Dosen Pengampu:
Husniyatul Fitriyah, M.Pd
Oleh:
SUKRON
NPM : 1634411042
Puji syukur saya panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
penelitian ini dengan tepat waktu, dengan berjudul” Analisis Frasa Pada Cerpen
“AsalUsul Pohon Salak” karya Willy Yanto Wijaya. Adapun tujuan dari
penyususn penelitian ini untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Sintaksis
Lanjut”
Dalam penulisan penelitian ini, saya menyadari bahwa penelitian ini tidak
akan bisa selesai tepat waktu tanpa adanya usaha, bantuan, dorongan, dan
bimbingan dari dosen pengampu mata kuliah Sintaksis ini. Saya menyadari
bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangannya
sehingga perlu diperbaiki, maka saya meminta kritikan dan sarannya yang bisa
membangun untuk lebih melakukan penelitian yang lebih baik lagi dalam
menambah wawasan bagi kita semua di dalam dunia pendidikan. Dan semoga
mampu menjadi pendidik yang bisa ditauladani oleh anak didik nantinya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
ABSTRAK............................................................................................................iv
BAB I Pendahuluan...............................................................................................1
1.1 Latar belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah............................................................................................2
1.3 tujuan penelitian...............................................................................................3
1.4 Manfaat penelitian...........................................................................................3
BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................4
2.1 Penelitian sebelumnya yang relevan................................................................4
2.2 Hakikat sintaksis..............................................................................................4
2.3 Pengertian frasa................................................................................................5
2.4 Jenis-Jenis frasa...............................................................................................6
BAB III METODE PENELITIAN......................................................................10
3.1 Jenis penelitian...............................................................................................10
3.2 Sumber data dan data penelitian....................................................................10
1. Sumber data.................................................................................................10
2. Data penelitian.............................................................................................11
3.3 Metode teknik pengumpulan data..................................................................11
1. teknik pengumpulan data.............................................................................11
2. prosedur pengumpulan data.........................................................................12
3. Instrumen pengumpulan data.......................................................................12
3.4 metode dan teknik analisis.............................................................................12
1. Teknik analisis data......................................................................................12
2. Prosedur penganalisis data...........................................................................13
3. Instrumen penganalisis data.........................................................................13
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.....................................14
4.1 Hasil penelitian..............................................................................................14
4.1.1 Berdasarkan distribusi dengan unsurnya................................................14
1. Frasa eksosentrik........................................................................................14
ii
2. Frasa endosentrik yang koordinatif............................................................16
3. Frasa endosentrik yang atributif................................................................17
4.1.2 Berdasarkan distribusi dengan kategori kata..........................................18
1. Frasa nomina..............................................................................................18
2. Frasa ferba..................................................................................................19
3. Frasa keterangan........................................................................................19
4.2 Pembahasan...................................................................................................20
BAB V PENUTUP..............................................................................................21
5.1 SIMPULAN...................................................................................................21
5.2 SARAN..........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................23
LAMPIRAN.........................................................................................................24
iii
ANALISIS FRASA PADA PADA CERPEN YANG BERJUDUL”ASAL USUL
SUKRON
ABSTRAK
Masalah dalam analisis ini adalah bagaimana bentuk-bentuk frasa pada cerpen “Asal
Usul Pohon Salak” karya: Willy Yanto Wijaya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
dan mendeskripsikan penggunaan, bentuk-bentuk frasa seperti frasa endosentrik yang
atributif, frasa endosentrik yang apositif, frasa nominal, frasa verbal, frasa bilangan, dan
frasa keterangan pada cerpen “Asal Usul Pohon Salak” karya Willy yanto wijaya metode
yang diogunakandalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan bentuk penelitian
kualitatif.
Berdasarkan hasil analisis frasa ini dapat disimpulkan bahwa terdapat penggunaan
bentuk-bentu frasa yang dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu berdasarkan distribusi
dengan unsurnya dan berdasarkan distribusi dengan kategori kata, frasa nominal, frasa
verbal, frasa bilangan, dan frasa keterangan.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
disebut sebagai induk ilmu bahasa. Secara umum ilmu linguistik dibagi menjadi
empat bagian, yaitu fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik. Dalam kajian
ini, ilmu linguistik yang diteliti ialah ilmu kajian sintaksis. Secara umum kajian
ilmu sintaksis dapat diartikan sebagai ilmu bahasa yang mengkaji tentang kata,
sama kata-kata menjadi kelompok kata, kelompok kata menjadi kalimat. Ramlan
(1986:21) menyatakan bahwa istilah sintaksis berasal dari bahasa Belanda yaitu
bagian dari ilmu bahasa yang membicarakan seluk beluk kalimat, klausa, dan
frasa. Selain itu sintaksis mempelajari hubungan gramatika di luar batas kata,
Dalam berbagai batasan para ahli, farsa selalu didefinisikan sebagai aturan
bahasa yang terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas fungsi.
Membuat rumusan bahwa frasa itu merupakan satuan ketatabahasaan; terdiri atas
dua kata atau lebih; unsur kalimat yang tidak melewati batas fungsi, sebuah
konstruksi frasa bisa terdiri atas frasa-frasa yang lebih kecil, hubungan
antarkomponen frasa itu tidak bersifat predikatif dan tidak bersifat majemuk,
hubungan pembangun frasa bisa kata dan kata, kata dan frasa, dan bisa juga frasa
1
2
dan frasa. Frasa terdiri atas frasa ekosentris dan frasa endosentris. Menurut
Sulistyowati (2012:25) struktur frasa terdiri atas, struktur frasa nominal, struktur
frasa verbal, struktur frasa ajektival, struktur frasa preposisional, dan struktur
frasa numeral. Selain itu, berdasarkan persamaan distribusi dengan golongan atau
kategori kata, frase dapat digolongkan menjadi empat golongan, yaitu frase
banyak yang sering mempermasalhkan antara frasa dengan kata, ada yang
membedakan dan ada yang mengatakan keduanya itu sama. Berdasarkan latar
Dalam penelitian ini menjadikan frasa objek analis, dan pada penelitian ini
sasaran utamanya adalah analisis frasa dalam cerpen “Asal Usul Pohon Salak”.
Untuk memperjelas dan memahami tentang frasa pada cerpen “Asal Usul Pohon
Salak”, akan dilakukan analisis pada cerpen agar bisa lebih dipahami dan menjadi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manffat baik secara teoritis
mahasiswa, dalam teori ini kami akan membahas tentang bentuk-bentuk frasa
Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat untuk semua kalangan baik
c. Definisi operasional
Penelitian yang dilakukan oleh Siti Hadijah, yang berjudul Analisis Frasa
frasa-frasa apa saja yang digunakan dalam cerpen, dengan judul “Analisis
Penggunaan Frasa Pada Cerpen Pelangi di Langit Senja Karya Mia Rahmawati”.
Dari penelitian yang sudah ada, penelitian ini sangat dekat dengan
penelitian yang dilakukan oleh Siti Hadijah, yakni mencari bentuk frasa pada
erpen, dengan metode mencatat yang bertujuan untuk mengetahaui frasa apa saja
Kata sintaksis berasal dari bahasa Yunani, yaitu sun yang berarti “dengan”
dan kata tattein yang berarti “menempatkan”. Jadi secara etimologis sintaksis
kalimat.Salah satu hakikat bahasa yang sudah kita pahami dalam studi bahasa
besar dari kata, serta hubungan antara satuan-satuan itu. Pemahaman akan seluk
beluk sintaksis dalam topik studi sintaksis itu membantu kita memahami salah
4
5
satu bentuk bahasa yang secara lengkap mengungkapkan gagasan, pikiran, dan
perasaan seseorang.
kata dan satuan-satuan yang lebih besar, membentuk suatu kontruksi yang disebut
hierarki atau tata urut tingkatan. Dalam uraian mengenai hakikat bahasa telah
dijelaskan bahwa tata urut tingkatan bahasa tertera dari urutan yang paling besar
atau paling tinggi (wacana) ke yang paling kecil (rendah) adalah bunyi (fonem).
yang lebih meluas dan mendalam dalam studi sintaksis selain alat-alat sintaksis
adalah satuan-satuan sintaksis. Satuan yang lebih besar dari kata yang umum
gabungan dua kata atau lebih yang tidak mempunyai ciri-ciri klausa, menurut
Cook, Elson, dan Pickett (dalam Bagus, 2008: 2). Ramlan (dalam Bagus, 2008: 2)
mengatakan, bahwa frase adalah satuan gramatikal yang terdiri atas dua kata atau
lebih yang tidak melampaui batas fungsi unsur klausa. Kelompok kata yang
menduduki sesuatu fungsi di dalam kalimat disebut frase, walaupun tidak semua
frase terdiri atas kelompok kata menurut Putrayasa (dalam Bagus, 2008: 3). Frasa
adalah suatu konstruksi yang terdiri atas dua konstituen atau lebih yang dapat
mengisi fungsi sintaksis tertentu dalam kalimat tetapi tidak melampaui batas
fungsi klausa atau dapat dikatakan frasa itu nonpredikatif (Tarmini, 11: 2012).
6
merupakan satuan sintaksis yang terdapat satu tingkat di bawah klausa dan satu
gramatika yang terdiri atas dua kata atau lebih yang tidak melebihi batas fungsi
bagian depan.
(2) Frase posposisi
Frase posposisi adalah frase yang penghubungnya menduduki posisi
Indonesia. Salah satu bahasa yang menggunakan bahasa ini adalah bahasa
Jepang.
(3) Frase preposposisi
posisi di bagian depan dan di bagian belakang. Frase ini tidak terdapat
b) Frase endosentris
Frase endosentris adalah frase yang berrhulu, yang berpusat atau
bertipe verba.
Frase koordinatif ajektival
Frase koordinatif ajektival adalah gabungan dua atau lebih frase
yang sama.
(c) Frase modifikaif (modifer head)
Frase modifikatif adalah frase yang hanya mengandung satu hulu.
METODE PENEITIAN
suatu usaha atau cara untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran
suatu pengetahuan yang dilakukan dengan cara metode ilmiah sehingga hasilnya
dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah pula. Oleh sebab itu dalam suatu
Penelitian juga sangat penting untuk memperoleh suatu petunjuk tata kerja
penelitian tersebut. Penelitian inilah pada akhirnya akan mendapatkan hasil yang
juga harus menggunakan metode yang tepat, karena dengan menggunakan metode
penelitian yang tepat akan dapat menekan seminimal mungkin kesalahan langkah
yang diambil. Penelitian ilmiah inilah harus dilakukan dengan mnggunnakan cara
Sumber data dalam penelitian ini adalah adalah cerpen yang berjudul
“Asal Usul Pohon salak”. Di dalam cerpen tersebut kami akan menganalisis
bagaimana bentuk frasa yang tertdapat dalam cerpen tersebut. dari cerpen yang
sudah dibaca tersebut peneliti akan mendapatkan data yang akan di analisis.
8
9
2. Data Penelitian
Data penelitian yaitu: hasil pencatatan penelitian baik itu berupa fakta
maupun angka. Data adalah fakta dari suatu objek yang diamati, yang dapat
berupa angka-angka maupun kata-kata. Data juga bagian dari fakta yang diperoleh
dari suatu pengukuran. Suatu pengambilan keputusan yang baik merupakan hasil
dari penarikan kesimpulan yang didasarkan pada fakta yang akurat. Data juga
berupa isi dari hasil pengamatan yang didalamnya menjelaskan objek apa saja
yang akan dijadikan dalam sebuah penelitian. Hakikat objek penelitian itu sendiri
adalah sesuatu yang dijadikan sebagai bahan kajian dalam suatu penelitian. Objek
penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah penelitian. Dari
objek yang dipilihlah muncul sebuah kajian yang akan dijadikan sebagai bahan
adalah bagaimana bentuk-bentuk frasa yang terdapat pada cerpen karya Wily
1. Membaca teks cerpen karya Wily yanto wijaya yang berjudul “Asal Usul
Pohon Salak”.
10
Instrument pengumpulan data dalam penelitian ini memakai tabel data atau
Pengumpulan data
No Kata
Teknik analisis data adalah: suatu metode atau cara untuk mengolah sebuah
data menjadi informasi sehingga karakteristik data tersebut menjadi mudah untuk
sudah dilakukan.
2. Prosedur Penganalisis Data
penelitian adalah:
11
Penganalisisan Data
No Kata Analisis
1. “Ayo, cepat tangkap! Jangan biarkan kabur!” Frasa
verbal
2. Mengendalikan jumlah tikus. Frasa
nominal
BAB IV
frasa yang terdapat pada cerpen yang berjudul “Asal Usul Pohon Salak”. Dalam
frasa eksosentrik dan frasa endosentrik. Frasa eksosentrik adalah frasa yang tidak
adalah frasa yang mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya, baik semua
unsurnya maupun salah satu dari unsurnya, dengan kata lain frasa yang salah satu
diterima.
1. Frasa Eksosentrik
semua unsurnya. Karena hubungan kedua unsurnya sangat erat, sehingga kedua
12
13
unsurnya tidak bisa dipisahkan sebagai pengisi fungsi sintaksis. Berikut beberapa
hasil analisis.
Tiba di
yang berjudul “asal Usul Pohon Salak” karya: Willy yanto wijaya.
Frasa endosentrik yang koordinatif terdiri dari unsur-unsur yang setara, ini
cerpen yang berjudul “asal Usul Pohon Salak” karya: Willy yanto wijaya.
Frasa endosentrik yang atributif terdiri dari unsur-unsur yang tidak setara.
empat, yaitu frasa nominal, frasa verbal, frasa bilangan, dan frasa keterangan. Di
samping itu ada frasa yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan
1. Frasa Nominal
16
Frasa nominal atau frasa golongan N memiliki distribusi yang sama dengan
2. Frasa Verbal
(5.a) ibu ular berusaha melindungi anaknya, mendesis marah dan siap
menggigit rajawali
(5.b) rajawali terbang melesat ke angkasa, tampak darah segar mengalir dari
sela-sela cakarnya
angkasa
(5.f) di suatu ilalang yang lembab, tampak seekor ular betina yang sedang
bermuram
(5.g) sduah beberapa hari ular ini teus mencari anaknya yang hilang
c. Frasa Keterangan
Frasa keterangan atau frasa golongan Ket mempunyai distribusi yang sama
fungsi KET dalam klausa. Sejumlah kata keterangan, antara lain: kemarin, tadi,
nanti, besok, sekarang. Jumlah frasa keterangan tidak banyak karena jumlah kata
diperoleh enam kata keterangan, ialah kemarin, tadi, nanti, besok, lusa, dan
(6.a) ayo sekarang siapkan perangkap besar, mungkin ada banyak ular di
sana
(6.b) wah, paling tidak ada belasan ekor ular yang kita tangkap hari ini
(6.c) hingga detik ini, tidak pernah sekalipun kita mengusik kehidupan
manusia
4.2 Pembahasan
berjudul “Asal Usul Pohon salak” peneliti menemukan bentuk-bentuk frasa yang
dua, yaitu frasa eksosentrik dan frasa endosentrik. Dari frasa endosentrik sendiri
koordinatif, frasa endosentrik yang atributif, dan frasa endosentrik yang apositif.
Untuk frasa berdasarkan distribusi dengan kategori kata dapat dibagi menjadi
empat, yaitu frasa nominal, frasa verbal, frasa bilangan, dan frasa keterangan.
BAB V
PENUTUP
5.1 SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah disajikan
oleh peneliti mengenai bentuk-bentuk frasa pada cerpen “Asal Usul Pohon
berikut.
Pertama, frasa eksosentrik frasa yang tidak mempunyai distribusi yang
sama dengan unsurnya, baik semua unsurnya maupun salah satu dari
unsurnya, dengan kata lain frasa yang salah satu unsurnya dapat
menjadi empat, yaitu frasa nominal, frasa verbal, frasa bilangan, dan frasa
keterangan
5.2 SARAN
Sebagai seorang pemula, kami sadar bahwa penelitian ini masih jauh
dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
bersifat membangun. Karena saran dan kritik itu akan bermanfaat bagi kami
19
20
DAFTAR PUSTAKA
Chaer Abdul. 2015. “Sintaksis Bahasa Indonesia”. PT Rineka Cipta.
Jakarta
Hadijah Siti. 2014. “Analisis Frasa Pada Cerpen Pelangi di langit Senja”.Prodi
keterangan, dan frasa depan pada rubrik artis “isi soundtrack sekuel laskar
21
LAMPIRAN
Pengumupulan Data
NO FRASA EKSOSENTRIK
1. kakek tua sedang membersihkan rumput di sela-sela pohon salak.
2. terdengar teriakan beberapa bocah dari kejauhan.
3. Anak ular akan mengikuti dari belakang.
4. Tiba di sebuah padang ilalang.
5. Menuju hutan rimbun menyebrangi sungai di tepian padang
6 rajawali terbang melesat di ketinggian angkasa
7. Ponijan pun melepaskan kembali ke alam bebas
8. ular kecil akhirnya berhasil kembali ke sarangnya
sangat tiunggi.
4. bocah-bocah desa mati keracunan dipatuk ular
5. ratap tangis terdengar di berbagai penjuru sudut desa
6 kematian disinyalir akibat bisa racun ular
7. para warga menyiapkan peralatan pembasmi ular
8.
semua tikus-tikus seakan panik kabur meninggalkan desa
NO FRASA ENDOSENTRIK YANG ATRIBUTIF
1. bencana demi bencana seakan tiada akhir
2. gunung nan indah yang selama ini sangat dikagumi
3. kebencian yang dibalas dengan kebencian
4. tubuh anak ular pun mengalami perubahan aneh
NO FRASA NOMINAL
1. keluar langsung dari mata air
2. merupakan kebun salak yang lumayan luas
3. membuang tangkai kayu yang layu
22
23
NO FRASA VERBAL
1. ibu ular berusaha melindungi anaknya, mendesis marah dan siap
menggigit rajawali
2. rajawali terbang melesat ke angkasa, tampak darah segar mengalir dari
sela-sela cakarnya
3. rajawali kelaparan tersebut pun menyambar dan terjadilah duel di angkasa
4. ponijan pun membawa masuk ular kecil tersebut
5. ponijan pun melepaskan kembali ke alam bebas
6 di suatu ilalang yang lembab, tampak seekor ular betina yang sedang
NO FRASA KETERANGAN
1. ayo sekarang siapkan perangkap besar, mungkin ada banyak ular di
sana
2. wah, paling tidak ada belasan ekor ular yang kita tangkap hari ini
3. hingga detik ini, tidak pernah sekalipun kita mengusik kehidupan manusia
4. sekarang saatnya kita membalas tindakan biadab mereka!