Anda di halaman 1dari 9

Strukturalisme

Dinamik
KELOMPOK 2
Strukturalisme Dinamik
Strukturalisme dinamik merupakan teori struktural yang melihat sebuah karya sastra sebagai bagian
dari proses komunikasi dan kultural yang dihadirkan oleh pengarang kepada pembaca. Strukturalisme
dinamik merupakan teori yang dapat dikatakan sebagai jembatan antara teori struktural murni dengan
teori semiotik, karena sebuah struktur dalam karya sastra harus dipahami dan disadari bahwa di
dalamnya memiliki ciri sebagai tanda dan tanda itu baru bermakna jika dimaknai oleh pembaca.  

Struktural dinamik lebih merupakan pengembangan strukturalisme murni atau klasik juga.
Strukturalisme dinamik mengakui kesadaran subjektif dari pengarang, mengakui peran sejarah, serta
lingkungan sosial. Meski bagaimanapun sentral penelitian tetap pada karya sastra itu sendiri.
Munculnya Teori Strukturalisme
Dinamik
Awal kemunculan teori strukturalisme dinamik karena ketidakpuasan atas  teori sebelumnya yaitu teori
strukturalisme murni atau biasa disebut dengan teori strukturalisme klasik yang hanya terpaku pada
unsur instriksiknya saja. Analisis berdasarkan teori struktural murni yaitu yang hanya menekankan
otonomi karya sastra mempunyai keberatan juga. Kelemahan analisis struktural murni itu melepaskan
karya sastra dari rangka sejarahnya, mengasingkan karya sastra dari rangka sosial budayanya. 

Strukturalisme dinamis mula-mula dikemukakan oleh Mukarovsky dan Felik Vodicka (Fokkema,
1977: 31). Menurutnya, karya sastra adalah proses komunikasi, fakta semiotik, terdiri atas tanda,
struktur, dan nilai-nilai. Karya seni adalah petanda yang memperoleh makna dalam kesadaran
pembaca. Oleh karena itulah, karya seni harus dikembalikan pada kompetensi penulis, masyarakat
yang menghasilkannya, dan pembaca sebagai penerima.
Ciri-ciri Strukturalisme Dinamik
• Strukturalisme dinamik merupakan jembatan penghubung antara teori struktural formalis

dan teori semiotik.

• Sebanding dengan struktural genetik (menghubungkan dengan asal-usul teks) tetapi penekanannya
berbeda, struktural dinamik lebih menekankan pada struktur, tanda, dan realitas.

• Tokoh-tokohnya, Julia Cristeva dan Ronald Bartes (struktural Prancis)


Konsep Dasar
Mukarovsky meletakkan dasar untuk estetika sastra dalam model semiotik di mana ada hubungan
dinamik dengan tegangan terus-menerus antara keempat faktor :

a. Pencipta

b. Karya

c. Pembaca

d. Kenyataan

Itulah yang disebut dengan dynamic structuralism. Karya seni terwujud sebagai tanda dalam struktur
instriknya, dalam hubungannya dengan kenyataan dan juga dalam hubungannya dengan masyarakat,
pencipta dan penanggapnya.
Epistemologi Strukturalisme
Dinamik
Dalam penerapan strukturalisme dinamik, terdapat dua hal yang perlu

diperhatikan:

1) Peneliti bertugas menjelaskan karya sastra sebagai sebuah struktur

berdasarkan elemen-elemen atau unsur-unsur yang membentuknya;

2) Peneliti bertugas menjelaskan kaitan antara pengarang, realitas, karya

sastra, dan pembaca (Rachmat Djoko Pradopo, dkk, 2001:64).


Kelebihan dan Kekurangan
Kelebihan teori strukturalisme dinamik yakni lebih fleksibel dalam menerapkan teori penelitian. Teori
yang dipakai biasanya merupakan teori gabungan sedikit-sedikit antara satu teori dengan teori yang
lainnya. Menghendaki bahwa pembaca memiliki sebuah otonomi dalam memahami sebuah karya
sastra, sehingga pembaca memiliki wewenang dalam berekspresi, menuangkan, mengisi ruang kosong
yang ada dalam karya sastra.

Kekurangan teori struktural dinamik yakni tidak mementingkan analisis keseluruhan unsur-unsur karya
sastra sebab struktur global menurut para penggagas teori strukturalisme dinamik tidak terbatas.
Contoh Aplikasi Teori
Mengambil dari contoh penelitian oleh Besse Darmawati yang menggunakan Strukturalisme Dinamik
untuk menganalisa Puisi “LET ME NOT TO THE MARRIAGE OF TRUE MINDS” Karya William
Shakespeare. Beliau Pertama-pertama melakukan analisa struktural dari unsur-unsur intrinsik
pembentuk puisi tersebut. Lalu, Beliau menjelaskan kaitannya dengan Pengarang yang cintanya tidak
terwujud, realita kehidupan cinta, dan kepada pembaca setelah menghayati puisi itu menjadi semangat
untuk mempertahankan cinta sejatinya.
Referensi :

Sekian
Pertanyaan dari rekan-rekan
dipersilahkan

Anda mungkin juga menyukai