Anda di halaman 1dari 6

STILISTIKA DAN SISTEM SASTRA

Nama : Yane yohana way


Semester : Tiga
MK : Stilistikan dan Estetika
1. A. Fungsi Style ‘Gaya Bahasa’

Fungsi gaya bahasa dalam karya sastra adalah sebagai alat untuk:

• Meninggikan selera, artinya dapat meningkatkan minat pembaca/pendengar


untuk mengikuti apa yang disampaikan pengarang/pembicara. 
• Mempengaruhi atau meyakinkan pembaca/pendengar, artinya dapat
membuat pembaca semakin yakin dan mantap terhadap apa yang
disampaikan pengarang/pembicara.
• Menciptakan keadaan perasaan hati tertentu, artinya dapat membawa
pembaca hanyut dalam suasana hati tertentu, seperti kesan baik atau buruk,
perasaan senang atau tidak senang, benci, dan sebagainya setelah
menangkap apa yang dikemukakan pengarang.
• Memperkuat efek terhadap gagasan, yakni dapat membuat pembaca
terkesan oleh gagasan yang disampaikan pengarang dalam karyanya.
B. Kedudukan Gaya Bahasa

Gaya Bahasa Gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran dan perasaan batin yang
hidup melalui bahasa yang khas dalam bertutur untuk memperoleh efek-efek tertentu
sehingga apa yang dinyatakan menjadi jelas dan mendapat arti yang pas.
• Gaya bahasa ialah pemanfaatan kekayaan bahasa, pemakaian ragam tertentu untuk
memperoleh efek-efek tertentu, keseluruhan ciri bahasa sekelompok penulis sastra dan
cara khas dalam menyampaikan pikiran dan perasaan, baik secara lisan maupun tertulis.

• Gaya bahasa yang digunakan oleh penulis pada hakikatnya adalah cara menggunakan 
bahasa yang setepat-tepatnya untuk melukiskan perasaan dan pikiran penulis yang
berbeda dari corak bahasa sehari-hari dan bersifat subyektif. Majas dibagi menjadi 4
kelompok yaitu gaya bahasa perbandingan.

• gaya bahasa sindiran, gaya bahasa penegasan dan gaya bahasa pertentangan.
• Gaya bahasa perbandingan meliputi : metafora, personifikasi, asosiasi, alegori, simbolik,
metonimia, litotes, sinekdoke (pars pro toto dan totem proparte), eufemisme, hiperbola,
parifrasis. Sedangkan gaya bahasa sindiran meliputi : ironi, sinisme,dan sarkasme.
Gaya bahasa penegasan meliputi : pleonasme, paralelisme, interupsi, retoris,
koreksio, asimdeton. Gaya bahasa pertentangan meliputi : paradoks, antitesis, dan
kontradiksio interminis.
2. A. Gaya bahasa sebagai sistem

*. Gaya Bahasa (Majas)


B. Genre Sastra

1. Sastra Imajinatif
Imajinatifi berasal dari kata imagination yang artinya angan-angan
atau khayal. Jadi, karaya sastra imajinatif adalah karya sastra yang
ditulis dengan menggunakan daya khayalnya penulis/pengarang,
sehingga cerita dalam karya sastra imajinatif bukanlah suatu
kejadian yang sebenarnya.

2. 2. Sastra non imajinatif


Sastra non imajinatif adalah karya sastra yang ditulis tanpa
menggunakan sifat khayalnya pengarang, sehingga cerita dalam
karya sastra non imajinatif merupakan cerita yang ditulis
berdasarkan cerita nyata/sebenarnya. Sebagian para ahli sastra
berpendapat bahwa sastra non imajinatif bukan termasuk karya
sastra.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai