Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS GAYA BAHASA PADA CERPEN GERHANA MATA KARYA DJENAR

MAESA AYU

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah stilistika

Dosen Pengampu:

Dr. Akhmad Taufik, S.S., M.Pd.

Siswanto, M.A

Oleh:

Thania Puspa Wardani (170210402005)

KELAS A

PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

JURUSAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2019
Latar Belakang

Cerita pendek atau cerpen merupakan salah satu karya sastra yang habis dibaca sekali
duduk. Menurut Soeharianto (1982: 39), cerpen adalah wadah yang biasanya dipakai oleh
pengarang untuk menyuguhkan sebagian kecil saja dari kehidupan tokoh yang paling menarik
perhatian pengarang.
Menurut Soeharianto (1982) cerita pendek bukan ditentukan oleh banyaknya halaman
untuk mewujudkan cerita tersebut atau sedikit tokoh yang terdapat di dalam cerita itu,
melainkan lebih disebabkan oleh ruang lingkup permasalahan yang ingin disampaikan oleh
bentuk karya sastra itu. Jadi jenis cerita yang pendek belum tentu dapat digolongkan menjadi
cerita pendek, jika ruang lingkup permasalahannya tidak memenuhi persyaratan sebagai
cerpen.
Media yang digunakan oleh cerpen untuk menyampaikan pikiran pengarang adalah
bahasa. Bahasa dalam karya sastra merupakan lambang yang mempunyai arti yang ditentukan
oleh perjanjian atau konvensi dari masyarakat. Bahasa yang digunakan di dalam karya sastra
cenderung menyimpang dari kaidah kebahasaan, bahkan menggunakan bahasa yang dianggap
aneh atau khas. Penyimpangan penggunaan bahasa dalam karya sastra, menurut Riffaterre
(dalam Supriyanto, 2009: 2) disebabkan oleh tiga hal yaitu displacing of meaning
(pengganitan arti), dan creating of meaning (perusakan atau penyimpangan arti), dan creating
of meaning (penciptaan arti).
Oleh karena banyak penyimpangan arti di dalam karya sastra, maka pengamatan atau
pengkajian terhadap karya sastra (cerpen) khususnya dilihat dari gaya bahasanya sering
dilakukan. Pengamatan terhadap karya sastra (cerpen) melalui pendekatan struktur untuk
menghubungkan suatu tulisan dengan pengalaman bahasanya disebut sebagai analisis
stilistika.
Salah satu cerpen yang sangat menarik untuk dikaji menggunakan analisis stilistika
adalah cerpen Gerhana Mata karya Djenar Maesa Ayu. Cerpen ini menarik untuk dikaji
karena mengandung banyak majas (gaya bahasa) dan bahasa kiasan.

Anda mungkin juga menyukai