Apa saja identitas buku “Teori Belajar Bagaimana intisari dari isi buku “Teori
Bahasa” Karya Drs. Syaifuddin Mahmud, Belajar Bahasa” Karya Drs. Syaifuddin
M.Pd Mahmud, M.Pd
dan Muhammad Idham S,Pd., M.Ed? dan Muhammad Idham S,Pd., M.Ed?
Praktis
Bagi Penulis :
Laporan ini dibuat untuk memberikan pengalaman, gambaran sistematika pembuatan laporan buku
yang baik dan tahapannya, juga menambah wawasan pengetahuan mengenai kajian yang diangkat
mengenai teori belajar bahasa.
Teoritis
1. Semoga laporan ini bisa di gunakan sebagai bahan kajian dalam pembelajaran menulis.
2. Diharapkan laporan ini dapat dijadikan bahan referensi bagi laporan-laporan buku yang akan datang
berkaitan denganteori belajar bahasa.
3. Diharapkan laporan ini bisa menjadi sumber pembelajaran bahasa Indonesia dan materi pembelajaran
bahasa.
BAB I PENDAHULUAN
Teori Belajar Kognitif meruapakan teori belajar yang melibatkan peristiwa mental dengan penekanan nya
pada proses. Teori ini dipelopori oleh Robert M. Gagne, Jean Piaget, dan Ausubel.
1) Teori Pembelajaran Kognitif menggunakan model pemrosesan informasi yang menguraikan fungsi dari
pencatat pancaindera atau sensory register, memori jangka pendek, dan memori jangka panjang serta
menjelaskan bagaimana tiap-tiap komponen model itu menyumbang kepada pemerosesan informasi.
2) Teori Pembelajaran Kognitif menjelaskan proses ingat dan lupa.
3) Teori Pembelajaran Kognitif menunjukkan bagaimana meningkatkan memori dengan menggunakan
pembelajaran pasangan sekutu atau paired-associate learning pembelajaran berurutan atau serial
learning, dan pembelajaran menghafal-bebas atau free recall learning.
4) Teori Pembelajaran Kognitif menjelaskan perbedaan pembelajaran hafalan atau rot learning dan
pembelajaran bermakna atau meaningfull learning.
5) Teori Pembelajaran Kognitif menjelaskan keterampilan metakognitif yang digunakan untuk pengayaan
belajar.
6) Teori Pembelajaran Kognitif mengidentifikasi strategi belajar efektif yang membantu siswa belajar.
7) Teori Pembelajaran Kognitif mengangkat strategi-strategi pengajaran khusus yang membantu siswa
belajar.
Lanjutan
Teori belajar asosiasi mendasarkan pada teori ilmu jiwa asosiasi, memunculkan dua teori
yang sangat terkenal, yakni teori konektionisme yang dipelopori oleh Thorndike dan teori
conditioning yang dipelopori oleh Pavlov.
Thorndike dengan S-R Bond Theory-nya menyusun hukum hukum belajar:
1) Hukum pengaruh (the law of effect), yakni hu bungan-hubungan S-R dapat diperkuat
atau diperlemah bergantung kepada kepuasan/kesenangan atau ketidaksenangan;
2) Hukum latihan/hukum penggunaan atau hukum penidakgunaan (the law of exercise
atau the law of disuse), yakni hubungan S-R bertambah erat jika sering dilatih atau
digunakan;
3) Hukum respons berganda (the law of multiple response), yakni individu mengadakan
bermacam-macam percobaan yang mula-mula tidak berhasil, akhirnya mungkin
memberi jawaban yang tepat;
4) Hukum asimilasi atau hukum analogi (the law of assimilation atau the law of analogy).
Tokoh yang mengembangkan teori belajar asosiasi adalah Thorndike dan Pavlov.
Lanjutan
Tokoh yang mengembangkan teori belajar behavior adalah Edwin Guthrie, Wadson, dan
B.F. Skinner.
1. Menurut skinner tingkah laku terjadi atas 2 proses, yaitu stimulus dan respon, dengan
demikian yang paing penting itu adalah kedua hal itu.
2. Teori ini percaya bahwa pemerolehan bahasa ke dua dapat diperoleh dari peniruan
untuk mengidentifikasi hubungan stimulus dan respon.
3. Menurut Ellis ada 2 ciri dari teori ini, yaitu pertama kebiasaan yang dapat diamati yaitu
kebenaran dasar yang wujudnya dapat ditunjuk dan geraknya dapat diamati, kedua
kebiasaan itu akan menjadi sesuatu yang otomatis, karena memanipulasi kesulitan
dalam menerima stimulan.
4. Dalam proses pembiasaan akan terjadi reaksi reinforced.
Lanjutan
Piaget mengembangkan Teori Belajar Konstruktivisme dengan asumsi bahwa setiap
individu sudah memiliki kemampuan untuk mengonstruksi pengetahuannya sejak
kecil.
1. Pandangan teori ini tentang belajar bahwa belajar sebagai suatu proses mengonstruksi
pengetahuan oleh pembelajar itu sendiri.
2. Adapun ciri belajar konstruktivis terdiri atas orientasi, elisitasi. restrukturisasi ide,
penggunaan ide baru dalam berbagai situasi, dan review.
3. Contextual Teaching and Learning merupakan suatu implementasi dari Teori Belajar
Konstruktivisme. Teori yang dikembangkan oleh Piaget ini memiliki tujuh komponen,
yakni: (a) constructivism (konstruktivisme), inquiry (inkuiri), questioning (bertanya),
learning community (masyarakat belajar), modeling (pemodelan), reflection (refleksi),
dan authentic assessment (penilaian yang sebenarnya)
BAB II BELAJAR DAN PEMBELAJARAN
Kata kunci dari pengertian belajar adalah perubahan. Perubahan dapat terjadi
melalui proses atau kegiatan mengamati, membaca, meniru, mencoba sesuatu,
mendengar, dan mengikuti arah tertentu.
Jadi, belajar merupakan kegiatan yang dilakukan secara sengaja menuju kepada
perubahan perilaku melalui kegiatan mengamati, membaca, meniru, mencoba
sesuatu, mendengar, dan mengikuti arah tertentu.
Belajar bahasa melibatkan empat faktor. Keempat faktor tersebut, menurut
Subyakto-N (1988:4),terdiri atas guru, pengajaran bahasa, metode pengajaran,
dan materi pelajaran.
Pembelajaran merupakan kombinasi dari unsur manusiawi, material, fasilitas,
perlengkapan, dan prosedur yang saling memengaruhi pencapaian tujuan
pembelajaran. Manusia yang dimak sudkan terdiri atas guru, siswa, dan tenaga
laboratorium.
Selanjutnya, material yang dimaksudkan terdiri atas buku-buku, papan tulis, film,
film slide, film strip, spidol, kapur tulis, dan video. Fasilitas dan perlengkapan
dapat berupa ruang kelas, LCD projector, dan komputer. Selain itu, prosedur
dapat berupa jadwal belajar-mengajar, metode mengajar, praktik, dan sebagainya
(Hamalik, 2014:57).
Prinsip pembelajaran sebagaimana diatur dalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
(1) dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;
(2) dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka sumber belajar;
(3) dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiah;
(4) dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;
(5) dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;
(6) dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan jawaban yang kebenarannya
multi dimensi;
(7) dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;
(8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hard-skills) dan keterampilan mental (softskills);
(9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang
hayat;
(10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun
kemauan(ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran
(tut wuri handayani);
(11) pembelajaran yang berlangsung di rumah di sekolah, dan di masyarakat;
(12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja adalah peserta didik, dan di mana
saja adalah kelas;
(13) pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; dan
(14) pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang buda ya peserta didik.
Lanjutan
Komponen Belajar (a) Tujuan,
dan Pembelajaran
(b) Bahan Pelajaran
Komponen-komponen Belajar (c) Kegiatan Belajar-mengajar
dan Pembelajaran Sebagai suatu
proses, kegiatan belajar dan (d) Metode
pembelajaran mempunyai suatu
sistem yang mengatur (e) Alat
komponen-komponen yang
(f) Sumber Pelajaran
terlibat di dalamnya.
(g) Evaluasi
BAB III BAHASA DAN PIKIRAN
Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang arbiter dan bermakna
konvensional berfungsi sebgai alat komunikasi, sarana menyampaikan
pikiran, perasaan, dan pesan.
Fungsi Bahasa
1. Fungsi kognitif, yakni bahasa menerangkan proposisi yang kita dapat
mencoba kebenarannya dan dapat menerima ataumenolaknya.
2. Fungsi emotif, yakni terdapat dua kemungkinan, yaitu ber sifat ekspresif
tentang perasaan dan keadaan, atau mungkin bersifat evokatif dan
menghendaki responsi emosional dari orang lain.
3. Fungsi imperatif, yakni memerintah atau mengarahkan agardapat
mengontrol tindakan orang lain.
4. Fungsi seremonial, yakni seperti yang kita pakai dalam menghormati
orang lain atau dalam percakapan dan ritual
Bahasa dan Pikiran
Charles F. Hockett mengidentifikasi 16 ciri khusus yang membedakan bahasa dari sistem
komunikasi makhluk sosial yang lain, yakni (1) jalur vokal-auditif, penyiaran ke semua jurusan,
tetapi penerimaan yang terarah, (3) cepat hilang. (4) dapat saling ber ganti, (5) umpan balik
yang lengkap. (6) spesialisasi (pengkhusus an). (7) kebermaknaan, (8) kewenangan, (9)
keterpisahan, (10) ke terlepasan, (11) keterbukaan, (12) pembelajaran, (13) dualitas struktur,
(14) benar atau tidak, (15) refleksivitas, dan (16) dapat di pelajari.
BAB V PEMEROLEHAN BAHASA
Pemerolehan bahasa (language acquisition)
merupakan is tilah yang digunakan oleh para ahli
dalam kaitannya dengan pe nguasaan bahasa anak
(child language). Krashen & Terrel menye butkan
bahwa pemerolehan bahasa terjadi tanpa disengaja
atau di bawah sadar. Dalam hal ini Krashen & Terrel
membedakan antara pemerolehan bahasa dan
pembelajaran bahasa.
MTBT ini didasarkan pada asumsi bahwa ada satu "logika. semesta" (universal logic) yang
merupakan dasar semua bahasa di dunia dan tata bahasa merupakan cabang dari logika.
Metode Sugestopedia pertama sekali Metode Sugestopedia terdiri atas tiga bagian, yakni:
muncul di Bulgaria yang (1) Pertama-tama diadakan tinjauan kembali terhadap bahan-
dikembangkan oleh Georgi Lozanov bahan yang telah dipelajari sebelumnya. Permainan dan lakon
dengan asumsi bahwa teknik-teknik pendek yang lucu sering digunakan untuk mencapai maksud
rileks (santai) dan konsentrasi akan ini.
menolong pem belajar membuka (2) Bahan baru disajikan dalam konteks melalui dialog-dialog
sumber-sumber bawah sadar mereka panjang, yang diperkenalkan atau dilanjutkan dalam dua fase
dan mem peroleh serta menguasai "konser". Dalam fase konser aktif, pembelajar mendengarkan
jumlah kosakata yang lebih banyak musik pada saat guru membacakan baris-baris dialog,
dan juga struktur-struktur yang lebih biasanya satu dialog pada satu waktu. Pembelajar
mantap daripada yang mungkin tart "konser pasif" pembelajar
mengikutinya dalam buku. Selama
pernah mereka pikirkan. Metode ini menyimak dengan mata terpejam pada pembacaan kembali
dikenal pula dengan istilah Belajar teks. Dialog itu dibacakan dengan kecepatan ujaran yang
dan Mengajar Sugestif-Akseleratif normal, diikuti oleh lebih banyak musik yang sayup-sayup
(Suggestive-Accelerative Learning kedengaran.
and Teaching) atau Metode Lozanov. (3) Setelah kedua konser itu selesai, ada pelajaran lanjutan
Metode ini dicirikan oleh pemberian selama delapan jam mengenai bahan atau materi baru, yang
sugesti. disebut fase aktivasi (activation phase).
Metode Silent Way
Metode Silent Way pertama diperkenalkan oleh Gattegno. Asumsi metode ini adalah pembelajar bekerja dengan sumber-sum
ber yang ada pada dirinya. Peranan guru dalam metode ini hanya sebagai pembimbing.
Ciri utama metode ini adalah sebagai berikut. Langkah-langkah penyajian Metode Silent Way sebagai
(1) Mengajar haruslah merupakan (subordinasi) belajar. berikut.
(2) Belajar bukanlah secara primer merupakan tiruan (1) Guru menyajikan satu butir bahasa hanya satu kali.
atau pelatihan. Dengan cara itu ia memaksa pembelajar untuk
(3) Dalam belajar, pikiran memperlengkapi dirinya menyimak dengan baik. Pada permulaan, guru pun
tidak mengatakan apa-apa, hanya menunjuk pada
dengan karya nya sendiri, mencoba-coba (trial and
simbol-simbol yang tertera di papan peraga (chart),
error), eksperimentasi yang disengaja, menunda
untuk diucapkan oleh pembelajar.
keputusan, dan merevisi konklusi (memperbaiki (2) Sesudah pembelajar mampu mengucapkan bunyi-
kesimpulan) bunyi dalam
(4) Dalam pelaksanaannya, pikiran menarik atau tartbahasa target, guru menyajikan papan
peraga yang kedua, yang berisi kosakata yang dipilih
mengambil segala sesuatu yang sudah pernah guru di antara kata-kata yang paling sering digunakan
diperolehnya, terutama sekali pe ngalamannya dalam dalam komunikasi sehari-hari.
belajar bahasa ibu, bahasa asli. (3) Guru menggunakan tongkat-tongkat Cuisenaire yang
(5) Jika aktivitas guru merupakan bawahan atau berwarnawarni, yang berukuran 1 - 10 cm untuk
subordinasi bagi pembelajar, pengajar harus berhenti mendorong para pembelajar berbicara.
mencoba mencampuri atau campur tangan dan
mengalihkan kegiatan tersebut.
Metode Pembelajaran Masyarakat
MPBM pertama sekali diperkenalkan oleh Charles A. Curran dkk pada 1976. Metode yang
diberi nama dengan Community Language Learning ini didasarkan pada model penyuluhan
(counseling). Teori yang mendasari MPBM ini adalah pemikiran bahwa apa yang sebenarnya
dipelajari oleh manusia pada umumnya itu bersifat kognitif dan afektif. Penyajian pelajaran
diupayakan agar terciptanya suatu suasana yang memungkinkan pembelajar berkomunikasi
dan berinteraksi sesama pembelajar secara bebas. Pembelajar mengalami semua masukan
dari luar, secara menyeluruh, yakni melalui pikiran dan perasaannya.
Proses belajar-mengajar dengan metode ini, menurut Curran, terdiri atas lima
tahap, yakni:
(1) Tahap "kelahiran", tart
(2) Tahap "pencapaian kebebasan",
(3) Tahap "berbicara dengan bebas",
(4) Tahap "penerimaan kritik membangun sebagai hal yang dapat di terima",
(5) Tahap "peningkatan gaya bahasa dan pengetahuan bentuk-bentuk
linguistik yang wajar".
Lanjutan
1. Jika melihat dari segi stuktur pembuatan buku, buku ini sudah sesuai/memenuhi
sistematika penyusunan buku yang baik.
2. Buku ini sangat sangat sebagai bahan literatur siswa untuk menambah wawasannya
mengenai teori belajar bahasa serta pemerolehan B1 dan B2
3. Secara Keseluruhan penulisan pada buku ini sudah berpedoman kepada Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia ( PUEBI), Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dan
penulisan kata berdasarkan pada Kaidah Kebahasaan Bahasa Indonesia (KBBI).
Kekurangan Buku
1. Buku ini banyak berisikan istilah sulit dan rumit yang membutuhkan pemahaman
mendalam sehinggga untuk orang awan akan membutuhkan proses yang lama untuk
menafsirkan apa yang dimaksud penulis.
Terima kasih
Yulia.27rahmatillah@gmail.com