Anda di halaman 1dari 10

PENERAPAN MODEL DAN STRATEGI PENYUNTINGAN NASKAH DI PT

AKSARA SOLOPOS UNTUK MENINGKATKAN EKSISTENSI PARA PENULIS

Iin Indah Saputri


Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Sebelas Maret
Jl. Ir Sutami No. 36A Surakarta
indahiin@student.uns.ac.id

Abstrack

Editing is the process of reading, observing, correcting the manuscript that has been sent by a
script writer so that the text is ready to be published or published by a publishing house or even
printing. The purpose of this study is to obtain a deep understanding of the editing process in
Indonesian texts. The editing process involves 3 components, namely publishers, writers, and
readers. The publisher as the party that organizes the process of receiving the manuscript, editing,
printing, and marketing a product in the form of a book for publication. Every newspaper
publishing and printing has a different shelling style. Publishing and even printing also have their
own models and strategies in the editing process. Not just a publishing, but the editing process is
also in a printing press. Newspaper manuscripts that were also circulated through the editing
process. The results of this editing usually have distinctive features from the others. All the scripts
produced must pass the editing process before the publishing process.
Keywords: editing, text, Indonesia Language
Abstrak
Penyuntingan merupakan proses membaca, mencermati, memperbaiki naskah yang telah dikirim
seorang penulis naskah sehingga naskah tersebut siap untuk dimuat atau diterbitkan oleh sebuah
penerbitan bahkan percetakan. Tujuan penelitian ini untuk memperoleh pemahaman yang mendalam
tentang proses penyuntingan naskah berbahasa Indonesia . Proses penyuntingan melibatkan 3
komponen, yaitu penerbit, penulis, dan pembaca. Penerbit sebagai pihak yang menyelenggarakan
proses penerimaan naskah, penyuntingan, percetakan, hingga memasarkan sebuah produk yang
berupa buku untuk diterbitkan. Setiap penerbitan dan percetakan koranmemiliki gaya selingkung yang
berbeda. Penerbitan bahkan percetakan juga memiliki model dan strategi masing-masing dalam proses
penyuntingan. Tidak hanya sebuah penerbitan saja, tetapi proses penyuntingan juga ada dalam sebuah
percetakan. Naskah koran yang sebelum diedarkan juga melalui proses penyuntingan. Hasil
penyuntingan ini biasanya memiliki ciri khas yang berbeda dari yang lain. Semua naskah yang
dihasilkan pasti melewai proses penyuntingan sebelum proses penerbitan.
Kata Kunci: penyuntingan, naskah, bahasa Indonesia
PENDAHULUAN pendidikan dan pengembangan pendidikan

Perguruan tinggi berperan penting dan sastra Indonesia yang mampu

dalam menciptakan generasi bangsa yang menghasilkan tenaga kependidikan yang

berkualitas. Perguruan tinggi mendidik dan memiliki keunggulan, kemandirian, daya

membekali mahasiswa dengan saing, berkarakter kuat, dan cerdas.

keterampilan dan pengetahuan sesuai Berikut misi program studi Pendidikan

bidang-bidang yang diminati dan Bahasa Indonesia FKIP Universitas

dikuasainya. Tidak hanya berfokus pada Sebelas Maret Surakarta: (1)

pengetahuan yang berupa teori, perguruan menyelenggarakan pendidikan dan

tinggi juga menuntut mahasiswa untuk pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia

memiliki keterampilan praktik yang sesuai yang inovatif berdasarkan perkembangan

bidang yang dikuasainya. ilmu mutakhir di bidang bahasa, sastra


indonesia, dan pengajarannya; (2)
Program studi Pendidikan Bahasa
menyelenggarakan penelitian yang
Indonesia FKIP Universitas Sebelas Maret
menghasilkan temuan baru di bidang
Surakarta merupakan program studi yang
bahasa, sastra Indonesia, dan
bertujuan menghasilkan lulusan dibidang
pengajarannya; dan (3) menyelenggarakan
pendidikan bahasa yang memiliki
kegiatan pengabdian kepada masyarakat
kemampuan akademik dan profesional
dalam bidang bahasa, sastra Indonesia, dan
yang unggul serta sesuai dengan
pengajarannya untuk meningkatkan mutu
kebuituhan masyarat. Pendidikan Bahasa
pendidikan dan pengajaran bahasa dan
Indonesia Universitas Sebelas Maret
sastra Indonesia.
memberikan fasilitas kepada mahasiswa
untuk menguasai pengetahuan, Berdasarkan misi yang telah

keterampilan praktik yang berkaitan disebutkan sebelumnya, salah satu misi

dengan pendidikan, dan keterampilan adalah kegiatan pengabdian kepada

praktik berkaitan dengan bahasa Indonesia. masyarakat dalam bidang bahasa, sastra,

Pembekalan keterampilan praktik dan pengajarannya. Oleh karena itu, dalam

nonpendidikan diwujudkan melalui mata penyelenggaraan mata kuliah pilihan harus

kuliah pilihan, yakni mata kuliah mendapat dukungan dari mitra kerja dari

penyuntingan. pihak lain yang bersangkutan dan sesuai


bidang. Kemajuan teknologi komunikasi
Mata kuliah pilihan disusun selaras
dengan segala perangkatnya yang
dengan visi program studi Pendidikan
mutakhir hadir berbarengan dengan
Bahasa Indonesia sebagai pusat
pertumbuhan kaum profesional muda kerja (Rusidi, 2006: 3). Magang dapat
(Darmalaksana, 2017).Dalam hal ini, mata dinyatakan juga sebagai proses
kuliah pilihan Penyuntingan harus dapat mempraktikkan pengetahuan dan
bekerjasama dengan pihak penerbitan. keterampilan untuk menyelesaikan
Mahasiswa dapat melakukan magang problem nyata di sekitar.
kependidikan terkait bidang penyuntingan. Jurnal yang bereputasi senantiasa
Tujuan umum dilaksanakannya menantikan artikel yang diterima
kegiatan ini adalah sebagai bentuk aplikasi merupakan sebuah artikel yang bermutu
terhadap Tri Dharma Perguruan Tinggi (Wekke, 2015).Penyuntingan berasal dari
terutama dalam bidang pengabdian kata sunting. Kata dasar sunting
masyarakat dan dalam rangka mengetahui melahirkan bentuk turunan menyunting,
gambaran nyata dunia kerja seorang editor. penyunting (kata benda/nomina) dan
Sedangkan tujuan khusus dilaksanakannya penyuntingan (kata
kegiatan ini adalah untuk memenuhi tugas benda/nomina).Menyunting adalah
mata kuliah pilihan Penyuntingan III kegiatan mengatur, memperbaiki,
dengan menjalin kerja sama dan kemitraan merevisi, mengubah isi, dan gaya naskah
antara perguruan tinggi dengan lembaga- orang lain serta menyesuaikannya dengan
lembaga industri dan perusahaan pola yang dibakukan yang kemudian
percetakan dan penerbit di Surakarta, membawanya ke depan umum dalam
mengimplementasikan teori-teori yang bentuk terbitan (Mien, 2004: 86).Terdapat
telah diperoleh di bangku perkuliahan dua macam submateri
sehingga medapatkan pengalaman praktis penyuntingan.Kedua submateri tersebut
di lapangan yang berkaitan dengan bidang, adalah penyuntingan media cetak dan
dan melatih mental mahasiswa dengan penyuntingan media noncetak.
kondisi nyata lapangan kerja.
Pada kegiatan magang ini penulis
Magang merupakan suatu bentuk beserta rekan-rekan mahasiswa lainnya
kerja lapangan yang dilaksanakan di menjalin kerja sama dengan mitra kerja PT
perusahaan atau instansi yang terkait Aksara Solopos yang beralamat di Jl. Adi
sesuai konsentrasi studi yang dipilih.  M) Sucipto, Karangasem, Laweyan, Kota
magang merupakan salah satu mata kuliah Surakarta, Jawa Tengah, 57145. Dengan
yang harus diselesaikan setiap mahasiswa alamat surel redaksidotcom@solopos.com.
sebagai cara mempersiapkan diri untuk
Magang penyuntingan ini berfokus pada
menjadi SDM yang propersional yang siap
naskah surat kabar/koran atau media cetak.
Proses penyuntingan naskah koran tidaklah utama,terpercaya dengan pengelolaan,dan
berbeda dengan penyuntingan pada naskah usaha yang profesional. Misi yang
lainnya. Bahasa untuk jurnalistik memang dipegang PT Aksara Solopos, yaitu (1)
memiliki kekhasan tersendiri, namun membentuk sumber daya manusia yang
berkaitan dengan tata tulis tidaklah berbeda kompeten danbermoral; (2) selalu
dengan penulisan ilmiah. menyajikan informasi yang berimbang,
Kegiatan magang ini difokuskan pada akurat, dan unggul.
penyuntingan kebahasaan pada surat kabar
yang akan naik cetak pada koran Solopos.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Oleh karena itu, perumusan masalah dalam
kegiatan magang ini ialah bagaimanakah Kegiatan magang penyuntingan 2019
strategi atau teknik penyuntingan bahasa di Solopos dilaksanakan terhitung mulai
yang digunakan dalam proses penyuntingan hari Senin, 7 Januari 2019 sampai dengan
naskah di Solopos . hari Sabtu, 16 Februari 2019. Kegiatan

Solopos adalah surat kabar harian pagi dilaksanakan selama 6 hari dalam satu

yang terbit di Kota Surakarta, Jawa minggu dari pukul 17.00-22.00

Tengah. Surat kabar harian ini terbit WIB.Kegiatan yang dilakukan dalam satu

pertama kali pada September 1997 yang harimagang adalah menyunting komposisi

diterbitkan oleh PT Aksara Solopos. PT naskah-naskah surat kabar yang telah

Aksara Soloposjuga menguasai saham ditulis oleh redaktur dan akan diterbitkan

percetakan PT Solo Grafika Utama, Radio esok hari. Terdapat banyak redaktur yang

Solopos FM, dan tabloid olahraga Arena. bertanggung jawab atas halaman-halaman
komposisi surat kabar Solopos misalnya
Solopos juga meluncurkan koran
saja halaman Sragen, Kota Solo,
cabang yaitu Koran O. Koran O dipatok
Wonogiri, Bisnis, Karanganyar,
dengan harga yang lebih murah daripada
Sukoharjo, Boyolali, Olah raga, Koran
Solopos. Target pasar Koran O adalah
Anak, Opini dan lain sebagainya.
masyarakat menengah kebawah. Koran
Soloposdapat mencetak 45 ribu eksemplar A. Strategi Penyuntingan

dalam satu hari, sedangkan Koran O Ilmu adalah sekumpulan penjelasan


mencetak sekitar 30 ribu eksemplar. yang disusun dari pengalaman atau

Solopos memiliki visi dan misi dalam pengamatan tentang fenomena atau gejala

keberlancaran kegiatannya. Visi Solopos dan penjelasannya sedikitnya

yaitu sebagai penyaji informasi menghubungkan dua konsep


(Kuswardinah, 2010: 2).Penyunting hal-hal yang lebih kompleks dan rumit,
naskah harus menguasai ejaan bahasa yaitu menyangkut kata, frasa, dan
Indonesia yang berlaku saat ini. kalimat.Pentingnya menguasai ejaan
Menguasai ejaan sangat penting bagi bahasa Indonesia juga akan mempengaruhi
seorang penyunting.Tanpa menguasai penguasaan tata bahasa. Jika tidak
ejaan, mustahil seorang penyunting bisa menguasai ejaan, maka akan sulit
menguasai naskah.Ejaan yang berlaku saat menguasai tata bahasa. Seorang
ini ialah Pedoman Umum Ejaan Bahasa penyunting juga dituntut untuk selalu peka
Indonesia (PUEBI 2016).Ejaan bahasa dalam aspek kesalahan yang ada dalam
Indonesia mengatur hal-hal mengenai naskah.Penyunting juga harus memiliki
pemakaian huruf, penulisan kata, ketelitian yang tinggi.Seorang penyunting
pemakaian tanda baca, dan penulisan juga harus peka terhadap kebenaran dan
unsur serapan. Dan di PT Aksara Solopos fakta yang ada.Menjadi seorang
juga diberikan buku pedoman untuk proses penyunting harus memiliki kesabaran dan
penyuntingan naskah koran. keikhlasan.

Bahasa adalah sebuah sistem, Di PT Aksara Solopos setiap


berwujud lambang, berupa bunyi, bersifat penyunting/editor harus benar-benar
arbitrer, bermakna, konvensional, unik, menguasai buku pedoman yang ada.
universal, produktif, bervariasi, dinamis, Dengan penguasaan yang mendalam maka
bahasa berfungsi sebagai alat interaksi akan mempercepat proses penyuntingan
sosial, dan bahasa merupakan identitas naskah koran. Proses penyuntingan yang
penuturnya (Saddhono, 2014).Bahasa dilakukan di Solopos sangat cepat dan
Indonesia merupakan bahasayang sangat perlu ketelitian yang tinggi, karena di
penting di kawasan Asia Tenggara Solopos 1 hari 1 koran untuk diterbitkan
(Sugono, 2008). Penggunaan bahasa dalam setiap harinya. Koran yang selalu up to
artikel ilmiah harus mengacu pada sifat- date dan banyak variasi berita-berita yang
sifat bahasa meliputi sifat (a) objektif, (b) mengandung fakta dan kebenaran.
impersona, (c) teknis, dan (d) praktis Penyunting harus cermat dalam
(Resmini, 2003). menyunting naskah.Penyunting dituntut
Bahasa sastra merupakan bahasa memahami konvensi yang berlaku dalam
keindahan yang memberikan pengetahuan penyuntingan naskah. Setiap naskah pasti
terhadap generasi muda (Rondiyah, dkk., memiliki gaya selingkung yang berbeda-
2017). Tata bahasa selalu berkaitan dengan beda. Gaya bahasa keilmuan pada
dasarnya pengertiannya sama dengan kepada bagian visual dan desain dalam
ragam bahasa fungsional baku koran. Bahkan ada kalanya editor dituntut
(Kurniawan, 2012:15). Sama halnya mengenal seluk-beluk produksi berita yang
dengan Solopos yang juga memiliki gaya akan diterbitkan, analisis pasar, hingga
selingkung. Gaya selingkung ini bisa melakukan pra-kalkulasi.
menjadi ciri khas. Mulai awal magang di Solopos

B. Model Penyuntingan mahasiswa magang dikenalkan dengan staf


bagian redaktur pada waktu rapat
Tugas seorang editor/ bagian
besar.Selanjutnya, mahasiswa magang
redaktur dalam industri percetakan bukan
dibawa menuju ruangan redaktur, dan pada
semata-mata menyunting kebahasaan suatu
hari pertama magang, mahasiswa magang
naskah.Tugas ini seharusnya sudah
sudah langsung memulai untuk bekerja.
diemban oleh editorial assistant atau
Mahasiswa magang juga dikenalkan
copyeditor.Seorang editor seharusnya
dengan buku panduan yang di daalamnya
menguasai tugas-tugas yang termasuk
mencakup tata cara penulisan, kebahasaan,
dalam substantive editing dan mechanical
dan gaya selingkung yang dimiliki
editing.Dalam substantive editing, editor
Solopos.
harus mampu menilai dan
Teknik yang digunakan selama
mempertimbangkan kelayakan terbit
melakukan proses penyuntingan adalah
sebuah naskah. Di sini, tidak tertutup
dengan menggunakan teknik manual, yaitu
kemungkinan seorang editor mencetuskan
menandai kata atau ejaan yang salah
ide atau konsep berita yang akan
dengan mencoret menggunakan spidol
diterbitkan, sekaligus mencari penulisnya.
merah. Proses penyuntingan pedoman
Dalam mechanical editing, selain
pada KBBI (aplikasi smartphone), PUEBI,
memeriksa kembali hasil penyuntingan
dan buku Gaya Selingkung dari Solopos.
kebahasaan yang telah dilakukan oleh
Setelah penyuntingan pada halaman
asisten editor atau copyeditor, seorang
tertentu telah selesai, naskah berita
editor harus piawai dalam melakukan
dikembalikan pada rekatur yang halaman
sejumlah tugas, misalnya menyusun ide
tersebut yang kemudian akan
pengarang ke dalam bentuk yang
diperbaiki.Setelah diberikan buku panduan
semenarik mungkin (gaya bahasa yang
untuk pedoman menyunting, mahasiswa
digunakan, mengatur sistematika
magang sudah mulai diminta untuk
penulisan), menyusun indeks, dan
melakukan kegiatan menyunting berita
memberi pertimbangan-pertimbangan
sebelum dicetak dan diterbitkan.Semua
tugas dikerjakan dengan sebaik mungkin adalah berita dengan jumlah karakter
dan tepat waktu. Editor/ Korektor bertugas 1.500-2.500 sedangkan berita kecil adalah
melakukan editing pada halaman-halaman berita yang berisi kurang lebih 700
koran yang telah selesai ditulis oleh tiap karakter.
redaktur. Setiap halaman dan daerah Redaksi Solopos mengadakan rapat
dipegang oleh 1 orang staf redaktur. harian yang dilakukan secara rutin yang
Halaman-halaman tersebut terdiri atas: mana merupakan salah satu bagian penting
Soloraya, Solopolitan, Sukoharjo, dalam proses penerbitan koran. Rapat
Boyolali, Klaten, Sragen, Wonogiri, pertama dilakukan pada pukul 14.00 WIB
Peristiwa, Ekonomi dan Bisnis, Olahraga, guna membahas berita apa yang akan
Internasional, Panggung Politik, menjadi topik utama pada halaman utama
Pergelaran, Gagasan, Kota Solo, dan koran. Rapat kedua dilakukan pada pukul
Karanganyar.Setiap selesai menyunting, 19.00 WIB untuk membahas berita-berita
instruktur magang atau bagian dari terencana yang akan diliput dan ditulis
masing-masing wilayah tersebut oleh reporter di keesokan harinya.
memeriksa dan mengoreksi hasil suntingan Kinerja reporter dimulai pada pukul
mahasiswa magang. 08.00 WIB dengan melakukan proses

Solopos memiliki 22 editor yang pencarian dan penulisan berita. Tenggang

terbagi atas editor Solopos cetak, online, waktu yang diberikan pada reporter adalah

danradio. Editor tersebut terdiri atas editor sampai pukul 15.00 WIB untuk

reguler dan edisi mingguan atau edisi menyerahkan naskah berita pada

minggu. Tiap editor memiliki 2 reporter editor.Sedangkan waktu kerja editor

yang tersebar di Solo Raya yang bertugas adalah pada pukul 14.00 WIB hingga

untuk memasok dan menulis pukul 21.00 WIB.Dalam masa itu, editor

berita.Reporter-reporter tersebut harus harus senantiasa menunggu jika terjadi

memiliki kemampuan menulis berita yang peristiwa tidak terduga, editor harus dalam

baik.Terkait hal tersebut, Solopos posisi siap untuk menyunting naskah

memfasilitasi dengan mengadakan sebagai naskah tambahan untuk dicetak.

pelatihan dasar menulis bagi reporter Editor dalam tahap ini melakukan tugas

selama tiga minggu.Satu reporter berupa pengeditan naskah dari segi format

berkewajiban untuk mengumpulkan 5 dan kebahasaan, hal ini terjadi karena

berita dalam satu hari yang terdiri atas 3 Solopos tidak memiliki editor khusus

berita besar dan 2 berita kecil.Berita besar kebahasaan.


Ketika dilakukan proses mengedit, sudah sesuai dan benar dicetak pada pukul
editor koran Solopos selain harus 02.00 WIB dengan menggunakan kertas
mematuhi etika kode etik penyunting, ia koran sebanyak 45.000 eksemplar. Kelima,
juga harus taat akan kode etik jurnalistik. setelah koran dicetak kemudian pada pukul
Salah satu ciri khas koran Solopos adalah 05.00 WIB diedarkan ke seluruh agen
tidak menyebutkan nama pelaku/korban Solopos yang ada di Solo Raya. Pada
pada tingkat atau level wilayah terendah, pukul 08.00 WIB kembali lagi pada tahap
misalnya “Pelaku pembunuhan, dengan pertama yaitu pencarian dan penulisan
nama samaran Bunga, tinggal di Desa berita oleh reporter hingga berlanjut ke
Gulon”. tahap-tahap berikutnya, begitu seterusnya
Sirkulasi atau proses koran terbit di sirkulasi yang ada di Solopos.
Solopos memiliki beberapa tahap, yaitu
tahap pencarian dan penulisan berita oleh PENUTUP
reporter, penyuntingan oleh editor, layout,
Pelaksanaan magang sangat penting
percetakan, dan distribusi. Pertama, tahap
bagi mahasiswa untuk menambah
pencarian dan penulisan berita oleh
wawasan, pengalaman, dan pengetahuan
rerporter yang tersebar di berbagai
tentang dunia kerja yang sebenarnya agar
kabupaten dan kota di Solo Raya.
mahasiswa tidak tertinggal arus globalisasi
Pencarian dan penulisan berita dilakukan
dan menjadi mahasiswa yang siap pakai,
oleh reporter dari pukul 08.00 WIB hingga
bukan siap latih.Praktik menjadi seorang
pukul 14.00 WIB.Kedua, setelah tahap
editor di Solopos memberikan banyak
pencarian dan penulisan berita oleh
pengalaman baru terkait dunia
reporter kemudian dilanjutkan dengan
editorial.Hal tersebut tentu saja
tahap penyuntingan yang dilakukan oleh
memberikan pengalaman dan tambahan
editor. Ketiga, berita yang sudah disunting
wawasan yang baik untuk ke depannya
diberikan kepada bagian layout untuk
nanti.
diedit sesuai dengan gaya selingkung
cetakan surat kabar Solopos. Keempat,
berita yang sudah diedit sesuai dengan DAFTAR PUSTAKA
gaya selingkung cetakan surat kabar Darmalaksana, W. (2017). Panduan
Solopos dicetak terlebih dahulu dengan Publikasi Ilmiah: Perangkat
kertas HVS ukuran A4 untuk mengetahui Aplikasi, Standar Penulisan dan
hasil layout dan pengecekan akhir hasil Etika Kepengarangan. Jurnal
penulisan berita. Setelah itu berita yang
Riset dan Inovasi, 2 (Edisi Wekke, I. S. (2015). Teknik Penulisan
November-Desember) 24-42. Artikel Untuk Jurnal Dengan Indeks
Kurniawan, K. (2012). Bahasa Indonesia Scopus. Jurnal Internasional, 1-6.
Keilmuan untuk Perguruan
Tinggi.Bandung: PT Refika LAMPIRAN
Aditama. I. NASKAH YANG DIEDIT
Kuswardinah.(2010). Filsafat Ilmu.
Koran SHOWBIZ, Edisi KORAN SOLO,
Semarang: UNNES.
Kamis Pon, 7 Februari 2019.
Mien, A. R. (2004).Pegangan Gaya
Yang masih salah: Namun sejumlah
Penulis Penyuntingan dan
kritikus film internasional sudah
Penerbitan.Jakarta: Gramedia.
menyaksikan film yang disutradarai
Rohmadi, M. & Saddhono, K.
Robert Rodriguez ini.
(2014).Novel Bidadari-Bidadari
Yang sudah benar: Namun, sejumlah
Surga Karya Tere Liye Dalam
kritikus film internasional sudah
Rangka Pembentukan Generasi
menyaksikan film yang disutradarai
Indonesia Yang Unggul.KARSA,
Robert Rodriguez ini.
22 (1) 82-92. II. DOKUMENTASI
Rondiyah, A. A., Wardani, N. E., &
Saddhono, K. (2017).
Pembelajaran Sastra Melalui
Bahasa Dan Budaya Untuk
Meningkatkan Pendidikan
Karakter Kebangsaan Di Era Mea
(Masayarakat Ekonomi Asean).
ELIC, 141-147.
Rusidi. (2006). Panduan Penyusunan Foto bersama Staf Redaktur
Laporan Magang: Baturaja:
AKMI.
Resmini, N. (2003). Penggunaan Bahasa
dalam Artikel Imliah.Bandung:
Universitas Pendidikan Indonesia.
Sugono, D. (2008). Peran Bahasa
Indonesia dalam Mencerdaskan
Anak Bangsa. Semarang: UNNES.
Penyerahan Kenang-kenangan

Anda mungkin juga menyukai