Anda di halaman 1dari 4

NAMA : RIZKA ALYA AZZAHRA

NIM : 2019001044

KELAS : 3B

UTS TEORI BELAJAR BAHASA

1. Belajar adalah proses pembentukan asosiasi antara stimulus respon secara reflektif, apa
artinya?
Jawab: Maksud dari suatu stimulus akan menimbulkan respons tertentu apabila stimulus itu
sering diberikan bersamaan dengan stimulus lain yang secara alamiah menimbulkan respons
tersebut. Contoh pada eksperimen dengan menggunakan anjing, Ivan Pavlov (Rusia)
menyimpulkan bahwa untuk membentuk tingkah laku tertentu harus dilakukan secara
berulang-ulang dengan melakukan pengkondisian tertentu. Pengkondisian itu adalah dengan
melakukan semacam pancingan dengan sesuatu yang dapat menumbuhkan tingkah laku itu.
Hal ini dikarenakan classical conditioning adalah sebuah prosedur penciptaan refleks baru
dengan cara mendatangkan stimulus sebelum terjadinya refleks tersebut.

2. Skinner menjelaskan bahwa pembelajaran harus dilaksanakan secara terprogram, apa artinya?
Jawab: Maksud dari pembelajaran harus dilaksanakan secara terprogram yang dikemukakan
oleh Skinner adalah siswa dianggap sebagai objek pasif yang selalu membutuhkan motivasi
dan penguatan dari pendidik. Oleh karena itu, para pendidik mengembangkan kurikulum
yang terstruktur dengan menggunakan standar-standar tertentu dalam proses pembelajaran
yang harus dicapai oleh para pembelajar. Begitu juga dalam proses evaluasi belajar pebelajar
diukur hanya pada hal-hal yang nyata dan dapat diamati sehingga hal-hal yang bersifat tidak
teramati kurang dijangkau dalam proses evaluasi.
3. Bandingkan kelebihan dan kekurangan pendekatan behaviorisme dengan kognitivisme!
Berikan contoh penerapannya dalam proses belajar pada siswa SMP!
Jawab:
a. Kelebihan dan kekurangan pendekatan behaviorisme dengan kognitivisme:
 Kelemahan pendekatan behaviorisme:
a) Hanya mengakui adanya stimulus dan respon yang dapat diamati
b) Kurang memberikan ruang gerak yang bebas bagi pembelajar untuk
berkreasi, bereksperimentasi dan mengembangkan kemampuannya
sendiri
c) Pembelajar berfikir linier, konvergen, tidak kreatif dan tidak produktif
d) Pembelajar atau orang yang belajar harus dihadapkan pada aturan-
aturan yang jelas dan ditetapkan terlebih dulu secara ketat
e) Kontrol belajar harus dipegang oleh sistem yang berada di luar diri
pembelajar
 Kelebihan pendekatan behaviorisme:
Sesuai untuk perolehan kemampuan yang membutuhkan praktik dan
pembiasaan yang mengandung unsur-unsur seperti kecepatan, spontanitas,
kelenturan, refleks.
 Kelemahan pendekatan kognitivisme:
a) Selalu menganggap semua pembelajar itu mempunyai kemampuan
daya ingat yang sama dan tidak dibeda-bedakan
b) Tidak memperhatikan cara pembelajar dalam mengeksplorasi atau
mengembangkan pengetahuan dan cara-cara pembelajar dalam
mencarinya, karena pada dasarnya masing-masing pembelajar
memiliki cara yang berbeda-beda
c) Jika dalam pengajaran hanya menggunakan metode kognitif, maka
dipastikan pembelajar tidak akan mengerti sepenuhnya materi yang
diberikan
d) Dalam menerapkan metode pembelajran kognitif perlu diperhatikan
kemampuan pembelajar untuk mengembangkan suatu materi yang
telah diterimanya
 Kelebihan pendekatan kognitivisme:
a) Metode pembelajaran kognitif pendidik hanya perlu memeberikan
dasar-dasar dari materi yang diajarkan untuk pengembangan dan
kelanjutannya deserahkan pada peserta didik, dan pendidik hanya perlu
memantau, dan menjelaskan dari alur pengembangan materi yang telah
diberikan
b) Dengan menerapkan teori kognitif ini maka pendidik dapat
memaksimalkan ingatan yang dimiliki oleh peserta didik untuk
mengingat semua materi-materi yang diberikan karena pada
pembelajaran kognitif salah satunya menekankan pada daya ingat
peserta didik untuk selalu mengingat akan materi-materi yang telah
diberikan
c) Menurut para ahli kognitif itu sama artinya dengan kreasi atau
pembuatan satu hal baru atau membuat suatu yang baru dari hal yang
sudah ada, maka dari itu dalam metode belajar kognitif peserta didik
harus lebih bisa mengkreasikan hal-hal baru yang belum ada atau
menginovasi hal yang yang sudah ada menjadi lebih baik lagi
b. Contoh penerapannya dalam proses belajar pada siswa SMP:
 Pendekatan Behaviorisme:
Sekolah memberikan stimulus pada program pelestarian lingkungan meliputi
pemberian contoh, nasihat, peringatan, dan hadiah. Pemberian reward (hadiah)
bertujuan agar perilaku peduli lingkungan hidup tersebut terus berulang dan
memotivasi perilaku tersebut agar sesuai yang diharapkan. Siswa merespons
positif terhadap stimulus dari sekolah pada program yang mengandung muatan
dalam menumbuhkembangkan perilaku peduli lingkungan hidup. Hasilnya
pada siswa meliputi perubahan pola pikir yang lebih mencintai lingkungan dan
perubahan perilaku yaitu mengelola sampah secara bijak dengan
menabungkan sampah di bank sampah sekolah sebagaimana tujuan belajar
menurut pandangan behaviorisme adalah membentuk tingkah laku yang
diinginkan.
 Pendekatan kognitivisme:
Guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir
anak. Siswa akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan
dengan baik. Guru harus membantu siswa agar dapat berinteraksi dengan
lingkungan sebaik-baiknya. Bahan yang harus dipelajari siswa hendaknya
dirasakan baru tetapi tidak asing. Berikan peluang agar siswa belajar sesuai
tahap perkembangannya. Di dalam kelas, siswa hendaknya diberi peluang
untuk saling berbicara dan diskusi dengan teman-temannya.

4. Kaum humanis atau konstruktivis berpendapat bahwa setiap anak mampu merumuskan
kebenaran berdasarkan perkembangan kognisinya, apa maksudnya, jelaskan!
Jawab: Maksud dari kaum humanis atau konstruktivis berpendapat bahwa setiap anak mampu
merumuskan kebenaran berdasarkan perkembangan kognisinya adalah setiap anak
merumuskan kebenaran dengan mengembangkan kemampuannya untuk mengajukan
pertanyaan dan mencari sendiri pertanyaannya, mengembangkan pengertian dan pemahaman
konsep secara lengkap, mengembangkan kemampuannya untuk menjadi pemikir yang
mendiri.

5. Dalam hipotesis kontrastif, seorang pembelajar B2 seringkali melakukan transfer BI ke dalam


B2, jelaskan pengertian tersebut!
Jawab: Maksud dari seorang pembelajar B2 seringkali melakukan transfer BI ke dalam B2
dalam hipotesis kontastif kesalahan yang dibuat dalam belajar bahasa kedua (B2) adalah
karena adanya perbedaan antara bahasa pertama (B1) dan bahasa kedua (B2). Sedangkan
kemudahan dalam belajar bahasa kedua disebabkan oleh adanya kesamaan antara bahasa
pertama (B1) dan bahasa kedua (B2). Adanya perbedaan antara bahasa pertama (B1) dan
bahasa kedua (B2) akan menimbulkan kesulitan dalam belajar B2, sedangkan adanya
persamaan antara bahasa pertama (B1) dan bahasa kedua (B2) akan menyebabkan
terjadinya kemudahan dalam belajar B2. Selain itu juga, hipotesis kontrastif menyatakan
bahwa bahwa seorang pembelajar bahasa kedua seringkali melakukan transfer bahasa
pertama ke bahasa kedua dalam menyampaikan suatu gagasan dan terjadi pada semua tingkat
kebahasaan baik tata bunyi, tata bentuk kata, tata kalimat, maupun tata (leksikon).

6. Ada lima teori yang dikemukakan oleh Krashen berkaitan dengan teori monitor! Uraikan
syarat-syarat agar proses monitor dapat berjalan dengan baik!
Jawab:
Syarat-syarat agar proses monitor dapat berjalan dengan baik, seperti contoh seorang pelajar
akan menggunakan sistem belajarnya sebagai sebuah monitor untuk memoles, mengedit, dan
memperbaiki apa yang telah dipelajari melalui sistem perolehannya. Sebuah monitor dapat
digunakan secara mudah secara tertulis ketimbang dalam bentuk lisan.
Hal ini karena saat kita berbicara, ada lebih banyak fokus pada apa yang dikatakan
dibandingkan bagaimana hal itu dikatakan. Juga, biasanya hanya sedikt waktu untuk
mengingat apa aturan bahasa yang terkait dengan apa yang tengah dikatakan. Pelajar bahasa
kedua dapat berlebihan, kurang atau secara optimal menggunakan monitor tersebut.

Anda mungkin juga menyukai