Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Kelompok 7
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. karena telah memberikan kesempatan kepada kami
untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan
makalah “Pengertian dan Jenis-jenis Implikatur” dengan tepat waktu. Makalah ini disusun
guna memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Pragmatik di Universitas Lambung
Mangkurat. Selain itu, kami juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
teman-teman yang membaca.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Prof. Dr. Jumadi, M.Pd. selaku dosen
pengampu mata kuliah. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan
wawasan terkait bidang yang kami tekuni. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi
kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 7
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
Pragmatik adalah studi makna dalam kaitannya dengan situasi ujaran. Pragmatik
merupakan cabang ilmu linguistik yang mempelajari struktur bahasa secara eksternal,
yakni bagaimana satuan kebahasaan itu digunakan dalam komunikasi. Pragmatik
mempelajari maksud ujaran, yaitu untuk apa ujaran itu dilakukan. Pragmatik
mempersoalkan apa yang seseorang maksudkan dengan suatu tindak tutur dan
mengaitkan makna dengan siapa berbicara kepada siapa, di mana, kapan, dan bagaimana.
Dengan demikian, pragmatik merupakan telaah mengenai kemampuan pemakai bahasa
dalam menghubungkan serta menyerasikan kalimat-kalimat dan konteks secara tepat.
Pragmatik mempersoalkan makna yang muncul dari suatu tindak tutur. Membaca
maksud dari sebuah tuturan terlihat sederhana, tetapi juga tidak gampang. Informasi yang
dituturkan oleh komunikator memiliki maksud terselubung. Oleh karena itu, setiap
manusia harus dapat memahami maksud dan makna tuturan yang diucapkan oleh lawan
tuturnya. Dalam hal ini tidak hanya sekadar mengerti apa yang telah diujarkan oleh si
penutur tetapi juga konteks yang digunakan dalam ujaran tersebut. Kegiatan semacam ini
dapat dianalisis dan dipelajari dengan pragmatik. Kajian ilmu pragmatik juga membahas
tentang implikatur. Pragmatik mengkaji kemungkinan implikatif yang muncul dari
tuturan/ujaran. Ada banyak penggunaan bahasa yang bersifat implikatif seperti iklan,
kolom-kolom di surat kabar, Short Message Send (SMS), tindak tutur dalam telepon,
bahkan tindak tutur yang terjadi secara langsung antara dua orang atau lebih. Perlu
adanya pengajian dan analisis yang mendalam untuk memahami bentuk-bentuk bahasa
yang implikatif.
Berdasarkan latar belakang yang telah dituliskan di atas, rumusan masalah dalam
makalah ini sebagai berikut.
1. Bagaimana pengertian dari implikatur?
2. Bagaimana jenis-jenis implikatur?
4
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
5
BAB II
PEMBAHASAN
Implikatur diserap dari kata implicature dalam bahasa Inggris. Kata implicature
berakar dari bentuk in-„di/ke dalam‟ dan plicare „melipat‟ atau „membungkus‟ dalam
bahasa Latin. Implikatur menurut Mulyana (2005: 11) diartikan sebagai sesuatu yang
terlibat atau menjadi bahan pembicaraan. Sesuatu yang menjadi bahan pembicaraan atau
topik pembicaraan mengandung implikatur. Implikatur sebagai salah satu bagian dari
kajian pragmatik. Selain itu, Yule (2006) berpendapat implikatur ialah implikasi dari
tuturan yang tertutur berupa simpulan logis dari suatu tuturan. Implikatur dapat dipahami
secara bersamaan antara penutur dan mitra tutur dalam konteks tertentu supaya tujuran
tuturan dapat terlaksana. Dengan demikian, implikatur merupakan kegiatan memahami
tuturan dan makna yang terselubung di dalam tuturan itu.
6
tuturan (1) mengandung implikatur bahwa Farah tidak diajak untuk pergi ke
Jakarta.
2) Implikatur Percakapan Khusus
Implikatur percakapan khusus merupakan implikatur dalam
percakapan yang baru bisa dipahami setelah mengetahui konteks percakapan
tersebut. Perhatikan contoh berikut.
Angga : “Kamu datang ke pesta Dion?” (1)
Dimas : “Orang tuaku akan datang berkunjung.” (2)
Tuturan Angga (1) bermakna mengajak Dimas untuk datang ke pesta Dion.
Angga harus memiliki pengetahuan khusus yang diasumsikan bahwa ada
sesuatu yang akan dikerjakan Dimas untuk dapat memahami maksud dari
Dimas. Jawaban Dimas (2) mengandung implikatur bahwa Dimas ingin
menghabiskan waktu bersama orang tuanya, sehingga dia tidak bisa datang ke
pesta Dion.
b. Implikatur Konvensional
Implikatur konvensional adalah implikatur yang tidak terikat pada konteks
bahasa tertentu. Implikatur konvensional dapat dipahami semua orang karena bebas
konteks dan informasinya bersifat lama (Zamzani & Rahayu, 2017: 27). Dapat
ditarik kesimpulan bahwa implikatur konvensional adalah makna yang dipahami
pada bentuk bahasa tertentu dan tidak berdasarkan kaidah percakapan, sehingga
tidak berdasarkan konteks dan informasinya bersifat lama. Perhatikan contoh
berikut.
(1) Agam orang Batak, tetapi tidak pandai bernyanyi.
Contoh tuturan (1) di atas terdapat dua, yaitu tentang status Agam sebagai orang
Batak dan fakta bahwa Agam tidak pandai bernyanyi. Dua preposisi di atas sekilas
tidak ada hubungannya. Namun, ketika dua hal tersebut disandingkan dan
diperbandingkan, dapat disimpulkan bahwa ada stereotip orang Batak biasanya
pandai bernyanyi.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
3.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangannya karena terbatasnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini.
Kami berharap para pembaca yang budiman sudi memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di
kesempatan berikutnya.
8
DAFTAR PUSTAKA