Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PRAGMATIK

PENGERTIAN DAN JENIS-JENIS IMPLIKATUR

Dosen Pengampu:

Prof. Dr. Jumadi, M.Pd.

Disusun oleh:
Kelompok 7

Melsa Apriana 2010116220039

Nur Amalia Putri 2010116220034

Zahra Dhiya 2010116220047

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. karena telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan
makalah “Pengertian dan Jenis-jenis Implikatur” dengan tepat waktu. Makalah ini disusun
guna memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Pragmatik di Universitas Lambung
Mangkurat. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
teman-teman yang membaca.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Jumadi, M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang kami tekuni. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi
kesempurnaan makalah ini.

Banjarmasin, 3 April 2023

Kelompok 7

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. 2


BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................... 4
1.3 Tujuan.......................................................................................................................... 5
1.4 Manfaat........................................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Implikatur .................................................................................................. 6
2.2 Jenis Implikatur ........................................................................................................... 6
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 8
3.1 Simpulan...................................................................................................................... 8
3.2 Saran ............................................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 9

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pragmatik adalah studi makna dalam kaitannya dengan situasi ujaran. Pragmatik
merupakan cabang ilmu linguistik yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal,
yakni bagaimana satuan kebahasaan itu digunakan dalam komunikasi. Pragmatik
mempelajari maksud ujaran, yaitu untuk apa ujaran itu dilakukan. Pragmatik
mempersoalkan apa yang seseorang maksudkan dengan suatu tindak tutur dan
mengaitkan makna dengan siapa berbicara kepada siapa, di mana, kapan, dan bagaimana.
Dengan demikian, pragmatik merupakan telaah mengenai kemampuan pemakai bahasa
dalam menghubungkan serta menyerasikan kalimat-kalimat dan konteks secara tepat.
Pragmatik mempersoalkan makna yang muncul dari suatu tindak tutur. Membaca
maksud dari sebuah tuturan terlihat sederhana, tetapi juga tidak gampang. Informasi yang
dituturkan oleh komunikator memiliki maksud terselubung. Oleh karena itu, setiap
manusia harus dapat memahami maksud dan makna tuturan yang diucapkan oleh lawan
tuturnya. Dalam hal ini tidak hanya sekadar mengerti apa yang telah diujarkan oleh si
penutur tetapi juga konteks yang digunakan dalam ujaran tersebut. Kegiatan semacam ini
dapat dianalisis dan dipelajari dengan pragmatik. Kajian ilmu pragmatik juga membahas
tentang implikatur. Pragmatik mengkaji kemungkinan implikatif yang muncul dari
tuturan/ujaran. Ada banyak penggunaan bahasa yang bersifat implikatif seperti iklan,
kolom-kolom di surat kabar, Short Message Send (SMS), tindak tutur dalam telepon,
bahkan tindak tutur yang terjadi secara langsung antara dua orang atau lebih. Perlu
adanya pengajian dan analisis yang mendalam untuk memahami bentuk-bentuk bahasa
yang implikatif.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dituliskan di atas, rumusan masalah dalam
makalah ini sebagai berikut.
1. Bagaimana pengertian dari implikatur?
2. Bagaimana jenis-jenis implikatur?

4
1.3 Tujuan

Tujuan yang ditargetkan berdasarkan makalah ini sebagai berikut.


1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian implikatur.
2. Untuk mengetahui dan memahami jenis-jenis implikatur.

1.4 Manfaat

Manfaat yang didapatkan setelah membaca makalah ini sebagai berikut.


1. Dapat memahami dengan baik pengertian implikatur.
2. Dapat memahami dengan baik jenis-jenis implikatur.

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Implikatur

Implikatur diserap dari kata implicature dalam bahasa Inggris. Kata implicature
berakar dari bentuk in-„di/ke dalam‟ dan plicare „melipat‟ atau „membungkus‟ dalam
bahasa Latin. Implikatur menurut Mulyana (2005: 11) diartikan sebagai sesuatu yang
terlibat atau menjadi bahan pembicaraan. Sesuatu yang menjadi bahan pembicaraan atau
topik pembicaraan mengandung implikatur. Implikatur sebagai salah satu bagian dari
kajian pragmatik. Selain itu, Yule (2006) berpendapat implikatur ialah implikasi dari
tuturan yang tertutur berupa simpulan logis dari suatu tuturan. Implikatur dapat dipahami
secara bersamaan antara penutur dan mitra tutur dalam konteks tertentu supaya tujuran
tuturan dapat terlaksana. Dengan demikian, implikatur merupakan kegiatan memahami
tuturan dan makna yang terselubung di dalam tuturan itu.

2.2 Jenis Implikatur

Grice (1975) mengelompokan implikatur ke dalam dua kategori, yaitu implikatur


percakapan dan implikatur konvensional.
a. Implikatur Percakapan
Implikatur percakapan ialah informasi bawaan implisit dalam tuturan
berdasarkan pada konteks percakapan. Implikatur percakapan sering terjadi pada
sebuah tuturan. Dengan kata lain, implikatur percakapan terjadi ketika pembicara
menghasilkan ucapan kode untuk menyampaikan maksud tertentu. Pendengar
kemudian menerjemahkan maksud pembicara secara akurat dan 'secara intuitif'.
Implikatur percakapan terbagi menjadi dua, yaitu implikatur percakapan umum dan
implikatur percakapan khusus.
1) Implikatur Percakapan Umum
Implikatur percakapan umum adalah implikatur dalam percakapan
yang dapat dipahami tanpa melihat konteks percakapan. Perhatikan contoh
berikut.
Tia : “Apakah kamu ajak Siti dan Farah pergi ke Jakarta?” (1)
Ika : “Aku ajak Siti.” (2)
Tuturan Ika (2) mengandung implikatur bahwa Tia bermaksud supaya Ika
menyimpulkan bahwa ia hanya mengajak Siti untuk pergi ke Jakarta. Jadi

6
tuturan (1) mengandung implikatur bahwa Farah tidak diajak untuk pergi ke
Jakarta.
2) Implikatur Percakapan Khusus
Implikatur percakapan khusus merupakan implikatur dalam
percakapan yang baru bisa dipahami setelah mengetahui konteks percakapan
tersebut. Perhatikan contoh berikut.
Angga : “Kamu datang ke pesta Dion?” (1)
Dimas : “Orang tuaku akan datang berkunjung.” (2)
Tuturan Angga (1) bermakna mengajak Dimas untuk datang ke pesta Dion.
Angga harus memiliki pengetahuan khusus yang diasumsikan bahwa ada
sesuatu yang akan dikerjakan Dimas untuk dapat memahami maksud dari
Dimas. Jawaban Dimas (2) mengandung implikatur bahwa Dimas ingin
menghabiskan waktu bersama orang tuanya, sehingga dia tidak bisa datang ke
pesta Dion.
b. Implikatur Konvensional
Implikatur konvensional adalah implikatur yang tidak terikat pada konteks
bahasa tertentu. Implikatur konvensional dapat dipahami semua orang karena bebas
konteks dan informasinya bersifat lama (Zamzani & Rahayu, 2017: 27). Dapat
ditarik kesimpulan bahwa implikatur konvensional adalah makna yang dipahami
pada bentuk bahasa tertentu dan tidak berdasarkan kaidah percakapan, sehingga
tidak berdasarkan konteks dan informasinya bersifat lama. Perhatikan contoh
berikut.
(1) Agam orang Batak, tetapi tidak pandai bernyanyi.

Contoh tuturan (1) di atas terdapat dua, yaitu tentang status Agam sebagai orang
Batak dan fakta bahwa Agam tidak pandai bernyanyi. Dua preposisi di atas sekilas
tidak ada hubungannya. Namun, ketika dua hal tersebut disandingkan dan
diperbandingkan, dapat disimpulkan bahwa ada stereotip orang Batak biasanya
pandai bernyanyi.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan

Berdasarkan makalah yang ditulis di atas dapat disimpulkan implikatur merupakan


kegiatan memahami tuturan dan makna yang terselubung di dalam tuturan itu. Implikatur
dapat dipahami secara bersamaan antara penutur dan mitra tutur dalam konteks tertentu
supaya tujuran tuturan dapat terlaksana. Grice (1975) mengelompokan implikatur ke
dalam dua kategori, yaitu implikatur percakapan (umum dan khusus) dan implikatur
konvensional.

3.2 Saran

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangannya karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini.
Kami berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan berikutnya.

8
DAFTAR PUSTAKA

Sudarsono, S. C. (2021, September 23). Implikatur dalam Pragmatik. Retrieved April 5,


2023, from Sastranesia.id: https://sastranesia.id/implikatur-dalam-kajian-pragmatik/
Suhartono. (2020). Pragmatik Konteks Indonesia. Gresik: Graniti.
Suryawin, dkk. (2022). Tindak Tutur (Speech Act) dan Implikatur dalam Penggunaan
Bahasa. Sinar Dunia: Jurnal Riset Sosial Humaniora dan Ilmu Pendidikan, 1(3), 34-
41.
Yuniati, dkk. (2020). Implikatur dalam Wacana Kampanye Pemilihan Legislatif 2019. Jurnal
KIBASP (Kajian Bahasa, Sastra dan Pengajaran), 3(2), 276-288.

Anda mungkin juga menyukai