Anda di halaman 1dari 204

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN GURU


IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
TAHUN AJARAN 2014/2015
Mata Pelajaran IPA
SMP/MTS
UNTUK
GURU

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN


KEBUDAYAAN
2014
1

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Diterbitkan oleh:
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan
dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2014

Copyright 2014, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan
komersial tanpa izintertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

SAMBUTAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


2

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Kurikulum 2013 akan
mulai dilaksanakan tahun 2014pada semua sekolah. Kurikulum 2013 merupakan
pengembangan dari kurikulum sebelumnya untuk merespon berbagai tantangan
tantangan internal dan eksternal.
Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir,
penguatan tata kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan
proses pembelajaran, dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin
kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan. Pengembangan
kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas kemajuan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada tataran
lokal, nasional, regional, dan global di masa depan.
Aneka kemajuan dan
perubahan itu melahirkan tantangan internal dan eksternal yang di bidang
pendidikan pendidikan. Karena itu, implementasi Kurikulum 2013 merupakan
langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan tuntutan masyarakat Indonesia
masa depan.
Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama.
Pertama, standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi
diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas
mata pelajaran. Ketiga, semua mata pelajaran harus berkontribusi terhadap
pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Keempat, mata
pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua mata
pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi
lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsipprinsip ini menjadi sangat esensial dalam mewujudkan keberhasilan implementasi
Kurikulum 2013.
Mudah-mudahan implementasi Kurikulum 2013 ini bisa berjalan dengan baik.
Akhirnya, kepada semua pihak yang telah mendedikasikan dirinya dalam
mempersiapkan Kurikulum 2013, saya mengucapkan banyak terima kasih. Semoga
bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Muhammad Nuh

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul Bahan
Ajar Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Modul bahan ajar ini merupakan
bahan ajar wajib dalam rangka pelatihan calon instruktur, guru inti, dan guru untuk
memahami Kurikulum 2013 dan kemudian dalam proses pembelajaran di sekolah.
Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014
melalui pelaksanaan terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap
melaksanakannya. Pada Tahun Ajaran 2013/2014, Kurikulum 2013 dilaksanakan
secara terbatas untuk Kelas I dan IV Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI),
Kelas VII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Kelas X
Sekolah
Menengah
Atas/Sekolah
Menengah
Kejuruan/Madrasah
Aliyah
(SMA/SMK/MA/MAK). Pada Tahun Ajaran 2015/2016 diharapkan Kurikulum 2013 telah
dilaksanakan di seluruh kelas I sampai dengan Kelas XII.
Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga
kependidikan lainnya sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan.
Sehubungan dengan itu, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan
dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan PMP), telah
menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi guru, kepala
sekolah, dan pengawas.
Pada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala
sekolah SD/SMP/SMA/SMK, dan guru Kelas I dan IV SD, guru Kelas VII SMP untuk 9
mata pelajaran, dan guru Kelas X SMA/SMK untuk 3 mata pelajaran. Guna
menjamin kualitas pelatihan tersebut, maka BPSDMPK dan PMP telah menyiapkan
14 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, sesuai dengan kelas, mata
pelajaran, dan jenjang pendidikan. Modul ini diharapkan dapat membantu semua
pihak menjalankan tugas dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.
Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif kepada
pejabat dan staf di jajaran BPSDMPK dan PMP, dosen perguruan tinggi, konsultan,
widyaiswara, pengawas, kepala sekolah, dan guru yang terlibat di dalam
penyusunan modul-modul tersebut di atas.

Jakarta, Maret 2014


Kepala Badan PSDMPK-PMP

Syawal Gultom
NIP.196202031987031002
4

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SMA/SMK

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

DAFTAR ISI

SAMBUTAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
A.
Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013
1.1Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 201
1.2SKL, KI, KD dan Strategi Implementasi Kurikulum 2013
1.3Pendekatan, Model-model dan Penilaian Pembelajaran pada
Kurikulum 2013
B.
Materi Pelatihan 2: Analisis Buku
C.
Materi Pelatihan 3: Perancangan Pembelajaran dan Penilaian
3.1. Penerapan Pendekatan Saintifik dan Model-model pada Pembelajaran
IPA
3.2. Perancangan Penilaian dalam Pembelajaran IPA
3.3. Pelaporan Hasil Penilaian Pembelajaran dalam Rapor
D. Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajaran Terbimbing
4.1Analisis Video Pembelajaran
4.2Penyusunan RPP
4.3Peer Teaching
DAFTAR PUSTAKA

iii
iv
v
1
4
13
27
49
61
64
85
102
105
108
113
134
139

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 1
KONSEP KURIKULUM 2013
1.1
Rasional dan Elemen Perubahan
Kurikulum
1.2
SKL, KI, KD dan Strategi
Implementasi Kurikulum 2013
1.3
Pendekatan Pembelajaran dan
Penilaian Pada Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 1

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN :

1.KONSEPKURIKULUM 2013

Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk


mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut.
Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis pada kompetensi sangat diperlukan
sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia
berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah; (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3)
warga negara yang demokratis, bertanggung jawab.
Pada materi pelatihan ini Anda dapat mempelajari konsep kurikulum 2013 yang
meliputi rasional dan elemen perubahan kurikulum, SKL, KI dan KD serta strategi
implementasi Kurikulum 2013 serta pendekatan pembelajaran dan penilaian
pada Kurikulum 2013.
Kompetensi yang dicapai
1. Memahami secara utuh rasional dan elemen perubahan Kurikulum 2013.
2. Memahami SKL, KI, dan KD serta strategi implementasi Kurikulum 2013.
3. Mendeskripsikan konsep pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA.
4. Mendeskripsikan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.
Indikator
1. Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya
dengan perkembangan masa depan
2. Menjelaskan empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL,
SI, Standar Proses, dan Standar Penilaian.
3. Menjelaskan keterkaitan antara SKL, KI, dan KD.
4. Mengidentifikasi strategi implementasi Kurikulum 2013.
5. Menjelaskan konsep pendekatan saintifik
6. Menjelaskan konsep model-model pembelajaran (PBL, PJBL, , DL)
7. Menjelaskan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.
Langkah Kegiatan

Tanya
jawab
tentang
Kurikulum
2013 dan
implementa
si-nya di
sekolah

Mengamati
tayangan
video
cuplikan
contoh
pembelajara
n Kurikulum
2013

Diskusi kelompok
tentang rasional
dan perubahan
pada Kurikulum
2013 yang
meliputi
SKL,KI,KD,
pendekatan,
model dan
penilaian

Presentasi
hasil diskusi
kelompok dan
tanyajawab
dengan
kelompok lain;
dan
Penyimpulan
hasil diskusi

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 2

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

pembelajaran

tentang
Konsep
Kurikulum

Bahan diskusi kelompok menggunakan Lembar Kerja 1.1 (LK - 1.1)

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 3

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Lembar Kegiatan
LK-1.1
ANALISIS

KURIKULUM 2013

Tujuan: Mendiskusikan rasional dan elemen perubahan kurikulum, SKL, KI dan


KD, strategi implementasi Kurikulum 2013 serta pendekatan, model
pembelajaran dan penilaian pada Kurikulum 2013
Langkah Kerja:
1

2
3
4
No

Cermati hand-out konsep Kurikulum 2013 serta Permendikbud tahun


2013 yang terkait dengan Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi,
Standar Proses, dan Standar Penilaian.
Diskusikan dalam kelompok dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut,
tuliskan jawaban hasil diskusi pada kolom yang tersedia.
Presentasikan hasil diskusi, setiap kelompok menyajikan salah satu
jawaban pertanyaan hasil diskusi.
Berikan komentar terhadap hasil presentasi kelompok lain.
Pertanyaan

Mengapa perlu adanya


pengembangan Kurikulum?

Apa saja elemen perubahan


dalam Kurikulum 2013

Jawaban

Bagaimana strategi implementasi


Kurikulum 2013 dalam proses
pembelajaran ?

Apa perbedaan kompetensi


peserta didik pada Kurkulum 2006
dan Kurikulum 2013

Bagaimana pendekatan dan


model-model pembelajaran dalam
Kurikulum 2013

Bagaimana penilaian
pembelajaran dalam Kurikulum
2013?

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 4

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 5

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Hand-out

HO- 1.1

Materi 1.1 RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM


2013
A. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP
2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara
terpadu.
Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan
yang dihadapi, baik tantangan internal maupun tantangan eksternal.
1. Tantangan Internal
a. Pemenuhan 8 (delapan)Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar
pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik
dan tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian,
dan standar kompetensi lulusan.
b. Perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk
usia produktif. SDM usia produktif yang melimpah apabila memiliki
kompetensi dan keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang
luar biasa besarnya. Namun, apabila tidak memiliki kompetensi dan
keterampilan tentunya akan menjadi beban pembangunan.
2. Tantangan Eksternal
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan
dengan tantangan masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan,
persepsi masyarakat, perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta
berbagai fenomena negatif yang mengemuka.
a. Tantangan masa depan antara lain globalisasi, kemajuan teknologi
informasi.
b. Kompetensi masa depan antara lain
kemampuan berkomunikasi,
kemampuan berpikir jernih dan kritis, kemampuan menjadi warga negara
yang bertanggungjawab, kemampuan mencoba untuk mengerti dan
toleran terhadap pandangan yang berbeda, dan memiliki kesiapan untuk
bekerja.
c. Persepsi masyarakat antara lain terlalu menitikberatkan pada aspek
kognitif, beban peserta didik terlalu berat, kurang bermuatan karakter.
d. Perkembangan pengetahuan dan pedagogi antara lain Neurologi, Psikologi,
Observation based [discovery] learning dan Collaborative learning.
e. Fenomena negatif antara lain perkelahian pelajar, narkoba, korupsi,
plagiarisme, dan kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)
3. Penyempurnaan Pola Pikir
Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat
terwujud apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir dalam proses
pembelajaran sebagai berikut ini.
Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 6

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.
o.

Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari
Dari

berpusat pada guru menuju berpusat pada peserta didik.


satu arah menuju interaktif.
isolasi menuju lingkungan jejaring.
pasif menuju aktif-menyelidiki.
maya/abstrak menuju konteks dunia nyata.
pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim.
luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan.
stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru.
alat tunggal menuju alat multimedia.
hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif.
produksi massa menuju kebutuhan pelanggan.
usaha sadar tunggal menuju jamak.
satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak.
kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan.
pemikiran faktual menuju kritis.

p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.


4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Penyusunan kurikulum 2013 dimulai dengan menetapkan standar kompetensi
lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan
kebutuhan.Setelah kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya
yang terdiri dari kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum.Satuan
pendidikan dan guru tidak diberikan kewenangan menyusun silabus, tetapi
disusun pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan kesempatan
mengembangkan proses pembelajaran tanpa harus dibebani dengan tugastugas penyusunan silabus yang memakan waktu yang banyak dan
memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang sangat memberatkan guru.
5. Pendalaman dan Perluasan Materi
Berdasarkan analisis hasil PISA 2009, ditemukan bahwa dari 6 (enam) level
kemampuan yang dirumuskan di dalam studi PISA, hampir semua peserta
didik Indonesia hanya mampu menguasai pelajaran sampai level 3 (tiga) saja,
sementara negara lain yang terlibat di dalam studi ini banyak yang mencapai
level 4 (empat), 5 (lima), dan 6 (enam).
Analisis hasil TIMSS tahun 2007 dan 2011 di bidang matematika dan IPA
untuk peserta didik kelas 2 SMP juga menunjukkan hasil yang tidak jauh
berbeda. Untuk bidang matematika, lebih dari 95% peserta didik Indonesia
hanya mampu mencapai level menengah, sementara misalnya di Taiwan
hampir 50% peserta didiknya mampu mencapai level tinggi dan advance.
Untuk bidang IPA, pencapaian peserta didik kelas 2 SMP juga tidak jauh
berbeda dengan pencapaian yang mereka peroleh untuk bidang matematika.
Hasil studi pada tahun 2007 dan 2011 menunjukkan bahwa lebih dari 95%
peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level menengah, sementara
hampir 40% peserta didik Taiwan mampu mencapai level tinggi dan lanjut
(advanced).
Hasil studi internasional untuk reading dan literacy (PIRLS) yang ditujukan
untuk kelas IV SD juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan
hasil studi untuk tingkat SMP seperti yang dipaparkan terdahulu. Dalam hal
membaca, lebih dari 95% peserta didik Indonesia di SD kelas IV juga hanya
Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 7

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

mampu mencapai level menengah, sementara lebih dari 50% peserta didik
Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance.
Hasil analisis lebih jauh untuk studi TIMSS dan PIRLS menunjukkan bahwa
soal-soal yang digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi
menjadi empat kategori, yaitu:
-

low mengukur kemampuan sampai level knowing


intermediate mengukur kemampuan sampai level applying
high mengukur kemampuan sampai level reasoning
advancemengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete
information.
Dalam kaitan itu, perlu dilakukan langkah penguatan materi dengan
mengevaluasi ulang ruang lingkup materi yang terdapat di dalam kurikulum
dengan cara meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan bagi
peserta didik, mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik, dan menambahkan materi yang dianggap penting dalam
perbandingan internasional.

B. Karakteristik Kurikulum 2013


Kompetensi untuk Kurikulum 2013 dirancang berikut ini.
1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk
Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar
(KD) mata pelajaran.
2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan (kognitif dan
psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah,
kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang harus dimiliki
seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang
diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif.
3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik
untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu
untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah
diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah
pada kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi).
5. Kompetensi Inti
menjadi unsur organisatoris (organizing elements)
Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan
untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti.
6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif,
saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata
pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI)
atau satu kelas dan satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK).
Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk tema atau mata pelajaran di kelas
tersebut.

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 8

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk


mata pelajaran dan kelas tersebut.
C. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intrakurikuler
dan pembelajaran ekstrakurikuler.
1. Pembelajaran intrakurikuler didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
a. Proses pembelajaran intrakurikuler adalah proses pembelajaran yang
berkenaan dengan mata pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan
di kelas, sekolah, dan masyarakat.
b. Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS,
SMA/MA, dan SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
yang dikembangkan guru.
c. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif
untuk menguasai Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada tingkat
yang memuaskan (excepted).
d. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten
kompetensi yaitu pengetahuan yang merupakan konten yang bersifat
mastery dan diajarkan secara langsung (direct teaching), keterampilan
kognitif dan psikomotorik adalah konten yang bersifat developmental yang
dapat dilatih (trainable) dan diajarkan secara langsung (direct teaching),
sedangkan sikap adalah konten developmental dan dikembangkan melalui
proses pendidikan yang tidak langsung (indirect teaching).
e. Pembelajaran
kompetensi
untuk
konten
yang
bersifat
developmentaldilaksanakan berkesinambungan antara satu pertemuan
dengan pertemuan lainnyadan saling memperkuat antara satu mata
pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
f.

Proses pembelajaran tidak langsung (indirect) terjadi pada setiap kegiatan


belajar yang terjadi di kelas, sekolah, rumah dan masyarakat. Proses
pembelajaran tidak langsung bukan kurikulum tersembunyi (hidden
curriculum) karena sikap yang dikembangkan dalam proses pembelajaran
tidak langsung harus tercantum dalam silabus, dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru.

g. Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif


melalui kegiatan mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak),
menanya (lisan, tulis), menganalis (menghubungkan, menentukan
keterkaitan, membangun cerita/konsep), mengkomunikasi-kan (lisan, tulis,
gambar, grafik, tabel, chart, dan lain-lain).
h. Pembelajaran remedial dilaksanakan untuk membantu peserta didik
menguasai kompetensi yang masih kurang. Pembelajaran remedial
dirancang dan dilaksanakan berdasarkan kelemahan yang ditemukan
berdasarkan analisis hasil tes, ulangan, dan tugas setiap peserta didik.
Pembelajaran remedial dirancang untuk individu, kelompok atau kelas
sesuai dengan hasil analisis jawaban peserta didik.
i.

Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat


formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk
memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan.

2. Pembelajaran ekstrakurikuler.
Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 9

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas


yang dirancang sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal
secara rutin setiap minggu.Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas kegiatan wajib
dan pilihan.Pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler wajib.Kegiatan
ekstrakurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai unsur
pendukung kegiatan intrakurikuler.
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini.
1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena
mata pelajaran hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk
mencapai kompetensi.
2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan
untuk satu satuan pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan.
Sesuai dengan kebijakan pemerintah mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka
Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar pengembangan kurikulum
adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti
proses pendidikan selama 12 tahun.
3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model
kurikulum berbasis kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi
berupa sikap, pengetahuan, keterampilan berpikir, dan keterampilan
psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.
4. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar
dapat dipelajari dan dikuasai setiap peserta didik (mastery learning) sesuai
dengan kaidah kurikulum berbasis kompetensi.
5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta
didik untuk mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.
6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan
kepentingan peserta didik dan lingkungannya. Kurikulum dikembangkan
berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada posisi sentral dan aktif
dalam belajar.
7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
budaya, teknologi, dan seni.
8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.
9. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
10.Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
11.Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki
pencapaian kompetensi. Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk
mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok
peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan proses
memperbaiki kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang
atau sekelompok peserta didik.

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 10

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

E. Struktur Kurikulum Pendidikan Dasar (SMP/MTS)


Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam
bentuk mata pelajaran, posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi
konten/mata pelajaran dalam semester atau tahun, beban belajar untuk mata
pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap peserta didik.Struktur
kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten
dalam sistem belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem
pembelajaran. Pengorganisasian konten dalam sistem belajar yang digunakan
untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester sedangkan
pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam
pelajaran per semester.
Dalam struktur kurikulum SMP/MTs ada penambahan jam belajar per minggu
dari semula 32, 32, dan 32 menjadi 38, 38 dan 38 untuk masing-masing kelas
VII, VIII, dan IX. Sedangkan lama belajar untuk setiap jam belajar di SMP/MTs
tetap yaitu 40 menit.
Berdasarkan kompetensi inti disusun matapelajaran dan alokasi waktu yang
sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan.Susunan matapelajaran dan
alokasi waktu untuk Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah
sebagaimana tabel berikut.

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 11

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Struktur Kurikulum SMP/MTS adalah sebagai berikut.


ALOKASI WAKTU
BELAJAR PER MINGGU
VII
VIII
IX

MATA PELAJARAN
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Bahasa Inggris
Kelompok B
1. Seni Budaya
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan
Kesehatan
3. Prakarya
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu

3
3

3
3

3
3

6
5
5
4
4

6
5
5
4
4

6
5
5
4
4

3
3

3
3

3
3

2
38

2
38

2
38

Keterangan:
Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah.
IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science dan
integrative social studies, bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu.
Keduanya sebagai pendidikan berorientasi aplikatif, pengembangan
kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan
pengembangan sikap peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan
sosial dan alam. Disamping itu, tujuan pendidikan IPS menekankan pada
pengetahuan tentang bangsanya, semangat kebangsaan, patriotisme,
serta aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau space
wilayah NKRI. IPA juga ditujukan untuk pengenalan lingkungan biologi dan
alam sekitarnya, serta pengenalan berbagai keunggulan wilayah
nusantara.
Seni Budaya terdiri atas empat aspek, yakni seni rupa, seni musik, seni
tari, dan seni teater. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan
setiap satuan pendidikan dapat memilih aspek yang diajarkan sesuai
dengan kemampuan (guru dan fasilitas) pada satuan pendidikan itu.
Prakarya terdiri atas empat aspek, yakni kerajinan, rekayasa, budidaya,
dan pengolahan. Masing-masing aspek diajarkan secara terpisah dan
setiap satuan pendidikan menyelenggarakan pembelajaran prakarya
paling sedikit dua aspek prakarya sesuai dengan kemampuan dan potensi
daerah pada satuan pendidikan itu.
F. Elemen-Elemen Perubahan Kurikulum 2013
1. Jenis Perubahan
Perubahan kurikulum 2013 berwujud pada: a) kompetensi lulusan, b) materi, c)
proses, dan d) penilaian.
Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 12

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

a. Perubahan pada Kompetensi Lulusan adalah: konstruksi holistik, didukung


oleh semua materi atau mapel, terintegrasi secara vertikal maupun
horizontal.
b. Perubahan pada materi pembelajaran dikembangkan berbasis kompetensi
sehingga memenuhi aspek kesesuaian dan kecukupan, kemudian
mengakomodasi conten lokal, nasional, dan internasional antara lain TIMMS,
PISA, PIRLS.
c. Perubahan pada proses pembelajaran mencakup: a) berorientasi pada
karakteristik kompetensi yag mencakup: 1) sikap (Krathwohl): menerima,
menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan, 2) keterampilan
(Dyers): mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyajikan, dan
mencipta, dan 3) pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami,
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; b) menggunakan
pendekatan saintifik, karakteristik kompetensi sesuai jenjang. Untuk SD:
tematik terpadu; untuk SMP: tematik terpadu untuk IPA dan IPS, serta mapel;
untuk SMA: tematik dan Mapel; c) mengutamakan Discovery Learning dan
Project Based Learning.
d. Perubahan pada penilaian mencakup: a) berbasis tes dan nontes (portofolio),
menilai proses dan output dengan menggunakan authentic assesment, rapor
memuat penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif
tentang sikap dan keterampilan kecukupan.
2. Perubahan pada Kompetensi
Kurikulum 2013 dalam rekonstruksi kompetensi mencakup: sikap, pengetahuan,
dan keterampilan.
a. Kompetensi sikap mencakup sikap spiritual (KI-1) dan sikap sosial (KI-2).
Sikap spiritual (KI-1) untuk mencapai insan yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Sikap sosial (KI-2) untuk mencapai insan yang berakhlak mulia, sehat,
mandiri, demokratis, bertanggung jawab.
b. Kompetensi pengetahuan (KI-3) untuk mencapai insan yang berilmu.
c. Kompetensi keterampilan (KI-4) untuk mencaai insan yang cakap dan kreatif.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam kesesuaian dan kedalaman
materi mencakup: a) mempertahankan, mengurangi, dan/ atau menambah
materi, b) bahasa sebagai penghela, c) tematik terpadu, d) penguatan IPA dan
IPS di SMP, e) penyesuaian dengan PISA, TIMMS dan lembaga lainnya serta
dengan perkembangan di berbagai negara.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam revolusi proses pembelajaran
mencakup: a) lintasan taksonomi Anderson untuk pengetahuan, Dyers untuk
keterampilan, dan Krathwohl untuk sikap, b) pendekatan saintific, c) inquiry dan
discovery, d) project based learning, dan e) cooperative learning.
Elemen utama perbaikan Kurikulum 2013 dalam reformasi penilaian mencakup:
tes, portofolio, pedoman observasi, dan tes performansi.
Selanjutnya Kurikulum 2013 mengusung adanya keseimbangan antara sikap,
keterampilan, dan pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills
seperti terlihat pada gambar di bawah ini.

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 13

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Gambar 13: Elemen Perubahan


Berdasarkan gambar 11 di atas, elemen perubahan jenjang SD, SMP, SMA, SMK
dalam kompetensi lulusan adalah adanya peningkatan dan keseimbangan soft
skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Elemen perubahan kedudukan mata pelajaran (ISI), adalah
kompetensi yang semula diturunkan dari mata pelajaran berubah menjadi mata
pelajaran dikembangkan dari kompetensi. Elemen pendekatan (ISI) kompetensi
yang dikembangkan di SD adalah tematik terpadu dalam semua mata pelejaran
dengan pendekatan saintific, di SMP tematik terpadu pada IPA dan IPS, dan
mapel, di SMA mapel, di SMK vokasional. Selanjutnya elemen perubahan pada
proses pembelajaran dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Adanya
keseimbangan soft skills dan hard skills tersebut dapat terlihat pada gambar di
bawah ini.

Gambar 14: Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan, dan Pengetahuan untuk


Membangun Soft Skills dan Hard Skills
Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa salah satu karakteristik
Kurikulum 2013 adanya keseimbangan antara sikap, keterampilan, dan
pengetahuan untuk membangun soft skills dan hard skills peserta didik dari
mulai jenjang SD, SMP, SMA/ SMK, dan PT seperti yang diungkapkan Marzano
(1985) dan Bruner (1960). Pada jenjang SD ranah attitude harus lebih banyak
atau lebih dominan dikenalkan, diajarkan dan atau dicontohkan pada anak,
kemudian diikuti ranah skill, dan ranah knowledge lebih sedikit diajarkan pada
anak.Hal ini berbanding terbalik dengan membangun soft skills dan hard skills
pada jenjang PT. Di PT ranah knowledge lebih dominan diajarkan dibandingkan
ranah skills dan attutude.

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 14

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Gambar 15: Rumusan Proses dalam Kurikulum 2013


Berdasarkan gambar 15 di atas, terdapat perluasan dan pendalaman taksonomi
dalam proses pencapaian kompetensi. Dalam kurikulum 2013 untuk jenjang SD,
SMP, SMA, dan PT memadukan lintasan taksonomi sikap (attitude) dari
Krathwohl, keterampilan (skill) dari Dyers, dan Pengetahuan (knowledge) dari
Bloom dengan revisi oleh Anderson. Taksonomi sikap (attitude) dari Krathwohl
meliputi: accepting, responding, valuing, organizing/internalizing, dan
characterizing/actualizing. Taksonomi keterampilan (skill) dari Dyers meliputi:
observing, questioning, experimenting, associating, dan communicating.
Taksonomi pengetahuan (knowledge) dari Bloom degan revisi oleh Anderson
meliputi: knowing/ remembering, understanding, appllying, analyzing,
evaluating, dancreating.
Langkah penguatan terjadi pada proses pembelajaran dan proses penilaian.
Penguatan pada proses pembelajaran karakteristik penguatannya mencakup: a)
menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya, mencoba,
mengolah, menyajikan, menalar, mencipta, dan mengkomunikasikan dengan
tetap memperhatikan karakteristik peserta didik, b) menggunakan ilmu
pengetahuan sebagai penggerak pembelajaran untuk semua mata pelajaran, c)
menuntun peserta didik untuk mencari tahu, bukan diberitahu (discovery
learning), dan d) menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi,
pembawa pengetahuan dan berpikir logis, sistematis, dan kreatif. Penguatan
pada penilaian pembelajaran karakteristik penguatannya, mencakup: a)
mengukur tingkat berpikir mulai dari rendah sampai tinggi, b) menekankan pada
pertanyaan yang membutuhkan pemikiran mendalam (bukan sekedar hafalan),
c) mengukur proses kerja peserta didik, bukan hanya hasil kerja peserta didik,
dan d) menggunakan portofolio pembelajaran peserta didik.
Critical point implementasi Kurikulum 2013 dapat dilihat dari: a) perancangan
RPP, b) pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP, c) supervisi pendampingan, dan
d) budaya mutu sekolah.
a. Perancangan RPP mencakup: Kompetensi Dasar, indikator, dan tujuan
pembelajaran, melanglir secara logis ke materi ajar, rancangan proses dan
aktivitas belajar, sumber dan media, output/produk peserta didik, dan
penilaian.
b. Pelaksanaan pembelajaran sesuai RPP mencakup: instrumen pengendalian,
dan undeks kesesuaian RPP dengan pelaksanaan.

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 15

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

c. Supervisi pendampingan mencakup: pedoman pelaksanaan supervisi,


pelaksanaan, eksekusi rekomendasi supervisi, dan sistem pelaporan
perbaikan pasca supervisi.
d. Budaya mutu sekolah mencakup: standar mutu, kepemimpinan, atmosfir
sekolah, ketaatan terhadap standar, dan proses pembudayaan (penguatan
dan penghargaan).

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 16

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

HO- 1.2

Materi 1.2 SKL, KI, KD dan Strategi Implementasi Kurikulum


2013

Standar Kompetensi Lulusan merupakan salah satu dari 8 (delapan) standar


nasional pendidikan sebagaimana yang ditetapkan dalam Pasal 35 Ayat (1)
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan, yang akan menjadi acuan bagi
pengembangan kurikulum dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan
nasional.
A. Cakupan Kompetensi Lulusan
Penetapan pendekatan kompetensi lulusan didahului dengan mengidentifikasi
apa yang hendak dibentuk, dibangun, dan diberdayakan dalam diri peserta didik
sebagai jaminan yang akan mereka capai setelah menyelesaikan pendidikannya
pada satuan pendidikan tertentu. Pendekatan kompetensi lulusan menekankan
pada kemampuan holistik yang harus dimiliki setiap peserta didik. Hal itu akan
membawa implikasi terhadap apa yang seharusnya dipelajari oleh setiap
individu peserta didik, bagaimana cara mengajarkan, dan kapan diajarkannya.
Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan berdasarkan elemen-elemen
yang harus dicapai dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 1:
Kompetensi Lulusan Berdasarkan Elemen-Elemen yang Harus
Dicapai
DOMAIN

SIKAP

KETERAMPIL
AN

PENGETAHU
AN

Eleme
n

SD

SMP

SMA-SMK

Proses

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati +


Mengamalkan

Individu

beriman, berakhlak mulia (jujur, disiplin, tanggung


jawab, peduli, santun), rasa ingin tahu, estetika, percaya
diri, motivasi internal

Sosial

toleransi, gotong royong, kerjasama, dan musyawarah

Alam

pola hidup sehat, ramah lingkungan, patriotik, dan cinta


perdamaian

Proses

Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah +


Menyaji + Menalar + Mencipta

Abstrak

membaca, menulis, menghitung,


menggambar,mengarang

Konkret

menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi,


membuat, mencipta

Proses

Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa


+ Mengevaluasi

Objek

ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya

Subyek

manusia, bangsa, negara, tanah air, dan dunia

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 17

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 18

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Cakupan kompetensi lulusan satuan pendidikan secara holistik dapat dilihat


dalam tabel di bawah ini.
Tabel 2: Kompetensi Lulusan Secara Holistik
DOMAIN

SD

SMP

SMA-SMK

Menerima + Menjalankan + Menghargai + Menghayati +


Mengamalkan
SIKAP

KETERAMPIL
AN

PENGETAHU
AN

pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan


bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya
Mengamati + Menanya + Mencoba + Mengolah + Menyaji +
Menalar + Mencipta
pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang efektif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret
Mengetahui + Memahami + Menerapkan + Menganalisa +
Mengevaluasi
pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban

Dari tabel di atas, cakupan kompetensi lulusan secara holistik dirumuskan


sebagai berikut:
1. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Sikap:
Manusia yang memiliki pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri,
dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan
sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya.Pencapaian pribadi
tersebut dilakukan melalui proses: menerima, menjalankan, menghargai,
menghayati, dan mengamalkan.
2. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Keterampilan:
Manusia yang memiliki pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang
efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret.Pencapaian pribadi
tersebut dilakukan melalui proses: mengamati, menanya, mencoba,
mengolah, menyaji, menalar, dan mencipta.
3. Kemampuan Lulusan dalam Dimensi Pengetahuan:
Manusia yang memiliki pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban.Pencapaian
pribadi
tersebut
dilakukan
melalui
proses:
mengetahui,
memahami,
menerapkan,
menganalisa,
dan
mengevaluasi.
Perumusan kompetensi lulusan antarsatuan pendidikan mempertimbangkan
gradasi setiap tingkatan satuan pendidikan dan memperhatikan kriteria sebagai
berikut:
a.
perkembangan psikologis anak,
b.
lingkup dan kedalaman materi,
Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 19

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SMP/MTS

c.
d.

kesinambungan, dan
fungsi satuan pendidikan.

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 20

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

B. Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan


Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan
lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan
standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan
standar pembiayaan.
Kompetensi lulusan satuan pendidikan
masing-masing berikut ini
DIMENSI
SIKAP

SMP/MTs/SMPLB/Paket B

diuraikan

KOMPETENSI LULUSAN
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam
dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

KETERAMPIL
AN

Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif dalam
ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang dipelajari di
sekolah atau sumber lain yang sama dengan yang diperoleh
dari sekolah.

PENGETAHU
AN

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual dan prosedural


dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian yang tampak mata.

C. Standar Isi Mata Pelajaran IPA


Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam
secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Proses pembelajaran IPA
menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan
kompetensi agar menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah.
Pendidikan IPA diarahkan untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu
peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang
alam sekitar. Oleh karena itu pembelajaran IPA di SMP/MTs menekankan pada
pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui penggunaan dan
pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah .
Berikut ini uraian tujuan, Standar Isi, Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
Mata pelajaran IPA
1. Tujuan
Mata pelajaran IPA di SMP/MTs bertujuan agar peserta didik memiliki
kemampuan sebagai berikut.
a. Meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 21

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

b. Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam,


konsep dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari
c. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran terhadap
adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi, dan masyarakat
d. Melakukan inkuiri ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir,
bersikap dan bertindak ilmiah serta berkomunikasi
e. Meningkatkan kesadaran untuk berperanserta dalam memelihara,
menjaga, dan melestarikan lingkungan serta sumber daya alam
f. Meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan
g. Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan IPA sebagai dasar
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya.
2. Lingkup Materi IPA
Ruang lingkup materiIPA mencakup pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai
yang dirumuskan dalam kompetensi dasar IPA yang harus dimilikipeserta didik.
Kompetensi IPA di SMP dan MTS merupakan kelanjutan dari kompetensi IPA di
SDdimana pada Kurikulum 2013 aspek fisika, kimia, dan biologi
telah
terintegrasi dalam mata pelajaran IPA.
Lingkup Materi atau Muatan Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs (Permendikbud
nomor 64 tahun 2013 tentang Standar Isi) adalah sebagai berikut.
Tingkat
Kompete
nsi
4

Kela
s

Kompetensi

Lingkup Materi

VII - Menunjukkan perilaku keimanan


dan
kepada
Tuhan
Yang
Maha
VIII
Esasebagai
hasil
dari
penyelidikan terhadap objek IPA
- Memiliki
sikap
ilmiah:
rasa
ingintahu, logis, kritis, analitis,
jujur,
dan
tanggung
jawab
melalui IPA
- Mengajukan pertanyaan tentang
fenomena IPA, melaksanakan
percobaan,
mencatat
dan
menyajikan hasil penyelidikan
dalam bentuk tabel dan grafik,
menyimpulkan, serta melaporkan
hasil penyelidikan secara lisan
maupun tertulis untuk menjawab
pertanyaan tersebut
- Memahami konsep dan prinsip IPA
serta saling keterkaitannya dan
diterapkan dalam menyelesaikan
masalah

- Ciri-ciri
dan
klasifikasi
makhlukhidup,
sistem
organisasikehidupan
- Sistem
pernafasan,
pencernaan,peredaran darah,
strukturrangka, otot, struktur
dan fungsi sistem ekskresi
pada manusia
- Fotosintesis,
respirasi,
danstruktur
jaringan
tumbuhan
- Perubahan
fisika
dan
kimia,karakteristik zat, sifat
bahan dan pemanfaatannya
- Pengukuran,
gerak,
gaya,tekanan, energi, dan
usaha
- Getaran,
gelombang,
bunyi,cahaya, dan alat optik
- Suhu dan kalor
- Zat
aditif
makanan,
zat
adiktifdan psikotropika
- Struktur bumi dan tata surya
- Interaksi
antar
makhluk
hidupdan
lingkungan,
pencemaran dan pemanasan

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 22

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

4a

IX

- Memiliki perilaku beriman kepada


Tuhan Yang Maha Esa sebagai
hasil dari penyelidikan terhadap
objek IPA
- Memiliki
sikap
ilmiah:
rasa
ingintahu, logis, kritis, analitis,
jujur,dan tanggung jawab melalui
IPA
- Mengajukan pertanyaan tentang
fenomena
IPA,
merumuskan
hipotesis,
mendesain
dan
melaksanakan
percobaan,
mencatat dan menyajikan hasil
penyelidikan dalam bentuk tabel
dan grafik, menyimpulkan, serta
melaporkan hasil penyelidikan
secara lisan maupun tertulis
untuk
menjawab
pertanyaan
tersebut
- Memahami konsep dan prinsip IPA
serta saling keterkaitannya dan
diterapkan dalam menyelesaikan
masalah dalam kehidupan

global
- Sistem reproduksi manusia,
tumbuhan, dan hewan
- Pewarisan sifat
- Tanah dan organism yang
hidup di dalamnya
- Kelistrikan, kemagnetan, dan
induksi elektromagnetik
- Partikel penyusun atom dan
molekul
- Pertumbuhan penduduk dan
dampaknya bagi lingkungan
- Produk
bioteknologi
dan
penerapannya
dalam
produksi pangan
- Produk
teknologi
yang
merusakdan
ramah
lingkungan

*Tingkat Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi yang bersifat


generik yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas dalam
rangka pencapaian Standar Kompetensi Lulusan.

D. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran IPA


1. Kompetensi Inti ( KI )
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada
kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi
dasar pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
- Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
- Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
- Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
- Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Kompetensi Inti SMP/MTS
KOMPETENSI INTI KELAS KOMPETENSI INTI KELAS KOMPETENSI INTI KELAS
VII
VIII
IX
1. Menghargai dan
1. Menghargai dan
1. Menghayati dan
menghayati ajaran
menghayati ajaran
mengamalkan ajaran
agama yang
agama yang
agama yang
dianutnya
dianutnya
dianutnya

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 23

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Menghargai dan
2. Menghargai dan
2. Menghargai dan
menghayati perilaku
menghayati perilaku
menghayati perilaku
jujur, disiplin,
jujur,disiplin,
jujur,disiplin,
tanggungjawab,
tanggungjawab, peduli
tanggungjawab, peduli
peduli (toleransi,
(toleransi,gotong
(toleransi,gotong
gotong royong),
royong), santun,
royong), santun,
santun, percaya diri,
percaya diri,dalam
percaya diri,dalam
dalam berinteraksi
berinteraksisecara
berinteraksisecara
secara efektif dengan
efektif
efektif dengan
lingkungan sosial dan
denganlingkungan
lingkungan sosial dan
alam dalam
sosial dan
alamdalam jangkauan
jangkauan pergaulan
alamdalam
pergaulan dan
dan keberadaannya
jangkauan
keberadaannya
pergaulan dan
keberadaannya
3. Memahami
3. Memahami dan
3. Memahamidan
pengetahuan(faktual,
menerapkan
menerapkan
konseptual, dan
pengetahuan (faktual,
pengetahuan (faktual,
prosedural)
konseptual, dan
konseptual, dan
berdasarkan rasa
prosedural)
prosedural)
ingin tahunya tentang
berdasarkan rasa ingin
berdasarkan rasa ingin
ilmu pengetahuan,
tahunya tentang ilmu
tahunya tentang ilmu
teknologi, seni,
pengetahuan,
pengetahuan,
budaya terkait
teknologi, seni,
teknologi, seni,budaya
fenomena dan
budaya terkait
terkait fenomena dan
kejadian tampak
fenomena dan
kejadian tampak mata
mata
kejadian tampak mata
4. Mencoba, mengolah, 4. Mengolah, menyaji,
4. Mengolah,
danmenyajidalam
dan menalar dalam
menyaji,dan menalar
ranah konkret
ranah konkret
dalam ranah konkret
(menggunakan,
(menggunakan,
(menggunakan,
mengurai,merangkai,
mengurai, merangkai,
mengurai,merangkai,
memodifikasi,dan
memodifikasi, dan
memodifikasi,dan
membuat)dan ranah
membuat) dan
membuat)dan
abstrak (menulis,
ranahabstrak
ranahabstrak
membaca,
(menulis, membaca,
(menulis,membaca,me
menghitung,
menghitung,
nghitung,
menggambar, dan
menggambar, dan
menggambar, dan
mengarang) sesuai
mengarang) sesuai
mengarang)
dengan yang
dengan yang dipelajari
sesuaidengan yang
dipelajaridisekolahda
di sekolah dan sumber
dipelajaridi sekolah
n sumber lainyang
lain yang sama dalam
dan sumber lain yang
sama dalam sudut
sudut pandang/teori
sama dalam sudut
pandang/teori
pandang/teori
c. Kompetensi Dasar ( KD)
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti.Rumusan
kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta
didik, kemampuan awal, serta ciri dari suatu Matapelajaran. Kompetensi dasar
dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokkan kompetensi inti
sebagai berikut:

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 24

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

1. kelompok 1: kelompok
menjabarkan KI-1;
2. kelompok 2: kelompok
menjabarkan KI-2;
3. kelompok 3: kelompok
menjabarkan KI-3; dan
4. kelompok 4: kelompok
menjabarkan KI-4.

kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka


kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka
kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka
kompetensi dasar keterampilan dalam rangka

KD IPA diorganisasikan ke dalam empat Kompetensi Inti (KI). Kompetensi Inti (KI)
1 berkaitan dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa.Kompetensi Inti
(KI) 2 berkaitan dengan karakter diri dan sikap sosial.Kompetensi Inti (KI) 3
berisi KD tentang pengetahuan terhadap materi ajar, sedangkan Kompetensi Inti
(KI) 4 berisi KD tentang keterampilan terhadap materi IPA.
Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses
pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Pembelajaran
dibagi menjadi pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung
yang terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung
berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari
KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses
pembelajaran dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI2. Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang
menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2. Proses pembelajaran
langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik mengembangkan
pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan psikomotorik melalui
interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang dalam silabus dan
RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran langsung
tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar mengamati, menanya,
mengumpulkan
informasi,
mengasosiasi
atau
menganalisis,
dan
mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam kegiatan analisis.
Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan keterampilan
langsung atau yang disebut dengan instructional effect.
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama
proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus.
Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap.
Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam
proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan
sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh
mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan
masyarakat.
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata pelajaran IPA

KELAS: VII
KOMPETENSI INTI
1. Menghar
gai dan
mengha
yati
ajaran
agama

KOMPETENSI DASAR
1.1Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan
Tuhan tentang aspek fisik dan kimiawi, kehidupan
dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam
lingkungan serta mewujudkannya dalam
pengamalan ajaran agama yang dianutnya

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 25

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI
yang
dianutn
ya
2. Menghar
gai dan
mengha
yati
perilaku
jujur,
disiplin,
tanggun
gjawab,
peduli
(toleran
si,
gotong
royong),
santun,
percaya
diri,
dalam
berinter
aksi
secara
efektif
dengan
lingkung
an sosial
dan
alam
dalam
jangkau
an
pergaul
an dan
keberad
aannya
3. Memaha
mi
pengeta
huan(fa
ktual,
konsept
ual, dan
prosedu
ral)
berdasa

KOMPETENSI DASAR

1.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa


ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun;
hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;
kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam
aktivitas sehari-hari
1.2 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi melaksanakan percobaan dan
melaporkan hasil percobaan
1.3 Menunjukkan perilaku bijaksana dan
bertanggungjawab dalam aktivitas sehari-hari
1.4 Menunjukkan penghargaan kepada orang lain
dalam aktivitas sehari-hari

3.1 Memahami konsep pengukuran


berbagaibesaran yang ada pada
diri, makhluk hidup, dan
lingkungan fisik sekitar sebagai
bagian dari observasi, serta
pentingnya perumusan satuan
terstandar (baku) dalam
pengukuranMengidentifikasi ciri
hidup dan tak hidupdari bendabenda
Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 26

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI
rkan
rasa
ingin
tahunya
tentang
ilmu
pengeta
huan,
teknolog
i, seni,
budaya
terkait
fenome
na dan
kejadian
tampak
mata

4. Mencob
a,
mengola
h,
danmen

KOMPETENSI DASAR
3.2 dan makhluk hidup yang ada di
lingkungan sekitar
3.3 Memahami prosedur
pengklasifikasian makhluk hidup
dan benda-benda tak- hidup
sebagai bagian kerja ilmiah,serta
mengklasifikasikan berbagai
makhluk hidup dan benda-benda
tak-hidup berdasarkan ciri yang
diamati
3.4 Mendeskripsikan keragaman
pada sistem organisasi
kehidupan mulai dari tingkat sel
sampai organisme, serta
komposisi utama penyusun sel
3.5 Memahami karakteristik zat,
sertaperubahan fisika dan kimia
pada zat yang dapat
dimanfaatkan untuk kehidupan
sehari-hari
3.6 Mengenal konsep energi,
berbagai sumber energi, energi
dari makanan,
transformasienergi, respirasi,
sistem pencernaan makanan,
dan fotosintesis
3.7 Memahami konsep suhu,
pemuaian,kalor, perpindahan
kalor,dan penerapannya dalam
mekanisme menjaga kestabilan
suhu tubuh pada manusiadan
hewan serta dalam kehidupan
sehari-hari
3.8 Mendeskripsikan interaksi antar
makhluk hidup dan
lingkungannya
3.9 Mendeskripsikan pencemaran
dan dampaknya bagi makhluk
hidup
3.10
Mendeskripsikan tentang
penyebabterjadinya pemanasan
global dan dampaknya bagi
ekosistem
4.1.
Menyajikan
hasilpengukuran
terhadapbesaran-besaranpada
diri,makhluk hidup, dan
lingkungan fisikdengan
Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 27

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI
yajidala
m ranah
konkret
(mengg
unakan,
mengur
ai,mera
ngkai,
memodi
fikasi,da
n
membu
at)dan
ranah
abstrak
(menulis
,
membac
a,
menghit
ung,
mengga
mbar,
dan
mengar
ang)
sesuai
dengan
yang
dipelajar
idisekola
hdan
sumber
lainyang
sama
dalam
sudut
pandan
g/teori

KOMPETENSI DASAR
menggunakan satuan tak baku
dan satuan baku
4.2.
Menyajikan
hasilanalisisdata observasi
terhadap benda (makhluk) hidupdan tak hidup
4.3.
Mengumpulkan data dan
melakukan
klasifikasiterhadap benda-benda, tumbuhan, dan
hewan yang ada di lingkungan sekitar
4.4.
Melakukan pengamatan
dengan bantuan alatuntuk
menyelidikistruktur tumbuhan
dan hewan
4.5.
Membuat dan menyajikan
poster tentang seldan bagianbagiannya
4.6.
Melakukan pemisahan
campuran berdasarkan
sifatfisikadan kimia
4.7.
Melakukan penyelidikan
untuk
menentukan sifatlarutan yang ada di lingkungan
sekitarmenggunakan indikatorbuatan maupun
alami.
4.8.
Melakukan pengamatan
atau percobaan sederhana
untuk
menyelidikiprosesfotosintesisp
ada tumbuhan hijau
4.9.
Melakukan pengamatan
atau percobaan
untuk menyelidikirespirasipada hewan.
4.10.
Melakukan percobaan
untuk menyelidiki suhu dan
perubahannya serta pengaruh
kalor terhadap perubahan suhu danperubahan
wujud benda
4.11.
Melakukan penyelidikan
terhadapkarakteristikperambat
an kalor secara konduksi,
konveksi, dan radiasi
4.12.
Menyajikan hasilobservasi
terhadap interaksimakhluk
hidup dengan lingkungan
sekitarnya
4.13.
Menyajikan data dan
informasitentang pemanasan
globaldan memberikan usulan
Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 28

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI

KOMPETENSI DASAR
penanggulangan masalah

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 29

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KELAS: VIII
KOMPETENSI INTI
1. Menghar
gai dan
mengha
yati
ajaran
agama
yang
dianutn
ya
2. Menghar
gai dan
mengha
yati
perilaku
jujur,disi
plin,
tanggun
gjawab,
peduli
(toleran
si,goton
g
royong),
santun,
percaya
diri,dala
m
berinter
aksiseca
ra
efektif
denganli
ngkunga
n sosial
dan
alamdal
am
jangkau
an
pergaul
an dan
keberad
aannya
3. Memaha
mi dan

KOMPETENSI DASAR
1.1Mengagumi keteraturan dan kompleksitasciptaan
Tuhan tentang aspek fisikdan kimiawi,kehidupan
dalam ekosistem,dan peranan manusia dalam
lingkungan sertamewujudkannya dalam
pengamalan ajaran agama yang dianutnya

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah


(memiliki rasa ingin tahu;
objektif; jujur; teliti;cermat;
tekun; hati-hati; bertanggung
jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan)
dalam aktivitas sehari-hari
2.2 Menghargai kerja individu dan
kelompok dalam aktivitas seharihari sebagaiwujud implementasi
melaksanakan percobaan dan
melaporkan hasil percobaan.
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana
dan bertanggung jawab dalam
aktivitassehari-hari
2.4 Menunjukkan penghargaan
kepada orang lain dalam aktivitas
sehari-hari

3.1 Memahami gerak lurus, dan


pengaruh gaya terhadap gerak
berdasarkan Hukum Newton,
Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 30

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI
menera
pkan
pengeta
huan
(faktual,
konsept
ual, dan
prosedu
ral)
berdasa
rkan
rasa
ingin
tahunya
tentang
ilmu
pengeta
huan,
teknolog
i, seni,
budaya
terkait
fenome
na dan
kejadian
tampak
mata

KOMPETENSI DASAR
serta penerapannya pada gerak
makhluk hidup dan gerak benda
dalam kehidupan sehari-hari.
3.2 Menjelaskan keterkaitan struktur
jaringan tumbuhan dan fungsinya, serta berbagai
pemanfaatannya dalam teknologi yang terilhami
oleh struktur tersebut
3.3 Mendeskripsikan keterkaitan sifat
bahan
dan pemanfaatannya dalam kehidupan seharihari, serta pengaruh pemanfaatan bahan tertentu
terhadap kesehatan manusia
3.4 Mendeskripsikan struktur rangka
dan otot manusia, serta
fungsinya padaberbagai kondisi
3.5 Mendeskripsikan kegunaan
pesawat
sederhana dalam kehidupan sehari-hari dan
hubungannya dengan kerja otot pada struktur
rangka manusia.
3.6 Mendeskripsikan sistem
pencernaan serta keterkaitannya
dengan sistem pernapasan,
sistem peredaran darah, dan
penggunaan energi makanan
3.7 Mendeskripsikan zat aditif (alami
dan
buatan) dalam makanan dan minuman (segar dan
dalam kemasan), dan zat adiktif-psikotropika
serta pengaruhnya terhadap kesehatan
3.8 Memahami tekanan pada zat cair
dan
penerapannya dalam kehidupan sehari- hari
untuk menjelaskan tekanan darah, difusi pada
peristiwa respirasi, dan tekanan osmosis
3.9 Menjelaskan struktur dan fungsi
sistem
eksresi pada manusia dan penerapannya dalam
menjaga kesehatan diri.
3.10
Memahami konsep
getaran, gelombang, bunyi, dan
pendengaran, serta
penerapannya dalam sistem
sonar pada hewan dan dalam
kehidupan sehari-hari
3.11
Mendeskripsikan sifat-sifat
cahaya,
pembentukan bayangan, serta aplikasinya untuk
menjelaskan penglihatan manusia, proses
pembentukan bayangan pada mata serangga,
dan prinsip kerja alat optik
3.12
Mendeskripsikan struktur
bumi untuk menjelaskan
fenomena gempa bumi dan
gunung api, serta tindakan yang
diperlukan untuk mengurangi
Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 31

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI

4. Mengola
h,
menyaji,
dan
menalar
dalam
ranah
konkret
(mengg
unakan,
mengur
ai,
merang
kai,
memodi
fikasi,
dan
membu
at) dan
ranahab
strak
(menulis
,
membac
a,
menghit
ung,
mengga
mbar,
dan
mengar
ang)
sesuai
dengan

KOMPETENSI DASAR
resiko bencana.
3.13
Mendeskripsikan
karakteristik matahari,
bumi, bulan, planet, benda angkasa lainnya
dalam ukuran, struktur, gaya gravitasi, orbit, dan
gerakannya, serta pengaruh radiasi matahari
terhadap kehidupan di bumi
3.14
Mendeskripsikan gerakan
bumi dan bulan terhadap
matahari serta menjelaskan
perubahan siang dan malam,
peristiwa gerhana matahari dan
gerhana bulan, perubahan musim
serta dampaknya bagi kehidupan
di bumi
4.1 Melakukan penyelidikan tentang
gerak, gerak pada makhluk
hidup, dan percobaan tentang
pengaruh gaya terhadap gerak.
4.2 Melakukan pengamatan terhadap
struktur jaringan tumbuhan,
sertamenghasilkan ide teknologi
sederhana yang terilhami oleh
struktur tersebut (misalnya
desain bangunan)
4.3 Melakukan penyelidikan tentang
sifat- sifat bahan dan
mengusulkan ide-ide
pemanfaatan bahan berdasarkan sifatnya dalam
kehidupan sehari-hari.
4.4 Menyajikan tulisan tentang upaya
menjaga kesehatan rangka
manusia dikaitkan dengan zat
gizi makanan dan perilaku seharihari
4.5 Melakukan penyelidikan tentang
keuntungan mekanik pada
pesawat
sederhana
4.6 Melakukan penyelidikan tentang
pencernaan mekanis dan enzimatis pada
makanan
4.7 Menyajikan data, informasi, dan
mengusulkan ide pemecahan
masalah untuk menghindari
terjadinyapenyalahgunaan zat
aditif dalam makanan dan
minuman serta zat adiktifpsikotropika
4.8 Melakukan percobaan untuk
menyelidiki tekanan cairan pada
kedalaman tertentu,
gaya apung, kapilaritas (menyelidiki transport
cairan dalam batang tumbuhan) dan tekanan
cairan pada ruang tertutup
4.9 Membuat peta pikiran (mapping
Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 32

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI
yang
dipelajar
i di
sekolah
dan
sumber
lain
yang
sama
dalam
sudut
pandan
g/teori

KOMPETENSI DASAR
mind)
tentang struktur dan fungsi sistem eksresi pada
manusia dan penerapanya dalam menjaga
kesehatan diri.
4.10
Melakukan pengamatan
atau percobaan tentang getaran,
gelombang, dan bunyi
4.11
Membuat laporan hasil
penyelidikan tentang
pembentukan bayangan pada
cermin, lensa, dan alat optik
4.12
Menyajikan laporan hasil
pengamatan atau penelusuran
informasi tentang karakteristik
komponen tata surya

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 33

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KELAS: IX
KOMPETENSI INTI
1. Mengha
rgai dan
mengha
yati
ajaran
agama
yang
dianutn
yaMeng
hargai
dan
mengha
yati
ajaran
agama
yang
dianutn
ya
2. Mengha
rgai dan
mengha
yati
perilaku
jujur,disi
plin,
tanggun
gjawab,
peduli
(toleran
si,goton
g
royong),
santun,
percaya
diri,dala
m
berinter
aksisec
ara
efektif
dengan
lingkun
gan
sosial

KOMPETENSI DASAR
1.1 Mengagumi keteraturan dan
kompleksitasciptaan Tuhan
tentang aspek fisikdan
kimiawi,kehidupan dalam
ekosistem,dan peranan
manusia dalam lingkungan
sertamewujudkannya dalam
pengamalan ajaran agama
yang dianutnyaMengagumi
keteraturan dan kompleksitas
ciptaan Tuhan tentang aspek
fisik dan kimiawi, kehidupan
dalam ekosistem, dan peranan
manusia dalam lingkungan
serta mewujudkannya dalam
pengamalan ajaran agama
yang dianutnya

2.1 Menunjukkan
perilakuilmiah(memiliki rasa
ingintahu; objektif;jujur;teliti;
cermat;tekun; hatihati;bertanggung
jawab;terbuka;
kritis;kreatif;inovatifdan peduli
lingkungan) dan bekerja
samadalam aktivitasseharihariMenunjukkan perilaku
ilmiah (memiliki rasa ingin
tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati;
bertanggung jawab; terbuka;
kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) dalam
aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi sikap
dalam melakukan pengamatan,
percobaan, dan berdiskusi
2.2
2.3 Menghargai kerja individu dan kelompok dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujudimplementasi
dalam melaksanakan percobaan dan
melaporkan hasil percobaan
2.4 Menunjukkan perilaku bijaksana dan
bertanggung jawab dalam aktivitassehari-hari
A 2.4
Menunjukkan penghargaan kepada
Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 34

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI
dan
alamdal
am
jangkau
an
pergaul
an dan
keberad
aannya
Mengha
rgai dan
mengha
yati
perilaku
jujur,
disiplin,
tanggun
gjawab,
peduli
(toleran
si,
gotong
royong),
santun,
percaya
diri,
dalam
berinter
aksi
secara
efektif
dengan
lingkun
gan
sosial
dan
alam
dalam
jangkau
an
pergaul
an dan
keberad
aannya
3. Memah
amidan
menera

KOMPETENSI DASAR
orang dalam aktivitas sehari-hariMenghargai
kerja individu dan kelompok dalam aktivitas
sehari-hari sebagai wujud implementasi
melaksanakan percobaan dan melaporkan hasil
percobaan
Menunjukkan perilaku bijaksana dan
bertanggungjawab dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi sikap dalam
memilih penggunaan bahan kimia untuk
menjaga kesehatan diri dan lingkungan
Menunjukkan penghargaan kepada orang lain dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud
implementasi perilaku menjaga kebersihan dan
kelestarian lingkungan

3.1 Mendeskripsikan strukturdan fungsi


sistemreproduksi pada manusia, kelainan dan
penyakit pada sistem reproduksi dan
Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 35

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI
pkan
pengeta
huan
(faktual,
konsept
ual, dan
prosedu
ral)
berdasa
rkan
rasa
ingin
tahunya
tentang
ilmu
pengeta
huan,
teknolo
gi,
seni,bud
aya
terkait
fenome
na dan
kejadian
tampak
mataMe
mahami
pengeta
huan
(faktual,
konsept
ual, dan
prosedu
ral)
berdasa
rkan
rasa
ingin
tahunya
tentang
ilmu
pengeta
huan,
teknolo
gi, seni,
budaya

KOMPETENSI DASAR
penerapan pola hidup yang menunjang
kesehatan reproduksi
3.2 Memahamireproduksi pada tumbuhan dan
hewan, sifatketurunan, serta kelangsungan
makhluk hidup
3.3 Mendeskripsikan penyebab perkembangan
penduduk dan dampaknya bagi lingkungan
3.4 Mendeskripsikanatomdan partikel penyusunnya,
ion dan molekul,sertahubungannya dengan
karakteristik bahan/material yang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari
3.5 Memahamikonsep listrikstatis,muatan
listrik,potensiallistrik,hantaran listrik,
kelistrikanpada sistemsyarafdan contohnya
pada hewan-hewanyang mengandung listrik
3.6 Mendeskripsikan karakteristikrangkaian
listrik,transmisienergilistrik,sumber- sumber
energilistrikalternatif(termasuk
bioenergi),berbagai upaya dalam menghemat
energilistrik,serta penggunaan teknologilistrikdi
lingkungan sekitar
3.7 Mendeskripsikan konsep medan magnet,induksi
elektromagnetik,danpenggunaannya dalam
produk teknologi, sertapemanfaatan medan
magnet dalam pergerakan/navigasi hewan
untuk mencarimakanan dan migrasi
3.8 Mengidentifikasiproses dan hasil pewarisan
sifatsertapenerapannya dalam pemuliaan
mahluk hidup
3.9 Mendeskripsikan penerapan bioteknologi dalam
mendukung kelangsungan hidup manusia
melaluiproduksi pangan
3.10 Membedakan proses dan produk teknologi
yang merusak lingkungan danramah lingkungan
a. 3.11 Memahami pentingnya
tanah danorganisme yang hidup
dalam tanah untuk
keberlanjutan
kehidupanMemahami konsep
pengukuran berbagai besaran
yang ada pada diri, makhluk
hidup, dan lingkungan fisik
sekitar sebagai bagian dari
observasi, serta
pentingnyaperumusan satuan
terstandar (baku) dalam
pengukuran
Mengidentifikasi ciri hidup dan tak hidup dari bendabenda dan makhluk hidup yang ada di
lingkungan sekitar
Memahami prosedur pengklasifikasian makhluk
hidup dan benda-benda tak-hidup sebagai
bagian kerja ilmiah,serta mengklasifikasikan
berbagai makhluk hidup dan benda-benda takMateri Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 36

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI
terkait
fenome
na dan
kejadian
tampak
mata

4. Mengola
h,
menyaji
,dan
menalar
dalam
ranah
konkret
(mengg
unakan,
mengur
ai,mera
ngkai,
memodi
fikasi,da
n
membu
at)dan
ranahab
strak
(menuli
s,memb
aca,me
nghitun
g,
mengga

KOMPETENSI DASAR
hidup berdasarkan ciri yang diamati
Mendeskripsikan keragaman pada sistem organisasi
kehidupan mulai dari tingkat sel sampai
organisme, serta komposisi bahan kimia utama
penyusun sel
Memahami karakteristik zat, serta perubahan fisika
dan kimia pada zat yang dapat dimanfaatkan
untuk kehidupan sehari-hari (misalnya
pemisahan campuran)
Mengenal konsep energi, berbagai sumber energi,
energi dari makanan, transformasi energi dalam
sel, metabolisme sel, respirasi, sistem
pencernaan makanan, dan fotosintesis
Memahami konsep suhu, pemuaian, kalor,
perpindahan kalor,dan penerapannya dalam
mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh
pada manusia dan hewan serta dalam
kehidupan sehari-hari
Mendeskripsikan interaksi antar makhluk hidup dan
lingkungannya
Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi
makhluk hidup
Mendeskripsikan tentang penyebab terjadinya
pemanasan global dan dampaknya bagi
ekosistem
4.1 Menyajikan hasilpenelusuran
informasi dariberbagai
sumber tentang penyakit
menular seksual dan upaya
pencegahannya
4.2 Menyajikan karya
hasilperkembangbiakan pada
tumbuhan
4.3 Menyajikan hasil
penelusuraninformasitentang
perkembangan penduduk
dan dampaknya bagi
lingkunganMenyajikan hasil
pengukuran terhadap
besaran-besaran pada diri,
makhluk hidup, dan
lingkungan fisik dengan
menggunakan satuan tak
baku dan satuan baku
4.4 Menyajikan hasil analisis
data observasi terhadap
benda (makhluk) hidup dan
tak hidup
4.5 Mengumpulkan data dan
melakukan klasifikasi
terhadap benda-benda,
tumbuhan, dan hewan yang
ada di lingkungan sekitar
4.6 Membuat dan menyajikan
poster tentang sel dan
bagian-bagiannya
Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 37

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI
mbar,
dan
mengar
ang)
sesuaid
engan
yang
dipelaja
ridi
sekolah
dan
sumber
lain
yang
sama
dalam
sudut
pandan
g/teoriM
encoba,
mengol
ah, dan
menyaji
dalam
ranah
konkret
(mengg
unakan,
mengur
ai,
merang
kai,
memodi
fikasi,
dan
membu
at) dan
ranah
abstrak
(menuli
s,
memba
ca,
menghit
ung,
mengga
mbar,

KOMPETENSI DASAR
4.7 Melakukan pemisahan
campuran berdasarkan sifat
fisika dan kimia
4.8 Melakukan percobaan
sederhana untuk menyelidiki
proses fotosintesis pada
tumbuhan hijau
4.9 Melakukan percobaan untuk
menyelidiki pengaruh kalor
terhadap perubahan suhu
dan perubahan wujud benda
4.10
Melakukan
penyelidikan terhadap
karakteristik perambatan
kalor secara konduksi,
konveksi, dan radiasi
4.11
Melakukan percobaan
untuk menyelidiki respirasi
pada hewan
4.12
Melakukanpengamata
n dengan bantuan alat untuk
menyelidiki struktur
mikrotumbuhan dan hewan
4.13
Melakukan
penyelidikan untuk
menentukan sifat larutan
yang ada di lingkungan
sekitar menggunakan
indikator buatan maupun
alami
4.14
Menyajikan hasil
observasi terhadap interaksi
makhluk hidup dengan
lingkungan sekitarnya
4.15
Menyajikan data dan
informasi tentang
pemanasan global dan
memberikan usulan
penanggulangan
4.16
masalahMelakukan
percobaan untuk menyelidiki
muatan listrikstatisdan
interaksinya,
sertasifathantaran
listrikbahan
4.17
Melakukan
penyelidikan untuk
menemukan
karakteristikrangkaian
listrik,sertahubungan
energilistrik dengan
tegangan, kuat arus dan
waktu pemakaian
4.18
Membuat karya
sederhana yang
memanfaatkan
Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 38

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KOMPETENSI INTI
dan
mengar
ang)
sesuai
dengan
yang
dipelaja
ri di
sekolah
dan
sumber
lain
yang
sama
dalam
sudut
pandan
g/teori

KOMPETENSI DASAR
prinsipelektromagnetik
dan/atau induksi
elektromagnetik
4.19
Melakukan percobaan
sederhana untuk
menemukan hukum
pewarisan sifat
mahluk hidup
4.20
Menyajikan
hasilpenyelidikan, ide-ide,
atau peneluran
informasitentang
penerapan bio-teknologidalam mendukung
kelangsungan hidup manusia melaluiproduksi
pangan
4.21
Menyajikan data dan
informasitentang proses dan
produk teknologiyang tidak
merusak lingkungan
4.22
Melakukan
penyelidikan tentang fungsi
tanah bagi keberlangsungan
kehidupan

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 39

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

CONTOH KETERKAITAN KD dari KI 3, KI 4 dengan KD dari KI 2 dan KI 1


Mata Pelajaran : IPA
Topik
: Pengukuran
1.

KOMPETENSI INTI
Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianutnya

2.

Menghargai dan menghayati


perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (toleransi,
gotong royong), santun, percaya
diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial
dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya

3.

Memahami pengetahuan(faktual,
konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak
mata
Mencoba, mengolah,
danmenyajidalam ranah konkret
(menggunakan,
mengurai,merangkai,
memodifikasi,dan membuat)dan
ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang)
sesuai dengan yang
dipelajaridisekolahdan sumber
lainyang sama dalam sudut
pandang/teori

4.

KOMPTENSI DASAR
1.1 Mengagumi keteraturan dan
kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
aspek fisik dan kimiawi, kehidupan
dalam ekosistem, dan peranan
manusia dalam lingkungan serta
mewujudkannya dalam pengamalan
ajaran agama yang dianutnya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki
rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung
jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif
dan peduli lingkungan) dalam aktivitas
sehari-hari
2.2 Menghargai kerja individu dan
kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi
melaksanakan percobaan dan
melaporkan hasil percobaan
3.1
Memahami konsep pengukuran
berbagaibesaran yang ada pada diri,
makhluk hidup, dan lingkungan fisik
sekitar sebagai bagian dari observasi,
serta pentingnya perumusan satuan
terstandar (baku) dalam pengukuran
4.1 Menyajikan
hasilpengukuran
terhadapbesaranbesaranpada
diri,makhluk hidup,
dan lingkungan
fisikdengan
menggunakan satuan
tak baku dan satuan
baku

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 40

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SMP/MTS

Strategi Implementasi Kurikulum 2013


1

Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan sebagai


berikut.
-

Juli 2013: Kelas I, IV, VII, dan X: terbatas pada sejumlah SD/MI, SMP/MTs,
dan SMA/MA/ SMK/MAK. Ini adalah tahun pertama implementasi dan
dilakukan di seluruh wilayah NKRI.
Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI tahun 2014: adalah tahun
kedua implementasi. Pada tahun kedua ini, hanya kelas terakhir SMP/MTs,
SMA/MA, SMK/MAK yang belum melaksanakan kurikulum.
Juli 2015: seluruh kelas dan seluruh sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA,
SMK/MAK telah melaksanakan sepenuhnya Kurikulum 2013.

Pelatihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas, dimulai dari tahun 2013-2015.
Seluruh guru, kepala sekolah dan pengawas di seluruh Indonesia sudah
mendapatkan pelatihan untuk melaksanakan kurikulum.

Pengembangan buku, dari tahun 2013-2015. Pada prinsipnya ketika


implementasi Kurikulum 2013 memasuki tahun 2015-2016 seluruh buku
sudah teredia di setiap sekolah.Buku terdiri atas buku untuk peserta didik dan
buku untuk guru. Isi buku guru adalah sama dengan buku peserta didik
dengan tambahan strategi pembelajaran dan penilaian hasil belajar.

Implementasi Kurikulum 2013 mensyaratkan penataan administrasi,


manajemen, kepemimpinan dan budaya kerja guru yang baru. Oleh karena itu
dalam persiapan implementasi Kurikulum 2013, pelatihan juga berkenaan
dengan tata kerja baru para guru dan kepemimpinan kepala sekolah.

Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan


kesulitan dan masalah implementasi dan upaya penanggulangan dimulai Juli
2013-2016. Pada akhir tahun ketiga implementasi diharapkan permasalahan
yang dihadapi para pelaksana sudah tidak lagi merupakan masalah mendasar
dan kurikulum sudah dapat dilaksanakan sebagaimana seharusnya.

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 41

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SMP/MTS

Materi 1.3 :PENDEKATAN, MODEL- MODEL DAN PENILAIAN


PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM 2013
A. PENDEKATAN SAINTIFIK PADA KURIKULUM 2013

HO-1.3a

1 Esensi Pendekatan Saintifik/ Pendekatan Ilmiah


Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu
Kurikulum 2013 mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam
pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini sebagai titian emas perkembangan
dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik. Dalam
pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih
mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan
penalaran deduktif (deductivereasoning).
Penalaran deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan
yang spesifik.Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi
spesifik untuk kemudian menarik simpulan secara keseluruhan.Sejatinya,
penalaran induktif menempatkan bukti-bukti spesifik ke dalam relasi idea yang
lebih luas. Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajian
spesifik dan detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah
merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau
gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan
pengetahuan sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian
(method of inquiry) harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat
diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang
spesifik.Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas
pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, mengolah informasi atau
data, menganalisis, kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.
2 Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah
Menurut Permendikbud no. 81 A tahun 2013 lampiran IV, Proses pembelajaran
terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:
a.
b.
c.
d.
e.

mengamati;
menanya;
mengumpulkan informasi;
mengasosiasi; dan
mengkomunikasikan.

Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan


belajar sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
Tabel 1: Keterkaitan antara Langkah Pembelajaran dengan Kegiatan Belajar dan
Maknanya
Langkah
Pembelajaran
Mengamati
Menanya

Kegiatan Belajar
Membaca, mendengar, menyimak,
melihat (tanpa atau dengan alat)
Mengajukan pertanyaan tentang
informasi yang tidak dipahami dari

Kompetensi Yang
Dikembangkan
Melatih kesungguhan,
ketelitian, mencari
informasi
Mengembangkan
kreativitas, rasa ingin

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 42

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Langkah
Pembelajaran

Kegiatan Belajar
apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik)

Mengumpulkan
informasi/
eksperimen

Mengasosiasika
n/
mengolah
informasi

- melakukan eksperimen
- membaca sumber lain selain buku
teks
- mengamati objek/ kejadian/
- aktivitas
- wawancara dengan narasumber

- mengolah informasi yang sudah


dikumpulkan baik terbatas dari
hasil kegiatan
mengumpulkan/eksperimen mau
pun hasil dari kegiatan mengamati
dan kegiatan mengumpulkan
informasi.
- Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan.
Mengkomunikasi Menyampaikan hasil pengamatan,
kan
kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya

Kompetensi Yang
Dikembangkan
tahu, kemampuan
merumuskan
pertanyaan untuk
membentuk pikiran
kritis yang perlu
untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang
hayat
Mengembangkan sikap
teliti, jujur,sopan,
menghargai pendapat
orang lain, kemampuan
berkomunikasi,
menerapkan
kemampuan
mengumpulkan
informasi melalui
berbagai cara yang
dipelajari,
mengembangkan
kebiasaan belajar dan
belajar sepanjang
hayat.
Mengembangkan sikap
jujur, teliti, disiplin, taat
aturan, kerja keras,
kemampuan
menerapkan prosedur
dan kemampuan
berpikir induktif serta
deduktif dalam
menyimpulkan .

Mengembangkan sikap
jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir
sistematis,
mengungkapkan
pendapat dengan
singkat dan jelas, dan
mengembangkan
kemampuan berbahasa
yang baik dan benar.

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 43

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

a. Mengamati
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran
(meaningfull learning). Metode mengamati sangat bermanfaat bagi
pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran
memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik
menemukan fakta bahwa ada hubungan antara objek yang dianalisis dengan
materi pembelajaran yang digunakan oleh guru.Kegiatan mengamati dalam
pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti berikut
ini.
-

Menentukan objek apa yang akan diobservasi


Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan
diobservasi
Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik
primer maupun sekunder
Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi
Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk
mengumpulkan data agar berjalan mudah dan lancar
Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti
menggunakan buku catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan
alat-alat tulis lainnya.

Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan
observasi, dapat berupa daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale),
catatan anekdotal (anecdotal record), catatan berkala, dan alat mekanikal
(mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang berisikan
nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala
rentang , berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut
tingkatannya.
b. Menanya
Pada kurikulum 2013 kegiatan menanya diharapkan muncul dari siswa.Kegiatan
belajar menanya dilakukan dengan cara: mengajukan pertanyaan tentang
informasi yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk
mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari
pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik).Menanya
dapat juga tidak diungkapkan, tetapi dapat saja ada di dalam pikiran peserta
didik. Untuk memancing peserta didik mengungkapkannya guru harus member
kesempatan mereka untuk mengungkapkan pertanyaan. Kegiatan bertanya
oleh guru dalam pembelajaran juga sangat penting, sehingga tetap harus
dilakukan.
Fungsi bertanya
1) Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang
suatu tema atau topik pembelajaran.
2) Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta
mengembangkan pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
3) Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan
ancangan untuk mencari solusinya.

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 44

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

4) Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta


didik untuk menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas
substansi pembelajaran yang diberikan.
5) Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan
pertanyaan, dan memberi jawaban secara logis, sistematis, dan
menggunakan bahasa yang baik dan benar.
6) Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen,
mengembangkan kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.
7) Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima
pendapat atau gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan
toleransi sosial dalam hidup berkelompok.
8) Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam
merespon persoalan yang tiba-tiba muncul.
9) Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan
berempati satu sama lain.
Kriteria pertanyaan yang baik
Kriteria pertanyaan yang baik adalah: singkat dan jelas, menginspirasi
jawaban, memiliki fokus, bersifat probing atau divergen, bersifat validatif atau
penguatan, memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang,
merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif, merangsang proses
interaksi

Tingkatan Pertanyaan
Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk
memberikan jawaban yang baik dan benar pula. Guru harus memahami kualitas
pertanyaan, sehingga menggambarkan tingkatan kognitif seperti apa yang akan
disentuh, mulai dari yang lebih rendah hingga yang lebih tinggi. Bobot
pertanyaan yang menggambarkan tingkatan kognitif yang lebih rendah hingga
yang lebih tinggi disajikan berikut ini.
Tingkata
n
Kognitif
yang
lebih
rendah

Subtingkatan

Kata-kata kunci pertanyaan

Pengetahuan
(knowledge)

Apa...
Siapa...
Kapan...
Di mana...
Sebutkan...
Jodohkan...

pasangkan...
Persamaan kata...
Golongkan...
Berilah nama...
Dll.

Pemahaman
(comprehensi
on)

Terangkahlah...
Bedakanlah...
Terjemahkanlah...
Simpulkan...
Gunakanlah...
Tunjukkanlah...
Buatlah...
Demonstrasikanlah.
..

Bandingkan...
Ubahlah...
Berikanlah interpretasi...

Carilah hubungan...
Tulislah contoh...
Siapkanlah...
Klasifikasikanlah...

Penerapan
(application

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 45

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tingkata
n
Kognitif
yang
lebih
tinggi

Subtingkatan
Analisis
(analysis)

Sintesis
(synthesis)

Evaluasi
(evaluation)

Kata-kata kunci pertanyaan

Analisislah...
Kemukakan buktibukti
Mengapa
Identifikasikan
Ramalkanlah
Bentuk
Ciptakanlah
Susunlah
Rancanglah...
Tulislah
Berilah pendapat
Alternatif mana
yang lebih baik
Setujukah anda
Kritiklah

Tunjukkanlah sebabnya
Berilah alasan-alasan

Bagaimana kita dapat


memecahkan
Apa yang terjadi
seaindainya
Bagaimana kita dapat
memperbaiki
Kembangkan
Berilah alasan
Nilailah
Bandingkan
Bedakanlah...

c. Mengumpulkan informasi/ Eksperimen (Mencoba)


Mengumpulkan informasi/ eksperimen kegiatan pembelajarannya antara lain:
-

melakukan eksperimen;
membaca sumber lain selain buku teks;
mengamati objek/ kejadian/aktivitas; dan

wawancara dengan narasumber.

Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau autentik, peserta didik harus
mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi
yang sesuai. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk
mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu
menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan masalahmasalah yang dihadapinya sehari-hari.
Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar (1) Guru hendaknya
merumuskan tujuan eksperimen yanga akan dilaksanakan murid, (2) Guru
bersama murid mempersiapkan perlengkapan yang dipergunakan, (3) Perlu
memperhitungkan tempat dan waktu, (4) Guru menyediakan kertas kerja untuk
pengarahan kegiatan murid, (5) Guru membicarakan masalah yanga akan yang
akan dijadikan eksperimen, (6) Membagi kertas kerja kepada murid, (7) Murid
melaksanakan eksperimen dengan bimbingan guru, dan (8) Guru
mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila dianggap perlu
didiskusikan secara klasikal.
d. Mengasosiasi/ Mengolah informasi
Dalam kegiatan mengasosiasi/ mengolah informasi terdapat kegiatan menalar.
Istilah menalar dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan
ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru
dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Penalaran adalah proses berfikir
yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk
memperoleh simpulan berupa pengetahuan.

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 46

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran nonilmiah


tidak selalu tidak bermanfaat.Istilah menalar di sini merupakan padanan dari
associating; bukan merupakan terjemanan dari reasonsing, meski istilah ini juga
bermakna menalar atau penalaran.Karena itu, istilah aktivitas menalar dalam
konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak
merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif.Istilah asosiasi
dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide
dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya
menjadi penggalan memori.
Bagaimana aplikasinya dalam proses pembelajaran? Aplikasi pengembangan
aktivitas pembelajaran untuk meningkatkan daya menalar peserta didik dapat
dilakukan dengan cara berikut ini.
1) Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai
dengan tuntutan kurikulum.
2) Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas
utama guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai
contoh-contoh, baik dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi.
3) Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari
yang sederhana (persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks
(persyaratan tinggi).
4) Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan
diamati
5) Seriap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki
6) Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat
menjadi kebiasaan atau pelaziman.
7) Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik.
8) Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan
memberikan tindakan pembelajaran perbaikan.
e. Mengomunikasikan
Dalam
kegiatan
mengomunikasikan
dapat
dilakukan
pembelajaran
kolaboratif.Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu filsafat personal, lebih
dari sekadar teknik pembelajaran di kelas-kelas
sekolah. Kolaborasi esensinya merupakan filsafat
interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan
memaknai kerja sama sebagai struktur interaksi yang
dirancang secara baik dan disengaja rupa untuk
memudahkan usaha kolektif untuk mencapai tujuan bersama.
Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan guru dan
fungsi guru lebih bersifat direktif atau manajer belajar.Sebaliknya, peserta
didiklah yang harus lebih aktif.Peserta didik berinteraksi dengan empati, saling
menghormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing.
Dengan cara semacam ini akan tumbuh rasa aman sehingga memungkin
peserta didik menghadapi aneka perubahan dan tntutan belajar secara
bersama-sama.
Ada empat sifat kelas atau pembelajaran kolaboratif.Dua sifat
berkenaan dengan perubahan hubungan antara guru dan peserta didik. Sifat
ketiga berkaitan dengan pendekatan baru dari penyampaian guru selama proses
Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 47

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

pembelajaran. Sifat keempat menyatakan isi kelas atau pembelajaran


kolaboratif.Dengan pembelajaran kolaboratif,
peserta didik memiliki ruang
gerak untuk menilai dan membina ilmu pengetahuan, pengalaman personal,
bahasa komunikasi, strategi dan konsep pembelajaran sesuai dengan teori,
serta menautkan kondisi sosiobudaya dengan situasi pembelajaran. Di sini,
peran guru lebih banyak sebagai pembimbing dan manajer belajar ketimbang
memberi instruksi dan mengawasi secara rijid.Pada pembelajaran atau kelas
kolaboratif, guru berbagi tugas dan kewenangan dengan peserta didik,
khususnya untuk hal-hal tertentu. Cara ini memungkinan peserta didik menimba
pengalaman mereka sendiri, berbagi strategi dan informasi, menghormati
antarsesa, mendorong tumbuhnya ide-ide cerdas, terlibat dalam pemikiran
kreatif dan kritis serta memupuk dan menggalakkan mereka mengambil peran
secara terbuka dan bermakna.
Contoh Pembelajaran Kolaboratif
Guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau
mengulangi informasi tentang objek. Untuk keperluan pembelajaran ini dia
menggunakan media sortir kartu (card sort). Prosedurnya dapat dilakukan
seperti berikut ini.
Kepada peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat informasi atau
contoh yang cocok dengan satu atau lebih katagori.
Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang yang
memiliki kartu dengan katagori yang sama.
Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan
sendiri kepada rekannya.
Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik, buatlah
catatan dengan kata kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang
dirasakan penting.
Pemanfaatan Internet Pada Pembelajaran Kolaboratif
Pemanfaatan internet sangat dianjurkan dalam pembelajaran atau
kelas kolaboratif.Karena memang, internet merupakan salah satu jejaring
pembelajaran dengan akses dan ketersediaan informasi yang luas dan
mudah.Saat ini internet telah menyediakan diri sebagai referensi yang murah
dan mudah bagi peserta didik atau siapa saja yang hendak mengubah wajah
dunia.
Penggunaan internet disarakan makin mendesak sejalan denan perkembangan
pengetahuan terjadi secara eksponensial. Masa depan adalah milik peserta didik
yang memiliki akses hampir ke seluruh informasi tanpa batas dan mereka yang
mampu memanfaatkan informasi diterima secepat mungkin.

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 48

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

B. MODEL-MODEL PEMBELAJARAN
1. MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK/PROJECT BASED
LEARNING

HO1.3b

a. Konsep/Definisi Pembelajaran Berbasis Proyek


Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning=PjBL) adalah model
pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai inti pembelajaran.
Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan
informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar.
Pembelajaran Berbasis Proyekmerupakan model belajar yang menggunakan
masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan
pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara
nyata.Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan
penuntun (a guiding question) dan membimbing peserta didik dalam sebuah
proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam
kurikulum.PjBLmerupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia
nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha peserta didik.
Pembelajaran Berbasis Proyekmemiliki karakteristik sebagai berikut:
1) peserta didik membuat keputusan tentang sebuah
kerangka kerja,
2) adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan
kepada peserta didik,
3) peserta didik mendesain proses untuk menentukan
solusi atas permasalahan atau tantangan yang
diajukan,
4) peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab
untuk mengakses dan mengelola informasi untuk
memecahkan permasalahan,
5) proses evaluasi dijalankan secara kontinyu,
6) peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas
aktivitas yang sudah dijalankan,
7) produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara
kualitatif,
8) situasi pembelajaran sangat
kesalahan dan perubahan

toleran

terhadap

Peran guru dalam Pembelajaran Berbasis Proyeksebaiknya sebagai


fasilitator, pelatih, penasehat dan perantara untuk mendapatkan hasil yang
optimal sesuai dengan daya imajinasi, kreasi dan inovasi dari peserta didik.
b. Langkah-Langkah Operasional
Langkah langkah pelaksanaan Pembelajaran
dijelaskan dengan diagram sebagai berikut.

Berbasis

Proyek

dapat

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 49

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

1
PENENTUAN PERTANYAAN
MENDASAR

6
EVALUASI
PENGALAMAN

2
MENYUSUN
PERECANAAN
PROYEK

5
MENGUJI HASIL

3
MENYUSUN
JADWAL

4
MONITORING

Diagram 1. Langkah langkah Pelaksanaan Pembelajaran Berbasis


Proyek

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 50

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Penjelasan langkah-langkah Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai berikut.


1) Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential
Question)
Pembelajaran dimulai dengan pertanyaan esensial, yaitu pertanyaan yang
dapat memberi penugasan peserta didik dalam melakukan suatu aktivitas.
Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan dimulai
dengan sebuah investigasi mendalamdan topik yang diangkat relevan
untuk para peserta didik.
2) Mendesain Perencanaan Proyek (Design a Plan for the Project)
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pengajar dan peserta
didik.Peserta didik diharapkan akan merasa memiliki atas proyek tersebut.
Perencanaan berisi aturankegiatandalam penyelesaian proyek.
3) Menyusun Jadwal (Create a Schedule)
Pengajar dan peserta didik menyusun jadwal aktivitas penyelesaian proyek.
Aktivitas pada tahap ini antara lain: (1) membuat timeline penyelesaian
proyek, (2) membuat deadline penyelesaian proyek, (3) membimbing
peserta didik agar merencanakan cara yang baru, (4) membimbing peserta
didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek,
dan (5) meminta peserta didik untuk membuat penjelasan (alasan) tentang
pemilihan suatu cara.
4) Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek (Monitor the
Students and the Progress of the Project)
Pengajar bertanggungjawab untuk memonitoraktivitas peserta didik selama
menyelesaikan proyek, menggunakan
rubrik yang dapat merekam
keseluruhan aktivitas yang penting.
5) Menguji Hasil (Assess the Outcome)
Penilaian dilakukan untuk mengukur ketercapaian kompetens, mengevaluasi
kemajuan masing- masing peserta didik, memberi umpan balik terhadap
pemahaman yang sudah dicapai peserta didik, dan membantu pengajar
dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
6) Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate the Experience)
Pada akhir proses pembelajaran, pengajar dan peserta didik melakukan
refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Pada
tahap ini peserta didik diminta untuk mengungkapkan pengalamanya
selama menyelesaikan proyek. Pengajar dan peserta didik mengembangkan
diskusi untuk memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga
pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab
permasalahan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.Peran guru
dan peserta didik dalam pelaksanaan Pembelajaran Berbasis Proyek sebagai
berikut.

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 51

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

c. Peran Guru dan Peserta Didik


Peran guru padaPembelajaran Berbasis Proyek meliputi: a) Merencanakan dan
mendesain
pembelajaran,
b)
Membuat
strategi
pembelajaran,
c)
Membayangkan interaksi yang akan terjadi antara guru dan peserta didik, d)
Mencari keunikan peserta didik, e) Menilai peserta didik dengan cara transparan
dan berbagai macam penilaian dan f) Membuat portofolio pekerjaan peserta
didik.
Peran peserta didik padaPembelajaran Berbasis Proyek meliputi : a)
Menggunakan kemampuan bertanya dan berpikir, b) Melakukan riset
sederhana, c) Mempelajari ide dan konsep baru, d) Belajar mengatur waktu
dengan baik, e) Melakukan kegiatan belajar sendiri/kelompok, f)
Mengaplikasikanhasil belajar lewat tindakan dan g) Melakukan interaksi sosial
(wawancara, survey, observasi, dll)
d. Sistem Penilaian
Penilaian pembelajaran berbasis proyek harus diakukan secara menyeluruh
terhadap sikap, pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh peserta
didikselama pembelajaran.Penilaian tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
Penilaian proyekpada model ini merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu
tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut
berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat
digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan,
kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik
pada mata pelajaran tertentu secara jelas.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
1) Kemampuan pengelolaan : Kemampuan peserta didik dalam memilih topik,
mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan
laporan.
2) Relevansi: Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan
tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
3) Keaslian: Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil
karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan
dukungan terhadap proyek peserta didik.
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai
hasil akhir proyek.Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang
perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan
penyiapkan laporan tertulis.Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat
disajikan dalam bentuk poster. Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan alat/
instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 52

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY LEARNING)


a.

Definisi dan Konsep

1. Definisi
Discovery mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem
Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada
Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip
yang sebelumnya tidak diketahui, masalah yang diperhadapkan kepada peserta
didik semacam masalah yang direkayasa oleh guru. Sedangkan pada inkuiri
masalahnya bukan hasil rekayasa, sehingga peserta didik harus mengerahkan
seluruh pikiran dan keterampilannya untuk mendapatkan temuan-temuan di
dalam masalah itu melalui proses penelitian, sedangkan Problem Solving lebih
memberi tekanan pada kemampuan menyelesaikan masalah. Pada Discovery
Learning materi yang akan disampaikan tidak disampaikan dalam bentuk
final akan tetapi peserta didik didorong untuk mengidentifikasi apa yang ingin
diketahui
dilanjutkan
dengan
mencari
informasi
sendiri
kemudian
mengorgansasi atau membentuk (konstruktif) apa yang mereka ketahui dan
mereka pahami dalam suatu bentuk akhir.
Penggunaan Discovery Learning, ingin merubah kondisi belajar yang pasif
menjadi aktif dan kreatif. Mengubah pembelajaran yang teacher oriented ke
student oriented. Merubah modus Ekspository peserta didik hanya menerima
informasi secara keseluruhan dari guru ke modus Discovery peserta didik
menemukan informasisendiri.
2. Konsep
Di dalam proses belajar, Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap
peserta didik, dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan.
Untuk menunjang proses belajar perlu lingkungan memfasilitasi rasa ingin tahu
peserta didik pada tahap eksplorasi. Lingkungan ini dinamakan Discovery
Learning Environment, yaitu lingkungan dimana peserta didik dapat melakukan
eksplorasi, penemuan-penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian
yang mirip dengan yang sudah diketahui. Lingkungan seperti ini bertujuan agar
peserta didik dalam proses belajar dapat berjalan dengan baik dan lebih
kreatif.
Dalam Discovery Learning bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir,
peserta didik dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun
informasi,
membandingkan,
mengkategorikan,
menganalisis,
mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulankesimpulan.Bruner mengatakan bahwa proses belajar akan berjalan dengan
baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menemukan suatu konsep, teori, aturan, atau pemahaman melalui contohcontoh yang ia jumpai dalam kehidupannya (Budiningsih, 2005:41). Pada
akhirnya yang menjadi tujuan dalam Discovery Learning menurut Bruner
adalah hendaklah guru memberikan kesempatan kepada muridnya untuk
Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 53

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

menjadi seorang problem solver, seorang scientist, historin, atau ahli


matematika. Dan melalui kegiatan tersebut peserta didikakan menguasainya,
menerapkan, serta menemukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya.

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 54

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

b.
Langkah-langkah Operasional Implementasi dalam
Proses Pembelajaran
Langkah-langkah dalam mengaplikasikan modeldiscovery learning di kelas
adalah sebagai berikut:
1). Perencanaan
Perencanaan pada model ini meliputi hal-hal sebagai berikut.
-

Menentukan tujuan pembelajaran


Melakukan identifikasi karakteristik peserta didik (kemampuan awal,
minat, gaya
belajar, dan sebagainya)
Memilih materi pelajaran.
Menentukan topik-topik yang harus dipelajari peserta didik secara
induktif (dari contoh-contoh generalisasi)
Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh,
ilustrasi,
tugas dan sebagainya untuk dipelajari peserta didik
Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari
yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke
simbolik
Melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik

2). Pelaksanaan
Menurut Syah (2004) dalam mengaplikasikan metode Discovery Learning di
kelas,ada beberapa prosedur yang harus dilaksanakan dalam kegiatan belajar
mengajar secara umum sebagai berikut.
Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang
menimbulkan kebingungannya dan timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri.
Guru dapat memulai kegiatan pembelajaran dengan mengajukan pertanyaan,
anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada
persiapan pemecahan masalah.Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk
menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan
membantu peserta didik dalam mengeksplorasi bahan.Dengan demikian
seorang Guru harus menguasai teknik-teknik dalam memberi stimulus kepada
peserta didik agar tujuan mengaktifkan peserta didik untuk mengeksplorasi
dapat tercapai.
Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
Setelah dilakukan stimulation guru memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan dengan bahan
pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk
hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah)
Data collection (pengumpulan data)
Pada saat peserta didik melakukan eksperimen atau eksplorasi, guru memberi
kesempatan kepada para peserta didik untuk mengumpulkan informasi
sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya
Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 55

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

hipotesis.Data dapat diperoleh melalui membaca literatur, mengamati objek,


wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
Data processing (pengolahan data)
Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data
dan informasi yang telah diperoleh para peserta didik baik melalui wawancara,
observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan.
Verification (pembuktian)
Pada tahap ini peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang telah ditetapkan, dihubungkan
dengan hasil data processing.Berdasarkan hasil pengolahan dan tafsiran, atau
informasi yang ada, pernyataan atau hipotesis yang telah dirumuskan terdahulu
itu kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.
Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah
kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua
kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi.
Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari
generalisasi.
3). Sistem Penilaian
Dalam Model Pembelajaran Discovery, penilaian dapat dilakukan dengan
menggunakan tes maupun non tes. Penilaian dapat berupa penilaian
pengetahuan, keterampilan, sikap, atau penilaian hasil kerja peserta didik.Jika
bentuk penialainnya berupa penilaian pengetahuan, maka dalam model
pembelajaran discovery dapat menggunakan tes tertulis.
Jika bentuk
penilaiannya menggunakan penilaian proses, sikap, atau penilaian hasil kerja
peserta didik, maka pelaksanaan penilaian dapat menggunakan contoh-contoh
format penilaian sikap seperti yang ada pada uraian penilaian proses dan hasil
belajar pada materi berikutnya

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 56

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3. MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED


LEARNING)
Problem
Based
Learning
(PBL)
adalah
model
pembelajaran yang dirancang agar peserta didik
mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka
mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki model
belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi
dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan
pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah
atau menghadapi tantangan yang nanti diperlukan
dalam kehidupan sehari-hari.
a. Konsep
Pembelajaran berbasis masalah merupakan sebuah modelpembelajaran yang
menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk
belajar. Dalam kelas yang menerapkan pembelajaran berbasis masalah, peserta
didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world).
Pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu modelpembelajaran yang
menantang peserta didik untuk belajar bagaimana belajar, bekerja secara
berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata.Masalah yang
diberikan ini digunakan untuk mengikat peserta didik pada rasa ingin tahu pada
pembelajaran yang dimaksud.Masalah diberikan kepada peserta didik, sebelum
peserta didik mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah
yang harus dipecahkan.
Adalima strategi dalam menggunakan model pembelajaran berbasis masalah
(PBL) yaitu:
1)
2)
3)
4)
5)

Permasalahan
Permasalahan
Permasalahan
Permasalahan
Permasalahan

sebagai
sebagai
sebagai
sebagai
sebagai

kajian.
penjajakan pemahaman
contoh
bagian yang tak terpisahkan dari proses
stimulus aktivitas autentik

Peran guru, peserta didik dan masalah dalam pembelajaran berbasis masalah
dapat digambarkan sebagai berikut.
Guru sebagai pelatih

- Asking about thinking


(bertanya tentang pemikiran)

- memonitor pembelajaran
- probbing ( menantang peserta

didik untuk berfikir )


- menjaga agar peserta didik
terlibat
- mengatur dinamika kelompok
- menjaga berlangsungnya

Peserta didik
sebagaiproblem
solver
peserta yang aktif
terlibat langsung
dalam pembelajaran
membangun
pembelajaran

Masalah sebagai
awal tantangan
dan motivasi
- menarik untuk
dipecahkan
- menyediakan
kebutuhan yang
ada
hubungannya
dengan
pelajaran yang
dipelajari

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 57

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

proses

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 58

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

b. Tujuan dan hasil dari model pembelajaran berbasis masalah ini


adalah:
1) Keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah
Pembelajaran berbasis masalah ini ditujukan untuk mengembangkan
keterampilan berpikir tingkat tinggi.
2) Pemodelan peranan orang dewasa.
Bentuk pembelajaran berbasis masalah penting menjembatani gap antara
pembelajaran sekolah formal dengan aktivitas mental yang lebih praktis
yang dijumpai di luar sekolah. Aktivitas-aktivitas mental di luar sekolah
yang dapat dikembangkan adalah :
PBL mendorong kerjasama dalam menyelesaikan tugas.
PBL memiliki elemen-elemen magang. Hal ini mendorong pengamatan
dan dialog dengan yang lain sehingga peserta didik secara bertahap
dapat memi peran yang diamati tersebut.
- PBL melibatkan peserta didik dalam penyelidikan pilihan sendiri, yang
memungkinkan
mereka
menginterpretasikan
dan
menjelaskan
fenomena dunia nyata dan membangun femannya tentang fenomena
itu.
3) Belajar Pengarahan Sendiri (self directed learning)
-

Pembelajaran berbasis masalah berpusat pada peserta didik. Peserta


didik harus dapat menentukan sendiri apa yang harus dipelajari, dan dari
mana informasi harus diperoleh, di bawah bimbingan guru.

c. Model PBL mengacu pada hal-hal sebagai berikut :


1) Kurikulum : PBL tidak seperti pada kurikulum tradisional, karena
memerlukan suatu strategi sasaran di mana proyek sebagai pusat.
2) Responsibility : PBL menekankan responsibility dan answerability para
peserta didik ke diri dan panutannya.
3) Realisme : kegiatan peserta didik difokuskan pada pekerjaan yang serupa
dengan situasi yang sebenarnya. Aktifitas ini mengintegrasikan tugas
autentik dan menghasilkan sikap profesional.
4) Active-learning : menumbuhkan isu yang berujung pada pertanyaan dan
keinginan peserta didik untuk menemukan jawaban yang relevan,
sehingga dengan demikian telah terjadi proses pembelajaran yang
mandiri.
5) Umpan Balik : diskusi, presentasi, dan evaluasi terhadap para peserta
didik menghasilkan umpan balik yang berharga. Ini mendorong kearah
pembelajaran berdasarkan pengalaman.
6) Keterampilan Umum : PBL dikembangkan tidak hanya pada ketrampilan
pokok dan pengetahuan saja, tetapi juga mempunyai pengaruh besar
pada keterampilan yang mendasar seperti pemecahan masalah, kerja
kelompok, dan self-management.
Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 59

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

7) Driving Questions :PBL difokuskan pada permasalahan yang memicu


peserta didik berbuat menyelesaikan permasalahan dengan konsep,
prinsip dan ilmu pengetahuan yang sesuai.
8) Constructive Investigations :sebagai titik pusat, proyek harus disesuaikan
dengan pengetahuan para peserta didik.
9) Autonomy :proyek menjadikan aktifitas peserta didik sangat penting.

d. Prinsip Proses Pembelajaran PBL


Prinsip-prinsip
PBL
yang harus diperhatikan meliputi
konsep dasar,
pendefinisian masalah, pembelajaran mandiri, pertukaran pengetahuan dan
penialainnya
Konsep Dasar (Basic Concept)
Pada pembelajaran ini fasilitator dapat memberikan konsep dasar, petunjuk,
referensi, atau link dan skill yang diperlukan dalam pembelajaran tersebut. Hal
ini dimaksudkan agar peserta didik lebih cepat mendapatkan peta yang akurat
tentang arah dan tujuan pembelajaran. Konsep yang diberikan tidak perlu
detail, diutamakan dalam bentuk garis besar saja, sehingga peserta didik dapat
mengembangkannya secara mandiri secara mendalam.
Pendefinisian Masalah (Defining the Problem)
Dalam langkah ini fasilitator menyampaikan skenario atau permasalahan dan
dalam kelompoknya peserta didik melakukan berbagai kegiatan. Pertama,
brainstormingdengan cara semua anggota kelompok mengungkapkan pendapat,
ide, dan tanggapan terhadap skenario secara bebas, sehingga dimungkinkan
muncul berbagai macam alternatif pendapat. Kedua, melakukan seleksi untuk
memilih pendapat yang lebih fokus. ketiga, menentukan permasalahan dan
melakukan pembagian tugas dalam kelompok untuk mencari referensi
penyelesaian dari isu permasalahan yang didapat. Fasilitator memvalidasi
pilihan-pilihan yang diambil peserta didik yang akhirnya diharapkan memiliki
gambaran yang jelas tentang apa saja yang mereka ketahui, apa saja yang
mereka tidak ketahui, dan pengetahuan apa saja yang diperlukan untuk
menjembataninya.
Pembelajaran Mandiri (Self Learning)
Setelah mengetahui tugasnya, masing-masing peserta didik mencari berbagai
sumber yang dapat memperjelas isu yang sedang diinvestigasi misalnyadari
artikel tertulis di perpustakaan, halaman web, atau bahkan pakar dalam bidang
yang relevan. Tujuan utama tahap investigasi, yaitu: (1) agar peserta didik
mencari informasi dan mengembangkan pemahaman yang relevan dengan
permasalahan yang telah didiskusikan di kelas, dan (2) informasi dikumpulkan
untuk dipresentasikan di kelas relevan dan dapat dipahami.
Pertukaran Pengetahuan (Exchange knowledge)
Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan pendalaman materi secara
mandiri, pada pertemuan berikutnya peserta didik berdiskusi dalam
Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 60

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

kelompoknya dapat dibantu guru untuk mengklarifikasi capaiannya dan


merumuskan solusi dari permasalahan kelompok. Langkah selanjutnya
presentasi hasil dalam kelas dengan mengakomodasi masukan dari pleno,
menentukan kesimpulan akhir, dan dokumentasi akhir. Untuk memastikan setiap
peserta didik mengikuti langkah ini maka dilakukan dengan mengikuti petunjuk.

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 61

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Penilaian (Assessment)
Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan (knowledge),
kecakapan (skill), dan sikap (attitude). Penilaian terhadap penguasaan
pengetahuan yang mencakup seluruh Penilaian terhadap kecakapan dapat
diukur dari penguasaan alat bantu pembelajaran, baik software, hardware,
maupun kemampuan perancangan dan pengujian. Sedangkan penilaian
terhadap sikap dititikberatkan pada penguasaan soft skill, yaitu keaktifan dan
partisipasi dalam diskusi, kemampuan bekerjasama dalam tim, dan kehadiran
dalam pembelajaran. Bobot penilaian untuk ketiga aspek tersebut ditentukan
oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan.

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 62

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

HO-1.3c
C. PENILAIAN PEMBELAJARAN
Penilaian (assesment) adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk
mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Pada Standar Nasional Pendidikan,

penilaian pendidikan merupakan salah satu standar yang


yang bertujuan
untuk menjamin:perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi
yang akandicapai dan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian;pelaksanaan
penilaian peserta didik secara profesional, terbuka, edukatif,efektif, efisien, dan
sesuai dengan konteks sosial budaya; danpelaporan hasil penilaian peserta didik
secara objektif, akuntabel, dan informatif.
a. Jenis-jenis Penilaian pada Kurikulum 2013
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur,
dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian peserta didik yang
dilakukan pada kurikulum 2013 mencakup: penilaian otentik, penilaian diri,
penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat
kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah, yang diuraikan sebagai
berikut.
1) Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif
untuk menilai mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran (output)
pembelajaran.
2) Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik
secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang
telah ditetapkan.
3) Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk
menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk
penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar kelas
khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.
4) Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran,
untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik.
5) Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodic untuk
menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi
Dasar (KD) atau lebih.
6) Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk
mengukur
pencapaian
kompetensi
peserta
didik
setelah
melaksanakan 8 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan
tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh
KD pada periode tersebut.
7) Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.
Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua
KD pada semester tersebut.
8) Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan kegiatan
pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk mengetahui
Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 63

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi sejumlah Kompetensi


Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat kompetensi
tersebut.
9) Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK merupakan
kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui
pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah
Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat
kompetensi tersebut.
10) Ujian Nasional yang selanjutnya disebut UN merupakan kegiatan
pengukuran kompetensi tertentu yang dicapai peserta didik dalam rangka
menilai pencapaian Standar Nasional Pendidikan, yang dilaksanakan secara
nasional.
11) Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian
kompetensi di luar kompetensi yang diujikan pada UN, dilakukan oleh
satuan pendidikan.
b. Pengertian Penilaian dan Penilaian Autentik
Penilaian (assesment) adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian autentik
merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk menilai mulai
dari masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran, yang
meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian autentik menilai
kesiapan peserta didik, serta proses dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan
penilaian ketiga komponen (input proses output) tersebut akan
menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar peserta didik, bahkan
mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak
pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific
approach) dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.Karena
penilaian semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar
peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menanya, menalar, mencoba,
dan membangun jejaring.Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas
kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan
kompetensi
mereka
yang
meliputi
sikap,
pengetahuan,
dan
keterampilan.Karenanya, penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan
saintifik dalam pembelajaran di SMA.
Penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen penilaian yang
memberikan kesempatan luas kepada peserta didik untuk menerapkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk
tugas-tugas: membaca dan meringkasnya, eksperimen, mengamati, survei,
projek, makalah, membuat multi media, membuat karangan, dan diskusi kelas.
Kata lain dari penilaian autentik adalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya
penilaian portofolio dan penilaian projek.
Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh pendidik untuk merencanakan
program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan
Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 64

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik dapat digunakan sebagai bahan
untuk memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar Penilaian
Pendidikan.
c. Prinsip dan Pendekatan Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.
1) Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi
faktor subjektivitas penilai.
2) Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,
3) menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
4) Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporannya.
5) Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
6) Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak
internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan
hasilnya.
7) Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK).PAK
merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria
ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal
yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan
karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan
karakteristik peserta didik.
d. Karakteristik Penilaian Pada Kurikulum 2013
1. Belajar Tuntas
Untuk kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI4), peserta didik tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya,
sebelum mampu menyelesaikan pekerjaan dengan prosedur yang benar dan
hasil yang baik.Asumsi yang digunakan dalam belajar tuntas adalah peserta
didik dapat belajar apapun, hanya waktu yang dibutuhkan yang berbeda.
Peserta didik yang belajar lambat perlu waktu lebih lama untuk materi yang
sama, dibandingkan peserta didik pada umumnya.
2. Otentik
Memandang penilaian dan pembelajaran secara terpadu.Penilaian otentik
harus mencerminkan masalah dunia nyata, bukan dunia sekolah.
Menggunakan berbagai cara dan kriteria holistik (kompetensi utuh
merefleksikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap). Penilaian otentik tidak
hanya mengukur apa yang diketahui oleh peserta didik, tetapi lebih
menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh peserta didik.
3. Berkesinambungan

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 65

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Tujuannya adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai


perkembangan hasil belajar peserta didik, memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil terus menerus dalam bentuk penilaian proses, dan berbagai
jenis ulangan secara berkelanjutan (ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, atau ulangan kenaikan kelas).
4. Berdasarkan acuan kriteria
Kemampuan peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi
dibandingkan terhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan
minimal, yang ditetapkan oleh satuan pendidikan masing-masing.
5. Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi
Teknik penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, portofolio,
unjuk kerja, projek, pengamatan, dan penilaian diri.
e. Ruang Lingkup, Teknik, dan Instrumen Penilaian
1. Ruang Lingkup Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga
dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik
terhadap standar yang telah ditetapkan.Cakupan penilaian merujuk pada
ruang
lingkup
materi,
kompetensi
mata
pelajaran/kompetensi
muatan/kompetensi program, dan proses.
2. Teknik dan Instrumen Penilaian
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.
Penilaian Kompetensi Sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian
diri, penilaian teman sejawat(peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal.
Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian
antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang
disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
1) Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang
berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
2) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam
konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa
lembar penilaian diri.
3) Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian
antarpeserta didik.
4) Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi
informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta
didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 66

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Penilaian Kompetensi Pengetahuan


Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan
penugasan.
1) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat,
benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi
pedoman penskoran.
2) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
3) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang
dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik
tugas.

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 67

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Penilaian Kompetensi Keterampilan


Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu
penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi
tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian
portofolio.Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian
(rating scale) yang dilengkapi rubrik.
1) Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan
melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan
kompetensi.
2) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan
dalam waktu tertentu.
3) Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai
kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat
reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi,
dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya
tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian
peserta didik terhadap lingkungannya.
Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan:
1) substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;
2) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk
instrumen yang digunakan; dan
3) penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan
tingkat perkembangan peserta didik.
f. Mekanisme dan Prosedur Penilaian
1) Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah
dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, Pemerintah dan/atau
lembaga mandiri.
2) Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian
diri, penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan
akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi,
ujian sekolah, dan ujian nasional.
- Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.
- Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum
ulangan harian.
- Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau
tema pelajaran.
- Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses
pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan.
- Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan oleh
pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.
- Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir
kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas
XI (tingkat 5), dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh
Pemerintah. Ujian tingkat kompetensi pada akhir kelas VI (tingkat 3),
kelas IX (tingkat 4A), dan kelas XII (tingkat 6) dilakukan melalui UN.
Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 68

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survei oleh


Pemerintah pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas
VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5).
- Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
- Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
3) Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik sesuai
dengan silabus dan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP).
4) Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah:
- menyusun kisi-kisi ujian;
- mengembangkan (menulis, menelaah, dan merevisi) instrumen;
- melaksanakan ujian;
- mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan kelulusan peserta
didik; dan
- melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.
5) Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur dalam
Prosedur Operasi Standar
6) Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum
diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai
KKM harus mengikuti pembelajaran remedial.
7) Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam
bentuk nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada orangtua dan
pemerintah.
Penjelasan penerapan konsep penilaian proses dan hasil belajar dapat Anda
pelajari selengkapnya pada lampiran IV Permendikbud nomor 81 A tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum, Pedoman Umum Pembelajaran.
-

Materi Pelatihan 1 : Konsep Kurikulum | 69

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

BAGIAN III
MATERI PELATIHAN 2
ANALISIS BUKU

Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 70

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SMP/MTS

MATERI PELATIHAN :

2. ANALISIS BUKU

Buku
guru
dan
buku
siswa
merupakan
salah
satu
sarana
iImplementasiKurikulum Tahun 2013 dalam pembelajaran. Buku guru dan buku
siswa telah disiapkan Pemerintah sesuai dengan Permendikbud no 71 Tahun
2013 tentang Buku Teks Pelajaran (Buku Siswa) dan Buku Panduan Guru (Buku
Guru).
Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran
yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan penilaian serta
pedoman
penggunaan buku siswa. Buku guru terdiri dari dua bagian, yaitu petunjuk
umum pembelajaran dan petunjuk khusus pelaksanaan pembelajaran pada
setiap bab sesuai dengan buku siswa.
Buku siswa merupakan buku sumber belajar bagi siswa/peserta didik yang
memuat: Judul bab, informasi kompetensi dasar yang sesuai dengan topik pada
setiap bab. Pada setiap bab dilengkapi dengan peta konsep, pengantar, bagian
kegiatan peserta didik baik ekperimen maupun non eksperimen atau diskusi,
latihan soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas bagi peserta didik.
Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari telaah dan analisis buku guru dan
buku siswa terhadap kesesuaian dengan SKL, KI, dan KD; kecukupan dan
kedalaman materi; dan kesesuaian pendekatan pembelajaran dan penilaian.
Kompetensi yang Dicapai

1 Memahami isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran ,


strategi pembelajaran dan penilaian pada buku siswa dan buku guru
Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL,
KI, dan KD.
3 Mendeskripsikan kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan
pendekatan saintifik, standar proses dan standar penilaian
4 Mendeskripsikan buku guru dan buku siswa dari aspek kecukupan dan
kedalaman materi.
5 Memahami strategi penggunaan buku guru dan buku siswa pada perencanaan
dan pelaksanaan pembelajaran
2

Indikator
1Menjelaskan isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran
dan penilaian yang terdapat dalam buku siswa
2Menjelaskan isi materi, struktur, strategi pelajaran dan penilaiannya yang
terdapat dalam buku guru
3Mengidentifikasi kesesuaian isi buku siswa dan buku guru dengan tuntutan SKL,
KI, dan KD.
4Menjelaskan alas an hasil identifikasi kesesuaian buku siswa dan buku guru
dengan tuntutan SKL, KI, dan KD
5Menganalisis kesesuaian isi
buku siswa dengan pendekatan saintifik, standar
proses dan standar penilaian
6Menganalisis kesesuaian isi buku guru dengan pendekatan saintifik, standar
proses dan standar penilaian
Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 71

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SMP/MTS

Menjelaskan kecukupan dan kedalaman materi pada buku guru dan buku
siswa
8Menjelaskan kesesuaian isi buku guru dengan buku siswa
9 Memberikan rekomendasi penggunaan buku guru atau buku siswa
berdasarkan hasil analisis.

Langkah Kegiatan Analisis Buku

Dalam kelompok
mengkaji isi
materi struktur,
dan pola pikir
keilmuan dalam
buku guru dan
buku siswa

Presentasi hasil
analisis buku
gurudan buku
siswa

Menganalisis
isi buku guru
(LK-2.1) dan
buku siswa (LK2.2)

Mendiskusikan
hasil analisis
untuk membuat
rekomendasi
tentang
penggunaan
buku guru dan
buku siswa

Mendiskusikan
hasil analisis
buku guru dan
buku siswa
dalam
kesesuaiannya
dengan
pendekatan
saintifik dan
standar proses

Mendiskusikan
hasil analisis
buku guru dan
buku siswadalam
kesesuaiannya
dengan standar
penilaian

Kegiatan analisis menggunakan LK - 2.1 untuk Analisis Buku Siswa, dan LK -2. 2
untuk Analisis Buku Guru.

Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 72

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Lembar
Kegiatan

Bacalah informasi berikut, selanjutnya silakah melakukan analisis buku


sesuai dengan petunjuk pada lembar kegiatan Analisis Buku Guru dan
Buku Siswa
BUKU GURU DAN BUKU SISWA
Buku guru dan buku siswa merupakan salah satu sarana iImplementasiKurikulum
Tahun 2013 dalam pembelajaran. Buku guru dan buku siswa telah disiapkan
Pemerintah sesuai dengan Permendikbud no 71 Tahun 2013 tentang Buku Teks
Pelajaran dan Buku Panduan Guru.
A. Buku Guru
Buku Guru merupakan pedoman bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran
yang meliputi persiapan, pelaksanaan dan penilaian serta pedoman penggunaan
buku siswa.Buku guru terdiri dari dua bagian, bagian pertama adalah petunjuk
umum pembelajaran dan bagian keduaberupa petunjuk khusus untuk pelaksanaan
pembelajaran pada setiap bab pada buku siswa.
Petunjuk umum pembelajaran berisi informasi tentangcakupan dan lingkup materi
pembelajaran, tujuan pembelajaran, strategi pembelajaran yang meliputi
pendekatan, model dan metode. Selanjutnya terdapatpenjelasan tentang media dan
sumber belajar serta prinsip-prinsip penilaian pada pembelajaran.
Petunjuk khusus pembelajaran terdiri dari beberapa bab sesuai dengan materi pada
buku siswa. Umumnya berisi informasi bagi guru untuk persiapan pelaksanaan
pembelajaran dan penilaian pembelajaran pada bab tersebut.Pada umumnya
bagian ini berisi : peta konsep untuk materi pada bab ini, cakupan materi untuk
tatap muka, KI dan KD yang sesuai dengan materi, alokasi waktu dan rincian materi
setiap tatap muka. Selanjutnya pada bagian ini terdapat uraian pembelajaran untuk
setiap tatap muka, mulai dari tujuan pembelajaran, alternatif kegiatan
pembelajaran, sumber belajar dan media pembelajaran. Bagian penilaian berisi
informasi tentang teknik dan bentuk penilaian oleh guru, penilaian diri, penilaian
antar peserta didik dan informasi pembahasan soal pada buku siswa. Pada buku
guru juga ada informasi bagaimana cara informasi komunikasi dengan
Orangtua/Wali.
B. Buku Siswa
Buku siswa merupakan buku sumber belajar bagi siswa/peserta didik yang memuat
hal-hal berikut, yaitu: Judul bab, infomasi kompetensi dasar yang sesuai dengan
topik pada setiap bab. Pada setiap bab dilengkapi dengan peta konsep, pengantar,
bagian kegiatan siswa baik ekperimen maupun non eksperimen atau diskusi, latihan
soal, rangkuman, evaluasi, dan tugas bagi peserta didik.
Penggunaan buku siswa oleh peserta didik disarankan dimulai dengan membaca
dan mengkaji bagian pengantar bab atau subbab, melakukan kegiatan-kegiatan
yang tersedia, mendiskusikan hasil kegiatan dan memverifikasi hasil diskusi dengan
informasi konsep yang ada di buku. Uraian materi lainnya merupakan bagian untuk
memperdalam pemahaman konsep dan diakhiri dengan soal-soal untuk menguji
pemahaman konsep secara individual.
Buku guru dan buku siswa merupakan standar minimal yang dapat dikembangkan
jika guru merasa perlu mengembangkannya sesuai dengan kondisi sekolah.
Terutama yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, guru dapat menyesuaikan
sesuai dengan alat dan bahan praktikum atau media belajar yang tersedia di
Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 73

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

sekolah atau model-model pembelajaran yang dipilih guru. Untuk lebih memahami
isi buku guru dan buku siswa serta mengetahui hal-hal yang perlu dikembangkan
atau disesuaikan dengan keperluan implementasi kurikulum 2013 dalam
pembelajaran, guru dapat melakukannya melalui kegiatan analisis buku guru dan
buku siswa sesuai dengan petunjuk dan format yang tersedia.

Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 74

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LK 2.1
Analisis Buku Siswa

PETUNJUK PENGISIAN FORMAT ANALISIS BUKU SISWA


TujuanKegiatan :Melalui kegiatan analisis buku siswa peserta dapat
-

Mendeskripsikan isi buku siswa yang sesuai dengan kegiatan perencanaan

pembelajaran
Mendeskripsikan isi buku siswa yang sesuai dengan penilaian proses dan

hasil belajar
Menganalisis kesesuaian isi buku siswa dan menentukan tindak lanjut
berdasarkan hasil analisis

Panduan kegiatan:
1.
2.
3.
4.

Kerjakanlah secara berkelompok!


Pelajari format Analisis Buku Siswa
Siapkan SKL, KI dan KD sesuai jenjang pendidikan dan mata pelajaran!
Cermatilah buku siswa yang berisi teks materi pembelajaran dan informasi

lainnya seperti kegiatan siswa dan evaluasi


5. Lakukanlah analisis terhadap buku siswa dan tuliskan hasil analisis pada
kolom yang tersedia pada format dengan cara:
- mendeskripsikan secara singkat isi buku sesuai dengan aspek-aspek
-

yang dianalisis
memberikan tanda cek ( ) pada kolom kualifikasi kurang, cukup atau

baik
menuliskan alasan Anda memilih kualifikasi tersebut
Berdasarkan hasil analisis, tuliskan alasan dan tindak lanjut hasil analisis ,
Jika kurang/tidak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan
rekomendasi tindak lanjut yang harus dikerjakan guru sebagai pengguna

buku siswa untuk proses pembelajaran.


Jika sesuai dengan kebutuhan, buku bisa digunakan sebagai sumber
belajar dalam pembelajaran.

Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 75

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

FORMAT ANALISIS BUKU SISWA


Judul Buku
: ................................................................................................
.....
Kelas
: ...............................................................................................
.....
Jenjang
: ................................................................................................
.....
Topik
......

: ...............................................................................................

Komponen
Buku
A.

Deskripsi
pada buku

Kualifikasi
Kura
ng

Cuku
p

Alasan

Tindak
lanjut

Baik

Sistematika

Judul sesuai
dengan KD yang
harus dicapai
Urutan sub
topik /materi
sesuai dengan
KD dan
sistematika
keilmuan
Komponen
penilaian sesuai
tuntutan
penilaian
autentik

B. Uraian Materi
Pendahuluan bab
memotivasi
siswa untuk
Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 76

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Komponen
Buku
belajar

Deskripsi
pada buku

Kualifikasi

Alasan

Tindak
lanjut

Cakupan materi
setiap sub
topik/sub bab
memenuhi
kebutuhan
pencapaian KD
Kegiatan pada
buku
memfasilitasi
pembelajaran
dengan
Pendekatan
Saintifik

C. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


Penilaian
Pengetahuan

Penilaian Sikap

Penilaian
Keterampilan

Tugas

Deskripsi rekomendasi hasil analisis buku siswa


.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
.....................................................................................................................
Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 77

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

.....................................................................................................................
...

Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 78

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

R- 2.1

RUBRIK PENILAIAN ANALISIS BUKU SISWA


Rubrik penilaian analisis buku siswadigunakan fasilitator untuk menilai hasil
analisis peserta pelatihan terhadap buku siswa sesuai dengan mata pelajaran
yang diampu
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati format penilaian analisis buku siswa serta hasil analisis peserta
yang akan dinilai
2. Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian Anda
terhadap hasil analisis menggunakan rentang nilai sebagai berikut
PERINGKAT

NILAI

KRITERIA

Amat Baik
( AB)

90 < AB
100

Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis


dan bisa dilaksanakan

Baik (B)

80 < B 90

Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang


logis

Cukup (C)

70 < C
80

Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut


logis

Kurang (K)

70

Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut


tidak logis

3. Setelah selesai penilaian masing-masing komponen, jumlahkan nilai


seluruh komponen sehingga menghasilkan nilai hasil analisis buku
siswa

Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 79

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Analisis Buku Guru

LK2.2
PETUNJUK PENGISIAN FORMAT ANALISIS BUKU GURU
Kompetensi:
1. Memahami isi buku guru sebagai panduan bagi guru dalam pelaksanaan
pembelajaran
2. Merencanakan tindak lanjutberdasarkan hasil analisis buku untuk persiapan
pembelajaran.

Tujuan: Melalui kegiatan analisis buku guru peserta dapat


-

Mendeskripsikan isi buku guru yang sesuai dengan kegiatan perencanaan

pembelajaran
Mendeskripsikan isi buku guru yang sesuai dengan penilaian proses dan

hasil belajar
Menganalisis kesesuaian isi buku guru dan menentukan tindak lanjut
berdasarkan hasil analisis

Panduan kegiatan:
1.
2.
3.
4.

Kerjakanlah secara berkelompok!


Pelajari format Analisis Buku Guru
Siapkan SKL, KI dan KD sesuai jenjang pendidikan dan mata pelajaran!
Cermatilah buku guru yang berisi strategi penyajian pembelajaran dan

informasi lainnya
5. Lakukanlah analisis terhadap buku guru dan tuliskan hasil analisis pada
-

kolom yang tersedia pada format dengan cara:


mendeskripsikan secara singkat isi buku sesuai dengan aspek kegiatan
guru
memberikan tanda cek ( ) pada kolom kualifikasi kurang, cukup atau

baik
menuliskan alas an Anda memilih kualifikasi tersebut
6. Berdasarkan hasil analisis, tuliskan tindak lanjut hasil analisis ,
Jika kurang/tidak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan rekomendasi
-

tindak lanjut yang harus dikerjakan guru sebagai pengguna buku guru
tersebut.

Jika sesuai dengan kebutuhan, buku dapat digunakan sebagai

pedoman dalam pembelajaran.


7. Setelah melakukan analisis buku guru dan buku siswa diskusikan bagaimana
keterkaitan antara buku guru dan buku siswa yang Anda analisis.

Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 80

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 81

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

FORMAT ANALISIS BUKU GURU


Judul Buku
: ................................................................................................
.....
Kelas
: ...............................................................................................
.....
Jenjang
: ................................................................................................
.....
Topik
.............

: ........................................................................................

Kegiatan Guru

Isi buku yang


relevan dengan
kegiatan guru

Kualifikasi
Kuran Cukup
Baik
g

Alasan

Tindak
lanjut

A. Perencanaan Pembelajaran
Menentukan KI
dan KD yang
berkaitan
Menentukan
alokasi waktu

Merumuskan
indikator

Merumuskan
tujuan
pembelajaran
Menentukan
cakupan materi
pembelajaran
Menentukan
pendekatan
Menentukan
model

Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 82

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kegiatan Guru
Menentukan
strategi

Isi buku yang


relevan dengan
kegiatan guru

Kualifikasi
Kuran Cukup
Baik
g

Alasan

Tindak
lanjut

Menentukan
metode
Menentukan
media, sumber
dan alat
Mendeskripsikan
langkah
pembelajaran
sesuai dengan
pendekatan,
model, dan
metode

B. Penilaian Proses dan Hasil Belajar


Menilai
Pengetahuan
- Contoh
instrumen
- Pembahasan
Menilai Sikap
- Contoh
instrumen
- Rubrik
Menilai
Keterampilan
- Contoh
instrumen
- Rubrik
Portofolio
Penilaian Diri
Penilaian Antar
Teman
Informasi
Pengayaan
Belajar
Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 83

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Kegiatan Guru

Isi buku yang


relevan dengan
kegiatan guru

Kualifikasi
Kuran Cukup
Baik
g

Alasan

Tindak
lanjut

Informasikan
hubungan guru
dan Orang tua

Deskripsi rekomendasi hasil analisis buku guru


......................................................................................................................................
..........
......................................................................................................................................
...........
......................................................................................................................................
...........

Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 84

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

R - 2.2

RUBRIK PENILAIAN ANALISIS BUKU GURU

Rubrik penilaian analisis buku guru digunakan fasilitator untuk menilai hasil
analisis peserta pelatihan terhadap buku guru sesuai dengan mata pelajaran
yang diampu
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati format penilaian analisis buku guru serta hasil analisis peserta
yang akan dinilai
2. Berikan nilai pada setiap komponen sesuai dengan penilaian Anda terhadap
hasil analisis menggunakan rentang nilai sebagai berikut
PERINGKAT

NILAI

KRITERIA

Amat Baik
( AB)

90 < AB
100

Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis


dan bisa dilaksanakan

Baik (B)

80 < B 90

Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang


logis

Cukup (C)

70 < C
80

Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut


logis

Kurang (K)

70

Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut


tidak logis

3. Setelah selesai penilaian masing-masing komponen, jumlahkan nilai


seluruh komponen sehingga menghasilkan nilai hasil analisis buku guru

Materi Pelatihan 2: Analisis Buku | 85

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN 3
PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN
PENILAIAN
3.1.
Penerapan Pendekatan
Saintifik dan Model-model Pada
Pembelajaran IPA
3.2.
Perancangan Penilaian dalam
Pembelajaran IPA

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 86

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

MATERI PELATIHAN :3. PERANCANGAN PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN


Perubahan pada proses pembelajaran kurikulum 2013 mencakup: a) berorientasi
pada karakteristik kompetensi yang mencakup: 1) sikap (Krathwohl): menerima,
menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan, 2) keterampilan
(Dyers): mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyajikan, dan mencipta,
dan 3) pengetahuan (Bloom & Anderson): mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta; b) menggunakan pendekatan
saintifik, karakteristik kompetensi sesuai jenjang. c) mengutamakanDiscovery
Learning dan Project Based Learning.
Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan
hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan
penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan. Perubahan pada penilaian
mencakup: penilaian berbasis tes dan nontes (portofolio), cara menilai proses
dan output dengan menggunakan penilaian autentik, dan rapor memuat
penilaian kuantitatif tentang pengetahuan dan deskripsi kualitatif tentang sikap
dan keterampilan.
Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari penerapan model-model
pembelajaran dan perancangan penilaian yang baik dengan cara berlatih
menyusun contoh proses pembelajaran, mengembangakan instrumen penilaian
menggunakan berbagai model pembelajaran sesuai Kurikulum 2013 dan
mengolah nilai untuk rapor.
Kompetensi yang Dicapai
1. Terampil menerapkan pendekatan saintifik pada pembelajaran
2. Terampil menerapkan model Project Based Learning, Problem Based Learning,
dan Discovery Learning padapembelajaran
3. Memiliki keterampilan merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan
4. Memahami pengolahan dan pelaporan hasil penilaian proses dan hasil belajar
1.
2.
3.
4.
5.

Indikator
Merancang contoh penerapan pendekatan saintifikpada pembelajaran IPA.
Membuat contoh penerapan model model pembelajaranpada pembelajaran IPA
Mengidentifikasi kaidah-kaidah perancangan penilaian
Merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan pada
pembelajaran IPA
Mengolah hasil penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil belajar.
Langkah Kegiatan
1. Perancangan Pembelajaran
Kerja
Kelompokm
enelaah HO
contoh
penerapan
model

Kerja
kelompok
menyusun
contoh
model
pembelaja

Presentasi
hasil kerja
kelompok
dan
dikomentari
oleh

Penyimpula
n hasil
diskusi
kelompok
dan
rangkuman

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 87

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

pembelajara
n
ran

kelompok
lain

Kerja
Kelompokme
nyusun
contoh
instrumen
penilaian
yang baik

Presentasi
hasil kerja
kelompok dan
dikomentariol
eh kelompok
lain

hasil

2. Perancangan Penilaian
Diskusi
kelompok
perancanga
n penilaian
sikap,
pengetahua
n,
keterampila
n

Penyimpula
n hasil
diskusi
kelompok
dan
rangkuman
hasil

3. Pelaporan Hasil Penilaian

Diskusi
kelompok
pengolahan
hasil
penilaian

Kerja
Kelompokme
nyusun
contoh
laporan hasil
penilaian

Presentasi
hasil kerja
kelompok dan
dikomentariol
eh kelompok
lain

Penyimpula
n hasil
diskusi
kelompok
dan
rangkuman
hasil

Kegiatan diskusi menggunakan :


LK - 3.1a Perancangan PenerapanPendekatan Saintifik pada Pembelajaran IPA
LK -3.1.bPerancangan Penerapan Model-Model pada Pembelajaran IPA
LK -3.2 Perancangan Penilaian dalam Pembelajaran
LK-3.3 Pengolahan dan Pelaporan Hasil Penilaian untuk Rapor pada Mapel IPA

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 88

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Handout

Materi 3.1 Penerapan Pendekatan Saintifik dan Model-Model


Pada Pembelajaran IPA

I. Penerapan Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran

Untuk mempelajari pendekatan saintifik pada pembelajaran IPA, silahkan Anda


mempelajari hand-out dan contoh penerapannya
HO-3.1a

PENDEKATAN SAINTIFIKPADA PEMBELAJARAN IPA


Kurikulum 2013 menekankan penerapan pendekatan ilmiah atau scientific
approach padaproses pembelajaran. Pendekatan saintifik
termasuk
pembelajaran inkuiri yang bernafaskan konstruktivisme. Sasaran pembelajaran
dengan
pendekatan
ilmiah
mencakup pengembangan
ranah sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang
dielaborasi untuk setiap satuan
pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan
(proses) psikologis yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas: menerima,
menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan
diperoleh melalui aktivitas: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta. Sementara itu, keterampilan diperoleh melalui
aktivitas: mengamati,menanya, menalar, menyaji, dan mencipta (Permendikbud
no 65 tahun 2013).
Menurut McCollum (2009)
dijelaskan bahwa komponen-komponen penting
dalam mengajar menggunakan pendekatan saintifik diantaranya adalah guru
harus menyajikan pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa keingintahuan
(Foster a sense of wonder), meningkatkan keterampilan mengamati (Encourage
observation), melakukan analisis ( Push for analysis) dan berkomunikasi (Require
communication).Untuk mempelajari bagaimana pembelajaran IPA berbasis
pendekatan saintifik, berikut ini diuraikan dengan singkat konsep pembelajaran
IPA dan
pendekatan saintifik pada pembelajaran IPA dan implementasi
pendekatan saintifik pada pembelajaran IPA.
Pada Permendikbud no 81A Tahun 2013, p roses pembelajaran terdiri atas
lima pengalaman belajar pokok yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi dan mengomunikasikan. Jika dihubungkan dengan
komponen pada pendekatan saintifik diatas maka ke lima pengalaman belajar ini
merupakan penerapan pendekatan saintifik pada pembelajaran.
A. Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran IPA
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang
alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan
pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat
Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 89

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam
sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di
dalam kehidupan sehari-hari. Proses pembelajarannya menekankan pada
pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar
menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan
untuk inkuiri dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk
memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
Pendekatan ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran
meliputi
mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan
mencipta. Uraian mengenai
aktivitas siswa dalam mengamati, menanya,
mencoba, mengolah, menyajikan, menyimpulkan, dan mencipta telah diuraikan
dengan lengkap pada handout Pendekatanpendekatan Ilmiah.
Menurut
McCollum (2009)
dijelaskan bahwa komponen-komponen
penting
dalam mengajar menggunakan pendekatan
saintifik diantaranya
adalah guru harus menyajikan pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa
keingintahuan (Foster a sense of wonder), meningkatkan keterampilan
mengamati (Encourage observation), melakukan analisis (Push for analysis) dan
berkomunikasi (Require communication).
1. Meningkatkan rasa keingintahuan
Semua pengetahuan dan pemahaman dimulai dari rasa ingin tahu dari peserta
didik tentang siapa, apa, dan dimana atau who, what dan where dari apa
yang ada di sekitar peserta didik. Pada kurikulum 2013, peserta didik dilatih
rasa keingintahuannya sampai
mengapa dan bagaimanaatau whyand
how. Pada pembelajaran rasa keingintahuan ini dapat difasilitasi dalam
kegiatan tanya jawab baik mulai dari kegiatan pendahuluan kegiatan inti dan
penutup. Selain tanya jawab, dapat juga dengan melalui memberikan suatu
masalah, fakta-fakta atau kejadian alam yang ada di sekitar peserta didik.
2. Mengamati
Pembiasaan kegiatan mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa
ingin tahu peserta didik, sehingga proses pembelajaran memiliki
kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik dapat
menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan
materi pembelajaran yang disajikan oleh guru (Sudarwan, 2013). Menurut
Nuryani, 1995 mengamati merupakan kegiatan mengidentifikasi ciri-ciri objek
tertentu dengan alat inderanya secara teliti, menggunakan fakta yang relevan
dan memadai dari hasil pengamatan, menggunakan alat atau bahan sebagai
alat untuk mengamati objek dalam rangka pengumpulan data atau informasi.
Pengamatan yang dilakukan hanya menggunakan indera disebut pengamatan
kualitatif, sedangkan pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan alat
ukur disebut pengamatan kuantitatif. Untuk meningkatkan keterampilan
mengamati, maka didalam pembelajaran sebaiknya dimunculkan kegiatan
yang memungkinkan siswa mengunakan berbagai panca indranya untuk
mencatat hasil pengamatan.
3. Menganalisis

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 90

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Wonder grows with understanding and understanding come of analysis. ( Mc.


Collum,2009). Analisis dapat berupa analisis kuantitatif dan kualitatif.Peserta
didik perlu dilatih dan dibiasakan melakukan analisas data yang sesuai dengan
tingkat kemampuannya.Misalnya data pengamatan yang diperoleh sendiri.
Berikan kesempatan kepada peserta
untuk meninjau kembali hasil
pengamatan dan mereka dilatih membuat pola-pola atau grafik dari data
yang
diperolehnya.
Latih
peserta
untuk
melakukan
klasifikasi,
menghubungkan dan menghitung.
4. Mengkomunikasikan
Pada pendekatan saintifik guru diharapkan memberi kesempatan untuk
mengkomunikasikan yang peserta didik telah pelajari.

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 91

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

B. Implementasi Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran IPA


Setiap mata pelajaran memiliki karakteristik khusus dalam menggunakan
pendekatan pembelajaran. Pembelajaran IPA lebih menekankan pada penerapan
keterampilan proses.
Aspek-aspek pada pendekatan saintifikterintegrasi pada
pendekatan keterampilan proses dan metode ilmiah.
Langkah-langkah metode ilmiah :
melakukan pengamatan, menentukan
hipotesis, merancang eksperimen untuk menguji hipotesis, menguji hipotesis,
menerima atau menolak hipotesis dan merevisi hipotesis atau membuat
kesimpulan (Helmenstine, 2013).
Pada pembelajaran IPA pendekatan saintifik dapat diterapkan melalui
keterampilan proses. Keterampilan proses sains merupakan seperangkat
keterampilan yang digunakan para ilmuwan dalam melakukan penyelidikan
ilmiah. Menurut Rustaman (2005), keterampilan proses perlu dikembangkan
melalui pengalaman-pengalaman langsung sebagai pengalaman pembelajaran.
Melalui pengalaman langsung seseorang dapat lebih menghayati proses atau
kegiatan yang sedang dilakukan. Keterampilan yang dilatihkan sering ini dikenal
dengan keterampilan proses IPA. American Association for the Advancement of
Science (1970) mengklasifikasikan menjadi keterampilan proses dasar dan
keterampilan proses terpadu. Klasifikasi keterampilan proses tersebut tertera
pada tabel 1.
Tabel 1. Keterampilan Proses Dasar dan Terpadu
Keterampilan Proses Dasar
Mengamati
Mengukur
Menyimpulkan
Meramalkan
Menggolongkan
Mengkomunikasikan

Keterampilan Proses Terpadu


Mengontrol variabel
Menginterpretasikan data
Merumuskan hipotesa
Mendefinisikan
variabel
secara operasional
Merancang eksperimen

Pada tabel berikut ini disajikan jenis-jenis indikator keterampilan proses beserta
sub indikatornya.
Tabel 2. Jenis-jenis Indikator Keterampilan Proses beserta Sub indikatornya.
No

Indikator

Mengamati

Mengelompo
kkan/
Klasifikasi

Menafsirkan

Meramalkan

Mengajukan
pertanyaan

Sub Indikator Keterampilan Proses Sains


-Menggunakan sebanyak mungkin alat indera
-Mengumpulkan/menggunakan fakta yang relevan
Mencatat setiap pengamatan secara terpisah
- Mencari perbedaan, persamaan; Mengontraskan ciri-ciri;
Membandingkan
- Mencari dasar pengelompokkan atau penggolongan
Menghubungkan hasil-hasil pengamatan
- Menemukan pola dalam suatu seri pengamatan; Menyimpulkan
- Menggunakan pola-pola hasil pengamatan
- Mengungkapkan apa yang mungkin terjadi pada keadaan sebelum
diamati
Bertanya apa, mengapa, dan bagaimana.
- Bertanya untuk meminta penjelasan; Mengajukan pertanyaan
yang berlatar belakang hipotesis.
Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 92

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

No

Indikator

Merumuskan
hipotesis

Merencanakan
percobaan

Menggunaka
n
alat/bahan

Menerapkan
konsep

10

Berkomunika
si

Sub Indikator Keterampilan Proses Sains


- Mengetahui bahwa ada lebih dari satu kemungkinan penjelasan
dari suatu kejadian.
- Menyadari bahwa suatu penjelasan perlu diuji kebenarannya
dengan memperoleh bukti lebih banyak atau melakukan cara
pemecahan masalah.
- Menentukan alat/bahan/sumber yang akan digunakan
- Mentukan variabel/ faktor penentu;
- Menetukan apa yang akan diukur, diamati, dicatat; - Menentukan
apa yang akan dilaksanakan berupa langkah kerja
Memakai alat/bahan
- Mengetahui alasan mengapa menggunakan alat/bahan ;
Mengetahui bagaimana menggunakan alat/ bahan.
Menggunakan konsep yang telah dipelajari dalam situasi baru
- Menggunakan konsep pada pengalaman baru untuk menjelaskan
apa yang sedang terjadi
Mengubah bentuk penyajian
- Menggambarkan data empiris hasil percobaan atau pengamatan
dengan grafik atau tabel atau diagram; Menyusun dan
menyampaikan laporan secara sistematis; Menjelaskan hasil
percobaan atau penelitian; Membaca grafik atau tabel atau
diagram; Mendiskusikan hasil kegiatan mengenai suatu masalah
atau suatu peristiwa.

Untuk lebih memahami bagaimana menerapkan keterampilan proses pada


pembelajaran IPA, berikut ini uraian beberapa jenis keterampilan proses dasar
dan keterampilan proses terpadu yang dapat dilatihkan pada peserta didik
1. Mengamati
Mengamati merupakan kegiatan mengidentifikasi ciri-ciri objek tertentu dengan
alat inderanya secara teliti, menggunakan fakta yang relevan dan memadai dari
hasil pengamatan, menggunakan alat atau bahan sebagai alat untuk mengamati
objek dalam rangka pengumpulan data atau informasi (Nuryani, 1995).
Mengamati dapat pula diartikan sebagai proses pengumpulan data tentang
fenomena atau peristiwa dengan menggunakan inderanya. Keterampilan
pengamatan dilakukan dengan cara menggunakan lima indera yaitu penglihatan,
pembau, peraba, pengecap dan pendengar. Pengamatan yang dilakukan hanya
menggunakan indera disebut pengamatan kualitatif, sedangkan pengamatan
yang dilakukan dengan menggunakan alat ukur disebut pengamatan
kuantitatif.Pengamatan dapat dilakukan pada obyek yang sudah tersedia dan
pengamatan pada suatu gejala atau perubahan.Contoh : Sekelompok peserta
didik diminta mengamati beberapa tepung yang berbeda jenisnya baik rasa,
warna, ukuran serbuk dan baunya.
Gunakan panca inderamu untuk mengetahui jenis-jenis tepung yang tersedia
pada piring ini .Bagaimana warnanya, rasanya, ukurannya, bentuknya dan
baunya?
Tepung
Warna
Rasa
Ukuran Bentuk
Bau
Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 93

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

1
2
3
4
2. Mengukur
Keterampilan mengukur dapat dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan pengembangan satuan-satuan yang cocok dari ukuran
panjang, luas, isi, waktu, berat, dan sebagainya.Menurut Carin dalam Poppy,
(2010)
mengukur
adalah
membuat
observasi
kuantitatif
dengan
membandingkannya terhadap standar yang kovensional atau standar non
konvensional.
Contoh : Peserta didik melakukan pengukuran suhu menggunakan termometer,
menimbang berat benda dengan berbagai neraca, mengukur volume cairan
menggunakan gelas ukur, mengukur panjang dengan menggunakan penggaris
atau mengukur benda dengan jangka sorong.

3. Mengklasifikasikan
Klaslifikasi adalah proses yang digunakan ilmuwan untuk mengadakan
penyusunan atau pengelompokan atas objek-objek atau kejadian-kejadian.
Keterampilan klasifikasi dapat dikuasai bila peserta didik telah dapat melakukan
dua keterampilan berikut ini.
1)
Mengidentifikasi dan memberi nama sifat-sifat yanng dapat diamati
dari
sekelompok objek yang dapat digunakan sebagai dasar untuk
mengklasifikasi.
2)
Menyusun klasifikasi dalam tingkat-tingkat tertentu sesuai dengan
sifat-sifat objek
Klasifikasi berguna untuk melatih peserta didik menunjukkan persamaan,
perbedaan dan hubungan timbal baliknya. Sebagai contoh peserta didik
mengklasifikasikan jenis-jenis hewan,
tumbuhan, sifat logam berdasarkan
kemagnetannya
Contoh melatihkan klasifikasi menggunakan bagan:

Fe, Cu, Na, O, Ne, N, K, Ca, C, Cl, F, Ag, He, H,Mg

Logam

Non-logam

Utama

Transisi

Monoatom

Dwiatom

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 94

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

4. Menyimpulkan
Menyimpulkan didalam keterampilan proses dikenal dengan istilah inferensi.
Inferensi adalah sebuah pernyataan yang dibuat berdasarkan fakta hasil
pengamatan.Hasil inferensi dikemukakan sebagai pendapat seseorang terhadap
sesuatu yang diamatinya. Pola pembelajaran untuk melatih keterampilan proses
inferensi, sebaiknya menggunakan pembelajaran konstruktivisme, sehingga
siswa belajar merumuskan sendiri inferensinya.
Contoh : Siswa diminta membuat inferensi pada percobaan pengujian beberapa
larutan asam dan larutan basa dengan lakmus biru dan merah
Perubahan warna pada
Nama larutan
Lakmus merah
Lakmus biru
Asam Klorida
Natrium Hidroksida
Asam Asetat
Magnesium
Hidroksida
Asam Sulfat
Berdasakan data percobaan apa yang dimaksud dengan asam dan basa?
Asam adalah
Basa adalah .

5. Mengkomunikasikan
Komunikasi didalam keterampilan proses berarti menyampaikan pendapat hasil
keterampilan proses lainnya baik secara lisan maupun tulisan. Dalam tulisan bisa
berbentuk
rangkuman,
grafik,
tabel,
gambar,
poster
dan
sebagainya.Keterampilan mengkomunikasikan ini diantaranya adalah sebagai
berikut.
a) Mengutarakan suatu gagasan.
b) Menjelaskan penggunaan data hasil penginderaan/memeriksa secara akurat
suatu objek atau kejadian.
c) Mengubah data dalam bentuk tabel ke bentuk lainnya misalnya grafik, peta
secara akurat.
6. Memprediksi
Prediksi dalam sains adalah perkiraan yang didasarkan pada hasil pengamatan
yang nyata. Memprediksi berarti pula mengemukakan apa yang mungkin terjadi
pada keadaan yang belum diamati berdasarkan penggunaan pola yang
ditemukan sebagai hasil penemuan. Keterampilan meramalkan atau prediksi
mencakup keterampilan mengajukan perkiraan tentang sesuatu yang belum
terjadi berdasarkan suatu kecenderunganatau pola yang sudah ada.
Contoh :Peserta didik diminta membuat suatu prediksi

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 95

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

1.

Apa yang akan terjadi jika air dibiarkan didalam piring lebar
dibiarkan berhari-hari?
2. Apa yang akan terjadi pada lampu senter jika ada pemasangan batu
baterai nya terbalik ?
7. Mengidentifikasikan Variabel
Variabel adalah satuan besaran kualitatif atau kuantitatif yang dapat bervariasi
atau berubah pada suatu situasi tertentu.Besaran kualitatif adalah besaran yang
tidak dinyatakan dalam satuan pengukuran baku tertentu. Besaran kuantitatif
adalah besaran yang dinyatakan dalam satuan pengukuran baku tertentu
misalnya volume diukur dalam liter dan suhu diukur dalam 0C. Keterampilan
identifikasi variabel dapat diukur berdasarkan tiga tujuan pembelajaran berikut.
a) Mengidentifikasi variabel dari suatu pernyataan tertulis atau dari deskripsi
suatu eksperimen.
b) Mengidentifikasi variabel manipulasi dan variabel respon dari deskripsi
suatu eksperimen.
c) Mengidentifikasi variabel kontrol dari suatu pernyataan tertulis atau
deskripsi suatu eksperimen.
Dalam suatu eksperimen terdapat tiga macam variabel yang sama pentingnya,
yaitu variabel manipulasi, variabel respon dan variabel kontrol.
Variabel manipulasi adalah suatu variabel yang secara sengaja diubah
atau dimanipulasi dalam suatu situasi.
Variabel respon adalah variabel yang berubah sebagai hasil akibat dari
kegiatan manipulasi.
Variabel kontrol adalah variabel yang sengaja dipertahankan konstan
agar tidak berpengaruh terhadap variabel respon.
8. Menginterpretasikan Data
Fakta atau data yang diperoleh dari hasil observasi sering kali memberikan suatu
pola. Pola dari fakta/data ini dapat ditafsirkan lebih lanjut menjadi suatu
penjelasan yang logis. Karakteristik keterampilan interpretasi diantaranya:
mencatat setiap hasil pengamatan, menghubungkan-hubungkan hasil
pengamatan, menemukan pola atau keteraturan dari suatu seri pengamatan dan
menarik kesimpulan.
Keterampilan interpretasi data biasanya diawali dengan pengumpulan data,
analisis data, dan mendeskripsikan data. Mendeskripsikan data artinya
menyajikan data dalam bentuk yang mudah difahami misalnya bentuk tabel,
grafik dengan angka-angka yang sudah dirata-ratakan. Data yang sudah
dianalisis baru diinterpretasikan menjadi suatu kesimpulan atau dalam bentuk
pernyataan. Data yang diinterpretasikan harus data yang membentuk pola atau
beberapa kecenderungan.
9. Merumuskan Hipotesis
Hipotesis biasanya dibuat pada suatu perencanaan penelitian yang merupakan
pekerjaan tentang pengaruh yang akan terjadi dari variabel manipulasi
terhadapvariabel respon. Hipotesis dirumuskan dalam bentuk pernyataan bukan
Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 96

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

pertanyaan, pertanyaan biasanya digunakan dalam merumuskan masalah yang


akan diteliti (Nur, 1996). Hipotesis dapat dirumuskan secara induktif dan secara
deduktif.Perumusan secara induktif berdasarkan data pengamatan, secara
deduktif berdasarkan teori.Hipotesis dapat juga dipandang sebagai jawaban
sementara dari rumusan masalah.
Hipotesis dapat juga dipandang sebagai jawaban sementara dari rumusan
masalah.
Misalkan seorang siswa memiliki data jumlah gelembung yang dihasilkan oleh
tumbuhan Hydrilla sp pada percobaan fotosintesis sebagai berikut:
Waktu
5 menit
10 menit
15 menit

Jumlah Gelembung
Tempat terangTempat
Gelap
20
2
45
8
65
12

Rumuskanlah hipotesis tentang pengaruh cahaya terhadap laju fotosintesis !


Perumusan hipotesis secara induktif.

10.
Definisi Variabel Secara Operasional
Mendefinisikan secara operasional suatu variabel berarti menetapkan bagaimana
suatu variabel itu diukur.Definisi operasional variabel adalah definisi yang
menguraikan bagaimana mengukur suatu variabel. Definisi ini harus menyatakan
tindakan apa yang akan dilakukan dan pengamatan apa yang akan dicatat dari
suatu eksperimen. Keterampilan ini merupakan komponen keterampilan proses
yang paling sulit dilatihkan karena itu harus sering di ulang-ulang (Nuh dalam
Poppy, 2010).
Contoh : Peserta didik melakukan percobaan pengaruh suhu terhadap kelarutan
gula dalam air.
Rumusan hipotesis :
Makin tinggi suhu air, makin cepat kelarutan gula
Data hasil observasi
Volume air
(Cm3)
100
100
100

Suhu air (OC)


25
50
80

Waktu (detik)
30
20
10

Identifikasi variabel:
Variabel Manipulasi
: Suhu
Variabel Respon
: Waktu
Variable Kontrol
: Volume air, termometer, jenis air, gelas ukur, stopwatch,
tempat air
Definisi operasional variabel
Definisi operasional variabel manipulasi : Suhu air diukur menggunakan
thermometer

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 97

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Definisi operasional variabel respon


:Waktu diukur dengan menggunakan
stopwatch
Definisi operasional variabel kontrol
: Alat-alat ukur seperti stopwach, tempat
air, termometer, gelas ukur harus sama untuk semua percobaan. Air yang dicoba
berasal dari satu tempat.
11.
Eksperimen
Eksperimen dapat didefinisikan sebagai kegiatan terinci yang direncanakan
untuk menghasilkan data untuk menjawab suatu masalah atau menguji suatu
hipotesis. Suatu eksperimen akan berhasil jika variabel yang dimanipulasi dan
jenis respon yang diharapkan dinyatakan secara jelas dalam suatu hipotesis,
juga penentuan kondisi-kondisi yang akan dikontrol sudah tepat. Melatihkan
merencanakan eksperimen tidak harus selalu dalam bentuk penelitian yang
rumit, tetapi cukup dilatihkan dengan menguji hipotesis-hipotesis yang
berhubungan dengan konsep-konsep didalam kurikulum.
Melalui penerapan keterampilan proses pada pembelajaran IPA yang disajikan
dengan strategi dan metode yang tepat, mudah-mudahan peserta didik dapat
terlatih dalam keterampilan saintifik.
Hasil akhir yang diharapkan Kurikulum
2013 adalah adanya peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk
menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan
dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang
meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 98

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

CONTOH KEGIATAN PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK


Topik /Tema

Energi dalam Kehidupan

Sub Topik/Tema

Fotosintesis

Kompetensi Dasar

3.6. Mengenal konsep energi, berbagai sumber energi,


energi dari makanan, transformasienergi, respirasi,
sistem pencernaan makanan, dan fotosintesis
4.6 Melakukan pengamatan atau percobaan sederhana
untuk
menyelidikiprosesfotosintesispada
tumbuhan
hijau

Tujuan Pembelajaran - Melakukan percobaan


agar peserta didik mampu
menemukan zat yang dihasilkan pada proses
fotosintesis
- Mengidentifikasi komponen-komponen yang terlibat
dalam fotosintesis berdasarkan data hasil percobaan
- Mengidentifikasi perubahan energi yang terjadi pada
fotosintesis
- Menjelaskan proses yang terjadi pada fotosintesis
Alokasi Waktu
1x pertemuan (3 JP)

Tahapan
Pembelajaran

Kegiatan
- Pada kegiatan ini guru
meminta peserta didik
mengamati gambar yang berkaitan dengan aktivitas
manusia, makanan, tumbuhan hijau, dan matahari.
Seperti gambar yang terdapat pada buku siswa
dibawah ini.

Mengamati

Menanya

- Peserta didik mengamati gambar tersebut


Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
bertanya setelah mereka mengamati gambar. Contoh
pertanyaan yang berkaitan dengan pengamatan peserta
didik
- Mengapa manusia atau hewan bisa beraktivitas?
- Berasal darimanakah energi yang diperoleh oleh
makhluk hidup?
- Bagaimana kaitan antara sumber energi, makanan, dan
Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 99

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

tumbuhan hijau?

Setelah kegiatan tanya jawab guru memfasilitasi


peserta didik untuk menemukan jawaban dengan cara :
- Melakukan percobaan sederhana untuk menyelidiki
apakah cahaya mempengaruhi proses fotosintesis

Mengumpulkan
Informasi

- Mencatat data hasil pengamatan


pada kolom yang
tersedia pada lembar kegiatan Fotosintesis
- Dari percobaan ini peserta didik akan mengumpulkan
informasi tentang peran cahaya dalam fotosintesis
Setelah mengumpulkan informasi melalui pengamatan
dan mencatat hasil pengamatan, peserta didik
mengasosiasikan pengetahuan yang didapat dari
percobaan dan buku sumber dengan cara:
Mengasosiasikan
- Mendiskusikan
hasil
pengamatan
dengan
memperhatikan pertanyaan-pertanyaan pada lembar
kegiatan
- Menyimpulkan pengaruh cahaya terhadap proses
fotosintesis
Setelah
menemukan
kesimpulan,
peserta
didik
membuat laporan dan
peserta didik dapat
menyampaikan
laporan
hasil
pengamatan
dan
Mengkomunikasikan
kesimpulannya tentang pengaruh cahaya terhadap
proses fotosintesis
Pada kegiatan ini peserta didik dapat melakukan tanya
jawab.
Pada pembelajaran IPA, penerapan pendekatan saintifik berkaitan dengan
pengembangan keterampilan proses sain peserta didik . Seperti pada hand- out
keterampilan proses sain terdiri dari keterampilan proses dasar dan terpadu .
Guru dapat mengidentifikasi keterampilan proses apa saja yang dilatihkan pada
suatu kegiatan pembelajaran baik eksperimen maupun non eksperimen.
Keterampilan proses sain yang dapat dilatihkan pada kegiatan pembelajaran
fotosintesis. Contohnya adalah :

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 100

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Keterampilan Proses
Mengamati
Mengukur
Menyimpulkan
Mengontrol variabel

Menginterpretasikan
data
Mengkomunikasikan

Uraian Keterampilan
Mengamati gambar yang berkaitan dengan aktivitas
manusia, makanan, tumbuhan hijau, dan matahari.
Memperkirakan jumlah gelembung yang muncul pada
saat percobaan
Menyimpulkan pengaruh cahaya terhadap proses
fotosintesis
Variabel manipulasi: keberadaan cahaya (tempat gelap
dan tempat terang)
Variabel respon: jumlah gelembung
Variabel control: jenis tumbuhan, wadah, volume air.
Melakukan pengujian dan pengamatan dengan cara
yang sama
Mengolah data dengan melihat pola dan kecenderungan
data pengujian terhadap jumlah gelembung di dua
tempat berbeda berdasarkan data kelas
Membuat laporan praktikum dan presentasi hasil
percobaan

Lembar Kerja

LK- 3.1a
Perancangan Penerapan Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran IPA
Tujuan Kegiatan : Melalui diskusi kelompok peserta mampu merancang
penerapan
pendekatan saintifik pada pembelajaran IPA
Langkah Kegiatan :
1. Pelajari hand out dan contoh penerapan pendekatan saintifik pada
pebelajaran IPA
2. Isilah Lembar Kerja perancangan pembelajaran yang tersedia
3. Setelah selesai, presentasikan hasil diskusi kelompok Anda
4. Perbaiki hasil kerja kelompok Anda jika ada masukan dari kelompok lain
Kompetensi Dasar

Topik /Tema
Sub Topik/Tema
Tujuan
Pembelajaran
Alokasi Waktu

:
:
:
:

Tahapan Pembelajaran

Kegiatan

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 101

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Mengamati

Menanya

Mengumpulkan informasi

Mengasosiasikan
Mengkomunikasikan

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 102

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

R3.1a
Rubrik Penerapan Pendekatan Saintifik Pembelajaran IPA
Rubrik perancangan penerapan saintifik ini digunakan fasilitator untuk menilai
hasil rancangan peserta pelatihan dalam merancang contoh penerapan
pendekatan saintifik pada pembelajaran satu topik IPA.
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.1a
2. Berikan nilai pada rancangan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil
rancangan peserta
Penilaian LK- 3.1a
PERINGK
AT
Amat
Baik
( AB)

NILAI
90 < AB
100

Baik (B)

80 < B 90

Cukup
(C)
Kurang
(K)

70 < C
80
70

KRITERIA
1. Identitas: topik, sub topik, KD dan tujuan
pembelajaran dan alokasi waktu lengkap dan
benar
2. Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasikan dan
mengomunikasikansesuai dengan topik/sub
topik, KD, tujuan dan alokasi waktu
3. Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasikan dan
mengomunikasikan lengkap, sistematis dan logis
atau benar secara konsep
Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang
sesuai
Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang
sesuai
Ketiga aspek kurang sesuai

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 103

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

II. MODEL-MODEL PADA PEMBELAJARAN IPA


Pada materi pelatihan 1 telah disajikan konsep model Proyek Based Learning,
Discovery LearningdanProblem Based Learning. Berikut ini contoh penerapan
model-model pada pembelajaran IPA.

Penerapan Proyek Based Learning, Discovery Learning dan


Problem Based Learning pada Pembelajaran IPA

HO- 3.1b

A. Contoh Penerapan Pembelajaran Berbasis Proyek


Model pembelajaran berbasis proyek pada penerapannya melalui tahap-tahap:
1) Penentuan Pertanyaan Mendasar, 2) Mendesain Perencanaan Proyek,
3)Menyusun Jadwal,4)Memonitor peserta didik dan kemajuan proyek, 5) Menguji
Hasil, dan 6) Mengevaluasi Pengalaman
Pada penerapannya dalam pembelajaran guru dan peserta didik dapat bekerja
sama mendisain proyek, merancang perncanaan proyek dan menyusun jadwal.
Untuk memandu pembelajaran ini guru dapat mendisain intrumen-intrumen
lembar kerja peserta didik karena pelaksanaan pembelajarannya umumnya
dilakukan sebagai tugas diluar tatap muka kecuali pelaporan hasil proyek.Untuk
penilaiannya guru harus menyiapkan instrumen penilaian proyek. Berikut ini
contoh lembar kerja pelaksanaan tugas proyek yang akan dilakukan peserta
didik.
1. Lembar Kerja Tugas Proyek
Lembar kerja tugas proyek pada pembelajaran IPA sebelum kegiatan tatap muka
misalnya membuat alat penjernih air. Untuk mengerjakan proyek, peserta diberi
panduan kerja agar tugas dapat dikerjakan secara efektif dan efisien.
Berikut ini contoh lembar kegiatan dan format laporan Pembelajaran Berbasis
Proyek

KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK


MATA PELAJARAN
:
KELAS/SEMESTER
:
TOPIK
Sekitar Kita
SUB TOPIK
Memisahkan Campuran?
TUGAS
Penjernihan Air

IPA
VII
:

Perubahan Benda di

Bagaimana Cara

Pembuatan Alat

KOMPETENSI DASAR
1.1
Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek fisik
dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia dalam
lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang
dianutnya.
2.4 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti;
cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif; inovatif dan
peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap
dalam melakukan pengamatan, percobaan, dan berdiskusi
Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 104

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3.5 Memahami karakteristik zat, serta perubahan fisika dan kimia pada zat yang
dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari (misalnya pemisahan campuran)
4.5Melakukan pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika dan kimia
INDIKATOR
1. Membuat rancangan alat penjernihan air dari alat sederhana menggunakan
metode pemisahan campuran
2. Membuat alat penjernihan air
dari alat sederhana menggunakan
metode
pemisahan campuran
PENTUNJUK UMUM
1. Pelajari metode pemisahan campuran yang tepat digunakan untuk proses penjerhian
air!
2. Buat rancangan alat penjernihan air meliputi alat dan bahannya, disain atau
gambanya dan cara menggunakannya!
3. Setelah dirancang, buat alat penjernihan air sesuai rancangan!
4. Uji alat dengan melakukan percobaan penjernihan air!
5. Catat hasil percobaan dan hal-hal yang harus diperbaiki untuk mendapatkan air yang
jernih!
6. Lakukan perbaikan alat kalau diperlukan!
7. Selamat mencoba, mudah-mudahan alat hasil kreativitasmu dapat dimanfaatkan di
lingkungan yang membutuhkan air jernih Semangat!

Pada tugas proyek ini peserta diminta untuk mendisain alat uji elektrolit dalam
berbagai model, misalnya sebagai lampu taman, lampu mobil, lampu kamar
sehingga kreasinya dapat dinilai dalam pelajaran prakarya atau seni. Hal ini
termasuk dalam pembelajaran lintas kurikulum.
2. Laporan Kegiatan Pembelajaran Berbasis Proyek
Laporan kegiatan pembelajaran berbasis proyek dapat berupa laporan kegiatan
merancang alat, menguji alat dan laporan penelitian yang dilakukan dengan
menggunakan model rancangan yang dibuat.
a. Merancang Alat
LAPORAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK
MATA PELAJARAN
TOPIK
SUB TOPIK
TUGAS
NAMA
KELAS

: IPA
: Perubahan Benda di
Sekitar Kita
: Bagaimana
memisahkan
Campuran
: Pembuatan Alat
Penjernihan Air
:

VII

PETUNJUK KHUSUS
1. Setelah mempelajari
metode pemisahan campuran yang tepat digunakan untuk
membuat alat penjernihan air, buatlah rancangan alat penjenihan air dari alat dan
Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 105

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

bahan yang ada disekitar rumah!


2. Tulislah rancangan berikut gambar dan keterangannya dibagian bawah gambar!
3. Uraikan cara penggunaan alatnya!
Tanggal Merancang
Alat dan Bahan

:
:

Gambar Rancangan dan Keterangan Gambar:

Cara Menggunakan Alat

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 106

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

b. Laporan Pengujian Alat


LAPORAN PENGUJIAN ALAT PENJERNIHAN AIR

PETUNJUK KHUSUS
Setelah Anda membuat alat penjernihan air berdasarkan rancangan, ujilah alat tersebut
dengan cara melakukan percobaan penjernihan air, laporkan hasil pengujian
mengunakan format berikut.
Tanggal Pengujian
: .
Kegitatan:
1. Menjernihkan air yang dicampur
tanah
2. Menjernihkan air sungai atau
selokan
Tanggal Perbaikan dan Pengujian

Hasil Pengamatan dan catatan


perbaikan
:

Hasil Pengamatan

c. Laporan Penelitian

LAPORAN PENELITIAN
PETUNJUK KHUSUS
Berdasarkan hasil kegiatanmu ini, tulislah sebuah laporan penelitian sederhana
tentang penjernihan air di lingkungan rumah atau sekolah dengan menerapkan prinsip
pemisahan campuran.
Buat Judul yang menarik , tulis laporan secara sistematis.
JUDUL
..........................................................................................................................................
..............................
..........................................................................................................................................
..............................

B. Penerapan Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)


Pada materi pelatihan satu telah diuraikan bahwa pada penerapan model
pembelajaran penemuan terdapat prosedur yang harus dilakukan yang meliputi
tahap Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan), Problem statement
(pernyataan/ identifikasi masalah), Data collection (pengumpulan data), Data
processing (pengolahan data), Verification (pembuktian) dan Generalization
(menarik kesimpulan/generalisasi)
Contoh penerapanmodel Discovery Learning pada pembelajaran IPA
Kompeten
si Dasar

Topik

3.6 Mengenal konsep energi, berbagai sumber energi, energi dari


makanan, transformasienergi, respirasi, sistem pencernaan
makanan, dan fotosintesis
4.8 Melakukan pengamatan atau percobaan sederhana untuk
menyelidikiprosesfotosintesispada tumbuhan hijau
Energi dalam Kehidupan
Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 107

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Sub Topik
Tujuan

Alokasi
Waktu

:
:

Fotosintesis
Melakukan
percobaanuntuk
mengidentifikasi
komponenkomponen yang terlibat dalam fotosintesis berdasarkan data
hasil percobaan
Mengidentifikasi
perubahan
energi
yang
terjadi
pada
fotosintesis melalui diskusi
Menjelaskan proses yang terjadi pada fotosintesis melalui
diskusi
Menjelaskan pemanfaatan fotosintesis bagi kehidupan manusia
melalui diskusi
Menjelaskan cara menjaga dan merawat tanaman di sekolah
dan lingkungan sekitarnya sesuai dengan konsep fotosintesis
melalui diskusi
Menerapkan konsep fotosintesis dalam kehidupan sehari-hari
: 1x pertemuan (3 JP)

SINTAK
PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Stimulation
(simullasi/Pemberi
an rangsangan)

Pada tahap ini peserta didik diberi motivasi atau rangsangan


untuk memusatkan perhatian pada topikfotosintesis dengan
cara menyajikan gambar yang berkaitan dengan tumbuhan,
hewan, dan cahaya matahari.
Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
mengidentifikasi
sebanyak
mungkin
masalah
yang
berkaitandenganasal energi yang dihasilkan makhluk hidup
sampai peserta didik dapat berpikir dan bertanya, contohnya
Mengapa makhluk hidup bisa bergerak?
Apakah semua makhluk hidup bisa membuat makanan
sendiri?
Siapa saja yang dapat menghasilkan makanan?
Bagaimana tumbuhan bisa menghasilkan makanan?
Pada tahap ini peserta didik mengumpulkan informasi yang
relevan untuk menjawab pertanyaan yang telah diidentifikasi
melalui:
Melakukan percobaan fotosintesis sederhana untuk
mendapatkan data-data tentang komponen yang terlibat
dan zat yang dihasilkan pada proses fotosintesis serta
perubahan energi yang terjadi.
Mencatat data pada kolom pengamatan yang telah
disiapkan oleh peserta didik
Pada tahap ini peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi
untuk mengolah data hasil pengamatan dengan cara:
Mendiskusikan hasil pengamatan
dengan memperhatikan
pertanyaan - pertanyaan pada lembar kegiatan, misalnya
mengolah data tentang jumlah gelembung yang dihasilkan, zatzat apa yang dihasilkan dan perubahan energi pada proses
fotosintesis.
Pada tahap verifikasi peserta didik mendiskusikan hasil
pengolahan data dan memverifikasi hasil pengolahan dengan
data-data pada buku sumber. Misalnya dengan cara melakukan
verifikasi hasil pengolahan data dengan data-data pada buku
siswa.
Pada tahap ini peserta didik menyimpulkan hasil percobaan dan
diskusi misalnya dengan cara:
menyimpulkan komponen yang terlibat dan zat-zat yang
dihasilkan pada proses fotosintesis

2. Problem statemen
(pertanyaan/identi
fikasi masalah)

3. Data collection
(pengumpulan
data)

4. Data processing
(pengolahan Data)

5.

Verification
(pembuktian)

6. Generalization
(menarik
kesimpulan)

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 108

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

latihan
memberikan
contoh
pemanfaatan
fotosintesis dalam kehidupan sehari-hari

konsep

C. Penerapan Problem Based Learningpada pembelajaran IPA


Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang dirancang agar
peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang membuat mereka mahir
dalam memecahkan masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki
kecakapan berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan
pendekatan yang sistemik untuk memecahkan masalah atau menghadapi
tantangan yang nanti diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Tahap-tahap PBL meliputi tahap orientasi peserta didik kepada masalah,
mengorganisasikan peserta didik, membimbing penyelidikan individu dan
kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya dan menganalisa dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 109

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Contoh Tahap Pembelajaran Problem Based Learning


Kompetensi Dasar :
3.9
Mendeskripsikan pencemaran dan dampaknya bagi makhluk
hidup
Topik
Sub Topik
Tujuan
Alokasi Waktu

: Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungan


: Perubahan Lingkungan dan Pencemaran
:
: 1x pertemuan (2 JP)

Langkah-langkah pembelajaran
Tahapan Pokok
FASE 1
Orientasi
peserta didik
pada
masalah

FASE 2
Mengorganisasi
peserta didik
dalam belajar

Kegiatan Pembelajaran
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kemudian dapat
memberikan konsep dasar, petunjuk atau referensi yang
diperlukan dalam pembelajaran.
Melakukan brainstoming dimana peserta didik dihadapkan pada
masalah lingkungan,
yaitudata aktivitas manusia dan
pencemaran lingkungan. Contoh yang ada pada buku siswa :

Peserta didik menyimak masalah yang disampaikan guru


tentang kondisi di beberapa daerah yang mengalami kesulitan
air bersih, padahal keberadaan air bersih sangat dibutuhkan
oleh semua orang. Terdapat banyak kegiatan manusia yang
memberikan sumbangan terhadap berkurangnya air bersih.
Peserta didik diminta memberikan tanggapan dan pendapat
terhadap masalah tersebut.
Pada tahap ini guru membantu peserta didik mendefinisikan
dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan
masalah tersebut.
Peserta didik dikelompokkan secara
heterogen, masing-masing mengkaji lembar kegiatan non
eksperimen tentang aktivitas manusia dan pencemaran
lingkungan.
Peserta didik mendiskusikan hal-hal yang harus dikerjakan dan
konsep-konsep yang harus didiskusikan dan pertanyaanpertanyaan yang harus dijawab.
Peserta didik mengumpulkan informasi untuk menciptakan dan
membangun ide mereka sendiri dalam memecahkan masalah.
Pada kegiatan ini peserta didik mendiskusikan masalahyang
adalembar kegiatan. Selanjutnya diskusi mengenai pengaruh
aktivitas manusia terhadap lingkungan. Contoh aktivitas adalah :

FASE 3
Membimbing
penyelidikan
peserta didik
secara mandiri
maupun kelompok Guru membimbingpeserta didik dalam memecahkan masalah.
Peserta didik melakukan penyelidikan sesuai LKS dan berdiskusi
dalam kelompok mencari solusi terkait dengan masalah yang
telah diidentifikasi.
Guru memfasilitasi dan membimbing kelompok belajar
berdiskusi untuk menjawab permasalahan aktual yang ada di

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 110

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

FASE 4
Mengembangkan
dan menyajikan
hasil karya

lingkungan.
Pada tahap ini peserta didik merencanakan dan menyiapkan
laporan dengan cara berbagi tugas dengan teman. Misalnya :

Peserta didik menjawab pertanyaan pada LKS dan menyajikan


dalam laporan tertulis.
Peserta didik menyajikan laporan pembahasan hasil temuan,
penarikan kesimpulan di depan kelas (diskusi kelas).
Pada tahap ini peserta didik mengevaluasi hasil belajar tentang
materi yang telah dipelajari
melalui diskusi kelas untuk
FASE 5
menganalisis hasil pemecahan masalah tentang pencemaran
Menganalisis dan
lingkungan. Peserta diharapkan menggunakan buku sumber
mengevaluasi
proses pemecahan untuk bantuan mengevaluasi hasil diskusi. Selanjutnya
presentasi hasil diskusi dan penyamaan persepsi. Misalnya :
masalah
Peserta didik dibimbing guru melakukan analisis terhadap
pemecahan-pemecahan masalah yang telah ditemukan
peserta didik.
Kelompok
peserta
didik
yang
berhasil
memecahkan
permasalahan diberi pengahargaan.
Guru melakukan evaluasi hasil belajar mengenai materi yang
telah dipelajari peserta didik (dapat menggunakan paper and
pencil test atau authentic assessment).

Contoh Lembar Kegiatan


LEMBAR KEGIATAN SISWA
Perhatikan bacaan dan gambar di bawah ini yang diambil dari Koran Jakarta
Jum'at, 21 Juni 2013.

80% Pencemaran Sungai Berasal dari Sampah Rumah


Tangga
Sekitar 80 persen pencemaran di Sungai Ciliwung
disebabkan oleh sampah rumah tangga atau limbah
domestik.
Berdasarkan
hasil
investigasi
Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), terdapat 108
titik tumpukan sampah yang merupakan lokasi
pembuangan sampah di bantaran Sungai Ciliwung.
Pencemaran itu merupakan akibat dari rendahnya
kesadaran masyarakat menjaga lingkungan. Sungai Ciliwung, yang
seharusnya optimal menampung air hujan, kini telah kotor. "Kondisi
kualitas air Sungai Ciliwung saat ini sudah tercemar. Hal itu juga
disebabkan oleh rendahnya kesadaran masyarakat untuk menjaga
dan melestarikan Sungai Ciliwung," kata Gubernur DKI Jakarta akhir
pekan lalu.
Menteri Lingkungan Hidup RI Balthasar Kambuaya menambahkan selain
pencemaran dari sampah keluarga, terdapat sekitar 400 kegiatan usaha yang
secara langsung maupun tidak membuang air limbahnya ke Ciliwung. Bahkan,
kata dia, berdasarkan hasil investigasi, terdapat 108 titik tumpukan sampah
yang merupakan lokasi pembuangan sampah di bantaran Sungai
Ciliwung. Dari jumlah itu, 10 titik tumpukan sampah telah ditutup.
Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 111

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Namun, dari pengamatan di lapangan, masih banyak ditemukan


masyarakat yang menghuni bantaran sungai. tercatat 26.818
keluarga yang menghuni bantaran Sungai Ciliwung. Hal itu
menyebabkan terjadinya sedimentasi, penyempitan sungai, dan
tingginya angka pencemaran.
Setelah memperhatikan bacaan dan gambar di atas lakukan kegiatan berikut.
1. Mengapa dapat terjadi peristiwa seperti pada gambar tersebut? Jelaskan
dengan kalimat kalian sendiri!
2. Tahukan kalian, apakah dampak dari peristiwa dalam gambar tersebut,
jika tidak ditangani dengan baik?
3. Apakah peristiwa dalam gambar tersebut dapat berpengaruh terhadap
ekosistem? Jelaskan!
4. Apa yang dapat kita lakukan untuk mengurangi pencemaran air seperti
dalam gambar tersebut?
5. Coba buatlah 3 pertanyaan lain terkait dengan pencemaran air
berdasarkan bacaan dan gambar di atas!
6. Jawablah pertanyaan yang kalian buat pada soal nomor 5!
7. Coba buatlah kesimpulan dari permasalahan yang telah kalian pelajari!
8. Bacakan jawaban pertanyaan-pertanyaan nomor 1 7 di depan kelas
secara berkelompok!

LK - 3.1b

Lembar Kerja

Perancangan Penerapan Model-Model Pada Pembelajaran IPA


Tujuan Kegiatan :
Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu
merancang pembelajaran IPA dengan menerapkan model
Project Based Learning, Discovery Learning dan Problem Based
Learning
Langkah Kegiatan

1. Kerjakan secara berpasangan, pelajari konsep model-model pembelajaran


pada hand-out dan contoh-contoh penerapannya pada pembelajaran IPA
2. Cermati lembar kerja perancangan model pembelajaran
3. Pilihlah satu subtopik/submateri/subtema untuk satu kali tatap muka yang
sesuai salah satu model. Sub topik/materi yang dipilih sebaiknya sesuai
dengan topik/materi yang telah dianalisis kelompok Anda pada saat Analisis
Buku
4. Isilah Lembar Kerja perancangan model pembelajaran sesuai dengan model
yang Anda pilih
5. Presentasikan hasil rancangan Anda
6. Perbaiki rancangan jika ada saran atau usulan perbaikan
FORMAT
Model

PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN

Project Based Learning

Kompetensi Dasar

3. ..
.....................................................
..........
Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 112

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

4. ............................................................
..
Topik

...................................................
..

Sub Topik

Tujuan

Alokasi Waktu

................................................................................
..............
................................................................................
..........
1x TM

TAHAP PEMBELAJARAN
1. Penentuan
Pertanyaan Mendasar

KEGIATAN PEMBELAJARAN

2. Mendesain
Perencanaan Proyek
3. Menyusun Jadwal

4. Memonitor peserta
didik dan kemajuan
proyek
5. Menguji Hasil
6. Mengevaluasi
Pengalaman
FORMAT
Model

PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN

Discovery Learning

Kompetensi Dasar

3. ....
4 ..

Topik

..

Sub Topik
Tujuan
Alokasi Waktu

:
:
:

1x TM

TAHAPPEMBELAJARAN
1. Stimulation
(simullasi/Pemberian
rangsangan)
2. Problem statemen
(pertanyaan/identifikasi
masalah)

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 113

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

3. Data collection
(pengumpulandata)
4. Data processing (pengolahan
Data)
5. Verification (pembuktian)
6. Generalization (menarik
kesimpulan/generalisasi)
Model Pembelajaran Problem Based Learning
Kompetensi Dasar
Topik
Sub Topik
Tujuan
Alokasi Waktu

: 3..
4..
:
:
:
: 1x TM

FASE-FASE
Fase 1
Orientasi peserta didik kepada masalah
Fase 2
Mengorganisasikan peserta didik
Fase 3
Membimbing penyelidikan individu dan
kelompok
Fase 4
Mengembangkan dan menyajikan hasil
karya
Fase 5
Menganalisa dan mengevaluasi proses
pemecahan masalah

KEGIATAN PEMBELAJARAN
.............................................

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 114

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

R-3.b
RUBRIK PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
Rubrik perancangan penerapan model pembelajaran digunakan fasilitator untuk
menilai hasil rancangan peserta pelatihan dalam merancang contoh penerapan
pendekatan saintifik dan contoh rancangan model pembelajaran satu topik IPA.
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.1a dan
LK- 3.1b
2. Berikan nilai pada rancangan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil
rancangan
Penilaian LK- 3.1b
PERINGK
AT
Amat
Baik
( AB)

NILAI
90 < AB
100

Baik (B)

80 < B 90

Cukup
(C)
Kurang
(K)

70 < C
80
70

KRITERIA
1

Identitas: topik, sub topik, KD dan tujuan


pembelajaran dan alokasi waktu lengkap dan
benar
2 Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasikan dan
mengomunikasikansesuai dengan topik/sub
topik, KD, tujuan dan alokasi waktu
3 Kegiatan mengamati,menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasikan dan
mengomunikasikan lengkap, sistematis dan logis
atau benar
Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang
sesuai
Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang
sesuai
Ketiga aspek kurang sesuai

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 115

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi 3.2

PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA

PENILAIAN PEMBELAJARAN IPA

HO3.2

Pada Kurikulum 2013, penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang
sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik
terhadap standar yang telah ditetapkan.Untuk melengkapi perangkat
pembelajaran IPA dengan suatu model, diperlukan jenis-jenis penilaian yang
sesuai.Pada uraian berikut disajikan beberapa contoh penilaian sikap,
pengetahuan dan keterampilan pada pembelajaran IPA. Anda dapat
mengembangkan lagi sesuai dengan topik dan kompetensi dasar yang harus
dicapai peserta didik.
A. Penilaian Sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri
(self assessment), penilaian teman sejawat (peer assessment) oleh peserta
didik, dan jurnal (Direktorat Pembinaan SMP, Ditjen Pendidikan Dasar, 2013).
Sikap bermula dari perasaan (suka atau tidak suka) yang terkait dengan
kecenderungan seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap juga sebagai
ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan hidup yang dimiliki oleh
seseorang.Penilaian sikap yang dapat dilakukan oleh para guru dengan menilai
perilaku sehingga penilaian sikap dilakukan dengan cara observasi perilaku.
Perilaku seseorang pada umumnya menunjukkan kecenderungan seseorang
dalam sesuatu hal.K ompetensi sikap pada pembelajaran IPA yang harus dicapai
peserta didik sudah terinci pada KD dari KI 1 dan KI 2.
Guru IPA dapat
merancang lembar pengamatan penilaian sikap untuk masing-masing KD
sesuai dengan karakteristik proses pembelajaran yang disajikan. Hasil observasi
dapat dijadikan sebagai umpan balik dalam pembinaan.Contoh penilaian
kompetensi sikap dalam pembelajaran IPA.
1. Penilaian kompetensi sikap melalui observasi
Penilaian sikap atau perilaku dapat dilakukan oleh guru pada saat peserta didik
melakukan praktikum atau diskusi, guru dapat mengembangkan lembar
observasi seperti contoh berikut.
a. Lembar Penilaian Sikap pada
Kegiatan Praktikum
Lembar Penilaian pada Kegiatan Praktikum
Mata Pelajaran
: IPA
Kelas/Semester
: 1
Topik/Subtopik
: .Energi dalam Kehidupan / Fotosintesis
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku ilmiah disiplin, tanggung jawab, jujur, teliti
dalam merancang dan melakukan percobaan IPA

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 116

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

No
1.

Nama
Peserta
didik
.................
....

Disipli
n

Tanggu
ng
jawab

Jujur

Teliti

Kreatif

Pedul
i

Jumlah
Skor

2.

b. Lembar Penilaian Sikap/Perilaku


pada saat Diskusi
Lembar Penilaian Kegiatan Diskusi
Mata Pelajaran : IPA
Kelas/Semester : VII/ 2
Topik/Subtopik
: Energi dalam Kehidupan / Fotosintesis
Indikator : Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun, toleran, responsif dan
proaktif serta bijaksana sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah
dan membuat keputusan.
No
1.
2.

Nama
Siswa
...............
.

Kerja
sama

Tolera
n

Santun

Respon
sif

Proakti
f

Bijaksa
na

Jumlah
Skor

Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolomkolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan
yaitu:.
Skor
Skor
Skor
Skor

1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan


2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
3,jika sering berperilaku dalam kegiatan
4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan

Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan
predikat berikut

Nilai=

Jumlah Skor
x 100
24 NILAI

PREDIKAT
Sangat Baik
( SB)
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (K)

80 AB 100

70 B 79

2. Penilaian Sikap
60 C 69
melalui
<60
Penilaian Diri
Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik pada setiap selesai mempelajari
satu KD atau pada ssaat telahmenyelesaikan tugas tertentu,
a. Penilaian diri setelah peserta didik selesai belajar satu KD
PENILAIAN DIRI
Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 117

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Topik:......................

Nama: ............
....
Kelas: .............
......

Setelah mempelajari materi Fotosintesis, Anda dapat melakukan penilaian


diri dengan cara memberikan tanda Vpada kolom yang tersedia sesuai
dengan kemampuan.
Sudah
memahami

No

Pernyataan

1.

Memahami komponenkomponen yang terlibat dalam


fotosintesis.
Memahami proses terjadinya
fotosintesis.
Memahami zat-zat yang
dihasilkan pada proses
fotosintesis.

2.
3.

Belum
memahami

b. Penilaian diri setelah melaksanakan suatu tugas.


Contoh format penilaian diri setelah peserta didik mengerjakan Tugas Proyek
IPA
PENILAIAN DIRI
Tugas:............................

Nama:..................
........
Kelas:..................
............

Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda V pada


kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya.
No
1
2
3
4

Pernyataan

YA

TID
AK

Selama melakukan tugas kelompok saya


bekerjasama dengan teman satu kelompok
Saya mencatat data dengan teliti dan
sesuai dengan fakta
Saya melakukan tugas sesuai dengan
jadwal yang telah dirancang
Saya membuat tugas terlebih dahulu
dengan membaca literatur yang
mendukung tugas
.

Dari penilaian diri ini Anda dapat memberi skor misalnya YA=2, Tidak =1 dan membuat
rekapitulasi bagi semua peserta didik. Penilaian diri juga dapat diberikan untuk mengukur
pencapaian kompetensi pengetahuan, misalnya peserta didik diminta mengerjakan soalsoal sebelum ulangan akhir bab dilakukan dan mencocokan dengan kunci jawaban yang
tersedia pada buku siswa. Berdasarkan hasilnya, diharapkan peserta didik akan belajar
Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 118

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

kembali pada topik-topik yang belum mereka kuasai. Untuk melihat hasil penilaian diri
peserta didik, guru dapat membuat format rekapitulasi penilaian diri peserta
didik dalam satu kelas.
Contoh.
REKAPITULASI PENILAIAN DIRI PESERTA DIDIK
Mata Pelajaran:...........................................
Topik/Materi:..............................................
Kelas:..........................................................
No

Nama

1
2
2

1
Afgan
2
Aliva
3
.............
.......

Skor Pernyataan Penilaian Diri


2
3
.....
1
2
.....
2
1
.....

Jumlah

Nilai

.....
.....
....

Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:

Nilai=

Jumlah skor
x 100
2 x jumlah pernyataan

3. Penilaian Sikap melalui penilaian antar peserta


didik
Penilaian sikap
pada kurikulum 2013 juga dapat diperoleh dari Penilaian Antar Peserta
Didik. Penilaian ini merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk
saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa
lembar penilaian antarpeserta didik. Dalam bentuk daftar cek dan skala penilaian (rating
scale). Kalimat pernyataan dibuat dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak
berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda dan penilaian dapat dilakukan
oleh peserta didik.
Penilaian antar Peserta Didik
Mata Pelajaran

: IPA

Kelas/Semester

: VII / 2

Topik/Subtopik

Indikator

...................................

: Peserta didik menunjukkan perilaku kerja sama, santun,


toleran, responsif dan proaktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.

Format Penilaian
Penilaian antar Peserta Didik
Topik/Subtopik: .................................
.......
Tanggal
Penilaian: .....................................

Amati perilaku temanmu


pembelajaran IPA

Nama
Teman
yang
dinilai: ........................
Nama
Penilai:............................................

dengan

cermat

selamat

mengikuti

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 119

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SMP/MTS

Berikan tanda v pada kolom yang disediakan berdasarkan hasil


pengamatannu.
Serahkan hasil pengamatanmu kepada gurumu

No
1.
2.
3.
4.
5.

Dilakukan/muncul
YA
TIDAK

Perilaku
Mau menerima pendapat teman
Memaksa teman untuk menerima pendapatnya
Memberi
solusi
terhadap
pendapat
yang
bertentangan
Mau bekerjasama dengan semua teman
......................................

Pengolahan Penilaian:
1. Perilaku/sikap pada instrumen di atas ada yang positif (no 1. 2dan 4) dan
ada yang negatif (no 2) Pemberian skor untuk perlaku positif = 2, Tidak =
1. Untuk yang negatif Ya = 1 dan Tidak = 2
2. Selanjutnya
guru dapat membuat
menggunakan format berikut.
No
1
2
3

Nama
.
Ami

rekapitulasi

Skor Perilaku
3

hasil
Jumlah

penilaian
Nilai

Nilai peserta didik dapat menggunakan rumus:

Nilai=

Jumlah skor
x 100
2 x jumlah perilaku

4. Penilaian Sikap melalui Jurnal


Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi
informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik
yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.Jurnal dapat memuat penilaian
peserta didik terhadap aspek tertentu secara kronologis.Kriteria jurnal:

Mengukur capaian kompetensi sikap yang penting.


Sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator.
Menggunakan format yang sederhana dan mudah diisi/digunakan.
Dapat dibuat rekapitulasi tampilan sikap peserta didik secara kronologis.
Memungkinkan untuk dilakukannya pencatatan yang sistematis, jelas dan
komunikatif.
- Format pencatatan memudahkan dalam pemaknaan terhadap tampilan sikap
peserta didik
- Menuntun guru untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan peserta
didik.
Kelebihan yang ada pada jurnal adalah peristiwa/kejadian dicatat dengan
segera.Dengan demikian, jurnal bersifat asli dan objektif dan dapat digunakan
untuk memahami peserta didik dengan lebih tepat.Sementara itu, kelemahan
Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 120

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

yang ada pada jurnal adalah reliabilitas yang dimiliki rendah dan menuntut
waktu yang banyak.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat jurnal adalah:
1) Catatan atas pengamatan guru harus objektif
2) Pengamatan dilaksanakan secara selektif, artinya yang dicatat hanyalah
kejadian/peristiwa yang berkaitan dengan Kompetensi Inti.
3) Pencatatan segera dilakukan (jangan ditunda-tunda)
4) Setiap peserta didik memiliki Jurnal yang berbeda ( Kartu Jurnal yang
berbeda)
Pedoman umum penskoran jurnal:
1) Penskoran pada jurnal dapat dilakukan dengan menggunakan skala likert.
Sebagai contoh skala 1 sampai dengan 4.
2) Setiap aspek yang sesuai dengan indikator yang muncul pada diri peserta
didik diberi skor 1, sedangkan yang tidak muncul diberi skor 0.
3) Jumlahkan skor pada masing-masing aspek,skor yang diperoleh pada
masing-masing aspek kemudian direratakan
4) Nilai Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K) ditentukan
dengan cara menghitung rata-rata skor dan membandingkan dengan
kriteria penilaian
Model Pertama
Contoh Format Jurnal
JURNAL
Aspek yang diamati: .
Nama Peserta Didik:
Kejadian
: .
.
Tanggal: .
Nomor peserta Didik:
.
Catatan Pengamatan Guru:
............................................................................................................................
..................................................................................................................
....................................................................................................

Petunjuk pengisian jurnal (diisi oleh guru):


1) Tulislah identitas peserta didik yang diamati,tanggal pengamatan dan aspek
yang diamati oleh guru.
2) Tuliskan kejadian-kejadian yang dialami oleh Peserta didik baik yang
merupakan kekuatan
maupun kelemahan Peserta didik sesuai dengan
pengamatan guru terkait dengan Kompetensi Inti.
3) Simpanlah kartu tersebut di dalam folder masing-masing Peserta didik

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 121

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Model Kedua
Petunjuk pengisian jurnal sama dengan model ke satu (diisi oleh guru)
Contoh Format Jurnal
JURNAL
Nama Peserta Didik: .............................................
Kelas: .....................................................................................
Aspek yang diamati: .............................................
NO

HARI/TANGGAL

KEJADIAN

KETERANGAN/
TINDAK LANJUT

1.
...

B. Penilaian Pengetahuan
Penilaian pengetahuan dapat berupa tes tulis, lisan dan penugasan.Instrumen tes
tulis umumnya menggunakan soal pilihan ganda dan soal uraian.Pada
pembelajaran IPA yang menggunakan pendekatan scientific, instrumen penilaian
harus dapat menilai keterampilan berpikir tingkat tinggi(HOTS,Higher Order
thinking Skill) menguji proses analisis, sintesis, evaluasi bahkan sampai kreatif.
Untuk menguji keterampilan berpikir peserta didik, soal-soal untuk menilai hasil
belajar IPA dirancang sedemikian rupa sehingga peserta didik menjawab soal
melalui proses berpikir yang sesuai dengan kata kerja operasional dalam
taksonomi Bloom.Misalnya untukmenguji ranah analisis peserta didik pada
pembelajaranIPA, guru dapat membuat soal dengan menggunakan katakerja
operasional yang termasuk ranah analisis seperti menganalisis, mendeteksi,
mengukur, dan menominasikan. Ranah evaluasi contohnya membandingkan,
menilai, memprediksi, dan menafsirkan.Penugasan adalah penilaian yang
dilakukan oleh pendidik yang dapat berupa pekerjaan rumah baik secara individu
ataupun kelompok sesuai dengan karakteristik tugasnya.
Teknik dan bentuk instrumen penilaian kompetensi pengetahuan dapat dilihat
pada tabel berikut:
Teknik Penilaian
Bentuk Instrumen
Tes tulis
Pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah,
menjodohkan, dan uraian.
Tes lisan
Daftar pertanyaan.
Penugasan
Pekerjaan rumah dan/atau tugas yang dikerjakan
secara individu atau kelompok sesuai dengan
karakteristik tugas.

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 122

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

1. Tes Tulis
a. Soal Pilihan Ganda
Topik
: Fotosintesis
Indikator
: Disajikan gambar hasil percobaan uji Sach, peserta didik dapat
menentukan daerah pada daun yang mengalami proses fotosintesis dengan
tepat.
Soal: Sekelompok peserta didik melakukan percobaan fotosintesis sederhana
yaitu uji Sach. Hasil yang diperoleh adalah sebagai berikut.
A

Pernyataan yang benar berdasarkan gambar hasil percobaan Uji Sach


adalah .
A. fotosintesis tidak terjadi pada bagian B karena warnanya berubah
setelah ditetesi oleh larutan lugol
B. fotosintesis tidak terjadi pada bagian A karena warna daun tidak berubah
setelah ditetesi larutan lugol
C. fotosintesis tidak terjadi pada bagian B karena warna daun tidak berubah
setelah ditetesi larutan lugol
D. fotosintesis tidak terjadi pada bagian A karena warna daun berubah
setelah ditetesi larutan lugol
Topik
: Gerak
Indikator
: Disajikan data hasil percobaan gerak, peserta didik dapat
menentukan jenis gerak sebuah benda berdasarkan data hasil percobaan.
Soal
: Perhatikan gambar hasil percobaan gerak. Pola titik-titik hitam
pada pita kertas yang terbentuk dari ticker timer hasil percobaan gerak
dilukiskan seperti gambar berikut:

Berdasarkan gambar tersebut, dapat disimpulkan bahwa . . ..


A. benda bergerak lurus beraturan
B. benda bergerak lurus berubah beraturan
C. benda bergerak lurus
D. benda bergerak lurus tak beraturan

b. Soal Uraian
Topik : Fotosintesis
Indikator
: Merancang percobaan untuk menyelidiki pengaruh cahaya
Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 123

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

matahari terhadap fotosintesis.


Soal:Kalian dengan teman-temanmu akan menyelidiki pengaruh cahaya
matahari terhadap fotosintesis, coba jawablah pertanyaan
berikut
a. Gambarkan rancangan alat berikut keterangannya
b. Tentukan variabel manipulasi, respon dan kontrol yang harus diperhatikan
pada percobaan tersebut
c. Uraikan langkah kegiatan untuk mendapatkan hasil yang akurat.

Contoh Pedoman Penskoran


No
Jawaban
1a. - Gambar rangkaian alat percobaan benar , keterangan lengkap dan
menarik
- Gambar rangkaian alat percobaan benar , keterangan lengkap dan
kurang menarik
- Gambar rangkaian alat percobaan benar , keterangan kurang lengkap
dan menarik
1b. - Variabel manipulasi, respon dan kontrol benar
- hanya dua variable yang tepat
- hanya satu variable yang benar
1c. - Uraian sistematis dan benar
- Uraian kurang sistematis dan benar
Skor maksimal

Skor
30
20
10

30
20
10
20
10
80

2. Tes Lisan
Instrumen tes lisan berbentuk Daftar Pertanyaan.Pada pembelajaran IPA
umumnya
jarang dilakukan dengan tes lisan.Jika guru ingin
mengembangkannya, guru dapat melakukannya pada saat ujian praktikum
IPA atau pada saat remedial.
Contoh Instrumen tes lisan
Topik : Energi dalam Kehidupan
Kompetensi Dasar :
4.8 Melakukan pengamatan atau percobaan sederhana
untuk menyelidiki proses fotosintesis pada tumbuhan hijau
Indikator : Melakukan percobaan pengaruh cahaya terhadap fotosntesis
Daftar Pertanyaan:
1.
2.
3.

Sebutkan komponen-komponen pada fotosintesis!


Alat dan bahan apa saja yang digunakan pada percobaan?
Bagaimana cara menguji dihasilkannya oksigen dalam
proses fotosintesis?

4.

Bagaimana
mempengaruhi proses fotosintesis?
5.
................

kamu

dapat

menyimpulkan

bahwa

cahaya

Untuk pemberian nilai lisan ini Silahkan Anda diskusikan dan jawab
pada LK yang tersedia!
3. Penugasan
Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 124

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang


dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
Contoh instrumen tugas untuk suatu topik dalam satu KD
3.3 Mendeskripsikan keterkaitan sifat bahan dan pemanfaatannya dalam kehidupan
sehari-hari, serta pengaruh pemanfaatan bahan tertentu terhadap kesehatan
manusia.
4.3 Melakukan penyelidikan tentang sifat-sifat bahan dan mengusulkan ide-ide
pemanfaatan bahan berdasarkan sifatnya dalam kehidupan sehari-hari.
Indikator: Membuat rancangan alat yang berasal dari alat dan bahan bekas.

Soal:

Untuk penilaian tugas guru dapat membuat rubriknya disesuaikan dengan tugas
yang diberikan pada peserta didik.

C. Penilaian Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu
penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi
tertentu
dengan
menggunakan
tes
praktik,
projek,
dan
penilaian
portofolio.Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian
(rating scale) yang dilengkapi rubrik. Rubrik adalah daftar kriteria yang
menunjukkan kinerja, aspek-aspek atau konsep-konsep yang akan dinilai, dan
gradasi mutu, mulai dari tingkat yang paling sempurna sampai yang paling
buruk.Rubrik kunci adalah rubrik sederhana berisi seperangkat kriteria yang
menunjukkan indikator esensial paling penting yang dapat menggambarkan
capaian kompetensi peserta didik.
1. Tes Praktik
Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan
melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
Contoh Tes Praktek
Topik
KI

: Fotosintesis
: Mencoba,
mengolah,
dan
menyaji
dalam
ranah
konkret
(menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat)
dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar,
dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan
sumber lain yang sama daam sudut pandang/teori.
Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 125

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

KD

: 4.6 Melakukan pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika dan kimia

Indikator: Melakukan percobaan pemisahan campuran dengan menggunakan metode


filtrasi

Lembar Pengamatan
No
1.
2.

Nama

Persiapan
Percobaan

Pelaksanaa
n
Percobaan

Kegiatan
Akhir
Percobaan

Jumlah
Skor

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 126

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Rubrik
No
1

Keterampilan
yang dinilai
Persiapan
Percobaan
(Menyiapkan
alat Bahan)

Pelaksanaan
Percobaan

Kegiatan akhir
Percobaan

Skor

Rubrik

30

-Alat-alat tertata rapih sesuai dengan urutan percobaan


-Bahan-bahan tersedia di gelas kimia dengan ukuran
yang sama
-Alat praktikum dalam keadaan siap pakai
-Tersedia air untuk membilas alat dan tisu
Ada 3 aspek yang tersedia
Ada 2 aspek tang tersedia
-Mencuci alat-alat sebelum praktikum
-Merakit alat dengan benar
-Melakukan proses pemisahan campuran sesuai dengan
prosedur
-Mencatat data sesuai dengan fakta yang diamati
Ada 3 aspek yang tersedia
Ada 2 aspek tang tersedia
-Membuang larutan atau sampah ketempatnya
-Membersihkan alat dengan baik
-Membersihkan meja praktikum
-Mengembalikan alat ke tempat semula
Ada 3 aspek yang tersedia
Ada 2 aspek tang tersedia

20
10
30

20
10
30

20
10

2. Tes Proyek
Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan
perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam
waktu tertentu.Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu
tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.Tugas tersebut
berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data,
pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data.Penilaian proyek dapat
digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan,
kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada
matapelajaran tertentu secara jelas.
Pada penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu dipertimbangkan
yaitu:
- Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi dan
mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
- Relevansi
Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan mempertimbangkan tahap
pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran.
- Keaslian
Projek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan
mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap
proyek peserta didik.
Teknik Penilaian Proyek

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 127

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai


hasil akhir proyek.Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang
perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan
penyiapkan laporan tertulis.Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat
disajikan dalam bentuk poster.Pelaksanaan penilaian dapat menggunakan
alat/instrumen penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian.Contoh
format penilaian proyek diantaranya adalah sebagai berikut.
Contoh Format Penilaian Proyek
Mata Pelajaran
Nama Proyek :
Alokasi Waktu :
No.
1

Guru Pembimbing
Nama
Kelas

ASPEK
PERENCANAAN :
a.
Rancangan Alat
Alat dan bahan
Gambar
b. Uraian cara menggunakan alat
PELAKSANAAN :
a.
Keakuratan Sumber Data /
Informasi
b.
Kuantitas Sumber Data
c.
Analisis Data
d.
Penarikan Kesimpulan
LAPORAN PROYEK :
a.
Sistematika Laporan
b.
Performans
c.
Presentasi
TOTAL SKOR

:
:
:

SKOR (1 - 5)

Setelah proyek selesai guru dapat melakukan penilaian menggunakan rubrik


penilaian proyek.Peserta didik melakukan presentasi hasil proyek, mengevaluasi
hasil proyek, memperbaiki sehingga ditemukan suatu temuan baru untuk
menjawab permasalahan yang diajukanpada tahap awal.
Teknik Penilaian Proyek
Penilaian proyek dilakukan mulai dari perencanaan, proses pengerjaan, sampai
hasil akhir proyek. Untuk itu, guru perlu menetapkan hal-hal atau tahapan yang
perlu dinilai, seperti penyusunan disain, pengumpulan data, analisis data, dan
penyiapkan laporan tertulis. Laporan tugas atau hasil penelitian juga dapat
disajikan dalam bentuk poster. Penilaian dapat menggunakan instrumen
penilaian berupa daftar cek ataupun skala penilaian. Aspek yang dinilai
disesuaikan dengan tugas proyek.
Contoh format penilaian proyek diantaranya adalah sebagai berikut.
D. Penilaian Produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas suatu
produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik membuat
produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil karya seni
(patung, lukisan, gambar), barang-barang terbuat dari kayu, keramik, plastik,
dan logam atau alat-alat teknologi tepat guna yang sederhana. Pengembangan
produk meliputi 3 (tiga) tahap dan setiap tahap perlu diadakan penilaian yaitu:
Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 128

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

SMP/MTS

Tahap persiapan, meliputi: penilaian kemampuan peserta didik dan


merencanakan, menggali, dan mengembangkan gagasan, dan mendesain
produk.
Tahap pembuatan produk (proses), meliputi: penilaian kemampuan peserta
didik dalam menyeleksi dan menggunakan bahan, alat, dan teknik.
Tahap penilaian produk (appraisal), meliputi: penilaian produk yang dihasilkan
peserta didik sesuai kriteria yang ditetapkan.

Teknik Penilaian Produk


Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.
1)

Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk,


biasanya dilakukan pada tahap appraisal.

2)

Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya


dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses
pengembangan.
Format Penilaian Produk
Materi Pelajaran
Nama Proyek :
Alokasi Waktu
No

Nama Peserta didik:


Kelas :

:
Tahapan

Tahap Perencanaan Bahan

Tahap Proses Pembuatan :


a.
Persiapan alat dan bahan
b.
Teknik Pengolahan
c.
K3 (Keselamatan kerja, keamanan dan
kebersihan)

Tahap Akhir (Hasil Produk)


a.
Bentuk fisik
b.
Inovasi

Skor ( 1
5 )*

TOTAL SKOR
.
Catatan :
*) Skor diberikan dengan rentang skor 1 sampai dengan 5, dengan ketentuan semakin
lengkap jawaban dan ketepatan dalam proses pembuatan maka semakin tinggi nilainya.

Setelah proyek selesai guru dapat melakukan penilaian menggunakan rubrik


penilaian proyek.Peserta didik melakukan presentasi hasil proyek, mengevaluasi
hasil proyek, memperbaiki sehingga ditemukan suatu temuan baru untuk
menjawab permasalahan yang diajukanpada tahap awal.
1. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolioadalah penilaian yangdilakukan dengan caramenilai
kumpulanseluruhkaryapeserta didikdalambidang tertentuyang bersifat reflektifintegratif
untuk
mengetahui
minat,
perkembangan,
prestasi,
Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 129

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

dan/ataukreativitaspesertadidikdalamkurunwaktutertentu.Karya tersebut dapat


berbentuk tindakan nyata yangmencerminkan kepedulian peserta didik
terhadap lingkungannya.

Kriteria tugas pada penilaian portofolio

Tugas sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran yang akan


diukur.
Hasil karya peserta didik yang dijadikan portofolio berupa pekerjaan hasil
tes, perilaku peserta didik sehari-hari, hasil tugas terstruktur, dokumentasi
aktivitas peserta didik di luar sekolah yang menunjang kegiatan belajar.
Tugas portofolio memuat aspek judul, tujuan pembelajaran, ruang lingkup
belajar, uraian tugas, kriteria penilaian.
Uraian tugas memuat kegiatan yang melatih peserta didik
mengembangkankompetensi dalam semua aspek (sikap, pengetahuan,
keterampilan).
Uraian tugas bersifat terbuka, dalam arti mengakomodasi dihasilkannya
portofolio yang beragam isinya.
Kalimat yang digunakan dalam uraian tugas menggunakan bahasa
yang komunikatif dan mudah dilaksanakan.
Alat dan bahan yang digunakan dalam penyelesaian tugas
portofoliotersedia di lingkungan peserta didik dan mudah diperoleh.

Kriteria rubrik untuk portofolio

Rubrik memuat indikator kunci dari kompetensi dasar yang akan dinilai
penacapaiannya dengan portofolio.
Rubrik memuat aspek-aspek penilaian yang macamnya relevan dengan
isitugas portofolio.
Rubrik memuat kriteria kesempurnaan (tingkat, level) hasil tugas.
Rubrik mudah untuk digunakan oleh guru dan peserta didik.
Rubrik menggunakan bahasa yang lugas dan mudah dipahami.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam penggunaan


penilaian portofolio di sekolah silahkan baca pada Peremndikbud nomor 81 A
tahun 2013 dan diskusikan.

ContohPenilaian Portofolio
Mata Pelajaran :
IPA
Kelas/Semester :
VII / 2
Tahun Ajaran : 2014/2015
Judul portofolio :

Pelaporan perancangan alat dan penyusunan laporan praktikum

Tujuan

: Peserta didik dapat merancang alatdan menyusun laporan praktikum IPA


sebagai tulisan ilmiah
Ruang lingkup :
Karyaportofolioyangdikumpulkanadalah laporan seluruh hasil rancangan alat dan
laporan praktikum IPA semester 2
Uraian tugas portofolio
Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 130

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

1. Buatlah laporan kegiatan merancang alat, laporan praktikum IPA sebagai tulisan
ilmiah
2. Setiap laporan dikumpulkan selambat-lambatnya seminggu setelah pesertadidik
melaksanakan tugas

Kriteria Penilaian Portofolio


1. Penilaian Perancangan Alat: disesuaikan dengan Teknik Penilaian Produk
2. Penilaian Laporan Praktikum adalah sebagai berikut
Format Penilaian
No

Skor

Komponen yang dinilai


1

1
Persiapan
2
Pelaksanaan
3
Hasil Praktikum
Skor Portofolio

.............................................
.......

Rubrik Penilaian Laporan Praktikum:


No
1

Komponen
Persiapan meliputi
ketepatan pemilihan
alat dan bahan
praktikum

Skor
Skor3 jika pemilihan alat dan bahan tepat
Skor2 jika pemilihan alat atau bahan tepat
Skor1 jika pemilihan alat dan bahan tidak
tepat

Pelaksanaan
meliputi langkah
kerja dan waktu
pelaksanaan

Skor3 jika langkah kerjadan waktu


pelaksanaan tepat
Skor2 jika langkah kerja atau waktu
pelaksanaan tepat
Skor1 jika langkah kerjadan waktu
pelaksanaan tidak tepat

Hasil praktik meliputi


keakuratan data dan
ketepatan simpulan
hasil

Skor3 jika data akuratdan simpulan tepat


Skor2 jika data akurat atau simpulan tepat
Skor1 jika data tidak akurat dan simpulan
tidak tepat

Keterangan:
1. Skormaksimal

2. Nilai portofolio

jumlah komponen yang dinilai x3

Nilai=

Jumlah skor
x 100
skor maksimal

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 131

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Lembar Kerja
LK-3.2
PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN IPA
Tujuan Kegiatan:
Pada kegiatan ini diharapkan peserta mampu
merancang instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan dalam pembelajajaran IPA
Langkah Kegiatan

1. Kerjakan dalam kelompok, cermati contoh-contoh pengembangan instrumen


penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan serta lembar kerja
perancangan instrumen penilaian
2. Pilihlah satu subtopik/submateri/subtema untuk dari satu KD, sebaiknya
topic/materi yang dipilih sesuai dengan model-model pembelajaran yang
telah dikembangkan oleh kelompok Anda
3. Isilah Lembar Kerja perancangan
penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan
dengan contoh instrumen untuk masing-masing bentuk
penilaian
4. Presentasikan hasil kerja kelompok Anda
5. Perbaiki rancangan instrumen penilaian jika ada saran atau usulan perbaikan
Format:
Identitas Materi
Kompetensi Dasar

Topik/Materi

Sub Topik/Sub Materi

3. ..
.....................................................
............
4.
.........................................................
.......
2..............................................................................
...........
..........................................
.............
................................................................................
...........

1. Instrumen Penilaian Sikap


Indikator: ................................................................................................................
..........
..........................................................................................................................
a. Observasi
b. Penilaian Diri
c. Antar Peserta Didik
Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 132

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

d. Jurnal

2. Instrumen Penilaian Pengetahuan


Indikator : .........................................................................................................
.................
............................................................................................................
..............

c. Tes Tertulis
-

Pilihan Ganda

Uraian

d. Tes Lisan

e. Tes Penugasan

3. Instrumen Penilaian Keterampilan


Indikator: ..........................................................................................................
................
..........................................................................................................
.............

a. Tes Praktik
b. Tes Proyek
- Proyek
- Produk
c. Portofolio

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 133

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 134

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

R- 3.2

RUBRIK PENILAIAN PERANCANGAN PENILAIAN DALAM PEMBELAJARAN


IPA
Rubrik penilaian ini digunakan fasilitator untuk menilai hasil rancangan peserta
pelatihan yang meliputi rancangan instrumen penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan.Pada penilaian sikap peserta ditugaskan dalam kelompoknya
membuat instrumen observasi, penilaian diri, penilaian antar teman dan jurnal.
Pada penilaian pengetahuan peserta ditugaskan membuat intrumen tes tertulis
(Pilihan Ganda dan Uraian), tes lisan, tugas, sedangkan pada penilaian
keterampilan peserta ditugaskan membuat instrumen tes praktik, tes proyek dan
tugas portofolio
Langkah-langkah penilaian
1. Cermati kriteria penilaian produk peserta
2. Berikan nilai pada setiap produk intrumen sesuai dengan penilaian Anda
terhadap produk tersebut menggunakan criteria penilaian nilai sebagai
berikut
Penilaian Sikap
PERINGKA
T
Amat Baik
( AB)

Baik (B)
Cukup (C)
Kurang
(K)

NILAI
90 < AB
100

80 < B
90
70 < C
80
70

KRITERIA
1. Terdapat identitas instrumen : KD, topik, sub topik dengan
lengkap
2. Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar
3. Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap
4. Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria
pengembangannya
Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai
Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai
Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang sesuai

Penilaian Pengetahuan
PERINGK
AT
Amat
Baik
( AB)

Baik (B)

NILAI

KRITERIA

90 < AB 1. Terdapat identitas instrumen : KD, topik, sub topik


100
dengan lengkap
2. Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar
3. Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap
4. Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria
pengembangannya
80 < B
Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai
90
70 < C
Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai
80
70
Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang sesuai

Cukup
(C)
Kurang
(K)
Penilaian Keterampilan
PERINGKA
T

NILAI

KRITERIA
Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 135

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Amat Baik
( AB)

90 < AB
100

Baik (B)

80 < B
90
70 < C
80
70

Cukup (C)
Kurang
(K)

1. Terdapat identitas instrumen : KD, topik, sub topik dengan


lengkap
2. Terdapat indikator yang dirumuskan dengan benar
3. Terdapat empat bentuk instrumen penilaian sikap
4. Seluruh instrumen penilaian dibuat sesuai kriteria
pengembangannya
Ada 3 aspek sesuai dengan kriteria, 1 aspek kurang sesuai
Ada 2 aspek sesuai dengan kriteria, 2 aspek kurang sesuai
Ada 1 aspek sesuai dengan kriteria, 3 aspek kurang sesuai

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 136

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

HO- 3.3

PELAPORAN HASIL PENILAIAN PEMBELAJARAN DALAM RAPOR

Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan,


dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan
untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang
telah ditetapkan.Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan digambarkan sebagai
berikut.
Pendidik melakukan penilaian proses dan hasil belajar peserta didik pada setiap
topik seluruh KD. Hasil penilaian oleh pendidik setiap semester perlu diolah
untuk dimasukkan ke dalam buku laporan hasil belajar (rapor).Nilai rapor
merupakan gambaran pencapaian kemampuan peserta didik dalam satu
semester.Nilai sikap, pengetahuan dan keterampilan dalam rapor diperoleh dari
berbagai jenis penilaian dengan teknik dan perhitungan yang telah dirumuskan
seperti yang tertera pada dokumen Model Penilaian Hasil Belajar dan Laporan
Pencapaian Kompetensi Peserta Didik SMP yang diterbitkanPemerintah.
Prosedur Penilaian meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
Persiapan

Pelaksanaan

Pengolahan dan Tindak lanjut

Pelaporan

Kegiatan-kegiatan pada prosedur penilaian di atas, sama dengan yang biasa


dilakukan para guru. Semua kegiatan pada tahap ini dapat Anda baca pada
dokumen Penilaian Hasil Belajar SMP, 2013 dari Direktorat Pembinaan SMP,
Ditjen Pendidikan Dasar.
Ada beberapa perubahan yang mendasar pada penilaian yaitu pada Pelaporan.
Diantaranya adalah:
1. Penilaian rapor untuk pengetahuanmenggunakan penilaian kuantitatif dengan
skala 1 4 (kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan diberi predikat
sebagai berikut:
A
AB+
B
B-

: 3,67 4.00
: 3,34 - 3,66
: 3,01 - 3,33
: 2,67 - 3,00
: 2,34 - 2,66

C+
C
CD+

: 2,01 - 2,33
: 1,67 - 2,00
: 1,34 - 1,66
: 1,01 - 1,33
D
: 1,00

Penghitungan Nilai Pengetahuan adalah dengan cara:


Menggunakan skala nilai 0 sd 100
Contoh: Perhitungan nilai rapor pengetahuan seorang peserta didikpada mata
pelajaran IPA
NH
= 80
UTS
= 75
UAS
= 85
Nilai Rapor
= 80+75+85 : 3 = 240: 3
Nilai Rapor
= 80
Nilai Konversi = (80 :100) x 4 = 3.20 = B+
Yang ditulis pada rapor adalah nilai koversi (3.20) dan predikatnya (B+).

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 137

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 138

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

2. Penilaian Keterampilan
Pengolahan Nilai Rapor untukKeterampilanmenggunakan penilaian kuantitatif
dengan skala 1 - 4 (kelipatan 0,33), dengan 2 (dua) desimal dan diberi predikat
sebagai berikut:
A : 3,67 4.00
C+ : 2,01 - 2,33
A- : 3,34 - 3,66
C
: 1,67 - 2,00
B+ : 3,01 - 3,33
C: 1,34 - 1,66
B
: 2,67 - 3,00
D+ : 1,01 - 1,33
B- : 2,34 - 2,66
D
: 1,00
Penghitungan Nilai Keterampilan adalah dengan cara: Menggunakan skala nilai 0
sd 100.
Contoh: Perhitungan nilai rapor keterampilan seorang peserta didik pada mata
pelajaran IPA
Nilai Praktik
= 80
Nilai Projek
= 75
Nilai Portofolio = 80
Nilai Rapor
= 80+75+80 : 3 = 235 : 3
Nilai Rapor
= 78.33
Nilai Konversi = (78.33/100) x 4 = 3,13 = B+
3. Penilaian Sikap
Penilaian Sikap dalam mata pelajaran diperoleh dari hasil penilaian observasi
(Penilaian Proses), penilaian diri sendiri, penilaian antarteman, dan jurnal catatan
guru.
Untuk penilaian Sikap Spiritual dan Sosial (KI-1 dan KI-2) menggunakan nilai
Kualitatif sebagai berikut:
SB = Sangat Baik =
80 - 100
B = Baik
= 70 - 79
C = Cukup
= 60 - 69
K = Kurang
= < 60
Contoh: Perhitungan nilai rapor sikap seorang pesertadidik pada mata
pelajaran IPA
Nilai Observasi = 85
Nilai diri sendiri = 75
Nilai antar teman =
80
Nilai Jurnal
= 75
Nilai Rapor
= 85+75+80+75 : 4 = 315 : 4
Nilai Rapor
= 79
Predikat
= Baik
4. Pada rapor ada deskripsi dari setiap capaian kompetensi sikap, pengetahuan
dan keterampilan. Guru diharapkan membuat deskripsi dari capaian
kompetensi berdasarkan data capaian peserta didik sesuai dengan hasil
penilaian setiap KD pada semester tersebut
Untuk memahami lebih lanjut silahkan Anda menyimak dokumen Penilaian Hasil
Belajar SMP, 2013 dari Direktorat Pembinaan SMP, Ditjen Pendidikan Dasar.

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 139

SMP/MTS

Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013

LK- 3.3
PENGOLAHAN DAN PELAPORAN NILAI MATA PELAJARAN IPA
PETUNJUK KEGIATAN
Tujuan Kegiatan :
Melalui kegiatan ini, peserta mampu mengolah hasil
penilaian proses dan hasil belajar ke dalam laporan hasil belajar.
Langkah Kegiatan:
1. Pelajari prosedur pengolahan nilai rapor dan format rapor pada dokumen
Penilaian Hasil Belajar SMP
2. Rancanglah contoh nilai proses dan hasil belajar seorang peserta didik yang
meliputi penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan untuk mata
pelajaran IPA selama satu semester
3. Olah masing-masing nilai menjadi nilai rapor dan predikatnya
4. Buatlah deskripsi untuk masing-masing capaian kompetensi
5. Masukkan kedalam format rapor

RUBRIK PENGOLAHAN NILAI IPA UNTUK RAPOR

R-3.3

Rubrik pengolahan nilai IPA untuk rapor digunakan fasilitator untuk menilai hasil
rancangan peserta pelatihan dalam pengolahan nilai rapor.
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati tugas yang diberikan kepada peserta pelatihan pada LK -3.3
2. Berikan nilai pada rancangan pengolahan penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil rancangan nilai
rapor yang dibuat peserta pelatihan
PERINGK
AT

NILAI

Amat
Baik
( AB)

90 < AB
100

Baik (B)

80 < B 90

Cukup
(C)

70 < C
80

Kurang
(K)

70

KRITERIA
Hasil rancangan pengolahan penilaian sikap,
pengetahuan dan keterampilan tepat, deskripsi
capaian kompetensi tiga macam penilaian sesuai
dengan data nilai
Hasil rancangan pengolahan penilaian sikap,
pengetahuan dan keterampilan tepat, dua deskripsi
capaian kompetensi sesuai dengan data nilai
Hasil rancangan pengolahan dua macam penilaian
tepat, dua deskripsi capaian kompetensi sesuai
dengan data nilai
Hasil rancangan pengolahan dua macam penilaian
tepat,satu deskripsi capaian kompetensi sesuai
dengan data nilai

Materi Pelatihan 3: Pembelajaran dan Penilaian | 140

MATERI PELATIHAN 4
PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING
4.1 Analisis Video Pembelajaran
4.2 Penyusunan RPP
4.3
Peer Teaching

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 141

MATERI PELATIHAN :

4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING

Proses pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013 mengacu pada pendekatan


dan model yang sesuai dengan standar proses, penilaian dan standar
implementasi pada pembelajaran. Untuk memenuhi hal tersebut guru harus
berlatih mulai dari perencanaan pembelajaran sampai pelaksanaannya. Pada
pelatihan ini disajikan materi Praktik Pembelajaran Terbimbing dengan tujuan
agar guru dapat berlatih menyajikan pembelajaran di kelas yang sesuai dengan
standar yang telag ditetapkan melalui pengamatan video, penyusunan RPP, dan
praktik pembelajaran ( peerteaching)
Kompetensi yang Dicapai
1. Mengkaji pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik
dengan memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik,
moral, sosial, kultural, emosional, maupun, intelektual.
2. Menyusun RPP yang menerapkan pendekatan saintifik sesuai model belajar
yang relevan dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik baik dari
aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun intelektual
3. Melaksanakan pembelajaran yang menerapkan pendekatan saintifik dengan
memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial,
kultural, emosional, maupun, intelektual.
Indikator
1. Menganalisis simulasi pembelajaran melalui tayangan video pembelajaran.
2. Mengidentifikasi rambu-rambu penyusunan RPP.
3. Menyusun RPP yang sesuai dengan SKL, KI, dan KD; Standar Proses; dan
pendekatan saintifik
4. Meleaah RPP sesuai dengan kriteria
5. Melaksanakan peer teaching yang menerapkan pendekatan saintifik dan
penilaian autentik menggunakan RPP yang telah disusun.
6. Menilai pelaksanaan peer teaching peserta lain

Langkah Kegiatan
1. Analisis Video

Mengamati
tayangan
video
pembelajaran

Kerja
kelompok
mengidenti
fikasi aspek
aspek
kegiatan
pembelajar
an pada
video

Presentasi
hasil diskusi
analisis
tayangan
video

Penyimpulan
hasil diskusi
kelompok
dan
rangkuman
hasil

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 142

2. Penyusunan RPP
Mendiskusik
an ramburambu
penyusunan
RPPyang
sesuai
standar
Proses

Kerja
Kelompokmen
yusun RPP
untuk satu KD

Telah RPP hasil


kerja kelompok
lain dan
merevisi RPP
berdasarkan
hasil telaah

Presentasi
RPP yang
telah direvisi
dan
Penyimpulan
hasil diskusi

Mempraktikka
n
pembelajaran
sesuai dengan
RPP yang telah
disusun
melalui peer
teaching

Melakukan
refleksi
terhadap
pelaksanaan
peer teaching

Penyimpulan
hasil diskusi
dan
rangkuman
hasilpeer
teaching

3. Peer Teaching
Diskusi
tentang
instrumen
penilaian
pelaksanaan
pembelajara
n

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 143

Materi 4.1Analisis Video


Lembar Kerja

LK- 4.1

ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN


PETUNJUK KEGIATAN
Tujuan
Kegiatan

: Melalui pengamatan video pembelajaran, peserta mampu


menganalisis pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan
pendekatandan model pembelajaran
sesuai dengan
Kurikulum 2013.

Langkah Kegiatan:
1. Cermati format analisis video pembelajaran, siapkan kertas kosong untuk
catatan pengamatan
2. Amatilah secara seksama pelaksanaan pembelajaran yang ditampilkan
oleh guru model dalam video
3. Catat proses pembelajaran mulai dari pembukaan sampai penutup
4. Isi format pengamatan pembelajaran pada video berdasarkan catatan
pengamatan Anda dengan cara berikan tanda centang () pada kolom
pilihan Ya atau Tidak
5. Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan
pelaksanaan pembelajaran
6. Diskusikan dalam kelompok hasil analisis terhadap pembelajaran yang
disajikan pada video
7. Presentasikan hasil diskusi kelompok
8. Lakukan penyamaan persepsi bedasarkan analisis video terhadap proses
pembelajaran dengan menerapkan pendekatan dan model pembelajaran
yang sesuai materi ajar
9. Gunakan hasil diskusi untuk bahan pertimbangan dalam penyusunan RPP
dan Peer-teaching

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 144

FORMAT PENGAMATAN VIDEO PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran
: ................................................................................
Kelas

: ................................................................................
Topik/Sub Topik
: ................................................................................

Aspek yang Diamati

Ya

Tid
ak

Catata
n

Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
1
2
3
4
5

Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan


menyapa dan memberi salam
Mengaitkan materi dengan materi pembelajaran
sebelumnya
Mengajukan pertanyaan menantang untuk
memotivasi
Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan
materi pembelajaran
Menyampaikan manfaat materi pembelajaran

Penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan


1
Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai
peserta didik
2
Menyampaikan rencana kegiatan misalnya,
individual, kerja kelompok, dan melakukan
observasi.
Kegiatan Inti
Penguasaan materi pembelajaran
1

Kemampuan menyesuaikan materi dengan


tujuan pembelajaran.
2
Kemampuan mengkaitkan materi dengan
pengetahuan lain yang relevan, perkembangan
Iptek , dan kehidupan nyata.
3
Menyajikan pembahasan materi pembelajaran
dengan tepat.
4
Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke
sulit, dari konkrit ke abstrak)
Penerapan strategi pembelajaran yang mendidik
1
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
kompetensi yang akan dicapai
2
3
4
5

Melaksanakan pembelajaran secara runtut


Menguasai kelas
Melaksanakan pembelajaran yang
menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik
dalam mengajukan pertanyaan
Melaksanakan pembelajaran yang
Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 145

6
7
8
9

menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik


dalam mengemukakan pendapat
Melaksanakan pembelajaran yang
mengembangkan ketrampilan peserta didik
sesuai dengan materi ajar
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual
Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan dan sikap
positif (nurturant effect)
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
alokasi waktu yang direncanakan

Penerapan Pendekatan Saintifik


1

Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi


peserta didik untuk mengamati
2
Memancing peserta didik untuk bertanyaapa,
mengapa dan bagaimana
3
menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi
peserta didik untuk mengumpulkan informasi
4
Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi
peserta didik untuk mengasosiasikan data dan
informasi yang dikumpulkan
5
Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi
peserta didik untuk mengkomunikasikan
pengetahuan dan ketrampilan yang diperolehnya
Pemanfaatan sumber belajar/media dalam
pembelajaran
1
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan
sumber belajar yang bervariasi
2
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan
media pembelajaran
3
4
5

Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan


sumber belajar pembelajaran
Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan
media pembelajaran
Menghasilkan pesan yang menarik

Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran


1

Melaksanakan Penilaian Sikap

Melaksanakan Penilaian Pengetahuan

Melaksanakan Penilaian Ketrampilan

Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran


1
2
3

Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik


melalui interaksi guru, peserta didik, sumber
belajar
Merespon positif partisipasi peserta didik
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons
peserta didik
Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 146

Menunjukkan hubungan antar pribadi yang


kondusif
5
Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme
peserta didik dalam belajar
Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam
pembelajaran
1
Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan
lancar
2
Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
Kegiatan Penutup
Penutup pembelajaran
1
Menfasilitasi dan membimbing peserta didik
untuk merangkum materi pelajaran
2
3
4
5

Menfasilitasi dan membimbing peserta didik


untuk merefleksi proses dan materi pelajaran
Memberikan tes lisan atau tulisan
Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan
portofolio
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan
arahan kegiatan berikutnya dan tugas
pengayaan
Jumlah

Kesimpulan Hasil Analisis Video

................................................................................................................................
...................
................................................................................................................................
...................
................................................................................................................................
...................
................................................................................................................................
...................
................................................................................................................................
...................
................................................................................................................................
...................

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 147

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 148

R- 4.1
PENILAIAN ANALISIS TAYANGAN VIDEO
Rubrik penilaian analisis video pembelajaran digunakan fasilitator untuk menilai
hasil analisis peserta terhadap tayangan video pembelajaran
Langkah-langkah penilaian hasil analisis
1. Cermati format penilaian analisis tayangan video serta hasil analisis
peserta yang akan dinilai
2. Berikan nilai pada setiap komponen pada kegiatan analisis sesuai dengan
penilaian Anda terhadap hasil analisis menggunakan rentang nilai sebagai
berikut
PERINGKAT

NILAI

KRITERIA

Amat Baik
( AB)

90 < AB
100

Hasil analisis tepat, catatan logis

Baik (B)

80 < B 90

Hasil analisis tepat, catatan kurang logis

Cukup (C)

70 < C 80

Hasil analisis kurang tepat, catatan logis

Kurang (K)

70

Hasil analisis kurang tepat, catatan tidak


logis

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 149

Materi 4.2 Penyusunan RPP


HO4.2.1

Rambu-rambu Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran
tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus
untuk mengarahkan kegiatan pembelajaranpeserta didik dalam upaya mencapai
Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban
menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.RPP disusun berdasarkan KD
atau subtopik yang dilaksanakan dalamsatu kali pertemuan atau lebih
( Permendikbud Nomor 65 Tahun 2013).
Prinsip Penyusunan RPP
Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Perbedaan individual peserta didikantara lain kemampuan awal, tingkat
intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial,
emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang
budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
b. Partisipasi aktif peserta didik.
c. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi,
minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.
d. Pengembangan budaya membaca dan menulisyang dirancang untuk
mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan,
dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
e. Pemberian umpan balik dan tindak lanjutRPP memuat rancangan program
pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.
f. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduanantara KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,
penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
g. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata
pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.
h. Penerapan teknologi informasi dan komunikasisecara terintegrasi,
sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
Komponen dan Sistematika RPP
RPP paling sedikit memuat: (i) tujuan pembelajaran, (ii) materi pembelajaran, (iii)
metode pembelajaran, (iv) sumber belajar, dan (v) penilaian. Pada Permendikbud
Nomor 81A Tahun 2013 komponen-komponen tersebut secara operasional
diwujudkan dalam bentuk format berikut ini.

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 150

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Sekolah :
Matapelajaran :
Kelas/Semester :
Materi Pokok :
Alokasi Waktu :
A. Kompetensi Inti (KI)
B. Kompetensi Dasar dan Indikator
1. _____________ (KD pada KI-1)
2. _____________ (KD pada KI-2)
3. _____________ (KD pada KI-3)
Indikator: __________________
4. _____________ (KD pada KI-4)
Indikator: __________________
Catatan:
KD-1 dan KD-2 dari KI-1 dan KI-2 tidak harus dikembangkan dalam indikator
karena keduanya dicapai melalui proses pembelajaran yang tidak langsung.
Indikator dikembangkan hanya untuk KD-3 dan KD-4 yang dicapai melalui
proses pembelajaran langsung.
C. Tujuan Pembelajaran
D. Materi Pembelajaran (rincian dari Materi Pokok)
E. Metode Pembelajaran (Rincian dari Kegiatan Pembelajaran)
F. Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1. Media
2. Alat/Bahan
3. Sumber Belajar
G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan Kesatu:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (menit)
2. Pertemuan Kedua:
a. Pendahuluan/Kegiatan Awal (menit)
b. Kegiatan Inti (...menit)
c. Penutup (menit), dan seterusnya.
H. Penilaian
1. Jenis/teknik penilaian
2. Bentuk instrumen dan instrumen
3. Pedoman penskoran

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 151

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran


Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Topik

:
:
:
:

Sub Topik

Alokasi Waktu

Sekolah Menegah Pertama


IPA
Semester I
Perubahan Benda-benda di Sekitar
Kita
Bagaimana
Cara
Memisahkan
Campuran
6 X 40 menit ( 3 kali tatap muka)

HO4.2.2

A. KOMPETENSI INTI
KI .1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
KI .2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab,
peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI .3. Memahami pengetahuan(faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata
KI .4. Mencoba,
mengolah,
danmenyajidalam
ranah
konkret
(menggunakan, mengurai,merangkai, memodifikasi,dan membuat)dan
ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang) sesuai dengan yang dipelajaridisekolahdan sumber
lainyang sama dalam sudut pandang/teori
B. KOMPETENSI DASAR
1.1

Mengagumi keteraturan dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang aspek


fisik dan kimiawi, kehidupan dalam ekosistem, dan peranan manusia
dalam lingkungan serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran
agama yang dianutnya
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis; kreatif;
inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
2.2. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan melaporkan
hasil percobaan
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggungjawab dalam aktivitas
sehari-hari
3.5Memahami karakteristik zat, serta perubahan fisika dan kimia pada zat
yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari
Indikator:
1. Menjelaskan prinsip-prinsip
pemisahan campuran pada setiap
metode berdasarkan data percobaan
2. Menjelaskan cara pemisahan campuran pada setiap metode
pemisahan campuran
3. Mengidentifikasi contoh pemanfaatan pemisahan campuran dalam
Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 152

kehidupan sehari-hari
4. Menjelaskan
proses penjernihan air dengan metode pemisahan
campuran
5. Mengidentifikasi perangkat alat percobaan pemisahan campuran
dengan metode filtrasi, sentrifugasi, kromatografi, destilasi, dan
sublimasi.
4.6 Melakukan pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika dan kimia zat
Indikator
1. Terampil melakukan pemisahan campuran dengan metode filtrasi,
sentrifugasi, kromatografi, destilasi, dan sublimasi.
2. Memisahkan bahan-bahan yang masih dapat digunakan menggunakan
metode pemisahan campuran.
3. Merancang alat penjernihan air dari alat sederhana menggunakan
metode pemisahan campuran
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kajian LKS, peserta didik dapat mengidentifikasi alat-alat untuk
percobaan pemisahan campuran dengan metode filtrasi, sentrifugasi,
kromatografi, destilasi, dan sublimasidengan tepat
2. Melalui praktikum pemisahan campuran, peserta didik mampu
mengembangkan keterampilan memisahkan campuran dengan metode
filtrasi, sentrifugasi, kromatografi, destilasi, dan sublimasidengan teliti
dan hati-hati.
3. Melalui diskusi data hasil percobaan, peserta didik dapat menjelaskan
metode dan prinsip pemisahan campuran untuk setiap metode dengan
tepat.
4. Melalui diskusi kelompok, peserta didik dapat menjelaskan pemanfaatan
metode pemisahan campuran dalam kehidupan sehari-hari.
5. Melalui studi pustaka dan diskusi kelompok, peserta didik dapat
merancang dan membuat alat penjernihan air menggunakan metode
pemisahan campuran dengan kreatif dan inovatif
D. MATERI
1. Metode Pemisahan Campuran
Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk
memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau kelompok senyawa
yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik
dalam skala laboratorium maupun skala industri. Metode pemisahan
bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari
suatu campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk
mengetahui keberadaan suatu zat dalam suatu sampel (analisis
laboratorium).
2. Beberapa dasar pemisahan campuran antara lain adalah ukuran partikel,
titik didih, kelarutan, dan pengendapan.
3. Jenis-jenis metode pemisahan campuran
a.
Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk
Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 153

memisahkan zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat


berpori (penyaring)
b. Sentrifugasi
Sentrifugasi merupakan metode pemisahan yang digunakan untuk
memisahkan padatan sangat halus dengan jumlah campuran sedikit
c. Kromatografi
Kromatografi merupakan metode pemisahan campuran yang
didasarkan pada perbedaan kecepatan merambat antara partikelpartikel yang bercampur dalam suatu mediumdiam ketika dialiri suatu
medium yang bergerak
d. Destilasi
Destilasi merupakan metode pemisahan yang prinsipnya didasarkan
pada perbedaan titik didih zat cair yang ada dalam campuran sehingga
dapat dipisahkan pada saat salah satu zat cair menguap lebih dahulu.
e. Sublimasi
Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran yang terdiri dari
suatu zat yang memiliki sifat dapat menyublim dengan zat yang tidak
dapat menyublim
E. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE PEMBELAJARAN
1. Pendekatan
: Saintifik
2. Metode
: Diskusi dan Eksperimen
3. Model
: Discovery Learning
F. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN
1.
Media
Charta , Komputer, LCD
2.
Alat dan Bahan
No.
Jenis
Jumla
h
1.
Alat dan bahan
praktikum
2 set
Filtrasi
2.
Alat
dan
bahan
praktikum
1 set
Sentrifugasi
3.
Alat
dan
bahan
praktikum
1 set
Kromatografi
4.
Alat
dan
bahan
praktikum
1 set
Destilasi
5.
Alat
dan
bahan
praktikum
1 set
Sublimasi
Nama dan alat praktikum sesuai dengan yang tertulis dalam LKS
3.

Sumber Belajar
a) Buku IPA SMP kelas VII, Puskurbuk 2013
b) LKS metode pemisahan campuran
c) Artikel metode pemisahan campuran

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama ( 3 JP)
Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 154

Kegiatan

Pendahulua
n

Kegiatan
Inti

Penutup

Langkahlangkah
Model
Discovery
Menciptakan
Situasi
(Stimulasi)

Deskripsi Kegiatan

- Menyiapkan peserta didik untuk belajar


- Guru melakukan pemusatan perhatian :
Guru memperlihatkan gambar orang minum
air teh dan daun teh
Guru memancing peserta didik agar
mengajukan
pertanyaanyang
berkaitan
dengan gambar.
- Guru mendemonstrasikan proses pemisahan
campuran air teh dengan penyaringan.
- Guru melakukan apersepsi sesuai dengan
demonstrasi yang dilakukan
- Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan
cakupan materi
Pembahasan
Menyampaikan informasi tentang kegiatan
Tugas
dan
yang akan dilakukan yaitu
eksperimen
Identifikasi
pemisahan campuran dengan metode filtrasi,
Masalah
dekantasi, evavorasi, kristalisasi
Membagi peserta didik menjadi 10 kelompok
Diskusi kelompok untuk
mengkaji LKS
bagaimana
cara
memisahkan
campuran
dengan metode
filtrasi, dekantasi,
evaporasi, kristalisasi
dan mengidentifikasi
konsep pemisahan campuran yang harus
Observasi
diperoleh melalui percobaan
Melakukan percobaan pemisahan campuran
Pengumpulan
metode
filtrasi,
sentrifugasi
dan
data
kromatografi.
Peserta didik mengamati percobaan dan
mencatat data pengamatan pada kolom yang
Pengolahan
tersedia pada LKS
Pemisahan
data
dan
Campuran dengan Cara filtrasi, sentrifugasi,
analisis
dan Kromatografi
Mengolah dan menganalisis data percobaan
Verifikasi
pemisahan campuran dengan cara menjawab
pertanyaan-pertanyaan pada LKS
Generalisasi
Presentasi hasil percobaan
Diskusi prinsip-prinsip pemisahan campuran
berdasarkan
data hasil percobaan dan
mencocokan dengan konsep pada buku
sumber
Membuat kesimpulan tentang prinsip-prinsip
dan metode pemisahan campuran
Peserta didik mempresentasikan hasil kerja
kelompok
Peserta didik dan guru mereview hasil
kegiatan pembelajaran
Guru memberikan penghargaan (misalnya
pujian atau bentuk penghargaan lain yang
relevan) kepada kelompok yang berkinerja
baik
Peserta didik menjawab kuis tentang prinsip
pemisahan campuranmetode filtrasi,
sentrifugasi dan kromatografi.
Pemberian tugas untuk mempelajari
pemanfaatan pemisahan campuran dalam

Alokasi
Waktu
20
menit

80
menit

20
menit

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 155

kehidupan sehari-hari dan tugas baca


pemisahan campuran dengan cara destilasi,
dan sublimasi.

Pertemuan Kedua ( 2 JP)


Kegiatan

Pendahulua
n

Kegiatan
Inti

Penutup

Langkahlangkah
Model
Discovery
Menciptakan
Situasi
(Stimulasi)

Deskripsi Kegiatan

Alokasi
Waktu

Menyiapkan peserta didik untuk belajar


Guru melakukan pemusatan perhatian :
- Guru memperlihatkan kapur barus
- Guru mengajukan pertanyaan sbb:
Apakah kalian tahu fungsi kapur barus?
Kenapa jika kita menyimpan kapur barus di
lemari lama kelamaan akan mengecil lalu
menghilang? Ada yang tahu kemana
perginya kapur barus tersebut? Kalau kapur
barus
tercampur
dengan
zat
lain,
bagaimana cara memisahkannya?
- Guru mengecek prasyarat pengetahuan yang
berkaitan dengan pemisahan campuran
- Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
mempelajari metode pemisahan campuran
dengan metode destilasidan sublimasiyang
akan dicoba.

10 menit

Pembahasan
Tugas
dan - Menyampaikan informasi tentang kegiatan yang
Identifikasi
akan dilakukan yaitu
eksperimen pemisahan
Masalah
campuran dengan metode destilasi dan
sublimasi
- Membagi peserta didik menjadi 10 kelompok
- Diskusi
kelompok
untuk
mengkaji
LKS
bagaimana cara memisahkan campuran dengan
metode destilasi dan sublimasi
- Peserta didik mengidentifikasi konsep yang harus
Observasi
diperoleh melalui percobaan
Melakukan percobaan pemisahan campuran
dengan judul Pemisahan campuran dengan
Pengumpulan
metode destilasi, sublimasi, dan kromatografi
data

Pengolahan
Peserta didik mengamati percobaan dan
data
dan
mencatat data pengamatan pada kolom yang
analisis
tersedia pada LKS
Mengolah dan menganalisis data dari setiap
Verifikasi
percobaan untuk menjawab pertanyaanpertanyaan pada LKS
Presentasi hasil percobaan
Generalisasi
Diskusi prinsip-prinsip pemisahan campuran
berdasarkan hasil data hasil percobaan dan
mencocokan dengan konsep pada buku
sumber
Membuat kesimpulan tentang prinsip-prinsip
dan metode pemisahan campuran
Peserta didik dan guru mereview hasil
kegiatan pembelajaran
Guru memberikan penghargaan (misalnya
pujian atau bentuk penghargaan lain yang

50 menit

20 menit

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 156

relevan) kepada kelompok yang berkinerja


baik
Peserta didik menjawab kuis tentang prinsip
pemisahan campuran dengan metode
destilasi dan sublimasi
Pemberian tugas untuk mempelajari
pemanfaatan pemisahan campuran dalam
kehidupan sehari-hari

Pertemuan Ketiga (2 JP)


Alokasi
Waktu
Pendahulu -Menyiapkan peserta didik untuk belajar
20
an
-Pemusatan perhatian : Memperlihatkan gambar berbagai menit
campuran yang dapat dipisahkan dengan metode
pemisahan yang telah dipelajari
-Guru memberikan kesempatan peserta didik untuk
bertanya, misalnya :
Air sumur di rumah kalau dibiarkan sebentar jadi
berwarna coklat, Bagaimana cara menjernihkan air
pompa di rumah saya,?
Kegiatan

Deskripsi Kegiatan

-Guru menyampaikan tujuan dan manfaat mempelajari penerapan


berbagai metode pemisahan campuran.

Kegiatan
Inti

Penutup

Mencari informasi
dari sumber belajar tentang
penerapan metode pemisahan campuran dan diskusi
kelompok untuk mengidentifikasi pemanfaatan metode
pemisahan campuran dalam kehidupan sehari-hari
Penyamaan persepsi tentang pemanfaatan metode
pemisahan campuran dalam kehidupan sehari-hari
Diskusi penerapan prinsip-prinsip pemisahan campuran
dalam kehidupan sehari-hari
Mencari informasi cara membuat alat pemurnian air
sederhana dari buku atau internet untuk membuat tugas
proyek merancang dan membuat alat penjernihan air.
Presentasi Hasil Diskusi Kelompok

70
menit

Mereview hasil kegiatan pembelajaran


Pemberian penghargaan
kepada kelompok yang
berkinerja baik
Peserta didik menjawab kuis tentang pemisahan
campuran dalam kehidupan sehari-hari
Pemberian tugas kelompok untuk membuat alat
penjernihan air secara sederhana

30
menit

PENILAIAN
1. Metode dan Bentuk Instrumen

Metode
Sikap

Tes Unjuk Kerja

Tes Tertulis

Bentuk Instrumen
Lembar Pengamatan Sikap dan
Rubrik
Tes penilaian kinerja metode
filtrasi
Tes Uraian dan Pilihan Ganda HOT

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 157

2. Contoh Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sikap
Lembar Penilaian Sikap pada Kegiatan Praktikum
Nama
Disipli
HatiNo
Peserta
Teliti
Kreatif
n
hati
didik
1.
.................
....
2.
Lembar Penilaian Sikap/Perilaku pada saat
Diskusi
Nama
Kerja
Tolera Proakt
No
Peserta
Santun
sama
n
if
didik
1
...............
.
.
2

Inova
tif

Jumlah
Skor

Bijaksa
na

Jumlah
Skor

Cara pengisian lembar penilaian sikap adalah dengan memberikan skor pada kolomkolom sesuai hasil pengamatan terhadap peserta didik selama kegiatan
yaitu:.
Skor
Skor
Skor
Skor

1, jika tidak pernah berperilaku dalam kegiatan


2, jika kadang-kadang berperilaku dalam kegiatan
3,jika sering berperilaku dalam kegiatan
4, jika selalu berperilaku dalam kegiatan

Penilaian sikap untuk setiap peserta didik dapat menggunakan rumus dan
predikat berikut

Nilai=

b. Lembar

Jumlah Skor
x 100
24 NILAI

PREDIKAT
Sangat Baik
( SB)
Baik (B)
Cukup (C)
Kurang (K)

Praktikum
Penilaian
metode pemisahan Filtrasi
No
Nama
Persiapan
Percobaan
1.
2.

80 AB 100

70 B 79
60 C 69
<60

Pelaksana
an
Percobaan

Pengamatan
Keterampilan
keterampilan
Kegiatan
Akhir
Percobaan

Jumlah
Skor

Rubrik
Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 158

No
1

Keterampilan
yang dinilai
Persiapan
Percobaan
(Menyiapkan
alat Bahan)

Pelaksanaan
Percobaan

Kegiatan akhir
Percobaan

Skor

Rubrik

30

-Alat-alat tertata rapih sesuai dengan urutan percobaan


-Bahan-bahan tersedia di gelas kimia dengan ukuran
yang sama
-Alat praktikum dalam keadaan siap pakai
-Tersedia air untuk membilas alat dan tisu
Ada 3 aspek yang tersedia
Ada 2 aspek tang tersedia
-Mencuci alat-alat sebelum praktikum
-Merakit alat dengan benar
-Melakukan proses pemisahan campuran sesuai dengan
prosedur
-Mencatat data sesuai dengan fakta yang diamati
Ada 3 aspek yang tersedia
Ada 2 aspek tang tersedia
-Membuang larutan atau sampah ketempatnya
-Membersihkan alat dengan baik
-Membersihkan meja praktikum
-Mengembalikan alat ke tempat semula
Ada 3 aspek yang tersedia
Ada 2 aspek tang tersedia

20
10
30

20
10
30

20
10

Penilaian Diri
No
1.
2.

Pernyataan

Sudah
memahami

Belum
memahami

Memahami prinsip-prinsip pemisahan


campuran pada setiap metode
Memahami cara pemisahan campuran

pada setiap metode pemisahan


campuran
3.

C. Instrumen Soal Pengetahuan

Soal Uraian
1. Perhatikan gambar alat pemiahan campuran berikut.

a. Metode pemisahan campuran apa yang menggunakan perangkat pada


gambar?
b. Jelaskan prinsip pemisahan campuran dengan metode tersebut!
c. Sebutkan nama masing-masing alat pada perangkat tersebut!
d. Jelaskan metode pemisahan campuan dengan perangkat alat tersebut!
Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 159

2. Sekelompok peserta didik akan menyaring campuran air dengan bubuk


merica . Cara apa yang paling efektif untuk memisahkan air dengan bubuk
merica? Sebutkan nama alat-alat yang digunakan dan uraikan secara
sistematis cara menyaringnya
3. Berikan 3 contoh metode pemisahan campuran yang dapat digunakan dalam
kehidupan sehari-hari dan nama campurannya
4. Gambarlah rancangan alat penjernihan air dan jelaskan proses penjernihan
air dengan
5. Pemisahan campuaran banyak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan
industri. Carilah contohnya dengan mengisi tabel berikut
Metode
Pemisahan
Filtrasi

Pemisahan Campuran
Dalam kehidupan seharihari

Dalam industri

Sentrifugasi
Kromatografi
Destilasi
Sublimasi

Rubrik Penilaian Uraian


No
1
2
3
4
5

Uraian

Skor

Jika semua jawaban terjawab dengan benar


Jawaban a
Jawaban b
Jawaban c
Jika jawaban benar dan lengkap
Jika gambar benar dan baik, penjelasan proses benar
Jika terjawab semua dan benar
Total

15
5
10
15
15
20
20
100

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Satuan Pendidikan
Mata Pelajaran
Kelas/Semester
Topik

:
:
:
:

Sub Topik

Alokasi Waktu

Sekolah Menegah Pertama


IPA
Semester I
Perubahan Benda-benda di Sekitar
Kita
Bagaimana
Cara
Memisahkan
Campuran
5 x 40 menit ( 2 kali tatap muka)

3. KOMPETENSI DASAR
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur;
teliti; cermat; tekun; hati-hati; bertanggung jawab; terbuka; kritis;
kreatif; inovatif dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari
sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan percobaan dan
berdiskusi
a. Menghargai kerja individu dan kelompok dalam aktivitas sehari-hari
Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 160

sebagai wujud implementasi melaksanakan percobaan dan


melaporkan hasil percobaan
2.3 Menunjukkan perilaku bijaksana dan bertanggungjawab dalam
aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam memilih
penggunaan bahan kimia untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan
3.5 Memahami karakteristik zat, serta perubahan fisika dan kimia pada zat
yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan sehari-hari (misalnya
pemisahan campuran)
4.5 Melakukan pemisahan campuran berdasarkan sifat fisika dan kimia zat
4. INDIKATOR
1. Mengidentifikasi alat- alat untuk melalukan percobaan pemisahan
campuran dengan metode evavorasi, filtrasi, kristalisasi, sublimasi,
destilasi, dan kromatografi
- Menjelaskan prinsip
pemisahan campuran pada setiap metode
berdasarkan data percobaan
- Terampil melakukan pemisahan campurandengan metode evavorasi,
filtrasi dan destilasi
- Mengidentifikasi contoh pemanfaatan pemisahan campuran dalam
kehidupan sehari-hari
- Menjelaskan
proses penjernihan air dengan metode pemisahan
campuran
- Memisahkan bahan-bahan yang masih dapat digunakan menggunakan
metode pemisahan campuran
- Memiliki rasa ingin tahu, teliti, dan peduli lingkungan melalui diskusi,
kerja kelompok, dan melakukan praktikum pemisahan campuran
- Menunjukkan ketekunan, tanggungjawab, saling menghargai dalam
kegiatan belajar dan bekerja baik secara individu maupun berkelompok
- Menjaga kehidupan dalam ekosistem dari bahan kimia berbahaya
dengan melakukan pemisahan limbah sebelum membuang ke
lingkungan.
- Membuat alat penjernihan air dari alat sederhana menggunakan
metode pemisahan campuran
5. TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Melalui kajian LKS, siswa dapat mengidentifikasi alat- alat untuk
percobaan pemisahan campuran dengan metode evavorasi, filtrasi,
kristalisasi, sublimasi, destilasi, dan kromatografi
B. Mengembangkan keterampilan
memisahkan campuran
melalui
praktikum pemisahan campuran dengan metode filtrasi, kristalisasi
destilasi, dan kromatografi
C. Siswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip dan metode pemisahan
campuran metode evavorasi, filtrasi, kristalisasi, sublimasi, destilasi,
dan kromatografi melalui diskusi data hasil percobaan
D. Siswa dapat menjelaskan
pemanfaatan metode
pemisahan
campuran dalam kehidupan sehari-hari melalui diskusi kelompok
E. Siswa dapat merancang dan membuat alat penjernihan air
mengunakan metode pemisahan campuran
F. Mengembangkan perilaku rasa ingin tahu, teliti, jujur, tekun,
Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 161

tanggungjawab, saling menghargai pendapat melalui kegiatan


praktikum dan diskusi kelompok
G. Siswa dapat menerapkan prinsip-prinsip pemisahan campuran untuk
menjaga lingkungan dalam kehidupan sehari-hari setelah mengikuti
pembelajaran
6. MATERI
3. Metode Pemisahan Campuran
Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk
memisahkan atau memurnikan suatu senyawa atau kelompok senyawa
yang mempunyai susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik
dalam skala laboratorium maupun skala industri. Metode pemisahan
bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat murni dari
suatu campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk
mengetahui keberadaan suatu zat dalam suatu sampel (analisis
laboratorium).
4.

Beberapa dasar pemisahan campuran antara lain adalah ukuran partikel,


titik didih, kelarutan, dan pengendapan

5. Jenis-jenis metode pemisahan campuran


o

Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan merupakan metode pemisahan untuk
memisahkan zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat
berpori (penyaring)

Sublimasi
Sublimasi merupakan metode pemisahan campuran yang terdiri
dari suatu zat yang memiliki sifat dapat menyublim dengan zat
yang tidak dapat menyublim

Kristalisasi
Kristalisasi merupakan metode pemisahan untuk memperoleh
zat padat yang terlarut dalam suatu larutan

Destilasi
Destilasi merupakan metode pemisahan yang prinsipnya
didasarkan pada perbedaan titik didih zat cair yang ada dalam
campuran sehingga dapat dipisahkan pada saat salah satu zat
cair menguap lebih dahulu.

Evavorasi

Evavorasi merupakan metode pemisahan campuran


menguapkan pelarut pada campuran
o

dengan cara

Kromatografi

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 162

Kromatografi merupakan metode pemisahan campuran yang


didasarkan pada perbedaan kecepatan merambat antara partikelpartikel yang bercampur dalam suatu mediumdiam ketika dialiri
suatu medium yang bergerak
7. PENDEKATAN/STRATEGI/METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan

: Scientific

Metode : Diskusi dan Eksperimen


Model

: Discovery Learning ( Pertemuan Pertama)

8. MEDIA, ALAT, DAN SUMBER PEMBELAJARAN


1.Media
Charta, Komputer, LCD
2.Alat dan Bahan
No.

Jenis

Jumlah

1.

Alat dan bahan praktikum Filtrasi

2 set

2.

Alat dan bahan praktikum Sublimasi

1 set

3.

Alat dan bahan praktikum dekantasi

2 set

4.

Alat
dan
kromatografi

1 set

bahan

praktikum

5.

Alat dan bahan praktikum destilasi

1 set

Alat
dan
kristalisasi

1 set

bahan

praktikum

Nama dan alat praktikum sesuai dengan yang tertulis dalam LKS
3.Sumber Belajar
-

Buku IPA SMP kelas VII, Puskurbuk 2013

LKS Metode Pemisahan Campuran

Artikel metode pemisahan campuran

9. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan pertama ( 3 JP)

Kegiata
n

Langkahlangkah
Model
Discover
y

Pendahu
luan

Menciptak
an Situasi

Alokasi
Waktu

Deskripsi Kegiatan

Pemusatan perhatian :
-

Guru

memperlihatkan

berbagai

menit

campuran

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 163

(Stimulasi)

misalnya air campur pasir, larutan cuka 25% dan


air garam, kemudian
guru mengajukan
pertanyaan:

Kegiata
n Inti

1. Diantara campuran ini mana dari


campuran tersebut yang merupakan
campuran homogen dan heterogen?
2. Bagaimana
cara
memisahkan
komponen-komponen
di
dalam
campuran tersebut?
Guru menyampaikan tujuan dan manfaat
mempelajari metode pemisahan campuran

Pembahasa
n Tugas dan
Identifikasi
Masalah

Menyampaikan informasi tentang kegiatan


yang akan dilakukan yaitu
eksperimen
pemisahan
campuran
dengan
metode
evavorasi, filtrasi, kristalisasi,
kromatografi,
destilasi dan demonstrasi sublimasi
Membagi siswa menjadi 10 kelompok
Diskusi kelompok untuk
mengkaji LKS

Pemisahan Campuran dan mengidentifikasi


konsep yang harus diperoleh melalui percobaan
Melakukan percobaan pemisahan campuran
metode evavorasi, filtrasi, kristalisasi,
dan
kromatografi
Catatan :
Setiap kelompok praktek secara bergiliran di
meja praktikum yang sudah tersedia perangkat
masing-masing praktikum

Observasi

Pengumpul
an data
Pengolahan
data
dan
analisis
Verifikasi

Siswa mengamati dan mencatat data pengamatan


demonstrasi percobaan sublimasi dan destilasi

Mengolah dan menganalisis data dari setiap


percobaan
untuk
menjawab
pertanyaanpertanyaan pada LKS

Presentasi hasil percobaan


Diskusi prinsip-prinsip pemisahan campuran
berdasarkan hasil data hasil percobaan
Membuat kesimpulan tentang prinsip-prinsip
dan metode pemisahan campuran

Generalisasi

Penutup

80 menit

3)

Siswa dan guru mereview hasil kegiatan


pembelajaran
4)
Guru
memberikan
penghargaan
(misalnya pujian atau bentuk penghargaan
lain yang relevan) kepada kelompok yang
berkinerja baik5)
Siswa menjawab kuis tentang prinsip
pemisahan campuran

30
menit

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 164

6)

Pemberian tugas untuk mempelajari


pemanfaatan pemisahan campuran dalam
kehidupan sehari-hari

Pertemuan kedua ( 2 JP)


Kegiatan
Pendahuluan

Kegiatan Inti

Penutup

10.

Alokasi
Waktu

Deskripsi Kegiatan
a. Pemusatan perhatian : Memperlihatkan gambar
berbagai campuran yang dapat dipisahkan
dengan metode pemisahan yang telah dipelajari
( misalnya sampah dan air kotor)
b. Apersepsi: Memberikan pertanyaan tentang
prinsip-prinsip pemisahan campuran?
c. Motivasi : kalau dirumahmu air pompanya kotor,
menurutmu metode pemisahan campuran apa
yang dapat dilakukan
d. Guru memberikan
informasi tujuan dan
manfaat
mempelajari penerapan metode
pemisahan campuran
1. Mencari informasi dan diskusi kelompok untuk
mengidentifikasi
pemanfaatan
metode
pemisahan campuran dalam kehidupan seharihari
2. Penyamaan persepsi tentang pemanfaatan
metode
pemisahan campuran
dalam
kehidupan sehari-hari
3. Diskusi penerapan prinsip-prinsip pemisahan
campuran dalam kehidupan sehari-hari
4. Mencari
informasi
cara
membuat
alat
pemurnian air sederhana
dari buku atau
internet
untuk
membuat
tugas
proyek
merancang dan membuat alat penjernihan air.

menit

60 menit

1. Mereview hasil kegiatan pembelajaran


2. Pemberian penghargaan
kepada kelompok
yang berkinerja baik
3. Siswa
menjawab
kuis
tentang
prinsip
pemisahan campuran
4. Pemberian tugas kelompok untuk membuat alat
penjernihan air secara sederhana

PENILAIAN

4) Metode dan Bentuk Instrumen


Metode
a. Sikap

Bentuk Instrumen
b. Lembar Pengamatan Sikap

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 165

dan Rubrik
c. Tes
Kerja

Unjuk

e. Tes Tertulis

d. Tes
penilaian
metode filtrasi

kinerja

f.

Pilihan

Tes Uraian
Ganda HOT

dan

5) Contoh Instrumen
a. Lembar Pengamatan Sika
Pengamatan Perilaku Ilmiah
N
o
1

Aspek yang dinilai

Keteranga
n

Rasa ingin tahu (curiosity)

Ketelitian dan kehati-hatian dalam melakukan


percobaan

Ketekunan dan tanggungjawab dalam belajar


dan bekerja baik secara individu maupun
berkelompok

Keterampilan
belajar

berkomunikasi

pada

saat

Rubrik Penilaian Perilaku


N
o

Aspek yang
dinilai

Rubrik

1.

Menunjukkan
rasa
ingin
tahu

3: menunjukkan rasa ingin tahu yang besar, antusias, aktif


dalam dalam kegiatan kelompok
2: menunjukkan rasa ingin tahu, namun tidak terlalu antusias,
dan baru terlibat aktif dalam kegiatan kelompok ketika
disuruh
1: tidak menunjukkan antusias dalam pengamatan, sulit
terlibat aktif dalam kegiatan kelompok walaupun telah
didorong untuk terlibat

1. Ketelitian dan 2. mengamati hasil percobaan sesuai prosedur, hati-hati dalam


hati-hati
melakukan percobaan
A. mengamati hasil percobaan sesuai prosedur, kurang hatihati dalam melakukan percobaan
1.
3

Ketekunan
dan
tanggungjawa
b
dalam
belajar
dan

mengamati hasil percobaan sesuai prosedur, kurang hatihati dalam melakukan percobaan

3: tekun dalam menyelesaikan tugas dengan hasil terbaik yang


bisa dilakukan, berupaya tepat waktu.
2: berupaya tepat waktu dalam menyelesaikan tugas, namun
belum menunjukkan upaya terbaiknya
Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 166

N
o

Aspek yang
dinilai

Rubrik

bekerja
baik
secara
individu
maupun
berkelompok

1: tidak berupaya sungguh-sungguh dalam menyelesaikan


tugas, dan tugasnya tidak selesai

Berkomunikasi

1. aktif dalam tanya jawab, dapat mengemukaan gagasan


atau ide, menghargai pendapat siswa lain
1. aktif
dalam
tanya
jawab,
tidak
ikut
mengemukaan gagasan atau ide, menghargai
pendapat siswa lain
1.

aktif dalam tanya jawab, tidak ikut mengemukaan


gagasan atau ide, kurang menghargai pendapat siswa lain

b. Lembar Pengamatan Keterampilan Praktikum


Penilaian keterampilan metode pemisahan dengan filtrasi

No
1

Keterampilan
yang dinilai

Skor

Cara melipat
kertas saring

1. Lipatan awal simetris,


2. Ukuran disesuaikan dengan corong,
3. Lipatan kedua ada ada perbedaan ukuran
4. Ujung lipatan disobek sedikit

Ada tiga aspek yang benar

Ada dua aspek yang benar

5. Tinggi kertas saring pas dengan corong


6. Rapat dengan corong
7. Dibasahi air dahulu

Ada dua aspek yang benar

Ada satu aspek yang benar

8. Campuran yang akan disaring dalam keadaan


homogen
9. Campuran dialirkan perlahan melewati batang
pengaduk
10. Posisi batang pengaduk tegak diatas batang
corong
11. Campuran tidak melimpah dari corong

Ada 3 aspek yang benar

Ada 2 aspek yang benar

Cara
menyimpan
kertas saring
pada corong
Cara
menuangkan
campuran
pada corong

Rubrik

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 167

c. Instrumen soal Pengetahuan


Soal Uraian
Jawablah pertanyaan berikut dengan banar dan singkat
1. Perhatikan gambar alat pemiahan campuran berikut.

a. Metode pemisahan campuran apa yang menggunakan perangkat pada


gambar?
b. Jelaskan prinsip pemisahan campuran dengan metode tersebut
c. Sebutkan nama masing-masing alat pada perangkat tersebut
b. Sekelompok siswa akan menyaring campuranair dengan bubuk
merica .
a. Cara apa yang paling efektif.
b. Sebutkan nama alat-alat yang digunakan
c. Uraikan cara melakukannya

c. Berikan 3 contoh metode pemisahan campuran yang dapat


digunakan dalam kehidupan sehari-hari dan nama
campurannya
d. Gambarlah rancangan alat penjernihan air dan jelaskan proses
penjernihan air
e. Pemisahan campuran banyak diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari dan industri. Carilah contohnya dengan mengisi
tabel berikut

Metode
Pemisahan
Filtrasi

Pemisahan Campuran
Dalam
kehidupan
sehari-hari

Dalam industri

Destilasi
Kromatografi
Sublimasi
Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 168

Evavorasi

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 169

Soal Pilihan Ganda


Pilihlah jawaban yang benar
1. Pemisahan campuran dengan alat seperti gambar berikut cocok untuk
memisahkan ....
A.
B.
C.
D.

garam dapur dari air laut


gula pasir dari air teh
pasir dari air kotor
gula pasir dari garam

2. Air yang masuk ke dalam kondenser letaknya salah.Suatu campuran


mengandung 3 macam senyawa yaitu X, Y, Z yang masing-masing mendidih
pada suhu 1000C, 560C, dan 250C. Jika campuran itu dipisahkan dengan
destilasi maka urutan senyawa yang keluar dari pendingin adalah ....
A. X, Y dan Z
B. X, Z, dan Y
C. Y, X, dan Z
D. Z, Y, dan X
3. Seorang
peserta
didik
mencoba
memisahkan
etanol
dan
air
menggunakan
destilasi
fraksional
seperti pada gambar berikut ini.
Kesalahan apa yang telah dilakukan
oleh peserta didik tersebut?
A.
B. Posisi termometer salah.
C. Penampung
harusnya
tidak
tertutup.
D. Campuran alkohol dan air terlalu
penuh
E. Mengalirkan air pada pendingin liebig terbalik
4. Suatu zat X meleleh pada temperatur 53C dan mendidih pada 100C. Zat X
tidak larut dalam air . Gambar manakah yang sesuai untuk memisahkan zat
X dari campurannya ?
A.
B.

C.

5. .

D.

Perhatikan kromatogram dari tinta di samping.


Diantara empat warna tersebut yang muncul terahir adalah warna ....
Biru
Jingga
Merah
Hijau
Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 170

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 171

Kunci Jawaban Pilihan Ganda


1
2
C
D

3
B

4
C

5
A

Rubrik Penilaian Uraian


No
1
2

3
4
5

Uraian
Jika semua jawaban terjawab dengan benar
Jawaban a
Jawaban b
Jawaban c

Skor
15
5
10
15
15
20
20
100

Jika jawaban benar dan lengkap


Jika gambar benar dan baik, penjelasan proses benar
Jika terjawab semua dan benar
Total

Kriteria dan Rubrik Penilaian Proyek Membuat Penjernihan Air


a. Kriteria Penilaian Proyek Membuat Penjernihan Air
Format Penilaian Proyek
Topik
:
Nama Proyek
:
Waktu Pelaksanaan
:
Nama Peserta didik
:
Kelas
:
No.
1

2
3

Aspek
Perencanaan:
b. Persiapan alat dan bahan
c. Rancangan :
Gambar Rancangan
Alur kerja dan deskripsi
Cara penggunaan alat
Produk :
Bentuk Fisik
Inovasi
Laporan
Kebermanfaatan Laporan
Sistematika Laporan
Penulisan Kesimpulan
TOTAL SKOR

Skor
30

50
20

100

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 172

b. Rubrik Penilaian Proyek Membuat Penjernihan Air


No.
1

Aspek
Perencanaan:
Persiapan alat dan
bahan

Rancangan :
Gambar Rancangan
Alur kerja dan deskripsi
Cara penggunaan alat

Bentuk Fisik Produk

Inovasi Produk:

Laporan
Kebermanfaatan
Laporan
Sistematika Laporan
Kesimpulan

Rubrik
10. Jika alat dan bahan lengkap dan sesuai
dengan gambar rancangan yang
dipersiapkan
6. Jika alat dan bahan lengkap tetapi
kurang sesuai dengan gambar
rancangan yang dipersiapkan
2. Jika alat dan bahan kurang lengkap
20. Jika rancangan terdapat gambar
rancangan, alur kerja dan cara
penggunaan alat yang sesuai
10. Jika rancangan terdapat gambar
rancangan, alur kerja dan cara
penggunaan alat tetapi kurang sesuai
5. Jika rancangan terdapat gambar
rancangan, alur kerja dan cara
penggunaan alat tetapi tidak lengkap
30. Jika alat sesuai rancangan, bisa
digunakan dan bentuk fisik kuat dan
kokoh
20.
Jika alatsesuai rancangan ,dan bisa
digunakan
10. Jika alat kurang sesuai rancangan tetapi
bisa digunakan
20 . Alat dibuat dari bahan yang ada
lingkungan rumah, dan menarik
10. Alat dibuat dari bahan yang ada
lingkungan rumah, dan disain kurang
menarik
20. Sistematika laporan sesuai dengan
kriteria, isi laporan bermanfaat dan
kesimpulan sesuai
10. Sistematika laporan sesuai dengan
kriteria,
isi laporan kurang
bermanfaat, kesimpulan kurang sesuai
5. Hanya satu aspek yang terpenuhi

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 173

Lembar Kerja Siswa

PEMISAHAN CAMPURAN
Materi yang terdapat di alam semesta ini tidaklah murni, melainkan masih
berupa campuran.Seperti halnya udara yang kita hirup setiap hari sampai air
laut yang berada di samudera. Udara sendiri terdiri dari beberapa macam zat
seperti oksigen, nitrogen, air dan yang lainnya. Sedangkan air laut terdiri dari air,
garam, dan zat yang lainnya.
Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan
atau memurnikan suatu senyawa atau skelompok senyawa yang mempunyai
susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium
maupun skala industri. Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat
murni atau beberapa zat murni dari suatu campuran, sering disebut sebagai
pemurnian dan juga untuk mengetahui keberadaan suatu zat dalam suatu
sampel (analisis laboratorium).
Pemisahan komponen-komponen penyusun campuran dapat dipisahkan dengan
beberapa cara, diantaranya: 1) Penyaringan, 2) Sentrifugasi, 3)Kromatografi,4)
Destilasi,5) Sublimasi.
Untuk mempelajari metode pemisahan campuran ini cobalah lakukan kegiatan di
bawah ini.

Kegiatan 1
Memisahkan Garam Dapur dari Pengotor
I. Tujuan:
Memisahkan garam dapur dari zat pengotor dengan cara penyaringan/filtrasi dan
penguapan/evaporasi.
II. Alat dan Bahan :
Alat:
Bahan :
- Kertas saring
- Garam dapur kotor.
- Corong gelas
- Aquades
- Gelas kimia
- Labu Erlenmeyer
- Cawan penguap
- Batang pengaduk
- Kaki tiga
- Kawat kasa
- Pembakar spirtus
III.
Cara Kerja :
1. Larutkan garam dapur kotor sebanyak 3 sendok spatula dengan aquades
secukupnya dalam gelas kimia.
2. Siapkan kertas saring dan lipat dengan cara sebagai berikut:

3. Letakkan kertas saring di dalam corong dan semprotkan sedikit air sampai
kertas saring menempel pada corong.
4. Letakkan corong di atas labu Erlenmeyer atau letakkan corong pada alat
penyangganya.
Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 174

5. Masukkan filtrat (hasil saringan) ke dalam cawan penguap.


6. Panaskan filtrat tersebut sampai mendidih dan airnya menguap.
7. Zat apakah yang tersisa pada cawan penguap?
IV.
Pengamatan :
No
Bahan
Hasil Pengamatan
1
Campuran (garam kotor)
Wujud :
Warna : ..
2
Larutan garam setelah Wujud :
disaring (filtrat)
Warna : ..
3.
Filtrat setelah dipanaskan
Wujud :
Warna : ..
V. Pertanyaan :
1.Mengapa garam kotor harus dilarutkan terlebih dahulu?
2.Apa fungsi dari penguapan?
3.Apa kesimpulan yang dapat di ambil dari percobaaan di atas?

Kegiatan 3

Kromatografi Kertas
I.

Tujuan: Memisahkan zat warna dalam campuran

II.

Alat dan Bahan :


Alat
Spidol
berbagai
warna

Kertas saring
Gelas kimia

III.

Bahan
macam Tinta hitam dan warna lain
Aquades

Cara Kerja :
1. Siapkan kertas saring berukuran 3 x 10 cm, buat garis pada bagian
bawah dengan jarak 2 cm dari tepi kertas.
2. Masukkan kertas kromatografi ke dalam gelas kimia yang berisi sedikit
air, zat warna jangan tenggelam seperti gambar berikut.

3. Biarkan beberapa saat sampai muncul noda warna lalu keluarkan


kertas kromatografi dari dalam gelas kimia dan amati noda yang ada
pada kertas tersebut. Catat hasil pengamatan!
IV.

Pengamatan :
No
1
2

V.

Bahan
Spidol hitam
Setelah dilakukan
kromatografi kertas

Hasil Pengamatan
Warna : ..
Warna : ..

Pertanyaan :
1.Mengapa zat warna pada tinta dapat teruai didalam kertas kromatografi?
Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 175

2.Apa kesimpulan yang dapat di ambil dari percobaaan di atas?


Kegiatan 4

Pemurnian Alkohol
I. Tujuan: membuat alcohol murni dari alkohol yang dijual di apotik yang memiliki
label 75% dengan prinsip destilasi
II. Alat dan Bahan :
Alat
Bahan
Termometer
Alkohol 75%
Sumbat karet
Aquades
Labu destilasi
Kaki tiga
Kawat kasa
Pembakar spirtus
Kondensor/pendingin
Gelas kimia
Labu Erlenmeyer
Selang
III.

Cara Kerja :
1. Rangkaikan alat seperti gambar berikut.

2. Masukkan alkohol dan air dengan perbandingan yang sama ke dalam


labu destilasi.
3. Alirkan air ke dalam pendingin dari lubang yang posisinya lebih rendah.
4. Panaskan campuran air-alkohol dalam labu destilasi sampai mendidih dan
airnya menguap.
5. Tampung uap air yang sudah mengembun dan mengalir melalui
pendingin dengan gelas kimia.
6. Amati zat apa yang terdapat dalam labu dan zat apa yang terdapat dalam
gelas kimia.
IV.

Pengamatan :
No
1

Bahan
Campuran alkohol dan air

Campuran
dipanaskan

setelah

Hasil Pengamatan
Wujud :
Warna : ..
Wujud :
Warna : ..

V. Pertanyaan :
1. Pada suhu berapa alkohol mulai mendidih?
2. Pada pemisahan ini apa masing-masing wujud zat yang dipisahkan
3. Apa kesimpulan yang dapat di ambil dari percobaaan di atas?

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 176

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 177

Kegiatan5
I.
II.

III.

Memisahkan Kapur Barus dari Pengotor


Tujuan: Memisahkan kapur barus dari bahan pengotor dengan prinsip
sublimasi
Alat dan Bahan :
Alat:
Bahan :
- Cawan penguap
- Kapur barus
- Kaca arloji
- Pasir/tanah
- Kaki tiga
- Pembakar spirtus
- Kawat kasa
- Lumpang dan alu
Cara Kerja :
1. Tumbuk 1 buah kapur barus dengan menggunakan lumpang dan alu,
kemudian tambahkan pasir/tanah.
2. Masukkan campuran kapur barus dengan pengotornya ke dalam
cawan penguap.
3. Panaskan cawan tersebut dan tutup bagian atasnya dengan kaca
arloji yang diatasnya disimpan es.
4. Setelah beberapa saat buka tutup tersebut dan amati yang
menempel pada gelas arloji?

IV.

Pengamatan :
No
1
2

V.

Bahan
Campuran (kapur barus
dan pengotor)
Campuran
setelah
dipanaskan

Hasil Pengamatan
Wujud :
Warna : ..
Wujud :
Warna : ..

Pertanyaan :
1. Mengapa campuran tersebut harus dipanaskan?
2. Apa kesimpulan yang dapat di ambil dari percobaaan di atas?
3. Carilah bahan-bahan lain yang dapat menyublim!

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 178

Contoh Lembar Kerja Siswa


PEMISAHAN CAMPURAN

Materi yang terdapat di alam semesta ini tidaklah murni, melainkan masih
berupa campuran. Seperti halnya udara yang kita hirup setiap hari sampai air
laut yang berada di samudera. Udara sendiri terdiri dari beberapa macam zat
seperti oksigen, nitrogen, air dan yang lainnya. Sedangkan air laut terdiri dari air,
garam, dan zat yang lainnya.
Metode pemisahan merupakan suatu cara yang digunakan untuk memisahkan
atau memurnikan suatu senyawa atau skelompok senyawa yang mempunyai
susunan kimia yang berkaitan dari suatu bahan, baik dalam skala laboratorium
maupun skala industri.
Metode pemisahan bertujuan untuk mendapatkan zat murni atau beberapa zat
murni dari suatu campuran, sering disebut sebagai pemurnian dan juga untuk
mengetahui keberadaan suatu zat dalam suatu sampel (analisis laboratorium).
Pemisahan komponen-komponen penyusun campuran dapat dipisahkan dengan
beberapa cara, diantaranya: 1)
Penyaringan, 2) Pengkristalan dengan
penguapan, 3) Sublimasi, 4) Destilasi 5), Kromatografi , 6) Dekantasi
Untuk mempelajari metode pemisahan campuran ini cobalah lakukan kegiatan di
bawah ini.

Kegiatan 1
Memisahkan Garam Dapur dari Pengotor
1 Tujuan:
Memisahkan garam dapur dari zat pengotor dengan cara penyaringan/filtrasi dan
penguapan/evaporasi.
2 Alat dan Bahan :
Alat:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Bahan :
Kertas saring
Corong gelas
Gelas kimia
Labu Erlenmeyer
Cawan penguap
Batang pengaduk
Kaki tiga
Kawat kasa
Pembakar spirtus

10.Garam dapur kotor.


11.Aquades

3 Cara Kerja :
Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 179

1. Larutkan garam dapur kotor sebanyak 3 sendok spatula dengan


aquades secukupnya dalam gelas kimia.
2. Siapkan kertas saring dan lipat dengan cara sebagai berikut:

3. Letakkan kertas saring di dalam corong dan semprotkan sedikit air


sampai kertas saring menempel pada corong.
4. Letakkan corong di atas labu Erlenmeyer atau letakkan corong pada alat
penyangganya.
5. Masukkan filtrat (hasil saringan) ke dalam cawan penguap.
6. Panaskan filtrat tersebut sampai mendidih dan airnya menguap.
7. Zat apakah yang tersisa pada cawan penguap?

4 Pengamatan :
No
1

Bahan

Hasil Pengamatan

Campuran (garam kotor)

Wujud :
Warna : ..

3.

Larutan garam
disaring (filtrat)

setelah

Wujud :
Warna : ..

Filtrat setelah dipanaskan

Wujud :
Warna : ..

V. Pertanyaan :
D. Mengapa garam kotor harus dilarutkan terlebih dahulu?
E. Apa fungsi dari penguapan?
F. Apa kesimpulan yang dapat di ambil dari percobaaan di atas?

Kegiatan2
Memisahkan Kapur Barus dari Pengotor

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 180

C. Tujuan: Memisahkan kapur barus dari bahan pengotor dengan prinsip


sublimasi
D. Alat dan Bahan :
Alat:

Bahan :

12.Cawan penguap
13.Kaca arloji
14.Kaki tiga
15.Kawat kasa
16.Pembakar spirtus
17.Lumpang dan alu

18.Kapur barus
19.Pasir/tanah

E. Cara Kerja :
a. Tumbuk 1 buah kapur barus
dengan menggunakan lumpang
dan alu, kemudian tambahkan
pasir/tanah.

b. Masukkan campuran kapur


barus dengan pengotornya ke
dalam cawan penguap.

c. Panaskan cawan tersebut dan


tutup bagian atasnya dengan
kaca arloji yang diatasnya
disimpan es.
d. Setelah beberapa saat buka
tutup tersebut dan amati yang
menempel pada gelas arloji?

F. Pengamatan :
No
1

Bahan

Hasil Pengamatan

Campuran (kapur barus


dan pengotor)

Wujud :

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 181

Warna : ..
2

Campuran
dipanaskan

setelah

Wujud :
Warna : ..

G. Pertanyaan :
F. Mengapa campuran tersebut harus dipanaskan?
G. Apa kesimpulan yang dapat di ambil dari percobaaan di atas?
H. Carilah bahan-bahan lain yang dapat menyublim!

Kegiatan 3 ( Demonstrasi)
Pemurnian Alkohol
1. Tujuan: membuat alcohol murni dari alkohol yang dijual di apotik yang
memiliki label 75%
2. Alat dan Bahan :
Alat

Bahan
1. Termometer
2. Sumbat karet
3. Labu destilasi
4. Kaki tiga
5. Kawat kasa
6. Pembakar spirtus
7. Kondensor/pendingin
8. Gelas kimia
9. Labu Erlenmeyer
10.Selang

11.Alkohol 75%
12.Aquades

3. Cara Kerja :
A. Rangkaikan alat seperti gambar berikut.

B. Masukkan alkohol dan air dengan perbandingan yang sama ke dalam labu
destilasi.
C. Alirkan air ke dalam pendingin dari lubang yang posisinya lebih rendah.
D. Panaskan campuran air-alkohol dalam labu destilasi sampai mendidih dan
airnya menguap.
Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 182

E. Tampung uap air yang sudah mengembun dan mengalir melalui


pendingin dengan gelas kimia.
F. Amati zat apa yang terdapat dalam labu dan zat apa yang terdapat dalam
gelas kimia.
4. Pengamatan :
No
Bahan
1

Hasil Pengamatan

Campuran alkohol dan air

Wujud :
Warna : ..

Campuran
dipanaskan

setelah

Wujud :
Warna : ..

5. Pertanyaan :
a. Pada suhu berapa alkohol mulai mendidih?
b. Pada pemisahan ini apa masing-masing wujud zat yang dipisahkan
c. Apa kesimpulan yang dapat di ambil dari percobaaan di atas?

Kegiatan4
Kromatografi Kertas
a. Tujuan: Memisahkan zat warna dalam campuran
b. Alat dan Bahan :
Alat

Bahan
13.Spidol
berbagai
macam warna
14.Kertas saring
15.Gelas kimia

16.Tinta hitam dan


warna lain
17.Aquades

c. Cara Kerja :
B. Siapkan kertas saring berukuran 3 x 10 cm, buat garis pada bagian
bawah dengan jarak 2 cm dari tepi kertas.
C. Masukkan kertas kromatografi ke dalam gelas kimia yang berisi sedikit
air, zat warna jangan tenggelam seperti gambar berikut.

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 183

D. Biarkan beberapa saat sampai muncul noda warna lalu keluarkan


kertas kromatografi dari dalam gelas kimia dan amati noda yang ada
pada kertas tersebut. Catat hasil pengamatan!
d. Pengamatan :
No

Bahan

Hasil Pengamatan

Spidol hitam

Warna: ..

Setelah dilakukan
kromatografi kertas

Warna : ..

e. Pertanyaan :
1. Mengapa zat
kromatografi?

warna

pada

tinta

dapat

teruai

didalam

kertas

2. Apa kesimpulan yang dapat di ambil dari percobaaan di atas?

Kegiatan 5
Dekantasi
a. Tujuan: Memisahkan campuran dengan metode dekantasi
b. Alat dan Bahan :
Alat

Bahan
18.Sendok
19.Batang Pengaduk
20.Gelas kimia

21.Pasir
22.Aquades
23.Minyak
24.Kapur Barus
25.Susu

c. Cara Kerja :
1. Ambillah satu sendok pasir dan masukkan ke dalam segelas air.
2. Aduk dan biarkan beberapa saat. Lakukan proses dekantasi dengan
bantuan batang pengaduk
3. Lakukan langkah yang sama untuk campuran air dengan minyak, air
dengan kapur barus dan air dengan susu. Catat hasil pengamatan!
d. Pengamatan :
No
Bahan
Hasil Pengamatan
1
Campuran pasir dengan
air
2
campuran air dengan
minyak,
3
air dengan kapur barus
4
air dengan susu.
air dengan kapur barus
e. Pertanyaan :
a. Apakah proses dekantasi dapat memisahkan zat-zat penyusun masingmasing campuran dengan baik ?
b. Jenis campuran apa yang dapat dipisahkan dengan cara dekantasi
c. Apa prinsip dari pemisahan campuran dengan metode dekantasi?
Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 184

Kegiatan 6
Kristalisasi
1

Tujuan:Membuat kristal tembaga (II) sulfat atau terusi dari larutannya


2 Alat dan Bahan :
Alat

Bahan
26.Spatula
27.Batang Pengaduk
28.Gelas kimia
29.Gelas ukur
30.Kaca arloji

31.Tembaga(II)
(Terusi)
32.Aquades

sulfat

3 Cara Kerja :
1. Siapkan 20 cm3 aquades di dalam gelas kimia, masukkan serbuk
tembaga(II) sulfat sedikit-sedikit, aduk terus sampai serbuk tidak
dapat larut lagi.
2.
Tuangkan sedikit larutan kedalam kaca arloji, simpan ditempat
terbuka dan biarkan beberapa saat sampai terjadi kristal tembaga(II)
sulfat
3. Amati bentuk dan warna kristal yang terjadi! Catat hasil pengamatan!
4
1
2

Pertanyaan :
Adakah perbedaan antara serbuk tembaga(II) sulfat sebelum kristalisasi
dengan kristal yang dihasilkan
Jelaskan prinsip pemisahan campuran dengan metode kristalisasi?

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 185

LK- 4.2

PENYUSUNAN dan PENELAAHAN RENCANA PELAKSANAAN


PEMBELAJARAN (RPP)

Tujuan
Kegiatan

: Melalui kegiatan penyusunan dan telaah RPP, peserta


mampu menyusun RPP IPA yang sesuai dengan SKL, KI,
dan KD; Standar Proses; pendekatan saintifik dan model
pembelajaran yang relevan serta sesuai dengan prinsipprinsip pengembangan RPP.

Langkah Kegiatan:
1. Pelajari dan diskusikan prinsip-prinsip penyusunan RPP berserta contoh
RPP IPA.
2. Dalam kelompok susunlah RPP dari satu KD, setiap orang atau dua
orang mendapatkan tugas menyusun RPP untuk satu kali tatap muka
( Pilih topik IPA yang telah didiskusikan pada kegiatan merancang
model pembelajaran dan penilaian) .
3. Setelah selesai tukarkan RPP yang Anda susun dengan anggota
kelompok lain.
4. Lakukan telaah terhadap RPP yang disusun anggota kelompok lain
menggunakan format yang tersedia.
5. Isilah format sesuai dengan petunjuk pada format telaah RPP, berikan
catatan khusus atau alasan Anda memberi skor pada suatu aspek pada
RPP.
6. Tuliskan masukan atau rekomendasi secara umum sebagai saran
perbaikan RPP pada kolom yang tersedia.
7. Setelah selesai
telaah RPP, tukarkan kembali
RPP selanjutnya
diskusikan hasil telaah RPP kemudian revisi sesuai rekomendasi atau
saran perbaikan.

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 186

FORMAT TELAAH RPP


1. Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria
yang tertera pada kolom tersebut. Berikan catatan atau saran untuk
perbaikan RPP sesuai penilaian Anda
2. Isilah Identitas RPP yang ditelaah.
Nama Guru
: .....................................................
Mata pelajaran
: .....................................................
Topik/Sub topik
: ......................................................

No

A
1.

Komponen Rencana Pelaksanaan


Pembelajaran
Identitas Mata Pelajaran

1
2

Terdapat : satuan pendidikan,kelas,


semester, mata pelajaran jumlah
pertemuan
Kompetensi Inti dan Kompetensi
Dasar
Kompetensi Inti
Kompetensi Dasar

C.

Perumusan Indikator

1.

Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar

2.

Kesesuaian penggunaan kata kerja


operasional dengan kompetensi yang
diukur
Kesesuaian rumusan dengan aspek
pengetahuan.
Kesesuaian rumusan dengan aspek
keterampilan

3.
4
D.

Perumusan Tujuan Pembelajaran

1
2
3

Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar


Kesesuaian dengan Indikator
Kesesuaian perumusan dengan aspek
Audience, Behaviour, Condition, dan
Degree

E.

Pemilihan Materi Ajar

1.
2.

Kesesuaian dengan Kompetensi Dasar


Kesesuaian dengan tujuan
pembelajaran

Hasil Penelaahan dan


Skor
1

Tidak
ada

Kuran
g
Lengk
ap

Sudah
Lengka
p

Tidak
Sesu
ai

Sesuai
Sebagi
an

Sesuai
Seluruh
nya

Tidak
Sesu
ai

Sesuai
Sebagi
an

Sesuai
Seluruh
nya

Tidak
Sesu
ai

Sesuai
Sebagi
an

Sesuai
Seluruh
nya

Catatan
revisi

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 187

3
4

Kesesuaian dengan karakteristik


peserta didik
Keruntutan uraian materi ajar

F.

Pemilihan Sumber Belajar

1.

Kesesuaian dengan tujuan


pembelajaran
Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
Kesesuaian dengan pendekatan
saintifik
Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik

2.
3
4.
G.

Pemilihan Media Belajar

1.

Kesesuaian dengan tujuan


pembelajaran
Kesesuaian dengan materi
pembelajaran
Kesesuaian dengan pendekatan
saintifik
Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik

2.
3
4.
H.

Model Pembelajaran

1.

Kesesuaian dengan tujuan


pembelajaran
Kesesuaian dengan karakteristik
materi

2.
I

Metode Pembelajaran

Kesesuaian dengan tujuan


pembelajaran
Kesesuaian dengan karakteristik
materi
Kesesuaian dengan karakteristik
peserta didik

2
3
j.

Skenario Pembelajaran

1.

Menampilkan kegiatan pendahuluan,


inti, dan penutup dengan jelas
Kesesuaian kegiatan dengan
pendekatan saintifik (mengamati,
menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasikan informasi,
mengkomunikasikan)
Kesesuaian dengan metode

2.

Tidak
Sesu
ai

Sesuai
Sebagi
an

Sesuai
Seluruh
nya

Tidak
Sesu
ai

Sesuai
Sebagi
an

Sesuai
Seluruh
nya

Tidak
Sesu
ai

Sesuai
Sebagi
an

Sesuai
Seluruh
nya

Tidak
Sesu
ai

Sesuai
Sebagi
an

Sesuai
Seluruh
nya

Tidak
Sesu
ai

Sesuai
Sebagi
an

Sesuai
Seluruh
nya

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 188

5.

pembelajaran
Kesesuaian kegiatan dengan
sistematika/keruntutan materi
Kesesuaian alokasi waktu kegiatan
pendahuluan, kegiatan inti dan
kegiatan penutup dengan cakupan
materi

K.

Rancangan Penilaian
Pembelajaran

4.

1
2.
3.
4.

Tidak
Sesu
ai

Sesuai
Sebagi
an

Sesuai
Seluruh
nya

Kesesuaian bentuk, tehnik dan


instrumen dengan indikator
pencapaian kompetensi
Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan
instrumen Penilaian Sikap
Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan
instrumen Penilaian Pengetahuan
Kesesuaian antara bentuk, tehnik dan
instrumen Penilaian Keterampilan
Jumlah skor

Masukan terhadap RPP secara umum:


........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
R- 4.2
........................................................................................................................................
........................................................................................................................................
...................
RUBRIK PENILAIAN RPP
Rubrik Penilaian RPP ini digunakan peserta pada saat penelaahan RPP peserta
lain dan digunakan fasilitator untuk menilai RPP yang disusun oleh masingmasing peserta. Selanjutnya nilai RPP dimasukan ke dalam nilai portofolio
peserta.
Langkah-langkah penilaian RPP sebagai berikut:
1. Cermati format penilaian RPP dan RPP yang akan dinilai
2. Berikan nilai pada stiap komponen RPP dengan cara membubuhkan tanda
cek () pada kolom pilihan (skor = 1), (skor = 2), atau (skor = 3)
sesuai dengan penilaian Anda terhadap RPP yang ditelaah atau dinilai
3. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan perencanaan pembelajaran
4. Setelah selesai penilaian, hitung jumlah skor yang diperoleh
5. Tentukan Nilai menggunakan rumus sbb:

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 189

Nilai=

Jumlah Skor
x 100
36 x 3

PERINGKAT
Amat Baik
( AB)

NILAI
90 < AB
100

Baik (B)

80 < B 90

Cukup (C)

70 < C 80

Kurang (K)

70

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 190

Materi 4.3 Peer Teaching


HO-4.3

Prinsip-prinsip Pelaksanaan Pembelajaran


Prinsip-prinsip pelaksanaan pembelajaran berdasarkan Permendikbud nomor 65
tahun 2013 tentang standar proses adalah sebagai berikut.
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP, meliputi kegiatan
pendahuluan, inti dan penutup.
1. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
b. memberi motivasi belajar peserta didik secara kontekstual sesuai
manfaatdan
aplikasi
materi
ajar
dalam
kehidupan
sehari-hari,
denganmemberikan
contoh
dan
perbandingan
lokal,
nasional
daninternasional;
c. mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
d. menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai; dan
e. menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan sesuai
silabus.
2. Kegiatan Inti
Kegiatan inti menggunakan model pembelajaran, metode pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar yang disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatantematik dan/atau
tematik terpadu dan/atau saintifik dan/atauinkuiri dan penyingkapan (discovery)
dan/ataupembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah
(project based learning)disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dan jenjang
pendidikan.
a. Sikap
Sesuai dengan karakteristik sikap, maka salah satu alternatif yang dipilih adalah
proses afeksi mulai dari menerima, menjalankan,menghargai,menghayati,hingga
mengamalkan. Seluruh aktivitas pembelajaran berorientasi pada tahapan
kompetensi yang mendorong peserta didik untuk melakuan aktivitas tersebut.
b. Pengetahuan
Pengetahuan dimiliki melalui aktivitas mengetahui, memahami, menerapkan,
menganalisis, mengevaluasi, hingga mencipta.Karakteritik aktivititas belajar
dalam domain pengetahuan ini memiliki perbedaan dan kesamaan dengan
aktivitas
belajardalam
domain
keterampilan.Untuk
memperkuat
pendekatansaintifik, tematik terpadu, dan tematik sangat disarankan untuk
menerapkan belajar berbasis penyingkapan/penelitian (discovery/inquiry
learning).Untuk mendorong peserta didik menghasilkan karya kreatif dan
kontekstual, baik individual maupun kelompok, disarankan menggunakan
Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 191

pendekatan pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan


masalah (project based learning).
c. Keterampilan
Keterampilan diperoleh melalui kegiatan mengamati, menanya, mencoba,
menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topikdan subtopik) mata
pelajaran yang diturunkan dari keterampilan harus mendorong peserta didik
untuk melakukan proses pengamatan hingga penciptaan. Untuk mewujudkan
keterampilan tersebut perlu melakukan pembelajaran yang menerapkan modus
belajar
berbasis
penyingkapan/penelitian
(discovery/inquirylearning)dan
pembelajaran yang menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah (project
based learning).
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama peserta didik baik secara individual
maupun kelompok melakukan refleksi untuk mengevaluasi:
a. seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk
selanjutnya secara bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak
langsung dari hasil pembelajaran yang telah berlangsung;
b. memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;
c. melakukan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas, baik tugas
individual maupun kelompok; dan
d. menginformasikan rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
Prinsip-prinsip pembelajaran yang diuraikan di atas merupakan prinsip secara
umum, berlaku untuk semua mata pelajaran. Ada beberapa karakteristik
pembelajaran IPA yang harus diperhatikan hal ini berkaitan dengan kompetensi
professional guru IPA seperti yang tertera dalam Permendiknas nomor 16 tahun
2007 dan yaitu:

Memahamikonsep-konsep,hukum-hukum,danteori-teoriIPAyangmeliputi
struktur,
dinamika,energetikadankinetikasertapenerapannyasecara
fleksibel.
MemahamiprosesberpikirIPAdalammempelajariprosesdangejalaalam.
Menggunakanbahasasimbolikdalammendeskripsikanprosesdangejala
alam/IPA.
Memahamistruktur(termasukhubunganfungsionalantarkonsep)ilmuIPA
dan ilmu-ilmu lain yang terkait.
BernalarsecarakualitatifmaupunkuantitatiftentangprosesdanhukumIPA.
Menerapkankonsep,hukum,danteorifisikadanmatematikauntuk
menjelaskan/mendeskripsikan fenomena IPA.
Menjelaskanpenerapanhukum-hukumIPAdalamteknologiyangterkait
denganIPA terutama yang dapat ditemukan dalam kehidupansehari-hari.
Memahami lingkup dan kedalaman IPA sekolah.
Kreatifdaninovatifdalampenerapandanpengembanganbidangilmuyang
terkait dengan mata pelajaran IPA.
Menguasaiprinsip-prinsipdanteori-teoripengelolaandankeselamatankerja/
belajar di laboratorium IPA sekolah.
Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 192

Menggunakanalat-alatukur,alatperaga,alathitung,danperantilunak
komputeruntukmeningkatkanpembelajaranIPAdikelas,laboratorium, dan
lapangan.
MerancangeksperimenIPAuntukkeperluanpembelajaranataupenelitian.
Melaksanakan eksperimen IPA dengan cara yang benar.
MemahamisejarahperkembanganIPApadaumumnyakhususnyaIPAdan pikiranpikiran yang mendasari perkembangan tersebut.

PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(Peer-teaching)

LK- 4.3

Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan peer teaching, peserta mampu


melaksanakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan model
pembelajaran yang sesuai

Langkah Kegiatan:
1. Bacalah format Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran untuk dapat
memahami setiap aspek yang dinilai
2. Pada saat menjadi guru tampilkan pembelajaran sesuai dengan rancangan
RPP
3. Pada saat menjadi pengamat, amatilah secara seksama proses
pelakasanaan pembelajaran yang dilakukan oleh peserta lain yang menjadi
guru
4. Berikan tanda centang () pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai
penilaian Anda terhadap penyajian pembelajaran
5. Pada kolom catatan, berikan catatan khusus atau saran perbaikan
pelaksanaan pembelajaran
6. Berikan nilai menggunakan rumus yang tersedia

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 193

FORMAT PENGAMATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Nama Peserta
:

...............................................................................

Asal Sekolah
: ...............................................................................
Mata Pelajaran
Kelas
..................
Topik/Subtopik

: ...............................................................................
: ..............................................................

: ..............................................................................
Aspek yang Diamati

Ya

Tid
ak

Catat
an

Perbai
kan

Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
1
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan
menyapa dan memberi salam
2
Mengaitkan materi dengan materi pembelajaran
sebelumnya
3
Mengajukan pertanyaan menantang untuk memotivasi
4
Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi
pembelajaran
5
Menyampaikan manfaat materi pembelajaran
Penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan
1
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai peserta
didik
2
Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual,
kerja kelompok, dan melakukan observasi.
Kegiatan Inti
Penguasaan materi pembelajaran
1
2
3
4

Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan


pembelajaran.
Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan
lain yang relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan
nyata.
Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan
tepat.
Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit,
dari konkrit ke abstrak)

Penerapan strategi pembelajaran yang mendidik


1
2
3
4
5

Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi


yang akan dicapai
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
Menguasai kelas
Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan
partisipasi aktif peserta didik dalam mengajukan
pertanyaan
Melaksanakan pembelajaran yang menumbuhkan
partisipasi aktif peserta didik dalam mengemukakan
pendapat
Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 194

6
7
8
9

Melaksanakan pembelajaran yang mengembangkan


keterampilan peserta didik sesuai dengan materi ajar
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasaan dan sikap positif (nurturant effect)
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu
yang direncanakan

Penerapan Pendekatan Saintifik


1

Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan peserta didik


untuk mengamati
2
Memancing peserta didik untuk bertanya apa, mengapa
dan bagaimana
3
Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik
untuk mengumpulkan informasi
4
Memfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik
untuk mengasosiasikan data dan informasi yang
dikumpulkan
5
Menfasilitasi dan menyajikan kegiatan bagi peserta didik
untuk mengkomunikasikan pengetahuan dan
keterampilan yang diperolehnya
Pemanfaatan sumber belajar/media dalam
pembelajaran
1
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber
belajar bervariasi
2
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media
pembelajaran
3
Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber
belajar
4
Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media
pembelajaran
5
Menghasilkan pesan yang menarik
Pelaksanaan Penilaian Pembelajaran
1

Melaksanakan Penilaian Sikap

Melaksanakan Penilaian Pengetahuan

Melaksanakan Penilaian Keterampilan

Pelibatan peserta didik dalam pembelajaran


1
2
3
4

Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui


interaksi guru, peserta didik, sumber belajar
Merespon positif partisipasi peserta didik
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta
didik
Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif

Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik


dalam belajar
Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam
pembelajaran
1
Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
2

Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar

Kegiatan Penutup
Penutup pembelajaran
1
Menfasilitasi dan membimbing peserta didik
Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 195

merangkum materi pelajaran


2
3

Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk


merefleksi proses dan materi pelajaran
Memberikan tes lisan atau tulisan

Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio

Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan


arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan
Jumlah

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 196

DAFTAR PUSTAKA

Allen, L. (1973). An Examination of the Ability of Third Grade Children from the
Science Curriculum Improvement Study to Identify Experimental Variables
and to Recognize Change.Science Education, 57, 123-151.
Dahar, RW., 1991. Teori-Teori Belajar. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Direktorat Pembinaan SMP, Ditjen Pendidikan Dasar. 2013. Model Penilaian
Peserta Didik SMP. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Pembinaan SMA, Ditjen Pendidikan Menegah. 2013. Model Penilaian
Peserta Didik SMA. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi
Lulusan Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan
dan Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 64tahun 2013tentang Standar Isi Pendidikan
Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 65 tahun 2013 tentang
Standar Proses
Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian
Pendidikan. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 68 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar Dan
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah .
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 71 tahun 2013 tentang Buku Teks Pelajaran
Dan Buku Panduan Guru Untuk Pendidikan Dasar Dan Menengah .
Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Kemdikbud. 2013. Permendikbud 81Atahun 2013 tentang
Implementasi
Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Nuryani_Rustaman. 2013. Assessment pendidikan IPA.
http://file.upi.edu/Direktori/SPS/ PRODI.PENDIDIKAN_IPA/195012311979032NURYANI_RUSTAMAN/ Asesmen_pendidikan_IPA.pdflast update Januari 2013
Padilla, M., Cronin, L., & Twiest, M. (1985).The Development and Validation of the
Test of Basic Process Skills. Paper Presented at the Annual meeting of the
National Association for Research in Science Teaching, French Lick, IN.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan
Problem Based Learning Cases for High School Sciences; http://msid.ca/umedia/
AgBioPBLCases.pdf
Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 197

Problem
Based
Learning
and
Examples
of
Science
Lesson
Ideas;http://stem.browardschools.com/ science/science_general/pbl/
Quinn, M., & George, K. D. (1975).Teaching Hypothesis Formation.Science
Education,
59,
289-296.
Science Education, 62, 215-221.
Syah, M., 1996.Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Thiel, R., & George, D. K. (1976).Some Factors Affecting the use of the Science
Process Skill of Prediction by Elementary School Children. Journal of
Research in Science Teaching, 13, 155-166.
Tim Pengembang. (2013). Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Mata
Pelajaran IPA. Pusbangprodik
Tomera, A. (1974). Transfer and Retention of Transfer of the Science Processes of
Observation and Comparison in Junior High School Students.Science
Education, 58, 195-203.

Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajan Terbimbing | 198

Anda mungkin juga menyukai