Resume Ini Ditujukan Untuk Salah Satu Tugas Mata Kuliah Morfologi
Oleh:
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah Subhanahu Wataala pencipta alam semesta
penulis panjatkan kehadirat-Nya, semoga salawat dan salam senantiasa tercurah pada Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat dan orang-orang yang senantiasa istiqamah untuk
mencari Ridha-Nya hingga di akhir zaman. Resume dengan judul “Satuan-Satuan Gramatikal”.
Berbekal dari kekuatan dan ridha dari Allah Swt semata, maka penulisan resume ini dapat
terselesaikan meski dalam bentuk yang sangat sederhana.
Resume ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah morfologi. Di samping itu juga, penulis
berharap dapat memberi kontribusi dalam menunjang pengetahuan para mahasiswa.
Dengan terselesaikan resume ini penulis mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang
telah membantu dan memberikan bantuan dalam pembuatan resume ini yang tidak dapat
disebutkan satu per satu. Semoga resume ini menjadi manfaat bagi kita semua, diharapkan
tanggapan dan sarannya tentang resume agar kita bisa bersama-sama belajar dalam pembuatan
resume yang benar dan semoga kita menjadi orang-orang yang beruntung. Aamiin.
Penulis
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
PENDAHULUAN
Morfologi atau ilmu bentuk kata adalah cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-
satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal. Morfologi mempelajari seluk beluk bentuk
kataserta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dari arti kata.
Dapat pula dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk beluk bentuk kata serta fungsi
perubahan-perubahan bentuk kata, baik fungsi gramatikal maupun fungsi semantik..
Dalam ilmu morfologi terdapat morfem yaitu bagian terkecil dari sebuah kata.
Pembagiannya seperti di bawah ini:
1. Sebuah Wacana dapat dipecah menjadi kalimat
2. Kalimat dapat dipecah menjadi bagian makna terkecil yaitu kata
3. Kata dapat terdiri atas beberapa morfem, contohnya menanamkan + me-tanam-kan.
Bisa juga terdiri atas satu morfem, misalnya rumah, kursi.
1.2 Tujuan Masalah
Untuk mendiskripsikan satuan-satuan Gramatik.
1.3 Manfaat Masalah
Untuk mengetahui lebih dalam mengetahui mengenai satuan-satuan gramatik.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Satuan Gramatik
Satuan gramatik adalah satuan-satuan yang mengandung arti, baik arti leksikal maupun arti
gramatik. Satuan gramatik atau satuan berupa morfem, misalnya ber, ke, ke-an, maha-, jalan,
akan, datang, rumah, sedang, minum sehat, sehat sekali. Berupa klausa misalnya ia sedang
berkunjung ke rumah teman, orangtuanya sudah sehat.
Kata adalah kumpulan beberapa huruf yang memiliki makna tertentu. Dalam KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indonesia) kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau
dituliskan yang merupakan perwujudan suatu perasaan dan pikiran yang dapat dipakai
dalam berbalasa. Dari segi bahasa kata diartikan sebagai kombinasi morfem yang
dianggap sebagai bagian terkecil dari kalimat, misalnya:
1. Rumah
2. Membawa
3. Kelupaan
4. Diketahui
5. Mereka
6. Mengikuti
7. Menulis
8. Berbicara
9. Tanah
10. Benda
11. Jumlah
12. Datang
13. Dari
14. Terpelajar
15. Tidur
16. Kemarin
17. Diam
18. Senapan
19. Remaja
20. Manusia
21. Memukul
22. Laptop
23. Telepon
24. Tas
25. Sepatu
Frase adalah satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak terdiri dari subyek
dan predikat Ciri-ciri frasa ada tiga, yaitu:
1. Akan datang
2. Kenamah teman
3. Akan minum
4. Satuan gramatik berupa klausa
Klausa adalah tataran di dalam sintaksis yang berada di atas tataran frase dan dibawah
tataran kalimat. Klausa adalah satuan gramatik yang terdiri atas S dan P baik disertai O, Pel,
K maupun tidak. Unsur klausa berupa S dan P, sedangkan O, Pel dan K bukan unsur utama.
S juga bisa dikesapkan sehingga unsur pokok khusa adalah P, rumusnya adalah (S) P. (O)
(Pel).
Ciri-ciri klausa, yaitu:
Contohnya:
Misalnya:
Bentuk tunggal adalah satuan gramatik yang tidak terdiri dari satuan yang lebih kecil lagi.
Bentuk kompleks adalah satuan yang terdiri dari satuan-satuan yang lebih kecil lagi.
Satuan gramatik bebas atau satuan bebas adalah satuan gramatik yang dapat berdiri
sendiri dalam tuturan biasa.
Satuan gramatik terikat atau satuan terikat adalah satuan gramatik yang tidak dapat
berdiri sendiri. Contoh: ber-, ter-, me-N, per,-kan, -an.
Di antara satuan-satuan yang tidak dapat berdiri sendiri dalam tuturan biasa, ada yang secara
gramatik mempunyai sifat bebas seperti halnya satuan-satuan yang dalam tuturan biasa dapat
berdiri sendiri. Satuan-satuan yang dimaksud adalah dari, kepada, sebagai, tentang, karena,
meskipun, lah. Contoh: dari toko, dari suatu toko .
Satuan dari kelihatannya terikat pada satuan toko, tetapi dengan adanya frasa dari suatu toko,
satuan dari secara gramatik dapat dipisahkan dari toko.
Satuan ber-, ter-, meN-, per-, -kan, -an, -I, ke-an, per-an termasuk dalam golongan afiks karena
hanya memiliki arti gramatik.
Satuan ku, mu, nya, kau, dan isme merupakan satuan terikat tetapi memiliki makna leksikal,
karena itu termasuk dalam golongan klitik.
Klitik dibedakan menjadi dua bagian, yaitu proklitik (terletak di muka) dan enklitik
(terletak di belakang) Satuan yang tidak dapat berdiri sendiri dalam tuturan biasa dan secara
gramatik tidak memiliki sifat bebas, namun satuan ini tidak dapat dimasukkan ke dalam
golongan afiks maupun klitik, karena satuan-satuan ini mempunyai sifat tersendiri, yaitu dapat
dijadikan bentuk dasar. Karena itu satuan-satuan ini merupakan golongan tersendiri, yang
disebut pokok kata. Contoh: juang, temu, alir, sandar.
Bentuk asal adalah satuan yang paling kecil yang menjadi asal sesuatu kata kompleks
Contoh: berpakaian – pakai (bentuk asal).
Bentuk dasar adalah satuan, baik tunggal maupun kompleks, yang menjadi dasar
bentukan bagi satuan yang lebih besar. Contoh: berpakaian- pakaian (bentuk dasar).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Satuan gramatik adalah satuan-satuan yang mengandung arti, baik arti leksikal maupun arti
gramatik. Satuan gramatik berupa:
a. morfem,
b. kata,
c. frasa,
d. klausa,
e. kalimat
Satuan gramatik bebas atau satuan bebas adalah satuan gramatik yang dapat berdiri
sendiri dalam tuturan biasa.
Satuan gramatik terikat atau satuan terikat adalah satuan gramatik yang tidak dapat
berdiri sendiri. Contoh: ber-, ter-, me-N, per,-kan, -an.
1. Morfem adalah satuan gramatik terkecil dari kata.
2. Morf adalah beberapa struktur fonologik pada satu morfem. Contoh: morfem meN-
memiliki struktur fonologik mem-, meny-, meng-, menge-, dan me-. Bentuk-bentuk ini
masing-masing disebut morf.
3. Alomorf adalah anggota satu morfem yang wujudnya berbeda, tetapi mempunyai fungsi
dan makna yang sama.
4. Kata adalah satuan bebas terkecil
Kata merupakan dua macam satuan, ialah satuan fonologik dan satuan gramatik.
Bentuk asal adalah satuan yang paling kecil yang menjadi asal sesuatu kata kompleks
Contoh: berpakaian – pakai (bentuk asal).
Bentuk dasar adalah satuan, baik tunggal maupun kompleks, yang menjadi dasar
bentukan bagi satuan yang lebih besar. Contoh: berpakaian- pakaian (bentuk dasar).
DAFTAR PUSTAKA
Ramlan, M. 1991. Tata Bahasa Indonesia: Penggolongan Kata. Yogyakarta: Andi Offset
Kridalaksana, Harimurti. 1992. Pembentukan Kata Dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia
Utama.
Kridalaksana, Harimurti. 1990. Kelas Kata dalam Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.