PROBLEMATIKA PEMBENTUKAN
KATA
1. Marceline Clara Lorenza 1201618003
Problematika Morfologis
Pemakaian kata dalam bahasa Indonesia juga
menimbulkan problem-problem. Setelah
dikelompokkan, paling tidak ada tujuh probelma,
yaitu:
1. Problema akibat bentukan baru
2. Problema akibat kontaminasi
3. Problema akibat adanya unsur serapan
4. Problema akibat analogi
5. Prolema akibat perlakuan kluster
6. Problema akibat proses morfologis bentuk serapan
7. Problema akibat perlakuan bentuk majemuk
Kusno Budi Santoso, 1990, Problematika Bahasa Indonesia, Jakarta, Hlm 5-10
Tabel Imbuhan
Jenis No Morfem Alomorf Indikator Fonem Awal Kata Dasar Keterangan
Imbuhan Urut Dasar
Awalan 1 meN- men- t,c,d,j,n,z Fonem /t/ lebur
(Prefiks) mem- p,b,f,m,v Fonem /p/ lebur
meng- k,g,h,kh,vokal Fonem /k/ lebur
meny- s,sy Fonem /s/ lebur
me- l,r,w,y Tidak ada nasalisasi
2 peN- pen- t,c,d,j,n,z Fonem /t/ lebur
pem- p,b,f,m,v Fonem /p/ lebur
peng- k,g,h,kh,vokal Fonem /k/ lebur
peny- s,sy Fonem /s/ lebur
pe- l,r,w,y Tidak ada nasalisasi
3 ber- be- r dan bila suku pertama kata dasar berbunyi /er/ .
bel- Bila diikuti kata dasar ajar dan antara, unjur
r dan bila suku pertama kata dasar berbunyi /er/ .
4 per- pe-
Bila diikuti kata dasar ajar
pel-
r dan bila suku pertama kata dasar berbunyi /er/ .
5 ter- te- Bila diikuti kata dasar anjur
tel-
- Tidak pernah mengalami perubahan bentuk
6 di- -
- Tidak pernah mengalami perubahan bentuk
7 ke- -
- Tidak pernah mengalami perubahan bentuk
8 se- -
Kusno Budi Santoso, 1990, Problematika Bahasa Indonesia, Jakarta, Hlm 5-10
c. Untuk kepentingan pembedaan arti.
Contoh :kaji – mengaji ( Al Quran )
kaji – mengkaji ( kebenaran sesuatu)
tunjuk – penunjuk ≠ petunjuk, pentar ≠ petatar
sakit – penyakit ≠ pesakit, penyuruh ≠ pesuruh
patah – pematah ≠ pepatah, penyapa ≠ pesapa
kasih – pengasih ≠ pekasih, pengaji ≠ pengkaji
2. Setiap Alomorf pasti sebuah morfem seperti morfem dasar.
3. Kata-kata yang fonem awalnya /sy/ maka nasalisasi yang
timbul, ditulis n dan bukan ny sekalipun alomorfnya peny-
Kusno Budi Santoso, 1990, Problematika Bahasa Indonesia, Jakarta, Hlm 5-10
Jenis No Morfem Keterangan
Imbuhan Urut Dasar
Walan 1 a- Berarti tidak
(Prefiks) 2 in- Berarti tidak
3 swa- Berarti sendiri
4 non- Berarti tanpa
5 pra- Berari sebelum
6 eks- Berarti bekas
7 antar- Berarti antara yang menyebutkan satu objek/benda
8 su- Berarti indah
9 tri- Berarti tiga
10 panca- Berarti lima
Sisipan 1 -in- Berasal dari bahasa Jawa dan mengandung penegasan dan
(Infiks) sangat tidak produktif
Akhiran 1 -i Untuk kata dasar yang berakhir dengan konsonan
(Sufiks) 2 -wi Untuk kata dasar yang berakhir dengan vokal
3 -wan Untuk kata dasar yang diakhiri suku kata bervokal /a/ dan /u/
4 -man Untuk kata dasar yang diakhiri suku kata bervokal /i/
5 -wati Penunjuk jenis perempuan dari akhiran wan dan man
6 -tor Menyatakan pelaku dari suatu peristiwa
7 -sasi Menyatakn suatu proses
8 -if Menyatakan sifat
9 -al Menyatakan sifat
10 -is Menyatakan sifat
11 -isme Menyatakan faham atau aliran
12 -ir Berarti . . . si/sasikan
13 -logi Mengandung arti ilmu
Jenis-jenis problematika
• jenis-jenis kesalahan dapat diklasifikasikan
berdasar sudut taksonomi kategori linguistik
meliputi kesalahan Fonologi, Morfologi,
Sintaksis, dan Leksikal, taksonomi siasat
permukaan, taksonomi komparatif, dan
taksnomi efek komparatif. (Tarigan, 1987: 276)