Anda di halaman 1dari 30

???

Search

Periodesasi dan Angkatan


Dalam Sastra
CREWMATE
Steven Edgar

Vinny
duncan
PERIODESASI PERIODESASI
Periodisasi berasal dari kata periode. Periode lebih menekankan
Periode berarti kurun waktu atau lingkaran rentang perkembangan sebuah
waktu (masa) karya sastra pada masa tertentu
Oxford Advanced Learner’s Dictionary dari berbagai sudut pandang:
dinyatakan bahwa periode adalah porsi pengaruh politik, pengaruh
waktu dalam hidup seseorang, bangsa, perubahan paradigma sastrawan,
peradaban, dsb. perkembangan sastra dsb.

Apa itu periodesasi?


Kalo Angkatan?
Name goes here Name goes here

Angkatan sering disamakan dengan


generasi. lebih menekankan pada peran pengarang
Kerancuan dengan istilah di atas terjadi atau sastrawan dalam mengembangkan
karena sebagian ahli sejarah sastra kesusastraan sebagai tanggapan terhadap
menyamakan dengan pembabakan angkatan sebelumnya.
waktu dalam sejarah sastra (Rosidi,
1986: 194).
untuk memudahkan pengembangan sejarah
sastra, selain itu periode sastra menjadi
penting untuk penciptaan karya sastra baru
oleh sastrawan.

Para sastrawan dapat melihat cakrawala

Tujuan sastra dari lahirnya hingga sekarang dengan


jelas. Mereka akan dapat melihat dan
menghayati sifat-sifat atau ciri-ciri di setiap
periode atau masa angkatan.

Periodesasi dan Angkatan Dengan demikian mereka akan selalu


dalam sastra menciptakan karya sastra yang baru yang
menyimpang dari ciri-ciri sastra yang telah ada,
baik dalam ekpresi seni, konsep seni, struktur
estetiknya, maupun dalam bidang masalahnya,
pandangan hidup, filsafat, pemikiran dan
perasaannya.
DASAR-DASAR YANG DIGUNAKAN
???
DALAM PENENTUAN PERIODISASI

Aspek Realitas Aspek Kepengarangan


Aspek ini meliputi berbagai hal, antara lain tema, Aspek kepengarangan berkenaan dengan ciri khas
setting dalam realitas, dan nilai komunal yang karya seorang pengarang dan pengaruh-pengaruh
tercermin dalam karya, misalnya kawin paksa, yang mempengaruhi pengarang.
pertentangan tua muda, dsb. vs. Ciri khas pengarang adalah kreativitas unik yang
Dalam hal setting realitas sebuah karya menceritakan hanya dimiliki oleh seseorang yang berbeda dengan
waktu tertentu dan tempat tertentu yang ditiru dari orang lain. Akan tetapi, dalam keunikannya, ada ciri-
dunia nyata. ciri umum yang sama pengaruh zamannya.
Pembagian Periode Sastra Search

sejarah sastra ini membagi periode sebagai


berikut:
Periode 1850 – 1933
Periode 1933 – 1942
Periode 1942 – 1945
Periode 1945 – 1961 Save
Periode 1961 – 1971
Periode 1971 – 1998
Periode 1998 – Sekarang Cancel
Pembagian Angkatan Sastra
Sastra
NameLama
goes here Sastra Baru
Angkatan ’20-an / Angkatan Balai
Pustaka
Angkatan pujangga lama Angkatan ’30-an /Angkatan Pujangga
Angkatan sastra melayu lama Baru
Periode ’45
 Angkatan ‘66
Angkatan ’70-an
Angkatan ’80-an
Angkatan Reformasi
Angkatan 2000
Karya sastra yang banyak ditulis adalah roman yang beralur lurus, gaya bahasanya mempergunakan
perumpamaan klise dan peribahasa-peribahasa, tapi menggunakan bahasa percakapan sehari-hari,
banyak digresi, bercorak romantis, dan didaktis.
Roman-roman mempersoalkan adat terutama masalah kawin paksa, permaduan, pertentangan kaum tua
yang mempertahankan adat dengan kaum muda yang menginginkan kemajuan sesuai paham kehidupan
modern, berlatar daerah, dan kehidupannya.

Periode 1850 – 1933


SASTRA LAMA
Pujangga lama
ANGKATAN merupakan bentuk
pengklasifikasian karya
PUJANGGA sastra di Indonesia yang
dihasilkan sebelum abad
LAMA ke-20. Pada masa ini
karya satra di dominasi
oleh syair, pantun,
gurindam, dan hikayat.
Angkatan ’20-an atau Angkatan Balai Pustaka
???

Disebut Angkatan Dua Puluhan karna novel Ciri-ciri roman angkatan balai pustaka:
yang pertama kali terbit adalah novel Azab 1. Bercorak romantisme sentimental
dan Sengsara yang diterbitkan pada tahun 1921 (menyentuh perasaan
oleh Merari siregar. Disebut pula sebagai
2. Temanya adalah hal-hal yang berkaitan
Angkatan Balai Pustaka karna karya-karya
tersebut banyak diterbitkan oleh penerbit Balai dengan adat istiadat masyarakat setempat,
Pustaka. misalnya kawin

Toss a coin. The winner decides which side they'll argue for.
Di tengah kota Sipirok ada seorang gadi yang bernama Mariamin atau biasa
di sebut Riam. Mariamin tinggal di pondok bambu yang beratapkan ijuk
dekat sungai di tengah tengah kota Sipirok. Di waktu senja, Mariamin duduk
di seuah batu besar depan rumah nya seperti biasa untuk menunggu

CONTOH SASTRA kedatangan sang kekasih. Sore ini, Aminuddin datang menemui Mariamin.
Mariamin mengajak Aminuddin untuk masuk kerumahnya. Aminuddin
menolak karna tujuan dia datang adalah berpamitan kepada Mariamin
 untuk pergi ke Deli. Mariamin sangat sedih mendengar itu. Aminuddin
meyakinkan Mariamin bahwa Aminuddin pergi untuk mencari uang yang
banyak agar Aminuddin bisa menikahi Mariamin dan membawa Mariamin
keluar dari kesengsaraan.
Aminuddin adalah anak dari kepala kampung. Ayah Aminuddin adalah
Judul Buku : Azab dan Sengsara seorang kepala kampung yang terkenal di daerah Sipirok. Harta benda milik
Pengarang : Merari Siregar Orang tua Aminuddin sangatlah banyak. Tetapi Aminuddin tetap ingin
bekerja dan menghasilkan uang sendiri untuk menikahi Mariamin. Karna
Penerbit : Balai pustaka Aminuddin adalah anak yang rajin, cerdas dan bertabiat baik.
Tahun Terbit : 1927 Setelah Aminuddin berpamitan pada Mariamin untuk pulang kerumahnya,
Kota Terbit : Jakarta Mariamin masuk kedalam rumah nya untuk menyuapi Ibunya yang sedang
Cetakan : Dua Puluh, 2000 sakit sejak lama. Mariamin berusaha menyembunyikan kesedihannya di
depan Ibunya karna Mariamin tak ingin membuat Ibunya bersedih. Sekuat
Tebal Buku : 163 halaman apapun Mariamin berusaha menyembunyikan  kesedihan itu, tetap saja
ISBN : 979-407-168-4 Ibunya mengetahui bahwa anaknya itu sedang sedih, tapi Ibunya mengira
bahwa kesedihan anaknya itu karena Ibunya yang sedang sakit. Setelah
selesai menyuapi Ibunya, Mariamin pergi ke kamarnya untuk beristirahat.
Tpi Mariamin tak bisa tidur, pikirannya melayang mengingat masa lalu nya
saat ia masih kecil.
Ayah Mariamin, Sutan Baringin adalah orang yang kaya di daerah Sipirok. Tetapi karna Sutan Baringin suka menghambur-hamburkan uang dengan hal hal yang tak baik, tak
lama kemudian ia jatuh miskin dan harta nya habis. Ibu Mariamin adalah orang yang sabar, setia, sederhana dan pengiba, dan sifatnya itu berlawanan dengan sifat suaminya
yang malas, tamak, suka menghambur-hamburkan uang dan bengis.
Aminuddin dan Mariamin adalah sepupuan, maka dari itu mereka bisa sangat dekat. Hubungan antara Mariamin dan Aminuddin semakin dekat ketika suatu hari Mariamin
tergelincir dari jembatan bambu. Aminuddi pun terjun ke sungai untuk menyelamatkan Mariamin. Mariamin pun selamat. Sejak saat itu, Mariamin merasa berhutang budi
dengan sepupunya itu.
Setelah 3 bulan Aminuddin berada di Deli, ia mengirim surat pada Mariamin dan memberitahukan kalau Aminuddin sudah mendapatkan pekerjaan di Deli, dan Mariamin
membalas surat Aminuddin.
Mariamin sangat senang ketika menerima surat dari Aminuddin yang isinya menyuruh Mariamin untuk bersiap siapa karna Mariamin akan ikut bersama orang tua Aminuddi ke
Deli atas permintaan Aminuddin. Aminuddin meminta orang tua nya untuk membawa Mariamin ke Deli karna Aminuddin ingin menikahi Mariamin. Tetapi Ayah Aminuddin tak
menyetujui hal itu. Ayah Aminuddin sangat menentang perhikahan mereka walau istrinya membujuk suaminya itu.
Mariamin sudah menyiaapkan jamuan untuk menyambut orang tua Aminuddin. Tetapi orang tua Aminuddin tak datang datang padahal Mariamin sudah mennunggunya.
Malah yang datang adalah surat permintaan maaf dari Aminuddin. Isi surat itu adalah permberitahuan bahwa orang tua Aminuddin sudah berada di Deli dengan membawa
gadis lain yang kan menjadi calon istri Aminuddin. Aminuddin sangat kecewa pada orang tuanya tetapi Aminuddin juga tak bisa menolak permintaan orang tuanya karna tak
ingin membuat orang tuanya malu.
Mariamin tetap memaafkan Aminuddin walau hatinya hancur karna semua harapannya untuk keluar dari kesengsaraan pun sudah hilang. Mariamin jatuh sakit karna cintanya
terhalang. Suatu hari Ayah Aminuddin datang menemui Mariamin untuk meminta maaf dan menyesali segala perbuatannya.
Beberapa bulan kemudian, Mariamin dikawinkan dengan seorang kerani yang tak Mariamin kenal, bernama Kasibun. Tak lama kemudian Mariamin mengetahui nahwa
suaminya itu beru saja menceraikan istrinya yang di medan untuk bisa menikah dengan Mariamin. Umur Kaibun sudah cukup tua untuk Mariamin. Setelah menikah, Mariamin
ikut bersama suaminya untuk tinggal di Medan. Akan tetapi Kasibun memiliki suatu penyakit yang menular maka dari itu Mariamin tak mau melayani Kaibun karena takut
tertular dengan penyakit Kaibun.
Aminuddin datang untuk menemui Mariamin di rumah Mariamin. Kasibun sedang bekerja saat itu. Kasibun yang mengetahui bahwa Aminuddin menemui Mariamin saat itu
merasa sangat marah karna Mariamin berlaku baik pada Aminuddin sedangkan Mariammin berlaku tak baik pada Kasibun. Kasibun itu tak segan segan memukul dan
menampar Mariamin. Kasibun selalu menyiksa Mariamin bahkan Mariamin pernah di usir dari kamarnya dan tidur dilantai.
Akhirnya Mariamin melaporkan perlakuan suaminya ke kantor polisi arena sudah tak tahan dengan perlakuan suaminya itu. Kasibun pun tak bisa melawan. Kasibun akhirnya
membayar denda sebesar 25 Rupiah. Kasibun juga sudah mengaku bersalah dan ia harus merelakan untuk bercerai dengan Mariamin. Mariamin sangat sedih dan ia kembali
pulang ke Sipirok, rumah ibunya dengan membawa nama yang kurang baik, membawa malu, menambah azab dan sengsara yang bersarang dirumah kecil yang di pinggir sungai
Sipirok.
Hidup Mariamin sudah habis dan kesengsaraan di dunia sudah selesai. Azab dan Sengsara dunia ini sudah tinggal di atas bumi, berkubur dengan jazad badan yang kasar itu
Kekurangan

1. Menggunakan kata kata yang sulit


dimengerti
Kelebihan
2. Menggunakan kata kata daerah Medan asli
1. Cerita ini mengandung berbagai pesan sehingga kurang memahami
yang baik untuk para remaja yang biasanya 3. Terdapat penulisan kata-kata yang tidak
mudah putus asa hanya karna suatu masalah baku
kecil.
2. Menggunakan ungkapan yang
menunjukkan nilai kesastraan
3. Mengajarkan kita untuk tetap sabar akan
segala cobaan.
4. Kertas buku tebal
Periode 1933-1942

Sastra Pujangga Baru adalah sastra intelektual,


nasionalistik dan elitis menjadi "bapak" sastra modern Ciri-ciri sastra Angkatan Pujangga Baru:
1. Sudah menggunakan bahasa Indonesia
Indonesia.
2. Menceritakan kehidupan masyarakat kota,
Angkatan Pujangga Baru muncul sebagai reaksi atas persoalan intelektual, emansipasi (struktur
banyaknya sensor yang dilakukan oleh Balai Pustaka cerita/konflik sudah berkembang)
terhadap karya tulis sastrawan pada masa tersebut, 3. Pengaruh barat mulai masuk dan berupaya
terutama terhadap karya sastra yang menyangkut rasa melahirkan budaya nasional
nasionalisme dan kesadaran kebangsaan.

Menonjolkan nasionalisme,
romantisme, individualisme,
intelektualisme, dan materialism
Novel ini menceritakan tentang dua orang kakak beradik yang memiliki karakter sangat berbeda. Tuti, sang kakak, adalah seorang wanita
yang sangat idealis. Ia juga anggota organisasi pergerakan wanita, Putri Sedar namanya. Tuti sering berorasi meneriakkan hak-hak wanita
yang pada saat itu masih jauh dari unsur emansipasi. Apapun yang dilakukan olehnya harus berdasarkan pemikiran yang matang dan lugas,
Tuti adalah seseorang yang sangat serius dan tegas.
Berbeda dengan Tuti, Maria, sang adik, adalah seorang wanita yang manis, ceria dan sangat keibuan. Ia juga sering mengambil keputusan
berdasarkan perasaannya saja. Yang menurut Tuti, adalah tindakan ceroboh. Maria lebih perasa, lebih menyukai hal-hal feminim, seperti
bunga dan novel-novel bertemakan cinta.
Saat sedang berekreasi untuk mengisi liburan di hari Minggu, mereka bertemu dengan Yusuf, seorang pemuda intelektual yang sedang
menempuh pendidikannya sebagai dokter. Pertemuan di hari Minggu itu berlanjut hingga pada suatu pagi Yusuf yang sedang mengayuh
sepeda menuju Sekolah Tabib Tinggi, tempatnya menempuh pendidikan dokter, bertemu dengan Maria yang juga sedang mengayuh sepeda
menuju H.B.S. Carpentier, tempatnya menuntut ilmu. Sejak saat itu, mereka sering membuat janji untuk bertemu. Yusuf pun sering
mengunjungi kediaman Maria dan Tuti untuk bertemu dengan Maria. Sampai akhirnya, Yusuf dan Maria saling jatuh cinta, hubungan
mereka akhirnya semakin serius, hingga menjadi sepasang kekasih.
Hubungan Yusuf dan Maria juga mendapat lampu hijau dari R. Wiriaatmaja, ayah Maria. Hingga mereka memutuskan untuk bertunangan,
hubungan mereka sangat harmonis. Melihat kemesraan antara Yusuf dan Maria, Tuti sebenarnya iri. Apalagi, mengingat pertunangannya
dengan Hambali yang putus ditengah jalan. Namun tetap saja, ia tak mau memiliki kekasih apalagi suami jika tak sesuai dengan kriteria
dan pilihan hatinya.

Identitas Buku
 Judul Buku: Layar Terkembang
CONTOH Penulis: Sutan Takdir Alisjahbana (STA)
Tahun Terbit: 2006 (Cetakan pertama tahun 1936)
SASTRA Penerbit: Balai Pustaka
Tebal Buku: 201 halaman
Angkatan: 30-an
Kelebihan kekurangan
- Alur yang ditulis sudah runtut mulai dari
pengenalan,klimaks,antiklimaks,hingga - Bahasa yang digunakan susah dimengerti karena
penyelesaian. banyak menggunakan bahasa Melayu.
- Cerita uang disuguhkan kepada pembaca sangat - Pemilihan kata-kata yang ada di dalam naskah
menarik. kurang efektif.
- Isi dari bahasanya tersirat kata-kata yang penuh
- Tatanan kalimatnya tidak efektif.
makna.
- Banyak berisi nilai estetika atau moral yang
sangat mendidik.

Periode 1933-1942
Angkatan 1945 (1942–1949)

Selain itu Jepang menggunakan sandiwara sebagai media


proganda.
Untuk melengkapi karya-karya proganda, Jepang Pemenang sayembara, seperti F.A.Tamboenan
mengadakan sayembara penulisan cerita baik cerpen (Poesaka Sedjati dari Seorang Ajah), J.Hoetagalung
maupun naskah sandiwara. (Koeli dan Roomusya), dan A.M.Soekma Rahayoe
Untuk melengkapi karya-karya proganda, Jepang
mengadakan sayembara penulisan cerita baik cerpen
(Banteng Bererong). Periode ini ditandai dengan
maupun naskah sandiwara banyaknya karya propaganda dan sarat dengan
politik Jepang. Untuk mempengaruhi rakyat
Indonesia membantu Jepang dalam perang Asia
Raya, pemerintah melalui Balai Pustaka (Keimen
Ciri-ciri sastra angkatan 45: Bunka Shidosho) menerbitkan karya-karya baik
• Bentuknya bebas, tidak terikat kaidah kebahasaan.
• Temanya diangkat dari realitas, sehingga terkesan natural. novel, puisi, dan cerpen yang kebaikan dan
• Lebih ekspresif. keunggulan Jepang.
• Menyiratkan perjuangan memperebutkan kemerdekaan.
• Mendapat banyak pengaruh dari sastra asing.
• Sastrawan angkatan ini lebih menonjol, dinamis, dan kritis.
Contoh sastra
Menceritakan perjalanan hidup Hasan yang dari kecil sudah dididik menjadi anak yang
saleh. Orang tua Hasan adalah muslim yang taat dan mendalami ilmu agama. Hal itu
membuat Hasan tumbuh menjadi seorang yang taat pada agamanya dan rajin
beribadah. Ia melanjutkan pendidikannya di MULO, sebuah sekolah di Bandung. Di
sana, Hasan jatuh cinta pada Rukmini. Namun, Rukmini hendak dijodohkan oleh orang
tuanya dengan orang lain, sehingga membuat Hasan merasa sangat sedih.Kejadian
tesebut membuat Hasan semakin dekat dengan Tuhannya. Ia mengikuti aliran yang
telah lama dianut orang tuanya. Akan tetapi, kehidupannya berubah ketika ia bertemu
dengan teman lamanya, namanya Rusli.Rusli datang bersama Kartini, wanita cantik
yang wajahnya mirip dengan Rukmini. Kartini adalah wanita modern yang pergaulannya Identitas buku:
bebas. Ia seorang janda yang belum memiliki anak. Hasan pun jatuh cinta pada Kartini. Judul Buku: Atheis
Kemudian ia berkenalan dengan teman-teman Rusli dan Kartini.Hasan berniat untuk
menyadarkan Rusli dan Kartini dengan memberikan nasihat-nasihat dan ceramah- Pengarang: Achdiat K. Mihardja
ceramah.Hasan yakin bahwa usahanya akan berhasil dan mampu menuntun Rusli dan
Kartini ke jalan yang benar.Akan tetapi, kepandaian Rusli dalam berbicara membuat
Penerbit: Balai Pustaka
Hasan terpengaruh dan ikut terseret pada jalan yang salah dan sesat.Keteguhan hati Tahun Terbit: 2009
dan iman Hasan goyah dan ia mulai meragukan adanya Tuhan, pergaulannya semakin
bebas dan jauh dari agama.Pada suatu hari, orang tua Hasan mengetahui bahwa Hasan
Cetakan: Ke-33
mulai menyimpang dari agama dan mencintai Kartini.Orang tuanya melarang Hasan
menikahi Kartini. Namun, Hasan menghiraukan perkataan orang tuanya dan ia pun
menikah dengan Kartini tanpa restu orang tua.Ternyata, pernikahan mereka tidak
bahagia dan berantakan. Pergaulan Kartini semakin bebas dan membuat Hasan
cemburu. Hasan berpikir bahwa Kartini telah selingkuh dengan Anwar. Kejadian
tersebut telah menyadarkan Hasan kembali tentang agama dan ditambah lagi Hasan
memiliki penyakit TBC. Ia merasa menyesal dan berdosa atas apa yang telah
diperbuat.Akhirnya, Hasan memutuskan bercerai dengan Kartini dan ia pulang ke
rumah untuk meminta maaf kepada orang tuanya, terutama ayahnya. Naasnya, tidak
lama Hasan di rumah, ayahnya menghembuskan nafas terakhir. Hasan berpikiran
bahwa semua kejadian itu terjadi karena perbuatan Anwar. Ia berniat mencari Anwar
dan membunuhnya.Akan tetapi, di tengah perjalanan, Hasan tertembak. Sebelum ia
meninggal, Hasan masih sempat mengingat Allah dan bertauhid.
Kelebihan dan Kekurangan

Kelebihan Kekurangan
1. Pokok pembahasan yang menarik
tentang keyakinan dan agama.
1. Ilustrasi cover buku yang kurang
2. Menggunakan tiga sudut pandang
sekaligus yang jarang dilakukan oleh vs. menarik.
penulis lain. 2. Novel tersebut sukar didapatkan,
3. Penggambaran suasana dan tokoh hanya ada pada toko buku tertentu
yang detail.

Toss a coin. The winner decides which side they'll argue for.
Angkatan 1950–1960-an Angkatan 50-an ditandai dengan terbitnya majalah sastra
Kisah asuhan H.B. Jassin. Ciri angkatan ini adalah karya
sastra yang didominasi dengan cerita pendek dan
Ciri-ciri sastra Angkatan 50 :
kumpulan puisi. Majalah tersebut bertahan sampai tahun
- Didominasi cerita pendek dan kumpulan puisi.
1956 dan diteruskan dengan majalah sastra lainnya
- Pusat kegiatan sastra makin banyak jumlahnya dan
Pada angkatan ini muncul gerakan komunis dikalangan
sudah meluas ke seluruh pelosok Indonesia.
sastrawan, yang bergabung dalam Lembaga Kebudajaan
- Kebudayaan daerah dan sastra nasional Indonesia
Rakjat (Lekra) yang berkonsep sastra realisme-sosialis.
diungkapkan denga lebih mendalam.
Timbullah perpecahan dan polemik yang berkepanjangan
- Nilai keindahan karya sastra mulai diukur dengan
diantara kalangan sastrawan di Indonesia pada awal
karakteristik sastra Indonesia sendiri
tahun 1960; menyebabkan mandegnya perkembangan
sastra karena masuk kedalam politik praktis dan berakhir
pada tahun 1965 dengan pecahnya G30S di Indonesia.
Pada suatu ketika, terjadilah perang antar suku yang mendiami Lembah Gunung Lakon dengan rakyat
CONTOH SASTRA Gunung Klabat, yang disebut juga bangsa Wantik. Dinamakan bangsa Wantik karena rakyat Gunung
selalu diserang dan dirampok oleh orang – orang Wantik, maka dikirimlah Lengkongwuaya yang gagah
berani dan sakti mandraguna. Ia berhasil masuk ke Negeri Wantik. Di negeri itu, Lengkongwuaya
berjumpa dengan pemimpin bangsa Wantik yang bernama Wantian. Namun, tak tahu sebabnya, tiba-tiba
mereka berkelahi. Cukup lama mereka berkelahi. Hingga akhirnya, Lengkongwuaya berhasil
memenangkan pertarungan itu. Oleh Lengkongwuaya, kepala Wantian dipenggalnya.
Lengkongwuaya yang tadinya mendapat pesan, yaitu apabila telah berhasil membunuh Wantian. Ia
harus kembali ke Kumelembui, negerinya. Tapi, Dia malah bersembunyi di Gua. Di tengah ia sembunyi
di dalam Gua, di luar istri Wantian sedang menangisi Suaminya yang ia cintai. Rupanya, ketika
Lengkongwuaya keluar dan melihat wajah istri Wantian yang cantik. Dia langsung jatuh cinta pada
putri Wantian. Sedangkan istri Wantian, walaupun begitu geram dan benci pada Lengkongwuaya.
Dalam hati Lengkongwuaya waktu itu juga terbesit menyesal telah membunuh Wantian.Tapi, karena
sombongnya disaat itu dia telah mengucapkan yang menyatakan bahwa dia adalah seorang pahlawan
yang hendak melindungi rakyat – rakyat lemah. Sehingga bagi negeri yang telah ditaklukannya sesuai
dengan adat harus tunduk dan patuh pada Lengkongwuaya.
Rupanya, si gadis walaupun tahu bahwa yang membunuh ayahnya adalah Lengkongwuaya. Ternyata
Identitas buku dia juga mempunyai benang asmara terhadap Lengkongwuaya. Tak lama berselang, mereka pun
Judul buku : Pahlawan minahasa menikah.
Ketika Istrinya sedang hamil, Lengkongwuaya kembali ke negeri asalnya di Lembah Gunung Klabat,
Pengarang : Marius Ramis Dajoh yakni negeri Kumelembui.Lama sekali, Lengkongwuaya meninggalkan negeri Wantik. Dia baru
Tahun penerbit : 1935 kembali lagi ke Wantik setelah anaknya sudah menjadi seorang pemuda yang perkasa. Di tengah
Penerbit : Balai Pustaka, 2011 perjalanannya, Lengkongwuaya kembali ke negeri Wantik itu. Dia pun bertemu dengan seorang
pemuda perkasa. Di sana terjadi pertengkaran antar keduanya ,sampai-sampai keduanya mengadu
Tebal buku : 144 halaman nyawa. Dalam perkelahian itu si pemuda kalah melawan Lengkongwuaya yang sakti mandraguna.
Subjek : Cerita rakyat Lengkongwuaya tidak menyadari, bahwa pemuda yang dia bunuh tidak lain adalah anaknya sendiri,
dari hasil pernikahannya dengan Putri Wantian
KEKURANGAN DAN KELEBIHAN

Kekurangan Kelebihan

1. Menggunakan kata kata yang sulit 1. Pokok pembahasan yang


dimengerti vs. menarik tentang kepahlawanan dan
2. Terdapat penulisan kata-kata yang perjungan
tidak baku 2. Penggambaran suasana dan
tokoh yang detail.
• Angkatan 1966–1970-an.

Pada periode 60-an muncul adanya angkatan, yaitu angkatan ’66. Lahirnya
Ciri-ciri sastra Angkatan 66 : angkatan ’66 ini didahului adanya kemelut dalam segala bidang kehidupan di
1. Mempergunakan sarana kepuitisan yang Indonesia yang disebabkan ulah teror politik yang dilakukan PKI dan ormas-
khusus berupa frasa. ormas yang bernaung di bawahnya.
2. Mempergunakan teknik pengungkapan ide Angkatan ’66 mempunyai cita-cita ingin adanya pemurnian pelaksanaan
secara sederhana. dengan kalimat kalimat Pancasila dan melaksanakan ide yang terkandung di dalam Manifest Kebudayaan.
Tumbuhnya angkatan ’66 yang dipelopori oleh KAMMI/KAPPI untuk
biasa atau sederhana.
memperjuangkan Tritura.
3. Mengemukakan kehidupan batin religius Munculnya nama angkatan ’66 telah diumumkan oleh H.B. Jassin dalam majalah
yang cenderung mistik. horison nomor 2 tahun 1966. Pada tulisan tersebut dikatakan bahwa angkatan ’66
lahir setelah ditumpasnya pengkhianatan G.30S/PKI. Penanaman angkatan ’66 ini
pun mengalami adu pendapat. Sebelum nama angkatan ’66 diresmikan, ada yang
memberi nama angkatan Manifest Kebudayaan (MANIKEBU).
Buku antropologi puisi yang berjudul Malu (Aku) Jadi Orang
Indonesia ini berisi kumpulan puisi yang pada umumnya
menggambarkan keadaan Indonesia setelah kemerdekaan di tahun
CONTOH SASTRA sebelum tahun 2000. Puisi-puisi di buku ini banyak puisi yang
mengkritik pemerintah dan menceritakan susahnya kehidupan di
tahun-tahun tersebut, terutama pada masa orde baru.
Puisi yang tertulis di buku ini, tidak terlalu banyak disertai gambar.
Sehingga pembaca tidak salah fokus. Namun, kata-kata yang
digunakan dalam puisi terlalu panjang menurut saya. Sehingga
menjadikan buku antropologi puisi ini lebih berat ketika dibaca dan
membutuhkan waktu yang lebih panjang untuk membacanya daripada
Judul buku : Malu (Aku) jadi orang buku-buku antropologi puisi lainnya.
Indonesia Puisi-puisi di buku tersebut banyak menggunakan kata-kata yang sulit
Pengarang : Taufiq Ismail saya pahami. Hal ini menimbulkan keinginan untuk lebih sering
Tahun penerbit : 2008 membacaatau menikmati karya sastra khususnya puisi agar kosa kata
Penerbit : Republika saya yang berhubungan dengan sastra semakin meningkat dan saya
Tempat terbit : Jakarta terbiasa menerjemahkan atau mengartikan isi puisi. Sehingga saya
akan lebih mudah memahami maksud dari sebuah puisi ketika saya
Tebal buku : 368 halaman sudah terbiasa.
KEKURANGAN DAN KELEBIHAN

Kekurangan Kelebihan

1. kata-katanya terlalu menyakiti 1. Mudah dipahami dan sangat


orang vs. menarik untuk dibaca
2. Dan menceritakan tentang 2. Menceritakan sela khalayak
kehidupan orang dibelakanag kacamata hitam
CONTOH SASTRA
Ciri-ciri sastra Angkatan 1980-1990 Identitas buku
1. Mulai memunculkan masalah gender Judul buku : Burung-burung manyar
2. Mulai muncul sastrawan Wanita yang menonjol Pengarang : Y.B. Mangunwijaya.
3. Ditandai dengan banyaknya roman percintaan Penerbit : Djambatan
4. Semakin banyak karya-karya sastra yang diterbitkan tanpa Tahun penerbit : Agustus 1981.
ketakutan apapun Tebal buku : 406 Halaman.

Angkatan 1980–1990-an.
Karya sastra Indonesia pada kurun waktu setelah tahun 1980, ditandai dengan banyaknya roman percintaan, dengan sastrawan wanita yang menonjol pada masa
tersebut yaitu Marga T. Karya sastra Indonesia pada angkatan ini tersebar luas di berbagai majalah dan penerbitan umum.
Beberapa sastrawan yang dapat mewakili angkatan dekade 1980-an antara lain adalah : Rami Sylado,Yudistria Ardinugraha, Noorca Mahendra, Seno Gumira
Aji Darma, Pipiet Senja, Kurniawan Junaidi, Ahmad Fahrawie, Micky Hidayat, Arifin Noor Hasby, Tarman Efendi Tarsyad, Noor Aini Cahaya Khairani, dan
Tajuddin Noor Ganie.
Nh. Dini (Nurhayati Dini) adalah sastrawan wanita Indonesia lain yang menonjol pada dekade 1980-an dengan beberapa karyanya antara lain: Pada Sebuah
Kapal, Namaku Huriko, La Barka, Pertemuan Dua Hati, dan Hati Yang Damai. Salah satu ciri khas yang menonjol pada novel-novel yang ditulisnya adalah
kuatnya pengaruh dari budaya barat, dimana tokoh utama biasanya mempunyai konflik dengan pemikiran timur.
Sinopsis contoh sastra
Bagian pertama tahun 1934-1944 sebelum masa kemerdekaan Indonesia. Bagian
pertama buku ini menceritakan masa kecil Teto dan Atik, tokoh Utama buku ini.
Teto, atau yang mempunyai nama asli Setadewa adalah anak dari seorang ningrat
Buku ini terbagi atas tiga bagian, bagian Jawa yang menjadi seorang Letnan KNIL, yang lahir dari rahim seorang perempuan
pertama menceritakan peristiwa antara tahun Belanda. Sementara Atik, Larasati, anak dari ibu yang masih punya hubungan
1934-1944, lalu bagian kedua menceritakan dengan lingkungan keraton, dan seorang ayah dari rakyat, bukan keturunan ningrat
peristiwa antara tahun 1945-1950, dan bagian Jawa.
ketiga menceritakan peristiwa antara tahun Pada bagian pertama ini diceritakan bagaimana Teto dan Atik tumbuh dalam dunia
1968-1978. yang berbeda. Orangtua Teto yang kental dengan pengaruh dari Belanda, tumbuh
dengan menjalani kehidupan anak kolong, yang sedikit banyak kemudian
memengaruhi bagaimana Teto memandang hidup. Sementara Atik, tumbuh menjadi
perempuan berpendidikan yang bisa dibilang perempuan modern, namun tetap tidak
melupakan akar budayanya sendiri.

Buku ini terbit pertama kali pada tahun 1981, dan terdapat banyak bahasa Jawa dan
Belanda. Tapi tak menjadi soal, sebab ada banyak catatan kaki seandainya tidak paham
dengan beberapa kata bukan dalam bahasa Indonesia. Dengan ejaan dan tata bahasa yang
belum menggunakan EYD bahasa Indonesia, hal itu justru membuat menikmati bahasa
yang digunakan penulis, seperti menikmati tulisan-tulisan klasik penulis Indonesia.
KEKURANGAN DAN KELEBIHAN

Kekurangan Kelebihan
1. Ada jeda panjang antara bagian
kedua dan bagian ketiga. 1. Penulis mampu menyajikan buku
2. Pada bagian ketiga tidak yang kaya gagasan, hingga bab
vs.
dijelaskan bagaimana terakhir
perkembangan teto kecil menjadi 2. Kertas buku tebal
teto besar.
Thank you!
DONE1!1!1!1!

Anda mungkin juga menyukai