Anda di halaman 1dari 4

JENIS-JENIS WACANA Berdasarkan Saluran Komunikasi

dan Peserta Komunikasi

Pendahuluan
Bahasa ada banyak aspek lagi yang perlu kita pahami agar komunikasi bisa tersampaikan sesuai
harapan. Penyampaian pesan wacana harus tahu tata cara pembuatannya. Wacana merupakan
media penyampaian pesan yang memiliki aturan dan jenis-jenisnya karena sebagai gologan karya
ilmiah. Oleh karena itu penulis akan mencoba menjelaskan mengenai jenis-jenis wacana
berdasarkan saluran komunikasi dan peserta komunikasi.

Kajian Teori
Jenis Wacana Berdasarkan Saluran Komunikasi
Berdasarkan saluran yang digunakan dalam berkomunikasi, dibedakan menjadi wacana tulis dan
wacana lisan. Wacana tulis (written discourse) adalah jenis wacana yang disampaikan melalui
media tulisan (Mulyana, 2005: 51). Tarigan (1987: 52) berpendapat bahwa wacana tulis
merupakan wacana yang disampaikan secara tertulis melalui media tulis. Sedangkan wacana
lisan adalah jenis wacana yang disampaikan secara lisan atau langsung dalam bahasa verbal
(Mulyana, 2005:52). Jenis wacana ini sering disebut sebagai tuturan (speech) atau ujaran
(utterance). Tarigan (1987: 55), berpendapat bahwa wacana lisan merupakan wacana yang
disampaikan secara lisan melalui media lisan. Wacana tulis dapat kita temukan dalam bentuk
buku, berita koran, artikel, makalah dan sebagainya, sedangkan wacana lisan misalnya
percakapan khutbah, dan siaran langsung di radio atau TV.
Dari pemaparan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa wacana tulis adalah jenis wacana
yang berupa tulisan atau disampaikan melalui media tulis seperti koran, majalah dan lain
sebagainya. Sedangkan wacan lisan merupakan suatu ujaran yang disampaikan seseorang atau
disampaikan melalui media lisan seperti penyampaian berita di televisi dan  radio.

Ciri wacana lisan dan ciri bahasa wacana tulis


Wacana lisan :
Kalimat dalam wacana lisan kurang terstruktur
Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, dan
Sering hanya berupa urutan kata yang berbentuk frasa
Penataan subordinatif wacana lisan lebih banyak dari pada wacana tulis

Jenis wacana dilihat berdasarkan jumlah peserta yang terlibat pembicaraan dalam komunikasi
yaitu :
1)      Wacana monolog
Wacana monolog merupakan wacana yang disampaikan oleh seorang diri tanpa melibatkan
orang lain untuk ikut berpartisipasi secara langsung. Wacana monolog bersifat searah dan
termasuk komunikasi tidak interaktif (noninteractive communication). Wacana monolog terjadi
seperti pada orasi ilmiah, khotbah, dan penyampaian visi dan misi. Pada wacana monolog
pendengar tidak memberikan tanggapan secara langsung atas ucapan pembicara. Contohnya
pidato,ceramah.
2)      Wacana dialog
Wacana dialog merupakan  percakapan yang dilakukan oleh dua orang secara langsung. Wacana
dialog bersifat dua arah, dan masing-masing partisipan secara aktif ikut berperan didalam
komunikasi, sehingga disebut komunikasi interaktif (interactive communication). Wacana dialog
terjadi seperti pada peristiwa diskusi, musyawarah, pembicaraan telepon, Tanya jawab, dan teks
drama. Perhatikan contoh wacana dialog berikut ini.

SUNSLIK GINGSENG
C  : Betulkan ?
W : Iya
C  : Aku paling sebel deh kalau cowokku naksir cewek yang  lain.
W : Cowokku dulu juga gitu. Dia itu suka melirik cewek yang rambutnya panjang Padahal dulu
aku takut manjangin rambut. Takut patah-patah dan rontok. Sunslik gingseng membuat rambut
semakin kuat tumbuh sepanjang yang kamu suka.
C  : Sekarang rambut kamu sudah panjang ?
W : Ya
C  : Berarti cowok kamu sudah tidak lirik-lirik lagi dong ?
W : Cowokku si ndak, cowok-cowok yang lain pada lirik aku

Wacana tersebut merupakan wacana dialog antara dua orang gadis. Mereka sedang berdialog
mengenai rambut. Setelah menggunakan sunslik gingseng rambut menjadi kuat dan tidak rontok.
Apabila peserta dalam komunikasi itu ada dua orang dan terjadi pergantian peran (feed back)
Contohnya antara dua orang yang sedang mengadakan perbincangan disekolah,(bisa resmi atau
tidak resmi ).

3)      Wacana polilog


Wacana polilog merupakan  pembicaraan atau percakapan yang melibatkan partisipan
pembicaraan lebih dari dua orang penutur. Partisipan yang terlibat dalam pembicaraan semuanya
berperan aktif dan langsung dalam komunikasi. Wacana polilog terjadi seperti pada peristiwa
musyawarah, diskusi, atau debat, dan teks drama. Perhatikan contoh wacana polilog yang dikutip
dari teks drama berjudul Orkes Madun I karya Arifin C Noer berikut ini.
Konteks      : Kehadiran waska disambut gembira oleh komunitasnya. waska  dijadikan tempat
mengadu bagi   tarkeni yang sedang berselisih dengan madekur, suaminya.

Waska        : Peran Waska akan tampil memberi ruh  pada   jasadku yang lunglai kecapean yang
kosong yang gosong yang bagai kepompong.

Koor          : Uuuuuuuuuuu

Waska        : Langit hanya berisi angin hari itu dan warna hitam Tumpah diseanteronya dimana –
mana dan aku Waska sedang minum air kelapa.

Tarkeni         : Lalu aku Tarkeni datang menangis bersujud di kaki Waskamengadukan


ihwal duka.

Waska          : Ada apa anakku? Kenapa menangis seperti itu?


Tarkeni         : Sakit kepalaku sampai ke kalbu lantaran dipukul suamiku.

Waska           : Madekur!!!!!

Madekur       : Madekur luka hatinya disobek – sobek cemburu oleh cemburu buta.

Waska           : Yak karena tidak matang  jiwanya.


(Orkes Madun I : 663-664)

Wacana tersebut merupakan wacana polilog, yakni percakapan atau pembicaraan yang
melibatkan lebih dari dua orang (tokoh) sebagai partisipan pembicaraan. Tokoh Tarkeni
mengadukan nasibnya kepada tokoh Waska, karena ia dipukul oleh Madekur, suaminya, yang
sedangkan dibakar rasa cemburu. Kemudian Waska mencoba mendamaikan Tarkeni dan
Mardekur sebagai pasangan suami istri.
Apabila peserta dalam komunikasi lebih dari dua orang dan terjadi pergantian peran. Contohnya
perbincangan antara beberapa orang dan mereka memiliki peran pembicara dan pendengar ( bisa
resmi atau tidak resmi ).

2.3  Wacana ditinjau dari tujuan berkomunikasi


1)  Wacana Argumentasi
       Menurut ( Rottenberg,1988: 9 ).Karangan argumentasi merupakan salah satu bentuk wacana
yang berusaha mempengaruhi pembaca atau pendengar agar menerima pernyataan yang
dipertahankan, baik yang didasarkan pada pertimbangan logis dan emosional .
     Menurut ( Gorys Keraf,1995:10 ) Argumentasi adalah semacam bentuk wacana yang
berusaha membuktikan suatu kebenaran .Sebuah argumentasi berusaha mempengaruhi serta
mengubah sikap dan pendapat orang lain untuk menerima suatu kebenaran dengan mengajukan
bukti – bukti mengenai objek yang diargumentasikan itu.

2)  Wacana Eksposisi


               Karangan atau wacana eksposisi bertujuan untuk menerangkan sesuatu hal kepada
penerima (Pembaca) agar yang bersangkutan memahaminya.Eksposisi adalah suatu bentuk
wacana yang berusaha menguraikan suatu objek sehingga memperluas pandangan atau
pengetahuan pembaca. Wacana ini digunakan untuk menjelaskan wujud dan hakikat suatu objek.
Misalnya menjelaskan pengertian kebudayaan,komunikasi, perkembangan
tekhnologi,pertumbuhan ekonomi kepada pembaca.

3)  Wacana persuasi


               Wacana persuasi adalah wacana yang bertujuan mempengaruhi mitra tutur untuk
melakukan perbuatan sesuai yang diharapkan penuturnya. Untuk mempengaruhi pembacanya,
biasanya digunakan segala daya dan upaya yang membuat mitra tutur terpengaruh. Untuk
mencapai tujuan tersebut,wacana persuasi kadang menggunakan alasan yang tidak rasional.
Persuasi sesungguhnya merupakan pernyimpangan dari argumentasi,dan khusus berusaha
mempengaruhi orang lain atau para pembaca. Persuasi lebih mengutamakan untuk menggunakan
atau memanfaatkan aspek– aspek psikologis untuk mempengaruhi orang lain.Jenis wacana
persuasi yang paling sering ditemui adalah kampanye dan iklan .
4)  Wacana Deskripsi
               Wacana deskripsi adalah bentuk wacana yang berusaha menyajikan suatu objek atau
suatu hal sedemikian rupa sehingga objek itu sepertinya dapat dilihat,dibayangkan oleh
pembaca,seakan – akan pembaca dapat melihat sendiri. Deskripsi memiliki fungsi membuat para
pembacanya seolah melihat barang – barang atau objeknya. Objek yang dideskripsikan mungkin
sesuatu yang bias ditangkap dengan panca indra kita,contohnya, sebuah hamparan sawah yang
hijau dan pemandangan yang indah, jalan–jalan kota, tikus – tikus selokan,wajah seorang yang
cantik molek atau seorang yang bersedih hati,alunan music dan sebagainya.

5)  Wacana Narasi


          Wacana narasi merupakan satu jenis wacana yang berisi cerita.pada wacana narasi terdapat
unsure – unsure cerita yang penting,seperti waktu,pelaku,peristiwa.Adanya aspek emosi yang
yang dirasakan oleh pembaca dan penerima.Melalui narasi,pembaca atau penerima pesan dapat
membentuk citra atau imajinasi. Contoh: Sewaktu aku duduk diruang pengadilan yang penuh
sesak itu menunggu perkara ku disidangkan, dalam hatiku bertanya-tanya berapa banyak orang-
orang hari ini disini  yang merasa,seperti apa yang kurasakan bingung,patah hati, dan sangat
kesepian. Aku merasa seolah-olah aku memikul beban berat seluruh dunia di pundakku.

PENUTUP
Berdasarkan saluran yang digunakan dalam berkomunikasi, wacana dapat dibedakan menjadi
wacana tertulis dan wacana lisan. Adapun jenis wacana berdasarkan peserta komunikasinya
terbagi menjadi dialog, monolog, dan polilog. Terjadinya dialog atau polilog bukan hanya
sekedar pertukaran informasi. Menafsirkan dan memahami merupakan contoh tugas peserta
dialog atau epilog dalam mengembangkan dialog atau polilog.

Anda mungkin juga menyukai