Anda di halaman 1dari 96

LAPORAN KEGIATAN WORKSHOP GURU PENDAMPINGAN

IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK TAHUN 2014 SE-BANGKA


BELITUNG
PERIODE 09 NOVEMBER s.d 12 NOVEMBER 2014

A. Pendahuluan
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruam (SMK) merupakan
penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya yaitu KTSP 2006. Sesuai
dengan permendiknas, bahwa kurikulum 2013 diharapkan dapat menciptakan
/menghasilkan insan indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, efektif
melalui sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Sejak mulai
diimplemetasikan kurikulum 2013 ini pada tahun pelajaran 2013/2014, terus
ditingkatkan implementasi terhadap terhadap guru-guru mata pelajaran baik
adptif, normatif dan produktif melalui guru pendamping, kepala sekolah dan
pengawas.
Untuk itu, workshop/bimbingan teknis calon guru pendamping terus
ditingkatkan sehingga penguasaan dan pemahaman terhadap kurikulum 2013
memiliki kelayakan yang tinggi sebagai pendamping. Dengan demikian,
pendamping benar-benar menguasai cara-cara memberikan pendampingan
secara profesional, sehingga guru sejawat atau guru yang didampingi akan
dapat meningkatkan kemampuannya dalam mengimplementasikan kurikulum
2013.

B. Tujuan
Workshop/bimbingan teknis guru pendamping pelaksanaan kurikulum
2013 bertujuan:
1. Meningkatkan pemahaman peserta tentang pola pikir dalam
pengimplimentasian kurikulum 2013
2. Meningkatkan pemahaman peserta hakikat kompetensi, bahan pelajaran,
proses pembelajaran, serta penilaian proses pembelajaran
3. Meningkatkan pemahaman peserta tentang rancang dan strategi implentasi
kurikulum 2013
4. Meningkatkan pemahaman peserta tentang kebijakan pembinaan SMK,
khususnya implementasi kurikulum 2013

C. Hasil yang Diharapkan


1. Meningkatkan pemahaman peserta tentang pola pikir dalam
pengimplimentasian kurikulum 2013
2. Meningkatkan pemahaman peserta hakikat kompetensi, bahan pelajaran,
proses pembelajaran, serta penilaian proses pembelajaran
3. Meningkatkan pemahaman peserta tentang rancang dan strategi implentasi
kurikulum 2013
4. Meningkatkan pemahaman peserta tentang kebijakan pembinaan SMK,
khususnya implementasi kurikulum 2013

D. Struktur Program
Sruktur program workshop/bimtek guru pendampingan pelaksanaan
kurikulum 2013 SMK tahun 2014 adalah:
Waktu
No Materi Ket
(@ 45’)
A. Materi Umum
1 Kebijakan Umum Dikmen 2
B. Materi Pokok
2 Manajemen Perubahan (perubahan pola 2
pikir/mindset)
3 Pemahaman Kompetensi (SKL, KI, dan KD) 3
4 Pemahaman Materi Pembelajaran, Integrasi Mulok, 3
dan Kepramukaan
5 Pemahaman Proses Pembelajaran (Pendekatan 3
Saintifik dan Model Pembelajaran)
6 Pemahaman Penilaian dan Pelaporan Pencapaian 3
Kompetensi
7 Pelasanaan Pendampingan dan simulasi 5
Pendampingan (strategi dan instrumen)
8 Spektrum, Matrikulasi, PKL, Peminatan dan 4
Ekstrakurikuler
9 Pemahaman dan Penyusunan RPP 3
C. Penunjang
10 Pre test – post test 2
Jumlah 30

E. Deskripsi Materi
1. Materi Umum
Berisikan kebijakan-kebijakan perubahan kurikulum KTSP 2006 ke
kurikulum 2013, peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan terhadap
kurikulum 2013
2. Materi Pokok
Berisikan petunjuk teknis iplementasi kurikulum 2013 terhadap 4
standar pendidikan, yaitu; standar isi, standar proses, standar kelulusan dan
standar penilaian.
3. Program Penunjang
Pelaksanaan pree test dan post test

F. Waktu dan Tempat


Workshop/ bimbingan teknis guru pendampingan pelaksanaan
kurikulum 2013 SMK tahun 2014 dilaksanakan selama 3 (tiga) hari atau
setara dengan 30 Jam kegiatan @ 45 menit dimulai tanggal 09-12 November
2014, waktu dan tempat sebagai berikut:
Hari : Minggu s.d Rabu
Tempat : Hotel Puncak Pangkalpinang
Alamat : Jalan Jendral Sudirman 10 F Pangkalpinang
G. Peserta
Peserta workshop/bimbingan teknis guru pendampingan pelaksanaan
kurikulum 2013 adalah guru-guru dari 8 (delapan) mata pelajaran yang
termuat dalam kolompok wajib A dan wajib B ditambah dengan program
paket C peminatan struktur kurikulum 2013 SMK kecuali Guru mata
pelajaran pendidikan agama islam.

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Muntok Pembuat Laporan

Drs. Arpani Zulhandy, S.Kom


NIP 19611123 200012 1 001 NIP 19781103 200903 1 004
LAPORAN KEGIATAN WORKSHOP GURU-GURU SASARAN
KEJURUAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK TAHUN 2014
SE-BANGKA BARAT
PERIODE 20 NOVEMBER s.d 22 NOVEMBER 2014

A. PENDAHULUAN
Sejak mulai diimplemetasikan kurikulum 2013 ini pada tahun pelajaran
2013/2014, terus ditingkatkan implementasi terhadap terhadap guru sasaran mata
pelajaran baik adaptif, normatif dan produktif melalui guru pendamping.
Kurikulum 2013 diharapkan dapat menciptakan /menghasilkan insan indonesia
yang produktif, kreatif, inovatif, efektif melalui sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang terintegrasi.
Untuk mempercepat peningkatan pemahaman dan penguasaan
keterampilan meng implementasi kurikulum 2013 diprogram kegiatan workshop
yang berkaitan dengan penyamaan persepsi terhadap implementasi kurikulum
2013. Dengan demikian, guru sasaran dapat mengidentifikasi dan mengatasi
kendala yang akan muncul pada saat implementasi kurikulum 2013.
B. Tujuan
Workshop/bimbingan teknis guru sasaran produktif pelaksanaan
kurikulum 2013 bertujuan:
1. Meningkatkan pemahaman peserta tentang pola pikir dalam
pengimplimentasian kurikulum 2013
2. Meningkatkan pemahaman peserta hakikat kompetensi, bahan
pelajaran, proses pembelajaran, serta penilaian proses pembelajaran
3. Meningkatkan pemahaman peserta tentang rancang dan strategi
implentasi kurikulum 2013
4. Meningkatkan pemahaman peserta tentang kebijakan pembinaan
SMK, khususnya implementasi kurikulum 2013

C. Hasil yang Diharapkan


1. Meningkatkan pemahaman peserta tentang pola pikir dalam
pengimplimentasian kurikulum 2013
2. Meningkatkan pemahaman peserta hakikat kompetensi, bahan
pelajaran, proses pembelajaran, serta penilaian proses pembelajaran
3. Meningkatkan pemahaman peserta tentang rancang dan strategi
implentasi kurikulum 2013
4. Meningkatkan pemahaman peserta tentang kebijakan pembinaan
SMK, khususnya implementasi kurikulum 2013

D. Struktur Program
Sruktur program workshop/bimtek guru sasaran produktif pelaksanaan
kurikulum 2013 SMK tahun 2014 adalah:
No Materi Waktu Keterangan
(@ 45’)
A. Materi Umum
1 Pembukaan
Kebijakan Umum Dikmen 3
Penutupan
B. Materi Pokok
2 Manajemen Perubahan (perubahan pola pikir/mindset) 2
3 Pemahaman Kompetensi (SKL, KI, dan KD) 5
4 Pemahaman Materi Pembelajaran, Integrasi Mulok, dan 3
Kepramukaan
5 Pemahaman Proses Pembelajaran (Pendekatan Saintifik 5
dan Model Pembelajaran)
6 Pemahaman Penilaian dan Pelaporan Pencapaian 5
Kompetensi
7 Spektrum, Matrikulasi, PKL, Peminatan dan 2
Ekstrakurikuler
8 Pemahaman dan Penyusunan RPP 5
Jumlah 30

E. DESKRIPSI MATERI
1. Materi Umum
Berisikan kebijakan-kebijakan perubahan kurikulum KTSP 2006 ke
kurikulum 2013, peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan
terhadap kurikulum 2013
2. Materi pokok
Berisikan petunjuk teknis implementasi kurikulum 2013 terhadap 4
standar pendidikan, yaitu; standar isi, standar proses, standar kelulusan
dan standar penilaian.
3. Program penunjang
Pelaksanaan pengembangan diri

F. WAKTU DAN TEMPAT


Workshop/ bimbingan teknis guru pendampingan pelaksanaan kurikulum
2013 SMK tahun 2014 dilaksanakan selama 3 (tiga) hari atau setara dengan 30
Jam kegiatan @ 45 menit dimulai tanggal 20-22 November 2014, waktu dan
tempat sebagai berikut:
Hari : Kamis s.d Sabtu
Tempat : LAB TKJ SMKN 1 Muntok
Alamat : Jalan Raya Pangkalpinang Desa Air Belo Pal-08 Muntok

G. PESERTA
Peserta workshop/bimbingan teknis guru pendampingan pelaksanaan
kurikulum 2013 adalah guru sasaran program paket C peminatan struktur
kurikulum 2013 SMK khususnya bagi ketua program studi atau kepala paket
keahlian.

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Pembuat Laporan
Muntok

Drs. Arpani Adi Kusumardi, ST


NIP 196111232000121001 NIP 1978 0907 2011 011 003

LAPORAN KEGIATAN WORKSHOP GURU PENDAMPINGAN


IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMK TAHUN 2014 SE-BANGKA
BARAT
PERIODE 17 OKTOBER s.d 19 OKTOBER 2014

A. PENDAHULUAN
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruam (SMK) merupakan
penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya yaitu KTSP 2006. Sesuai dengan
permendiknas, bahwa kurikulum 2013 diharapkan dapat menciptakan
/menghasilkan insan indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, efektif melalui
sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Sejak mulai
diimplemetasikan kurikulum 2013 ini pada tahun pelajaran 2013/2014, terus
ditingkatkan implementasi terhadap terhadap guru-guru mata pelajaran baik
adptif, normatif dan produktif melalui guru pendamping, kepala sekolah dan
pengawas.
Untuk itu, workshop/bimbingan teknis calon guru pendamping terus
ditingkatkan sehingga penguasaan dan pemahaman terhadap kurikulum 2013
memiliki kelayakan yang tinggi sebagai pendamping. Dengan demikian,
pendamping benar-benar menguasai cara-cara memberikan pendampingan secara
profesional, sehingga guru sejawat atau guru yang didampingi akan dapat
meningkatkan kemampuannya dalam mengimplementasikan kurikulum 2013..
B. Tujuan
Workshop/bimbingan teknis guru pendamping pelaksanaan kurikulum
2013 bertujuan:
1. Meningkatkan pemahaman peserta tentang pola pikir dalam
pengimplimentasian kurikulum 2013
2. Meningkatkan pemahaman peserta hakikat kompetensi, bahan
pelajaran, proses pembelajaran, serta penilaian proses pembelajaran
3. Meningkatkan pemahaman peserta tentang rancang dan strategi
implentasi kurikulum 2013
4. Meningkatkan pemahaman peserta tentang kebijakan pembinaan
SMK, khususnya implementasi kurikulum 2013

C. Hasil yang Diharapkan


1. Meningkatkan pemahaman peserta tentang pola pikir dalam
pengimplimentasian kurikulum 2013
2. Meningkatkan pemahaman peserta hakikat kompetensi, bahan
pelajaran, proses pembelajaran, serta penilaian proses pembelajaran
3. Meningkatkan pemahaman peserta tentang rancang dan strategi
implentasi kurikulum 2013
4. Meningkatkan pemahaman peserta tentang kebijakan pembinaan
SMK, khususnya implementasi kurikulum 2013

D. Struktur Program
Sruktur program workshop/bimtek guru pendampingan pelaksanaan
kurikulum 2013 SMK tahun 2014 adalah:
No Materi Waktu Keterangan
(@ 45’)
A. Materi Umum
1 Pembukaan 2
2 Kebijakan Umum Dikpora
3 Tindak Lanjut dan Penutupan 2
B. Materi Pokok
4 Implementasi Kurikulum 2013 2
5 Matrikulasi Kelas X dan XI 4
6 Pendekatan Pembelajaran 6
7 Penilaian Pembelajaran 6
8 Penusunan RPP 8
Jumlah 30

E. DESKRIPSI MATERI
1. Materi Umum
Berisikan kebijakan-kebijakan perubahan kurikulum KTSP 2006 ke
kurikulum 2013, peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan
terhadap kurikulum 2013
2. Materi pokok
Berisikan petunjuk teknis implementasi kurikulum 2013 terhadap 4
standar pendidikan, yaitu; standar isi, standar proses, standar kelulusan
dan standar penilaian.
3. Program penunjang
Pelaksanaan pengembangan diri

F. WAKTU DAN TEMPAT


Workshop/ bimbingan teknis guru pendampingan pelaksanaan kurikulum
2013 SMK tahun 2014 dilaksanakan selama 3 (tiga) hari atau setara dengan 30
Jam kegiatan @ 45 menit dimulai tanggal 17-19 Oktober 2014, waktu dan tempat
sebagai berikut:
Hari : Jum’at s.d Minggu
Tempat : Aula SMKN 1 Muntok
Alamat : Jalan Raya Pangkalpinang Desa Air Belo Pal-08 Muntok

G. PESERTA
Peserta workshop/bimbingan teknis guru pendampingan pelaksanaan
kurikulum 2013 adalah guru-guru dari 8 (delapan) mata pelajaran yang termuat
dalam kolompok wajib A dan wajib B ditambah dengan program paket C
peminatan struktur kurikulum 2013 SMK kecuali Guru mata pelajaran pendidikan
agama islam.
Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Pembuat Laporan
Muntok

Drs. Arpani Adi Kusumardi, ST


NIP 196111232000121001 NIP 1978 0907 2011 011 003

LAPORAN KEGIATAN WORKSHOP PENYUSUNAN KURIKULUM 2013


TAHUN 2013 SE-BANGKA BELITUNG
PERIODE 11 OKTOBER s.d 13 OKTOBER 2013
A. PENDAHULUAN
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruam (SMK) sudah memasuki
tahap implementasi bertahap- terbatas pada kelas x di 1021 SMK di seluruh
Indonesia. Pentahapan implementasi ini dimaksudkan untuk memperoleh
informasi tingkat keterlaksanaan kurikulum serta memberi peluang bagi
penyempurnaan kurikulum secara bertahap dan berkelenjutan.
Untuk mempercepat peningkatan pemahaman dan penguasaan
keterampilan meng implementasi kurikulum 2013 diprogram kegiatan workshop
yang berkaitan dengan penyamaan persepsi terhadap implementasi kurikulum
2013. Dengan demikian, ilaksanakan workshop upaya implementasi kurikulum
2013 dalam rangka memberikan informasi secara konprehensif tentang
pelaksanaan kurikulum 2013, khususnya untuk Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK).
B. Tujuan
Workshop penyusunan kurikulum 2013 bertujuan:
1. Meningkatkan pemahaman dan menyamakan persepsi tentang konsep
dan pelaksanaan kurikulum 2013
2. Mendalami Platform kurikulum 2013
3. Memperkaya wawasan dan meningkatkan keterampilan guru dalam
mendesain program pembelajaran
4. Tersosialisasinya rancangan kurikulum SMK, kerangka dasar dan
struktur kurikulum, penekatan pembelajaran dan pendekatan penilaian.

C. Hasil yang Diharapkan


1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang kebijakan
pendidikan menengah khususnya menengah kejuruan
2. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peserta terkait
implementasi kurikulum 2013
3. Menumbuhkan kreatifitas dan inovasi pendidik/tenaga pendidikan
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
4. Menjalin interaksi antar peserta untuk saling tukar pengalaman dalam
mendidik peserta didik

D. Struktur Program
Sruktur program workshop penyusunan kurikulum 2013 SMK adalah:
No Materi Waktu Keterangan
(@ 45’)
A. Materi Umum
1 Pembukaan
3
2 Kebijakan inas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung
B. Materi Pokok
2 Rancangan Kurikulum 2013 5
3 Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 4
4 Pendekatan Pembelajaran Kurikulum 2013 5
5 Pendeketan Penilaian Kurikulum 2013 5
6 Persentase Hasil Diskusi 4
7 Program Tindak Lanjut
4
8 Penutup
Jumlah 30

E. DESKRIPSI MATERI
1. Materi Umum
Berisikan kebijakan-kebijakan Dinas pendidikan Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung tentang pendidikan menengah kejuruan
2. Materi pokok
Berisikan petunjuk teknis rancangan kurikulum 2013,kerangka dasar
dan struktur kurikulum 2013, pendekatan pembelajaran kurikulum
2013, dan pendekatan penilaian kurikulum 2013

F. WAKTU DAN TEMPAT


Workshop penyusunan kurikulum 2013 SMK tahun 2014 dilaksanakan
selama 3 (tiga) hari atau setara dengan 30 Jam kegiatan @ 45 menit dimulai
tanggal 11-13 Oktober 2013, waktu dan tempat sebagai berikut:
Hari : Jum’at s.d Minggu
Tempat : Hotel Grand Mutiara Pangkalpinang
Alamat : Jalan Kamp. Bintang Pangkalpinang

G. PESERTA
Peserta workshop penyusunan kurikulum 2013 adalah wakil kepala
sekolah bidang kurikulum SMK, pengawas dan guru SMK se-Bangka Belitung
Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Pembuat Laporan
Muntok

Drs. Arpani Adi Kusumardi, ST


NIP 196111232000121001 NIP 1978 0907 2011 011 003

LAPORAN KEGIATAN WORKSHOP PENINGKATAN KOMPETENSI


GURU SMK
TAHUN 2013 SE-BANGKA BELITUNG
PERIODE 04 DESEMBER s.d 09 DESEMBER 2013

A. PENDAHULUAN
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruam (SMK) sudah memasuki
tahap implementasi bertahap- terbatas pada kelas x di 1021 SMK di seluruh
Indonesia. Pentahapan implementasi ini dimaksudkan untuk memperoleh
informasi tingkat keterlaksanaan kurikulum serta memberi peluang bagi
penyempurnaan kurikulum secara bertahap dan berkelenjutan.
Untuk mempercepat peningkatan pemahaman dan penguasaan
keterampilan meng implementasi kurikulum 2013 diprogram kegiatan workshop
yang berkaitan dengan penyamaan persepsi terhadap implementasi kurikulum
2013. Dengan demikian, ilaksanakan workshop upaya implementasi kurikulum
2013 dalam rangka memberikan informasi secara konprehensif tentang
pelaksanaan kurikulum 2013, khususnya untuk Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK).
B. Tujuan
Workshop peningkatan kompetensi guru SMK bertujuan:
1. Meningkatkan pemahaman dan menyamakan persepsi tentang konsep
dan pelaksanaan kurikulum 2013
2. Mendalami Platform kurikulum 2013
3. Memperkaya wawasan dan meningkatkan keterampilan guru dalam
mendesain program pembelajaran
4. Tersosialisasinya rancangan kurikulum SMK, kerangka dasar dan
struktur kurikulum, pendekatan pembelajaran dan pendekatan
penilaian.

C. Hasil yang Diharapkan


1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang kebijakan
pendidikan menengah khususnya menengah kejuruan
2. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peserta terkait
implementasi kurikulum 2013
3. Menumbuhkan kreatifitas dan inovasi pendidik/tenaga pendidikan
dalam meningkatkan kualitas pembelajaran
4. Menjalin interaksi antar peserta untuk saling tukar pengalaman dalam
mendidik peserta didik

D. Struktur Program
Sruktur program workshop peningkatan kompetensi guru SMK adalah:
No Materi Waktu Keterangan
(@ 45’)
A. Materi Umum
1 Pembukaan
3
2 Kebijakan dinas Pendidikan Provinsi Bangka Belitung
B. Materi Pokok
2 Rancangan Kurikulum 2013 8
3 Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum 8
4 Pendekatan Pembelajaran Kurikulum 2013 12
5 Pendeketan Penilaian Kurikulum 2013 10
6 Persentase Hasil Diskusi 10
7 Program Tindak Lanjut
6
8 Penutup
C. Penunjang
9 Pre test – Post test 3
Jumlah 60
E. DESKRIPSI MATERI
1. Materi Umum
Berisikan kebijakan-kebijakan Dinas pendidikan Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung tentang pendidikan menengah kejuruan
2. Materi pokok
Berisikan petunjuk teknis rancangan kurikulum 2013,kerangka dasar
dan struktur kurikulum 2013, pendekatan pembelajaran kurikulum
2013, dan pendekatan penilaian kurikulum 2013

F. WAKTU DAN TEMPAT


Workshop peningkatan kompetensi guru SMK tahun 2013 dilaksanakan
selama 6 (enam) hari atau setara dengan 60 Jam kegiatan @ 45 menit dimulai
tanggal 04-09 Desember 2013, waktu dan tempat sebagai berikut:
Hari : Rabu s.d Senin
Tempat : Hotel Tanjung Pesona Sungailiat
Alamat : Sungailiat

G. PESERTA
Peserta workshop peningkatan kompetensi guru SMK adalah guru SMK
Se-Bangka Belitung dan pengawas.
Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Pembuat Laporan
Muntok

Drs. Arpani Rina Maya Sari, S.Pd


NIP 196111232000121001 NIP 197708292009032003
LAPORAN KEGIATAN WORKSHOP PENILAIAN KINERJA GURU
SMK
TAHUN 2012 SE-BANGKA BARAT
PERIODE 22 OKTOBER s.d 24 OKTOBER 2012

A. PENDAHULUAN
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang
Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil dan Keputusan Presiden Nomor 87
Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil antara lain
dinyatakan bahwa untuk meningkatkan profesionalisme dan pembinaan karir
Pegawai Negeri Sipil perlu ditetapkan aturan tentang Jabatan Fungsional Pegawai
Negeri.
Jabatan fungsional guru adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang
lingkup, tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan
mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan
formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil
Pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya ini dimaksudkan
untuk menjadi pedoman bagi guru, pengelola pendidikan, tim penilai, dan pihak
lain yang berkepentingan dalam melaksanakan jabatan fungsional guru dan angka
kreditnya. Pelaksanaan jabatan fungsional guru dan angka kreditnya meliputi
tugas utama guru, pembagian tugas guru, pengangkatan, penilaian dan penetapan
angka kredit, kenaikan pangkat/jabatan, pembebasan sementara, pengangkatan
kembali, dan pemberhentian dari jabatan guru.
B. Tujuan
Workshop penilaian kenerja guru SMK bertujuan:
1. Meningkatkan pemahaman dan menyamakan persepsi tentang konsep
dan pelaksanaan PKG dan PKB
2. Memperkaya wawasan dan meningkatkan keprofesionalan guru dan
angka kreditnya
3. Tersosialisasinya pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PKG) dan
Penilaian Kinerja Berkelanjutan (PKB).

C. Hasil yang Diharapkan


1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang kebijakan
jabatan fungsional dan angka kreditnya
2. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peserta terkait penerapan
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan
Fungsional Pegawai Negeri Sipil dan angka kreditnya
3. Menumbuhkan kreatifitas dan inovasi pendidik/tenaga pendidikan
dalam meningkatkan profesionalitasjabatan fungsional
4. Menjalin interaksi antar peserta untuk saling tukar pengalaman dalam
mengembangkan profesionalitas jabatan fungsional

D. Struktur Program
Sruktur program workshop Penilaian Kinerja Guru SMK adalah:
No Materi Waktu Keterangan
(@ 45’)
A. Materi Umum
1. Pembukaan dan Kebijakan pembinaan dan
1 pengembangan profesi guru: PKG, PKB dan induksi 2 Jam
bagi guru pemula
B. Materi Pokok
1. Penilaian Kinerja Guru (PK) Guru
a. Overview PK Guru 11 Jam
b. Mekanisme PK Guru dan latihan/tugas mandiri
c. Overview PK Guru yang mendapat tugas 2 Jam
tambahan
2 d. Mekanisme PK Guru yang mendapat tugas 10 Jam
tambahan
2. Pengembangan Profesi Berkelanjutan
a. Overview PKB dan Pengelolaan PKB 4 Jam
b. Latihan Tugas Mandiri
3. Overview Program Induksi bagi Guru Pemula 2 Jam
C. Penunjang
1. PK Guru On Line 2
3 2. Rencana tindak lanjut pelaksanaan PK Guru dan 2 Jam
PKB di sekolah rujukan
Jumlah 35 Jam

D. DESKRIPSI MATERI
1. Materi Umum
Berisikan kebijakan-kebijakan pemerintah tentang jabatan fungsional
dan angka kreditnya
2. Materi pokok
Berisikan petunjuk teknis, mekanisme penilaian kinerja guru dan
pengembangan profesi berkelanjutan jabatan fungsional dan angka
kreditnya

E. WAKTU DAN TEMPAT


Workshop penilaian kinerja guru SMK tahun 2012 dilaksanakan selama 3
(tiga) hari atau setara dengan 30 Jam kegiatan @ 45 menit dimulai tanggal 22-24
Oktober 2012, waktu dan tempat sebagai berikut:
Hari : Senin s.d Rabu
Tempat : SMKN 1 Muntok
Alamat : Jalan. Raya Pangkalpinang Desa Air Belo Pal-08 Muntok
F. PESERTA
Peserta workshop penilaian kinerja guru SMK adalah kepala sekolah,
wakil dan guru senior SMK Se-Bangka Barat.

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Pembuat Laporan
Muntok

Sarbudiono, S.Pd Adi Kusumardi, ST


NIP 196805281991031005 NIP 1978 0907 2011 011 003
LAPORAN KEGIATAN WORKSHOP BIMBINGAN TEKNIS
PERSAMPAHAN
TAHUN 2013 SE-BANGKA BARAT
PERIODE 03 SEPTEMBER s.d 05 SEPTEMBER 2013

A. PENDAHULUAN
Kebijakan Pendidikan Lingkungan Hidup sebagai dasar arahan bagi para
pemangku kepentingan (stakeholders) dalam pelaksanaan dan pengembangan
PLH di Indonesia serta sebagai salah satu solusi dalam upaya meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap pelestarian fungsi
lingkungan hidup pemberdayaan masyarakat dalam pelaksanaan dan
pengembangan metode PLH, dengan harapan agar seluruh pemangku
kepentingan dapat bersinergi dalam melaksanakan Pendidikan Lingkungan
Hidup.

Pendidikan Lingkungan Hidup dengan tujuan mendorong dan membentuk


masyarakat Peduli dan Berbudaya Lingkungan yang mampu berpartisipasi dan
melaksanakan upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan
bagi kepentingan generasi sekarang maupun yang akan datang.

Pemerintah Indonesia bersama-sama dengan masyarakat internasional


telah menyepakati pentingnya menjaga bumi dari pencemaran dan kerusakan
berbagai bencana lingkungan/ permasalahan lingkungan, antara lain: sampah
organik dan nonorganik, longsor, banjir, kebakaran hutan, yang menimbulkan
kerugian baik materi maupun korban manusia. Di sisi lain, era globalisasi telah
berproses dan akan muncul tuntutan suatu produk industri yang harus
memenuhi kriteria konsumen yaitu produk bermutu (ISO 9000, Ecolabel) dan
lingkungan hidup (ISO 14.001), sehingga suatu proses produksi harus
memperhatikan perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup.

B. Tujuan
Workshop bimbingan teknis persampahan bertujuan:
1. Meningkatkan pemahaman dan menyamakan persepsi tentang konsep
pendidikan lingkungan hidup
2. Memperkaya wawasan dalam pengelolaan sampah organik dan
nonorganik
3. Tersosialisasinya pendidikan lingkungan hidup dan pemenfaatan
sampah organik dan non organik
4. Daur ulang sampah organik dan non organik

C. Hasil yang Diharapkan


1. Mampu mengelola sampah rumah tangga
2. Meningkatkan pemamfaatan sampah organik dan non organik
3. Menumbuhkan sikap peduli lingkungan

D. Struktur Program
Sruktur program workshop bimbingan teknis persampahan adalah:
No Materi Waktu Keterangan
(@ 45’)
A. Materi Umum
1 Pembukaan
2
2 Kebijakan kementerian lingkungan hidup (Babpedalda)
B. Materi Pokok
1 Pendidikan lingkungan hidup 3
2 Persampahan 4
3 Daur ulang sampah organik 6
4 Daur ulang sampah Non organik 8
5 Persentase Hasil Diskusi 3
6 Kunjungan ke Bank sampah 2

C. Penutup
1 Tindak lanjut dan Penutup 2
Jumlah 30

E. DESKRIPSI MATERI
1. Materi Umum
Berisikan kebijakan-kebijakan pemerintah tentang pendidikan
lingkungan hidup
2. Materi pokok
Berisikan petunjuk teknis, mekanisme pengelolaan dan pendaur
ulangan sampah organik maupun non organik

F. WAKTU DAN TEMPAT


Workshop bimbingan teknis persampahan tahun 2013 dilaksanakan
selama 3 (tiga) hari atau setara dengan 30 Jam kegiatan @ 45 menit dimulai
tanggal 03-05 September 201, waktu dan tempat sebagai berikut:

Hari : Selasa s.d Kamis


Tempat : Rumah Kebun Muntok
Alamat : Muntok
E. PESERTA
Peserta workshop bimbingan teknis persampahan adalah Kepala Desa,
Karang Taruna, PKK dan Sekolah menengah Se-Bangka Barat.

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Pembuat Laporan
Muntok

Drs. Arpani Adi Kusumardi, ST


NIP 196111232000121001 NIP 1978 0907 2011 011 003
LAPORAN KEGIATAN WORKSHOP PENINGKATAN KOMPETENSI
GURU SMK
TAHUN 2013 di P4TK-BBL MEDAN
PERIODE 03 Juni s.d 14 Juni 2013

A. PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005.
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional telah mengeluarkan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 Permendiknas
tersebut mengatur standar kualifikasi dan kompetensi yang harus dimiliki oleh
seorang guru satuan pendidikan,seperti; pedagogik, profesionalisme, kepribadian,
dan sosial.
Untuk mempercepat peningkatan pemahaman dan penguasaan
keterampilan meng implementasi materi diperlukan kompetensi profesional
seorang guru/pendidik. Melalui berbagai pusat pengembangan dan pemberdayaan
pendidik dan tenaga pendidikan merupakan salah satu wadah untuk meningkatkan
profesionalisme guru. Diklat kompetensi guru SMK dengan materi “Merawat dan
Memperbaiki Sistem Pendingin dan Tata Udara dapat meningkatkan
profesionalisme dalam bidang sistem kelistrikan dan sistem kontrolnya.
B. Tujuan
Workshop peningkatan kompetensi guru SMK bertujuan:
1. Meningkatkan profesionalisme guru
2. Memperkaya wawasan dan meningkatkan keterampilan guru dalam
pembelajaran
3. Merawat dan memperbaiki sistem pendingin tata udara.

C. Hasil yang Diharapkan


1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang pendingin
tata udara
2. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peserta terkait sistem
kontrol pendingin tata udara
3. Meningkatkan keterampilan penggunaan peralatan kerja

D. Struktur Program
Sruktur program workshop peningkatan kompetensi guru SMK adalah:
No Materi Waktu Keterangan
(@ 45’)
1. Kebijakan Kemendikbud 2
2. Menggunakan peralatan kerja Refrigerasi 42
3. Merawat dan Memperbaiki Peralatan Pendingin 46
4. Uji Kompotensi 10
Jumlah 100

E. DESKRIPSI MATERI
1. Materi Umum
Berisikan kebijakan-kebijakan Kemendikbud tentang pusat
pengembangan dan pemberdayaan pendidik dan tenaga pendidikan
serta pendidikan menengah kejuruan
2. Materi pokok
Berisikan penggunaan peralatan kerja refrigerasi, merawat dan
memperbaiki peralatan pendingin.

F. WAKTU DAN TEMPAT


Workshop peningkatan kompetensi guru SMK tahun 2013 dilaksanakan
selama 12 (dua belas) hari atau setara dengan 100 Jam kegiatan @ 45 menit
dimulai tanggal 03-14 Juni 2013, waktu dan tempat sebagai berikut:
Hari : Senen 03 Juni s.d Kamis 14 Juni 2013
Tempat : P4TK-BBL Medan
Alamat : MEDAN

G. PESERTA
Peserta workshop peningkatan kompetensi guru SMK adalah guru SMK
Se-Sumatera

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Pembuat Laporan
Muntok

Sarbudiono, S.Pd Adi Kusumardi, ST


NIP 196805281991031005 NIP 1978 0907 2011 011 003

LAPORAN KEGIATAN PENGUJI EKSTERNAL UJIAN KOMPETENSI


KEJURUAN SMKN 1 PARIT TIGA
PERIODE 24 Februari s.d 04 Maret 2014

A. PENDAHULUAN
Tercapai tidaknya tujuan pendidikan nasional khususnya Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK), tidak hanya dipengaruhi oleh kurikulum saja, namun juga
keterlaksanaan delapan standar pendidikan ( standar isi, proses, penilaian, skl,
sarana dan prasarana, pengelolaan, pendidik dan tenaga kependidikan, serta
standar keuangan disatuan pendidikan masing-masing. Ketidaktercapaian Standar
Kelulusan dapat dilihat dati hasil evaluasi baik pengetahuan, keterampilan dan
sikap yang diawali dengan proses pembelajaran dan penilaian yang benar.
Untuk itu pemerintah melaksanakan amanat undang-undang dalam bentuk
ujian nasional uji kompetensi. Uji Kompetensi ini dilaksanakan dengan
melibatkan DU/DI yang relevan sebagai penguji/asesor ekternal, sehingga
ketidaktercapain SKL benar-benar valid. Dengan demikian, diperoleh standar
kelulusan pendidikan menengah kejuruan yang nantinya akan dijadikan standar
kelulusan nasional.

B. Tujuan
Kegiatan penguji ekternal ujian nasional Uji Kompetensi bertujuan:
1. Menilai ketidaktercapain kegiatan ujian nasional uji kompetensi siswa
2. Membimbing ketidaktercapain standar kelulusan ujian nasional uji
kompotensi
3. Meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta tentang materi uji
kompetensi
4. Meningkatkan pemahaman dan keterampilan penggunaan peralatan
kerja

C. Hasil yang Diharapkan


1. Meningkatkan pemahaman peserta tentang materi uji kompetensi
2. Meningkatkan pemahaman dan keterampilan penggunaan peralatan
kerja
3. Meningkatkan pemahaman peserta tentang K3
4. Meningkatkan pemahaman dan keterampilan peserta sesuai POS

D. Struktur Program
Sruktur program penguji ekternal ujian nasional Uji Kompetensi adalah:
No Materi Waktu Keterangan
(@ 45’)
1. Uji Kompetensi Teori/pengetahuan 8
2. Uji Kompetensi Praktek/keterampilan 40
Jumlah 48

E. DESKRIPSI MATERI
1. Materi Teori/pengetahuan
Berisikan pengetahuan teoritis tentang peralatan kerja, K3, dan standar
pelaksanaan (POS)
2. Materi Praktek/keterampilan
Berisikan Ketrampilan dalam survey/pemetaan, K3, penggunaan
peralatan kerja, proses pengerjaan, cekatan, efisien bahan maupun
waktu.

F. WAKTU DAN TEMPAT


Kegiatan penguji ekternal ujian nasional Uji Kompetensi tahun 2013
dilaksanakan selama 6 (enam) hari atau setara dengan 48 Jam kegiatan @ 45
menit dimulai tanggal 24 Februari - 01 Maret 2013, waktu dan tempat sebagai
berikut:

Hari : Senen 24 Februari s.d Sabtu 1 Maret 2013


Tempat : SMKN 1 Parit Tiga
Alamat : Parit Tiga

G. PESERTA
Peserta ujian nasional Uji Kompetensi 2013 adalah peserta didik kelas XII
SMKN 1 Parit Tiga Kompetensi keahlian Teknik Distribusi Listrik.

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Pembuat Laporan
Muntok

Drs. Arpani Adi Kusumardi, ST


NIP 196111232000121001 NIP 1978 0907 2011 011 003

LAPORAN KEGIATAN WORKSHOP MUSYAWARAH GURU MATA


PELAJARAN (MGMP) SMK TAHUN 2015 SE-BANGKA BELITUNG
PERIODE 10 SEPTEMBER s.d 15 SEPTEMBER 2015

A. PENDAHULUAN
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruam (SMK) merupakan
penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya yaitu KTSP 2006. Sesuai dengan
permendiknas, bahwa kurikulum 2013 diharapkan dapat menciptakan
/menghasilkan insan indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, efektif melalui
sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Sejak mulai
diimplemetasikan kurikulum 2013 ini pada tahun pelajaran 2013/2014, terus
ditingkatkan implementasi terhadap terhadap guru-guru mata pelajaran baik
adptif, normatif dan produktif melalui guru pendamping, kepala sekolah dan
pengawas.
Untuk itu, workshop/bimbingan teknis calon guru pendamping terus
ditingkatkan sehingga penguasaan dan pemahaman terhadap kurikulum 2013
memiliki kelayakan yang tinggi sebagai pendamping. Dengan demikian,
pendamping benar-benar menguasai cara-cara memberikan pendampingan secara
profesional, sehingga guru sejawat atau guru yang didampingi akan dapat
meningkatkan kemampuannya dalam mengimplementasikan kurikulum 2013.
Permasalahan yang berkenaan dengan guru cukup bervariasi dan
kompleks. Beberapa diantaranya adalah: (1) kualifikasi guru belum memenuhi
persyaratan minimum; (2) kompetensi guru kejuruan belum memenuhi standar
industri; dan (3) sebagian besar guru belum mampu menunjukkan kinerja secara
profesional. Sehubungan dengan itu, untuk meningkatkan kompetensi Kejuruan
dan mutu guru melalui program-program strategis. Salah satu diantaranya adalah
pemberdayaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Kejuruan (MGMPK).
Agar program tersebut dapat dilaksanakan secara optimal, maka diadakan
workshop musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) Kejuruan pelaksanaan
kurikulum 2013 SMK tahun 2015. Dengan adanya workshop ini, implementasi
dan pelaksanaan Pemodelan MGMP Kejuruan diharapkan terselenggara secara
efektif, efisien, dan akuntabel, sehingga mampu mendukung peningkatan mutu
pembelajaran yang diharapkan akan berdampak positif terhadap usaha-usaha
peningkatan mutu pendidikan agar dapat mencapai standar nasional pendidikan.

B. Tujuan
Workshop/bimbingan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP)
Kejuruan pelaksanaan kurikulum 2013 bertujuan:
1. Meningkatkan pemahaman peserta tentang pola pikir dalam
pengimplimentasian kurikulum 2013 melalui MGMP
2. Meningkatkan pemahaman peserta hakikat kompetensi, bahan
pelajaran, proses pembelajaran, serta penilaian proses pembelajaran
melalui MGMP
3. Meningkatkan pemahaman peserta tentang rancang dan strategi
implentasi kurikulum 2013 melalui MGMP
4. Meningkatkan pemahaman peserta tentang kebijakan pembinaan
SMK, khususnya implementasi kurikulum 2013 melalui MGMP

C. Hasil yang Diharapkan


1. Meningkatkan pemahaman peserta tentang pola pikir dalam
pengimplimentasian kurikulum 2013 melalui MGMP
2. Meningkatkan pemahaman peserta hakikat kompetensi, bahan
pelajaran, proses pembelajaran, serta penilaian proses pembelajaran
melalui MGMP
3. Meningkatkan pemahaman peserta tentang rancang dan strategi
implentasi kurikulum 2013 melalui MGMP
4. Meningkatkan pemahaman peserta tentang kebijakan pembinaan
SMK, khususnya implementasi kurikulum 2013 melalui MGMP

D. Struktur Program
Sruktur program workshop/bimtek musyawarah guru mata pelajaran
(MGMP) pelaksanaan kurikulum 2013 SMK tahun 2015 adalah:
No Materi Waktu Keterangan
(@ 45’)
D. Materi Umum
1 Pembukaan dan Kebijakan Pendidikan Kejuruan Dinas 3
Pendidikan Provinsi Bangka Belitung
2 Penutupan 2
E. Materi Pokok
1 Keterampilan Pekerjaan Abad 21 2
2 Model Pembelajaran 6
3 Analisis Silabus KTSP 2006 dan Silabus Kurikulum 4
2013
4 Pengembangan Indikator Pembelajaran 4
5 Panduan Model Pembelajaran dengan Pendekatan 6
Saintifik pada Kurikulum 2013 dan Model Belajar pada
Kurikulum 2006
6 Panduan Model Pembelajaran dengan Pendekatan 5
Saintifik pada Kurikulum 2013 dan Model Belajar pada
Kurikulum 2006
7 Penyusunan RPP 5
8 Observasi Pembelajaran di SMK 4
9 Penyusunan Instrumen Penilaian dan Pengembangan 5
Bahan Tayang (Power Point)
10 Refleksi dan Tugas Mandiri 2

F. Penunjang
11 Pre test – post test 2
Jumlah 30

G. DESKRIPSI MATERI
1. Materi Umum
Berisikan kebijakan-kebijakan perubahan kurikulum KTSP 2006 ke
kurikulum 2013, peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan
terhadap kurikulum 2013
2. Materi pokok
Berisikan petunjuk teknis iplementasi kurikulum 2013 terhadap 4
standar pendidikan, yaitu; standar isi, standar proses, standar kelulusan
dan standar penilaian.
3. Program penunjang
Pelaksanaan pree test dan post test

H. WAKTU DAN TEMPAT


Workshop/ bimbingan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP)
pelaksanaan kurikulum 2013 SMK tahun 2015 dilaksanakan selama 6 (enam)
hari atau setara dengan 48 Jam kegiatan @ 45 menit dimulai tanggal 10-15
September 2015, waktu dan tempat sebagai berikut:
Hari : Senen s.d Minggu
Tempat : Hotel Tanjung Pesona Sungai Liat
Alamat : Sungai Liat
I. PESERTA
Peserta workshop/bimbingan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP)
pelaksanaan kurikulum 2013 SMK tahun 2015 adalah guru-guru dari 8 (delapan)
mata pelajaran yang termuat dalam kolompok program paket C peminatan
struktur kurikulum 2013 SMK

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Pembuat Laporan
Muntok

Drs. Arpani Adi Kusumardi, ST


NIP 196111232000121001 NIP 1978 0907 2011 011 003

LAPORAN KEGIATAN WORKSHOP PENYUSUNAN KURIKULUM


(MUATAN LOKAL) SMK TAHUN 2015 SE-BANGKA BELITUNG
PERIODE 26 NOVEMBER s.d 1 DESEMBER 2015

A. PENDAHULUAN
Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Kejuruam (SMK) merupakan
penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya yaitu KTSP 2006. Sesuai dengan
permendiknas, bahwa kurikulum 2013 diharapkan dapat menciptakan
/menghasilkan insan indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, efektif melalui
sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Sejak mulai
diimplemetasikan kurikulum 2013 ini pada tahun pelajaran 2013/2014, terus
ditingkatkan implementasi terhadap terhadap guru-guru mata pelajaran baik
adptif, normatif dan produktif melalui guru pendamping, kepala sekolah dan
pengawas.
Untuk itu, workshop/bimbingan teknis calon guru pendamping terus
ditingkatkan sehingga penguasaan dan pemahaman terhadap kurikulum 2013
memiliki kelayakan yang tinggi sebagai pendamping. Dengan demikian,
pendamping benar-benar menguasai cara-cara memberikan pendampingan secara
profesional, sehingga guru sejawat atau guru yang didampingi akan dapat
meningkatkan kemampuannya dalam mengimplementasikan kurikulum 2013.
Permasalahan yang berkenaan dengan guru cukup bervariasi dan
kompleks. Beberapa diantaranya adalah: (1) kualifikasi guru belum memenuhi
persyaratan minimum; (2) kompetensi guru kejuruan belum memenuhi standar
industri; dan (3) sebagian besar guru belum mampu menunjukkan kinerja secara
profesional. Sehubungan dengan itu, untuk meningkatkan kompetensi Kejuruan
dan mutu guru melalui program-program strategis. Salah satu diantaranya adalah
pemberdayaan Musyawarah Guru Mata Pelajaran Kejuruan (MGMPK).
Agar program tersebut dapat dilaksanakan secara optimal, maka diadakan
workshop musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) Kejuruan pelaksanaan
kurikulum 2013 SMK tahun 2015. Dengan adanya workshop ini, implementasi
dan pelaksanaan Pemodelan MGMP Kejuruan diharapkan terselenggara secara
efektif, efisien, dan akuntabel, sehingga mampu mendukung peningkatan mutu
pembelajaran yang diharapkan akan berdampak positif terhadap usaha-usaha
peningkatan mutu pendidikan agar dapat mencapai standar nasional pendidikan.
Muatan Lokal atau yang biasa disebut Mulok merupakan program pendidikan yang
isi dan media penyampainnya dikaitkan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial, dan
lingkungan budaya serta kebutuhan pembangunan daerah yang perlu dianjurrkan kepada
siswa (Kemendiknas). Maka dari itu setiap daerah pasti berbeda Mulok-nya karena kebutuhan
masyarakat di tiap derah berbeda, misalnya pada mata pelajaran Bahasa Jawa, tentunya
bahasa Jawa tidak cocok diterapkan di Sumatra maupun daerah yang berbeda budaya lainnya
di Indonesia.
Muatan lokal merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus
mengembangkan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar untuk setiap jenis muatan lokal
yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan satu mata pelajaran
muatan lokal setiap semester. Ini berarti bahawa dalam satu tahun satuan pendidikan dapat
menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal.
B. Tujuan
Workshop/bimbingan Penyusunan Kurikulum (Muatan Lokal)
pelaksanaan kurikulum 2013 bertujuan:
1. Meningkatkan pemahaman peserta tentang pola pikir dalam
pengimplimentasian kurikulum 2013 melalui mapel muatan lokal
2. Meningkatkan pemahaman peserta hakikat kompetensi, bahan
pelajaran, proses pembelajaran, serta penilaian proses pembelajaran
melalui melalui mapel muatan lokal
3. Meningkatkan pemahaman peserta tentang rancang dan strategi
implentasi kurikulum 2013 melalui melalui mapel muatan lokal
4. Meningkatkan pemahaman peserta tentang kebijakan pembinaan
SMK, khususnya implementasi kurikulum 2013 melalui melalui mapel
muatan lokal
5. Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan
budayanya,
6. b. Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai
daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada
umumnya,
7. c. Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturanaturan yang
berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilai-nilai luhur
budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional.
8.

C. Hasil yang Diharapkan


1. Meningkatkan pemahaman peserta tentang pola pikir dalam
pengimplimentasian kurikulum 2013 melalui MGMP
2. Meningkatkan pemahaman peserta hakikat kompetensi, bahan
pelajaran, proses pembelajaran, serta penilaian proses pembelajaran
melalui melalui mapel muatan lokal
3. Meningkatkan pemahaman peserta tentang rancang dan strategi
implentasi kurikulum 2013 melalui melalui mapel muatan lokal
4. Meningkatkan pemahaman peserta tentang kebijakan pembinaan
SMK, khususnya implementasi kurikulum 2013 melalui melalui
mapel muatan lokal

D. Struktur Program
Sruktur program workshop/bimtek Penyusunan Kurikulum (Muatan
Lokal)pelaksanaan kurikulum 2013 SMK tahun 2015 adalah:
No Materi Waktu Keterangan
(@ 45’)
A. Materi Umum
1 Pembukaan dan Kebijakan Pendidikan Kejuruan Dinas 2
Pendidikan Provinsi Bangka Belitung
B. Materi Pokok
1 Pemahaman Kurikulum 2013 2
2 Konsep Pengembangan Kurikulum 2013 8
3 Pengembangan Muatan Lokal 4
4 Analisis potensi daerah 8
5 Perumusan Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar 16
Kurikulum Muatan Lokal
6 Penyusunan Silabus Kurikulum Muatan lokal 16
Jumlah 56

E. DESKRIPSI MATERI
1. Materi Umum
Berisikan kebijakan-kebijakan perubahan kurikulum KTSP 2006 ke
kurikulum 2013, peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan
terhadap kurikulum 2013 terhadap muatan lokal dari potensi daerah.

2. Materi pokok
Berisikan petunjuk teknis iplementasi kurikulum 2013 terhadap
Silabus Muatan Lokal terhadap potensi daerah

F. WAKTU DAN TEMPAT


Workshop/ bimbingan Penyusunan Kurikulum (Muatan Lokal)
pelaksanaan kurikulum 2013 SMK tahun 2015 dilaksanakan selama 6 (enam)
hari atau setara dengan 56 Jam kegiatan @ 45 menit dimulai tanggal 26
November - 1 Desember 2015, waktu dan tempat sebagai berikut:
Hari : Kamis s.d Selasa
Tempat : Hotel Bumi Asih
Alamat : Pangkalpinang

G. PESERTA
Peserta workshop/bimbingan Penyusunan Kurikulum (Muatan Lokal)
pelaksanaan kurikulum 2013 SMK tahun 2015 adalah wakil kurikulum dan guru-
guru mata pelajaran yang termuat dalam kolompok program Pendidikan seni
budaya struktur kurikulum 2013 SMK

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Pembuat Laporan
Muntok

Drs. Arpani Adi Kusumardi, ST


NIP 196111232000121001 NIP 1978 0907 2011 011 003
LAPORAN KEGIATAN DIKLAT PENYUSUNAN DAN ANALISIS
INSTRUMEN PENILAIAN PENDIDIKAN SMK TAHUN 2018 SE-
BANGKA BELITUNG
PERIODE 27 NOVEMBER s.d 30 NOVEMBER 2018

A. PENDAHULUAN
Seiring dengan implementasi kurikulum 2013, diharapkan adanya
perubahan paradigma pada pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran yang pada
awalnya berpusat pada para guru (teacher centered) berubah menjadi berpusat
pada siswa (student centered).Guru diharapkan lebih kreatif dan inovatif dalam
menyajikan materi pelajaran.
Penerapan pendekatan saintifik (5M) yang meliputi mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan diharapkan juga
mampu mengubah iklim pembelajaran menjadi lebih aktif, kolaboratif, dan
partisipatif, serta mampu merangsang mampu merangsang kemampuan berpikir
kritis dan analitis siswa, bahkan sampai membuat siswa menghasilkan sebuah
karya. Dengan kata lain, pembelajaran diharapkan berada pada level yang lebih
tinggi baik pada aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.
Penerapan beberapa model pembelajaran seperti pembelajaran berbasis
proyek (project based learning),pembelajaran berbasis masalah (problem based
learning),pembelajaran dengan pendekatan penyelesaian masalah (problem
solving),menemukan (discovery/ inquiry) menjadi peluang bagi guru untuk
menerapkan kegiatan pembelajaran pada level HOTS (Higher Order Thinking
Skill).
Untuk itu, workshop/diklat penyusunan dan analisis instrument penilaian
pendidikan terus ditingkatkan sehingga penguasaan dan pemahaman terhadap
pengembang K-13 pun disampaikan atau disampaikan materi tentang soal-soal
HOTS. Tujuannya disamping untuk meningkatkan kualitas soal, juga untuk
membiasakan siswa mengerjakan soal standar olimpiade internasional.
B. Tujuan
Workshop/diklat penyusunan dan analisis instrument penilaian
pendidikan bertujuan:
1. Meningkatkan pemahaman peserta tentang pola pikir dalam
pengimplimentasian penyusunan soal HOT kurikulum 2013
2. Meningkatkan pemahaman peserta hakikat kompetensi, bahan pelajaran,
proses pembelajaran HOT
3. Meningkatkan pemahaman peserta tentang rancang dan strategi implentasi
kurikulum 2013 pada Pembelajaran HOT
4. Meningkatkan pemahaman peserta tentang kebijakan pembinaan SMK,
khususnya implementasi kurikulum 2013

C. Hasil yang Diharapkan


1. Mengimplimentasian pembelajaran HOT pada kurikulum 2013
2. Bentuk penilaian menggunakan HOT pada kurikulum 2013

D. Struktur Program
Sruktur program workshop/bimtek/diklat penyusunan dan analisis
instrument penilaian pendidikan pelaksanaan kurikulum 2013 SMK tahun 2018
adalah:
No Materi Waktu Keterangan
(@ 45’)
Materi Umum
1 Kebijakan Umum Dinas Pendidikan Prov. Kep. Babel 2
Materi Pokok
2 Penjelasan teknis Kegiatan 2
3 Pengenalan Aplikasi e-Raport 4
4 Penyusunan dan Analisis Instrumen Penilaian 20
Pendidikan SMK
5 Panduan Penilaian hasil belajar pada SMK 2
Jumlah 30

E. DESKRIPSI MATERI
1. Materi Umum
Berisikan kebijakan-kebijakan perubahan kurikulum KTSP 2006 ke
kurikulum 2013, peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan terhadap
kurikulum 2013, dan pengembangan pembelajaran dan penilaian
menggunakan HOT.
2. Materi pokok
Berisikan petunjuk teknis penggunaan e-raport pada kurikulum
2013, Penyusunan dan Analisis Instrumen Penilaian Pendidikan SMK
dengan menggunakan HOT

F. WAKTU DAN TEMPAT


Workshop/ diklat penyusunan dan analisis instrument penilaian
pendidikan kurikulum 2013 SMK tahun 2018 dilaksanakan selama 4 (empat) hari
atau setara dengan 30 Jam kegiatan @ 45 menit dimulai tanggal 07-30 November
2018, waktu dan tempat sebagai berikut:
Hari : Selasa s.d Jum’at
Tempat : SUN Hotel Pangkalpinang
Alamat : Jalan Toniwen No.12 Kamp. Bintang Kec. Rangkui
Pangkalpinang

G. PESERTA
Peserta workshop/diklat penyusunan dan analisis instrument penilaian
pendidikan kurikulum 2013 adalah Wakil Kepala sekolah bidang kurikulum dan
Kaprog (Kepala program) SMK Se-Bangka Belitung.

H. PEMATERI

Workshop/diklat penyusunan dan analisis instrument penilaian


pendidikan ini disampaikan oleh:
1. Ardana, S.Kom (SMK Sore Pangkalpinang)
2. Dr. Safari (Universitas Negeri Jakarta)

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Pembuat Laporan
Muntok

Drs. Arpani Adi Kusumardi, ST


NIP 196111232000121001 NIP 1978 0907 2011 011 003
LAPORAN KEGIATAN BIMTEK PENYUSUNAN DAFTAR USULAN
DAN PENILAIAN ANGKA KREDIT (DUPAK) SMA/SMK TAHUN 2018
SE-BANGKA BELITUNG
PERIODE 04 DESEMBER s.d 07 DESEMBER 2018

A. PENDAHULUAN
Kegiatan Bimtek ini dilaksanakan dalam upaya pembinaan karier bagi
pemangku jabatan fungsional guru di lingkungan Pemerintah Prov. Kep bangka
Belitung. Berdasarkan data masih banyak para jabatan fungsional guru yang tidak
dapat naik pangkat/jabatan dalam kurun waktu kurang dari 4 tahun, dan dari
usulan kenaikan pangkat dan jabatan fungsional guru yang diterima tim penilai
prov. masih terdapat kesalahan dalam penulisan angka kredit pada penetapan
angka kredit (PAK).
Para narasumber secara umum menjelaskan mengenai cara menyusun
DUPAK. Ada beberapa poin yang dapat disimpulkan yakni untuk mempermudah
menyusun DUPAK adalah dengan membuat buku kerja harian, menyalin ke
dalam Surat Pernyataan melaksanakan tugas sesuai masing-masing unsur
kegiatan, kemudian merekap jumlah angka kredit per butir kegiatan kemudian
dipindahkan ke Daftar Usul Penilaian Angka Kredit. Untuk mendukung DUPAK
diperlukan kelengkapan data misalnya surat tugas, laporan, sebagainya. Laporan
pun merupakan laporan kegiatan untuk mendukung butir-butir DUPAK, dan
naskah, buku, jurnal, dan makalah untuk pengembangan profesi.
Untuk itu, workshop/Bimtek penyusunan daftar usulan dan penilaian
angka kreditterus ditingkatkan sehingga para guru dapat meningkatkan kinerja.

B. Tujuan
Workshop/Bimtek penyusunan daftar usulan dan penilaian angka kredit
bertujuan:
1. Meningkatkan pemahaman dalam penyusunan angka kredit
2. Menyamakan persepsi dalam penyusunan angka kredit
3. Menyamakan persepsi dalam pemahaman PKG

C. Hasil yang Diharapkan


1. Mampu melakukan penyusunan DUPAK
2. Mampu melakukan penyusunan SKP
3. Mampu malakukan PKG
D. Struktur Program
Sruktur program workshop/bimtek penyusunan daftar usulan dan
penilaian angka kredit tahun 2018 adalah:

No Materi Waktu Keterangan


(@ 45’)
Materi Umum
1 Kebijakan Kemdikbud permen 15 tahun 2018 4
Materi Pokok
2 Aplikasi Penyusunan Daftar Usulan dan Penilaian 16
Angka Kredit
3 Penilaian Daftar Usulan dan Penilaian Angka Kredit dan 1
Bukti Fisik
4 Penilaian Kinerja guru 2
5 Kepangkatan guru dan mutasi guru 8
6 Kepangkatan profesi dan Tenaga kependidikan 4
7 Pembinaan Karier Kepangkatan ddan Jabatan guru 2
Jumlah 37

E. DESKRIPSI MATERI
1. Materi Umum
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah
mengeluarkan Pedoman Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Guru
sebagai petunjuk teknis (Juknis) daftar usul penetapan angka kredit guru
atau DUPAK tahun 2017.
2. Materi pokok
Sebagai pedoman dalam penyusunan organisasi dan tata kerja Tim Penilai
Angka Kredit Jabatan Fungsional guru

F. WAKTU DAN TEMPAT


Workshop/ diklat penyusunan dan analisis instrument penilaian
pendidikan kurikulum 2013 SMK tahun 2018 dilaksanakan selama 4 (empat) hari
atau setara dengan 37 Jam kegiatan @ 45 menit dimulai tanggal 04-07 Desember
2018, waktu dan tempat sebagai berikut:
Hari : Selasa s.d Jum’at
Tempat : SUN Hotel Pangkalpinang
Alamat : Jalan Toniwen No.12 Kamp. Bintang Kec. Rangkui
Pangkalpinang

G. PESERTA
Peserta workshop/diklat penyusunan dan analisis instrument penilaian
pendidikan kurikulum 2013 adalah Wakil Kepala sekolah bidang kurikulum
SMA/ SMK Se-Bangka Belitung.

H. PEMATERI

Workshop/diklat penyusunan dan analisis instrument penilaian


pendidikan ini disampaikan oleh:
1. (BKN Wilayah Regional II SUMBAGSEL-BABEL))
2. Karjono, M.Pd (SMK Lampung)

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Pembuat Laporan
Muntok
Drs. Arpani Adi Kusumardi, ST
NIP 196111232000121001 NIP 1978 0907 2011 011 003

LAPORAN KEGIATAN BIMTEK PENULISAN BUKU POPULER DAN


ILMIAH “SATU GURU SATU BUKU (SABU SAGU) BANGKA BARAT”
TAHUN 2019
SE-BANGKA BARAT
PERIODE 30 JULI s.d 31 JULI 2019

A. PENDAHULUAN
Guru sebagai tenaga profesional mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan
yangsangat penting dalam mencapai visi pendidikan yaitu menciptakan insan
Indonesia cerdasdan kompetitif. Oleh karena itu, profesi guru harus
dikembangkan sebagai profesi yangbermartabat sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.

Konsekuensi dari jabatan guru sebagai profesi, tidak cukup bila


guru hanya melakukantugasnya mengajar, membimbing dan mendidik para
siswanya, melainkan harus selalumengembangkan profesinya tersebut.
Pengembangan terhadap profesi guru tersebuthendaklah dilaksanakan
secaraterprogram dan berkelanjutan, melalui kegiatanPengembangan keprofesian
berkelanjutan (PKB) yang memang merupakan salah satukegiatan yang dirancang
untuk mewujudkan terbentuknya guru yang profesional. Salahsatu jenis kegiatan
PKB adalah Pengembangan Diri.

Kegiatan Pengembangan Diri tersebut dapat dilakukan melalui dua jenis


kegiatan, yaitu: (1) Mengikuti kegiatan pendidikan dan pelatihan (diklat)
fungsional dan/atau (2) Mengikuti kegiatan kolektif guru. Menyadari akan
berbagai kekurangan yang ada penulis, maka untuk meningkatkan
profesionalisme yang penulis rasakan masih kurang, selama tahun 2019 ini
penulis telah ditugaskan oleh Kepala Sekolah untuk mengikuti tiga jenis kegiatan
pengembangan diri, yakni sebagai peserta Workshop/Bimtek penulisan buku
populer dan ilmiah tahun 2019

B. Tujuan
Workshop/Bimtek penulisan buku populer dan ilmiah tahun 2019 ini
bertujuan:
1. Meningkatkan pemahaman dalam penulisan buku populer dan ilmiah
2. Menyamakan persepsi dalam penulisan buku populer dan ilmiah
3. Menyamakan persepsi dalam pemahaman PKB

C. Hasil yang Diharapkan


Workshop/Bimtek penulisan buku populer dan ilmiahtahun 2019
inidiharapkan:
1. Mampu menyususun buku popoler
2. Mampu menyususun buku ilmiah
3. Mampu melakukan pemasaran buku

D. Struktur Program
Sruktur program workshop/bimtek penulisan buku populer dan ilmiah
tahun 2019 adalah:

No Materi Waktu Keterangan


(@ 45’)
1 Literasi Karakter 2
2 Pengetahuan dasar penulisan buku 2
3 Kiat menembus penerbit 2
4 Teknik dan metode menulis buku 2
5 Bahas buku 2
6 Publikasi dan penerbit buku 2
7 Praktik menulis buku (melalui during) 12
8 Presentase hasil 6
9 Kiat pemasaran buku 2
Jumlah 32

E. DESKRIPSI MATERI
Adapun tema pelatihan adalah Melalui Pelatihan satu Guru satu buku kita
tingkatkan profesionalitas Guru dan kita giatkan literasi dalam menghasilkan karya tulis.
kegiatan akan menghasilkan guru-guru yang kreatif dan cerdas untuk perkembangan
zaman. “Sesuai dengan tuntutan zaman dan perkembangan dunia pendidikan yang
diharapkan semakin hari semakin baik, maka dibutuhkan guru yang kreatif dan inovatif
untuk meningkatkan kompetensinya sehingga bisa bersaing di dunia global,”.
Program ini merupakan terobosan baru abad 21 dalam dunia pendidikan,
Dalam hitungan kurun waktu satu tahun program Sagu sabu di bawah bendera
media guru mampu melahirkan ratusan penulis baru dari kalangan guru di seluruh
nusantara dan program ini didukung penuh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga
Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Tujuan gerakan ini
untuk membangun kebiasaan menulis dan menghasilkan karya tulis dalam bentuk
buku dikalangan guru sebagai bagian dari program Gerakan Literasi Nasional
(GLN).
Pendidikan dan literasi merupakan dua hal yang sangat penting dan tidak
bisa dipisahkan dan merupakan suatu kebutuhan bagi setiap individu, pelaksanaan
pendidikan dalam upaya menumbuhkan budipekerti siswa , pemerintah melalaui
Kemdikbud meluncurkan suatu gerakan literasi Sekolah, gerakan ini bertujuan
agar warga sekolah (terutama guru dan siswa) memiliki budaya membaca dan
menulis sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat.
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) menjadi topik yang paling hangat didunia
pendidikan di Indonesia, gencar diserukan di berbagai daerah di seluruh pelosok
tanah air. Gerakan literasi menjadi menjadi suatu program yang harus diterapkan
disetiap jenjang pendidikkan. Tujuan dari gerakan literasi ini meningkatkan
budaya membaca dan menulis bagi seluruh warga sekolahhal ini dapat
menumbuhkembangkan budi pekerti, menumbuhkan akhlak mulia.
Dilihat dari pelaksanaan dilapangan pada saat sekarang pembiasaan literasi
ini masih berfokus kepada siswa, mengapa demikian pada prakteknya siswa di
setiap jenjang pendidikan diharuskan membaca buku sebelum pelajaran dimulai,
buku-buku yang dibaca pun bebas boleh fiksi maupun non fiksi, penerapan litersi
ini sebenarnya sudah dilakukan sesuai juknis pelaksanaan GLS, dimana siswa
diharapkan membaca 15 menit sebelum pelajaran dimulai dan bahan bacaan selain
buku pelajaran, semua itu tidak menyalahi gerakan literasi itu sendiri.
Kemampuan menulis yang dimiliki seorang guru akan mampu mendorong anak-
anak didiknya untuk memiliki kemampuan yang sama. “Selama ini sebagian guru banyak
yang terbentur dan kurang bersemangat untuk menulis, sehingga karya tulis guru di Babar
masih sangat terbatas. Maka melalui kegiatan ini di harapkan guru semakin termotivasi
Sehingga akan bermunculanlah tulisan tulisan hasil karya para guru,”.

F. WAKTU DAN TEMPAT


Workshop/ diklat penulisan buku populer dan ilmiah tahun 2019
dilaksanakan selama 2 (dua) hari atau setara dengan 32 Jam kegiatan @ 45 menit
dimulai tanggal 30-31 Juli 2019, waktu dan tempat sebagai berikut:
Hari : Selasa s.d Rabu
Tempat : Gedung Majapahit(Pusmet Muntok)
Alamat : Komplek Peltim

G. PESERTA
Peserta workshop/diklat penulisan buku populer dan ilmiah tahun 2019
adalah para tenaga pendidik sekolah negeri dan swasta yang dimulai dari TK, SD,
SMP dan SMA/ SMK Se-Bangka Barat.

H. PEMATERI

Workshop/diklat penulisan buku populer dan ilmiah tahun 2019 ini


disampaikan oleh:
“Febry Suprapto, S.Pd.I (Speaker Media Guru Group)”

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Pembuat Laporan
Muntok

Drs. Arpani Adi Kusumardi, ST


NIP 196111232000121001 NIP 1978 0907 2011 011 003

LAPORAN KEGIATAN BIMTEK SISTEM PENJAMINAN MUTU


INTERNAL (SPMI) TAHUN 2019
PERIODE 06 AGUSTUS s.d 09 AGUSTUS 2019

A. PENDAHULUAN
Kegiatan Bimtek ini dilaksanakan dalam upaya pembinaan Sistem
pendidikan nasional yang didefinisikan dalam Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait
secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu untuk
mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan
martabat manusia Indonesia. Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan
nonformal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan sebagaimana
diamanatkan di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19
tahun 2005. Penjaminan mutu pendidikan ini bertujuan untuk memenuhi atau
melampaui Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Setiap satuan pendidikan beserta seluruh komponen di dalamnya memiliki
tanggungjawab dalam peningkatan dan penjaminan mutu pendidikan.
Peningkatan mutu di satuan pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik tanpa
adanya budaya mutu pada seluruh komponen satuan pendidikan. Untuk
peningkatan mutu sekolah secara utuh dibutuhkan pendekatan yang melibatkan
seluruh komponen satuan pendidikan (whole school approach) untuk bersama-
sama memiliki budaya mutu. Agar penjaminan mutu dapat berjalan dengan
baik di segala lapisan pengelolaan pendidikan telah dikembangkan Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) yang terdiri dari Sistem Penjaminan
Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME).
Sistem penjaminan mutu yang berjalan di dalam satuan pendidikan dan
dijalankan oleh seluruh komponen dalam satuan pendidikan disebut sebagai
SPMI. SPMI mencakup seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan dengan
memanfaatkan berbagai sumberdaya untuk mencapai SNP. Sistem penjaminan
mutu ini dievaluasi dan dikembangkan secara berkelanjutan oleh satuan
pendidikan dan juga ditetapkan oleh satuan pendidikan untuk dituangkan dalam
pedoman pengelolaan satuan pendidikan serta disosialisasikan kepada
pemangku kepentingan satuan pendidikan. Agar pelaksanaan SPMI dapat
dilakukan oleh seluruh satuan pendidikan dengan optimal, perlu dikembangkan
satuan pendidikan yang akan menjadi model penerapan penjaminan mutu
pendidikan secara mandiri, yang selanjutnya disebut sekolah model, sebagai
gambaran langsung kepada satuan pendidikan lain yang akan menerapkan
penjaminan mutu pendidikan sehingga terjadi pola pengimbasan pelaksanaan
penjaminan mutu hingga ke seluruh satuan pendidikan di Indonesia.
Salah satu bentuk dukungan Pemerintah terhadap upaya implementasi
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan oleh Sekolah Model, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan melalui LPMP Kepulauan Bangka Belitung Tahun
2019 memiliki program pemberian Dana Bantuan Pemerintah (Bantah) bagi
Sekolah Model. Melalui program ini, diharapkan sekolah penerima dapat
menjadi model penerapan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan secara mandiri
bagi sekolah lain dalam melaksanakan layanan pendidikan yang bermutu.

B. Tujuan
Tujuan pengembangan sekolah model dan pola pengimbasan adalah
untuk mengembangkan:
a. Percontohan sekolah berbasis SNP melalui penerapan Sistem Penjaminan
Mutu Pendidikan secara mandiri.
b. Pola pengimbasan penerapan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan kepada
sekolah lain sehingga mampu menerapkan penjaminan mutu pendidikan
secara mandiri.

C. Hasil yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan pengembangan sekolah model
dan pengimbasan adalah:
1. Sekolah dapat menerapkan sistem penjaminan mutu pendidikan secara
mandiri;
2. Sekolah dapat meningkatkan mutu sesuai Standar Nasional Pendidikan;
3. Sekolah berbudaya mutu;

D. Struktur Program
Sruktur program workshop/bimtek Sistem Penjaminan Mutu Internal
(SPMI) Tahun 2019 adalah:
No Materi Waktu Keterangan
(@ 45’)
A. Materi Umum 2
1.1 Arah dan Kebijakan sekolah model 2019 2
B. Materi Pokok 24
2.1 Standar Nasional Pendidikan (SNP) 2
2.2 Siklus Sitem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) 3
2.3 Pemetaan Mutu Satuan Pendidikan 5
2.4 Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pemenuhan SNP di 5
Satuan Pendidikan
2.5 Pelaksanaan Pemenuhan Mutu SNP di Satuan 5
Pendidikan
2.6 Evaluasi Pemenuhan Mutu 4
C. Materi Penunjang 4
3.1 Dana Bantuan Pemerintah untuk Sekolah Model 3
3.2 Rencana Tindak Lanjut 1
Jumlah 30

E. DESKRIPSI MATERI
1. Materi Umum
Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015
tentang tentang Standar Nasional Pendidikan serta Permendikbud No. 28
tahun 2016, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerapkan
penjaminan mutu pendidikan di satuan pendidikan dasar dan menengah.
Tujuan penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah adalah untuk
memastikan penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah oleh satuan
pendidikan di Indonesia berjalan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan.
Sistem Penjaminan Mutu yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal
Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
terdiri atas Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan
Mutu Eksternal (SPME). SPMI dilaksanakan oleh satuan pendidikan,
sedangkan SPME dilaksanakan oleh institusi di luar satuan pendidikan seperti
pemerintah pusat, pemerintah daerah, Badan Standar Nasional Pendidikan,
dan Badan Akreditasi Sekolah/Madrasah.
Sistem penjaminan mutu yang berjalan di dalam satuan pendidikan dan
dijalankan oleh seluruh komponen dalam satuan pendidikan disebut sebagai
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). SPMI mencakup seluruh aspek
penyelenggaraan pendidikan dengan memanfaatkan berbagai sumberdaya
untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan (SNP). Sistem penjaminan
mutu ini dievaluasi dan dikembangkan secara berkelanjutan oleh satuan
pendidikan dan juga ditetapkan oleh satuan pendidikan untuk dituangkan
dalam pedoman pengelolaan satuan pendidikan serta disosialisasikan kepada
pemangku kepentingan satuan pendidikan.
Agar pelaksanaan SPMI dapat dilakukan oleh seluruh satuan pendidikan
dengan optimal, dikembangkan satuan pendidikan yang akan menjadi model
penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri, yang selanjutnya
disebut sekolah model, sebagai gambaran langsung kepada satuan pendidikan
lain yang akan menerapkan penjaminan mutu pendidikan sehingga terjadi
pola pengimbasan pelaksanaan penjaminan mutu hingga ke seluruh satuan
pendidikan di Indonesia.
Maksud dari pengembangan sekolah model dan pengimbasannya adalah
meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan standar nasional pendidikan
serta menciptakan budaya mutu pendidikan di satuan pendidikan. Sekolah
model diharapkan menjadi percontohan sekolah berbasis SNP melalui
penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri dan melakukan
pengimbasan penerapan penjaminan mutu pendidikan kepada sekolah lain
hingga seluruh sekolah mampu menerapkan penjaminan mutu pendidikan
secara mandiri.
2. Materi pokok
a. Sosialisasi SPMP dan Sekolah Model SPMI
Sosialisasi SPMP dan Sekolah Model SPMI merupakan kegiatan untuk
menginformasikan tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP)
dan Program Sekolah Model SPMI beserta dengan fungsi dan perannya
dalam mengimplementasikan SPMP.
b. Workshop Review Dokumen SPMI dan Pengimbasannya (Sekolah
Model Tahun 2017)
Workshop Review Dokumen SPMI dan pengimbasannya dilaksanakan
oleh Sekolah Model Penerima bantuan pemerintah dengan mengundang
Tim Penjaminan Mutu Sekolah imbas untuk menyampaikan dan bersama-
sama menyusun dan memperbaiki dokumen SPMI yang sudah disusun
pada tahun-tahun sebelumnya.
C. Workshop Penyusunan Dokumen SPMI dan Pengimbasannya
(Sekolah ModelTahun 2019)
Workshop Penyusunan Dokumen SPMI dan pengimbasannya
dilaksanakan oleh Sekolah Model Penerima bantuan pemerintah dengan
mengundang Tim Penjaminan Mutu Sekolah imbas untuk menyampaikan
dan bersama-sama menyusun dan memperbaiki dokumen SPMI yang
sudah disusun pada tahun-tahun sebelumnya.

F. WAKTU DAN TEMPAT


Workshop/ diklat Sistem Penjaminan Mutu Internal (Spmi) Tahun
2019 dilaksanakan selama 4 (empat) hari atau setara dengan 30 Jam kegiatan @
45 menit dimulai tanggal 06-09 Agustus 2019, waktu dan tempat sebagai berikut:
Hari : Selasa s.d Jum’at
Tempat : LAB SMA N 1 KELAPA
Alamat : Jalan Raya Kelapa

G. PESERTA
Peserta workshop/diklat Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
Tahun 2019 adalah sekolah yang mendapat kesempatan untuk menjadi sekolah
model mulai dari SD, SMP dan SMA/ SMK Se-Bangka Barat baik sekolah model
tahun 2017 maupun calon sekolah model 2019.

H. PEMATERI

Workshop/diklat Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun


2019 ini disampaikan oleh:
1. Ali Ansori, S.S, M.Pd ( LPMP Kepulauan Bangka Belitung)
2. Margono, S.Pd (Kepala SMP N 1 Mendo Barat Selaku Sekolah Model)

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Pembuat Laporan
Muntok

Drs. Arpani Adi Kusumardi, ST


NIP 196111232000121001 NIP 1978 0907 2011 011 003

LAPORAN KEGIATAN DIKLAT KEMENTRIAN PERINDUSTRIAN


PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI GURU SMK Batch 1
BIDANG ELEKTRONIKA APLIKASI
TAHUN 2019 DI PPPTK VEDC BOE MALANG
PERIODE 19 Agustus s.d 29 Agustus 2019

A. PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005.
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional telah mengeluarkan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 Permendiknas
tersebut mengatur standar kualifikasi dan kompetensi yang harus dimiliki oleh
seorang guru satuan pendidikan,seperti; pedagogik, profesionalisme, kepribadian,
dan sosial.
Untuk mempercepat peningkatan pemahaman dan penguasaan
keterampilan meng implementasi materi diperlukan kompetensi profesional
seorang guru/pendidik. Melalui berbagai pusat pengembangan dan pemberdayaan
pendidik dan tenaga pendidikan merupakan salah satu wadah untuk meningkatkan
profesionalisme guru. Diklat kompetensi guru SMK dengan materi “Elektronika
Aplikasi dapat meningkatkan profesionalisme dalam bidang sistem elektronika
idustri.

B. Tujuan
Workshop peningkatan kompetensi guru SMK Batch 1 Kementrian
Perindustrian bidang elektronika aplikasi bertujuan:
1. Meningkatkan profesionalisme guru
2. Memperkaya wawasan dan meningkatkan keterampilan guru dalam
pembelajaran
3. Meningkatkan Link and Math industri dengan sekolah

C. Hasil yang Diharapkan


Workshop peningkatan kompetensi guru SMK Batch 1 Kementrian
Perindustrian bidang elektronika aplikasi dapat:
1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang Dasar
Instrumentasi
2. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peserta terkait elektronika
Aplikasi
3. Meningkatkan studi kasus keterampilan penggunaan peralatan
kerja/trainer

D. Struktur Program
Sruktur program workshop peningkatan kompetensi guru SMK Batch 1
Kementrian Perindustrian bidang elektronika aplikasi adalah:
No Materi Waktu Keterangan
(@ 45’)
1. Penerapan Komponen Pasif 10
2. Penerapan Komponen Aktif 20
3. Penerapan Rangkaian Digital Sederhana 20
4. Penerapan Rangkaian Terintegrasi 20
5. Membuat Rangkaian Kontrol Sederhana 30
- Merencanakan Rangkaian
- Merencanakan Lyout PCB
- Membuat PCB
- Merangkai dan Tes Akhir
Jumlah 100

E. DESKRIPSI MATERI
1. Materi Umum
Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Panjang 2005 -
2025 menempatkan peningkatan kualitas SDM Indonesia sebagai salah
satu fokus Pembangunan Jangka Menengah 2010 – 2014. Tenaga kerja
Indonesia yang besar jumlahnya, apabila dapat ditingkatkan kualitasnya
dan dapat dioptimalkan pendayagunaannya, akan dapat menjadi modal
dasar pembangunan yang kuat dalam mendorong pertumbuhan ekonomi
dan daya saing nasional di pasar global. Untuk itu, maka seluruh instalasi
peningkatan kualitas SDM Indnesia yang ada di berbagai sektor dan
daerah, perlu dioptimalkan pemanfaatannya dan disenerjikan
operasionalisasinya. Peningkatan kualitas SDM Indonesia, terutama yang
berkaitan dengan aspek pendidikan dan kompetensinya, telah diatur dalam
Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Pendidikan Nasional dan
Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Ke dua
undang-undang tersebut mengamanatkan peningkatan kualitas SDM
berbasis kompetensi. Dalam kaitannya dengan peningkatan kualitas SDM
melalui pelatihan kerja, telah diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 32
Tahun 2006 Tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional. Sistem Pelatihan
Kerja Nasional ini menggariskan prinsip-prinsip dasar pelatihan berbasis
kompetensi. Sistem Pelatihan Kerja Nasional, disusun dan dikembangkan
sejalan dengan Rekomendasi International Labor Organization (ILO)
No.195 Tahun 2004 Tentang Human Resource Development.
Rekomendasi ILO tersebut juga menggariskan pentingnya pengembangan
sumber daya manusia berbasis kompetensi yang bersifat ”Life long
learning”. Sistem Pelatihan Kerja Nasional, yang selanjutnya disingkat
Sislatkernas, bertumpu pada tiga pilar utama, yaitu mengacu pada standar
kompetensi, dilaksanakan dengan prinsip pelatihan berbasis kompetensi
dan sertifikasi kompetensi lulusannya dilaksanakan secara independen.
Konstelasi kelembagaan SISLATKERNAS terdiri dari 5 (lima) lembaga,
yaitu lembaga standar kompetensi, lembaga pelaksana pelatihan berbasis
kompetensi, lembaga akreditasi lembaga pelatihan, lembaga sertifikasi
kompetensi dan lembaga koordinasi pelatihan kerja. Sislatkernas
dilaksanakan di tingkat pusat maupun di tingkat daerah. Pelaksanaan
Sislatkernas di tingkat pusat menjadi tanggung jawab Pemerintah, dalam
hal ini adalah Menteri yang membidangi ketenagakerjaan.
2. Materi pokok
Berisikan dasar-dasar instrumen, pengetahuan dan pemahaman peserta
tentang elektronika aplikasi, studi kasus dan praktek

F. WAKTU DAN TEMPAT


Workshop peningkatan kompetensi guru SMK Batch 1 Kementrian
Perindustrian bidang elektronika aplikasi tahun 2019 dilaksanakan selama 10
(sepuluh) hari atau setara dengan 100 Jam kegiatan @ 45 menit dimulai tanggal
19 Agustus - 29 Agustus 2019, waktu dan tempat sebagai berikut:

Hari : Senin 19 Agustus s.d Kamis 29 Agustus 2019


Tempat : PPPPTK VEDC BOE MALANG (Unit Elektronika)
Alamat : Arjosari Malang

G. PESERTA
Peserta workshop peningkatan kompetensi guru SMK Batch 1 adalah guru
elektronika SMK Se-Indonesia.

H. PEMATERI
Workshop/pelatihan peningkatan kompetensi guru SMK Batch 1
Kementrian Perindustrian bidang elektronika aplikasi disampaikan atau di
bimbing oleh, “ Drs. Sodikin Susaat, MT”
Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Muntok Pembuat Laporan,

Drs. Arpani Adi Kusumardi, ST


NIP 196111232000121001 NIP 1978 0907 2011 011 003

LAPORAN KEGIATAN SOSIALISASI DAN WORKSHOP STANDAR


PENJAMINAN MUTU INTERNAL (SPMI) DAN PENGIMBASAN
TAHUN 2019
SMK KABUPATEN BANGKA BARAT
PERIODE 21 SEPTEMBER s.d 23 SEPTEMBER 2019
SMK NEGERI 1 MUNTOK

A. PENDAHULUAN
Kegiatan sosialisasi dan workshop ini dilaksanakan dalam upaya
pembinaan Sistem pendidikan nasional yang didefinisikan dalam Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling
terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu untuk
mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat
manusia Indonesia. Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan nonformal
wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan sebagaimana diamanatkan di
dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005.
Penjaminan mutu pendidikan ini bertujuan untuk memenuhi atau melampaui
Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Setiap satuan pendidikan beserta seluruh komponen didalamnya memiliki
tanggungjawab dalam peningkatan dan penjaminan mutu pendidikan. Peningkatan
mutu di satuan pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya budaya
mutu pada seluruh komponen satuan pendidikan. Untuk peningkatan mutu
sekolah secara utuh dibutuhkan pendekatan yang melibatkan seluruh komponen
satuan pendidikan (whole school approach) untuk bersama-sama memiliki budaya
mutu. Agar penjaminan mutu dapat berjalan dengan baik di segala lapisan
pengelolaan pendidikan telah dikembangkan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
(SPMP) yang terdiri dari Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem
Penjaminan Mutu Eksternal (SPME).
Sistem penjaminan mutu yang berjalan di dalam satuan pendidikan dan
dijalankan oleh seluruh komponen dalam satuan pendidikan disebut sebagai
SPMI. SPMI mencakup seluruh aspek penyelenggaraan pendidikan dengan
memanfaatkan berbagai sumberdaya untuk mencapai SNP. Sistem penjaminan
mutu ini dievaluasi dan dikembangkan secara berkelanjutan oleh satuan
pendidikan dan juga ditetapkan oleh satuan pendidikan untuk dituangkan dalam
pedoman pengelolaan satuan pendidikan serta disosialisasikan kepada pemangku
kepentingan satuan pendidikan. Agar pelaksanaan SPMI dapat dilakukan oleh
seluruh satuan pendidikan dengan optimal, perlu dikembangkan satuan
pendidikan yang akan menjadi model penerapan penjaminan mutu pendidikan
secara mandiri, yang selanjutnya disebut sekolah model, sebagai gambaran
langsung kepada satuan pendidikan lain yang akan menerapkan penjaminan mutu
pendidikan sehingga terjadi pola pengimbasan pelaksanaan penjaminan mutu
hingga ke seluruh satuan pendidikan di Indonesia.
Salah satu bentuk dukungan Pemerintah terhadap upaya implementasi
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan oleh Sekolah Model, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan melalui LPMP Kepulauan Bangka Belitung Tahun
2019 memiliki program pemberian Dana Bantuan Pemerintah (Bantah) bagi
Sekolah Model. Melalui program ini, diharapkan sekolah penerima dapat menjadi
model penerapan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan secara mandiri bagi
sekolah lain dalam melaksanakan layanan pendidikan yang bermutu.

B. Tujuan
Tujuan pengembangan sekolah model dan pola pengimbasan adalah
untuk mengembangkan:
1. Percontohan sekolah berbasis SNP melalui penerapan Sistem Penjaminan
Mutu Pendidikan secara mandiri.
2. Pola pengimbasan penerapan Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan kepada
sekolah lain sehingga mampu menerapkan penjaminan mutu pendidikan
secara mandiri.

C. Hasil yang Diharapkan


Hasil yang diharapkan dari pelaksanaan pengembangan sekolah model
dan pengimbasan adalah:
1. Sekolah dapat menerapkan sistem penjaminan mutu pendidikan secara
mandiri;
2. Sekolah dapat meningkatkan mutu sesuai Standar Nasional Pendidikan;
3. Sekolah berbudaya mutu;

D. Struktur Program
Sruktur program workshop/bimtek Sistem Penjaminan Mutu Internal
(SPMI) Tahun 2019 adalah:
ALOKASI
NO. MATERI
WAKTU

1. Pembukaan/Penutupan 2 JP

Kebijakan Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka


2. 2 JP
Belitung
3. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) 3 JP
Sekolah yang Diintervensi Peningkatan Mutunya/Sekolah
4. 2 JP
Model
Rencana Tindak Lanjut/Workshop Penyusunan Dokumen
5. 2 JP
Mutu SPMI
6. Melakukan Analisis dan Penyusunan Peta Mutu Sekolah 4 JP
7. Penyusunan RKS dan RAKS 15 JP
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Kegiatan Peningkatan
8. 2 JP
Mutu yang Menjadi Prioritas Berdasarkan RKS
JUMLAH JAM 32 JP

E. DESKRIPSI MATERI
1. Materi Umum
Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015
tentang tentang Standar Nasional Pendidikan serta Permendikbud No. 28
tahun 2016, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerapkan
penjaminan mutu pendidikan di satuan pendidikan dasar dan menengah.
Tujuan penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah adalah
untuk memastikan penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah oleh
satuan pendidikan di Indonesia berjalan sesuai dengan Standar Nasional
Pendidikan.
Sistem Penjaminan Mutu yang dikembangkan oleh Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan terdiri atas Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem
Penjaminan Mutu Eksternal (SPME). SPMI dilaksanakan oleh satuan
pendidikan, sedangkan SPME dilaksanakan oleh institusi di luar satuan
pendidikan seperti pemerintah pusat, pemerintah daerah, Badan Standar
Nasional Pendidikan, dan Badan Akreditasi Sekolah/Madrasah.
Sistem penjaminan mutu yang berjalan di dalam satuan pendidikan
dan dijalankan oleh seluruh komponen dalam satuan pendidikan disebut
sebagai Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI). SPMI mencakup seluruh
aspek penyelenggaraan pendidikan dengan memanfaatkan berbagai
sumberdaya untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan (SNP). Sistem
penjaminan mutu ini dievaluasi dan dikembangkan secara berkelanjutan oleh
satuan pendidikan dan juga ditetapkan oleh satuan pendidikan untuk
dituangkan dalam pedoman pengelolaan satuan pendidikan serta
disosialisasikan kepada pemangku kepentingan satuan pendidikan.
Agar pelaksanaan SPMI dapat dilakukan oleh seluruh satuan
pendidikan dengan optimal, dikembangkan satuan pendidikan yang akan
menjadi model penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri, yang
selanjutnya disebut sekolah model, sebagai gambaran langsung kepada satuan
pendidikan lain yang akan menerapkan penjaminan mutu pendidikan
sehingga terjadi pola pengimbasan pelaksanaan penjaminan mutu hingga ke
seluruh satuan pendidikan di Indonesia.
Maksud dari pengembangan sekolah model dan pengimbasannya
adalah meningkatkan mutu pendidikan sesuai dengan standar nasional
pendidikan serta menciptakan budaya mutu pendidikan di satuan pendidikan.
Sekolah model diharapkan menjadi percontohan sekolah berbasis SNP
melalui penerapan penjaminan mutu pendidikan secara mandiri dan
melakukan pengimbasan penerapan penjaminan mutu pendidikan kepada
sekolah lain hingga seluruh sekolah mampu menerapkan penjaminan mutu
pendidikan secara mandiri.
2. Materi pokok
a. Sosialisasi SPMP dan Sekolah Model SPMI
Sosialisasi SPMP dan Sekolah Model SPMI merupakan kegiatan
untuk menginformasikan tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
(SPMP) dan Program Sekolah Model SPMI beserta dengan fungsi dan
perannya dalam mengimplementasikan SPMP.
b.Workshop Penyusunan Dokumen SPMI dan Pengimbasannya
(Sekolah ModelTahun 2019)
Workshop Penyusunan Dokumen SPMI dan pengimbasannya
dilaksanakan oleh Sekolah Model Penerima bantuan pemerintah dengan
mengundang Tim Penjaminan Mutu Sekolah imbas untuk menyampaikan
dan bersama-sama menyusun dan memperbaiki dokumen SPMI yang
sudah disusun pada tahun-tahun sebelumnya.

F. WAKTU DAN TEMPAT


Sosialisasi dan Workshop Sistem Penjaminan Mutu Internal (Spmi)
dan pengimbasan Tahun 2019 dilaksanakan selama 3 (tiga) hari atau setara
dengan 32 Jam kegiatan @ 45 menit dimulai tanggal 21-23 Oktober 2019, waktu
dan tempat sebagai berikut:

Hari : Senin s.d Rabu


Tempat : LAB RPS SMK N 1 Muntok
Alamat : Jalan Raya Pangkalpinang Desa Air Belo Pal-08 Muntok

G. PESERTA
Peserta sosialisasi dan workshop Sistem Penjaminan Mutu Internal
dan pengimbasan (SPMI) Tahun 2019 adalah sekolah yang mendapat
kesempatan untuk menjadi sekolah model 2019. SMK N 1 Muntok mendapat
bagian dalam pelaksanaan sekolah model dengan 3 sekolah imbas, yaitu; SMK S
BK 1 Muntok, SMK S BK 2 Muntok, dan SMK S Muhammadiyah Muntok
H. PEMATERI

Workshop/diklat Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Tahun


2019 ini disampaikan oleh:
1. Muhammad Solihin, M.Si Selaku Fasilitator ( LPMP Kepulauan Bangka
Belitung)
2. Sudarni, S.Pd, Sewlaku Nara Sumber (Kepala Cabang Dinas Wilayah III
Bangka Barat )

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Pembuat Laporan
Muntok

Drs. Arpani Adi Kusumardi, ST


NIP 196111232000121001 NIP 1978 0907 2011 011 003

LAPORAN KEGIATAN WORKSHOP PENINGKATAN KOMPETENSI


GURU PRODUKTIF TEKNIK ELEKTRONIKA SERTA TEKNIK
KOMPUTER DAN INFORMATIKA PEMROGRAMAN APLIKASI
KONTROL BERBASIS ARDUINO
TAHUN 2019 di BENGKEL TEI
PERIODE 17 Juli s.d 20 Juli 2019

A. PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005.
Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Nasional telah mengeluarkan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 Permendiknas
tersebut mengatur standar kualifikasi dan kompetensi yang harus dimiliki oleh
seorang guru satuan pendidikan,seperti; pedagogik, profesionalisme, kepribadian,
dan sosial.
Untuk mempercepat peningkatan pemahaman dan penguasaan keterampilan
meng implementasi materi diperlukan kompetensi profesional seorang
guru/pendidik. Melalui berbagai pusat pengembangan dan pemberdayaan
pendidik dan tenaga pendidikan merupakan salah satu wadah untuk meningkatkan
profesionalisme guru. Diklat kompetensi guru SMK dengan materi
“PEMROGRAMAN APLIKASI KONTROL BERBASIS ARDUINO dapat
meningkatkan profesionalisme dalam bidang sistem pemograman elektronika
aplikasi dan sensor.

B. Tujuan
Workshop peningkatan kompetensi guru SMK bertujuan:
1. Meningkatkan profesionalisme guru
2. Memperkaya wawasan dan meningkatkan keterampilan guru dalam
pembelajaran
3. Membuat rangkaian elektronika aplikasi berbantuan arduino.
C. Hasil yang Diharapkan
1. Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta tentang
pemrograman aplikasi kontrol berbasis arduino.
2. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peserta terkait sistem
kontrol berbasis arduino.
3. Meningkatkan keterampilan membuat rangkaian elektrojhika aplikasi
berbantuan arduiono

D. Struktur Program
Struktur program workshop peningkatan kompetensi guru SMK adalah:
ALOKASI
NO. MATERI
WAKTU
1. Pembukaan/Penutupan 2 JP
2. Pemrograman Dasar dan Simulator 12JP
- Pengenalan arduino dan arduino based project
- Pengenalan simulator (tinker cad)
- Pemrograman digital I/O: led, pushbutton
3. Pemrograman sensor dan aktuator 18JP
- Pemrograman analog input dan analog output (potensiometer)

- Pemrograman sensor ultrasonik, sensor suhu, LDR

- Pemrograman LCD
- Pemrograman DC Motor dan DC Servo Motor
JUMLAH JAM 32 JP

E. DESKRIPSI MATERI
1. Materi Umum
Berisikan kebijakan-kebijakan Kemendikbud tentang pusat pengembangan
dan pemberdayaan pendidik dan tenaga pendidikan serta pendidikan
menengah kejuruan
2. Materi pokok
Physical computing adalah membuat sebuah sistem atau perangkat fisik
dengan menggunakan software dan hardware yang sifatnya interaktif yaitu
dapat menerima rangsangan dari lingkungan dan merespon balik. Physical
computing adalah sebuah
konsep untuk memahami hubungan yang manusiawi antara lingkungan yang
sifat alaminya adalah analog dengan dunia digital. Pada prakteknya konsep
ini diaplikasikan dalam desaindesain alat atau projek-projek yang
menggunakan sensor dan microcontroller untuk menerjemahkan input analog
ke dalam sistem software untuk mengontrol gerakan alat-alat elektro-mekanik
seperti lampu, motor dan sebagainya. Pembuatan prototype atau prototyping
adalah kegiatan yang sangat penting di dalam proses physical computing
karena pada tahap inilah seorang perancang melakukan eksperimen dan uji
coba dari berbagai jenis komponen, ukuran, parameter, program komputer
dan sebagainya berulang-ulang kali sampai diperoleh kombinasi yang paling
tepat. Dalam hal ini perhitungan angka-angka dan rumus yang akurat
bukanlah satu-satunya faktor yang menjadi kunci sukses di dalam mendesain
sebuah alat karena ada banyak faktor eksternal yang turut berperan, sehingga
proses mencoba dan menemukan/mengoreksi kesalahan perlu melibatkan hal-
hal yang sifatnya non-eksakta. Prototyping adalah gabungan antara akurasi
perhitungan dan seni.
Saat ini ada bermacam-macam bentuk papan Arduino yang disesuaikan
dengan peruntukannya seperti diperlihatkan berikut ini: ARDUINO USB,
ARDUINO SERIAL, ARDUINO MEGA, ARDUINO FIO .
F. WAKTU DAN TEMPAT
Workshop peningkatan kompetensi guru SMK tahun 2019 dilaksanakan
selama 4 (empat) hari atau setara dengan 32 Jam kegiatan @ 45 menit dimulai
tanggal 17-20 Juli 2019, waktu dan tempat sebagai berikut:
Hari : Kamis 17 Juli s.d Minggu 20 Juli 2019
Tempat : Bengkel Teknik Elektronika Industri
Alamat : SMK N 1 Muntok
Jalan Raya Pangkalpinang Desa Air Belo Pal -08 Muntok

G. PESERTA
Peserta workshop peningkatan kompetensi guru SMK adalah guru
produktif Teknik elektronika serta guru produktif Teknik Informatika dan
Komputer SMK N 1 Muntok.

H. PEMATERI

Workshop/diklat Workshop Peningkatan Kompetensi Guru Produktif


Teknik Elektronika Serta Teknik Komputer Dan Informatika Pemrograman
Aplikasi Kontrol Berbasis Arduino 2019 ini disampaikan oleh:
1. Muhammad Iqbal Nugraha, M.Eng ( Dosen T.Elektronika POLMAN
BABEL)

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Muntok Pembuat Laporan

Drs. Arpani Adi Kusumardi, ST


NIP 196111232000121001 NIP 1978 0907 2011 011 003
LAPORAN KEGIATAN WORKSHOP IMPLEMENTASI PENILAIAN
KURIKULUM 2019 DENGAN E-RAPORT DAN PENYUSUNAN SOAL
TIPE HOTS BERBASIS CBT
PERIODE 06-08 SEPTEMBER 2019

A. PENDAHULUAN
Seiring dengan implementasi kurikulum 2013, diharapkan adanya
perubahan paradigma pada pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran yang pada
awalnya berpusat pada para guru (teacher centered) berubah menjadi berpusat
pada siswa (student centered).Guru diharapkan lebih kreatif dan inovatif dalam
menyajikan materi pelajaran.
Penerapan pendekatan saintifik (5M) yang meliputi mengamati, menanya,
mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan diharapkan juga
mampu mengubah iklim pembelajaran menjadi lebih aktif, kolaboratif, dan
partisipatif, serta mampu merangsang mampu merangsang kemampuan berpikir
kritis dan analitis siswa, bahkan sampai membuat siswa menghasilkan sebuah
karya. Dengan kata lain, pembelajaran diharapkan berada pada level yang lebih
tinggi baik pada aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.
Penerapan beberapa model pembelajaran seperti pembelajaran berbasis
proyek (project based learning),pembelajaran berbasis masalah (problem based
learning),pembelajaran dengan pendekatan penyelesaian masalah (problem
solving),menemukan (discovery/ inquiry) menjadi peluang bagi guru untuk
menerapkan kegiatan pembelajaran pada level HOTS (Higher Order Thinking
Skill).
Untuk itu, workshop/diklat penyusunan dan analisis instrument penilaian
pendidikan terus ditingkatkan sehingga penguasaan dan pemahaman terhadap
pengembang K-13 pun disampaikan atau disampaikan materi tentang soal-soal
HOTS. Tujuannya disamping untuk meningkatkan kualitas soal, juga untuk
membiasakan siswa mengerjakan soal standar olimpiade internasional.

B. Tujuan
Workshop/diklat implementasi penilaian kurikulum 2019 dengan e-raport
dan penyusunan soal tipe hots berbasis cbt bertujuan:
1. Meningkatkan pemahaman peserta tentang pola pikir dalam
pengimplimentasian penyusunan soal HOT kurikulum 2013
2. Meningkatkan pemahaman peserta hakikat kompetensi, bahan pelajaran,
proses pembelajaran HOT
3. Meningkatkan pemahaman peserta tentang rancang dan strategi implentasi
kurikulum 2013 pada Pembelajaran HOT
4. Meningkatkan pemahaman peserta tentang kebijakan pembinaan SMK,
khususnya implementasi kurikulum 2013

E. Hasil yang Diharapkan


1. Mengimplimentasian pembelajaran HOT pada kurikulum 2013
2. Bentuk penilaian menggunakan HOT pada kurikulum 2013
3. Mengimplimentasian penilaian menggunakan HOT pada kurikulum 2013
pada sistem CBT

F. Struktur Program
Sruktur program workshop/bimtek/diklat implementasi penilaian
kurikulum 2013 dengan e-raport dan penyusunan soal tipe hots berbasis cbt
tahun 2019 adalah:

ALOKASI
NO. MATERI
WAKTU
1. Pembukaan dan Penutupan 2
Kebijakan Umum Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka
2. 2
Belitung
Panduan Penilaian Hasil Belajar Sekolah Menengah Kejuruan
3. 2
(SMK) tahun 2018

4. Pengenalan Aplikasi E-Raport 10


5. Pengenalan Aplikasi CBT 10

6. Penyusunan Soal Tipe HOTS 6

JUMLAH JAM 32 JP

E. DESKRIPSI MATERI
1. Materi Umum
Berisikan kebijakan-kebijakan perubahan kurikulum KTSP 2006 ke
kurikulum 2013, peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan terhadap
kurikulum 2013, dan pengembangan pembelajaran dan penilaian
menggunakan HOT. Panduan Penilaian Hasil Belajar Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) tahun 2018
2. Materi pokok
Berisikan petunjuk teknis penggunaan e-raport pada kurikulum
2013, Penyusunan dan Analisis Instrumen Penilaian Pendidikan SMK
dengan menggunakan HOT.
Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan menengah terdiri
atas: penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh
satuan pendidikan, dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah. Penilaian
hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk
memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan
harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan
kenaikan kelas. Penilaian Pendidik digunakan untuk menilai pencapaian
kompetensi peserta didik, bahan penyusunan laporan kemajuan hasil
belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian yang dicapai
peserta didik dipantau, didokumentasikan secara sistematis, dan digunakan
sebagai balikan kepada peserta didik untuk perbaikan secara berkala.
Penilaian yang didokumentasikan disertai bukti kesahihan, kehandalan, dan
dievaluasi secara periodik untuk perbaikan metode penilaian.Sekolah
melaporkan hasil belajar kepada orang tua peserta didik, komite sekolah
dan institusi di atasnya.
Penilaian kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator-
indikator pencapaian kompetensi yang memuat satu ranah atau lebih.
Berdasarkan indikator-indikator ini dapat ditentukan cara penilaian yang
sesuai, apakah dengan tes tertulis, observasi, tes praktek, dan penugasan
perseorangan atau kelompok. Untuk itu, ada tujuh teknik yang dapat
digunakan, yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis,
penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilaian
diri.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berkembang
dengan pesatnya. Guru dituntut untuk memiliki pengetahuan dan
kemampuan menggunakan teknologi tersebut. Guru harus mampu
memanfaatkan penggunaan TIK dalam salah satu tugas rutinnya dalam
Peyusunan naskah soal dan sistem penilaian, seperti: E-Raport dan Bee
Smart.
F. WAKTU DAN TEMPAT
Workshop/ diklat implementasi penilaian kurikulum 2013 dengan e-raport
dan penyusunan soal tipe hots berbasis cbt tahun 2019 dilaksanakan selama 3
(tiga) hari atau setara dengan 32 Jam kegiatan @ 45 menit dimulai tanggal 06-08
September 2019, waktu dan tempat sebagai berikut:
Hari : Jum’at, 06 September – Sabtu 08 September 2019
Tempat : Ruang Lab TKJ
Alamat : Jalan Raya Pangkalpinang Desa Air Belo Pal-08 Muntok

G. PESERTA
Peserta workshop/diklat implementasi penilaian kurikulum 2013 dengan
e-raport dan penyusunan soal tipe hots berbasis cbt tahun 2019 adalah Seluruh
tenaga pendidik/guru dan kependidikan SMK N 1 Muntok.
Seluruh tenaga pendidik di SMK Negeri 1 Muntok dan Admin/operator,
yang terdiri dari:
A. Guru muatan nasional : 29 orang
B. Guru Produktif
1. TEI : 6 orang
2. TKJ : 5 orang
3. MM : 4 orang
4. KI : 3 orang
5. UPW : 3 orang
C. Operator/admin sekolah : 1 orang
D. Perwakilan SMK wilayah muntok
1. SMKS Bina Karya 1 Muntok : 1 orang
2. SMKS Bina Karya 2 Muntok : 1 orang
3. SMKS Muhammadiyah : 1 orang
H. PEMATERI

Workshop/diklat penyusunan dan analisis instrument penilaian


pendidikan ini disampaikan oleh:
Indar Ismoko, S.Kom (Selaku guru TJK SMK N 1 Toboali)

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Muntok Pembuat Laporan

Drs. Arpani Adi Kusumardi, ST


NIP 196111232000121001 NIP 1978 0907 2011 011 003
LAPORAN KEGIATAN SOSIALISASI DIGITALISASI SEKOLAH
DENGAN APLIKASI GREDU
PERIODE 04 NOVEMBER 2019

A. PENDAHULUAN
Pendidikan saat ini menapaki era 4.0, diantaranya dengan serba digitalisasi dan
otomatis pada sistem pendidikan dan pembelajaran. Namun didalam elemen
masyarakat belum menyadari perubahan-perubahan yang di pengaruhi oleh
masuknya era 4.0, padahal fakta-fakta perubahan yang di bawa oleh era 4.0 sudah
terlihat di masyarakat yaitu masyarakat lebih memilih sistem belanja online
seperti baju, sepatu, makanan dan kebutuhan pokok lainya. Sedikitnya sekitar
49,5% persen pengguna internet berusia 19-34 tahun (Ridwan, A. 14 April 2018.
Dua Faktor Ini Bisa Jadikan Indonesia Pemain Kunci Industri 4.0 di Asia.
Kompas, Hlm.1), mereka berintraksi atau melek teknologi berkat telepon pintar
(smartphone). Masuknya era industri 4.0 memiliki dampak negatif pada
masyarakat, karena aktivitas tiap hari mereka bergantung pada teknologi yang
canggih yang diciptakan untuk mempermudah kegiatan sehari-hari. Masuknya
teknologi modern juga berdampak hilangnya nila-nilai kebudayaan tradisional
dalam suatu daerah dilihat dari kecenderungan masyarakat era 4.0 ini lebih senang
bermain gadget, game online tanpa harus dengan bergerak hal tersebut menjadi
dampak negatif pada diri seseorang yang dipengaruhi era 4.0
Usaha yang dilakukan pemerintah untuk menjadi penyeimbang masuknya
era 4.0 yaitu melalui sistem pendidikan nasional yang diatur dalam Undang-
undang Republik Indonesia No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan yang
menyebubutkan bahwa pendidikan ialah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara 2
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Menurut Mendikbud program digitalisasi sekolah ini sejalan dengan arahan
Presiden Joko Widodo untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM)
menyongsong revolusi industri 4.0. Presiden meminta semua Menteri, termasuk
Mendikbud, untuk memberikan perhatian terhadap daerah 3T (terdepan, terluar,
dan tertinggal) agar mendapatkan fasilitas-fasilitas pembangunan termasuk di
bidang pendidikan.
Revolusi industri 4.0 menuntut SDM dengan kemampuan tertentu untuk mampu
bersaing di dunia global. Sejumlah pakar menyebutkan kemampuan yang harus
dimiliki untuk mampu bersaing, yaitu kemampuan berkomunikasi, kemampuan
berkolaborasi, kemampuan berfikir kritis dan menyelesaikan masalah, serta
kreativitas dan inovasi atau dikenal dengan 4C.
Generasi yang memiliki keterampilan tersebut, perlu dipersiapkan melalui
pembelajaran sehari-hari di sekolah. Digitalisasi Sekolah merupakan
implementasi dari pembelajaran baru atau new learning, yang dipersiapkan untuk
menghadapi revolusi industri 4.0.
Karakteristik pembelajaran baru tersebut adalah berpusat pada siswa,
menggunakan multimedia, mengutamakan pekerjaan kolaboratif, pertukaran
informasi, dan mendorong pemikiran kritis dan pemecahan masalah.
Siswa tidak hanya belajar dengan cara mendengarkan ceramah dari guru dan
membaca buku pelajaran, namun ditantang untuk mengumpulkan informasi-
informasi yang relevan, berkolaborasi dengan teman, dan memecahkan masalah
dari persoalan yang dihadapi, dan mempresentasikannya.
Kelebihan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran di sekolah, kata Mendikbud,
adalah mempermudah proses belajar mengajar, karena para siswa dapat
mengakses semua bahan ajar ataupun bahan ujian dalam satu jaringan.
Selain itu pembelajaran menjadi lebih menyenangkan karena melibatkan
multimedia, tidak hanya berupa teks. Untuk mendukung pembelajaran berbasis
TIK, digunakan layanan pembelajaran daring yang dikembangkan Pusat
Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan Kemendikbud
(Pustekkom) yaitu Rumah Belajar.
Mendikbud menegaskan, dalam program digitalisasi sekolah, peran guru semakin
penting. Guru tidak hanya mengajar, namun guru harus menguasai sumber-
sumber di mana siswa dapat belajar. Siswa dapat belajar dari mana saja, dan guru
mengarahkan dimana menemukan sumber-sumber belajar yang bermanfaat.
Guru juga berperan sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Sebagai fasilitator,
peran guru antara lain memfasilitasi, dan mencari narasumber yang relevan
dengan materi yang dipelajari.
Selain itu, peran guru yang juga sangat penting adalah sebagai penjaga gawang
informasi atau gate keeper. Guru harus mampu menyaring informasi, dan
informasi yang membahayakan siswanya harus dibendung oleh guru.
Peran guru sebagai penjaga gawang informasi ini semakin penting karena saat ini
arus informasi sangat kencang terutama melalui telepon pintar. Oleh karena itu,
guru harus meningkatkan kompetensinya dalam penguasaan TIK dan bagaimana
memanfaatkan TIK dalam pembelajaran.
Program digitalisasi sekolah tidak akan menghilangkan proses pembelajaran
dengan tatap muka. Pembelajaran dengan tatap muka antara guru dan siswa di
kelas tetap penting dan tidak tergantikan, dan akan diperkaya dengan konten-
konten digital.
"Program digitalisasi sekolah ini, bukan berarti proses belajar mengajar dengan
cara konvensional tidak berlaku, justru tetap penting. Pembelajaran dengan tatap
muka antara guru dan siswa masih menjadi cara yang paling tepat, terutama dalam
pembentukan karakter siswa," kata Mendikbud saat peluncuran program
digitalisasi sekolah.
Di balik peluang pemanfaatan teknologi digital dalam pembelajaran, sejumlah
kendala masih dihadapi dan perlu dicarikan jalan keluar. Kompetensi sebagian
besar guru di Indonesia dalam penggunaan TIK belum memadai, terutama dalam
mengoptimalkan TIK dalam pembelajaran.
Selain itu budaya menggunakan perangkat TIK dalam pembelajaran belum
terbentuk. Butuh waktu lama untuk membudayakan pembelajaran berbasis TIK.
Masih butuh kerja keras untuk mewujudkan pembelajaran berbasis TIK yang
efektif namun Selain itu, peran guru yang juga sangat penting adalah sebagai
penjaga gawang informasi atau gate keeper. Guru harus mampu menyaring
informasi, dan informasi yang membahayakan siswanya harus dibendung oleh
guru.
Peran guru sebagai penjaga gawang informasi ini semakin penting karena saat ini
arus informasi sangat kencang terutama melalui telepon pintar. Oleh karena itu,
guru harus meningkatkan kompetensinya dalam penguasaan TIK dan bagaimana
memanfaatkan TIK dalam pembelajaran
Program digitalisasi sekolah tidak akan menghilangkan proses pembelajaran
dengan tatap muka. Pembelajaran dengan tatap muka antara guru dan siswa di
kelas tetap penting dan tidak tergantikan, dan akan diperkaya dengan konten-
konten digital.
"Program digitalisasi sekolah ini, bukan berarti proses belajar mengajar dengan
cara konvensional tidak berlaku, justru tetap penting. Pembelajaran dengan tatap
muka antara guru dan siswa masih menjadi cara yang paling tepat, terutama dalam
pembentukan karakter siswa," kata Mendikbud saat peluncuran program
digitalisasi sekolah. Di balik peluang pemanfaatan teknologi digital dalam
pembelajaran, sejumlah kendala masih dihadapi dan perlu dicarikan jalan keluar.
Kompetensi sebagian besar guru di Indonesia dalam penggunaan TIK belum
memadai, terutama dalam mengoptimalkan TIK dalam pembelajaran.
Selain itu budaya menggunakan perangkat TIK dalam pembelajaran belum
terbentuk. Butuh waktu lama untuk membudayakan pembelajaran berbasis TIK.
Masih butuh kerja keras untuk mewujudkan pembelajaran berbasis TIK yang
efektif namun menyenangkan.

B. Tujuan
Sosialisasi Digitalisasi Sekolah Dengan Aplikasi Gredu bertujuan:
1. Meningkatkan pemahaman peserta tentang Digitalisasi sekolah
2. Meningkatkan pemahaman peserta manajemen sekolah berbasis
aplikasi
3. Meningkatkan pemahaman peserta tentang rancang dan strategi
implentasi kurikulum 2013 pada Aplikasi Gredu
4. Meningkatkan pemahaman peserta tentang kebijakan dinas
pendidikan, khususnya implementasi kurikulum 2013

C. Hasil yang Diharapkan


1. Mengimplimentasian Aplikasi Gredu pada kurikulum 2013
2. Bentuk penilaian menggunakan Aplikasi Gredu pada kurikulum 2013
3. Mengimplimentasian Aplikasi Gredu pada orang tua/ wali
D. Struktur Program
Sruktur program Sosialisasi Digitalisasi Sekolah Dengan Aplikasi Gredu
tahun 2019 adalah:
ALOKASI
NO. MATERI
WAKTU

1. Pembukaan dan Penutupan 2


Kebijakan Umum Dinas Pendidikan Provinsi
2. 2
Kepulauan Bangka Belitung
Sosialisasi Digitalisasi Sekolah Dengan
3. 5
Aplikasi Gredu
JUMLAH JAM 9 JP

E. DESKRIPSI MATERI
1. Materi Umum
Berisikan kebijakan-kebijakan perubahan kurikulum KTSP 2006 ke
kurikulum 2013, peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan terhadap
kurikulum 2013, dan pengembangan pembelajaran dan penilaian
menggunakan HOT. Panduan Penilaian Hasil Belajar Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) tahun 2018
3. Materi pokok
Berisikan petunjuk teknis penggunaan e-raport pada kurikulum
2013, Penyusunan dan Analisis Instrumen Penilaian Pendidikan SMK
dengan menggunakan HOT.
Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan menengah terdiri
atas: penilaian hasil belajar oleh pendidik, penilaian hasil belajar oleh
satuan pendidikan, dan penilaian hasil belajar oleh pemerintah. Penilaian
hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berkesinambungan untuk
memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan
harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan
kenaikan kelas. Penilaian Pendidik digunakan untuk menilai pencapaian
kompetensi peserta didik, bahan penyusunan laporan kemajuan hasil
belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian yang dicapai
peserta didik dipantau, didokumentasikan secara sistematis, dan digunakan
sebagai balikan kepada peserta didik untuk perbaikan secara berkala.
Penilaian yang didokumentasikan disertai bukti kesahihan, kehandalan, dan
dievaluasi secara periodik untuk perbaikan metode penilaian.Sekolah
melaporkan hasil belajar kepada orang tua peserta didik, komite sekolah
dan institusi di atasnya.
Penilaian kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator-
indikator pencapaian kompetensi yang memuat satu ranah atau lebih.
Berdasarkan indikator-indikator ini dapat ditentukan cara penilaian yang
sesuai, apakah dengan tes tertulis, observasi, tes praktek, dan penugasan
perseorangan atau kelompok. Untuk itu, ada tujuh teknik yang dapat
digunakan, yaitu penilaian unjuk kerja, penilaian sikap, penilaian tertulis,
penilaian proyek, penilaian produk, penggunaan portofolio, dan penilaian
diri.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berkembang
dengan pesatnya. Guru dituntut untuk memiliki pengetahuan dan
kemampuan menggunakan teknologi tersebut. Guru harus mampu
memanfaatkan penggunaan TIK dalam salah satu tugas rutinnya dalam
Peyusunan naskah soal dan sistem penilaian, seperti: Gredu.

F. WAKTU DAN TEMPAT


Sosialisasi Digitalisasi Sekolah Dengan Aplikasi Gredu tahun 2019
dilaksanakan selama 1 (satu) hari atau setara dengan 9 Jam kegiatan @ 45 menit
dimulai tanggal 04 November 2019, waktu dan tempat sebagai berikut:
Hari : Senin, 04 November 2019
Tempat : Ruang Batu rakit Perumahan Gubernur Kep. Bangka
Belitung
Alamat : Jalan Raya Pangkalpinang Desa Air Belo Pal-08 Muntok

G. PESERTA
Peserta Sosialisasi Digitalisasi Sekolah Dengan Aplikasi Gredu tahun
2019 adalah 14 sekolah seprovinsi kep. Bangka Belitung yang akan menjadi
piloting.

H. PEMATERI

Sosialisasi Digitalisasi Sekolah Dengan Aplikasi Gredu tahun 2019


disampaikan oleh: TIM. Gredu

Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 1 Muntok Pembuat Laporan
Drs. Arpani Adi Kusumardi, ST
NIP 196111232000121001 NIP 1978 0907 2011 011 003

Anda mungkin juga menyukai