BAHASA MADURA
“AFIKS”
Disusun oleh:
2020
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami sampaikan atas kehadiran Allah SWT, karena dengan rahmat dan ridho-
Nya makalah ini dapat kami selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam makalah ini kami
membahas “afiks”, yakni termasuk pembahasan dalam mata kuliah Bahasa Madura.
Makalah ini dibuat dalam rangka memahami dan mengetahui materi mata kuliah Bahasa
Madura tentang Afiks. Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapat bimbingan
arahan, koreksi dan saran, untuk itu rasa terima kasih yang sangat dalam kami sampaikan kepada
bapak Dr Hasan Suaedi. selaku dosen mata kuliah Bahasa Madura dan rekan-rekan mahasiswa
yang telah banyak memberikan masukan untuk makalah ini.
Demikian makalah ini kami buat, semoga bermanfaat.
Penyusun,
ii
DAFTAR ISI
Cover............................................................................................................................................................ i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................................................1
1.3 TUJUAN.......................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................2
2.1 Definisi Afiks.................................................................................................................................2
2.2 Jenis-jenis Afiks dan contohnya....................................................................................................2
2.2.1 Prefiks...................................................................................................................................2
2.2.2 Infiks...............................................................................................................................7
2.2.3 Sufiks.....................................................................................................................................7
2.2.4 Konfiks.................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebelum kita membahas apa itu Afiksasi, kita harus tahu dulu apa itu Afiks? Afiks adalah
morfem terikat yang dilekatkan pada morfem dasar atau akar (Fromkin dan Rodman,
1998:519). Pembahasan mengenai afiks dapat ditemukan dalam setiap buku linguistik umum
dan morfologi. Namun demikian, pembahasan pada buku-buku tersebut masih bersifat
kurang menyeluruh dan berbeda-beda. Hal ini dapat disebabkan oleh terbatasnya jenis afiks
dari bahasa yang dianalisis atau belum adanya analisis yang lebih mendalam mengenai afiks.
Afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada suatu satuan, baik berupa satuan tunggal
maupun kompleks untuk membentuk kata. Afiksasi adalah salah satu dari 3 proses
morpologik, yang terdiri atas afiksasi, Reduplikasi, dan Proses Pemajemukkan
Dalam bahasa Indonesia, imbuhan (afiks) penting sekali dan menentukan arti. Imbuhan
itu banyak dan tiap imbuhan memberikan banyak kemungkinan arti atau makna.
Mempergunakan imbuhan tidak semudah yang disangka, itu sebabnya harus dipelajari apa
arti dan fungsi tiap imbuhan.
Namun disini tidak hanya bahasa indonesia saja yang memiliki afiks atau imbuhan dalam
bahasa madura juga ada beberapa macam afiks, Imbuhan (afiks) adalah suatu bentuk
linguistik yang di dalam suatu kata merupakan unsur langsung yang bukan kata dan bukan
pokok kata melainkan mengubah leksem menjadi kata kompleks, artinya mengubah leksem
itu menjadi kata yang mempunyai arti lebih lengkap.
1.3 Tujuan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Afiks atau èmbuân dalam bahasa madura antara lain: ter-ater (prefiks), panotèng (sufik),
sesellan (infiks), dan ter-ater bân panotèng (konfiks). Masing-masing jenis afiks yang terdapat
dalam bahasa madura adalah sebagai berikut.
a) Prefik: N-, a-, ta-, ma-, ka-, sa-, pa-, pa N-, nga-, è-, èpa-, eka-
b) Infiks: -al-, -ar-, -èn-, -om-
c) Sufiks: -a, -na, -an, -aghi, -è
d) Konfiks: N-a, N-an, N-ana, N-aghi, a-a, a-an, a-ana, a-aghi, a-è, è-a, è-ana, è-è, ma-a,
ma-an, ma- ana, ma-aghi, ma-è, ka-an, ka-aghi, sa-an, sa-na, pa-an, paN-an-, jhâ/cè’-
na,.
Dilihat dari tingkat penggunaanya,diantara afiks-afiks tersebut ada produktif dan ada
yang tidak produktif. Afiks yang tidak produktif atau jarang digunakan adalah par-, -al-, -
ar-, -èn-, -om-, sedangkan afiks-afiks lain bersifat produktikf.
Afiks
Dalam realisasinya, baik yang disebabkan oleh unsur fonologis bentuk dasar,
pengucapan,maupun tingkat tutur yang digunakan,afiks-afiks yang terdapat dalam bahasa
madura tersebut ada yang mempunyai banyak varian. Berikut ini diuraikan varian
masing-masing prefiks, sufik dan infiks, sedangkan varian konviks tidak perlu diuraikan
secara khusus karena sudah akan tercakup dalam uraian mengenai varian prefiks dan
varian sufiks.
2.2.1 Prefiks
Prefiks (awalan) atau yang dikenal dengan terater dalam bahasa Madura adalah
imbuhan yang terletak di awal kata. Proses awalan (prefiks) ini disebut prefiksasi.
Adapun macam-macam prefiks bahasa Madura meliputi prefiks N-, a-, ta-, ma-, ka-,
sa-, pa-, pa N-, nga-, è-, èpa-, eka-.. Bentuk awalan (prefiks) tersebut apabila melekat
pada kata dasarnya tidak mengalami perubahan bentuk ataupun tambahan dan
pengurangan fonem, yakni langsung ditambah prefiks tersebut pada bentuk dasarnya.
Prefiks dalam bahasa Madura merupakan salah satu afiksasi yang tidak mengalami
perubahan fonem sama sekali, selain prefiks {N-}, tetapi prefiks tersebut dapat
mengalami perubahan kelas kata atau kategori kata. Prefiks yang terdapat dalam bahasa
madura antara lain: N-, a-, ta-, ma-, ka-, sa-, pa-, pa N-, nga-, è-, èpa-, eka-. Dalam
2
penggunaanya, prefiks-prefiks tersebut ada mempunyai beberapa varian, ada yang
hanya mempunyai satu varian, ada yang hanya mempunyai satu varian
1) Prefiks N-
Variasi atau alomorf prefiks N- antara lain: m-, n-, ny, dan nga-. Dalam peristiwa prefiks
N-, fonem awal bentuk dasarnya, kecuali l dan r, mengalami peluluhan. Prefiks N- akan
menjadi m- apabila bergabung dengan bentuk dasar p, b, dan bh. Prefiks N- akan
menjadi n- apabila bergabung dengan bentuk yang berfonem awal t, d, dan dh. Prefiks N-
akan menjadi ny- apalila bergabung dengan bentuk dasar berfonem awal s, c, j, dan jh.
Prefiks N- akan menjadi ng- apabila bergabung dengan bentuk yang berfonem awal
vokal k, g, gh, l, dan r. Contohnya sebagai berikut
a. Varian m-
N- + pèlè > mèlè “memilih”
Pako > mako “memaku”
Bâlâi > malaè “mengajari”
Bukka’ > mokka’ “ membuka”
b. Varian n-
N-+ tolès > nolès “menulis”
Totop > notop “notop”
Dhâbu’ > nâbu’ “mencabut
c. Varian nya-
N- + sarè > nyarè “mencari”
Saloy > nyaloy “menuang”
Campor > nyampor “mencampur”
Cokor > nyokor “mencukur”
Jâgâ > nyâgâ “menjaga”
d. Varian nga-
N- + angka’ > ngangka’ “mengangkat”
Olok > ngolok “memanggil”
Kala’ > ngalak “mengambil”
Rosak > ngerosak “merusak”
2) Prefiks a-
Prefiks a- hanya mempunyai satu varian, yakni a-. Contoh-contohnya adalah sebagai
berikut:
a- + soroy > asoroy “menyisir”
ghellu’ > aghellu’ “memeluk”
berri’ > aberri’ “memberi”
lonca’ > alonca’ “meloncat”
cangka > acangka “bercabang”
maèn > amaèn “bermain”
totop > atotop “ bertutup”
3
ondhek > aondhek “bergoyang”
3) Prefiks ta-
Prefiks ta- hanya mempunyai satu varian, yakni ta- contoh-contohnya dalah sebagi
beriku:
ta- + toju’ > tatoju’ “terduduk”
kerra’ > takerra’ “teriris”
tèdung > tatèdung “tertidur”
ghuntèng > taguntèng “tergunting”
kèpè’ > takèpè’ “terjepit”
angka’ > taangka’ “terangkat”
èsèk > taèsèk “tersenggol”
4) Prefiks ma-
Prefiks ma- hanya mempunyai satu varian, yakni ma- contoh-contohnya adalah sebagai
berikut:
ma- + ghuli > maghuli “menggerakkan”
bâli > mabâli “mengembalikan”
dâpa’ > madâpa’ “menyampaikan”
kèrèm > ma kèrèm “mengirimkan”
tèdung > matèdung “menidurkan”
rajâ > marajâ “membesarkan”
molè > mamolè “memulangkan”
ambu > maambu “memberhentikan”
5) Prefiks ka-
Prefiks ka- hanya mempunyai satu varian, yakni ka-. Contoh-contohnya adalah sebagai
berikut:
ka- + jhuko’ > kajhuko’ “jadikan (sebagai) ikan”
langghân > kalanggân “jadikan (sebagai) alas”
belli > kabelli “ belikan, gunakan untuk membeli”
bhântal > kabhântal “jadikan (sebagai) bantal”
sango > kasango “jadikan (sebagai) bekal/uang saku”
sarong > kasarong “jadikan (sebagai) sarung”
ongkos > kaongkos “jadikan (sebagai) ongkos”
odheng > kaodheng “jadikan (sebagai) ikat kepala”
èssè > ka èssè “jadikan (sebagai ) isi”
6) Prefiks sa-
Prefiks sa- hanya mempunyai satu varian, yakni sa- contoh-contohnya adalah sebagai
berikut:
sa + jikar > sajikar “sepedati”
gudâng > sagudâng “segudang”
bengko > sabengka “serumah”
roma > saroma “serumah”
4
kandâng > sakandâng “sekandang”
kèlan > sekèlan “sejengkal”
ampèr > saampèr “seruang tamu”
èlong > saèlong “sehidung, sedikit”
obu’ > saobu’ “serambut”
7) Prefiks pa-
Prefiks pa- hanya mempunyai satu varian, yakni pa- contoh-contohnya adalah sebagai
berikut:
pa + jhâu > pajhâu “jauhkan”
bhâghus > pabhâghus “baguskan”
kèrèm > pakèrèm “kirimkan”
potè > papotè “putihkan”
tèdung > patèdung “tidurkan”
mangkat > pamangkat “berangkatkan”
ngakan > pangakan “suruh makan”
anga’ > paanga’ “hangatkan”
ènga’ > paènga’ “ingatkan”
8) Prefiks paN-
Prefiks paN- mempunyai beberapa varian, antara lain: pa-, pan-, pam- atau pany-, dan
pang-. Contoh-contoh macam variannya adalah sebagai berikut:
a. Varian pa-
PaN- + toghu > patoghu “penunggu”
Tolong > patolong “patolong”
Maèn > pamaèn “pemain”
b. Varian pan-
PaN- + tokol > panokol “pemukul”
Tatta’ > panatta’ “pemotong”
Tèttè > panèttè “penempa”
c. Varian pam-
PaN- + polong > pamolong “pemanen”
Pokol > pamokol “pemukul”
Pènta > pamènta “permintaan”
d. Varian pang-
PaN- + raja > pangrajâ “pembesar”
Lako > panglako “panglako”
Rassa > pangrassa “perasaan”
e. Varian par-
PaN- + tandhâ > partandhâ “pertanda”
f. Varian pè-
PaN- + todhu > pètodhu “petunjuk”
Tolong > pètolong “pertolongan”
5
Totor > pètotor “petuah”
9) Prefiks nga-
Prefiks nga- hanya mempunyai satu varian, yakni varian nga- contoh-contohnya adalah
sebagai berikut:
Nga- + potè > ngapotè “memutih, kelihatan putih-putih”
Sango > ngasango “berbekallan”
Binè > ngabinè “memperistri”
10) Prefiks è-
Prefiks è- hanya mempunyai satu varian, yakni è-. Contoh-contohnya adalah sebagai
berikut:
è- + kakan > èkakan “dimakan”
coco’ > ècoco’ “tertusuk”
tollès > ètollès “ditulis”
kala’ > èkala’ “diambil”
ghibâ > èghibâ “dibawa”
11) Prefiks èpa-
Perefiks èpa- hanya mempunyai satu varian, yaitu varian èpa- contoh-contohnya dalah
sebagai berikut:
èpa- + labu > èpalabu “dijatuhkan”
rajâ > èparajâ “dibesarkan”
molè > èpamolè “dipulangkan”
bâli > èpabâli “dikembalikan”
asakola > èpasekola “disekolahkan”
toron > èpatoron “epatoron”
tèdung > èpatèdung “ditidurkan”
12) Prefiks èka-
Prefiks èka- hanya mempunyai satu varian, yakni èka- contoh-contohnya adalah sebagai
berikut:
èka- + jhâmo > èkajhâmo “dijadikan (sebagai) jamu”
sarong > èkasarong “dijadikan (sebagai) sarung”
tarètan > èkatarètan “dijadikan (sebagai) saudara”
songko’ > èkasongko’ “dijadikan (sebagai) topi atau peci”
bhântal > èkabhântal “dijadikan (sebagai) bantal”
lempo > èkalempo “dapat menyebabkan gemuk”
pènter > èkapènter “dapat menyebabkan pandai”
soghi > èkasoghi “dapat menyebabkan kaya”
nyaman > èkanyaman “dapat menyebabkan enak”
6
2.2.2 Infiks
Infiks dalam bahasa madura terdapat empat buah infiks, yakni: -al-, -ar-, -èn-, dan
–om-. Keempat buah infiks tersebut sangat jarang digunakan dalam tuturan. Infiks
(sisipan) atau yang dikenal dengan sesselan dalam bahasa Madura adalah imbuhan yang
terletak di dalam dasar. Proses sisipan (Infiks) ini disebut infiksasi. Adapun macam-
macam infiks dalam bahasa Madura terdapat empat macam yakni {-al-}, {-ar}, {-en}, {-
om}. Infiks tersebut apabila melekat pada bentuk dasarnya tidak menyebabkan perubahan
bentuk dan tidak mengubah kelas kata atau kateogori kata, namun infiks dalam dalam
bahasa Madura dapat mengubah makna.
1) Infiks –al-
Infiks –al- mempunyai dua varian, yakni –al- dan –âl-. Contoh pembentukan kata dengan
infiks -al- adalah sebagai berikut:
-al- + cèmot > calèmot “sangat gelap atau kotor”
Kattèng > kalattèng “gelantung”
Jhimet > jâlimet “rumit sekali”
2) Infiks –ar-
Infiks –ar- mempunyai dua varian, yakni –ar- dan –â-. Contoh pembentukan dengan
infiks –ar- adalah
-ar- + kettek > karettek “hati kecil, suara hati”
Keddhâp > kareddhâp “gemerlap”
Ghighi’ > ghârighi’ “geringi/ jari-jari”
3) Infiks –èn-
Infiks –èn- mempunyai dua varian, yakni –èn- dan –in-. Contoh pembentukan kata
dengan infiks –èn- adalah sebagai berikut:
-èn- + tompang > tènompang “tumpang tindih”
Tolong > tènolong “sangat tertolong”
Jhumbu’ >jhinumbhu’ “sangat mudah dipegang”
4) Infiks –om-
5) Infiks –om- mempunyai dua varian, yakni –o- dan –um-. Contoh pembentukan kata
dengan infiks –om- adalah sebagai berikut:
-om- + tèbhâ > tomèbhâ “menimpa pada”
Tolos > tomolos “tulus sekali”
Ngântong > ghumantong “sangat bergantung”
2.2.3 Sufiks
Sufiks (akhiran) atau yang dikenal dengan panotèng dalam bahasa Madura adalah
imbuhan yang terletak di akhir dasar. Adapun macam-macam sufiks dalam bahasa
Madura terdapat tujuh macam yakni sufiks {-e}, {-a}, {-an}, {-en}, {-na}, {-ana}, dan {-
aghi}. Penggunaan sufiks tersebut sangat produktif dalam bahasa Madura.
7
1) Sufiks -A
Sufiks -a mempunyai beberapa varian. Antara lain : -a, -â, -?a, -?â, -ya. -yâ, -wa,
-wâ, dan geminasi atau perangkapan fonem akhir bentuk dasarnya. Contoh pengngunaan
varian-varian sufiks -a adalah sebagai berikut.
Varian -a
-a + èkala’ > èkala 'a “akan diambil”
ngantor > ngantora “akan menabrak”
abhákal > abhâkala “akan bertunangan”
ngontal > ngontala "akan menelan”
asapo’ > asapo’a “akan berselimut”
Varian -â
-â + majâr > majârâ “akan membayar”
abhiluk > abhilughâ “akan berbelok”
èsobâl > èsobálâ “akan disoal”
ėjhuwâl > ėjhuwálá “akan dijual”
nyandâr > nyandárâ “akan bersandar”
Varian -?a
-a + nyapa > nyapa?a “akan menyapa”
kala > kala?a “akan/hampir kalah“
sala > sala?a “hampir salah”
asakola > asakola?a “akan bersekolah”
nyassa > nyassa ?a “akan mencuci”
varian -ya
-a + molè > molèya “akan pulang”
ngalè > ngalèya “akan mengegali”
atolè > atolèya “akan menoleh”
ètopè > ètopèya “akan ditiup”
mèlè > mèlèya “akan memilih”
2) Sufiks -na
8
Sufiks -na mempunyai beberapa varian berdasarkan unsur fonologis bentuk
dasarnya. Untuk bentuk dasar yang berfonem akhir vokal dan hambat glotal sufiks -na
akan tercalisasi -na, sedangkanuntuk bentuk dasar yang berfonem akhirkonsonan n akan
berasimilasi sehingga mmbentuk gemiasi. Contoh penggunaan varian-varian sufiks -a
adalah sebagai berikut.
kalambhi + -na > kalambhina “bajunya”
buku > bukuna “bukuna”
sapè > sapèna “sapinya”
bhâlâ > bhâlâna “familinya”
mèra > mèrana “merahnya”
pao > paona “mangganya”
dâpa’ > dâpa'na “sampainya”
bhântal > bhântalla “bantalnya”
kandhel > kandhellâ “tebalnya”
ettas > ettassa “tasnya”
bherrâs > bherrâssâ “berasnya”
apoy > apoyya “apinya”
ghâbâyyâ > ghâbâyyâ “peste/ acaranya”
lajâr > lajârrâ “lajarnya”
pangkèng > pangkèngnga “kamarnya”
Selain memiliki beberapa varian berdasarkan oleh unsur fonologi’s bentuk
dasarnya, sufiks -na juga memiliki varian yang disebabkan perbedaan tingkat tutur, yakni
-èpon dan beberapa varian yang disebabkan oleh variasi pengucapan atau dialek. Contoh
penggunaan varian -èpon adalah sebagai berikut.
raji + -èpon > rajièpon “istrinya”
tarètan > tarètanèpon “saudaranya”
dhâlem > dhâlemèpon “rumahnya”
rasoghân > rasoghânèpon “pakaiannya”
potra > potraèpon “putranya”
Varian sufiks -na yang disebabkan oleh variasi pengucapan atau dialek terjadi
pada bentuk dasar yang berfonem akhir vokal dan glotal, serta konsonan hambat tak
9
bersuara. Contoh variasi pengucapan sufiks -na pada bentuk dasa yang berfonem akhir
vokal dan glotal adalah sebagai berikut.
kalambhina diucapkan kalambhien dan kalambhin “bajunya”
bukuna bukuen dan bukun “bukuna”
sapéna sapèen dan sapèn “sapinya”
bhâlâna bhâlâen dan bhâlân “familinya”
dâpa’na dâpa’na “sampainya”
alè ‘na alè ‘na “adiknya”
Contoh variasi pengucapan sufiks -na pada bentuk dasar yang berfonem akhir
konsonan hambat tak bersuara adalah sebagai berikut.
obhât + -na diucapkan obhâddhâ dan obhâtta “obatnya”
lampat lampaddhâ dan lampatta “bekasnya”
totop totobbhâ dan totoppa “tutupnya”
karap korabbhâ dan korappa “olesnya”
salak salagghâ dan salakka “salaknya”
karopok karopogghâ dan karopokka “kerupuknya”
3) Sufiks -an
Sufiks -an mempunyai beberapa varian, antara lain: -an, -ân, ?an, -?ân, -yan, yân,
-wan, -wân, dan geminasi atau perangkapan fonem akhir bentuk dasarnya. Contoh
penggunaan varian-varian sufiks -an adalah sebagai berikut.
Ngala’ + -an > ngala’an ‘sering mengambil’
Abeddhâ’ > abeddhâ’ân ‘menggunakan bedak’
Nyapa > nyapa’an ‘sering menyapa’
Bâdâ > bâdâ’ân ‘lumayan, agak banyak’
Sakalè > sakalèyan ‘satu kali’
Akalambhi > akalambhiyân ‘menggunakan baju’
Sapo > asapoan ‘menyapu’
Ambu > ambuwân ‘sering berhenti’
Padâlem > padâlemman ‘buat lebih dalam’
10
Olem > olemman ‘undangan’
Motel > motellan ‘suka mematahkan’
Nyobek > nyobegghân ‘suka mencolek’
4) Sufiks -aghi
Sufiks -aghi mempunyai beberapa varian, yang berupa penambahan semi-vokal,
global dan geminasi atau perangkapan fonem akhir bentuk dasarnya. Contoh penggunaan
varian-varian sufiks -aghi adalah sebagai berikut.
Sambi + -aghi > sambiyâghi ‘bawakan’
Kalè > kalèyaghi ‘tolong galikan’
Tabbhu > tabbhuwâghi ‘tabuhkan’
Ako > akowaghi ‘tolong diakui’
Kala > èkala?aghi ‘dianggap kalah’
Ghâbây > ghâbâyyâghi ‘buatkan’
11
Keppay > keppayyaghi ‘(tolong) kipaskan’
Ghânjhel > ghânjhellâghi ‘tolong ganjalkan’
Burung > paburungngaghi ‘tolong gagalkan’
Ghuring > ghuringngaghi ‘gorengkan’
Serrop > serroppaghi ‘tiupkan’
Bhendem > bhendemmaghi ‘pendamkan’
Sèllem > sèllemmaghi ‘tenggelamkan’
Ghentos > ghentossaghi ‘benturkan (kepalanya)’
Antor > antorraghi ‘tabrakkan’
5) Surfiks -è
Surfiks -aghi mempunyai beberapa varian, antara lain: -è, -i, -?è, -?i, -wè, -wi, dan
geminasi atau perangkapan fenom akhir bentuk dasarnya. Contoh penggunaan varian-
varian surfiks -è adalah sebagai berikut.
Pajung + -è > pajungè ‘payungi’
Sèram > sèramè ‘sirami’
Ghulâ > ghulâi ‘berilah gula’
Bâddhâ > bâddhâi ‘wadahilah’
Tolè > tolè?è ‘lihatlah, tolehilah’
Sarè > sarè?è ‘carilah’
Kalambhi > kalambhi?i ‘pakaikanlah baju’
Pandi > pandi?i ‘mandikanlah’
Sango > sangowè ‘berilah sangu’
Jhâmo > jhâmowè ‘jamuilah’
Ambu > ambuwi ‘hampirilah’
Tabbhu > tabbhuwi ‘tabuhilah’
Sèllem > sèllemmè ‘selamilah’
Ghânjhel > ghânjhelli ‘ganjalilah’
Tambhen > tambhennè ‘tutupilah (dengan tanah)’
12
2.2.4 Konfiks
Konfiks (oca’ pangadȃ’ ècampor panotèng) adalah afiks yang terdiri dari dua
unsur yang terpisah, yakni dimuka bentuk dasar dan dibelakan bentuk dasar. Bahasa
Madura juga mengenal adanya konfiks.
1) Konfiks ka-an
ka-an + tèdung > katèdungan “ketiduran”
2) Konfiks ka-aghi
Ka-aghi + sapo’ > kasapoaghi “diselimuti”
3) Konfiks sa-na
Sa-na + marè > samarèna “sesudahnya”
4) Konfiks sa-an
Sa-an + kakan >sakakanan “dalam sekali makan”
5) Konfiks a-ghi
a-ghi + juwâ l > ajuwâlghi “menjulkan”
BAB III
13
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Afiks atau èmbuân dalam bahasa madura yaitu ter-ater (prefiks), panotèng (sufik),
sesellan (infiks), dan ter-ater bân panotèng (konfiks). Kemudian Afiks memiliki beberapa
jenis afiks yang terdapat dalam bahasa madura adalah sebagai berikut. 1)Prefik: N-, a-, ta-,
ma-, ka-, sa-, pa-, pa N-, nga-, è-, èpa-, eka- 2)Infiks: -al-, -ar-, -èn-, -om- 3)Sufiks: -a, -na, -
an, -aghi, -è 4)Konfiks: N-a, N-an, N-ana, N-aghi, a-a, a-an, a-ana, a-aghi, a-è, è-a, è-ana,
è-è, ma-a, ma-an, ma- ana, ma-aghi, ma-è, ka-an, ka-aghi, sa-an, sa-na, pa-an, paN-an-,
jhâ/cè’-na,. Selain itu untuk lebih jelasnya ada beberapa contoh dari jenis-jenis afiks yang
dipaparkan dalam makalah.
3.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
14
Muslimah, Dianul dan Suhartatik. 2018. “Afiksasi Bahasa Madura Dialek Sumenep Tingkat
Tutur Rendah” dalam jurnal Kajian Linguistik dan Morfologi :Sumenep hal 1-10.
15