Disusun oleh:
Anisa Utari Humaira (21100111140111)
Ariat Ismail (21100111130012)
Hadi Allamil Fari (21100111110060)
Hanif Indra Wicaksana (21100111120006)
Irene Dara Yovita Agustina (21100111120019)
Krisna Yudha Perwira (21100111140082)
Mahmud Faidh (21100111140074)
Wiku Bagas Swasono (21100111130066)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam dunia kesusatraan ada banyak gerakan dan aliran yang
berkembang di dalamnya. Baik sebagai hasil dari saripati yang diperas dari
karakteristik karya yang berkembang maupun sebagai kararkter yang sengaja
dimunculkan dalam sebuah karya sastra sebagai pengokoh keberadaan sebuah
gerakan atau aliran kesusatraan tertentu.
Secara sederhana aliran besar yang terdapat dalam kesusastraan dunia
adalah
romantisisme,
realisme,
modernisme,
dan
pascamodernisme.
BAB II
ISI
Aliran sastra pada dasarnya berupaya menggambarkan prinsip (pandangan
hidup, politik, dll) yang dianut sastrawan dalam menghasilkan karya sastra.
Dengan kata lain, aliran sangat erat hubungannya dengan sikap/jiwa pengarang
dan objek yang dikemukakan dalam karangannya.
Pada prinsipnya, aliran karya sastra dibedakan menjadi 2 bagian besar,
yakni (a) idealisme, dan (b) materialisme.
1. Idealisme adalah aliran romantik yang bertolak dari cita-cita yang dianut oleh
penulisnya. Menurut aliran ini, segala sesuatu yang terlihat di alam ini
hanyalah merupakan bayangan dari bayangan abadi yang tidak terduga oleh
pikiran manusia. Aliran idealisme ini dapat dibagi menjadi (a) romantisme, (b)
simbolik, (c) mistisisme, (d) surealisme
a. Romantisme adalah aliran karya sastra yang sangat mengutamakan
perasaan, sehingga objek yang dikemukakan tidak lagi asli, tetapi telah
bertambah dengan unsur perasaan si pengarang. Aliran ini dicirikan oleh
minat pada alam dan cara hidup yang sederhana, minat pada pemandangan
alam, perhatian pada kepercayaan asli, penekanan pada kespontanan dalam
pikiran, tindakan, serta pengungkapan pikiran. Orang-orang aliran ini
menganggap imajinasi lebih penting daripada aturan formal dan fakta.
Aliran ini kadang-kadang berpadu dengan aliran idealisme dan realisme
sehingga timbul aliran romantik idealis, dan romantik realisme.
i.
ii.
b. Simbolik. Aliran ini muncul sebagai reaksi atas realisme dan naturalisme.
Pengarang berupaya menampilkan pengalaman batin secara simbolik. Dunia
yang secara indrawi dapat kita cerap menunjukkan suatu dunia rohani yang
tersembunyi di belakang dunia indrawi. Aliran ini selalu menggunakan
symbol atau perlambang hewan atau tumbuhan sebagai pelaku dalam cerita.
Contoh karya sastra yang beraliran ini misalnya Tinjaulah Dunia Sana,
Dengarlah Keluhan Pohon Mangga karya Maria Amin, Kisah Negara
Kambing (Alex Leo)
c. Mistisisme adalah aliran kesusastraan yang bersifat melukiskan hubungan
manusia dengan Tuhan. Mistisisme selalu memaparkan keharuan dan
kekaguman si penulis terhadap keagungan Maha Pencipta. Contoh karya
sastra yang beraliran ini adalah sebagaian besar karya Amir Hamzah,
Bahrum Rangkuti, dan JE Tatengkeng.
d. Surealisme adalah aliran karya sastra yang melukiskan berbagai objek dan
tanggapan secara serentak. Karya sastra bercorak surealis umumnya susah
dipahami karena gaya pengucapannya yang melompat-lompat dan kadang
terasa agak kacau. Menurut sejarahnya, aliran ini lahir karena gerakan
pembaharuan dalam dunia seni dan berkembang di Prancis (alam bawah
sadar seharusnya digali dan dimanfaatkan ungkapan batin yang irasional
seperti mimpi, intuisi, asosiasi bebas perlu dipelihara dengan berpedoman
pada psiko-analisa ala Freud. Surealis ingin membebaskan manusia dari
belenggu kebudayaan dan intelektualitas) Contoh karya sastra aliran ini
misalnya Radio Masyarakat (Rosihan Anwar), Merahnya Merah (Iwan
Simatupang), Tumbang (TrisnoSumardjo).
2. Materialisme berkeyakinan bahwa segala sesuatu yang bersifat kenyataan
dapat diselidiki dengan akal manusia. Dalam kesusastraan, aliran ini dapat
dibedakan atas realisme dan naturalisme.
a. Realisme
adalah
aliran
menggambarkan/memaparkan/
karya
sastra
menceritakan
yang
sesuatu
berusaha
sebagaimana
ii.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam sastra Indonesia, terdapat beberapa aliran yang memiliki ciri-ciri
tertentu.
Aliran sastra Indonesia, secara umum dibagi menjadi dua yaitu idealisme
dan materialisme.
Idealisme adalah aliran romantik yang bertolak dari cita-cita yang dianut
oleh penulisnya.
Dalam kesusastraan Indonesia, aliran idealisme dibagikan menjadi
romantisme, simbolik, mistisisme, surealisme.
Materialisme yaitu berkeyakinan bahwa segala sesuatu yang bersifat
kenyataan dapat diselidiki dengan akal manusia.
Dalam kesusastraan, aliran materialisme dapat dibedakan atas realisme dan
naturalisme.
3.2 Saran
Cintai dan kenalilah Bahasa Indonesia.
Berbahasa Indonesialah dengan tata cara yang telah ditentukan.