaran lainnnya.

KEGIATAN Pengkondisian Peserta 15 Menit


PENDAHULUAN Perkenalan

Fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator, alokasi


waktu, dan skenario kegiatan pembelajaran materi pelatihan
Perubahan Mindset

Fasilitator memotivasi peserta, mengajak berdinamika agar saling


mengenal, serius, semangat, dan bekerja sama saat proses
pembelajaran berlangsung.

KEGIATAN INTI Perubahan Mindset 60 Menit


Tanya jawab tentang tantangan Indonesia dalam Abad ke-21 15 Menit
(mengapa kita harus berubah).

Curah pendapat untuk membandingkan berpikir berbasis kendala 15 menit


(Constraint-Based Thinking) dan Berpikir berbasis kesempatan
(Opportunity Based).

Mendiskusikan cara baru dalam belajar. 10 Menit

Mendiskusikan enam pendorong utama teknologi pendidikan yang 20 Menit


harus diperhatikan dilanjutkan dengan tanya jawab tentang lima
tantangan pendidikan tinggi.

KEGIATAN Membuat rangkuman materi pelatihan Perubahan Mindset 15 Menit


PENUTUP
Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.

Fasilitator mengingatkankan peserta agar membaca referensi yang


relevan.

Fasilitator menutup pembelajaran

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 38


MATERI PELATIHAN: PERUBAHAN MINDSET

Langkah Kegiatan Inti

Pengkondisia
Diskusi
n Peserta Curah
Diskusi Dilanjutkan
dilanjutkan Pendapat
Tanya Jawab
Tanya Jawab

30 Menit 15 Menit 10 Menit 35 Menit

Pengkondisian Peserta dilanjutkan Tanya Jawab

Perkenalan, fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator, alokasi waktu, dan
skenario kegiatan pembelajaran materi pelatihan Perubahan Mindset. Fasilitator memotivasi
peserta, mengajak berdinamika agar saling mengenal, serius, semangat, dan bekerja sama saat
proses pembelajaran berlangsung. Tanya jawab tentang Tantangan Indonesia dalam Abad ke-21
(mengapa kita harus berubah).

Curah Pendapat

Curah pendapat untuk membandingkan berpikir berbasis kendala (Constraint-Based Thinking) dan
Berpikir berbasis kesempatan (Opportunity Based).

Diskusi

Diskusi cara baru dalam belajar

Diskusi, Tanya Jawab, dan Penutup

Mendiskusikan enam pendorong utama teknologi pendidikan yang harus diperhatikan dilanjutkan
dengan tanya jawab tentang keterampilan berpikir tingkat tinggi, diakhiri membuat rangkuman,
refleksi, dan umpan balik.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 39


Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 40
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 41
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 42
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 43
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 44
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 45
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 46
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 47
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 48
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 49
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 50
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 51
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 52
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 53
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 54
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 55
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 56
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 57
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 58
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 59
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 60
MATERI PELATIHAN 1: KONSEP KURIKULUM 2013
1.1 Rasional
1.2 Elemen Perubahan Kurikulum
1.3 SKL, KI, dan KD
1.4 Strategi Implementasi

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 61


MATERI PELATIHAN 1: KONSEP KURIKULUM

A. KOMPETENSI
Peserta pelatihan dapat:
1. Memahami secara utuh rasional dan elemen perubahan Kurikulum 2013;
2. Memahami keterkaitan antara SKL, KI, dan KD pada Kurikulum 2013; dan
3. Memahami secara utuh strategi implementasi Kurikulum 2013.

B. LINGKUP MATERI
1. Rasional kurikulum 2013
2. Standar Nasional Pendidikan
a. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
b. Standar Isi yang berisi Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
c. Standar Proses
d. Standar Penilaian
3. Strategi Implementasi

C. INDIKATOR
1. Menerima rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan
perkembangan masa depan.
2. Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan
perkembangan masa depan.
3. Menjelaskan permasalahan Kurikulum 2006 (KTSP).
4. Mengidentifikasi kesenjangan kurikulum antara kondisi saat ini dengan kondisi ideal.
5. Menjelaskan alasan pengembangan kurikulum.
6. Menerima empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar
Proses, dan Standar Penilaian.
7. Menjelaskan empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar
Proses, dan Standar Penilaian.
8. Menjelaskan empat elemen perubahan kurikulum dalam hubungannya dengan
kompetensi yang dibutuhkan pada masa depan.
9. Menganalisis keterkaitan SKL, KI, dan KD dalam bentuk kerja sama dengan yang lain.
10. Menganalisis keterkaitan antara SKL, KI, dan KD.
11. Mengidentifikasi elemen-elemen penting strategi implementasi Kurikulum 2013 dengan
bahasa yang runtut dan komunikatif.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 62


12. Mengidentifikasi elemen-elemen penting strategi implementasi Kurikulum 2013.

D. PERANGKAT PELATIHAN
1. Video Rasional Kurikulum 2013 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
2. Bahan Tayang
a. Perubahan Mindset
b. Rasional dan Elemen Perubahan
c. Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi
Dasar (KD)
d. Strategi Implementasi
3. Lembar Kerja Analisis SKL, KI, dan KD
4. Hand-Out
a. Contoh Analisis Keterkaitan antara SKL, KI, dan KD
b. SKL-KI-KD
5. ATK

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 63


SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN
MATERI PELATIHAN: 1. KONSEP KURIKULUM
ALOKASI WAKTU: 4 JP (@ 45 MENIT)
JENJANG: SD/ MI
KELAS: IV

TAHAPAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU


KEGIATAN

PERSIAPAN Dilakukan dengan mengecek kelengkapan alat pembelajaran,


seperti LCD Projector, Laptop, File, Active Speaker, dan Laser
Pointer, atau media pembelajaran lainnnya.

KEGIATAN Pengkondisian Peserta 15 Menit


PENDAHULUAN
Perkenalan

Fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator,


alokasi waktu, dan skenario kegiatan pembelajaran materi
pelatihan Konsep Kurikulum.

Fasilitator memotivasi peserta, mengajak berdinamika agar saling


mengenal, serius, semangat, dan bekerja sama saat proses
pembelajaran berlangsung.

KEGIATAN INTI 1.1 Rasional 25 Menit

Penayangan Video Mendikbud tentang Paparan Kurikulum 2013 10 Menit


dengan menggunakan V-1.1.

Pemaparan oleh fasilitator tentang Rasional Kurikulum 2013 10 Menit


dengan menggunakan PPT-1.1.

Tanya jawab tentang Rasional Kurikulum 2013 yang mencakup: 5 Menit


permasalahan kurikulum 2006 (KTSP), kesenjangan kurikulum
antara kondisi saat ini dan kondisi ideal, serta alasan
pengembangan kurikulum, kemudian fasilitator menyimpulkannya.

1.2 Elemen Perubahan Kurikulum 20 Menit

Pemaparan oleh fasilitator tentang Elemen Perubahan Kurikulum 10 Menit


yang mencakup SKL, SI, Standar Proses, dan Standar Penilaian dan
hubungannya dengan kompetensi yang dibutuhkan pada masa

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 64


depan dengan menggunakan PPT-1.2.

Tanya jawab tentang Elemen Perubahan Kurikulum, kemudian 10 Menit


fasilitator menyimpulkannya.

ICE BREAKER 5 Menit

1.3 SKL, KI, dan KD 60 Menit

Pemaparan oleh fasilitator tentang SKL, KI, dan KD dengan 10 Menit


menggunakan PPT-1.3

Memberi contoh analisis keterkaitan antara SKL, KI, dan KD dengan 5 Menit
menggunakan HO-1.3.

Kerja kelompok untuk menganalisis keterkaitan SKL, KI, dan KD 30 Menit


yang akan dijadikan dasar untuk membuat RPP dengan
menggunakan LK-1.3.

Presentasi hasil kerja kelompok, sementara kelompok lainnnya 15 Menit


memberi komentar/ tanggapan dan menilai hasil kerja kelompok.

1.4 Strategi Implementasi Kurikulum 2013 40 Menit

Pemaparan oleh fasilitator tentang Strategi Implementasi 10 Menit


Kurikulum 2013 dengan menggunakan PPT-1.4.

Diskusi kelas tentang elemen-elemen penting Strategi 20 Menit


Implementasi Kurikulum 2013, kemudian merangkum dan
menyimpulkan hasil diskusi.

Mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok. 10 Menit

KEGIATAN Membuat rangkuman materi pelatihanKonsep Kurikulum. 15 Menit


PENUTUP
Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.

Fasilitator mengingatkankan peserta agar membaca referensi yang


relevan.

Fasilitator menutup pembelajaran

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 65


Sub Materi Pelatihan 1.1: Rasional Kurikulum 2013

Langkah Kegiatan Inti

PemaparanRasiona
Penayangan l Kurikulum 2013
Video dengan Tanya Jawab
Mendiknas menggunakan PPT-
1.1

10 Menit 10 Menit 5 Menit

Penayangan Video
Video tentang Rasionalisasi Kurikulum 2013 yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan
kebudayaan selama 10 menit.
Aktifitas selama penayangan video: peserta diminta mencatat butir-butir penting yang
disampaikan Mendikbud dalam video tersebut.

Tanya Jawab
Pertanyaan tentang Rasional Kurikulum 2013 yang mencakup:
a. permasalahan kurikulum 2006 (KTSP),
b. kesenjangan kurikulum antara kondisi saat ini dan kondisi ideal,
c. alasan pengembangan kurikulum dilanjutkan dengan menyimpulkan.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 66


Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 67
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 68
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 69
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 70
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 71
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 72
HO-1.1/1.2/1.4
I. RASIONAL PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013
A. LATAR BELAKANG PERLUNYA PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 20


Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses
berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di masa depan,
yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara
Indonesia sepanjang zaman.

Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu unsur yang
memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas
potensi peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum yang dikembangkan dengan
berbasis pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik
menjadi: (1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang
selalu berubah; dan (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab.

Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah
lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan
KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.

B. RASIONAL PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik
tantangan internal maupun tantangan eksternal.

1. Tantangan Internal

Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan
pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi
standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan.
Tantangan internal lainnya terkait dengan faktor perkembangan penduduk Indonesia dilihat
dari pertumbuhan penduduk usia produktif.

Terkait dengan tantangan internal pertama, berbagai kegiatan dilaksanakan untuk


mengupayakan agar penyelenggaraan pendidikan dapat mencapai ke delapan standar yang
telah ditetapkan. (Gambar 1).

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 73


Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar
Kurikulum 2013

Sedang Dikerjakan

Telah dan terus


Dikerjakan

-Peningkatan Kualifikasi &


Sertifikasi
-Pembayaran Tunjangan
Sertifikasi
-Uji Kompetensi dan
Pengukuran Kinerja

-Rehab Gedung Sekolah


-BOS
-Penyediaan Lab dan
-Bantuan Siswa Miskin Manajemen Berbasis Sekolah
Perpustakaan
-BOPTN/Bidik Misi (di PT)
-Penyediaan Buku

Gambar 1

Terkait dengan perkembangan penduduk, SDM usia produktif yang melimpah apabila memiliki
kompetensi dan keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya.
Namun apabila tidak memiliki kompetensi dan keterampilan tentunya akan menjadi beban
pembangunan. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana
mengupayakan agar SDM usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi
SDM yang memiliki kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi
beban (Gambar 2).

Gambar 2

2. Tantangan Eksternal

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 74


Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan
masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan
pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.

Tekanan Untuk Pengembangan Kurikulum


Tantangan Masa Depan Kompetensi Masa Depan
• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA • Kemampuan berkomunikasi
• Masalah lingkungan hidup • Kemampuan berpikir jernih dan kritis
• Kemajuan teknologi informasi • Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
• Konvergensi ilmu dan teknologi permasalahan
• Ekonomi berbasis pengetahuan • Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab
• Kebangkitan industri kreatif dan budaya • Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap
• Pergeseran kekuatan ekonomi dunia pandangan yang berbeda
• Pengaruh dan imbas teknosains • Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal
• Mutu, investasi dan transformasi pada sektor • Memiliki minat luas dalam kehidupan
pendidikan • Memiliki kesiapan untuk bekerja
• Materi TIMSS dan PISA • Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya
• Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan
Persepsi Masyarakat
Fenomena Negatif yang Mengemuka
• Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif
• Beban siswa terlalu berat §Perkelahian pelajar
• Kurang bermuatan karakter §Narkoba
§Korupsi
Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi
§Plagiarisme
§Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)
• Neurologi §Gejolak masyarakat (social unrest)
• Psikologi
• Observation based [discovery] learning dan
Collaborative learning

Gambar 3

3. Penyempurnaan Pola Pikir

Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud apabila
terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir. Pergeseran itu meliputi proses pembelajaran
sebagai berikut:

a. Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa.


b. Dari satu arah menuju interaktif.
c. Dari isolasi menuju lingkungan jejaring.
d. Dari pasif menuju aktif-menyelidiki.
e. Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata.
f. Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim.
g. Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan.
h. Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru.
i. Dari alat tunggal menuju alat multimedia.
j. Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif.
k. Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan.
l. Dari usaha sadar tunggal menuju jamak.
m. Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak.
n. Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan.
o. Dari pemikiran faktual menuju kritis.

p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 75


Sejalan dengan itu, perlu dilakukan penyempurnaan pola pikir dan penggunaan pendekatan
baru dalam perumusan Standar Kompetensi Lulusan. Perumusan SKL di dalam KBK 2004 dan
KTSP 2006 yang diturunkan dari SI harus diubah menjadi perumusan yang diturunkan dari
kebutuhan. Pendekatan dalam penyusunan SKL pada KBK 2004 dan KTSP 2006 dapat dilihat di
Gambar 4 dan penyempurnaan pola pikir perumusan kurikulum dapat dilihat di Tabel 1.

Tabel 1

4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum

Pada Kurikulum 2013, penyusunan kurikulum dimulai dengan menetapkan standar kompetensi
lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan.
Setelah kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangka
dasar kurikulum dan struktur kurikulum. Satuan pendidikan dan guru tidak diberikan
kewenangan menyusun silabus, tapi disusun pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan
kesempatan mengembangkan proses pembelajaran tanpa harus dibebani dengan tugas-tugas
penyusunan silabus yang memakan waktu yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis
penyusunan yang sangat memberatkan guru. Perbandingan kerangka kerja penyusunan
kurikulum dapat dilihat pada Gambar 5.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 76


K e ra n g k a K e r ja P e n y u s u n a n K B K 2 0 0 4 K e r a n g k a K e r ja P e n y u s u n a n K T S P 2 0 0 6
T U J U A N P E N D ID IK A N N A S IO N A L T U J U A N P E N D ID IK A N N A S IO N A L
K E R A N G K A D A SA R K U R IK U L U M K E R A N G K A D A SA R K U R IK U L U M
( F ilo so f is, Y u rid i s, K o n s e p t u a l) ( F i lo so f is, Y u rid is, K o n s e p t u a l)
ST R U K T U R K U R IK U L U M ST R U K T U R K U R IK U L U M

S T A N D A R IS I (S K L M A P E L , S K M A P E L , K D M A P E L ) S T A N D A R IS I ( S K L M A P E L , S K M A P E L , K D M A P E L )

STA N D A R STA N D A R K O M P E T E N S I STA N D A R STA N D A R K O M PE T E N S I


STA N D A R STA N D A R
PR O SES LU LU SA N P E N IL A IA N L U L U SA N
PR O SES P E N IL A IA N

PED O M A N PED O M A N
S IL A B U S S IL A B U S
R E N C A N A P E LA K SA N A A N BU KU TEKS R EN CA N A PELA KSA N A A N B U KU TEKS
PE M B E LA JA R A N S ISW A P E M B E LA JA R A N S ISW A
PE M B E LA JA R A N & P E M B E LA JA R A N &
O le h S a tu a n P e n d id ik a n P E N IL A IA N O le h S a t u a n P e n d id ik a n P E N IL A IA N

K e r a n g k a K e r ja P e n y u s u n a n K u r ik u lu m 2 0 1 3
K E S IA P A N P E S E R T A D ID IK T U J U A N P E N D ID IK A N N A S IO N A L K EB U TU H AN

S TA N D A R K O M P E T E N S I L U L U SA N (S K L ) SA T U A N P E N D ID IK A N

K E R A N G K A D A SA R K U R IK U L U M
( F ilo so f is, Y u rid is, K o n s e p t u a l)

ST R U K T U R K U R IK U L U M

STA N D A R K I K ELAS & K D M A PEL STA N D A R


PR O SES ( S T A N D A R IS I) P E N IL A IA N

S IL A B U S

PAN D U AN BU KU TEKS
GURU S IS W A
O le h S a tu a n PE M B E LA JA R A N & 1
P e n d id ik a n P E N IL A IA N ( K T S P )

Gambar 5

Hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang
dilakukan Balitbang pada tahun 2010 juga menunjukkan bahwa secara umum total waktu
pembelajaran yang dialokasikan oleh banyak guru untuk beberapa mata pelajaran di SD, SMP,
dan SMA lebih kecil dari total waktu pembelajaran yang dialokasikan menurut Standar Isi. Di
samping itu, dikaitkan dengan kesulitan yang dihadapi guru dalam melaksanakan KTSP, ada
kemungkinan waktu yang dialokasikan dalam Standar Isi tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya.
Hasil monitoring dan evaluasi ini juga menunjukkan bahwa banyak kompetensi yang
perumusannya sulit dipahami guru, dan kalau diajarkan kepada siswa sulit dicapai oleh siswa.
Rumusan kompetensi juga sulit dijabarkan ke dalam indikator dengan akibat sulit dijabarkan ke
pembelajaran, sulit dijabarkan ke penilaian, sulit diajarkan karena terlalu kompleks, dan sulit
diajarkan karena keterbatasan sarana, media, dan sumber belajar.

Untuk menjamin ketercapaian kompetensi sesuai dengan yang telah ditetapkan dan untuk
memudahkan pemantauan dan supervisi pelaksanaan pengajaran, perlu diambil langkah
penguatan tata kelola antara lain dengan menyiapkan pada tingkat pusat buku pegangan
pembelajaran yang terdiri dari buku pegangan siswa dan buku pegangan guru. Karena guru
merupakan faktor yang sangat penting di dalam pelaksanaan kurikulum, maka sangat penting
untuk menyiapkan guru supaya memahami pemanfaatan sumber belajar yang telah disiapkan
dan sumber lain yang dapat mereka manfaatkan. Untuk menjamin keterlaksanaan
implementasi kurikulum dan pelaksanaan pembelajaran, juga perlu diperkuat peran
pendampingan dan pemantauan oleh pusat dan daerah.

5. Pendalaman dan Perluasan Materi

Berdasarkan analisis hasil PISA 2009, ditemukan bahwa dari 6 (enam) level kemampuan yang
dirumuskan di dalam studi PISA, hampir semua peserta didik Indonesia hanya mampu
menguasai pelajaran sampai level 3 (tiga) saja, sementara negara lain yang terlibat di dalam

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 77


studi ini banyak yang mencapai level 4 (empat), 5 (lima), dan 6 (enam). Dengan keyakinan
bahwa semua manusia diciptakan sama, interpretasi yang dapat disimpulkan dari hasil studi
ini, hanya satu, yaitu yang kita ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman (Gambar 6).

Gambar 6

Analisis hasil TIMSS tahun 2007 dan 2011 di bidang matematika dan IPA untuk peserta didik
kelas 2 SMP juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda. Untuk bidang matematika, lebih
dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level menengah, sementara
misalnya di Taiwan hampir 50% peserta didiknya mampu mencapai level tinggi dan advance.
Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan apa yang
diujikan atau yang distandarkan di tingkat internasional (Gambar 7).

Gambar 7

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 78


Untuk bidang IPA, pencapaian peserta didik kelas 2 SMP juga tidak jauh berbeda dengan
pencapaian yang mereka peroleh untuk bidang matematika. Hasil studi pada tahun 2007 dan
2011 menunjukkan bahwa lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai
level menengah, sementara hampir 40% peserta didik Taiwan mampu mencapai level tinggi
dan lanjut (advanced). Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan
yang dapat diambil dari studi ini adalah bahwa apa yang diajarkan kepada peserta didik di
Indonesia berbeda dengan apa yang diujikan atau distandarkan di tingkat internasional.
(Gambar 8).

Gambar 8

Hasil studi internasional untuk reading dan literacy (PIRLS) yang ditujukan untuk kelas IV SD
juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil studi untuk tingkat SMP seperti
yang dipaparkan terdahulu. Dalam hal membaca, lebih dari 95% peserta didik Indonesia di SD
kelas IV juga hanya mampu mencapai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan
mampu mencapai level tinggi dan advance. Hal ini juga menunjukkan bahwa apa yang
diajarkan di Indonesia berbeda dengan apa yang diujikan dan distandarkan pada tingkat
internasional (Gambar 9).

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 79


Gambar 9

Hasil analisis lebih jauh untuk studi TIMSS dan PIRLS menunjukkan bahwa soal-soal yang
digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat kategori, yaitu:
- low mengukur kemampuan sampai level knowing
- intermediate mengukur kemampuan sampai level applying
- high mengukur kemampuan sampai level reasoning
- advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information.

Tabel 2

Analisis lebih jauh untuk membandingkan kurikulum IPA SMP kelas VIII yang ada di Indonesia
dengan materi yang terdapat di TIMSS menunjukkan bahwa terdapat beberapa topik yang
sebenarnya belum diajarkan di kelas VIII SMP (Tabel 2). Hal yang sama juga terdapat di

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 80


kurikulum matematika kelas VIII SMP di mana juga terdapat beberapa topik yang belum
diajarkan di kelas XIII. Lebih parahnya lagi, malah terdapat beberapa topik yang sama sekali
tidak terdapat di dalam kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi peserta didik kelas VIII
SMP menjawab pertanyaan yang terdapat di dalam TIMSS (Tabel 3).

Tabel 3

Hal yang sama juga terjadi di kurikulum matematika kelas IV SD pada studi internasional di
mana juga terdapat topik yang belum diajarkan pada kelas IV dan topik yang sama sekali tidak
terdapat di dalam kurikulum saat ini, seperti bisa dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 81


Dalam kaitan itu, perlu dilakukan langkah penguatan materi dengan mengevaluasi ulang ruang
lingkup materi yang terdapat di dalam kurikulum dengan cara meniadakan materi yang tidak
esensial atau tidak relevan bagi peserta didik, mempertahankan materi yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik, dan menambahkan materi yang dianggap penting dalam
perbandingan internasional. Di samping itu juga perlu dievaluasi ulang tingkat kedalaman
materi sesuai dengan tuntutan perbandingan internasional dan menyusun kompetensi dasar
yang sesuai dengan materi yang dibutuhkan.

II. TUJUAN KURIKULUM

Tujuan Pendidikan nasional sebagaimana telah dirumuskan dalam Undang-Undang Nomor 20


Tahun 2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Secara
singkatnya, undang-undang tersebut berharap pendidikan dapat membuat peserta didk menjadi
kompeten dalam bidangnya. Di mana kompeten tersebut, sejalan dengan tujuan pendidikan
nasional yang telah disampaikan di atas, harus mencakup kompetensi dalam ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagaimana dijelaskan dalam penjelasan pasal 35 undang-
undang tersebut.

Sejalan dengan arahan undang-undang tersebut, telah pula ditetapkan visi pendidikan tahun 2025
yaitu menciptakan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Cerdas yang dimaksud disini
adalah cerdas komprehensif, yaitu cerdas spiritual dan cerdas sosial/emosional dalam ranah
sikap, cerdas intelektual dalam ranah pengetahuan, serta cerdas kinestetis dalam ranah
keterampilan.

Dengan demikian Kurikulum 2013 adalah dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan insan
Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warganegara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara dan peradaban dunia. Kurikulum adalah instrumen pendidikan untuk dapat
membawa insan Indonesia memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sehingga
dapat menjadi pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 82


III. KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013

Kerangka dasar adalah pedoman yang digunakan untuk mengembangkan dokumen kurikulum,
implementasi kurikulum, dan evaluasi kurikulum. Kerangka Dasar juga digunakan sebagai
pedoman untuk mengembangkan kurikulum tingkat nasional, daerah, dan KTSP.

A. LANDASAN KURIKULUM 2013

Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan ketentuan yuridis yang mewajibkan adanya


pengembangan kurikulum baru, landasan filosofis, dan landasan empirik. Landasan yuridis
merupakan ketentuan hukum yang dijadikan dasar untuk pengembangan kurikulum dan yang
mengharuskan adanya pengembangan kurikulum baru. Landasan filosofis adalah landasan yang
mengarahkan kurikulum kepada manusia apa yang akan dihasilkan kurikulum. Landasan teoritik
memberikan dasar-dasar teoritik pengembangan kurikulum sebagai dokumen dan proses.
Landasan empirik memberikan arahan berdasarkan pelaksanaan kurikulum yang sedang berlaku
di lapangan.

1. Landasan Yuridis

Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, Undang-undang
nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi. Lebih lanjut, pengembangan Kurikulum
2013 diamanatkan oleh Rencana Pendidikan Pendidikan Menengah Nasional (RJPMN).
Landasan yuridis pengembangan Kurikulum 2013 lainnya adalah Instruksi Presiden Republik
Indonesia tahun 2010 tentang Pendidikan Karakter, Pembelajaran Aktif dan Pendidikan
Kewirausahaan.

2. Landasan Filosofis

Secara singkat kurikulum adalah untuk membangun kehidupan masa kini dan masa akan
datang bangsa, yang dikembangkan dari warisan nilai dan pretasi bangsa di masa lalu, serta
kemudian diwariskan serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga dimensi
kehidupan bangsa, masa lalu-masa sekarang-masa yang akan datang, menjadi landasan
filosofis pengembangan kurikulum. Pewarisan nilai dan pretasi bangsa di masa lampau
memberikan dasar bagi kehidupan bangsa dan individu sebagai anggota masyarakat, modal
yang digunakan dan dikembangkan untuk membangun kualitas kehidupan bangsa dan individu
yang diperlukan bagi kehidupan masa kini, dan keberlanjutan kehidupan bangsa dan
warganegara di amsa mendatang. Dengan tiga dimensi kehidupan tersebut kurikulum selalu
menempatkan peserta didik dalam lingkungan sosial-budayanya, mengembangkan kehidupan
individu peserta didik sebagai warganegara yang tidak kehilangan kepribadian dan kualitas
untuk kehidupan masa kini yang lebih baik, dan membangun kehidupan masa depan yang
lebih baik lagi.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 83


3. Landasan Empiris

Pada saat ini perekonomian Indonesia terus tumbuh di tengah bayang-bayang resesi dunia.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 2005 sampai dengan 2008 berturut-turut 5,7%, 5,5%,
6,3%, 2008: 6,4% (www.presidenri.go.id/index.php/indikator). Pertumbuhan ekonomi
Indonesia tahun 2012 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi negara –
negara ASEAN sebesar 6,5 – 6,9 % (Agus D.W. Martowardojo, dalam Rapat Paripurna DPR,
31/05/2012). Momentum pertumbuhan ekonomi ini harus terus dijaga dan ditingkatkan.
Generasi muda berjiwa wirausaha yang tangguh, kreatif, ulet, jujur, dan mandiri, sangat
diperlukan untuk memantapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan. Generasi
seperti ini seharusnya tidak muncul karena hasil seleksi alam, namun karena hasil gemblengan
pada tiap jenjang satuan pendidikan dengan kurikulum sebagai pengarahnya.

Sebagai negara bangsa yang besar dari segi geografis, suku bangsa, potensi ekonomi, dan
beragamnya kemajuan pembangunan dari satu daerah ke daerah lain, sekecil apapun ancaman
disintegrasi bangsa masih tetap ada. Maka, kurikulum harus mampu membentuk manusia
Indonesia yang mampu menyeimbangkan kebutuhan individu dan masyarakat untuk
memajukan jatidiri sebagai bagian dari bangsa Indonesia dan kebutuhan untuk berintegrasi
sebagai satu entitas bangsa Indonesia.

Dewasa ini, kecenderungan menyelesaikan persoalan dengan kekerasan dan kasus pemaksaan
kehendak sering muncul di Indonesia. Kecenderungan ini juga menimpa generasi muda,
misalnya pada kasus-kasus perkelahian massal. Walaupun belum ada kajian ilmiah bahwa
kekerasan tersebut berhulu dari kurikulum, namun beberapa ahli pendidikan dan tokoh
masyarakat menyatakan bahwa salah satu akar masalahnya adalah implementasi kurikulum
yang terlalu menekankan aspek kognitif dan keterkungkungan peserta didik di ruang
belajarnya dengan kegiatan yang kurang menantang peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum
perlu direorientasi dan direorganisasi terhadap beban belajar dan kegiatan pembelajaran yang
dapat menjawab kebutuhan ini.

Berbagai elemen masyarakat telah memberikan kritikan, komentar, dan saran berkaitan
dengan beban belajar siswa, khususnya siswa sekolah dasar. Beban belajar ini bahkan secara
kasatmata terwujud pada beratnya beban buku yang harus dibawa ke sekolah. Beban belajar
ini salah satunya berhulu dari banyaknya matapelajaran yang ada di tingkat sekolah dasar.
Maka, kurikulum pada tingkat sekolah dasar perlu diarahkan kepada peningkatan 3 (tiga)
kemampuan dasar, yakni baca, tulis, dan hitung, dan pembentukan karakter.

Berbagai kasus yang berkaitan dengan penyalahgunaan wewenang, manipulasi, termasuk


masih adanya kecurangan di dalam Ujian Nasional menunjukkan mendesaknya upaya
menumbuhkan budaya jujur dan antikorupsi melalui kegiatan pembelajaran di dalam satuan
pendidikan. Maka, kurikulum harus mampu memandu upaya karakterisasi nilai-nilai kejujuran
pada peserta didik.

Pada saat ini, upaya pemenuhan kebutuhan manusia telah secara nyata mempengaruhi secara
negatif lingkungan alam. Pencemaran, semakin berkurangnya sumber air bersih adanya

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 84


potensi rawan pangan pada berbagai beahan dunia, dan pemanasan global merupakan
tantangan yang harus dihadapi generasi muda di masa kini dan di masa yang akan datang.
Kurikulum seharusnya juga diarahkan untuk membangun kesadaran dan kepedulian generasi
muda terhadap lingkungan alam dan menumbuhkan kemampuan untuk merumuskan
pemecahan masalah secara kreatif terhadap isu-isu lingkungan dan ketahanan pangan.

Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, mutu pendidikan Indonesia harus terus
ditingkatkan. Hasil riset PISA (Program for International Student Assessment), studi yang
memfokuskan pada literasi bacaan, matematika, dan IPAmenunjukkan peringkat Indonesia
baru bisa menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara. Hasil Riset TIMSS (Trends in
International Mathematics and Science Study) menunjukkan siswa Indonesia berada pada
rangking amat rendah dalam kemampuan (1) memahami informasi yang komplek, (2) teori,
analisis dan pemecahan masalah, (3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah dan
(4) melakukan investigasi. Hasil-hasil ini menunjukkan perlu ada perubahan orientasi
kurikulum, dengan tidak membebani peserta didik dengan konten namun pada aspek
kemampuan esensial yang diperlukan semua warga negara untuk berperanserta dalam
membangun negaranya pada abad 21.

4. Landasan Teoritik

Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar teori “pendidikan berdasarkan standar” (standard-
based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi.

Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan standar nasional sebagai
kualitas minimal warganegara untuk suatu jenjang pendidikan. Standar bukan kurikulum dan
kurikulum dikembangkan agar peserta didik mampu mencapai kualitas standar nasional atau di
atasnya. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar Kompetensi Lulusan. Standar
Kompetensi Lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi
Lulusan dikembangkan menjadi Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan yaitu SKL
SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.

Kompetensi adalah kemampuan sesorang untuk bersikap, menggunakan pengetahuan dan


ketrampilan untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat, dan lingkungan dimana
yang bersangkutan berinteraksi. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik untuk mengembangkan sikap,
ketrampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk membangun kemampuan yang
dirumuskan dalam SKL. Hasil dari pengalaman belajar tersebut adalah hasil belajar peserta
didik yang menggambarkan manusia dengan kualitas yang dinyatakan dalam SKL.

C. KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013

Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum berbasis kompetensi adalah
outcomes-based curriculum dan oleh karena itu pengembangan kurikulum diarahkan pada
pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari SKL. Demikian pula penilaian hasil belajar dan hasil

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 85


kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum dartikan sebagai
pencapaian kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh peserta didik.

Kompetensi untuk Kurikulum 2013 dirancang sebagai berikut:

1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas
dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.

2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam
aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari
peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah
kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD
yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif.

3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema
untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA,
SMK/MAK.

4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah diutamakan pada
ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah pada kemampuan intelektual
(kemampuan kognitif tinggi).

5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu
semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam
Kompetensi Inti.

6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat
(reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan
(organisasi horizontal dan vertikal).

7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau satu kelas dan
satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK). Dalam silabus tercantum seluruh KD
untuk tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.

8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata pelajaran
dan kelas tersebut.

D. PROSES PEMBELAJARAN

Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intra-kurikuler dan pembelajaran
ekstra-kurikuler.

1. Pembelajaran intra kurikuler didasarkan pada prinsip berikut:

a. Proses pembelajaran intra-kurikuler adalah proses pembelajaran yang berkenaan dengan


mata pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan di kelas, sekolah, dan masyarakat.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 86


b. Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS, SMA/MA, dan
SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan guru.

c. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif untuk menguasai
Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada tingkat yang memuaskan (excepted).

d. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten kompetensi yaitu


pengetahuan yang merupakan konten yang bersifat mastery dan diajarkan secara langsung
(direct teaching), ketrampilan kognitif dan psikomotorik adalah konten yang bersifat
developmental yang dapat dilatih (trainable) dan diajarkan secara langsung (direct
teaching), sedangkan sikap adalah konten developmental dan dikembangkan melalui
proses pendidikan yang tidak langsung (indirect teaching).

e. Pembelajaran kompetensi untuk konten yang bersifat developmentaldilaksanakan


berkesinambungan antara satu pertemuan dengan pertemuan lainnya, dan saling
memperkuat antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.

f. Proses pembelajaran tidak langsung (indirect) terjadi pada setiap kegiatan belajar yang
terjadi di kelas, sekolah, rumah dan masyarakat. Proses pembelajaran tidak langsung bukan
kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) karena sikap yang dikembangkan dalam proses
pembelajaran tidak langsung harus tercantum dalam silabus, dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru.

g. Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif melalui kegiatan
mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak), menanya (lisan, tulis), menganalis
(menghubungkan, menentukan keterkaitan, membangun cerita/konsep), mengkomunikasi-
kan (lisan, tulis, gambar, grafik, tabel, chart, dan lain-lain).

h. Pembelajaran remedial dilaksanakan untuk membantu peserta didik menguasai kompetensi


yang masih kurang. Pembelajaran remedial dirancang dan dilaksanakan berdasarkan
kelemahan yang ditemukan berdasarkan analisis hasil tes, ulangan, dan tugas setiap peserta
didik. Pembelajaran remedial dirancang untuk individu, kelompok atau kelas sesuai dengan
hasil analisis jawaban peserta didik.

i. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya
segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi
pada tingkat memuaskan.

2. Pembelajaran ekstrakurikuler

Pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas yang dirancang
sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal secara rutin setiap minggu. Kegiatan
ekstra-kurikuler terdiri atas kegiatan wajib dan pilihan. Pramuka adalah kegiatan
ekstrakurikuler wajib.

Kegiatan ekstrakurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai unsur pendukung
kegiatan intrakurikuler.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 87


E. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:

1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata pelajaran
hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi.
2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu satuan
pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah
mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar
pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah
mengikuti proses pendidikan selama 12 tahun.
3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model kurikulum berbasis
kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, ketrampilan
berpikir, ketrampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.
4. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan pengetahuan yang
dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap
peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaedah kurikulum berbasis kompetensi.
5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.
6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik
dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada
pada posisi sentral dan aktif dalam belajar.
7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan
seni.
8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.
9. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
10.Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
11.Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi.
Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap
peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan
proses memperbaiki kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau
sekelompok peserta didik.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 88


IV. STRUKTUR KURIKULUM

Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata


pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran dalam
semester atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk
setiap siswa. Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten
dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran.
Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang
adalah sistem semester sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran
berdasarkan jam pelajaran per semester.

A. STRUKTUR KURIKULUM SD/MI

Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu
semester. Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk
kelas IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD/MI adalah 35 menit.

Struktur Kurikulum SD/MI adalah sebagai berikut:

ALOKASI WAKTU BELAJAR


MATA PELAJARAN PER MINGGU
I II III IV V VI
Kelompok A    
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 6 6 4 4 4
3. Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7
4. Matematika 5 6 6 6 6 6
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 30 32 34 36 36 36
= Pembelajaran Tematik Integratif

Keterangan:
Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat Bahasa Daerah.

Integrasi Kompetensi Dasar IPA dan IPS didasarkan pada keterdekatan makna dari konten
Kompetensi Dasar IPA dan IPS dengan konten Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan yang berlaku untuk kelas I, II, dan III. Sedangkan untuk kelas IV, V dan VI,
Kompetensi Dasar IPA dan IPS berdiri sendiri dan kemudian diintegrasikan ke dalam tema-tema
yang ada untuk kelas IV, V dan VI.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 89


B. STRUKTUR KURIKULUM SMP/MTS

Dalam struktur kurikulum SMP/MTs ada penambahan jam belajar per minggu dari semula 32, 32,
dan 32 menjadi 38, 38 dan 38 untuk masing-masing kelas VII, VIII, dan IX. Sedangkan lama belajar
untuk setiap jam belajar di SMP/MTs tetap yaitu 40 menit.

Struktur Kurikulum SMP/MTS adalah sebagai berikut:

ALOKASI WAKTU BELAJAR


MATA PELAJARAN PER MINGGU
VII VIII IX
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 3 3 3
3. Bahasa Indonesia 6 6 6
4. Matematika 5 5 5
5. Ilmu Pengetahuan Alam 5 5 5
6. Ilmu Pengetahuan Sosial 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
Kelompok B
1. Seni Budaya 3 3 3
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
3. Prakarya 2 2 2
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 38 38 38
Keterangan:

Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah.

IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science dan integrative social
studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan berorientasi
aplikatif, pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan
pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam.
Disamping itu, tujuan pendidikan IPS menekankan pada pengetahuan tentang bangsanya,
semangat kebangsaan, patriotisme, serta aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang
atau space wilayah NKRI. IPA juga ditujukan untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam
sekitarnya, serta pengenalan berbagai keunggulan wilayah nusantara.

Seni Budaya terdiri atas empat aspek, yakni seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater.
Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuan pendidikan dapat memilih aspek
yang diajarkan sesuai dengan kemampuan (guru dan fasilitas) pada satuan pendidikan itu.

Prakarya terdiri atas empat aspek, yakni kerajinan, rekayasa, budidaya, dan pengolahan. Masing-
masing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuan pendidikan menyelenggarakan
pembelajaran prakarya paling sedikit dua aspek prakarya sesuai dengan kemampuan dan potensi
daerah pada satuan pendidikan itu.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 90


C. STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN MENENGAH (SMA/MA/SMK/MAK)

Struktur kurikulum SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas:

- Kelompok mata pelajaran wajib yang diikuti oleh seluruh peserta didik

- Kelompok mata pelajaran peminatan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat,
minat, dan kemampuannya.

Adanya kelompok mata pelajaran wajib dan mata pelajaran peminatan dimaksudkan untuk
menerapkan prinsip kesamaan antara SMA/MA dan SMK/MAK. Mata pelajaran wajib sebanyak 9
(sembilan) mata pelajaran dengan beban belajar 24 jam per minggu. Kelompok mata pelajaran
peminatan SMA/MA terdiri atas 18 jam per minggu untuk kelas X, dan 20 jam per minggu untuk
kelas XI dan XII. Kelompok mata pelajaran peminatan SMK/MAK masing-masing 24 jam per kelas.
Kelompok mata pelajaran peminatan SMA/MA bersifat akademik, sedangkan untuk SMK/MAK
bersifat vokasional. Struktur ini menempatkan prinsip bahwa peserta didik adalah subjek dalam
belajar dan mereka memiliki hak untuk memilih sesuai dengan minatnya.

1. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah

Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah adalah sebagaimana yang tertera di dalam tabel
berikut ini:

Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah kelompok mata pelajaran wajib:

ALOKASI WAKTU
BELAJAR
MATA PELAJARAN
PER MINGGU
X XI XII
Kelompok A (Wajib)
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 3 3
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 4 4 4
4. Matematika 4 4 4
5. Sejarah Indonesia 2 2 2
6. Bahasa Inggris 2 2 2
Kelompok B (Wajib)
7. Seni Budaya 2 2 2
8. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan 3 3 3
9. Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu 24 24 24
Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA) 18 20 20
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu 42 44 44

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 91


Beban belajar di SMA/MA untuk Tahun X, XI, dan XII masing-masing 43 jam belajar per minggu.
Satu jam belajar adalah 45 menit.

2. Struktur Kurikulum SMA/MA

Kelas
MATA PELAJARAN
X XI XII
Kelompok A dan B (Wajib) 24 24 24
C. Kelompok Peminatan
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam
I 1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
II 1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Peminatan Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya
III 1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
3 Bahasa dan Sastra Asing Lainnya 3 4 4
4 Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau
6 4 4
Pendalaman Minat
Jumlah jam pelajaran yang tersedia per minggu 66 76 76
Jumlah jam pelajaran yang harus ditempuh per
42 44 44
minggu

Kelompok Peminatan terdiri atas Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam, Peminatan Ilmu-
ilmu Sosial, dan Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya. Sejak kelas X peserta didik sudah
harus memilih kelompok peminatan yang akan dimasuki. Pemilihan peminatan berdasarkan
nilai rapor di SMP/MTsdan/atau nilai UN SMP/MTs dan/atau rekomendasi guru BK di
SMP/MTs dan/atau hasil tes penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMA/MA
dan/atau tes bakat minat oleh psikolog dan/atau rekomendasi guru BK di SMA/MA. Pada akhir
minggu ketiga semester pertama peserta didik masih mungkin mengubah pilihan
peminatannya berdasarkan rekomendasi para guru dan ketersediaan tempat duduk. Untuk
sekolah yang mampu menyediakan layanan khusus maka setelah akhir semester pertama
peserta didik masih mungkin mengubah pilihan peminatannya. Untuk MA, selain ketiga
peminatan tersebut ditambah dengan Kelompok Peminatan Keagamaan.

Semua mata pelajaran yang terdapat dalam suatu Kelompok Peminatan yang dipilih peserta
didik harus diikuti. Setiap Kelompok Peminatan terdiri atas 4 (empat) mata pelajaran dan

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 92


masing-masing mata pelajaran berdurasi 3 jampelajaran untuk kelas X, dan 4 jam pelajaran
untuk kelas XI dan XII.

Setiap peserta didik memiliki beban belajar per semester selama 42 jam pelajaran untuk kelas
X dan 44 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII. Beban belajar ini terdiri atas Kelompok Mata
Pelajaran Wajib A dan B dengan durasi 24 jam pelajaran dan Kelompok Mata Pelajaran
Peminatan dengan durasi 12 jam pelajaran untuk kelas X dan 16 jam pelajaran untuk kelas XI
dan XII.

Untuk Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat kelas X, jumlah jam
pelajaran pilihan per minggu berdurasi 6 jam pelajaran yang dapat diambil dengan pilihan
sebagai berikut:

1) Dua mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam satu
Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau

2) Satu mata pelajaran dari masing-masing Kelompok Peminatan yang lainnya.

Sedangkan pada kelas XI dan XII, peserta didik mengambil Pilihan Lintas Minat dan/atau
Pendalaman Minat dengan jumlah jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi 4 jam pelajaran
yang dapat diambil dengan pilihan sebagai berikut:

a. Satu mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam
Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau
b. Mata pelajaran Pendalaman Kelompok Peminatan yang dipilihnya.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 93


V. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KURIKULUM

A. IMPLEMENTASI

1. Pengembangan Kurikulum 2013 pada Satuan Pendidikan


Pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan atas prinsip:
a. bahwa sekolah adalah satu kesatuan lembaga pendidikan dan kurikulum adalah kurikulum
satuan pendidikan, bukan daftar mata pelajaran
b. Guru di satu satuan pendidikan adalah satu satuan pendidik (community of educators),
mengembangkan kurikulum secara bersama-sama.
c. Pengembangan kurikulum di jenjang satuan pendidikan dipimpin langsung oleh kepala
sekolah
d. Pelaksanaan implementasi kurikulum di satuan pendidikan dievaluasi oleh kepala sekolah.

2. Manajemen Implementasi
a. Implementasi kurikulum adalah usaha bersama antara Pemerintah dengan
pemerintah propinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota.
b. Pemerintah bertangungjawab dalam mempersiapkan guru dan kepala sekolah untuk
melaksanakan kurikulum.
c. Pemerintah bertanggungjawab dalam melakukan evaluasi pelaksanaan kurikulum
secara nasional.
d. Pemerintah propinsi bertanggungjawab dalam melakukan supervisi dan evaluasi
terhadap pelaksanaan kurikulum di propinsi terkait.
e. Pemerintah kabupaten/kota bertanggungjawab dalam memberikan bantuan
profesional kepada guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kurikulum di
kabupaten/kota terkait.

3. Stategi Implementasi Kurikulum terdiri atas:


a. Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan yaitu:
- Juli 2013: Kelas I, IV terbatas pada sejumlah SD/MI (30%), dan seluruh VII (SMP/MTs),
dan X (SMA/MA, SMK/MAK). Ini adalah tahun pertama implementasi dan dilakukan di
seluruh wilayah NKRI. Untuk SD akan dipilih 30% SD dari setiap kabupaten/kota di setiap
propinsi.
- Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI: tahun 2014 adalah tahun kedua
implementasi. Seperti tahun pertama maka SD akan dipilih sebanyak 30% sehingga
secara keseluruhan implementasi kurikulum pada tahun kedua sudah mencakup 60% SD
di seluruh wilayah NKRI. Pada tahun kedua ini, hanya kelas terakhir SMP/MTs, SMA/MA,
SMK/MAK yang belum melaksanakan kurikulum.
- Juli 2015: seluruh kelas dan seluruh sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK
telah melaksanakan sepenuhnya Kurikulum 2013.
b. Pelatihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas, dari tahun 2013 – 2016. Pelatihan guru,
kepala sekolah dan pengawas adalah untuk guru, kepala sekolah yang akan melaksanakan
Kurikulum 2013 dan dilakukan sebelum Kurikulum 2013 diimplementasikan. Prinsip ini
menjadi prinsip utama implementasi dimana guru, kepala sekolah dan pengawas di wilayah

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 94


sekolah terkait yang akan mengimplemntasikan kurikulum adalah mereka yang sudah
terlatih. Dengan demikian, ketika Kurikulum 2013 akan diimplementasikan pada tahun
pembelajaran 2015-2016, seluruh guru, kepala sekolah dan pengawas di seluruh Indonesia
sudah mendapatkan pelatihan untuk melaksanakan kurikulum.
c. Pengembangan buku babon, dari tahun 2013 – 2016. Sejalan dengan strategi implementasi,
penulisan dan percetakan serta distribusi buku babon akan seluruhnya selesai pada awal
tahun terakhir implementasi kurikulum atau sebelumnya. Pada prinsipnya ketika
implementasi Kurikulum 2013 memasuki tahun 2015-2016 seluruh buku babon sudah
teredia di setiap sekolah.
Buku babon terdiri atas buku untuk peserta didik dan buku untuk guru. Isi buku babon guru
adalah sama dengan buku babon peserta didik dengan tambahan strategi pembelajaran
dan penilaian hasil belajar. Sedangkan pedoman pembelajaran dan penilaian hasil belajara
secara rinci tercantum dalam buku pedoman pembelajaran dan penilaian.
d. Pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi, dan pengembangan
budaya sekolah (budaya kerja guru) terutama untuk SMA/MA dan SMK/MAK, dimulai dari
bulan Januari – Desember 2013. Implementasi Kurikulum 2013 mensyaratkan penataan
administrasi, manajemen, kepemimpinan dan budaya kerja guru yang baru. Oleh karena itu
dalam persiapan implementasi Kurikulum 2013, pelatihan juga berkenaan dengan tata kerja
baru para guru dan kepemimpinan kepala sekolah.Dengan penerapan pelatihan ini maka
implementasi Kurikulum tidak hanya berkenaan dengan upaya realisasi ide dan rancangan
kurikulum tetapi juga pembenahan pada pelaksanaan pendidikan di satuan pendidikan.
e. Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan kesulitan dan
masalah implementasi dan upaya penanggulangan: Juli 2013 – 2016. Strategi implementasi
Kurikulum 2013 menghindari pelatihan yang dinamakan one-shot training sebagai strategi
implementasi mengingat kelemahan strategi tersebut. Pleatihan yang dilakukan untuk para
guru, kepala sekolah, dan pengawas akan diikuti dengan monitoring dan evaluasi sepanjang
pelaksanaan paling tidak dari tahun pertama sampai tahun ketiga implementasi. Pada akhir
tahun ketiga implementasi diharapkan permasalahan yang dihadapi para pelaksana sudah
tidak lagi merupakan masalah mendasar dan kurikulum sudah dapat dilaksanakan
sebagaimana seharusnya. Permasalahan lapangan yang muncul adalah yang dapat
diselesaikan oleh kolaborasi guru, kepala sekolah dan pengawas di bawah supervisi dinas
pendidikan kabupaten/kota.

F. EVALUASI KURIKULUM

Evaluasi Kurikulum dilaksanakan selama masa pengembangan ide (deliberation process),


pengembangan desain dan dokumen kurikulum, dan selama masa implementasi kurikulum.
Evaluasi dalam deliberation process menghasilkan penyempurnaan dalam Kompetensi Inti yang
dijadikan organising element dalam mengikat Kompetensi dasar mata pelajaran.
Pelaksanaan evaluasi implementasi kurikulum dilaksanakan sebagai berikut:
1. Sampai tahun pelajaran 2015-2016: untuk memperbaiki berbagai
kesulitan pelaksanaan kurikulum.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 95


2. Sampai tahun pelajaran 2016 secara menyeluruh untuk menentukan
efektivitas, kelayakan, kekuatan, dan kelemahan implementasi kurikulum.

Evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum (implementasi kurikulum) diselenggarakan dengan


tujuan untuk mengidentifikai masalah pelaksanaan kurikulum dan membantu kepala sekolah dan
guru menyelesaikan masalah tersebut. Evaluasi dilakukan pada setiap satuan pendidikan dan
dilaksanakan pada satuan pendidikan di wilayah kota/kabupaten secara rutin dan bergiliran.

Hasil evaluasi dilakukan sebagai bahan untuk memperbaiki kelemahan kurikulum agar lebih
efektif lagi di masa yang akan datang.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 96


Sub materi pelatihan: 1.2. Elemen Perubahan kurikulum 2013

Langkah Kegiatan Inti

Pemaparan
oleh
Instruktur
Tanya Jawab
dengan
menggunakan
PPT-1.2

10 Menit 10 Menit

Pemaparan

Instruktur menyampaikan materi tentang Elemen Perubahan Kurikulum yang mencakup 4


standar, perubahan pendekatan pembelajaran yaitu Scientific approach, bahasa sebagai carrier of
knowledge, penetapan platform untuk mata pelajaran tertentu (geografi untuk IPS, Biologi untuk
IPA)dengan menggunakan PPT-1.2

Tanya Jawab

Diskusi dan tanya jawab terkait dengan Elemen Perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup:

a. Identifikasi perubahan yang penting dalam kurikulum 2013 dibandingkan kurikulum


sebelumnya (struktur kurikulum, proses pembelajaran, dan penilaian hasil belajar)

b. Manfaat adanya perubahan kurikulum

Kemudian fasilitator menyimpulkannya.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 97


Elemen Perubahan

Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
Kompetensi Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills
Lulusan yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan
Kedudukan Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah
mata menjadi matapelajaran dikembangkan dari kompetensi.
pelajaran (ISI)
Pendekatan Kompetensi dikembangkan melalui:
(ISI) Tematik Terpadu Mata Mata pelajaran Vokasional
dalam semua pelajaran
mata pelajaran

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 98


Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 99
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 100
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 101
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 102
Sub materi pelatihan: 1.3. SKL, KI, DAN KD

Langkah Kegiatan Inti

Memberi
Pemaparan Contoh Presentasi
Kerja
oleh Analisis Hasil
Kelompok
Instruktur Keterkaitan Kelompok
SKL, KI, KD

10 Menit 5 Menit 30 Menit 15 Menit

Pemaparan

Instuktur memaparkan materi SKL, KI, dan KD dengan menggunakan PPT-1.3/2.1/2.5/3.1/3.2

Kerja Kelompok

Peserta dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok diberi tugas menganalisis keterkaitan SKL, KI,
KD masing-masing mapel selama 1 tahun yang akan dijadikan dasar untuk membuat RPP dengan
menggunakan LK 1.3. Masing-masing kelompok mengerjakan KD yang berbeda agar peserta
mendapat bahan hasil analisis semua KI dan KD selama 1 tahun.

Kelompok 1: Agama Islam dan Budi Pekerti


Kelompok 2: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kelompok 3: Bahasa Indonesia
Kelompok 4: Matematika

Kelompok 5: Seni Budaya dan Prakarya

Presentasi Hasil Kerja Kelompok

Masing-masing kelompok memaparkan hasil kerja kelompok. Peserta yang akan memaparkan
akan ditunjuk oleh Intruktur. Sementara kelompok lainnnya memberi komentar/ tanggapan dan
menilai hasil kerja kelompok lainnya.

Memberi Contoh

Instruktur memberikan contoh analisis keterkaitan antara SKL, KI, dan KD dengan menggunakan
HO-1.3

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 103


Standar Isi
UU 20/2003 Sisdiknas KERANGKA DASAR
Perpres 5/2010 RPJMN Standar Proses
SKL Standar Penilaian KURIKULUM
PP 19/2005 SNP
PP 32/2013 Perubahan SNP …

Dokumen Kurikulum
satuan/program Muatan lokal STRUKTUR KURIKULUM
pendidikan
NASIONAL
Dokumen Kurikulum
mapel KTSP
Pedoman implementasi
Buku Teks Pelajaran Kompetensi Inti,
Buku Panduan Guru SILABUS Kompetensi Dasar,
Dokumen Kurikulum lain
Muatan Pembelajaran,
Mata pelajaran,
Kompetensi inti Beban belajar
Kompetensi dasar
Materi pembelajaran
DOKUMEN Kegiatan pembelajaran PAUD
KURIKULUM Penilaian
Alokasi waktu DIKDAS
Sumber belajar. DIKMEN
PNF

Alur Pengembangan Kurikulum (PP 32 th 2013)

STRUKTUR PAUD Pengembangan


KURIKULUM kepribadian

DIKDAS Muatan umum: nasional, lokal

STANDAR Muatan umum : nasional, lokal


KOMPETENSI DIKMEN Peminatan akademik
LULUSAN Peminatan kejuruan
PNF Peminatan lintas minat/ penalaman
minat

Program kecakapan hidup

Kurikulum satuan/ program


SIKAP `
KETERAMPILAN PENGETAHUAN pendidikan
Kurikulum mata pelajaran
pedoman implementasi
Kompetensi inti Buku Teks Pelajaran
Pemerintah Buku Panduan Guru.
Kompetensi
Dasar Provinsi
Mulok dikmen
Kab/kota
Mulok dikdas`
PENGELOLAAN
KURIKULUM Satuan pend
Mulok, KTSP, RPP dan KBM

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 104


Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 105
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 106
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 107
HO-1.3/2.1/2.5/3.1/3.2

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN


SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK

A. Pendahuluan

Pendidikan sebagaimana yang dinyatakan di dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003


tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 1 angka 1 adalah: usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.

Paradigma pendidikan tersebut selanjutnya dirumuskan ke dalam fungsi dan tujuan pendidikan
nasional. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 3
menetapkan bahwa: pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa; bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung
jawab.

Fungsi dan tujuan pendidikan nasional tersebut menjadi parameter utama untuk merumuskan
standar nasional pendidikan sebagaimana yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Pasal 35 sebagai berikut:

(1) Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan
yang harus ditingkatkan secara berencana dan berkala.

(2) Standar nasional pendidikan digunakan sebagai acuan pengembangan kurikulum, tenaga
kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.

(3) Pengembangan standar nasional pendidikan serta pemantauan dan pelaporan


pencapaiannya secara nasional dilaksanakan oleh suatu badan standardisasi, penjaminan,
dan pengendalian mutu pendidikan.

(4) Ketentuan mengenai standar nasional pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat
(2), dan ayat (3) diatur lebih lanjut dengan peraturan pemerintah.

Fungsi standar nasional pendidikan adalah untuk penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan
sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 108


Standar Kompetensi Lulusan merupakan salah satu dari 8 (delapan) standar nasional pendidikan
sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,


pengetahuan, dan keterampilan, yang akan menjadi acuan bagi pengembangan kurikulum dalam
rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

B. Tujuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah

Penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah sebagaimana yang dinyatakan dalam


Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan bertujuan membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang:

a. beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, dan berkepribadian
luhur;
b. berilmu, cakap, kritis, kreatif, dan inovatif;
c. sehat, mandiri, dan percaya diri; dan

d. toleran, peka sosial, demokratis, dan bertanggung jawab.

C. Cakupan Kompetensi Lulusan

Penetapan pendekatan kompetensi lulusan didahului dengan mengidentifikasi apa yang hendak
dibentuk, dibangun, dan diberdayakan dalam diri peserta didik sebagai jaminan yang akan mereka
capai setelah menyelesaikan pendidikannya pada satuan pendidikan tertentu.

Pendekatan kompetensi lulusan menekankan pada kemampuan holistik yang harus dimiliki setiap
peserta didik. Hal itu akan membawa implikasi terhadap apa yang seharusnya dipelajari oleh
setiap individu peserta didik, bagaimana cara mengajarkan, dan kapan diajarkannya.

Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan berdasarkan elemen-elemen yang harus dicapai
dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 1: Kompetensi Lulusan Berdasarkan Elemen-Elemen Yang Harus Dicapai

DOMAIN Elemen SD SMP SMA-SMK

SIKAP Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati +


Proses
Mengamalkan

Individu beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 109


DOMAIN Elemen SD SMP SMA-SMK

jawab, peduli, santun), rasa ingin tahu, estetika, percaya


diri, motivasi internal

Sosial toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah

pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cinta


Alam
perdamaian

Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah +


Proses
Menyaji + Menalar + Mencipta

membaca, menulis, menghitung, menggambar,


KETERAMPILAN Abstrak
mengarang

menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,


Konkret
membuat, mencipta

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa


Proses
+ Mengevaluasi

PENGETAHUAN
Obyek ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya

Subyek manusia, bangsa, negara, tanah air, dan dunia

Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan secara holistik dapat dilihat dalam tabel di bawah
ini.

Tabel 2: Kompetensi Lulusan Secara Holistik

DOMAIN SD SMP SMA-SMK

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati +


Mengamalkan

SIKAP
pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan
bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya

KETERAMPILAN Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji +

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 110


DOMAIN SD SMP SMA-SMK

Menalar + Mencipta

pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan


kreatif dalam ranah abstrak dan konkret

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa +


Mengevaluasi

PENGETAHUAN
pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban

Dari tabel di atas, cakupan kompetensi lulusan secara holistik dirumuskan sebagai berikut:

1. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Sikap:

Manusia yang memiliki pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung
jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan
peradabannya.

Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: menerima, menjalankan, menghargai,


menghayati, dan mengamalkan.

2. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Keterampilan:

Manusia yang memiliki pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkret.

Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengamati, menanya, mencoba,


mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta.

3. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Pengetahuan:

Manusia yang memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan
berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban

Pencapaian pribadi tersebut dilakukan melalui proses: mengetahui, memahami, menerapkan,


menganalisa, dan mengevaluasi.

Perumusan kompetensi lulusan antarsatuan pendidikan mempertimbangkan gradasi setiap


tingkatan satuan pendidikan dan memperhatikan kriteria sebagai berikut:

a. perkembangan psikologis anak,


b. lingkup dan kedalaman materi,
c. kesinambungan, dan

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 111


d. fungsi satuan pendidikan.

D. Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan

Kompetensi lulusan satuan pendidikan SD/MI/SDLB/Paket A, SMP/MTs/SMPLB/Paket B,


SMA/MA/SMK/MAK/Paket C diuraikan masing-masing berikut ini.

1. Standar Kompetensi Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A

Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A adalah manusia yang memiliki sikap, keterampilan, dan


pengetahuan sebagai berikut:

Tabel 3: Kompetensi Lulusan SD/MI/SDLB/PAKET A

DIMENSI KOMPETENSI LULUSAN

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak


mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara
SIKAP
efektif dengan lingkungan sosial dan alam di sekitar rumah, sekolah,
dan tempat bermain.

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam
KETERAMPILAN
ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan kepadanya.

Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual dalam ilmu


pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
PENGETAHUAN kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat
bermain.

2. Standar Kompetensi Lulusan SMP/MTs/SMPLB/Paket B

Lulusan SMP/MTs/SMPLB/Paket B adalah manusia yang memiliki sikap, keterampilan, dan


pengetahuan sebagai berikut:

Tabel 4: Kompetensi Lulusan SMP/MTs/SMPLB/ PAKET B

DIMENSI KOMPETENSI LULUSAN

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 112


Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak
mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara
SIKAP efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan
dan keberadaannya.

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam
ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
KETERAMPILAN atau sumber lain yang sama dengan yang diperoleh dari sekolah.

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural dalam ilmu


pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
PENGETAHUAN
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian yang tampak mata.

3. Kompetensi Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/Paket C

Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/Paket C adalah manusia yang memiliki sikap, keterampilan, dan


pengetahuan sebagai berikut:

Tabel 5: Kompetensi Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/ Paket C

DIMENSI KOMPETENSI LULUSAN

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman, berakhlak


mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara
SIKAP
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
dirinya sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam
KETERAMPILAN ranah abstrak dan konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri.

Memiliki pengetahuan prosedural dan metakognitif dalam ilmu


pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan wawasan
PENGETAHUAN
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 113


HO-1.3/2.1/2.5/3.1/3.2

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR


SEKOLAH DASAR (SD)/MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) KELAS IV
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menerima, menghargai, dan 1.1 Menerapkan ketentuan syariat Islam dalam bersuci dari
menjalankan ajaran agama hadats kecil dan hadats besar
yang dianutnya 1.2 Menunaikan shalat secara tertib sebagai wujud dari
penghambaan diri kepada Allah SWT.
1.3 Menerapkan kebajikan sebagai implementasi dari
pemahaman ibadah shalat
1.4 Menghindari perilaku tercela sebagai implementasi dari
pemahaman ibadah shalat
1.5 Meyakini keberadaan malaikat-malaikat Allah SWT
1.6 Meyakini adanya Rasul-Rasul Allah SWT

2. Memiliki perilaku jujur, 2.1 Memiliki sikap jujur sebagai implementasi dari
disiplin, tanggung jawab, pemahaman Q.S At-Taubah (9): 119
santun, peduli, dan percaya 2.2 Memiliki perilaku hormat dan patuh kepada orangtua,
diri dalam berinteraksi dan guru dan sesama anggota keluarga sebagai
dengan keluarga, teman, implementasi dari pemahaman Q.S. Lukman (31): 14
tetangga, dan guru 2.3 Memiliki sikap santun dan menghargai teman, baik di
rumah, sekolah, dan di masyarakat sekitar sebagai
implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Hadiid (57): 9
2.4 Memiliki sikap yang dipengaruhi oleh keimanan kepada
para malaikat Allah SWT yang tercermin dari perilaku
kehidupan sehari-hari.
2.5 Memiliki sikap gemar membaca sebagai implementasi
dari pemahaman Q.S. Al-‘Alaq (96): 1-5
2.6 Memiliki sikap amanah sebagai implementasi dari
pemahaman kisah keteladan Nabi Muhammad SAW
2.7 Memiliki sikap pantang menyerah sebagai implementasi
dari kisah keteladanan Nabi Musa a.s.
2.8 Memiliki sikap rendah hati sebagai implementasi dari
pemahaman Q.S. Al-Isra (17): 37
2.9 Memiliki perilaku hemat sebagai implementasi dari
pemahaman Q.S. Al-Isra (17): 27

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 114


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

3. Memahami pengetahuan 3.1 Mengetahui Allah itu ada melalui pengamatan


faktual dengan cara terhadap makhluk ciptaan-Nya di sekitar rumah dan
mengamati [mendengar, sekolah.
melihat, membaca] dan 3.2 Mengerti makna iman kepada malaikat-malaikat Allah
menanya berdasarkan berdasarkan pengamatan terhadap dirinya dan alam
rasa ingin tahu tentang sekitar.
dirinya, makhluk ciptaan 3.3 Mengerti makna Asmaul Husna: Al-Bashir, Al-‘Adil,
Tuhan dan kegiatannya, Al-‘Azhim
dan benda-benda yang 3.4 Memahami tata cara bersuci dari hadats kecil dan
dijumpainya di rumah, hadats besar sesuai ketentuan syariat Islam
sekolah, dan tempat 3.5 Memahami makna bacaan sholat
bermain 3.6 Mengetahui kisah keteladan Nabi Ayyub a.s.
3.7 Mengetahui kisah keteladan Nabi Dzulkifi a.s.
3.8 Mengetahui kisah keteladan Nabi Harun a.s.
3.9 Mengetahui kisah keteladan Nabi Musa a.s.
3.10 Mengetahui kisah keteladan pahlawan dan wali-wali
Allah
3.11 Mengetahui sikap santun dan menghargai sesama dari
Nabi Muhammad SAW

PPKN

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menerima, menghargai, 1.1 Menghargai kebhinneka-tunggalikaan dan keragaman


dan menjalankan ajaran agama, suku bangsa, pakaian tradisional, bahasa,
agama yang dianutnya rumah adat, makanan khas, upacara adat, sosial, dan
ekonomi di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat
sekitar
1.2 Menghargai kebersamaan dalam keberagaman sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah,
sekolah dan masyarakat sekitar

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 115


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

2. Memiliki perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan perilaku, disiplin, tanggung jawab,


disiplin, tanggung jawab, percaya diri, berani mengakui kesalahan, meminta
santun, peduli, percaya maaf dan memberi maaf sebagaimana dicontohkan
diri dalam berinteraksi tokoh penting yang berperan dalam perjuangan
dengan keluarga, teman, menentang penjajah hingga kemerdekaan Republik
tetangga, dan guru Indonesia sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila
2.2 Menunjukkan perilaku yang sesuai dengan hak dan
kewajiban di rumah, sekolah dan masyarakat sekitar
2.3 Menunjukkan perilaku sesuai dengan hak dan
kewajiban sebagai warga dalam kehidupan sehari-hari
di rumah sekolah dan masyarakat sekitar
2.4 Menunjukkan perilaku bersatu sebagai wujud
keyakinan bahwa tempat tinggal dan lingkungannya
sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI)
3. Memahami pengetahuan 3.1 Memahami makna dan keterkaiatan simbol-simbol sila
faktual dengan cara Pancasila dalam memahami Pancasila secara utuh
mengamati dan mencoba 3.2 Memahami hak dan kewajiban sebagai warga dalam
[mendengar, melihat, kehidupan sehari-hari di rumah, sekolah dan
membaca] serta menanya masyarakat
berdasarkan rasa ingin
3.3 Memahami manfaat keberagaman karakteristik
tahu secara kritis tentang
individu di rumah, sekolah dan masyarakat
dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, 3.4 Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah,
dan benda-benda yang sekolah dan masyarakat
dijumpainya di rumah, 3.5 Memahami Nilai-nilai Persatuan pada masa Hindu
sekolah, dan tempat Buddha
bermain 3.6 Memahami keberagaman alam dan sumber daya di
berbagai daerah

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 116


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

4. Menyajikan pengetahuan 4.1 Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah


faktual dalam bahasa dan sekolah dari sudut pandang kelima simbol
yang jelas dan logis dan Pancasila sebagai satu kesatuan yang utuh
sistematis, dalam karya 4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai warga di lingkungan
yang estetis dalam rumah, sekolah dan masyarakat
gerakan yang
4.3 Bekerjasama dengan teman dalam keberagaman di
mencerminkan anak
lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat
sehat, dan dalam
tindakan yang 4.4 Mengelompokkan kesamaan identitas suku bangsa
mencerminkan perilaku (pakaian tradisional, bahasa, rumah adat, makanan
anak beriman dan khas, dan upacara adat), sosial ekonomi (jenis
berakhlak mulia pekerjaan orang tua) di lingkungan rumah, sekolah dan
masyarakat sekitar
4.5 Mensimulasikan nilai-nilai persatuan pada masa Hindu
Buddha dalam kehidupan di masyarakat
4.6 Memetakan keberagaman sumber daya alam di
berbagai daerah untuk menumbuhkan kebanggaan
nasional

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 117


BAHASA INDONESIA

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menerima, menghargai, 1.1 Meresapi makna anugerah Tuhan Yang Maha Esa
dan menjalankan ajaran berupa bahasa Indonesia yang diakui sebagai bahasa
agama yang dianutnya persatuan yang kokoh dan sarana belajar untuk
memperoleh ilmu pengetahuan
1.2 Mengakui dan mensyukuri anugerah Tuhan yang Maha
Esa atas keberadaan lingkungan dan sumber daya alam,
alat teknologi modern dan tradisional, perkembangan
teknologi, energi, serta permasalahan sosial
2. Memiliki perilaku jujur, 2.1 Memiliki kepedulian terhadap gaya, gerak, energi
disiplin, tanggung jawab, panas, bunyi, cahaya, dan energi alternatif melalui
santun, peduli, percaya pemanfaatan bahasa Indonesia
diri dalam berinteraksi 2.2 Memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab terhadap
dengan keluarga, teman, penggunaan alat teknologi modern dan tradisional,
tetangga, dan guru proses pembuatannya melalui pemanfaatan bahasa
Indonesia
2.3 Memiliki perilaku santun dan jujur tentang jenis-jenis
usaha dan kegiatan ekonomi melalui pemanfaatan
bahasa Indonesia
2.4 Memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sumber
daya alam melalui pemanfaatan bahasa Indonesia
2.5 Memiliki perilaku jujur dan santun terhadap nilai
peninggalan sejarah dan perkembangan Hindu-Budha
di Indonesia melalui pemanfaatan bahasa Indonesia

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 118


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

3. Memahami pengetahuan 3.1 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan
faktual dengan cara tentang gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya
mengamati dan mencoba dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa
[mendengar, melihat, Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah
membaca] serta menanya kosakata baku
berdasarkan rasa ingin 3.2 Menguraikan teks instruksi tentang pemeliharaan
tahu secara kritis tentang pancaindera serta penggunaan alat teknologi modern
dirinya, makhluk ciptaan dan tradisional dengan bantuan guru dan teman dalam
Tuhan dan kegiatannya, bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
dan benda-benda yang memilah kosakata baku
dijumpainya di rumah,
3.3 Menggali informasi dari teks wawancara tentang jenis-
sekolah, dan tempat
jenis usaha dan pekerjaan serta kegiatan ekonomi dan
bermain
koperasi dengan bantuan guru dan teman dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku
3.4 Menggali informasi dari teks cerita petualangan
tentang lingkungan dan sumber daya alam dengan
bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan
dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
3.5 Menggali informasi dari teks ulasan buku tentang nilai
peninggalan sejarah dan perkembangan Hindu-Budha
di Indonesia dengan bantuan guru dan teman dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 119


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

4. Menyajikan pengetahuan 4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan


faktual dalam bahasa hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi panas,
yang jelas dan logis dan bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan
sistematis, dalam karya tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
yang estetis dalam 4.2 Menerangkan dan mempraktikkan teks
gerakan yang arahan/petunjuk tentang pemeliharaan pancaindera
mencerminkan anak serta penggunaan alat teknologi modern dan
sehat, dan dalam tradisional secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan
tindakan yang dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
mencerminkan perilaku
4.3 Mengolah dan menyajikan teks wawancara tentang
anak beriman dan
jenis-jenis usaha dan pekerjaan serta kegiatan ekonomi
berakhlak mulia
dan koperasi secara mandiri dalam bahasa Indonesia
lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata
baku
4.4 Menyajikan teks cerita petualangan tentang lingkungan
dan sumber daya alam secara mandiri dalam teks
bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku
4.5 Mengolah dan menyajikan teks ulasan buku tentang
nilai peninggalan sejarah dan perkembangan Hindu-
Budha di Indonesia secara mandiri dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah
kosakata baku

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 120


MATEMATIKA

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menerima, menghargai,
dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya

2. Memiliki perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan perilaku patuh, tertib dan mengikuti
disiplin, tanggung jawab, prosedur dalam melakukan operasi hitung campuran
santun, peduli, dan 2.2 Menunjukkan perilaku cermat dan teliti dalam
percaya diri dalam melakukan tabulasi pengukuran panjang daun-daun
berinteraksi dengan atau benda-benda lain menggunakan pembulatan
keluarga, teman, (dinyatakan dalam cm terdekat
tetangga, dan guru
2.3 Menunjukkan perilaku adil dalam membagi suatu
benda kepada teman sekelompok dengan rata-rata
jumlah yang sama
2.4 Menunjukkan perilaku disiplin dan teratur dalam
membuat dan mengikuti suatu jadwal kegiatan yang
berulang dan efektif menggunakan prinsip KPK dalam
kalender
2.5 Menjalankan tugas dengan penuh tanggungjawab
menjaga kerapian dan kebersihan kelas berdasarkan
jadwal berulang yang tepat menggunakan prinsip KPK
dalam kalender (misal jadwal piket, Pramuka dll)
2.6 Menunjukkan perilaku peduli dengan cara
memanfaatkan barang-barang bekas yang ada di
sekitar rumah sekolah atau tempat bermain untuk
membuat benda-benda berbentuk kubus dan balok
bangun berdasarkan jaring-jaring bangun ruang yang
ditemukan
3. Memahami pengetahuan 3.1 Mengenal konsep pecahan senilai dan melakukan
faktual dengan cara operasi hitung pecahan menggunakan benda
mengamati [mendengar, kongkrit/gambar
melihat, membaca] dan 3.2 Menerapkan penaksiran dalam melakukan
menanya berdasarkan rasa penjumlahan, perkalian, pengurangan dan pembagian
ingin tahu tentang dirinya, untuk memperkirakan hasil perhitungan
makhluk ciptaan Tuhan dan
3.3 Memahami aturan pembulatan dalam membaca hasil
kegiatannya, dan benda-
pengukuran dengan alat ukur
benda yang dijumpainya di
rumah, sekolah, dan tempat 3.4 Memahami faktor dan kelipatan bilangan serta
bermain bilangan prima
3.5 Menemukan bangun segi banyak beraturan maupun
tak beraturan yang membentuk pola pengubinan
melalui pengamatan
3.6 Mengenal sudut siku-siku melalui pengamatan dan
membandingkannya dengan sudut yang berbeda

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 121


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

3.7 Menentukan kelipatan persekutuan dua buah bilangan


dan menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK)
3.8 Menentukan faktor persekutuan dua buah bilangan
dan faktor persekutuan terbesar (FPB)
3.9 Memahami luas segitiga, persegi panjang, dan persegi
3.10 Menentukan hubungan antara satuan dan atribut
pengukuran termasuk luas dan keliling persegi panjang
3.11 Menunjukkan pemahaman persamaan antara sepasang
ekspresi menggunakan penambahan, pengurangan,
dan perkalian
3.12 Mengenal sifat dari garis parallel
3.13 Memahami pecahan senilai dan operasi hitung pecahan
menggunakan benda kongkrit/gambar
3.14 Memahami penambahan dan pengurangan bilangan
decimal
3.15 Menentukan nilai terkecil dan terbesar dari hasil
pengukuran panjang atau berat berdasarkan
pembulatan yang disajikan dalam bentuk tabel
sederhana
3.16 Memahami pola penjumlahan dan pengurangan
bilangan bulat dengan menggunakan hal-hal yang
konkrit dan garis bilangan
3.17 Memahami konsep bilangan negatif menggunakan hal-
hal yang konkrit dan garis bilangan
4. Menyajikan pengetahuan 1.1 Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri ,
faktual dalam bahasa menyatakan kalimat matematika dan memecahkan
yang jelas dan logis dan masalah dengan efektif permasalahan yang berkaitan
sistematis, dalam karya dengan KPK dan FPB, satuan kuantitas, desimal dan
yang estetis dalam persen terkait dengan aktivitas sehari-hari di rumah,
gerakan yang sekolah, atau tempat bermain serta memeriksa
mencerminkan anak kebenarannya
sehat, dan dalam 1.2 Melakukan pengubinan menggunakan segibanyak
tindakan yang beraturan tertentu
mencerminkan perilaku
1.3 Menyatakan pecahan ke bentuk desimal dan persen
anak beriman dan
berakhlak mulia 1.4 Mengurai dan menyusun kembali jaring-jaring bangun
ruang sederhana
1.5 Membentuk jaring-jaring bangun ruang yang berbeda
dengan jaring bangun ruang yang sudah ada
1.6 Membuat benda-benda berdasarkan jaring-jaring
bangun ruang yang ditemukan dengan memanfaatkan
barang-barang bekas yang ada di sekitar rumah sekolah

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 122


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

atau tempat bermain


1.7 Menyatakan kesimpulan berdasarkan data tabel atau
grafik
1.8 Membuat peta posisi suatu tempat/benda tanpa
menggunakan skala dengan memperhatikan arah mata
angin
1.9 Mengumpulkan dan menata data diskrit dan
menampilkan data menggunakan bagan dan grafik
termasuk grafik batang ganda, diagram garis, dan
diagram lingkaran
1.10 Mengembangkan, dan membuat berbagai pola numerik
dan geometris
1.11 Membuat prediksi yang berhubungan dengan pola dan
menelusuri pola yang berulang dengan menggunakan
pencerminan dan rotasi
1.12 Mengurai dan menyusun kembali jaring-jaring bangun
ruang sederhana
1.13 Mengurai sebuah pecahan menjadi sebagai hasil
penjumlahan atau pengurangan dua buah pecahan
lainnya dengan berbagi kemungkinan jawaban
1.14 Menyajikan hasil pengukuran panjang atau berat
berdasarkan pembulatan yang disajikan dalam bentuk
tabel sederhana
1.15 Mengidentifikasi dan mendeskripsikan lokasi objek
menggunakan peta grid dan melalui percerminan
1.16 Merepresentasikan sudut lancip dan sudut tumpul
dalam bangun datar
1.17 Menggabung sudut bagian dalam segitiga dan segi
empat untuk menarik kesimpulan

ILMU PENGETAHUAN ALAM

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menerima, menghargai, 1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan


dan menjalankan ajaran keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya
agama yang dianutnya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta
mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang
dianutnya

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 123


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

2. Memiliki perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu;
disiplin, tanggung jawab, obyektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati;
santun, peduli, dan bertanggung jawab; terbuka; dan peduli lingkungan)
percaya diri dalam dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
berinteraksi dengan sikap dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi
keluarga, teman, 2.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam
tetangga, dan guru aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi
melaksanakan penelaahan fenomena alam secara
mandiri maupun berkelompok
3. Memahami pengetahuan 3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh hewan dan tumbuhan
faktual dengan cara dan fungsinya
mengamati [mendengar, 3.2 Mendeskripsikan daur hidup beberapa jenis mahluk
melihat, membaca] dan hidup
menanya berdasarkan
3.3 Memahami hubungan antara gaya, gerak, dan energi
rasa ingin tahu tentang
melalui pengamatan, serta mendeskripsikan
dirinya, makhluk ciptaan
penerapanya dalam kehidupan sehari-hari
Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang 3.4 Membedakan berbagai bentuk energi melalui
dijumpainya di rumah, pengamatan dan mendeskripsikan pemanfaatannya
sekolah, dan tempat dalam kehidupan sehari-hari
bermain 3.5 Memahami sifat-sifat bunyi melalui pengamatan dan
keterkaitannya dengan indera pendengaran
3.6 Memahami sifat-sifat cahaya melalui pengamatan dan
mendeskripsikan penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari
3.7 Mendeskrisikan hubungan antara sumber daya alam
dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 124


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

4. Menyajikan pengetahuan 1.1 Menuliskan hasil pengamatan tentang bentuk luar


faktual dalam bahasa (morfologi) tubuh hewan dan tumbuhan serta
yang jelas dan logis dan fungsinya
sistematis, dalam karya 1.2 Menyajikan secara tertulis hasil pengamatan daur
yang estetis dalam hidup beberapa jenis mahluk hidup.
gerakan yang
1.3 Menyajikan laporan hasil percobaan gaya dan gerak
mencerminkan anak
menggunakan table dan grafik
sehat, dan dalam
tindakan yang 1.4 Menyajikan hasil percobaan atau observasi tentang
mencerminkan perilaku bunyi
anak beriman dan 1.5 Membuat sebuah karya/model yang memanfaatkan
berakhlak mulia sifat-sifat cahaya
1.6 Menyajikan laporan tentang sumberdaya alam dan
pemanfaatannya oleh masyarakat
1.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang
teknologi yang digunakan di kehidupan sehari-hari
serta kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat
dengan memanfaatkan teknologi tersebut

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menerima dan menjalankan 1.1 Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan
ajaran agama yang waktu dengan segala perubahannya
dianutnya 1.2 Menjalankan ajaran agama dalam berfikir dan
berperilaku sebagai penduduk Indonesia dengan
mempertimbangkan kelembagaan sosial, budaya,
ekonomi dan politik dalam masyarakat
1.3 Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan
manusia dan lingkungannya

2. Menunjukkan perilaku jujur, 2.1. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin bertanggung jawab,
disiplin, tanggung jawab, peduli, santun dan percaya diri sebagaimana
santun, peduli, dan percaya ditunjukkan oleh tokoh-tokoh pada masa Hindu Buddha
diri dalam berinteraksi dan Islam dalam kehidupannya sekarang
dengan keluarga, teman, 2.2. Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu, peduli,
guru dan tetangganya menghargai, dan bertanggungjawab terhadap
kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik
2.3. Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli dalam
melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan
teman sebaya

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 125


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

3. Memahami pengetahuan 3.1 Mengenal manusia, aspek keruangan, konektivitas antar


faktual dengan cara ruang, perubahan dan keberlanjutan dalam waktu,
mengamati [mendengar, sosial, ekonomi, dan pendidikan
melihat, membaca] dan 3.2 Memahami manusia, perubahan dan keberlanjutan
menanya berdasarkan rasa dalam waktu pada masa praaksara, Hindu Budha, Islam
ingin tahu tentang dirinya, dalam aspek pemerintah, sosial, ekonomi, dan
makhluk ciptaan Tuhan dan pendidikan
kegiatannya, dan benda- 3.3 Memahami manusia dalam hubungannya dengan
benda yang dijumpainya di kondisi geografis di sekitarnya
rumah, sekolah, dan tempat 3.4 Memahami kehidupan manusia dalam kelembagaan
bermain sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya di masyarakat
sekitar
3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan
lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi

4. Menyajikan pengetahuan 4.1 Menceriterakan tentang hasil bacaan mengenai


faktual dalam bahasa yang pengertian ruang, konektivitas antar ruang, perubahan,
jelas dan logis dan dan keberlanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi, dan
sistematis, dalam karya yang pendidikan dalam lingkup masyarakat di sekitarnya
estetis dalam gerakan yang 4.2 Merangkum hasil pengamatan dan menceritakan
mencerminkan anak sehat, manusia, perubahan dan keberlanjutan dalam waktu
dan dalam tindakan yang pada masa praaksara, Hindu Budha, Islam dalam aspek
mencerminkan perilaku pemerintah, sosial, ekonomi, dan pendidikan
anak beriman dan berakhlak 4.3 Menceritakan manusia dalam hubungannya dengan
mulia lingkungan geografis tempat tinggalnya
4.4 Mendeskripsikan kehidupan manusia dalam
kelembagaan sosial, pendidikan, ekonomi, dan budaya
di masyarakat sekitar
4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi
dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi

SENI BUDAYA DAN PRAKARYA

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menerima, menghargai, 1.1 Mengagumi ciri khas keindahan karya seni dan karya
dan menjalankan ajaran kreatif masing-masing daerah sebagai anugerah tuhan
agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan sikap berani mengekspresikan diri dalam
disiplin, tanggung jawab, berkarya seni
santun, peduli, percaya 2.2 Menunjukkan rasa ingin tahu dalam mengamati alam di
diri dalam berinteraksi

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 126


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

dengan keluarga, teman, lingkungan sekitar untuk mendapatkan ide dalam


tetangga, dan guru berkarya seni
2.3 Menunjukkan perilaku Mengenal sikap disiplin,
tanggung jawab dan kepedulian terhadap alam sekitar
melalui berkarya seni
3. Memahami pengetahuan 3.1 Mengenal tempat- tempat industri, bersejarah, dan
faktual dengan cara seni pertunjukan di daerah setempat
mengamati dan mencoba 3.2 Mengenal gambar alam benda, dan kolase
[mendengar, melihat,
3.3 Membedakan panjang-pendek bunyi, dan tinggi-rendah
membaca] serta menanya
nada dengan gerak tangan
berdasarkan rasa ingin
tahu secara kritis tentang 3.4 Mengenal tari-tari daerah dan keunikan geraknya
dirinya, makhluk ciptaan 3.5 Mengetahui berbagai alur cara dan pengolahan media
Tuhan dan kegiatannya, karya kreatif
dan benda-benda yang 3.6 Memahami cerita terkait situs-situs budaya baik benda
dijumpainya di rumah, maupun tak benda di Indonesia dengan menggunakan
sekolah, dan tempat bahasa daerah
bermain
4. Menyajikan pengetahuan 4.1 Menggambar alam berdasarkan pengamatan
faktual dalam bahasa keindahan alam
yang jelas dan logis,dan 4.2 Membuat karya seni kolase dengan berbagai bahan
sistematis dalam karya 4.3 Menggambar model benda kesukaan berdasarkan
yang estetis dalam pengamatan langsung
gerakan yang
4.4 Membentuk karya seni tiga dimensi dari bahan alam
mencerminkan anak
sehat, dan dalam 4.5 Menyanyikan lagu dengan gerak tangan dan badan
tindakan yang sesuai dengan tinggi rendah nada
mencerminkan perilaku 4.6 Memainkan pola irama lagu bertanda birama empat
anak beriman dan dan menunjukkan perbedaan panjang pendek bunyi
berakhlak mulia 4.7 Menyanyikan solmisasi lagu wajib dan lagu daerah yang
harus dikenal
4.8 Memainkan alat musik melodis lagu yang telah dikenal
sesuai dengan isi lagu
4.9 Menunjukkan makna gerak ke dalam bentuk tari
bertema dengan mengacu pada gaya tari daerah
4.10 Memperagakan makna gerak ke dalam bentuk tari
bertema dengan mengacu pada gaya tari daerah
berdasarkan ruang gerak
4.11 Mengembangkan makna gerak ke dalam bentuk tari
bertema dengan mengacu pada gaya tari daerah
berdasarkan ruang gerak dan pola lantai
4.12 Memperagakan makna gerak ke dalam bentuk tari
bertema dengan mengacu pada gaya tari daerah
berdasarkan ruang gerak dan pola lantai
4.13 Membuat karya kreatif dengan cara meronce

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 127


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

memanfaatkan bahan alam dan buatan dari lingkungan


4.14 Membuat karya kreatif yang diperlukan untuk
melengkapi proses pembelajaran dengan
memanfaatkan bahan di lingkungan
4.15 Membuat karya kreatif berupa benda aksesoris
pelengkap busana dengan berbagai bahan dan cara
pembuatan
4.16 Membuat karya teknologi sederhana dengan
memanfaatkan tali sebagai tenaga penggerak
4.17 Menceritakan cerita terkait situs-situs budaya baik
benda maupun tak benda di Indonesia dengan
menggunakan bahasa daerah

PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

1. Menerima, menghargai, 1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan
dan menjalankan ajaran kemampuannya sebagai anugrah Tuhan yang tidak
agama yang dianutnya ternilai
1.2 Tumbuhnya kesadaran bahwa tubuh harus dipelihara
dan dibina, sebagai wujud syukur kepada sang Pencipta
2. Memiliki perilaku jujur, 2.1 Menunjukkan disiplin, kerjasama, toleransi, belajar
disiplin, tanggung jawab, menerima kekalahan dan kemenangan, sportif dan
santun, peduli, percaya tanggungjawab, menghargai perbedaan
diri dalam berinteraksi 2.2 Menunjukkan perilaku santun kepada teman, guru dan
dengan keluarga, teman, lingkungan sekolah selama pembelajaran penjas
tetangga, dan guru
3. Memahami pengetahuan 3.1 Memahami tinggi dan berat badan ideal dan
faktual dengan cara pengaruhnya terhadap pertubuhan dan perkembangan
mengamati dan mencoba 3.2 Memahami pengaruh aktivitas fisik dan istirahat
[mendengar, melihat, terhadap pertumbuhan dan perkembangan tubuh
membaca] serta menanya
3.3 Memahami gizi dan menu seimbang dalam menjaga
berdasarkan rasa ingin
kesehatan tubuh
tahu secara kritis tentang
dirinya, makhluk ciptaan 3.4 Memahami jenis cidera dan mampu melakukan
Tuhan dan kegiatannya, penanggulangan sederhana selama melakukan aktivitas
dan benda-benda yang fisik
dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat
bermain.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 128


KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR

4. Menyajikan pengetahuan 4.1 Mempraktikkan kombinasi gerak dasar untuk


faktual dalam bahasa membentuk gerakan dasar atletik jalan dan lari yang
yang jelas dan logis dan dilandasi konsep gerak melalui permainan dan atau
sistematis, dalam karya tradisional
yang estetis dalam 4.2 Mempraktikkan variasi dan kombinasi pola gerak dasar
gerakan yang lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam
mencerminkan anak permainan bola kecil yang dilandasi konsep gerak
sehat, dan dalam dalam berbagai permainan dan atau olahraga
tindakan yang tradisional bola kecil
mencerminkan perilaku
4.3 Mempraktikkan berbagai aktivitas kebugaran jasmani
anak beriman dan
untuk mencapai tinggi dan berat badan ideal
berakhlak mulia
4.4 Mempraktikkan kombinasi pola gerak dominan untuk
membentuk keterampilan/ teknik dasar senam (seperti:
hand stand, kayang, dsb) dan kombinasi pola gerak
dominan posisi statis dan dinamis, tumpuan dan
gantungan (misalnya: gerak hand stand berpasangan)
secara berpasangan
4.5 Mempraktikkan pola gerak dasar berirama bertema
budaya daerah yang sudah dikenal yang dilandasi
konsep gerak mengikuti irama (ketukan) tanpa/dengan
musik
4.6 Mempraktikkan salah satu gaya renang dalam jarak
tertentu*
4.7 Mempraktikkan dasar penyelamatan terhadap orang
lain*

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 129


LK – 1.3
LEMBAR KERJA
ANALISIS KETERKAITAN SKL, KI, dan KD
SD KELAS IV

PETUNJUK KEGIATAN ANALISIS SKL, KI DAN KD

Kompetensi : Memahami keterkaitan antara SKL, KI dan KD pada Kurikulum 2013


Tujuan Kegiatan : Menganalisis keterkaitan SKL, KI dan KD
Kelompok Kerja :

1. Bacalah substansi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Tahun 2013!


2. Bacalah dan komparasikan dengan SKL Tahun 2006 (Permendiknas Th 2006)!
3. Bacalah KI dan KD semua mata pelajaran!
4. Bacalah tema-tema 1 tahun yang telah tersedia!
5. Bacalah dan kajilah indikator yang mengacu pada KD dan tema!
6. Pelajari aspek-aspek keterkaitan antara KI, KD, dan Indikator serta tema yang tersedia!
7. Buatlah ceklist dari setiap indikator dikorelasikan dengan tema-tema satu tahun (bisa
kelompok dan atau individu)!
8. Lakukan keseluruhan mata pelajaran sampai seluruh terakomodasi!
9. Setelah selesai masukkan dalam format jaringan KD dan indikator!

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 130


LK – 1.3
LEMBAR KERJA
ANALISIS KETERKAITAN SKL, KI, dan KD
SD KELAS IV

TEMA (1 TAHUN) SKL


1. Indahn
Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati,
ya Kebersamaan
mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
2. Selalu
berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi
Berhemat Energi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam , di sekitar rumah,
3. Peduli
sekolah, dan tempat bermain
terhadap Makhluk
Hidup Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji,
4. Berbag menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
ai Pekerjaan dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang ditugaskan
5. Mengh kepadanya.
argai Jasa Pahlawan
6. Indahn Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,
ya Negeriku mengevaluasi] pengetahuan faktual dan konseptual dalamilmu
7. Cita- pengetahuan, teknologi,seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan,
citaku kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian
8. Daera di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain
h Tempat Tinggalku
9. Makan
an Sehat dan Bergizi

SKL PERMENDIKNAS TH 2006

1. Menjalankan agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak.


2. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
3. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya.
4. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan social ekonomi di
lingkungan sekitarnya.
5. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif.
6. Menunjukkan kemampuan berfikir logis, kritis, dan kreatif, dengan bimbingan guru/pendidik.
7. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya.
8. Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
9. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan.
10. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara dan tanah air Indonesia.
11. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal.
12. Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang.
13. Berkomunikasi secara jelas dan santun.
14. Bekerja sama dalam kelompok, tolong menolong dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan
keluarga dan teman sebaya.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 131


15. Menunjukkan kemampuan mengamati gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar.
16. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis.
17. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung
10.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 132


ANALISIS
LK : 1.3
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SEKOLAH DASAR (SD) / MADRASAH IBTIDAIYAH (MI)
KELAS: IV

TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI


1. Menerima, 1.1 Melaksanakan shalat secara tertib 1.1.1
menghargai, dan sebagai wujud dari penghambaan
menjalankan diri kepada Allah SWT.
ajaran agama
yang dianutnya 1.2 Mengamalkan kebajikan kepada 1.2.1 Menerapkan kebajikan kepada sesama manusia . √ √ √ √ √ √ √ √
sesama manusia sebagai sebagai implementasi dari pemahaman ibadah √
implementasi dari pemahaman sholat
ibadah shalat
1.3 Menghindari perilaku tercela 1.3.1 Mencirikan perilaku tercela sebagai implementasi √ √ √ √ √ √ √ √ √
sebagai implementasi dari dari pemahaman ibadah sholat
pemahaman ibadah shalat
1.4 Meyakini keberadaan malaikat- 1.4.1
malaikat Allah SWT
1.5 Meyakini adanya Rasul-Rasul 1.5.1
Allah SWT

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 133


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

2. Memiliki perilaku 2.1 Memiliki sikap yang dipengaruhi 2.1.1


jujur, disiplin, oleh keimanan kepada para
tanggung jawab, malaikat Allah SWTyang tercermin
santun, peduli, dari perilaku kehidupan sehari-
dan percaya diri
hari.
dalam
berinteraksi 2.2 Memiliki sikap santun dan 2.2.1 Menunjukkan sikap santun di lingkungan rumah. √ √ √ √ √ √ √ √ √
dengan keluarga, menghargai teman, baik di rumah, 2.2.2 Menghargai pendapat teman dalam kegiatan
teman, tetangga, sekolah, dan di masyarakat pembelajaran di kelas.
dan guru sekitar. 2.2.3 Menunjukkan sikap santun di masyarakat sekitar
2.3 Memiliki sikap amanah sebagai 2.3.1
implementasi dari pemahaman
kisah keteladan Nabi Muhammad
SAW
2.4 Memiliki sikap pantang menyerah 2.4.1
sebagai implementasi dari kisah
keteladanan Nabi Musa A.S
3. Memahami 3.1 Mengetahui Allah itu ada melalui 3.1.1 Menemukan allah itu ada melalui pengamatan √ √ √ √ √ √ √ √ √
pengetahuan pengamatan terhadap makhluk terhadap mahluk ciptaan-Nya di sekitar rumah.
faktual dengan ciptaan-Nya di sekitar rumah dan 3.1.2 Mengamati allah itu ada di lingkungan sekolah
cara mengamati sekolah.
[mendengar,
melihat,
3.2 Mengerti makna iman kepada 3.2.1
membaca] dan malaikat-malaikat Allah
menanya berdasarkan pengamatan
berdasarkan rasa terhadap dirinya dan alam sekitar.
ingin tahu 3.3 Mengerti makna Asmaul Husna: 3.3.1
tentang dirinya,
Al-Bashir, Al-‘Adil, Al-‘Adhim
makhluk ciptaan
Tuhan dan 3.4 Memahami makna bacaan sholat 3.4.1
kegiatannya, dan 3.5 Mengetahui kisah keteladan Nabi 3.5.1
Ayyub a.s.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 134


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

benda-benda 3.6 Mengetahui kisah keteladan Nabi 3.6.1


yang dijumpainya Dzulkifi a.s.
di rumah, 3.7 Mengetahui kisah keteladan Nabi 3.7.1
sekolah, dan Harun a.s.
tempat bermain
3.8 Mengetahui kisah keteladan Nabi 3.8.1
Musa A.S
3.9 Mengetahui kisah keteladan wali- 3.9.1
wali Allah
3.10 Mengetahui sikap santun dan 3.10.1
menghargai sesama dari Nabi
Muhammad SAW
4. Menyajikan 4.1 Membaca Q.S. Al Falaq, Al-Ma’un 4.1.1
pengetahuan dan Al-Fil dengan tartil
faktual dalam 4.2 Menulis kalimat-kalimat dalam Al 4.2.1
bahasa yang jelas Falaq, Al-Ma’un dan Al-Fil dengan
dan logis dan
benar
sistematis, dalam
karya yang estetis 4.3 Menunjukkan hafalan Q.S. Al 4.3.1
dalam gerakan Falaq, Al Ma’un dan Al-Fil dengan
yang lancar.
mencerminkan 4.4 Mencontohkan sikap santun dan 4.4.1 Menerapkan sikap santun dan menghargai di rumah √ √ √ √ √ √ √ √ √
anak sehat, dan menghargai teman, baik di rumah, 4.4.2 Menerapkan sikap santun dan menghargai teman di
dalam tindakan sekolah, dan di masyarakat sekolah
yang sekitar
mencerminkan
4.5 Menceritakan pengalaman 4.5.1
perilaku anak
beriman dan
melaksanakan shalat di rumah,
berakhlak mulia atau di masjid lingkungan sekitar
rumah.
4.6 Menceritakan kisah keteladan 4.6.1
Nabi Ayyub a.s.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 135


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

4.7 Menceritakan kisah keteladan 4.7.1


Nabi Dzulkifi a.s.
4.8 Menceritakan kisah keteladan 4.8.1
Nabi Harun a.s.
4.9 Menceritakan kisah keteladanan 4.9.1
Nabi Musa A.S
3.10Menceritakan kisah keteladanan 4.10.1
wali-wali Allah.

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)


1. Menerima, 1.1 Menghargai kebhinneka- 1.1.1 Mengetahui kebhinnekatunggal ikaan dan √ √ √ √ √ √ √
menghargai, dan tunggalikaan dan keragaman keberagaman agama, suku bangsa, pakaian,
menjalankan agama, suku bangsa, pakaian bahasa, rumah adat, makanan khas, upacara adat,
ajaran agama tradisional, bahasa, rumah adat, sosial, dan ekonomi di nlingkungan rumah √ √ √ √ √ √ √
yang dianutnya makanan khas, upacara adat, 1.1.2 Mengidentifikasii kebhinekaan dan kebaragaman
sosial, dan ekonomi di lingkungan agama, suku bangsa, pakaian, bahasa, rumah adat,
rumah, sekolah dan masyarakat sosial, dan ekonomi lingkungan sekolah
sekitar 1.2.3 Menyebutkan kebhinnekaan yang ada dilingkungan
rumah, sekolah, dan masyarakat √ √ √ √ √ √

1.2.4 Memberikan contoh keberagaman di lingkungannya √ √ √ √ √ √


dengan rasa percaya diri
1.2.5 Mengagumi keragaman suku, etnis, dan bahasa
sebagai keunggulan di wilayah negara Indonesia
1.2.6 Membiasakan sikap positif terhadap
kebhinenkatunggalikaan di lingkungan sosial

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 136


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

1.2 Menghargai kebersamaan dalam 1.2.1 Menunjukkan kebersamaan dalam keberagaman √ √ √ √ √ √


keberagaman sebagai anugerah sebagai anugrah Tuhan Yang Maha Esa di
Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah.
lingkungan rumah, sekolah dan 1.2. 2 Melaksanakan kebersamaan dalam keberagaman
masyarakat sekitar sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa di
lingkungan sekolah.
1.2.3 Membiasakan menghargai keberagaman
dilingkungan rumah dan sekolah.
2. Memiliki perilaku 2.1 Menunjukkan perilaku, disiplin, 2.1.1 Membiasakan perilaku disiplin, tanggung jawab, √ √ √ √ √ √
jujur, disiplin, tanggung jawab, percaya diri, percaya diri, berani mengakui kesalahan, meminta
tanggung jawab, berani mengakui kesalahan, maaf dan memberi maaf sebagai mana dicontohkan
santun, peduli, meminta maaf dan memberi maaf tokoh penting yang berperan dalam perjuangan
percaya diri dalam sebagaimana dicontohkan tokoh menentang penjajah hingga kemerdekaan republik
berinteraksi penting yang berperan dalam Indonesia sebagai perwujudan nilai dan moral
dengan keluarga, perjuangan menentang penjajah pancasila.
teman, tetangga, hingga kemerdekaan Republik
dan guru Indonesia sebagai perwujudan
nilai dan moral Pancasila 2.1. 2 Mengetahui manfaat perilaku disiplin , tanggung √ √ √ √ √ √
jawab, percaya diri , berani mengakui kesalahan,
meminta maaf dan memberi maaf.

2.1.3 Menjelaskan akibat yang akan terjadi apabila tidak √ √ √ √ √ √


disiplin, dan tidak percaya diri.
2.1.4 Menyebutkan keteladanan tokoh pentingyang
berperan dalam perjuangan (kreatif, mandiri, rasa
ingin tahu)

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 137


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

2.1.5 Membiasakan berperilaku meneladani para tokoh √ √ √ √ √ √


pentingyang berperan dalam perjuangan dalam
kehidupan sehari-hari di rumah, di sekolah dan di
lingkungan masyarakat dengan rasa percaya diri dan
kreatif

2.1.6 Menceritakan kehidupan yang berperan dalam √ √ √ √ √ √


perjuangan (rasa percaya diri, kreatif, mandiri)

2.1.7 Menyebutkan peranan tokoh proklamator dalam √ √ √ √ √ √


mempersiapkan proklamasi kemerdekaan RI

2.1.8 Menceritakan peristiwa detik-detik proklamasi √ √ √ √ √ √


kemerdekaan Indonesia
2.1.9 Mendeskripsikan wilayah tempat tinggal dan
lingkungannya dengan kreatif

2.2 Menunjukkan perilaku yang sesuai 2.2.1 Menerapkan perilaku yang sesuai dengan hak dan √ √ √ √ √ √
dengan hak dan kewajiban di kewajiban di rumah
rumah, sekolah dan masyarakat 2.2.2 Membiasakan perilaku 6ang sesuai dengan hak dan
sekitar. kewajiban siswa di sekolah.
.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 138


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

2.2.3 Mengetahui manfaat melaksanakan hak dan √ √ √ √ √ √


kewajiban di rumah

2.2.4 Meyebutkan akibat yang terjadi bila tidak √ √ √ √ √ √


melaksanakan hak dan kewajiban di sekolah.
2.2.5 Memberikan contoh hak dan kewajiban warganegara
dalam kehidupan sehari-hari dengan penuh
tanggungjawab

2.2.6 Menyebutkan hak warga negara di kehidupan sehari- √ √ √ √ √ √


hari.

2.2.7 Menyebutkan kewajiban warga negara dikehidupan √ √ √ √ √ √


sehari-hari.
2.2.8 Melakukan diskusi mengenai hak dan kewajiban
yang dapat dilakukan siswa (penerapan dalam
kehidupan sehari-hari)
2.3 Menunjukkan perilaku sesuai 2.3.1 Menyebutkan perilaku sesuai dengan hak dan √ √ √ √
dengan hak dan kewajiban kewajiban warga negara dalam kehidupan sehari-
sebagai warga dalam kehidupan hari.
sehari-hari di rumah sekolah dan
masyarakat sekitar 2.3.2 Menentukan cara-cara melaksanakan hak dan √ √ √ √
kewajiban warga negara dalam kehidupan sehari-
hari.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 139


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

2.3.3 Menerapkan saksi terhadaop pelanggaran hak dan √ √ √ √


kewajiban warga negara.

2.3.4 Membiasakan melaksanakan hak dan kewajiban √ √ √ √


dalam kehidupan sehari-hari dengan penuh
tanggungjawab

2.3.5 Menuliskan hak dan kewajiban peserta didik sebagai √ √ √ √


anggota keluarga serta akibat yang ditimbulkan jika
ada teman yang tidak melaksanakan kewajibannya.

2.3.6 Menuliskan hak dan kewajiban peserta didik sebagai √ √ √ √


warga sekolah serta akibat yang ditimbulkan jika ada
teman yang tidak melaksanakan kewajibannya.
2.3.7 Menuliskan hak dan kewajiban peserta didik sebagai
warga negara serta akibat yang ditimbulkan jika ada
teman yang tidak melaksanakan kewajibannya.
2.4 Menunjukkan perilaku bersatu 2.4.1 Menerapkan perilaku bersatu di lingkungan √ √ √
sebagai wujud keyakinan bahwa masyarakat.
tempat tinggal dan lingkungannya 2.4.2 Menggambarkan dengan peta bahwa tempat tinggal
sebagai bagian dari wilayah dan lingkungannya merupakan bagian dari NKRI.
Negara Kesatuan Republik 2.4.3 Melaksanakan cara yang harus dilakukan
Indonesia (NKRI) untukmenjaga keutuhan NKRI.
3. Memahami 3.1 Memahami makna dan 3.1.1 Menyebutkan bunyi Pancasila √ √ √
pengetahuan keterkaiatan simbol-simbol sila 3.1. 2 Mengetahui simbol-simbol masing-masing sila.
faktual dengan Pancasila dalam memahami 3.1.3 Menyebutan alasan makna dari simbol dari masing-
cara mengamati Pancasila secara utuh masing sila.
dan mencoba 3.1.4 Mendiskripsikan keterkaitan antara bunyi sila
[mendengar, Pancasila dengan simbolnya

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 140


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

melihat, 3.2 Memahami hak dan kewajiban 3.2.1 Meyebutkan hak -hak warga negara. √ √ √ √ √ √
membaca] serta sebagai warga dalam kehidupan 3.2.2 Menyebutkan kewajiban warga negara dalam
menanya sehari-hari di rumah, sekolah dan kehidupan sehari-hari.
berdasarkan rasa masyarakat
ingin tahu secara 3.2.3 Menunjukkan cara untuk menghargai hak dan √ √ √ √ √ √
kritis tentang kewajiban warga negara dalam kehidupan sehari-
dirinya, makhluk hari.
ciptaan Tuhan 3.2.4 Mengetahii hal-hal yang akan terjadi apabila tidak
dan kegiatannya, melaksanakan hak dan kewajiban dalam kehidupan
dan benda-benda sehari-hari di rumah, sekolah, dan masyarakat.
yang dijumpainya 3.3 Memahami manfaat keberagaman 3.3.1 Mengidentifikasi ciri-ciri dari anggota keluarga. √ √ √
di rumah, sekolah, karakteristik individu di rumah, 3.3.2 Menyebutkan karakteristik dari anggota keluarga.
dan tempat sekolah dan masyarakat
bermain 3.3.3 Memahami persamaan dan perbedaan karakter √ √ √
individu di rumah, sekolah dan masyarakat.
3.3.4 Menunjukkan cara-cara yang dilakukan untuk
menghindari masalah karena adanya perbedaan.
3.4 Memahami arti bersatu dalam 3.4.1 Menjelaskan arti bersatu dalam keberagaman . √ √ √
keberagaman di rumah, sekolah 3.4.2 Menyebutkan keberagaman di rumah.
dan masyarakat 3. 4. 3 Menyebutkan keberagaman di sekolah.
3. 4. 4 Menyebutkan cara menjaga persatuan di rumah
dannsekolah.
3.5 Memahami Nilai-nilai Persatuan 3.5.1 Membaca nilai-nilai Persatuan pada masa Hindu √
pada masa Hindu Buddha Buddha
3.5.2 Memahami Nilai-nilai Persatuan pada masa Hindu
Buddha

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 141


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

3.6 Memahami keberagaman alam 3.6.1 Mengidentifikasikeberagaman alam dan sumber √ √


dan sumber daya di berbagai daya di daerahnya
daerah 3.6.2 Menyebutkan manfaat sumber daya alam yang
terdapat di daerahnya

3.6.3 Menjelaskan cara menjaga kelestariaan sumber √ √


daya alam
3.6.4 Mencontohkan keberagaman sumber daya alam di
berbagai daerah.
4. Menyajikan 4.1 Mengamati dan menceritakan 4.1.1 Menganalisa perilaku di sekitar rumah dan sekolah √ √ √ √ √ √ √
pengetahuan perilaku di sekitar rumah dan dari sudut pandang kelima simbol Pancasila sebagai
faktual dalam sekolah dari sudut pandang satu kesatuan yang utuh
bahasa yang kelima simbol Pancasila sebagai 4.1.2 Mengidentifikasi di sekitar rumah dan sekolah dari
jelas dan logis satu kesatuan yang utuh sudut pandang kelima simbol Pancasila sebagai satu
dan sistematis, kesatuan yang utuh
dalam karya
yang estetis
dalam gerakan 4.1.3 Menyebutkan perilaku di sekitar rumah dan sekolah √ √ √ √ √ √ √
yang dari sudut pandang kelima simbol Pancasila sebagai
mencerminkan satu kesatuan yang utuh
anak sehat, dan 4.1.4 Menunjukkan contoh bentuk kepatuhan terhadap √ √ √ √ √ √ √
dalam tindakan kebiasaan, tata tertib, tradisi,dan adat dalam
yang kehidupan di sekolah,keluarga, dan masyarakat
mencerminkan sekitar dengan rasa percaya diri
perilaku anak
beriman dan 4.1.5 Melaksanakan bentuk kepatuhan terhadap √ √ √ √ √ √ √
berakhlak mulia kebiasaan, tata tertib, tradisi,dan adat dalam
kehidupan di sekolah, keluarga, dan masyarakat
sekitar dengan rasa tanggungjawab

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 142


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

4.2 Melaksanakan kewajiban sebagai 4.2.1 Mempraktekkan kewajiban sebagai warga vdi √ √ √ √ √ √
warga di lingkungan rumah, lingkungan rumah
sekolah dan masyarakat 4.2.3 Menerapkan kewajiban sebagai warga di lingkungan
rumah, sekolah dan masyarakat

4.3 Bekerjasama dengan teman 4.3.1 Menyebutkan keberagaman di lingkungan rumah, √ √


dalam keberagaman di lingkungan sekolah, dan masyarakat
rumah, sekolah, dan masyarakat 4.3.2 Mempraktekkan cara bekerjasama dengan teman
dalam keberagaman di lingkungan rumah, sekolah,
dan masyarakat
4.4 Mengelompokkan kesamaan 4.4.1 Mengidentifikasi identitas suku bangsa. √ √ √ √
identitas suku bangsa (pakaian 4.4.2 Mengidentifikasi kesamaan identitas suku bangsa
tradisional, bahasa, rumah adat, yang ada di lingkungan sekitar.
makanan khas, dan upacara 4.4.3 Menghargai perbedaan dalam keanekaragaman seni
adat), sosial ekonomi (jenis budaya di Indonesia.
pekerjaan orang tua) di 4.4.4 Menyebutkan jenis-jenis pekerjaan orang tua di
lingkungan rumah, sekolah dan lingkungan sekitar
masyarakat sekitar
4.4.5 Membedakan pekerjaan yang menghasilkan barang √ √ √ √
dan jasa
4.4.6 Menyebutkan unsur-unsur identitas suku bangsa
4.4.7 Membedakan identitas suku bangsa (pakaian
tradisional, bahas, rumah adat, makanan khas, dan
upacara adat) yang ada di lingkungan sekitar

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 143


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

4.4.8 Membuat tabel tentang nama-nama teman di √ √ √ √


sekolah berdasarkan asal suku bangsanya
4.4.9 Menunjukkan nama suku bangsa dengan
menempatkan simbol identitas budaya nya pada
peta.

4.4.10 Bercerita tentang kebaikan teman yang berbeda √ √ √ √


suku bangsa
4.4.11 Mengidentifikasi jenis-jenis makanan khas daerah di
lingkungan sekitar.

4.4.12 Menyebutkan makanan khas daerah yang menjadi √ √ √ √


kesukaannya
4.5 Mensimulasikan nilai-nilai 4.5.1 Mengemukakan nilai-nilai persatuan pada masa √
persatuan pada masa Hindu Hindu Buddha dalam kehidupan di masyarakat
Buddha dalam kehidupan di 4.5.2 Menggambarkannilai-nilai persatuan pada masa
masyarakat Hindu Buddha dalam kehidupan di masyarakat
4.6 Memetakan keberagaman sumber 4.6.1 Mengidentifikasi keberagaman sumber daya alam di √ √ √ √ √
daya alam di berbagai daerah berbagai daerah untuk menumbuhkan kebanggaan
untuk menumbuhkan kebanggaan nasional
nasional
4.6.2 Mentabulasikan keberagaman sumber daya alam √ √ √ √ √
di berbagai daerah untuk menumbuhkan
kebanggaan nasional
4.6.3 Menyimpulkan keberagaman sumber daya alam di
berbagai daerah untuk menumbuhkan kebanggaan
nasional

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 144


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

BAHASA INDONESIA
1. Menerima, 1.1 Meresapi makna anugerah Tuhan 1.1.1 Bersikap tertib (menjaga keheningan) dalam
menghargai, dan Yang Maha Esa berupa bahasa mendengarkan doa
menjalankan Indonesia yang diakui sebagai 1.1.2 Mengambil sikap duduk atau berdiri dengan berdiam
ajaran agama bahasa persatuan yang kokoh dan diri
yang dianutnya sarana belajar untuk memperoleh 1.1.3 Melafalkan kata-kata teks doa dengan jelas
ilmu pengetahuan 1.1.4 Melafalkan kata-kata teks doa dengan intonasi yang
sesuai

1.2 Mengakui dan mensyukuri 1.2.1 Mencontohkandengan kalimat yang sederhana


anugerah Tuhan yang Maha Esa anugerah Tuhan yang Maha Esa atas keberadaan
atas keberadaan lingkungan dan lingkungan dan sumber daya alam, alat teknologi
sumber daya alam, alat teknologi modern dan tradisional, perkembangan teknologi,
modern dan tradisional, energi, serta permasalahan sosial
perkembangan teknologi, energi,
serta permasalahan sosial 1.2.2 Menerapkan , alat teknologi modern dan tradisional,
perkembangan teknologi, energi, serta
permasalahan sosial

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 145


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

2. Memiliki perilaku 2.1 Memiliki kepedulian terhadap 2.1.1 Mengidentifikasi gaya, gerak, energi panas, bunyi,
jujur, disiplin, gaya, gerak, energi panas, bunyi, cahaya, dan energi alternatif melalui pemanfaatan
tanggung jawab, cahaya, dan energi alternatif bahasa Indonesia
santun, peduli, melalui pemanfaatan bahasa 2.1.2 Memberi contoh gaya, gerak, energi panas, bunyi,
percaya diri Indonesia cahaya, dan energi alternatif melalui pemanfaatan
dalam bahasa Indonesia
berinteraksi 2.1.3 Menguji manfaat gaya, gerak, energi panas, bunyi,
dengan cahaya, dan energi alternatif melalui pemanfaatan
keluarga, teman, bahasa Indonesia
tetangga, dan
guru 2.2 Memiliki kedisiplinan dan 2.2.1 Membaca wacana tentang kedisiplinan dan
tanggung jawab terhadap tanggung jawab terhadap penggunaan alat teknologi
penggunaan alat teknologi modern dan tradisional, proses pembuatannya
modern dan tradisional, proses melalui pemanfaatan bahasa Indonesia
pembuatannya melalui
pemanfaatan bahasa Indonesia
2.2.2 Menyebutkanpenggunaan alat teknologi modern dan
tradisional, proses pembuatannya melalui
pemanfaatan bahasa Indonesi
2.2.3 Mendiskripsikan proses pembuatan alat tehnologi
tradisiononal dan modern dengan bahasa indonesia
yang baik.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 146


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

2.3 Memiliki perilaku santun dan jujur 2.3.1 Menyebutkan tentang jenis-jenis usaha dan kegiatan
tentang jenis-jenis usaha dan ekonomi melalui pemanfaatan bahasa Indonesia
kegiatan ekonomi melalui 2.3.2 Mendiskusikan jenis-jenis usaha dan kegiatan
pemanfaatan bahasa Indonesia ekonomi melalui pemanfaatan bahasa Indonesia
2.3.3 Menyimpulkan manfaat jenis-jenis usaha dan
kegiatan ekonomi melalui pemanfaatan bahasa
Indonesia
2.4 Memiliki kepedulian terhadap 2.4.1 Mengidentifikasi sumber daya alam melalui
lingkungan dan sumber daya alam pemanfaatan bahasa Indonesia
melalui pemanfaatan bahasa 2.4.2 Menjelaskan manfaat mengidentifikasi sumber daya
Indonesia alam melalui pemanfaatan bahasa Indonesia

2.5 Memiliki perilaku jujur dan santun 2.5.1 Melaksanakan perilaku jujur dan santun terhadap
terhadap nilai peninggalan sejarah nilai peninggalan sejarah dan perkembangan Hindu-
dan perkembangan Hindu-Budha Budha di Indonesia melalui pemanfaatan bahasa
di Indonesia melalui pemanfaatan Indonesia
bahasa Indonesia
2.5.2 Membiasakan perilaku jujur dan santun terhadap
nilai peninggalan sejarah dan perkembangan Hindu-
Budha di Indonesia melalui pemanfaatan bahasa
Indonesia
2.5.3 Menyebutkan cara-cara menjaga peninggalan
sejarah dan perkembangan Hindu-Budha di
Indonesia melalui pemanfaatan bahasa Indonesia

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 147


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

3. Memahami 3.1 Menggali informasi dari teks 3.1.1 Membaca laporan tentang gaya, gerak, energi
pengetahuan laporan hasil pengamatan tentang panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan
faktual dengan gaya, gerak, energi panas, bunyi, teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
cara mengamati dan cahaya dengan bantuan guru dengan memilih dan memilah kosakata baku
dan mencoba dan teman dalam bahasa 3.1.2 Melakukan dialog tentang gaya, gerak, energi panas,
[mendengar, Indonesia lisan dan tulis dengan bunyi, dan cahaya
melihat, memilih dan memilah kosakata 3.1.3 Menulis kosa kata baku dalam laporan.
membaca] serta baku
menanya 3.2 Menguraikan teks instruksi 3.2.1 Membaca teck tentang pemeliharaan pancaindera
berdasarkan tentang pemeliharaan serta penggunaan alat teknologi modern dan
rasa ingin tahu pancaindera serta penggunaan tradisional dengan bantuan guru dan teman dalam
secara kritis alat teknologi modern dan bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih
tentang dirinya, tradisional dengan bantuan guru dan memilah kosakata baku
makhluk ciptaan dan teman dalam bahasa
Tuhan dan Indonesia lisan dan tulis dengan
kegiatannya, memilih dan memilah kosakata
dan benda- baku
benda yang 3.2.2 Mengidentifikasi manfaat pancaindera serta
dijumpainya di penggunaan alat teknologi modern dan tradisional
rumah, sekolah, 3.2.3 Membuat kalimat dengan kosa kata baku tentang
dan tempat pancaindera serta penggunaan alat teknologi
bermain modern dan tradisional

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 148


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

3.3 Menggali informasi dari teks 3.3.1 Membacadari teks wawancara tentang jenis-jenis
wawancara tentang jenis-jenis usaha dan pekerjaan serta kegiatan ekonomi dan
usaha dan pekerjaan serta koperasi dengan bantuan guru dan teman dalam
kegiatan ekonomi dan koperasi bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
dengan bantuan guru dan teman memilah kosakata baku
dalam bahasa Indonesia lisan dan 3.3.2 Mengidentifikasi jenis-jenis usaha dan pekerjaan
tulis dengan memilih dan memilah serta kegiatan ekonomi dan koperasi
kosakata baku 3.3.3 Membuat kalimat tentang hasil identifikasi.
3.4 Menggali informasi dari teks cerita 3.4.1 Membaca teks cerita tentang lingkungan sosial
petualangan tentang lingkungan secara kritis.
dan sumber daya alam dengan 3.4.2 Mengidentifikasi kosakata baku dari teks bacaan
bantuan guru dan teman dalam tentang lingkungan sosial secara cermat.
bahasa Indonesia lisan dan tulis 3.4.3 Menyusun kalimat sendiri dengan kosa kata baku
dengan memilih dan memilah berdasarkan hasil identifikasi.
kosakata baku
3.5 Menggali informasi dari teks 3.5.1 Membaca teks ulasan buku tentang nilai
ulasan buku tentang nilai peninggalan sejarah dan perkembangan Hindu-
peninggalan sejarah dan Budha di Indonesia
perkembangan Hindu-Budha di 3.5.2 Merangkum peninggalan sejarah dan
Indonesia dengan bantuan guru perkembangan Hindu-Budha di Indonesia
dan teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah kosakata
baku

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 149


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

4. Menyajikan 4.4 Mengamati, mengolah, dan 4.1.1 Mengidentifikasi tentang gaya, gerak, energi panas,
pengetahuan menyajikan teks laporan hasil bunyi, dan cahaya dalam bahasa Indonesia lisan dan
faktual dalam pengamatan tentang gaya, gerak, tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
bahasa yang energi panas, bunyi, dan cahaya 4.1.2 Melaporkan laporan hasil pengamatan tentang
jelas dan logis dalam bahasa Indonesia lisan dan gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dalam
dan sistematis, tulis dengan memilih dan memilah bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
dalam karya kosakata baku memilah kosakata baku
yang estetis 4.2 Menerangkan dan mempraktikkan 4.2.1 Membaca petunjuk tentang pemeliharaan
dalam gerakan teks arahan/petunjuk tentang pancaindera serta penggunaan alat teknologi
yang pemeliharaan pancaindera serta modern dan tradisional secara mandiri dalam bahasa
mencerminkan penggunaan alat teknologi Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
anak sehat, dan modern dan tradisional secara memilah kosakata baku
dalam tindakan mandiri dalam bahasa Indonesia 4.2.2 Mencontohkan pemeliharaan pancaindera serta
yang lisan dan tulis dengan memilih dan penggunaan alat teknologi modern dan tradisional
mencerminkan memilah kosakata baku secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan
perilaku anak tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
beriman dan 4.3 Mengolah dan menyajikan teks 4.3.1 Mengumpulkan hasil wawancar wawancara tentang
berakhlak mulia wawancara tentang jenis-jenis jenis-jenis usaha dan pekerjaan serta kegiatan
usaha dan pekerjaan serta ekonomi dan koperasi secara mandiri dalam bahasa
kegiatan ekonomi dan koperasi Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
secara mandiri dalam bahasa memilah kosakata baku
Indonesia lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah kosakata 4.3.2 Menyusun dengan kalimat yang baik hasil
baku wawancara.
4.3.3 Membacakan hasil wawancara wawancara tentang
jenis-jenis usaha dan pekerjaan serta kegiatan
ekonomi dan koperasi secara mandiri dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
memilah kosakata baku

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 150


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

4.4 Menyajikan teks cerita 4.4.1 Memilih kalimat yang baik tentang lingkungan dan
petualangan tentang lingkungan sumber daya alam secaramandiri dalam teks bahasa
dan sumber daya alam Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan
secaramandiri dalam teks bahasa memilah kosakata baku
Indonesia lisan dan tulis dengan 4.4.2 Menyusun kalimat petualangan tentang lingkungan
memilih dan memilah kosakata dan sumber daya alam secaramandiri
baku 4.4.3 Membaca teks tentang lingkungan dan sumber daya
alam secaramandiri

4.5 Mengolah dan menyajikan teks 4.5.1 Membaca buku tentang nilai peninggalan sejarah
ulasan buku tentang nilai dan perkembangan Hindu-Budha di Indonesia
peninggalan sejarah dan secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan
perkembangan Hindu-Budha di tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
Indonesia secara mandiri dalam 4.5.2 Memilih kalimat yang baik Indonesia secara mandiri
bahasa Indonesia lisan dan tulis dalam bahasa Indonesia tentang peninggalan
dengan memilih dan memilah sejarah dan perkembangan Hindu-Budha di Indonesi
kosakata baku
4.5.3 Menyusun kalimat dengan kosa kata yang baku.
4.5.4 Membaca teks buku tentang nilai peninggalan
sejarah dan perkembangan Hindu-Budha di
Indonesia secara mandiri dalam bahasa Indonesia
lisan dan tulis dengan memilih dan memilah
kosakata baku

MATEMATIKA
1. Menerima,
menghargai, dan
menjalankan

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 151


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

ajaran agama
yang dianutnya
2. Memiliki perilaku 2.1 Menunjukkan perilaku patuh, tertib 2.1.1 Menulis model/kalimat matematika dari
jujur, disiplin, dan mengikuti prosedur dalam kegiatan/kejadian sehari-hari yang berkaitan dengan
tanggung jawab, melakukan operasi hitung operasi hitung campuran
santun, peduli, campuran 2.1.2 Menghitung hasil operasi hitung campuran sesuai
dan percaya diri
dengan level atau tingkat operasi hitungnya, yaitu:
dalam
berinteraksi operasi dalam kurung selalu dilaksanakan lebih dulu,
dengan keluarga, perkalian dan pembagian adalah setara, perkalian
teman, tetangga, atau pembagian dilaksanakan lebih dulu dari
dan guru penjumlahan atau pengurangan, serta penjumlahan
dan pengurangan adalah setara

2.1.3 Menentukan operasi hitung campuran dengan hasil


terbesar atau terkecil dari angka-angka dan simbol
operasi yang diberikan

2.1.4 Menentukan unsur/apa yang diketahui dari masalah


yang berkaitan dengan operasi hitung campuran
2.1.5 Menentukan penyelesaian dari masalah yang
berkaitan dengan operasi hitung campuran
2.2 Menunjukkan perilaku cermat dan 2.2.1 Mengumpulkan benda –benda yang akan diukur
teliti dalam melakukan tabulasi 2.2.2 Melakukan pengukuran
pengukuran panjang daun-daun 2.2.3 Mencatat hasil pengukuran berdasarkan benda –
atau benda-benda lain benda yang telah diukur
menggunakan pembulatan 2.2.4 Mengelompokkan hasil pengukuran dengan panjang
(dinyatakan dalam cm terdekat) yang terdekat
2.2.5 Membuat tabel sesuai dari hasil pengukuran yang
telah dilakukan

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 152


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

2.3 Menunjukkan perilaku adil dalam 2.3.1 Mengetahui jumlah teman dalam satu kelompok
membagi suatu benda kepada 2.3.2 Mengetahui jumlah benda yang akan dibagikan
teman sekelompok dengan rata- 2.3.3 Melakukan pembagian dengan jumlah yang rata
rata jumlah yang sama
2.4 Menunjukkan perilaku disiplin dan 2.4.1 Menyajikan masalah yang berkaitan dengan KPK ke
teratur dalam membuat dan dalam bentuk diagram, gambar, simbol, tabel atau
mengikuti suatu jadwal kegiatan bentuk lainnya
yang berulang dan efektif 2.4.2 Menulis model/kalimat matematika dari masalah
menggunakan prinsip KPK dalam yang berkaitan dengan KPK
kalender.
2.4.3 Menentukan penyelesaian dari masalah yang
berkaitan dengan KPK
2.4.4 Membuat suatu jadwal kegiatan yang berulang dan
efektif menggunakan prinsip KPK dalam kalender

2.5 Menjalankan tugas dengan penuh 2.5.1 Membuat jadwal berdasarkan jumlah siswa yang ada
tanggungjawab menjaga kerapian dengan memggunakan prinsip KPK
dan kebersihan kelas berdasarkan 2.5.2 Melaksanakan piket sesuai daftar bpiket yang telah
jadwal berulang yang tepat dibuat
menggunakan prinsip KPK dalam 2.5.3 Membiasakan diri melaksanakan piket secara
kalender (misal jadwal piket, berulang untuk menjaga kerapian dan kebersihan
Pramuka dll) kelas dengan rasa tanggung jawab
2.6 Menunjukkan perilaku peduli 2.6.1 Menggambar model bangun ruang
dengan cara memanfaatkan 2.6.2 Menggambar berbagai jaring-jaring bangun ruang
barang-barang bekas yang ada di
sekitar rumah sekolah atau tempat
bermain untuk membuat benda-
benda berbentuk kubus dan balok
bangun berdasarkan jaring-jaring

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 153


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

bangun ruang yang ditemukan


5. Memahami 3.1 Mengenal konsep pecahan senilai 3.1.1 Menuliskan nilai pecahan dari gambar atau kuantitas
pengetahuan dan melakukan operasi hitung yang diberikan
faktual dengan pecahan menggunakan benda 3.1.2 Membandingkan suatu pecahan lebih dari atau
cara mengamati kongkrit/gambar kurang dari pecahan lain berdasarkan representasi
[mendengar,
gambarnya
melihat,
membaca] dan
menanya 3.1.3 Menyajikan berbagai pecahan ke bentuk gambar
berdasarkan rasa atau garis bilangan dan mengurutkannya
ingin tahu tentang 3.1.4 Menyajikan suatu pecahan ke berbagai bentuk
dirinya, makhluk gambar
ciptaan Tuhan 3.1.5 Menyajikan berbagai pecahan senilai ke berbagai
dan kegiatannya, bentuk gambar
dan benda-benda
yang dijumpainya
3.1.6 Menentukan bentuk paling sederhana dari
di rumah,
sekolah, dan sekelompok pecahan senilai
tempat bermain 3.1.7 Menyederhanakan pecahan dengan membaginya
dengan FPB dari pembilang dan penyebut

3.1.8 Menentukan hasil operasi hitung penjumlahan dan


pengurangan pecahan
3.1.9 Menentukan hasil operasi hitung perkalian dan
pembagian pecahan

3.2 Menerapkan penaksiran dalam 3.2.1 Membulatkan bilangan ke dalam puluhan, ratusan
melakukan penjumlahan, dan ribuan terdekat
perkalian, pengurangan dan
pembagian untuk memperkirakan
hasil perhitungan

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 154


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

3.3 Memahami aturan pembulatan 3.3.1 Menyebutkan contoh alat ukur waktu, jarak dan berat
dalam membaca hasil pengukuran 3.3.2 Melakukan pengukuran dengan alat ukur yang
dengan alat ukur. sesuai (waktu,jarak/panjang, berat)

3.3.3 Mengukur dan menuliskan hasil pengukuran yang


ditunjukkan oleh alat ukur waktu dengan pembulatan
terdekat

3.3.4 Mengukur dan menuliskan hasil pengukuran yang


ditunjukkan oleh alat ukur panjang dengan
pembulatan terdekat
3.3.5 Mengukur dan menuliskan hasil pengukuran yang
ditunjukkan oleh alat ukur berat dengan pembulatan
terdekat
3.4 Memahami faktor dan kelipatan 3.4.1 Menjelaskan ciri bilangan prima
bilangan serta bilangan prima. 3.4.2 Menentukan barisan bilangan yang merupakan
kelipatan sebuah bilangan tertentu
3.4.3 Menentukan berbagai bilangan yang merupakan
faktor dari sebuah bilangan
3.4.4 Menulis model/kalimat matematika dari masalah
yang berkaitan dengan konsep kelipatan atau faktor
bilangan
3.4.5 Menentukan penyelesaian dari masalah yang
berkaitan dengan konsep kelipatan atau faktor
bilangan
3.5 Menemukan bangun segibanyak 3.5.1 Mengidentifikasi benda-benda hasil budaya dan
beraturan maupun tak beraturan sumber daya alam yang berbentuk segi banyak
yang membentuk pola pengubinan beraturan.
melalui pengamatan. 3.5.2 Mengidentifikasi benda-benda hasil budaya dan

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 155


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

sumber daya alam yang berbentuk segi banyak tak


beraturan.
3.5.3 Menggambar berbagai segi banyak beraturan yang
membentuk pola pengubinan

3.5.4 Membuat segi banyak beraturan yang dibentuk dari


hasil gabungan bangun datar secara kreatif
3.5.5 Membuat segi banyak tak beraturan yang dibentuk
dari hasil gabungan bangun datar secara kreatif
3.5.6. Mengidentifikasi bangun datar yang membentuk pola
pengubinan
3.6 Mengenal sudut siku-siku melalui 3.6.1 Mengenal beberapa sudut yang berbeda besarnya
pengamatan dan 3.6.2 Mengenal sudut siku-siku dengan menggunakan
membandingkannya dengan sudut empat arah mata angin
yang berbeda 3.6.3 Membandingkan dua sudut yang berbeda

3.7 Menentukan kelipatan 3.7.1 Menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK)


persekutuan dua buah bilangan dari dua bilangan dengan menggunakan prinsip
dan menentukan kelipatan kelipatan pesekutuan
persekutuan terkecil (KPK) 3.7.2 Menentukan faktor prima sebuah bilangan
3.7.3 Menentukan KPK dari dua bilangan dengan
faktorisasi prima atau tabel pemfaktoran
3.8 Menentukan faktor persekutuan 3.8.1 Menentukan faktor persekutuan dua bilangan
dua buah bilangan dan faktor 3.8.2 Menentukan faktor persekutuan terbesar (FPB) dari
persekutuan terbesar (FPB) dua bilangan dengan menggunakan factor
persekutuan
3.8.3 Menentukan FPB dari dua bilangan dengan
faktorisasi prima atau tabel pemfaktoran

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 156


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

3.8.4 Menyajikan masalah yang berkaitan dengan FPB ke


dalam bentuk diagram, gambar, simbol, tabel atau
bentuk lainnya
3.8.5 Menulis model/kalimat matematika dari masalah
yang berkaitan dengan FPB
3.8.6 Menentukan penyelesaian dari masalah yang
berkaitan dengan FPB
3.9 Memahami luas segitiga, persegi 3.9.1 Mengenal rumus luas segitiga, persegi panjang,
panjang, dan persegi dan persegi
3.9.2 Membuat berbagai gambar luas segitiga, persegi
panjang, dan persegi
3.9.3 Menghitung luas segitiga, persegi panjang, dan
persegi
3.10 Menentukan hubungan antara 3.10.1 Mengetahui satuansatuan dalam pengukuran luas
satuan dan atribut pengukuran dan keliling persegi panjang
termasuk luas dan keliling persegi 3.10.2 Menemukan benda –benda yang memiliki bentuk-
panjang bentuk persegi panjang
3,10,3 Mengerjakan soal-soal tentang luas dan keliling
persegi panjang
3.11 Menunjukkan pemahaman 3.11.1 Melakukan unjuk kerja dengan model yang
persamaan antara sepasang melakukanoperasi bilangan penambahan,
ekspresi menggunakan pengurangan, dan perkalian
penambahan, pengurangan, dan
perkalian
3.12 Mengenal sifat dari garis parallel 3.12.1 Mengetahui manfaat garis pararel
3.12.2 Memahami sifat dari garis pararel
3.12.3 Menggambarkan fungsi dari garis pararel
3.13 Memahami pecahan senilai dan 3.13.1 Melakukan operasi hitung pecahan
operasi hitung pecahan 3.13.2 Melakukan operasi hitung pecahan dengan

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 157


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

menggunakan benda menggunakan benda yang ada di kelas


kongkrit/gambar 3.13.3 Menentukan hasil yang di dapat berdasarkan
operasi hitung pecahan dengan menggunakan
benda yang ada di kelas

3.14 Memahami penambahan dan 3.14.1 Mengetahui bilangan desimal


pengurangan bilangan decimal 3.14.2 m Elakukan operasi hitung bilangan decimal
3.15 Menentukan nilai terkecil dan 3.15.1 Melakukan pengukuran panjang atau berat
terbesar dari hasil pengukuran berdasarkan pembulatan yang disajikan dalam
panjang atau berat berdasarkan bentuk tabel sederhana
pembulatan yang disajikan dalam 3.15.2 Menemukan nilai terkecil dan terbesar pengukuran
bentuk tabel sederhana panjang atau berat berdasarkan pembulatan yang
disajikan dalam bentuk tabel sederhana
3.15.3 Menjelaskan cara menghitung nilai terkecil dan
terbesar
3.15.4 Membuat tabel berdasarkan hasil yang telah
diperoleh
3.16 Memahami pola penjumlahan dan 3.16.1 Mendemonstrasikan penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat pengurangan dengan bermin peran
dengan menggunakan hal-hal 3.16.2 membuat garis bilangan yang menunjukkan pola
yang konkrit dan garis bilangan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat
3.17 Memahami konsep bilangan 3.17.1 Mengetahui arti bilangan negatif
negatif menggunakan hal-hal yang 3.17.2 Mendemontrasikan penggunaan bilangan negatif
konkrit dan garis bilangan dengan bermain peran
3.17.3 Membuat garis bilangan untuk memperjelas
bilangan negatf yang diperankan
14. Menyajikan 4.1 Mengemukakan kembali dengan 4.1.1 Menuliskan kalimat matematika dari soal cerita yang
pengetahuan kalimat sendiri , menyatakan berhubungan dengan KPK dan FPB
faktual dalam kalimat matematika dan 4.1.2 Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan
bahasa yang jelas

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 158


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

dan logis dan memecahkan masalah dengan KPK


sistematis, dalam efektif permasalahan yang 4.1.3 Menyederhanakan pecahan dengan menggunakan
karya yang estetis berkaitan dengan KPK dan FPB, FPB
dalam gerakan satuan kuantitas, desimal dan 4.1.4 Menyelesaikan soal cerita yang berkaitan dengan
yang
persen terkait dengan aktivitas FPB
mencerminkan
anak sehat, dan sehari-hari di rumah, sekolah, 4.1.5 Memecahkan masalah yang berhubungan dengan
dalam tindakan atau tempat bermain serta satuan kuantitas
yang memeriksa kebenarannya 4.1.6 Memecahkan masalah matematika yang
mencerminkan berhubungan dengan desimal
perilaku anak 4.1.7 Memecahkan masalah yang berhubungan dengan
beriman dan persen dalam kehidupan sehari-hari
berakhlak mulia
4.2 Melakukan pengubinan 4.2.1. Menghitung luas daerah dari bangun datar yang
menggunakan segi banyak akan dipasang ubin
beraturan tertentu 4.2.2 Menentukan banyaknya ubin untuk menutup luas
daerah yang telah ditentukan
4.2.3 Menentukan banyak ubin segibanyak beraturan
pada luas daerah tertentu

4.5.5 Menggambar berbagai segi banyak yang dibentuk


oleh gabungan bangun datar sederhana
4.5.6 Menjelaskan sifat, ciri dan unsur dari segibanyak
beraturan

4.5.7 Melakukan pengubinan menggunakan segibanyak


beraturan

4.5.8 Menentukan pola pengubinan menggunakan


beberapa segibanyak beraturan

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 159


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

4.5.9 Menentukan luas segi banyak sebagai luas


gabungan bangun datar sederhana

4.5.10 Menentukan luas segibanyak beraturan dengan


menggunakan aturan pola pengubinan

4.3 Menyatakan pecahan ke bentuk 4.3.1 Mengubah pecahan ke bentuk desimal (untuk jumlah
desimal dan persen desimal terbatas)
4.3.2 Mengubah bentuk desimal ke bentuk pecahan

4.3.3 Mengubah pecahan ke bentuk persen


4.3.4 Mengubah bentuk persen ke bentuk pecahan

4.4 Mengurai dan menyusun kembali 4.4.1 Menggambar jaring-jaring kubus dan balok di atas
jaring-jaring bangun ruang kertas karton.
sederhana 4.4.2 Menyusun jaring-jaring tersebut menjadi kubus dan
balok
4.4.3 Merekonstruksi kembali kubus dan balok .
4.5 Membentuk jaring-jaring bangun 4.5.1 Menentukan komponen/unsur dari model bangun
ruang yang berbeda dengan jaring ruang
bangun ruang yang sudah ada. 4.5.2 Mengurai jaring-jaring bangun ruang

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 160


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

4.5.3 Menggambar/membuat jaring-jaring bangun ruang


yang berbeda dengan yang sudah ada
4.5.4 Menentukan bangun ruang yang dibentuk dari jaring-
jaring yang telah ditentukan

4.6 Membuat benda-benda 4.6.1 Mengetahui berbagai jaring-jaring bangun ruang


berdasarkan jaring-jaring bangun 4.6.2 Menggambar jaring-jaring berbagai bangun datar di
ruang yang ditemukan dengan atas kardus bekas
memanfaatkan barang-barang 4.6.3 Membuat berbagai bangun ruang berdasarkan
bekas yang ada di sekitar rumah jaring –jaring yang di buat .
sekolah atau tempat bermain
4.7 Menyatakan kesimpulan 4.7.1 Menyajikan data dan grafik
berdasarkan data tabel atau grafik 4,7.2 Mendiskripsikan data dan grafik yang di sajikan
4.7.3 Menarik kesimpulan hasil penyajian data dan grafik
yang di sajikan
4.8 Membuat peta posisi suatu 4.8.1 Menentuikan tempat yang akan dipetakan
tempat/benda tanpa 4.8.2 Mengetahui arah mata angin dalam membuat peta
menggunakan skala dengan 4.8 3 Menggambar tempat atau benda yang telah
memperhatikan arah mata angin ditentukan berdasarkan arah mata angin
4.8.4 Memberi keterangan dalam peta untuk memperjelas
posisi tempat atau benda yang digambar

4.9 Mengumpulkan dan menata data 4.9.1 Mencari informassi dari berbagai sumber tentang
diskrit dan menampilkan data data yang akan dibuat bagan dan grafik
menggunakan bagan dan grafik 4.9.2 Mengumpulkan data yang telah didapat
termasuk grafik batang ganda, 4.9.3 Menentukan bentuk data atau grafik yang akan
diagram garis, dan diagram dibuat
lingkaran 4.9.4 Membuat bagan dan grafik termasuk grafik batang

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 161


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

ganda, diagram garis, dan diagram lingkaran


4.10 Mengembangkan, dan membuat 4.10.1 Membuat berbagai pola numerik
berbagai pola numerik dan 4.10.2 Membuat berbagai pola numerik dan geometris
geometris
4.11 Membuat prediksi yang 4.11.1 Memahami prediksi yang berhubungan dengan
berhubungan dengan pola dan pola dan menelusuri pola yang berulang dengan
menelusuri pola yang berulang menggunakan pencerminan
dengan menggunakan 4.11.2 Memahami prediksi yang berhubungan dengan
pencerminan dan rotasi pola dan menelusuri pola yang berulang dengan
menggunakan rotasi
4.12 Mengurai dan menyusun kembali 4.12.1 Mengetahui beberapa bangun ruang
jaring-jaring bangun ruang 4.12.2 Memahami jaring-jaring dari masing-masing
sederhana bangun ruang
4.12.3 Membuat bangun ruang
4.12.4 Merekonstruksi bangun ruang yang ada
4.13 Mengurai sebuah pecahan 4.13.1 Memahami sebuah pecahan menjadi sebagai hasil
menjadi sebagai hasil penjumlahan atau pengurangan dua buah pecahan
penjumlahan atau pengurangan lainnya dengan berbagi kemungkinan jawaban
dua buah pecahan lainnya dengan 4.13.1 Menentukan sebuah pecahan menjadi sebagai
berbagi kemungkinan jawaban hasil penjumlahan atau pengurangan dua buah
pecahan lainnya dengan berbagi kemungkinan
jawaban
4.14 Menyajikan hasil pengukuran 4.14.1 Membuat tabel berdasarkan hasil pengukuran
panjang atau berat berdasarkan panjang atau berat berdasarkan pembulatan
pembulatan yang disajikan dalam 4.14.2 Mempresentasikan tabel yang telah dibuat
bentuk tabel sederhana
4.15 Mengidentifikasi dan 4.15.1 Menentukan lokasi yang akan dipetakan
mendeskripsikan lokasi objek 4.15.2 Menggambar lokasi yang ditentukan
menggunakan peta grid dan 4.15.3 Menjelaskan gambar tersebut apabila dilakukan

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 162


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

melalui percerminan pencerminan


4.16 Merepresentasikan sudut lancip 4.16.1 Menggambar beberapa sudut lancip dan sudut
dan sudut tumpul dalam bangun tumpul dalam bangun datar
datar 4.16.2 Menampilkan gambar sudut lancip dan sudut tumpul
dalam bangun datar
4.16.3 Menjelaskan gambar sudut lancip dan sudut tumpul
dalam bangun datar

4.17 Menggabung sudut bagian dalam 4.17.1 Mengetahui besar sudut dalam bangun segitiga
segitiga dan segi empat untuk 4.17.2 Mengetahui besar sudut dalam bangun segi empat
menarik kesimpulan
4.17.3 Membandingkan besar sudut segitiga dengan segi
empat
4.17.4 Menggabungkan sudut segi tiga dan sudut segi
empat
4.17.5 Menarik kesimpulan berdasarkan penggabungan
dua sudut tersebut

ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)


1. Menerima, 1.1 Bertambah keimanannya dengan 1.1.1 Menjelaskan kebesaran Tuhan sesuai dengan
menghargai, menyadari hubungan keteraturan pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
dan dan kompleksitas alam dan jagad 1.1.2 Mengidentifikasi jenis ciptaan Tuhan di jagad raya.
menjalankan raya terhadap kebesaran Tuhan 1.1.3 Menjelaskan cara menjaga alam dan jagad raya
ajaran agama yang menciptakannya, serta
yang dianutnya mewujudkannya dalam 1.1.4. Memberi contoh ajaran agama yang berhubungan
pengamalan ajaran agama yang dengan kompleksitas alam dan jagad raya.
dianutnya.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 163


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

1.1.5 Membiasakan mensyukuri kebesaran Tuhan sesuai


ajaran agama masing-masing.

2. Memiliki 2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah 2.1.1 Melakukan perilaku ilmiah dalam kegiatan sehari-hari
perilaku jujur, (memiliki rasa ingin tahu; obyektif; 2.1.2 Menerapkan perilaku-perilaku ilmiah dalam aktivitas
disiplin, jujur; teliti; cermat; tekun; hati-hati; sehari-hari
tanggung bertanggung jawab; terbuka; dan 2.1.3 Membiasakan perilaku-perilaku ilmiah dalam
jawab, santun, peduli lingkungan) dalam aktivitas aktivitas sehari-hari
peduli, dan sehari-hari sebagai wujud 2.1.4 Melakukan diskusi dalam menyelesaikan masalah
percaya diri implementasi sikap dalam dalam aktivitas sehari-hari
dalam melakukan inkuiri ilmiah dan
berinteraksi berdiskusi
dengan
keluarga,
teman,
tetangga, dan
guru
2.2 Menghargai kerja individu dan 2.2.1 Menganalisaa kerja individu dan kelompok sebagai
kelompok dalam aktivitas sehari- wujud implementasi melaksanakan penelaahan
hari sebagai wujud implementasi fenomena alam secara mandiri maupun
melaksanakan penelaahan berkelompok
fenomena alam secara mandiri
maupun berkelompok
2.2.2 Menilai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas
sehari-hari sebagai wujud implementasi
melaksanakan penelaahan fenomena alam secara
mandiri maupun berkelompok

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 164


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

3. Memahami 3.1 Menjelaskan bentuk luar tubuh 3.1.1 Mendeskripsikan bagian-bagian utama tumbuhan
pengetahuan hewan dan tumbuhan dan 3.1.2 Menyebutkan macam-macam bentuk daun
faktual dengan fungsinya 3.1.3 Mendeskripsikan fungsi daun
cara mengamati 3.1.4 Membedakan bentuk-bentuk batang
[mendengar, 3.1.5 Mendeskripsikan fungsi batang
melihat, 3.1.6 Mengidentifikasi jenis-jenis akar
membaca] dan 3.1.7 Mendeskripsikan fungsi akar
menanya 3.1.8 Mendeskripsikan fungsi bunga
berdasarkan 3.2 Mendeskripsikan daur hidup 3.2.1 Mendeskripsikan beberapa jenis mahluk hidup
rasa ingin tahu beberapa jenis mahluk hidup 3.2.2 Menjelaskan cara mahluk hidup beradaptasi
tentang dirinya, 3.2.3 Mendeskripsikan cara mahluk hidup berkembang
makhluk ciptaan biak
Tuhan dan 3.2.4 Mencontohkan daur hidup beberapa mahluk hidup
kegiatannya, 3.2.5 Mendeskripsikan cara-cara melestarikan mahluk
dan benda- hidup.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 165


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

benda yang 3.3 Memahami hubungan antara 3.3.1 Menjelaskan pengetian gaya gravitasi
dijumpainya di gaya, gerak, dan energi melalui 3.3.2 Mengemukakan contoh peristiwa yang ditimbulkan
rumah, sekolah, pengamatan, serta oleh gaya gravitasi
dan tempat mendeskripsikan penerapanya 3.3.3 Menjelaskan pengertian gaya gesekan
bermain dalam kehidupan sehari-hari 3.3.4 Mengemukakan contoh peristiwa yang ditimbulkan
oleh gaya gesekan.
3.3.5 Menjelaskan pengertian gaya listrik
3.3.6 Mengemukakan contoh peristiwa yang ditimbulkan
oleh gaya listrik
3.3.7 Menjelaskan pengertian gaya magnet
3.3.8 Mengemukakan contoh peristiwa yang ditimbulkan
oleh gaya magnet.
3.3.9 Menjelaskan pengertian gaya pegas

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 166


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

3.3.10 Mengemukakan contoh peristiwa yang ditimbulkan


oleh gaya pegas
3.3.11 Mengemukakan contoh peristiwa yang
menggunakan gaya untuk mengubah bentuk benda.
3.3.12 Mendeskripsikan pengaruh gaya pada gerak suatu
benda.
3.3.13 Mengemukakan contoh peristiwa yang
menggunakan gaya untuk mengubah gerak suatu
benda.
3.3.14 Mengemukakan contoh pemanfaatan gaya gravitasi
dalam kehidupan sehari-hari
3.3.15 Mengemukakan contoh pemanfaatan gaya gesekan
dalam kehidupan sehari-hari
3.3.16 Mengemukakan contoh kerugian yang dapat
ditimbulkan oleh gaya gesekan
3.3.17 Mengemukakan contoh pemanfaatan gaya magnet
dalam kehidupan sehari-hari
3.3.18 Mengemukakan contoh pemanfaatan gaya pegas
dalam kehidupan sehari-hari.
3.3.19 Mengemukakan contoh pemanfaatan gaya listrik
dalam kehidupan sehari-hari
3.3.20 Menyebutkan macam-macam pesawat sederhana.
3.3.21 Menjelaskan pengertian pesawat sederhana.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 167


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

3.6 Memahami sifat-sifat cahaya 3.6.1 Menjelaskan sifat-sifat cahaya


melalui pengamatan dan 3.6.2 Menyebutkan manfaatcahaya dalam kehidupan
mendeskripsikan penerapannya sehari-hari
dalam kehidupan sehari-hari 3.6.3 Mempraktekkan manfaat cahaya dalam kehidupan
3.7 Mendeskrisikan hubungan antara 3.7.1 Menyebutkan arti sumber daya alam
sumber daya alam dengan 3.7.2 Menjelaskan hububungan sumber daya alam dengan
lingkungan, teknologi, dan lingkungan
masyarakat 3.7.3 Menerapkan tehnologi dalam mengelola sumber
daya alam
3.7.4 Mendeskripsikan cara menjaga kelestarian
sumberdeaya alam
9. Menyajikan 4.1 Menuliskanhasil pengamatan 4.1.1 Melakukan penelitian tentang bagian-bagian
pengetahuan tentang bentuk luar (morfologi) tanaman dan hewan
faktual dalam tubuh hewan dan tumbuhan serta 4.1.2 Merangkum hasil penelitian tentang bagian-bagian
bahasa yang fungsinya\ tanaman dan hewan
jelas dan logis 4.1.3 Menulis dengan bahasayang baiik fungsi bagian-
dan sistematis, bagian tanamandan hewan
dalam karya 4.1.4 Membedakan bagian-bagian tubuh hewan dan
yang estetis fungsinya
dalam gerakan 4,1.5 Membedakan letak/posisi pada tubuh hewan (dada,
yang punggung, perut, dorsal,ventral)
mencerminkan 4.1.6 Mendeskripsikan berbagai fungsi bagian-bagian
anak sehat, dan utama tubuh hewan
dalam tindakan 4.2 Menyajikan secara tertulis hasil 4.2.1 Merangkum hasil penelitian dalam bentuk laporan
yang pengamatan daur hidup beberapa tentang berbagai daur hidup mahluk hidup.
mencerminkan jenis mahluk hidup. 4.2.2 Melaporkan hasil pengamatan tentang berbagai daur
perilaku anak hidup mahluk hidup.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 168


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

beriman dan 4.3 Menyajikan laporan hasil 4.3.1 Mentabulasikan hasil percobaan gaya dan gerak
berakhlak mulia percobaan gaya dan gerak 4.3.2 Membuat grafik tentang hasil tabel bermacam-
menggunakan table dan grafik macam gaya dan gerak.
4.3.3 Melapokan tabel dan grafik hasil percobaan.
4.4 Menyajikan hasil percobaan atau 4.4.1 Mempraktekkan perubahan bunyi pada alat musik
observasi tentang bunyi 4.4.2 Mempraktekkan perambatan bunyi melaluimbenda
gas
4.4.3 Mempraktekkan perambatan bunyi melalui benda
cair
4.4.4 Mempraktekkan perambatan bunyi melalui benda
gas’
4.5 Membuat sebuah karya/model 4.5.1 Menyiapkan karya tentang model yang
yang memanfaatkan sifat-sifat memanfaatkan sifat-sifat cahaya.
cahaya 4.5.2 Mendemonstrasikan cara pembuatan karya tentang
arah rambat cahaya
4.5.3. Mendemonstrasikan bayangan terbentuk karena
cahaya tidak dapat menembus benda
4.5.4 Mendemonstrasikan benda bening dapat
meneruskan cahaya
4.5.5 Mendemonstrasikan bahwa cahaya bisa
dipantulkan..
4.5.6 Mendemontrasikan bahwa cahaya dapat dibiaskan.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 169


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

4.6 Menyajikan laporan tentang 4.6.1 Mendeskripsikan tentang sumber daya alam
sumberdaya alam dan secara sistematis
pemanfaatannya oleh masyarakat 4.6.2 Menemutunjukkan persebaran sumber daya alam
di daerah setempat dengan menggunakan peta/atlas
4.6.3 Mendeskripsikan tentang pemanfaatan sumber
daya alam oleh masyarakat setempat secara
sistematis
4.6.4 Menunjukkan contoh tindakan yang mencerminkan
perilaku berakhlak mulia dalam pemanfaatan sumber
daya alam.
4.6.5 Menemutunjukkansumber daya alam yang
dibutuhkan manusia melalui peta dan atlas
persebaran sumber daya alam hayati dan non
hayati di daerahnya.
4.6.6 Menunjukkan contoh pemanfataatan sumber daya
alam untuk kegiatan ekonomi secara arif
4.7 Menyajikan laporan hasil 4.7.1 Menyusun laporan tentang tehnologi yang digunakan
pengamatan tentang teknologi dalam kehidupan sehari-hari
yang digunakan di kehidupan 4.7.2 Melaporkan laporan yang disusun tentang teknologi
sehari-hari serta kemudahan yang 4.7.3 Mengidentifikasi kemudahan-kemudahan yang
diperoleh oleh masyarakat dengan diperoleh masyarakat yang memanfaatkan tehnologi
memanfaatkan teknologi tersebut 4.7.4 Menjelaskan dampak teknologi
terhadapsmasyarakat.
4.7.5 Mendiskripsikan kegunaan benda berdasarkan
sifatnya: (i) tidak tembus air, (ii) menyerap air, (iii)
tahan api, (iv) lembut dan lentur, (v) kuat dan keras,
(vi) keras dan lentur

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 170


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

4.7.6 Membuat contoh suatu karya hasil penerapan


konsep sifat benda
4.7.7 Membuat kesimpulan tentang sifat-sifat benda padat
dan menulskan contoh benda padat.
4.7.8 Menuliskan sifat-sifat benda cair dan memberikan
contoh benda cair
4.7.9 Membuat kesimpulan tentang sifat-sifat benda gas
dan menuliskan ciontoh benda gas
4.7.10 Mempresentasikan ketepatan bahan yang dipakai
pada suatu produk

1. Menerima dan 1.1 Menerima karunia Tuhan YME 1.1.1 Mengetahui daerah pembagian waktu di indonesia
menjalankan yang telah menciptakan waktu 1.1.2 Menyebutkan batas-batas wilayah masing-masing
ajaran agama dengan segala perubahannya daerah pembagian waktu
yang dianutnya 1.1.3 Memahami pengaruh perbedaan perubahan waktu
terhadap kehidupan masyarakat
1.2 Menjalankan ajaran agama dalam 1.2.1 Mengidentifikasi kelembagaan sosial, budaya,
berfikir dan berperilaku sebagai ekonomi dan politik dalam masyarakat
penduduk Indonesia dengan 1.2.2 Menjelaskan kegiatan ekonomi masyarakat sesuai
mempertimbangkan kelembagaan dengan sumber daya alam yang ada
sosial, budaya, ekonomi dan 1.2.3 Menyebutkan perilaku masyarakat sebagai
politik dalam masyarakat penduduk dalam melaksanakan kegiatan ekonomi.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 171


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

1.3 Menerima karunia Tuhan YME 1.3.1 Mendeskripsikan kenampakan lingkungan ciptaan
yang telah menciptakan manusia Tuhan
dan lingkungannya 1.3.2 Menyebutkan jenis-jenis kenampakan lingkungan
1.3.3 Mengetahui manfaat kenampakan lingkungan bagi
manusia
1.3.4 Menyebutkan cara mensyukuri karunia Tuhan
dengan cara memelihara dan melestarikan
kenampakan lingkungan
2. Menunjukkan 2.1 Menunjukkan perilaku jujur, 2.1.1 Mengidentifikasi tokoh-tokoh pada masa Hindu
perilaku jujur, disiplin bertanggung jawab, peduli, Buddha dan Islam dalam kehidupannya sekarang
disiplin, tanggung santun dan percaya diri 2.1.2 Melaksanakan perilaku jujur, disiplin bertanggung
jawab, santun, sebagaimana ditunjukkan oleh jawab, peduli, santun dan percaya diri sebagaimana
peduli, dan
tokoh-tokoh pada masa Hindu ditunjukkan oleh tokoh-tokoh pada masa Hindu
percaya diri dalam
berinteraksi Buddha dan Islam dalam Buddha dan Islam dalam
dengan keluarga, kehidupannya sekarang 2.1.3 Membiasakan perilaku jujur, disiplin bertanggung
teman, guru dan jawab, peduli, santun dan percaya diri
tetangganya dalamkehidupan sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku rasa ingin 2.2.1 Membiasakan Menunjukkan perilaku rasa ingin tahu,
tahu, peduli, menghargai, dan peduli, menghargai, dan bertanggungjawab terhadap
bertanggungjawab terhadap kelembagaan sosial, budaya, ekonomi dan politik
kelembagaan sosial, budaya,
ekonomi dan politik
2.3 Menunjukkan perilaku santun, 2.3.1 Menunjukkan perilaku yang santun dalam
toleran dan peduli dalam berinteraksi dengan teman sebaya di lingkungan
melakukan interaksi sosial dengan sekolah
lingkungan dan teman sebaya 2.3.2 Menunjukkan contoh perilaku yang toleran dalam
berinteraksi di lingkungan masyarakat yang majemuk

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 172


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

3. Memahami 3.1 Mengenal manusia, aspek 3.1.1 Memahami manusia, aspek keruangan, konektivitas
pengetahuan keruangan, konektivitas antar antar ruang, perubahan dan keberlanjutan dalam
faktual dengan ruang, perubahan dan waktu, sosial, ekonomi, dan pendidikan
cara mengamati keberlanjutan dalam waktu, sosial,
[mendengar,
ekonomi, dan pendidikan
melihat,
membaca] dan 3.2 Memahami manusia, perubahan 3.2.1 Menggali informasi tentang manusia, perubahan dan
menanya dan keberlanjutan dalam waktu keberlanjutan dalam waktu pada masa praaksara,
berdasarkan rasa pada masa praaksara, Hindu Hindu Budha, Islam dalam aspek pemerintah, sosial,
ingin tahu tentang Budha, Islam dalam aspek ekonomi, dan pendidikan
dirinya, makhluk pemerintah, sosial, ekonomi, dan 3.2.2 Mengidentifikasi jenis perubahan keberlanjutan
ciptaan Tuhan pendidikan dalam waktu pada masa praaksara, Hindu Budha,
dan kegiatannya, Islam dalam aspek pemerintah, sosial, ekonomi, dan
dan benda-benda pendidikan
yang dijumpainya
3.3 Memahami manusia dalam 3.3.1 Menjelaskan kondisi geografis di sekitarnya
di rumah,
sekolah, dan hubungannya dengan kondisi 3.3.2 Mengenal kondisi sosial penduduk sesuai dengan
tempat bermain geografis di sekitarnya kondisi geografisnya
3..3.3 Memahami kegiatan ekonomi masyarakat sekitar
sesuai dengan letak geografisnya.
3.4 Memahami kehidupan manusia 3.4.1 Menjelaskan kehidupan manusia dalam
dalam kelembagaan sosial, kelembagaan sosial, ekonomi, pendidikan, dan
ekonomi, pendidikan, dan budaya budaya di masyarakat sekitar
di masyarakat sekitar
3.5 Memahami manusia dalam 3.5.1 Mendeskripsikan manusia dalam dinamika interaksi
dinamika interaksi dengan dengan lingkungan alam, sosial, budaya, dan
lingkungan alam, sosial, budaya, ekonomi
dan ekonomi

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 173


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

7. Menyajikan 4.1 Menceriterakan tentang hasil 4.1.1 Membaca bacaan mengenai pengertian ruang,
pengetahuan bacaan mengenai pengertian konektivitas antar ruang, perubahan, dan
faktual dalam ruang, konektivitas antar ruang, keberlanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi, dan
bahasa yang jelas perubahan, dan keberlanjutan pendidikan dalam lingkup masyarakat di sekitarnya
dan logis dan
dalam waktu, sosial, ekonomi, dan 4.1.2 Memahami pengertian ruang, konektivitas antar
sistematis, dalam
karya yang estetis pendidikan dalam lingkup ruang, perubahan, dan keberlanjutan dalam waktu,
dalam gerakan masyarakat di sekitarnya sosial, ekonomi, dan pendidikan dalam lingkup
yang masyarakat di sekitarnya
mencerminkan 4.2 Merangkum hasil pengamatan 4.2.1 Mengumpulkan tulisan hasil pengamatan dan
anak sehat, dan dan menceritakan manusia, menceritakan manusia, perubahan dan
dalam tindakan perubahan dan keberlanjutan keberlanjutan dalam waktu pada masa praaksara,
yang dalam waktu pada masa Hindu Budha, Islam dalam aspek pemerintah, sosial,
mencerminkan praaksara, Hindu Budha, Islam ekonomi, dan pendidikan
perilaku anak dalam aspek pemerintah, sosial, 4.2.2 Menulis kembali secara singkat semua tulisan
beriman dan
berakhlak mulia
ekonomi, dan pendidikan tentang hasil pengamatan.
4.3 Menceritakan manusia dalam 4.3.1 Mengidentifikasi manusia dalam hubungannya
hubungannya dengan lingkungan dengan lingkungan geografis tempat tinggalnya
geografis tempat tinggalnya
4.4 Mendeskripsikan kehidupan 4.4.1 Menjelaskan kehidupan manusia dalam
manusia dalam kelembagaan kelembagaan sosial, pendidikan, ekonomi, dan
sosial, pendidikan, ekonomi, dan budaya di masyarakat sekitar
budaya di masyarakat sekitar
4.5 Menceritakan manusia dalam 4.5.1 Mengetahui permasalahan manusia dalam dinamika
dinamika interaksi dengan interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya,
lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.
dan ekonomi 4.5.2 Menjelaskan cara mengantisipasi permasalahan
manusia dalam dinamika interaksi dengan
lingkungan alam, sosial, budaya, dan ekonomi.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 174


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

SENI BUDAYA DAN PRAKARYA


1. Menerima, 1.1 Mengagumi ciri khas keindahan 1.1.1 Menjelaskan keunikan karya seni dan karya kreatif
menghargai, dan karya seni dan karya kreatif berbagai daerah
menjalankan masing-masing daerah sebagai 1.1.2 Memuji karya seni dan karya kreatif teman
ajaran agama anugerah tuhan 1.1.3 Merawat karya seni dan karya kreatif yang ada di
yang dianutnya
sekolah
1.1.4 Menunjukkan kebanggaan terhadap karya sendiri
2. Memiliki perilaku 2.1 Menunjukkan sikap berani 2.1.1 Menunjukkan rasa percaya diri untuk berkarya
jujur, disiplin, mengekspresikan diri dalam 2.1.2 Menunjukkan keberanian mencoba untuk berkarya
tanggung jawab, berkarya seni sesuai tema “Hemat Energi”
santun, peduli, 2.1.3 Menunjukan kebebasan dalam berkarya
percaya diridalam
2.2 Menunjukkan rasa ingin tahu 2.2.1 Menanyakan sesuatu mengenai informasi untuk
berinteraksi
dengan keluarga, dalam mengamati alam di mendapatkan ide dalam berkarya
teman, tetangga, lingkungan sekitar untuk 2.2.2 Rajin membaca untuk mendapatkan ide dalam
dan guru mendapatkan ide dalam berkarya berkarya
seni 2.2.3 Berani mencoba untuk mendapatkan ide dalam
berkarya
2.3 Menunjukkan perilaku Mengenal 2.3.1 Menyelesaikan tugas tepat waktu
sikap disiplin, tanggung jawab dan 2.3.2 Menyelesaikan tugas dengan tidak menyontek karya
kepedulian terhadap alam sekitar teman
melalui berkarya seni 2.3.3 Memperhatikan keselamatan dalam berkarya/kerja
2.3.4 Merapikan alat dan bahan setelah berkarya dan
membuang sampah pada tempatnya
2.3.5 Memanfaatkan alam denganbaik untuk berkarya
2.3.6 Membuang sampah pada tempatnya
2.3.7 Menyelesaikan tugas tepat waktu
2.3.8 Menggunakan bahan yang mudah didaur ulang
2.3.9 Bersama- sama tidak merusak lingkungan

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 175


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

3. Memahami 3.1 Mengenal tempat- tempat industri, √


pengetahuan bersejarah, dan seni pertunjukan
faktual dengan di daerah setempat
cara mengamati
dan mencoba
[mendengar, 3.2 Mengenal gambar alam benda, 3.2.1 Menunjukkan gambar alam benda, dan kolase
melihat, dan kolase 3.2.2 Mengelompokkan berbagai jenis gambar alam
membaca] serta
benda, dan kolase .
menanya
berdasarkan rasa 3.2.3 Membedakan teknik cara membuat gambar alam
ingin tahu secara benda, dan kolase
kritis tentang 3.3 Membedakan panjang-pendek 3.3.1 Menunjukkan panjang-pendek bunyi dengan gerak
dirinya, makhluk bunyi, dan tinggi-rendah nada tangan
ciptaan Tuhan dengan gerak tangan 3.3.2 Menunjukan tinggi- rendah nada dengan
dan kegiatannya, geraktangan
dan benda-benda 3.3.3 Menyanyikan lagu dengan mempraktekkan panjang-
yang dijumpainya pendek bunyi, tinggi- rendah nada dengan gerak
di rumah,
tangan1
sekolah, dan
tempat bermain 3.4 Mengenal tari-tari daerah dan 3.4.1 Menunjukkan tari daerah
keunikan geraknya 3.4.2 Membedakan tari daerah
3.4.3 Membedakan keunikan tari daerah
3.4.4 Membedakan ciri khas tari daerah
3.5 Mengetahui berbagai alur cara 3.5.1 Memanfaatkan alam dengan baik untuk berkarya
dan pengolahan media karya 3.5.2 Mengolah bahan untuk berkarya
kreatif 3.5.3 Menggunakan bahan yang mudah didaur ulang
mengikuti alur dalam berkarya
3.6 Memahami cerita terkait situs-situs 3.6.1 Mengidentifikasi situs-situs sejarah yang ada di
budaya baik benda maupun tak daerah.
benda di Indonesia dengan 3.6.2 Mencari informasi kepada para tokoh sejarah yang
menggunakan bahasa daerah ada di daerah dimana situs tersebut berada

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 176


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

3.6.3 Menyusun informasi yang didapat dari para tokoh


dalam bahasa daerah
3.6.4 Membaca hasil rangkuman.
6. Menyajikan 4.1 Menggambar alam berdasarkan 4.1.1 Membuat gambar dengan motif tumbuhan ( bunga
pengetahuan pengamatan keindahan alam dan buah).
faktual dalam 4.1.2 Membuat gambar pemandangan alam
bahasa yang jelas 4.1.3 Membuat gambar dengan motif binatang
dan logis,dan
4.2 Membuat karya seni kolase 4.2.1 Merancang tema baru karya seni kolase
sistematis dalam
karya yang estetis dengan berbagai bahan 4.2.2 Menggunting, menyobek, dan menempel berbagai
dalam gerakan bahan menjadi sebuah karya seni kolase
yang 4.2.3 Memilih bahan dan alat
mencerminkan 4.2.4 Mengatur komposisi penempatan hasil gunting,
anak sehat, dan sobek, dan tempel
dalam tindakan 4.3 Menggambar model benda 4.3.1 Membuat gambar dengan model manusia.
yang kesukaan berdasarkan 4.3.2 Membuat gambar dengan model binatang.
mencerminkan pengamatan langsung 4.3.3 Membuat gambar dengan model tumbuhan (bunga
perilaku anak
dan buah)
beriman dan
berakhlak mulia 4.4. Membentuk karya seni tiga 4.4.1 Merancang sebuah karya seni 3 dimensi dari bahan
dimensi dari bahan alam alam sesuai dengan tema
4.4.2 Memilih bahan dan alat yang dibutuhkan untuk
membuat karya tiga dimensi sesuai dengan tema.
4.4.3 Membuat karya tiga dimensi dari bahan alam sesuai
dengan tema
4.5 Menyanyikan lagu dengan gerak 4.5.1 Menyanyikan lagu anak-anak
tangan dan badan sesuai dengan 4.5.2 Menggerakkan tangan dan badan sesuai tinggi
tinggi rendah nada rendah nada
4.6 Memainkan pola irama lagu 4.6.1 Menyanyikan lagu daerah.
bertanda birama empat dan 4.6.2 Memperagakan tepuk birama empat
menunjukkan perbedaan panjang 4.6.3 Memperagakan dengan tepuk tempo cepat dan

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 177


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

pendek bunyi lambat lagu bertanda birama empat


4.7 Menyanyikan solmisasi lagu wajib 4.7.1 Memahami solmisasi lagu wajib yang harus dikenal
dan lagu daerah yang harus 4.7.2 Memahami solmisasi lagu daerah yang harus dikenal
dikenal 4.7.3 Mempergakan menyanyi sesuai dengan solmisasi
yang disajikan
4.8 Memainkan alat musik melodis 4.8.1 Memainkan alat musik melodis lagu yang sudah
lagu yang telah dikenal sesuai dikenal
dengan isi lagu 4.8.2 Menyanyikan lagu dengan diiringi alat musik melodis
4.9 Menunjukkan makna gerak ke 4.9.1 Mengidentifikasi gerak tari bertema
dalam bentuk tari bertema dengan “…………………….”
mengacu pada gaya tari daerah 4.9.2 Melakukan gerak tari bertema “…………………….”
dengan mengacu pada gaya tari daerah
4.9.3 Menyajikan gerak tari bertema “…………………….”
4.10 Memperagakan makna gerak ke 4.10.1 Melakukan gerak tari bertema Berbagai pekerjaan
dalam bentuk tari bertema dengan dengan mengacu pada gaya tari daerah
mengacu pada gaya tari daerah 4.10.2 Menyajikan gerak tari yang mengacu gaya tari
berdasarkan ruang gerak daerah dengan memperhatikan ruang gerak
4.11 Mengembangkan makna gerak ke 4.11.1 Menyebutkan makna gerak tari bertema yang
dalam bentuk tari bertema dengan mengacu pada gaya tari daerah
mengacu pada gaya tari daerah 4.11.2 Merangkai gerak tari bertema yang mengacu pada
berdasarkan ruang gerak dan pola gaya tari daerah berdasarkan ruang gerak.
lantai 4.11.3 Merangkai gerak tari bertema yang mengacu pada
gaya tari daerah berdasarkan pola lantai
4.11.4 Mengharmoniskan gerak tari bertema yang mengacu
pada gaya tari daerah berdasarkan ruang dan pola
lantai
4.12 Memperagakan makna gerak ke 4.12.1 Menerapkan gerak tari bermakna yang mengacu
dalam bentuk tari bertema dengan pada gaya tari daerah dengan iringan
mengacu pada gaya tari daerah 4.12.2 Mengharmoniskan tari bermakna yang mengacu

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 178


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

berdasarkan ruang gerak dan pola pada gaya tari daerah antara ruang gerak. Pola
lantai lantai dan iringan
4.13 Membuat karya kreatif dengan 4.13.1 Memilih benda-benda bekas pakai/limbah/daur
cara meronce memanfaatkan ulang untuk dijadikan bahan roncean
bahan alam dan buatan dari 4.13.2 Membuat rancangan roncean dari benda-benda
lingkungan bekas pakai/limbah/daur ulang menjadi karya ronce
4.13.3 Memilih warna yang serasi dalam membuat karya
ronce
4.13.4 Membuat hasil karya sebuah roncean dari
rancangan yang dibuatnya
4.14 Membuat karya kreatif yang 4.14.1 Memilih bahan alam yang ada dilingkungan untuk
diperlukan untuk melengkapi membuat alat peraga (misalnya: parasut, layang-
proses pembelajaran dengan layang, telepon-teleponan, celengan, baling-baling,
memanfaatkan bahan di kubus, dll.)
lingkungan
4.15 Membuat karya kreatif berupa 4.15.1 Memilih bahan untuk membuat aksesoris
benda aksesoris pelengkap 4.15.2 Merancang aksesoris
busana dengan berbagai bahan 4.15.3 Membuat aksesoris yang sesuai dengan keserasian
dan cara pembuatan busana
4.16 Membuat karya teknologi 4.16.1 Merancang aneka layang-layang minimal 3 sketsa
sederhana dengan memanfaatkan ide
tali sebagai tenaga penggerak 4.16.2 Mengumpulkan bahan dan alat pembuatan layang-
layang
4.16.3 Membuat kreasi layang-layang berdasarkan sketsa
ide
4.16.4 Membuat hiasan permukaan layang-layang baik
dengan teknik lukis maupun tempel
4.16.5 Mengevaluasi karya layang-layang

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 179


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

4.17 Menceritakan cerita terkait situs- 4.17.1 Mengidentifikasi situs-situs sejarah baik benda
situs budaya baik benda maupun maupun tak benda yang ada di indonesia
tak benda di Indonesia dengan 4.17.2 Menjelaskan situs-situs tersebut dengan bahasa
menggunakan bahasa daerah daerah.

PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PENJASORKES)


1. Menerima, 1.1 Menghargai tubuh dengan seluruh 1.1.1 Melakukan aktivitas fisik secara teratur
menghargai, dan perangkat gerak dan 1.1.2 Menjaga kebersihan tubuh
menjalankan kemampuannya sebagai anugrah 1.1.3 Menjaga kebersihan dan kerapaian pakaian
ajaran agama Tuhan yang tidak ternilai
yang dianutnya
1.2 Tumbuhnya kesadaran bahwa 1.2.1 Menerapkan perilaku hidup sehat di sekolah
tubuh harus dipelihara dan dibina,
sebagai wujud syukur kepada
sang Pencipta
2. Memiliki perilaku 2.1 Menunjukkan disiplin, kerjasama, 2.1.1 Mengidentifikasi perbedaan-perbedaan yang ada
jujur, disiplin, toleransi, belajar menerima di sekolah
tanggung jawab, kekalahan dan kemenangan, 2.1.2 Menerapkan sikap disiplin, kerjasama, toleransi,
santun, peduli, sportif dan tanggungjawab, belajar menerima kekalahan dan kemenangan,
percaya diridalam
menghargai perbedaan sportif dan tanggungjawab, menghargai perbedaan
berinteraksi
dengan keluarga, 2.2.3 Membiasakan sikap sportif untuk menerima
teman, tetangga, kekalahana dan kemenangan di sekolah.
dan guru 2.2 Menunjukkan perilaku santun 2.2.1 Mengetahui perilaku santun kepada teman, guru dan
kepada teman, guru dan lingkungan sekolah selama pembelajaran penjas
lingkungan sekolah selama 2.2.2 Melaksanakan perilaku santun kepada teman, guru
pembelajaran penjas dan lingkungan sekolah selama pembelajaran penjas
2.2.3 Membiasakan perilaku santun kepada teman, guru
dan lingkungan sekolah selama pembelajaran
penjas.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 180


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

3. Memahami 3.1 Memahami tinggi dan berat badan 3.1.1 Mengukur berat badan mengunakan ukuran kg
pengetahuan ideal dan pengaruhnya terhadap 3.1.2 Mengukur tinggi badan mengunakan ukuran cm
faktual dengan pertubuhan dan perkembangan
cara mengamati 3.2 Memahami pengaruh aktivitas fisik 3.2.1 Menyebutkan pengaruh istirahat terhadap
dan mencoba
[mendengar,
dan istirahat terhadap pertumbuhan dan perkembangan secara sederhana
melihat, pertumbuhan dan perkembangan
membaca] serta tubuh
menanya 3.3 Memahami gizi dan menu 3.3.1 Menyebutkan macam makanan yang mengandung
berdasarkan rasa seimbang dalam menjaga (Karboidrat, Protein, Lemak, Vitamin, Mineral )
ingin tahu secara kesehatan tubuh
kritis tentang 3.4 Memahami jenis cidera dan 3.4.1 Menyebutkan penyebab cidera
dirinya, makhluk mampu melakukan 3.4.2 Melakukan pertolongan pertama pada cidera ringan
ciptaan Tuhan penanggulangan sederhana
dan kegiatannya,
selama melakukan aktivitas fisik
dan benda-benda
yang dijumpainya
di rumah,
sekolah, dan
tempat bermain.
4. Menyajikan 4.1 Mempraktikkan kombinasi gerak 4.1.1 Memperagakan kombinasi gerak dasar jalan
pengetahuan dasar untuk membentuk gerakan 4.1.2 Memperagakan kombinasi gerak dasar lari
faktual dalam dasar atletik jalan dan lari yang 4.1.3 Menyebutkan posisi tubuh yang benar saat berjalan
bahasa yang jelas dilandasi konsep gerak melalui dan berlari
dan logis dan
permainan dan atau tradisional
sistematis, dalam
karya yang estetis 4.2 Mempraktikkan variasi dan 4.2.1 Menerapkan variasi dan kombinasi pola gerak
dalam gerakan kombinasi pola gerak dasar lokomotor, non-lokomotor, dan manipulatif dalam
yang lokomotor, non-lokomotor, dan permainan kasti
mencerminkan manipulatif dalam permainan bola
anak sehat, dan kecil yang dilandasi konsep gerak
dalam tindakan dalam berbagai permainan dan

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 181


TEMA
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR
1 2 3 4 5 6 7 8 9

yang atau olahraga tradisional bola


mencerminkan kecil
perilaku anak 4.3 Mempraktikkan berbagai aktivitas 4.3.1 Memperagakan aktivitas kebugaran jasmani sesuai
beriman dan kebugaran jasmani untuk dengan kebutuhan tubuh
berakhlak mulia
mencapai tinggi dan berat badan
ideal
4.4 Mempraktikkan kombinasi pola 4.4.1 Memperagakan teknik dasar senam
gerak dominan untuk membentuk
keterampilan/ teknik dasar senam
(seperti: hand stand, kayang, dsb)
dan kombinasi pola gerak
dominan posisi statis dan dinamis,
tumpuan dan gantungan
(misalnya: gerak hand stand
berpasangan) secara
berpasangan
4.5 Mempraktikkan Mempraktikkan 4.5.1 Menyebutkan komponen yang dikembangkan dalam
pola gerak dasar berirama gerak berirama
bertema budaya daerah yang 4.5.2 Memperagakan pola gerak dasar berirama pada
sudah dikenal yang dilandasi teknik dasar senam berirama melangkah,
konsep gerak mengikuti irama mengayun, meliuK
(ketukan) tanpa/dengan musik
4.6 Salah satu gaya renang dalam 4.6.1
jarak tertentu*
4.7 Mempraktikkan dasar 4.7.1
penyelamatan terhadap orang
lain*

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 182


Sub Materi Pelatihan: 1.4 Strategi Implementasi Kurikulum 2013

Langkah Kegiatan Inti

Refleksi dan
umpan balik
Pemaparan Merangkum
untuk
oleh Diskusi Kelas Hasil Diskusi
seluruh
Instruktur Kelas
materi
pelatihan

10 Menit 20 Menit 10 Menit 15 Menit

Pemaparan

Paparan oleh fasilitator tentang Strategi Implementasi Kurikulum 2013 dengan menggunakan
PPT-1.4

Diskusi Kelas

Mendiskusikan tentang elemen penting dalam implementasi kurikulum 2013, meliputi hal-hal
berikut ini.

1. Peran guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan guru BK


2. Dukungan manajemen sekolah atau kultur sekolah dalam mensukseskan
pembelajaran dengan menggunakan kurikulum 2013
3. Dukungan dinas pendidikan kota/ kabupaten dan organisasi profesi dalam
implementasi Kurikulum 2013

Membuat Rangkuman

Instruktur merangkum semua materi pelatihan Konsep Kurikulum yang telah disampaikan selama
4 JP sebagai kegiatan penutup.

Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 183


Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 184
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 185
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum SD Kelas IV | 186
MATERI PELATIHAN 2: ANALISIS MATERI AJAR

2.1 Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu


2.2 Konsep Pendekatan Scientific
2.3 Konsep Penilaian Autentik
2.4
BAGIAN III
Analisis Buku Guru dan Siswa

E.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 187


MATERI PELATIHAN 2: ANALISIS MATERI AJAR

A. KOMPETENSI
Peserta pelatihan dapat:
1. mendeskripsikan konsep pembelajaran tematik terpadu;
2. mendeskripsikan konsep pendekatan scientific dalam pembelajaran tematik terpadu;
3. membedakan model pembelajaran project based learning, problem based learning, dan
disvovery learning;
4. mendeskripsikan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar;
5. menganalisis kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan KD;
6. menganalisis buku guru dan buku siswa dilihat dari aspek kecukupan dan kedalaman
materi;
7. menguasai secara utuh materi, struktur, dan pola pikir keilmuan materi pelajaran;
8. menguasai penerapan materi pelajaran pada bidang/ ilmu lain serta kehidupan sehari-
hari; dan
9. memahami strategi menggunakan buku guru dan buku siswa untuk kegiatan
pembelajaran.

B. LINGKUP MATERI
1. Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu
2. Konsep Pendekatan Scientific
3. Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Pembelajaran
4. Analisis Buku Guru dan Buku Siswa (Kesesuaian,Kecukupan, dan Kedalaman Materi)

C. INDIKATOR
1. Menerima konsep pembelajaran tematik terpadu;
2. Menjelaskan konsep pembelajaran tematik terpadu;
3. Menjelaskan pemetaan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran tematik terpadu;
4. Menjelaskan keterkaitan antara jaringan tema, silabus, RKH, dan RPP;
5. Menerima konsep pendekatan scientific dan menghargai pendapat orang lain.
6. Menjelaskan konsep pendekatan scientific.
7. Menjelaskan penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran tematik terpadu;
8. Menerima penerapan konsep penilaian autentik di sekolah/ madrasah dan menghargai
pendapat orang lain.
9. Menjelaskan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.
10. Menganalisis kesesuaian buku guru dan siswa dengan SKL, KI, dan KD secara teliti dan
serius.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 188


11. Mengidentifikasi kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan
KD.
12. Menganalisis kecukupan dan kedalaman materi buku guru dan buku siswa.
13. Menganalisis kesesuaian proses, pendekatan belajar , serta strategi evaluasi yang
diintegrasikan dalam buku.
14. Menjelaskan secara utuh materi, struktur, dan pola pikir keilmuan materi pelajaran yang
terdapat dalam buku siswa.
15. Menerapkan materi pelajaran yang terdapat dalam buku guru dan buku siswa pada
bidang/ ilmu lain serta kehidupan sehari-hari.
16. Menjelaskan strategi penggunaan buku guru dan buku siswa untuk kegiatan
pembelajaran.

D. PERANGKAT PELATIHAN
1. Video Pembelajaran
2. Bahan Tayang
a. Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu
b. Implementasi Pembelajaran Tematik Terpadu
c. Konsep Pendekatan Scientific
d. Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
e. Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar
f. Analisis Buku Guru dan Buku Siswa
3. Lembar Kerja
4. Hand-Out/ Bahan Bacaan
a. Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu
b. Implementasi Pembelajaran Tematik Terpadu
c. Konsep Pendekatan Scientific
d. Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
e. Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar
5. ATK

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 189


SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN
MATERI PELATIHAN: 2. ANALISIS MATERI AJAR
ALOKASI WAKTU: 12 JP (@45 MENIT)
JENJANG: SD/ MI
KELAS: IV
TAHAPAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
KEGIATAN
PERSIAPAN Dilakukan dengan mengecek kelengkapan alat pembelajaran,
seperti LCD Projector, Laptop, File, Active Speaker, dan Laser
Pointer, atau media pembelajaran lainnnya.

KEGIATAN Pengkondisian Peserta 15 Menit


PENDAHULUAN
Perkenalan

Fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator,


alokasi waktu, dan skenario kegiatan pembelajaran materi
pelatihan Analisis Materi Ajar.

Fasilitator memotivasi peserta agar serius, antusias, teliti, dan


bekerja sama saat proses pembelajaran berlangsung.

KEGIATAN INTI 2.1 Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu 90 Menit

Penayangan Video Pembelajaran Tematik di kelas 4 dengan 20 Menit


menggunakan V-2.1 dan Video Pembelajaran Tematik Terpadu di
kelas 4 dengan menggunakan V-2.1/4.1.

Diskusi Kelompok untuk membandingkan pembelajaran tematik 25 Menit


dengan pembelajaran tematik terpadu, dilanjutkan dengan
paparan materi oleh fasilitator tentang Konsep Pembelajaran
Tematik Terpadu dengan menggunakan bahan tayang PPT-2.1-1
dan Implementasi Pembelajaran Tematik Terpadu dengan
menggunakan PPT-2-1-2.

Tanya jawab tentang konsep pembelajaran tematik terpadu 5 Menit


dilanjutkan dengan menyimpulkan.

Diskusi hasil pemetaan KD dan indikator pembelajaran tematik 15 Menit


terpadu.

Kerja kelompok tentang keterkaitan antara jaringan tema, 20 Menit


silabus, RKH, dan RPP dengan menggunakan LK 2.1.

ICE BREAKER 5 Menit

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 190


2.2 Konsep Pendekatan Scientific 90 Menit

Diskusi kelompok untuk mengkajji pendekatan scientific yang 45 Menit


mengacu pada tayangan video tematik terpadu, dilanjutkan
dengan paparan materi oleh fasilitator tentang Konsep
Pendekatan Scientific dengan menggunakan PPT-2.2-1 dan
Contoh Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran
Tematik Terpadu.

Diskusi kelompok tentang pendekatan scientific dengan 45 Menit


menggunakan HO-2.2-1 dan contoh-contoh penerapan
pendekatan scientific dalam pembelajaran tematik terpadu
dengan mengacu pada HO-2.2-2.

2.3 Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil 90 Menit


Pembelajaran

Kegiatan interaktif untuk menyamakan persepsi tentang jenis 15 Menit


dan bentuk penilaian autentik.

Diskusi tentang konsep penilaian autentik pada proses dan hasil 50 menit
belajar.

Paparan materi tentang Konsep Penilaian Autentik pada Proses 20 Menit


dan Hasil Belajar dengan menggunakan bahan tayang PPT-2.3 dan
Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada pembelajaran tematik
terpadu dengan menggunakan bahan tayang PPT-2.3/3.2.

ICE BREAKER 5 Menit

2.4 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa (Kesesuaian, 240


Menit
Kecukupan, dan Kedalaman Materi).

Menilai buku dilakukan oleh peserta dengan bimbingan fasilitator 20 Menit


dilihat dari aspek kesesuaian, kecukupan, dan kedalaman materi.

Diskusi kelompok hasil penilaian buku dilanjutkan dengan 80 Menit


paparan materi analisis buku guru dan buku siswa dengan
menggunakan PPT-2.4 yang disisipkan dalam kegiatan diskusi
tersebut.

Menyimpulkan hasil diskusi dan menyampaikan format lembar 10 Menit


kerja yang telah disiapkan.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 191


Kerja kelompok untuk menganalisis kesesuaian buku guru dan 40 Menit
buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan KD dengan
menggunakan LK-2.4-1 dan LK-2.4-2.

ICE BREAKER 5 Menit

Diskusi kelompok untuk menganalisis kesesuaian proses, 20 Menit


pendekatan belajar tematik terpadu, serta strategi evaluasi yang
diintegrasikan dalam buku.

Kerja kelompok untuk membuat contoh-contoh penerapan 30 Menit


materi pelajaran yang terdapat dalam buku guru dan buku siswa
pada bidang/ ilmu lain serta kehidupan sehari-hari.

Presentasi hasil kerja kelompok. 20 Menit

Menyimpulkan materi analisis buku oleh fasilitator. 15 Menit

KEGIATAN Membuat rangkuman materi pelatihan Analisis materi Ajar. 15 Menit


PENUTUP
Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.

Fasilitator mengingatkankan peserta agar membaca referensi


yang relevan.

Fasilitator menutup pembelajaran

Sub Materi Pelatihan : 2.1 Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu

Langkah Kegiatan Inti

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 192


Kerja
Diskusi Kelompok Diskusi
Kelompok
Penayangan mengindentifikasi Tanya Hasil
Keterkaitan
Video tayangan video Jawab dan Pemetaan
Tema,
Diselingi dengan kesimpulan KD dan
Silabus,
Paparan Materi Indikator
RKH, RPP

20 Menit 25 Menit 5 Menit 15 Menit 20 Menit

Penayangan Video
Video Pembelajaran Terpadu selama 20 menit.
Tugas Selama Penayangan Video
1. Memperhatikan dengan cermat tayangan video.
2. Mencatat secara singkat ciri-ciri penting proses pembelajaran tematik terpadu.
Diskusi Kelompok tentang Tayangan Video
1. Menganalisis video pembelajaran tematik terpadu.
2. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya, kelompok lain memberikan
tanggapan.
Tanya Jawab
Tanya jawab materi Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu dilanjutkan dengan menyimpulkan.
Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok tentang hasil pemetaan KD dan indikator pembelajaran tematik terpadu dalam
video
Kerja kelompok tentang Keterkaitan antara Jaringan Tema, Silabus, RKH, dan RPP dengan
menggunakan LK-1.3
Penyimpulan Hasil Diskusi Kelompok
Instruktur menfasilitasi menyimpulkan hasil diskusi kelompok dengan memberikan pemahaman
lebih lanjut tentang tematik terpadu dan implementasi pembelajaran tematik terpadu.

BAHAN TAYANG KONSEP PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 193


Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 194
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 195
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 196
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 197
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 198
HO-2.1-1
KONSEP PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
DI SEKOLAH DASAR

A. Pengantar
Proses pembelajaran untuk jenjang Sekolah Dasar atau yang sederajat menggunakan
pendekatan pendekatan tematik. Model pembelajaran tematik atau integrated thematic
instruction (ITI) dikembangkan pertama kali pada awal tahun 1970-an.Belakangan
pembelajaran tematik diyakini sebagai salah satu model pembelajaran yang efektif (highly
effective teachingmodel), karena mampu mewadahi dan menyentuh secara terpadu dimensi
emosi, fisik, dan akademik di dalam kelas atau di lingkungan sekolah.Model pembelajaran
tematik ini pun sudah terbukti secara empirik berhasil memacu percepatan dan meningkatkan
kapasitas memori peserta didik (enhance learning and increase long-term memory capabilities
of learners) untuk waktu yang panjang.

Pembelajaran tematik integratif yang sering juga disebut sebagai pembelajaran tematik
terintegrasi(integrated thematic instruction, ITI) aslinya dikonseptualisasikan tahun 1970-an.
Pendekatan pembelajaran ini awalnya dikembangkan untuk anak-anak berbakat dan
bertalenta (gifted and talented), anak-anak yang cerdas, program perluasan belajar, dan
peserta didik yang belajar cepat.

Premis utama pembelajaran tematik bahwa peserta didik memerlukan peluang-peluang


tambahan (additional opportunities) untuk menggunakan talentanya, menyediakan waktu
ersama yang lain untuk secara cepat mengkonseptualisasi dan mensintesis.Pada sisi lain,
model pembelajaran tematik relevan untuk mengakomodasi perbedaan-perbedaan kualitatif
lingkungan belajar.Model pembelajaran tematik diharapkan mampu menginspirasi peserta
didik untuk memperoleh pengalaman belajar.

Model pembelajaran tematik memiliki perbedaan kualitatif (qualitatively different) dengan


model pembelajaran lain, karena sifatnya memandu peserta didik mencapai kemampuan
berpikir tingkat tinggi (higher levels of thinking) atau keterampilan berpikir dengan
mengoptimasi kecerdasan ganda (multiple thinking skills), sebuah proses inovatif bagi
pengembangnan dimensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

B. Elemen-elemen Terkait dalam pembelajaran tematik


Implementasi pembelajaran tematik menuntut kemampuan guru dalam mentransformasikan
materi pembelajaran di kelas. Karena itu guru harus memahami materi apa yang diajarkan
dan bagaimana mengaplikasikannya dalam lingkungan belajar di kelas. Oleh karena Model
PEMBELAJARAN TEMATIK ini bersifat ramah otak, guru harus mampu mengidentifikasi
elemen-elemen lingkungan yang mungkin relevan dan dapat dioptimasi ketika berinteraksi
dengan peserta didik selama proses pembelajaran. Ada sepuluh elemen yang terkait dengan
hal ini dan perlu ditingkatkan oleh guru.

1. Mereduksi tingkat kealpaan atau bernilai tambah berpikir reflektif.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 199


2. Memperkaya sensori pengalaman di bidang sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
3. Menyajikan isi atau substansi pembelajaran yang bermakna.
4. Lingkungan yang memperkaya pembelajaran.
5. Bergerak memacu pembelajaran (Movement to Enhance Learning).
6. Membuka pilihan-pilihan
7. Optimasi waktu secara tepat
8. Kolaborasi
9. Umpan balik segera
10. Ketuntasan atau aplikasi

C. Manfaat Pendekatan Tematik


1. Suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan. Suasana kelas memungkinkan semua
orang yang ada di dalamnya memiliki rasa mau menanggung resiko bersama. Misalnya,
menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang tidak semestinya atau tidak benar tanpa harus
menyinggung perasaan peserta didik. Prosedur-prosedur kerja keseharian, memastikan
bahwa semua jadwal terprediksi, dan menjamin peserta didik merasa aman selama
berada di kelas maupun di luar kelas.Keterampilan hidup dikenali, didiskusikan dan
dipraktikkan oleh peserta didik dengan interaksi yang tepat dan dengan perasaan yang
menyenangkan dalam komunitas ruang kelas.

2. Menggunakan kelompok untuk bekerjasama, berkolaborasi, belajar berkelompok, dan


memecahan konflik sehingga mendodong peserta didik untuk memecahkan masalah
sosial dengan saling menghargai.

3. Mengoptimasi lingkungan belajar sebagai kunci dalam menciptakan kelas yang ramah
otak (brain-friendly classroom).Aktivitas belajar melibatkan subjek belajar secara
langsung, mengoptimasi semua sumber belajar, dan memberi peluang peserta didik untuk
mengesplorasi materi secara lebih luas.

4. Peserta didik secara cepat dan tepat waktu mampu memproses informasi. Proses itu tidak
hanya menyentuh dimensi kuantitas, namun juga kualitas dalam mengeksplorasi konsep-
konsep baru dan membantu peserta didik siap mengembangkan pengetahuan.

5. Proses pembelajaran di kelas memungkinkan peserta didik berada dalam format ramah
otak.

6. Materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diaplikasikan langsung oleh
peserta didik dalam konteks kehidupannya sehari-hari.

7. Peserta didik yang relatif mengalami keterlambatan untuk menuntaskan program belajar
memungkinkan mengejar ketertinggalanya dengan dibantu oleh guru melalui pemberian
bimbingan khusus dan penerapan prinsip belajar tuntas.

8. Program pembelajaran yang bersifat ramah otak memungkinkan guru untuk mewujudkan
ketuntasan belajar dengan menerapkan variasi cara penilaian.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 200


D. Tahap-tahap Pembelajaran Tematik

1. Menentukan tema.
Tema dapat ditetapkan oleh pengambil kebijakan, guru,atau ditetapkan bersama dengan
peserta didik.

2. Mengintegrasikan tema dengan kurikulum.


Pada tahap ini guru harus mampu mendesain tema pembelajaran dengan cara
terintegrasi sejalan dengan tuntutan kurikulum, dengan mengedepankan dimensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.

3. Mendesain rencana pembelajaran.


Tahapan ini mencakup pengorganisasian sumber belajar, bahan ajar, media belajar,
termasukkegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan untuk menunjukkan suatu tema
pembelajaran terjadi dalam kehidupan nyata. Misalnya, pembelajaran di kelas yang
didasarkan atau diperkaya hasil karya wisata, kunjungan ke museum, dan lain-lain.

4. Melaksanakan Aktivitas Pembelajaran.


Tahapan ini memberi peluang peserta didik untuk mampu berpartisipasi dan memahami
berbagi persepektif dari suatu tema. Hal ini memberi peluang bagi guru dan peserta didik
melakukan eksplorasi suatu pokok bahasan.

E. Model-model PembelajaranTerpadu
Pembelajaran Terpadu dapat diimplementasikan dengan beragam model. Menurut Robin
Fogarty  (1991) ada sepuluh model, seperti disajikan berikut ini.

1. Model penggalan (fragmented model). Model ini diimplementasikan dengan pemaduan


yang terbatas pada satu mata pelajaran. Misalnya, mata pelajaran bahasa Indonesia
materi pembelajaran tentang menyimak, berbicara, membaca dan menulis dapat
dipadukan dalam materi pembelajaran ketrampilan berbahasa.

2. Model keterhubungan (connected model). Model ini diimplementasikan berbasis pada


anggapan bahwa beberapa substansi pembelajaran berinduk pada mata pelajaran
tertentu.Butir-butir pembelajaran seperti: kosakata, struktur, membaca, dan mengarang
misalnya dapat dipayungkan pada mata pelajaran bahasa dan sastra.

3. Model sarang (nested model). Model ini diimplementasikan dengan memadukan


berbagai bentuk penguasaan konsep ketrampilan melalui sebuah kegiatan
pembelajaran. Misalnya, pada jam-jam tertentu guru memfokuskan kegiatan
pembelajaran pada pemahaman bentuk kata, makna kata,dan ungkapan dengan saran
pembuahan ketrampilan dalam mengembangkan daya imajinasi, daya berfikir logis,
menentukan ciri bentuk dan makna kata-kata dalam puisi, membuat ungkapan dan
menulis puisi.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 201


4. Model Urutan/Rangkaian (sequenced model). Model ini memadukan topik-topik
antarmata pelajaran yang berbeda secara pararel. Isi  cerita dalam roman sejarah,
misalnya: topik pembahasannya secara pararel atau dalam jam yang sama dapat
dipadukan dengan ikhwal sejarah perjuangan bangsa karakteristik kehidupan sosial
masyarakat pada periode tertentu maupun topik yang menyangkut perubahan makna
kata.

5. Model berbagi (shared/participative model). Model ini merupakan pemaduan


pembelajaran akibat munculnya tumbang-tindih (overlapping concept) atau ide pada
dua mata pelajaran atau lebih. Buir-butir pembelajaran tetang kewarganegaraan dalam
PKn misalnya, dapat bertumpang tindih dengan butir pembelajaran Tata Negara, Sejarah
Perjuangan Bangsa, dan sebagainya.

6. Model jaring laba-laba (webbed model). Model ini berangkat dari pendekatan tematis
sebagai acuan dasar bahan dan kegiatan pembelajaran. Tema yang dibuat dapat
mengikat/memadukan berbagai mata pelajaran dalam proses  pembelajaran

7. Model galur (threaded model). Model ini memadukan bentuk-bentuk ketrampilan.


Misalnya: melakukan prediksi dan estimasi dalam matematika, ramalan terhadap
kejadian-kejadian, antisipasi terhadap cerita, dsb. Bentuk model  ini terfokus pada meta
kurikulum.

8. Model celupan (immersed model). Model ini dirancang untuk membantu peserta didik
dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan
dengan medan pemakaiannya. Kegiatan pembelajaran diarahkan untuk mewadahi tukar
pengalaman dan pemanfaatan pengalaman masing-masing.

9. Model jejaring (networked model). Model ini merupakan model pemaduan


pembelajaran yang mengandaikan kemungkinan perubahan konsepsi, bentuk
pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk ketrampilan baru setelah peserta didik
mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda.

10. Model terpadu (integrated model). Model ini merupakan pemaduan sejumlah topik dari
mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah topik tertentu. Topik
evidensi yang semula terdapat dalam pelajaran matematika, bahasa Indonesia, IPA,  dan
IPS agar tidak membuat muatan kurikulum berlebihan, cukup diletakkan dalam mata
pelajaran tertentu, misalnya IPA.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 202


HO-2.1-2

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU


DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

A. Pendahuluan

Inovasi pendidikan di bidang kurikulum diharapkan secara periodik dapat dilakukan untuk
kepentingan mengubah dan memperbaiki cara belajar dan membelajarkan materi kepada
peserta didik. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (a)
belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk
memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara
efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk
membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif,
dan menyenangkan, dengan mengedepankan peserta didik aktif.

Pembelajaran dimaksud diharapkan yang memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan


yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap
perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan
pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan,
dan moral.

Kualitas pendidikan sangatlah bergantung pada kesadaran, pengertian, komitmen, dan


partisipasi serta dedikasi dari para pendidik dan tenaga kependidikan, terutama guru sebagai
ujung tombak yang secara langsung menghadapi peserta didik. Apabila guru dapat
menciptakan proses pembelajaran yang dapat mengubah hasil belajar peserta didik, dan
dapat meningkatkan motivasi belajar, yang dapat meningkatkan rasa percaya diri peserta
didik, dapat meningkatkan harga diri dengan menerapkan berbagai strategi dan model
pembelajaran, maka visi dan misi guru sebagai pembelajar boleh dikatakan berhasil.

Proses pembelajaran merupakan fenomena yang kompleks. Guru lebih banyak berhubungan
dengan pola pikir peserta didik di mana setiap peserta didik – siapa pun, dimana pun -
memiliki setumpuk kata, pikiran, tindakan yang dapat mengubah lingkungan baik di keluarga,
di sekolah maupun di masyarakat.

Mulai tahun ajaran baru 2013 pola pembelajaran segera disosialisasikan bagi guru kelas I
sampai dengan kelas VI, menggunakan Pembelajaran Tematik Terpadu. Di lapangan begitu
beragam nuansa tematik ini sejak digulirkan di kalangan guru, dan sekolah, sepertinya terjadi
suatu “kerancuan”, dan perbedaan pemahaman. Guru banyak yang berpikir dan bertanya-
tanya, apakah selama ini cara pembelajaran yang dirasakanya sudah menghasilkan lulusan
peserta didik “berprestasi”, dan sudah mencetak serta menghasilkan dokter, insinyur,
birokrat dianggap kurang berhasil?. Sehingga ada ungkapan bahwa “saya sudah mengajar
puluhan tahun, dan saya sudah mempunyai alumni yang berhasil menjadi pejabat, menjadi
dokter, menjadi insinyur dan sebagainya dianggap tidak berhasil?. Pemikiran-pemikiran

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 203


semacam ini akan menjadi penghambat bagi bergulirnya sebuah inovasi dalam bidang
pendidikan.

Pembelajaran dengan menggunakan berbagai pendekatan, strategi dan metode diharapkan


dapat memberi kemungkinan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan,
pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi
peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta
didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.

Pembelajaran yang diciptakan baik di kelas maupun di luar kelas diharapkan dapat
dikondisikan dalam suasana hubungan peserta didik dan guru yang saling menerima dan
menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia
mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah
membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan). Terlebih
bagi peserta didik sekolah dasar yang masih berada di Kelas 1, 2 dan 3, yang masih
memerlukan bimbingan, dan perhatian, sebagaimana pelayanan para orang tua yang dengan
kasih sayang membimbing mereka. Sedangkan di Kelas 4, 5, dan 6 mulai ditingkatkan
pemahaman peserta didik untuk lebih memahami hidup dan kehidupan di lingkungan sekitar
dengan menciptakan pola berpikir rasional. Mencari jawaban mengapa harus belajar
membaca dan menulis? Mengapa harus belajar matematika, mengapa harus berinterakti dan
saling berkomunikasi dengan teman dan sebagainya. Dengan pembelajaran tematik Terpadu
diharapkan dapat menjawab ke semuanya itu dengan catatan guru dan peserta didik memiliki
komitmen dan selalu berpikir positif bahwa pola pembelajaran yang dilakukan adalah menuju
ketercapaian kompetensi sebagaimana yang dituangkan di dalam standar kelulusan.

Pelaksanaan pembelajaran seyogyanya dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan


multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan
sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang. Jadi guru (semua yang
terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam
semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan). Sebuah model pembelajaran
diharapkan dapat dipergunakan sebagai wawasan untuk disesuaikan dengan kondisi peserta
didik di masing-masing sekolah.

Peserta didik perlu dipersiapkan baik secara internal maupun eksternal, baik ketika di dalam
kelas maupun di luar kelas. Terlebih bagi peserta didik yang masih berada di sekolah dasar
tentu saja tidak dapat disamakan pelayannya dengan peserta didik yang ada di kelas
menengah. Namun demikian baik peserta didik di kelas 1 sampai dengan kelas 6 di kondisikan
menggunakan pendekatan tematik Terpadu dengan tema sebagai pemersatunya.

B. Pengertian pembelajaran Tematik Terpadu

Pembelajaran Tematik Terpadu dilaksanakan dengan menggunakan prinsip pembelajaran


terpadu. Pembelajaran terpadu menggunakan tema sebagai pemersatu kegiatan
pembelajaran yang memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali tatap

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 204


muka, untuk memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik. Karena peserta
didik dalam memahami berbagai konsep yang mereka pelajari selalu melalui pengalaman
langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dikuasainya.

Pelaksanaan pembelajaran Tematik Terpadu berawal dari tema yang telah


dipilih/dikembangkan oleh guru yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Jika
dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pembelajaran tematik ini tampak lebih
menekankan pada Tema sebagai pemersatu berbagai mata pelajaran yang lebih diutamakan
pada makna belajar, dan keterkaitan berbagai konsep mata pelajaran. Keterlibatan peserta
didik dalam belajar lebih diprioritaskan dan pembelajaran yang bertujuan mengaktifkan
peserta didik, memberikan pengalaman langsung serta tidak tampak adanya pemisahan antar
mata pelajaran satu dengan lainnya.

C. Fungsi dan Tujuan

Pembelajaran tematik terpadu berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik
dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat
menambah semangat belajar, karena materi yang dipelajari merupakan materi yang nyata
(kontekstual) dan bermakna bagi peserta didik.

Tujuan pembelajaran tematik terpadu adalah:

1. mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau


topik tertentu
2. Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan
berbagai kompetensi mata pelajaran dalam tema yang sama
3. Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran
lebih mendalam dan berkesan
4. Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik
dengan mengkaitkan berbagai mata pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta
didik
5. Lebih bergairah belajar karena mereka dapat
berkomunikasi dalam situasi nyata, seperti: bercerita, bertanya, menulis sekaligus
mempelajari pelajaran yang lain.
6. Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena
materi yang disajikan dalam konteks tema yang jelas
7. Guru dapat menghemat waktu, karena mata
pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam
2 atau 3 pertemuan bahkan lebih dan atau pengayaan.
8. Budi pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuh
kembangkan dengan mengangkat sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan
kondisi.

D. Ciri-ciri Pembelajaran Tematik Terpadu

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 205


1. Berpusat pada anak
1. Memberikan pengalaman langsung pada anak
2. Pemisahan antara mata pelajaran tidak begitu jelas (menyatu dalam satu pemahaman
dalam kegiatan)
3. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam satu proses pembelajaran
(saling terkait antara mata pelajaran yang satu dengan lainnya)
4. Bersifat luwes (keterpaduan berbagai mata pelajaran)

5. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak
(melalui penilaian proses dan hasil belajarnya)

E. Kekuatan Tema dalam Proses Pembelajaran

Anak pada usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret, mulai menunjukkan
perilaku yang mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke
aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak, mulai berpikir secara
operasional,

mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda,


membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana,
dan mempergunakan hubungan sebab akibat. Oleh karena itu pembelajaran yang tepat
adalah dengan mengaitkan konsep materi pelajarn dalam satu kesatuan yang dipusat pada
tema adalah yang paling sesuai. Dan kegiatan pembelajaran akan bermakna jika dilakukan
dalam lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman, bersifat individual dan
kontekstual, anak mengalami langsung yang dipelajarinya, hal ini akan diperoleh melalui
pembelajaran tematik. Pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa
mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Dari
penjelasan diatas maka pembelajaran tematik memiliki beberapa kekuatan dan keuntungan
antara lain:

1. Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan anak
2. Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan anak
3. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna
4. mengembangkan keterampilan berpikir anak sesuai dengan permasalah an yang dihadapi
5. Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerja sama
6. Memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain, dalam arti
respek terhadap gagasan orang lain.

7. Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalah an yang sering
ditemui dalam lingkungan anak.

F. Peran Tema dalam Proses Pembelajaran

Tema berperan sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran, dengan memadukan beberapa


mata pelajaran sekaligus. Adapun mata pelajaran yang dipadukan adalah mata pelajaran

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 206


Agama (Akhlak Mulia/Budi Pekerti/ tata krama), PPKn dan Kepribadian, Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (terdiri atas: Bahasa Indonesia, IPS, IPA, Matematika,), Estetika (Seni Budaya-
Keterampilan) dan Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan.

Di dalam struktur Kurikulum Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah disebutkan bahwa untuk
peserta didik kelas 1, sampai dengan kelas 6 penyajian pembelajarannya menggunakan
pendekatan tematik. Penyajian pembelajaran dengan alokasi waktu komulatif 30 JP per
minggu.

Pembuatan tema diharapkan memperhatikan kondisi peserta didik, lingkungan sekitar dan
kompetensi guru dengan prosentase penyajian disesuaikan dengan aloasi waktu yang
tersedia. Guru dalam penyajian diharapkan tidak terkonsentrasi pada salah satu mata
pelajaran, melainkan harus tetap memperhatikan prosentase penyajianya. Namun demikian
penjadwalan dalam hal ini tidak terbagi secara kaku melainkan diatur secara luwes.

Mata Pelajaran Agama yang disajikan secara terpadu adalah yang sifatnya budi pekerti luhur,
akhlak mulia dan tata krama serta bagaimana bersopan santun dalam pergaulan di dalam
keluarga dan masyarakat, keterkaitan dengan pendidikan karakter bangsa. Sedangkan untuk
materi-materi yang sifatnya aqidah dan khusus keagamaannya sisajikan oleh guru agama
sendiri.

Demikian juga untuk Pendidikan Jasmani dan kesehatan, yang sifatnya gerakan ringan yang
dapat disajikan di dalam kelas, bisa dilakukan oleh guru kelas. Sedangkan yang sifatnya
gerakan olah raga yang memerlukan fisik, gerakan bebas, tetap dilakukan oleh guru olah raga
dan dilaksanakan di luar kelas/ lapangan olah raga.

Pembelajaran tematik diawali dengan pembuatan tema selama satu tahun, kemudian dengan
tema-tema yang telah dibuat tersebut, guru menganalisis semua standar kompetensi lulusan
yang diturunkan ke dalam kompetensi inti dan selanjutnya mengalir ke kompetensi dasar dan
membuat indikator dari masing-masing mata pelajaran yang ada di setiap kelas. Setelah itu
dibuat hubungan antara KD dan indikator dengan tema yang telah disiapkan selama satu
tahun. Berikutnya dari pemetaan hubungan tersebut dilanjutkan dengan membuat jaringan
KD & indikator dari setiap tema yang telah dibuat. Setelah jadi semua jaringan selama satu
tahun dilanjutkan dengan menyusun silabus tematik dan yang terakhir menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Tematik.

G. Model Pembelajaran Tematik Terpadu

Model pembelajaran tematik integratif melalui beberapa tahapan yaitu pertama guru harus
mengacu pada tema sebagai pemersatu berbagai mata pelajaran untuk satu tahun. Kedua
guru melakukan analisis standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, kompetensi dasar dan
membuat indikator dengan tetap memperhatikan muatan materi dari Standar Isi, ketiga
membuat hubungan antara kompetensi dasar, indikator dengan tema, keempat membuat
jaringan KD, indikator, kelima menyusun silabus tematik dan keenam membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran tematik dengan mengkondisikan pembelajaran yang
menggunakan pendekatan scientific. Untuk lebih jelasnya akan dibahas di bawah ini.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 207


1. Kriteria Pemilihan Tema

Beberapa tema telah disiapkan menyertai dokumen Kurikulum 2013, namun demikian
penulisan daftar tema dimaksud bukanlah urutan penyajajian Guru diharapkan dapat
dengan cerdas dan tepat melakukan pemilihan tema mana yang akan dibelajarkan
terlebih dahulu, seyogyanya penetapan tema sesuai dengan kondisi daerah, sekolah,
peserta didik, dan guru di wilayahnya. Penentuan dan pemilihan tema yang akan
dikembangkan di sekolah dasar dapat mempertimbangkan kriteria pembuatan tema
sebagai berikut :

a. Tema tidak terlalu luas namun dapat dengan mudah dipergunakan untuk
memadukan banyak mata pelajaran
b. Tema bermakna, artinya bahwa tema yang dipilih untuk dikaji harus memberikan
bekal bagi peserta didik untuk belajar selanjutnya
c. Harus sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis anak
d. Tema yang dikembangkan harus mampu mewadahi sebagian besar minat anak di
sekolah
e. Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang
terjadi di dalam rentang waktu belajar
f. Mempertimbangkan dilanjutkan kan kurikulum yang berlaku dan harapan
masyarakat terhadap hasil belajar peserta didik

g. Mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar

2. Tahapan Berpikir Pembelajaran Tematik Adalah Struktur


Kurikulum

Struktur Kurikulum 2013 merupakan acuan dalam merancang pembelajaran yang akan
menjdi landasan penetapan prosentase penyajian pembelajaran. Di Kelas I sampai dengan
Kelas VI membelajarkan materi dengan tema sebagai pemersatunya, tidak parsial per
mata pelajaran. penetapan alokasi waktu dimaksudkan agar guru dapat
mempertimbangan batasan pembahasan, supaya tidak lagi fokus atau berlama-lama pada
salah satu mata pelajaran saja. Meskipun telah dituangkan alokasi waktu di dalam
struktur masing-masing mata pelajaran, namun tetap menjadi satu kesatuan per minggu
komulatif 30 JP untuk Kelas I, berarti per hari 5 JP. Untuk Kelas II komulatif satu minggu
32 JP maka per hari ada yang 5 JP, ada yang 6 JP. Kelas III komulatif satu minggu 34 JP,
maka per hari ada yang 5 JP, ada yang 6 JP. Sedangkan Kelas IV sampai dengan Kelas VI
komulatif satu minggu 36 JP, jadi rata-rata per harinya 6 JP, bagi sekolah reguler. Struktur
Kurikulum sebagai di berikut:

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 208


Struktur Kurikulum SD/MI

ALOKASI WAKTU BELAJAR


MATA PELAJARAN PER MINGGU
I II III IV V VI
Kelompok A    
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 6 6 4 4 4


3. Bahasa Indonesia 8 8 10 7 7 7
4. Matematika 5 6 6 6 6 6
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5
(termasuk muatan lokal)*
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4
(termasuk muatan lokal)
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu 30 32 34 36 36 36

3. Beban Belajar

Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama
satu semester. Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34
sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar
SD/MI adalah 35 menit.
Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar,
guru memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang
berorientasi peserta didik aktif. Proses pembelajaran peserta didik aktif memerlukan
waktu yang lebih panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena
peserta didik perlu latihan untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan
berkomunikasi. Proses pembelajaran yang dikembangkan menghendaki kesabaran guru
dalam mendidik peserta didik sehingga mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar
dan menerapkan apa yang sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat
sekitarnya. Selain itu bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian
proses dan hasil belajar. Sekolah mendapat kesempatan mengkondisikan beban belajar
sesuai hasil kesepakatan warga sekolah, Kepala Sekolah, Guru, dan Komite Sekolah.

4. Tahapan Pembelajaran Tematik Terpadu

Langkah Guru yang akan membelajarkan materi dengan menggunakan pendekatan


tematik integratif antara lain:

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 209


a. Memilih/Menetapkan Tema
Dibawah ini adalah Tema untuk peserta didik Sekolah Dasar kelas I dan IV
Tema-Tema di Sekolah Dasar

KELAS I KELAS IV

1. Diriku 1. Indahnya
2. Kegemaranku Kebersamaan
3. Kegiatanku 2. Selalu
4. Keluargaku Berhemat Energi
5. Pengalamanku 3. Peduli
6. Lingkungan Bersih dan Makhluk Hidup
Sehat 4. Berbagai
7. Benda, Binatan dan Pekerjaan.
Tanaman di Sekitar 5. Mengharg
8. Peristiwa alam ai Jasa Pahlawan
6. Indahnya
Negeriku
7. Cita-
citaku
8. Daerah
Tempat Tinggalku
9. Makanan
Sehat dan Bergizi

b. Melakukan Analisis SKL, KI, Kompetensi Dasar, Membuat Indikator,


Dalam melakukan Analisis Kurikulum (SKL, KI dan KD serta membuat Indikator) dengan
cara membaca semua Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Inti, dan
Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran.
Setelah memiliki sejumlah Tema untuk satu tahun, barulah dapat dilanjutkan dengan
menganalisis Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Inti serta Kompetensi Dasar
(SKL, KI dan KD) yang ada dari berbagai mata pelajaran (Bahasa Indonesia, IPA, IPS,
PPKn, Matematika, Seni-Budaya dan Keterampilan, Olah Raga dan Kesehatan serta
Agama yang sifatnya Tata Krama, Budi Pekerti dan Akhlak Mulia). Kemudian masing-
masing Kompetensi Dasar dibuatkan Indikatornya dengan mengikuti kriteria
pembuatan Indikator.
c. Melakukan Pemetaan KI, Mata Pelajaran , Kompetensi Dasar, Indikator dengan Tema
Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran telah disediakan dalam Kurikulum 2013,
demikian juga sejumlah Tema untuk proses pembelajaran selama satu tahun untuk
Kelas 1 sampai dengan Kelas 6 telah disediakan pula. Namun demikian guru masih

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 210


perlu membuat Indikator dan melakukan kegitan pemetaan Kompetensi Dasar dan
Indikator tersebut dikaitkan degan Tema yang tersedia dimasukkan ke dalam format
pemetaan agar lebih memudahkan proses penyajian pembelajaran, Indikator mana
saja yang dapat disajikan secara terpadu dengan cara memberikan cek ( √ ).
d. Membuat Jaringan Kompetensi Dasar
Kegiatan berikutnya setelah dilakukan pemetaan Kompetensi Dasar, Indikator dengan
Tema dalam satu Tahun dan telah terpetakan Indikator mana saja yang akan disajikan
dalam setiap Tema, maka sebaiknya dilanjtkan dengan membuat Jaringan KD dan
Indikator dengan cara menurunkan hasil cek dari pemetaan ke dalam format Jaringan
KD & Indikator.
e. Menyusun Silabus Tematik Terpadu
Setelah dibuat Jaringan KD & Indikator, langkah Guru selanjutnya adalah menyusun
Silabus Tematik untuk lebih memudahkan Guru dalam melihat seluruh desain
pembelajaran untuk setiap Tema sampai tuntas tersajikan di dalam proses
pembelajaran. Di Dalam Silabus Tematik ini memberikan gambaran secara menyeluruh
Tema yang telah dipilh akan disajikan berapa minggu dan kegiatan apa saja yang akan
dilakukan dalam penyajian Tema tersebut. Silabus Tematik Terpadu memuat
komponen sebagaimana panduan dari Standar Proses yang meliputi 1) Kompetensi
Dasar mana saja yang sudah terpilih (dari Jaringan KD), 2) Indikator (dibuat oleh Guru,
juga diturunkan dari Jaringan) 3) Kegiatan Pembelajaran yang memuat perencanaan
penyajian untuk berapa minggu Tema tersebut akan di belajarkan, 4) Penilaian proses
dan hasil belajar (diwajibkan memuat penilaian dari aspek sikap, keterampilan dan
pegetahuan) selama proses pembelajaran berlangsung 5) Alokasi waktu ditulis secara
utuh komlatif satu minggu berapa jam pertemuan (misalnya 30 JP x 35 menit) x 4
minggu) 6) Sumber dan Media.
f. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu
Langkah terakhir dari sebuah perencanaan adalah dengan menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Terpadu. Di dalam RPP Tematik Terpadu ini
diharapkan dapat tergambar proses penyajian secara utuh dengan memuat berbagai
konsep mata pelajaran yang disatukan dalam Tema. Di dalam RPP Tematik Terpadu ini
peserta didik diajak belajar memahami konsep kehidupan secara utuh. Penulisan
identitas tidak mengemukakan mata pelajaran, melainkan langsung ditulis Tema apa
yang akan dibelajarkan.
Penyusunan RPP Tematik Terpadu sebagaimana dalam penyusunan silabus
seyogyanya mengacu pada komponen penyusunan RPP dari Standar Proses yang
meliputi: Identitas: Satuan Pendidikan, Tema, Kelas, Semester, Alokasi Waktu. 1)
Kompetensi Inti: merupakan jabarn dari SKL ada 4 Kompetensi Inti yang harus ditulis
semuanya, karena merupakan satu kesatuan yang utuh dan harus dicapai. 2)
Kompetensi Dasar hasil penyempurnaan Standar Isi dari Kurikulum 2013 semua mata
pelajaran yang telah dipilih dan tertulis di Jaringan KD & Indikator 3) Indikator dari

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 211


semua mata pelajaran yang telah dibuat dan di tuangkan di Pemetaan 4) Tujuan
Pembelajaran yang diharapkan dicapai dari keterpaduan berbagai mata pelajaran 5)
Materi Pembelajaran meliputi berbagai mata pelajaran 6) Pendekatan dan Metode
pembelajaran 7) Langkah Pembelajaran memuat kegiatan Pendahuluan, Kegiatan Inti
(memuat langkah pembelajaran Tematik Terpadu memadukan berbaai mata pelajaran
yang diatukan dalam Tema, tersaji secara sistematis dan sistemik dalam tuangan
Eksplorasi, Elaborasi dan Konfirmasi, serta menggambarkan pendekatan Scientific dan
diakhiri dengan Kegiaan Penutup 8) Sumber dan Media yang memuat semua sumber
dan media pembelajaran yang dipergunakan dalm pembelajaran 9) Penilaian, meliuti
proses dan hasil belajar seyogyanya dilampirkan instrumen dan rubrik penilaiannya,
baik untuk kepentingan proses dan ketercapaian hasil belajar siswa.

H. Pendekatan Scientific

Pembelajaran Tematik Terpadu menggunakan salah satu model pembelajaran terpadu


menurut Robin Fogarty  (1991) Model jaring laba-laba (webbed model). Model ini berangkat
dari pendekatan tematis sebagai acuan dasar bahan dan kegiatan pembelajaran. Tema yang
dibuat dapat mengikat kegiatan  pembelajaran, baik dalam mata pelajaran tertentu maupun
antarmata pelajaran.
Sedangkan proses pembelajaran menggunaan pendekatan Pendekatan scientific hal ini
dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal,
memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal
dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu
kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik
dalam mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu.
Kondisi pembelajaran pada saat ini diharapkan diarahkan agar peserta didik mampu
merumuskan masalah (dengan banyak menanya), bukan hanya menyelesaikan masalah
dengan menjawab saja. Pembelajaran diharapkan diarahkan untuk melatih berpikir analitis
(peserta didik diajarkan bagaimana mengambil keputusan) bukan berpikir mekanistis (rutin
dengan hanya mendengarkan dan menghapal semata)
Penjelasan Prof Sudarwan tentang pendekatan scientific bahwa Pendekatan ini bercirikan
penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan
tentang suatu kebenaran. Dengan demikian, proses pembelajaran harus dilaksanakan
dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah. Proses pembelajaran disebut
ilmiah jika memenuhi kriteria seperti berikut ini.
1. Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat
dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan,
legenda, atau dongeng semata.
2. Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas
dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang
dari alur berpikir logis.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 212


3. Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat
dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan
substansi atau materi pembelajaran.
4. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotetik dalam melihat
perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari substansi atau materi
pembelajaran.
5. Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapkan, dan
mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon substansi
atau materi pembelajaran.
6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung jawabkan.
7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem
penyajiannya.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 213


Sub Materi Pelatihan 2.2: Konsep Pendekatan Scientific

Langkah Kegiatan Inti

Diskusi
Kelompok
Diskusi
Contoh-
Kelompok
contoh
Pendekatan
Pendekatan
Scientific
Scientific dan
Penerapan-
nya
45 Menit 45 Menit

Diskusi Kelompok
1. Mengkaji pendekatan scientific yang mengacu pada tayangan video.
2. Mengidentifikasi konsep pendekatan scientific yang disampaikan pada
tayangan video.
3. Membuat urutan aktivitas pada pendekatan scientific.
Pemaparan Hasil Diskusi Kelompok
1. Masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusinya, kelompok lain dapat dijadikan
pembahas dan penanya.
2. Instruktur memberikan masukan terhadap hasil diskusi kelompok.
3. Pada akhir diskusi instruktur menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Paparan Materi
Fasilitator menyampaikan Konsep Pendekatan Scientific dengan menggunakan PPT-2.2.1 dan
Contoh Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran dengan menggunakan PPT-2.2-2
yang disisipkan dalam kegiatan diskusi.
Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok Contoh-contoh Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran, tugas
diskusi kelompok sebagai berikut.
1. Membuat contoh pembelajaran salah satu KD dengan menggunakan
pendekatan scientific.
2. KD yang ditetapkan adalah KD semester 1.
Pemaparan Hasil Diskusi Kelompok
1. Masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusinya, kelompok lain dapat dijadikan
pembahas dan penanya.
2. Instruktur memberikan masukan terhadap hasil diskusi kelompok.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 214


3. Pada akhir diskusi instruktur menyimpulkan hasil diskusi kelompok.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 215


Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 216
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 217
HO 2.2-1

KONSEP PENDEKATAN ILMIAH DALAM PEMBELAJARAN

A. Esensi Pendekatan Ilmiah

Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah.  Karena itu Kurikulum 2013
mengamanatkan esensi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran. Pendekatan ilmiah diyakini
sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan
lebih mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) ketimbang penalaran deduktif
(deductive reasoning). Penalaran deduktif melihat
fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan
yang spesifik. Sebaliknya, penalaran induktif
memandang fenomena atau situasi spesifik untuk
kemudian menarik simpulan secara keseluruhan.
Sejatinya, penalaran induktif menempatkan bukti-
bukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas.
Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena
unik dengan kajian spesifik dan detail untuk
kemudian merumuskan simpulan umum.

G. Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena
atau gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan
sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis
pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip
penalaran yang spesifik. Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas
pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, mengolah informasi atau data,
menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.

B. Pendekatan Ilmiah dan Non-ilmiah dalam Pembelajaran

Pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah itu lebih efektif hasilnya dibandingkan dengan
pembelajaran tradidional. Hasil penelitian membuktikan bahwa pada pembelajaran tradisional,
retensi informasi dari guru sebesar 10 persen setelah 15 menit dan perolehan pemahaman
kontekstual sebesar 25 persen. Pada pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, retensi informasi
dari guru sebesar lebih dari 90 persen setelah dua hari dan perolehan pemahaman kontekstual
sebesar 50-70 persen.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 218


Proses pembelajaran dengan berbasis pendekatan ilmiah harus dipandu dengan kaidah-kaidah
pendekatan ilmiah. Pendekatan ini bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran,
penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Dengan demikian, proses
pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah.
Proses pembelajaran disebut ilmiah jika memenuhi kriteria seperti berikut ini.

 Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat
dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan,
legenda, atau dongeng semata.

 Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas
dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang
dari alur berpikir logis.

 Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analitis, dan tepat
dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan
substansi atau materi pembelajaran.

 Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotetik dalam melihat
perbedaan, kesamaan, dan tautan satu dengan yang lain dari substansi atau materi
pembelajaran.

 Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapkan, dan


mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon substansi atau
materi pembelajaran.

 Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung -jawabkan.

 Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana, jelas, dan menarik sistem


penyajiannya.

Proses pembelajaran harus terhindar dari sifat-sifat atau nilai-nilai non-ilmiah yang meliputi
intuisi, akal sehat, prasangka, penemuan melalui coba-coba, dan asal berpikir kritis.

 Intuisi.

Intuisi sering dimaknai sebagai kecakapan praktis yang kemunculannya bersifat


irasional dan individual. Intuisi juga bermakna kemampuan tingkat tinggi yang dimiliki
oleh seseorang atas dasar pengalaman dan kecakapannya. Istilah ini sering juga
dipahami sebagai penilaian terhadap sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara
cepat dan berjalan dengan sendirinya. Kemampuan intuitif itu biasanya didapat
secara cepat tanpa melalui proses panjang dan tanpa disadari. Namun demikian,
intuisi sama sekali menafikan dimensi alur pikir yang sistemik.

 Akal sehat.

Guru dan peserta didik harus menggunakan akal sehat selama proses pembelajaran,
karena memang hal itu dapat menunjukan ranah sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang benar. Namun demikian, jika guru dan peserta didik hanya semata-

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 219


mata menggunakan akal sehat dapat pula menyesatkan mereka dalam proses dan
pencapaian tujuan pembelajaran.

 Prasangka. Sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang diperoleh semata-mata atas


dasar akal sehat (comon sense) umumnya sangat kuat dipandu kepentingan
seseorang (guru, peserta didik, dan sejenisnya) yang menjadi pelakunya. Ketika akal
sehat terlalu kuat didomplengi kepentingan pelakunya, seringkali mereka
menjeneralisasi hal-hal khusus menjadi terlalu luas. Hal inilah yang menyebabkan
penggunaan akal sehat berubah menjadi prasangka atau pemikiran skeptis. Berpikir
skeptis atau prasangka itu memang penting, jika diolah secara baik. Sebaliknya akan
berubah menjadi prasangka buruk atau sikap tidak percaya, jika diwarnai oleh
kepentingan subjektif guru dan peserta didik.

 Penemuan coba-coba. Tindakan atau aksi coba-coba seringkali melahirkan wujud


atau temuan yang bermakna. Namun demikian, keterampilan dan pengetahuan yang
ditemukan dengan cara coba-coba selalu bersifat tidak terkontrol, tidak memiliki
kepastian, dan tidak bersistematika baku. Tentu saja, tindakan coba-coba itu ada
manfaatnya bahkan mampu mendorong kreatifitas. Karena itu, kalau memang
tindakan coba-coba ini akan dilakukan, harus diserta dengan pencatatan atas setiap
tindakan, sampai dengan menemukan kepastian jawaban. Misalnya, seorang peserta
didik mencoba meraba-raba tombol-tombol sebuah komputer laptop, tiba-tiba dia
kaget komputer laptop itu menyala. Peserta didik pun melihat lambang tombol yang
menyebabkan komputer laptop itu menyala dan mengulangi lagi tindakannya, hingga
dia sampai pada kepastian jawaban atas tombol dengan lambang seperti apa yang
bisa memastikan bahwa komputer laptop itu bisa menyala.

 Berpikir kritis. Kamampuan berpikir kritis itu ada pada semua orang, khususnya
mereka yang normal hingga jenius. Secara akademik diyakini bahwa pemikiran kritis
itu umumnya dimiliki oleh orang yang bependidikan tinggi. Orang seperti ini biasanya
pemikirannya dipercaya benar oleh banyak orang. Tentu saja hasil pemikirannya itu
tidak semuanya benar, karena bukan berdasarkan hasil esperimen yang valid dan
reliabel, karena pendapatnya itu hanya didasari atas pikiran yang logis semata.

C. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah

Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran harus menyentuh tiga ranah, yaitu sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah
sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang
‘mengapa’. Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta
didik tahu tentang ‘bagaimana’. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau
materi ajar agar peserta didik tahu tentang ‘apa’. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 220


keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia
yang memiliki kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta
didik yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Kurikulum 2013 menekankan


pada dimensi pedagogik
modern dalam pembelajaran,
yaitu menggunakan
pendekatan ilmiah.

Pendekatan ilmiah (scientific


appoach) dalam
pembelajaran semua mata
pelajaran meliputi menggali
informasi melaui
pengamatan, bertanya,
percobaan, kemudian
mengolah data atau
informasi, menyajikan data
atau informasi, dilanjutkan
dengan menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta. Untuk mata pelajaran,
materi, atau situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat
diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus
tetap menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat
nonilmiah. Pendekatan ilmiah pembelajaran disajikan berikut ini.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 221


1. Mengamati
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning).
Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta
didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam
rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan
tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan
pembelajaran.

Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga
proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik
menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi
pembelajaran yang digunakan oleh guru.

Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti


berikut ini.

 Menentukan objek apa yang akan diobservasi


 Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi
 Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun
sekunder
 Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi
 Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan
data agar berjalan mudah dan lancar
 Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti
menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis
lainnya.

Kegiatan observasi dalam proses pembelajaran meniscayakan keterlibatan peserta didik secara
langsung. Dalam kaitan ini, guru harus memahami bentuk keterlibatan peserta didik dalam
observasi tersebut.

 Observasi biasa (common observation). Pada observasi biasa untuk kepentingan


pembelajaran, peserta didik merupakan subjek yang sepenuhnya melakukan
observasi (complete observer). Di sini peserta didik sama sekali tidak melibatkan diri
dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati.

 Observasi terkendali (controlled observation). Seperti halnya observasi biasa, pada


observasi terkendali untuk kepentingan pembelajaran, peserta didik sama sekali tidak
melibatkan diri dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati. Merepa juga tidak
memiliki hubungan apa pun dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati. Namun
demikian, berbeda dengan observasi biasa, pada observasi terkendali pelaku atau
objek yang diamati ditempatkan pada ruang atau situasi yang dikhususkan. Karena
itu, pada pembelajaran dengan observasi terkendali termuat nilai-nilai percobaan
atau eksperimen atas diri pelaku atau objek yang diobservasi.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 222


 Observasi partisipatif (participant observation). Pada observasi partisipatif, peserta
didik melibatkan diri secara langsung dengan pelaku atau objek yang diamati.
Sejatinya, observasi semacam ini paling lazim dilakukan dalam penelitian antropologi
khususnya etnografi. Observasi semacam ini mengharuskan peserta didik melibatkan
diri pada pelaku, komunitas, atau objek yang diamati. Di bidang pengajaran bahasa,
misalnya, dengan menggunakan pendekatan ini berarti peserta didik hadir dan
“bermukim” langsung di tempat subjek atau komunitas tertentu dan pada waktu
tertentu pula untuk mempelajari bahasa atau dialek setempat, termasuk melibakan
diri secara langsung dalam situasi kehidupan mereka.

Selama proses pembelajaran, peserta didik dapat melakukan observasi dengan dua cara pelibatan
diri. Kedua cara pelibatan dimaksud yaitu observasi berstruktur dan observasi tidak berstruktur,
seperti dijelaskan berikut ini.

 Observasi berstruktur. Pada observasi berstruktur dalam rangka proses pembelajaran,


fenomena subjek, objek, atau situasi apa yang ingin diobservasi oleh peserta didik telah
direncanakan oleh secara sistematis di bawah bimbingan guru.
 Observasi tidak berstruktur. Pada observasi yang tidak berstruktur dalam rangka proses
pembelajaran, tidak ditentukan secara baku atau rijid mengenai apa yang harus
diobservasi oleh peserta didik. Dalam kerangka ini, peserta didik membuat catatan,
rekaman, atau mengingat dalam memori secara spontan atas subjek, objektif, atau situasi
yang diobservasi.

Praktik observasi dalam pembelajaran hanya akan efektif jika peserta didik dan guru melengkapi
diri dengan dengan alat-alat pencatatan dan alat-alat lain, seperti: (1) tape recorder, untuk
merekam pembicaraan; (1) kamera, untuk merekam objek atau kegiatan secara visual; (2) film
atau video, untuk merekam kegiatan objek atau secara audio-visual; dan (3) alat-alat lain sesuai
dengan keperluan.

Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, dapat berupa
daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale), catatan anekdotal (anecdotal record), catatan
berkala, dan alat mekanikal (mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang
berisikan nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala rentang  ,
berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut tingkatannya. Catatan anekdotal
berupa catatan yang dibuat oleh peserta didik dan guru mengenai kelakuan-kelakuan luar biasa
yang ditampilkan oleh subjek atau objek yang diobservasi. Alat mekanikal berupa alat mekanik
yang dapat dipakai untuk memotret atau merekam peristiwa-peristiwa tertentu yang ditampilkan
oleh subjek atau objek yang diobservasi.

Prinsip-rinsip yang harus diperhatikan oleh guru dan peserta didik selama observasi pembelajaran
disajikan berikut ini.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 223


 Cermat, objektif, dan jujur serta terfokus pada objek yang diobservasi untuk
kepentingan pembelajaran.
 Banyak atau sedikit serta homogenitas atau hiterogenitas subjek, objek, atau situasi
yang diobservasi. Makin banyak dan hiterogen subjek, objek, atau situasi yang
diobservasi, makin sulit kegiatan obervasi itu dilakukan. Sebelum obsevasi
dilaksanakan, guru dan peserta didik sebaiknya menentukan dan menyepakati cara
dan prosedur pengamatan.
 Guru dan peserta didik perlu memahami apa yang hendak dicatat, direkam, dan
sejenisnya, serta bagaimana membuat catatan atas perolehan observasi.

2. Menanya
Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan
ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia
membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab
pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi
penyimak dan pembelajar yang baik.

Berbeda dengan penugasan yang menginginkan tindakan nyara, pertanyaan dimaksudkan untuk
memperoleh tanggapan verbal. Istilah “pertanyaan” tidak selalu dalam bentuk “kalimat tanya”,
melainkan juga dapat dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya menginginkan tanggapan
verbal. Bentuk pertanyaan, misalnya: Apakah ciri-ciri kalimat yang efektif? Bentuk pernyataan,
misalnya: Sebutkan ciri-ciri kalimay efektif!

a. Fungsi bertanya
 Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu
tema atau topik pembelajaran.
 Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan
pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
 Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk
mencari solusinya.
 Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran
yang diberikan.
 Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan,
dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik
dan benar.
 Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan
kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.
 Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau
gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup
berkelompok.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 224


 Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon
persoalan yang tiba-tiba muncul.
 Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu
sama lain.

b. Kriteria pertanyaan yang baik


 Singkat dan jelas.
Contoh: (1) Seberapa jauh pemahaman Anda mengenai faktor-faktor yang
menyebabkan generasi muda terjerat kasus narkotika dan obat-obatan terlarang? (2)
Faktor-faktor apakah yang menyebabkan generasi muda terjerat kasus narkotika dan
obat-obatan terlarang? Pertanyaan kedua lebih singkat dan lebih jelas dibandingkan
dengan pertanyaan pertama.

 Menginspirasi jawaban.
Contoh: Membangun semangat kerukunan umat beragama itu sangat penting pada
bangsa yang multiagama. Jika suatu bangsa gagal membangun semangat kerukukan
beragama, akan muncul aneka persoalan sosial kemasyarakatan. Coba jelaskan
dampak sosial apa saja yang muncul, jika suatu bangsa gagal membangun kerukunan
umat beragama? Dua kalimat yang mengawali pertanyaan di muka merupakan contoh
yang diberikan guru untuk menginspirasi jawaban peserta menjawab pertanyaan.

 Memiliki fokus.
Contoh: Faktor-faktor apakah yang menyebabkan terjadinya kemiskinan? Untuk
pertanyaan seperti ini sebaiknya masing-masing peserta didik diminta memunculkan
satu jawaban. Peserta didik pertama hingga kelima misalnya menjawab: kebodohan,
kemalasan, tidak memiliki modal usaha, kelangkaan sumber daya alam, dan
keterisolasian geografis. Jika masih tersedia alternatif jawaban lain, peserta didik yang
keenam dan seterusnya, bisa dimintai jawaban. Pertanyaan yang luas seperti di atas
dapat dipersempit, misalnya: Mengapa kemalasan menjadi penyebab kemiskinan?
Pertanyaan seperti ini dimintakan jawabannya kepada peserta didik secara
perorangan.

 Bersifat probing atau divergen.


Contoh: (1) Untuk meningkatkan kualitas hasil belajar, apakah peserta didik harus
rajin belajar? (2) Mengapa peserta didik yang sangat malas belajar cenderung menjadi
putus sekolah? Pertanyaan pertama cukup dijawab oleh peserta didik dengan Ya atau
Tidak. Sebaliknya, pertanyaan kedua menuntut jawaban yang bervariasi urutan
jawaban dan penjelasannya, yang kemungkinan memiliki bobot kebenaran yang sama.

 Bersifat validatif atau penguatan.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 225


Pertanyaan dapat diajukan dengan cara meminta kepada peserta didik yang berbeda
untuk menjawab pertanyaan yang sama. Jawaban atas pertanyaan itu dimaksudkan
untuk memvalidsi atau melakukan penguatan atas jawaban peserta didik sebelumnya.
Ketika beberapa orang peserta didik telah memberikan jawaban yang sama, sebaiknya
guru menghentikan pertanyaan itu atau meminta mereka memunculkan jawaban yang
lain yang berbeda, namun sifatnya menguatkan.
Contoh:

o Guru: “mengapa kemalasan menjadi penyebab kemiskinan”?


o Peserta didik I: “karena orang yang malas lebih banyak diam ketimbang bekerja.”
o Guru: “siapa yang dapat melengkapi jawaban tersebut?”
o Peserta didik II: “karena lebih banyak diam ketimbang bekerja, orang yang malas
tidak produktif”
o Guru : “siapa yang dapat melengkapi jawaban tersebut?”
o Peserta didik III: “orang malas tidak bertindak aktif, sehingga kehilangan waktu
terlalu banyak untuk bekerja, karena itu dia tidak produktif.”

 Memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang.


Untuk menjawab pertanyaan dari guru, peserta didik memerlukan waktu yang cukup
untuk memikirkan jawabannya dan memverbalkannya dengan kata-kata. Karena itu,
setelah mengajukan pertanyaan, guru hendaknya menunggu beberapa saat sebelum
meminta atau menunjuk peserta didik untuk menjawab pertanyaan itu.

Jika dengan pertanyaan tertentu tidak ada peserta didik yang bisa menjawah dengan
baik, sangat dianjurkan guru mengubah pertanyaannya. Misalnya: (1) Apa faktor picu
utama Belanda menjajah Indonesia?; (2) Apa motif utama Belanda menjajah
Indonesia? Jika dengan pertanyaan pertama guru belum memperoleh jawaban yang
memuaskan, ada baiknya dia mengubah pertanyaan seperti pertanyaan kedua.

 Merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif.


Pertanyaan guru yang baik membuka peluang peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan berpikir yang makin meningkat, sesuai dengan tuntunan tingkat
kognitifnya. Guru mengemas atau mengubah pertanyaan yang menuntut jawaban
dengan tingkat kognitif rendah ke makin tinggi, seperti dari sekadar mengingat fakta ke
pertanyaan yang menggugah kemampuan kognitif yang lebih tinggi, seperti
pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kata-kata kunci pertanyaan
ini, seperti: apa, mengapa, bagaimana, dan seterusnya.

 Merangsang proses interaksi.


Pertanyaan guru yang baik mendorong munculnya interaksi dan suasana
menyenangkan pada diri peserta didik. Dalam kaitan ini, setelah menyampaikan

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 226


pertanyaan, guru memberikan kesempatan kepada peserta didik mendiskusikan
jawabannya. Setelah itu, guru memberi kesempatan kepada seorang atau beberapa
orang peserta didik diminta menyampaikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Pola
bertanya seperti ini memposisikan guru sebagai wahana pemantul.

c. Tingkatan Pertanyaan
Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk memberikan jawaban
yang baik dan benar pula. Guru harus memahami kualitas pertanyaan, sehingga menggambarkan
tingkatan kognitif seperti apa yang akan disentuh, mulai dari yang lebih rendah hingga yang lebih
tinggi. Bobot pertanyaan yang menggambarkan tingkatan kognitif yang lebih rendah hingga yang
lebih tinggi disajikan berikut ini.

Tingkatan Subtingkatan Kata-kata kunci pertanyaan

Kognitif  Pengetahuan  Apa...


yang (knowledge)  Siapa...
lebih  Kapan...
rendah  Di mana...
 Sebutkan...
 Jodohkan atau pasangkan...
 Persamaan kata...
 Golongkan...
 Berilah nama...
 Dll.

 Pemahaman  Terangkahlah...
(comprehension)  Bedakanlah...
 Terjemahkanlah...
 Simpulkan...
 Bandingkan...
 Ubahlah...
 Berikanlah interpretasi...

 Penerapan  Gunakanlah...
(application  Tunjukkanlah...
 Buatlah...
 Demonstrasikanlah...
 Carilah hubungan...
 Tulislah contoh...
 Siapkanlah...
 Klasifikasikanlah...

Kognitif  Analisis (analysis)  Analisislah...


yang  Kemukakan bukti-bukti…
lebih  Mengapa…
tinggi  Identifikasikan…
 Tunjukkanlah sebabnya…
 Berilah alasan-alasan…

 Sintesis  Ramalkanlah…

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 227


(synthesis)  Bentuk…
 Ciptakanlah…
 Susunlah…
 Rancanglah...
 Tulislah…
 Bagaimana kita dapat memecahkan…
 Apa yang terjadi seaindainya…
 Bagaimana kita dapat memperbaiki…
 Kembangkan…

 Evaluasi  Berilah pendapat…


(evaluation)  Alternatif mana yang lebih baik…
 Setujukah anda…
 Kritiklah…
 Berilah alasan…
 Nilailah…
 Bandingkan…
 Bedakanlah…

3. Menalar

a. Esensi Menalar
Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang
dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik
merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus
lebih aktif daripada guru. Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-
kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan.
Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran nonilmiah tidak selalu
tidak bermanfaat.

Istilah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan merupakan terjemanan
dari reasonsing, meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran. Karena itu, istilah
aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan
ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi
dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan
mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan
memori. Selama mentransfer peristiwa-peristiwa khusus ke otak, pengalaman tersimpan
dalam referensi dengan peristiwa lain. Pengalaman-pengalaman yang sudah tersimpan di
memori otak berelasi dan berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia.
Proses itu dikenal sebagai asosiasi atau menalar. Dari persepektif psikologi, asosiasi merujuk
pada koneksi antara entitas konseptual atau mental sebagai hasil dari kesamaan antara
pikiran atau kedekatan dalam ruang dan waktu.

Menurut teori asosiasi, proses pembelajaran pembelajaran akan berhasil secara efektif jika
terjadi interaksi langsung antara pendidik dengan peserta didik. Pola ineraksi itu dilakukan
melalui stimulus dan respons (S-R). Teori ini dikembangan kerdasarkan hasil eksperimen
Thorndike, yang kemudian dikenal dengan teori asosiasi. Jadi, prinsip dasar proses

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 228


pembelajaran yang dianut oleh Thorndike adalah asosiasi, yang juga dikenal dengan teori
Stimulus-Respon (S-R). Menurut Thorndike, proses pembelajaran, lebih khusus lagi proses
belajar peserta didik terjadi secara perlahan atau inkremental/bertahap, bukan secara tiba-
tiba. Thorndike mengemukakan berapa hukum dalam proses pembelajaran.

 Hukum efek (The Law of Effect), di mana intensitas hubungan antara stimulus (S) dan
respon (R) selama proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh konsekuensi dari
hubungan yang terjadi. Jika akibat dari hubungan S-R itu dirasa menyenangkan, maka
perilaku peserta didik akan mengalami penguatan. Sebaliknya, jika akibat hubungan S-
R dirasa tidak menyenangkan, maka perilaku peserta didik akan melemah. Menurut
Thorndike, efek dari reward (akibat yang menyenangkan) jauh lebih besar dalam
memperkuat perilaku peserta didik dibandingkan efek punishment (akibat yang tidak
menyenangkan) dalam memperlemah perilakunya. Ini bermakna bahwa reward akan
meningkatkan perilaku peserta didik, tetapi punishment belum tentu akan
mengurangi atau menghilangkan perilakunya.

 Hukum latihan (The Law of Exercise). Awalnya, hukum ini terdiri dari dua jenis, yang
setelah tahun 1930 dinyatakan dicabut oleh Thorndike. Karena dia menyadari bahwa
latihan saja tidak dapat memperkuat atau membentuk perilaku. Pertama, Law of Use
yaitu hubungan antara S-R akan semakin kuat jika sering digunakan atau berulang-
ulang. Kedua, Law of Disuse, yaitu hubungan antara S-R akan semakin melemah jika
tidak dilatih atau dilakukan berulang-ulang. Menurut Thorndike, perilaku dapat
dibentuk dengan menggunakan penguatan (reinforcement). Memang, latihan
berulang tetap dapat diberikan, tetapi yang terpenting adalah individu menyadari
konsekuensi perilakunya.

 Hukum kesiapan (The Law of Readiness). Menurut Thorndike, pada prinsipnya apakah
sesuatu itu akan menyenangkan atau tidak menyenangkan untuk dipelajari
tergantung pada kesiapan belajar individunya. Dalam proses pembelajaran, hal ini
bermakna bahwa jika peserta dalam keadaan siap dan belajar dilakukan, maka
mereka akan merasa puas. Sebaliknya, jika pesert didik dalam keadaan tidak siap dan
belajar terpaksa dilakukan, maka mereka akan merasa tidak puas bahkan mengalami
frustrasi. Prinsip-prinsip dasar dari Thorndike kemudian diperluas oleh B.F. Skinner
dalam Operant Conditioning atau pelaziman/pengkondisian operan. Pelaziman
operan adalah bentuk pembelajaran dimana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku
menghasilkan perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulangi.

Merujuk pada teori S-R, proses pembelajaran akan makin efektif jika peserta didik makin
giat belajar. Dengan begitu, berarti makin tinggi pula kemampuannya dalam
menghubungkan S dengan R. Kaidah dasar yang digunakan dalam teori S-R adalah:

 Kesiapan (readiness). Kesiapan diidentifikasi berkaitan langsung dengan motivasi


peserta didik. Kesiapan itu harus ada pada diri guru dan peserta didik. Guru harus

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 229


benar-benar siap mengajar dan peserta didik benar-benar siap menerima pelajaran
dari gurunya. Sejalan dengan itu, segala sumber daya pembelajaran pun perlu
disiapkan secara baik dan saksama.
 Latihan (exercise). Latihan merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara
berulang oleh peserta didik. Pengulangan ini memungkinkan hubungan antara S
dengan R makin intensif dan ekstensif.
 Pengaruh (effect). Hubungan yang intensif dan berulang-ulang antara S dengan R akan
meningkatkan kualitas ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik
sebagai hasil belajarnya. Manfaat hasil belajar yang diperoleh oleh peserta didik
dirasakan langsung oleh mereka dalam dalam dunia kehidupannya.

Kaidah atau prinsip “pengaruh” dalam pembelajaran berkaitan dengan kemamouan guru
menciptakan suasana, memberi penghargaan, celaan, hukuman, dan ganjaran. Teori S – S ini
memang terkesan robotik. Karenanya, teori ini terkesan mengenyampingkan peranan minat,
kreativitas, dan apirasi peserta didik.

 Oleh karena tidak semua perilaku belajar atau pembelajaran dapat dijelaskan dengan
pelaziman sebagaimana dikembangkan oleh Ivan Pavlov, teori asosiasi biasanya
menambahkan teori belajar sosial (social learning) yang dikembangkan oleh Bandura.
Menurut Bandura, belajar terjadi karena proses peniruan (imitation). Kemampuan
peserta didik dalam meniru respons menjadi pengungkit utama aktivitas belajarnya.
Ada empat konsep dasar teori belajar sosial (social learning theory) dari Bandura.
 Pertama, pemodelan (modelling), dimana peserta didik belajar dengan cara meniru
perilaku orang lain (guru, teman, anggota masyarakat, dan lain-lain) dan pengalaman
vicarious yaitu belajar dari keberhasilan dan kegagalan orang lain itu.
 Kedua, fase belajar, meliputi fase memberi perhatian terhadap model (attentional),
mengendapkan hasil memperhatikan model dalam pikiran pebelajar (retention),
menampilkan ulang perilaku model oleh pebelajar (reproduction), dan motivasi
(motivation) ketika peserta didik berkeinginan mengulang-ulang perilaku model yang
mendatangkan konsekuensi-konsekuensi positif dari lingkungan.
 Ketiga, belajar vicarious, dimana peserta didik belajar dengan melihat apakah orang
lain diberi ganjaran atau hukuman selama terlibat dalam perilaku-perilaku tertentu.
 Keempat, pengaturan-diri (self-regulation), dimana peserta didik mengamati,
mempertimbangkan, memberi ganjaran atau hukuman terhadap perilakunya sendiri.

Teori asosiasi ini sangat efektif menjadi landasan menanamkan sikap ilmiah dan motivasi pada
peserta didik berkenaan dengan nilai-nilai instrinsik dari pembelajaran partisipatif. Dengan cara ini
peserta didik akan melakukan peniruan terhadap apa yang nyata diobservasinya dari kinerja guru
dan temannya di kelas.

Bagaimana aplikasinya dalam proses pembelajaran? Aplikasi pengembangan aktivitas


pembelajaran untuk meningkatkan daya menalar peserta didik dapat dilakukan dengan cara
berikut ini.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 230


 Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan
tuntutan kurikulum.
 Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama
guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-contoh, baik
dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi.
 Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari yang
sederhana (persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan tinggi).
 Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati
 Seriap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki
 Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi
kebiasaan atau pelaziman.
 Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik.
 Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan
tindakan pembelajaran perbaikan.

b. Cara menalar
Seperti telah dijelaskan di muka, terdapat dua cara menalar, yaitu penalaran induktif dan
penalaran deduktif. Penalaran induktif merupakan cara menalar dengan menarik simpulan dari
fenomena atau atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum. Jadi, menalar secara
induktif adalah proses penarikan simpulan dari kasus-kasus yang bersifat nyata secara individual
atau spesifik menjadi simpulan yang bersifat umum. Kegiatan menalar secara induktif lebih
banyak berpijak pada observasi inderawi atau pengalaman empirik.

Contoh:

 Singa binatang berdaun telinga, berkembangbiak dengan cara melahirkan


 Harimau binatang berdaun telinga, berkembangbiak dengan cara melahirkan
 Ikan Paus binatang berdaun telinga berkembangbiak dengan melahirkan
 Simpulan: Semua binatang yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan

Penalaran deduktif merupakan cara menalar dengan menarik simpulan dari pernyataan-
pernyataan atau fenomena yang bersifat umum menuju pada hal yang bersifat khusus. Pola
penalaran deduktif dikenal dengan pola silogisme. Cara kerja menalar secara deduktif adalah
menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk kemudian dihubungkan ke dalam bagian-
bagiannya yang khusus.

Ada tiga jenis silogisme, yaitu silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme alternatif. Pada
penalaran deduktif tedapat premis, sebagai proposisi menarik simpulan. Penarikan simpulan
dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu langsung dan tidak langsung. Simpulan secara langsung
ditarik dari satu premis, sedangkan simpulan tidak langsung ditarik dari dua premis.

Contoh :

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 231


 Kamera adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
 Telepon genggam adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk
beroperas.
 Simpulan: semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.

4. Analogi dalam Pembelajaran


Selama proses pembelajaran, guru dan pesert didik sering kali menemukan fenomena yang
bersifat analog atau memiliki persamaan. Dengan demikian, guru dan peserta didik adakalamua
menalar secara analogis. Analogi adalah suatu proses penalaran dalam pembelajaran dengan cara
membandingkan sifat esensial yang mempunyai kesamaan atau persamaan.

Berpikir analogis sangat penting dalam pembelajaran, karena hal itu akan mempertajam daya
nalar peserta didik. Seperti halnya penalaran, analogi terdiri dari dua jenis, yaitu analogi induktif
dan analogi deduktif. Kedua analogi itu dijelaskan berikut ini.

Analogi induktif disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena atau gejala. Atas
dasar persamaan dua gejala atau fenomena itu ditarik simpulan bahwa apa yang ada pada
fenomena atau gejala pertama terjadi juga pada fenomena atau gejala kedua. Analogi induktif
merupakan suatu ‘metode menalar’ yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu simpulan
yang dapat diterima berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua fenomena
atau gejala khusus yang diperbandingkan.

Contoh:

Peserta didik Pulan merupakan pebelajar yang tekun. Dia lulus seleksi Olimpiade Sains Tingkat
Nasional tahun ini. Dengan demikian, tahun ini juga, Peserta didik Pulan akan mengikuti
kompetisi pada Olimpiade Sains Tingkat Internasional. Untuk itu dia harus belajar lebih tekun
lagi.

Analogi deklaratif merupakan suatu ‘metode menalar’ untuk menjelaskan atau menegaskan
sesuatu fenomena atau gejala yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah
dikenal. Analogi deklaratif ini sangat bermanfaat karena ide-ide baru, fenomena, atau gejala
menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah dketahui
secara nyata dan dipercayai.

Contoh:

Kegiatan kepeserta didikan akan berjalan baik jika terjadi sinergitas kerja antara kepala sekolah,
guru, staf tatalaksana, pengurus organisasi peserta didik intra sekolah, dan peserta didik. Seperti
halnya kegiatan belajar, untuk mewujudkan hasil yang baik diperlukan sinergitas antara ranah
sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 232


5. Hubungan Antarfenonena
Seperti halnya penalaran dan analogi, kemampuan menghubungkan antarfenomena atau gejala
sangat penting dalam proses pembelajaran, karena hal itu akan mempertajam daya nalar peserta
didik. Di sinilah esensi bahwa guru dan peserta didik dituntut mampu memaknai hubungan antar
fenonena atau gejala, khususnya hubungan sebab-akibat.

Hubungan sebab-akibat diambil dengan menghubungkan satu atau beberapa fakta yang satu
dengan datu atau beberapa fakta yang lain. Suatu simpulan yang menjadi sebab dari satu atau
beberapa fakta itu atau dapat juga menjadi akibat dari satu atau beberapa fakta tersebut.

Penalaran sebab-akibat ini masuk dalam ranah penalaran induktif, yang disebut dengan penalaran
induktif sebab-akibat. Penalaran induksi sebab akibat terdiri dri tiga jenis.

 Hubungan sebab–akibat. Pada penalaran hubungan sebab-akibat, hal-hal yang


menjadi sebab dikemukakan terlebih dahulu, kemudian ditarik simpulan yang berupa
akibat.
Contoh:
Bekerja keras, belajar tekun, berdoa, dan tidak putus asa adalah faktor pengungkit
yang bisa membuat kita mencapai puncak kesuksesan.
 Hubungan akibat–sebab. Pada penalaran hubungan akibat-sebab, hal-hal yang
menjadi akibat dikemukakan terlebih dahulu, selanjutnya ditarik simpulan yang
merupakan penyebabnya.
Contoh :
Akhir-ahir ini sangat marak kenakalan remaja, angka putus sekolah, penyalahgunaan
Nakoba di kalangan generasi muda, perkelahian antarpeserta didik, yang disebabkan
oleh pengabaian orang tua dan ketidaan keteladanan tokoh masyarakat, sehingga
mengalami dekandensi moral secara massal.
 Hubungan sebab–akibat 1 – akibat 2. Pada penalaran hubungan sbab-akibat 1 –akibat
2, suatu penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat yang pertama
menjadi penyebab, sehingga menimbulkan akibat kedua. Akibat kedua menjadi
penyebab sehingga menimbulkan akibat ketiga, dan seterusnya.
Contoh:
Masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, hidupnya terisolasi. Keterisolasian itu
menyebabkan mereka kehilangan akses untuk melakukan aktivitas ekonomi,
sehingga muncullah kemiskinan keluarga yang akut. Kemiskinan keluarga yang akut
menyebabkan anak-anak mereka tidak berkesempatan menempuh pendidikan yang
baik. Dampak lanjutannya, bukan tidak mungkin terjadi kemiskinan yang terus
berlangsung secara siklikal.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 233


6. Mencoba
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau
melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Pada mata pelajaran
IPA, misalnya, peserta didik harus memahami konsep-konsep IPA dan kaitannya dengan
kehidupan sehari-hari. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk
mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah
dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.

Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah
tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Aktivitas pembelajaran yang nyata
untuk ini adalah: (1) menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut
tuntutan kurikulum; (2) mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan
harus disediakan; (3) mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-hasil eksperimen
sebelumnya; (4) melakukan dan mengamati percobaan; (5) mencatat fenomena yang terjadi,
menganalisis, dan menyajikan data; (6) menarik simpulan atas hasil percobaan; dan (7) membuat
laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan.

Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar maka: (1) Guru hendaknya merumuskan
tujuan eksperimen yanga akan dilaksanakan murid (2) Guru bersama murid mempersiapkan
perlengkapan yang dipergunakan (3) Perlu memperhitungkan tempat dan waktu (4) Guru
menyediakan kertas kerja untuk pengarahan kegiatan murid (5) Guru membicarakan masalah
yanga akan yang akan dijadikan eksperimen (6) Membagi kertas kerja kepada murid (7) Murid
melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, dan (8) Guru mengumpulkan hasil kerja murid
dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu didiskusikan secara klasikal.

Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan eksperimen atau mencoba dilakukan melalui tiga
tahap, yaitu, persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Ketiga tahapan eksperimen atau mencoba
dimaksud dijelaskan berikut ini.

a. Persiapan
 Menentapkan tujuan eksperimen
 Mempersiapkan alat atau bahan
 Mempersiapkan tempat eksperimen sesuai dengan jumlah peserta didik serta alat
atau bahan yang tersedia. Di sini guru perlu menimbang apakah peserta didik akan
melaksanakan eksperimen atau mencoba secara serentak atau dibagi menjadi
beberapa kelompok secara paralel atau bergiliran
 Memertimbangkan masalah keamanan dan kesehatan agar dapat memperkecil atau
menghindari risiko yang mungkin timbul
 Memberikan penjelasan mengenai apa yang harus diperhatikan dan tahapa-tahapan
yang harus dilakukan peserta didik, termasuk hal-hal yang dilarang atau
membahayakan.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 234


b. Pelaksanaan

 Selama proses eksperimen atau mencoba, guru ikut membimbing dan mengamati
proses percobaan. Di sini guru harus memberikan dorongan dan bantuan terhadap
kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh peserta didik agar kegiatan itu berhasil dengan
baik.
 Selama proses eksperimen atau mencoba, guru hendaknya memperhatikan situasi
secara keseluruhan, termasuk membantu mengatasi dan memecahkan masalah-
masalah yang akan menghambat kegiatan pembelajaran.

c. Tindak lanjut
a. Peserta didik mengumpulkan laporan hasil eksperimen kepada guru
b. Guru memeriksa hasil eksperimen peserta didik
c. Guru memberikan umpan balik kepada peserta didik atas hasil eksperimen.
d. Guru dan peserta didik mendiskusikan masalah-masalah yang ditemukan selama
eksperimen.
e. Guru dan peserta didik memeriksa dan menyimpan kembali segala bahan dan alat
yang digunakan

D. Jejaring Pembelajaran atau Pembelajaran Kolaboratif

Apa yang dimaksud dengan pembelajaran kolaboratif? Pembelajaran kolaboratif merupakan


suatu filsafat personal, lebih dari sekadar sekadar teknik pembelajaran di kelas-kelas sekolah.
Kolaborasi esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan
dan memaknai kerjasama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja
rupa untuk memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan bersama.

Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan


guru fungsi guru lebih bersifat direktif atau
manajer belajar, sebaliknya, peserta didiklah
yang harus lebih aktif. Jika pembelajaran
kolaboratif diposisikan sebagai satu falsafah
peribadi, maka ia menyentuh tentang identitas
peserta didik terutama jika mereka
berhubungan atau berinteraksi dengan yang
lain atau guru. Dalam situasi kolaboratif itu,
peserta didik berinteraksi dengan empati,
saling menghormati, dan menerima
kekurangan atau kelebihan masing-masing. Dengan cara semacam ini akan tumbuh rasa aman,

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 235


sehingga memungkin peserta didik menghadapi aneka perubahan dan tntutan belajar secara
bersama-sama. 

Hasil penelitian Vygotsky membuktikan bahwa ketika peserta didik diberi tugas untuk dirinya
sediri, mereka akan bekerja sebaik-baiknya ketika bekerjasama atau berkolaborasi dengan
temannya. Vigotsky merupakan salah satu pengagas teori konstruktivisme sosial. Pakar ini sangat
terkenal dengan teori “Zone of Proximal Development” atau ZPD. Istilah ”Proximal” yang
digunakan di sini bisa bermakna “next“. Menurut Vygotsky, setiap manusia (dalam konteks ini
disebut peserta didik) mempunyai potensi tertentu. Potensi tersebut dapat teraktualisasi dengan
cara menerapkan ketuntasan belajar (mastery learning). Akan tetapi di antara potensi dan
aktualisasi peserta didik itu terdapat terdapat wilayah abu-abu.  Guru memiliki berkewajiban
menjadikan wilayah “abu-abu” yang ada pada peserta didik itu dapat teraktualisasi dengan cara
belajar kelompok.  

Seperti termuat dalam gambar, Vygostsky mengemukakan tiga wilayah yang tergamit dalam ZPD
yang disebut dengan “cannot yet do”, “can do with help“, dan “can do alone“.  ZPD merupakan
wilayah  “can do with help” yang sifatnya tidak permanen, jika proses pembelajaran mampu
menarik pebelajar dari zona tersebut dengan cara kolaborasi atau pembelajaran kolaboratif.

Ada empat sifat kelas atau pembelajaran kolaboratif. Dua sifat berkenaan dengan perubahan
hubungan antara guru dan peserta didik. Sifat ketiga berkaitan dengan pendekatan baru dari
penyampaian guru selama proses pembelajaran. Sifat keempat menyatakan isi kelas atau
pembelajaran kolaboratif.

1. Guru dan peserta didik saling berbagi informasi.


Dengan pembelajaran kolaboratif, peserta didik memiliki ruang gerak untuk menilai  dan
membina ilmu pengetahuan, pengalaman personal, bahasa komunikasi, strategi dan konsep
pembelajaran sesuai dengan teori, serta menautkan kondisi sosiobudaya dengan situasi
pembelajaran. Di sini, peran guru lebih banyak sebagai pembimbing dan manajer belajar
ketimbang memberi instruksi dan mengawasi secara rijid.

Contoh:

Jika guru mengajarkan topik “hidup bersama secara damai.” Peserta didik yang mempunyai
pengalaman yang berkaitan dengan topik tersebut berpeluang menyatakan sesuatu pada sesi
pembelajaran, berbagi idea, dan memberi garis-garis besar  arus komunikasi antar peserta didik.
Jika peserta didikmemahami dan melihat fenomena nyata kehidupan bersama yang damai itu,
pengalaman dan pengetahuannya dihargai dan dapat dibagikan dalam jaringan pembelajaran
mereka. Mereka pun akan termotivasi untuk melihat dan mendengar. Di sini peserta didik juga
dapat merumuskan kaitan antara proses pembelajaran yang sedang dilakukan dengan dunia
sebenarnya.

2. Berbagi tugas dan kewenangan.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 236


Pada pembelajaran atau kelas kolaboratif, guru berbagi tugas dan kewenangan dengan peserta
didik, khususnya untuk hal-hal tertentu. Cara ini memungkinan peserta didik menimba
pengalaman mereka sendiri,  berbagi strategi dan informasi, menghormati antarsesa,
mendoorong tumbuhnya ide-ide cerdas, terlibat dalam pemikiran kreatif dan kritis serta
memupuk dan menggalakkan mereka mengambil peran secara terbuka dan bermakna.

 Guru sebagai mediator.

Pada pembelajaran atau kelas kolaboratif, guru berperan sebagai mediator atau
perantara. Guru berperan membantu menghubungkan informasi  baru dengan
pengalaman yang ada serta membantu peserta didik jika mereka mengalami kebutuan
dan bersedia menunjukkan cara bagaimana mereka memiliki kesungguhan untuk belajar.

 Kelompok peserta didik yang heterogen.

Sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didk yang tumbuh dan berkembang sangat
penting untuk memperkaya pembelajaran di kelas.  Pada kelas kolaboratif peserta didik
dapat menunjukkan kemampuan dan keterampilan mereka, berbagi informasi, serta
mendengar atau membahas sumbangan informasi dari peserta didik lainnya. Dengan cara
seperti ini akan muncul “keseragaman” di dalam heterogenitas peserta didik.

Contoh Pembelajaran Kolaboratif

Guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau mengulangi
informasi tentang objek. Untuk keperluan pembelajaran ini dia menggunakan media sortir
kartu (card sort).  Prosedurnya dapat dilakukan seperti berikut ini.

 Kepada peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat informasi atau contoh yang
cocok dengan satu atau lebih katagori.

 Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang yang memiliki
kartu dengan katagori yang sama.

 Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri kepada
rekanhya.

 Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik, buatlah catatan


dengan kata kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang dirasakan penting.

3. Macam-macam Pembelajaran Kolaboratif


Banyak merode yang dipakai dalam pembelajaran atau kelas kolaboratif. Beberapa di antaranya
dijelaskan berikut ini.

 JP = Jigsaw Proscedure.

Pembelajaran dilakukan dengan cara peserta didik sebagai anggota suatu kelompok
diberi tugas yang berbeda-beda mengenai suatu pokok bahasan. Agar masing-masing

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 237


peserta didik anggota dapat memahami keseluruhan pokok bahasan, tes diberikan
dengan materi yang menyeluruh. Penilaian didasari pada rata-rata skor tes
kelompok.

 STAD = Student Team Achievement Divisions.

Peserta didik dalam suatu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Anggota-
anggota dalam setiap kelompok bertindak saling membelajarkan. Fokusnya adalah
keberhasilan seorang akan berpengaruh terhadap keberhasilan kelompok dan
demikian pula keberhasilan kelompok akan berpengaruh terhadap keberhasilan
individu peserta didik lainnya. Penilaian didasari pada pencapaian hasil belajar
individual maupun kelompok peserta didik.

 CI = Complex Instruction.

Titik tekan metode ini adalam pelaksanaan suatu proyek yang berorientasi pada
penemuan, khususnya dalam bidang sains, matematika, dan ilmu pengetahuan sosial.
Fokusnya adalah menumbuhkembangkan ketertarikan semua peserta didik sebagai
anggota kelompok terhadap pokok bahasan. Metode ini umumnya digunakan dalam
pembelajaran yang bersifat bilingual (menggunakan dua bahasa) dan di antara para
peserta didik yang sangat heterogen. Penilaian didasari pada proses dan hasil kerja
kelompok.

 TAI = Team Accelerated Instruction.

Metode ini merupakan kombinasi antara pembelajaran kooperatif/kolaboratif dengan


pembelajaran individual. Secara bertahap, setiap peserta didik sebagai anggota
kelompok diberi soal-soal yang harus mereka kerjakan sendiri terlebih dulu. Setelah
itu dilaksanakan penilaian bersama-sama dalam kelompok. Jika soal tahap pertama
telah diselesaikan dengan benar, setiap peserta didik mengerjakan soal-soal
berikutnya. Namun jika seorang peserta didik belum dapat menyelesaikan soal tahap
pertama dengan benar, ia harus menyelesaikan soal lain pada tahap yang sama.
Setiap tahapan soal disusun berdasarkan tingkat kesukaran soal. Penilaian didasari
pada hasil belajar individual maupun kelompok.

 CLS = Cooperative Learning Stuctures.

Pada penerapan metode pembelajaran ini setiap kelompok dibentuk dengan anggota
dua peserta didik (berpasangan). Seorang peserta didik bertindak sebagai tutor dan
yang lain menjadi tutee. Tutor mengajukan pertanyaan yang harus dijawab oleh tutee.
Bila jawaban tutee benar, ia memperoleh poin atau skor yang telah ditetapkan
terlebih dulu. Dalam selang waktu yang juga telah ditetapkan sebelumnya, kedua
peserta didik yang saling berpasangan itu berganti peran.

 LT = Learning Together

Pada metode ini kelompok-kelompok sekelas beranggotakan peserta didik yang


beragam kemampuannya. Tiap kelompok bekerjasama untuk menyelesaikan tugas

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 238


yang diberikan oleh guru. Satu kelompok hanya menerima dan mengerjakan satu set
lembar tugas. Penilaian didasarkan pada hasil kerja kelompok.

 TGT = Teams-Games-Tournament.

Pada metode ini, setelah belajar bersama kelompoknya sendiri, para anggota suatu
kelompok akan berlomba dengan anggota kelompok lain sesuai dengan tingkat
kemampuan masing-masing. Penilaian didasari pada jumlah nilai yang diperoleh
kelompok peserta didik.

 GI = Group Investigation.

Pada metode ini semua anggota kelompok dituntut untuk merencanakan suatu
penelitian beserta perencanaan pemecahan masalah yang dihadapi. Kelompok
menentukan apa saja yang akan dikerjakan dan siapa saja yang akan
melaksanakannya berikut bagaimana perencanaan penyajiannya di depan forum
kelas. Penilaian didasari pada proses dan hasil kerja kelompok.

 AC = Academic-Constructive Controversy.

Pada metode ini setiap anggota kelompok dituntut kemampuannya untuk berada
dalam situasi konflik intelektual yang dikembangkan berdasarkan hasil belajar masing-
masing, baik bersama anggota sekelompok maupun dengan anggota kelompok lain.
Kegiatan pembelajaran ini mengutamakan pencapaian dan pengembangan kualitas
pemecahan masalah, pemikiran kritis, pertimbangan, hubungan antarpribadi,
kesehatan psikis dan keselarasan. Penilaian didasarkan pada kemampuan setiap
anggota maupun kelompok mempertahankan posisi yang dipilihnya.

 CIRC = Cooperative Integrated Reading and Composition.

Pada metode pembelajaran ini mirip dengan TAI. Metode pembelajaran ini
menekankan pembelajaran membaca, menulis dan tata bahasa. Dalam pembelajaran
ini, para peserta didik saling menilai kemampuan membaca, menulis dan tata bahasa,
baik secara tertulis maupun lisan di dalam kelompoknya.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 239


HO – 2.2-2

CONTOH PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC DALAM


PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

A. Pengantar

Memasuki Tahun 2013 akan segera diberlakukan pembelajaran Tematik Terpadu bagi peserta
didik mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran dimaksud adalah dengan
menggunakan Tema yang akan menjadi pemersatu berbagai mata pelajaran.

Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu
menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran
sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan,
menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata pelajaran. Untuk mata pelajaran, materi,
atau situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan
secara prosedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap
menerapkan nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat
nonilmiah. Pendekatan ilmiah pembelajaran antara lain meliputi langkah-langkah pokok

1. Mengamati
2. Menanya
3. Menalar
4. Mencoba
5. Mengolah
6. Menyajikan
7. Menyimpulkan dan

8. Mengkomunikasikan

Langkah-langkah tersebut tidak selalu dilalui secara berurutan, terlebih pada pembelajaran
Tematik Terpadu, dimana pembelajarannya menggunakan Tema sebagai pemersatu.
Sementara setiap mata pelajaran memiliki karakteristik keilmuan yang antara satu dengan
lainnya tidak sama. Oleh karena itu agar pembelajaran bermakna perlu diberikan contoh-
contoh agar dapat lebih memperjelas penyajian pembelajaran dengan pendekatan scientific.

B. Pendekatan ilmiah dalam Pembelajaran Tematik Terpadu

Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa pembelajaran Tematik Terpadu merupakan


suatu penyajian pembelajaran yang menyatukan beberapa mata pelajaran dengan Tema
sebagai pemersatunya. Sementara karakteristik keilmuan dari setiap materi pelajaran tidaklah
sama maka khusus untuk penyajian pembelajaran dapat disajikan langkah dalam pendekatan
ilmiah sebagai berikut:

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 240


1. Mengamati

Dalam penyajian pembelajaran, guru dan peserta didik (Kelas 4 Sekolah Dasar) perlu
memahami apa yang hendak dicatat, melalui kegiatan pengamatan. Mengingat peserta
didik masih dalam jenjang Sekolah Dasar, maka pengamatan akan lebih banyak
menggunakan media gambar, alat peraga yang sedapat mungkin bersifat kontekstual.
Berikut contoh Tema Indahnya kebersamaan. Peserta didik diajak mengamati gambar,
kemudian mereka diajak mengidentifikasi, tentang ciri-ciri rumah. Apakah termasuk rumah
yang bersih, dan apa syaratnya atau kriterianya rumah yang sehat serta termasuk rumah
adat mana sesuai dengan bentuknya. Dengan mengamati gambar, peserta didik akan dapat
secara langsung dapat menceritakan kondisi sebagaimana yang di tuntut dalam kompetensi
dasar dan indikator, dan mata pelajaran apa saja yang dapat dipadukan dengan media yang
tersedia.

2. Menanya

Peserta didik yang masih duduk di kelas 4 Sekolah Dasar tidak mudah diajak bertanya jawab
apabila tidak dihadapkan dengan media yang menarik. Guru yang efektif seyogyanya
mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap,
keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia
membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab
pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi
penyimak dan pembelajar yang baik.

Berbeda dengan penugasan yang menginginkan tindakan nyata, pertanyaan dimaksudkan


untuk memperoleh tanggapan verbal. Istilah “pertanyaan” tidak selalu dalam bentuk
“kalimat tanya”, melainkan juga dapat dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya
menginginkan tanggapan verbal. Dengan media gambar peserta didik diajak bertanya
jawab sekaligus membedakan karakteristik rumah adat daerah lain dan rumah yang bersih
dan yang tidak bersih. (Eksplorasi)

Bentuk pertanyaan, misalnya: Apakah ciri-ciri rumah adata miangkabau ?

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 241


Pada saat siswa mengamati dan menjawab pertanyaan guru, maka sudah memadukan dan
mengakomodasi mata pelajaran Bahasa Indonesia, (untuk aspek mendengarkan, dan
berbicaranya, membaca gambar serta menulis hasil identifikasi ciri-ciri rumah bersih dan
sehat).

3. Menalar

Apabila dikaitkan dengan contoh yang disajikan diatas, maka Istilah “menalar” dalam
kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum
2013 adalah untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif.
Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada
guru. Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang
dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud
merupakan penalaran ilmiah, meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.

Istilah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan merupakan terjemanan
dari reasonsing, meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran. Karena itu, istilah
aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan
ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah
asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan
mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan
memori. Selama mentransfer peristiwa-peristiwa khusus ke otak, pengalaman tersimpan
dalam referensi dengan peristiwa lain. Pengalaman-pengalaman yang sudah tersimpan di
memori otak berelasi dan berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah
tersedia. Proses itu dikenal sebagai asosiasi atau menalar. Dari perspektif psikologi, asosiasi
merujuk pada koneksi antara entitas konseptual atau mental sebagai hasil dari kesamaan
antara pikiran atau kedekatan dalam ruang dan waktu. (Eksplorasi dan Elaborasi)

Contoh untuk kegiatan menalar ini bisa dengan gambar-gambar sebagai berikut:

Nama Rumah Asal Rumah Unsur


No Gambar
adat adat bentuk rumah

2.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 242


3.

4.

5.

Peserta didik akan mengamati dan mengerjakan tugas dari guru dengan cara memberikan
tanda cek ( √ )

4. Mencoba

Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau
melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Pada mata
pelajaran IPA, (Kelas IV SD/MI) misalnya, peserta didik harus memahami konsep-konsep IPA
dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didik pun harus memiliki
keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta
mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalah-
masalah yang dihadapinya sehari-hari.

Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai


ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Aktivitas pembelajaran
yang nyata untuk ini adalah: (1) menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi
dasar menurut tuntutan kurikulum; (2) mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan
yang tersedia dan harus disediakan; (3) mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-
hasil eksperimen sebelumnya; (4) melakukan dan mengamati percobaan; (5) mencatat
fenomena yang terjadi, menganalisis, dan menyajikan data; (6) menarik simpulan atas hasil
percobaan; dan (7) membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan.
(Ekasplorasi dan elaborasi)

Contoh:

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 243


Peserta didik bisa diajak berjalan ke luar kelas untuk melihat bentuk rumah adat
didaerahnya sendiri secara nyata dan membandingkan dengan rumah adat yang ada di
gambar yang sudah disiapkan guru.

Dan membuat laporan tentang [erbedaan yang ada antara rumah yang ada di sekitar
sekolah dengan gambar rumah adat lain yang dibandingkan.

5. Mengolah

Pada tahapan mengolah ini peserta didik sedapat mungkin dikondisikan belajar secara
kolaboratif. Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan guru fungsi guru lebih bersifat
direktif atau manajer belajar, sebaliknya, peserta didiklah yang harus lebih aktif. Jika
pembelajaran kolaboratif diposisikan sebagai satu falsafah peribadi, maka ia menyentuh
tentang identitas peserta didik terutama jika mereka berhubungan atau berinteraksi
dengan yang lain atau guru. Dalam situasi kolaboratif itu, peserta didik berinteraksi dengan
empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing.
Dengan cara semacam ini akan tumbuh rasa aman, sehingga memungkinkan peserta didik
menghadapi aneka perubahan dan tuntutan belajar secara bersama-sama.  Peserta didik
secara bersama-sama, saling bekerjasama, saling membantu mengerjakan hasil tugas
terkait dengan materi yang sedang dipelajari (Kegiatan Elaborasi).

Hasil tugas dikerjakan bersama dalam satu kelompok untuk kemudian dipresentasikan atau
dilaporkan kepada guru

6. Menyimpulkan

Kegiatan menyimpulkan merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah, bisa dilakukan


bersama-sama dalam satu kesatuan kelompok, atau bisa juga dengan dikerjakan sendiri
setelah mendengarkan hasil kegiatan mengolah informasi.

7. Menyajikan

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 244


Hasil tugas yang telah dikerjakan bersama-sama secara kolaboratif dapat disajikan dalam
bentuk laporan tertulis dan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan untuk portofolio
kelompok dan atau individu. Yang sebelumnya di konsultasikan terlebih dulu kepada guru.
Pada tahapan ini kendatipun tugas dikerjakan secara berkelompok, tetapi sebaiknya hasil
pencatatan dilakukan oleh masing-masing individu. Sehingga portofolio yang di basukkan ke
dalam file atau Map peserta didik terisi dari hasil pekerjaannya sendiri secara individu.

8. Mengkomunikasikan

Pada kegiatan akhir diharapkan peserta didik dapat mengkomunikasikan hasil pekerjaan
yang telah disusun baik secara bersama-sama dalam kelompok dan atau secara individu
dari hasil kesimpulan yang telah dibuat bersama. Kegiatan mengkomunikasikan ini dapat
diberikan klarifikasi oleh guru agar supaya peserta didik akan mengetahui secara benar
apakah jawaban yang telah dikerjakan sudah benar atau ada yang harus diperbaiki. Hal ini
dapat diarahkan pada kegiatan konfirmasi sebagaimana pada Standar Proses.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 245


Sub Materi Pelatihan: 2.3 Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil
Pembelajaran

Langkah Kegiatan Inti

Kegiatan
Diskusi Paparan
Interaktif
Kelompok Materi

15 Menit 50 Menit 20 Menit

Kegiatan interaktif untuk menyamakan persepsi tentang jenis dan bentuk penilaian autentik.

Diskusi materi Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar.

Paparan materi Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar dengan menggunakan
bahan tayang PPT-2.3

Paparan materi Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada Pembelajaran dengan menggunakan
bahan tayang PPT-2.3/3.2.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 246


Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 247
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 248
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 249
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 250
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 251
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 252
HO-2.4

KONSEP PENILAIAN AUTENTIK PADA PROSES DAN HASIL BELAJAR

A. Definsi dan Makna Asesmen Autentik


Asesmen autentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta
didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Istilah asesmen merupakan sinonim dari
penilaian, pengukuran, pengujian, atau evaluasi. Istilah autentik merupakan sinonim dari asli,
nyata, valid, atau reliabel. Dalam kehidupan akademik keseharian, frasa asesmen autentik dan
penilaian autentik sering dipertukarkan. Akan tetapi, frasa pengukuran atau pengujian autentik,
tidak lazim digunakan.

Secara konseptual asesmen autentik lebih bermakna secara signifikan dibandingkan dengan tes
pilihan ganda terstandar sekali pun. Ketika menerapkan asesmen autentik untuk mengetahui hasil
dan prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi
pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luar sekolah.

Untuk mendapatkan pemahaman cukup komprehentif mengenai arti asesmen autentik, berikut
ini dikemukakan beberapa definisi. Dalam American Librabry Association
asesmen autentik didefinisikan sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi,
motivasi, dan sikap-sikap peserta didik pada aktifitas yang relevan dalam pembelajaran.  Dalam
Newton Public School, asesmen autentik diartikan sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang
berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata peserta didik. Wiggins mendefinisikan
asesmen autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan
prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktifitas-aktifitas pembelajaran, seperti meneliti,
menulis, merevisi dan membahas artikel, memberikan analisa oral terhadap peristiwa,
berkolaborasi dengan antarsesama melalui debat, dan sebagainya.  

B. Asesmen Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013

Asesmen autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai
dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena, asesmen semacam ini mampu menggambarkan
peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba,
membangun jejaring, dan lain-lain. Asesmen autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks
atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam
pengaturan yang lebih autentik. Karenanya, asesmen autentik sangat relevan dengan pendekatan
tematik terpadu dalam pembejajaran, khususnya jenjang sekolah dasar atau untuk mata pelajaran
yang sesuai.

Kata lain dari asesmen autentik adalah penilaian kinerja, portofolio, dan penilaian proyek.
Asesmen autentik adakalanya disebut penilaian responsif, suatu metode yang sangat populer
untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang miliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 253


yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Asesmen
autentik dapat juga diterapkan dalam bidang ilmu tertentu seperti seni atau ilmu pengetahuan
pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses atau hasil pembelajaran.

Asesmen autentik sering dikontradiksikan dengan penilaian yang menggunkan standar tes
berbasis norma, pilihan ganda, benar–salah, menjodohkan, atau membuat jawaban singkat.
Tentu saja, pola penilaian seperti ini tidak diantikan dalam proses pembelajaran, karena memang
lzim digunakan dan memperoleh legitimasi secara akademik. Asesmen autentik dapat dibuat oleh
guru sendiri, guru secara tim, atau guru bekerja sama dengan peserta didik. Dalam asesmen
autentik, seringkali pelibatan siswa sangat penting. Asumsinya, peserta didik dapat melakukan
aktivitas belajar lebih baik ketika mereka tahu bagaimana akan dinilai.

Peserta didik diminta untuk merefleksikan dan mengevaluasi kinerja mereka sendiri dalam rangka
meningkatkan pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan pembelajaran serta mendorong
kemampuan belajar yang lebih tinggi. Pada asesmen autentik guru menerapkan kriteria yang
berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, kajian keilmuan, dan pengalaman yang diperoleh dari
luar sekolah.

Asesmen autentik mencoba menggabungkan kegiatan guru mengajar, kegiatan siswa belajar,
motivasi dan keterlibatan peserta didik, serta keterampilan belajar. Karena penilaian itu
merupakan bagian dari proses pembelajaran, guru dan peserta didik berbagi pemahaman tentang
kriteria kinerja. Dalam beberapa kasus, peserta didik bahkan berkontribusi untuk mendefinisikan
harapan atas tugas-tugas yang harus mereka lakukan.

Asesmen autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta didik, karena
berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar tentang subjek.
Asesmen autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang
sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya,
dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya.
Atas dasar itu, guru dapat mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk
materi apa pula kegiatan remidial harus dilakukan.

C. Asesmen Autentik dan Belajar Autentik

Asesmen Autentik menicayakan proses belajar yang Autentik pula. Menurut Ormiston belajar
autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang dilakukan oleh peserta didik
dikaitkan dengan realitas di luar sekolah atau kehidupan pada umumnya. Asesmen semacam ini
cenderung berfokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual bagi peserta didik, yang
memungkinkan mereka secara nyata menunjukkan kompetensi atau keterampilan yang
dimilikinya. Contoh asesmen autentik antara lain keterampilan kerja, kemampuan
mengaplikasikan atau menunjukkan perolehan pengetahuan tertentu, simulasi dan bermain
peran, portofolio, memilih kegiatan yang strategis, serta memamerkan dan menampilkan sesuatu.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 254


Asesmen autentik mengharuskan pembelajaran yang autentik pula. Menurut Ormiston belajar
autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang diperlukan dalam kenyataannya di
luar sekolah. Asesmen Autentik terdiri dari berbagai teknik penilaian. Pertama, pengukuran
langsung keterampilan peserta didik yang berhubungan dengan hasil jangka panjang pendidikan
seperti kesuksesan di tempat kerja. Kedua, penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan
keterlibatan yang luas dan kinerja yang kompleks. Ketiga, analisis proses yang digunakan untuk
menghasilkan respon peserta didik atas perolehan sikap, keteampilan, dan pengetahuan yang
ada.

Dengan demikian, asesmen autentik akan bermakna bagi guru untuk menentukan cara-cara
terbaik agar semua siswa dapat mencapai hasil akhir, meski dengan satuan waktu yang berbeda.
Konstruksi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dicapai melalui penyelesaian tugas di mana
peserta didik telah memainkan peran aktif dan kreatif. Keterlibatan peserta didik dalam
melaksanakan tugas sangat bermakna bagi perkembangan pribadi mereka.

Dalam pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan informasi dengan


pendekatan scientific, memahahi aneka fenomena atau gejala dan hubungannya satu sama lain
secara mendalam, serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata yang luar sekolah. Di
sini, guru dan peserta didik memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi. Peserta didik pun tahu
apa yang mereka ingin pelajari, memiliki parameter waktu yang fleksibel, dan bertanggungjawab
untuk tetap pada tugas. Asesmen autentik pun mendorong peserta didik mengkonstruksi,
mengorganisasikan, menganalisis, mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi
informasi untuk kemudian mengubahnya menjadi pengetahuan baru.

Sejalan dengan deskripsi di atas, pada pembelajaran autentik, guru harus menjadi “guru
autentik.” Peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran, melainkan juga pada penilaian.
Untuk bisa melaksanakan pembelajaran autentik, guru harus memenuhi kriteria tertentu seperti
disajikan berikut ini.

1. Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik serta desain
pembelajaran.

2. Mengetahui bagaimana cara membimbing peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan


mereka sebelumnya dengan cara mengajukan pertanyaan dan menyediakan sumberdaya
memadai bagi peserta didik untuk melakukan akuisisi pengetahuan.

3. Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru, dan mengasimilasikan


pemahaman peserta didik.

4. Menjadi kreatif tentang bagaimana proses belajar peserta didik dapat diperluas dengan
menimba pengalaman dari dunia di luar tembok sekolah.

Asesmen autentik adalah komponen penting dari reformasi pendidikan sejak tahun 1990an.
Wiggins (1993) menegaskan bahwa metode penilaian tradisional untuk mengukur prestasi, seperti
tes pilihan ganda, benar/salah, menjodohkan, dan lain-lain telah gagal mengetahui kinerja peserta
didik yang sesungguhnya. Tes semacam ini telah gagal memperoleh gambaran yang utuh

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 255


mengenai sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik dikaitkan dengan kehidupan nyata
mereka di luar sekolah atau masyarakat.

Asesmen hasil belajar yang tradisional bahkan cenderung mereduksi makna kurikulum, karena
tidak menyentuh esensi nyata dari proses dan hasil belajar peserta didik. Ketika asesmen
tradisional cenderung mereduksi makna kurikulum, tidak mampu menggambarkan kompetensi
dasar, dan rendah daya prediksinya terhadap derajat sikap, keterampilan, dan kemampuan
berpikir yang diartikulasikan dalam banyak mata pelajaran atau disiplin ilmu; ketika itu pula
asesmen autentik memperoleh traksi yang cukup kuat. Memang, pendekatan apa pun yang
dipakai dalam penilaian tetap tidak luput dari kelemahan dan kelebihan. Namun demikian, sudah
saatnya guru profesional pada semua satuan pendidikan memandu gerakan memadukan potensi
peserta didik, sekolah, dan lingkungannya melalui asesmen proses dan hasil belajar yang autentik.

Data asesmen autentik digunakan untuk berbagai tujuan seperti menentukan kelayakan
akuntabilitas implementasi kurikulum dan pembelajaran di kelas tertentu. Data asesmen autentik
dapat dianalisis dengan metode kualitatif, kuanitatif, maupun kuantitatif. Analisis kualitatif dari
asesmen otentif berupa narasi atau deskripsi atas capaian hasil belajar peserta didik, misalnya,
mengenai keunggulan dan kelemahan, motivasi, keberanian berpendapat, dan sebagainya.
Analisis kuantitatif dari data asesmen autentik menerapkan rubrik skor atau daftar cek (checklist)
untuk menilai tanggapan relatif peserta didik relatif terhadap kriteria dalam kisaran terbatas dari
empat atau lebih tingkat kemahiran (misalnya: sangat mahir, mahir, sebagian mahir, dan tidak
mahir). Rubrik penilaian dapat berupa analitik atau holistik. Analisis holistik memberikan skor
keseluruhan kinerja peserta didik, seperti menilai kompetisi Olimpiade Sains Nasional.

D. Jenis-jenis Asesmen Autentik

Dalam rangka melaksanakan asesmen autentik yang baik, guru harus memahami secara jelas
tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, guru harus bertanya pada diri sendiri, khususnya berkaitan
dengan: (1) sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang akan dinilai; (2) fokus penilaian akan
dilakukan, misalnya, berkaitan dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan; dan (3) tingkat
pengetahuan apa yang akan dinilai, seperti penalaran, memori, atau proses. Beberapa jenis
asesmen autentik disajikan berikut ini.

1. Penilaian Kinerja

Asesmen autentik sebisa mungkin melibatkan parsisipasi peserta didik, khususnya dalam
proses dan aspek-aspek yangg akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan meminta
para peserta didik menyebutkan unsur-unsur proyek/tugas yang akan mereka gunakan
untuk menentukan kriteria penyelesaiannya. Dengan menggunakan informasi ini, guru
dapat memberikan umpan balik terhadap kinerja peserta didik baik dalam bentuk laporan
naratif mauun laporan kelas. Ada beberapa cara berbeda untuk merekam hasil penilaian
berbasis kinerja:

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 256


a. Daftar cek (checklist). Digunakan untuk mengetahui muncul atau tidaknya unsur-unsur
tertentu dari indikator atau subindikator yang harus muncul dalam sebuah peristiwa
atau tindakan.

b. Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records). Digunakan dengan cara guru


menulis laporan narasi tentang apa yang dilakukan oleh masing-masing peserta didik
selama melakukan tindakan. Dari laporan tersebut, guru dapat menentukan seberapa
baik peserta didik memenuhi standar yang ditetapkan.

c. Skala penilaian (rating scale). Biasanya digunakan dengan menggunakan skala numerik
berikut predikatnya. Misalnya: 5 = baik sekali, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, 1 =
kurang sekali.

d. Memori atau ingatan (memory approach). Digunakan oleh guru dengan cara
mengamati peserta didik ketika melakukan sesuatu, dengan tanpa membuat catatan.
Guru menggunakan informasi dari memorinya untuk menentukan apakah peserta didik
sudah berhasil atau belum. Cara seperti tetap ada manfaatnya, namun tidak cukup
dianjurkan.

Penilaian  kinerja memerlukan pertimbangan-pertimbangan khusus. Pertama, langkah-


langkah kinerja harus dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja yang nyata untuk
suatu atau beberapa jenis kompetensi tertentu. Kedua, ketepatan dan kelengkapan aspek
kinerja yang dinilai. Ketiga, kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan oleh peserta
didik untuk menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran. Keempat, fokus utama dari kinerja
yang akan dinilai, khususnya indikator esensial yang akan diamati. Kelima, urutan dari
kemampuan atau keerampilan peserta didik yang akan diamati.

Pengamatan atas kinerja peserta didik perlu dilakukan dalam berbagai konteks
untuk  menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Untuk menilai keterampilan
berbahasa peserta didik, dari aspek keterampilan berbicara, misalnya,  guru dapat
mengobservasinya pada konteks yang, seperti berpidato, berdiskusi, bercerita, dan
wawancara. Dari sini akan diperoleh keutuhan mengenai keterampilan berbicara dimaksud.
Untuk mengamati kinerja peserta didik dapat menggunakan alat atau instrumen, seperti
penilaian sikap, observasi perilaku, pertanyaan langsung, atau pertanyaan pribadi.

Penilaian-diri (self assessment) termasuk dalam rumpun penilaian kinerja. Penilaian diri


merupakan suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya
sendiri berkaitan dengan status,  proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang
dipelajarinya dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk
mengukur kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor.

 Penilaian ranah sikap. Misalnya, peserta didik diminta mengungkapkan curahan


perasaannya terhadap suatu objek tertentu berdasarkan kriteria atau acuan yang telah
disiapkan.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 257


 Penilaian ranah keterampilan. Misalnya,  peserta didik diminta untuk menilai kecakapan
atau keterampilan yang telah dikuasainya oleh dirinya berdasarkan kriteria atau acuan
yang telah disiapkan.
 Penilaian ranah pengetahuan.  Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai penguasaan
pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran
tertentu berdasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan.

Teknik penilaian-diri bermanfaat memiliki beberapa manfaat positif. Pertama,


menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik. Kedua, peserta didik menyadari kekuatan
dan kelemahan dirinya. Ketiga, mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik
berperilaku jujur. Keempat, menumbuhkan semangat untuk maju secara personal.

2. Penilaian Proyek

Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang
harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian
tugas dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari
perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian
data. Dengan demikian, penilaian proyek bersentuhan dengan aspek pemahaman,
mengaplikasikan, penyelidikan, dan lain-lain.

Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik memperoleh


kesempatan untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Karena itu,
pada setiap penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian khusus
dari guru.

a. Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data,
mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan
menulis laporan.
b. Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.
c. Orijinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan
oleh peserta didik.

Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, dan produk proyek. Dalam
kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru meliputi penyusunan rancangan
dan instrumen penilaian, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan.
Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen daftar cek, skala penilaian, atau narasi.
Laporan penilaian dapat dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis.

Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian khusus. Penilaian
produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai kualitas dan bentuk hasil akhir
secara holistik dan analitik.  Penilaian produk dimaksud meliputi penilaian atas
kemampuan peserta didik menghasilkan produk, seperti makanan, pakaian, hasil karya

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 258


seni (gambar, lukisan, patung, dan lain-lain), barang-barang terbuat dari kayu, kertas,
kulit, keramik, karet, plastik, dan karya logam. Penilaian secara analitik merujuk pada
semua kriteria yang harus dipenuhi untuk menghasilkan produk tertentu. Penilaian
secara holistik merujuk pada apresiasi atau kesan secara keseluruhan atas produk yang
dihasilkan.

3. Penilaian Portofolio

Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan


kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa
berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara
berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa
dimensi.

Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan


informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu
periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses
pembelajaran yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau informasi lain yang
releban dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut oleh topik atau mata
pelajaran tertentu.Fokus penilaian portofolio adalah kumpulan karya peserta didik secara
individu atau kelompok pada satu periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama
dilakukan oleh guru, meski dapat juga oleh peserta didik sendiri.

Memalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan


belajar peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat
karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur,
laporan penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta
didik dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran.

Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini.

a. Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.


b. Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat.
c. Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru
menyusun portofolio pembelajaran.
d. Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang
sesuai, disertai catatan tanggal pengumpulannya.
e. Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
f. Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen
portofolio yang dihasilkan.
g. Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 259


4. Penilaian Tertulis

Meski konsepsi asesmen autentik muncul dari ketidakpuasan terhadap tes tertulis yang
lazim dilaksanakan pada era sebelumnya, penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap
lazim dilakukan. Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian.
Memilih jawaban dan mensuplai jawaban. Memilih jawaban terdiri dari  pilihan ganda,
pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri
dari isian atau melengkapi,  jawaban singkat atau pendek, dan  uraian.

Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat,
memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi,
dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa
mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap,
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.

Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan jawabannya
sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai
yang sama. Misalnya, peserta didik tertentu melihat fenomena kemiskinan dari sisi
pandang kebiasaan malas bekerja, rendahnya keterampilan, atau kelangkaan sumberdaya
alam. Masing-masing sisi pandang ini akan melahirkan jawaban berbeda, namun tetap
terbuka memiliki kebenarann yang sama, asalkan analisisnya benar. Tes tersulis berbentuk
esai biasanya menuntut dua jenis pola jawaban, yaitu jawaban terbuka (extended-
response) atau jawaban terbatas (restricted-response). Hal ini sangat tergantung pada
bobot soal yang diberikan oleh guru. Tes semacam ini memberi kesempatan pada guru
untuk dapat mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau
kompleks.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 260


Sub Materi Pelatihan: 2.4 Analisis Buku Guru Dan Buku Siswa

Langkah Kegiatan Inti

Menilai Buku Diskusi Menyimpulkan Kerja


Kelompok Hasil Kelompok

10 Menit 20 Menit 10 Menit 40 Menit

Menyimpulka Kerja Diskusi


Presentasi
n Kelompok Kelompok

10 Menit 15 Menit 20 Menit 20 Menit

Menilai Buku

Peserta menilai buku dengan bimbingan fasilitator dilihat dari aspek kesesuaian, kecukupan, dan
kedalaman materi.

Diskusi Kelompok

Diskusi kelompok hasil penilaian buku dilanjutkan dengan pemaparan materi Analisis Buku Guru
dan Buku Siswa dengan menggunakan PPT-2.5 yang disisipkan dalam kegiatan diskusi tersebut.

Simpulan

Menyimpulkan hasil diskusi dan menyampaikan format lembar kerja yang telah disiapkan.

Kerja Kelompok

Kerja kelompok menganalisis kesesuaian buku guru dan buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan
KD dengan menggunakan LK-2.5-1 dan LK -2.5-2.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 261


Diskusi Kelompok

Diskusi kelompok untuk menganalisis kesesuaian proses, pendekatan belajar, serta strategi
evaluasi yang diintegrasikan dalam buku.

Kerja Kelompok

Kerja kelompok membuat contoh-contoh penerapan materi pelajaran yang terdapat dalam buku
guru dan buku siswa pada bidang/ ilmu lain serta kehidupan sehari-hari.

Presentasi

Presentasi hasil kerja masing-masing kelompok.

Simpulan

Fasilitator menyimpulkan materi analisis buku.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 262


Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 263
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 264
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 265
LK–2.4-1
LEMBAR KERJA
ANALISIS BUKU GURU DAN BUKU SISWA

LK-2.4-2
PETUNJUK PENGISIAN LEMBAR KERJA ANALISIS BUKU GURU DAN BUKU SISWA

Kompetensi
1. Memahami strategi menggunakan buku guru dan buku siswa untuk kegiatan pembelajaran.
2. Menganalisis kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan KD.
3. Menganalisis buku guru dan buku siswa dilihat dari aspek kecukupan dan kedalaman materi.

Tujuan
1. Menganalisis kesesuaian isi buku dengan SKL, KI dan KD.
2. Menganalisis keterpaduan antar mata pelajaran atau antar konsep/topik.
3. Menganalisis kesesuaian isi buku dengan konsep pendekatan scientific dan penialain
autentik.
4. Merencanakan tindak lanjut dari hasil analisis.

Panduan Kegiatan
1. Kerjakanlah secara berkelompok!
2. Pelajari format Analisis Buku Guru dan Buku Siswa!
3. Siapkan SKL, KI dan KD sesuai jenjang pendidikan dan mata pelajaran!
4. Cermatilah buku guru dan buku siswa yang sesuai dengan materi ajar yang Anda ampu!
5. Lakukanlah analisis terhadap buku tersebut dengan menggunakan format yang tersedia!
6. Berdasarkan hasil analisis, tuliskan tindak lanjut hasil analisis sebagai berikut!
a. Jika sesuai dengan kebutuhan, buku bisa digunakan dalam pembelajaran.
b. Jika kurang/tidak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan rekomendasi tindak lanjut
yang harus dikerjakan guru sebagai pengguna buku guru tersebut.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 266


LEMBAR KERJA ANALISIS BUKU GURU

Judul buku : ....................................................................................................


Kelas : ....................................................................................................
Jenjang : ....................................................................................................
Tema/Sub Tema : ....................................................................................................

Hasil Analisis

PBM1 PBM2 PBM3 PBM4 PBM5 PBM6 Tindak


ASPEK YANG lanjut
NO
DIANALISIS hasil
analisis

S TS S TS S TS S TS S TS S TS

1. Kesesuaian dengan SKL

2. Kesesuaian dengan KI

3. Kesesuaian dengan KD

4. Kesesuaian dengan
Topik

5. Kecukupan materi
ditinjau dari:
a. cakupan
konsep/materi
esensial; dan
b. alokasi waktu.

6. Kedalaman materi
ditinjau dari:
a. Pola pikir keilmuan;
dan
b. Karakteristik siswa

7. Penerapan Pendekatan
Scientific

8. Penilaian Autentik yang


Tersedia dalam Buku
Siswa

S = Sesuai

TS = Tidak Sesuai

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 267


LEMBAR KERJA ANALISIS BUKU SISWA

Judul buku : ....................................................................................................


Kelas : ....................................................................................................
Jenjang : ....................................................................................................
Tema/Sub Tema : ....................................................................................................

Hasil Analisis

PBM1 PBM2 PBM3 PBM4 PBM5 PBM6 Tindak


ASPEK YANG lanjut
NO
DIANALISIS hasil
analisis

S TS S TS S TS S TS S TS S TS

1. Kesesuaian dengan SKL

2. Kesesuaian dengan KI

3. Kesesuaian dengan KD

4. Kesesuaian dengan
Topik

5. Kecukupan materi
ditinjau dari:
c. cakupan
konsep/materi
esensial; dan
d. alokasi waktu.

6. Kedalaman materi
ditinjau dari:
c. Pola pikir keilmuan;
dan
d. Karakteristik siswa

7. Penerapan Pendekatan
Scientific

8. Penilaian Autentik yang


Tersedia dalam Buku
Siswa

S = Sesuai

TS = Tidak Sesuai

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 268


R–2.4
RUBRIK

PENILAIAN HASIL ANALISIS BUKU

GURU DAN SISWA

Rubrik penilaian analisis buku guru dan buku siswa digunakan fasilitator untuk menilai hasil
analisis peserta terhadap buku guru dan buku siswa sesuai dengan mata pelajaran yang diampu.
Langkah-langkah penilaian hasil analisis.
1. Cermati format penilaian analisis buku guru atau buku siswa serta hasil analisis peserta
yang akan dinilai!
2. Berikan nilai pada setiap aspek yang dianalisis sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil
analisis peserta menggunakan rentang nilai sebagai berikut!

PERINGKAT NILAI KRITERIA

Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis dan bisa


Amat Baik ( AB) 90 < A ≤ 100
dilaksanakan

Baik (B) 75 < B ≤ 90 Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang logis

Cukup (C) 60< C ≤ 75 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut logis

Kurang (K) ≤ 60 Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut tidak logis

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 269


3. Setelah selesai penilaian masing-masing komponen, jumlahkan nilai seluruh komponen
sehingga menghasilkan nilai hasil analisis buku guru/siswa.

Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar-SD Kelas IV | 270


MATERI PELATIHAN 3 : MODEL RANCANGAN
PEMBELAJARAN
3.1. Penyusunan RPP

3.2. Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan


Hasil Belajar

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 271


MATERI PELATIHAN: 3. MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN

A. KOMPETENSI
Peserta pelatihan dapat:
1. menyusun RPP yang menerapkan pendekatan scientific sesuai model belajar yang
relevan dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik,
moral, sosial, kultural, emosional, maupun intelektual; dan
2. merancang penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.

B. LINGKUP MATERI
1. Penyusunan RPP
2. Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar

C. INDIKATOR
1. Menunjukkan sikap tanggung jawab dan kreatif dalam menyusun RPP.
2. Mengidentifikasi rambu-rambu penyusunan RPP.
3. Menyusun RPP yang sesuai dengan SKL, KI dan KD; Standar Proses; dan pendekatan
scientific.
4. Menelaah RPP.
5. Menunjukkan sikap tanggung dan kreatif dalam menyusun rancangan penilaian autentik.
6. Mengidentifikasi kaidah perancangan penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.
7. Menelaah contoh penerapan penilaian autentik pada pembelajaran.
8. Menelaah rancangan penilaian autentik pada proses dan hasil belajar yang ada dalam
RPP.
9. Merevisi rancangan penilaian pada RPP yang telah disusun.

D. PERANGKAT PELATIHAN
1. Bahan Tayang
a. Rambu-rambu Penyusunan RPP Mengacu pada Standar Proses dan Pendekatan
scientific dengan mengggunakan PPT-3.1 oleh fasilitator yang disisipkan dalam
kegiatan diskusi tersebut.
b. Panduan tugas telaah RPP.
c. Panduan tugas menelaah rancangan penilaian pada RPP.
2. Lembar KerjaTelaah RPP
3. ATK

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 272


Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 273
Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 274
Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 275
Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 276
Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 277
Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 278
SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN
MATERI PELATIHAN: 3. MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN
ALOKASI WAKTU: 8 JP (@45 MENIT)
JENJANG: SD/ MI
KELAS: IV
TAHAPAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
KEGIATAN
PERSIAPAN Dilakukan dengan mengecek kelengkapan alat pembelajaran,
seperti LCD Projector, Laptop, File, Active Speaker, dan Laser
Pointer, atau media pembelajaran lainnnya.

KEGIATAN Pengkondisian Peserta 15 Menit


PENDAHULUAN
Perkenalan

Fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator,


alokasi waktu, dan skenario kegiatan pembelajaran materi
pelatihan Model Rancangan Pembelajaran.

Fasilitator memotivasi peserta agar serius, antusias, teliti, dan


bekerja sama saat proses pembelajaran berlangsung.

KEGIATAN INTI 3.1 Penyusunan RPP 205 Menit

Saling menilai RPP yang dibawa setiap peserta. 15 menit

Menyimpulkan hasil penilaian RPP dengan dipandu oleh 10 Menit


fasilitator.

Diskusi rambu-rambu penyusunan RPP tematik integratif yang 40 Menit


mengacu pada Standar Proses dan pendekatan scientific yang
mengacu pada HO-3.1-1 dan contoh RPP tematik integratif
mengacu pada HO-3.1-2, dilanjutkan dengan paparan materi
tentang Rambu-rambu Penyusunan RPP mengacu pada Standar
Proses dan pendekatan scientific dengan mengggunakan PPT-3.1-
1 dan Panduan Tugas Telaah RPP dengan menggunakan PPT-3.1-2
yang disisipkan dalam kegiatan diskusi tersebut.

Kerja kelompok untuk menyusun RPP tematik integratif yang 80 Menit


sesuai dengan SKL, KI, dan KD; Standar Proses; dan pendekatan
scientific (terutama KD pada awal semester 1).

Diskusi format telaah RPP dengan mengacu pada bahan tayang 20 Menit
PPT-3.1.

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 279


Kerja Kelompok untuk menelaah RPP yang disusun kelompok lain 35 menit
dengan menggunakan LK -3.1/3.2.

ICE BREAKER 5 Menit

3.2 Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil 120 Menit
Belajar

Diskusi dan tanya jawab tentang penilaian autentik dalam bentuk 40 Menit
tes dan nontes, dilanjutkan dengan pemaparan oleh fasilitator
tentang contoh Penerapan Penilaian Autentik pada Pembelajaran
Tematik Integratif dengan menggunakan PPT-2.3/3.2 dan
Panduan Tugas Menelaah Rancangan Penilaian pada RPP dengan
menggunakan PPT-3.2 yang disisipkan dalam kegiatan diskusi.

Kerja kelompok untuk menelaah contoh penerapan penilaian 30 Menit


autentik pada pembelajaran tematik integratif yang terdapat
dalam HO-2.3/3.2.

Kerja kelompok untuk merevisi rancangan penilaian pada RPP 25 Menit


yang telah disusun.

Presentasi perwakilan hasil kerja kelompok. 20 Menit

ICE BREAKER 5 Menit

KEGIATAN Membuat rangkuman materi pelatihan Model Rancangan 15 Menit


PENUTUP Pembelajaran.

Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.

Fasilitator mengingatkankan peserta agar membaca referensi


yang relevan.

Fasilitator menutup pembelajaran

Sub Materi Pelatihan: 3.1 Penyusunan RPP

Langkah Kegiatan Inti

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 280


Tugas Individu:
Menyimpulkan
Saling Menilai
Hasil Penilaian Diskusi
RPP
RPP

15 Menit 10 Menit 40 Menit

Kerja Kelompok Diskusi Kerja Kelompok

35 Menit 20 Menit 80 Menit

Aktivitas 1: Menilai RPP

Menilai RPP Peserta Lain

a. Setiap peserta diwajibkan membawa dua set RPP yang telah digunakan dalam proses
pembelajaran sesuai mata pelajaran yang diampu.

b. RPP tersebut dikumpulkan kepada panitia untuk kemudian dibagikan kembali ke peserta
untuk dinilai oleh peserta lainnya dengan menggunakan acuan pengetahuan masing-masing
peserta.

c. Hasil penilaian dituliskan langsung pada halaman depan RPP.

Hasil penilaian dipresentasikan oleh peserta yang ditunjuk instruktur. Peserta lainnya
menyampaikan hasil penilaian yang tidak sama dengan peserta lainnya. Instruktur mencatat hasil
penilaian yang dilaporkan peserta.

Peserta menyimpulkan hasil penilaian RPP dengan dipandu oleh Instruktur.

Diskusi rambu-rambu penyusunan RPP yang mengacu pada Standar Proses dan Pendekatan
Scientific.

Paparan materi tentang Rambu-rambu Penyusunan RPP mengacu pada Standar Proses dan
Pendekatan scientific dengan mengggunakan PPT-3.1 oleh fasilitator yang disisipkan dalam
kegiatan diskusi tersebut.

Aktivitas 2: Kerja Kelompok

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 281


Kerja kelompok untuk menyusun RPP yang sesuai dengan SKL, KI, dan KD; Standar Proses; dan
pendekatan scientific (terutama KD di awal semester 1).

Diskusi format telaah RPPdengan mengacu pada bahan tayang PPT-3.1.

Aktivitas 3: Kerja Kelompok

Kerja Kelompok untuk menelaah RPP yang disusun kelompok lain dengan menggunakan

LK-3.1/3.2.

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 282


LK - 3.1/3.2

LEMBAR KERJA

PENELAAHAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Identitas RPP yang ditelaah: …………………………………

Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria yang tertera pada kolom
tersebut! Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian Anda!

Komponen
No. Hasil Penelaahan dan Skor
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Catatan
1 2 3

Tidak Kurang Sudah


A Identitas Mata Pelajaran
Ada Lengkap Lengkap

1. Satuan pendidikan,kelas, semester,


program/program keahlian, mata pelajaran
atau tema pelajaran, jumlah pertemuan.

Tidak Sesuai Sesuai


B. Perumusan Indikator
Sesuai Sebagian Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan SKL,KI dan KD.

2. Kesesuaian penggunaan kata kerja


operasional dengan kompetensi yang
diukur.

3. Kesesuaian dengan aspek sikap,


pengetahuan, dan keterampilan.

Tidak Sesuai Sesuai


C. Perumusan Tujuan Pembelajaran
Sesuai Sebagian Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan proses dan hasil


belajar yang diharapkan dicapai.

2. Kesesuaian dengan kompetensi dasar.

Tidak Sesuai Sesuai


D. Pemilihan Materi Ajar
Sesuai Sebagian Seluruhnya

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 283


Komponen
No. Hasil Penelaahan dan Skor
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Catatan
1 2 3

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran

2. Kesesuaian dengan karakteristik peserta


didik.

3. Kesesuaian dengan alokasi waktu.

Tidak Sesuai Sesuai


E. Pemilihan Sumber Belajar
Sesuai Sebagian Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan KI dan KD.

2. Kesesuaian dengan materi


pembelajaran dan pendekatan
scientific.

3. Kesesuaian dengan karakteristik peserta


didik.

Tidak Sesuai Sesuai


F. Pemilihan Media Belajar
Sesuai Sebagian Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran.

2. Kesesuaian dengan materi


pembelajaran dan pendekatan scientific.

3. Kesesuaian dengan karakteristik peserta


didik.

Tidak Sesuai Sesuai


G. Model Pembelajaran
Sesuai Sebagian Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran.

2. Kesesuaian dengan pendekatan


Scientific.

Tidak Sesuai Sesuai


H. Skenario Pembelajaran
Sesuai Sebagian Seluruhnya

1. Menampilkan kegiatan pendahuluan,


inti, dan penutup dengan jelas.

2. Kesesuaian kegiatan dengan


pendekatan scientific.

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 284


Komponen
No. Hasil Penelaahan dan Skor
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Catatan
1 2 3

3. Kesesuaian penyajian dengan


sistematika materi.

4. Kesesuaian alokasi waktu dengan


cakupan materi.

Tidak Sesuai Sesuai


I. Penilaian
Sesuai Sebagian Seluruhnya

1. Kesesuaian dengan teknik dan bentuk


penilaian autentik.

2. Kesesuaian dengan dengan indikator


pencapaian kompetensi.

3. Kesesuaian kunci jawaban dengan soal.

4. Kesesuaian pedoman penskoran dengan


soal.

Jumlah

Komentar terhadap RPP secara umum.

........................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 285


R-3.1/3.2
RUBRIK

PENILAIAN TELAAH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Rubrik penilaian RPP digunakan fasilitator untuk menilai RPP peserta yang digunakan peer
teaching. Selanjutnya nilai RPP dimasukkan ke dalam nilai portofolio peserta.
Langkah-langkah penilaian RPP sebagai berikut.
1. Cermati format penilaian RPP dan RPP yang akan dinilai!
2. Berikan nilai setiap komponen RPP dengan cara membubuhkan tanda cek (√) pada kolom
pilihan skor (1 ), (2) dan (3) sesuai dengan penilaian Anda terhadap RPP tersebut!
3. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan setiap komponen RPP jika diperlukan!
4. Setelah selesai penilaian, jumlahkan skor seluruh komponen!
5. Tentukan nilai RPP menggunakan rumus berikut ini!

Skor yang diperoleh


Nilai= x 100 %
75

PERINGKAT NILAI

Amat Baik ( AB) 90 < A ≤ 100

Baik (B) 75 < B ≤ 90

Cukup (C) 60 < C ≤ 75

Kurang (K) ≤ 60

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 286


Membuat jaringan Kompetensi Dasar

PPKn Bahasa Indonesia


3.4 Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah, 3.4 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi
dan masyarakat panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia
4.4 Mengelompokkan kesamaan identitas suku bangsa (pakaian lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
tradisional, bahasa, rumah adat, makanan khas, dan upacara adat),
4.1Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang
sosial ekonomi (jenis pekerjaan orang tua) di lingkungan rumah, sekolah
dan masyarakat sekitar.
gaya, gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.

Seni budaya dan preakarya

3.1 Mengenal tempat-tempat industri, bersejarah, dan Matematika


3.5 Menemukan bangun segibanyak beraturan maupun
seni pertunjukan di daerah setempat. tak beraturan yangmembentuk pola pengubinan melalui
INDAHNYA pengamatan
3.2Mengenal gambar alam, benda, dan kolase
4.2 Melakukan pengubinan menggunakan segibanyak
NEGERIKU beraturan tertentu
4.2Membuat karya kreatif yang diperlukan untuk
melengkapi proses pembelajaran dengan
memanfaatkan bahan di lingkungan

IPS
2.3Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli dalam melakukan
IPA interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya
3.7Mendeskripsikan hubungan antara sumber daya alam 3.5Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan
dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat alam, sosial, budaya, dan ekonomi
4.6 Menyajikan laporan tentang sumberdaya alam dan 4.5Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan
pemanfaatannya oleh masyarakat
lingkungan alam, sosial, budaya dan ekonomi
.
Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 287
SILABUS PEMBELAJARAN TEMATIK SD
Kelas : IV

Tema 6 : Indahnya Negeriku

Alokasi Waktu : 1 X pertemuan (6 jp)

Kompetensi Inti :

1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya


2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
Mata Pelajaran dan Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Pembelajaran dan Alokasi Sumber Belajar
Penilaian Waktu

PPKn
3.4 Memahami arti bersatu dalam keberagaman  Mengidentifikasi identitas suku  Berdoa sesuai agama yang dianutnya 6 jp  Buku Tematik Kelas
di rumah, sekolah, dan masyarakat bangsa.  Menggali informasi yang sudah dimiliki IV
 Mengidentifikasi kesamaan identitas peserta didik tentang keanekaragaman  Atlas Provinsi
4.4 Mengelompokkan kesamaan identitas suku suku bangsa di Indonesia (Sumatera Barat,
bangsa (pakaian tradisional, bahasa, rumah suku bangsa yang ada di lingkungan
 Berdiskusi tentang identitas suku bangsa Kalimantan Selatan,
adat, makanan khas, dan upacara adat), sekitar dan mencari persamaannya Bali, Sulawesi Selatan,
sosial ekonomi (jenis pekerjaan orang tua)  Menghargai perbedaan dalam  Mencermati teks bacaan tentang Ambon, dan Papua).
di lingkungan rumah, sekolah dan keanekaragaman seni budaya di keanekaragaman suku bangsa untuk  Kartu-kartugambar
Indonesia. menemukan kosa kata baku (pakaiantradisional
masyarakat sekitar. taridaerah, rumah adat,
 Menemukan berbagai bentuk
Bahasa Indonesia segibanyak pada benda hasil budaya alat musik tradisional).
dan hasil sumber daya alam hayati.  Gambar obyek-obyek
3.4 Menggali informasi dari teks laporan  Mengidentifikasi kosakata baku dari  Melakukan percobaan tentang pola terkenal di provinsi
hasil pengamatan tentang gaya,

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 288


gerak, energi panas, bunyi, dan teks bacaan tentang lingkungan sosial pengubinan dari berbagai bentuk  LembarKegiatan (LK 1,
cahaya dengan bantuan guru dan secara cermat. segibanyak 2, dan 3)
teman dalam bahasa Indonesia lisan  Menyusun kalimat sendiri dengan  Bacaan cerita
Keanekaragaman Suku
dan tulis dengan memilih dan memilah kosa kata baku berdasarkan hasil
dan Budaya
kosakata baku. identifikasi. Penilaian
 TeksLagu Dari
4.1 Mengamati, mengolah, dan SabangSampaiMerauke.
 Penilaian sikap selama bekerja
kelompok  TeksTepukPersegi
menyajikan teks laporan hasil
 Penilaian kinerja presentasi.  Bentuk-bentuksegi
pengamatan tentang gaya, gerak, banyakdarikertasberwar
energi panas, bunyi, dan cahaya  Produk: : membuat pola pengubinan
na.
dengan bantuan guru dan teman
dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis dengan memilih dan memilah
kosakata baku.
Matematika
3.5 Menemukan bangun segibanyak beraturan  Mengidentifikasi benda-benda hasil
maupun tak beraturan yangmembentuk pola budaya dan sumberdaya alam yang
pengubinan melalui pengamatan berbentuk segibanyak beraturan.
4.2 Melakukan pengubinan menggunakan  Mengidentifikasi benda-benda hasil
segibanyak beraturan tertentu budaya dan sumberdaya alam yang
berbentuk segibanyak tak beraturan.
 Membuat segi banyak beraturan yang
dibentuk dari hasil gabungan bangun
datar secara kreatif.
 Membuat segi banyak tak beraturan
yang dibentuk dari hasil gabungan
bangun datar secara kreatif.
 Membuat pola pengubinan dari
berbagai bangun datar.
 Mengidentifikasi bangun datar yang

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 289


membentuk pola pengubinan.
Seni Budaya dan Prakarya
3.1 Mengenal tempat-tempat industri,  Menemutunjukkan tempat-tempat
bersejarah, dan seni pertunjukan di daerah bersejarah di daerah setempat dengan
setempat. menggunakan peta/atlas.
3.2 Mengenal gambar alam, benda, dan kolase  Mendeskripsikan nilai-nilai yang
dimiliki tempat bersejarah secara
4.2 Membuat karya kreatif yang diperlukan
faktual.
untuk melengkapi proses pembelajaran
 Menunjukkan contoh perilaku
dengan memanfaatkan bahan di lingkungan
melestarikan peninggalan bersejarah
di daerah setempat.
IPA
3.7 Mendeskripsikan hubungan antara sumber  Mendeskripsikan tentang sumberdaya
daya alam dengan lingkungan, teknologi, alam secara sistematis.
dan masyarakat  Menemutunjukkan persebaran sumber
4.6 Menyajikan laporan tentang sumberdaya daya alam di daerah setempat dengan
alam dan pemanfaatannya oleh masyarakat menggunakan peta/atlas.
 Mendeskripsikan tentang pemanfaatan
sumber daya alam oleh masyarakat
setempat secara sistematis.
 Menunjukkan contoh tindakan yang
mencerminkan perilaku berakhlak
mulia dalam pemanfaatan sumber
daya alam.
IPS
2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleran dan  Menunjukkan perilaku yang santun
peduli dalam melakukan interaksi sosial dalam berinteraksi dengan teman
dengan lingkungan dan teman sebaya. sebaya di lingkungan sekolah

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 290


3.5 Memahami manusia dalam dinamika  Menunjukkan contoh perilaku yang
interaksi dengan lingkungan alam, sosial, toleran dalam berinteraksi di
budaya, dan ekonomi lingkungan masyarakat yang majemuk
.
4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika
interaksi dengan lingkungan alam, sosial,
budaya dan ekonomi

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 291


HO-2.1/3.1

Contoh Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)


Satuan Pendidikan : SD .....................
Kelas/Semester : IV/2
Tema : Indahnya Negeriku
Waktu : 6 JP

A. Kompetensi Inti
1. Menerima, menghargai, dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman, tetangga, dan guru
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca]
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah, dan tempat bermain
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam
karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

B. Kompetensi Dasar
PPKn
3.4 Memahami arti bersatu dalam keberagaman di rumah, sekolah, dan masyarakat
4.4 Mengelompokkan kesamaan identitas suku bangsa (pakaian tradisional, bahasa, rumah
adat, makanan khas, dan upacara adat), sosial ekonomi (jenis pekerjaan orang tua) di
lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat sekitar.
Bahasa Indonesia
3.4 Menggali informasi dari teks laporan hasil pengamatan tentang gaya, gerak, energi
panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia
lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
4.1 Mengamati, mengolah, dan menyajikan teks laporan hasil pengamatan tentang gaya,
gerak, energi panas, bunyi, dan cahaya dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 292


Matematika
3.5 Menemukan bangun segibanyak beraturan maupun tak beraturan yang membentuk pola
pengubinan melalui pengamatan
4.2 Melakukan pengubinan menggunakan segibanyak beraturan tertentu.

Seni Budaya dan Prakarya


3.1 Mengenal tempat-tempat industri, bersejarah, dan seni pertunjukan di daerah setempat.
3.2 Mengenal gambar alam, benda, dan kolase
4.2 Membuat karya kreatif yang diperlukan untuk melengkapi proses pembelajaran dengan
memanfaatkan bahan di lingkungan
IPA
3.7 Mendeskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan
masyarakat
4.6 Menyajikan laporan tentang sumberdaya alam dan pemanfaatannya oleh masyarakat
IPS
2.3 Menunjukkan perilaku santun, toleran dan peduli dalam melakukan interaksi sosial
dengan lingkungan dan teman sebaya.
3.5 Memahami manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya,
dan ekonomi
4.5 Menceritakan manusia dalam dinamika interaksi dengan lingkungan alam, sosial, budaya
dan ekonomi

C. Indikator
PPKn
1. Mengidentifikasi identitas suku bangsa.
2. Mengidentifikasi kesamaan identitas suku bangsa yang ada di lingkungan sekitar.
3. Menunjukkan sikap menghargai perbedaan dalam keanekaragaman seni budaya di
Indonesia.
Bahasa Indonesia
1. Mengidentifikasi kosakata baku dari teks bacaan tentang lingkungan sosial secara
cermat.
2. Menyusun kalimat sendiri dengan kosa kata bakuberdasarkan hasil identifikasi.

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 293


Matematika
1. Mengidentifikasi benda-benda hasil budaya dan sumberdaya alam yang berbentuk
segibanyak beraturan.
2. Mengidentifikasi benda-benda hasil budaya dan sumberdaya alam yang berbentuk
segibanyak tak beraturan.
3. Membuat segibanyak beraturan yang dibentuk dari hasil gabungan bangun datar
secara kreatif.
4. Membuat pola pengubinan dari berbagai bangun datar.
5. Mengidentifikasi bangun datar yang membentuk pola pengubinan.

Seni Budaya dan Prakarya


1. Mengidentifikasi tempat-tempat bersejarah di daerah setempat dengan menggunakan
peta/atlas.
2. Mendeskripsikan nilai-nilai yang dimiliki tempat bersejarah secara faktual.
3. Menunjukkan contoh perilaku melestarikan peninggalan bersejarah di daerah
setempat.
IPA
1. Mendeskripsikan tentang sumberdaya alam secara sistematis.
2. Mengidentifikasi persebaran sumber daya alam di daerah setempat dengan
menggunakan peta/atlas.
3. Mendeskripsikan tentang pemanfaatan sumber daya alam oleh masyarakat setempat
secara sistematis.
4. Menunjukkan contoh tindakan yang mencerminkan perilaku berakhlak mulia dalam
pemanfaatan sumber daya alam.
IPS
1. Menunjukkan perilaku yang santun dalam berinteraksi dengan teman sebaya di
lingkungan sekolah
2. Menunjukkan contoh perilaku yang toleran dalam berinteraksi di lingkungan
masyarakat yang majemuk .

D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui kegiatan memasangkan kartu-kartu gambar dan diskusi, peserta didik dapat
mengidentifikasi identitas suku bangsa, persamaan dan contoh sikap menghargainya.
2. Melalui kegiatan membaca teks cerita dan diskusi, peserta didik dapat menemukan kosa
kata baku dan menyusunya dalam kalimat sendiri.

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 294


3. Melalui kegiatan membaca peta/atlas dan diskusi, peserta didik dapat menjelaskan jenis,
pemanfaatan dan persebaran sumber daya alam, serta tempat-tempat bersejarah.
4. Melalui kegiatan percobaan dan diskusi, peserta didik dapat menemukan segibanyak dalam
kehidupan dan menggambarnya menjadi pola pengubinan.
E. Materi Ajar
1. Identitas Suku Bangsa :
a. PakaianTradisional.
b. Bahasa Daerah.
c. Rumah Adat.
d. Makanan Khas.
e. Upacara Adat.
f. SeniTradisional (lagu, alatmusik, dantari).
g. Senjata Tradisional.
h. Persamaan identitas suku bangsa
2. Persebaran Sumber Daya Alam di Indonesia:
a.Pengertian
b. Macam-macam sumber daya alam
c.Persebaran sumber daya alam
b. Pemanfaatan sumber daya alam
3. Kosakata Baku.
4. Segibanyak
a. Beraturan
b. Tak beraturan
5. Pola Pengubinan
6. Tempat Bersejarah di daerah Setempat
a. Persebaran tempat bersejarah
b. Nilai yang dikandung dari tempat bersejarah
c.Upaya pelestarian tempat bersejarah
E. Alokasi Waktu
6 X 35 menit
F. Pendekatan/Strategi/Metode
Pendekatan:Saintifik (Scientific).

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 295


Metode: Diskusi (Discussion).danPercobaan (Experiment).

G. Kegiatan Pembelajaran

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI


WAKTU
Pendahuluan  Guru memberikan salam dan mengajak berdoa (religius). 10 menit
 Mengecek kehadiran peserta didik
 Guru menayangkan beberapa gambar rumah adat, pakaian, tari, dan
objek-objek alam terkenal dari beberapa provinsi
 Peserta didik mencermati gambar, kemudian diminta menyampaikan
pendapat dan perasaannya setelah melihat gambar tersebut. Misalnya
rumah adat dan pakaian daerah tampak indah sekali. Perasaan menjadi
bangga melihatnya.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan tersebut dan
ruang lingkup materi yang akan dipelajari, yaitu identitias suku bangsa,
sumber daya alam, kosakata baku, segibanyak beraturan, pola
pengubinan, dan tempat-tempat bersejarah di daerah setempat.
Inti  Peserta didik mendengarkan penjelasan mengenai kegiatan yang akan 40 menit
dilaksanakan selama pembelajaran,yaitu melaksanakan kegiatan
pembelajaran diskusi mencari pasangan gambar sesuai dengan provinsi
dan percobaan (experiment) dengan bantuan Lembar Kegiatan (rasa
ingin tahu).
 Peserta didik mendengarkan arahan guru agar dalam kegiatan diskusi
dapat bekerjasama dengan baik, santun dan menghargai pendapat
teman.
 Peserta didik membaca dan mencermati kembali teks cerita tentang
lingkungan sosial, yaitu identitas suku bangsa (gemar membaca),
sementara itu guru meletakkan beberapa atlas provinsi (Sumatera
Barat, Kalimantan Selatan, Bali, Sulawesi Selatan, Ambon, dan Papua)
di beberapa meja peserta didik (6 meja).
 Selesai kegiatan membaca, setiap peserta didik mengambil satu kartu
gambar secara acak.
 Dengan sungguh-sungguh dan cermat, setiap peserta didik mengamati
kartu gambar tersebut, apakah gambar tersebut merupakan rumah adat,
pakaian tradisional, tari daerah, atau alat musik tradisional.
 Setelah diperoleh informasi gambar dan diketahui asal provinsinya,
maka peserta didik mencari pasangan kartunya yang cocok dengan atlas
provinsi yang terletak di meja. Contoh: kartu yang berisi alat musik

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 296


KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
Kolintang akan dibawa ke meja dimana terdapat atlas provinsi Sulawesi
Utara (rasa ingin tahudan berpikir kritis).
 Setelah kegiatan mencocokan pasangan gambar selesai, peserta didik
dalam kelompok provinsi mengerjakan tugas melalui diskusi dengan
panduan lembar kegiatan (LK1) untuk melengkapi identitas suku bangsa
menjadi lengkap. Hasil diskusi masing-masing kelompok dipajang di
dinding kelas.
 Setiap kelompok menerima LK2 untuk memandu kegiatan diskusi 50 menit
selanjutnya. Peserta didik diberi waktu beberapa menit untuk mengamati
data/informasi yang ada dalam pajangan, kemudian menggunakan
informasi tersebut untuk mengkaji, menghubungkan dan menalar tentang
adanya kesamaan identitas suku bangsa dari identitas suku bangsa yang
ada di beberapa provinsi.
 Selanjutnya, dengan interaksi yang santun dan toleran di antara peserta
didik terhadap berbagai pendapat, mereka merumuskan berbagai
contoh perilaku yang harus ditunjukkan saat berinteraksi dengan
masyarakat yang beranekaragaman suku, budaya, dan seni di tanah air.
 Dengan menggunakan bacaan cerita tentang Keanekaragaman suku
dan budaya, setiap peserta didik dalam kelompok membaca secara
cermat dan kritis untuk mencari kosa kata baku dan tidak baku yang ada
di dalamtekstersebut.
 Peserta didik diminta menyusun kalimat dengan menggunakan kosa
kata baku tersebut secara kreatif dan benar. Kalimat yang disusun
sendiri itu berkaitan dengan kehidupan sehari-hari.
 Peserta didik diminta membandingkan kosa kata baku yang
ditemukannya dan kalimat yang telah disusunnya dengan hasil teman
dalam satu kelompok.
 Selesai diskusi, guru mengundi kelompok yang akan melaporkan hasil
diskusinya.
 Kelompok lain yang tidak bertugas melaporkan diminta mendengarkan,
mencermati, menanggapi, memberikan informasi, atau saran. Kemudian
bersama guru melengkapi/menyempurnakan hasil diskusi.
 Guru melakukan penilaian sikap peserta didik selama mereka diskusi.
 Peserta didik kembali mencermati pengertian sumber daya alam yang 50 menit
disampaikan guru dengan bantuan tayangan gambar.
 Dengan menggunakan peta/atlas(Sumatera Barat, Kalimantan Selatan,
Bali, Sulawesi Selatan, Ambon, dan Papua) dan LK3, peserta didik

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 297


KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
berdiskusi tentang:
o Sumber daya alam (macam-macam sumber daya alam, manfaat,
persebaran, dan contoh perilaku yang berakhlak mulia dalam
memanfaatkan sumber daya alam),
o Tempat-tempat bersejarah di lingkungan setempat (persebaran
tempat-tempat bersejarah, nilai yang dikandungnya, contoh perilaku
melestarikan peninggalan sejarah).
 Setiap kelompok menyusun laporan hasil diskusinya tentang sumber
daya alam dan tempat-tempat bersejarah dengan menggunakan bahasa
Indonesia yang benar, jelas, logis, dan sistematis.
 Setelah selesai diskusi, setiap kelompok melaporkan hasilnya dan
kelompok lain menanggapi.
 Guru memfasilitasi kegiatan diskusi dan presentasi, kemudian
melakukan pengamatan untuk penilaian kinerja peserta didik selama
melakukan presentasi.
 Peserta didik dan guru menanggapi presentasi tentang sumber daya
alam dan tempat-tempat bersejarah.
 Laporan tertulis dari setiap kelompok dikumpulkan untuk dilakukan
penilaian produk oleh guru.
 Siswa mendengarkan informasi guru tentang segi bayak beraturan dan 45 menit
tak beraturan
 Peserta didik dan guru melakukan tanya jawab tentang berbagai bentuk
segibanyak yang dapat ditemukan pada gambar-gambar tersebut.
 Peserta didik diminta melakukan percobaan membuat kreasi segi banyak
dari kertas berwarna yang berbentuk segi tiga, segi empat, dan lingkaran
. Percobaan dilakukan dengan cara melipat, menggunting, atau
menggunakan titik/garis bantu.
 Hasil percobaan dipajang dan dikritisi peserta didik bersama guru.
 Peserta didik secara berkelompok diminta menggambar segi banyak
beraturan yang saling berhubungan di salah satu sisinya atau lebih
sehingga membentuk pola pengubinan.
 Setiap kelompok berdiskusi untuk merumuskan pola pengubinan yang
telah mereka hasilkan (dibentuk dari persegi apa, sisi mana yang saling
berhubungan, pada benda apakah saja pola pengubinan itu dapat
ditemui di lingkungan sekitar).
 Peserta didik melaporkan hasil diskusi, kelompok lain dan guru

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 298


KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI
WAKTU
menanggapi.
 Peserta didik diminta mengumpulkan hasil percobaan membuat segi
banyak dan pola pengubinan untuk dilakukan penilaian produk.

Penutup  Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil pembelajaran 15 menit
pada pertemuan hari itu.
 Guru memberi kesempatan kepada beberapa peserta didik untuk
menyampaikan pendapatnya tentang pembelajaran yang telah diikuti.
 Guru melakukan penilaian
 Peserta didik ditugaskan membuat kliping dengan tema
Keanekaragaman Budaya dan pemanfaatan sumber daya alam
Indonesia secara individu untuk provinsi lain yang belum dibahas .
 Guru menyampaikan pesan moral untuksenantiasa menghormati
keanekaragaman suku bangsa di Indonesia, menumbuhkan rasa peduli
sosial yang tinggi, dan bijaksana dalam menggunakan sumber daya alam
yang ada.
 Salam dan doa penutup.

H. Penilaian.
1. TesTertulis dalam bentuk uraian.
2. Penilaian sikap selama bekerja kelompok
3. Penilaian kinerja presentasi.
4. Produk: laporan tentang sumber daya alam ,menggambar segibanyak beraturan menjadi
pola pengubinan, dan membuat kliping tentang Keanekaragaman Budaya Indonesia.
(Instrumenpenilaianterlampir).

I. Sumber Dan Media Pembelajaran


1. Atlas Provinsi (Sumatera Barat, Kalimantan Selatan, Bali, Sulawesi Selatan, Ambon, dan
Papua).
2. Kartu-kartu gambar (pakaian tradisional, taridaerah, rumah adat, alat musik tradisional).
3. Gambar obyek-obyek terkenal di provinsi
4. Lembar Kegiatan (LK 1, 2, dan 3)
5. Bacaan cerita Keanekaragaman Suku dan Budaya
6. Teks lagu modifikasi “disini senang disana senang”
7. Teks Lagu Dari Sabang Sampa iMerauke.
8. TeksTepuk Persegi.

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 299


9. Bentuk-bentuk segibanyak dari kertas berwarna.

Malang, ............ 2013,


Kepala SD ............. Guru Kelas 4,

.............................. .................

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 300


LAMPIRAN
A. Format pengamatan sikap

Nama Kerjasama Keaktifan Menghargai Tanggung jawab Ket


siswa eran
gan
BT MT MB MY BT MT MB MY BT MT MB MY BT MT MB MY

B. Penilaian Presentasi
Format Pengamatan Presentasi Hasil Diskusi
Jumlah
Nama Aspek Nilai
No. Peserta Skor
Didik Penampilan Sistematika Penguasaan
(gesture) penyampaian Materi

Keterangan Skor :

Kriteria Bagus Cukup Perlu berlatih


Penyampaian Runtut, Informasi yang Runtut, informasi yang Tidak runtut, Informasi
materi disampaikan lengkap disampaikan sebagian yang disampaikan
dan benar benar salah
Aspek bahasa Kalimat teratur, mudah Kalimat dapat Kalimat tidak teratur,
dipahami, suara jelas, dipahami, suara jelas, tidak
sesuai dengan kaidah menggunakan kaidah sesuai kaidah bahasa
bahasa Indonesia, bahasa Indonesia, Indonesia
percaya diri tetapi suara kurang
jelas
Penampilan Ekspresif, percaya diri Ekspresif, kurang ada Belum menunjukkan
dan ada kontak mata kontak mata dengan sikap ekspresif dan
dengan pendengar pendengar sehingga percaya diri
nampak kurang
percaya diri
Format Penilaian membuat pola pengubinan

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 301


Jumlah
Aspek Nilai
Nama Peserta Skor
No.
Didik Banyaknya benda
Ketepatan Ketepatan
dan gambar yang Kerapihan
gambar pengubinan
dibuat

Keterangan Skor:

Aspek ke-1 sampai ke-4

1=Kurang

2=Cukup

3=Baik

4=Sangat Baik

Skor maksimal = 16
Skor perolehan
Nilai = X 100
Skor Maksimal

LAGU

DARI SABANG SAMPAI MERAUKE

Cipt. R. Suharjo

Dari Sabang sampai Merauke berjajar pulau-pulau

Sambung menyambung menjadi satu itulah Indonesia

LEMBAR KEGIATAN (LK 1)

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 302


Kelompok :
Nama provinsi :
Tugas:
1. Baca dengan cermat wacana tentang Lingkungan sosial: Identitias Suku Bangsa!
2. Lengkapilah tabel identitas suku bangsa berikut inisesuai dengan kelompok provinsimu!
No Identitas suku bangsa Nama
1. Rumah adat

2. Pakaian adat

3. Senjata tradisional

4. Tari daerah

5. Lagu daerah

6. Makanan khas daerah

7. Upacara adat

8 Alat musik tradisional

Wacana: Identitas Suku di Provinsi Jawa Timur

Jawa timur adalah provinsi yang terletak di bagian timur pulau Jawa. Jawa Timur memiliki keanekaragaman suku bangsa dan
budaya. Keanekaragaman suku bangsa yakni suku Jawa, Madura, Tenggger (sekitar Gunung Bromo, Probolinggo) dan Osing
(Banyuwangi).

Keanekaragaman seni tari daerah antara lain :

 Tari Remo (Surabaya)


 Tari reog (Ponorogo)
 Tari Topeng, Beskalan, Remo (Malang)
 Tari Dungkrek (Madiun)
 Tari Rodat (Lumajang)
 Tari Gandrung (Banyuwangi)
 Tari Glipang (Probolinggo)
 Tari Jaranan (Blitar)
 Tari Topeng Getak, Gelang Room (Madura)

Keanekaragaman makanan khas daerah :

 Rujak cingur (Surabaya)


 Sate kerang, Kupang (Sidoarjo)
 Wingko babat (Lamongan)
 Pudak (Tuban)

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 303


LEMBAR KEGIATAN (LK 2)
Kelompok :
Nama provinsi :
Tugas:
1. Baca wacana tentang keragaman suku dan budaya di bawah ini! .
2. Temukan kosakata yang baku dan tidak baku.
3. Sempurnakan menjadi kosakata tidak baku menjadi baku.
4. Buat kalimat dari kosa kata baku yang kalian temukan dalam bacaan di atas!
5. Bandingkan kosa kata baku dan kalimat hasil kerjamu dengan hasil temanmu!

Wacana:
Keragaman Suku dan Budaya

Indonesia memiliki banyak suku yang tinggal di antara pulau-pulau. Antar


sukuitumemiliki adat istiadat dan budaya tersendiri. Budaya dan adat istiadat daerah
dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, baik secara langsung maupun melalui
media masa.
Setiap liburan, turis dari berbagai mancanegara justru sangat sering mengunjungi
negri kita agar dapat mengabadikan keunikan dan keindahannya lewat photo.
Banyak turis yang tertarik mempelajari bahasa dan tarian daerah yang khas seperti
Jawa, Minangkabau, Sunda, Batak, Madura, dan sebagainya.Jika bangsa lain mengagumi
keanekaragaman suku dan budaya yang dimiliki bangsa kita, maka apa yang harus kita
lakukan?
Tuangkan hasil belajarmu dalam format berikut!
No. Kosakata baku Kosakata tidak baku Contoh kalimat dengan kosa kata baku

LEMBAR KEGIATAN (LK 3)

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 304


Kelompok :
Nama provinsi :
Tugas :
1. Gunakan atlas provinsi untuk mengidentifikasi sumber daya alam yang terdapat di
provinsimu!
2. Jelaskan pemanfaatan sumber daya alam tersebut oleh masyarakat setempat!
3. Gunakan tabel berikut untuk menyelesaikan tugas!
No. Sumber daya alam Pemanfaatannya

4. Tulis beberapa contoh pemanfaatan sumber daya alam dengan perilaku akhlak mulia!.
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
........................
................................................................................................................................................
............
5. Gunakan atlas provinsi untuk mengidentifikasi tempat-tempat bersejarah di provinsimu!
6. Sebutkan nilai-nilai yang dikandung dari peninggalan sejarah tersebut!
7. Gunakan tabel berikut untuk menyelesaikan tugas!
No. Nama Tempat Bersejarah Nilai-Nilai yang Dikandung

8. Tulis beberapa contoh sikap untuk melestarikan peninggalan sejarah tersebut!


9. ................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
....................................

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 305


BAHAN TAYANG (POWER POINT) ATAU MEDIA CETAK
RUMAH ADAT

TARI DAERAH

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 306


ALAT MUSIK TRADISIONAL

OBYEK ALAM

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 307


Materi Pelatihan: 3.2 Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar

Langkah Kegiatan Inti

Diskusi dan Kerja Kerja Merangkum


Presentasi
Tanya jawab Kelompok Kelompok dan Refleksi

40 Menit 30 Menit 25 Menit 20 Menit 20 Menit

Diskusi dan tanya jawab tentang penilaian autentik dalam bentuk tes dan nontes termasuk
portofolio, dilanjutkan dengan Pemaparan materi oleh fasilitator tentang Contoh Penerapan
Penilaian Autentik pada Pembelajaran dengan menggunakan PPT-2.3/3.2 dan Panduan Tugas
Menelaah Rancangan Penilaian pada RPP dengan menggunakan PPT-3.2 yang disisipkan dalam
kegiatan diskusi tersebut.

Kerja kelompok untuk menelaah contoh penerapan penilaian autentik pada pembelajaran yang
terdapat dalam HO-2.3/3.2.

Kerja kelompok untuk merevisi rancangan penilaian pada RPP yang telah disusun.

Presentasi hasil kerja kelompok.

Membuat rangkuman materi pelatihan Model Rancangan Pembelajaran.

Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.

Fasilitator mengingatkan peserta agar membaca referensi yang relevan.

Fasilitator menutup pembelajaran.

Bahan Tayang

Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada Pembelajaran dengan menggunakan PPT-2.3/3.2 dan
Panduan Tugas Menelaah Rancangan Penilaian pada RPP dengan menggunakan PPT-3.2-2.

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 308


Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 309
Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 310
MATERI PELATIHAN 4 : PRAKTIK PEMBELAJARAN
TERBIMBING

4.1 Simulasi Pembelajaran


4.2 Peer Teaching

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 311


MATERI PELATIHAN 4

PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING (24 JP)

A. KOMPETENSI
Peserta pelatihan dapat:
1. mengkaji pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan pendekatan scientific
(mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta) dengan tetap
memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, maupun, intelektual; dan
2. melaksanakan pembelajaran yang menerapkan pendekatan scientific (mengamati,
menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta) dengan tetap
memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, maupun, intelektual.

B. LINGKUP MATERI
1. Simulasi Pembelajaran
2. Peer Teaching

C. KOMPETENSI PESERTA PELATIHAN


1. Ketelitian dan keseriusan dalam menganalisis simulasi pembelajaran.
2. Menganalisis simulasi pembelajaran melalui tayangan video pembelajaran.
3. Menyimpulkan alur pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan scientific dan
penilaian autentik.
4. Merevisi RPP sehingga menerapkan pendekatan scientific dan penilaian autentik untuk
kegiatan peer teaching.
5. Kreatif dan komunikatif dalam melakukan peer teaching.
6. Melaksanakan peer teaching pembelajaranyang menerapkan pendekatan scientific dan
penilaian autentik.
7. Menilai pelaksanaan peer teaching peserta lain.

D. PERANGKAT PELATIHAN
1. Bahan Tayang
a. Strategi pengamatan tayangan video.

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 312


b. Panduan tugas praktik pelaksanaan pembelajaran.
c. Garis besar instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran.
2. Lembar Kerja
a. Analisis pembelajaran pada tayangan video.
b. Instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran (Alat Penilaian Kinerja Guru).
3. ATK

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 313


SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN
MATERI PELATIHAN: 4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING
ALOKASI WAKTU: 22 JP (@ 45 MENIT)
JENJANG: SD/ MI
KELAS: 4
TAHAPAN DESKRIPSI KEGIATAN WAKTU
KEGIATAN
PERSIAPAN Dilakukan dengan mengecek kelengkapan alat pembelajaran,
seperti LCD Projector, Laptop, File, Active Speaker, dan Laser
Pointer, atau media pembelajaran lainnnya.

KEGIATAN Pengkondisian Peserta 15 Menit


PENDAHULUAN
Perkenalan

Fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator,


alokasi waktu, dan skenario kegiatan pembelajaran materi
pelatihan Praktik Pembelajaran Terbimbing.

Fasilitator memotivasi peserta, mengajak berdinamika agar saling


mengenal, serius, semangat, dan bekerja sama saat proses
pembelajaran berlangsung.

KEGIATAN INTI 4.1 Simulasi Pembelajaran 385


Menit

Pemaparan Strategi Pengamatan Video Pembelajaran dengan 20 Menit


menggunakan bahan tayang PPT-4.1 oleh fasilitator.

Penayangan video pembelajaran tematik integratif di kelas 4 30 Menit


dengan menggunakan V-2.1/4.1.

Kerja kelompok untuk menganalisis tayangan video pembelajaran 70 Menit


dengan fokus pada penerapan pendekatan scientific dan penilaian
autentik dengan menggunakan LK 4.1.

Menyimpulkan alur pembelajaran tematik integratif yang 30 Menit


berorientasi pada pendekatan scientific dan penilaian autentik.

Kerja kelompok untuk merevisi RPP sesuai dengan hasil analisis 135
tayangan video pembelajaran. Menit

Presentasi contoh RPP yang akan digunakan dalam kegiatan peer 90 Menit
teaching.

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 314


ICE BREAKER 10 Menit

4.2 Peer Teaching 590


Menit

Paparan oleh fasilitator tentang Panduan Tugas Praktik 20 Menit


Pelaksanaan Pembelajaran melalui peer teaching dengan
menggunakan PPT- 4.2-1.

Paparan oleh fasilitator tentang Garis Besar Instrumen Penilaian 20 Menit


Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan PPT-4.2-2.

Persiapan peer teaching. 15 Menit

Praktik peer teaching pembelajaran tematik integratif secara 480


individual, untuk setiap peserta 30 menit dipandu fasilitator. Menit

Menilai kegiatan peer teaching oleh fasilitator dengan


menggunakan instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran LK-
4.2.

Refleksi terhadap pelaksanaan peer teaching. 40 Menit

KEGIATAN Membuat rangkuman materi pelatihan Praktik Pembelajaran 15 Menit


PENUTUP Terbimbing.

Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.

Fasilitator mengingatkankan peserta agar membaca referensi yang


relevan.

Fasilitator menutup pembelajaran.

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 315


Materi Pelatihan : 4.1 Simulasi Pembelajaran

Langkah Kegiatan Inti

Paparan Tayangan Video Kerja Kelompok

20 Menit 30 Menit 70 Menit

Presentasi Kerja Kelompok Menyimpulkan

90 Menit 135 Menit 30 Menit

Pemaparan Strategi Pengamatan Video Pembelajaran dengan menggunakan bahan tayang PPT-
4.1 oleh fasilitator.
Penayangan video pembelajaran dengan menggunakan V-2.1/4.1.
Kerja kelompok untuk menganalisis tayangan video pembelajaran dengan fokus pada penerapan
pendekatan scientific dan penilaian autentik dengan menggunakan LK 4.1.
Menyimpulkan alur pembelajaranyang berorientasi pada pendekatan scientific dan penilaian
autentik.
Kerja kelompok untuk merevisi RPP sesuai dengan hasil analisis tayangan video pembelajaran.
Presentasi contoh RPP yang akan digunakan dalam kegiatan peer teaching.

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 316


Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 317
Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 318
Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 319
LK - 4.1

LEMBAR KERJA

ANALISIS PEMBELAJARAN
DALAM TAYANGAN VIDEO PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

1. Nama Peserta : ..............................................


2. Asal Sekolah : ..............................................
3. Tema : ..............................................

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan


Kegiatan Pendahuluan
Melakukan apersepsi dan motivasi.
a Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
b Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman
peserta didik dalam perjalanan menuju sekolah atau dengan
tema sebelumnya.
c Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitan dengan tema
yang akan dibelajarkan.
d Mengajak peserta didik berdinamika/melakukan sesuatu
kegiatan yang terkait dengan materi.
Kegiatan Inti
Guru menguasai materi yang diajarkan.
a. Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan
pembelajaran.
b Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain
. yang diintegrasikan secara relevandengan perkembangan Iptek
dankehidupan nyata .
c. Menyajikan materi dalam tema secara sistematis dan gradual
(dari yang mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak)
Guru menerapkan strategi pembelajaran yang mendidik.
a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang
akan dicapai.
b Melaksanakan pembelajaran secara runtut.
.
c. Menguasai kelas dengan baik.
d Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual.
.
e. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif (nurturant effect).

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 320


Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan
f. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang
direncanakan.
Guru menerapkan pendekatan scientific.
a Memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana.
b Memancing peserta didik untuk peserta didik bertanya.
c Menyajikan kegiatan peserta didik untuk keterampilan
mengamati.
d Menyajikan kegiatan peserta didik untuk keterampilan
menganalisis.
f Menyajikan kegiatan peserta didik untuk keterampilan
mengkomunikasikan.
Guru melaksanakan penilaian autentik.
a Mengamati sikap dan perilaku peserta didik dalam mengikuti
pelajaran.
b Melakukan penilaian keterampilan peserta didik dalam
melakukan aktifitas individu/kelompok.
c Mendokumentasikan hasil pengamatan skap, perilaku dan
keterampilan peserta didik.
Guru memanfaatan sumber belajar/media dalam
pembelajaran.
a. Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar
pembelajaran.
b Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media
. pembelajaran.
c. Menghasilkan pesan yang menarik.
d Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar
. pembelajaran.
e. Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media
pembelajaran.
Guru memicu dan/atau memelihara keterlibatan peserta didik
dalam pembelajaran.
a. Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi
guru, peserta didik, sumber belajar.
b Merespon positif partisipasi peserta didik,
.
c. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik,
d Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif.
.
e. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme peserta didik dalam
belajar.
Guru menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam
pembelajaran
a. Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar.

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 321


Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan
b Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar.
.
c. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai.
  Penutup Pembelajaran
Guru mengakhiri pembelajaran dengan efektif
a. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan
melibatkan peserta didik.
b Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau
. kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan.

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 322


R - 4.1

RUBRIK

PENILAIAN HASIL ANALISIS PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU


PADA TAYANGAN VIDEO

NAMA PESERTA DIKLAT :…………………………………………………………..


KELAS/ :…………………………………………………………..
TANGGAL PENILAIAN :…………………………………………………………..

Rentangan Nilai
Aspek Kriteria
Nilai Peserta
Mendeskripsikan hasil pengamatan kegiatan awal,
Pengamatan kegiatan inti, dan kegiatan penutup dengan lengkap
25 - 30
Video dan terinci yang disertai contoh kongkrit hasil
(15-30) pengamatan.
Mendeskripsikan hasil pengamatan kegiatan awal,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup dengan lengkap 21 - 24
namun kurang terinci.
Mendeskripsikan hasil pengamatan kegiatan awal,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup namun tidak 15 - 20
lengkap.
Mendeskripsikan setiap item pada lembar kerja
Lembar kerja analisis proses belajar mengajar sesuai dengan
25 - 30
analisis kompetensi dasar yang disajikan dalam tayangan
pembelajaran video dengan jelas, lengkap dan benar.
dalam Video Mendeskripsikan setiap item pada lembar kerja
(15-30) analisis proses belajar mengajar sesuai dengan
21 - 24
kompetensi dasar yang disajikan dalam tayangan
video dengan jelas.
Hanya menandai setiap item pada lembar kerja
analisis proses belajar mengaja rsesuai dengan
15 - 20
kompetensi dasar yang disajikan dalam tayangan
video.
Sikap selama Menunjukkan sikap antusias, teliti, bersungguh-
mengamati sungguh dengan penuh rasa ingin tahu yang disertai
12 - 15
(5-15) dengan pola berpikir analitik dalam mengamati dan
berdiskusi.
Menunjukkan sikap antusias, teliti, bersungguh-
sungguh dengan penuh rasa ingin tahu dan aktif 8 - 11
dalam berdiskusi.
Menunjukkan sikap antusias, teliti, bersungguh- 5-7
sungguh dengan penuh rasa ingin tahu saja.
Komentar dan Memberikan komentar yang faktual dan terstruktur 21 - 25
Simpulan sesuai dengan keterlaksanaan skenario pembelajaran
(10-25) yang ada dalam tayangan PBM video pembelajaran

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 323


Rentangan Nilai
Aspek Kriteria
Nilai Peserta
yang terdiri dari pengalaman yang dapat diambil dari
tayangan video dan kesimpulan.
Memberikan komentar yang faktual dan terstruktur 16 -20
sesuai dengan keterlaksanaan skenario pembelajaran
yang ada dalam tayangan PBM video pembelajaran
yang terdiri dari pengalaman yang dapat diambil dari
tayangan video.
Memberikan komentar sesuai dengan keterlaksanaan
skenario pembelajaran yang ada dalamtayangan PBM 10 -15
video pembelajaran.
JUMLAH 100

………………, ……….……………. 2013


Fasilitator,

(.................................................)

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 324


Materi Pelatihan: 4.2 Peer Teaching

Langkah Kegiatan Inti

Paparan
Paparan Persiapan
Instrumen
Panduan Peer Teaching
Penilaian

20 Menit 20 Menit 15 Menit

Praktik
Refleksi
Peer Teaching

40 Menit 480 Menit

Paparan oleh fasilitator tentang Panduan Tugas Praktik Pelaksanaan Pembelajaran melalui peer
teaching dengan menggunakan PPT- 4.2-1.
Paparan oleh fasilitator tentang Garis Besar Instrumen Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
dengan menggunakan PPT-4.2-2.
Persiapan peer teaching.
Praktik peer teaching pembelajaran secara individual, untuk setiap peserta 30 menit dipandu
fasilitator.
Menilai kegiatan peer teaching oleh fasilitator dengan menggunakan instrumen penilaian
pelaksanaan pembelajaran LK-4.2.
Refleksi terhadap pelaksanaan peer teaching.

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 325


Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 326
Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 327
Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 328
Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 329
LK - 4.2

LEMBAR KERJA

INSTRUMEN PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

1. Nama Peserta : .................................................


2. Asal Sekolah : .................................................
3. Topik : .................................................

Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan


Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
1 Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan
pengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya.
2 Mengajukan pertanyaan menantang.
3 Menyampaikan manfaat materi pembelajaran.
4 Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi
pembelajaran.
Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan
1 Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta
didik.
2 Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja
kelompok, dan melakukan observasi.
Kegiatan Inti
Penguasaan Materi Pelajaran
1 Kemampuan menyesuiakan materi dengan tujuan
pembelajaran.
2 Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain
yang relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata.
3 Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan
tepat.
4 Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari
konkrit ke abstrak)
Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik
1 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang
akan dicapai.
2 Menfasilitasi kegiatan yang memuat komponen eksplorasi,
elaborasi dan konfirmasi.
3 Melaksanakan pembelajaran secara runtut.
4 Menguasai kelas.

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 330


Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan
5 Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual.
6 Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasaan positif (nurturant effect).
7 Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu
yang direncanakan.
Penerapan Pendekatan scientific
1 Memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana.
2 Memancing peserta didik untuk bertanya.
3 Memfasilitasi peserta didik untuk mencoba.
4 Memfasilitasi peserta didik untuk mengamati.
5 Memfasilitasi peserta didik untuk menganalisis.
6 Memberikan pertanyaan peserta didik untuk menalar
(proses berfikir yang logis dan sistematis).
7 Menyajikan kegiatan peserta didik untuk berkomunikasi.
Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam Pembelajaran
1 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber
belajar pembelajaran.
2 Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media
pembelajaran.
3 Menghasilkan pesan yang menarik.
4 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber
belajar pembelajaran.
5 Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media
pembelajaran.
Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran
1 Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui
interaksi guru, peserta didik, sumber belajar.
2 Merespon positif partisipasi peserta didik.
3 Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik.
4 Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif.
5 Menumbuhkan keceriaan atau antuisme peserta didik dalam
belajar.
Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran
1 Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar.
2 Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar.
Kegiatan Penutup
Penutup pembelajaran

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 331


Aspek yang Diamati Ya Tidak Catatan
1 Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan
melibatkan peserta didik.
2 Memberihan tes lisan atau tulisan .
3 Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio.
4 Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan
kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan.
Jumlah

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 332


R - 4.2

RUBRIK

PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ini digunakan fasilitator untuk menilai kompetensi
guru dalam melaksanakan pembelajaran pada saat Peer Teaching. Selanjutnya nilai PeerTeaching
dimasukkan ke dalam nilai portofolio peserta.

Langkah Kegiatan
1. Berikan tanda cek (√) pada kolom pilihan YA atau TIDAK sesuai dengan penilaian Anda
terhadap penyajian guru pada saat pelaksanaan pembelajaran!
2. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran!
3. Hitung jumlah nilai YA dan TIDAK !
4. Tentukan Nilai menggunakan rumus berikut ini!

Mata Pelajaran IPA

JumlahYA JumlahYA 44
Nilai= x 100 % Nilai= x 100 %
40 ❑

PERINGKAT NILAI

Amat Baik ( AB) 90 < A ≤ 100

Baik (B) 75 < B ≤ 90

Cukup (C) 60 < C ≤ 75

Kurang (K) ≤ 60

Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran SD Kelas IV | 333

Anda mungkin juga menyukai