Diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Pendidikan Bahasa Dan Sastra
Indonesia di SD yang diampu oleh Prof. Dr. Retno W,M.Pd.
Oleh :
Kelompok 4/ Kelas 5B
SURAKARTA
TAHUN 2017
A. PENGERTIAN BATASAN PROSA
Menurut Husin dan Eni Rita Zahrana (2012: 50) dalam Halidjah
(2012:6), prosa adalah hasil karya sastra yang bersifat paparan atau
berbentuk cerita. Prosa sering disebut karangan bebas karena tidak
mengandung rima dan ritme seperti halnya puisi.
Istilah prosa fiksi atau cukup disebut karya, fiksi, biasa juga
diistilahkan dengan prosa cerita, prosa narasi, narasi, atau cerita berplot.
Pengertian prosa fiksi tersebut adalah kisahan, atau cerita yang diemban
oleh pelaku-pelaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan
rangkaian cerita tertentu yang bertolak dari hasil imajinasi pengarangnya
sehingga menjalin suatu cerita (Aminuddin, 1987:66).
Menurut Rahman dan Jalil (2005:50) dalam Woro, suatu karya fiksi
terwujud karena disusun dengan meramukan berbagai unsur, seperti unsur-
unsur instrinsik dan ekstrinsik dari fiksi atau prosa. Prosa terbagi menjadi
prosa lama dan prosa baru. Prosa lama antara lain dongeng, legenda, mite,
sage, dan hikayat. Prosa baru antara lain yakni novel dan cerpen.
B. SINTESIS
Selain itu, Prosa terbagi menjadi prosa lama dan prosa baru. Prosa
lama antara lain dongeng, legenda, mite, sage, dan hikayat. Prosa baru
antara lain yakni novel dan cerpen.
DAFTAR PUSTAKA
Kusniarti, T. (2012). Teks Sastra Sebagai Media Komunikasi Antar bangsa (Kajian
Atas Novel Dari Fontenay Ke Magallianes Karya Nh. Dini). Komposisi:
JurnalPendidikan Bahasa, Sastra, danSeni, 11(1).
Suprapto, L., Andayani, A., & Waluyo, B. (2014). Kajian Psikologi Sastra Dan
Nilai Karakter Novel 9 Dari Nadira Karya Leila S.
Chudori. BASASTRA, 2(3).
Sutarsih, S. (2010). MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA SISWA
SD MENUANGKAN IDE DALAM MENULIS PROSA SEDERHANA:
SEBUAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS.