Anda di halaman 1dari 6

Rasionalisme dalam

Pembelajaran
KonradusBahasa
Silvester Jenahut

Latar Belakang
Rasio dan pengalaman adalah sumber pengetahuan (Jujun, 2001: 50)

Pengetahuan yang berasal dari rasio merupakan bentuk pemahaman


kaum rasionalis
Rasionalisme hadir sebagai pembebasan dari cara berpikir skolastik
(Jalaluddin & Abdullah, 2013: 64).

Rasionalisme berlangsung dari pertengahan abad ke XVII sampai


akhir abad ke XVIII.

Pelopor: Rene Descartes (1596- 1650 M), Benedict Spinoza (1632677 M), dan Gottfried Wilhem Leibniz (1646-1716 M).
TPB Nativis LAD diilhami oleh pikiran-pikiran rasionalis (Saryono,
2010:31

Konsep Filsafat Rasionalisme

Segi etimologis, Mufiq (2007:65) menjelaskan bahwa rasionalisme sendiri


berasal dari bahasa latin, ratio, yang berarti rasio atau nalar. Dalam hal ini
dapat diartikan bahwa rasionalisme memberikan tempat yang istimewa pada
nalar atau akal daripada pengalaman dalam menentukan kebenaran
pengetahuan.
Menurut Lorens (2005:929), rasionalisme secara umum adalah pendekatan
filosofis yang menekankan akal budi (rasio) sebagai sumber pengetahuan,
mendahului atau unggul atas, dan bebas (terlepas) dari pengamatan
inderawi
Taryadi (1989:19) berpendapat bahwa dengan menggunakan prosedur
tertentu dari akal saja kita dapat menemukan pengetahuan dalam arti yang
paling ketat, yaitu pengetahuan yang dalam keadaan apapun tak mungkin
salah

Tokoh Aliran Rasionalisme


Rene Descartes
Rene Descartes lahir di La Haye,
Prancis, 31 Maret 1596 dan di
Stockholm, Swedia, 11 Februari 1650
pada umur 53 tahun

Kesadaran sebagai dasar pemikiran filosofis.


Mengenalkan metode penalaran yg disebut keraguan metodis
Keraguan metodis dimulai dg meragukan segala hal. Jika
semua hal telah diragukan kebenarannya, maka apa yg masih
tersisa yg tidak dapat diragukan?
Yang masih tersisa dan yang tidak dapat diragukan adalah
bahwa saya sedang meragukan segalanya. Saya ragu karena
saya berpikir. Jadi, saya berpikir maka saya ada. Cogito ergo
sum. Melalui keraguan sebagai metode, saya sampai pada
kebenaran.
Kebenaran dapat dicari berdasarkan penalaran pada proposisiproposisi yang terlepas dari pengalaman inderawi
sebagaimana yg dipraktekkan dalam matematika (Descartes
seorang matematikawan).

Tokoh Aliran Rasionalisme


Benedict Spinoza
(1632-677 M)

Kesadaran sebagai dasar pemikiran filosofis.


Mengenalkan metode penalaran yg disebut keraguan metodis
Keraguan metodis dimulai dg meragukan segala hal. Jika
semua hal telah diragukan kebenarannya, maka apa yg masih
tersisa yg tidak dapat diragukan?
Yang masih tersisa dan yang tidak dapat diragukan adalah
bahwa saya sedang meragukan segalanya. Saya ragu karena
saya berpikir. Jadi, saya berpikir maka saya ada. Cogito ergo
sum. Melalui keraguan sebagai metode, saya sampai pada
kebenaran.
Kebenaran dapat dicari berdasarkan penalaran pada proposisiproposisi yang terlepas dari pengalaman inderawi
sebagaimana yg dipraktekkan dalam matematika (Descartes
seorang matematikawan).

Anda mungkin juga menyukai